Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTANSI

PENYUSUNAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)


PELABUHAN PULAU ROMANG

DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA PROVINSI MALUKU

TAHUN ANGGARAN 2016

1. Latar Belakang

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut Amdal,


adalah kajian mengenai dampak penting suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan.

Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup pasal 22 ayat 1 menyatakan bahwa Setiap usaha dan/atau
kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL.

Dalam rangka mewujudkan penyedian Infrastruktur Perhubungan, Komunikasi dan


Informatika yang memadai di wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya, sebagai
perwujudan visi dan misi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Maluku Tenggara Barat, maka Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya
melaui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika bermaksud melaksanakan
pembangunan Pelabuhan Pulau Romang dengan panjang dermaga …… m serta luas
lahan pelabuhan sekitar ± …. Ha.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan,
Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perhubungan selaku pemrakarsa kegiatan
Pembangunan Pelabuhan Laut di Kepulauan Romang Kabupaten Maluku Barat Daya,
pada tahun 2016 akan menyusun Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkunngan
(AMDAL) sebagai syarat untuk mendapatkan Izin Lingkungan .

Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan
usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL atau UKL-UPL dalam rangka

1
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk
memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.

Kegiatan pembangunan pelabuhan dengan dermaga berbentuk konstruksi sheet pile


atau open pile dengan panjang ≥ 200 m, atau luas dermaga ≥ 6.000 Ha atau
dermaga dengan konstruksi masif berpotensi menimbulkan dampak penting
terhadap perubahan arus pantai/pendangkalan dan sistem hidrologi, ekosistem,
kebisingan dan dapat mengganggu proses-proses alamiah di daerah pantai (coastal
processes). Selain itu juga Berpotensi menimbulkan dampak terhadap ekosistem,
hidrologi, garis pantai dan batimetri serta mengganggu proses-proses alamiah yang
terjadi di daerah pantai.

Oleh karena itu berdasarkan Lampiran F. Bidang Perhubungan Permen LH No. 05


Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, kegiatan pembangunan Pelabuhan
Pulau Romang di Kabupaten Maluku Barat Daya termasuk kegiatan wajib AMDAL.

2. Maksud dan Tujuan


Kegaiatan penyusunan AMDAL Pelabuhan Romang dimaksudkan untuk memenuhi
persyaratan peraturan perundangundangan yang berlaku yang berkaitan dengan izin
lingkungan hidup terkait dengan rencana pembangunan pelabuhan.
Sedangkan Tujuan yang ingin dicapai diantaranya adalah :
a. Identifikasi rencana usaha atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan hidup
b. Mengidentifikasi komponen lingkungan hidup dalam wilayah studi yang
terkena dampak
c. Memprakirakan dan mengevaluasi dampak penting terhadap lingkungan
hidup
d. Menyusun saran tindak lanjut dalam pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup dalam wilayah studi
3. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen AMDAL yang terdiri dari
dokumen Kerangka Acuan (KA), Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) dan Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup – Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL –
RPL).

2
4. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan adalah di wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya Provinsi Maluku.
5. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Kabupaten Maluku Barat Daya
sebesar Rp. ………….

6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Maluku Barat Daya

7. Data Dasar
a. Sounding Kedalaman Alur;
b. Pengukuran area;
c. Peta laut dan status tanah.

8. Standar Teknis
Mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 5 tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib
Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

9. Studi-Studi Terdahulu
Studi terdahulu yang telah dilaksanakan adalah Survey Investigasi dan Desain (SID)
Pelabuhan Romang Kabupaten Maluku Barat Daya.

10.Referensi Hukum
a. Undang-undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.
b. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan.
d. Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
e. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun
2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

3
f. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor. 16 Tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan.
g. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis
Dampak Lingkungan Hidup Dan Izin Lingkungan.
h. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 08 Tahun
2013 Tentang Tata Laksana Penilaian Dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan
Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan

11.Lingkup Kegiatan
A. Tugas Secara Umum

Dalam penyusunan AMDAL Pembangunan Pelabuhan Pulau Romang,


Konsultan harus menyusun Studi AMDAL yang terdiri dari :

a) Kerangka Acuan (KA).

b) Laporan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL).

c) Laporan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup – Rencana Pemantauan


Lingkungan Hidup (RKL - RPL).

