SKRIPSI
Oleh:
SINTIA RIKARDO
1510011311048
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2019
PERNYATAAN
NPM : 1510011311048
menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini adalah benar hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip dan
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari skripsi ini terbukti
sebagai hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sintia Rikardo
NPM. 1510011311048
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan nikmat,
skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Audit Tenure, Auditor Switching, Pergantian
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari arahan, masukan dan kerja sama
berbagai pihak yang telah turut membantu selama penyelesaian skripsi ini. Pada
1. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang senantiasa memberikan do’a dan
kasih sayang serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini sehingga dapat
terselesaikan.
2. Bapak Prof. Dr. Azwar Ananda, MA, selaku Rektor Universitas Bung
Hatta.
3. Ibu Dr. Listiana Sri Mulatsih, S.E., M.M., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
i
5. Ibu Herawati, S.E., M.Si., Ak., CA dan Bapak Nurhuda, S.E, M.Si., Ak, CA
6. Ibu Dr. Dwi Fitri Puspa, S.E., M.Si., Ak, CA dan Ibu Yeasy Darmayanti,
9. Semua pihak terkait yang telah membantu dalam penyusunan skripsi sampai
Terima kasih atas segala arahan dan bantuannya selama ini, semoga arahan
dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal ibadah serta mendapat balasan
yang lebih dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Akhir kata semoga skripsi ini dapat
Sintia Rikardo
NPM. 1510011311048
ii
PENGARUH AUDIT TENURE, AUDITOR SWITCHING, PERGANTIAN
MANAJEMEN DAN KOMPLEKSITAS OPERASI PERUSAHAAN
TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014 – 2018)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti secara empiris pengaruh audit tenure,
auditor switching, pergantian manajemen dan kompleksitas operasi perusahaan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Penelitian ini dilakukan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
2014-2018. Pengambilan sampel pada penelitian menggunakan metode purposive
sampling, sehingga diperoleh sampel sebanyak 110 perusahaan manufaktur.
Teknik analisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis
regresi logistik dengan menggunakan software SPSS versi 21. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa audit tenure dan pergantian manajemen berpengaruh
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan auditor switching dan
kompleksitas operasi perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
iii
THE EFFECT OF AUDIT TENURE, AUDITOR SWITCHING,
MANAGEMENT TURN OVER AND COMPLEXITY OF THE COMPANY’S
OPERATIONS ON THE FINANCIAL REPORTING TIMELINESS
(Study Of Manufacturing Companies Listed on the Indonesian Stock Exchange
Period 2014 – 2018)
ABSTRACT
This study aims to examine empirically the effect of audit tenure, auditor
switching, management turn over and complexity of the company's operations on
the financial reporting timeliness. This research was conducted at manufacturing
companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2014-2018. Sampling
in the study used a purposive sampling method, so that a sample of 110
manufacturing companies was obtained. The data analysis technique used to test
the hypothesis is logistic regression analysis using SPSS version 21 software. The
results of this study indicate that audit tenure and management turnover influence
the financial reporting timeliness, while auditor switching and the complexity of
the company's operations do not affect the financial reporting timeliness.
iii
DAFTAR ISI
iv
3.5.2 Pengujian Hipotesis ..............................................................35
3.5.2.1 Pengujian Kelayakan Model Regresi (Hosmer
and Lemeshow’s Goodness of Fit Test) ..................36
3.5.2.2 Menilai Keseluruhan Model (Overall
Model Fit Test)........................................................37
3.5.2.3 Koefisien Determinasi..............................................37
3.5.2.4 Model Regresi Logistik yang Terbentuk .................37
3.5.2.5 Uji Hipotesis ............................................................38
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .........................................39
4.1 Deskripsi Sampel Penelitian ...........................................................39
4.2 Analisis Statistik Deskriptif ............................................................40
4.3 Analisis Regresi Logistik ...............................................................41
4.3.1 Menilai Kelayakan Model Regresi ......................................41
4.3.2 Menilai Keseluruhan Model.................................................41
4.3.3 Koefisien Determinasi (Cox and Snell’s R Square) .............42
4.3.4 Hasil Pengujian Hipotesis ....................................................43
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................................44
4.4.1 Pengaruh Audit Tenure Terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan ............................................................44
4.4.2 Pengaruh Auditor Switching Terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan ............................................................45
4.4.3 Pengaruh Pergantian Manajemen Terhadap Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan .................................................47
4.4.4 Pengaruh Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan................................48
BAB V PENUTUP ............................................................................................50
5.1. Kesimpulan .....................................................................................50
5.2 Implikasi Hasil Penelitian...............................................................51
5.3 Keterbatasan Penelitian dan Saran .................................................53
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................54
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
tingkat persaingan yang tinggi, sehingga ketersediaan informasi menjadi hal yang
sangat penting dalam setiap pengambilan keputusan. Salah satu informasi penting
pengambilan keputusan user atau dengan kata lain mampu membuat beda hasil
dari berbagai alternatif keputusan yang ada. Karakteristik kualitatif dari informasi
yang relevan adalah bahwa informasi tersebut memiliki nilai umpan balik
(Hery, 2015:9-10).
Menurut IAI (2012) ketepatan waktu adalah informasi yang ada siap untuk
sebagai tersedianya informasi pada saat yang dibutuhkan oleh pembuat keputusan
1
keputusan. Ketepatan waktu pelaporan keuangan berarti bahwa informasi harus
bisnis (ekonomis). Informasi yang baru tersedia setelah sebuah keputusan diambil,
akan menjadi sia-sia karena menjadi tidak terpakai. Oleh karena itu, informasi
2010:152)
diandalkan. Ketepatan waktu ini menjadi penting karena informasi dalam laporan
waktu akan mempengaruhi pengambilan keputusan yang lebih baik bagi para
penggunanya.
disampaikan tepat waktu akan memberikan andil bagi kinerja yang efisien
terhadap pasar saham untuk fungsi evaluasi dan penetapan harga (pricing) serta
ini dapat menjadi indikasi bahwa ada masalah dalam laporan keuangan sehingga
2
semakin banyak kemungkinan berkembangnya rumor-rumor negatif (bad news)
mengenai perusahaan dan hal ini berpengaruh pada keputusan yang akan di ambil.
laporan keuangan publik di Indonesia telah diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan
bahwa bagi setiap emiten dan perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek
paling lambat akhir bulan keempat (120 hari) setelah tahun buku berakhir.
administratif oleh OJK. Sanksi tersebut berupa: (a) peringatan tertulis, (b) denda,
(c) pembatasan kegiatan usaha, (d) pembekuan kegiatan usaha, (e) pencabutan
izin usaha, (f) pembatalan persetujuan dan (g) pembatalan pendaftaran. Dengan
adanya regulasi ini mencerminkan bahwa pihak pembuat peraturan (OJK) cukup
agar perusahaan publik dapat tepat waktu dalam melaporkan keuangan mereka
kepada publik.
