Anda di halaman 1dari 9

UPAYA PENERAPAN PROSEDUR BONGKAR MUAT DI ATAS KAPAL

DENGAN FISHBONE ANALYSIS

Oleh
Agus Weda Bayuntara , Sereati Hasugian, M.T.2, Drs. Suharto, M.T.3
1

Politeknik Pelayaran Sorong

ABSTRAK
Dalam proses pengangkutan muatan di atas kapal, terjaganya kualitas suatu muatan agar tidak rusak
merupakan hal yang sangat penting terlebih diatas kapal yang mengangkut muatan berbentuk cair yang
dikenal dengan sebutan kapal tanker. MT. Vijayanti merupakan sebuah kapal tanker yang memuat
muatan cair berjenis minyak jadi atau yang disebut juga oil product yang memiliki resiko besar
terkontaminasi. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dari seluruh awak kapal terhadap faktor-faktor
yang dapat menyebabkan kontaminasi serta upaya-upaya pencegahan yang harus dilakukan untuk
dapat menghindari terjadinya kontaminasi muatan diatas kapal. Penelitian ini menggunakan metode
fishbone analysis. Sumber data diambil dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui pengamatan langsung atau observasi sebagai data primer, serta wawancara terhadap
beberapa responden di kapal MT. Vijayanti, dokumentasi sebagai data sekunder. Berdasarkan hasil
penelitian, faktor menyebabkan terjadinya kontaminasi muatan adalah kurangnya ketelitian crew saat
melaksanakan tank cleaning dan kurang memadainya peralatan yang digunakan untuk tank cleaning
dan bongkar muat. Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi muatan adalah
melaksanakan safety meeting. Untuk itu saran yang diberikan yaitu: Nahkoda dan seluruh perwira
sebaiknya selalu memberikan pengarahan terkait studi kasus dampak kontaminasi muatan dan
meningkatkan pengawasan dan pihak perusahaan melakukan pembelajaran atau pengarahan tentang
standar operational prosedur perusahaan dan tugas serta tanggung jawab kepada perwira yang baru,
guna menanggulangi kemungkinan terjadinya kesalahan kerja di atas kapal.

