ABSTRAK
Cargo control room mempunyai peranan yang sangat penting terhadap kelancaran
proses bongkar muat di kapal tanker, maka apabila dalam pengoperasian cargo control
room tidak berjalan dengan baik dan benar, maka proses bongkar muat akan tehambat dan
hal ini dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Dalam penelitian ini diambil
beberapa masalah mengenai bagaimana cara pengoperasian cargo control room yang baik
agar proses bongkar muat dapat berjalan dengan lancar dan kesalahan-kesalahan apa saja
yang menjadi hambatan dalam pengoperasian cargo control room.
Dalam menulis penelitian ini penulis menggunakan penelitian melalui pendekatan
kualitatif karena akan menyajikan data-data yang diperoleh secara deskriptif atau membuat
gambaran mengenai situasi atau kejadian dan lebih banyak melakukan observasi dan
wawancara secara langsung terhadap objek.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis selama praktek di kapal MT. Ketaling,
pengoperasian cargo control room di MT. Ketaling masih belum berjalan dengan baik
karena perwira jaga masih sering melakukan kesalahan dan sering mengalami kendala-
kendala dalam pengoperasian cargo control room, perwira jaga tidak mengetahui line-line
pipa muatan yang harus dibuka saat pembongkaran, perwira jaga tidak menyiapkan alat
komunikasi dan kurangnya pengawasan selama proses bongkar muat di cargo control room.
Pembahasan dalam penelitian ini adalah pengoperasian cargo control room ada tiga tahap
yaitu persiapan, pengawasan dan pelaksanaan. Kendala yang menghambat antara lain
Kebocoran pipa, kerusakan pompa, alat komunikasi, salah komunikasi, kurang pengawasan,
perwira mengandalkan juru pompa, serah terima jaga kurang baik. Untuk mengatasi kendala
tersebut dengan cara merawat pompa, alat komunikasi, berkomunikasi dengan baik,
pengawasan rutin, memberi pelatihan dan melakukan serah terima dengan baik.
Kata kunci: cargo control room, pompa-pompa, bongkar muat, kapal tanker, metode
kualitatif
1855
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison
bermacam-macam jenis minyak, mulai dari control room ada alat yang namanya clino
minyak mentah sampai minyak olahan atau meters (alat untuk melihat kemiringan
jadi sesuai dengan jenis muatannya, tanker kapal).
dapat dibedakan dalam 3 (tiga) kategori Agar proses bongkar muat berjalan
yaitu : dengan baik maka salah satu faktor
1. Crude Carriers yaitu kapal tanker keberhasilan dalam proses bongkar muat ini
untuk pengangkutan minyak mentah. yaitu pengoperasian cargo controlroom
2. Black Oil Product Carriers yaitu kapal dengan baik dan benar apabila
tanker yang mengutamakan pengoperasiannya tidak bisa berjalan dengan
pengangkutan minyak hitam seperti baik dan benar maka proses bongkar muat
MDF (Marine Diesel FuelOil) dan akan terhambat sehingga kapal akan
sejenisnya. berakibat sanksi delay. Kejadian ini pernah
3. Light Oil Product Carriers yaitu yang penulis alami pada waktu pembongkaran
sering mengangkut minyak petroleum MFO di pelabuhan tanker atau jetty
bersih seperti kerosene, gas oil dan pertamina Pontianak. Karena kesalahan
sejenisnya. dalam pengoperasian cargo control room
Tiap-tiap jenis kapal masih dibagi sehingga pompa muatan tidak bisa
berdasarkan muatan yang diangkut. menghisap dengan baik, akibatnya proses
Berdasarkan pengalaman selama praktek pembongkaran ini berjalan lama dan tidak
dan judul penelitian yang penulis ambil, sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Hal
maka penulis akan lebih memprioritaskan ini sangat merugikan perusahaan khususnya
pada kapal tanker yang mengangkut minyak tempat taruna melaksanakan praktek yaitu di
hitam khususnya MFO (Marine Fuel Oil). PT. Pertamina.
