SKRIPSI
RIZKILLAH
19B505033015
JAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Batu bara adalah salah satu muatan kapal yang sering di angkut oleh kapal kapal
untuk bahan bakar PLTU – PLTU di Indonesia maupun Negara lainnya. Kalimantan
memiliki sumber daya alam (batu bara) yang begitu melimpah, volume produksi batu bara
yang terus meningkat tiap tahunnya memerlukan peningkatan sarana transportasi dan
infrastruktur, sementara itu kondisi geografis pulau Kalimantan dengan tambang batubara
yang terletak dekat dengan sungai memungkinkan pengembangan sarana transportasi air
tanpa pengembangan infrastruktur yang intensif dan biaya mahal, sarana transportasi air
menjadi alternative dalam pengangkutan batu bara dalam jumlah yang banyak dan biaya
transportasi lebih murah di bandingkan transportasi lainnya maka tidak heran transportasi
air menjadi pilihan para penambang batu bara.
1
Institut Transportasi dan Logistik Trisakti
2
dipindahkan ke kapal yang lebih besar (umumnya Bulk Carrier kapasitas di atas 40 ribu
ton) yang berlabuh di lepas pantai.
Tugboat adalah kapal yang dapat digunakan untuk melakukan manuver / pergerakan,
utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya di pelabuhan, laut lepas atau melalui
sungai atau terusan. Kapal tunda digunakan pula untuk menarik tongkang. Tug and barge
sering di gunakan untuk memuat batu bara di Kalimantan baik itu transshipment maupun
antar pulau karena memiliki draft rendah sehingga bisa masuk alur sungai sebagai
pemuatan batu bara dan perpindahan moda transportasi. Ketersediaan tug and barge
mempengaruhi jalannya operasional untuk pemindahan batu bara dari dermaga ke kapal
besar agar mencapai efensiensi waktu yang telah di tetapkan. Dalam Transshipment di
wilayah bunati terdapat beberapa masalah yang terjadi pada saat kegiatan operasional
berlangsung diantaranya: Alur perairan jetty yang berada dekat dengan laut lepas, yang
menyebabkan pasang surut sehingga captain tug and barge harus paham dengan wilayah
perairan jetty tersebut untuk menghindari kandasnya barge di alur perairan jetty, dan harus
lebih di perhatikan lagi pada saat maneuvering Tug mengenai tali towing untuk
menghindari tali towing terbelit pada propeller Tug, yang membuat performa tug and barge
tidak maksimum.
Floating crane adalah sebuah alat yang berguna untuk mengangkut muatan. Alat ini
ada yang memiliki mesin induk dan ada yang tidak memiliki mesin induk. Melainkan untuk
dapat menggerakkan alat ini perlu digerakkan oleh Tugboat. Untuk crane jenis ini dapat
mempermudah pekerjaan manusia dengan membantu memindahkan muatan yang berat dan
dalam jumlah yang banyak, yang mana berada di atas permukaan laut. Bagi crane jenis ini,
biasanya juga disebut sebagai sebuah kapal terapung yang di atasnya memiliki crane.
Biasanya dipergunakan untuk mengangkat suatu material berupa batu-batuan. Alat satu ini
tentunya sangat sering dijumpai di area perairan. Umumnya digunakan sebagai penyalur
bahan material dari kapal tongkang kemudian dilanjutkan dengan pemrosesan dan
dimasukkan pada mother vessel. Sistem pengoperasiannya menggunakan loading operation
dan memakai sistem ban berjalan.
Crane jenis satu ini memiliki alat tambahan yang berguna untuk membantu performa
kinerjanya. Yang pertama ada loader dan dozer. Kedua alat tambahan ini berguna untuk
mempermudahkan jangkauan crane, guna dapat menjangkau muatan yang susah untuk
dicapai. Floating crane berperan penting dalam transshipment sebagai alat pemindahan dari
tongkang ke kapal besar dengan waktu yang telah di tetapkan.sehingga ketersediaan tug
and barge dan proses pemindahan batu bara dari tongkang ke kapal besar menggunakan
floating crane dapat di lakukan secara efesiensi dan efektif. Adanya minimum loading rate
yang telah di sepakati untuk melakukan pemuatan batu bara dari tongkang ke mother vessel
menggunakan floating crane yang harus kita capai, terdapat kendala saat loading operation
berlangsung diantara rusaknya loader & dozer, putusnya wire crane mengakibatkan loading
rate pada floating crane tidak tercapai target.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan
mengemukakan dalam bentuk skripsi dengan judul PERFORMA TUG AND BARGE
DAN OPTIMALISASI PEMUATAN BATU BARA MENGGUNAKAN FLOATING
CRANE DALAM MENINGKATKAN KINERJA TRANSSHIPMENT DI PT. ARMADA
ROCK KARUNIA.
Adanya latar belakang yang tersaji di atas dapat diambil suatu perumusan
pembahasan suatu masalah yang di hadapi oleh PT. Armada Rock Karunia sebagai berikut :
Penulis ingin membandingkan dan mempraktekan antara teori – teori yang telah di
dapat maupun di studi kepustakaan dengan keadaan dilapangan suatu pekerjaan pada PT.
Armada Rock Karunia, sehingga penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu:
1. Untuk mengetahui penyebab kandasnya barge dan bebas kandas pada barge di alur
perairan Jetty / Dermaga di wilayah bunati – Kalimantan selatan.
2. Untuk mengetahui loading operation floating crane dan penyebab loading rate tidak
mencapai target.
3. Untuk mengetahui skema pengaturan Transshipment agar tidak terjadinya
demmuarge pada laytime yang sudah di tetapkan.
1.4.1. Teoritis
Di harapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi orang-orang yang membaca
ataupun yang akan membuat penelitian selanjutnya sebagai referensi penelitian.
Semoga penelitian ini memberi wawasan yang lebih terhadap pengaturan
Transshipment di Indonesia dengan performa tug and barge mengangkut batubara dan
optimalisasi pemuatan batubara oleh floating crane.
1.4.2. Praktis
1. Bagi penulis
a. Penulis dapat memahami pengaturan tug and barge untuk memenuhi volume
batu bara yang di muat setiap bulan.
b. Penulis dapat memahami alur perairan di jetty/ dermaga dan memahami
spesifikasi tug and barge melalui alur perairan jetty/ dermaga tersebut.
c. Penulis dapat menghitung loading rate suatu floating crane dan mengantisipasi
loading rate bila tidak tercapai target.
d. Penulis dapat menganalisa kendala kendala yang terjadi pada crane saat
loading operation berjalan.
e. Penulis dapat menganalisa skema pengaturan transshipment agar terhindar
dari demmurage.
2. Bagi Institut
Hasil penelitian ini dapat menjadi perhatian untuk lebih meningkatkan mutu
pendidikan dan pelatihan untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan terampil sehingga dapat bersaing di dunia kerja.
3. Bagi Perusahaan
Bagi PT. Armada Rock Karunia hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai
masukan atau sebagai pengambilan keputusan dan kebijakan di masa yang akan
datang mengenai performa tug and barge dan optimalisasi pemuatan batu bara
oleh floating crane pada transshipment.
4. Bagi pembaca
Bagi pembaca untuk menambah wawasan dan gambaran tentang suatu
pengapalan Transshipment.
5. Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai masukan /
referensi tentang suatu pengapalan pada Transshipment.
Sistematika penulisan skripsi ini untuk memudahkan pembaca supaya dapat mengerti
tentang uraian dan analisis permasalahan yang di bahas, dibagi dalam 5 bab dan masing
masing bab terdiri dari beberapa sub bab yang mana keseluruhan materi merupakan bagian
yang tidak dapat di pisahkan.
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab Pendahuluan ini, penulis menguraikan latar belakang masalah, perumusan
suatu masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian serta
sistematika penulisan skripsi
Menguraikan teori yang berkaitan dengan judul skripsi secara deduktif dari teori yang
berlingkup luas hingga ke teori yang akan digunakan untuk menganalisis
permasalahan, sehingga memudahkan untuk menganalisis, setiap bentuk rujukan,
terutama kutipan-kutipan haruslah jelas menyebutkan sumbernya, dan kutipan harus
menggunakan menggunakan standar APA Style
Pada bagian ini peneliti mendeskripsikan jenis dan pendekatan penelitian yang
digunakan, kuantitatif, kualitatif atau mixed method. Tiap pendekatan penelitian
memiliki prosedur penelitian, metode dan alat analisis yang spesifik. Perbedaan
pendekatan penelitian akan terlihat berbagai aspek yang mendasarinya yaitu cara
berpikir, asumsi, metode, dan peran peneliti.
