Anda di halaman 1dari 7

Mika Patayang, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019.

ISSN: 2086-1419

PENYEBAB TERJADINYA SHORT CARGO PADA PROSES


TRANSSHIPMENT BATU BARA DI MV PAN KYLA PADA
PT PELAYARAN EKA IVANAJASA CABANG SAMARINDA

Mika Patayang1) Abner Simanjuntak2) Arditiya 3) Imam Soekarno4)


1)
Staf Pengajar Jurusan Kemaritiman
2)
Staf Pengajar Jurusan Kemaritiman
3)
Staf Pengajar Jurusan Kemaritiman
4)
Mahasiswa Jurusan Kemaritiman
E-mail : mika@polnes.ac.id

ABSTRAK

Penyebab terjadinya Short Cargo pada proses Transshipment batu bara di MV


Pan Kyla Pada PT Pelayaran Eka Ivanajasa Cabang Samarinda. Penelitian ini
dilaksanakan di PT Pelayaran Eka Ivanajasa Cabang Samarinda. Hasil
penelitian ini untuk mengetahui penyebab terjadinya Short Cargo pada proses
transshipment batubara di MV Pan Kyla pada PT Pelayaran Eka Ivanajasa
Cabang Samarinda. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara
observasi dan dokumentasi. Hasil pembahasan penelitian penyebab terjadinya
Short Cargo pada proses transshipment batubara di MV Pan Kyla diakibatkan
oleh faktor cuaca, umur kapal, human error atau kesalahan manusia dan
kurangnya skill surveyor dan hal-hal non teknis. Saran penulis pihak
transshipment (Shipper) harus mengikuti kegiatan pengawasan dan pengecekan
muatan di Tongkang maupun di Vessel dan menyediakan spear cargo sebelum
melakukan proses transshipment.

Kata kunci: penyebab, short cargo , transshipment

PENDAHULUAN Infrastructure Advisory Facility,


Latar belakang Transshipment yang merupakan bentuk
Volume produksi batubara yang khusus dari masalah transportasi
terus meningkat tiap tahunnya mempunyai ciri bahwa cara pengiriman
memerlukan peningkatan sarana barang dari tempat permintaan tidak dapat
transportasi dan infrastruktur. Sementara dilakukan secara langsung karena kondisi
itu, menurut Tim geografis Sungai Mahakam tidak
Pelaksana Insentif Peningkatan memungkinkan untuk dilayari kapal
Kemampuan Peneliti dan Perekayasa muatan besar untuk memuat batu bara dari
Kementerian Perhubungan (2012), kondisi terminal jetty ke tempat pengiriman secara
geografis pulau Kalimantan dengan langsung. Oleh karena itu perlu digunakan
tambang batubara yang terletak dekat alat transportasi pembantu seperti
dengan sungai memungkinkan tongkang yang ditarik tugboat untuk
pengembangan sarana transportasi air mengirim batu bara dari terminal jetty
tanpa pengembangan infrastruktur yang menuju lokasi bongkar muat yang
intensif dan berbiaya mahal. nantinya batu bara tersebut akan
Transshipment adalah salah satu dipindahkan ke kapal besar menggunakan
metode distribusi dimana batubara dikirim proses transshipment di daerah Muara
dari satu moda transportasi ke moda Berau.
transportasi lainnya untuk sampai ke Pada saat proses transshipment
tujuan akhir pengiriman (Public-Private berlangsung sering terjadi insiden atau