Sedangkan sarana transportasi yang Berdasarkan permasalahan-
dibutuhkan untuk mengangkut muatan MFO permasalahan yang sering terjadi di kapal
ini adalah jenis kapal tanker khusus yang inilah, maka dalam penyusunan laporan
memuat minyak hitam. Untuk itu dalam penelitian ini penulis mengambil judul
proses bongkar muat harus berjalan dengan tentang “Pengoperasian Cargo Control
baik dan salah satu faktor keberhasilan Room Untuk Kelancaran Proses Bongkar
dalam proses bongkar muat ini yaitu Muat Pada Kapal MT. Ketaling”.
pengoperasian cargo control dengan baik Dalam pengoperasian cargo control
dan benar. Tetapi sebelum kita membahas room banyak hambatan-hambatan yang di
tentang pengoperasian cargo control room temui. Berdasarkan pengalaman serta
di kapal tanker ada baiknya kita mengetahui pengamatan yang telah dilakukan oleh
terlebih dahulu kegunaan dari cargo control penulis selama melaksanakan praktek di
room. Di kapal tanker tempat alat-alat untuk MT. Ketaling, dengan ini maka penulis
cargo control ini disebut cargo control memberikan perumusan masalah dalam
room. Cargo control room di kapal penelitian ini.
digunakan untuk menyiapkan jalur-jalur 1. Bagaimanakah cara pengoperasian cargo
yang akan dilalui oleh muatan minyakkarena control room yang baik agar proses
kran-kran pipa hidrolik, untuk bongkar muat dapat berjalan dengan
mengoperasikan pompa-pompa yang akan lancar ?
digunakan dalam pelaksanaan proses 2. Kesalahan-kesalahan apa sajakah yang
bongkar muat, untuk memonitor seberapa dapat memperlambat proses
banyak muatan yang sudah dimuat atau pengoperasian cargo control room ?
dibongkar karena di cargo control room Begitu banyak dan luasnya
terdapat panel-panel untuk melihat tinggi permasalahan yang timbul pada saat
muatan yang ada di tangki. Di dalam cargo pengoperasian kapal tanker muatan minyak
control room bisa juga dilihat kemiringan hitam, maka penulis membatasi
dan stabilitas kapal karena di dalam cargo permasalahan hanya pada saat kapal tanker
1856
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017
melaksanakan proses bongkar muat muatan dan juga aktifitas para crew di
terutama dalam pengoperasian cargo control atas deck. Kelancaran proses bongkar
roomkarena kegiatan ini sangat vital dalam muat di kapal tanker khususnya di MT.
proses bongkar muat tersebut. Adanya Ketaling sangat bergantung pada
keterbatasan waktu, keterbatasan pengoperasian cargo control room.
pengetahuan dan kesempatan penulis, maka 3. Prinsip bongkar muat
dalam penulisan penelitian ini penulis Menurut Arso Martopo (2001:2)
membuat batasan masalah atau ruang Proses penanganan dan pengoperasian
lingkup. muatan didasarkan pada prinsip–prinsip
1. Pembahasan hanya mencakup masalah pemuatan :
pengoperasian cargo control room di a. Melindungi kapal (to protect the
MT. Ketaling. ship).
2. Hanya mencakup masalah-masalah yang Maksudnya adalah untuk
sering terjadi di kapal MT. Ketaling menjaga agar kapal tetap selamat
selama penulis melakukan praktek laut di selama kegiatan bongkar muat
kapal tersebut dari tanggal 09 Agustus maupun dalam pelayaran agar
2013 sampai tanggal 10 Agustus 2014. layak laut dengan menciptakan
suatu keadaan perimbangan muatan
II. KAJIAN PUSTAKA kapal.
b. Melindungi muatan (to protect the
A. Kajian pustaka cargo).
1. Pengertian operasional Dalam perundang-undangan
Menurut Chaer (2007:102) internasional dinyatakan bahwa
operasional adalah suatu serangkaian perusahaan pelayaran atau pihak
proses dan cara mengoperasikan suatu kapal bertanggung jawab atas
alat ataupun sistem secara baik. Disini keselamatan dan keutuhan muatan,
dapat diambil suatu kesimpulan muatan yang diterima di atas kapal
bahwasannya suatu proses pengoperasian secara kualitas dan kuantitas harus
adalah proses perbuatan atau tindakan sampai ditempat tujuan dengan
mempergunakan suatu alat secara baik selamat dan utuh, oleh karenannya
dan prosedural untuk mendapatkan suatu pada waktu memuat, di dalam
hasil yang diinginkan. perjalanaan maupun pada saat
2. Pengertian cargo control room membongkar haruslah diambil
Menurut Baptist (2005:18), cargo tindakan untuk mencegah
control room (CCR) merupakan suatu kerusakan muatan tersebut.
