Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Dinamika Bahari

Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017

PENGOPERASIAN CARGO CONTROL ROOM UNTUK KELANCARAN


PROSES BONGKAR MUAT PADA KAPAL MT. KETALING
Samsul Hudaa, Andri Yuliantob dan Taufik Qur Romadhonc
a dan b
Dosen Program Studi Nautika PIP Semarang
c
Taruna (NIT.48114003.N) Program Studi Nautika PIP Semarang

ABSTRAK

Cargo control room mempunyai peranan yang sangat penting terhadap kelancaran
proses bongkar muat di kapal tanker, maka apabila dalam pengoperasian cargo control
room tidak berjalan dengan baik dan benar, maka proses bongkar muat akan tehambat dan
hal ini dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Dalam penelitian ini diambil
beberapa masalah mengenai bagaimana cara pengoperasian cargo control room yang baik
agar proses bongkar muat dapat berjalan dengan lancar dan kesalahan-kesalahan apa saja
yang menjadi hambatan dalam pengoperasian cargo control room.
Dalam menulis penelitian ini penulis menggunakan penelitian melalui pendekatan
kualitatif karena akan menyajikan data-data yang diperoleh secara deskriptif atau membuat
gambaran mengenai situasi atau kejadian dan lebih banyak melakukan observasi dan
wawancara secara langsung terhadap objek.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis selama praktek di kapal MT. Ketaling,
pengoperasian cargo control room di MT. Ketaling masih belum berjalan dengan baik
karena perwira jaga masih sering melakukan kesalahan dan sering mengalami kendala-
kendala dalam pengoperasian cargo control room, perwira jaga tidak mengetahui line-line
pipa muatan yang harus dibuka saat pembongkaran, perwira jaga tidak menyiapkan alat
komunikasi dan kurangnya pengawasan selama proses bongkar muat di cargo control room.
Pembahasan dalam penelitian ini adalah pengoperasian cargo control room ada tiga tahap
yaitu persiapan, pengawasan dan pelaksanaan. Kendala yang menghambat antara lain
Kebocoran pipa, kerusakan pompa, alat komunikasi, salah komunikasi, kurang pengawasan,
perwira mengandalkan juru pompa, serah terima jaga kurang baik. Untuk mengatasi kendala
tersebut dengan cara merawat pompa, alat komunikasi, berkomunikasi dengan baik,
pengawasan rutin, memberi pelatihan dan melakukan serah terima dengan baik.

Kata kunci: cargo control room, pompa-pompa, bongkar muat, kapal tanker, metode
kualitatif

I. PENDAHULUAN aman dan tepat waktu baik dalam negeri


maupun luar negeri. Seiring dengan
Pengangkutan merupakan kegiatan yang perkembangan zaman di mana tingkat
sangat penting dalam kehidupan masyarakat pengetahuan manusia semakin tinggi dan
dan karena kondisi Indonesia maupun tingkat kebutuhan manusia akan barang
negara-negara di dunia ini terpisah oleh semakin besar, maka bentuk dan daya muat
lautan, sungai dan danau maka kapal semakin canggih dan
pengangkutan tersebut dapat di lakukan perkembangannya semakin besar pula.
melalui darat, laut maupun udara. Kapal Kapal dapat dibedakan menjadi
merupakan sarana angkutan laut untuk berbagai macam jenis sesuai dengan muatan
melakukan perpindahan barang dari satu yang akan diangkut oleh kapal tersebut dan
daerah ke daerah lain atau dari satu salah satunya adalah kapal tanker (kapal
pelabuhan ke pelabuhan lain dengan cepat, minyak). Sebuah kapal tanker dapat memuat

