Anda di halaman 1dari 89

SKRIPSI

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Profitabilitas, dan Kualitas Audit


Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

OLEH

NURUL FADILLAH NASUTION


140503143

PROGRAM STUDI S1
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Profitabilitas, dan Kualitas Audit


Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Pengaruh Ukuran


Perusahaan, Likuiditas, Profitabilitas, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit
Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dapat diakses melalui
website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dalam bentuk laporan keuangan
dan laporan tahunan perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis statistik deskriptif dengan metode regresi logistik dan menggunakan
software SPSS versi 20. Populasi dari penelitian ini terdiri dari 41 perusahaan
Pertambangan dan metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode
purposive sampling. Dengan metode tersebut didapatkan sampel sebanyak 13
perusahaan dengan periode pengamatan 5 tahun (2012-2016), sehingga jumlah
sampel untuk penelitian ini sebanyak 65 amatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel ukuran
perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kualitas audit mempunyai pengaruh
signifikan terhadap opini audit going concern. Namun demikian, secara parsial
hanya ukuran perusahaan yang memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
opini audit going concern. Sedangkan variabel likuiditas, profitabilitas dan
kualitas audit tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap opini audit
going concern.

Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Profitabilitas, Kualitas Audit


dan Opini Audit Going Concern.

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTARCT

The Effect of Company Size, Liquidity, Profitability and Audit Quality To The
Going Concern Audit Opinion On Mining Companies
Listed on Indonesia Stock Exchange

The objective of this research is to know the Effect of Company Size,


Liquidity, Profitability and Audit Quality To The Going Concern Audit Opinion
On Mining Companies Listed on Indonesia Stock Exchange.
This research used secondary data which can be accessed through the
website of Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) in the form of financial
statements and company annual reports. The data analysis technique used was
descriptive statistical analysis with logistic regression method and using SPSS
version 20 software. The population for this research is 41 companies Mining and
the sampling method was carried out by purposive sampling method. With this
method, 13 companies are acquired as a sample with 5 years of observation
period (2012-2016). Thus the sum of this research is 65 observation.
The result of this research shows that simultaneously the variables of firm
size, liquidity, profitability, and audit quality have a significant effect on the going
concern audit opinion. However, partially only the size of the company has a
significant positive effect on the going concern audit opinion. While the variables
of liquidity, profitability and audit quality do not have a significant effect on the
going concern audit opinion.

Keywords : Company Size, Liquidity, Profitability, Audit Quality and Going


Concern Audit Opinio.

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang telah

memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis telah mampu

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas,

Profitabilitas, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Going Concern Pada

Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” ini dapat

terselesaikan dengan baik. Penulis sangat bersyukur atas penyelesaian skripsi ini,

dimana skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi penyelesaian

pendidikan Program Strata Satu (S1) pada Program Sarjana di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis di Universitas Sumatera Utara.

Shalawat beriring salam kita sanjungkan kepangkuan Nabi Besar

Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke

alam yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.

Selama penyusunan skripsi ini, Penulis telah banyak menerima bimbingan,

dukungan, saran, motivasi serta doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi

ini. Teristimewa untuk kedua orang tua saya yang sangat saya kagumi dan cintai

yaitu Ayahanda Abdul Jalil Nst dan Ibu Usmanelly Sofianty yang tidak pernah

lelah memberikan kasih sayang, doa, nasihat serta semangat yang tulus hingga

saat ini. Kemudian kepada adik saya Mhd. Zulfadli Nst dan Mhd. Farhan Maulana

Nst yang selalu memberikan semangat, serta kepada keluarga besar saya yang

selalu memberikan doa dan dukungannya.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terimakasih dan

penghargaan yang tulus kepada:

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE., M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak., CPA., selaku ketua

Departemen/Program Studi S1 Akuntansi dan Bapak Drs. Syahrul Rambe

M.M., Ak., selaku Sekretaris Departemen/Program Studi S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA., Ak, selaku Dosen Pembimbing, yang telah

memberikan bimbingan dan arahan serta semangat dalam proses penyelesaian

skripsi ini. Kepada Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak., selaku Dosen Penguji

dan Bapak Drs. Arifin Lubis, MM., Ak., selaku Dosen Pembanding, atas

segala saran dan masukan positif yang telah diberikan kepada saya selama ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

khusunya Dosen Jurusan Akuntansi yang telah memberikan ilmu selama

perkuliahan berlangsung, serta kepada pegawai yang telah memberikan

bantuan administrasi kepada saya selama ini.

5. Sahabat-sahabat penulis selaku teman seperjuangan, yaitu M. irfan Lbs, M.

Amry Rayendra Nst, Syayena Mahfuza Saragih, M. Rafi Lbs, M. Iqbal,

Mtmb girls, Hmm Fam, Mangga Kembut, dan Cumlaude yang telah

memberikan penulis semangat, doa, dan dukungan.

6. Keluarga besar HMI Komisariat FE USU dan Keluarga besar Himpunan

Mahasiswa Akuntansi serta semua teman-teman seperjuangan S-1 Akuntansi

FEB USU angkatan 2014, semoga kita senantiasa diberikan kebaikan serta

kesuksesan untuk setiap langkah oleh Allah SWT.

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

Halaman
PERNYATAAN ............................................................................................. i
ABSTRAK ..... ................................................................................................ ii
ABSTARCT ..... ............................................................................................... iii
KATA PENGANTAR . .................................................................................. iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Landasan Teori ....................................................................... 12
2.1.1 Teori Agensi .................................................................. 12
2.1.2 Teori Signalling............................................................. 13
2.1.3 Opini Audit.................................................................... 14
2.1.4 Going Concern .............................................................. 18
2.1.5 Opini Audit Going Concern .......................................... 19
2.1.6 Ukuran Perusahaan........................................................ 20
2.1.7 Likuditas ........................................................................ 21
2.1.8 Profitabilitas .................................................................. 22
2.1.9 Kualitas Audit ............................................................... 23
2.2 Penelitian Terdahulu .............................................................. 24
2.3 Kerangka Konseptual ............................................................. 27
2.3.1 Hubungan Ukuran Perusahaan ...................................... 28
2.3.2 Hubungan Likuiditas ..................................................... 29
2.3.3 Hubungan Profitabilitas ................................................ 30
2.3.4 Hubungan Kualitas Audit .............................................. 31
2.4 Hipotesis ................................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian ....................................................................... 33
3.2 Tempat Penelitian................................................................... 33
3.3 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran .......................... 33
3.3.1 VariabelTerikat (Dependent Variable) ......................... 33
3.3.2 Variable Bebas (Independent Variable) ........................ 34
3.3.2.1 Ukuran Perusahaan............................................ 34
3.3.2.2 Likuiditas........................................................... 34
3.3.2.3 Profitabilitas ...................................................... 35

