Republik Indonesia
Merajut
Konektivitas
Negeri Bahari
Fakta dan Implementasi
Kontributor
Harry Boediarto
Direktur Usaha Angkutan Kapal Barang dan Tol Laut (PT PELNI)
Rein Gazalba
Corporate Deputy Director Freight Marketing and Sales (PT KAI)
Desainer
Rayi Citha D.
Nenek Moyangku
Nenek moyangku orang pelaut
Gemar mengarung luas samudra
Menerjang ombak tiada takut
Menempuh badai sudah biasa
01
Fakta Sejarah Bangsa
Bahari
Negara Indonesia adalah negara Maritim
yang berkekuatan agraris atau negara
Agraris yang berkekuatan Maritim. Sejak
masa prasejarah keduanya merupakan
kekuatan besar yang harus dikembangkan
secara simultan dan paralel.
5
Penjelajah Majapahit dan Sriwijaya
Sebagai Negeri Maritim
DULU
ANG
SEKAR
6
Manajemen
Pelabuhan
02
Pelabuhan
adalah potensi
1 2 3 4 5
Arrival at Port – Docking & Unload Container Yard – Tempat peti kemas Customs & Excise Warehouse and Courier
Kedatangan di – Kapal sandar di
3. Jasa pembongkaran barang 7. Jasa pengurusan 9. Jasa pergudangan (cold
Pelabuhan dermaga
4. Jasa penimbunan sementara barang dan storage and handling)
1. Queue Service 2. Jasa pemindahan 5. Jasa angkut sementara penimbunan 10. Jasa distribusi ke
(Jasa antre dan barang dengan 6. Jasa bongkar muat oleh TKBM 8. Jasa pengeluaran sub-warehouse
Tugboat) crane untuk pemeriksaan barang dari pelabuhan 11. Jasa kurir ke konsumen
Dwelling Time
8
Bongkar Muat
Barang (PBM)
Jasa Pengurusan
Transportasi (JPT)
Tally Mandiri
Pengelolaan Kapal
(Ship Management)
Bongkar Muat
Barang Milik Sendiri,
Dengan Pipa,
Konveyor dan Ro-Ro
Keagenan Awak
Kapal (Crew Agent)
Keagenan Awak
Kapal (Crew Agent)
Perawatan Dan
Perbaikan Kapal Kegiatan Usaha Jasa
(Ship Maintenance)
Terkait Kegiatan
Penataan jasa pelabuhan bagian Pelayaran
penting dari daya saing.
9
Membuat Manajemen
Pelabuhan yang Efisien
Banyaknya jasa-jasa yang ada di
pelabuhan memerlukan kolaborasi tenaga
kerja. Digitalisasi belum cukup memadai
untuk mengkolaborasikan kegiatan jasa di
dalam manajemen pelabuhan. Hal lain yang
lebih diperlukan adalah keterampilan dan pola
kerja para penyedia jasa, seperti penggunaan
palet di pelabuhan yang bekerja mengikuti
sistem digital.
Bongkar muat
secara manual,
butuh 2-6 orang
Bongkar muat dengan
dengan waktu 6
forklift dan palet. Hanya
jam.
butuh 1-2 orang dengan
waktu 2 jam.
LPI
LPI atau indeks performa logistik
mengukur seberapa handal kegiatan
perpindahan barang yang dimiliki suatu
negara. Indeks ini menilai performa
bea cukai, infrastruktur, pelabuhan
internasional, kompetensi perusahaan
pengirim, pelacakan dan ketepatan waktu
pengiriman barang.
10
Manajemen Pelabuhan
Didukung oleh Potensi
Jasa Transportasi dan
Pergudangan
Pertumbuhan Sektor Jasa Transportasi dan
Pergudangan terus naik. Pada kuartal III tahun
2019, Jasa Transportasi dan Pergudangan
mencapai di titik 6,63 jika dibandingkan dengan
kuartal III tahun 2018.
4
Q3/2018
Q2/2019
Q3/2019
15
10
Pos & kurir
Laut
Darat
Sungai, danau
5
Rel
Udara
11
Pengalaman negara peringkat pertama
Logistics Performance Index 2018
Kesadaran Jerman akan
Pentingnya Sebuah Pelabuhan
Pelabuhan menghubungkan perusahaan Jerman
mengakses pasar global, menjaga posisi Jerman sebagai
situs produksi, menyediakan jasa rendah biaya untuk
perusahaan Jerman dan merupakan sebuah iklan daya saing
Jerman dalam ekonomi global.