1855
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison

bermacam-macam jenis minyak, mulai dari control room ada alat yang namanya clino
minyak mentah sampai minyak olahan atau meters (alat untuk melihat kemiringan
jadi sesuai dengan jenis muatannya, tanker kapal).
dapat dibedakan dalam 3 (tiga) kategori Agar proses bongkar muat berjalan
yaitu : dengan baik maka salah satu faktor
1. Crude Carriers yaitu kapal tanker keberhasilan dalam proses bongkar muat ini
untuk pengangkutan minyak mentah. yaitu pengoperasian cargo controlroom
2. Black Oil Product Carriers yaitu kapal dengan baik dan benar apabila
tanker yang mengutamakan pengoperasiannya tidak bisa berjalan dengan
pengangkutan minyak hitam seperti baik dan benar maka proses bongkar muat
MDF (Marine Diesel FuelOil) dan akan terhambat sehingga kapal akan
sejenisnya. berakibat sanksi delay. Kejadian ini pernah
3. Light Oil Product Carriers yaitu yang penulis alami pada waktu pembongkaran
sering mengangkut minyak petroleum MFO di pelabuhan tanker atau jetty
bersih seperti kerosene, gas oil dan pertamina Pontianak. Karena kesalahan
sejenisnya. dalam pengoperasian cargo control room
Tiap-tiap jenis kapal masih dibagi sehingga pompa muatan tidak bisa
berdasarkan muatan yang diangkut. menghisap dengan baik, akibatnya proses
Berdasarkan pengalaman selama praktek pembongkaran ini berjalan lama dan tidak
dan judul penelitian yang penulis ambil, sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Hal
maka penulis akan lebih memprioritaskan ini sangat merugikan perusahaan khususnya
pada kapal tanker yang mengangkut minyak tempat taruna melaksanakan praktek yaitu di
hitam khususnya MFO (Marine Fuel Oil). PT. Pertamina.
Sedangkan sarana transportasi yang Berdasarkan permasalahan-
dibutuhkan untuk mengangkut muatan MFO permasalahan yang sering terjadi di kapal
ini adalah jenis kapal tanker khusus yang inilah, maka dalam penyusunan laporan
memuat minyak hitam. Untuk itu dalam penelitian ini penulis mengambil judul
proses bongkar muat harus berjalan dengan tentang “Pengoperasian Cargo Control
baik dan salah satu faktor keberhasilan Room Untuk Kelancaran Proses Bongkar
dalam proses bongkar muat ini yaitu Muat Pada Kapal MT. Ketaling”.
pengoperasian cargo control dengan baik Dalam pengoperasian cargo control
dan benar. Tetapi sebelum kita membahas room banyak hambatan-hambatan yang di
tentang pengoperasian cargo control room temui. Berdasarkan pengalaman serta
di kapal tanker ada baiknya kita mengetahui pengamatan yang telah dilakukan oleh
terlebih dahulu kegunaan dari cargo control penulis selama melaksanakan praktek di
room. Di kapal tanker tempat alat-alat untuk MT. Ketaling, dengan ini maka penulis
cargo control ini disebut cargo control memberikan perumusan masalah dalam
room. Cargo control room di kapal penelitian ini.
digunakan untuk menyiapkan jalur-jalur 1. Bagaimanakah cara pengoperasian cargo
yang akan dilalui oleh muatan minyakkarena control room yang baik agar proses
kran-kran pipa hidrolik, untuk bongkar muat dapat berjalan dengan
mengoperasikan pompa-pompa yang akan lancar ?
digunakan dalam pelaksanaan proses 2. Kesalahan-kesalahan apa sajakah yang
bongkar muat, untuk memonitor seberapa dapat memperlambat proses
banyak muatan yang sudah dimuat atau pengoperasian cargo control room ?
dibongkar karena di cargo control room Begitu banyak dan luasnya
terdapat panel-panel untuk melihat tinggi permasalahan yang timbul pada saat
muatan yang ada di tangki. Di dalam cargo pengoperasian kapal tanker muatan minyak
control room bisa juga dilihat kemiringan hitam, maka penulis membatasi
dan stabilitas kapal karena di dalam cargo permasalahan hanya pada saat kapal tanker

1856
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017

melaksanakan proses bongkar muat muatan dan juga aktifitas para crew di
terutama dalam pengoperasian cargo control atas deck. Kelancaran proses bongkar
roomkarena kegiatan ini sangat vital dalam muat di kapal tanker khususnya di MT.
proses bongkar muat tersebut. Adanya Ketaling sangat bergantung pada
keterbatasan waktu, keterbatasan pengoperasian cargo control room.
pengetahuan dan kesempatan penulis, maka 3. Prinsip bongkar muat
dalam penulisan penelitian ini penulis Menurut Arso Martopo (2001:2)
membuat batasan masalah atau ruang Proses penanganan dan pengoperasian
lingkup. muatan didasarkan pada prinsip–prinsip
1. Pembahasan hanya mencakup masalah pemuatan :
pengoperasian cargo control room di a. Melindungi kapal (to protect the
MT. Ketaling. ship).
2. Hanya mencakup masalah-masalah yang Maksudnya adalah untuk
sering terjadi di kapal MT. Ketaling menjaga agar kapal tetap selamat
selama penulis melakukan praktek laut di selama kegiatan bongkar muat
kapal tersebut dari tanggal 09 Agustus maupun dalam pelayaran agar
2013 sampai tanggal 10 Agustus 2014. layak laut dengan menciptakan
suatu keadaan perimbangan muatan
II. KAJIAN PUSTAKA kapal.
b. Melindungi muatan (to protect the
A. Kajian pustaka cargo).
1. Pengertian operasional Dalam perundang-undangan
Menurut Chaer (2007:102) internasional dinyatakan bahwa
operasional adalah suatu serangkaian perusahaan pelayaran atau pihak
proses dan cara mengoperasikan suatu kapal bertanggung jawab atas
alat ataupun sistem secara baik. Disini keselamatan dan keutuhan muatan,
dapat diambil suatu kesimpulan muatan yang diterima di atas kapal
bahwasannya suatu proses pengoperasian secara kualitas dan kuantitas harus
adalah proses perbuatan atau tindakan sampai ditempat tujuan dengan
mempergunakan suatu alat secara baik selamat dan utuh, oleh karenannya
dan prosedural untuk mendapatkan suatu pada waktu memuat, di dalam
hasil yang diinginkan. perjalanaan maupun pada saat
2. Pengertian cargo control room membongkar haruslah diambil
Menurut Baptist (2005:18), cargo tindakan untuk mencegah
control room (CCR) merupakan suatu kerusakan muatan tersebut.
tempat untuk mengoperasikan bongkar c. Keselamatan kerja buruh dan anak
muat muatan pada kapal tanker. Jadi buah kapal (safety of crew and long
proses bongkar muat di dalam tangki shore man).
dikendalikan di ruangan ini. Ccargo Untuk menjamin keselamatan
control room sebaiknya terletak di atas kerja dan keselamatan kerja buruh-
kamar pompa agar dapat melihat ke atas buruh serta anak buah kapal, maka
tangki muatan dengan jelas, selain itu dalam operasi bongkar muat kapal
cargo control room juga harus memiliki perlu diperhatikan beberapa hal,
ruangan yang cukup besar untuk tempat antara lain :
alat kontrol dan peralatan-peralatannya. 1). Tugas-tugas anak buah kapal
Cargo control room di MT. ketaling selama proses pemuatan dan
berada di ruang akomodasi di deck pembongkaran.
pertama bagian depan. Dari dalam cargo 2). Keamanan pada waktu
control room tersebut, kita bisa melihat pemuatan dan pembongkaran
kondisi di luar di atas tangki–tangki muatan