Dalam bab ini yang di bahas adalah deskripsi data penelitian merupakan penjelasan
singkat mengenai objek penelitian, analisis data yang menjelaskan hasil data yang di
peroleh dan teknik analisisnya, pembahasan merupakan bagian yang sangat penting
dalam skripsi karena pada bagian ini peneliti menghubungkan keseluruhan bagian
mulai dari rumusan masalah, teori dan penelitian terdahulu, dan hasil penelitian.
Merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi yang terdiri dari kesimpulan yaitu
suatu uraian singkat yang dijabarkan dari jawaban pertanyaan penelitian yang
merupakan hasil penelitian dan pembahasan dan implikasi ditujukan untuk pengambil
keputusan dalam konteks bisnis yang sesuai dengan pembahasan dan simpulan.
TINJAUAN LITERATUR
2.1. Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu oleh
Luther Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara
sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama untuk
mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama ini lebih bermanfaat bagi
kemanusiaan.(Eri Susan, 2019)
Hasibuan yang di kutip Husaini dan happy fitria mendefinisikan Manajemen berasal
dari kata “to manage“ yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan
diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu, jadi manajemen itu merupakan
suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. (Husaini & Fitria, 2019)
Dari beberapa pengertian diatas dapat di simpulkan Manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia, merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota dan sumber-sumber lainnya secara
efektif dan efisien, untuk mencapai tujuan organisasi yang di inginkan
8
Institut Transportasi dan Logistik Trisakti
9
2.1.1. Pelabuhan
pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan dan sekitarnya
dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan Pemerintahan dan kegiatan
layanan jasa. Utamanya pelabuhan adalah tempat kapal bersandar, berlabuh, naik
turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra dan antar moda transportasi.(Adris.A.Putra & Djalante, 2016)
pelabuhan adalah perairan yang berada di depan dermaga yang digunakan untuk
bersandarnya kapal. Secara fungsional batas-batas pelabuhan sudah ditentukan
dengan tepat, tetapi secara teknis pelabuhan dibatasi oleh daratan, pemecah
gelombang, dermaga, atau batas administrasi pelabuhan. Luas kolam pelabuhan harus
cukup menampung kapal yang tambat labuh setiap harinya. Oleh karena itu,
dibutuhkan perencanaan dan perhitungan yang matang guna menentukan tingkat
kebutuhan dari fasilitas fasilitas yang akan dikembangkan. Dalam jurnal (Akbar,
2018)
Dermaga dibedakan menjadi tiga tipe yaitu wharf, pier, dan jetty. Pada
umumnya struktur jetty berupa struktur terbuka, sedang struktur wharf dan pier bisa
struktur tertutup maupun terbuka. Struktur terbuka berupa dermaga yang didukung
oleh tiang pancang, dan struktur tertutup bisa berupa dinding gravitasi atau dinding
turap. Jetty adalah bangunan dermaga yang menjorok ke tengah perairan agar ujung
dermaga berada pada kedalaman yang cukup untuk merapatkan kapal. (Abdi
Kurniawan, Budi Nugroho, 2016) Rail Mounted Quantry Crane dalam penelitian ini
disajikan pada Gambar 2.1 sebagai berikut.
Tug Boat merupakan kapal yang digunakan untuk menarik tongkang dengan
daya mesin yang cukup besar. Karena tug boat tersebut harus menarik tongkang yang
memiliki hambatan yang cukup besar. Tongkang adalah benda apung yang digunakan
untuk mengangkut muatan curah berupa batu bara, pasir, dan lain sebagainya.
Tongkang sendiri memiliki bentuk lambung yang menyerupai balok, dimana Cb
mendekati 1, dan tidak ada system propulsi, listrik, ataupun perpipaan yang
mendukung tongkang ini. (Silalahi et al., 2016)
Tug Boat adalah jenis kapal pemandu yang biasa digunakan untuk menarik dan
mendorong kapal besar di pelabuhan, memandu kapal besar pada jalur yang
berbahaya, memperbaiki kapal dilaut, melakukan penyelamatan pada air seperti
memadamkan api dan salvage. (Damanik et al., 2016)
Tug Boat merupakan jenis kapal khusus yang digunakan untuk menarik atau
mendorong kapal di pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai. Kapal ini digunakan
pula untuk menarik tongkang, kapal rusak dan peralatan lainnya dan memiliki tenaga
yang besar bila dibandingkan dengan ukurannya. (Astutik, 2016)
Dari beberapa pengertian diatas Tug Boat adalah kapal tunda dengan berbagai
fungsi dan kebutuhan bagi pemilik kapal. kapal khusus yang digunakan untuk
menarik atau mendorong kapal di pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai. Kapal ini
digunakan pula untuk menarik tongkang. Tongkang adalah benda apung yang
digunakan untuk mengangkut muatan curah berupa batu bara, pasir, dan lain
sebagainya.
Suatu hasil kerja dari manusia atau mesin di bandingkan dengan standar kerja
yang di tetapkan. Kinerja kapal menunjukkan seberapa handal kapal dalam
melaksanakan kegiatan operasionalnya. Bimco (2015) dalam jurnal (Winarto et al.,
2017) menyebutkan bahwa indikator performa tug and barge ialah sebagai berikut:
a. Kecepatan Kapal (Speed)
Knot merupakan satuan kecepatan yang sama dengan satu mil laut (1,852 km),
Kecepatan dalam knot adalah kecepatan di atas tanah, dan tidak kecepatan
dalam air. Kecepatan kapal dalam berlayar berpengaruh dalam performa kapal
dikarenakan semakin cepat kapal semakin banyak trip yang di dapat.
b. Jumlah hari operasional kapal dalam sekali pelayaran (Round trip days,RTD)
Waktu hari yang dibutuhkan kapal untuk menempuh satu kali perjalanan dari
loading port menuju discharge port lalu kembali lagi ke loading port. Semakin
kecil RTD semakin banyak trip yang di dapat.
c. Konsumsi Bahan Bakar Kapal (Bunker Consumption)
besar pemakaian bahan bakar kapal ditentukan oleh lamanya waktu kapal di
laut dan di pelabuhan, dan besar tenaga penggerak kapal dan mesin bantu,
pemakaian bahan bakar di laut (consumption at sea) digunakan untuk mesin
penggerak utama kapal dan mesin bantu kapal, sedangkan untuk pemakaian
bahan bakar di pelabuhan (consumption in port) digunakan untuk mesin bantu
kapal. Besarnya konsumsi bahan bakar minyak dapat langsung ditentukan
dengan menggunakan persamaan berikut, dengan tambahan variabel sisa bahan
bakar di kapal (ROB, remaining on board), pemakaian bahan bakar di
Pasang surut merupakan fenomena naik turunnya permukaan air laut pada suatu
periode tertentu. Pasang surut merupakan fenomena naik turunnya permukaan air laut
dengan periode sekitar 12.4 jam atau 24.8 jam. Fenomena pasang surut ini
berpengaruh terhadap perubahan dari bentuk bumi dan atmosfer. Pengamatan pasang
surut di lakukan untuk mendapatkan tinggi nol dari permukaan air laut yang nantinya
kedalaman suatu titik di dasar perairan atau ketinggian titik di pantai mengacu pada
permukaan laut yang di anggap sebagai bidang referensi atau di sebut sebagai datum
vertikal. (Naufal, 2019)
Kendala yang sering terjadi pada tug and barge saat operation adalah sebagai
berikut : Kandasnya barge di alur saat memasuki wilayah jetty cukup sering terjadi di
wilayah jetty STU – Bunati Kalimantan Selatan. Kerugian yang mungkin paling
banyak dialami kapal tunda dan tongkang adalah kandas dan karam.
Hal ini umumnya disebabkan oleh suatu faktor atau kombinasi dari beberapa faktor
seperti kerusakan mesin, tarikan kapal tunda yang kurang kuat, peta navigasi yang
tidak diperbarui, serta kerusakan pada tali atau roda gigi penarik. Terbaliknya kapal
juga umumnya disebabkan oleh faktor-faktor di atas, dan kadang kala diakibatkan
oleh penempatan dan/atau pengaturan kargo yang menyebabkan ketidakstabilan atau
kerusakan struktural.