Hal ini juga karena laporan keuangan perusahaan publik harus terlebih dahulu
3
diaudit oleh kantor akuntan publik untuk mendapatkan pendapat atau opini atas
disebabkan oleh audit tenure atau masa perikatan audit. Audit tenure adalah
jangka waktu perikatan yang terjalin antara Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan
auditee yang sama Ardiani (2012). Menurut Anggreni & Latrini (2016) semakin
lama suatu perusahaan menjadi klien dari suatu kantor akuntan publik, maka akan
internal perusahaan dan sebagainya. Menurut Lee et al. (2009) semakin meningkat
audit tenure maka pemahaman auditor atas operasi, risiko bisnis, serta sistem
yang lebih efisien. Sebaliknya, apabila auditor melakukan perikatan audit pada
klien yang baru maka rentang waktu penyelesaian audit akan lebih panjang. Hal
ini terjadi karena pada awal perikatan dengan klien auditor membutuhkan waktu
Selain audit tenure, faktor lain yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu
pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) atau auditor yang dilakukan oleh klien
4
suatu periode akan mengalami proses penyesuaian terhadap auditor baru, yang
mana hal ini akan memakan waktu jika dibandingkan dengan pada waktu
Saham (RUPS) atau kemauan sendiri dari direksi untuk berhenti. Dengan adanya
dilihat dari diversifikasi bisnis operasi klien dan jumlah anak perusahaan klien
banyak anak cabang akan memakan waktu lebih lama untuk menyusun laporan
5
keuangan sehingga akan mempengaruhi ketepatan waktu perusahaan dalam
Tabel 1.1
40Perusahaan Tercatat di BEI yang belum menyampaikan Laporan
Keuangan Auditan 2017 dan belum membayar denda
Keterangan
No. Kode Nama Perusahaan Status
Perdagangan Efek
1 APEX PT Apexindo Belum menyampaikan Laporan Aktif di seluruh
Pratama Duta Tbk. Keuangan Auditan 2017 dan pasar
belum melakukan pembayaran
denda Rp150 juta
2 ATPK PT Bara Jaya Belum menyampaikan Laporan Suspensi di seluruh
Internasional Tbk. Keuangan Auditan 2017 dan pasar sejak 28
belum melakukan pembayaran Agustus 2015
denda Rp150 juta
3 BORN PT Borneo Telah menyampaikan Laporan Suspensi di Pasar
Lumbung Energi & Keuangan Auditan 2017 namun Reguler dan Pasar
Metal Tbk. belum melakukan pembayaran Tunai sejak tanggal
denda Rp200juta 30 Juni 2015
4 MTFN PT Capitalinc Belum menyampaikan Laporan Suspensi di seluruh
Investment Tbk. Keuangan Auditan 2017 dan pasar sejak 3 Juli
belum melakukan pembayaran 2017
denda
5 TRUB PT Truba Alam Belum menyampaikan Laporan Suspensi di Pasar
Manunggal Keuangan Auditan 2017 dan Reguler dan Pasar
Engineering Tbk. belum melakukan pembayaran Tunai sejak tanggal
denda 1 Juli 2013
6 CKRA PT Cakra Mineral Telah menyampaikan Laporan Suspensi di seluruh
Tbk. Keuangan Auditan 2017 namun pasar sejak 5 Juni
belum melakukan pembayaran 2018
denda Rp150juta
6
7 GREN PT Evergreen Belum menyampaikan Laporan Suspensi di Pasar
Invesco Tbk. Keuangan Auditan 2017 dan Reguler dan Pasar
belum melakukan pembayaran Tunai sejak tanggal
denda Rp200juta 19 Juni 2018
8 SCPI PT Merck Sharp Telah menyampaikan Laporan Suspensi di seluruh
Dohme Parma Tbk. Keuangan Auditan 2017 namun pasar sejak 1
belum melakukan pembayaran Februari 2013
denda Rp150juta
9 SSTM PT Sunson Textile Belum menyampaikan Laporan Aktif di seluruh
Manufacturer Tbk. Keuangan Auditan 2017 dan pasar
belum melakukan pembayaran
denda Rp150juta
10 ZBRA PT Zebra Telah menyampaikan Laporan Suspensi di Pasar
Nusantara Tbk. Keuangan Auditan 2017 namun Reguler dan Pasar
belum melakukan pembayaran Tunai sejak tanggal
denda Rp200juta 3 Juli 2017
Sumber: www.idx.co.id
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan TRUB dan SCPI
bahkan sudah mendapatkan suspensi sejak 2013 silam. TRUB hingga tanggal
keuangan auditan tetapi belum melakukan pembayaran denda sebesar Rp 150 juta.
Selain dua emiten tersebut, dua emiten lain yakni ATPK dan BORN juga sudah
lama mendapatkan suspensi dari bursa yakni sejak 2015 silam karena belum
perusahaan CKRA dan GREN baru mendapatkan suspensi di pasar tunai dan
reguler bulan Juni tahun 2018 lalu. Untuk perusahaan APEX dan SSTM, bursa
Tunai sejak sesi 1 Perdagangan Efek tanggal 2 Juli 2018. Fenomena ini
7
Penelitian mengenai ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah
diperoleh hasil yang berbeda-beda. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dewi
(2016) dan Jeva & Ratnadi (2015) lamanya suatu perusahaan menjadi klien suatu
tidak berpengaruh. Auditor switching atau pergantian auditor ditemukan Putra dkk
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Oleh karena itu penulis ingin
ini merupakan modifikasi yang dilakukan oleh Anggreni, dkk (2016), Budiyanto,
dkk (2015), Mareta (2015) dan Novatiani, dkk (2016). Penelitian ini
8
objek penelitian. Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis mengangkat judul
Pelaporan Keuangan?
Pelaporan Keuangan?
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
Keuangan.