12
Resiko Kepadatan Angkutan Barang dan
Penumpukan di Pelabuhan Meningkat
Ketergantungan hanya pada satu moda angkutan sebagai penghubung
Ke pelabuhan. Waktu kegiatan di pelabuhan semakin lama karena antrian.
Angkutan Barang
di Indonesia
7%
90% Angkutan Laut
Angkutan Darat 3% Angkutan Lainnya Ketergantungan
Kepadatan dan Kemacetan Kedatangan dan
Jalan Raya Memunculkan Keberangkatan Kapal
Kebijakan Penyelesaian Barang di Tg.Priok &
Kepadatan Jalan Raya Tg.Perak
Apa Solusinya?
Konektivitas dan modernisasi
manajemen pelabuhan.
13
Distribusi Sarana Transportasi di Indonesia
Ketergantungan pada sarana transportasi darat sangat dominan dan paling
menentukan biaya logistik. Beban pemeliharaan jalan dan BBM semakin meningkat.
90%
84% Penumpang
Barang
7,3%
5,3% 7%
0,6%
1,8% 1,5%
0% 0%
Tingginya permintaan lalu lintas barang dan jasa terhadap infrastruktur jalan
1. 84% lalu lintas angkutan penumpang dan 90% lalu lintas angkutan barang bertumpu
pada jalan.
2. Hanya ± 7% lalu lintas angkutan barang menggunakan moda transportasi laut.
3. Terlalu banyak anggaran untuk jalan
Vietnam
Air 19,66%
3,00
Thailand
Malaysia
Udara 1,44%
China
14
Membangun Opsi
Sarana Transportasi
(Bus, truk, kapal, kereta dan
pesawat)
Unit Ekuivalen
1 15 58 1
15 Derek
2,25x
100 870
Mobil Hopper Gerbong KA Large Semi
Tongkang Large Semi Tongkang
Jumbo
15
Integrasi Moda Transportasi
Truk
Jadwal Fleksibel
Waktu Sulit Diprediksi
Keamanan Rawan
Biaya Eksternal Tinggi
Pengembangan Kapasitas Penuh dan hampir tidak bisa lagi dikembangkan
Kereta Api
Jadwal Terjadwal
Waktu Tepat Waktu
Keamanan Relatif Aman
Biaya Eksternal Hampir Tidak Ada
Pengembangan Kapasitas Terbatas
Kapal Laut
Jadwal Terjadwal
Waktu Tepat Waktu
Keamanan Relatif Aman
Biaya Eksternal Hampir Tidak Ada
Pengembangan Kapasitas Hampir Tidak Terbatas
Truk
Pelabuhan Pelabuhan
Konsolidator Distributor
Udara Kapal
Jadwal
Agregator Retailer
Produsen Konsumen
Kereta Api
Salah satu permasalahan besar dalam rigid. Kapal laut yang bersandar di pelabuhan harus
logistik adalah mengenai ketidakpastian waktu. menunggu truk yang mengalami keterlambatan
Ketidakpastian waktu dalam proses perpindahan dalam perjalanannya untuk memenuhi kapasitas yang
barang dari produsen ke konsumen menyebabkan dimiliki. Dengan adanya integrasi dan kolaborasi dari
kenaikan pada biaya logistik. Selama ini, jadwal setiap pelaku usaha moda transportasi, diharapkan
dari setiap moda transportasi yang tidak selaras dapat merumuskan jadwal yang sudah selaras dan
mengakibatkan adanya pertambahan waktu yang meningkatkan kepastian waktu dalam mobilisasi
tidak direncanakan. Jadwal truk yang fleksibel tidak logistik.
mengakomodir jadwal kapal laut dan kereta api yang
16
Menaikkan Efisiensi
Reaktivasi dan Optimalisasi Potensi Dry Port
Reaktivasi dan optimalisasi dry port
merupakan salah satu solusi untuk menekan
biaya logistik. Dengan diaktifkannya
kembali dry port, kemacetan akibat truk
container akan terurai, dan ongkos angkut
barang ke pelabuhan akan semakin murah.
Truk dan kereta api perlu dikolaborasikan
untuk mengangkut barang, dimana truk
akan menjadi feeder, dan kereta menjadi
pengangkut utama menuju pelabuhan.
