Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Dinamika Bahari

Vol. 9 No. 1 Edisi Oktober 2018

PENANGANAN PELAKSANAAN BONGKAR MUAT VCM (C2H3CL)


DI KAPAL MT. GAS KALIMANTAN LPG CARRIER TYPE-C
Ilham Pratamaa, Eko Murdiyantob dan Agus Hadi Purwantomoc
a
Taruna (NIT.50134783.N) Program Studi Nautika PIP Semarang
b dan c
Dosen Program Studi Nautika PIP Semarang

ABSTRAK

Dalam proses kegiatan bongkar muat khususnya muatan VCM perlu dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya, hal tersebut memerlukan persiapan yang matang. Pada dasarnya
penanganan tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah agar dapat diselesaikan dengan
baik pada saat pelaksanaan bongkar muat. Permasalahan yang penulis ambil di sini adalah
Bagaimana pelaksanaan bongkar muat VCM di kapal MT. Gas Kalimantan? Bagaimana
persiapan yang dilakukan dalam pelaksanaan bongkar muat VCM di kapal MT. Gas
Kalimantan? Landasan yang digunakan adalah penanganan muatan, yaitu suatu
pengetahuan tentang memuat dan membongkar muatan dari dan ke atas kapal agar terwujud
lima prinsip pemuatan yang baik. Bongkar muat adalah suatu kegiatan pelayaran memuat
ataupun membongkar suatu muatan dari dermaga ke dalam palka atau geladak dari dan ke
atas kapal. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian secara diskriptif kualitatif,
yaitu mengumpulkan data-data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara.

Kata kunci: bongkar muat, tanker LPG/C, suhu, tekanan

ABSTRACT

In the process of loading and discharging cargo, especially VCM cargo should be
carried out in the best. It requires careful preparation good from the ship and shore.
Basically handling barriers aims to overcome the problem that can be solved well when
loading and unloading process. The problem that the authors take here is How to handling
loading and discharging of the vessel MT. Gas Kalimantan? How preparation when loading
and unloading in the MT. Gas Kalimantan? Platform used here is the handling cargo is a
knowledge of the loading and unloading of ship and upwards so that materialize the five
principles of good loading unloading is a load or unload shipping activities of a charge and
dock. In this scribd using qualitative descriptive study data download data through
observation and interviews.

Keywords: loading and unloading, tanker LPG/C, temperature, pressure

I. PENDAHULUAN Kapal tanker adalah kapal yang


menetapkan standar keselamatan yang
Kapal tanker adalah kapal yang paling tinggi mengingat muatan yang
dirancang khusus untuk mengangkut dibawanya sangat berbahaya. Sedangkan
minyak bumi atau turunanya dalam bentuk definisi kapal gas tanker adalah kapal yang
curah. Berdasarkan jenis muatannya kapal dirancang khusus untuk mengangkut gas
tanker dibagi menjadi 3 jenis yaitu oil alam (LNG) atau gas minyak bumi (LPG)
tanker, chemical tanker, dan gas tanker. yang telah dicairkan (liquified).

2259
Penanganan Pelaksanaan Bongkar Muat VCM (C2H3CL) Di Kapal MT. Gas Kalimantan LPG
Carrier Type-C

Ilham Pratama, Eko Murdiyanto dan Agus Hadi Purwantomo

Pada umumnya muatan LPG merupakan Oleh karena itu, penanganan VCM harus
campuran dari petroleum hydrocarbon memerlukan perhatian dan keterampilan
yang terdiri dari semata-mata atas propane khusus dari awak kapal untuk mengindari
dan butane. Namun gas-gas kimia hasil hambatan yang terjadi pada saat
ikutan dari industri petroleum seperti pelaksanaan bongkar muat VCM sehingga
amonia hidroksida (NH), vinyl chloride terwujudnya proses bongkar muat yang
monomer (VCM), ethylene juga diangkut optimal dan tidak ada suatu hambatan
menggunakan kapal ini. apapun. Sehingga penulis memberikan
Vinyl chloride monomer (VCM) adalah pandangan penelitian dengan judul
cairan tak berwarna dengan bau manis khas “Penanganan Pelaksanaan Bongkar Muat
yang sangat reaktif meski tidak dengan air, VCM (C2H3CL) di Kapal MT. Gas
dan mungkin berpolimerisasi dengan Kalimantan LPG Carrier Type-C”.
oksigen, panas, dan cahaya. Uapnya Alasan penulis memilih judul penelitian
beracun dan mudah terbakar. Karena ini adalah karena selama penulis
karakteristik spesifiknya maka diperlukan melaksanakan praktek laut penanganan
perhatian khusus selama pelaksanaan pelaksanaan bongkar muat VCM di kapal
bongkar muat. MT. Gas Kalimantan seringkali terjadi
Minimnya pengetahuan awak kapal beberapa kendala ataupun hambatan seperti
tentang bahaya serta penanganan muatan tekanan tangki yang naik secara drastis
VCM di jenis kapal LPG Carrier type-C / pada saat pelaksanaan bongkar muat serta
jenis tangki fully pressurized sehingga terjadinya kebocoran pada saat pemasangan
timbul berbagai hambatan saat proses loading arm / hose sehingga pelaksanaan
bongkar muat VCM di kapal MT. Gas bongkar muat menjadi kurang optimal serta
Kalimantan. Hambatan yang sering terjadi minimnya pengetahuan crew tentang
saat penanganan muatan VCM di MT. Gas muatan berbahaya ini menyebabkan
Kalimatan yaitu terjadinya kenaikan penanganan menjadi kurang maksimal.
tekanan tangki secara drastis pada saat Pemuatan dan pembongkaran
proses bongkar muat dan terjadinya merupakan suatu kegiatan rutin dalam
kebocoran pada saat pemasangan loading pengoperasian kapal. Pemuatan dan
arm/hose dengan manifold yang pembongkaran yang benar dan sesuai
menjadikan proses bongkar muat menjadi dengan prosedur adalah suatu yang sangat
tidak optimal. vital. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan
Apabila hambatan tersebut tidak segera dan keterampilan khusus yang harus
diatasi maka akan membahayakan pihak dimiliki oleh para Mualim dan anak buah
darat dan pihak kapal, karena sesuai kapal yang terlibat langsung dalam kegiatan
material safety data sheet, VCM atau bongkar muat tersebut.
dikenal dengan nama 1-chloroethylene, Hal ini berguna untuk keselamatan yang
Chloroethene, Ethylene, chloro-, Vinyl bersangkutan dan kapal secara keseluruhan
chloride monomer merupakan senyawa juga demi kelancaran operasi kapal.
organic tak jenuh yang memiliki rumus Berdasarkan pengalaman penulis selama
kimia (C2H3CL) yang menjadikan muatan melakukan praktek laut (prala) kegiatan
ini mudah bereaksi. VCM memiliki flash bongkar muat terdapat kendala seperti
point -108˚, berat jenis spesifik 0.9106, dan tekanan tangki naik secara drastis dan
titik didih -13˚C, sehingga muatan ini persiapan persiapan yang harus dilakukan
menghasilkan uap panas yang mudah sebelum pelaksanaan bongkar muat yang
meledak dan memiliki tekanan tinggi penulis jadikan pokok permasalahan:
mencapai 17 kg/cm2.