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.3.2.4 Kualitas Audit ................................................... 35
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 36
3.5 Jenis dan Sumber Data ........................................................... 38
3.6 Metode Pengumpulan Data .................................................... 38
3.7 Metode dan Analisis Data ...................................................... 39
3.7.1 Uji Statistik Deskriptif ............................................... 39
3.7.2 Uji Hipotesis Penelitia ................................................ 39
3.7.3 Pengujian Model ........................................................ 40
3.7.3.1 Uji Kaseluruhan Model .................................. 40
3.7.3.2 Uji Koefisien Determinasi .............................. 40
3.7.3.3 Uji Kelayakan Model ..................................... 40
3.7.3.4 Uji Koefisien Regresi ..................................... 41
3.7.3.5 Uji Omnibus Tests of Model Coefficients ....... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Data Penelitian ....................................................................... 43
4.2 Uji Statistik Deskriptif ........................................................... 43
4.3 Uji Hipotesis Penelitian.......................................................... 46
4.3.1 Uji Keseluruhan Model .............................................. 46
4.3.2 Uji Koefisien Determinasi .......................................... 48
4.3.3 Uji Kelayakan Model ................................................. 49
4.3.4 Uji Matriks Klasifikasi ............................................... 50
4.3.5 Uji Koefisien Regresi ................................................. 51
4.3.6 Uji Omnibus Tests of Model Coefficients ................... 55
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 54
4.4.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan..................................... 55
4.4.2 Pengaruh Likuiditas.................................................... 56
4.4.3 Pengaruh Profitabilitas ............................................... 57
4.4.4 Pengaruh Kualitas Audit ............................................ 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ............................................................................ 60
5.2 Saran .................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 64


DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. 66

viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Research Gap .................................................................................. 8


2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu......................................................... 26
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ............. 35
3.2 Karakteristik Sampel ....................................................................... 37
3.3 Daftar Sampel Penelitian ................................................................. 38
4.1 Statistik Deskriptif ........................................................................... 44
4.2 Tabel Opini Audit Going Concern .................................................. 45
4.3 Tabel Kualitas Audit ....................................................................... 46
4.4 Tabel Beginning Block 0.................................................................. 47
4.5 Tabel Beginning Block 1.................................................................. 47
4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi...................................................... 48
4.7 Hasil Uji Kelayakan Model ............................................................. 50
4.8 Hasil Uji Matriks Klasifikasi ........................................................... 50
4.9 Hasil Uji Koefisien Regresi ............................................................. 52
4.10 Hasil Uji Omnibus Tests of Model Coefficients............................... 54

ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ...................................................................... 28

x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

I Daftar Populasil Penelitian ....................................................... 66


II Data Variabel Penelitian ........................................................... 68
III Hasil Uji SPSS .......................................................................... 71
IV Tabel Chi-Square Probabilities ................................................ 74

xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Krisis keuangan global yang terjadi sejak tahun 2008 telah berimplikasi

terhada kondisi keuangan global yang berpengaruh terhadap perkembangan bisnis

diseluruh dunia. Sektor ekonomi pasar dunia mengalami degresi dan

mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia. Krisis keuangan global ini

menunjukkan bahwa krisis keuangan di salah satu negara dapat berimplikasi

terhadap negara-negara lain. Apa yang terjadi di Amerika Serikat bisa berdampak

di Eropa, Indonesia atau bahkan negara-negara terbelakang di Afrika sekalipun.

Indonesia sebagai negara yang turut terlibat dalam pasar global tersebut juga

terkena imbas dari krisis tersebut. Indonesia yang sudah terlebih dahulu

mengalami krisis ekonomi dan politik pada pertengahan tahun 1997 membuat

perekonomian di Indonesia semakin mengalami keterpurukan. Hal tersebut

mempengaruhi keberadaan perusahaan-perusahaan dalam negeri yang tidak

mampu menjaga kelangsungan hidupnya, sehingga banyak perusahaan yang tidak

mampu bertahan yang pada akhirnya gulung tikar. Akibat krisis tersebut, isu

going concern pun menjadi penting di Indonesia.

Going concern adalah kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan

kelangsungan hidupnya selama periode waktu pantas, yaitu tidak lebih dari satu

tahun sejak tanggal laporan keuangan (SPAP, 2001). Opini audit going concern

1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
merupakan opini yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah

perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya . Laporan audit

dengan modifikasi mengenai going concern merupakan suatu indikasi bahwa

dalam penilaian auditor terdapat risiko perusahaan yang tidak dapat bertahan dalam

bisnis. Apabila auditor meragukan perusahaan untuk melanjutkan usahanya, maka

auditor harus menerbitkan opini audit going concern dalam laporan auditnya yang

dicantumkan dalam paragraf penjelas atau sesudah paragraf pendapat.

Opini audit going concern yang dikeluarkan oleh auditor sangat berguna

bagi para pemakai laporan keuangan. Dengan opini yang diterbitkan tersebut,

investor dapat menilai keadaan suatu perusahaan yang mana sangat bermanfaat

sebelum melakukan keputusan investasi. Begitupun dengan pihak kreditor dalam

mengambil keputusan untuk memberikan fasilitas kredit. Dampak negatif yang

ditimbulkan akibat diterbitkan opini audit going concern terhadap perusahaan adalah

turunnya harga saham, kesulitan dalam meningkatkan modal pinjaman,

ketidakpercayaan investor, kreditur, pelanggan, dan karyawan terhadap manajemen

perusahaan. Hilangnya kepercayaan publik terhadap citra perusahaan dan

manajemen perusahaan tersebut akan memberi imbas yang sangat signifikan

terhadap keberlanjutan bisnis perusahaan ke depannya. Memburuknya citra

perusahaan serta hilangnya kepercayaan kreditur akan menyulitkan perusahaan

apabila perusahaan membutuhkan tambahan dana guna membiayai operasional

usahanya. Begitu juga dengan pelanggan, hilangnya pelanggan akan mengakibatkan

terhentinya bisnis perusahaan. Apabila perusahaan tidak segera mengambil tindakan

penanganan maka kebangkrutan usaha akan benar-benar terjadi.

2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hal ini menyebabkan munculnya ide-ide untuk memanipulasi laporan

keuangan dengan menyembunyikan kondisi sesungguhnya suatu perusahaan

untuk bisa tetap menarik minat investor menanamkan modalnya. Sesuai dengan

teori agensi yang dikemukakan oleh (Jensen dan Meckling 1976) yang

menjelaskan tentang pola hubungan antara prinsipal dan agen, baik prinsipal

maupun agen diasumsikan orang ekonomi rasional dan semata-mata termotivasi

oleh kepentingan pribadi. Perbedaan kepentingan antara para investor dengan

manajemen perusahaan, dimana investor menginginkan informasi yang dapat

diandalkan dari laporan keuangan mengenai dana yang mereka investasikan,

sedangkan pihak manajemen perusahaan terkadang tidak mengungkapkan seluruh

kondisi yang sebenarnya terjadi di perusahaan tersebut. Perbedaan kepentingan ini

menyebabkan perlunya pihak ketiga hadir sebagai pihak yang dapat diandalkan

oleh kedua belah pihak.