Kata kunci : Kontaminasi, Oil Product , Upaya Pencegahan

1. PENDAHULUAN
Penangan muatan di atas kapal satu jenis kebutuhan manusia yang semakin
merupakan salah satu aspek yang penting meningkat seiring perkembangan zaman
yang harus diperhitungkan mengingat adalah kebutuhan akan bahan bakar
semakin bertambahnya kebutuhan akan minyak. Kapal tanker adalah jenis kapal
barang melalui laut setiap tahunnya. yang didesain khusus untuk mengangkut
Penanganan muatan di atas kapal muatan dalam bentuk cair, salah satunya
menyangkut bebrapa aspek antara lain adalah muatan oil product.
yaitu, prinsip penanganan dan pengaturan Muatan oil product adalah jenis muatan
muatan, persiapan ruang muat, dan kendala yang mudah bereaksi terhadap zat asing
dalam proses pengaturan muatan. Semua sehingga muatan jenis ini mudah dan
aspek tersebut harus diperhitungkan secara beresiko tinggi (high risk) mengalami
matang dalam penanganan muatan demi kontaminasi. Apabila kontaminasi terjadi,
terciptanya proses bongkar muat yang baik. muatan akan mengalami penurunan kualitas
Seiring dengan perkembangan zaman bahkan akan mengalami perubahan sifat.
maka jenis, bentuk dan daya muat kapal Kontaminasi sangat rentan terjadi diatas
yang digunakan untuk memenuhi kapal dikarenakan dalam pengoperasiannya
kebutuhan manusia semakin beragam. Salah MT. Vijayanti biasanya mengangkut 4
(empat) jenis muatan yang berbeda, Kemudian apabila pada saat dilakukan
diantaranya: pertamax, premium, solar, dan proses pengambilan sampel muatan
kerosene. bersamaan dengan dilakukannya
Kontaminasi muatan terjadi tidak hanya pengukuran dan perhitungan jumlah muatan
pada saat pemuatan tetapi juga (ullaging and calculating cargo) dan
kemungkinanan terjadi pada saat ditemukan muatan terindikasi
pengangkutan maupun pembongkaran terkontaminasi maka kapal juga akan
muatan. Kontaminasi pada saat pemuatan menerima surat protes (note of protest)
biasanya terjadi saat tangki dan line atau yang menyebabkan diatas kapal harus
pipa yang digunakan untuk memuat kurang dilaksanakan pengecekan muatan secara
bersih sebagai akibat dari proses tank menyeluruh oleh pihak darat yang
cleaning yang dilaksanakan kurang berwenang dan kapal juga akan tertunda
sempurna. Disamping itu kontaminasi dalam proses pembongkaran muatan atau
muatan juga biasanya terjadi dikarenakan keberangkatannya.
proses cargo handling pada saat pemuatan Pada saat penulis melaksanaan
dan pembongkaran dilakukan tidak sesuai pengambilan data di lapangan terjadi
dengan prosedur sebagaimana mestinya. sebuah peristiwa kontaminasi di atas kapal,
Pada penelitian mengenai kontaminasi yaitu pada tanggal 27 Februari 2021 pukul
yang dilakukan oleh Mohammad Fiqri 13:30 WITA di TBBM Kota Bitung,
Ardriansyah (2021) yang dilakukan diatas ditemukanlah bahwa muatan Kerosene dan
kapal milik PT. Pertamina yaitu MT. Solar menjadi Off Spec akibat dari
Matindok, menyebutkan bahwa penyebab menurunnya flash point kedua muatan
terjadinya kontaminasi muatan secara garis tersebut. Untuk menghindari ketidaksiapan
besar disebabkan oleh kurang layaknya alat tangki muat kapal ketika akan
dan juga kesalahan manusia (human error) melaksanakan proses loading dan untuk
baik pada saat penanganan muatan maupun mencegah resiko kontaminasi yang dapat
pada saat pelaksanaan tank cleaning. terjadi, diperlukan kerjasama antara pihak
Penanganan muatan minyak yang perusahaan dan pihak kapal sendiri, dimana
sangat rentan akan terjadinya kontaminasi diperlukan awak kapal yang cakap dan
mengharuskan kapal memiliki perwira dan terampil bukan hanya dalam hal
anak buah kapal (ABK) yang memiliki mempersiapkan tangki muat melainkan juga
keterampilan baik saat melakukan proses keterampilan dan kecakapan pada saat
pembersihan tangki muatan maupun saat kegiatan bongkar muat berlangsung.
kapal sedang dalam keadaan bongkar muat Berdasarkan latar belakang permasalahan
sesuai “cargo handling” bagi muatan yang diatas maka penulis tertarik untuk
memerlukan penanganan khusus dan melakukan penelitian dengan judul: “Upaya
spesifikasi tertentu (International Maritime Penerapan Prosedur Bongkar Muat Di Atas
Dangerous Goods Code), serta pembersihan Kapal Dengan Fishbone Analysis”
tangki muatan (tank cleaning guide) untuk 1.1 Mamfaat Teoritis
memperlancar operasional kapal. Hasil Penelitian ini dapat digunakan untuk
