DOSEN :
Dr. Ir. Ruswandi Tahrir, MSP.
Disusun Oleh :
Kelompok 1
meliputi bidang yang sangat luas antara lain angkutan penumpang dan barang,
garis besar, kegiatan pelayaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pelayaran
niaga dan pelayaran bukan niaga. Pelayaran niaga adalah usaha pengangkutan
dan sebagainya. Kapal sebagai sarana pelayaran mempunyai peran penting dalam
sistem angkutan laut.Hampir semua barang impor, ekspor dan muatan dalam
jumlah sangat besar diangkut dengan kapal laut. Kapal mempuyai kapasitas yang
jauh lebih besar dari pada sarana angkutan lainnya. Pengangkutan minyak yang
mencapai puluhan bahkan ratusan ribu ton, misalnya, apabila harus diangkut
dengan truk tangki di perlukan ratusan kendaraan. Untuk muatan dalam jumlah
besar, angkutandengan kapal akan memerlukan waktu lebih singkat, tenaga kerja
lebih sedikit, dan biaya lebih murah. Untuk mendukung sarana angkutan laut
Sebab, para pelaku dunia usaha, baik ekportir dan importir yang pabriknya ada di
Jawa Barat, saat ini sudah kewalahan dengan tingginya ongkos bongkar muat
xxiii
Ada 6 lokasi pelabuhan yang dicalonkan sebagai pengganti pelabuhan
(subang), eretan (indramayu), balongan (indramayu) dan cirebon. Hasil studi pra-
pelabuhan cilamaya. ada 4 aspek yang jadi parameter penilaian, yaitu aspek
hukum dan kelembagaan, aspek teknis, aspek transportasi dan aspek keselamatan
pelayaran.
Dalam Aspek Teknis Pada analisis teknis, yang kan di tinjau adalah
Untuk dapat beroperasi dengan aman, menurut standar teknis dari OCDI
diperlukan alur pelayaran dengan kriteria lebar sama dengan LOA kapal atau
sekitar 400 m, kedalaman perairan 17 m, dan radius tikungan 10 kali LOA kapal
atau sekitar 4km. Berdasarkan kriteria diatas, ddi dapatkan volume pengerukan
xxiii
Gambar 1. Volume Pengerukan dan Reklamasi
(Sumber : KP-190-2016)
pelabuhan
(Sumber : KP-190-2016)
IMO, instalasi migas memiliki batas area terlarang dan terbatas yaitu 1,7 km dari
area terlarang dan tebatas kurang lebih 5 Nautical Mile atau sekitar 10 km dari
instalasi migas.
xxiii
Gambar 2 Analisa Akses Keselamatan Pelayaran
(Sumber : KP-190-2016)
xxiii
Tabel 3 matrik pemilihan lokasi pengganti pelabuhan cilamaya
xxiii
Aspek Tarumanegara Pusakajaya Patimban Eretan Balong
rbandinga (Bekasi) (Karawang) (Subang) (Indramayu) (Indrama
n
Tidak Layak Tidak Layak Layak Layak Tidak La
Aspek Tidak terdapat crossing
Terdapat banyak
selamatan dengan jalur pipa, Harus memin
crossing pipa pada
elayanan namun terdapat 3 jalur pipa dan
Terdapat banyak Terdapat banyak kedalaman -23 m dan
n konflik platfrom yang jaraknya kesepakatan m
crossing pipa crossing pipa -30 m pipa tidak perlu
hadap pipa kurang dari 5 km pemindahal
dipindahkan namun
ertamina terhadap fasilitas pertami
perlu diproteksi
pelabuhan
Tidak layak Sangat Layak Sangat Layak Layak Tidak La
Lokasi memiliki
Tingkat sedimentasi Tingkat sedi
kelemahan karena
sangat tinggi sehingga Tingkat sedimentasi Tingkat sedimentasi sangat tinggi
tingkat sedimentasi
pek Teknis biaya maintenance, relatif rendah sehingga relatif rendah sehingga biaya mainte
tinggi tetapi jika
biaya reklamasi dan maintanance juga akan maintanance juga akan biaya reklam
demand ditargetkan
pengerukan akan sangat sangat murah sangat murah pengerukan ak
masih bisa kayak
mahal maha
digunakan
(Sumber : KP-190-2016)
xxiii
2. METODE ANALISIS DALAM STUDI AMDAL
peta), metode cost and benefit, dan metode analisis sistem informasi.
dampak. Lewat bagan alir ini secara kronologis dapat dijabarkan interaksi
3. Metode cost and benefit ini merupakan pendekatan secara makro, karena
manfaat proyek tidak terbatas pada wilayah di mana proyek itu berada, tetapi
Kelayakan proyek dinilai dari perbandingan cost and benefit yang berkisar
dari 0 1. Proyek dikatakan layak bila perbandingan B/C di antara 0,6 > 1.
