OLEH
SURIATI AGUSTINA
NIM 1311060147
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai gelar Sarjana Ekonomi
OLEH
SURIATI AGUSTINA
NIM 1311060147
This study was conducted to determine the effect of profitability. Company size,
opnion prior year audit, Debt default, and the acceptance of Going Concern
Opinion on companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX).
The independent variable in this study is Profitability, Company Size, Audit
Opinion Prior Year, Debt default, while the dependent variable in this study is the
Going Concern audit opinion. The population of this study is manufacturing
companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2010-2014. This study used
secondary data obtained from the financial statements and independent auditors
report which is published through the internet via the official website
www.idx.co.id Indonesia Stock Exchange as well as data from the Indonesian
Capital Market Dictionary (ICMD). Sampling using purposive sampling and
obtain a sample of 48 sample companies on the Stock Exchange in the year 2010-
2014. Testing the hypothesis In this study perfomed using logistic regression
analysis (logistic regression). This is done because the data used had the
dependent variable from of categorical vaiables.
The result showed that the regression model is established in this study is Ln
p/1-p = 0,881 – 0,13 prof +- 0,070 size + 1,656 pro + 3,733 deft + ɛ where p is
the probability of receipt of a Going Concern audit opinion by category 1. The
study states that the variable the previous year’s audit opinion, and debt with a
significance level respectively, 0.000, and 0.000, while the variable profitabilitas
and firm size had no significant effect on the Going Concern audit opinion with
significance level of 0,326 and 0.690.
Keywords : Profitability, Company Size, Audit Opinion Prior Year, Debt default,
and Going Concern Audit Opinion
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang
menyelesaikan penulisan Skripsi Tugas Akhir Program Sarjana ini (SAPM) ini.
Penulis SPAM ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
Penulis menyadari bahwa sampai pada penulisan dan penyusunan SAPM ini,
sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan SPAN ini. Oleh karean ini,
1. Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo selaku Rektor ABFI Perbanas;
2. Bapak Jasman, S.E., Ak., M.B.A., C.A. selaku Kepala program studi S-1
4. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar dari ABFI Perbanas selaku staff pengajar
5. Mama Tercinta selaku orang tua penulis yang telah memberikan cinta,
7. Kakak-kakak (Elvina H, Vera N, Eva Y) yang telah membantu lewat doa dan
dukungan penulis;
8. Topa yang telah memberikan support, doa dan selalu menemani penulis
9. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang sudah
belum sempurna, namun harapan penulis semoga SAPM ini bermakna bagi
Penyusun,
Suriati Agustina
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL...…............................................................................................ v
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah atau Faktor Penelitian .......................................................... 6
C. Batasan Masalah ................................................................................................. 7
D. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 ....................................................................................................................... 40
Tabel 2 ....................................................................................................................... 66
Tabel 3 ....................................................................................................................... 67
Tabel 4 ....................................................................................................................... 69
Tabel 5 ....................................................................................................................... 72
Tabel 6 ....................................................................................................................... 73
Tabel 7 ....................................................................................................................... 75
Tabel 8 ....................................................................................................................... 76
Tabel 9 ....................................................................................................................... 79
BAB I
PENDAHULUAN
yaitu auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP). Peran auditor
dengan tepat. Salah satu yang menjadi perhatian auditor terkait dengan
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang ketepatan penggunaan
informasi yang salah, sehingga banyak pihak yang dirugikan (Januarti, 2009).