9
2. Auditor Switching berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan.
Pelaporan Keuangan.
antara lain:
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Akademisi
3. Bagi Praktisi
10
sehingga penyelesaian audit dapat ditingkatkan dan akhirnya dapat
Sistematika yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga bab. Bab
landasan teori dan pengembangan hipotesis. Bab ini menguraikan landasan teori
tentang sumber data, populasi dan sampel, definisi operasional variabel dan teknik
analisis data. Bab IV menjelaskan tentang analisis data dan pembahasan yang
11
BAB II
informasi ekonomi dengan memperluas satu individu menjadi dua individu yaitu
agen dan prinsipal. Menurut Meckling (1976), teori ini menjelaskan hubungan
antara agen (manajemen usaha) dan prinsipal (pemilik usaha). Didalam hubungan
keagenan terdapat suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal)
memerintah orang lain (agent) untuk melakukan suatu jasa atas nama principal
dan memberi wewenang kepada agent untuk membuat keputusan terbaik bagi
principal.
internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik
sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat
karena pengguna laporan keuangan di luar manajemen berada dalam kondisi yang
12
perusahaan) memiliki kontak langsung dengan perusahaan dan mengetahui
Situasi ini akan memicu timbulnya suatu kondisi yang disebut sebagai
tidak memiliki informasi yang mencukupi mengenai kinerja agen dan tidak pernah
dapat merasa pasti bagaimana usaha agen memberikan kontribusi pada hasil
aktual perusahaan.
Salah satu elemen kunci dari teori agensi adalah bahwa prinsipal dan agen
hanya menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan akan tetapi juga dari
tambahan yang terlibat dalam hubungan suatu agensi, seperti waktu luang yang
banyak, kondisi kerja yang menarik, keanggotaan klub, dan jam kerja yang
informasi yang rinci dan relevan atas pendanaan biaya modal perusahaan. Pada
infomasi yang diminta prinsipal bila menguntungkan bagi agen, walaupun sudah
13
menjadi kewajiban bagi agen untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
perbedaan pandangan dan kepentingan antara principal dan agent (Jensen dan
Mekling, 1976 dalam Ukago, 2004). Pandangan yang mendukung konsep ini
adalah pendapat Kim dan Verrechia yang mengemukakan bahwa ketepatan waktu
tiga pernyataan utama yang mengatur pelaporan keuangan dan standar akuntansi
level. Di level kedua mengatur tentang konsep fundamental yaitu elemen dasar
merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi
keuangan tersebut terbagi atas lima yaitu dapat dipahami, relevansi, reliabilitas,
14
Ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah rentang waktu antara tanggal
diaudit kepada publik atau lamanya hari yang dibutuhkan untuk mengumumkan
laporan keuangan yang telah diaudit ke publik sejak tanggal tutup tahun buku
jika terdapat penundaaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi
yang relevan akan bermanfaat bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu
keputusan yang akan diambil. Tepat waktu diartikan bahwa informasi harus
15
berbeda dari berbagai alternatif keputusan yang ada, maka informasi tersebut
tersebut tidak dapat dipakai dalam pengambilan keputusan karena telah hilang
Ketepatan waktu juga menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada
peraturan ini menyatakan bahwa bagi setiap emiten dan perusahaan yang telah
kepada OJK paling lambat akhir bulan keempat (120 hari) setelah tahun buku
berakhir. Laporan tahunan disampaikan dalam bentuk dokumen fisik (hard copy)
paling kurang 2 (dua) eksemplar, satu diantaranya dalam bentuk asli dan disertai
dengan laporan dalam bentuk dokumen elektronik (soft copy). Selain itu emiten
atau perusahaan publik wajib memuat laporan tahunan dalam laman (website)
16
tahunan tersebut kepada OJK disertai laporan Akuntan dalam rangka audit atas
laporan keuangan.
melihat tingkat hubungan antara pernyataan atau asersi dengan kenyataan, serta
Arens (2011: 4) audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi
untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan
kriteria yang sudah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang – orang
Menurut Mulyadi (2013: 30) jenis – jenis audit ada tiga yaitu: a) audit
audit), dan 3) audit operasional (operational audit). Audit atas laporan keuangan
ialah audit yang dilakukan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan
17
laporan keuangan tersebut. Standar audit dibutuhkan dalam melakukan audit
laporan keuangan.
Pada tahun 2002, terjadi pembaruan tatanan dan kondisi maupun regulasi
praktik bisnis di Amerika Serikat melalui Sarbanes Oxley Act (SOX) dimana
Sarbanes Oxley Act melakukan perbaikan dan penataan pada komponen audit
auditor dengan kliennya. Menurut Dewi & Ratnadi (2016), audit tenure atau masa
perikatan audit adalah lamanya masa sebuah perusahaan memakai jasa audit pada
kantor akuntan publik yang tetap dalam waktu tertentu. Sedang menurut Arens et
al. (2008) audit tenure adalah panjang hubungan kerja antara auditor dan klien
atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan
Publik (selanjutnya disebut KAP) paling lama 5 tahun buku berturut-turut dan
oleh seorang Akuntan Publik (selanjutnya disebut AP) paling lama 3 tahun buku
berturut-turut.
tentang jasa akuntan publik Pasal 3 ayat (1) yang menyatakan bahwa pemberian
jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP
18
paling lama untuk enam tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan
publik paling lama untuk tiga tahun buku berturut-turut. Akuntan publik dan
kantor akuntan publik dapat memberikan kembali jasa audit umum untuk klien
tersebut setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit umum atas laporan
keuangan klien.
PP No. 20/2015 tentang Praktik Akuntan Publik. Dalam PP No. 20/2015 pasal 11
ayat (1) dijelaskan bahwa KAP tidak lagi dibatasi dalam melakukan audit atas
suatu perusahaan. Pembatasan hanya berlaku bagi AP, yaitu selama 5 tahun buku
periode cooling-off selesai, maka AP dapat kembali memberikan jasa audit pada
Nomor 13 Tahun 2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor
Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan. Dalam peraturan tersebut, diatur
bahwa institusi jasa keuangan wajib membatasi penggunaan jasa penggunaan jasa
pembatasan penggunaan jasa dari KAP tergantung pada hasil evaluasi Komite
19
Audit. Selain itu, institusi jasa keuangan harus menggunakan akuntan publik dan
Syofiana, Suwarno, & Hariyono (2017) Pergantian auditor atau auditor switching
auditor yang baru. Sedangkan menurut Ni Kadek (2010) auditor switching adalah
tindakan perpindahan auditor yang dilakukan oleh perusahaan sebagai salah satu
kepercayaan publik dalam fungsi audit akibat masa perikatan yang lama.