1857
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison

d. Kelestarian lingkungan 2. Metode ini menyajikan secara


(environment Protect). langsung hakikat hubungan antara
Dalam melaksanakan kegiatan peneliti dan responden.
bongkar muat perlu diperhatikan 3. Metode ini lebih peka dan lebih dapat
masalah kelestarian lingkungan. menyesuaikan diri dengan banyak
Sedapat mungkin dihindarkan penajaman pengaruh bersama terhadap
pencemaran atau kerusakan pola-pola nilai yang dihadapi.
lingkungan sekitar yang Oleh karena itu di dalam pembahasan
diakibatkan oleh kegiatan tersebut. nanti penulis berusaha memaparkan hasil
e. Memuat / membongkar muatan dari semua studi dan penelitian mengenai
secara tepat dan sistematis (to suatu objek yang diperoleh, baik hal-hal
obtain rapid and systematic yang bersifat teori juga memuat hal-hal yang
loading and discharging). bersifat praktis, dalam artian bahwa selain
Maksudnya adalah ditulis dari beberapa literatur buku, juga
melaksanakan bongkar muat bersumber dari objek-objek penelitian yang
diusahakan agar tidak memakan juga terdapat dalam buku. Penggunaan
waktu banyak, maka sebelum kapal aspek observasi atau pengamatan sangat
tiba di pelabuhan pertama (first berperan dalam penulisan penelitian ini.
port) di suatu negara, harus sudah
tersedia rencana pemuatan dan B. Waktu dan lokasi Penelitian
pembongkaran (stowage plan). Pada pelaksanaan proses penelitian ini
f. Memenuhi ruang muat (to obtain penulis melakukan praktek lapangan yang
maximal use of available cubic of penulis lakukan selama bulan Agustus 2013
the ship). sampai bulan Agustus 2014 di kapal MT.
Untuk mendapatkan keuntungan Ketaling, yang merupakan salah satu kapal
yang maksimal, maka tiap-tiap milik PT. Pertamina yang berkantor di Jl.
perusahaan perkapalan Yossudarso no 32-34 Tanjung Priok Jakarta
menginginkan kapal-kapalnya utara. Kapal ini merupakan jenis kapal
membawa muatan secara maksimal tanker yang dibuat untuk mengangkut jenis
pula, dimana kapal dimuati penuh muatan minyak mentah, tapi selama penulis
di seluruh tanki. praktek di kapal tersebut muatannya diganti
dengan minyak hitam yaitu M.F.O. Proses
bongkar muat di kapal MT. Ketaling
III. METODE PENELITIAN dioperasikan di dalam cargo control room
dengan system hidrolik (dongkrak).
A. Metode Penelitian Kapal MT. Ketaling memiliki 26 awak
Metode penelitian yang digunakan oleh yang terdiri dari 4 perwira deck, 4 perwira
penulis dalam penyampaian masalah adalah mesin, 1 electrician, 1 pump man, 1 bosun,
metode kualitatif, untuk menggambarkan 3 juru mudi, 3 kelasi, 1 mandor mesin, 3
dan menguraikan objek yang diteliti. juru mesin, 1 koki, 1 pelayan, 2 kadet deck
Menurut Lexy J. Moleong, M.A (2005:98), dan 1 kadet mesin. Dari ke 26 awak kapal
mendefinisikan metode kualitatif adalah tersebut, kesemuanya berasal dari Indonesia.
pengamatan, wawancara, atau penelaahan
dokumen. Metode kualitatif ini digunakan C. Sumber Data
karena beberapa pertimbangan : Data yang digunakan dan dikumpulin
1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih dalam penyusunan penelitian ini adalah data
mudah apabila berhadapan dengan yang berupa keterangan dan informasi yang
kenyataan jamak. diperoleh melalui observasi maupun studi
pustaka dari sumber-sumber tersebut
diperolah dari data sebagai berikut :