Oleh karena itu, selain memperoleh informasi mengenai kewajaran laporan
badan usaha atau entitas (Ulya, 2012). Going concern dipakai sebagai asumsi
pada saat jatuh tempo. Tetapi, hal tersebut dapat diimbangi dengan
2013).
mengalami dilema antara moral dan etika dalam memberikan opini going
(Kartika, 2012). Disisi lain, opini going concern tetap harus diungkapkan
bukanlah suatu tugas yang mudah (Koh dan Tan, 1999 dalam Dewayanto,
likuidasi, modal yang negatif, arus kas negatif, pendapatan operasi negatif,
modal kerja negatif, 2 sampai 3 tahun berturut-turut rugi, laba ditahan negatif.
mengeluarkan opini audit going concern pada tahun berikutnya yang sama
dengan opini audit going concern yang dikeluarkan pada tahun sebelumnya.
kompleks dan terus ada, sehingga diperlukan faktor-faktor sebagai tolak ukur
yang pasti untuk menentukan status Going Concern pada perusahaan dan
yang fluktuatif status Going Concern tetap dapat diprediksi. Dari beberapa
concern. Namun, hasil penelitian yang dilakukan oleh Juandini (2012) dan
Selain itu, terdapat penelitian sebelumnya terkait opini audit going concern
negatif dengan penerimaan opini audit going concern, dengan demikian dapat
going concern. Namun, hasil penelitian Juandini (2012) dan Dewi (2011)
Selanjutnya faktor opini going concern yang diberikan pada hasil audit
tahun sebelumnya telah dinyatakan oleh Susanto (2009) serta Santosa dan
lainnya yang dilakukan oleh Setyarno et al. (2006) memberikan bukti yang
penerimaan opini audit going concern telah dilakukan oleh Rudyawan dan
Namun, hasil berbeda telah disimpulkan oleh Diyanti (2010) bahwa debt
concern.
concern pada perusahaan yang terdaftar di BEI, namun masih ada perbedaan
B. Rumusan Masalah
opini audit tahun sebelumnya, dan debt default. Sehingga dalam penelitian ini
D. Tujuan Penelitian
berikut:
going concern.
going concern.
1. Teoritis
going concern.
concern.
2. Manfaat Praktik
a. Bagi praktisi
c. Manajemen
kebangkrutan.
d. Investor
e. Auditor
HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Teori Keagenan
Pemegang saham dan manajer memiliki tujuan yang berbeda dan masing-
2008) Teori keagenan merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis
perusahaan yang dipakai selama ini. Teori tersebut berakar dari sinergi teori
ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi. Prinsip utama teori
Bila tidak ada pengawasan yang memadai maka sang agen dapat
Permainan tersebut bisa atas prakarsa dari principal ataupun inisiatif agen
Salah satu hipotesis dalam teori ini adalah bahwa manajemen dalam
atau monitoring cost dalam bentuk biaya audit, yang merupakan salah satu
secara akurat semua aktivitas yang telah ditugaskan kepada manajer. Uraian
yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan
laporan arus kas termasuk catatan atas laporan keuangan yang kemudian
mengalami financial distress memiliki risiko bisnis yang lebih besar. Oleh
2. Auditing
kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh seorang yang
kompeten, independen (Arens, dkk 2011). Ada beberapa hal yang penting
dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan
Besar, Sub Buku Besar (Piutang, utang, Fixed Asset, Kartu Persediaan),
3. Profitabilitas
yang ada secara optimal. Laba yang dihasilkan perusahaan merupakan hasil
perusahaan yang dapat dilihat dari jumlah laba yang dihasilkan dari
terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat
penjualan dan pendekatan investasi, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis
untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio- rasio
mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa
(2010).
Keunggulan dari Return On Asset (ROA) antara lain:
ini.
nilai absolut.
unit usaha.
secara keseluruhan.
menilai total asset, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Edy dan Arleen
suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset yang
dengan kekhawatiran yang dialami oleh pemilik atas setiap aset yang
dimiliki. Jumlah aset yang besar akan menurunkan nilai perusahaan jika
dinilai dari sisi pemilik perusahaan, sedangkan jika dilihat dari sisi
Perusahaan kecil biasanya tidak memiliki auditor internal. Pada sisi lain,
perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi beberapa
struktur yang formal atau struktur yang baik dalam pengendalian internal.