Pergantian auditor bisa disebabkan oleh kewajiban rotasi audit yang diatur oleh
secara fakta. Pergantian auditor dalam waktu yang singkat mungkin dapat
20
manajemen. Pergantian auditor kemungkinan dapat meningkatkan risiko
klien yang diaudit, sehingga membutuhkan waktu audit yang lebih lama untuk
keuangan yang dahulu dan sekarang diaudit. Sebab peraturan dan kebijakan
perusahaan bisa saja berubah maupun tetap pada periode penyelesaian laporan
keuangan tersebut. Hal tidak terduga tersebut harus dinilai kembali berdasarkan
pelaporan keuangan.
yang menyatakan bahwa hubungan agensi ada ketika salah satu pihak (prinsipal)
menyewa pihak lain (agen) untuk melaksanakan suatu jasa dan dalam melakukan
tersebut. Dalam hubungan agensi terdapat tiga masalah utama yaitu pertama
21
masalah pengendalian yang dilakukan oleh principal terhadap agen. Kedua,
masalah biaya yang menyertai hubungan agensi. Dan yang ketiga adalah tentang
ketiga ini, usaha yang dapat dilakukan oleh principal untuk memperkecil biaya
agensi (karena tidak dapat dihilangkan sama sekali) adalah dengan mencari
manajer yang benar-benar dapat dipercaya dan mengetahui secara jelas kapabilitas
dan personalitas.
Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa terdapat tiga unsur yang
tersebut adalah bekerjanya pasar tenaga manajerial, bekerjanya pasar modal dan
(market for corporate control). Agen (manajemen) bisa tidak mempunyai masa
depan bila kinerjanya buruk sehingga diberhentikan oleh pemegang saham. Pasar
perusahaan yang dikelola oleh agen. Bekerjanya pasar modal secara efisien bisa
22
berupa perubahan dewan direksi maupun dewan komisaris. Sedangkan menurut
perusahaan yang dapat disebabkan oleh hasil keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) atau karena pengunduran diri. Dari beberapa pengertian diatas
direksi suatu entitas perusahan atau pergantian CEO (Chief Executive Officer)
yang diakibatkan oleh hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
dukungan dari mereka. Diharapkan manajer senior yang baru dapat memberikan
merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan
laba.
23
Perluasan usaha bisa dilakukan secara internal dan eksternal. Ekspansi
baru atau melakukan perluasan dari perusahaan yang sudah ada. Sementara itu,
penggabungan dua perusahaan atau lebih yang bergerak dalam industri berbeda.
Dengan adanya penggabungan usaha, ketika nantinya ada salah satu perusahaan
menjadi lebih stabil dan risikonya menjadi lebih kecil. Namun penggabungan
usaha ini berefek pada kecepatan auditor dalam menyelesaikan tugas auditnya.
audit, resiko inheren dan resiko kontrol akan semakin dipengaruhi dan
menimbulkan suatu tenggang waktu yang lama bagi auditor dalam menyelesaikan
tugasnya.
perusahaan yang dilihat dari diversifikasi bisnis operasi klien dan jumlah anak
24
tersebut dikarenakan auditor akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk
kompleksitas perusahaan.
Keuangan
pertama kalinya perlu melakukan pemahaman yang memadai tentang bisnis utama
klien, pengendalian intern, struktur organisasi, dan lain sebagainya. Semakin lama
perusahaan diaudit oleh suatu KAP yang sama, maka KAP tersebut tidak perlu
Sehingga hal ini berdampak pada kecepatan penyelesaian laporan keuangan dan
publikasi laporan keuangan auditan. Semakin lama perikatan klien dengan auditor
cenderung cepat. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kristiantini &
2013 – 2015. Ini berarti semakin tinggi atau semakin lama audit tenure KAP dan
25
mempublikasikan laporan keuangannya. Hasil yang sama ditemukan oleh Dewi &
keuangan
Keuangan
yang disepakati antara kantor akuntan publik dengan pemberi tugas dan telah
karena berapa alasan: (1) Perusahaan klien merupakan merger antar beberapa
perusahaan yang semula memiliki auditor masing masing yang berbeda, (2)
Kebutuhan akan adanya jasa profesional yang lebih luas, (3) Tidak puas terhadap
akuntan publik yang lama, (4) Keinginan untuk mengurangi pendapatan audit, (5)
terhadap auditor baru, yang mana hal ini akan memakan waktu jika dibandingkan
dengan pada waktu perusahaan belum berganti auditor. Sehingga hal ini
26
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aliffianti, Suzan, & Zultilisna (2017)
penyampaian laporan keuangan. Hasil yang senada ditemukan oleh Budiyanto &
waktu pelaporan keuangan. Hal ini berarti terjadinya auditor switching justru
pelaporan keuangan
Pelaporan Keuangan
strategis bagi perusahaan. Seorang CEO harus memiliki kompetensi yang baik
dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, dapat meminimalisir risiko
bisnis dan meningkatkan profit perusahaan. Jika terjadi pergantian CEO atau
27
berbeda, sehingga akan berpengaruh terhadap hasil pengambilan keputusan
perusahaan.
perusahaan menjadi kurang baik, untuk itu kemudian struktur yang ada diganti
dengan struktur manajemen yang baru dengan harapan akan membawa perbaikan
mengalami kondisi yang baik maka perusahaan tersebut akan tepat waktu dalam
manajemen yang ada ternyata tidak mampu mengelola perusahaan dengan baik
kondisi yang kurang baik ini yang dapat menghambat dalam ketepatan waktu
Berbeda dengan hasil penelitian ini, Mareta (2015) menemukan bahwa pergantian
28
manajemen secara signifikan ditemukan tidak berpengaruh terhadap ketepatan
pelaporan keuangan
diversifikasi bisnis operasi klien dan jumlah anak perusahaan klien berdampak
pada ketepatan waktu pelaporan keuangan, hal tersebut dikarenakan auditor akan
keuangan. Tingkat kompleksitas kegiatan perusahaan adalah salah satu unsur yang
dapat mempengaruhi waktu. Perusahaan yang memiliki banyak anak cabang akan
keuangan. Hasil yang sama juga ditemukan oleh penelitian Widyastuti & Astika
29
(2017) dimana kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh negatif dan
Hasil senada juga ditemukan oleh Susilawati, Maslichah, & Mawardi (2018)
(X3) (Y)
Kompleksitas Operasi
Perusahaan (X4)
(X4)
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Digunakan lima periode ini dengan
termasuk data baru; dan 3) Sebagai lanjutan dari periode penelitian terdahulu yang
tipe pemilihan sampel tidak secara acak yang informasinya diperoleh dengan
atau masalah penelitian. Adapun syarat yang ditetapkan oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
2018
31
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain. Data
sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun
dipublikasikan. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari situs resmi BEI di
www.idx.co.id.