1858
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017

1. Data Primer penelitian ini penulis menggunakan


Data primer merupakan objek yang beberapa teknik pengumpulan data :
meberikan informasi dan data secara 1. Riset Lapangan
langsung sebagai hasil pengumpulan dan Teknik pengumpulan data dengan
disiarkan sifatnya benar-benar orisinil. mengadakan observasi langsung ke objek
Disebut orisinil karena memberikan penelitian yaitu dengan melaksanakan
informasi yang tidak pernah dikumpulkan praktek laut selama 12 bulan 1 hari di
sebelumnya. Jadi dapat disimpulkan atas kapal MT. Ketaling, sehingga data-
bahwa data primer merupakan suatu data yang dikumpulkan sesuai dengan
obyek data orisinil yang berupa data kenyataan yang ada pada saat penelitian
mentah dimana data tersebut tidak pernah berlangsung.
dikumpulkan sebelumnya. Data ini Dengan demikian akan didapatkan
dikumpulkan oleh peneliti secara data yang diyakini kebenarannya,
langsung pada obyek penelitian dengan observasi yang penulis lakukan pada
cara melakukan pengamatan pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan 2 (dua)
muat dan bongkar di MT. Ketaling. cara :
Dalam hal ini data yang diambil dengan a. Metode interview
cara pengamatan dan wawancara dengan Mendefinisikan metode interview
orang-orang yang terlibat secara langsung adalah percakapan dengan maksud
pada materi. tertentu, percakapan itu dilakukan oleh
2. Data Sekunder dua pihak yaitu pewawancara yang
Data sekunder merupakan data yang mengajukan pertanyaan dan yang
diperoleh penulis sebagai data yang diwawancarai yang memberikan
digunakan untuk mendukung atau jawaban atas pertanyaan itu. Metode
melengkapi data yang sudah penulis tersebut penulis lakukan untuk
dapatkan secara langsung. Data tersebut memperoleh data yatu dengan
penulis dapatkan melalui catatan-catatan bertanya langsung kepada perwira dan
log book (catatan kapal), catatan perwira crew di atas kapal tentang
kapal atau mungkin hasil survei yang pengoperasian cargo control room
belum diolah dan dianalisa lanjutan dapat untuk kelancaran proses bongkar muat
menghasilkan sesuatu yang amat di kapal MT. Ketaling.
berguna, dan juga diperoleh melalui
buku-buku yang berkaitan, hasil seminar,
dan arsip peraturan nasional maupun b. Metode observasi
internasional yang menunjang penelitian. Metode observasi yaitu melakukan
D. Metode Pengumpulan Data pengamatan secara langsung ke objek
Metode pengumpulan data ialah teknik penelitian untuk melihat dari dekat
atau cara-cara yang dapat digunakan oleh kegiatan yang dilakukan. Apabila
peneliti untuk mengumpulkan objek penelitian bersifat perilaku dan
data.Pengumpulan data dimaksudkan untuk tindakan manusia, fenomena alam
memperoleh bahan-bahan yang relevan, (kejadian-kejadian yang ada di alam
akurat, dan nyata.Untuk memperoleh data- sekitar), proses kerja, dan penggunaan
data tersebut, antara lain wawancara, responden kecil. Teknik observasi
observasi, dan kepustakaan. Masing-masing digunakan dengan maksud untuk
data memiliki kelebihan dan kekurangan mendapatkan atau mengumpulkan
sendiri-sendiri. Karena itu lebih baik data secara langsung selama
mempergunakan suatu pengumpulan data melaksanakan praktek laut selama
lebih dari satu, sehingga semua dapat saling pengoperasian cargo control room di
melengkapi satu sama lain untuk menuju kapal, di mana penulis mengikuti dan
kesempurnaan penelitian ini. Di dalam terjun langsung pada kegiatan

