DOSEN PEMBIMBING
Haryo Dwito A, ST.,M.Eng.,Ph.D
Suntoyo, ST.,M.Eng.,Ph.D
SURABAYA
2019
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan berkembangnya lalu lintas angkutan laut, teknologi bongkar muat, meningkatnya
perdagangan antar pulau dan luar negeri, maka kualitas peran dan fungsi pelabuhan sebagai
terminal point bagi barang dan kapal sebagaimana diuraikan tersebut diatas perlu ditingkatkan
kualitasnya secara konsisten dan berkesinambungan guna mengimbangi laju pertumbuhan kegiatan
ekonomi dan perdagangan dari tahun ke tahun (Pelindo,1999).
Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan tersibuk di Indonesia yang terletak di Pantai
Utara Kota Jakarta. Dibawah manajemen PT Pelabuhan Indonesia II, pelabuhan tersebut menangani lebih
dari 30% kargo non oil and gas serta sekitar 50% kargo umum yang keluar dan masuk ke Indonesia.
Dengan luas area tambat kapal 422 Ha dan area peletakan kontainer 886 Ha menjadikan pelabuhan ini
mampu memuat sampai dengan 10 juta TEUs container (PT. Pelabuhan Indonesia II 2019). Sehingga
dapat dikatakan Pelabuhan Tanjung Priok memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia.
Persoalan utama yang di hadapi pelabuhan adalah geometri kolam labuh dan alur pelayaran
seringkali menciptakan daerah yang relatif mengalami pendangkalan (Sedimentasi). Sedimen yang terlalu
banyak mengendap di suatu daerah dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi
(Hakim 2010). Pada daerah pelabuhan, sedimentasi adalah masalah yang perlu dicermati karena timbunan
sedimen yang terjadi di pelabuhan akan menyebabkan pendangkalan kolam labuh yang sangat merugikan
(Fahrudin 2018). Pendangkalan di suatu pelabuhan dapat mempersulit proses bongkar muat barang
karena mengurangi kedalaman dermaga sehingga membatasi jumlah kapal yang bersandar saat kondisi
surut (Rismawati, 2007). Di di PLTU Adipala, Jawa tengah sedimentasi menimbulkan berbagai masalah
yang nantinya akan mengganggu pengoprasian PLTU tersebut (Nabila, 2018). Sedangkan di PLTU
Banten Lontar terdapat permasalahan akibat pendangkalan yakni menyebabkan biaya unloading atau
1
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
pembongkaran batubara menjadi semakin naik akibat penggunaan trucking sebagai unloading dan juga
akan memakan waktu cukup lama (Pamungkas 2017). Apabila pendangkalan dibiarkan terjadi, bukan
tidak mungkin Pelabuhan Tanjung Priok akan mengalami permasalahan operasional akibat pendangkalan
seperti kolam labuh lain.
Dampak buruk sedimentasi pada operasional pelabuhan menggugah Wahyuni (2014) melakukan
penelitian pemeliharaan alur pelayaran, dengan melakukan metode-metode pengurangan sedimentasi.
Salah satunya menggunakan metode sand bypassing (Iskandar 2018). Selain itu metode tradisional yang
biasa dilakukan untuk mengurangi sedimen yang berlebih adalah dilakukan maintenance dredging
(pengerukan) rutin dan membuang sedimen ke tempat yang lain. Untuk mengetahui solusi terbaik pada
daerah yang terkena dampak sedimentasi, diperlukan analisa kondisi lingkungan perairan sekitar.
Oleh karena itu dibutuhkan penelitian untuk mengetahui besarnya laju sedimen (Qs), kegiatan ini
sangatlah penting untuk mengantisipasi timbulnya kerugian, kerusakan, atau bahkan kecelakaan utamanya
di sekitar alur pelayaran. Pada penelitian sebelumnya dilakukan analisa pola arus dan transport sedimen
menggunakan pemodelan dengan bantuan beberapa jenis software computer. Software ini dapat
mensimulasikan gelombang arus, transport sedimen, kualitas air, dan ekologi pada daerah pesisir. Agusta
(2015) dan Prayogi (2009) pada penelitian mereka menggunakan bantuan software MIKE 21. Muttaqin
(2004), Rismawati (2007), dan Jupantara (2004) pada penelitian mereka mengkaji pola arus dan
sedimentasi dengan menggunakan program bantu software Surface-water Modeling System (SMS) 8.0.
