Abstrak
Tujuan dalam kajian ini yaitu mendeskripsikan perawatan dan perbaikan Harbour Mobile
Crane (HMC) saat pelaksanaan Bongkar Muat Container di MV. Pekan Fajar. Metode
penelitian berupa observasi, interviu, wawancara, kepustakaan, dengan sumber data primer
dan sekunder serta analisis data deskriptif kualitatif. Obyek penelitian yakni di PT.Berlian
Jasa Terminal Indonesia Surabaya saat pelaksanaan bongkar muat di MV Pekan Fajar. Waktu
pengambilan data mulai dari 26 Februari 2021 sampai dengan 31 Mei 2021. Kesimpulan pada
penelitian ini terkait perawatan dan perbaikan Harbour Mobile Crane pada pelaksanaan
bongkar muat di MV Pekan Fajar dideskripsikan bahwa perlu dilakukan perawatan secara
rutin sesuai jadwal perawatan baik berkala maupun insidental. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar HMC siap digunakan saat pelaksanaan bongkar muat yakni: usia
pemakaian alat, rutinnya perawatan, penggantian komponen alat yang sesuai dengan batas
masa pakai alat, penyediaan spare part HMC yang mencukupi. Perawatan yang rutin akan
meminimalisasi perbaikan yang dilakukan serta memperlancar dalam pelaksanaan bongkar
muat di MV Pekan Fajar.
41 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
42 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
43 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
aktivitas bongkar muat pada pelabuhan penumpang. Bongkar muat barang dapat
dalam (Andromeda & Pratama, 2018). dilaksanakan melalui 2 tipe yakni vertikal
Pengiriman barang diangkut maupun horisontal. Tipe vertikal
menggunakan kapal, saat kapal akan sandar dinamakan lift on/lift off yang dilaksanakan
ataupun layar meninggalkan pelabuhan, menggunakan crane kapal, mobile crane
pengurusan dokumen kapal dilakukan serta crane tetap yang terdapat pada
menggunakan agen. Setelah kapal sandar, dermaga. Tipe horisontal dinamakan roll
aktivitas bongkar muat container on/roll off beragam pengangkutan beragam
dilaksanakan oleh Perusahaan Bongkar barang memanfaatkan truk (Katias &
Muat (PBM). Pengambilan barang yang Muhammad, 2017).
sudah sampai di tujuan pengiriman Secara garis besar kegiatan yang
dilaksanakan oleh pihak ketiga yang dilaksanakan di Pelabuhan Kontainer
menjadi wakil consignee lalu tahap dimulai saat container dari luar pelabuhan
berikutnya diposisikan menuju gudang tiba kemudian dilakukan pengangkutan
akhir dalam (Sari, 2019). menggunakan truck, selanjutnya truck
Mekanisme transportasi peti kemas menuju Container Yard, di CY, dilakukan
yakni penggabungan beragam moda penurunan kontainer dari truck
angkutan yang dilaksanakan memanfaatkan memanfaatkan peralatan bongkar yang
container, dengan maksud mempermudah tersedia pada CY (Alat: RTGC, RMGC,
alih muat barang dengan penyederhanaan Reach stacker, maupun Straddle Carrier).
mekanisme bongkar muat menjadi lebih Selanjutnya truck meninggalkan pelabuhan.