Semua laporan tersebut di atas harus dipresentasikan di komisi AMDAL


Kabupaten atau Provinsi sesuai kewenangannya guna mendapatkan
persetujuan dan pengesahan.

B. Tugas Secara Khusus

Sesuai dengan Permen LH No. 17 Tahun 2012 tentang Keterlibatan


Masyarakat dalam Proses Penyusunan AMDAL, perlu dilakukan sosialisasi melalui
dengar pendapat, kepada :

a) Masyarakat yang Berkepentingan

b) Masyarakat Terkena Dampak

c) Masyarakat Pemerhati

Sosialisasi juga dilakukan di media cetak lokal, lembar pengumuman (poster)


agar masyarakat dapat berperan aktif memberi saran, pendapat dan masukan
tentang rencana kegiatan tersebut.

4
C. Penyusunan dan Presentasi KA

Kerangka Acuan adalah ruang lingkup kajian analisis dampak lingkungan hidup
kegiatan pembangunan pelabuhan Pulau Romang yang merupakan hasil
pelingkupan yang berisi lingkup dan kedalaman Studi ANDAL serta arahan agar
Studi ANDAL tersebut dapat berjalan efektif dan efisien. KA tersebut merupakan
rujukan penting baik bagi Pemrakarsa, maupun Instansi lainnya, dalam
pelaksanaan Studi serta rujukan untuk penilaian dan evaluasi hasil Studi ANDAL
rencana kegiatan.

KA disusun dengan berpedoman pada Lampiran 1 Peraturan Menteri Negara


Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012, tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup.

D. Pengumpulan, Analisis Data dan Informasi

a. Jenis Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data sekunder dan data primer yang
merupakan data yang berkaitan dengan pokok permasalahan sebagaimana
tercantum dalam KA,

a) Data Rencana Pembangunan Pelabuhan Pulau Romang termasuk peta,


gambar desain, poto dan lain-lain.
b) Data Rona Lingkungan Hidup yang relevan mengenai :

(1) Rona lingkungan yang mencakup komponen-komponen lingkungan


hidup yang berpotensi terkena dampak di wilayah rencana kegiatan.
Meliputi aspek-aspek fisik kimia, (iklim, kualitas udara, kebisingan,
geologi, hidrooceanografi, hidrologi, ruang, lahan, tanah), biologi,
(flora fauna terestrial dan akuatik). Sosial (demografi, ekonomi,
budaya). Kesehatan masyarakat, dan persepsi masyarakat di lokasi
Rencana Kegiatan Pembangunan Pelabuhan Romang Kabupaten
Maluku Barat Daya.

5
(2) Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber daya alam yang
ada di wilayah studi, baik yang sudah atau yang akan dimanfaatkan
maupun yang masih dalam bentuk potensi.

b. Metode Pengumpulan dan Analisis Data dan Informasi

Metode yang digunakan adalah metode standar sesuai dengan aspek yang
dikaji, dan disesuaikan dengan KA.

Mengingat studi ANDAL merupakan telaahan mendalam atas dampak besar dan
penting rencana kegiatan Kegiatan Pembangunan Pelabuhan Romang
Kabupaten Maluku Barat Daya terhadap lingkungan hidup, maka jenis data
yang dikumpulkan baik data primer maupun sekunder harus bersifat sahih dan
dapat dipercaya (reliable) yang diperoleh melalui metode atau alat yang bersifat
sahih.

E. Penyusunan dan Presentasi ANDAL, RKL - RPL

1) Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL).

ANDAL adalah adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak
penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Penyusunan Studi ANDAL
harus mengacu pada Lampiran II Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 16 Tahun 2012, tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan
Hidup.

Dalam penyusunan ANDAL perlu dikaji secara cermat prakiraan dampak


rencana kegiatan Kegiatan Pembangunan Pelabuhan Romang Kabupaten
Maluku Barat Daya baik pada tahap prakonstruksi, konstruksi, dan operasional
serta arti penting perubahan kualitas lingkungan hidup yang diprakirakan akan
terjadi, bagi masyarakat di wilayah studi. Disamping itu, perlu diperhatikan
dampak yang bersifat langsung maupun tidak langsung termasuk dampak balik
terhadap rencana kegiatan.