2.2. Optimalisasi
Optimalisasi adalah proses pencarian solusi yang terbaik, tidak selalu keuntungan
yang paling tinggi yang bisa dicapai jika tujuan pengoptimalan adalah memaksimumkan
keuntungan, atau tidak selalu biaya yang paling kecil yang bisa ditekan jika tujuan
pengoptimalan adalah meminimumkan biaya. (Samosir et al., 2019)
optimalisasi adalah suatu tindakan, proses, atau metodologi untuk membuat sesuatu
(sebagai sebuah desain, sistem, atau keputusan) menjadi lebih atau sepenuhnya sempurna,
fungsional, atau lebih efektif. (Octavianus & Diptera, 2019)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan Optimalisasi adalah suatu sistem, usaha,
desain atau keputusan untuk mendapatkan yang terbaik atau yang paling banyak menjadi
lebih atau sepenuhnya sempurna, fungsional, atau lebih efektif.
Ada tiga elemen permasalahan optimalisasi yang harus diidentifikasi, yaitu: tujuan,
alternative keputusan, dan sumber daya yang dibatasi.
a. Tujuan Tujuan bisa berbentuk maksimisasi atau minimisasi. Bentuk maksimisasi
digunakan jika tujuan pengoptimalan berhubungan dengan keuntungan, penerimaan,
dan sejenisnya. Bentuk minimisasi akan dipilih jika tujuan pengoptimalan
berhubungan dengan biaya, waktu, jarak, dan sejenisnya. Penentuan tujuan harus
memperhatikan apa yang diminimumkan atau maksimumkan.
b. Alternatif Keputusan Pengambilan keputusan dihadapkan pada beberapa pilihan
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Alternatif keputusan yang tersedia tentunya
alternatif yang menggunakan sumber daya terbatas yang dimiliki pengambil
keputusan. Alternatif keputusan merupakan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan.
c. Sumber Daya yang Dibatasi merupakan pengorbanan yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Ketersediaan sumber daya ini terbatas. Keterlibatan
ini yang mengakibatkan dibutuhkanya proses optimalisasi.
menguntungkan dan paling diinginkan dalam batas – batas tertentu dan kriteria
tertentu. (Samosir et al., 2019)
Salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat lepaskan dari sebuah
organisasi. Individu yang bekerja dalam sebuah organisasi untuk pengoperasian
atau penggerak bisnis, oleh sebab itu skill atau kemampuan sangat di butuhkan
untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Terdapat jenis – jenis Crane yang berada di atas kapal dan kegunaannya yang
berbeda-beda. Meskipun pada umumnya sering digunakan untuk mengangkut batu
bara. Berikut jenis-jenis dari floating crane, antara lain : (Alvin Vivian, 2020)
a. Twins Crane, twins crane ini biasanya menggunakan dua atau double crane.
Yang mana dapat berguna untuk mengambil lebih banyak material.
b. Single Crane, Sedangkan untuk single crane ini seperti pada crane biasanya.
Yakni hanya menggunakan satu crane saja di atas kapalnya.
c. Conveyor, Umumnya alat ini memiliki fungsi dan tujuan yang sama dengan
crane. Masing-masing dari alat tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan
yang berbeda-beda di setiap jenisnya. Untuk tipe conveyor ini biasanya
diperuntukkan mengangkut muatan dan pembongkaran yang lebih banyak dan
lebih cepat.
dozer yang digunakan untuk mengisi kembali bahan bakar yang sudah habis.
(Akram, 2020)
Bongkar muat adalah memindahkan barang - barang dari alat angkut darat dan
untuk melaksanakan kegiatan pemindahan muatan tersebut dibutuhkan tersedianya
fasilitas atau peralatan yang memadai dalam suatu cara atau prosedur pelayanan.
(Nurdin & Gulo, 2016)
Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi risiko kecelakaan kerja, yakni faktor
manusia, faktor lingkungan dan faktor mesin atau peralatan. Faktor manusia dapat
disebabkan oleh usia yang tidak lagi produktif, tingkat pendidikan yang minim, jenis
kelamin dan lainnya. Faktor lingkungan dapat menyebabkan kecelakaan kerja seperti
tempat kerja tidak aman, ada di daerah rawan bencana, Kondisi suhu ditempat kerja
ekstrim, dan lain-lain. Kemudian, faktor peralatan atau mesin yang dapat
menyebabkan kecelakaan kerja, karena peralatan dan mesin rusak, susah dioperasikan
atau tidak layak, kondisi mesin rusak bisa saja sebabkan kecelakaan kerja. Selain itu,
peralatan atau mesin yang jaraknya jauh dari pekerja dan susah dijangkau juga bisa
saja menjadi pemicu kecelakaan kerja.
Menurut Suma’mur (1996) dalam jurnal (Agung & A., 2016) salah satu cara
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan menggunakan APD (alat
pelindung diri) secara tepat. APD merupakan suatu alat atau pengaman yang berguna
untuk melindungi atau meminimalisir terjadinya kecelakaan. APD yang digunakan
pada bongkar muat seperti safety shoes, helm pengaman, rompi skotlet, pelatihan
handling muatan / alat secara berkala dan melakukan safety briefing setiap hari
sebelum melakukan pekerjaan serta pemberian rambu peringatan pada deck kapal.
Menurut Suma’mur (1996) dalam jurnal (Agung & A., 2016) , alat pelindung
diri adalah suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-
bahaya kecelakaan kerja. Jadi alat pelindung diri adalah merupakan salah satu cara
untuk mencegah kecelakaan dan secara teknis APD tidaklah sempurna dapat
melindungi tubuh akan tetapi dapat mengurangi tingkat keparahan dari kecelakaan
yang terjadi. Peralatan pelindung tidak menghilangkan ataupun mengurangi bahaya
yang ada. Peralatan ini hanya mengurangi jumlah kontak dengan bahaya dengan cara
penempatan penghalang antara tenaga kerja dengan bahaya. Banyak faktor yang
dapat mengurangi efektivitas dari peralatan pelindung. Efektivitas system ini juga
sangat bergantung pada perilaku tenaga kerja, tanpa peralatan yang tepat, pelatihan
yang memadai, penyimpanan dan perawatan yang baik, aplikasi peralatan pelindung
tenaga kerja tidak akan efektif dalam mengendalikan bahaya.
Salah satu bahan bakar fosil. batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk
dari endapan organik, bahan utamanya sisa-sisa tumbuhan. Batu bara memiliki
sebuah unsur-unsur utama terdiri dari karbon, hydrogen, dan oksigen. Batuan non
organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui.
Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh mutu dan tingkat pendidikan.
Kualitas pendidikan yang rendah menyebabkan kualitas sumber daya manusia
rendah; makin tinggi tingkat pendidikan maka makin tinggi pula kualitas sumber
daya manusia. Hal ini berpengaruh terhadap cara pikir, nalar, wawasan, keluasan dan
kedalaman pengetahuan. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi diharapkan akan
lebih mudah memperoleh kesempatan guna mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
dengan penghasilan yang relatif lebih tinggi, dan dengan penghasilan yang relatif
tinggi akan dengan sendirinya dapat memelihara kesehatan yang relatif lebih baik.
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,kemahiran, atau kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
(UU RI nomor 14 tahun 2005). Sehingga profesional dituntut untuk menjalankan
pekerjaannya sesuai dengan tuntutan profesi atau dengan kata lain memiliki
kemampuan dan sikap sesuai dengan tuntutan profesinya. (Yusutria, 2017)
Dalam Jurnal (Faruq et al., 2017) dari sekian banyak faktor, dan penyelidikan
IMO diketahui terjadinya kecelakaan 80 % disebabkan oleh faktor manusia dan 20 %
oleh kapal itu sendiri, dapat di jadikan pedoman dan acuan terhadap aktivitas dan
tindakan pelayanan di lautan. Berdasarkan hal – hal diatas maka IMO ( International
Maritime Organization ) mengeluarkan peraturan yakni ISM Code ( International
Safety Management ) sebagai alat untuk menstandarkan “ Safe Management for
Operation of Ship and Pollution Prevention ” yang terdapat di dalam solas 1974.
sehubungan dengan keselamatan dan pencegahan polusi serta untuk penerapan Safety
Manajemen System (SMS).
Sistem pada ISM Code harus disetujui oleh pemerintah suatu Negara yang
benderanya digunakan oleh kapal yang bersangkutan (Flag Administration). Sebelum
perusahaan pemilik kapal dan kapalnya dioperasikan keduanya harus disertifikasi
ISM Code. Sertifikat ini dapat diartikan sebagai suatu lisensi untuk menjadi Ship
Operator.