tempat untuk mengoperasikan bongkar c. Keselamatan kerja buruh dan anak
muat muatan pada kapal tanker. Jadi buah kapal (safety of crew and long
proses bongkar muat di dalam tangki shore man).
dikendalikan di ruangan ini. Ccargo Untuk menjamin keselamatan
control room sebaiknya terletak di atas kerja dan keselamatan kerja buruh-
kamar pompa agar dapat melihat ke atas buruh serta anak buah kapal, maka
tangki muatan dengan jelas, selain itu dalam operasi bongkar muat kapal
cargo control room juga harus memiliki perlu diperhatikan beberapa hal,
ruangan yang cukup besar untuk tempat antara lain :
alat kontrol dan peralatan-peralatannya. 1). Tugas-tugas anak buah kapal
Cargo control room di MT. ketaling selama proses pemuatan dan
berada di ruang akomodasi di deck pembongkaran.
pertama bagian depan. Dari dalam cargo 2). Keamanan pada waktu
control room tersebut, kita bisa melihat pemuatan dan pembongkaran
kondisi di luar di atas tangki–tangki muatan
1857
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison
1858
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017
1859
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison
pengoperasian cargo control room data dan dilakukan secara intensif setelah
sehingga setiap kejadian yang ada pengumpulan data selesai. Menurut
dapat diketahui secara langsung oleh Moleong (2004:248), analisa data adalah
penulis. upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
2. Studi dokumenter dengan data, mengorganisasikan data,
Teknik dokumenter adalah cara memilah-milahnya menjadi satuan yang
mengumpulkan data melalui dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari
peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan menemukan pola, menemukan apa yang
dan termasuk juga buku-buku tentang penting dan apa yang dipelajari, dan
pendapat, teori, dalil atau hukum dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
lain-lain yang berhubungan dengan kepada orang lain.
masalah penelitian. Metode Dalam penulisan penelitian ini penulis
dokumentasi ini sebagai pelengkap menggunakan metode analisa data, dengan
dari penelitian suatu penulisan, cara menganalisa data-data yang diperoleh
metode ini penulis laksanakan dengan dari hasil penelitian. Selanjutnya penulis
cara melihat semua dokumen- membuat penyajian data, penyajian data ini
dokumen yang berhubungan dengan merupakan penjabaran dari data-data yang
masalah yang dibahas dalam diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya
penelitian ini, baik dokumen dari yang telah disusun dengan urut sehingga
muatan yang telah dibawa oleh kapal diperoleh penyajian data yang mudah
ataupun dokumen tentang data-data dipahami dan dimengerti oleh
kapal yang telah tersedia di kapal. pembaca.Selain isi dari penulisan penelitian
3. Studi pustaka ini dapat dipahami, dimengerti sekaligus
Menurut Nasution (2003:144) juga dapat menjadikan suatu pengetahuan
tinjauan pustaka adalah cara mencari atau petunjuk yang mungkin dapat
data suatu penelitian yang diterapkan di atas kapal nantinya. Dalam
memerlukan bahan yang bersumber penulisan penelitian ini penulis
dari perpustakaan. Studi kepustakaan menggunakan tiga macam metode analisa
merupakan penelitian yangdilakukan data :
di dalam ruang perpustakaan untuk
menghimpun dan menganalisis data
yang bersumber dari perpustakaan, 1. Reduksi data
yang dapat dijadikan sumber rujukan Reduksi data pada mulanya
untuk menyusun suatu laporan diidentifikasikan satuan yaitu bagian
ilmiah.Buku-buku yang penulis baca terkecil yang ditemukan dalam data yang
sebagai bahan referensi yang memiliki makna bila dikaitkan dengan
mendukung penelitian ini adalah fokus dan masalah penelitian. Dari uraian
buku-buku yang terdapat di di atas dapat disimpulkan bahwa reduksi
perpustakaan PIP (Politeknik Ilmu dapat didefinisikan sebagai proses
Pelayaran) Semarang, serta sumber pemilihan, pemusatan perhatian pada
referensi lain dan buku dari kapal, penyerderhanaan, pengabstrakan dan
kegiatan ini ditujukan sebagai transformasi data kasar yang muncul
dokumen catatan peristiwa yang sudah dari catatan tertulis di lapangan.