Pada penelitian ini, data dikumpulkan melalui dua tahap. Tahap pertama,
peneliti akan melakukan studi pustaka, yaitu dengan mencari literatur yang
memperoleh data dari media internet melalui situs www.idx.co.id berupa laporan
terikat yang digunakan pada penelitian ini adalah ketepatan waktu pelaporan
32
adalah rentang waktu mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah
diaudit kepada publik sejak tanggal tutup buku perusahaan sampai tanggal
laporan keuangan tepat waktu diberi nilai 1 dan perusahaan yang melaporkan
laporan keuangan tidak tepat waktu diberi nilai 0 (Saputra & Ramantha, 2017).
variabel terikat, baik secara negatif maupun positif. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah Audit Tenure (X1), Auditor Switching (X2), Pergantian
Audit tenure atau disebut juga masa perikatan audit adalah lamanya
hubungan auditor dan klien yang diukur dengan jumlah tahun (Anggreni &
dimana auditor yang sama telah melakukan perikatan audit terhadap klien.
33
3.4.2.2 Auditor Switching
dimaksud adalah perubahan auditor yang terjadi antara tahun t-1 dan tahun
dan sebaliknya apabila tidak ada perubahan auditor maka tidak terjadi
ada dua kemungkinan, yaitu terjadi auditor switching atau tidak terjadi
2017).
pada jumlah dan lokasi unit operasinya (cabang) serta diversifikasi jalur
34
dibutuhkan auditor dalam menyelesaikan proses audit. Sehingga hal
sebagai berikut:
0.
dari analisis data yang telah terkumpul dan diteliti. Statistik deskriptif
data tersebut dalam bentuk tabel atau persentasi grafis, yang digunakan sebagai
Ghozali (2016), metode ini cocok digunakan untuk penelitian yang variabel
35
independennya merupakan kombinasi antara metrik dan non metrik seperti halnya
dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, tidak melakukan uji normalitas data
normalitas pada variabel bebasnya. Asumsi multivariate normal disini tidak dapat
nominal (non metrik). Gujarati (1995) menyatakan bahwa logistic regression juga
goodness of fit yang diukur dengan nilai chi-square pada bagian bawah uji
36
a. Jika probabilitas > 0,05 H0 diterima
Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Adanya penurunan nilai
antara -2LL (initial -2LL function) dengan nilai -2LL pada langkah
Keterangan:
37
α = Konstanta
β1 – β5 = Koefisien regresi
ε = Koefisien error
38
BAB IV
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014 – 2018. Data sekunder yang digunakan
berupa data dari laporan keuangan auditan dan laporan tahunan (annual report)
kriteria pemilihan sampel yang ditetapkan maka terdapat 110 perusahaan sampel
Tabel 4.1
Proses Pengambilan Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah
1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari
tahun 2014 sampai dengan 2018 140
2 Perusahaan yang mengalami delisting (6)
3 Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan auditan secara
lengkap (0)
4 Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan tidak dalam mata
uang rupiah (24)
Jumlah sampel 110
Sumber: Data Bursa Efek Indonesia
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa jumah perusahaan yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 110 perusahaan sektor manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2014 – 2018. Sehingga jumlah sampel yang
39
4.2 Analisis Statistik Deskriptif
Alat analisis yang digunakan untuk mengolah data pada penelitian ini
adalah program SPSS versi 21. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel N Minimum Maksimum Mean Std. Deviation
FRT 550 0 1 0.91 0.285
AUTE 550 1 9 3.87 2.199
AUSW 550 0 1 0.46 0.499
PMEN 550 0 1 0.13 0.334
KOP 550 0 1 0.68 0.466
Valid N
550
(listwise)
Sumber: Data diolah SPSS 21, 2019
Dari analisis statistik deskriptif pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah
sampel (N) adalah sebanyak 550 sampel. Ketepatan waktu pelaporan keuangan
memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1 dengan rata-rata 0,91 dan
standar deviasi 0,285. Nilai minimum dari audit tenure adalah 1 dan nilai
maksimum 9 dengan rata-rata 3,87 dan standar deviasi 2,199. Nilai minimum dari
auditor switching adalah 0 dan nilai maksimum 1 dengan rata-rata 0,46 dan
standar deviasi 0,499. Nilai minimum dari pergantian manajemen adalah 0 dan
nilai maksimum adalah 1 dengan rata-rata 0,13 dan standar deviasi 0,334. Nilai
40
4.3 Analisis Regresi Logistik
regresi. Untuk menilai kelayakan model regresi digunakan Goodness of fit test
yang diukur dengan nilai Chi-Square yang terletak pada uji Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hasil dari penilaian kelayakan model regresi
Tabel 4.3
Hasil Uji Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 5,075 8 0,749
Sumber: Data diolah SPSS 21, 2019
Dapat dilihat pada tabel 4.3 bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and
seignifikansi 0,749 yang berarti lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat diketahui
bahwa data empiris cocok dan sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara
model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit atau model mampu
memperhatikan angka awal -2 Log Likehood (-2LL) block number = 0 dan angka
akhir -2 Log Likehood (-2LL) block number = 1. Berikut hasil pengujian model
fit:
41
Tabel 4.4
Hasil Uji Overall Model Fit Test
Iteration -2 Log Likehood
Step 0 330,472
Step 1 296,073
Sumber: Data diolah SPSS 21, 2019
sebesar 330,472, dan angka pada akhir pada -2Log Likehood block Number = 1
sebesar 296,073. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan nilai -2 Log Likehood
penurunan nilai maka model dapat dikatakan diterima karena cocok dengan data
(model fit dengan data) dan hal ini mengindikasikan bahwa model regresi adalah
menyesuaikan data. Dengan kata lain, nilai statistik dari Nagelkerke’s dapat
Tabel 4.5
Hasil Uji Nagelkerke R Square
Step -2 Log Likehood Cox & Snell R Nagelkerke R
Square Square
1 296,073a 0,061 0,134
Sumber: Data diolah SPSS 21, 2019
Square 0,134 atau 13,4% yang artinya nilai tersebut diinterpretasikan sebagai
42
kemampuan variabel audit tenure, auditor switching, pergantian manajemen dan
keuangan sebesar 13,4% dan sisanya 86,6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain
Tahap akhir dalam pengujian hipotesis adalah uji koefisien regresi. Hasil
dari uji koefisien regresi logistik pada tingkat signifikansi 5% dapat dilihat pada
tabel 4.6
Tabel 4.6
Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik
β
Sig.
