Anda di halaman 1dari 8

Ujian Akhir Semester

Manajemen Rantai Pasok dan Hubungan Pelanggan

Evaluasi Toko Elektronik

Oleh

Muhamad Ikram Zasbita


1119124022
Reguler B2

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknik

Universitas Widyatama

1
PROSES BISNISProses bisnis studi kasus toko elektronik adalah sebagai berikut.

1. Supplier

Pada studi kasus, supplier biasanya akan menyediakan bahan mentah untuk diolah oleh
produsen. Supplier biasanya menyediakan bahan mentah/perangkat-perangkat yang bisa
dijadikan bahan untuk produksi. Supplier akan menerima pesanan dari produsen dan
selanjutnya akan diproses oleh supplier. Pemesanan yang telah dipesan oleh produsen
akan catat dan memeriksa legalitas. Apabila dokumen sesuai dengan standar, maka
bagian inventori akan memeriksa barang yang dipesan apakah ada atau tidak ada. jika
stok barang yang dipesan tidak ada atau kurang maka akan dilakukan pengadaan barang
sesuai dengan barang yang kurang atau tidak ada. Stok barang yang ada akan dikirim ke
produsen dan bagian inventori akan mengupdate stok barang yang talah dikirim.
Produsen akan menerima barang yang telah dikirim oleh supplier. Apabila terjadi cacat
pada barang, maka produsen dapat melakukan retur pembelian. Barang yang telah
dikirim ke produsen akan menghasilkan dokumen invoice atau kuitansi yang akan
diterima devisi keuangan. Invoice akan dikirim ke produsen dan setelah itu produsen
akan melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah yang tertera pada invoice.

2. Produsen

Pada studi kasus, barang yang telah diterima oleh produsen akan segera diproduksi
untuk menjadi barang jadi yang siap dijual atau diedarkan. Barang yang telah jadi akan
dipasarkan kepada customer. Produsen akan menerima pesanan dari customer yang
selanjutnya akan diproses oleh produsen. Setelah menerima pesanan produsen akan
melakukan pemesanan komponen atau barang belum jadi kepada supplier. Ketika telah
sampai ke produsen barang tersebut akan dicek apakah sesaui dengan standar dan tidak
ada cacat. Apabila ada cacat pada barang maka produsen akan melakukan retur
pembelian. Barang yang telah diterima oleh produsen akan segara diproduksi. Barang
yang telah diproduksi akan dicek lagi apabila sesaui dengan standar atau ada cacat.
Barang yang rusak atau cacat tidak ada akan di jual ke customer. Barang yang sudah
sesuai dengan standar akan diserahkan ke bagian inventori. Barang yang sudah dipesan
akan dikirim ke customer sesuai dengan pesanan. Setelah pesanan diterima produsen

2
akan mengonfirmasi apakah pesanan susah dibayar atau belum. Customer akan
melakukan pembayaran ke produsen.

3. Customer

Pada studi kasus, customer akan menerima barang yang sesuai dengan permintaan.
Customer akan melakukan pengecekan barang. Apabila barang ada cacat atau rusak,
maka customer dapat mengajukan komplain kepada produsen.

IDENTIFIKASI MASALAHBerikut ini merupakan identifikasi masalah yang ada


pada masing-masing bagian.

3
1. Supplier

Berikut ini merupakan identifikasi masalah yang ada pada supplier.

a. Bagaimana supplier memproses pesanan untuk memenuhi kebutuhan produsen?

b. Bagaimana proses bisnis supplier dalam memenuhi kebutuhan produsen?

c. Bagaiman gambaran arsitektur dan teknologi sistem informasi yang dibutuhkan


supplier pada kasus ini?

2. Produsen

Berikut ini merupakan identifikasi masalah yang ada pada produsen.

a. Bagaimana produsen memproses pesanan untuk memenuhi kebutuhan customer?

b. Bagaimana proses bisnis produsen dalam memenuhi kebutuhan customer?

c. Bagaiman gambaran arsitektur dan teknologi sistem informasi yang dibutuhkan


produsen pada kasus ini?