2.3. Transshipment
Transshipment adalah aktivitas yang berkaitan dengan pergerakan barang, alat angkut
atau alih muatan dari kapal yang satu ke kapal lainnya, baik secara langsung (ship to ship)
maupun melalui tempat penyimpan sementara (temporary storage). Dalam dunia pelayaran,
transshipment (kadang ditulis : Transshipment) pada awalnya diterapkan pada pelabuhan
yang karena keterbatasan teknisinya tidak dapat disandari atau melayani kapal yang
berukuran besar, muatan (cargo) terlebih dahulu diangkut menggunakan kapal berukuran
kecil untuk kemudian dialihkan ke kapal yang lebih besar. Praktek seperti ini sering
ditemukan pada pengapalan batu bara di Indonesia. batu bara diangkut menggunakan
tongkang (barge) dari dermaga sungai (yang draf rendah) untuk dipindahkan ke kapal yang
lebih besar (umunya Bulk Carrier kapasitas di atas 40 ribu ton) (Penatari, 2019)
Dalam proses pemuatan batubara dari barge ke kapal (vessel gearless) ada beberapa
pihak yang terlibat didalamnya antara lain sebagai berikut:
1. Perusahaan Pelayaran/Agen adalah perusahaan yang mengoperasikan Kapal kapal,
baik kapal milik sendiri maupun sewa (charter), kemudian, perusahaan
pelayaran/agen adalah perusahaan badan hukun yang bergerak di bidang jasa
angkutan laut yang memberikan jasa pengangkut barang melalui laut dan
memungut jasa dengan uang tambang atau freight. Tugas-tugas Perusahaan
Pelayaran/Agen:
a. Menyediakan pengangkut (Carrier) untuk kelancaran distribusi barang dari
shipper ke consinge melalui perairan/laut.
b. Menyediakan pengangkut (carrier) untuk kelancaran penumpang yang akan
pergi dari suatu daerah ke daerah lain.
c. Membantu kelancaran dalam pelaksanaan pemerataan pengiriman barang di
wilayah negara.
Prosedur yang harus dilakuakan saat pemuatan batu bara agar mencapai target
yang di tentukan pada mother vessel adalah :
a. Persiapan sebelum memuat batu bara ke atas kapal, sebelum memuat yaitu
seperti menyiapkan stowage plane, dan mempersiapkan ruang muat, dan
memastikan bahwa seluruh perlengkapan yang dibutuhkan tersedia dan bekerja
dengan baik agar saat pemuatan (loading) berlangsung tidak ada kendala yang
terhambat dalam proses pemuatan batu bara. Dan proses pemuatan bisa
berlangsung dengan aman.
b. Draft survey merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melakukan pengukuran
atau penghitungan berat atau tonnage barang atau muatan di atas kapal
berdasarkan berdasarkan volume air yang terdesak oleh kapal dengan membaca
draught markyang ada di lambung kapal dan data pendukung yang ada di kapal.
Kegiatan ini dilakukan bersama dengan Surveyor muatan dan dilaksanakan
pada saat awal sebelum memuat dan sesudah selesai memuat.
c. Membuka palka-palka setelah stowage plan yang ada telah disepakati bersama
antara pihak floating crean dan kapal, maka palka-palka yang akan dimuati
dapat dibuka untuk selanjutnya dimuati batu bara oleh floating loader sesuai
dengan stowage plan yang sudah di sepakati bersama agar pemuatan dapat
berjalan sesuai dengan perhitungan.
d. Pengawasan, saat pemuatan dimulai pengawasan harus dilakukan dengan baik
oleh Foreman, adapun tanggung jawab sebagai foreman yaitu memantau proses
pemuatan agar sesuai dengan stowage plan, melaporkan kepada floating loader
apabila mendapat kerusakan, tetap mengawasi kondisi kapal selama memuat
agar sesuai dengan yang diinginkan, dan komunikasi yang baik dengan floating
loader, mengawasi waktu kerja floatin loader agar sesuai dengan yang targe
yang dituju di atas kapal.
e. Deballasting adalah kegiatan membuang air ballast yang ada di kapal.
Deballasting dilakukan pada waktu pemuatan dan urutannya disusun untuk
menjaga kapal dalam batas draft dan stabilitas yang sesuai. Deballasting harus
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dibuat oleh Chief Officer untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan perhitungan.
a. Menyediakan set tug and barge pada muatan batu bara ke vessel berdasarkan
volume stowage plan.
b. Menyediakan Floating Crane berdasarkan minimum loading rate yang di
sepakati oleh shipper.
c. Mengecek dokumen kapal baik tug and barge dan floating crane
d. Menyediakan kebutuhan kapal, seperti : BBM, fresh water, spare part dll
e. Penunjukan shipping agency guna pengurusan perijinan kapal di suatu daerah
atau pelabuhan
f. Penunjukan PBM ( perusahaan bongkar muat ), guna pengaturan pemuatan dari
barge ke vessel.
2.3.3. Pelatihan
Jenis- jenis sarana dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu:
Sarana berupa alat. Sarana yang berarti alat langsung, mencakup alat untuk
melaksanakan proses kegiatan kantor, perlengkapan kantor, dan bahan pakai habis.
Sarana yang termasuk kelompok ini adalah meja, kursi, tempat penyimpanan
dokumen, untuk mencatat atau membuat suatu laporan yang meliputi perangkat
teknologi yaitu komputer, mesin tik dan sebagainya, juga barang pakai habis yang
meliputi alat tulis kantor, hal ini sangat mendukung akan kinerja pegawai lebih baik
akan tetapi tidak sedikit pegawai yang masih belum dapat memanfaatkan sarana yang
ada dan cenderung lebih banyak tidak bermanfaat. Sarana berupa informasi. Sarana
ini mencakup buku, peraturan - peraturan, majalah-majalah, lembar informasi,
internet, intranet, dan lain sebagainya. Kegunaan sarana dalam kelompok ini adalah
sebagai rujukan dalam melaksanakan pekerjaan. Misalnya peraturan organisasi.
(Kurnia et al., 2019)
2.3.5. Demmurage
Dalam Penelitian ini hipotesis yang digunakan oleh peneliti adalah diduga terdapat
pengaruh performa Tug and Barge dan Optimalisasi Pemuatan Batu Bara Menggunakan
Floating Crane dalam meningkatkan kinerja transshipment di PT. Armada Rock Karunia.
Kerangka konseptual merupakan hubungan logis dari landasan teori dan kajian
empiris. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tingkat eksplansi
asosiatif. Pendekatan kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti populasi atau sampel tertentu yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2016:12).Kerangka konseptual dalam penelitian ini disajikan pada
Gambar 2.3 sebagai berikut.
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual
H3
METODE PENELITIAN
a. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, Penelitian kuantitatif
menurut Sugiyono (2017: 7), adalah metode penelitian yang didasarkan pada filsafat
positivisme, sebagai metode ilmiah atau Scientific karena telah memenuhi prinsip-
prinsip ilmiah secara konkrit atau empiris objektif, terukur, rasional, dan sistematis.
Metode kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan yang
digunakan untuk menguji populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan alat penelitian dan analisis data yang kuantitatif atau statistik.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif karena Penelitian ini
menggunakan angka - angka dengan perhitungan statistik dan bertujuan untuk
menguji hipotesis yang telah di buat. (Aulia & Yulianti, 2019)
38
b. Sumber Data
Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan sumber data
primer dan data sekunder
1) Data Primer adalah data yang telah dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu
organisasi atau perorangan yang telah di ambil langsung dari objeknya.
2) Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi, yang telah diolah
oleh organisasi atau orang lain yang biasanya dalam bentuk publikasi atau data
pendukung untuk data primer.
Penelitian ini dilakukan di kantor cabang dan kantor pusat PT. Armada Rock
Karunia Transshipment dengan alamat sebagai berikut :
Kantor Cabang PT. Armada Rock Karunia Transshipment : Jl. Perdagangan
RT. 04/02 Desa Sebamban Baru Kec. Sungai Loban Kab. Tanah Bumbu,
Kalimantan Selatan.
Kantor Pusat PT. Armada Rock Karunia Transshipment : AIA Central Building
33rd floor Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 48A, RT.5/RW.4, Karet, Semanggi, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu kota Jakarta 12930
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dari bulan Oktober 2020 – februari
2021.
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009:36). dalam jurnal
(Rindi Andika, SE. & Putri Yuliana, 2017)
Dalam penelitian ini objek yang di jadikan populasi adalah awak kapal Tug
and Barge dan awak kapal Floating Crane pada perusahaan PT. Armada Rock
Karunia Transshipment.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data
dan dapat mewakili seluruh populasi (Riduwan, 2013:48). Pengambilan sampel
harus diperhitungkan secara benar, sehingga dapat memperoleh sampel yang benar
- benar mewakili gambaran dari populasi yang sesungguhnya. Dalam jurnal
(Rindi Andika, SE. & Putri Yuliana, 2017)
Adapun dalam penelitian ini sampel yang di gunakan sebanyak 32 awak kapal
Tug and Barge dan Floating crane pada perusahaan PT. Armada Rock Karunia
Transshipment. Teknik pengambilan sampel yang akan di lakukan pada penelitian
ini adalah dengan menggunakan sampling jenuh. Sampling jenuh merupakan
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, yang dimana semua anggota populasi di
jadikan sampel pada penelitian.