1859
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison

pengoperasian cargo control room data dan dilakukan secara intensif setelah
sehingga setiap kejadian yang ada pengumpulan data selesai. Menurut
dapat diketahui secara langsung oleh Moleong (2004:248), analisa data adalah
penulis. upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
2. Studi dokumenter dengan data, mengorganisasikan data,
Teknik dokumenter adalah cara memilah-milahnya menjadi satuan yang
mengumpulkan data melalui dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari
peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan menemukan pola, menemukan apa yang
dan termasuk juga buku-buku tentang penting dan apa yang dipelajari, dan
pendapat, teori, dalil atau hukum dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
lain-lain yang berhubungan dengan kepada orang lain.
masalah penelitian. Metode Dalam penulisan penelitian ini penulis
dokumentasi ini sebagai pelengkap menggunakan metode analisa data, dengan
dari penelitian suatu penulisan, cara menganalisa data-data yang diperoleh
metode ini penulis laksanakan dengan dari hasil penelitian. Selanjutnya penulis
cara melihat semua dokumen- membuat penyajian data, penyajian data ini
dokumen yang berhubungan dengan merupakan penjabaran dari data-data yang
masalah yang dibahas dalam diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya
penelitian ini, baik dokumen dari yang telah disusun dengan urut sehingga
muatan yang telah dibawa oleh kapal diperoleh penyajian data yang mudah
ataupun dokumen tentang data-data dipahami dan dimengerti oleh
kapal yang telah tersedia di kapal. pembaca.Selain isi dari penulisan penelitian
3. Studi pustaka ini dapat dipahami, dimengerti sekaligus
Menurut Nasution (2003:144) juga dapat menjadikan suatu pengetahuan
tinjauan pustaka adalah cara mencari atau petunjuk yang mungkin dapat
data suatu penelitian yang diterapkan di atas kapal nantinya. Dalam
memerlukan bahan yang bersumber penulisan penelitian ini penulis
dari perpustakaan. Studi kepustakaan menggunakan tiga macam metode analisa
merupakan penelitian yangdilakukan data :
di dalam ruang perpustakaan untuk
menghimpun dan menganalisis data
yang bersumber dari perpustakaan, 1. Reduksi data
yang dapat dijadikan sumber rujukan Reduksi data pada mulanya
untuk menyusun suatu laporan diidentifikasikan satuan yaitu bagian
ilmiah.Buku-buku yang penulis baca terkecil yang ditemukan dalam data yang
sebagai bahan referensi yang memiliki makna bila dikaitkan dengan
mendukung penelitian ini adalah fokus dan masalah penelitian. Dari uraian
buku-buku yang terdapat di di atas dapat disimpulkan bahwa reduksi
perpustakaan PIP (Politeknik Ilmu dapat didefinisikan sebagai proses
Pelayaran) Semarang, serta sumber pemilihan, pemusatan perhatian pada
referensi lain dan buku dari kapal, penyerderhanaan, pengabstrakan dan
kegiatan ini ditujukan sebagai transformasi data kasar yang muncul
dokumen catatan peristiwa yang sudah dari catatan tertulis di lapangan.
berlalu. 2. Penyajian data
Penyajian data adalah data populasi
E. Analisa Data atau sample yang sudah terkumpul
Menurut Nasution (2008:126), analisa dengan baik, apabila digunakan untuk
data adalah menyususn data agar dapat keperluan informasi, laporan atau analisis
ditafsirkan dan diketahui maknanya. Analis lanjutan hendaknya diatur, disusun dan
dikerjakan sejak peneliti mengumpulkan disajikan dalam bentuk yang jelas, rapi

1860
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017

serta komunitatif dengan cara disimpulkan yang kemudian dituangkan


menampilkan atau menyajikan data yang dalam penelitian ini. Pada bagian ini
lebih menarik publik. mempersoalkan tahap-tahap penelitian yang
3. Menarik kesimpulan nantinya memberikan gambaran tentang
Menarik kesimpulan merupakan keseluruhan perencanaan, pelaksanaan
kemampuan seorang peneliti dalam pengumpulan data, analisa data, sampai
menyimpulkan berbagai temuan data pada penulisan laporan.
yang diperoleh selama proses penelitian
berlangsung. IV. DISKUSI

F. Prosedur Penelitian A. Pembahasan Hasil Penelitian


Menurut Lexy J. Moleong (2000:127- 1. Cara pengoperasian cargo control
148) dalam buku Metodologi Penelitian room yang baik agar proses bongkar
Kualitatif, tahap-tahap dari prosedur muat dapat berjalan dengan lancer.
penelitian : Dalam mengoperasikan cargo control
1. Tahap Pra Lapangan yang terdiri dari: room, perwira jaga harus mengetahui
a. Menyusun rancangan penelitian bagaimana prosedur dari
b. Memilih lapangan penelitian pengoperasian cargo control room
c. Mengurus perizinan tersebut. Prosedur dari pengoperasian
d. Menjajaki dan menilai keadaan cargo control room.
lapangan a. Persiapan
e. Memilih dan memanfaatkan 1) Menyiapkan pompa
informan Untuk menyiapkan pompa hal
f. Persoalan etika penelitian pertama yang harus dilakukan
2. Tahap pekerjaan lapangan yang terdiri adalah membuka valve secara
dari: manual yang berada di dalam
a. Memahami latar penelitian dan kamar pompa / pumproom, setalah
persiapan diri itu menyiapkan jalur-jalur muatan
b. Memasuki lapangan mana saja yang akan dilalui oleh
c. Berperan serta sambil muatan yang berada di cargo
mengumpulkan data control room. Seorang perwira jaga
3. Tahap analisa data yang terdiri dari : juga harus mengetahui pompa mana
a. Konsep dasar analisa yang akan digunakan kapal pada
b. Menentukan tama dan merumuskan saat proses pembongkaran. Mualim
masalah 1 harus selalu memberitahu perwira
c. Menganalisa berdasarkan hipotesis jaga pompa mana yang akan
dipakai dan seterusnya perwira jaga
Dari data-data yang diperoleh dari memberitahukan juru pompa dan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, kamar mesin sehingga tidak terjadi
penulis menganalisa data tersebut sehingga kesalahan informasi. Di kapal MT.
dapat diperoleh mengenai pembahasan Ketaling terdapat tiga buah pompa
masalah-masalah yang didapat. Kemudian cargo, dua buah pompa ballast
dari pembahasan masalah tersebut dapat serta dua buah pompa stripping
diambil kesimpulannya dan penulis dapat (pompa hisap). Pompa cargo
memberikan saran-saran yang diperlukan. dipakai untuk pembongkaran
Rancangam penelitian dalam penulisan sedangkan pompa stripping (pompa
penelitian ini memudahkan dalam hal-hal hisap) dipakai untuk pengeringan
yang berhubungan dengan penelitian. tanki apabila pompa cargo sudah
Rancangan penelitian ini meliputi tidak bisa menghisap muatan lagi.
pengumpulan data, membahas data dan