Dan Wahyuni (2014), dengan bantuan software Surfer, Nugroho (2015) dengan bantuan software XBeach
Tidak sedikit pula yang menggunakan bantuan software Delft3D, Hasan (2016) yang mengkaji tentang
perubahan profil Parangtritis, Hidayah (2017) menganalisis laju sedimen akibat pengembangan reklamasi
di Kawasan Pantai Timur Surabaya, dan Husna (2018) dalam penelitian nya menganalisis perubahan
morfologi di Perairan Ujung Pangkah dengan menggunakan bantuan software Delft3D.
Dalam hal kestabilan dan simulasi pemodelan software MIKE lebih stabil di bandingkan dengan
SMS. Sedangkan untuk software MIKE, sudah sangat stabil dalam proses simulasi, namun untuk
mendapatkan nilai validasi cukup lama. Delft 3D memiliki kemampuan melakukan pemodelan
gelombang dengan SWAN dan pemodelan arus - sedimentasi yang dapat dilakukan secara terintegrasi.
Pendekatan dalam meshing menggunakan Finite different Method dengan curvelinier memungkinkan
dilakukannya perbedaan kerapatan daerah meshing. Sehingga mampu dilakukan penambahan ketelitian
perhitungan model pada daerah yang akan menjadi fokus dari studi. Oleh karena itu, pada penelitian ini
2
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
akan dibahas mengenai pemeliharaan Pelabuhan Tanjung Priok lebih yang akan dilakukan, perlu adanya
analisa mengenai pemahaman proses fisik perairan yang akan terjadi, terutama pola arus yang dapat
menyebabkan sedimentasi. Untuk pengerjaannya dengan bantuan software Delft3D.
Delft3D merupakan software yang terintegrasi, yang dapat mensimulasikan dua dimensi dan tiga
dimensi. Software ini digunakan untuk menganalisa hidrodinamika, transportasi sedimen dan morfologi
dan kualitas air untuk sungai, muara dan lingkungan pesisir. Software ini dikembangkan dengan
pendanaan dan dukungan oleh USArmy Corps of Engineers, UNESCO-IHE, Deltares (Delft Hydraulics),
Delft University of Technology dan University of Miami.
1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan yang akan dicapai dari penilitian ini antara lain:
1. Memodelkan pola arus dan laju sedimentasi yang terjadi pada daerah Pelabuhan Tanjung
Priok dengan pemodelan software Delft3D
2. Dapat menghitung jumlah volume sedimen yang harus dikeruk sesuai dengan kondisi
perairan di daerah Pelabuhan Tanjung Priok
1.4 Manfaat
Manfaat dari tugas akhir ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Memperoleh informasi mengenai besar laju sedimentasi pada Pelabuhan Tanjung Priok
Jakarta
2. Dari hasil analisa permodelan numerik,diharapkan mampu menghasilkan solusi
pengerukan dengan metode yang paling efektif dalam mengurangi sedimen di Pelabuhan
Tanjung Priok Jakarta.
3
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang studi yang akan dilakukan, meliputi: perumusan
masalah, tujuan yang hendak dicapai, manfaat yang diharapkan, batasan penelitian untuk
membatasi analisa yang dilakukan serta sistematika penulisan laporan.
4
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Sedimentasi bisa berasal dari erosi garis pantai, dari aliran sungai dan dari laut dalam
yang terbawa bersama arus kearah kolam labuh (Pamungkas 2017). Jupantara (2004)
dalam tugas akhirnya mengatakan bahwa sifat sedimen pantai penting penting dipeajari
untuk mengetahui proses erosi dan sedimentasi. Sifat-sifat tersebut berupa ukuran partikel
dan distribusi butir sedimen, rapat massa, bentuk dan kecepatan endap. Untuk
menanggulangi pendangkalan pada kolam labuh, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah mencari penyebab terjadinya sedimentasi (Fahrudin 2018).
Sejumlah penelitian sudah pernah dilakukan terkait laju sedimentasi pada pantai dan
juga kanal dengan berbagai metode, Muttaqin (2014) dengan judul penelitian “Studi Pola
Arus Dan Sedimentasi Pada Proyek Pengembangan Terminal Peti Kemas Pelabuhan
Tanjung Perak Surabaya-Jawa Timur.” menganalisa laju sedimentasi dengan
membandingkan hasil simulasi dengan kondisi lapangan didapatkan hasil bahwa terjadi
perubahan kecepatan arus yang dihasilkan. Sedangkan pada hasil analisa konsentrasi
sedimen, untuk nilai konsentrasi sedimen terkecil juga terjadi pada Model 1 untuk tiap-
tiap titik tinjau, sedangkan nilai konsentrasi sedimen terbesar untuk tiap-tiap titik tinjau
5
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
adalah bervariasi antara model yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan Prakoso
(2015) dalam tugas akhirnya menganalisa laju sedimentasi Pelabuhan Tanjung Priok
Jakarta dengan metode lain yaitu membandingkan hasil analisa metode SED-PIT dan
overlay dan di dapatkan kesimpulan bahwa tingkat keakuratan hasil perhitungan volume
sedimen dan laju sedimentasi adalah sama untuk tiap segmen pada periode terkait
dibandingkan dengan metode Overlay. Nilai tersebut berkisar dari 5-20% tergantung dari
jauhnya letak studi dengan koordinat acuan data gelombang dan arus. Semakin jauh letak
studi maka semakin tidak akurat hasil metode SED-PIT. Hal ini dikarenakan asumsi
cross-section metode SED-PIT dan sifatnya yang linier dan keterbatasan data input.