2260
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 1 Edisi Oktober 2018

1. Bagaimana persiapan yang dilakukan hambatan-hambatan yang dapat


dalam pelaksanaan bongkarmuat VCM mengganggu kelancaran tersebut.
di kapal MT. Gas Kalimantan? b. Mengetahui secara langsung kegiatan
2. Bagaimana pelaksanaan bongkar muat penanganan muatan VCM dan
VCM di kapal MT. Gas Kalimantan ? menambah pengetahuan serta
pengalaman awak kapal dalam
Suatu kegiatan yang baik dan terarah penanganan muatan gas yang
tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai dicairkan dalam tangki yang
dan diperoleh. Demikian juga dalam bertekanan.
penelitian penelitian ini peneliti
mempunyai tujuan yaitu : Penanganan muatan merupakan suatu
1. Untuk mengetahui bagaimana istilah dalam kecakapan pelaut (human
penanganan pelaksanaan bongkar muat ship), yang mencakup berbagai aspek
VCM di kapal MT. Gas Kalimantan. tentang bagaimana cara melakukan
2. Untuk mengetahui persiapan yang pemuatan di atas kapal, bagaimana cara
dilakukan dalam pelaksanaan bongkar melakukan perawatan muatan selama
muat VCM di kapal MT. Gas dalam pelayaran, dan bagaimana
Kalimantan. melakukan pembongkaran di pelabuhan
tujuan (stowage).
Adapun manfaat diadakannya penelitian Untuk itu para perwira kapal dituntut
adalah sebagai berikut. untuk memiliki pengetahuan yang memadai
1. Manfaat Teoritis baik secara teori maupun praktek tentang
a. Dapat menambah pengetahuan jenis-jenis muatan, perencanaan pemuatan,
tentang cara proses bongkar muat sifat dan kualitas barang yang akan dimuat,
muatan VCM dengan studi kasus di perawatan muatan, penggunaan alat-alat
lapangan yang mana sangat pemuatan, dan ketentuan-ketentuan lain
bermanfaat bagi teman-teman yang menyangkut masalah keselamatan
seprofesi dan bagi calon pelaut yang kapal.
ingin bekerja di atas kapal LPG Stowage/penatanan muatan merupakan
khususnya kapal LPG carrier type-C suatu istilah dalam kecakapan pelaut, yaitu
dan juga yang masih dalam masa pengetahuan tentang memuat dan
pendidikan dapat digunakan sebagai membongkar muatan dari dan ke atas kapal
bahan referensi. sedemikian rupa agar terwujud lima prinsip
b. Sebagai acuan yang dapat digunakan pemuatan yang baik.
penelitian lebih lanjut yang Lima prinsip pemuatan yang baik
berhubungan dengan masalah ini. diantaranya adalah melindungi awak kapal
2. Manfaat Praktis dan melindungi buruh, melindungi kapal,
a. Kita dapat mempelajari dan melindungi muatan, melakukan muat
melaksanakan cara-cara yang baik bongkar secara tepat dan sistematis serta
dan benar dalam pengetahuan tentang penggunaan ruang muat semaksimal
penanganan muatan VCM di atas mungkin agar muatan dapat dimuat banyak
kapal jenis LPG carrier type-C, dan mengurangi kekosongan ruang muat.
sehingga kita dapat bersaing dengan Stowage plan adalah sebuah rencana
bangsa-bangsa lain dalam pemuatan yang dibuat atau direncanakan
pengoprasian bongkar muat VCM di sebelum pemuatan barang, bagi seluruh
atas kapal sesuai dengan prosedur, muatan yang ada di kapal”.
sehingga kegiatan bongkar muat Rencana pemuatan di dalam palka kapal,
menjadi aman dan lancar tanpa ada terdapat 2 jenis yaitu “Tentative stowage
plan” yang dibuat sebelum barang dimuat