xxiii
2.2 METODE MATRIKS
dua dimensi, yaitu daftar horizontal yang memuat acuan kegiatan pembangunan
yang potensial menimbulkan dampak dan daftar vertikal yang memuat daftar
matrik interaksi Leopold, Fisher and Davies, Moore, Philips and Defilipi, Welch
and Lewis, Lohani and Thank, Ad-hoc, dan checklist. Dari ketiga metode matriks
yang sering digunakan pada studi AMDAL tersebut di atas dapat dirangkum
sebagai berikut.
metode Ad-Hoc karena telah ada susunan aktivitas kegiatan proyek dan
xxiii
Matriks Leopold menggambarkan pula penilaian terhadap besar dan
dampak lingkungan. Tahapan ini merupakan tahapan analisis yang penting dan
dilakukan dengan baik maka proses analisis berikutnya akan lebih mudah. Teknik
yang digunakan dalam analisis identifikasi dampak dapat dilakukan dengan cara
penting seperti yang tertuang dalam keputusan Kepala Bapedal RI Nomor 056
Tahun 1994.
ramalan dampak atau prediksi dampak. Dampak yang diprakirakan adalah selisih
xxiii
3. PERENCANAAN HIPOTETIK PELABUHAN PATIMBAN
Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan berdasarkan pada Peraturan
yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pelabuhan Tanjung Priok saat ini
memiliki area perairan seluas 424 ha dan luas 640 ha daratan, terminal kali baru
luasan darat 432 ha, seluas serta total panjang breakwater 9.507 m.
yaitu Kalibaru Utara dan Cilamaya. Pada lokasi Kalibaru utara dibangun Terminal
Curah Cair dengan Panjang tambatan 1080 m pada kedalaman 15,5m dan
Barat, Banten dan sebagia wilayah Jawa Tengah bagian Barat. Ke-empat wilayah
ini telah meberikan konstribusi Gross Domestic Bruto (GDP) yang cukup
signifikan.
xxiii
3.1.1.1 Aksesbilitas
Pelabuhan Tanjung Priok didukung dengan sarana jaringan jalan tol dan
Bahkan dalam waktu dekat pelabuhan Tanjung Priok akan dilengkapu dengan
16,67 kilometer secara keseluruhan sudah mencapai 98 persen. Tol ini merupakan
bagian dari sistem jaringan jalan tol Jabotabek yang terhubung ke jalan tol lingkar
luar dan linkar dalam Jakarta. Ruas Jalan tol akses Tanjung Priok terdiri atas:
xxiii
Selain itu direncanakan pembangunan ruas akses tol Priok seksi West 1
jembatan di atas laut sepanjang 5 km yang dapat mengakses terminal dari sisi
timur Pelabuhan Tanjung Priok. Jembatan ini mengambil contoh seperti jembatan
Macau Bridge. Menurut rencananya tinggi antar tiang dari permukaan air 50 m
dan 40 m dari permukaan tanah, dengan jarak terlebar antar tiang 150 m guna bisa
dilewati oleh kapal dari sebelah selatan Pelabuhan Kalibaru atau New Priok Port.
pokok dan dasilitas penunjang. Dimana fasilitas pokok pelabuhan terdiri dari alur
pelayaran (sebagai jalan kapal sehingga dapat memasuki daerah pelabuhan dengan
aman dan lancar, penahan gelombang (breakwater) yaitu untuk melindungi daerah
xxiii
penunjang pelabuhan yaitu terdiri dari gudang, lapangan penumpukan, terminal,
Spesifikasi
No Lokasi
Panjang (m) Lebar (m) Luas (m2) Kedalaman( MLWS)
Alur DKP s/d Utara 384,000,0
1 3,840,00 100,00 -10,00 s/d -14,00
Pelabuhan I 0
Alur Utara
170,000,0
2 Pelabuhan I s/d 1,700,00 100,00 -14,00
0
Lampu Merah Hijau
182,875,0
3 Alur Lambang Luar 1,463,00 125,00 -14,00
0
Alur Pelabuhan
990,00 50,00 49,500.00 -12,00
Minyak Pengasinan
127,500.0
4 Kali japat 1,700,00 75,00 -6,00
0
913,875.0
8,703,00
0
Sumber: PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II
xxiii
Tabel 5 Breakwater Pelabuhan Tanjung Priok
xxiii
3.1.1.3 Kelemahan dan Kekurangan
N
o Kelemahan Keunggulan
Panjang dermaga relatif pendek Fasilitas intermoda yang lengkap di
untuk masing-masing antara 591- pelabuhan ini mampu
1500 m, hal ini menyebutkan kapal menghubungkan Tanjung Priok
tipe mothervessel tidak dapat masuk dengan seluruh kota di Indonesia.
pelabuhan. Dengan Teknologi dan fasilitas
1 modern, Tanjung Priok telah mampu
melayani kapal-kapal generasi
mutakhir yang secara langsung
menuju ke berbagai pusat
perdagangan internesional (direct
call).
masih terbatasnya fasilitas udara, Pengembangan pelabuhan ini
sehingga pembongkaran barang diarahkan mampu mengantisipasi
cenderung truck losing dengan percepatan bongkar muat barang
gudang yang dimiliki tanjung priok melalui penyediaan dan kelengkapan
seluas 180 367 m2 dan berkapasitas fasilitas pelayanan spesialisasi.