44
Mika Patayang, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019. ISSN: 2086-1419

kendala-kendala yang dapat menimbulkan pengangkut untuk diangkut dengan kapal ,


dampak tidak baik dan dapat merugikan guna diserahkan kepada orang/barang
perusahaan, karena pada saat proses dipelabuhan atau pelabuhan tujuan.
transshipment batubara yang diangkut Menurut Arwinas (1999:35), muatan
jumlahnya dapat berkurang tidak sesuai adalah seluruh jenis barang yang dapat
pada saat sebelum dilakukan proses dinaikkan ke dalam kapal diangkut dari
transhipment. Berdasarkan latar belakang suatu tempat ketempat lain dan hampir
diatas, maka penulis tertarik untuk seluruh jenis barang yang dapat di
mengambil judul yang berkaitan dengan perlukan oleh manusia dan dapat diangkut
“Penyebab Terjadinya Short Cargo Pada dengan kapal apakah berupa barang yang
Proses Transshipment Batubara Di Mv bersifat bahan baku atau merupakan hasil
Pan Kyla pada PT Pelayaran Eka produksi dari suatu proses pengolahan.
Ivanajasa Cabang Samarinda”.
Pengertian Short Cargo
Rumusan Masalah Short Cargo adalah keadaan
Berdasarkan latar belakang yang dimana jumlah muatan atau quantity
telah dijelaskan di atas, maka terdapat muatan saat dilakukan perhitungan
rumusan masalah yang akan dikemukakan hasilnya kurang dari stowage plan atau
oleh penulis adalah “Apa Penyebab rencana muatan.
Terjadinya Short Cargo Pada Proses
Transshipment Batubara di MV Pan Kyla Pengertian Transshipment
pada PT Pelayaran Eka Ivanajasa Cabang Transshipment adalah aktivitas
Samarinda.?” yang berkaitan dengan pergerakan barang,
alat angkut atau alih muatan dari kapal
Tujuan Penelitian yang satu ke kapal lainnya, baik secara
Sesuatu yang akan kita lansung (ship to ship) maupun melalui
laksanakan tentunya mempunyai maksud tempat penyimpan sementara (temporary
dan tujuan yang akan kita capai. Adapun storage). Dalam dunia pelayaran,
tujuan penulisan ini yaitu untuk transshipment (kadang ditulis :
mengetahui Penyebab Terjadinya Short Transshipment) pada awalnya diterapkan
Cargo Pada Proses Transshipment pada pelabuhan yang karena keterbatasan
Batubara di MV Pan Kyla pada PT teknisinya tidak dapat disandari atau
Pelayaran Eka Ivanajasa Cabang melayani kapal yang berukuran besar,
Samarinda. muatan (cargo) terlebih dahulu diangkut
menggunakan kapal berukuran kecil untuk
Batasan Masalah kemudian dialihkan ke kapal yang lebih
Sehubungan dengan masalah besar. Praktek seperti ini sering ditemukan
yang akan dikaji agar tidak terlalu luas, pada pengapalan batu bara di Indonesia.
maka penulis memberi batasan, Adapun Untuk mengekspor batu bara dari
batasan masalah dalam penelitian hanya Kalimatan Timur misalnya, batu bara
berfokus pada terjadinya short cargo diangkut menggunakan tongkang (barge)
pada proses Transshipment batubara, serta dari dermaga sungai (yang draf rendah)
cara untuk menghindari supaya tidak untuk dipindahkan ke kapal yang lebih
terjadi Short Cargo . besar (umunya Bulk Carrier kapasitas di
atas 40 ribu ton) yang berlabuh di Muara
TINJAUAN PUSTAKA Berau dan Muara Kelly.
Pengertian Muatan
Menurut sudjatmiko (1995:64), Alat Pendukung Proses Transhipment
Muatan kapal adalah segala macam Proses transhipment memliki
barang dan barang dangangan (goods and beberapa alat pendukung dalam
merchandise) yang diserahkan kepada pengerjaannya, antara lain:

45
Mika Patayang, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019. ISSN: 2086-1419

1. Wheel Loader Tugas dari perusahaan bongkar muat


2. Excavator sebagai berikut:
3. Conveyor a. Menyediakan alat dalam kegiatan
4. Pengapalan bongkar muat barang dari atau ke
5. Derek kapal.
b. Menyediakan TKB sebagai
Pihak Yang Terlibat Dalam Bongkar SDMnya dalam memperlancar
Muat Batu Bara Transhipment kegiatan bongkar muat barang.
Dalam proses pemuatan batubara c. Membantu dalam penanganan
dari barge ke kapal (gear vessel) ada muatan kapal sehingga stabilitas
beberapa pihak yang terlibat didalamnya kapal terjaga.
antara lain sebagai berikut: d. Membantu perusahaan pelayaran
1. Perusahaan Pelayaran/Agen adalah dalam kelancaran pengoperasian
perusahaan yang mengoperasikan kapal.
kapalkapal, baik kapal milik sendiri 3. Surveyor adalah perusahaan yang
maupun sewa (charter) (suyono 2005), mensurvei mutu suatu keadaan barang
kemudian, perusahaan pelayaran/agen atau barang kapal (Suyono) Terdapat
adalah perusahaan badan hukun yang bermacam surveyor sesuai dengan
bergerak di bidang jasa angkutan laut aktivitasnya, seperti:
yang memberikan jasa pengangkut a. Cargo surveyor memeriksa dan
barang melalui laut dan memungut jasa meneliti muatan atau barang yang di
dengan uang tambang atau freight. bongkar atau dimuat kapal atas
Tugas-tugas Perusahaan permintaan yang berkepentingan
Pelayaran/Agen: dengannya pemeriksaan dapat
a. Menyediakan pengangkut berupa mutu, jumlah serta keadaan
(Carrier) untuk kelancaran distribusi dari barang itu.
barang dari shipper ke consinge b. Marine surveyor memeriksa
melalui perairan/laut. keadaan badan mesin kapal untuk
b. Menyediakan pengangkut melihat keadaan serta mutunya dan
(carrier) untuk kelancaran penumpang biasanya bertindak atas nama
yang akan pergi dari suatu daerah ke asuransi, boro klasifikasi, P&lclup
daerah lain. maupun atas permintaan pemilik
c. Membantu kelancaran dalam maupun penyewa kapal.
pelaksanaan pemerataan pengiriman c. Sucofindo (Superitending Company
barang di wilayah negara. Indonesia) adalah badan dibawah
2. Perusahaan Bongkar Muat (PBM) Departemen perdagangan yang
adalah menurut keputusan menteri bertugas untuk pengawasan
perhubungan No. KM 14 tahun 2002, barang/muatan yang keluar masuk
yang dimaksud dengan perusahaan luar negeri.
bongkar muat adalah badan hukum 4. Shipper adalah orang atau badan usaha
indonesia yang khusus didirikan untuk yang memiliki atau mempunyai barang
menyelenggarakan dan mengusahakan (modul dasar-dasar kepelabuhan:2).
kegiatan bongkar muat barang dari dan
kekapal adanya Tenaga Kerja Bongkar Kerangka Berpikir
Muat (TKBM) adalah semua tenaga Dalam proses Transshipment
kerja yang terdaftar pada pelabuhan batubara yang merupakan akitvitas
(Suyono 2005 : 305), sedangkan dalam pergerakan barang serta pengangkutan
modul ajar (dasar-dasar pelabuhan : 40) atau alih muat barang, konsistensi jumlah
Perusahaan Bongkar Muat di muatan (cargo) yang diangkut merupakan
pelabuhan. hal yang penting. Di lapangan, sering
terjadinya jumlah muatan atau quantity