1861
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison

2) Menyiapkan Jalur / Line-line berhubungan dengan tangki-


pipa tangki yang akan diisi
Sebelum proses bongkar muat muatan.
dimulai, perwira jaga harus b) Apabila kapal sebelum
memeriksa ulang terlebih dahulu memuat dalam keadaan
jalur-jalur yang akan dilalui oleh miring yang tidak kita ketahui
muatan minyak, sehingga apabila sebelumnya, sehingga apabila
masih terdapat kran-kran yang lupa kapal memuat pada tangki-
untuk dibuka atau ditutup dapat tangki samping,
diketahui dan dapat langsung c) Perwira jaga harus
diambil tindakan. memperhatikan petunjuk-
3) Menghidupkan semua control petunjuk yang diberikan
panel di cargo control room mualim satu.
Control panel ini adalah yang i. Jenis muatan yang
paling penting dalam dimuat pada setiap
pengoperasian cargo control room, tangki.
karena dengan menghidupkan ii. Ullage terakhir pada
seluruh panel-panel kita akan dapat setiap tangki yaitu
melihat berapa sisa muatan yang untuk mengetahui
ada di masing-masing tangki berapa sisa volume
melalui ullage guage (alat untuk muatan yang masih
memonitor ketinggian muatan di berada di dalam tangki
setiap tanki muatan), dan lain muatan.
sebagainya tanpa harus ke deck iii. Perkiraan density dan
untuk melihatnya. temperature pada setiap
4) Menyiapkan Handy Talky jenis muatan.
Handy talky (radio jinjing) ini iv. Jumlah muatan dalam
sangat berguna untuk barrel atau meter kubik
berkomunikasi antara orang yang untuk setiap jenis
jaga di cargo control room dengan muatan serta trim kapal.
orang yang jaga muatan di atas Alat ini digunakan
deck tangki muatan. Apabila ada untuk mengetahui sudut
kebocoran pada pipa atau akan kemiringan kapal dan
pengeringan muatan maka dapat trim pada saat itu.
diinformasikan melalui handy talky Sehingga perwira jaga
(radio jinjing). dapat memonitor dan
b. Pelaksanaan kapal pada saat proses
Setelah semua persiapan dilakukan bongkar muat
maka pengoperasian cargo control berlangsung dan
room dapat dilakukan. Tetapi sebelum perwira jaga dapat tetap
kita mengoperasikan cargo control menjaga agar kapal
room, kita terlebih dahulu harus tidak nungging atau
melaksanakan prosedur proses terlalu mendongak dan
pemuatan dan pembongkaran dengan kapal tidak terlalu
baik dan benar : miring kiri atau miring
1) Adapun prosedur proses kanan pada saat proses
pemuatan di kapal tanker. bongkar muat
a) Periksa ulang sambungan berlangsung. Kejadian
selang darat dengan manifold, yang pernah dialami
dan valve-valve yang oleh MT. Ketaling yang

1862
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017

berkaitan dengan alat - Setiap kejadian yang


ini adalah pada saat dialami ditulis dalam log
pemuatan MFO di book muatan.
pelabuhan Palembang. 2) Sedangkan prosedur proses
Karena kesalahan pembongkaran di kapal tanker
perwira jaga yang tidak adalah.
memonitor alat ini pada a) Pipa pembongkaran dari darat
saat pemuatan dipasang ke kapal, biasanya
berlangsung sehingga dihubungkan dengan common
kapal nungging. line, tergantung order dari
Apabila hal ini mualim satu.
dibiarkan maka kapal b) Harus ada komunikasi antara
tidak akan diijinkan Rate pembongkaran per jam.
untuk berlayar karena Kita bisa menghitung rate
akan membahayakan secara manual maupun
kapal dan keselamatan menggunakan komputer. Di
crew. MT pihak kapal dengan pihak
d) Apabila satu tangki telah darat melalui telpon, Handy
mendekati penuh dan akan talky, ataupun hubungan
memuati tangki lainnya, langsung.
maka bukalah valve tangki c) Pembongkaran muatan
yang akan dimuat sebelum dilakukan sesuai rencana
menutup valve tangki yang yang telah dibuat oleh
selesai dimuati. mualim satu dan perlu juga
e) Keadaan tali-tali tros kapal dicatat :
harus selalu diperiksa setiap - Kapan selang darat mulai
saat demi menjaga tersambung dengan
keselamatan waktu dalam manifold kapal.
pemuatan. - Kapan pembongkaran
f) Tindakan selama proses muatan di kapal dimulai.
pemuatan : - Situasi yang terjadi pada
- Memeriksa sambungan- saat pembongkaran.
sambungan pipa darat dan - Kapan pembongkaran
manifold terhadap mulai selesai.
kemungkinan terjadinya d) Tindakan selama proses
kebocoran. pembongkaran :
- Memeriksa posisi kapal - Memeriksa sambungan-
setiap saat, demi menjaga sambungan pipa darat dan
keselamatan saat selama manifold terhadap
pemuatan. kemungkinan terjadinya
- Menyiapkan segala alat- kebocoran.
alat pencegahan - Memeriksa posisi kapal
pencemaran (saw dust, oil setiap saat, demi menjaga
dispersant, sapu, majun keselamatan selama
dan sebagainya). bongkar. Agar mengetahui
- Lubang-lubang kemiringan kapal kita bisa
pembuangan air (scupper melihat Clinometer.
plug) harus ditutup rapat. Clinometer ini digunakan
untuk mengetahui sudut
kemiringan kapal.