2261
Penanganan Pelaksanaan Bongkar Muat VCM (C2H3CL) Di Kapal MT. Gas Kalimantan LPG
Carrier Type-C

Ilham Pratama, Eko Murdiyanto dan Agus Hadi Purwantomo

dan “Final stowage plan” yang dibuat d. Kapal nuklir, yaitu sebuah kapal yang
setelah selesai memuat. digunakan untuk mengangkut muatan
Bongkar adalah pekerjaan membongkar nuklir.
barang dari atas geladak atau palka kapal
dan menempatkan ke atas dermaga atau Kapal LPG carrier termasuk dalam
dalam gudang. Muat adalah pekerjaan kategori kapal tanker pengangkut gas yang
memuat barang dari atas dermaga atau dari dirancang khusus (special design ship),
dalam gudang untuk dapat dimuati di atas jenis kapal ini digunakan untuk
kapal sehingga barang dapat dibawa dari mengangkut muatan gas yang dicairkan
satu tempat ke tempat tujuan atau dari secara curah yang disetujui oleh IMO.
pelabuhan satu menuju pelabuhan tujuan Beberapa faktor yang diambil dan
sesuai kebutuhan dengan melindungi kapal didasarkan pada efektifitas bagi rancangan
dan buruh, muatan, melakukan muat kapal gas adalah :
bongkar secara tepat dan sisematis. a. Jenis muatan yang dibawa.
Bongkar muat adalah suatu kegiatan b. Kondisi muatan yang dibawa
pelayaran memuat ataupun membongkar (bertekanan penuh, semi bertekanan,
suatu muatan dari dermaga, tongkang, truk berpendingin penuh).
ke dalam palka atau geladak, dengan c. Jenis perdagangan dan penanganan yang
menggunakan derek dan katrol kapal fleksibel oleh kapal.
maupun darat atau dengan alat bongkar d. Tersedianya fasilitas terminal pada saat
lain, dimana barang yang dipindahkan dari pemuatan atau pembongkaran.
dan ke atas kapal. Semi Pressurised Ship (kapal dengan
Kapal adalah kendaraan air dengan tangki semi bertekanan) adalah kapal
bentuk dan jenis apapun, yang digerakkan jenis ini hampir memiliki persamaan
dengan tenaga mekanik, tenaga angin atau dengan kapal dengan tangki bertekanan,
ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya untuk jenis tangki semi bertekanan,
dukung dinamis, kendaraan di bawah tangki dirancang menggunakan
permukaan air yang digunakan untuk pembatas-pembatas kedua (kapasitas
mengangkut barang dari suatu tempat muatan dapat diubah-ubah dari 2.000m³
menuju tempat lain dengan aman dan sampai 15.000m³ terkadang beberapa
selamat, serta merupakan alat apung dan kapal dapat memuat untuk menahan
bangunan terapung dan tidak berpindah- muatan dengan tekanan antara 5-7 bar
pindah”. dan bersuhu -33°C. Apabila
Kapal adalah setiap jenis kendaraan air, dibandingkan dengan kapal dengan
termasuk kapal tanpa berat benaman dan bertekanan penuh. Pengurangan
pesawat terbang laut, yang digunakan atau ketebalan tersebut dimaksudkan agar
dapat digunakan sebagai sarana angkutan dapat memuat muatan lebih banyak dan
laut. Kapal dagang dibagi menjadi beberapa beragam, tetapi tetap tidak mengurangi
kelompok, yaitu: unsur keselamatan di atas kapal. Jenis
a. Kapal penumpang, yaitu sebuah kapal muatan yang dapat diangkut ke dalam
yang mengangkut lebih dari 12 jenis tangki ini adalah LPG, vinly
penumpang; klorida, propilyne, butadine.
b. Kapal barang, yaitu semua kapal jenis
kapal tetapi selain kapal penumpang;
c. Kapal tanker, yaitu sebuah kapal yang
dirancang atau dirubah untuk
mengangkut muatan cair yang dapat
terbakar secara alamiah ke dalam tangki.

2262
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 1 Edisi Oktober 2018

2. Metode kualitatif
Metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabungan), analisis data
II. METODOLOGI bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian lebih menekankan makna
Kata metodologi berasal dari generalisasi.
penggabungan dua kata yang berasal dari
Yunani, yaitu metodos dan logos. Metodos Oleh karena itu di dalam pembahasan
berarti melalui dan logos berarti ilmu nanti peneliti berusaha memaparkan hasil
pengetahuan. Metode merupakan suatu dari semua studi dan penelitian mengenai
kerangka kerja untuk melakukan suatu suatu objek yang diperoleh, baik hal-hal
tindakan atau suatu kerangka berfikir untuk yang bersifat teori juga memuat hal-hal
menyusun suatu gagasan yang beraturan, yang bersifat praktis, dalam artian bahwa
berarah dan berkonteks dengan maksud dan selain ditulis dari beberapa literatur buku,
tujuan. juga bersumber dari objek-objek penelitian
Metode penelitian adalah cara atau yang juga terdapat dalam buku
teknis yang dilakukan dalam penelitian, kemaritiman. Penggunaan aspek observasi
apakah pendekatan metode kualitatif, atau pengamatan sangat berperan dalam
metode kuantitatif atau hazop, atau yang penelitian ini. Yang nantinya hasil
lainnya. Dan yang digunakan oleh peneliti observasi atau pengamatan di atas kapal
di dalam pembahasan penelitian adalah yang dilakukan oleh peneliti akan
deskriptif kualitatif untuk menggambarkan digabungkan dengan sumber data yang lain
dan menguraikan objek yang diteliti. seperti, hasil wawancara dan dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan cara di atas kapal selama peneliti melakukan
mengumpulkan data yang telah diperoleh penelitian sehingga mencapai hasil yang
dan dianalisa untuk dihubungkan dengan maksimal sesuai dengan yang peneliti
teori-teori yang ada untuk diambil harapkan.
kesimpulan yang logis. Permasalahan yang Tempat penelitian yang digunakan
terjadi diuraikan, dipaparkan dan penulis dalam mengadakan pengamatan
diidentifikasi penyebabnya, kemudian adalah di kapal MT. Gas Kalimantan yang
dianalisa pemecahan masalahnya. merupakan salah satu kapal LPGcarrier
Metode penelitian pada dasarnya milik PT. Berlian Laju Tanker Tbk. Kapal
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan MT. Gas Kalimantan merupakan jenis
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.. kapal tanker gas LPG tipe-C yang
1. Metode deskriptif digunakan untuk mengangkut muatan gas
Metode penelitian deskriptif adalah yang dicairkan seperti mix propane dan
metode penelitian yang dilakukan untuk butane, Vinyl Chloride Monomer (VCM),
mengetahui nilai variabel mandiri atau butadiene, C4 Vinyl Chloride Monomer
lebih (independen) tanpa membuat (VCM). Kapal MT. Gas Kalimantan adalah
perbandingan atau menggabungkan objek kapal dimana penulis melakukan
antara variabel satu dengan yang lain. praktek laut dan tempat penulis melakukan
penelitian. Selama melakukan praktek laut