1 Lift on to container
2 Lift off to train
3 Loading to ship
17
Bisnis Logistik
Sektor Maritim
18
03
Proses Bisnis Logistik Maritim
Setiap pergerakan memerlukan jasa yang menimbulkan biaya bagi pengguna jasa
Uang Tambang
CPP Stevedoring Cost CPP Stevedoring Cost
Board Board
Receiving Cargodoring Stevedoring Stevedoring Cargodoring Delivery
Free In
Free Out
Liner
Port to Port All In
Port to Door
Door to Port
Door to Door
Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) / EMKL Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) / EMKL
PBM Tarif OPP/OPT PBM Tarif OPP/OPT
Batas
Batas Pelabuhan
Pelabuhan
Shipping
19
Pengiriman Barang Antara Jawa – Luar Jawa
Dengan integrasi kapal laut dan angkutan kereta api
(Untuk distribusi barang di Pulau Jawa)
Sorong
Manokwari
Ambon
Jayapura
Pusat Distribusi
didesentralisasi ke
Probolinggo
Pelabuhan
Probolinggo
PT. DABN
Stasiun peti kemas ± 80 Ha
Gedebage
Stasiun
Jebres
Stasiun
BUMN PT. ISN & Rambipuji
BUMN PT. PIER ±
50 Ha
20
Evolusi Transportasi Barang dan Penumpang
Era Perkebunan
21
Konektivitas dan
Distribusi Aktivitas
Pelabuhan
Pelabuhan Tanjung Priok digunakan
sebagai hub utama untuk aktivitas
impor-ekspor di Indonesia.
Sorong
Manokwari
Ambon
Jayapura
Pusat Distribusi
didesentralisasi ke
Probolinggo
22
Koneksi Daerah Konsumsi, Produksi & Industri ke Pelabuhan
Menghubungkan Kawasan Industri ke Pelabuhan
Tarumajaya
(53km, 32km)
Tangerang
(100km, 50km) Muara Gembong
Tj Priok & Marunda
(60km, 40km)
(60km, 7km)
Cilamaya
(30km, 30km)
27km
Major Consumption
Area 20% Major Industrial
Estate 60%
50km
Cikarang Dry Port
JABA- (Spoke)
BEKA
MM
2100 SURYA
CIPTA
LIPPO
EJIP KIIC
KIKC
GIIC
HYUNDAI
KIM
KBI
23
Kondisi Pelabuhan Saat Ini
Kondisi pelabuhan kita saat ini dioperasikan
oleh berbagai operator yang beroperasi di
kavlingnya masing-masing. Kavling yang tidak
terlihat tersebut membuat proses mobilisasi di
pelabuhan seringkali memakan biaya tambahan
yang tidak ada di dalam daftar.
24
Penyederhanaan Aturan Operasional
25
Peraturan Menteri PM Nomor 83 Tahun 2016
Perhubungan Tentang Penyelenggaraan
Nomor 49 Tahun 2017 dan Pengusahaan Depo
Tentang penyelenggaraan dan Peti Kemas
pengusahaan jasa pengurusan
Usaha depo peti kemas adalah kegiatan usaha
transportasi meliputi penyimpanan, penumpukan, pembersihan
dan perbaikan peti kemas.
Kegiatan Usaha Jasa Pengurusan Transportasi
Depo peti kemas adalah tempat di dalam atau
Kegiatan usaha jasa pengurusan transportasi di luar Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) pelabuhan
merupakan kegiatan usaha yang bergerak dalam yang berfungsu untuk kegiatan penyimpanan,
bidang yang diperlukan bagi terlaksananya penumpukan, pembersih/pencucian, perawatan,
pengiriman dan penerimaan barang melalui perbaikan, pemuatan, pembongkaran serta
transportasi darat, perkeretaapian, laut dan udara kegiatan lain untuk mendukung kelancaran
penanganan peti kemas.
yang dapat mencakup beberapa kegiatan.
26
Dampak Kerumitan Operasional
Antrian kapal dan antrian truk membutuhkan biaya yang tinggi dengan waktu yang
lama. Hal ini menurunkan daya saing Indxonesia.