Perusahaan besar akan lebih mudah untuk memasuki pasar modal dan
menerima penilaian kredit yang lebih tinggi dari bank komersial untuk
menengah. Hal ini dikarenakan nilai aktiva yang dijadikan jaminan lebih
kebutuhan perusahaan.
maka perusahaan tersebut akan lebih berani mengeluarkan saham baru dan
Dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli menyatakan bahwa ukuran
tersebut. Ukuran perusahaan terlihat dari total aktiva yang dimiliki oleh
dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif atau tidak bernilai negatif
dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif
usahanya
Opini audit tahun sebelumnya adalah opini audit yang diterima auditee
dua, yaitu: GCAO (auditee dengan opini going concern) dan NGCAO
(auditee tanpa opini going concern). Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa auditor lebih sering mengeluarkan opini audit Going concern, jika
pada tahun sebelumnya pada suatu perusahaan, maka akan semakin besar
6. Debt default
membayar hutang pokok dan atau bunganya pada waktu jatuh tempo (Chen
utama yaitu:
karena pada saat sekarang suatu entitas telah memiliki tanggung jawab
boleh diakui sebagai utang kecuali ada suatu kemungkinan yang cukup
a. Perusahaan tidak mampu atau lalai dalam membayar utang pokok atau
bunganya.
satu tahun.
jatuh tempo.
turut mendukung. Utang dikatakan wajar jika jumlah utang tersebut lebih
kecil dari modalnya. Perusahaan yang memiliki utang lebih besar dari
modalnya belum tentu utang perusahaan tersebut sudah pasti masuk dalam
going concern padahal keadaan yang ada telah menyarankan bahwa opini
tersebut mungkin telah sesuai. Untuk menyatakan opini going concern pada
sebenarnya sudah dalam keadaan default sangat tinggi. Oleh karena itu,
kesimpulan atas opini yang harus diberikan atas laporan keuangan yang
diauditnya. Menurut IAPI (2013) dalam SA Seksi 700 bahwa tujuan audit
b. Menyatakan suatu opini secara jelas melalui suatu laporan tertulis yang
lapangan dan tanggal surat pernyataan langganan. Dalam hal ini tanggal
dapat memilih jenis opini yang akan dinyatakan atas laporan keuangan yang
(memang) tepat;
keuangan
a. Saat bukti audit diperoleh sudah cukup dan tepat, tetapi auditor
keuangan, atau
b. Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
yang tidak terdeteksi, jika ada, bias jadi material tetapi tidak
pervasive.
salah saji adalah material dan pervasive. Hal ini berlaku dimana bukti
bahwa terdapat salah saji, secara individual atau agregat, bersifat material
of opinion).
pengaruh yang mungkin dari salah saji yang tidak terdeteksi, jika ada,
dan bersifat keduanya, material dan pervasive. Hal ini berlaku dimana
auditor telah memperoleh bukti dan menyimpulkan bahwa pengaruh
yang mungkin dari salah saji yang tidak terdeteksi. Jika ada dapat bersifat
Seksi 508), yang masih berlaku hingga tahun 2012, ada lima jenis pendapat
akuntan, yaitu:
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil
usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas suatu entitas sesuai dengan
explanatory language)
lain.
memadai.
penerapannya.
keuangan komparatif.
material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas
untuk dampak hal yang berkaitan dengan yang dikecualikan. Pendapat ini
dinyatakan bilamana:
wajar.
harus menjelaskan semua alasan yang menguatkan dalam satu atau lebih
ekuitas dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar, dan (b) dampak
posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas, jika secara
8. Going concern
keadaan finansial maupun non finansial serta tidak akan dilikuidasi dalam
jangka waktu pendek. Going concern merupakan salah satu konsep penting
akuntansi konvensional. Inti dari going concern terdapat pada Balance Sheet
jangka waktu yang tidak terbatas. Going concern merupakan salah satu
(Gray & Manson, 2000). Tanggung jawab utama seorang director untuk
bahwa penggunaan dasar going concern oleh perusahaan adalah layak dan
tidak dapat secara efektif mengurangi dampak negatif kondisi atau peristiwa
tidak tepat, maka auditor harus menyatakan suatu opini tidak wajar (IAPI,
2013).