2263
Penanganan Pelaksanaan Bongkar Muat VCM (C2H3CL) Di Kapal MT. Gas Kalimantan LPG
Carrier Type-C

Ilham Pratama, Eko Murdiyanto dan Agus Hadi Purwantomo

banyak permasalahan yang terjadi 1. Riset Lapangan


dalam penanganan muatan, karena itu a. Wawancara
dalam penelitian ini penulis membahas Wawancara ditujukan kepada
tentang optimalisasi pembongkaran dan Master, Chief Officer, dan Second
pemuatan Vinyl Chloride Monomer (VCM) Officer di kapal MT. Gas
di kapal MT. Gas Kalimantan periode Kalimantan. Wawancara dilakukan
September 2015 sampai Oktober 2016. dengan menggunakan pedoman
Data adalah suatu informasi yang wawancara yang telah dibuat oleh
digunakan dalam suatu penelitian agar peneliti. Pertanyaan yang telah
dapat dilakukan pembahasan. Data yang dibuat oleh peneliti dalam
diperoleh dengan analisis. Berdasarkan cara pedoman wawancara dapat
memperolehnya, data yang diperoleh dikembangkan sesuai dengan
selama penelitian sebagai pendukung kebutuhan informasi yang
tersusunnya penulisan ini diantaranya. diperlukan saat wawancara
1. Data primer sehingga wawancara dapat
Data primer adalah data yang berjalan dengan terbuka namun
diperoleh langsung dari informan. Yang tetap fokus pada masalah
termasuk data primer adalah transkip penelitian. Dari wawancara
hasil wawancara dan hasil temuan- tersebut, peneliti berhasil
temuan lain saat proses pelaksanaan mendapatkan data dan informasi
penelitian. Dalam hal ini penulis yang dibutuhkan dalam penelitan.
mendapatkan data berdasarkan b. Observasi
pengalaman, pengamatan, dan Metode yang peneliti lakukan
dokumentasi penulis saat melaksanakan berdasarkan pada pengalaman
prosedur passage planning dan transit di selama melaksanakan Proyek Laut
Suez Canal. Pada sumber data primer ini di atas kapal MT. Gas Kalimantan
penulis akan menggunakan metode selama 13 bulan 10 hari. Sehingga
wawancara. Wawancara ditujukan peneliti dapat melihat dan
kepada Master, Chief Officer, dan mengalami secara langsung
Second Officer yang pernah bertemu pelaksanaan proses passage
dengan peneliti di kapal. planning dan transit berlangsung.
2. Data sekunder Observasi nonpartisipan
Data sekunder adalah data yang (nonparticipant observation)
diperoleh dari teknik pengumpulan data pengamat tidak ikut serta dalam
yang menunjang data primer yang kegiatan, dia hanya berperan
bersumber dari buku, jurnal, laporan mengamati kejadian, tidak ikut
tahunan, literature dan dokumen lain dalam kegiatan.
yang berhubungan dengan masalah c. Dokumentasi
penelitian. Data sekunder juga bisa Metode dokumentasi ini
berupa data yang tidak langsung seperti sebagai pelengkap dari penelitian
dokumen-dokumen kapal yang akan suatu penelitian, metode ini
membantu penelitian yang dilakukan peneliti laksanakan dengan cara
oleh peneliti. melihat semua dokumen-dokumen
Dalam penelitian ini, peneliti yang berhubungan dengan masalah
menggunakan beberapa metode yang dibahas dalam penelitian ini,
pengumpulan data, diantaranya adalah serta pengambilan audio visual
sebagai berikut: melalui media elektronik saat
pelaksanaan proses passage

2264
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 1 Edisi Oktober 2018

planning dan transit sedang 2. Penyajian Data


berlangsung. Setelah data direduksi, maka
2. Metode Kepustakan langkah selanjutnya adalah
Tinjauan pustaka adalah cara menyajikan data. Dalam penyajian
mencari data suatu penelitian yang data, maka data terorganisasikan dan
memerlukan bahan yang bersumber tersusun dalam pola hubungan,
dari perpustakaan. Riset kepustakaan sehingga akan semakin mudah
juga disebut suatu sistem dipahami. Display data, maka akan
pengumpulan data dengan mencari memudahkan untuk memahami apa
sumber dalam berbagai buku yang terjadi, merencanakan kerja
mengenai keterangan-keterangan selanjutnya berdasarkan apa yang
yang dibahas dalam penelitian. telah dipahami tersebut. Penyajian
Begitu juga dengan penelitian, selain data dilakukan untuk mempermudah
melaksanakan riset lapangan juga peneliti untuk dapat mendeskripsikan
melaksanakan riset kepustakaan guna data sehingga akan lebih mudah
mendapatkan keterangan yang akurat dipahami mengenai kebijakan
mengenai masalah yang akan mengenai prosedur pembuatan
dibahas. Riset penelitian itu peneliti passage planning untuk Suez Canal
laksanakan dengan jalan yang diteliti.
mengumpulkan buku-buku yang 3. Kesimpulan dan Verifikasi
berkenaan dengan olah gerak kapal Tahap selanjutnya adalah
sewaktu praktek di atas kapal dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.
yang ada di dalam perpustakaan PIP Kesimpulan awal yang dikemukakan
Semarang. masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-
Analisis data adalah upaya yang bukti yang kuat yang mendukung
dilakukan dengan jalan bekerja dengan pada tahap pengumpulan data
data, mengorganisasikan data, memilah- berikutnya. Pada penelitian ini,
milahnya menjadi satuan yang dapat kesimpulan awal yang dikemukakan
dikelola, mensintesiskannya, mencari oleh peneliti akan didukung oleh
dan menemukan pola, menemukan apa data-data yang diperoleh peneliti di
yang penting dan apa yang dipelajari, lapangan. Jawaban dari hasil
dan memutuskan apa yang dapat penelitian akan memberikan
diceritakan pada orang lain. penjelasan dan simpulan atas
Proses analisis data dimulai dengan permasalahan penelitian yang diteliti
menelaah seluruh data yang tersedia dari dalam penelitian ini.
berbagai sumber, yaitu dari wawancara,
pengamatan yang sudah dituliskan III. HASIL PENELITIAN &
dalam caatan lapangan, dokumen PEMBAHASAN
pribadi, dokumen resmi, gambar, foto,
dan sebagainya. Adapun teknik analisis Persiapan pelaksanaan bongkar muat
data yang digunakan dalam penelitian VCM di kapal MT. Gas Kalimantan
ini adalah sebagai berikut. dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.
1. Pengumpulan Data a. Persiapan pelaksanaan muat VCM di
Dalam penelitan ini pengumpulan kapal MT. Gas Kalimantan
data dilakukan dengan mencari, 1) Memeriksa temperatur dan tekanan
mencatat, dan mengumpulkan data yang ada di dalam tangki.
melalui hasil wawancara, observasi, Suhu tangki pada saat sebelum
dan dokumentasi. terjadi kenaikan suhu secara drastis