27
Potensi Penggunaan Di Pulau Jawa terdapat beberapa lokasi
Container Yard (CY) kereta api :
Jaringan Angkutan Kereta Cilegon, Cikarang, Klari, Cibungur, Bandung,
Serta sebagian lokasi depo kontainer Selain CY tersebut, terdapat logistics park
yang terkonsentrasi di jawa bagian terintegrasi dengan jaringan rel kereta api
utara di Kedunggedeh Karawang (dikembangkan
oleh Lookman Djaja Land)
Memperkuat Perdaganan
dengan Konektivitas Tanah
Air (Darat dan Laut)
Era Hindia-Belanda
Sejarah mencatat angkutan kereta api
mencapai puncak masa emasnya antara 1920-
1930. Pemasangan jalur rel pertama Naamlooze
Vennootschap Nederlands(ch)-Indische Spoorweg
Maatschappij (NIS), perusahaan kereta api milik
Hindia Belanda, pada 17 Juni 1864 oleh Gubernur
Jenderal Hindia-Belanda, Baron Sloet van De Beele
di desa Kemidjen Samarang berkembang pesat 50 Jalur kereta di Pelabuhan Tanjung Priok (Batavia Haven)
tahun kemudian. Padahal, pembangunan jalur rel
ini awalnya dianggap kurang penting dan menjadi
perdebatan panjang.
28
Era Modern
Setelah sekian lama upaya pemerintah
untuk menghidupkan kembali jalur kereta yang
terhubung ke pelabuhan sebagai integrasi moda
angkutan, belum sepenuhnya berjalan. Hambatan
fundamental adalah menghapus ketergantungan
pada angkutan truk yang saat ini memadati
pelabuhan dan konflik kewenangan penataan
kawasan pelabuhan.
Era Digital
Tuntutan efisiensi membuat para operator
logistik seakan berlomba membuat aplikasi yang
bertujuan untuk memudahkan akses pengguna jasa
memperoleh layanan, seperti aplikasi pemesanan
kargo, jadwal dan tarif angkutan, serta pengurusan
dokumen terkait transportasi. Aplikasi layanan ada
yang berupa pengurusan angkutan moda tunggal
(truk, kereta, kapal, pesawat udara), pengurusan
muatan kargo (cargo space) dan multi moda
(kombinasi angkutan).
29
Desentralisasi Pusat Distribusi
Dapat mengurangi beban mobilitas angkutan barang dan penumpukan di pelabuhan
Sorong
Manokwari
Jayapura
Ambon
Pusat Distribusi
didesentralisasi ke
Probolinggo
Risiko Kelebihan
Beban Muatan
Beban angkutan laut di
Tanjung Perak Surabaya sangat
padat melayani rute Indonesia
Timur ditambah adanya tol laut.
Sementara angkutan ekspor dan
impor terkonsentrasi di Tanjung
Priok Jakarta. Mobilitas angkutan
kargo terpolarisasi pada 2 pelabuhan
memerlukan desentralisasi pusat
distribusi (logistic yard) dengan
menambah akses moda kereta api
untuk mengurangi beban angkutan
truk.
30
Implementasi
04 31
Terminal Gedebage
yang Tidak Lagi “Gede”
Dengan tidak dimasukkannya terminal kargo kereta api menuju pelabuhan laut.
gedebage sebagai pelabuhan darat, Melayani kargo pabrik-pabrik tekstil di sekitar
aktivitas bongkar muat angkutan berbasis kawasan. Sebelum 2017, Terminal Gedebage
rel menjadi terhenti. Penghapusan fungsi melayani hingga tujuh rangkaian kereta kargo
Terminal Gedebage sebagai Pelabuhan dengan 15 gerbong setiap rangkaian. Ketika
Darat Pendukung. Konektivitas kereta kargo terjadi penghapusan fungsi dryport di tahun
pada pelabuhan terhenti, angkutan darat 2015, kegiatan kargo di Terminal Gedebage
penghubung hanya bergantung pada truk. nyaris tutup. Pabrik-pabrik tekstil terpaksa
menanggung biaya transportasi lebih mahal
Terminal Gedebage merupakan salah satu dan berdampak pada penurunan daya
dryport yang mengintegrasikan angkutan saingnya.
32
Solusi: Perubahan Aturan agar Terminal Gedebage Kembali
Sebagai Dry Port Selain Cikarang
5 Kawasan Industri: Sentra Jeans Cihampelas, Sentra Sepatu Cibaduyut, Sentra Rajut Binongjati, Sentra Tekstil
Cigondewah dan Sentra Kaos Suci.