dapat bertahan dalam bisnis. Dari sudut pandang auditor, keputusan tersebut
merasa yakin bahwa pengeluaran opini audit going concern ini sebagai
a. Trend negatif, sebagai contoh kerugian operasi yang berulang kali terjadi,
kekurangan modal kerja, arus kas negatif dari kegiatan usaha, ratio
atau pemasok utama, kerugian akibat bencana besar seperti gempa bumi,
concern terjadi untuk jangka waktu yang wajar dari sisa-sisa waktu,
penerimaan opini audit going concern telah dilakukan oleh beberapa peneliti,
going concern.
audit going concern. Penelitian yang dilakukan oleh Rudyawan dan Badera
pada penerimaan opini audit going concern. Penelitian yang dilakukan oleh
Menurut Chandra (2010) Opini audit tahun sebelumnya adalah opini audit
yang diterima auditee pada tahun sebelumnya. Apabila dikeluarkan opini audit
dengan penjelasan going concern tahun sebelumnya, maka akan
concern”. Faktor-faktor yang diuji antara lain: opini audit tahun sebelumnya,
bahwa default , in sales (size), lamanya perikatan (audit client tenure), opini
faktor yang diteliti adalah kualitas audit, kondisi keuangan, opini audit tahun
penjualan, rasio nilai pasar, ukuran perusahaan, reputasi KAP, opini audit
tahun lalu, audit tenur, opinion shopping, audit lag terhadap penerimaan opini
audit going concern, menyatakan bahwa rasio profitabilitas, rasio nilai pasar,
opini audit tahun lalu, audit tenur, opinion shopping berpengaruh signifikan
terhadap opini audit going concern. Sedangkan variabel rasio likuiditas, rasio
reputasi KAP, audit lag tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit
going concern.
Tabel 1 Review Penelitian Terlebih dahulu
Hasil
Peneliti dan Variabel Variabel
No Judul Penelitian
Tahun independen dependen
(Kesimpulan)
1 Setyarno,dk Faktor- kualitas Penerimaan Hasil
k (2006) Faktor yang audit, opini audit penelitian
Mempengaru pertumbuha going tersebut
hi n concern menyatakan
Penerimaan perusahaan, bahwa kondisi
Opini Audit kondisi keuangan
Going keuangan perusahaan
concern”. perusahaan, dan opini audit
dan opini tahun
audit tahun sebelumnya
sebelumnya berpengaruh
. signifikan
terhadap
penerimaan
opini audit
going concern,
sedangkan
kualitas audit
dan
pertumbuhan
perusahaan
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
penerimaan
opini audit
going concern.
C. Kerangka Pemikiran
beda dan kelompok yang dijadikan obyek penelitian juga berbeda. Penelitian
opini audit going concern, maka dapat dibuat kerangka konseptual sebagai
berikut.
Gambar 1 : Kerangka Pemikiran
Profitabilitas
(X1) H1111
1
Ukuran
Perusahaa
n H2
Opini Audit
(X2)
Going concern
Opini Audit H3 (Y)
Tahun
Sebelumny
a
H4
(X3)
Debt
Default
(X4) H5
D. Perumusan Hipotesis
concern.
perusahaan untuk memperoleh opini going concern semakin kecil. Hal ini
hidupnya, sehingga opini audit going concern tidak akan diterima. Semakin
tinggi nilai ROA maka semakin efektif pula pengelolaan aktiva perusahaan.