Penelitian laju sedimentasi dan perancangan struktur penanggulangan pernah dilakukan
oleh Prayogi (2009) melakukan penelitian dengan kesimpulan perlu diadakan
penambahan struktur Jetty impermeable yang memiliki panjang 400m dan lebar 20m
dalam penanggulangan sedimentasi akibat pengembangan bunker BBM di Pelabuhan
Tanjung Perak Surabaya. Dan Nabilla (2018) menentukan model alternatif breakwater
yang tepat dalam menangani sedimentasi di kolam pelabuhan PLTU Adipala. Serta
Nugroho (2015) dengan kesimpulan solusi reklamasi pantai (sand nourishment) di Pantai
Parangtritis dan Iskandar (2018) dengan metode sand bypassing.
Secara umum penelitian sebelumnya melakukan analisa pola arus dan transport
sedimen menggunakan pemodelan dengan bantuan beberapa jenis software computer dan
kemudian membandingkan hasil perhitungan dengan studi lapangan untuk mendapatkan
solusi penanggulangan sedimentasi. Dalam penelitian kali ini, daerah yang akan dijadikan
objek oleh penulis adalah Kolam Labuh Tanjung Priok, akan dilakukan perhitungan laju
sedimentasi dengan pemodelan software Delft3D lalu menghitung volume sedimen agar
dapat diketahui volume yang harus dikeruk sesuai dengan kondisi perairan di daerah
Pelabuhan Tanjung Priok. Beberapa tahun sebelumnya penelitian dengan pemodelan
software Delft3D juga pernah dilakukan oleh Hasan (2016) yang mengkaji tentang
perubahan profil Parangtritis, Hidayah (2017) menganalisis laju sedimen akibat
pengembangan reklamasi di Kawasan Pantai Timur Surabaya, dan Husna (2018) dalam
6
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
Dalam hal kestabilan dan simulasi pemodelan software MIKE lebih stabil di
bandingkan dengan SMS. Sedangkan untuk software MIKE, sudah sangat stabil dalam
proses simulasi, namun untuk mendapatkan nilai validasi cukup lama. Delft 3D memiliki
kemampuan melakukan pemodelan gelombang dengan SWAN dan pemodelan arus -
sedimentasi yang dapat dilakukan secara terintegrasi. Pendekatan dalam meshing
menggunakan Finite different Method dengan curvelinier memungkinkan dilakukannya
perbedaan kerapatan daerah meshing. Sehingga mampu dilakukan penambahan ketelitian
perhitungan model pada daerah yang akan menjadi fokus dari studi
7
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
8
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
4. Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevelailing diurnal
tide)
Pada tipe ini, dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut, tetapi
kadang-kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut
dengan ringgi dan periode yang sangat berbeda.
Dimana :
10
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
Berikut adalah pengelompokan nilai Formzal yang dapat digunakan untuk mengetahui
tipe-tipe pasang surut :
f < 0.25 = semi diurnal, dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan surut.
0.25 < f < 1.50 = campuran dominan semi diurnal ketinggian berbeda.
1.50 < f < 3.00 = campuran dominan diurnal, sekali pasang dan sekali
surut,kadang dua kali dengan beda tinggi dan waktu.
f > 3.00 = diurnal,sehari satu kali pasang dan surut.
Sedimen adalah partikel organik dan anorganik yang terakumulasi secara bebas yang
ditransporkan dari berbagai sumber dan diendapkan oleh media udara, angin, es, atau
oleh air. Nabilla (2018) dalam tugas akhirnya, sedimen terdiri dari kombinasi tiga fraksi
yaitu pasir, tanah liat dan lumpur. Menurut asalnya sedimen dibagi menjadi 4 macam,
yaitu :
Sedimen lithogenous, ialah sedimen yang berasal dari sisa pelapukan (weathering)
batuan dari daratan, termasuk yang berasal dari kegiatan vulkanik.