Analisis prakiraan dampak penting, agar sedapat mungkin menggunakan


metoda formal, sedangkan penggunaan metoda nonformal hanya dilakukan bila
metoda formal tidak dapat dipakai dalam melakukan analisis prakiraan dampak.

6
Evaluasi dampak dilakukan secara holistik atas berbagai komponen lingkungan
hidup yang diprakirakan mengalami perubahan lingkungan sebagaimana dikaji
dalam prakiraan dampak-dampak. Telaahan evaluasi dampak besar dan penting
dengan menggunakan metode-metode evaluasi yang lazim dan sesuai dengan
kaidah metoda evaluasi dampak penting dalam AMDAL.

2) Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup selanjutnya disebut RKL adalah upaya


penanganan dampak penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan
akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan. RKL memuat upaya-upaya
mencegah, mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan
hidup yang bersifat negatif dan meningkatkan dampak positif yang timbul
sebagai akibat dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.

Rencana pengelolaan lingkungan hidup mencakup:

a. Pengelolaan lingkungan yang bertujuan untuk menghindari atau


mencegah dampak negatif lingkungan hidup melalui pemilihan atas
alternatif, tata letak (tata ruang mikro) lokasi, dan rancang bangun
kegiatan;
b. Pengelolaan lingkungan hidup yang bertujuan untuk menanggulangi,
meminimisasi, atau mengendalikan dampak negatif baik yang timbul di
saat usaha dan/atau kegiatan beroperasi, maupun hingga saat usaha
dan/atau kegiatan berakhir (misalnya: rehabilitasi lokasi proyek)
c. Pengelolaan lingkungan hidup yang bersifat meningkatkan dampak
positif sehingga dampak tersebut dapat memberikan manfaat yang
lebih besar baik kepada pemrakarsa maupun pihak lain terutama
masyarakat yang turut menikmati dampak positif tersebut;
d. Pengelolaan lingkungan hidup yang bersifat memberikan pertimbangan
ekonomi lingkungan sebagai dasar untuk memberikan kompensasi atas
sumber daya tidak dapat pulih, hilang atau rusak (baik dalam arti sosial
ekonomi dan atau ekologis) sebagai akibat usaha dan/atau kegiatan.
Perumusan upaya pengelolaan lingkungan dalam RKL menggunakan
satu atau lebih pendekatan berikut ini :

1) Pendekatan Teknologi

7
2) Pendekatan Sosial Ekonomi

3) Pendekatan Institusi Kelembagaan.

3) Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

Guna mendapatkan pengelolaan yang sesuai dengan arahan maka disusun


dokumen Pemantauan lingkungan (RPL). RPL dalam Studi AMDAL adalah
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup selanjutnya disebut RPL adalah upaya
pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak penting akibat
dari rencana usaha dan/atau kegiatan. RPL merupakan kegiatan yang
berorientasi pada data sistematik, berulang dan terencana..

Dalam penyusunan RPL, perlu memperhatikan hal-hal berikut:

a. Komponen/parameter lingkungan hidup yang dipantau hanyalah yang


mengalami perubahan mendasar, atau terkena dampak penting.

b. Aspek-aspek yang dipantau perlu memperhatikan benar dampak penting


yang dinyatakan dalam ANDAL, dan sifat pengelolaan dampak lingkungan
hidup yang dirumuskan dalam dokumen RKL;

c. Pemantauan dapat dilakukan pada sumber penyebab dampak dan/atau


terhadap komponen/parameter lingkungan hidup yang terkena dampak.
Dengan memantau kedua hal tersebut sekaligus akan dapat dinilai/diuji
efektivitas kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang dijalankan;

d. Pemantauan lingkungan hidup harus layak secara ekonomi. Walau aspek-


aspek yang akan dipantau telah dibatasi pada hal-hal yang penting saja
(seperti diuraikan pada butir (a) sampai (c), namun biaya yang
dikeluarkan untuk pemantauan perlu diperhatikan mengingat kegiatan
pemantauan senantiasa berlangsung sepanjang usia usaha dan/atau
kegiatan;

e. Rancangan pengumpulan dan analisis data aspek-aspek yang perlu


dipantau,mencakup :

 Jenis data yang dikumpulkan;

 Lokasi pemantauan;

 Frekuensi dan jangka waktu pemantauan;

8
 Metode pengumpulan data (termasuk peralatan dan instrumen yang
digunakan untuk pengumpulan data);

f. Metode analisis data.

Dokumen RPL perlu memuat tentang kelembagaan pemantauan


lingkungan hidup. Kelembagaan pemantauan lingkungan hidup yang
dimaksud di sini adalah institusi yang bertanggungjawab sebagai
penyandang dana pemantauan, pelaksana pemantauan, pengguna hasil
pemantauan, dan pengawas kegiatan pemantauan.

Penyusunan RKL-RPL rencana kegiatan Pembangunan Pelabuhan Pulau Romang


mengacu pada Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
16 Tahun 2012, tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup

F. Presentasi, Persetujuan dan Pengesahan Laporan AMDAL

Presentasi yang harus dilakukan oleh Konsultan adalah presentasi pada rapat Komisi
AMDAL Kabupaten atau Provinsi Sesuai kewenangannya. Laporan/dokumen yang
dipresentasikan pada rapat Komisi AMDAL adalah:

a. Konsep KA

b. Konsep Laporan ANDAL, RKL - RPL

G. Keluaran
a. Indikator Keluaran
Tersedianya dokumen AMDAL sebagai pedoman bagi pelaksanaan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup kegiatan Pelabuhan Pulau Romang.
b. Keluaran
Terpenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan yang mewajibkan
penyusunan dokumen AMDAL sebagai dasar penerbitan izin lingkungan.

H. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi


 Kendaraan Roda 4 dan 2 serta perahu dengan kapasitas yang memadai
 Peralatan laboratorium untuk kualitas udara, kebisingan, kualitas air dan biota
air laut.
 Komputer dan Printer serta peralatan pendukung lainnya.

9
 Peralatan lain yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di
lapangan

I. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


Pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultansi Penyusunan AMDAL Pelabuhan Laut
Kepulauan Romang Kabupaten Maluku Barat Daya sampai dengan diterbitkannya
Izin Lingkungan.
J. Personil (Tenaga Ahli)

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, sesuai peraturan yang berlaku maka tim terdiri
satu orang Ketua Tim Penyusun AMDAL dengan Sertifikat Kompetensi Ketua Tim
Penyusun AMDAL (KTPA) Intakindo dan 2 (dua) orang anggota tim penyusun
AMDAL dengan sertifikat Anggota Tim Penyusun AMDAL (ATPA) Intakindo.

A. Tim Penyusun AMDAL, terdiri atas :

1) Ketua Tim Penyusun AMDAL

Team Leader/Ahli Lingkungan adalah Sarjana Strata 1 (S1), dengan


pengalaman minimal 5 (Lima) tahun, memiliki sertifikat Kompetensi Ketua
Tim Penyusun AMDAL (KTPA) Intakindo

2) Anggota Tim Penyusun AMDAL 1

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata 1 (S1), memiliki


sertifikat Kompetensi Anggota Tim Penyusun AMDAL (ATPA) Intakindo.
Pengalaman dibidangnya minimal 3 (Tiga) tahun.

3) Anggota Tim Penyusun AMDAL 2

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata 1 (S1), memiliki


sertifikat Kompetensi Anggota Tim Penyusun AMDAL (ATPA) Intakindo.
Pengalaman dibidangnya minimal 3 (Tiga) tahun.

B. Tenaga Ahli :

4) Ahli Kelautan (Hidrooceanografi)

10
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata 1 (S1) jurusan Teknik
Kelautan/Hidrooceanografi. Pengalaman dibidangnya minimal 3 (Tiga)
tahun.

5) Ahli Sipil

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata 1 (S1) jurusan Teknik
Sipil. Pengalaman dibidangnya minimal 3 (Tiga) tahun..

6) Ahli Biologi

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata 1 (S1) jurusan


Biologi/SUmber Daya Perairan/Perikanan. Pengalaman dibidangnya
minimal 3 (Tiga) tahun

7) Ahli Sosekbud

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata 1 (S1) jurusan Sosial
Ekonomi Pertanian (Sosek). Pengalaman dibidangnya minimal 3 (Tiga)
tahun.

8) Ahli Kesehatan Masyarakat

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata 1 (S1) jurusan


Kesehatan Masyarakat, Pengalaman dibidangnya minimal 3 (Tiga) tahun..

Tenaga Pendukung Lainnya :

a. 1 (satu) orang sekretaris

b. 2 (dua) orang operator komputer

c. 1 (satu) orang sopir

K. Pelaporan
1) Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan, berisi:

1. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya

2. Metodologi dan pendekatan studi yang dipakai

3. Rencana kerja untuk menyelesaikan pekerjaan Penyusunan AMDAL.

11
4. Jadwal penugasan tenaga ahli

5. Jadwal kegiatan penyedia jasa, dll

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK


diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

2) Laporan Dokumen Lingkungan

Laporan dokumen lingkungan terdiri dari :

a) Laporan Konsep Kerangka Acuan (KA)

Laporan Konsep KA yang sudah siap dipresentasikan, harus diserahkan


paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender setelah diterbitkannya
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sebanyak 5 (Lima) buku laporan.

b) Laporan Kerangka Acuan (KA)

Laporan Kerangka Acuan-ANDAL yang sudah dipresentasikan harus


diserahkan paling lambat 90 (Sembilan Puluh) hari kalender
setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sebanyak 10
(sepuluh) buku laporan.

c) Laporan Konsep ANDAL, RKL - RPL

Laporan Konsep ANDAL, RKL dan RPL harus diserahkan paling lambat
120 (Seratus Dua puluh) hari kalender setelah diterbitkannya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK). Laporan ini berjumlah 15 (lima belas) buku.

d) Laporan ANDAL, RKL - RPL

Laporan akhir ANDAL, RKL-RPL harus diserahkan paling lambat pada akhir
bulan keenam setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Laporan ini berjumlah 20 (dua puluh) buku laporan.

Laporan dokumen lingkungan ini juga diserahkan dalam bentuk soft file
yang tersimpan dalam CD (Compact Disk) sebanyak 5 (lima) copy.

3) DRAFT LAPORAN AKHIR

Draft Laporan Akhir harus dilaporkan selambat-lambatnya 150 (seratus


Lima Puluh ) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)
buku laporan

12
4) LAPORAN AKHIR

Laporan Akhir harus diserahkan selambat-lambatnya 180 (Seratus


Delapan puluh) hari sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku
laporan. Laporan akhir berisi penjelasan rangkaian kegiatan secara
keseluruhan berikut hasil-hasilnya, serta penjabaran dokumen AMDAL yang
meliputi ANDAL, RKL- RPL dari kegiatan ini. Dokumen pelaporan yang terkait
pekerjaan ini juga diserahkan dalam bentuk soft file yang tersimpan dalam
CD (Compact Disk) sebanyak 5 copy.

L. Jangka Waktu Pelaksanaan


Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan adalah selama 180 (seratus delapan puluh)
hari atau selama 6 (enam) bulan. Dengan tahapan pekerjaan seperti yang
tercantum pada Tabel 1 berikut.

13
14
Tabel 1
Jadwai Waktu Pelaksanaan Penyusunan AMDAL
No. Jenis Kegiatan Tahun 2016
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan dan observasi lapangan
2. Pengumuman Koran
3. Pengumpulan data
(Primer & Sekunder)
4. Konsultasi Publik
5. Analisis Data
6. Penyusunan KA
7. Presentasi KA
8. Perbaikan KA
9. Persetujuan KA
10. Penyusunan ANDAL, RKL - RPL
11. Presentasi ANDAL, RKL -RPL
12. Perbaikan ANDAL, RKL - RPL
13. Rekomendasi
Laporan Pendahuluan
Laporan Akhir

15
16
17
18
19

Anda mungkin juga menyukai