Dalam penelitian ini agar dapat memperoleh suatu data, metode pengumpulan
data yang digunakan adalah Penelitian Lapangan (field research) Metode
pengumpulan data dengan penelitian secara langsung ke lapangan pada objek
penelitian (Pelabuhan, Instansi, Kapal, loading point) untuk mendapatkan data primer
melalui:
a. Observasi
Metode pengumpulan data melalui proses pengamatan yang dilakukan
dengan cara pencatatan secara cermat dan melihat / merekam secara
langsung suatu peristiwa pada objek yang dicermati pada tempat penelitian.
b. Wawancara/Interview
teori yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dikemukakan definisi konseptual dari
masing-masing variabel, sebagai berikut:
a. Performa Tug and Barge (X1)
Performa Tug and Barge merupakan suatu penilaian kinerja terhadap
kapal jenis Tug and Barge yang dimana pengukuran dalam berlayar mencapai
hasil yang memuaskan atau kurang mumuaskan.
b. Optimalisasi pemuatan batu bara menggunankan Floating Crane (X2)
Optimalisasi pemuatan merupakan sistem atau usaha untuk mendapatkan
yang terbaik atau yang paling banyak dari pemuatan batu bara menggunakan
floating crane. Floating crane sudah mencapai maksimal melakukan pemuatan
batu bara.
c. Dalam meningkatkan kinerja Transshipment (Y)
Meningkatkan kinerja transshipment merupakan untuk memperbaiki
kinerja menjadi lebih baik dengan maksud dan tujuan pekerjaan lebih cepat di
selesaikan, tidak adanya kesalahan dan pemahaman suatu profesi yang sedang
di jalani baik dalam kerja sama team atau individu.
konsep data yang diteliti secara operasional, secara empiris, secara nyata dalam
lingkup penelitian, maka konsep tersebut harus dioperasionalisasikan dengan cara
mengubahnya menjadi variabel atau sesuatu yang mempunyai nilai. Penjelasan dari
difinisi operasional dari variable - variabel penelitian ini sebagai berikut:
a. Performa Tug and Barge (X1)
Performa Tug and Barge adalah suatu kemampuan yang dicapai, baik itu
target yang memuaskan atau tidak memuaskan. Performa Tug and Barge di
pengaruhi dalam beberapa aspek yaitu Biaya Perkapalan terbagi 2 biaya tetap
dan variable. Kecepatan kapal dalam berlayar, jumlah hari kapal dalam 1 kali
trip, Konsumsi bahan bakar kapal dalam pengoperasian, dan ketersediaan ruang
muat dalam barge.
Tabel 3.2
Kisi – Kisi Instrumen (X1)
dalam sekali
pelayaran (Round
trip days,RTD)
Tabel 3.3
Kisi – Kisi Instrumen (X2)
Tabel 3.4
Kisi – Kisi Instrumen (Y)
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan
kuantitatif yaitu teknik analisis yang menggunakan data atau informasi yang diperlukan
untuk menjelaskan variabel - variabel yang diteliti dengan menggunakan model-model
statistik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur kuesioner yang merupakan
indikator dari variable. suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan dengan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah
menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha. Hasil pengujian reliabilitas dengan
Cronbach’s Alpha menghasilkan koefisien alpha lebih dari r tabel sebesar 0,349 (df =
N-2) (df = 32), (a = 5%), dengan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.
Y = a+ bX
Untuk menghitung nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut:
a = Y b X
n
n XY X Y
b=
n X 2 X
2
Keterangan :
X = variabel independen
Y = variabel dependen
n = jumlah sampel
a = konstanta
b = koefisien regresi
satuan perubahan variabel (X). Bentuk persamaan regresi multiple dengan 2 variabel
bebas Sugiyono (2016, p. 240) adalah sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2
Keterangan :
Y = meningkatkan kinerja transshipment
X1 = performa tug and barge
X2 = optimalisasi pemuatan batu bara menggunakan floating crane
a = Intercept coefficient (nilai Y, bila X1, X2)
b1…b2 = Koefisien masing-masing variabel X1, X2
Keterangan :
rxy = Koefisien Korelasi
n = Jumlah sampel
∑X = Jumlah variable independent
∑Y = Jumlah varibale dependent
∑X2 = Jumlah nilai variable
∑Y2 = Jumlah kuadrat nilai variable dependent
∑XY = jumlah nilai kali antara variable independent dan dependent
Tabel 3.5
Interprestasi Koefisien
b. Korelasi Berganda
Korelasi Berganda digunakan untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara
keseluruhan variable bebas X1 dan X2 dengan variable dependent Y. koefisien
korelasi ialah sebagai berikut:
Keterangan :
rX1Y = Korelasi X1 dengan Y
rX2Y = Korelasi X2 dengan Y
rX1X2 = Korelasi X1 X2 dengan Y
Koefisien Korelasi tersebut mempunyai nilai -1,0, dan 1.
RY X1 X2 = 1 atau mendekati X1, X2 dan Y adalah sangat kuat
RY X1 X2 = 0 atau mendekati X1, X2 dan Y adalah lemah.
Menurut Sugiyono (2014) dalam jurnal (Halin et al., 2017) Analisis koefisien
determinasi (R 2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase sambungan
variabel independen secara bersamaan terhadap variable dependen. Nilai R square
dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R square berkisar antara 0 sampai 1.
Rumus koefisien determinasi atau koefisen penentu sebagai berikut:
KP = r2 X 100%
Keterangan :
KP = Nilai koefisen determinasi atau penentu
R = Nilai Koefisien Korelasi
Pada Hipotesis statistik digunakan untuk menguji suatu data, apakah hipotesis
yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat diterima atau tidak, dengan taraf
signifikan yang telah di tentukan sebelumnya. Dalam hal ini Pengujian hipotesis
statistik sebagai berikut:
a. Uji T
Menurut Priyatno, (2008 : 50) dalam jurnal (Putri & Lestari, 2019) Uji t
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variable independen secara parsial
terhadap variable dependen. Pengujian dilakukan dengan membandingkan thitung
dengan ttabel atau dengan melihat kolom signifikan pada masing masing t hitung.
Pada kesimpulan penerimaan atau penolakan dari hipotesis yang telah
dirumuskan. Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai berikut :
Keterangan :
t hitung= nilai t
r = koefisien korelasi parsial
r² = Koefisien determinasi
n = jumlah sampel
Kriteria pengujian :
1. Bila t hitung > t tabel
Ho = ditolak dan Ha = diterima, artinya bahwa variabel X ada berpengaruh
signifikan terhadap variable Y.
2. Bila t hitung < t tabel
Ho = diterima dan Ha = ditolak, artinya bahwa variabel X tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel Y
t tabel t hitung
Sumber: Sugiyono, tahun 2016
b. Uji F
Menurut Priyatno, (2008 : 50) dalam jurnal (Putri & Lestari, 2019) Uji F
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variable independen secara simultan atau
bersama – sama terhadap variable dependen. Untuk melakukan Pengujian
dilakukan statistik uji F dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel atau
dengan melihat kolom signifikansi pada masing – masing Fhitung. Adapun
rumusnya sebagai berikut :
Keterangan :
: nilai F yang dihitung
R : Koefisien Korelasi Berganda
K : Jumlah Variabel Independen (independent)
n : Jumlah sampel
Daerah
Penerimaan Ha
Daerah
Penerimaan Ho
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝐹hitung
Deskripsi Data Penelitian merupakan gambaran pada data yang di gunakan dalam
suatu penelitian. Pada Pengujian deskripsi data ini penulis ingin mengetahui gamabaran
atau kondisi repsonden yang menjadi sampel dalam penelitian
Perempuan 0 0%
Total 0 100%
55
b. Usia Responden
Pada hasil kuesioner yang telah dilakukan, didapatkan data usia responden
dengan usia 20 sampai 50 tahun lebih pada crew kapal di PT. Armada rock Karunia
Transshipment dengan table sebagai berikut:
20 – 29 Tahun 23 72%
30 – 39 Tahun 4 13%
40 – 49 Tahun 3 9%
> 50 Tahun 2 6%
Total 32 100%
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat di jelaskan bahwa responden dalam kuesiner ini
di dominasi oleh responden yang berusia 20 – 29 tahun dengan presentase sebesar
72%, selanjutnya dari usia 30 – 39 tahun dengan presentase 31%, berikutnya usia 40
– 49 tahun dengan presentase 9%, dan usia 50 tahun lebih dengan presentasi 6%.