46
Mika Patayang, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019. ISSN: 2086-1419

muatan saat dilakukan perhitungan kapal tidaklah semata alat yang mengapung
hasilnya kurang dari stowage plan atau saja, namun segala jenis alat yang berfungsi
rencana muatan, yang dikenal dengan sebagai kendaraan,sekalipun ia berada di
istilah short cargo. bawah laut seperti kapal selam.
Terjadinya short cargo sudah
seharusnya tidak terjadi pada proses Metode pengumpulan data
transshipment batu-bara apabila sesuai 1. Observasi
dengan standar prosedur proses Observasi dilakukan dengan cara
pengangkutan. Namun, terkadang short pengamatan lansung di lapangan. Alasan
cargo batu bara tidak bisa dihindar yang dilakukan observasi adalah memperoleh
tentunya ada hal-hal penyebab terjadinya gambaran realistis sesuai yang didapatkan
short cargo tersebut. penulis pada saat di lapangan mengenai
Penyebab terjadinya short cargo penyebab terjadinya short cargo pada
itulah yang harus ditemukan. Hal tersebut proses transshipment batubara di MV Pan
dilakukan agar dapt mengantisipasi Kyla pada PT Pelayaran Eka Ivanajasa
terjadinya perbedaan jumlah dalam Cabang Samarinda.
pengangkutan batubara. Karena short 2. Metode Dokumentasi
cargo batu bara dapat mengakibatkan Dokumentasi adalah metode
kerugian perusahaan. pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara meminta arsip, dokumen, atau
Hipotesis Penelitian laporan yang terkait dengan penyebab
` Berdasarkan pada uraian yang terjadinya short cargo pada proses
telah dipaparkan di latar belakang masalah transshipment batubara di MV Pan Kyla
serta berpegang pada telaah pustaka yang pada PT Pelayaran Eka Ivanajasa Cabang
masih bersifat teoritis, maka penulis Samarinda.
merumuskan hipotesis, yaitu “Diduga ada
penyebab terjadinya short cargo pada Teknik Pengambilan Data
proses transshipment batubara di MV Dalam melaksanakan penellitian ada
Pan Kyla” beberapa teknik yang penulis gunakan untuk
mengumpulkan data adapun sebagai berikut :
Definisi Operasional 1. Studi Lapangan
Berdasarakan judul penelitian, maka Pengambilan data dengan jalan
definisi operasional ditentukan sebagai melakukan pencatatan-pencatatan secara
berikut: tertulis pada tempat penelitian, dan
1. Short cargo adalah jumlah muatan mencari data mengenai hal-hal yang
yang kurang dari perencanaan pemuatan berupa catatan antara lain gambaran
yang tidak sesuai dengan stowage plan kapal umum objek penelitian, kegiatan dan
besar (Motor vessel). penyebabpenyebab, dan data-data yang
2. Transshipment adalah proses lain.
pengapalan batubara yang diangkut 2. Studi kepustakaan
mengunakan tongkan (barge) dari dermaga a. Penelitian kepustakaan (Library
sungai yang draft rendah untuk dipindahkan Research): penelitian yang di peroleh
ke kapal yang lebih besar umumunya Bulk melalui studi kepustakaan yang
carrier kapasitas diatas 40 ribu ton. meliputi literatur-literatur yang
3. Kapal adalah “kendaraan air dengan berhubungan dengan permasalahan
bentuk dan jenis tertentu, yang digerakan yang dibahas.
dengan tenaga angina, tenaga mekanik, b. Internet : metode pengumpulan data
energy lainnya, ditarik atau ditunda, yang didapat dari informasi internet,
termasuk kendaraan dibawah permukaan air, seperti google. Internet digunakan
serta alat apung dan bangunan terapung yang sebagai alat pendukung.
tidak berpindah-pindah.” Dengan demikian,