Variabel Penelitian (Koefisien Hasil
(Probabilitas)
Regresi)
Step 1a AUTE 0,430 0,000 H1 Diterima
AUSW 0,093 0,776 H2 Ditolak
PMEN -1,033 0,005 H3 Diterima
KOP 0,122 0,712 H4 Ditolak
Constant 1,038 0,019
Sumber: Data diolah SPSS 21, 2019
koefisien regresi yang dapat dibentuk ke dalam model regresi logistik yang telah
43
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Keuangan
keuangan. Hal ini dapat terlihat dari uji hipotesis dimana nilai profitabilitas
signifikan pada 0,000 dan nilai koefisien regresi senilai 0,430. Tingkat
signifikansi yang digunakan adalah pada level kesalahan 5% (0,05), berarti nilai
0,000 < 0,05. Dengan demikian penelitian ini menerima hipotesis pertama (H1)
pelaporan keuangan.
Anggreni & Latrini (2016), Kristiantini & Sujana (2017) serta Dewi & Ratnadi
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Namun hasil penelitian ini tidak
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Rustiarini & Sugiarti (2013)
yang memberikan hasil bahwa audit tenure tidak berpengaruh terhadap ketepatan
Adanya pemahaman yang baik tentang bisnis klien akan sangat membantu auditor
dalam melakukan perencanaan audit, sehingga auditor dapat menentukan sifat dan
44
ruang lingkup audit. Dengan begitu, waktu penyelesaian audit akan menjadi lebih
efektif. Bila perusahaan mengganti auditornya, pada awal tahun perikatan auditor
baru tersebut harus menyesuaikan diri dan mencari banyak informasi untuk
lebih lama untuk melakukan audit. Jika proses audit lebih efisien maka auditor
2009).
Keuangan
pelaporan keuangan. Hal ini dapat terlihat dari uji hipotesis dimana nilai
profitabilitas signifikan pada 0,776 dan nilai koefisien regresi senilai 0,093.
berarti nilai 0,776 > 0,05. Dengan demikian penelitian ini menolak hipotesis
45
ketepatan waktu pelaporan keuangan. Namun hasil penelitian ini tidak konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Aliffianti, Suzan, & Zultilisna (2017) yang
meneliti pada perusahaan transportasi di BEI, serta Budiyanto & Aditya (2015)
yang meneliti pada perusahaan makanan dan minuman yang menunjukkan hasil
keuangan.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan logika teori dalam penelitian ini
yang menyebutkan bahwa banyaknya prosedur yang ditempuh dan adanya proses
lebih lama bagi auditor untuk menyelesaikan audit dibandingkan jika auditor
sebagian besar perusahaan pada objek penelitian ini menggunakan jasa auditor
jasa kantor akuntan publik yang professional seperti the big four. Selain itu,
auditor pengganti memiliki akses yang cukup baik dengan auditor terdahulu
karena masih berasal dari KAP yang sama sehingga dapat lebih mudah untuk
46
4.4.3 Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan
waktu pelaporan keuangan. Hal ini dapat terlihat dari uji hipotesis dimana nilai
profitabilitas signifikan pada 0,005 dan nilai koefisien regresi senilai -1,033.
berarti nilai 0,005 < 0,05. Dengan demikian penelitian ini menerima hipotesis
ketepatan waktu pelaporan keuangan. Arah koefisien regresi bertanda negatif pada
jika tidak terjadi pergantian manajemen maka perusahaan akan semakin tepat
hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Mareta
(2015) yang meneliti seluruh perusahaan di BEI pada tahun 2009-2010 dimana
47
Seorang CEO mempunyai peranan penting dalam hal pengambilan
baik dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, dapat meminimalisir
kondisi perusahaan, yaitu struktur manajemen yang ada ternyata tidak mampu
mengelola perusahaan dengan baik. Jika terjadi pergantian CEO atau pergantian
pengambilan keputusan perusahaan terganggu maka hal ini juga berdampak pada
ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini dapat terlihat dari uji hipotesis
dimana nilai profitabilitas signifikan pada 0,712 dan nilai koefisien regresi senilai
(0,05), berarti nilai 0,712 > 0,05. Dengan demikian penelitian ini menolak
48
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang didapatkan oleh
waktu pelaporan keuangan. Namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan
hasil penelitian yang didapatkan oleh Novatiani (2016), Widyastuti & Astika
(2017) serta Susilawati, Maslichah, & Mawardi (2018) yang menunjukkan hasil
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan logika teori dalam penelitian ini
yang menyebutkan bahwa diversifikasi bisnis operasi klien dan jumlah anak
operasi yang lebih banyak yang harus diperiksa setiap transaksi dan catatan yang
menyertainya, auditor tetap dapat menyelesaikan proses audit secara tepat waktu.
49
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
diterima.
50
5.2 Implikasi Hasil Penelitian
1. Implikasi Teoritis
keuangan. Hal ini sesuai dengan prinsip teori keagenan (agency theory)
dapat dikatakan bahwa audit tenure atau masa perikatan audit yang lama
benar dapat dipercaya dan memiliki kapabilitas dan personalitas yang baik.
51
meningkatkan laba perusahaan. Jika manajer memiliki kinerja yang buruk
2. Implikasi Praktis
a. Bagi Perusahaan
52
5.3 Keterbatasan Penelitian dan Saran
LQ45.
4. Periode waktu penelitian tergolong singkat, yakni dari tahun 2014 – 2018.
53
DAFTAR PUSTAKA
Aliffianti, W., Suzan, L., & Zultilisna, D. (2017). The Influence Of Profitability,
Firm Size and Auditor Switching Into The Timeliness Submission Of
Financial Statements. In e-Proceeding of Management (Vol. 4, pp. 1620–
1627).
Anggreni, N. K. A. A., & Latrini, M. Y. (2016). Pengaruh Audit Tenure pada
Kecepatan Publikasi Laporan Keuangan Auditan dengan Spesialisasi Industri
Auditor Sebagai Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,
15(2), 832–846.