efektif serta efisien dalam (Siahaan et al., Proses selanjutnya yakni kontainer dimuat
2013). menuju kapal laut. Saat kapal laut yang
Berbagai hal penghambat akan mengangkut kontainer tersebut telah
produktivitas kegiatan bongkar muat antara sandar, maka dilakukan penaikan kontainer
lain kuantitas muatan kondisi alat bantu, menuju truck menggunakan alat bongkar
tersedianya kapal untuk mengangkut, yang tersedia pada CY (truck yang
tersedianya truk, keadaan cuaca, sumber dimanfaatkan yakni truck khusus yang telah
daya manusia, kesiapan alat serta perawatan disiapkan di pelabuhan), selanjutnya truck
merupakan hal yang harus diperhatikan dapat mengangkut kontainer menuju
pihak Perusahaan. Quayside agar dilakukan pemuatan menuju
Dampak yang muncul ketika crane kapal memanfaatkan alat bongkar khusus
mengalami kerusakan saat beroperasi, akan pada Quayside (CC, HMC, Crane), tahap
menyita waktu perbaikan yang tidak cepat ini pun berlaku sebaliknya. Pada Quayside
tergantung jenis kerusakannya. 2 crane menggunakan beberapa peralatan antara
yang digunakan pada 1 kapal jika terdapat lain: Container Crane, suatu alat
kebutuhan cukup besar (Limanto, 2018). berdimensi terbesar yang terdapat pada
Aktivitas bongkar muat berjalan pelabuhan kontainer, memiliki lengan
efektif tergantung proses handling dengan panjang serta lebar lebih
khususnya HMC, yang dinamakan proses dibandingkan kapal laut. Pemanfaatan rel
handling. Apabila telah melakukan tahap sebagai alat gerak; Harbour Mobile Crane
tersebut, terutama saat kegiatan bongkar memiliki bentuk sejenis
kapal, proses delivery maupun receiving crane yang pada umumnya memiliki
dilaksanakan setelah pembongkaran peti rancangan tersendiri agar mempunyai
kemas dari kapal serta meninggalkan lokasi kecepatan bongkar muat kontainer tinggi
bongkar muat (Limanto, 2018). apabila dibandingkan dengan crane biasa;
Pembuatan kapal barang Crane, merupakan alat yang telah jarang
dikhususkan untuk mengangkut barang. dimanfaatkan pada pelabuhan kontainer
Kapal ini berkapasitas lebih dari kapal disebabkan tingkat kecepatan bongkar muat
44 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
yang lambat. Produktivitas bongkar muat mengenai kegiatan dari proses bongkar
yang diperoleh serta diukur menggunakan muat kontainer yang terjadi di PT. BJTI.
rerata tonase barang/container/curah yang Sedangkan penulis memiliki
dilakukan pembongkaran serta pemuatan pendapat bahwa Metode Dokumentasi
menggunakan satuan jam (ton/jam, adalah sebuah metode/cara untuk
box/jam), dalam (Zuhdi, 2017). memperoleh beragam data yang dibutuhkan
pada sebuah kajian dengan
METODE mengabadikannya berupa gambar (foto),
Metode dalam kajian ini berupa rekaman gambar (video), rekaman suara,
metodologi deskriptif kualitatif sebagai maupun surat atau bukti tertulis lainnya
gambaran serta uraian objek penelitian dan yang terkait dengan kegiatan penelitian.
kaidah yang diperoleh berdasarkan teori Metode Dokumentasi yang penulis
terkait tema yang diambil. Penggunaan terapkan adalah dengan mengabadikannya
metode wawancara serta pengamatan berupa gambar (foto) dan dengan beberapa
(observasi), dokumentasi, kepustakaan. bukti tertulis yang terkait dengan kegiatan
Pengamatan pada perawatan serta dari proses bongkar muat container yang
perbaikan alat pada pelaksanaan bongkar terjadi di PT. BJTI. Namun, penulis tidak
muat menggunakan harbour mobile crane memiliki bukti dokumentasi lebih banyak
di MV Pekan Fajar. dikarenakan cukup padatnya dalam
Kajian ini dilakukan selama penulis pekerjaan tersebut dan timing yang kurang
melaksanakan praktek darat di PT Berlian tepat ketika data yang penulis butuhkan
Jasa Terminal Indonesia Surabaya saat tersebut terjadi sehingga menyebabkan
pelaksanaan bongkar muat container di kurangnya data dengan menggunakan
MV. Pekan Fajar. Waktu penelitian selama Metode Dokumentasi tersebut.
3 (Tiga) bulan dimulai dari tanggal 26 Metode Studi Pustaka
Februari 2021 - 31 Mei 2021. (Kepustakaan) yang penulis terapkan
Penulis memiliki pendapat bahwa adalah dengan mencari beberapa referensi
metode observasi adalah sebuah metode berupa karya tulis, jurnal, dokumentasi dari
maupun cara dalam memperoleh data yang para ahli, beberapa informasi tertulis dalam
dibutuhkan saat kegiatan penelitian dengan hukum negara, dan beberapa artikel lainnya
melaksanakan pengamatan langsung ke mengenai kegiatan dari proses bongkar
dalam objek penelitian yang telah muat container yang ada di PT. BJTI.
