Oleh:
Ketut Dewi Martha Erli H.,ST,MT
Pelayanan sistem transportasi yang memadai sangat diperlukan dalam
rangka meningkatkan aksesibilitas wilayah serta pelayanan mobilitas
orang dan barang/jasa. Peningkatan aksesibilitas dapat meningkatkan
keterbukaan wilayah-wilayah yang terisolir atau terbelakang
Pelayanan infrastruktur transportasi yang memadai dapat menjadi
penggerak sektor ekonomi wilayah (prime mover) yang dapat
Peran Infrastruktur menciptakan multiplier effect bagi sektor-sektor lainnya melalui
Transportasi dalam peluang investasi
Pengembangan
Wilayah
Infrastruktur
Transportasi Laut
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri
atas daratan dan/atau perairan
dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan pengusahaan yang
dipergunakan sebagai tempat kapal
Definisi bersandar, naik turun penumpang,
dan/atau bongkar muat barang,
Pelabuhan berupa terminal dan tempat berlabuh
kapal yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan dan keamanan
pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra-dan antarmoda
transportasi
Menurut jenisnya Menurut jenis pelayanan
Pelabuhan khusus terhadap kapal dan
Pelabuhan umum
yang digunakan
yang digunakan
untuk kepentingan muatan
untuk melayani sendiri guna
kepentingan umum menunjang kegiatan
tertentu
Pelabuhan Utama
Klasifikasi (Mayor Port):
pelabuhan yang
Pelabuhan Cabang
(Feeder Port):
Pelabuhan Menurut kegiatannya melayani kapal- pelabuhan yang
kapal besar dan melayani kapal-
merupakan kapal kecil yang
pelabuhan mendukung
angkutan sungai
dan danau-
angkutan pengumpul/pembagi pelabuhan utama
angkutan laut- penyeberangan- muatan
pelabuhan
pelabuhan laut pelabuhan
sungai dan
penyeberangan
danau
Simpul dalam jaringan transportasi sesuai
dengan hierarkinya
Hirarki
Pelabuhan Pelabuhan
• Pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan
angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut
Pengumpa dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan
pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan
n pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang
dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan
jangkauan pelayanan dalam provinsi
1. Pelabuhan Internasional Hub (PIH)
Pelabuhan
(Wilayah Dermaga: Dalam melayani kapal-kapal yang masuk di pelabuhan dibutuhkan fasilitas berupa dermaga, yaitu
Daratan) tempat dimana kapal dapat sandar dan tambat guna melakukan kegiatannya, baik bongkar/muat, naik turun
penumpang, dan/atau kegiatan lainnya.
Gudang lini 1: disebut juga transit-shed atau deep-sea godown. Barang-barang yang ada di dalamnya masih berada
dalam pengawasan Bea dan Cukai karena belum menyelesaikan urusan Bea dan Cukai atau persyaratan lainnya.
Lapangan penumpukan lini 1: biasa disebut open storage, merupakan lapangan yang memiliki fungsi sama seperti
gudang sebagai tempat untuk menyimpan/meletakkan muatan yang tahan terhadap perubahan cuaca, lapangan
penumpukan lini 1 sama halnya seperti gudang lini 1, masih berada dalam pengawasan Bea dan Cukai dan belum
menyelesaikan urusan Bea dan Cukai atas persyaratan lainnya
Terminal penumpang: terminal yang memiliki fungsi untuk melayani kegiatan naik turun penumpang
Terminal peti kemas: terminal yang dlengkapi sekurang-kurangnya dengan fasilitas berupa tambatan, dermaga,
lapangan penumpukan (container yard (CY)), serta peralatan yang layak untuk melayani kegiatan bongkar muat
petikemas.
Terminal ro-ro (roll on, roll off): terminal yang biasanya digunakan untuk kapal-kapal ro-ro, seperti kapal ferry dan
kapal pengangkut mobil
FASILITAS POKOK
Fasilitas penampungan
dan pengolahan
limbah
kebakaran untuk
Bahan/Barang
Berbahaya dan
pemeliharaan dan
perbaikan
peralatan dan
(Wilayah Fasilitas penampungan dan pengolahan limbah: pusat pengelolaan limbah di pelabuhan dan dalam kawasan
Daratan) Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) pelabuhan
Fasilitas bunker: fasilitas yang disediakan untuk memberikan pelayanan pengisian bahan bakar minyak (BBM) ke
kapal
Fasilitas pemadam kebakaran: untuk melakukan pemadaman kebakaran yang timbul d areal pelabuhan
Fasilitas gudang untuk B3: untuk bahan/barang berbahaya dan beracun digunakan untuk menampung sementara
muatan atau barang-barang yang menimbulkan bahaya kebakaran atau bahan-bahan zat kimia yang dapat
membahayakan lingkungan sekitar
Fasilitas pemeliharaan, perbaikan peralatan dan SBNP: peralatan atau sistem yang berada di luar kapal yang
didesain dan dioperasikan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi bernavigasi kapal dan/atau lalu lintas
kapal
FASILITAS PENUNJANG
kawasan fasilitas pos fasilitas instalasi air bersih, jaringan jalan jaringan air
Fasilitas perkantoran dan
telekomunikasi
pariwisata
dan
perhotelan
listrik, dan
telekomunikasi
dan rel kereta
api
limbah,
drainase, dan
sampah
Pelabuhan
(Wilayah
Daratan)
areal tempat tunggu kawasan kawasan industri fasilitas umum
pengembangan kendaraan perdagangan lainnya
pelabuhan bermotor
FASILITAS POKOK
(Wilayah 1. alur-pelayaran: bagian dari perairan yang alami maupun buatan yang digunakan sebagai
Perairan) lintasan arus lalu lintas kapal dimana kedalaman, lebar, dan hambatan pelayaran lainnya
dianggap aman untuk dilayari
2. perairan tempat labuh: tempat dimana kapal diam menunggu waktu merapat ke dermaga
3. kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan olah gerak kapal:
4. perairan tempat alih muat kapal: lokasi di perairan pelabuhan yang merupakan tempat kapal
berlabuh dan melakukan bongkar muat serta mengisi perbekalan dengan aman
5. perairan untuk kapal yang mengangkut Bahan/Barang Berbahaya dan Beracun (B3): perairan
ini dikhususkan untuk kapal-kapal yang mengangkut barang-barang berbahaya dan beracun
FASILITAS POKOK
(Wilayah 6. perairan untuk kegiatan karantina: Perairan yang digunakan untuk kapal yang harus
Perairan) diperiksa lebih lanjut oleh petugas karantina pelabuhan
7. perairan alur penghubung intrapelabuhan
8. perairan pandu
9. perairan untuk kapal pemerintah: wilayah perairan yang karena kodisi perairannya
mewajibkan dilakukan pemanduan kepada kapal yang melayarinya
FASILITAS PENUNJANG
(Wilayah 1. perairan untuk pengembangan pelabuhan jangka panjang: Perairan ini dibutuhkan agar perencanaan
Perairan) pengembangan perairan kedepannya dapat terlaksana, perencanaan pengembangan dibagi mencadi 3
(tiga) tahap, jangka pendek (5 tahun), jangka menengah (10 tahun) jangka panjang (20 tahun)
2. perairan untuk fasilitas pembangunan dan pemeliharaan kapal: Areal kapal ini digunakan untuk perbaikan
kapal-kapal yang rusak ditempatkan diluar alur, sehingga tidak mengganggu operasional pelabuhan
3. perairan tempat uji coba kapal (percobaan berlayar): Areal perairan ini digunakan untuk kegiatan uji coba
kapal yang telah selesai melakukan perbaikan
4. perairan tempat kapal mati: areal ini digunakan untuk menambatkan kapal-kapal mati yang kandas
ditempatkan diluar alur pelayaran sehinga tidak mengganggu operasional pelabuhan
5. perairan untuk keperluan darurat: Areal ini dibutuhkan untuk kapal-kapal penolong untuk evakuasi,
pemadam dan kegiatan penyelamatan lainnya pada saat terjadi kecelakaan kapal
6. perairan untuk kegiatan kepariwisataan dan perhotelan
Rencana Zonasi Kawasan Daratan Pelabuhan Tanjung Perak dan Sekitarnya Secara Terintegrasi Tahun 2035
Contoh Rencana
Peruntukan Wilayah
Daratan, Pelabuhan
Tj.Perak
Rencana Zonasi Kawasan Perairan Pelabuhan Tanjung Perak dan Sekitarnya Secara Terintegrasi Tahun 2035
Contoh Rencana
Peruntukan Wilayah
Perairan, Pelabuhan
Tj.Perak
Pengembangan Infrastruktur Transportasi Laut dalam Konteks TOL LAUT
PELABUHAN HUB
Makassar Bitung
PELABUHAN FEEDER
Batu Ampar
Malahayati Teluk Bayur Jambi
Batam
Tanjung Emas
Palembang Panjang Pontianak
Semarang
Kariangau Palaran
Sampit Banjarmasin
Balikpapan Samarinda