47
Mika Patayang, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019. ISSN: 2086-1419

Jenis Data dan Sumber Data 9 2,700 MT 2,450 MT


Berdasarkan cara memperolehnya, data yang
penulis peroleh selama melaksanakan 10 3,500 MT 3,500 MT
praktek darat sebagai pendukung tersusun 11 5,500 MT 5,200 MT
penulisannya penulisan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut: 12 5,000 MT 4,700 MT
1. Data primer 13 5,000 MT 5,000 MT
Data primer merupakan sumber data yang
di peroleh langsung dari hasil pengamatan 14 5,000 MT 4,700 MT
dan penelitian dilapangan yaitu tentang
Jumlah 77,000 MT 74,814 MT
Penyebab terjadinya short cargo pada
proses batubara transshipment di MV Pan Sumber : PT Pelayaran Eka Ivanajasa
Kyla pada PT Pelayaran Eka Ivanajasa
Draft survey merupakan suatu sistem
Cabang Samarinda.
perhitungan muatan berdasarkan pengukuran
2. Data sekunder
draft kapal sebelum dan sesudah pemuatan
Data sekunder merupakan data yang
atau pembongkaran dengan
diperoleh dikantor perusahaan PT
memperhitungkan perubahan berat barang-
Pelayaran Eka Ivanajasa Cabang
barang di kapal selain muatan yang mungkin
Samarinda.
terjadi selama operasi pemuatan ataupun
pembongkaran. Pada proses kegiatan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN bongkar atau muat batubara sering sekali
Analisis terjadi kekurangan muatan pada proses
Berdasarkan data yang dapatkan selama
transshipment batubara dari tongkang
melakukan penelitian dan dikaitkan dengan kedalam palka yang bisa dilihat setelah
permasalahaan yang ada, maka akan dilakukan proses redraf (pengecekan) jumlah
dianalisis dn dibahas mengenai penyebab muatan pada setiap tongkang yang hendak
terjadinya short cargo Pada Proses dimuat ke dalam palka kapal, terkhusus
Transshipment Batubara Di MV Pan Kyla dalam hal ini pada MV Pan Kyla. Dari Tabel
Pada PT Pelayaran Eka Ivanajasa Cabang
1. terlihat jelas bahwa short cargo muatan
Samarinda. Alat analisis berupa data tabel ketika pengecekan muatan cargo di dalam
draf survey transshipment sebagai berikut: tongkang pada saat selesai pemuatan batu
bara di jetty dan setelah tongkang tiba di MV
Tabel 1.Data Draf Survey Transshipment
Pan Kyla. Berdasarkan hasil analisis
Batubara
didapatkan perencanan muatan (cargo)
Jumlah Jumlah Muatan batubara 77,000 MT dan total cargo yang
Tongkang Muatan Setelah Tiba di dimuat 74,814 MT, sehingga kekurangan
No Urut Hasil Dari Vessel (MV Pan
muatan (short cargo) 2,186 MT.
Jetty Kyla)
1 5,500 MT 5,500 MT Pembahasan
2 7,900 MT 7,514 MT Adapun penyebab terjadinya short
cargo pada proses transshipment batu bara
3 5,200 MT 5,200 MT di MV Pan Kyla antara lain :
4 7,700 MT 7,550 MT 1. Faktor cuaca
2. Umur kapal
5 7,500 MT 7,200 MT 3. Human error atau kesalahan manusia
6 5,000 MT 5,000 MT dan kurangnya skill surveyor.
4. Dan hal-hal non teknis.
7 7,000 MT 7,000 MT Jumlah muatan antara tongkang dengen
vessel tidak mesti selalu sama jumlahnya.
8 4,500 MT 4,300 MT
kurangnya muatan antara tongkang dan