ditentukan untuk mencermati dengan lebih Dalam penelitian ini, penulis
jelas mengenai kegiatan yang diamati dan menjelaskan mengenai beberapa kendala
mendapatkan data-data dengan lebih mudah. yang seringkali terjadi pada kegiatan dari
Metode Observasi yang penulis tahap aktivitas bongkar muat kontainer di
terapkan adalah dengan mengamati PT BJTI. Hal ini dikarenakan Pengaruh
langsung mengenai proses dari kegiatan Kesiapan Dari setiap perencanaan yang
bongkar muat container yang terjadi di PT. terdapat pada salah saat proses kegiatan
BJTI. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bongkar muat tersebut. Terjadinya
dengan lebih jelas dan memastikan perbedaaan waktu yang sangat jauh dalam
beberapa kendala yang sering terjadi serta proses bongkar muat container menjadi
upaya atau solusi untuk mengatasi beberapa sebuah kendala yang harus diatasi untuk
kendala yang seringkali terjadi. menciptakan pelayanan yang lebih baik lagi
Metode Interviu yang penulis kepada seluruh pihak terkait dan juga untuk
terapkan adalah dengan menanyakan mempersingkat waktu dari kegiatan
langsung kepada para karyawan/ti yang bongkar muat container tersebut supaya
berada pada objek penelitian tersebut tidak menyebabkan banyak kerugian serta
45 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
juga tidak memerlukan waktu yang terlalu 80% karena jika melebihi 100% Engine
lama. nya dapat over hits.
i. Batre.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan analisa yang diperoleh, Kemudian setelah dilakukan
penulis menemukan hal-hal terkait pengecekan dan dipastikan oleh mekanik
perawatan dan perbaikan HMC dalam AKR ataupun BIMA bahwa alat dalam
pelaksanaan bongkar muat container di MV kondisi ready atau siap, maka alat siap
Pekan Fajar yakni: untuk digunakan untuk kegiatan operasi
Alat Harbor Mobile crane sebagai bongkar/muat.
alat utama untuk menunjang kelancaran Ketika alat sudah bekerja, pada saat
bongkar muat sering mengalami mantaince bongkaran alatnya tidak lock on lock pada
(kerusakan), kondisi ini juga dipengaruhi alat spreader tidak mau mengunci/
dari kondisi alat yang sudah tua dan menglock container. Pada saat ingin di
membutuhkan perawatan yang rutin untuk angkat dengan spreader tidak mau
menjaga alat tetap stabil dan dapat mengunci karena kurangnya persiapan,
beroperasi. ternyata setelah dicoba berulang kali oleh
Adapun penyelesaian yang operator dan tidak mau mengelock.
dilaksanakan dalam mengatasi hambatan Kendala alat selain dari kesiapan alat dan
yang ditemui Harbour Mobile Crane kerusakan pada alat.
sebelum terjadinya Mantaince adalah Setelah mencoba berulang kali dan
perlu perawatan yang rutin. Spreader tetap tidak mau mengunci
Perawatan merupakan langkah awal Operator menghubungi mekanik untuk
untuk menjaga alat agar selalu stabil dan dilakukan pengecekan terhadap spreader
dapat beroperasi. Perawatan ini dilakukan yang digunakan.
oleh mekanik (operator) dari AKR maupun Setelah mekanik ready di area,
dari BIMA sebagai partner kerjasama. spreader diturunkan ketika dilakukan
Langkah awal yang dilakukan mekanik pengecekan ternyata lock on lock nya ada
sebelum alat digunakan dilakukan bagian yang retak karena sudah lama tidak
pengecekan alat seperti: diganti. Kemudian mekanik memastikan
a. Pengecekan Oil Engine penyebabnya yang mana ternyata lock on
Pertama–tama mekanik memastikan lock nya sudah mencapai 80 ribu box yang
alat terparkir di area code dermaga, dilock oleh mekanik yang artinya lock on
lalu memasukkan kap mesin ke dalam lock pada spreader tersebut sudah mencapai
bak oil, baru dilihat tanda pada starting batas maksimum penggunaan dan harus
yang dicelupkan tidak boleh melewati diganti dengan lock on lock yang baru.
batas pada tanda atau pun kurang dari Namun karena pergantikan lock on
garis minimum yang ditentukan. lock membutuhkan biaya dan harus ditindak
b. Pengecekan Air Radiator lanjuti dan diperiksa oleh pihak BKI (Biro
c. Hidrok hiblok Klasifikasi Indonesia) sebagai badan
d. Level Oil pengawas standar operasional alat,
e. Operating & Stop sehingga untuk mengatasi kerusakan lock
Dilakukan pengecekan rutin on lock spreader tersebut mekanik
f. Panel (Copel) mengatasinya dengan melakukan
g. Kipas mesin dipastikan harus menyala. pergantigan spreader yang sedang tidak
h. Edul (Suhu) dipakai. Kecepatan operator juga
dalam hal ini dipastikan suhu tidak mempengaruhi dari jumlah container yang
boleh melebihi 100% dan minimal dapat diangkat, tetapi rata - rata petugas
operator, sudah mampu mengoprasikan alat
46 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
47 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang
48 | P a g e