Angruningrum, S., & Wirakusuma, M. G. (2013). Pengaruh Profitabilitas,
Leverage, Kompleksitas Operasi, Reputasi KAP dan Komite Audit pada
Audit Delay. E-Journal Universitas Udayana, 5(2), 251–270.
Ardiani, N., Nur DP, E., & Azlina, N. (2012). Pengaruh Audit Tenure, Disclosure,
Ukuran KAP, Debt Default, Opinion Shopping, dan Kondisi Keuangan
Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Real
Estate dan Property Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi, 20(4), 1–21.
Arens, A.A., Elder, R.J., & Beasley, M.S. (2008). Auditing dan Jasa Assurance
Pendekatan Terintegrasi Jilid I. Jakarta: Erlangga
Arens, Alvin A, et al. (2011). Jasa Audit dan Assurance. Salemba Empat. Jakarta.
Artaningrum, R. G., Budiartha, I. K., & Wirakusuma, M. G. (2017). Pengaruh
Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Pergantian
Manajemen pada Audit Report Lag Perusahaan Perbankan. E-Journal
Universitas Udayana, 6(3), 1079–1108.
Baridwan, Zaki. (2004). Intermediate Accounting “Pengantar Akuntansi”. Buku 2.
Edisi 21. Jakarta: Salemba Empat.
Budiyanto, S., & Aditya, E. M. (2015). Faktor - Faktor Yang Memengaruhi
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Studi Empiris Perusahaan Food and
Beverages Periode 2010 - 2012). Fokus Ekonomi, 10(1), 77–87.
Che-ahmad, A., & Abidin, S. (2008). Audit Delay of Listed Companies : A Case
of Malaysia. International Business Research, 1(4), 32–39.
https://doi.org/10.5539/ibr.v1n4p32
Dewi, K. I. K., & Ratnadi, N. M. D. (2016). Pengaruh Umur Perusahaan, Audit
Tenure dan Good Corporate Governance Pada Kecepatan Publikasi Laporan
Keuangan. E-Journal Universitas Udayana, 15(1), 463–494.
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, D. (2012). Econometrics by Example. London: Palgrave Macmillan.
Hendriksen, Eldon S, dan Michael F. V. B. (2000). Teori Akunting (Terjemahan).
Edisi Kelima, Buku Kesatu, Batam Centre, Interaksa.
Hery. (2010). Akuntansi Intermediate Ilustrasi Problem dan Solusi. Gramedia
Widisarana Indonesia.
__________. (2015a). Analisis Kinerja Manajemen, The Best Financial Analysis
(Menilai Kinerja Manajemen Berdasarkan Rasio Keuangan. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
__________. (2015b). Praktis Menyusun Laporan Keuangan: Cepat dan Mahir
Menyajikan. Gramedia Widisarana Indonesia.
Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. (2008). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan. Simposium Nasional
Akuntansi XI Pontianak.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
Jakarta: IAI
Innayati, C. D., & Susilowati, E. (2015). Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan
Auditor Terhadap Audit Delay (Studi Kasus Pada Perusahaan Hotel,
Restoran, dan Pariwisata di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Akuntansi, XIX(3),
449–461.
IPOTNEWS. (2018). Tunggak Laporan Keuangan, BEI Hentikan Sementara
Perdagangan 10 Saham. Diakses 27 Februari 2019, dari
https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?jdl=Tunggak_Lapor
an_Keuangan__BEI_Hentikan_Sementara_Perdagangan_10_Saham.
Jago Akuntansi. (2017). Auditor Switching. Diakses 12 juni 2019, dari
https://jagoakuntansi.com/2017/11/14/auditorswitching/.
Jensen. M.C dan Meckling. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior
Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics,
3:305-360.
Kontan.co.id. (2018). BEI: Jumlah Emiten IPO Tahun 2018 Tertinggi Sejak 1998.
Diakses 8 Maret 2019, dari https://investasi.kontan.co.id/news/bei-jumlah-
emiten-ipo-tahun-2018- tertinggi-sejak-1998.
__________. (2018). BEI Perpanjang Suspensi Delapan Emiten. Diakses 27
Februari 2019, dari https://investasi.kontan.co.id/news/bei-perpanjang-
suspensi-delapan-emiten,
Kristiantini, M. D., & Sujana, I. K. (2017). Pengaruh Opini Audit, Audit Tenure,
Komisaris Independen, dan Kepemilikan Manajerial Pada Ketepatwaktuan
Publikasi Laporan Keuangan. E-Journal Universitas Udayana, 20(1), 729–
757.
Lee, H-Y, V. ande & M. Son. (2009). Do Lengthy Auditor Tenure and The
Provision of Non-Audit Services by The External Auditor Reduce Audit
Report Lags?. International Journal of Auditing. Vol. 13, pp. 87-104.
Mareta, S. (2015). Analisis Faktor - Faktor Yang Memengaruhi Timeliness
Publikasi Laporan Keuangan Periode 2009-2010 ( Studi Empiris Pada Bursa
Efek Indonesia ). Jurnal Akuntansi, XIX(1), 93–108.
McGee, R. W., & Yuan, X. (2009). Corporate Governance and The Timeliness of
Financial Reporting: An Empirical Study of The People's Republic of China.
International Journal of Business, Accounting and Finance, 3(1), 19-27.
Mulyadi. (2013). Auditing. Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.
Murtini, Umi., & Tirtaningrum, Yusefin Puspa. (2013). Pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas, Kepemilikan Publik dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan. Vol.
9(1).
Ni Kadek, Sinarwati. (2010). "Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik?." Simposium Nasional
Akuntansi XIII: 1-20.
Novatiani, R. A., & Asri, N. P. (2016). Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan,
Opini Auditor dan Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Ketepatan
Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan. Jurnal Akuntansi Bisnis
Dan Ekonomi, 2(1), 417–430.
Otoritas Jasa Keuangan. (2016). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor
29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.
Oktahamikga, R. H. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Owusu-Ansah, S. (2000). Timeliness of corporate financial reporting in emerging
capital markets : empirical evidence from the Zimbabwe Stock Exchange.
Accounting and Business Research, 30(3), 241–254.
Republik Indonesia. (2003). Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 359/KMK.06/2003 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002 Tentang Jasa Akuntan Publik.
__________. (2008). Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 17/PMK.01/2008 Tentang Jasa Akuntan Publik.
__________. (2015). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2015 Tentang Praktik Akuntan Publik.
Rustiarini, N. W., & Sugiarti, N. W. M. (2013). Pengaruh Karakteristik Auditor,
Opini Audit, Audit Tenure,, Pergantian Auditor pada Audit Delay. Jurnal
Ilmiah Akuntansi Dan Humanika JINAH2, 2(2), 657–675.