33
Reaktivasi Jalur Rel ke
Pelabuhan Probolinggo
Dengan semakin banyaknya muatan di kawasan
Jawa Timur bagian Timur serta Pasuruan Industrial
Estate Rembang (PIER), ada beberapa kondisi yang
perlu dipertimbangkan adalah: Mobilitas angkutan
darat truk tidak lagi sebanding dengan kapasitas
lebar dan daya beban jalan sepanjang jalur utara,
kepadatan pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
yang melayani rute pelayaran ke kawasan Timur
Indonesia dan kepadatan lalu lintas jalur utara.
34
Integrasi Stasiun dan
Pelabuhan
Berkaitan dengan kondisi tersebut, integrasi
multi moda khususnya angkutan kereta api menuju
pelabuhan Probolinggo berpotensi mengatasi
beberapa kondisi di atas. Berdasarkan dokumen
aset KAI Daop 9, akses kereta api menuju
pelabuhan Probolinggo sudah ada sejak awal 1980,
namun tidak lagi difungsikan karena pertimbangan
muatan yang terbatas. Namun dengan semakin
padatnya mobilitas muatan saat ini di sepanjang
jalur utara dan pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya,
pemanfaatan angkutan kereta dapat menghasilkan
efisiensi biaya logistik dan pemeliharaan jalan raya.
35
Konektivitas Pasar Induk Menurut jejak sejarah, stasiun Cipinang dibangun
pada 1887 (lin BOSM) dan ditutup operasionalnya
Beras Tjipinang 2018. Stasiun ini pernah sebagai titik akhir perjalanan
kereta api angkutan hewan ternak yang melayani rute
Pasar Induk Beras Cipinang yang saat ini Kandangan–Cipinang. Pada stasiun ini dulu disediakan
dikelola oleh PT. Food Station Tjipinang Jaya, dipo gerbong untuk menyimpan gerbong-gerbong
salah satu BUMD Pemda Provinsi DKI Jakarta ternak. Saat ini sudah tidak ada lagi kereta api yang
mulai dibangun pada 1972 dan beroperasi sejak berhenti di stasiun Cipinang.
1974 di masa Gubernur Ali Sadikin. Sebelum Konsep pembangunan pasar induk beras Cipinang
pasar induk ini dibangun, pedagang beras banyak di era Gubernur Ali Sadikin secara lokasi sangat
berjualan di sekitar stasiun Jatinegara. Pada 1974 berdekatan dengan stasiun kereta api dengan desain
para pedagang beras berjualan di sekitar stasiun bangunan gudang yang sepertinya terhubung dengan
Jatinegara. Letak kompleks pergudangan pasar jalur rel. Namun, integrasi tersebut belum terwujud
induk Cipinang bersebelahan dengan stasiun kereta hingga saat ini.
api Cipinang.
Perbandingan Angkutan
Per Bulan
700
36
Mengangkat Potensi
Ikan Kerapu
Potensi laut Indonesia melimpah, salah satunya
ikan kerapu. Produksi ikan kerapu saat ini tidak
sekedar mengandalkan penangkapan, tetapi melalui
pembudidayaan ikan kerapu. Produksi ikan kerapu
tersebar di berbagai wilayah menghadapi aneka
persoalan termasuk dampak dari keterbatasan
angkutan. Korporasi pembudidayaan ikan kerapu
di Pulau Wijir, Kepulauan Aru, Provinsi Ekspor
Persoalan kompetisi produksi budidaya ikan
telah mampu memenuhi ekspor 5 kali setahun
kerapu salah satunya adalah biaya angkutan bibit
dengan kapasitas per ekspor mencapai 18 ton.
ikan kerapu. Nelayan ikan kerapu di pulau Jawa
Pengangkutan ikan kerapu disediakan oleh importir.
memperoleh bibit ikan kerapu kebanyakan dari
Sedangkan kelompok nelayan pembudidaya ikan
pusat pembibitan di Situbondo, Jawa Timur. Bibit
kerapu di Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu tidak
ikan tersebut diangkut dengan truk kecil menuju
mampu bersaing dengan kelompok nelayan Jawa
ke Jawa Tengah dan Jakarta. Jelas, harga bibit ikan
Tengah karena terpaut harga produksi Rp 10.000
kerapu yang diterima nelayan Jawa Tengah terpaut
per kg lebih murah.
lebih murah dari nelayan Kepulauan Seribu dan
menyebabkan harga produksi ikan kerapu menjadi
tidak kompetitif.