Sedimen biogenous, ialah sedimen yang berasal dari organisme laut yang telah mati
dan cangkang-cangkang tanaman maupun hewan mikro.
Sedimen hydrogenous, yakni sedimen yang berasal dari komponen kimia air laut
dengan konsentrasi yang kelewat jenuh sehingga terjadi pengendapan (deposisi)
didasar laut contohnya Mangan (Mn) berbentul nodul, fosforite (P2O5), dan
glauconite (hidro silikat yang berwarna kehijauan dengan komposisi yang terdiri dari
ion-ion K, Mg, Fe dan Si).
Sedimen cosmogenous, sedimen yang berasal dari luar angkasa dimana partikel dari
benda-benda angkasa ditemukan di dasar laut dan banyak mengandung unsur besi
sehingga mempunyai respons magnetik dan berukuran antara 10-640 μ.
11
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
12
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
Porositas
Porositas adalah perbandingan volume rongga pori-pori terhadap volume total
batuan, perbandingan ini biasanya di lakukan dengan persen. Porositas pada batuan
poros dapat memiliki nilai yang berbeda dan bervariasi tetapi pada umum nya
porositas batuan sedimen < 50%.
13
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
Suspended Load, adalah transpor butiran yang tersuspensi oleh gaya gravitasi yang
diimbangi gaya angkat yang terjadi pada turbulensi aliran. Itu berarti butiran dasar
terangkat ke atas (melayang) lebih besar atau kecil tapi pada akhirnya akan mengendap
dan kembali ke dasar laut. Pada umumnya klasifikasi material sedimen dalam bentuk
lumpur dan lempung
Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan mengenai transpor sedimen, beberapa alat
dan metode untuk pengukuran transpor sedimen telah dikembangkan, seperti Bed load Transport
Meter Arnhem (BTMA), delft bottle dan water sampler.
14
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
Tetapi efek tidal filling dan sirkulasi tidak dapat langsung ditambahkan seperti ketika
lapisan mixing menjadi advected ke dalam ujung kolam labuh selama tidal filling.
Kolam labuh atau danau sering mengalami gerakan berosilasi dengan skala besar
yang dinamakan seiching. Seiching yang terjadi di kolam labuh diakibatkan oleh
gelombang angin dan arus. Seiching memengaruhi pergerakan suspended sediment dari
tempat yang dalam menuju area yang dangkal. Untuk mengatasi proses transpor
suspended sedimen diperlukan struktur yang dapat mengembalikan sedimen. Karena
perpindahan suspended sedimen dapat memengaruhi proses tidal filling yang merupakan
salah satu faktor terjadinya mekanisme pertukaran sedimen.
15
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
Software ini dapat mensimulasikan gelombang arus, transport sedimen, kualitas air, dan
ekologi pada daerah pesisir.
Ada beberapa sistem dan fungsi di dalam software Delft 3D, yakni sebagai berikut :
Delft3D-FLOW/MOR : simulasi 2D dan 3D hidrodinamika, salinitas,
temperatur, transpor sedimen, dan morfologi
Delft3D-WAVE : perambatan gelombang
D-WATER QUALITY : kualitas air pada suatu daerah
Delft3D-ECO : pemodelan ekologi dan eutrophication kompleks
Delft3D-SED : pengangkutan sedimen untuk partikel kohesif dan
non kohesif
D-WAQ PART : pencarian partikel, pemodelan tumpahan minyak
16
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
MULAI
Studi Literatur
Studi Lapangan
Pengumpulan Data
Sekunder
Pengolahan Data
Tidak Memenuhi
Validasi Hasil
Memenuhi
17
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
Penyusunan Laporan
SELESAI
18
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
dengan software WRPLOT terlebih dahulu untuk mengetahui arah dominan gelombang
datang.
4. Pemodelan dengan Delft 3D
Data-data yang telah didapatkan kemudian diinput menggunakan software Delft 3D.
Dilakukan simulasi pemodelan hidrodinamika dengan menentukan batas daerah yang akan
dimodelkan dalam bentuk grid dengan menggunakan Delft 3D-Grid. Kemudian data pasang
surut dapat dimasukan ke dalam Delft3D-Quickin yang selanjutnya dapat dilakukan
pemodelan dapat dijalankan dengan menggunakan Delft3D-Flow dan Delft3D-Wave.
5. Validasi Hasil
Validasi diperlukan untuk mencocokakan hasil pemodelan dengan peta batimetri, jika
hasilnya tidak sesuai dapat menyebabkan ketidaktepatan pada pemodelan. Apabila hasil
sudah valid maka dapat dilanjutkan pemodelan sebaran sedimentasi.