1863
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison

- Menyiapkan alat-alat tersebut. Untuk mencengah terjadinya


pencegahan pencemaran kebocoran pipa maka harus
(saw dust, oil dispersant, dilaksanakan pengecekan terlebih
sapu, majun dan dahulu sebelum melaksanakan proses
sebagainya). bongkar muat. Pengecekan dilakukan
- Lubang-lubang pada saat kapal akan memuat atau
pembuangan air harus membongkar muatan.
ditutup rapat. b. Kerusakan pompa
- Setiap kejadian yang Kerusakan pompa merupakan salah
dialami ditulis dalam log satu hal yang dapat menghambat
book muatan. proses pengoperasian cargo control
c. Pengawasan room. Untuk mencegah terjadinya
Pengawasan ini harus terjadinya kerusakan pompa maka
dilaksanakan secara terus menerus perlu dilakukan :
sampai selesainya proses bongkar 1) Mengatur kecepatan pompa
muat. Setiap satu jam sekali perwira dengan baik agar dapat bekerja
jaga harus mengambil rate muatan dengan baik karena pada saat
baik itu muat maupun bongkar. Juru mengoperasikan pompa dengan
pompa yang jaga harus selalu kecepatan tinggi akan membuat
mengecek pompa ke kamar pompa, kondisi pompa cepat panas dan
apakah pompa tersebut berjalan akan mati dengan sendirinya,
dengan baik. Dalam hal ini kerjasama begitu pula sebaliknya apabila
diantara perwira jaga, juru pompa, pompa dioperasikan dengan
cadet, juru mudi jaga dan kelasi jaga kecepatan rendah maka pompa
sangat diperlukan untuk menunjang tersebut akan mati.
keberhasilan pengoperasian cargo 2) Perawatan secara berkala
control room sehingga proses bongkar terhadap pompa-pompa muatan.
muat dapat berjalan dengan lancar. Perawatan pompa-pompa
2. Kesalahan-kesalahan yang dapat muatan perlu dilakukan untuk
memperlambat proses pengoperasian menjaga kemampuan daya hisap
cargo control room pompa dan mencegah terjadinya
Berdasarkan pengamatan peneliti di kerusakan pada pompa-pompa
kapal MT. Ketaling ada beberapa muatan. Adapun perawatan
kesalahan yang sering terjadi sehingga terhadap pompa-pompa muatan
menghambat kelancaran pelaksanaan meliputi:
bongkar muat. Untuk itulah kesalahan- a) Melakukan penggantian
kesalahan yang ada itu harus dapat minyak pelumas baering
diatasi. Adapun kesalahan-kesalahan setiap 600 jam kerja.
yang menghambat jalannya proses b) Cooler L.O digosok tiap 300
pengoperasian cargo control room di jam kerja.
kapal MT. Ketaling. c) Pembersihan saringan hisap
a. Kebocoran pipa setiap bulan.
Salah satu kesalahan yang dapat c. Kerusakan alat komunikasi
menghambat proses pengoperasian Alat komunikasi sangat penting
cargo control room adalah kebocoran untuk digunakan pada saat
pipa. Kebocoran pipa di kapal MT. pengopersian cargo control room.
Ketaling terjadi akibat tidak kuatnya Alat komunikasi berperan penting
reducer (sambungan pipa) menahan dalam kelancaran pengoperasian
getaran yang diakibatkan oleh cargo control room yaitu sebagai
kecepatan muatan yang melalui pipa sarana komunikasi atara perwira di