2265
Penanganan Pelaksanaan Bongkar Muat VCM (C2H3CL) Di Kapal MT. Gas Kalimantan LPG
Carrier Type-C

Ilham Pratama, Eko Murdiyanto dan Agus Hadi Purwantomo

yaitu 20°C dengan tekanan tangki siang hari dan memperhatikan


10,3 bar, meskipun kenaikan suhu kenaikan tekanan ESD indikator batas
tersebut belum mencapai batas kerjanya tidak boleh melebihi 30
maksimum yang diizinkan, namun kg/cm². Pengecekan ini dilaksanakan
telah terjadi kenaikan suhu cukup minimal 15 menit sekali. Apabila ada
drastis yang berarti tekanan dalam hal-hal yang tidak semestinya selama
tangki juga naik. Pada saat kejadian pengawasan segera laporkan kepada
seperti itu harus diambil tindakan perwira jaga atau langsung laporkan
untuk menurunkan suhu dalam tangki kepada Mualim I untuk menangani
muatan, dengan tujuan mencegah masalah yang terjadi agar tidak
terjadinya kenaikan suhu maksimum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
tidak melebihi 45°C, kenaikan suhu pada saat melaksanakan proses muat
yang terlalu besar perbedaannya (loading).
dibandingkan suhu sebelum Terjadinya kenaikan tekanan
pemuatan, sehingga menyebabkan tangki secara drastis yang
bertambahnya volume muatan di mengakibatkan diturunkannya
dalam tangki kapal, hal ini menjadi kecepatan memuat rata-rata (rate)
masalah bila tangki muatan tidak lagi per jam oleh pihak terminal atas
mempunyai ruangan untuk rekomendasi dari Mualim I dan
menampung penambahan volume tadi Nakhoda. Hal tersebut merupakan
(over limit). jalan terakhir yang diambil oleh
Dalam kondisi normal saat Mualim I karena tidak bekerjanya
pemuatan penuh, kondisi muatan cooling spray water yang merupakan
mempunyai tekanan 5 kg/cm² dan salah satu sarana untuk mendinginkan
suhu dalam tangki 21°C, sebelum tangki ketika memuat. Karena
pemuatan itu berlangsung Mualim I penurunan rate tersebut menjadikan
selalu memberikan cargo stowage proses memuat tidak sesuai dengan
plan dimana Mualim I merencanakan instruksi dari ship charter dan
pemuatan, didalamnya terdapat batas perusahaan. Pada saat itu rate rata-
maksimum tekanan dan suhu, untuk rata diturunkan menjadi 96.67 MT/
itu saat penanganan muatan tersebut jam yang sesuai instruksi adalah 200
Mualim jaga harus tetap menjaga MT/ jam, sehingga proses memuat
kondisi tersebut agar tetap stabil agar membutuhkan waktu 15 jam 55
tekanan dan suhu tidak naik. menit. Apabila rate dinaikkan
Meskipun di atas kapal terdapat menjadi 200 MT/ jam maka tekanan
safety relief valve apabila sampai dan suhu dalam tangki juga naik
terbuka maka alarm muatan akan dengan drastis yang akan
berbunyi dan yang terjadi semua membahayakan kapal dan terminal.
keran akan menutup dan operasi muat Hal ini menjadikan pelaksanaan
bongkar pun akan berhenti, maka memuat menjadi lama atau delay
tekanan di dalam sambungan pipa yang mengakibatkan pihak pen-
akan bertambah dan bisa charter dan perusahaan rugi.
menyebabkan ledakan dalam 2) Menyiapkan alat pemadam dan gas
sambungan pipa. Jadi, pada saat detector.
pengoperasian muatan sebaiknya Alat-alat pemadam harus segera
sesering mungkin mengecek tekanan disiapkan sebelum pelaksanaan
pada tangki, terutama saat proses pemuatan dan segera di standby kan
pemuatan yang berlangsung pada di sekitar manifold agar jika terjadi