6. Analisa Hasil Pemodelan
Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui dari beberapa variasi yang diberikan. Selain itu
juga dapat diketahui besar volume pengerukan yang akan dilakukan, guna mengurangi
pendangkalan di area sekitar kolam labuh Pelabuhan Tanjung Priok.
7. Kesimpulan dan Saran
Pada tahapan ini diambil kesimpulan dari hasil pembahasan, kemudian diberikan saran
untuk penelitian selanjutnya.
8. Penyusunan Laporan
Setelah semua tahapan diatas dilakukan, langkah selanjutnya adalah penyusunan laporan
Tugas Akhir meliputi penulisan mulai dari pendahuluan (latar belakang, tujuan, dan
sebagainya) hingga saran dan kesimpulan dari hasil analisa yang telah dilakukan.
19
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
Bulan
No Nama Kegiatan I II III IV V IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi literatur
Penyusunan
2
rancangan proposal
3 Pengumpulan data
4 Pengolahan data
Pemodelan dengan
5
software Delft3D
6 Validasi hasil
7 Analisa hasil
8 Penyusunan laporan
20
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
DAFTAR PUSTAKA
Agusta, Yogi Rahmat. 2015. Analisis Laju Sedimentasi Pada Kanal Cooling Intake PT.
Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkit Gresik (PT. PJB UP Gresik). Tugas Akhir
Departemen Teknik Kelautan ITS, Surabaya
Fahrudin, Iqbal Hanif. 2018. Analisa Laju Sedimentasi di Dermaga Domestik PT. Terminal
Petikemas Surabaya. Tugas Akhir Departemen Teknik Kelautan ITS, Surabaya
Hasan, Rikan Syarifullah. 2016. Analisis Perubahan Profil Pantai Dengan Menggunakan
Software DELFT3D. Tugas Akhir Departemen Teknik Kelautan ITS, Surabaya
Hidayah, Moh. Iqbal. 2017. Dampak Pengembangan Reklamasi Terhadap Laju Sedimentasi
dan Pola Arus di Kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya). Tugas Akhir Departemen
Teknik Kelautan ITS, Surabaya
Husna, Fara Nihayatul. 2018. Permodelan Sedimen Transport dan Morfologi Perairan Ujung
Pangkah. Tugas Akhir Departemen Teknik Kelautan ITS, Surabaya
Jupantara, Dikor. 2004. Studi Pola Transport Sedimen Akibat Pengembangan Pelabuhan
Tanjung Perak, Surabaya. Tugas Akhir Departemen Teknik Kelautan ITS, Surabaya
21
Metode Penelitian
Enggar Banyu Biru (04311640000127)
Muttaqin, Djainul. 2004. Studi Pola Arus Dan Sedimentasi Pada Proyek Pengembangan
Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya-Jawa Timur. Tugas Akhir
Departemen Teknik Kelautan ITS, Surabaya
Nabilla, Aisyah Aulia. 2018. Studi Modifikasi Breakwater Sebagai Penanganan Sedimentasi
di PLTU ADIPALA. Tugas Akhir Departemen Teknik Kelautan ITS, Surabaya
Nugroho, Astu Purnaning. 2015. Analisis Perubahan Profil Pantai dengan Menggunakan
Software XBeach. Tugas Akhir Departemen Teknik Kelautan ITS, Surabaya
Pamungkas, Prima Putra. 2017. Analisa Laju Sedimentasi pada Coal Jetty di PT. Indonesia
Power, Lontar. Tugas Akhir Departemen Teknik Kelautan ITS, Surabaya
Prakoso, Andre. 2015. Analisa Laju Sedimentasi pada Alur Pelayaran Timur, Pelabuhan
Tanjung Priok. Tugas Akhir Departemen Teknik Kelautan ITS, Surabaya
Prayogi, D.Rastio. 2009. Studi Tingkat Sedimentasi dan Pola Arus di Pelabuhan Tanjung
Perak Surabaya Akibat Pengembangan Bunker BBM. Tugas Akhir Departemen Teknik
Kelautan ITS, Surabaya
Rismawati, Dyah. 2007. Studi Pola Arus dan Sedimentasi di Kolam Labuh PPI Panceng
Gresik. Tugas Akhir Departemen Teknik Kelautan ITS, Surabaya
Wahyuni, Nurul. 2014. Analisa Laju Volume Sedimentasi Di Alur Pelayaran Barat Surabaya
(APBS). Tugas Akhir Departemen Teknik Kelautan ITS, Surabaya
22