2. Kebisingan
Hasil pengukuran kebisingan yang dilakukan di lima lokasi mengambarkan
bahwa di semua lokasi tersebut baik untuk kawasan perumahan pemukiman,
perkantoran - perdangan dan perdagangan jasa sudah melebihi baku mutu tingkat
kebisingan. Nilai kebisingan di kawasan perumahan adalah 57,0 60,5
(Cengkareng Drain), kawasan perkantoran dan perdagangan adalah 65,7 67,2
(Gunung Sahari, Kanal Sunter, dan Sentiong Sunter).
3. Kualitas Udara
Hasil pengukuran terhadap parameter lingkungan, udara ambient semuanya
berada dibawah baku mutu lingkungan dan untuk parameter kebauan yang
digambarkan oleh NH3 dan H2S juga dibawah baku mutu lingkungan. Berdasarkan
hasil tersebut rona lingkungan diareal studi dapat dikatakan baik dari sisi udara
ambient. Parametrer kualitas udara yang sudah mendekati baku mutu SK Gub. DKI
Jakarta No. 551 tahun 2001 adalah debu (TSP) yang berkisar antara 143 187
g/Nm3 dari baku mutu sebesar 230 g/Nm3. Secara rinci hasil pengukuran untuk
parameter SO2, NOx, debu dijelaskan sebagai berikut:
a) SO2
Nilai konsentrasi SO2 udara ambient di lima lokasi pengamatan di
wilayah studi pada pengamatan bulan November 2009 masih memenuhi
baku mutu lingkungan berdasarkan SK Gub. DKI Jakarta No. 551 tahun
2001 (365 g/m). Nilai konsentrasi SO2 pada pengamatan berkisar
antara 18,28 26,96 g/Nm3.
b) NO2
Seperti halnya nilai konsentrasi SO2, nilai NO2 pada pengamatan bulan
November 2009 berkisar 16,05 23,50 g/Nm (siang). Nilai tersebut
masih memenuhi baku mutu lingkungan berdasarkan SK Gub. DKI
Jakarta No. 551 tahun 2001 (400 g/m).
c) Debu
Debu yang diukur pada pengamatan bulan November 2009 adalah TSP
(total partikulat tersuspensi). Secara umum nilai konsentrasi debu udara
ambien masih memenuhi baku mutu lingkungan berdasarkan SK Gub.
DKI Jakarta No. 551 tahun 2001, TSP (total partikulat tersuspensi) masih
memenuhi mutu lingkungan.
4. Topografi
Dilihat keadaan topografinya wilayah DKI Jakarta dikatagorikan sebagai
daerah datar dan landai. Ketinggian tanah dari pantai sampai ke banjir kanal
berkisar antara 0 m sampai 10 m di atas permukaan laut diukur dari titik nol Tanjung
Priok. Sedangkan dari banjir kanal sampai batas paling Selatan dari wilayah DKI
antara 5 m sampai 50 m di atas permukaan laut.
5. Kondisi Tanah
Kekuatan tanah di wilayah DKI Jakarta mengikuti pola yang sama dengan
pencapaian lapisan keras di wilayah bagian utara pada kedalaman 10 m - 25 m.
Makin ke Selatan permukaan keras semakin dangkal yaitu antara 8 m - 15 m.
3.1.3 Prakiraan Dampak Hipotetik
Prakiraan dampak besar dikaji berdasarkan tahapan- tahapan kegiatan
pembangunan stasiun Halim berikut ini hasil analisis memprakirakan dampak besar
pada setiap tahap kegiatan. Berikut ini tahapan-tahapan pada setiap kegiatan hasil
hipotetik prakiraan dampak:
3.1.3.1 Tahap Prakontruksi
Pada kegiatan prakonstruksi, dampak penting yang muncul adalah
sosialisasi kegiatan, perizinan, survey teknis dan pembebasan lahan. Sosialisasi
kegiatan diperuntukan sebagai pemberitahuan tentang rencana kegiatan secara rinci
kepada masyarakat sekitar pembangunan stasiun Halim. Kegiatan perizinan
merupakan kegiatan pengurusan izin dan telaah teknis lokasi penambangan
dilakukan pada instansi yang terkait atau instansi teknis sesuai perundang-undangan
yang berlaku. Selain itu kegiatan survey teknis untuk memantau atau melihat
kondisi lokasi yang sebenarnya. Dan kegiatan pembebasan lahan dilakukan karena
daerah pembangunan yang dilakukan ditempat kan perumahan/ mass TNI AU.