3. Customer

Berikut ini merupakan identifikasi masalah yang ada pada customer.

a. Bagaimana proses bisnis customer dalam melakukan penjual ke customer akhir?

b. Bagaimana proses bisnis sistem informasi customer dalam menjalankan prosesnya?

c. Bagaiman gambaran arsitektur dan teknologi sistem informasi yang dibutuhkan


customer pada kasus ini?

4
LANDASAN TEORI

Berikut ini merupakan lanadasan teori pada studi kasus.

1. Supply Chain Management (SCM)

Menurut Council of Logistic Management (CLM), logistic merupakan bagian dari suatu
proses yang ada di supply chain management yang merencakan, mewujudkan, dan
mengendalikan efisiensi dan efektfitas aliran dan penyimpanan barang maupun jasa
serta informasi terkait untuk memenuhi kebutuhan customer. Supply chain management
digunakan untuk mempermudah perusahaan dalam urusan logistik menyalurkan barang
dan jasa kepada customer. Hal ini merupakan hal yang sangat vital pada proses yang ada
pada perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu memahami secara menyeluruh supply
chain management agar tidak terjadi banyak kesalahan pada saat menjalankan bisnis
perusahaan.

Supply Chain Management adalah suatu sebuah rantai pasok, rantai supply, jaringan
logistic, dana tau jaringan supply adalah sebuah system yang terkoordinasi yang terdiri
atas sumber daya manusia, organisasi, aktivitas, informasi, dan sumber daya lainnya yang
terlibat dalam bentuk fisik maupu virtual dari supplier kepada customer.

Supply Chain Management menekankan pada pola terpadu menyangkut proses aliran
produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga pada customer terakhir. Dalam hal ini,
konsep supply chain rangkaian aktivitas yang terjadi dari supplier hingga sampai ke
tangan customer merupakan suatu kesatuan tanpa sekat yang besar.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa focus utama konsep
supply chain adalah sinkronisasi proses untuk kepuasan customer. Konsep ini pada
dasarnya merupakan siklus yang terus berjalan secara terus menerus seiring dengan
proses bisnis yang ada pada perusahaan .

2. Konsep Supply Chain

Supply chain merupakan suatu rantai pengadaan yang tersistem dan terorganisasi dalam
menyalurkan barang maupun jasa hingga sampai ke tangan customer. Konsep ini juga
merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling terhubung dan mempunyai

5
tujuan yang sama, yaitu dengan melakukan pelayanan sebaik mungkin dalam
menyalurkan barang maupun jasa.

Konsep ini merupakan konsep yang berkaitan dengan logistic perusahaan. Dalam konsep
ini, logistic lebih dilihat sebagai masalah yang lebih luas yang meliputi persoalan
penentuan bahan dasar hingga barang jadi yang akan digunakan oleh customer.

3. Model Supply Chain

Model supply chain, yaitu suatu gambaran mengenai suatu hubungan mata rantai pasok
dari pelaku-pelaku tersebut yang dapat berbentuk seperti mata rantai yang saling
terhubung satu dengan yang lainnya.

Gambar 1
Model Supply Chain

Pada gambar tersebut, supplier telah dmasukan untuk menunjukan hubungan yang
sudah lengkap dari suatu perusahaan atau organisasi yang secara bekerja sama
mengumpulkan, mengubah, atau mencari, dan mendistribusikan barang atau pun
jasa hingga sampai ke customer terakhir. Salah satu kunci factor untuk
mengoptimalkan supply chain, yaitu dengan menciptakan sebuah alur informasi
yang bergerak secara mudah dan juga akurat diantara jaringan tersebut agar
pergerakan barang lebih efisien dan efektif yang menghasilkan kepuasan maksimal
kepada para customer.

6
DESAIN ARCHIMATE

7
DESAIN TABLE

Anda mungkin juga menyukai