CILACAP
PROGRAM STUDI
DIPLOMA III NAUTIKA
Penataan muatan container agar kapal tetap stabil menjadi salah satu tujuan utama dari sebuah kapal niaga.
Penataan memiliki arti proses, cara, perbuatan menata; pengaturan; penyusunan. Penataan disini yaitu menata
muatan container secara sistematis agar menghemat waktu bongkar muat di pelabuhan, tanpa merugikan
perusahaan dan tanpa mengesampingkan unsur (safety dan stability).
Metode Analisis
Peralatan dan Pengujian
Penulis menggunakan data kualitatif yaitu dengan
1. Alat tulis digunakan untuk mencatat data menjelaskan dan menceritakan perincian berdasarkan
yang diperlukan. fakta yang ada dan didapatkan selama melakuakan
2. Kamera digunakan untuk dokumentasi. penelitian di KM TANTO KASIH.
Beberapa hal mengenai Prosedur Penataan Muatan Peti Kemas Untuk Menunjang Stabilitas Pada KM. Tanto Kasih
yang penulis temukan pada saat menjalankan praktik berlayar. Mualim I selaku orang yang bertanggung jawab untuk
mengatur muatan di atas kapal maka sebelum kapal sampai pada pelabuhan tujuan diwajibkan membuat Bay Plan
bongkar maupun muat. Tapi, yang penulis temukan pada saat menjalankan praktik berlayar Mualim I ketika kapal
menuju ke pelabuhan Tg. Priok hanya membuat Bay Plan bongkar dalam artian lain tidak membuat Bay Plan muat
kapal. Hal itu dikarenakan adanya kebijakan perusahaan yang mengkibatkan Mualim 1 tidak membuat bayplan. Serta
pada saat pemuatan sudah selesai diatur sesuai dengan fix bayplan, terdapat penambahan muatan yang tidak
dikonfirmasi oleh pelabuhan atau perusahaan kepada pihak kapal.
Prosedur Penempatan peti kemas pada KM. Tanto Kasih juga sudah ditempatkan sesuai dengan jenisnya. Namun,
pada saat proses pemuatan awak kapal yang sedang berjaga tidak mengawasi para buruh sehingga terdapat teknik
pelashingan yang tidak sesuai prosedur.