Apabila pada saat melaksanakan proses menambah wawasan dan pengetahuan bagi
pemuatan dan ditemukan tangki muatan Taruna Akademi Maritim di Indonesia
kurang bersih maka dapat menyebabkan terutama tentang penanganan muatan oil
proses pemuatan menjadi tertunda dan product yang sangat rentan terhadap
kapal dapat diperintahkan untuk melakukan kontaminasi dari zat asing. Penelitian ini
proses pembersihan tangki kembali, dimana juga dapat menjadi referensi bagi pembaca
hal ini secara langsung akan menyebabkan untuk meningkatkan pemahaman akan
keterlambatan operasi kapal. Apabila tangki bagaimana cara penanganan muatan yang
muatan dianggap kurang bersih maka baik di atas kapal tanker oil product.
sertifikat kering (dry certificate) dari pihak 1.2 Mamfaat Praktis
surveyor tidak akan terbit, dimana sertifikat Bagi perusahaan pelayaran penelitian ini
tersebut adalah syarat mutlak bagi kapal dapat digunakan perusahaan pelayaran
sebelum melakukan kegiatan pemuatan. sebagai acuan dalam menentukan prosedur
yang benar dalam kegiatan bongkar dan c Pada tanggal 18 Februari 2021 pukul
muat di atas kapal tanker oil product bagi 03:24 WITA di TBBM Balikpapan
crew di atas kapal. MT.Vijayanti proses memuat muatan
grade kerosene pada tangki 6 P/S
2. METODE menggunakan line 3
Penelitian ini menggunakan metode d Pada tanggal 22 Februari 2021 pukul
kualitatif, karena penyusunan penelitian ini 04:48 MT. Vijayanti tiba di pelabuhan
menggunakan bantuan data primer dan Kota Bitung
data sekunder. Data primer adalah data e Pada pukul 05:30 MT. Vijayanti
yang berkaitan langsung dengan penelitian. berlabuh jangkar di inner anchorage
Data sekunder merupakan data yang terkait dan berlabuh jangkar dari tanggl 22-27
tidak langsung dengan masalah penelitian februari 2021
dan tidak dijadikan acuan utama dalam f Pada tanggal 27 februari 2021 pukul
analisis dan penarikan simpulan penelitian. 10:48 MT. Vijayanti angkat jangkar dan
Berdasarkan latar belakang dan proses sandar ke jetty No.1 Pertamina
perumusan masalah yang penulis lakukan Kota Bitung dan telah sandar sempurna
sebelumnya, maka dalam penyusunan di ke jetty No.1 Pertamina Kota Bitung
penelitian ini dibutuhkan suatu pukul 12:00 WITA
pengamatan di atas kapal. Sehingga g Pada pukul 13:00 WITA loading
mampu mendapatkan data yang benar, master, surveyor, agen, PQC, dan orang
agar tujuan penulisan dapat tercapai dan lab naik ke atas kapal
sesuai dengan judul yang penulis ambil. h Sebelum melakukan pengecekan dan
Teknik pengumpulan data yang digunakan perhitungan muatan loading master,
dalam penelitian ini, menggunakan surveyor, agen, PQC, dan orang lab
beberapa teknik pengumpulan data yakni melakukan safety meet bersama chief
Wawancara, Dokumentasi dan Observasi. officer
i Pengambilan sempel dan ullanging
Sehubungan dengan masalah yang dilakuakan pada pukul 13:24 sampai
berkaitan dengan upaya penerapan dengan 14:24
prosedur bongkar muat di atas kapal MT. j Dikarenakan hal tersbut pada pukul
Vijayanti dengan fishbone analysis, maka 20:00 orang lab dari pertamina kembali
dalam hal ini penulis membatasi mengambil sempel ulang untuk muatan
permasalahan hanya menganalisa faktor jenis solar dan kerosene, di tangki 1 P/S
penyebab terjadinya kegagalan dalam dan 4 P/S untuk muatan solar
proses bongkar dan muat di atas kapal MT. sedangkan untuk muatan kerosene di
Vijayanti. tangki 6 P/S, untuk di uji ulang dan
memastikan muatan di tangki sebelah
3. HASIL DAN PEMBAHASAN mana yang off spec dan yang tidak.
Dalam pengambilan data di lapangan di k Pada tanggal 28 februari pukul 09:00
dapat data sebagai beriku: dilakukan pengambilan sempel ulang
a Tanggal 11 Februari 2021 pukul 17:42 lagi oleh pihak lab di tangki 1 kanan
WITA MT Vijayanti melakukan proses
bongkar muatan grade pertamax
dan dilakukan uji coba blending ke
menggunakan pompa 3 dengan line 3 di tangki darat.
TBBM Kota Bitung, dan complete pada l Pada tanggal 28 februari 2021, pihak
tanggal 12 Februari 2021 pukul 04:54 kapal dan pertamina melakukan
WITA meeting dengan agenda muatan 1 kanan
b Pada tanggal 13 Februari 2021 yaitu solar dan 6 kiri yaitu kerosene
dilaksanakan kegiatan tank cleaning di yang off spec.
MT. Vijayanti saat perjalanan dari Kota m Setelah berkordinasi dengan pihak
Bitung ke Balikpapan dengan metode pertamina dan chief officer sebagai
gas freeing dan dilanjutkan dengan pihak kapal, pada pukul 13:00