Di tahap ini pihak ketiga yang independen berperan sebagai mediator

dalam hubungan antara prinsipal dan agen. Auditor adalah pihak yang dianggap

mampu menjembatani kepentingan pihak pemegang saham dengan pihak

manajemen perusahaan. Auditor bertanggung jawab untuk memberikan opini atas

kewajaran laporan keuangan perusahaan sehingga pihak luar perusahaan percaya

bahwa laporan keuangan perusahaan tidak menyesatkan. Selain memberi opini

atas kewajaran laporan keuangan, auditor juga bertanggung jawab untuk

mengungkapkan dalam laporan audit apabila ada masalah perusahaan mengenai

kelangsungan usahanya.

Opini going concern pada laporan keuangan perusahaan menjadi

3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
masalah yang penting. Auditor dianggap ikut andil dalam memberikan

informasi yang tidak akurat sehingga banyak pihak yang berkepentingan merasa

dirugikan. Atas dasar itu, maka (AICPA, 1988) mensyaratkan bahwa auditor harus

mengemukakan secara eksplisit apakah perusahaan klien akan dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya sampai setahun kemudian setelah

pelaporan. Meskipun auditor tidak bertanggung jawab terhadap kelangsungan

hidup sebuah perusahaan tetapi dalam melakukan audit kelangsungan hidup perlu

menjadi pertimbangan auditor dalam memberikan opini. Sebagai seorang yang

independen, auditor diharapkan untuk mencantumkan penjelasan mengenai

kondisi perusahaan dalam catatan atas laporan keuangan. Sehingga opini audit

dapat menjadi sebuah warning bagi para pemakai laporan keuangan dalam

memahami kondisi keuangan perusahaan. Namun pada kenyataannya, keengganan

auditor dalam melakukan modifikasi atas opini audit terkait dengan kemampuan

perusahaan untuk going concern masih ditemukan hingga saat ini. Menurut

(Purba, 2009), “keengganan tersebut dapat disebabkan oleh adanya kekuatiran

akan beberapa hal, diantaranya yaitu: self-fulfilling prophecy, kehilangan

perusahaan klien, penurunan rating kredit perusahaan klien, serta sikap auditor

eksternal yang tidak independen dan selalu mengikuti kemauan perusahaan klien”.

Self-fulfilling prophecy sendiri merupakan suatu hipotesis yang menyatakan bahwa

apabila auditor memberikan opini audit going concern, maka akan banyak investor

yang membatalkan investasinya atau kreditor yang menarik dananya dari

perusahaan tersebut sehingga menyebabkan perusahaan akan cepat bangkrut.

Berdasarkan fenomena - fenomena tersebut, penulis tertarik untuk

4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi opini audit going concern.

Menurut (Purba, 2009) “Kelangsungan hidup entitas bisnis dapat dipengaruhi

oleh faktor eksternal maupun internal. Kendala eksternal dapat berupa kendala di

luar perusahaan seperti pasar, kondisi moneter, sosial, politik dan lain-lain.

Sedangkan kendala internal adalah kendala di dalam perusahaan itu sendiri

seperti kondisi keuangan, sumber daya manusia, budaya perusahaan, penguasaan

teknologi, pengawasan internal dan lain-lain”. Kendala eksternal dan internal ini

dapat dijadikan sebagai indikator untuk menentukan apakah terdapat keraguan

terhadap kemampuan perusahaan mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Faktor eksternal yang akan dianalisis oleh peneliti yaitu opini audit going

concern. Sedangkan faktor internal yang akan dianalisis, yaitu ukuran

perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kualitas audit.

Fijriantoro (2010) menyatakan bahwa “auditor lebih sering mengeluarkan

opini audit going concern pada perusahaan kecil”. Hal ini dikarenakan auditor

mempercayai bahwa perusahaan besar dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan

keuangan yang dihadapinya dari pada perusahaan kecil. Perusahaan besar

memiliki akses yg lebih mudah dalam mendapatkan dana baik itu berupa

pinjaman dari kreditur atau dana investasi dari investor, maupun dari sumber dana

eksternal lainnya. Kemudahan ini dikarenakan kepercayaan yang didapat oleh

perusahaan besar dari calon sumber dana. Kreditur misalnya, akan lebih merasa

aman memberikan pinjaman pada perusahaan besar yang biasanya memiliki

tatanan perusahaan yang lebih baik dari perusahaan dengan skala yang lebih kecil,

baik itu tatanan birokrasi perusahaan, sistem pengendalian internal, manajerial

5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
perusahaan, teknologi informasi yang dipakai, dan aspek-aspek lain yang nantinya

akan berpengaruh pada kemampuan perusahaan dalam mencapai target. Dalam

hasil penelitian (Saifudin dan Trisnawati, 2016) menyatakan bahwa ukuran

perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern.

Namun hasil tersebut tidak sejalan oleh hasil penelitian (Melania, dkk 2016)

yaitu berpengaruh negatif signifikan.

Likuiditas dan Profitabilitas adalah ukuran seberapa cepat suatu aktiva

dikonversikan menjadi kas atau kewajiban dapat dilunasi. Perusahaan yang tidak

menguntungkan dalam jangka panjang adalah tidak likuid dan kemungkinan harus

direstrukturisasi, maka perusahaan akan bangkrut. Perusahaan yang tidak likuid

berarti perusahaan tidak dapat membayar para krediturnya maka auditor

kemungkinan memberikan opini audit dengan going concern. Profitabilitas juga

memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolahan perusahaan.

Semakin besar berarti semakin membaik, karena kemakmuran pemilik perusahaan

meningkat dengan semakin besarnya profitabilitas. Dalam penelitian ini diukur

dengan ROA ( Return On Asset ). Pada penelitian (Kristiana, 2012) dihasilkan

bahwa likuiditas dan profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap opini

audit going concern. Namun hal ini terdapat tidak sejalan pada penelitian

(Saifudin dan Trisnawari, 2016) yang menyatakan Profitabilitas tidak berpengaruh

signifikan terhadap opini audit going concern.

Craswell, dkk (1995) menyatakan bahwa “klien biasanya mempersepsikan

bahwa auditor yang berasal dari Kantor Akuntan Publik besar dan yang memiliki

afiliasi dengan Kantor Akuntan Publik internasional lah yang memiliki kualitas

6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang lebih tinggi karena auditor tersebut memiliki karakteristik yang dapat

dikaitkan dengan kualitas, seperti pelatihan, pengakuan internasional, serta adanya

peer review”. (DeAngelo, 1981) menyatakan bahwa “auditor berskala besar

memiliki insentif yang lebih untuk menghindari kritikan kerusakan reputasi

dibandingkan auditor skala kecil”. KAP besar umumnya akan menjaga reputasi

mereka dengan selalu berusaha meningkatkan kualitas kinerja mereka dengan

memilih auditor dengan kualitas tinggi dalam mengaudit suatu laporan keuangan

perusahaan. Penelitian tentang kualitas audit dilakukan oleh Silalahi (2014) dan

Melania, dkk (2016) yang diproksikan dengan auditor industry specialization dan

hasil penelitiannya berpengaruh positif signifikan terhadap opini going concern.

Berbeda dengan penelitian Santosa dan Wedari, (2007) hasilnya kualitas Audit

tidak berpengaruh signifikan dengan KAP BigFour dan Non- BigFour sebagai

proksi kualitas audit.