Maka dari data tersebut penulis menyimpulkan bahwa crew kapal tug and barge dan
Floating Crane di PT. Armada Rock Karunia Transshipment usia produktif yang
masih muda dalam melakukan pekerjaannya dengan kisaran 20 – 29 Tahun.
5 – 9 Tahun 0 0%
10 – 14 Tahun 0 0%
> 15 Tahun 0 0%
Total 32 100%
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, data lama bekerja responden di PT. Armada Rock
Karunia Transshipment adalah kurang dari 5 tahun dengan presentase 100%,
dikarenakan crew kapal tidak sebagai pekerja tetap melainkan sebagai pekerja
kontrak maka penulis menyimpulkan bahwa lama bekerja responden di bawah 5
tahun.
ANT II / ATT II 2 6%
ANT I / ATT I 0 0%
Total 32 100%
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas di jelaskan bahwa responden dalam pengisian kuesioner
ini memilkik latar belakang pendidikan SMK/ ANT VI/ ATT VI sebanyak 24
responden dengan presentase 75%, responden dengan pendidikan D3/ANT III/ ATT
III sebanyak 6 responden dengan presentase 19%, selanjutnya pendidikan ANT II/
ATT II sebanyak 2 responden dengan presentase 6%, dan tidak ada responden dengan
tingkat pendididkan ANT I / ANT II. Tingkat pendidikan didominasi pada lulusan
SMK/ ANT VI / ATT VI.
Pada penelitian ini penulis menggunakan kuesioner yang di bagikan kepada crew
kapal Tug Boat dan Floating Crane PT. Armada Rock Karunia Transshipment. Kuesioner
yang penulias sebar berjumlah 32 Crew Kapal berdasrkan sampel yang di ambil melalui
teknik Non Probability sampling jenuh yaitu teknik penentuan sample yang mana semua
anggota populasi menjadi sample. Maka jumlah sample dalam penelitian ini 32 crew kapal.
Item-Total Statistics
Corrected
Pernyataan Item-Total r Validitas
Correlation table
Item-Total Statistics
Corrected
Pernyataan Item-Total r table Validitas
Correlatio
Item-Total Statistics
Corrected
Pernyataan Item-Total r table Validitas
Correlatio
Transshipment (Y) diperoleh Alpha = 0,964. Maka ralpha dari ketiga Variable > dari
Alpha Cronbach’s 0,60. Table sebagai berikut:
Median : 42,50
Modus : 40
Melihat letak mean, media dan modus maka distribusi populasi dapat
dinyatakan menyebar dengan normal. Perhitungan keragaman atau variasi
menghasilkan varians sebesar 72,060 dan standar deviasi atau simpangan
baku 8,489
Distribusi Frekuensi
Dari data – data penelitian yang dilakukan dapat disajikan distribusi
frekuensi dalam bentuk table yang disesuaikan pada lampiran. Distribusi
frekuensi data penelitian dapat disajikan dalam berbentuk table.
2. Rekapitulasi Analisis Pernyataan
Berikut ini adalah data-data dari hasil rekapitulasi analisis pernyataan dalam
variable Optimalisasi Pemuatan Batu Bara Menggunakan Floating Crane
(X2) yaitu sebagai berikut:
Jawaban
Tota Rata-
Pernyataan Variabel SS S N TS STS l
Meningkatkan Kinerja 5 4 3 2 1 Bobot rata
Transshipment (Y)
1 Captain memiliki tanggung
jawab pada crew kapal dan
17 13 0 0 2 139 4,34
kapal yang di operasikannya
2 Crew Kapal bertanggung jawab
dalam tindakan dan tugas di 13 17 0 0 2 135 4,21
kapal
7 Perusaahaan memperpanjang
kontrak kerja kepada crew 11 16 3 1 1 131 4,09
bekerja dengan baik
4.3. Pembahasan
Pembahasan dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
4.3.1. Struktur Pengaruh Variable Performa Tug and Barge (X1) Terhadap
Variable Meningkatkan Kinerja (Y)
Struktur pengaruh variable Performa Tug and Barge terhadap variable dalam
meningkatkan kinerja Transshipment di PT. Armada rock Karunia Transshipment.
Dengan hasil sebagai berikut:
a. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui apakah dari kedua
variable ini memiliki hubungan yang signifikan atau tidak dengan perhitungan
dilakukan dengan menggunakan sebuah software yaitu dengan IBM SPSS Statistics
25 dengan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.12 Analisis Regresi Sederhana Variable Performa Tug and Barge (X1)
terhadap Variable Meningkatkan Kinerja Transshipment (Y)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 11.425 5.572 2.051 .049
Performa_X1 .853 .154 .710 5.528 .000
a. Dependent Variable: Meningkatkan kinerja_Y
Sumber : Data telah diolah Penulis 2021
Y = a +bX
Y = 11,425 + 0,853 X1
1. Nilai Konstanta sebesar 11,425 artinya meningkatkan kinerja
Transshipment di PT. Armada Rock Karunia Transshipment sebesar 11,425
satuan. Dengan asumsi Performa Tug and Barge dalam keadaan konstan
atau bila X = 0
2. Persmaan regresi dapat digunakan karena telah memenuhi syarat dimana
dari persamaan regresi tersebut terlihat variable Performa Tug and Barge
terhadap meningkatkan Kinerja Transshipment adalah searah (positif), hal
ini ditunjukkan pada koefisien regresi atau nilai B dalam persamaan regresi
tersebut menunjukan angka positif sebesar 0,853 yang mengandung arti
bahwa setiap kenaikan variable performa Tug and Barge 1 satuan akan
diikuti dengan keanaikan variable meningkatkan kinerja transshipment di
PT. Armada Rock Karunia Transshipment sebesar 0,853 satuan
Tabel 4.13 Korelasi sederhana Variable Performa Tug and Barge (X1) terhadap
variable Meningkatkan Kinerja Transshipment (Y)
Correlations
Meningkatkan
Performa_X1 kinerja_Y
**
Performa_X1 Pearson Correlation 1 .710
Sig. (2-tailed) .000
N 32 32
**
Menigkatkan Pearson Correlation .710 1
Kinerja_Y Sig. (2-tailed) .000
N 32 32
**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Data telah diolah Penulis 2021
Berdasarkan pada Tabel 4.13 diatas korelasi sederhana variable Performa Tug
and Barge (X1) terhadap Variable Meningkatkan Kinerja Transshipment (Y) dapat
dilihat bahwa besarnya koefisien korelasi (r) antara variable Performa Tug and Barge
(X1) dan variable meningkatkan Kinerja Transshipment (Y) adalah 0,710. Untuk
melihat arah pengaruh variable (X1) terhadap (Y) maka pedoman untuk memberikan
interpretasi menurut sugiono (2016) dalam jurnal (Halin et al., 2017) sebagai berikut:
and Barge (X₁) terhadap variabel Meningkatkan Kinerja Transshipmnet (Y) dengan
arah yang positif.