pembersihan bellmouth disepakati oleh pihak pertamina dan
kapal untuk tetap membongkar muatan
jenis solar dikarenakan hasil blending Bab XI bagian 3 dan 4 berisi tentang
dengan tangki darat bagus tetapi tidak prosedur tank cleaning dan gas freeing.
membongkar muatan kerosene di tangki Untuk menanggulangi kejadian off spec
6 kanan saja yang on spec karena cargo, nahkoda , perwira, dan seluruh crew
pertimbangan stabilitas kapal. kapal melakukan safety meeting. Kegiatan
n Pada jam 16:00 muatan jenis kerosene safety meeting ini berisi tentang sosialisasi
dan solar dinyatakan off spec dari nahkoda melalui penjelasan langsung
dikarenakan penurunan flash point. dan pemutaran video kepada perwira dan
crew tentang prosedur tank cleaning yang
Faktor penyebab terjadinya kontaminasi benar sesuai dengan ISGOT bab XI. Hal ini
cargo di MT. Vijayanti pada tanggal 27 dilakukan guna menambah kekompakan
februari 2021 di Kota Bitung disebabkan antar crew dan melakukan rencana
karena metode atau prosedur cleaning tank kedepannya agar setiap kegiatan dilakukan
yang dilakukan sebelum proses muat koordinasi terlebih dahulu. Dan untuk
kurang baik dan kurang sesuai dengan kegiatan tank cleaning selanjutnya semua
International Safety Guide for Oil Tankers line dan strainer pompa di bersihkan secara
and Terminals (ISGOT) Bab XI bagian 3 maksimal.
berisi tentang prosedur tank cleaning. Dari Berikut merupakan hasil wawancara
pengamatan selama proses tank cleaning beserta bukti berita acara Cargo Of Spec di
yang dilaksanakan oleh MT. Vijayanti serta atas kapal MT. Vijayanti:
wawancara kepada chief officer, penulis Pertanyaan Untuk Narasumber
membandingkan data-data hasil wawancara 1. Apakah faktor yang mempengaruhi
serta observasi yang penulis laksanakan muatan solar dan kerosene off spec saat
selama proses bongkar dan muat. Dari proses bongkar di pelabuhan Kota
perbandingan yang dilakukan penulis, maka Bitung?
dapat di nyatakan bahwa prosedur tank 2. Apakah kegiatan cleaning tank sangat
cleaning yang di laksanakan chief officer perlu dilakukan sebelum proses memuat
MT. Vijayanti kurang sesuai Standard dilaksanakan? Apakah prosedur tank
Operasional yang berlaku di dalam cleaning di MT Vijayanti sudah
International Safety Guide for Oil Tankers dilaksanakan dengan benar?
and Terminals (ISGOT) 3. Apakah tindakan yang perlu dilakukan
Hal tersebut terlihat dari masih adanya guna mencegah cargo off spec tidak
sisa muatan sebelumnya yang masih tersisa terulang lagi?
di line cargo dan tidak di bersihkan saat Hasil Wawancara
kegiatan tank cleaning hal tersebut Dari hasil wawancara yang dilakukan
menyebabkan cargo jenis kerosene dan penulis selama proses bongkar dan muat.
solar menjadi off spec. Untuk faktor yang Yang menjadi faktor penyebab terjadinya
mempengaruhi kurang sesuainya prosedur kontaminasi muatan oil product di atas
tank cleaning yaitu dari hasil wawancara kapal MT. Vijayanti adalah disebabkan
yang dilakukan penulis dengan chief officer karena metode atau prosedur cleaning tank
MT. Vijayanti serta berdasarkan yang dilakukan sebelum proses muat
pengamatan yang penulis lakukan pada saat kurang baik dan kurang sesuai dengan
proses tank cleaning adalah kurangnya Dengan International Safety Guide for Oil
ketelitian dan pengalaman yang dimiliki Tankers and Terminals (ISGOT) Bab XI
chief officer sebagai perwira yang bagian 3 dan 4 berisi tentang prosedur tank
bertanggung jawab. Yang menjadi faktor cleaning dan gas freeing. Untuk
penyebab terjadinya kontaminasi muatan oil menanggulangi kejadian off spec cargo,
product di atas kapal MT. Vijayanti adalah nahkoda , perwira, dan seluruh crew kapal
disebabkan karena metode atau prosedur melakukan safety meeting. Kegiatan safety
cleaning tank yang dilakukan sebelum meeting ini berisi tentang sosialisasi dari
proses muat kurang baik dan kurang sesuai nahkoda melalui penjelasan langsung dan
dengan Dengan International Safety Guide pemutaran video kepada perwira dan crew
for Oil Tankers and Terminals (ISGOT) tentang prosedur tank cleaning yang benar
sesuai dengan ISGOT bab XI. Hal ini koordinasi terlebih dahulu. Dan untuk
dilakukan guna menambah kekompakan kegiatan tank cleaning selanjutnya semua
antar crew dan melakukan rencana line dan strainer pompa di bersihkan secara
kedepannya agar setiap kegiatan dilakukan maksimal.