2 26,53 ton/m3 (Dephub 2007). Pembangunan inner road, pelebaran
alur dan pintu gerbang masuk kapal
(menjadi two way traffic) dan
pendalaman alur hingga mencapai
-14 mLWS merupakan prioritas
program yang dilakukan.
3 Tingkat pemakaian lapangan
penumpukan peti kemas sering
berada di atas ambang batas 70 %,
akibatnya Pelabuhan Tanjung Priok
sering terancam stagnasi dan tidak
terdapat lagi cukup ruang untuk
pengembangan dalam wilayah
xxiii
N
o Kelemahan Keunggulan
xxiii
N
o Kelemahan Keunggulan
Berikut ini merupakan hasil yang diperoleh dari kajian tersebut yang dibuat
No Uraian Dampak
1 Dampak Kemacetan lalu lintas di Mempercepat kemacetan meskipun
Jabotabek jalan akses baru terbangun
2 Penataan pemukiman dan perubahan Puluhan sampai ratusan rumah ini
penggunaan lahan harus dipindahkan untuk jalan akses.
Perubahan penggunaan lahan yang
dibutuhkan sepanjang jalan akses.
3 Dampak pada perikanan Reklamasi daerah berada di luar areal
perikanan. Namun, koordinasi dengan
xxiii
No Uraian Dampak
kegiatan perikanan perlu
dipertimbangkan, karena terbatasnya
akses jalan timur jembatan yang akan
di bangun di areal perikanan
4 Breakwater sebelah barat Dampak terhadap PLTGU berupa
kenaikan suhu air laut di sungai Japat
di mana lokasi tersebut merupakan
intake atau masuknya kebutuhan air
laut untuk operasi PLTGU
5 Kualitas Udara Kegiatan PT Indocement, PT
Indonesia Power/PLTGU,
Penumpukan besi bekas dan kegiatan
di daerah Pelabuhan Nusantara I
memberikan dampak signidikan.
Sri Lanka Ports Authority (SLPA - Proyek Pemrakarsa), pada bulan Juni
reklamasi 200 ha dan UDA menyelesaikan rencana induk. Atas permintaan dari
komentar publik pada tahun 2011. Sebuah addendum EIA disiapkan oleh UoM
untuk 269 ha. Ini diterima pada tanggal 23 Oktober, 2014, dengan syarat bahwa
"persetujuan terpisah harus diperoleh dari CEA untuk mengekstraksi pasir dari
JLL (Jones Lang LaSalle) atas nama perusahaan proyek telah melakukan
xxiii
tersebut, periode pembangunan selama 25 tahun sepenuhnya dikembangkan sesuai
dengan kondisi kebijakan yang menguntungkan di sri lanka. Kota pelabuhan ini
diperkirakan selesai pada tahun 2040. Proyek ini akan dalam dua tahap, Tahap 1 -
untuk reklamasi, ekstraksi pasir dan konstruksi struktur pelindung akan dimulai
dan infrastruktur Pelabuhan Kota.Ada tiga alasan untuk memperluas desain asli
dalam kerangka geometris dari desain konseptual asli disajikan oleh University Of
selatan.
3. Ketiga, rencana induk baru memungkinkan pembuatan pantai buatan lagi,
xxiii
Gambar 5 Rencana Lokasi Dan Masterplan Area
Rencana tata guna lahan telah dialokasikan sekitar 20% dari area reklamasi
atau sekitar 54 ha ruang sebagai terbuka untuk digunakan oleh masyarakat. Jika
jalan disertakan, area umum mencakup 110 ha atau 40% dari area reklamasi. Dari
analisis di atas, jika dibandingkan GFA dilakukan antara apa yang telah diusulkan
dalam rencana induk Colombo Port City dan Rencana CESMA, GFA diusulkan
untuk Colombo Port City adalah 40% lebih rendah dari GFA yang diusulkan di
xxiii
3.1.2.2 Desain Perkotaan
Untuk pembagian wilayah Master Plan Colombo Port City ini terdiri dari
1. Marina
Marina adalah tujuan liburan bagi pekerja kantor di CBD dan warga dari
seluruh Colombo. Terdiri dari Restoran, tempat hiburan dan belanja yang
jalan internal kecil. Terdapat pula dermaga sebagai tempat untuk berjalan-
dermaga sedikit lebih luas dan bangunan khas menandai akhir dari "marina
berjalan.
2. Port City CBD
Daerah dengan gedung perkantoran tinggi berbaris di sepanjang jalan
utama yang luas. terdapat Taman, tata letak dengan paviliun dan banyak
Pelabuhan baru. pintu masuk utama kota pelabuhan terletak di sini dan
xxiii
ditandai dengan bangunan landmark dan lapangan besar. cbd juga
umum untuk beristirahat dan menciptakan siang hari di bagian Port City
seperti taman. Akan ada halaman dengan tanaman hijau. Sepanjang tepi ke
arah dinding yang ada taman penyangga. Sebagai daerah perkantoran, hal
ini dekat dengan daerah ini akan menjadi inkubator start-up. Memiliki
daerah hijau besar dengan bangunan yang lebih besar beralih ke halaman
"The Central Park" dari 22 ha dan bagian utara dari taman Linear.
5. Living District
Living District merupakan kawasan perumahan kota yang dekat dengan
laut dan pantai, kanal dan central park. Meskipun dengan karakter yang
tenang, pada jalan utama terdapat toko-toko, restoran dan layanan untuk
warga. Pada District Living terdapat pula: pantai besar masyarakat, central
park, taman lokal, taman linear, dan pantai dengan dermaga kanal.
xxiii
Gambar 7 Kota Terpadu dari Port City Colombo
solusi untuk manajemen energi terpadu, air dan limbah untuk jangka panjang
untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dari emisi Port City gas
rumah kaca dan polutan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut sistem eco-siklus
umum
c. permintaan yang lebih rendah energi untuk pemanasan dan pendinginan
d. daur ulang kualitas tinggi dari air, energi, material dan tanaman nutrisi
e. interaksi antara solusi sisi permintaan fungsional dan infrastruktur secara
keseluruhan
yang ada dan masa depan dan strategi pelaksanaan GOSL dan Kementerian
xxiii
dan penuh. Oleh karena itu konstan dan efektif dialog dan kerjasama antara semua
Colombo Port City tergantung pada sistem transportasi yang efisien agar
Colombo Port City atas dasar Rencana Transportasi suara, yang akan didasarkan
terpisah pada studi Analisis Mengenai Dampak Transportasi (TIA) yang akan
dilakukan di bawah Tahap 2 EIA. Visi untuk transportasi internal dalam Colombo
Colombo Pelabuhan. Aspek yang paling menantang dari berjalan adalah cuaca.
Kelembaban dan suhu tinggi serta hujan deras yang terjadi dari waktu ke waktu
bangunan yang dapat memaksimalkan angin dan iklim di tingkat jalanan akan
menyenangkan.
Jarak dalam Colombo Port City sangat cocok untuk bersepeda,
demikian, ruas jalan strategis dengan siklus terpisah akan disediakan bersama
xxiii
Persyaratan mendasar dari konsep kota berkelanjutan adalah untuk
mengembangkan jaringan yang efisien pada transportasi umum. Master Plan telah
handal di mana bagian akan dirancang untuk memberikan ruang terpisah sehingga
angkutan umum tidak terpengaruh oleh lalu lintas umum dan kemacetan.
Selanjutnya, hal ini dipertimbangkan dengan feri yang akan melayani distrik
pengecualian di beberapa siklus dan trotoar yang berdekatan dengan air dan
melalui taman. Mobil akan memiliki akses ke semua bagian dari Port City, tapi
mode ini memiliki prioritas terendah.. Bila memungkinkan, mobil pribadi akan
ruang dilengkapi dengan pengisian poin akan disediakan untuk kendaraan listrik.
Mereka harus terletak di bagian paling menarik dari parkir mobil (menutup akses
pejalan kaki dan akses poin, lift dll). Semua parkir mobil umum akan dilengkapi
dengan detektor untuk melacak masuk dan keluar mobil sehingga tanda-tanda
variabel dapat menunjukkan jika ada ruang parkir yang tersedia atau tidak.
3.1.2.4 Breakwater
kerusakan. Breakwater eksternal didesain dengan 1 pada 1,33 lereng. Tingkat atas
xxiii
Breakwater diatur di + 4m LWOST. Keduanya sisi arah laut dan sisi darat dari
Breakwater akan dilindungi oleh 17 ton Chinesepode unit armor beton. Unit-unit
sama juga digunakan untuk desain dari pemecah gelombang dari Colombo Selatan
Pelabuhan.
kota pelabuhan. Batas-batas dari Port City terdiri lebar 20 m dataran pantai pasir
buatan terbentuk pada + 3,3 juta untuk 2,5 LWOST. Antara pantai datar dan
pemecah gelombang adalah lereng diisi dengan pasir laut membentuk Pantai stabil
cocok untuk tujuan rekreasi. Antara pantai pasir datar dan jalan belakang adalah
acara yang ekstrim tidak akan mencapai tingkat jalan, dan infrastruktur dan
bangunan di belakang pantai akan dilindungi secara memadai. Aspek ini akan
sepanjang 5,4 km, konstruksi lepas pantai Breakwater dari proyek ini adalah
xxiii
struktur laut lepas pantai untuk melindungi tanah reklamasi. Itu dua ujung
Fasilitas Dampak
Breakwater dan 1. Proyek ini membutuhkan hampir 5 juta m 3
Reklamasi yang diperoleh dari 20 tambang di
Kalutara. Tambang tersebut akan
menciptakan bahaya terhadap lingkungan
seperti mengeringnya sumber daya air
bawsah tanah. Peledakan batuan yang
menyebabkan retak dirumah-rumah dan
bahaya kesahatan untuk manusia dan
hewan.
2. Merusak sabuk pantai karena pengerukan
pasir dari laut. Penggalian pasir dari laut
lepas Negombo telah menyebabkan
banyak masalah bagi nelayan tradisional
yang bergantungpada laut yang dangkal
untuk mata pencaharian. Para nelayan
mengeluh bahwa tempat
perkembangbiakan ikan terganggu dan
telah menyatakan kekhawatiran bahwa
penggalian terus menerus untuk pasir akan
mengintensifkan erosi laut dan
mengguncang daerah pesisir.
3. Jika dilakukan tanpa penilaian yang tepat,
akan berdampak buruk terhadap garis
pantai barat (Panadura, Angulana, Mount
Lavinia, Uswetakeyyawa dan Negombo).
Reklamasi akan menyebabkan erosi
pantai, mengubah keanekaragaman hayati
laut. Pasir, batu dan puing-puing dibuang
ke laut juga akan berdampak pada formasi
karang alami, gulma di dasar laut
xxiii
Fasilitas Dampak
terkemuka juga untuk penipisan daerah
pesisir bakau serta habitat rumput laut.
4. Penciptaan kota buatan di atas lahan
maritim reklamasi mempengaruhi spesies
di laut, beberapa langka, kualitas air, dan
dapat meningkatkan kemungkinan gempa
bumi.
penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh
kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan
kegiatan angkutan laut dalam negeri dan Internasional, alih muat angkutan laut
dalam jumlah besar dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang,
berikut :
xxiii
o
1 Peran sebagai pusat distribusi
peti kemas nasional dan
pelayanan angkutan peti
kemas internasional
sebagai tempat alih muat
penumpang dan
pelayanan angkutan peti
kemas internasional
2 Skala melayani angkutan peti
Pelayanan kemas sebesar 1.500.000
TEUs / Tahun atau
angkutan lain yang setara
3 Lokasi berada dekat dengan
Pelabuhan jalur pelayaran
internasional kurang
lebih 500 mil dan jalur
pelayaran nasional
kurang lebih 50 mil.
4 Kedalaman minimal -9 m LWS.
pelabuhan yang akan dibangun harus sesuai dengan beberapa aspek antara lain :
a. rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi,
digunakan untuk melayani angkutan laut selain harus sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) juga harus berpedoman pada:
xxiii
d. memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari
gelombang;
e. mampu melayani kapal dengan kapasitas tertentu;
f. berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional;
dan
g. volume kegiatan bongkar muat dengan jumlah tertentu.
perairan, yang merupakan tempat interaksi antara orang-orang yang datang dari
untuk menjadi tempat interaksi ini harus ada syarat-syarat situs yang memenuhi
teknologi.
b. Lingkungan sosial yang tidak terlepas dari proses interaksi, yaitu
adalah faktor geografis serta konteks perkotaan (Wren, 1983 dan Toree, 1989).
sebagai berikut:
a. Faktor Geografis
xxiii
faktor yang menyangkut geografis kawasan adalah kondisi lahan (ukuran,
angin)
b. Konteks Perkotaan (Urban Context)
Merupakan faktor-faktor yang nantinya akan memberikan ciri khas tersendiri bagi
dikembangkan dengan bagian kota yang terkait. adapun hal yang terkait dalam
publik.
2) Khasanah sejarah dan budaya, yaitu situs atau bangunan bersejarah
perlu dilestarikan.
3) Pencapaian dan aksesibilitas, yaitu akses dari dan menuju serta
pelabuhan Patimban dapat dilihat pada tabel dibawah ini adalah sebagai berikut:
xxiii
No Colombo Patimban
1 Transportasi dan Strategi Dengan kondisi patimban yang
Lalu Lintas : Strategi mode tersedia, maka dapat dilakukan
non-bermotor,Strategi penanganan transportasi yang
angkutan umum, Strategi sesuai dengan colombo yaitu
angkutan bermotor transportasi dengan strategi
mode non-bermotor, strategi
angkutan umum, strategi
angkutan bermotor. Untuk itu
di perlukannya penanganan
sistem transportasi yang serius.
2 Rencana tata guna lahan : Lahan yang tersedia di
penggunaan lahan telah patimban yaitu sekitar 600
dialokasikan sekitar 20% hektar, 300 hektar lahan darat
dari area reklamasi atau dan 300 hektar lahan lepas
sekitar 54 ha ruang sebagai pantai, maka diperlukannya
terbuka untuk digunakan reklamasi untuk memperluas
oleh masyarakat. Jika jalan lahan.
disertakan, area umum
mencakup 110 ha atau 40%
dari area reklamasi.
3 Desain perkotaan : Master Kondisi lahan yang perlu
Plan Colombo Port City ini diperluas/ reklamasi untuk
terdiri dari 5 wilayah menjadikan wilayah port city
perkotaan, dan setiap kota
memiliki ciri khas masing-
masing.
4 Breakwater : konstruksi Kondisi tinggi gelombang
lepas pantai Breakwater dari pasang surut air tinggi tertinggi
proyek ini adalah struktur 1,27 m, air tinggi rata-rata 0,89
laut lepas pantai untuk m. kondisi ini sangat di
melindungi tanah reklamasi. pengaruhi oleh variasi angin
musim. maka, diperlukannya
breakwater untuk melindungi
tanah reklamasi.
xxiii
xxiii
Tabel 12, Analisis Keadaan Eksisting Pelabuhan Tanjung Priok Diterapkan Pada
Pelabuhan Patimban
xxiii
Gambar 10 Rencana Akses Jalan Kereta Api Menuju Patimban
xxiii
Gambar 13 Rencana Dermaga dan Breakwater Pelabuhan Patimban
Saat ini progress pelaksanaan pelabuhan Patimban sudah memasuki
yang saat ini masih dibahas oleh pemerintah pusat. RTRW nasional tidak
Januari 2017.
xxiii
4. KAJIAN AMDAL MENGENAI PELABUHAN PATIMBAN
garis pantai Kabupaten Subang adalah 48,2 km dan kondisi sumberdaya alam
hayati yaitu hutan mangrove yang dapat di lihat pada tabel berikut ini:
xxiii
Perkembangan jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) jenis usaha
tangkapan laut juga meningkat terus dari tahun 2004-2007 yang dapat dilihat ada
tabel berikut:
Tabel 17 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Budidaya Laut dan Air Payau
Jawa Barat
Rumah Tangga Perikanan Budidaya Laut dan Air Payau
Kabupaten Budidaya Laut Tambak ( Air Payau)
/Kota 200 200 200 200
2004 2005 2006 2007
4 5 6 7
Subang 0,00 0,00 0,00 0,00 2,475 2,648 2,954 2,943
(Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat 2008)
Hasil pengukuran kualitas udara dan kebisingan di tiga stasiun yaitu dekat
ditetapkan oleh Pemerintah (PP No 41 tahun 1999). Adapun kualitas udara dan
xxiii
No Hasil Metode
Parameter Satuan Standard
. AN 1 AN 2 AN 3
g/Nm3
4 PM 10 150 <3.37 4.07 43.85 Gravimetri
g/Nm3 SNI 19-7119.2-
5 Nox 400 <9.9 7 <9.97 24.77
2005
g/Nm3 100.3 SNI 19-7119.7-
6 SO2 900 88,26 88.26
4 2005
g/Nm3
7 CO 30000 1143 1143 9144
Wind
8 - - West North West SNI 19-4845-1996
Direction
Km/Hou 0.5- 0.5- 0.5-
9 Wind Speed -
rs 2.1 2.1 1.2
Noise
10 Noise Level dB 54.5 50.7 50.7 72.0 SNI 7321 2009
(Sumber: Dokumen KA ANDAL Pelabuhan Patimban)
aktivitas manusia
Pengukuran kualitas air laut dilakukan ada musim hujan. Berdasarkan hasil
yang di peroleh pada kondisi pasang, beberapa parameter masih berada pada
standar baku mutu, kecuali untuk TSS pada lokasi CW 1 pada pengukuran
permukaan laut (324,00, standarnya= 80). Material organik yang masuk dalam
jenis senyawa penting adalah selulosa, lemak, protein, bakteri dan alga.
beberapa lokasi sampling hasilnya sedikit lebih kecil dari standar baku mutu,
seperti CW 3 pada sampel di bawah permukaan laut (8,59; standarnya= 8,5). Dari
xxiii
parameter total amonia, hasil menunjukkan bahwa dua lokasi berada pada kondisi
bahwa kadarnya pada semua lokasi adalah melebihi batas baku mutu kecuali pada
ditetapkan, namun dari hasil pengukuran secara fisik dan kimia area yang diteliti
akibat dari aktivitas manusia yang terbawa dari sungai ke lautan dan aktivitas dari
baik karena semua parameter berada pada standar kualitas yang di bawah baku
mutu. Meskipun begitu, terdapat satu parameter yang besarnya melebihi standar
sebuah matrik hipotetik yang akan menunjukan potensi dampak yang akan terjadi
xxiii
konstruksi, operasi maupun pasca operasi akan menimbulkan dampak terhadap
kualitas air permukaan, kualitas air laut, erosi tanah, sistem irigasi dan
kesehatan masyarakat.
perubahan pola kepemilikan lahan akibat adanya kegiatan pembebasan lahan dan
tanam tumbuh. Disamping pola kepemilikan lahan yang berubah, nantinya status
sehingga akan berpengaruh pula pada revisi terhadap tata ruang yang telah ada.
xxiii
4.2.2 Tahapan konstruksi
pekerja dari pelabuhan atau lokasi tempat hunian sementara pekerja ke lokasi
kerja sebagian besar akan menggunakan jalan akses yang melewati pemukiman
penduduk sehingga akan mengganggu lalu lintas warga setempat. Serta akan
Akab lebih lanjut adalah timbulnya presepsi negatif masyarakat terhadap proyek
pelabuhan Patimban.
akan terjadi peningkatan pendapatan bagi masyarakat yang dapat secara langsung
dan tidak langsung terlibat dalam kegiatan tersebut. Namun demikian, tingkat
pengangguran yang tinggi dan latar pendidikan yang kurang sesuai menyebabkan
tidak semua angkatan kerja dapat tertampung dalam kegiatan tahap konstruksi
namun tidak tertampung. Kekecewaan ini akan menimbulkan sikap dan persepsi
xxiii
Kegiatan pelabuhan Patimban akan berdampak positif pada munculya
kesempatan berusaha bagi warga sekitar atau jalan sepanjang menuju lokasi
masyarakat setempat.
mempunyai akses sebagai buruh atau tenaga kerja tidak terampil pada setiap
batukali, semen, tanah dan lainnya, disamping itu juga akan tumbuh kesempatan
pertumbuhan ekonomi lokal tidak akan mungkin merata karena warga yang
mempunyai lahan luas, pendidikan yang baik dan modal besar akan lebih mampu
menangkap peluang yang ada. Kenyataan ini akan dapat menyebabkan terjadinya
gesekan sosial dan munculnya stratifikasi atau kelas-kelas sosial yang baru dalam
masyarakat, yang pada akhirnya akan memunculkan sikap dan persepsi negatif
masyarakat.
ada.
xxiii
Tabel 19 Matriks hubungan potensi ampak lingkungan yang harus diperhatikan dengan komponen pelabuhan
Pool Kendaraan
Lapangan Penumpukan
Terminal Penumpang
Rumah makan/ resto/ wrg
Jalan, Sungai, Selokan
Tempat Rekreasi
Perkantoran
Industri
Pemukiman
Kegiatan Labuh/ Tambat
PERAIRAN
FASILITAS
45
Menurut Panduan Penilaian AMDAL atau UKL/UPL untuk kegiatan
tersebut, akan terjadi perubahan fungsi dan tata guna lahan tersebut yang
berfungsi sebagai cathment area baik untuk air hujan maupun air pasang, namun
pemotongan dan pengurugan tanah pada tahap konstruksi, serta pemadatan tanah,
akan mengubah fungsi lahan tersebut. Air hujan tidak dapat meresap ke dalam
tanah, sehingga akan meningkatkan volume air limpasan (run off) dan
46
Penurunan kualitas udara dapat disebabkan oleh peningkatan debu akibat kegiatan
kekeruhan dan peningkatan pencemaran air laut. Penurunan kualitas air Kegiatan
penurunan kualitas air laut terutama pada tahap Pengerukan (capital dredging) dan
limbah domestik dan non domestik (air balast, tank cleaning dan bahan kimia
mempengaruhi terjadinya perubahan batimetri, pola arus laut dan gelombang dan
sedimentasi yang dapat mengakibatkan abrasi dan akresi (perubahan garis pantai).
Jika bagian struktur pelabuhan menonjol ke arah laut, maka mungkin terjadi erosi
47
pada garis pantai di sekitarnya akibat transpor sediment sejajar pantai yang
terganggu. Dampak ini merupakan isu yang paling penting dalam setiap
sangat penting terhadap biota perairan yang berada disekitar wilayah pelabuhan.
tidak langsung. Secara langsung disebabkan oleh kegiatan pengerukan dan dan
48
Tahap Prakonstruksi Tahap konstruksi
Mobilis Pemba
No Komponen asi Pengangku Konstru Pemasan nan
StudI Pembeba Penyusu
. Lingkungan peralat tan ksi gan jemba
Kelaya san nan Tata
an material revetm vertikal penghu
kan Lahan Ruang
Reklam reklamasi ent drain g
si semen
ASPEK BIO-KIMIA
Kualitas
1. X X X X X
udara
2. kebisingan X X X X X
Pola arus
3. dan elevasi X X X X X X X
muka air
Suhu air
4. X X X X X X X
laut
5. sedimentasi X X X X X X X
Stabilitas
6. X X X X X X
dasar laut
Kualitas air
7. X X X X X X X
laut
Keanekarag
aman dan
8. kelimpahan X X X X X
biota air
tawar
Keanekarag
aman dan
9. kelimpahan X X X X X
biota air
tawar
ASPEK TATA RUANG DAN TRASNPORTASI
10 Tatanan
X X X X X X
. ruang
11 Lalu lintas
X X X X X
. jalan raya
12 Lalu lintas
X X X
. pelayaran
ASPEK SOSEKBUD
13 Pendapatan
X X X X X
. Masyarakat
49
Tahap Prakonstruksi Tahap konstruksi
Mobilis Pemba
No Komponen asi Pengangku Konstru Pemasan nan
StudI Pembeba Penyusu
. Lingkungan peralat tan ksi gan jemba
Kelaya san nan Tata
an material revetm vertikal penghu
kan Lahan Ruang
Reklam reklamasi ent drain g
si semen
14 Kesehatan
X X X X X X X X
. masyarakat
15 Kesempata
X X X
. n bekerja
Perubahan
16 sikap dan
. Persepsi
Masyarakat
Perubahan
17 Pola
X X X X X
. Kepemilika
n
MITIGASI
18
cuaca
.
19 Tabrakan
X X X X X X X X
. antar kapal
Kebakaran
20
dan X X X X X X X X
.
ledakan
Kepatuhan
21
terhadap X X X
.
lalu lintas
50
Lingkup rencana usaha yang ditelaah diidentifikasikan berdasarkan tahap-
tahap kegiatan yang dilaksanakan pada pembangunan pelabuhan Patimban yang
mana menimbulkan dampak terhadap lingkungan maupun sosial masyarakat.
Penelaahan terhadap kegiatan-kegiatan yang berlangsung dilakukan untuk
mengidentifikasi komponen lingkungan yang terkena dampak akibat kegiatan
tersebut. Telaah studi AMDAL ini dilakukan pada saat tahap pra konstruksi, tahap
konstruksi dan tahap pasca konstruksi.
Tahapan-tahapan yang dikerjakan pada pembangunan Pelabuhan Patimban
ini tentu menimbulkan permasalahan yang komplek yang dapat di lihat pada tabel
matrik diatas. Aspek-aspek yang ditinjau berupa Aspek Bio-Kimia, Aspek Tata
Ruang dan Transportasi, Aspek Sosekbud, dan Aspek Mitigasi. Masing-masing
aspek tersebut memiliki dampak tersendiri, uraian lebih lanjut sebagai berikut:
1. Tahap Pra Konstruksi
Kegiatan pra konstruksi menimbulkan dampak terhadapa aspek sosekbud
yang berupa perubahan sikap dan persepsi masyarakat serta perubahan pola
kepemilikan.
2. Tahap Konstruksi
Kegiatan pada tahap kontruksi sangat berpengaruh besar terhadap
komponen bio-kimia yang menimbulkan dampak negatif dari segi kualitas
udara, kebisingan, pola arus dan elevasi muka air, suhu air laut, sedimentasi,
stabilitas dasar laut, kualitas air laut dan sungai, keanekaragaman dan
kelimpahan biota air tawar serta air laut. Kegiatan kontruksi ini juga
menimbulkan dampak terhadap komponen sosekbud dan mitagasi, yang
mana berlangsungnya proyek pelabuhan ini memberikan kesempatan
bekerja pada warga sekitar sehingga pendapatan masyarakat bertambah
meskipun sebagian aktivitas nelayan terganggu. Tinjauan mitigasi
berdampak pada kondisi cuaca dan kepatuhan terhadap lalu lintas, yaitu
terhambatnya proses mobilisasi peralatan reklamasi, pengangkutan material,
pelaksanaan konstruksi dan lain sebagainya saat terjadi cuaca buruk dan
maminimalisir tingkat kecelakaan dengan mematuhi terhadap lalu lintas.
51
Keberadaan pulau reklamasi mempunyai dampak yang sangat signifikan,
dimana keberadaan pulau reklamasi ini mau tidak mau akan mengganggu
ataupun merusak ekosistem yang ada di perairan. Pembangunan pulau
reklamasi harus dilalakukan kajian AMDAL yang mendalam, sehingga akan
adanya suatu upaya penanggulangan yang harus dilakukan.
Permasalahan-permasahalan yang timbul khususnya permasalahan
lingkungan akibat adanya reklamasi pembangunan pelabuhan sudah dirasakan di
kawasan reklamasi teluk Jakarta. Oleh karena itu, perlu adanya kajian lanjut dan
mendalam mengenai dampak reklamasi terhadap ekosistem di perairan.
52
5. KESIMPULAN DAN SARAN
patimban layak secara teknis, ekonomi, dan analisis mengenai dampak terhadap
konsep kota pelabuhan port city yang berada di Srilanka. segala sesuatu fasilitas
DAFTAR PUSTAKA
2017].
53
Baru Di Pantai Utara Jawa Barat Dan Studi Kelayakan (Fs) Pembangunan
http://www.ft.lk/2012/07/20/port-city-concept-for-colombo/, [Diunduh 14
Februari 2017].
[online] https://kumparan.com/wiji-nurhayat/pelabuhan-patimban-akan-
Indonesia
28