SahamOK. (2018). Daftar IPO. Diakses pada 26 Februari 2018, dari
https://www.sahamok.com/emiten/ipo.
Saputra, K. W. S., & Ramantha, I. W. (2017). Pengaruh Profitabilitas Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dengan Opini
Audit Sebagai Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 20(2),
1592–1620.
Saputri, Oviek Dewi. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit
Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia). Skripsi. Universitas Diponegoro.
Scott, W. R. (2015). Financial Accounting Theory (7th ed.). Canada: Pearson.
Sekaran, Uma. (2011). Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat.
Sudana, I. Made. (2015). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik.
Surabaya: Erlangga.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian. Bandung: CV Alfa Beta.
Susilawati, C.D.K., Agustina, L., & Prameswari, T. (2012). Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Audit Delay Pada Perusahaan
Consumer Good Industry di Bursa Efek Indonesia (Periode Tahun 2008-
2010). Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol.10, 19-30.
Susilawati, D., Maslichah, & Mawardi, M. C. (2018). Pengaruh Opini Audit,
Ukuran KAP, Laba Rugi dan Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap
Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2016. Jurnal Riset Akuntansi, 14–26.
Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
__________. (2014). Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
Yogyakarta: BPFE.
Syofiana, E., Suwarno, & Hariyono, A. (2017). Pengaruh Financial Distress,
Auditor Switching dan Audit Fee Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia. Jurnal
Akuntansi Bisnis Dan Ekonomi UMG, (X), 1–21.
Ukago, Kristianus & Imam Ghozali. (2005). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Bukti Empiris Emiten di
Bursa Efek Jakarta. Jurnal Maksi, Vol.5, pp. 13-33.
Wea, A. N. S., & Murdiawati, D. (2015). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi
Auditor Switching Secara Voluntary Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal
Bisnis Dan Ekonomi (JBE), 22(2), 154–170.
Widyastuti, M. T., & Astika, I. B. P. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Kompleksitas Operasi Perusahaan dan Jenis Industri Terhadap Audit Delay.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 18(2), 1082–1111.
Wijaya, R. M. A. P. (2013). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian
Auditor Oleh Klien. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB.
Lampiran 1
Data Nama Perusahaan
Kode
No. Nama Perusahaan
Perusahaan
1 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
2 SMBR Semen Baturaja Persero Tbk
3 SMCB Solusi Bangun Indonesia Tbk
4 SMGR Semen Indonesia Persero Tbk
5 WTON Wijaya Karya Beton Tbk
6 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
7 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk
8 IKAI Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk
9 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
10 MLIA Mulia Industrindo Tbk
11 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
12 ALKA Alakasa Industrindo Tbk
13 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk
14 BTON Beton Jaya Manunggal Tbk
15 CTBN Citra Turbindo Tbk
16 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk
17 INAI Indal Aluminium Industry Tbk
18 ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk
19 ITMA Sumber Energi Andalan Tbk
20 JKSW Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk
21 LION Lion Metal Works Tbk
22 LMSH Lionmesh Prima Tbk
23 MYRX Hanson International Tbk
24 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk
25 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk
26 BRPT Barito Pasific Tbk
27 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk
28 DPNS Duta Pertiwi Nusantara
29 EKAD Ekadharma International Tbk
30 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk
31 INCI Intan Wijaya International Tbk
32 SRSN Indo Acitama Tbk
33 AKKU Angerah Kagum Karya Utama Tbk
34 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk
35 APLI Asiaplast Industries Tbk
36 BRNA Berlina Tbk
37 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk
38 IMPC Impack Pratama Industri Tbk
39 SIMA Siwani Makmur Tbk
40 TRST Trias Sentosa Tbk
41 YPAS Yana Prima Hasta Persada Tbk
42 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
43 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk
44 MAIN Malindo Feedmill Tbk
45 SIPD Sierad Produce Tbk
46 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk
47 ALDO Alkindo Naratama Tbk
48 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk
49 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
50 SPMA Suparma Tbk
51 KRAH Grand Kartech Tbk
52 ASII Astra International Tbk
53 AUTO Astra Auto Part Tbk
54 GJTL Gajah Tunggal Tbk
55 IMAS Indomobil Sukses International Tbk
56 INDS Indospring Tbk
57 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk
58 NIPS Nippres Tbk
59 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk
60 SMSM Selamat Sempurna Tbk
61 HDTX Pan Asia Indosyntec Tbk
62 MYTX Asia Pacific Investama Tbk
63 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk
64 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk
65 TRIS Trisula International Tbk
66 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk
67 BATA Sepatu Bata Tbk
68 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk
69 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk
70 JECC Jembo Cable Company Tbk
71 KBLI KMI Wire And Cable Tbk
72 KBLM Kabelindo Murni Tbk
73 SCCO Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk
74 VOKS Voksel Electric Tbk
75 ADES Akasha Wira International Tbk
76 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
77 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk
78 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
79 DLTA Delta Djakarta Tbk
80 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
81 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
82 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
83 MYOR Mayora Indah Tbk
84 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk
85 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk
86 SKBM Sekar Bumi Tbk
87 SKLT Sekar Laut Tbk
88 STTP Siantar Top Tbk
89 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
90 GGRM Gudang Garam Tbk
91 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
92 RMBA Bentoel International Investama Tbk
93 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk
94 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk
95 INAF Indofarma Tbk
96 KAEF Kimia Farma Tbk
97 KLBF Kalbe Farma Tbk
98 MERK Merck Tbk
99 PYFA Pyridam Farma Tbk
100 SCPI Schering Plough Indonesia Tbk
101 SIDO Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk
102 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk
103 MBTO Martina Berto Tbk
104 MRAT Mustika Ratu Tbk
105 TCID Mandom Indonesia Tbk
106 UNVR Unilever Indonesia Tbk
107 CINT Chitose International Tbk
108 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk
109 KICI Kedaung Indag Can Tbk
110 LMPI Langgeng Makmur Industry Tbk
Lampiran 2
Hasil Analisis Statistik Deskiprif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
a,b,c
Iteration History
Iteration -2 Log likelihood Coefficients
Constant
1 355,449 1,644
2 331,438 2,181
Step 0 3 330,475 2,317
4 330,472 2,325
5 330,472 2,325
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Nagelkerke R
Square Square
a
1 296,073 ,061 ,134