Gambar 1 Berita Acara Cargo Off Spec MT. Vijayanti


Sumber: MT. Vijayanti 2021

International Safety Guide for Oil Penerapan diatas Kapal


Tankers and Terminals (ISGOT) Bab XI
Diterapkan Belum Diterapkan
bagian 3
Pengawasan 

Persiapan 

Before washing 

During washing 

Gas freeing 

Tabel 1 Penerapan ISGOT Di Atas Kapal MT. Vijayanti


Sumber: MT. Vijayanti
Yang menjadi faktor penyebab terjadinya Dengan International Safety Guide for Oil
kontaminasi muatan oil product di atas Tankers and Terminals (ISGOT) Bab XI
kapal MT. Vijayanti adalah disebabkan bagian 3 dan 4 berisi tentang prosedur tank
karena metode atau prosedur cleaning tank cleaning dan gas freeing, dimana penerapan
yang dilakukan sebelum proses muat proses before washing tidak diterapkan di
kurang baik dan kurang sesuai dengan atas kapal MT. Vijayanti.

Diagram Fishbone

Mesin Lingkungan Material


Pompa cargo Valve yang kurang kedap
Karena sudah lama Pump room kerja
yang tidak dapat
tidak digunakan yang panas
beroperasi
keseluruhan Karena supply dari
Kurangnya Pump room kerja kantor yang susah
Beberapa maintenance atau yang sempit dan
bagian ada perawatan tertutup Karena karet valve sudah
yang rusak
2 pompa cargo termakan usia dan tidak di ganti
Tank washing system yang Sedikit udara
rusak
tidak dapat dioperasikan yang masuk
Off Spec Cargo
Solar Dan
Ceorsene
Chief officer yang Crew yang tidak tahu
kurang teliti dengan prosedur tank Metode tank cleaning yang
cleaning yang benar tidak sesuai ISGOT
Chief officer yang
berpengalaman
Kurangnya safety
meeting sebelum
Line cargo yang tidak
melaksanakan pekerjaan
dibersihkan
Perkiraan Chief officer
Kurangnya saling
yang salah
mengingatkan antar Karena ditemukan cargo baru
crew yang tercampur oleh cargo
sebelumnya
Manusia Metode

Gambar 2 Diagram Fishbone Cargo Off Spec Di Atas Kapal MT. Vijayanti
Sumber: MT. Vijayanti

Dalam gambar diagram tulang ikan di atas dengan di dukung dari alas an atau faktor
dapat dilihat bahwa persoallan dari cargo of pendukung permasalahan tersebut dapat
spec di atas kapal MT. Vijayanti di bagi terjadi. Dan digambarkan dengan anak panah
menjadi 5 faktor diantaranya: Mesin, yang bermuara kepada permasalahan cargo of
lingkungan, material, manusia. Dalam satu spec muatan solar dan kerosene.
faktor akan terdapat permasalahan yang ada
FAKTOR YANG DIAMATI MASALAH YANG TERJADI RENCANA PENAGGULANGAN
Perusahaan memberikan diklat tentang apa
Crew yang tidak tahu dengan prosedur
saja kegiatan yang ada di atas kapal tanker
tank cleaning yang benar
dan juga dengan semua prosedurnya dengan

benar
MANUSIA
Perwira senior yang bertanggung jawab di

Perkiraan Chief officer yang salah atas kapal yaitu nahkoda harus menemani dan

mengarahkan perwira junior sebelum bisa

dilepas sendiri

Melakukan prosedur cleaning tank yang sesuai


Metode tank cleaning yang tidak sesuai
dengan ISGOT Bab XI, berisi tentang shipboard
METODE ISGOT
operation. Dalam bagian 3 dan 4 berisi

tentang tank cleaning dan gas freeing

Tank washing system yang tidak dapat


Sesegera mungkin melakukan perbaikan pada
dioperasikan
tank washing system saat docking

MESIN
Pompa cargo yang tidak dapat
Sesegera mungkin melakukan perbaikan pada
beroperasi keseluruhan
pompa cargo saat docking

Valve yang kurang kedap Mengganti semua karet valve yang sudah
MATERIAL
melar dengan karet yang baru

memasang 2 blower untuk mndorong udara


Pump room yang panas
LINGKUNGAN dari luar secara menghisap udara dari pump

room keluar secara bersamaan

Tabel 2 Faktor Yang Diamati Dalam Kasus Cargo Off Spec Dan Penanggulangannya
Sumber: MT. Vijayanti

Pada table 2 di atas terdapat penjelasan dari 5 setiap faktornya terdapat 2 masalah pokok
faktor utama, yaitu diantaranya: Mesin, dalam setiap faktor dan terdapat rencana
lingkungan, material, manusia. Dimana dalam penanggulanggan dari masalah yang timbul.

IDEAS 5W 1H
WHAT WHY
MAIN WHERE WHEN WHO HOW
ROOT CAUSE IMPROVEMENT IDEAS OBJECTIVE
PROBLEME
Untuk membuat
Karena Perusahaan lebih Pada saat
valve yang Crew dapat
Valve yang supply dari memperhatikan spare part
sebelumnya Di atas Crew mengganti karet
kurang kedap X1 kantor yang S1 armadanya dan sudah
kurang kedap kapal kapal valve yang sudah
susah memperlancar suppy sampai di
menjadi kedap umur dan melar
spare part atas kapal
kembali

Crew kapal bisa


memasang 2 blower
Chief Officer membuat Untuk membuat
Pump room Pada saat untuk mndorong
Pump room permintaan ke Pump room
yang sempit Di atas kegiatan Crew udara dari luar
yang panas X2 S2 perusaan untuk tidak panas dan
dan tertutup kapal cleaning kapal secara menghisap
mensuppy blower nyaman saat
tank udara dari pump
listrik tambahan bekerja
room keluar secara
bersamaan
Tank washing Beberapa
Melakukan
system yang bagian ada
X3 maintenance yang Agar tank
tidak dapat yang rusak Kapal dapat
lebih baik dan bila washing system Crew
dioperasikan melaksanakan
perlu melakukan dapat digunakan Pada saat kapal
docking guna
docking untuk kembali dan Galanga kapal dan
Pompa cargo Kurangnya S3 memperbaiki pompa,
memperbaiki pompa cargo n melakuka pekerja
yang tidak maintenance line-line, dan system
kerusakan yang sudah dapat n docking galanga
dapat X4 atau yang rusak agar
parah atau tidak dapat digunakakn n
beroperasi perawatan dapat berfungsi lagi
dipperbaiki di atas seluruhnya
keseluruhan
kapal

Chief officer
Perkiraan
yang Untuk
Chief officer
X5 berpengalam menanggulangi
yang salah Selalu melakukan Seluruh crew
an kesalahan
safety meeting dipimpin oleh
penafsiran dan Sebelum
Crew yang terlebih dahulu captain atau chief
Kurangnya guna Mess melakuka Seluruh
tidak tahu S4 sebelum meksanakan officer melakukan
safety meningkatkan room n suatu crew
dengan kegiatan kerja safety meet di
meeting pemahaman pekerjan
prosedur khususnya tank messrom sebelum
X6 sebelum crew tentang
tank cleaning cleaning memulai pekerjaan
melaksanaka prosedur tank
yang benar
n pekerjaan cleaning

Melakukan prosedur
cleaning tank yang
Agar kegiatan
Metode tank Menerapkan metode sesuai dengan ISGOT
Line cargo tank cleaning
cleaning yang tank cleaning yang Pada saat Bab XI, berisi tentang
yang tidak dilaksanakan Di atas Chief
tidak sesuai X7 S5 sesuai dengan ISGOT tank shipboard operation.
dibersihkan dengan benar kapal officer
ISGOT pada saat pelaksanaan cleaning Dalam bagian 3 dan
dan menyeluruh
tank cleaning 4 berisi tentang tank
sesuai ISGOT
cleaning dan gas
freeing
Tabel 3 Sebab Akibat Dan Rencana Penanggulangan Cargo Off Spec
Sumber: MT. Vijayanti

Pada tabel 3 di atas terdapat 2 masalah pokok tempat, kapan, seiapa, dan bagaimana cara dari
dalam setiap faktor dan terdapat rencana penaggulangan masalah tersebut tadi
penanggulanggan yang lebih detail seperti:

4. KESIMPULAN cleaning yang tidak sesuai ISGOT


Berdasarkan hasil penelitian tentang (International Safety Guide For Oil Tanker
upaya pencegahan kontaminasi muatan oil And Terminals) yang dikarekan dari
product di kapal MT. Vijayanti, maka kondisi kapal yang kurang baik seperti: ,
dapat disimpulkan bahwa: Faktor-faktor banyak dari sebagian besar valve yang
yang menyebabkan terjadinya kontaminasi sudah tidak kedap, pompa kargo yang tidak
muatan antara adalah: Metode tank dapat beroperasi secara keseluruhan, tank
washing sytem yang tidak dapat Persaingan Sebagai Langkah Dalam
difungsikan. Mengoptimalkan Daya Saing Indonesia
Upaya yang dilakukan untuk mencegah di Mea 2015. Indonesia: Economics
terjadinya kontaminasi muatan antara lain Development Analysis Journal.
upaya pertama adalah dengan melakukan Firmansyah, M. I. (2019). Implementasi Olah
safety meeting. Kegiatan safety meeting ini Gerak Kapal Pada Saat Draft
berisi tentang sosialisasi dari nahkoda Maksimum Di Perairan Dangkal.
melalui penjelasan kepada perwira dan Surabaya: Politeknik Pelayaran
crew tentang prosedur tank cleaning yang Surabaya.
benar sesuai dengan ISGOT (International Harliansyah, f. (2017). Metode pengumpulan
Safety Guide For Oil Tanker And data penelitian kualitatif. Malang:
Terminals) bab XI. Yang kedua adalah Universitas Islam Negeri Maulana Malik
melakukan perawatan terhadap peralatan Ibrahim Malang.
bongkar muat yang mengalami kerusakan KNKT. (2018). Laporan Investigasi
serta kendala sebagaimana yang sudah Kecelakaan Pelayaran. Indonesia:
terdapat di dalam tabel 3 di atas. Komite Nasional Keselamatan
Transportasi.
Ozcan, A. (2009). Quantitative evaluation of
UCAPAN TERIMA KASIH precautions on chemical tanker
Penulis mengucapkan terimakasih operations. Process Safety and
kepada dosen pembimbing yang telah Environmental Protection 87.
membimbing dalam penelitian ini dan penulis Prasetiyo, D. (2017). Upaya Peningkatan
juga mengucapkan terima kasih kepada Keselamatan di Kapal Pada Operasi
seluruh Civitas Akademika Politeknik Bongkar Muat. Surabaya: Politeknik
Pelayaran Surabaya yang telah memberikan Pelayaran Surabaya.
izin dalam pembuatan penelitian ini. Purba, A. G. (2014). Prosedur Pengelolaan
Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada
DAFTAR PUSTAKA Bagian Umum Badan Pemberdayaan
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2016). Usaha Milik Daerah Kabupaten Sragen.
Indonesia: Indonesia. Surabaya, P. P. (2018). Penanganan Dan
Ardriansyah, M. F. (2021). Upaya Pencegahan Pengaturan Muatan. Surabaya:
Kontaminasi Muatan Oil Product Di Politenik Pelayaran Surabaya.
Kapal MT. Matindok . Politeknik
Pelayaran Semarang.
Asmoko, H. (2013). Teknik Ilustrasi Masalah-
Fishbone Diagrams. Magelang: BPPK.
Basyirah, B. d. (2017). Peran Sop (Standar
Operasional Prosedur) Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Organisasi
PDAM Tirta Bengi Bener Merah
Kabupaten Bener Meriah. Gajah Putih
Journal of Economics Review, 1(2), 1-8.
Dewi, S. D. (2015). Analisis Sistem Prosedur
Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan
Kas Dalam Upaya Meningkatkan
Pengendalian Intern (Studi Kasus Pada
PT. Enseval Putera Megatrading Tbk
Malang). Indonesia: Jurnal Administrasi
Bisnis 21, no. 1.
Firdaus, A. Y. (2013). Penerapan
''Acceleration To Improve The Quality
Of Human Resources" Dengan
Pengetahuan, Pengembangan, dan

Anda mungkin juga menyukai