Going concern.
menawarkan fee audit tinggi dari pada yang ditawarkan oleh perusahaan
terhadap penerimaan opini audit going concern. Hasil ini sesuai dengan
penelitian Mutchler et. al. (1997) yang memberikan bukti empiris bahwa
opini bersih pada tahun berikutnya, jika tidak ada peningkatan keuangan
maka opini audit going concern akan diberikan kembali pada perusahaan
yang sama pada tahun berjalan. Hal tersebut menunjukkan ada hubungan
yang positif antara opini audit going concern tahun sebelumnya dengan
concern.
tinggi dan hal ini akan menyebabkan timbulnya keraguan akan kemampuan
satu faktor timbulnya opini going concern yang banyak digunakan auditor
laba yang diperoleh dari kegiatan perusahaan dengan kekayaan atau aset
menerbitkan saham baru atau melakukan pinjaman dari pihak luar baik
modal, menerima penilaian kredit yang lebih tinggi dari bank komersial
untuk utang-utang yang diterbitkan, dan membayar tingkat bunga yang lebih
dikarenakan nilai aktiva yang dijadikan jaminan lebih besar dan tingkat
menerima opini audit going concern namun pada tahun berjalan perusahaan
kemungkinan akan menerima opini audit going concern pada tahun berjalan.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam
debt default terhadap penerimaan opini audit going concern, serta pengaruh
going concern.
B. Operasionalisasi Variabel
a. Variabel Independen
default.
b. Variabel Dependen
2. Variabel Operasional
berikut:
Termasuk dalam opini audit going concern ini adalah opini audit
opinion (Eko dkk, 2006). Opini audit going concern diberi kode 1,
b. Profitabilitas
sebagai berikut:
Total Aktiva
c. Ukuran Perusahaan
rumus:
dan 0 untuk opini audit non going concern pada tahun sebelumnya.
e. Debt default
membayar utang pokok maupun bunganya pada saat jatuh tempo atau
kegagalan perusahaan memenuhi perjanjian utang (Chen dan Church,
1992) dalam Praptitorini dan Januarti (2007). Penelitian ini diuji dengan
opini audit.
1. Populasi
Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-
1. Jenis
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data dokumenter
hubungan-hubungannya.
2. Sumber Data
data sekunder. Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara
langsung dari obyek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi
yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik
b. Data laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen dari
terdaftar di BEI.
Rancangan analisis data adalah kegiatan setelah data terkumpul dan akan
dianalisis lebih lanjut untuk memperoleh jawaban dari masalah yang dibahas
diajukan.
G. Metode Analisis Data
Data yang telah diperoleh nantinya menggunakan alat analisis yaitu analisis
regresi logistik (logistic regression) akan diolah dan dianalisis dengan program
aplikasi statistik SPSS (statistical package for social science) versi 22.0.
data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat non metrik pada variabel
1. Statistik Deskriptif
skala nominal, yaitu ketepatan waktu dan opini audit dijelaskan dengan
uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali,
Keterangan:
kode 1 untuk auditee dengan opini audit going concern (GCAO) dan
2) B0 = konstanta
dan 0 apabila opini audit Non Gong concern (NGCAO) pada tahun
sebelumnya
default
7) ɛ = Kesalahan Residual
b. Menguji Multikolonieritas
variabel bebas. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
a) Jika antar variabel bebas pada korelasi diatas 0,90, maka hal ini
b) Atau multikolinieritas juga dapat dilihat dari VIF, jika VIF < 10
c) Nilai Eigen Value berjumlah satu atau lebih, jika variabel bebas
terhadap data. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model fit
dan angka -2 Log Likelihood pada block number = 1. Jika terjadi penurunan
Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Model ini untuk menguji hipotesis nol
bahwa data empiris sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model
dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Adapun hasilnya jika
(Ghozali, 2013:97):
1. Hal ini berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai
dan Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari
2. Jika nilai statistik Hosmer dan Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih
besar dari 0.05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model
mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan bahwa
Apabila terlihat angka signifikan lebih kecil dari 0,05 maka koefisien
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka berarti H0 diterima dan H1 ditolak,
ukuran perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, dan debt default terhadap
Coefficients)
nilai signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, (α) 5% atau
(Jonathan, 2014).