1864
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017

dalam cargo control room dengan juru Untuk anak buah atau crew
mudi jaga. Kerusakan yang sering kapal yang baru pertama kali
terjadi pada alat komunikasi adalah bekerja di atas kapal tanker yang
habisnya baterai alat komunikasi yang tentu banyak sekali mengalami
menyebabkan matinya alat kesulitan karena banyak sekali hal-
komunikasi tersebut. Untuk mencegah hal yang belum diketahui terutama
terjadinya kerusakan pada alat segala sesuatu yang menyangkut
komunikasi maka seharusnya tata cara pemuatan dan
disediakan baterai cadangan yang pembongkaran juga pengoperasian
dapat digunakan bergantian apabila peralatan bongkar muat termasuk
baterai utama habis. cargo control room. Pelaksanaan
d. Kurangnya pengawasan dari familiarisasi diatas kapal dilakukan
perwira jaga di dalam cargo control dengan cara sebagai berikut yaitu:
room a) Pelaksanaan sosisalisasi
Kesalahan yang sering terjadi pada Pelaksanaan sosialisasi
saat pengoperasian cargo control dilakukan oleh Mualim Satu
room adalah kurangnya pengawasan (Chief Officer) pada saat
dari perwira jaga di dalam cargo pergantian crew baru. Di dalam
control room seperti perwira jaga yang sosialisasi tersebut menerangkan
meninggalkan cargo control room tentang tugas dan tanggung
selama jaga yang mengakibatkan tidak jawab pada saat pengoperasian
diketahuinya muatan sudah mencapai cargo control room pada awak
ullage (tinggi) yang sudah ditentukan kapal yang baru naik sehingga
oleh mualim 1. Untuk mencegah hal awak kapal tersebut dapat
tersebut maka dalam pelaksanaan mengetahui dan paham akan
pengawasan proses bongkar muat tugas dan tanggung jawab pada
perwira jaga harus melakukan saat mengoperasikan cargo
pengawasan secara rutin. Apabila ada control room.
keperluan sebaiknya mencari b) Pelaksanaan Meeting
pengganti sementara untuk melakukan Dalam pelaksanaan kegiatan
pengawasan dengan catatan yang ini adalah memberikan
bersangkutan tidak terlalu lama pengetahuan kepada seluruh
meninggalkan tugasnya. awak kapal tentang bagaimana
e. Perwira kapal yang belum bisa cara mengoperasikan cargo
mengoperasikan cargo control control room, sehingga seluruh
room dengan baik awak kapal harus dapat
Kesalahan yang sering diakukan mengoperasikannya sesuai
perwira kapal diatas kapal MT. dengan prosedur yang tepat. Dan
Ketaling salah satunya adalah karena juga mengadakan komunikasi
tidak bisa mengoperasikannya cargo langsung kepada seluruh awak
control room oleh perwira di atas kapal mengenai hambatan-
kapal yang disebabkan karena hambatan apa saja yang ditemui
kurangnya keterampilan dan dalam pelaksanaannya dan
pengetahuan perwira kapal dalam sekaligus mencari solusi yang
mengoperasikan cargo control room. terbaik dari permasalahan
Untuk mencegah terjadinya kesalahan tersebut.
tersebut maka perlu dilakukan : 2) Melaksanakan Diklat/ Training
1) Melaksanakan Familiarisasi Secara Berkala
Tentang Pengoperasian Cargo Untuk meningkatkan
Control Room. pemahaman para crew tentang

1865
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison

pengoperasian Cargo Control room di MT. Ketaling untuk


Room maka alternatif yang paling menunjang kelancaran
berhasil yaitu dengan diadakannya pelaksanaan bongkar muat perlu
diklat / training tentang dilaksanakannya persiapan-
pengoperasian Cargo Control persiapan seperti menyiapkan
Room secara rutin di atas kapal. pompa, dan jalur perpipaan serta
f. Serah terima tugas jaga yang tidak melaksanakan pengecekan
baik terlebih dahulu terhadap kondisi
Kesalahan akibat serah terima tugas pompa dan pipa.
jaga yang tidak baik merupakan salah 2. Kesalahan-kesalahan yang sering
satu kesalahan yang menyebabkan terjadi dalam pengoperasian
terjadinya kesalahan saat cargo control room antara lain
mengoperasikan cargo control room. kebocoran pipa, kerusakan
Kesalahan yang sering dilakukan saat pompa, kerusakan alat
serah terima tugas jaga yaitu tidak komunikasi, kurangnya
menyampaikan informasi secara pengawasan dari perwira jaga,
lengkap tentang apa yang sedang masih ada perwira jaga yang
dilakukan pada saat itu. Untuk belum bisa mengoperasikan cargo
mencegah terjadinya kesalahan control room dan tidak
pengoperasian cargo control room melakukan serah terima jaga
maka perwira jaga harus dengan baik.
melaksanakan serah terima jaga
dengan baik dengan melaporkan DAFTAR PUSTAKA
kondisi pekerjaan yang sedang
dilakukan, memberikan informasi Baptist, C. 2007. Tanker Handbook For
secara lengkap tentang alat-alat yang Deck Officer. Glasgow, Scotland :
sedang dioperasikan dan order-order Brown, Son And Ferguson Ltd
dari Nahkoda, mualim 1 dan pihak
darat. Arso, Martopo. 2001. Kapal dan
Muatannya. Jakarta : Koperasi
V. KESIMPULAN Karyawan BP3IP

A. Kesimpulan Chaer. 2007. Metodologi Penelitian


Berdasarkan uraian-uraian yang Pendidikan. Jakarta: Transmedia
terdapat pada bab-bab sebelumnya,
tentang pengoperasian cargo control Moleong J Lexy. 2005. Metodologi
room untuk kelancaran proses bongkar Penelitian Kualitatif. Jakarta:
muat di kapal MT. Ketaling, maka Remaja Rosdakarya
sebagai bagian akhir dari penelitian ini
penulis memberikan simpulan dan Nasution. 2008. Metode Research. Jakarta:
saran yang berkaitan dengan masalah Bumi Aksara
yang dibahas dalam penelitian ini.
1. Dari penelitian ini prosedur Moleong, Lexy J. 2004. Analisa Data.
pengoperasian cargo control Bandung : Alfabeta

1866

Anda mungkin juga menyukai