Peneliti menjadikan perusahaan pertambangan sebagai objek penelitian

karena sektor tambang merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang

cukup besar namun masih sangat jarang menjadi objek penelitian. Banyak

investor yang berminat untuk menanamkan modal di perusahaan pertambangan

karena akan menghasilkan keuntungan yang besar dalam jangka waktu yang

cukup panjang.

Secara ringkas, hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai faktor-

faktor yang memengaruhi opini audit going concern disajikan dalam tabel di

bawah ini.

7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 1.1
Research Gap
No. Variabel Peneliti Hasil

Santosa dan Wedari (2007) Berpengaruh negatif signifikan


Kristiana (2012) Berpengaruh negatif signifikan
Ukuran
1. Silalahi (2014) Berpengaruh negatif signifikan
Perusahaan
Melani, dkk (2016) Berpengaruh negatif signifikan
Saifudin dan Trisnawati (2016) Tidak berpengaruh signifikan
Arma (2008) Berpengaruh negatif signifikan
Kristiana (2012) Berpengaruh negatif signifikan
2. Likuiditas Silalahi (2014) Berpengaruh negatif signifikan
Melania, dkk (2016) Berpengaruh negatif signifikan
Saifudin dan Trisnawati (2016) Berpengaruh negatif signifikan
Arma (2008) Berpengaruh negatif signifikan
3. Profitabilitas
Kristiana (2012) Berpengaruh negatif signifikan
Saifudin dan Trisnawati (2016) Tidak berpengaruh signifikan
Melania, dkk (2016) Berpengaruh negatif signifikan
Santosa dan Wedari (2007) Tidak berpengaruh signifikan
4. Kualitas Audit Silalahi (2014) Berpengaruh positif signifikan
Melania, dkk (2016) Berpengaruh positif signifikan

Sumber : Data diolah peneliti, 2018.

Bukti-bukti empiris ini menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang

memengaruhi Opini Audit Going Concern dan adanya ketidak konsistenan dari

hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian ini

akan menguji kembali faktor-faktor tersebut dengan menggunakan periode waktu

yang belum pernah diteliti, sehingga penelitian ini akan memberikan temuan

empiris yang berbeda dengan penelitian sebelumnya.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Profitabilitas dan

Kualitas Audit, terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan

Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”

8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan

masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1) Apakah faktor ukuran perusahaan berpengaruh terhadap opini audit

going concern pada perusahaan pertambangan?

2) Apakah faktor likuiditas berpengaruh terhadap opini audit going

concern pada perusahaan pertambangan?

3) Apakah faktor profitabilitas berpengaruh terhadap opini audit going

concern pada perusahaan pertambangan?

4) Apakah faktor kualitas audit berpengaruh terhadap penerimaan

opini audit going concern pada perusahaan pertambangan?

5) Apakah faktor ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan

kualitas audit berpengaruh secara simultan terhadap opini audit

going concern pada perusahaan pertambangan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Untuk membuktikan apakah ada pengaruh ukuran perusahaan

terhadap opini audit going concern pada perusahaan pertambangan.

2) Untuk membuktikan apakah ada pengaruh likuiditas terhadap opini

audit going concern pada perusahaan pertambangan.

3) Untuk membuktikan apakah ada pengaruh profitabilitas terhadap

9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
opini audit going concern pada perusahaan pertambangan.

4) Untuk membuktikan apakah ada pengaruh kualitas audit terhadap

opini audit going concern pada perusahaan pertambangan.

5) Untuk membuktikan apakah ada pengaruh ukuran perusahaan,

likuiditas, profitabilitas, dan kualitas audit secara simultan terhadap

opini audit going concern pada perusahaan pertambangan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman serta

pengetahuan mengenai pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas,

profitabilitas, dan kualitas audit, terhadap opini audit going concern.

2) Bagi Manajemen Perusahaan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam

penentuan kebijakan-kebijakan perusahaan dan dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam mengambil keputusan bagi pihak manajemen

perusahaan. Serta untuk lebih teliti memilih auditor yang akan digunakan

dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan agar laporan audit yang

dihasilkan merupakan laporan audit yang berkualitas serta dapat

dipercaya oleh masyarakat dan para investor.

3) Bagi Auditor Independen

Diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan dan bahan

referensi dalam melakukan audit, khususnya ketika melakukan audit

10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang berhubungan dengan going concern (keberlangsungan hidup

perusahaan).

3) Bagi Auditor Independen

Diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan dan bahan

referensi dalam melakukan audit, khususnya ketika melakukan audit

yang berhubungan dengan going concern (keberlangsungan hidup

perusahaan).

4) Bagi Investor

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan juga

informasi bagi para investor mengenai kelangsungan usaha suatu

entitas, sehingga diharapkan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam

berinvestasi.

5) Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi

dan dasar pengembangan dalam melakukan penelitian selanjutanjutnya.

11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1. Teori Agensi

Penelitian Jensen dan Meckling, (1976) menggambarkan adanya

hubungan kontrak antara agen (manajemen) dengan pemilik entitas (principal).

Agen diberi wewenang oleh pemilik untuk melakukan operasional

perusahaan, sehingga agen lebih banyak mempunyai informasi dibandingkan

pemilik. Kondisi tersebut akhirnya menyebabkan terjadinya ketimpangan

informasi. Ketimpangan informasi ini biasa disebut sebagai asymetri information.

Baik pemilik maupun agen diasumsikan mempunyai rasionalisasi

ekonomi dan semata-mata mementingkan kepentingannya sendiri. Agen mungkin

takut mengungkapkan informasi yang tidak diharapkan oleh pemilik, sehingga

terdapat kecenderungan untuk memanipulasi laporan keuangan tersebut. Dalam

upaya untuk menekan masalah agensi ini diperlukan adanya pihak independen

untuk menjembatani konflik antara principal dan agen. Pihak independen adalah

Kantor Akuntan Publik atau auditor independen. Proses pengauditan diharapkan

dapat mengurangkan ketidak sesuaian informasi yang wujud diantara manajemen

dan pemegang saham dengan menggunakan pihak lain adalah auditor untuk

mengesahkan laporan keuangan. Jadi, teori keagenan digunakan untuk membantu

auditor sebagai pihak ketiga untuk memahami konflik kepentingan yang dapat

muncul antara principal dan agen.

12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tugas auditor adalah memberikan opini atas laporan keuangan

mengenai kewajarannya. Selain itu, auditor juga harus mempertimbangkan

kelangsungan hidup perusahaan. Dengan adanya auditor yang independen, agent

dapat membuktikan kepada principal bahwa kepercayaan yang diberikan

oleh principal kepada agent tidak disalahgunakan demi kepentingan pribadi

agent, sehingga principal memiliki keyakinan yang lebih besar kepada agent

untuk mengetahui sebaik apa kondisi perusahaan di bawah pengambilan

keputusan agent. Selain itu ,auditor independen diharapkan dapat meminimalisir

kecurangan terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen sekaligus

dapat mengevaluasi kinerja agent sehingga dapat menghasilkan sistem informasi

yang relevan yang berguna bagi investor, kreditur dalam mengambil keputusan

yang rasional untuk investasi.