Tabel 4.15 Koefisien Determinasi variable Performa Tug and Barge (X₁)
terhadap variable Meningkatkan Kinerja Transshipment (Y)
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .710 .505 .488 6.040
a. Predictors: (Constant), Performa_X1
Sumber : Data telah diolah Penulis 2021
Tabel 4.15 diatas Untuk mengetahui variabel bebas (X₁) terhadap variabel
terikat (Y) dapat menggunakan hasil model summary. Menurut hasil pengolahan data
dari model summary diketahui nilai R yang diperoleh sebesar 0,710. Besarnya
kontribusi atau sumbangan variabel Performa Tug and Barge (X₁) terhadap variabel
Meningkatkan Kinerja Transshipment (Y) dapat dinyatakan dalam persentase dengan
rumus sebagai berikut :
KP = r² x 100%
KP = 0,710² x 100%
KP = 0,505 x 100%
KP = 50,5%
Berdasarkan hasil diatas, maka dapat dijelaskan bahwa Performa Tug and
Barge mempengaruhi Meningkatkan Kinerja Transsipment sebesar 50,5% dan
sisanya 49,5% dipengaruhi oleh fakor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
d. Hipotesis Statistik
1. Uji t hitung
Untuk menghitung nilai thitung digunakan rumus uji signifikansi korelasi product
moment sebagai berikut:
korelasi product moment sebagai berikut :
=
√
=
√
= 5,530
2. Mencari ttabel
ttabel = ( α; dk = n -2 )
= ( 0,05; dk = 32 -2 )
= ( 0,05; dk = 30 )
= 1,699
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.065 2.756 1.112 .275
Optimalisasi .929 .065 .934 14.281 .000
_X2
a. Dependent Variable: Total_Y
sumber : Data telah diolah Penulis 2021
Y = a +bX
Y = 3,065 + 0,929 X2
1. Nilai Konstanta sebesar 3,065 artinya meningkatkan kinerja Transshipment
di PT. Armada Rock Karunia Transshipment sebesar 3,065 satuan. Dengan
asumsi optimalisasi pemuatan batu bara menggunakan Floating Crane
dalam keadaan konstan atau bila X = 0
2. Persmaan regresi dapat digunakan karena telah memenuhi syarat dimana
dari persamaan regresi tersebut terlihat variable optimalisasi pemuatan batu
bara menggunakan floating crane terhadap meningkatkan Kinerja
Transshipment adalah searah (positif), hal ini ditunjukkan pada koefisien
regresi atau nilai B dalam persamaan regresi tersebut menunjukan angka
positif sebesar 0,929 yang mengandung arti bahwa setiap kenaikan variable
Correlations
Menigkatkan
Optimalisasi_X2 Kinerja_Y
**
Optimalisasi_X2 Pearson Correlation 1 .934
memberikan interpretasi menurut sugiono (2016) dalam jurnal (Halin et al., 2017)
sebagai berikut:
Tabel 4.19 Koefisien Determinasi variable Performa Tug and Barge (X₁)
terhadap variable Meningkatkan Kinerja Transshipment (Y)
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .934 .872 .867 3.073
Tabel 4.19 diatas Untuk mengetahui variabel bebas (X2) terhadap variabel
terikat (Y) dapat menggunakan hasil model summary. Menurut hasil pengolahan data
dari model summary diketahui nilai R yang diperoleh sebesar 0,934. Besarnya
kontribusi atau sumbangan variabel Optimalisasi Pemuatan Batu Bara menggunakan
Floating Crane (X2) terhadap variabel Meningkatkan Kinerja Transshipment (Y)
dapat dinyatakan dalam persentase dengan rumus sebagai berikut :
KP = r² x 100%
KP = 0,934² x 100%
KP = 0,872 x 100%
KP = 87,2%
Berdasarkan hasil diatas, maka dapat dijelaskan Optimalisasi Pemuatan Batu
Bara menggunakan Floating Crane mempengaruhi Meningkatkan Kinerja
Transsipment sebesar 87,2% dan sisanya 12,8% dipengaruhi oleh fakor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
d. Hipotesis Statistik
1. Uji t hitung
Untuk menghitung nilai thitung digunakan rumus uji signifikansi korelasi product
moment sebagai berikut:
korelasi product moment sebagai berikut :
=
√
=
√
= 14,287
3. Mencari ttabel
ttabel = ( α; dk = n -2 )
= ( 0,05; dk = 32 -2 )
= ( 0,05; dk = 30 )
= 1,699
ditarik kesimpulan, hipotesis yang berbunyi diduga ada pengaruh signifikan antara
variabel Optimalisasi Pemuatan (X2) terhadap Meningkatkan Kinerja
Transshipment (Y) adalah benar. Untuk lebih jelas pada gambar kurva uji hipotesis
dibawah ini :
3.1.3. Struktur Pengaruh Variable Performa Tug and Barge (X1) dan
Optimalisasi Pemuatan (X2) Terhadap Variable Meningkatkan Kinerja
(Y)
Struktur pengaruh variable Performa Tug and Barge dan Optimalisasi Pemuatan
Batu Bara menggunakan Floating Crane terhadap variable dalam meningkatkan
kinerja Transshipment di PT. Armada rock Karunia Transshipment. Dengan hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.20 Regresi Berganda Variable Performa Tug and Barge (X1) dan
Optimalisasi pemuatan (X2) terhadap Meningkatkan Kinerja Transshipmnet
(Y)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.816 2.945 .277 .784
Performa_X1 .182 .102 .152 1.784 .085
Optimalisasi .827 .085 .832 9.763 .000
_X2
a. Dependent Variable: Meningkatkan Kinerja_Y
Sumber: Data telah diolah Penulis 2021
Y = a + bX1 + bX2
arti bahwa setiap kenaikan pada Performa Tug and Barge serta Optimalisasi
Pemuatan satu satuan akan diikuti dengan kenaikan Meningkatkan Kinerja
Transshipment sebesar 2,816 satuan
Dengan demikian dapat dilakukan pengujian keberartian dan linearitas untuk
mengetahui bahwa persamaan regresi berganda yang telah diuji ini dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya karena telah memenuhi syarat yaitu
keberartian dan pengaruh yang linear sebagai berikut :
Model Summary
R Adjusted R
Model R Square Square Std. Error of the Estimate
a
1 .940 .884 .876 2.967
KP = r² x 100%
KP = 0,940² x 100%
KP = 0,884 x 100%
KP = 88,4%
Tabel 4.22 Peringkat Korelasi Berganda Performa Tug and Barge (X1) dan
Optimalisasi Pemuatan (X2) terhadap Meningkatkan Kinerja Transshipment
(Y)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 1953.918 2 976.959 110.974 .000
Residual 255.301 29 8.803
Total 2209.219 31
a. Dependent Variable: Meningkatkan Kinerja_Y
b. Predictors: (Constant), Optimalisasi_X2, Perofrma_X1
Sumber: Data telah diolah Penulis 2021
Pada tabel 4.22 Korelasi Berganda Performa Tug and Barge (X1) dan Optimalisasi
Pemuatan (X2) terhadap Meningkatkan Kinerja Transshipment (Y) diatas, penulis
melakukan uji f untuk menguji variable secara keseluruhan dimana variable X1 dan
X2 memberikan hubungan terhadap variable Y secara bersama – sama. Dimana uji f
Performa Tug and Barge (X1) dan Optimalisasi Pemuatan Batu Bara
Menggunakan Floating Crane (X2) Meningkatkan Kinerja Transshipment (Y)
3,33 110,97
Sumber: Data telah diolah Penulis 2021
5.1. SIMPULAN
Simpulan pada penelitian ini yaitu untuk menguraikan secara singkat hasil dari
penelitian dan temuan penelitian mengenai suatu masalah yang telah di tulis dalam
penelitian ini, simpulan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil interprestasi dalam penelitian ini, terkait apakah terdapat
pengaruh variable Performa Tug and Barge (X1) terhadap Variable Meningkatkan
Kinerja Transshipment di PT. Armada Rock Karunia (Y) adalah 50,5% berada
pada interval koefisien 0,60 – 0,799 di interpretasikan memiliki tingkat pengaruh
yang kuat. Dan pada nilai thitung adalah sebesar 5,530 dan nilai ttabel sebesar 1,699
berarti thitung > ttabel yaitu 5,530 > 1,699. Karena thitung lebih besar dari ttabel maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel Performa Tug and Barge (X1) dan variabel Meningkatkan Kinerja
Transshipment di PT. Armada Rock Karunia (Y).
2. Berdasarkan hasil interprestasi dalam penelitian ini, terkait apakah terdapat
pengaruh variable optimalisasi pemuatan batu bara menggunakan floating crane
(X2) dan variabel Meningkatkan kinerja Transshipment di PT. Armada Rock
Karunia (Y) adalah 87,2% berada pada interval koefisien 0,80 – 1,000 di
interpretasikan memiliki tingkat pengaruh sangat kuat. Dan nilai thitung adalah
sebesar 14,287 dan nilai ttabel sebesar 1,699 berarti thitung > ttabel yaitu 14,287 >
1,699. Karena thitung lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel Optimalisasi Pemuatan
Menggunakan Floating Crane (X2) dan variabel Meningkatkan Kinerja
Transshipment (Y).
89
5.2. IMPLIKASI
Implikasi dalam penelitian ini ditunjukan sebagai saran atas hasil penelitian yang
telah di teliti oleh penulis, dapat menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan atau individu
yang serupa pada penelitian ini dan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan
meneliti hal serupa. Implikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pada Pembahasan Performa Tug and Barge mempengaruhi Meningkatkan Kinerja
Transshipment tersebut pada fuel consumption dengan Konsumsi bahan bakar
dalam 1 trip transshipment di bunati 2000 liter yang berarti dalam 1 trip
transshipment tidak bisa di generalisir untuk fuel consumption dikarenakan di
pengaruhi lamanya hari dalam trip dll. Sehingga perlu adanya bunker officer pada
perusahaan untuk mengontrol fuel consumption pada kapal sehingga fuel dalam 1
trip transshipment dapat terlihat dengan baik.