Solusi untuk mengurai persoalan usaha produksi budidaya ikan kerapu yang dihadapi oleh kelompok nelayan
ikan kerapu telah dilakukan dengan memanfaatkan kehadiran startup yang bergerak di bidang perikanan seperti
Growpal dan Aruna dalam hal penataan produksi serta mengupayakan angkutan bibit ikan kerapu berbasis rel dari
Situbondo melalui jalur utara menuju ke Jawa Tengah dan Jakarta.
37
Penerapan
Teknologi
Bahari
38
05
Penerapan teknologi di sektor logistik umumnya diterapkan
untuk manajemen pengiriman, pendataan, dan pelacakan barang.
Penggunaan teknologi yang telah dilakukan oleh perusahaan logistik
perlu dikolaborasikan untuk menghasilkan kepastian waktu dan
biaya.
39
Masing-masing moda transportasi
beroperasi pada jalur dan jadwalnya
masing-masing (belum terintegrasi).
40
Vessel Traffic System di Indonesia
Berperan penting mengatur lalu lintas pelayaran dan kepastian jadwal
Area Perairan Di
Area Perairan Dekat Utara Madura
ALKI I (Selat Sunda)
Pada zaman dahulu di tahun 1800an, kapal Traffic Controller (ATC) pada pengaturan lalu
akan menggunakan sandi berupa morse ataupun lintas pesawat. Dalam jaringan VTS, kapal dapat
bendera untuk berkomunikasi dan menyatakan memasang radio pada frekuensi tertentu untuk
diri untuk sadar pada pelabuhan. Komunikasi mendapatkan informasi mengenai iklim, cuaca,
kemudian semakin berkembang pada zaman lalu lintas dan rintangan di area perairan.
perang dunia kedua, dimana gelombang radio
mulai dipakai untuk berkomunikasi. Sejak itu, Sebagai negara yang memiliki wilayah laut
keberadaan radio dalam sebuah kapal laut yang luas serta dilalui banyak kapal, penting
menjadi semakin penting. bagi Indonesia untuk memiliki VTS. Selain untuk
menjalankan fungsi pengawasan lalu lintas
Kesadaran pentingnya memantau arus kapal territorial, VTS juga merupakan salah satu
yang masuk dan keluar di suatu wilayah perairan jasa di sektor maritim yang sangat potensial.
muncul pertama kali saat perang dunia kedua. Jasa lalu lintas perhubungan laut berperan
Di Inggris, radar pertahanan dipasang sebagai untuk memberikan informasi akurat terhadap
langkah awal dalam mengantisipasi kapal Jerman kapal angkut sehingga antrian masuk menuju
yang mendekat. Tidak lagi untuk mendeteksi pelabuhan menjadi lebih rapi dan teratur. Dengan
kapal musuh, kini kesatuan radar, sensor dan adanya VTS, kapal dapat menekan biaya yang
gelombang radio komunikasi, terintegrasi dalam diakibatkan oleh kelalaian pada situasi sekitar
suatu teknologi bernama VTS. dan ketiadaan informasi.
Vessel Traffic System (VTS) merupakan Selama ini kapal kargo internasional yang
seperangkat sistem yang berfungsi untuk melalui Indonesia, lalu lintasnya diatur oleh
melacak, memantau, dan mengkomunikasikan Singapura karena belum adanya fasilitas
pusat kendali lalu lintas laut dengan kapal-kapal VTS yang memadai di Indonesia. Pergerakan
laut yang melintasi suatu perairan. Teknologi VTS kapal yang melalui wilayah teritori Indonesia
menggunakan berbagai sensor dan radar untuk seharusnya diatur oleh otoritas kelautan Republik
memantau cuaca, ketinggian air laut, rintangan, Indonesia karena masuk kedalam wilayah
serta bahaya yang mungkin berada di tengah jurisdiksinya. Oleh karena itu, pemasangan VTS
laut. Jika dianalogikan, VTS mirip dengan Air perlu dilakukan untuk menjadikan Indonesia
sebagai negara maritim.
41
Kepadatan lalu lintas kapal laut di wilayah perairan Indonesia
42
Digital Supply Chain
Management
Digital SCM semakin banyak dikembangkan
oleh pelaku usaha logistik untuk menurunkan biaya
transaksi melalui paperless dan untuk mempercepat
waktu pekerjaan tata kelola (hardwork).