g. Koefisien Determinasi
antara 1 (satu) dan 0 (nol). Semakin mendekati nilai 1 maka model dianggap
berikut:
No Kriteria Jumlah
2 635
Jumlah pengamatan selama tahun 2010-2014
(2010-2014)
dalam penelitian ini, seperti total asset, laba bersih, laporan auditor
4 Kimia 5 Perusahaan
14 Farmasi 5 Perusahaan
16 Elektronik 1 Perusahaan
17 Kabel 2 Perusahaan
Total 48 Perusahaan
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sampel yang terpilih tersebar
manufaktur. Perusahaan yang paling banyak berasal dari sektor tekstil dan
B. Analisi Data
dan debt default) terhadap variable dependen yaitu opini audit going concern.
1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
240 data observasi yang berasal dari perkalian antara periode penelitian (5
tahun: dari tahun 2010 sampai 2014) dengan jumlah perusahaan sampel
Statistik Deskriptif
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Pro 240 -75.58 65.72 4.0193 13.71440
Size 240 23.08 33.09 28.1805 1.87561
OATS 240 0.00 1.00 .6250 .48513
DD 240 0.00 1.00 .1958 .39767
OGC 240 0.00 1.00 .5833 .49404
Valid N
240
(listwise)
Sumber: Output SPSS
desktiptif terhadap opini audit going concern (Y) menunjukkan nilai rata-
rata sebesar 0,5833 dengan nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum
concern.
Dari 240 data observasi diperoleh sebanyak 140 menerima opini
ROA di atas 0.
dengan nilai minimum sebesar 23,08 dan nilai maksimum sebesar 33,09.
Dari 240 data observasi diperoleh sebanyak 150 menerima opini audit
sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1. Dari 240 data observasi diperoleh
ini:
Ln (p/1-p) = 0,881 – 0,13 prof + - 0,070 siz + 1,656 pro + 3,733 deft +
Menurut Imam Ghozali (2013: 91) Uji ini bertujuan untuk menguji
variabel bebas. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
1. Jika antar variabel bebas pada korelasi diatas 0,90, maka hal ini
2. Atau multikolinieritas juga dapat dilihat dari VIF, jika VIF < 10
3. Nilai Eigen Value berjumlah satu atau lebih, jika variabel bebas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
penelitian ini bebas dari gejala multikolinearitas. Jika dilihat pada tabel
semua variabel independen memiliki Nilai VIF prof adalah 1,174, VIF
size adalah 1,029 , VIF pro adalah 1,071 dan VIF debt default (DD)
adalah 1,219. Semuanya lebih kecil dari 10 sehingga tidak ada masalah
2013:340).
baik, dengan kata lain bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan
data.
Iteration Historya,b,c,d
-2 Log Coefficients
1 7.115 8 .524
signifikan 0,524. Level signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05, yang
data observasinya.
a) Pengujian Hipotesis 1
dari tingkat signifikansi yang lebih besar dari 5%. Hasil hipotesis 1
b) Pengujian Hipotesis 2
0,648 dengan koefisien regresi 0,07 dan tingkat signfikan 0.421 >
0,05.
dari tingkat signifikan yag lebih besar dari 5%. Hasil hipotesis 2
concern.
c) Pengujian Hipotesis 3
terlihat dari tingakt signifikan yang lebih kecil dari 5%. Hasil
d) Pengujian Hipotesis 4
< 0,005.
concern.
f. Uji Hiptotesis Secara Bersamasama (Omnibus Test of Models
Coefficients)
yaitu, (α) 5% atau 0,05. Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka variabel
Coefficients)
Chi-square df Sig.
dengan df 4 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hasil ini
signifikansi yang lebih kecil dari 5% diterima. Hal ini terlihat dari
tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 5%. Hasil penelitiann
g. Koefisien Determinasi
dalam penelitian.