2. Dalam Optimalisasi pemuatan batu bara menggunakan floating crane tersebut
terdapat Sumber Daya Manusia dengan Perwira Floating Crane, ABK dan
Technical bekerja sesuai pada profesinya yang mana artinya sebagian awak kapal
tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Untuk awak kapal perlu
adanya pelatihan terkait profesinya yang di jalaninya dan untuk perusahaan
khususnya divisi crewing lebih selectif dalam mencari awak kapal, perlu di
perhatikan untuk ijazah, sertifikat keahlian pelaut dan proses interview dengan
port kapten posisi bagian deck, technical bagian mesin pada kapal guna untuk
mengetahui ilmu dan keterampilan pelaut yang akan di rekrut.
Agung, T., & A., Y. (2016). Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri Pekerja Bongkar
Muat Petikemas Pt. X Surabaya. Journal of Industrial Hygiene and Occupational
Health, 1(1), 15. https://doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.602
Akbar, A. (2018). Analisis Kebutuhan Fasilitas Sisi Laut Pelabuhan Terminal Khusus Pltgu
Lombok. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 3(2), 197.
https://doi.org/10.51557/pt_jiit.v3i2.183
Akram, S. E. (2020). PELAYANAN JASA AGENT ON BOARD OLEH PT. INDO DHARMA
TRANSPORT CABANG SAMARINDA DALAM KEGIATAN PEMUATAN BATUBARA
KE KAPAL BULK CARRIER DI MUARA. 156–164. http://e-
journal.akpelni.ac.id/index.php/prosiding/article/view/77
Aliyah, N. S., Praharsi, Y., & Maulana, D. (2020). Analisa kinerja bongkar muat dengan
lean six sigma untuk mengurangi demurrage di pelabuhan PT. Petrokimia Gresik.
Jurnal Manajemen Maranatha, 19(2), 105–114.
https://doi.org/10.28932/jmm.v19i2.1435
Aulia, A., & Yulianti, A. (2019). Pengaruh City Branding “a Land of Harmony” Terhadap
Minat Berkunjung Dan Keputusan Berkunjung Ke Puncak, Kabupaten Bogor. Jurnal
Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) 1,2, 3(3), 70.
https://doi.org/10.31955/mea.vol4.iss1.pp67
Damanik, L., Mulyatno, I. P., Teknik, F., & Diponegoro, U. (2016). Kajian Teknik
Kekuatan Konstruksi Kapal Tugboat 2 X 800 Hp Dengan Metode Elemen Hingga.
Jurnal Teknik Perkapalan, 4(1), 113–122.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/13115/12673
Drs., Dadang, Suyadi, S., M., 1, EKo, & Prasetyo, H. (2016). PROSES CLEARANCE
TERHADAP JADWAL OPERASIONAL KAPAL PENUMPANG. IX(1).
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/logistik/article/view/13773/7988
Eri Susan, 2019:1. (2019). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Eri Susan 1.
Jurnal Manajemen Pendidikan, 2, 952–962. http://jurnal.iain-
bone.ac.id/index.php/adara/article/download/429/354
Faruq, R. A. Y., Jokosisworo, S., & Hadi, E. S. (2017). Implementasi ISM Code pada kapal
penumpang di pelabuhan tanjung emas semarang dengan metode deskripsi kuantitatif.
Teknik Perkapalan, 5(2), 421–430.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/24645/22988
Fisu, A. A. (2016). Analisis Dan Konsep Perencanaan Kawasan Pelabuhan Kota Penajam
Sebagai Pintu Gerbang Kab. Penajam Paser Utara Kalimantan Timur. PENA TEKNIK:
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 1(2), 125. https://doi.org/10.51557/pt_jiit.v1i2.62
Gumilar Nur Muhamad, Rizqi fadilah, M. fauzi. (2020). Optimalisasi Biaya Distribusi
Beras Subsidi Dengan Model Transshipment. Jurnal Teknik Industri: Jurnal Hasil
Penelitian Dan Karya Ilmiah Dalam Bidang Teknik Industri, 6(1), 40.
https://doi.org/10.24014/jti.v6i1.9476
Halin, H., Wijaya, H., & Yusilpi, R. (2017). Pengaruh Harga Jual Kaca Patri Jenis Silver
Terhadap Nilai Penjualan Pada Cv. Karunia Kaca Palembang Tahun 2004-2015.
Jurnal Ecoment Global, 2(2), 49. https://doi.org/10.35908/jeg.v2i2.251
Hendrawan, A. (2020). Program Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Atas Kapal. Jurnal
Sains Teknologi Transportasi Maritim, 2(1), 1–10.
https://doi.org/10.51578/j.sitektransmar.v2i1.12
Husaini, H., & Fitria, H. (2019). Manajemen Kepemimpinan Pada Lembaga Pendidikan
Islam. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan), 4(1),
43. https://doi.org/10.31851/jmksp.v4i1.2474
Kurnia, E., Daulay, R., & Nugraha, F. (2019). Dampak Faktor Motivasi dan Fasilitas Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Badan Usaha Milik Negara di Kota
Medan. Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 1(1), 365–372.
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/snk/article/view/3638/3354
Logahan, J. M., & Bivariat, A. (2016). Pengaruh Pelayanan Kapal , Peralatan Bongkar
Customer Service Manager , Powerful Equipment Machinery and Power Operator
Options for the Latest Ministry of Labor Cabinet in Jict. 02(01).
https://www.journal.ibmasmi.ac.id/index.php/JMBA/article/view/249/274
Marjaya, I., & Pasaribu, F. (2019). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Dan Pelatihan
Terhadap Kinerja Pegawai. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 2(1), 129–
147. https://doi.org/10.30596/maneggio.v2i1.3650
Nurdin, A., & Gulo, S. (2016). Kajian operasional peralatan bongkar muat guna
peningkatan kualitas pelayanan pelanggan depo container pt. tanto intim line jakarta.
JMBA Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 02(01), 10–18.
https://www.journal.ibmasmi.ac.id/index.php/JMBA/article/view/246
Putri, N. A., & Lestari, D. (2019). Pengaruh Gaya Hidup dan Literasi Keuangan Terhadap
Pengelolaan Keuangan Tenaga Kerja Muda di Jakarta. AKURASI: Jurnal Riset
Akuntansi Dan Keuangan, 1(1), 31–42. https://doi.org/10.36407/akurasi.v1i1.61
Rindi Andika, SE., M., & Putri Yuliana, S. (2017). Pengaruh Kemampuan Berwirausaha
Dan Kepribadian Terhadap Pengembangan Karier Individu Pada Member Pt. Ifaria
Gemilang (Ifa) Depot Sumatera Jaya Medan. Manajemen Tools, 8(2), 103-.
http://jurnal.pancabudi.ac.id/index.php/JUMANT/article/view/119/101
Samosir, O. F., Nautika, J., Iv, P. D., & Pelayaran, P. I. (2019). “ OPTIMALISASI
PEMUATAN BATU BARA DI ATAS MV . PAN MUTIARA DENGAN METODE SHIP
TO SHIP .”
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&ua
ct=8&ved=2ahUKEwiv6Lm_xJ7wAhVVILcAHWMFAY4QFjAAegQIAxAD&url=ht
tp%3A%2F%2Frepository.pip-
semarang.ac.id%2F2124%2F&usg=AOvVaw23dqwxCXj7hNO8dprSpZtz
Silalahi, U. M., Yudo, H., Budiarto, U., Teknik, F., & Diponegoro, U. (2016). Analisa
Pengaruh Variasi Sarat Tongkang Terhadap Ekonomis Pemasukan (Income)
Pengangkutan Muatan Dan Operasional Tug Boat. Jurnal Teknik Perkapalan, 4(1),
132–140. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/13598
Winarto, C., Iskandar, B. H., & Arkeman, Y. (2017). Perbandingan Kinerja Kapal-kapal
Tanker Angkutan BBM dan Minyak Mentah Menggunakan Multivariate Analysis of
Variance: Studi Kasus PT. Pertamina (Persero). Warta Penelitian Perhubungan, 29(1),
45. https://doi.org/10.25104/warlit.v29i1.315
Yusutria. (2017). Profesionalisme guru dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Jurnal Curricula, 2(1), 40.
http://ejournal.lldikti10.id/index.php/curricula/article/view/1472/667
Alvin Vivivan (2020) Floating Crane – Pengertian, Cara Kerja, dan jenis, di peroleh dari
https://wira.co.id/floating-crane/ 28 April 2021
Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta