Anda di halaman 1dari 6

Perencanaan Struktur Dermaga Ekspor Buah Kelapa Sawit di Sungai

Kendawangan, Kelampai, Kalimantan Barat

1) 2)
Tiya Devi Pratiwi dan Harman Aji Wibowo, Ph.D.
Program Studi Teknik Kelautan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan,
Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10 Bandung 40132
tiyadevip@gmail.com dan harman.ajiwibowo65@gmail.com
Kata kunci: dermaga, struktur, pelabuhan, sungai kendawangan, kelapa sawit

ABSTRAK

Sebagai negara kepulauan, kegiatan pelayaran di Perancangan dan pemodelan struktur dilakukan

Indonesia menjadi sangat menting sebagai media dengan menggunakan perangkat lunak SAP2000.
penghubung antar pulau baik dalam hal distribusi dan Pemodelan struktur yang dilakukan adalah strukur

arus barang maupun jasa. Salah satu aspek utama dermaga tipe wharf dengan komponen struktur tiang
dalam kegiatan pelayaran adalah fasilitas berupa pancang, balok, dan pelat. Pemodelan struktur dimulai
pelabuhan. Keberadaan pelabuhan ini menjadi penting dengan penggambaran kerangka struktur sesuai
dalam menunjang distribusi dan mobilisasi barang dengan denah lokasi balok, tiang pancang dan pelat
maupun komoditas lain antar wilayah di Indonesia, tak yang akan didesain, lalu dilakukan pendefinisian
terkecuali di wilayah Kalimantan Barat yang mayoritas komponen material, input pembebanan yang terjadi
wilayahnya berupa hutan dan area perkebunan. pada dermaga, kemudian dilakukan pemodelan

Dimana, dari sektor perkebunan sendiri, komoditi paling keseluruhan struktur dermaga. Pada program
potensial untuk dikembangkan adalah kelapa sawit. SAP2000 model dan pembebanan dirancang
mendekati kondisi yang sebenarnya. Hasil dari
Pada studi kasus tugas akhir mengenai Perencanaan pemodelan ini berupa unity check ratio (UCR),
Struktur Dermaga Ekspor Buah Kelapa Sawit di Sungai defleksi struktur, gaya dalam balok dan pelat, serta
Kendawangan, Kelampai, Kalimantan Barat ini akan reaksi peletakan. Hasil keluaran ini kemudian
dibahas mengenai perencanaan struktur dermaga. digunakan untuk merancang detail dimensi dan
Tugas akhir ini meliputi penjelasan kriteria desain tulangan pada komponen beton bertulang yiatu balok,
sebagai syarat perencanaan struktur, penentuan pelat dan pile cap serta penentuan profil tiang baja.
dimensi dermaga, perhitungan pembebanan, struktur, Data tanah dan hasil kel ua ran perletakan digunkan
desain penulangan struktur yang optimal agar struktur untuk analisis daya dukung tanah terhadap tiang
dermaga tidak dibangun secara berlebihan pancang di lokasi tersebut. Hasil dari tugas akhir ini
(overdesign) atau mengalami kegagalan dalam masa berupa dimensi struktur yang kuat menahan beban-
operasi, dan perhitungan daya dukung tanah untuk beban yang bekerja.
mengetahui kedalaman pondasi.

1
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah
pulau lebih dari 13,000 pulau dan merupakan salah
Kab. Ketapang
satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia
yakni 54,716 km dimana dua per tiga wilayah Indonesia Lokasi Pelabuhan Rencana

merupakan perairan. Sebagai negara kepulauan,


kegiatan pelayaran menjadi sangat penting sebagai
media penghubung antar pulau baik dalam hal
Gambar 2 Lokasi Pelabuhan Rencana di Sungai Kendawangan,
transportasi maupun aktivitas distribusi arus barang Kelampai, Kab. Ketapang, Kalimantan Barat
maupun jasa. Salah satu aspek utama dalam kegiatan
pelayaran adalah fasilitas berupa pelabuhan.
Keberadaan pelabuhan ini menjadi penting dalam
menunjang distribusi dan mobilisasi barang maupun
komoditas lain antar wilayah di Indonesia.
Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu
Lokasi Dermaga Kelapa Sawit
provinsi di Indonesia yang cukup potensial untuk
dikembangkan. Adapun luas wilayah Provinsi
Kalimantan Barat adalah sebesar 146,807 km2 atau
1.13 kali lebih luas dibandingkan Pulau Jawa, dengan
Gambar 3 Lokasi Dermaga Kelapa Sawit Rencana di Sungai
Kabupaten/Kota terluas adalah Kabupaten Ketapang. Kendawangan, Kelampai, Kab. Ketapang, Kalimantan Barat

Sebagian besar wilayah di Kabupaten Ketapang ini


METODOLOGI DAN TEORI
terdiri dari hutan dan area perkebunan. Dari sektor
perkebunan komoditas paling potensial adalah kelapa Metodologi yang digunakan dalam pengerjaan tugas
sawit, dibuktikan dengan meningkatnya luas tanaman akhir ini ditunjukkan pada Diagram 1. Dermaga
sebesar 12.57% dan jumlah produksi sebesar sebesar didesain untuk kapal general kargo jenis Carib Palm
95.76% selama kurun waktu 2011 hingga 2015. Selain sebesar 1523 DWT dengan draft 3 meter yang
itu, wilayah Kalimantan Barat sendiri memiliki banyak direncanakan memuat buah kelapa sawit untuk
sungai – sungai besar yang potensial untuk diekspor ke wilayah lain. Kondisi lingkungan yang
dikembangkan sebagai moda transportasi baru selain ditinjau untuk kriteria desain dermaga kelapa sawit ini
dari darat, laut, maupun udara. Salah satu sungai adalah arus, angin, elevasi muka air banjir, serta data
terbesar di Kalimantan Barat adalah Sungai gempa di Sungai Kendawangan. Kecepatan arus yang
Kendawangan ini. Lokasi dermaga dapat dilihat pada digunakan dalam desain adalah sebesar 0.42 m/detik
Gambar 1 hingga Gambar 3 berikut ini. dominan menuju ke hilir, kecepatan angina hasil analisa
harga ekstrim untuk perioda ulang 50 tahun didapat
sebesar 5,3 m/s, elevasi banjir di Sungai Kendawangan
Prov. Kalimantan Barat
setinggi 1.3 meter, dan data gempa diekstrak dari
spectrum gempa wilayah kendawangan yang didapat
dari website puskim yakni http://puskim.pu.go.id

Gambar 1 Lokasi Pelabuhan dari Peta Indonesia

2
juga disebut serviceability limit state (SLS) dan ASD
atau biasa juga disebut ultimate limit state (ULS).
Selanjutnya dilakukan pemodelan model struktur pada
perangkat lunak SAP2000 untuk melihat ketahanan
struktur dermaga akibat beban – beban yang
terkombinasi yang bekerja pada struktur dermaga
nantinya. Output yang dihasilkan berupa dimensi
optimal elemen struktur dermaga yang sanggup
menerima beban. Selain itu juga diperoleh unity
check ratio (UCR), displacement, dan gaya dalam
elemen struktur. UCR dan displacement diperiksa
sesuai dengan persyaratan..

Selanjutnya, dari output gaya dalam struktur dilakukan


penulangan untuk elemen beton yakni pelat, balok dan
pile cap. Penulangan elemen balok terdiri dari
penulangan lentur atas, penulangan lentur bawah dan
penulangan geser. Untuk pelat, penulangan elemen

Diagram 1 Metodologi Pengerjaan Tugas Akhir terdiri dari penulangan lentur atas, lentur bawah, dan
punching shear akibat roda truk dan pile cap. Untuk pile
Dermaga ini direncanakan menggunakan struktur wharf
cap dilakukan penulangan untuk penulangan arah
dengan panjang, dan lebar dermaga 96 m dan 22.
Bidang X-Z, dan penulangan arah Bidang Y-Z.
Struktur dibuat dengan tipe deck on pile menggunakan
tiang pancang sebagai pondasi. Elevasi dermaga Selanjutnya, dilakukan analisis daya dukung tanah
didesain agar tidak terendam saat banjir terjadi di terhadap kekuatan tiang pancang agar mampu
sungai, elevasi dihitung dengan memperhitungkan menahan gaya lateral akibat beban berthing dan
elevasi muka air banjir di lokasi dermaga, dan mooring kapal juga gaya gempa.
freeboard. Elevasi dermaga yang didapat dari hasil
Desain dermaga kelapa sawit di Sungai Kendawangan
perhitungan adalah 2 m di atas LLWL dengan
ini dibuat dengan referensi utama berdasarkan
kedalaman perairan di depan dermaga 5 m.
Waterways Guideline tahun 2011, OCDI (The Overseas
Perhitungan gaya yang bekerja pada dermaga dibagi Coastal Area Development Institute of Japan) tahun
menjadi 3 , yakni dead load (beban berat struktur 2002. Sementara untuk penentuan dimensi dan desain
sendiri), superimposed dead load ( beban bollard, penulangan elemen dermaga seperti balok, pelat dan
berat fender, beban pile cap), live load (berat truk, pile cap digunakan standar Standar Nasional
manusia, dan mobile crane), serta beban lingkungan Indonesia (SNI) SNI 03-2847-2013 tahun 2013.
(gaya arus, dan gempa), gaya berthing, dan gaya
mooring. Perhitungan gaya yang bekerja pada HASIL DAN ANALISIS
dermaga ini selanjutnya dikombinasikan sedemikian Analisis desain struktur dermaga dilakukan dengan
rupa dengan standar acuan ASCE/SEI Standard 7-10 pemodelan struktur menggunakan perangkat lunak
Minimum Design Loads for Buildings and Other SAP2000. Struktur yang dimodelkan adalah struktur
Structures (2010) dengan kombinasi LRFD atau biasa dermaga dengan komponen strukturnya adalah tiang