Tabel 10: Koefisien Determinasi
Model Summary
Cox &
Going concern
tingkat signifikansi < 0,05 yaitu sebesar 0,326. Penelitian ini membuktikan
Going concern
signifikansi < 0.05 yaitu sebesar 0,421. Penelitian ini membuktikan bahwa
penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian ini tidak konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Januarti (2009) serta Sentosa dan
dalam pemberian opini audit going concern. Penelitian ini sama dengan
pemberian opini audit going concern. Hal ini membuktikan bahwa opini
opini going concern dapat diterima oleh perusahaan dengan ukuran besar
tingkat signifikansi < 0.05 yaitu sebesar 0,000. Penelitian ini membuktikan
tidak menjamin auditee untuk tidak menerima opini audit going concern
Karyanti dan Suryo Pratolo (2009), dan Istiana (2010) menemukan bukti
untuk menerbitkan kembali opini audit going concern tersebut. Hasil ini
tahun sebelumnya.
concern
tingkat signifikansi < 0.05 yaitu sebesar 0,000. Penelitian ini membuktikan
(2005), Mirna Indira (2007), Januarti (2008), Karyanti dan Suryo Pratolo
atau bunga pada saat jatuh tempo serta mengalami kesulitan dalam
menjalankan usahanya.
dengan df 4 dan tingkat signifikansi < 0,05 yaitu sebesar 0,000. Penelitian
A. Kesimpulan
atas 5%..
opini audit going concern dengan tingkat signifikansi sebesar 0,421 yang
bawah 5%.
B. Keterbatasan Penelitian
saja.
C. Saran
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arens, A.A., Elder, R.J., Beasley, M.S. (2011). Auditing dan Pelayanan
Verifikasi: Pendekatan Terpadu, alih bahasa oleh Tim Dejakarta, Edisi
ke-9. Jakarta: Indeks.
Eko, Budi Setyarno, Indira Januarti dan Faisal. 2006. “Pengaruh Kualitas Audit,
Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya,
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going concern”.
Simposium Nasional Akuntansi, Padang.
Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS
22. Edisi ke-7. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.
Hani, Cleary, dan Mukhlasin. 2003. Going concern dan Opini Audit : Suatu Studi
pada Perusahaan Perbankan di BEJ. Simposium Nasional Akuntansi VI.
Surabaya: 16-17 Oktober.
IAPI, 2013. Tanggung jawab Auditor atas informasi lain dalam dokumen yang
berisi laporan keuangan auditan. Jakarta.
Kartika, Andi. 2012. Pengaruh Kondisi Keungan dan Non Keuangan Terhadap
Penerimaan Opini Going concern Pada Perusahaan Manufaktur di BEI.
Dinamika Akuntansi, keuangan dan perbangkan, Mei 2012, Hal :25-40.
Kartika, Andi. 2012. “Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap
Penerimaan Opini Going concern pada Perusahaan Manufaktur di BEI”.
Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Pg. 25-40.
Karyanti dan Suryo Pratolo. 2009. Pengaruh Kualitas Auditor, Kondisi Keuangan
Perusahaan, Opini Audit TahunSebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan
dan Debt default Terhadap kemungkinan Penerimaan Opini Audit Going
concern. Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol X No. 1
Praptitorini, Mirna Dyah dan Indira Juniarti. 2007. Analisis Pengaruh Kualitas
Audit, Debt default, dan opinion Shopping Terhadap Penerimaan Opini
Going concern. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.
Rahman, Abdul dan Baldrick Siregar. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going concern pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional
Akuntansi XV.
Setyarno, Eko Budi, Indira Januarti, dan Faisal. 2006. Pengaruh Kualitas Audit,
Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya,
Pertumbuhan Perusahaan terhadap Opini Audit Going concern. Makalah
Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang: 23-26
Agustus.
www.idx.co.id
(http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/programbei/icamel.aspx, diakses
19 Januari 2016)
Lampiran 1
Iteration Historya,b,c
Coefficients
Iteration -2 Log likelihood Constant
Step 0 1 326.013 .333
2 326.013 .336
3 326.013 .336
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 326.013
c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter
estimates changed by less than .001.
Classification Tablea,b
Predicted
OGC Percentage
Observed .00 1.00 Correct
Step 0 OGC .00 0 100 0.0
1.00 0 140 100.0
Overall Percentage 58.3
a. Constant is included in the model.
b. The cut value is .500
DD 37.592 1 .000
Overall Statistics 66.515 4 .000
Block 1: Method =
Enter
Iteration Historya,b,c,d
Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 80.696 4 .000
Block 80.696 4 .000
Model 80.696 4 .000
Model Summary
-2 Log Nagelkerke R
Step likelihood Cox & Snell R Square Square
a
1 245.317 .286 .384
a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter
estimates changed by less than .001.
Hosmer and Lemeshow Test
Chi-
Step square df Sig.
7.799 8 .453
Classification Tablea
Predicted
OGC Percentage
Observed .00 1.00 Correct
Step 1 OGC .00 62 38 62.0
1.00 22 118 84.3
Overall Percentage 75.0
a. The cut value is .500
Variables in the Equation
95% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Ste Pro .013 .013 .965 1 .326 1.013 .987 1.039
p Size -.070 .087 .648 1 .421 .932 .786 1.106
1a
pro
1.656 .317 27.301 1 .000 5.238 2.814 9.747
Correlation Matrix
Opini_Audit_Tah
Constant Pro Size un_Sebelumnya DD
Step Constant 1.000 .067 -.994 -.020 -.007
1 Prof .067 1.000 -.102 -.003 .153
Size -.994 -.102 1.000 -.058 -.008
pro -.020 -.003 -.058 1.000 -.007
DD -.007 .153 -.008 -.007 1.000
Descriptive Statistics
Std.
Minimu Maximu Deviati
N m m Sum Mean on
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
Pro 13.7144
240 -75.58 65.72 964.62 4.0193 .88526
0
Size 240 23.08 33.09 6763.32 28.1805 .12107 1.87561
pro 240 .00 1.00 150.00 .6250 .03132 .48513
DD 240 .00 1.00 47.00 .1958 .02567 .39767
OGC 240 .00 1.00 140.00 .5833 .03189 .49404
Valid N
240
(listwise)
Opini_Audit_Tahun_Sebelumnya
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid .00 90 37.5 37.5 37.5
1.00 150 62.5 62.5 100.0
Total 240 100.0 100.0
DD
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid .00 193 80.4 80.4 80.4
1.00 47 19.6 19.6 100.0
Total 240 100.0 100.0
OGC
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid .00 100 41.7 41.7 41.7
1.00 140 58.3 58.3 100.0
Total 240 100.0 100.0
Lampiran 3
Uji Multikolineritas
Coefficientsa
Standardize
d
Unstandardize Coefficient Collinearity
d Coefficients s Statistics
Std. Toleranc
Model B Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant
.661 .417 1.583 .115
)
Prof .002 .002 .068 1.128 .261 .852 1.174
Size -
.015 -.052 -.933 .352 .972 1.029
.014
Pro .355 .058 .349 6.074 .000 .934 1.071
DD .411 .076 .331 5.406 .000 .821 1.219
a. Dependent Variable: OGC
Sumber: Output SPSS
Lampiran 4
Data Sampel yang Diolah
Keterangan:
Opini Audit Tahun Sebelumnya (X3) : 0 = Opini audit non going concern pada
tahun sebelumnya
sebelumnya
Opini Audit Going concern (Y) : 0 = Opini non going concern atau wajar
tanpa pengecualian
pendapat lainnya