berlalu. 2. Penyajian data
Penyajian data adalah data populasi
E. Analisa Data atau sample yang sudah terkumpul
Menurut Nasution (2008:126), analisa dengan baik, apabila digunakan untuk
data adalah menyususn data agar dapat keperluan informasi, laporan atau analisis
ditafsirkan dan diketahui maknanya. Analis lanjutan hendaknya diatur, disusun dan
dikerjakan sejak peneliti mengumpulkan disajikan dalam bentuk yang jelas, rapi
1860
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017
1861
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison
1862
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017
1863
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison
1864
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017
dalam cargo control room dengan juru Untuk anak buah atau crew
mudi jaga. Kerusakan yang sering kapal yang baru pertama kali
terjadi pada alat komunikasi adalah bekerja di atas kapal tanker yang
habisnya baterai alat komunikasi yang tentu banyak sekali mengalami
menyebabkan matinya alat kesulitan karena banyak sekali hal-
komunikasi tersebut. Untuk mencegah hal yang belum diketahui terutama
terjadinya kerusakan pada alat segala sesuatu yang menyangkut
komunikasi maka seharusnya tata cara pemuatan dan
disediakan baterai cadangan yang pembongkaran juga pengoperasian
dapat digunakan bergantian apabila peralatan bongkar muat termasuk
baterai utama habis. cargo control room. Pelaksanaan
d. Kurangnya pengawasan dari familiarisasi diatas kapal dilakukan
perwira jaga di dalam cargo control dengan cara sebagai berikut yaitu:
room a) Pelaksanaan sosisalisasi
Kesalahan yang sering terjadi pada Pelaksanaan sosialisasi
saat pengoperasian cargo control dilakukan oleh Mualim Satu
room adalah kurangnya pengawasan (Chief Officer) pada saat
dari perwira jaga di dalam cargo pergantian crew baru. Di dalam
control room seperti perwira jaga yang sosialisasi tersebut menerangkan
meninggalkan cargo control room tentang tugas dan tanggung
selama jaga yang mengakibatkan tidak jawab pada saat pengoperasian
diketahuinya muatan sudah mencapai cargo control room pada awak
ullage (tinggi) yang sudah ditentukan kapal yang baru naik sehingga
oleh mualim 1. Untuk mencegah hal awak kapal tersebut dapat
tersebut maka dalam pelaksanaan mengetahui dan paham akan
pengawasan proses bongkar muat tugas dan tanggung jawab pada
perwira jaga harus melakukan saat mengoperasikan cargo
pengawasan secara rutin. Apabila ada control room.
keperluan sebaiknya mencari b) Pelaksanaan Meeting
pengganti sementara untuk melakukan Dalam pelaksanaan kegiatan
pengawasan dengan catatan yang ini adalah memberikan
bersangkutan tidak terlalu lama pengetahuan kepada seluruh
meninggalkan tugasnya. awak kapal tentang bagaimana
e. Perwira kapal yang belum bisa cara mengoperasikan cargo
mengoperasikan cargo control control room, sehingga seluruh
room dengan baik awak kapal harus dapat
Kesalahan yang sering diakukan mengoperasikannya sesuai
perwira kapal diatas kapal MT. dengan prosedur yang tepat. Dan
Ketaling salah satunya adalah karena juga mengadakan komunikasi
tidak bisa mengoperasikannya cargo langsung kepada seluruh awak
control room oleh perwira di atas kapal mengenai hambatan-
kapal yang disebabkan karena hambatan apa saja yang ditemui
kurangnya keterampilan dan dalam pelaksanaannya dan
pengetahuan perwira kapal dalam sekaligus mencari solusi yang
mengoperasikan cargo control room. terbaik dari permasalahan
Untuk mencegah terjadinya kesalahan tersebut.
tersebut maka perlu dilakukan : 2) Melaksanakan Diklat/ Training
1) Melaksanakan Familiarisasi Secara Berkala
Tentang Pengoperasian Cargo Untuk meningkatkan
Control Room. pemahaman para crew tentang
1865
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison
1866