48
Mika Patayang, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019. ISSN: 2086-1419

vessel dapat terjadi karena faktor teknis KESIMPULAN


maupun non teknis. Adapun kurangnya Berdasarkan Hasil dan Pembahasan
jumlah muatan antara tongkang dengan tentang Penyebab Terjadinya Short Cargo
vessel secara umum, short cargo atau Pada Proses Transshipment Batu bara di MV
kekurangan jumlah muatan batubara pada Pan Kyla Pada PT Pelayaran Eka Ivanajasa
tongkang dapat terjadi dikarenakan hal Cabang Samarinda. Maka penulis
sebagai berikut: menggambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada kegiatan loading atau transfer, 1. Berdasarkan data tabel draft survey
meliputi tumpahan cargo, debu terbang, transshipment didapatkan volume muat
peningkatan kelembaban, kontaminasi, tongkang dan Vessel sebagai berikut:
pengukuran tidak akurat. a. Tongkang urutan (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
2. Pada kegiatan transportasi, meliputi 9, 10, 11, 12, 13, dan 14): 77,000 MT.
peningkatan kelembaban, cargo tumpah, b. Vessel (MV Pan Kyla) : 74,814 MT.
peningkatan suhu, kekurangan dalam 2. Berdasarkan perhitungan volume dengan
pemuatan. menggunakan data tabel draft survey
3. Pada kegiatan bongkar, meliputi kalibrasi transshipment didapatkan kekurangan
tidak akurat, kondisi cuaca, kapal atau jumlah muatan (short cargo) antara
barge tidak stabil, trim kapal atau barge tongkang dengan vessel sebesar 2,186 MT
terlalu besar, pengukuran tidak akurat. dari 77,000 MT (Muatan Tongkang)
Penyebab terjadinya short cargo dengan persentase short cargo muatan
dalam proses transshipment batu bara di MV sebesar 2,84 %.
Pan Kyla disebabkan oleh faktor sebagai 3. Faktor-faktor yang menyebabkan
berikut : kekurangan jumlah muatan (short cargo)
1. Faktor cuaca. pada MV Pan Kyla, meliputi :
Faktor cuaca di lapangan dapat a. Faktor cuaca.
berpengaruh terhadap kandungan air atau b. Tumpahan atau kebocoran..
moisture batubara pada tongkang. Suhu c. Kejahatan atau pencurian.
yang tinggi dapat mengakibatkan d. Kesalahan dalam pengukuran draft
kandungan moisture pada batu bara tongkang maupun vessel.
mengalami penguapan.
2. Tumpahan atau kebocoran. DAFTAR RUJUKAN
Kebocoran pada tongkang dapat membuat
tongkang tersebut menjadi miring Anton.(1998). Tata Bahasa Baku Bahasa
sehingga muatan pada tongkang tersebut Indonesia, Edisi ketiga, Balai
tumpah ke laut dan mengakibatkan jumlah Pustaka. Jakarta.
muatan berkurang. David, F.R. (2011) Analisis Faktor
3. Kejahatan atau pencurian. Penghambat Pemuatan Batubara Dari
Kejahatan atau pencurian merupakan
Barge Ke Kapal (Gear Vessel) Pada
salah satu faktor utama penyebab
berkurangnya muatan pada tongkang. PT Lalang Sarana Samudera Cabang
Pencurian muatan batubara dilakukan Sangata, Politeknik Negeri Samarinda.
dengan menggunakan kapal kecil. Samarinda.
4. Kesalahan dalam Pengukuran Draft Suyono. (2005). Shipping: Pengangkutan
Kesalahan dalam pengukuran draft dapat Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut.
terjadi karena kurang akuratnya surveyor Jakarta: PPM 2005.
dalam pembacaan draft pada tongkang Istopo. (1999). Kapal dan Muatannya:
maupun pada vessel.kesalahan dalam Cetakan kedua, 1999 Jakarta
pembacaan draft dapat berpengaruh
Indonesia. Tentang “Kapal dan
terhadap hasil atau jumlah muatan dengan
menggunakan perhitungan metode Muatannya”.
draught survey.

49
Mika Patayang, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019. ISSN: 2086-1419

Sudjatmiko. (1995) Pengertian Muatan.


Diakses pada hari selasa 26 Februari
2019, pada pukul 19.16
http://www.Maritimeworld.web.id/201
1/04/Pengertianmuatan.html?m=1.
Arwinas. (1999). Pengertian Muatan.
Diakses pada hari selasa 26 Februari
2019, pada pukul 19.16
http://www.Maritimeworld.web.id/201
1/04/Pengertianmuatan.html?m=1.
Http://www.seputarkapal.com/2016/05/jenis-
kapal-indonesia-fungsi.html.Diakses
pada hari Senin, 17 Juni 2019, pada
pukul 07.50 Wita.
Http://berau.prokal.co/read/news/43950-
angkut-alat-berat-kapal. Diakses
pada hari kamis 20 Juni 2019, pada
pukul 08.30 Wita.

50

Anda mungkin juga menyukai