Implementasi digital SCM terbukti mempercepat
proses pelayanan konsumen dan meningkatkan
efisiensi transaksi. Dengan teknologi pendukung:
Sistem komputasi cloud, Internet of Things, Sistem
control otomatis, Augmented reality dan simulasi,
3-D printing, Komputasi kognitif dan Analisis
mutakhir.
Koridor Ekosistem
Membangun koridor digital antar pelaku
usaha yang berkaitan agar lebih cepat dalam
menyalurkan informasi, data dan bukti kesepakatan
serta terdistribusi. Integrasi harus tetap menjamin
fleksibilitas platform setiap pelaku usaha dan
kompatibilitas antar platform.
43
Transformasi Bisnis
Proses bisnis saat ini yang masih berjalan secara parsial perlu ditransformasikan menjadi kolaborasi bisnis, berjalan
dengan suatu teknologi dan sistem yang terintegrasi, serta berbagi informasi dan sumberdaya.
Kondisi Sekarang
Ecomm Agregator
Ledger Ledger
Ledger Ledger
Warehouse Angkutan
44
Implementasi Smart Contracts dalam Logistik
Rules
Government Platforms
Smart Contracts Platform
Regulators
Market
Ecommerce Platforms
45
Daftar
Pustaka
Nasution, M. Nur, 2004, Manajemen Transportasi, Ghalia Indonesia
Boediarto, Harry, 2011, Penetapan Areal Vessel Traffic Services (VTS), Paparan
Boediarto, Harry, 2019, Potensi Pengembangan & Pemanfaatan Pelabuhan Probolinggo dari/ke Indonesia
Timur serta Pelabuhan Patimban untuk mengurangi beban kepadatan pelabuhan Tanjung Priok dan
Pelabuhan Tanjung Perak/Gresik, PT. Pelni (Persero)
Direktorat Usaha Angkutan Barang & Tol Laut, 2019, Poros Maritim dan Logistik Maritim, PT Pelni (Persero)
Karakitsos, Elias; Lambros Varnavides, 2014, Maritime Economics - A Macroeconomic Approach, Palgrave
Macmillan
Ardison, MS, 2016, Sejarah Pelayaran Nusantara: Jejak Indonesia di Lautan Dunia, Stomata
Dick-Read, Robert, 2008, Penjelajahan Bahari (Pengaruh Peradaban Nusantara di Afrika), Mizan Pustaka
Kasnowiharjo, Gunadi, 2017, Nenek Moyangku Orang Pelaut: “Menengok Kejayaan Kemaritiman
Indonesia Masa Lampau”, https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/nenek-moyangku-orang-pelaut-
menengok-kejayaan-kemaritiman-indonesia-masa-lampau/
Nugroho, Adi, Mengenang Kehebatan Jung Jawa, Kapal Penguasa Perdagangan Dunia yang Dilupakan
Indonesia, https://www.boombastis.com/kapal-jung-jawa/77653
Batti, Pieter, 2011, Masalah dalam Penerapan UU Pelayaran, https://www.hukumonline.com/berita/baca/
lt4dfb22c545ed4/masalah-dalam-penerapan-uu-pelayaran-broleh--pieter-batti-/
IMO, 2017, Fal Convention, http://www.imo.org/en/OurWork/Facilitation/ConventionsCodesGuidelines/
Pages/Default.aspx
Federal Ministry for Economic Affairs and Energy, 2019, Maritime Agenda 2025, https://www.bmwi.de/
Redaktion/EN/Publikationen/maritime-agenda-2025.html
Federal Ministry of Transport and Digital Infrastructure, 2019, National Strategy for Sea and Inland
Ports 2015, https://www.bmvi.de/SharedDocs/EN/Articles/WS/national-strategy-for-sea-and-inland-
ports-2015.html
Kementerian PUPR, 2017
Japan Transport Economy Reseach Center, 2012
46
Edi Prio Pambudi Ghina Athira Habibulloh Adi Negoro
Staf Ahli Bidang Hubungan Tenaga Teknis Tenaga Teknis
Ekonomi dan Kemaritiman Staf Ahli Bidang Hubungan Staf Ahli Bidang Hubungan
Ekonomi dan Kemaritiman Ekonomi dan Kemaritiman
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian