ABSTRAK
Dalam proses bongkar muat di sebuah kapal container sebuah alat bongkar muat
sangatlah dibutuhkan dan juga kondis yang baik juga diperlukan dalam proses bongkar
muatnya. Berdasarkan fakta yang diperoleh penulis tertarik untuk membuat penelitian
dengan judul “Optimalisasi Penggunaan Ship Crane Guna Memperlancar Proses Bongkar
Muat MV. Madison Di Pelabuhan Nabire”. Dalam melaksanakan perawatan peralatan
bongkar muat ada beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu : bagaimana pengaruh
rutinitas perawatan alat bongkar muat yang kurang baik terhadap kelancaran proses
bongkar muat dan upaya-upaya apa yang dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan
peralatan bongkar muat di pelabuhan. Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dalam
melaksanakan perawatan alat bongkar muat muncul jawaban sementara atas masalah yang
dikemukakan, diantaranya diduga bahwa gangguan yang dialami oleh alat bongkar muat di
kapal MV. Madison disebabkan oleh kurangnya perawatan alat bongkar muat serta diduga
bahwa gangguan yang dialami alat bongkar muat di kapal MV. Madison dapat menghambat
proses bongkar muat. Berdasarkan analisa bahwa perawatan alat bongkar muat tidak dapat
dilaksanakan secara teratur sehingga mengakibatkan sering terjadinya kerusakan pada alat
bongkar muat yang tentu saja proses pemuatannya ataupun pembongkaran menjadi
terlambat atau terganggu. Hal yang mebuat proses bongkar muat terganggu dikarenakan
peralatan yang menunjang pelaksanaan perawatan alat bongkar muat kurang memadai
sehingga kerja crew kapal kurang maksimal dan masalah waktu yang tidak dimiliki karena
seringnya kapal melakukan operasi bongkar muat membuat crew selalu sibuk dengan
operasi kapal yang lebih penting.
1745
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison
1746
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017
1747
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison
1748
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017
9) Crew adalah suatu kesatuan orang secara holistik dan dengan cara
yang bekerja di atas kapal. depenelitian dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang
B. Kerangka Pikir Penelitian alamiah dengan memanfaatkan berbagai
metode ilmiah.
Penggunaan crane pada
MV. MADISON Di dalam pembahasan nanti penulis
berusaha memaparkan hasil dari semua
Faktor Dalam : Faktor Luar :
studi dan penelitian mengenai suatu yang
1. Kurangnya perawatan 1. Kurangnya kesadaran diperoleh, baik hal-hal yang bersifat teori
crane crew terhadap kerugian
2. Keterlambatan pengecatan yang di sebabkan karat
juga memuat hal-hal yang bersifat praktis
pada crane 2. Cara pengoperasian dalam artian bahwa selain ditulis dari
3. Banyak alat yang tidak penggunaan alat bongkar
layak muat yang tidak benar
beberapa literatur buku, juga bersumber
4. Keadaan cuaca 3. Pengadaan sparepart dari penelitian yang terdapat dalam buku
yang kurang ditanggapi
perusahan
kemaritiman. Penggunaan aspek observasi
atau pengamatan sangat berperan dalam
penulisan penelitian ini.
Menghambat proses bongkar muat di pelabuhan Selain penulisan menggunakan metode
deskriptif kualitatif, penulis juga
menggunakan teknik USG (Urgentcy
Meningkatkan Mengurangi Memaksimalkan Seriousness and Growth) Kepner dan
perawatan dan keausan di system ketersediaan
fungsi crane pengoperasian suku cadang Tragoe (1981) menyatakan pentingnya
kapal pada crane crane suatu masalah dibandingkan masalah
lainnya dapat dilihat dari 3 aspek berikut :
1. Bagaimana gawatnya masalah dilihat
Memperlancar bongkar muat di pelabuhan Nabire
dari pengaruhnya sekarang ini terhadap
Gambar Kerangka Pikir produktivitas, orang, dan sumber dana
dan daya?
III. METODOLOGI 2. Bagaimana mendesaknya dilihat dari
waktu yang tersedia?
A. Metode Penelitian 3. Bagaimana perkiraan yang terbaik
Metode penelitian yang digunakan oleh mengenai kemungkinan
penulis dalam penyampaian masalah berkembangnya masalah?
adalah metode deskriptif kualitatif, untuk
menggambarkan dan menguraikan yang Pada penggunaan matriks USG
diteliti. Menurut Sukardi dalam bukunya (Urgentcy Seriousness and Growth) untuk
Metodologi Penelitian Pendidikan menentukan suatu masalah yang prioritas,
(2008:157), metode deskriptif merupakan terdapat tiga faktor yang perlu
metode penelitian yang berusaha dipertimbangkan. Ketiga faktor tersebut
menggambarkan dan menginterpretasi adalah Urgency, Seriousness, dan Growth.
objek sesuai apa adanya, dengan tujuan 1. Urgency berkaitan dengan
menggambarkan secara sistematis fakta mendesaknya waktu yang diperlukan
karakteristik objek yang diteliti secara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
tepat. Semakin mendesak suatu masalah
Menurut Moleong dalam bukunya untuk diselesaikan maka semakin tinggi
Metodologi Penelitian Kualitatif (2006:6), urgensi masalah tersebut.
penelitian kualitatif adalah penelitian yang 2. Seriousness berkaitan dengan dampak
bermaksud untuk memahami fenomena dari adanya masalah tersebut terhadap
tentang apa yang dialami oleh subjek organisasi. Dampak ini terutama yang
penelitian misalnya perilaku, persepsi, menimbulkan kerugian bagi organisasi
motivasi, tindakan-tindakan dan lain-lain, seperti dampaknya terhadap
1749
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison
1750
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017
Pertimbangan tertentu ini misalnya orang adalah metode yang dilakukan melalui
tersebut yang dianggap paling tahu tentang keterlibatan langsung dengan objek yang
apa yang kita harapkan, atau dia sebagai diteliti. Untuk mendapatkan data yang
penguasa sehingga akan memudahkan diperlukan dalam penelitian ini, maka
peneliti menjalani atau situasi sosial yang metode pengumpulan data dilakukan
diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi dengan cara penelitian lapangan (Field
adalah Chief Officer dan Boatswain. Research). Penelitian lapangan ini
Sampel ini digunakan untuk mendapatkan dimaksudkan untuk memperoleh data
data dengan wawancara, dengan primer, pengumpulan data primer
pertimbangan bahwa Chief Officer dan diperoleh melalui wawancara atau
Boatswain merupakan personil yang lebih interview dengan beberapa subjek yang
banyak mengetahui tentang bagaimana paling banyak mengandung ciri-ciri,
cara merawat alat bongkar muat yang baik. sifat-sifat dan karakteristik yang menjadi
ciri-ciri yang sngat utama dari subjek
E. Jenis Dan Sumber Data subjek tersebut. Penulis menggunakan
Pada penelitian ini penulis akan metode di bawah ini untuk memperoleh
memberikan berbagai macam data yang informasi yang diperlukan.
bersifat kualitatif yang bersumber dari 1. Studi Kepustakaan
responden, baik secara lisan maupun Menurut Sukardi dalam bukunya
secara tulisan berkaitan dengan yang Metodologi Penelitian Pendidikan
penulis pelajari. Berbagai macam sumber (2008:33), studi kepustakaan adalah
data yang penulis pergunakan pada saat menelusuri dan mencari dasar-dasar
penyusunan penelitian adalah sebagai acuan yang erat kaitannya dengan
berikut: masalah penelitian yang hendak
1. Sumber Data Primer dilakukan, dasar-dasar tersebut tidak
Data primer dalam penyusunan terbatas dari satu sumber saja tetapi
penelitian ini adalah data yang didapat dapat dicari dari berbagai sumber yang
secara langsung dari sumbernya. Dalam kemudian disusun dalam bab tersendiri.
hal ini data yang diambil dengan cara Sumber data dapat dilakukan dengan
pengamatan dan wawancara dengan cara mengumpulkan data-data dari
orang-orang yang terlibat secara pembaca, meneliti dan mencatat serta
langsung pada materi atau hal-hal yang mempelajari buku-buku maupun
berhubungan dengan materi yang dokumen-dokumen yang ada diatas
penulis perlukan. kapal maupun studi pustaka yang
2. Data Sekunder berhubungan dengan perawatan alat
Data sekunder merupakan data yang bongkar muat yang memiliki kaitan
diperoleh penulis sebagai data yang yang sangat erat dengan tujuan
digunakan untuk mendukung atau penulisan penelitian yang ditulis yaitu
melengkapi data yang sudah penulis tentang rutinitas perawatan alat bongkar
dapatkan secara langsung. Data tersebut muat akan memperlancar kegiatan
penulis dapatkan dari buku-buku, bongkar muat di atas kapal MV.
literatur, dan hasil penelitian lain yang Madison
mempunyai hubungan dengan apa yang
penulis pelajari. IV. DISKUSI
1751
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison
1752
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017
2) Keterlambatan pengecekan
spare part wire crane (suku
cadang kawat batang pemuat
derek) dan kualitas spare part
yang tidak baik.
Keterlambatan pengecekan
spare part crane (suku cadang
batang pemuat derek) sering
terjadi sehingga bila wire
Berdasarkan metode prioritas mengalami kerusakan maka tidak
masalah di atas maka masalah utama bisa langsung diganti pada saat
yang harus segera diselesaikan adalah itu juga dan harus menunggu dari
masalah perawatan terhadap alat perusahaan untuk mengirimkan
bongkar muat (deck crane), agar proses spare part wire yang dibutuhkan
bongkar muat di kapal dapat berjalan sehingga terjadi pemborosan
dengan efektif dan efisien. Dari waktu. Spare part wire
permasalahan yang disebutkan akan merupakan salah satu unsur dalam
dijabarkan oleh penulis. perawatan crane karena tanpa
1. Faktor yang menyebabkan pengadaan spare part wire maka
rendahnya fungsi ship crane. crane tidak akan berfungsi dan
1753
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison
1754
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017
1755
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison
1756
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017
1757
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison
1758
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017
1759