3
pancang, balok, dan pelat. Analisis pada SAP2000 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kriteria nilai
dimulai dengan memodelkan struktur dermaga UCR < 1 dan batas defleksi tidak melebihi batas
kemudian diberikan kombinasi beban tertentu yang maksimum syarat defleksi sehingga disimpulkan
direncanakan akan diterima oleh struktur dermaga. bahwa desain dermaga rencana aman secara
Hasil pemodelan yang akan dianalisis adalah UCR struktural. Setelah dilakukan analisis nilai UCR dan
(menggunakan LRFD), displacement atau defleksi besar defleksi dilakukan analisis gaya dalam
(menggunakan ASD), gaya – gaya dalam menggunakan komponen struktur untuk kemudian dilakukan proses
LRFD. Hasil output pemodelan dari struktur disajikan perhitungan penulangan struktur . Detail penulangan
pada Gambar 4, Gambar 5 dan Tabel 1 berikut ini. struktur beton dapat dilihat pada Tabel 2 hingga
Tabel 3 berikut ini.

Tabel 2 Hasil Penulangan Balok

Gambar 4 Hasil Pemodelan 3D Dermaga

Tabel 3 Hasil Penulangan Pelat

Tabel 4 Hasil Penulangan Pile Cap


Gambar 5 Hasil UCR Tiang Pancang Dermaga

Tabel 1 Output Pemodelan SAP2000

Jenis Output Nilai Output Batas Ijin Pengecekan


UCR 0.9 1 Memenuhi
Defleksi X 6.2 mm Memenuhi
60 mm
Defleksi Y 5.6 mm Memenuhi
Rasio Memenuhi
71.09 200
Kelangsingan

4
KESIMPULAN DAN SARAN 6. Standar Nasional Indonesia, Baja Tulanagn Baja
Tulanagn Beton (SNI 2052-2014)
Dermaga kelapa sawit di Sungai Kendawangan,
7. Fentek Catalogue: Marine Fendering System.
Kelampai Kalimantan Barat dibuat menggunakan tipe
Scientific Publishing Co. Pte. Ltd., Singapore, 2002
struktur wharf dengan pondasi tiang pancang.
8. Trelleborg. Safe Berthing and Mooring, Trelleborg
Dermaga ini didesain untuk melayani kapal kargo
Marine Systems. 2007
untuk memuat buah kelapa sawit sebesar 1523 DWT.
K edalaman perairan di depan dermaga adalah 5 m di
bawah LLWL dan memiliki elevasi 2 m di atas LLWL.
Berdasarkan hasil analisis struktur dengan SAP2000
dermaga kuat menahan kombinasi beban yang
diberikan dan telah memenuhi kriteria desain yang
diperlukan baik itu dari unity check ratio, defleksi,
dan penulangan struktur.
Saran untuk pengerjaan desain dermaga selanjutnya,
bahwa perhitungan desain dermaga pada tugas
akhir ini hanya sebagai contoh perhitungan struktural
dalam kondisi sudah terpasang, pada kenyataannya
dalam mendesain tulangan harus mempertimbangkan
metoda konstruksi dari proses pemasangan, apakah
menggunakan precast atau in situ, serta sambuhan
beton dan tulangan, dan juga pertimbangan untuk
kondisi lainnya

DAFTAR PUSTAKA

1. Rijkswaterstaat. Waterway Guidelines. 2011


2. Thoresen, Carl A. Port Designer’s Handbook:
Recommendations and Guidelines. 2003
3. Technical Standards and Commentaries for Port
and Harbour Facilities in Japan dari The Overseas
Coastal Area Development Institute of Japan
(OCDI). 2002
4. Standar Nasional Indonesia (SNI).Tata Cara
Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung. 2002.
5. Standar Nasional Indonesia, Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Nojn Gedung (SNI 1726-
2012)

5
7

Anda mungkin juga menyukai