2.1.2. Teori Signalling

Pratama (2012) signaling theory menjelaskan alasan perusahaan

menyajikan informasi untuk pasar modal. Signalling theory menekankan kepada

pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan pihak

diluar perusahaan. Informasi ini penting karena informasi pada hakekatnya

menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat

ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu

perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, relevan,

akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat

analisis untuk mengambil keputusan investasi.

13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menurut Haron (2009) signalling theory menunjukkan adanya

asimetri Informasi antara manajemen perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan informasi tersebut. Signaling theory mengemukakan

tentang bagaimana seharusnya informasi pada perusahaan memberikan signal

kepada pengguna laporan keuangan. Signaling theory juga dapat membantu pihak

perusahaan (agent), pemilik, dan pihak luar perusahaan mengurangi asimetri

informasi dengan menghasilkan kualitas atau integritasi informasi laporan

keuangan. Untuk memastikan pihak-pihak yang berkepentingan meyakini

keandalan informasi keuangan yang disampaikan pihak perusahaan (agent) perlu

mendapatkan Opini dari pihak lain yang bebas yaitu Auditor independen untuk

memberikan pendapat tentang laporan keuangan. Opini audit going concern yang

di ungkapkan oleh auditor pada laporan keuangan akan menjadi sinyal (warning)

pada penguna laporan keuangan.

2.1.3. Opini Audit

Dalam melakukan penugasan umum, auditor ditugaskan memberikan

opini atas laporan keuangan perusahaan. Opini yang diberikan merupakan

pernyataan kewajaran,dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil

usaha dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum

(SPAP, 2004). Pendapat atau opini audit merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari laporan audit. Laporan audit penting sekali dalam suatu audit

atau proses atestasi lainnya karena laporan tersebut menginformasikan pemakai

informasi tentang apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya.

14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Laporan audit adalah langkah terakhir dari seluruh proses audit.

Auditor dalam memberikan pendapat sudah didasarkan pada keyakinan

profesionalnya. Opini audit tersebut dinyatakan dalam paragrap pendapat dalam

laporan audit. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai

laporan keuangan secara keseluruhan. Laporan keuangan yang dimaksud dalam

standar pelaporan tersebut adalah meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan

perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan semua catatan kaki serta penjelasan dan

tambahan informasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam penyajian

laporan keuangan. Oleh karena itu, dalam standar pelaporan yang ketiga tersebut

diatas, auditor diharuskan menyampaikan kepada pemakai laporannya mengenai

informasi penting yang menurut auditor perlu diungkapkan. Tujuan dalam standar

pelaporan tersebut adalah untuk memungkinkan pemegang saham, kreditur,

pemerintah, karyawan, dan pihak lain yang berkepentingan terhadap laporan

keuangan menentukan seberapa jauh laporan keuangan yang dilaporkan oleh

auditor dalam laporan audit dapat dipercaya.

Auditor dapat memilih tipe pendapat yang akan diberikan pada

laporan keuangan auditee berdasarkan setiap keadaan yang dijelaskannya.

Terdapat lima tipe pendapat audit (IAI, 2001: SA Seksi 508) yaitu:

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)

Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan laporan keuangan

disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi

keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.Ini adalah

15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pendapat yang dinyatakan dalam laporan auditor bentuk baku.

Laporan keuangan dianggap menyajikan secara wajar posisi keuangan

dan hasil usaha suatu organisasi, sesuai dengan prinsip akuntansi

berterima umum, jika memenuhi kondisi berikut ini :

a) Prinsip akuntansi berterima umum digunakan untuk menyusun

laporan keuangan.

b) Perubahan penerapan prinsip akuntansi berterima umum dari

periode ke periode telah cukup dijelaskan.

c) Informasi dalam catatan-catatan yang mendukungnya telah

digambarkan dan dijelaskan dengan cukup dalam laporan

keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

2. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian

dengan bahasa penjelasan (unqualified opinion report with

explanatory language)

Jika terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa penjelasan, namun

laporan keuangan tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan

hasil usaha perusahaan klien, auditor dapat menerbitkan laporan audit

baku ditambah dengan bahasa penjelasan.

3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)

Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan

keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,

posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali

16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.

Hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan tersebut

misalnya:

a) Lingkup audit dibatasi oleh klien.

b) Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau

tidak dapat memperoleh informasi penting karena kondisi-

kondisi diluar kekuasaan klien maupun auditor.

c) Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi

berterima umum.

d) Prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten.

4. Pendapat tidak wajar (adverse opinion)

Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak

menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas

entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia.Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika auditor

tersebut tidak dibatasi ruang lingkup auditnya, sehingga auditor

tersebut dapat mengumpulkan bukti kompeten yang cukup untuk

mendukung pendapatnya. Jika laporan keuangan diberi pendapat tidak

wajar oleh auditor, maka informasi yang disajikan oleh klien dalam

laporan keuangan sama sekali tidak dapat dipercaya, sehingga tidak

dapat dipakai oleh pemakai informasi keuangan untuk pengambilan

keputusan.

17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer of

opinion)

Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa

auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Keadaan

yang menyebabkan auditor tidak memberikan pendapat adalah :

a) Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkungan audit.

b) Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan kliennya.

2.1.4. Going Concern

Menurut Belkaoi (1997) Going concern adalah suatu dalil yang

menyatakan bahwa kesatuan usaha akan menjalankan terus operasinya dalam

jangka waktu yang cukup lama untuk mewujudkan proyeknya, tanggung jawab

serta aktivitas-aktivitasnya yang tidak berhenti. Dalil ini memberi gambaran

bahwa suatu entitas akan diharapkan untuk beroperasi dalam jangka waktu yang

tidak terbatas atau tidak diarahkan menuju kearah likuidasi. Diperlukannya suatu

operasi yang berlanjut dan berkesinambungan agar entitas tersebut dapat bertahan

hidup. Mewujudkan proyek, tanggung jawab, dan aktivitas merupakan petunjuk

adanya operasi suatu entitas. Dampak dari operasi itu akan tergambar pada

laporan keuangan.

Kajian atas going concern dapat dilakukan dengan melihat kondisi

internal perusahaan dan prospek perusahaan dimasa mendatang. Prediksi tentang

kemungkinan bangkrut atau tidaknya suatu perusahaan termasuk salah satu

komponen keputusan tentang going concern (Lenard, dkk 2000) Suatu entitas

diangga going concern apabila perusahaan dapat melanjutkan operasinya dan

18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
memenuhi kewajibannya. Apabila perusahaan dapat melanjutkan usahanya dan

memenuhi kewajibannya dengan menjual asset dalam jumlah yang besar,

perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar, merestrukturisasi hutang, atau

dengan kegiatan serupa yang lain, hal yang demikian akan menimbulkan keraguan

besar terhadap going concern perusahaan.

Menurut (Altman dan McGough, 1974), masalah going concern

terbagi menjadi dua yaitu “masalah keuangan yang meliputi kekurangan defisiensi

likuiditas, defisiensi ekuitas, penunggakan utang, kesulitan memperoleh dana,

serta masalah operasi yang meliputi kerugian operasi yang terus-menerus, prospek

pendapatan yang meragukan, kemampuan operasi terancam, dan pengendalian

yang lemah atas operasi”.