2266
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 1 Edisi Oktober 2018

kebakaran pada sambungan manifold Progamme Liquified Gas, Warsash


dan loading arm/cargo hose dapat Maritime Centre, 2002:56).
segera diatasi. Gas detector disiapkan
untuk mengecek jika ada terjadi b. Persiapan pelaksanaan bongkar VCM di
kebocoran dan harus selalu di kapal MT. Gas Kalimantan
kalibrasi agar penunjukannya menjadi 1) Memeriksa temperatur dan tekanan
tepat. yang ada di dalam tangki.
3) Menyiapkan cargo compressor. Pemeriksaan temperatur dan
Cara menggunakan compressor tekanan dilakukan untuk mengetahui
bervariasi dalam menurunkan tekanan adanya sisa muatan dalam tangki
dalam tangki karena dari Mualim I yang biasanya dalam bentuk vapour.
mempunyai cara yang berbeda-beda. Pemeriksaan temperatur dan tekanan
Di kapal MT. Gas Kalimantan cargo dilakukan juga agar pada saat
compressor digunakan oleh Mualim I pelaksanaan pembongkaran
untuk mendorong muatan gas agar temperatur dan tekanan tidak naik
tekanan turun dengan mensirkulasi tinggi. Hal ini sering terjadi pada saat
muatan, yaitu dengan menghisap bongkar. Mengenai kenaikan tekanan
muatan gas dari tangki yang dimuat tangki yang drastis saat
dan didorong ke dalam tangki yang pembongkaran Mualim I
belum dimuat melalui saluran muatan mengemukakan bahwa tindakan yang
uap atau sebaliknya, tangki yang dilakukan untuk mengatasi kenaikan
bermuatan uap itu kembali dibuka tekanan tangki dengan cara
dan didorong dengan kompresor ke menggunakan cargo compressor,
dalam tangki yang sudah dimuat vapour return line, water spray line
tetapi dengan membuka bypass, jadi dan cargo spray line.
muatan cair bercampur dengan Menurut McGuire and White
muatan uap, karena muatan cair dalam bukunya Liquefied Gas
dingin bercampur dengan muatan uap Handling Principles On Ships And In
maka muatan uap pun akan menjadi Terminals (2000:116), “in the LPG
cair. trade they are becoming more
Untuk compressor di kapal MT. common but are usually connected to
Gas Kalimantan temperatur kerjanya the ship for safety reasons and might
tidak boleh melebihi suhu 45°C kalau only be operated if high shipboard
terjadi di atas itu maka seluruh pressures become difficult contain.”
operasional bongkar muat akan mati Terjemahan bebas:
dan semua keran hydraulik akan “Penggunaan vapour return adalah
menutup, bertujuan agar compressor cara yang paling sering digunakan di
tidak meledak bila terjadi suhu yang kapal LPG Carrier untuk tujuan
berlebihan. Maka dibutuhkan keselamatan ketika tekanan yang ada
pendingin bagi compressor, yaitu di dalam tangki tinggi yang
dengan cooling sea water. mengakibatkan tangki menjadi susah
Umumnya pendingin yang untuk dimuati. Vapour return ini
digunakan pada cargo kompressor bekerja dengan cara mengalirkan
untuk jenis kompressor kapal vapour dari kapal menuju ke tangki
pengangkut gas bertekanan tinggi darat dan kembali lagi ke tangki
adalah menggunakan air laut. Air laut kapal.”
yang dingin akan mengatur panas Apabila tekanan tangki di kapal
kompressor agar suhunya tetap stabil lebih tinggi dari tekanan tangki di
(Specialised Tanker Training darat, maka gas muatan di tangki

2267
Penanganan Pelaksanaan Bongkar Muat VCM (C2H3CL) Di Kapal MT. Gas Kalimantan LPG
Carrier Type-C

Ilham Pratama, Eko Murdiyanto dan Agus Hadi Purwantomo

kapal akan dialirkan kembali ke Karena kompressor juga memiliki


tangki darat hingga kedua tangki sistem safety relief valve setting yang
tersebut memiliki tekanan yang sama. langsung berhubungan dengan ESD
Sesuai prinsip utamanya adalah dan langsung aktif apabila tekanan
dengan menyamakan tekanan antara melebihi batas yang telah ditentukan
tangki di darat dan di kapal. yang akan mengakibatkan semua
Dengan membuka keran saluran keran hidrolik tertutup dan
vapour kapal yang telah terpasang mengakibatkan matinya kargo
dengan saluran vapour darat, vapour kompressor.
yang berada di tangki muatan secara 4) Menyiapkan cargo pump
otomatis akan mengalir dengan Pompa kargo disiapkan sebelum
sendirinya karena perbedaan tekanan pelaksanaan pembongkaran yaitu
di tangki kapal dan di tangki darat. dicek minyak hidrolik pada pompa
2) Menyiapkan alat pemadam dan gas kargo jika minyak hidrolik pada
detector. pompa kargo kurang atau habis
Alat-alat pemadam harus segera segera laporkan pada Mualim I dan
disiapkan sebelum pelaksanaan Mualim I akan memberitahukan
pemuatan dan segera di stand by kan kepada Masinis I untuk mengisi
di sekitar manifold agar jika terjadi minyak hidroliknya. Pastikan
kebakaran pada sambungan manifold koordinasi dengan kamar mesin untuk
dan loading arm/cargo hose dapat mengoperasikan pompa kargo.
segera diatasi. Gas detector disiapkan 5) Memastikan emergency shut down
untuk mengecek jika ada terjadi berfungsi dengan baik.
kebocoran dan harus selalu Emergency shut down harus di cek
dikalibrasi agar penunjukannya bekerja dengan baik atau tidak sebab
menjadi tepat. emergency shut down sangat penting
3) Menyiapkan cargo compressor. fungsinya ketika pelaksanaan
Cargo compressor disiapkan untuk pembongkaran muatan. Ketika terjadi
pengeringan sisa muatan yang berada keadaan darurat pada saat
di cargo line agar semua muatan di pelaksanaan pembongkaran
cargo line bersih dan tidak ada sisa emergency shut down harus dapat
dengan cara didorong menuju tangki berfungsi dengan baik untuk segera
darat pada proses pembongkaran. mungkin menghentikan kegiatan
Cargo compressor juga digunakan pembongkaran karna terlalu lama jika
jika tekanan tangki naik secara drastis kita harus mematikan pompa kargo
maka cargo compressor digunakan dan menutup semua valve. Ketika
untuk menurunkan suhu dan tekanan emergency shut down di tekan maka
tangki yang tinggi dengan sirkulasi secara otomatis pompa kargo akan
yang mengubah vapour menjadi berhenti dan ESD valve akan
liquid dan tekanan tangki dan menutup secara otomatis.
temperatur tangki akan turun secara c. Penanganan bongkar muat vinyl chloride
perlahan. Kompressor harus memiliki monomer di kapal MT. Gas Kalimantan
sistem relief valve pembuangan Cara penanganan muatan vinyl
tekanan. Untuk jenis kapal LPG fully chloride monomer yang dilakukan
pressurized, dengan sistem tekanan berdasarkan prosedur manual adalah:
tertinggi adalah 250-265 psig (17.2 - a. Pelaksanaan pemuatan vinyl chloride
18.3 bar gauge). (Balckmer, Liquified monomer di MT. Gas Kalimantan:
Gas Handbook, 2001:10).

2268
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 1 Edisi Oktober 2018

1) Perencanaan operasi maka lakukan tindakan segera


Sebelum melaksanakan untuk menurunkan
kegiatan muat haruslah diadakan suhu/tekanan tersebut.
safety meeting yang dilaksanakan d) Jika kompressor kargo
oleh: Master, Chief Officer, Chief digunakan maka periksa suhu
Engineer, Bosun, serta untuk dan tekanannya secara rutin.
membahas mengenai perencanaan e) Jumlah muatan yang sudah
pemuatan dan keselamatan kerja. masuk ke dalam tangki tiap
2) Kapal sandar dan terikat jam.
Setelah kapal sandar dan terikat f) Trim, list, movement /
selanjutnya yang dilakukan adalah pergerakan kapal (maju atau
menyiapkan gang way (tangga) mundur) tinggal mengatur
serta jaring-jaring. tross dan spring line.
3) Menghubungkan loading arm/hose 6) Selesai memuat
dengan pipa manifold. Setelah pemuatan telah sesuai
a) Pastikan sambungan manifold dengan hasil meeting maka
dengan loading arm/hose lakukan topping up dan
terpasang dengan baik dan mematikan cargo compressor,
dilakukan tes kebocoran. pemberitahuan ke darat 1 jam
b) Setelah terhubung maka sebelum dilakukan penurunan
lakukan vapour return untuk rate pemuatan.
menyamakan tekanan tangki 7) Pengeringan sisa muatan
darat dengan tekanan tangki di menggunakan vapour
kapal. Proses ini bertujuan untuk
4) Pengaturan pipa mengeringkan sisa liquid yang
Mualim I berada di CCR tertinggal pada pipa muatan saat
(Cargo Control Room) melakukan pemuatan, sisa muatan
pengecekan terhadap pengaktifan dikeringkan dengan menggunakan
ESD serta high level alarm vapour dari darat. Sisa liquid yang
sedangkan AB (able seamen) ada di dalam pipa akan didorong
mengecek dan meyakinkan bahwa oleh tekanan vapour yang tinggi.
pipa telah bekerja dengan benar. 8) Pelepasan loading arm /hose
5) Mulai pemuatan Pelepasan loading arm (lengan
Setelah semua dalam keadan muat) / hose merupakan tanda
siap maka dapat dimulai transfer bahwa pemuatan telah selesai yang
muatan dengan rate yang rendah, diawali dengan pelepasan lengan
dan hidupkan compressor untuk muat cargo dan kemudian disusul
mengirim vapour kapal ke darat dengan lengan muat vapour di
hal ini bertujuan agar tekanan manifold.
tangki tetap stabil. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dan diperiksa b. Pelaksanaan pembongkaran vinyl
ketika pemuatan sedang chloride monomer di MT. Gas
berlangsung: Kalimantan
a) Tekanan manifold dan aliran / Pada tahap ini lebih banyak hal
liquid rate di manifold. yang harus dipersiapkan dan
b) Tekanan tangki, suhu muatan diperhatikan, karena cairan yang
dan level muatan. berada di atas kapal harus kita
c) Ketika terjadi kenaikan bongkar menggunakan pompa
suhu/tekanan yang signifikan, muatan yang berasal dari kapal kita

2269
Penanganan Pelaksanaan Bongkar Muat VCM (C2H3CL) Di Kapal MT. Gas Kalimantan LPG
Carrier Type-C

Ilham Pratama, Eko Murdiyanto dan Agus Hadi Purwantomo

sendiri. Dalam pelaksanaan b) Setelah loading rate


pembongkaran harus memperhatikan diturunkan, maka hal
hal-hal berikut: selanjutnya yang dilaksanakan
1) Pelaksanaan setelah sandar adalah menghabiskan sisa
a) Hubungkan bounding wire muatan secara teliti.
Bounding wire adalah kawat c) Konfirmasi ke terminal bahwa
penghubung antara kapal pompa terakhir akan dimatikan.
dengan darat yang digunakan d) Setelah pompa kargo
sebagai arde yang berfungsi dimatikan, hal selanjutnya
untuk menghindari tegangan- adalah menghabiskan sisa
tegangan listrik statis saat muatan yang ada di dalam pipa-
proses bongkar muat. pipa liquid.
b) Siapkan tangga 5) Pengeringan sisa muatan di dalam
c) Melaksanakan ceking kapal pipa liquid menggunakan vapour
atau darat a) Gunakan cargo compressor
d) Rapat sebelum bongkar untuk mendorong sisa liquid
2) Menghubungkan loading arm/hose menggunakan vapour.
a) Pastikan penggunaan packing b) Laksanakan pengeringan pada
sesuai dengan karakteristik lengan vapour dan lengan
muatan dan setelah semua cargo di manifold hingga
loading arm/hose selesai campuran hydrocarbon tidak
dihubungkan, maka lakukan kurang dari 1% pada saat
pressure test (cek kebocoran) membersihkan valves.
dengan vapour dari darat c) Setelah pengeringan sisa
menggunakan air sabun. muatan selesai maka tutup
b) Setelah terhubung maka semua keran.
lakukan vapour return untuk 6) Pelepasan loading arm/hoses
menyamakan tekanan tangki Pastikan pada saat pelepasan
darat dengan tekanan tangki di loading arm/hoses tidak ada
kapal. tekanan yang tersisa, karena
3) Mulai pembongkaran apabila masih ada tekanan akan
a) Setelah selesai mempersiapkan sangat bahaya pada saat pelepasan,
pipa-pipa untuk bongkar, maka sisa vapour akan menyembur.
pompa muat bisa dihidupkan Apabila tekanan di manifold sudah
untuk bongkar dengan aliran menunjukkan angka nol, barulah
yang rendah, setelah itu naikkan pelepasan loading arm/hoses
rate perlahan sesuai dilakukan.
persetujuan. Berdasarkan wawancara dengan
b) Pengisian air balast harus Mualim I, prosedur penanganan
dimulai setelah memulai bongkar muat vinyl chloride
pembongkaran dengan rate monomer di kapal MT. Gas
yang rendah. Kalimantan adalah atas
4) Selesai Pembongkaran berdasarkan perintah Nakhoda dan
a) Beritahu darat atau terminal 1 Mualim I dan sesuai instruksi dari
jam sebelum akan dilakukan perusahaan pemilik kapal yang
penurunan rate kepada loading bersangkutan. Pada awal dan
master. selama penanganan muatan harus
dilakukan pemeriksaan oleh

2270
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 1 Edisi Oktober 2018

petugas yang bertanggung jawab dan liquid rate di manifold serta


untuk memastikan bahwa muatan tekanan tangki dan suhu muatan jika
hanya memasuki atau terjadi kenaikan secara signifikan
meninggalkan tangki muatan yang segera menurunkan suhu dan tekanan
ditunjuk dan muatan tidak keluar dengan menggunakan kompressor
atau bocor ke compressor room cargo dan setelah selesai dengan
atau ruangan instalansi lainnya. proses bongkar muat selanjutnya
Perwira jaga di atas kapal dan melakukan pengeringan sisa muatan
petugas terminal juga harus yang berada di pipa muat dengan
memeriksa tekanan pipa dan menggunakan vapour yang
selang manifold dalam perkiraan tekanannya tinggi.
selesainya pemuatan atau b. Persiapan yang harus dilakukan
pembongkaran. Setiap penurunan dalam pelaksanaan bongkar muat
atau perbedaan tekanan yang vinyl chloride monomer di atas kapal
ditandai antara tekanan kapal dan MT. Gas Kalimantan dimulai dari
terminal ini dapat menunjukkan memeriksa suhu dan tekanan dalam
bahwa pipa atau selang tersebut tangki selanjutnya menyiapkan alat
bocor dan mengharuskan pemadam dan gas detektor untuk
pengoperasian muatan dihentikan menjaga keselamatan saat
sampai penanganan kebocoran pelaksanaan bongkar muat serta
selesai dilaksanakan. menyiapkan kompressor kargo guna
Cara penanganan bongkar muat menurunkan tekanan dan suhu tangki
tersebut semua adalah demi jika dalam pelaksanaan bongkar muat
kelancaran operasi agar proses suhu dan tekanan tangki naik secara
bongkar muat vinyl chloride signifikan dan pompa kargo disiapkan
monomer optimal. Oleh karena itu dicek minyak pelumas serta
prosedur yang berlaku harus perhatikan suhu pompa saat sedang
dijalankan dengan sebaik-baiknya. bekerja.

IV. KESIMPULAN & SARAN B. Saran


Berikut adalah saran-saran yang
A. Kesimpulan diambil penulis agar pelaksanaan
Berdasarkan pembahasan, maka bongkar muat vinyl chloride monomer
dengan ini penulis meringkas suatu menjadi optimal, yaitu:.
kesimpulan yang diambil dari analisa a. Untuk mengoptimalkan proses
masalah adalah sebagai berikut : bongkar muat vinyl chloride
a. Penanganan pelaksanaan bongkar monomer di kapal MT. Gas
muat vinyl chloride monomer di kapal Kalimantan, maka disarankan untuk
MT. Gas Kalimantan harus sesuai selalu melaksanakan dan
dengan tahapan-tahapan yang ada meningkatkan prosedur manual yang
dimulai dari perencanaan operasi berlaku.
yang meliputi menyiapkan semua b. Kenaikan suhu dan tekanan tangki
peralatan pelaksanaan bongkar muat muatan secara signifikan pada saat
serta peralatan keselamatan dan pelaksanaan bongkar muat
menyiapkan line up pipa cargo, berlangsung harus diperhatikan karna
dilanjutkan dengan pelaksanaan dapat menghambat proses bongkar
bongkar muat dan hal-hal yang harus muat.
diperhatikan selama pelaksanaan
bongkar muat yaitu tekanan manifold

2271
Penanganan Pelaksanaan Bongkar Muat VCM (C2H3CL) Di Kapal MT. Gas Kalimantan LPG
Carrier Type-C

Ilham Pratama, Eko Murdiyanto dan Agus Hadi Purwantomo

DAFTAR PUSTAKA

Gianto, Herry dan Arso Martopo. 2004.


Pengoperasian Pelabuhan Laut.
Semarang: BPLP

New IGC Code. 2014. Amandment To The


International Code For The
Construction And Equipment Of
Ships Carrying Liquefied Gases In
Bulk. Greece: Athens

IMO. 2004. Safety Life At Sea


Consolidated Edition. London:
International Maritime
Organization

Martopo, Arso. 2001. Penanganan


Muatan. Semarang: Badan
Penerbit Buku Maritim

Tim Penyusun. 2014. Muatan Berbahaya.


Semarang: Politeknik Ilmu
Pelayaran Semarang

McGuire and White. 2000. SIGTTO-


Liquefied Gas Handling Principles
On Ships and in Terminals.
England: Witherby Co Ltd

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi


Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya

Pemerintah RI. 2008. Undang-Undang


Pelayaran No. 17, 2008. Jakarta:
Sinar Grafika

Tim Penyusun. 2014. Muatan Berbahaya.


Semarang: Politeknik Ilmu
Pelayaran Semarang

Jonatan, Sarwono. 2013. Metode


Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

2272

Anda mungkin juga menyukai