2.1.5. Opini Audit Going Concern

Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor

untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan

hidupnya IAPI (2011). Dalam melaksanakan proses audit, auditor dituntut tidak

hanya melihat sebatas pada hal–hal yang ditampakkan dalam laporan keuangan

saja tetapi juga lebih mewaspadai hal–hal potansi yang dapat mengganggu

kelangsungan hidup (going concern) suatu perusahaan. Hal inilah yang menjadi

alasan bahwa auditor turut bertanggungjawab atas kelangsungan hidup suatu

satuan usaha.

Berdasarkan (SA Seksi 341), beberapa contoh kondisi atau peristiwa

yang menunjukkan bahwa adanya kesaksian besar tentang kemampuan entitas

dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya adalah sebagai berikut:

19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
A. Trend negatif, misalnya kerugian operasi yang berulang kali,

kekurangan modal kerja, arus kas negatif, rasio keuangan penting

yang jelek.

B. Petunjuk lain tentang kemungkinan kesulitan keuangan, misalnya

kegagalan dalam memenuhi kewajiban utangnya atau perjanjian

serupa, penunggakan pembayaran dividen, penjualan sebagian

besar aktiva.

C. Masalah Intern, misalnya pemogokan kerja, ketergantungan besar

atas suksesnya suatu proyek.

D. Masalah Extern, misalnya pengaduan gugatan pengadilan,

keluarnya undang-undang yang mengancam keberadaan

perusahaan, kehilangan franchise, lisensi atau paten yang

penting, bencana yang tidak diasuransikan, kehilangan pelanggan

atau pemasok utama.

2.1.6. Ukuran Perusahaan

Menurut Saifudin dan Trisnawati (2016), ukuran perusahaan

menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aset,

jumlah penjualan, rata–rata total penjualan dan rata–rata total aset. Dalam

penelitian ini ukuran perusahaan diproksikan dengan total asset perusahaan. Total

aktiva dipilih sebagai proksi atas ukuran perusahaan dengan mempertimbangkan

bahwa nilai aktiva relative lebih stabil dibanding nilai market capitalized dan

penjualan.

Mutchler (1985) menyatakan bahwa auditor lebih sering mengeluarkan

20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
opini audit going concern pada perusahaan kecil karena auditor mempercayai

bahwa perusahaan besar dapat menyelesaikan kesulitan- kesulitan keuangan yang

dihadapinya dari pada perusahaan kecil. Hal ini berkaitan dengan kemampuan

perusahaan besar dalam mendapatkan tambahan dana karena perusahaan besar

dianggap lebih mempunyai operasional dan tatanan entitas yang lebih apik

sehingga nantinya berdampak baik pada pencapaian target. Oleh karena itu,

kreditur maupun investor dalam mengalokasikan dana lebih merasa secure pada

perusahaan besar. Secara teoritis perusahaan yang lebih besar mempunyai

kepastian yang lebih besar dari pada perusahaan kecil sehingga akan mengurangi

tingkat ketidakpastian mengenai prospek perusahaan ke depan. Hal tersebut dapat

membantu investor memprediksi risiko yang mungkin terjadi jika ia berinvestasi

pada perusahaan itu.

2.1.7. Likuiditas

Menurut Harahap (2010 : 301) likuiditas menggambarkan kemampuan

perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Sebagai parameter

dari rasio likuiditas, penulis menggunakan Current Ratio (CR). Current ratio

merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan

merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan

suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio atau

rasio lancar digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar

kewajiban lancarnya kepada para kreditur dengan aktiva tunai yang dimilikinya.

Semakin besar rasio ini maka semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi

kewajiban jangka pendeknya.

21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.1.8. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba tertarik

dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri Noverio dalam (Kristiana

2012). Tujuan dari analisis profitabilitas adalah untuk mengukur tingkat efisiensi

usaha dan profitabilitas yang dicapai perusahaan yang bersangkutan. Semakin

tinggi rasio profitabilitas suatu perusahaan maka semakin baik kinerja perusahaan

dalam menggelola aset-aset yang dimilikinya untuk mengasilkan profit.

Profitabilitas dalam penelitian ini diukur melalui Return On Asset (ROA).

1) Tingkat pengembalian atas investasi

Yaitu untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan

ekuitas dan utang. Diukur dengan rasio berikut ini:

a.) Return On Assets

x 100% =

b.) Return On Equity

x 100% =

2) Kinerja operasi

Yaitu untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi. Diukur dengan

rasio berikut ini:

a.) Margin laba kotor

x 100% =

b.) Margin laba operasi

x 100% =

22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c.) Margin laba bersih

x 100% =

2.1.9. Kualitas Audit

Teori signaling memberikan indikasi bahwa perusahaan akan memilih

auditor berkualitas tinggi untuk menunjukkan kinerja superior mereka. Investor

akan cenderung lebih yakin pada data akuntansi yang dihasilkan dari kualitas

audit yang tinggi. Seorang auditor dituntut untuk menghasilkan kualitas audit

yang baik, karena laporan auditor begitu penting bagi pengguna laporan keuangan

dalam membuat keputusan.

Silalahi (2008) menyatakan bahwa kualitas audit adalah probabilitas

error dan irregularities yang dapat dideteksi dan dilaporkan. Probabilitas

pendeteksian dipengaruhi oleh isu yang merujuk pada audit yang dilakukan oleh

auditor untuk menghasilkan pendapatnya. Isu-isu yang berhubungan dengan isu

audit adalah kompetensi auditor, persyaratan yang berkaitan dengan pelaksanaan

audit, dan persyaratan pelaporan. Hasil penelitiannya menunjukkan dari hasil

penelitiannya bahwa “KAP yang besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas

audit yang lebih besar dibandingkan dengan KAP yang lebih kecil. Auditor skala

besar juga lebih cenderung untuk mengungkapkan masalah- masalah yang ada

karena mereka lebih kuat menghadapi risiko proses pengadilan”. Argumen

tersebut berarti bahwa auditor skala besar memiliki insentif lebih untuk

mendeteksi dan melaporkan masalah going concern kliennya.

KAP besar umumnya akan menjaga reputasi mereka dengan

selalu berusaha meningkatkan kualitas kinerja mereka dalam mengaudit suatu

23
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
perusahaan. Dengan pemilihan auditor kualitas tinggi yang dinilai mampu

meningkatkan tingkat kredibilitas laporan keuangan, auditor yang berasal dari

KAP besar cenderung lebih berani mengeluarkan opini audit going concern

terhadap perusahaan yang memang seharusnya mendapatkan opini tersebut.

Kualitas audit sering diproksikan dengan KAP yang berafiliasi dengan

The Big Four maupun dengan Non Big Four. Ukuran KAP the big four

didasarkan pada besarnya jumlah pendapatan yang diterima atas jasa audit atau

jasa lainnya. Kategori KAP the big four di Indonesia terdiri dari:

1. Ernst and Young (E&Y), yang berafiliasi dengan KAP Purwantoro,

Sarwoko, dan Sandjaja.

2. Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte) yang berafiliasi dengan KAP

Osman Bing Satrio & Rekan.

3. Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) yang berafiliasi dengan

Siddharta-Siddharta dan Widjaja.

4. Price water house Coopers (PwC) yang berafiliasi dengan KAP

Haryanto Sahari dan rekan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai opini audit going concern telah banyak dilakukan.

Oleh Penelitian (Santosa dan Wedari, 2016) menyatakan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap opini audit going concern,

sedangkan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan tehadap opini audit going

concern dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang

24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Mempengaruhi Kecendrungan Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada

Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Arma 2008) menunjukkan bahwa

profitabilitas dan likuiditas memiliki pengaruh negatif signifikan tehadap opini

audit going concern dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh Profitabilitas,

Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern

Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kristiana (2012) menunjukkan bahwa

ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas memiliki pengaruh negatif

signifikan tehadap opini audit going concern, dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap

Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Silalahi (2014) menunjukkan bahwa

ukuran perusahaan, dan likuiditas memiliki pengaruh negatif signifikan tehadap

opini audit going concern, sedangkan kualitas audit memiliki pengaruh positif

Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia 2011-2014.

Secara ringkas, penelitian yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang

memengarui opini audit going concern disajikan dalam tabel di bawah ini.

25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Penelitian Variable Hasil Penelitian
. Penelitian/ Penelitian
Tahun
1. Santosa dan Analisis faktor- Variabel Kondisi Keuangan
Wedari faktor yang dependen: Perusahaan, Opini Audit
(2007) mempengaruhi Opini Audit Going Tahun Sebelumnya,
Kecendrungan Concern pada Ukuran Perusahaan
Penerimaan Opini Perusahaan berpengaruh negatif
Audit Going Pertambangan signifikan terhadap opini
Concern. Variabel audit going concern,
Independen : sedangakan Kualitas
Kualitas Audit, Audit dan Pertumbuhan
Kondisi Keuangan Perusahaan tidak
Peusahaan, Opini berpengaruh signifikan.
Audit Tahun
Sebelumnya,
Pertumbuhan
Perusahaan,
Ukuran Perusahaan
2. Arma (2008) Pengaruh Variabel Profitabilitas, likuiditas
Profitabilitas, dependen: dan petumbuhan
Likuiditas, dan Opini Audit Going perusahaan
Pertumbuhan Concern pada Berpengaruh negatif
perusahaan terhadap signifikan terhadap
Perusahaan
Opini AuditGoing opini audit going
Pertambangan
Concern ( Studi concern.
Empiris Pada Variabel
Perusahaan independen:
Manufaktur yang Profitabilitas,
Terdapat Di BEI). Likuidita, .dan
pertumbuhan
perusahaan
3. Kristiana Pengaruh Ukuran Variabel Ukuran perusahaan,
(2012) perusahaan, dependen: Profitabilitas,
Profitabilitas, Opini Audit Going Likuiditas, dan
Likuiditas,dan Concern pada Pertumbuhan
Pertumbuhan Perusahaan perusahaan
perusahaan Pertambangan berpengaruh negatif
terhadap Opini Variabel signifikan terhadap
Audit Going Independen : going concern.
Concern Ukuran Perusahaan,
( Perusahaan Profitabilitas,
Manufaktur yang Likuiditas.dan
Terdaftar di BEI) pertumbuhan
perusahaan
4. Silalahi (2014) Pengaruh Ukuran Variabel Ukuran perusahaan,
perusahaan, dependen: likuiditas, leverage,
Likuiditas, Opini Audit Going dan opini tahun
laverage, kualitas Concern pada sebelumnya
audit dan opini berpengaruh negatif
Perusahaan
tahun sebelumnya signifikan terhadap
Terhadap Pertambangan opini audit going

26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
penerimaan Opini Variabel concern, sedangkan
Audit Going independen: kualitas audit
Concern. Ukuran Perusahaan, berpengaruh positif
(Perusahaan Likuiditas, signifikan terhadap
Manufaktur laverage, kualitas opini audit going
yangTerdaftar audit, dan opini concern.
diBEI 2010-2016) tahun sebelumnya
5. Melania, dkk Analisis Pengaruh Variabel Profitabilitas dan
(2016) kualitas auditor, dependen: solvabilitas,
Likuiditas, Opini Audit Going Likuiditas, dan
profitabilitas, Concern pada Ukuran perusahaan
solvabilitas, dan berpengaruh negatif
Perusahaan
ukuran perusahaan signifikan terhadap
Terhadap Opini Pertambangan opini audit going
Audit Going Variabel concern. sedangkan
Concern. independen: kualitas audit
(Perusahaan Kualitas auditor, berpengaruh positif
Manufaktur Likuiditas, signifikan terhadap
yangTerdaftar Profitabilitas, opini audit going
diBEI) solvabilitas dan concern.
Ukuran Perusahaan.
6. Saifudin dan Pengaruh Ukuran Variabel Ukuran perusahaan,
Trisnawati perusahaan, dependen: profitabilitas, dan
(2016) Profitabilitas, Opini Audit Going pertumbuhan
Likuiditas, Concern pada perusahaan tidak
Solvabilitas, dan berpengaruh
Perusahaan
Pertumbuhan signifikan terhadap
perusahaan Pertambangan going concern,
Terhadap Opini Variabel sedangkan
Audit Going independen: Likuiditas,dan
Concern. Ukuran Perusahaan, solvabilitas,
(Perusahaan Profitabilitas, berpengaruh negatif
Manufaktur Likuiditas. terhadap opini audit
yangTerdaftar Solvabilitas,dan going concern.
diBEI 2011-2014) pertumbuhan
perusahaan.
Sumber : Data diolah penulis, 2018.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menjelaskan hubungan

suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu

masalah. Serta untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variablel

dependen secara parsial dan simultan. Dalam penelitian ini, yang menjadi variable

independen adalah ukuran perusahaan, likuiditas, Profitabilitas, dan kualitas audit.

Sedangkan yang menjadi variabel dependennya adalah opini audit going concern.

27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dilihat dalam kerangka konseptual sebagai berikut :

H1
Ukuran Perusahaan

H2 Opini Audit Going


Likuiditas Concern Pada
HH33 Perusahaan
Pertambangan
Profitabilitas
H4

Kualitas Audit
HH55

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Penelitian

Dalam teori signaling dikemukakan tentang bagaimana seharusnya

informasi pada perusahaan memberikan signal kepada pengguna laporan

keuangan. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan total aktiva

perusahaan. Nilai aktiva menunjukkan seberapa besar kekayaan yang dimiliki

perusahaan dalam rangka melakukan kegiatan operasionalnya. Nilai Aktiva

perusahaan akan memberikan sinyal tentang prospek kelangsungan hidup

perusahaan. Pihak eksternal akan lebih percaya bahwa perusahaan dengan total

aktiva yang nilainya besar akan dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan keuangan

yang dihadapinya dari pada perusahaan kecil.

2.3.1. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Opini Audit Going

Concern.

Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total asset yang akan

28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya. Perusahaan dengan total asset yang besar menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan karena dalam tahap ini arus

kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam

waktu yang panjang. Perusahaan besar juga dianggap memiliki kemampuan yang

lebih baik dalam mengelola perusahaan dan menghasilkan laporan keuangan yang

berkualitas Saifudin dan Trisnawati (2012). Perusahaan besar akan lebih mampu

untuk menyelesaikan masalah keuangan yang dihadapi dan mempertahankan

kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya

hubungan negatif antara ukuran perusahaan dengan opini audit going concern.

Oleh karena itu, diharapkan semakin besar ukuran perusahaan maka semakin kecil

kemungkinan penerima opini audit going concern.

2.3.2. Hubungan likuiditas dengan Opini Audit Going Concern.

Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar.

Semakin tinggi likuiditas yang dimiliki semakin besar pula kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Semakin rendah

likuiditas semakin rendah pula kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka pendek. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan

negatif antara likuiditas dengan opini audit going concern. Oleh karena itu,

diharapkan dengan semakin kecilnya likuiditas perusahaan yang diukur dengan

current ratio akan semakin besar kemungkinan perusahaan menerima opini audit

going concern .

29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.3.3. Hubungan Profitabilitas dengan Opini Audit Going Concern.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba terkait

dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri Kristiana (2011). Rasio

profitabilitas mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian

yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Dalam penelitian ini rasio

profitabilitas yang digunakan adalah Return on Asset (ROA). ROA menunjukkan

kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dimanfaatkan. Hal

tersebut menunjukkan bahwa adanya pengaruh negatif antara profitabilitas dengan

opini audit going concern. Oleh karena itu, semakin tinggi nilai ROA maka

semakin efektif pengelolaan asset dalam menghasilkan laba operasi perusahaan.

Tujuan dari analisis profitabilitas adalah untuk mengukur tingkat

efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai perusahaan yang bersangkutan.

Semakin tinggi rasio profitabilitas suatu perusahaan maka semakin baik kinerja

perusahaan dalam mengelola aset-aset yang dimilikinya untuk menghasilkan

profit. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi mengindikasikan

bahwa perusahaan tersebut mampu menjalankan usahanya dengan baik sehingga

dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan kata lain, semakin tinggi

tingkat profitabilitas maka semakin rendah pula kemungkinan pemberian opini

audit going concern oleh auditor. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki tingkat

profitabilitas rendah maka cenderung akan mendapatkan opini audit going

concern Komalasari (2003). Lebih lanjut, tingkat profitabilitas dalam penelitian

ini menggunakan ROA. ROA merupakan salah satu bentuk analisis profitabilitas

untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola asetnya guna

30
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menghasilkan laba.

2.3.4. Hubungan Kualitas Audit dengan Opini Audit Going Concern.

Kualitas audit dalam penelitian ini diproksikan dengan reputasi

auditor. (DeAngelo 1981) menyatakan bahwa “auditor berskala besar memiliki

insentif yang lebih untuk menghindari kritikan kerusakan reputasi dibandingkan

auditor skala kecil”. Auditor yang berafiliasi dengan KAP besar umumnya

memberikan kualitas audit yang lebih baik dengan mengeluarkan opini audit

going concern terhadap perusahaan yang memang seharusnya mendapatkan opini

tersebut karena adanya kepentingan untuk menjaga reputasi KAP mereka. Hal

tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif antara kualitas audit

dengan opini audit going concern, yaitu dengan kualitas audit yang lebih baik

akan semakin besar kemungkinan perusahaan menerima opini audit going

concern.

2.4 Hipotesis

Menurut Erlina (2011:41) hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan

dengan maksud untuk diuji secara empiris. Proporsi merupakan ungkapan atau

pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya mengenai

konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena.

Oleh karena itu, hipotesis masih bersifat sementara.

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh ne gati f terhadap opini audit going

concern pada perusahaan pertambangan.

H2 : Likuiditas berpengaruh ne gatif terhadap opini audit going concern

pada perusahaan pertambangan.

31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
H3 : Profitabilitas berpengaruh ne gati f terhadap opini audit going

concern pada perusahaan pertambangan.

H4 : Kualitas Audit berpengaruh posi ti f terhadap opini audit going

concern pada perusahaan pertambangan.

H5 : Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Profitabilitas, dan Kualitas Audit

berpengaruh se c ar a si mul tan terhadap opini audit going concern

pada perusahaan pertambangan.

32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif kausal yaitu hubungan

sebab-akibat. Menurut Umar, (2003:30) Asosiatif kausal ini berguna untuk

menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya.

3.2 Tempat Penelitian

Tempat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Maka data-data yang

akan digunakan oleh peneliti bersumber dari data yang disediakan oleh (BEI),

dilihat melalui laporan keuangan yang telah diaudit, laporan auditor

independen dan laporan tahunan perusahaan pertambangan pada tahun 2012

sampai 2016.

3.3 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variable Penelitian

3.3.1 Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variable yang digunakan pada penelitian ini adalah opini audit going

concern yang merupakan variabel dummy (bersifat kategorikal atau dikotomi).

Dimana kategori 1 (satu) untuk opini audit going concern (GCAO) dan kategori 0

(nol) untuk opini audit non going concern (NGCAO). Opini audit going concern

adalah modifikasi opini audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas

yang dalam pertimbangan auditor terdapat keraguan dalam hal menjaga

kelangsungan hidup perusahaan kliennya.

33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.3.2 Variabel Bebas (Independent Variable)

Variable bebas pada penelitian ini adalah ukuran perusahaan,

likuiditas, profitabilitas, dan kualitas audit.

3.3.2.1 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menggambarkan seberapa besar

perusahaan yang dapat diukur dengan menghitung total aset, total

penjualan, jumlah tenaga kerja, dan sebagainya. Dalam penelitian ini,

ukuran perusahaan dihitung dengan menjumlah total aset atau total aktiva

perusahaan dengan tujuan agar hasil ukuran yang diperoleh lebih jelas

dibanding ukuran lainnya. Total aset perusahaan selanjutnya akan

diproksikan dengan menggunakan natural log (Ln) total aset. Penggunaan

Ln bertujuan untuk mengurangi fluktuasi data yang berlebih. Dengan

menggunakan Ln, nilai miliar bahkan triliun akan disederhanakan, tanpa

mengubah proporsi dan nilai aset sebenarnya. Ukuran perusahaan diukur

dengan rumus sebagai berikut :

SIZE = Ln (Total aset)

3.3.2.2 Likuiditas

Pengukuran likuiditas dilakukan dengan menggunakan

rasio likuiditas. Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan

perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar. Rasio ini

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Likuiditas diukur dengan

rumus sebagai berikut :

34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
current ratio = x 100%

3.3.2.3 Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh

laba tertarik dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri

Noverio dalam Kristiana (2012). Terdapat beberapa jenis rasio

profitabilitas, namun pada penelitian jenis ini yang akan digunakan

adalah ROA (Return On Assets) dengan rumus sebagai berikut :

ROA (Return On Assets) x 100%

3.3.2.4 Kualitas Audit

Dalam penelitian ini kualitas audit diproksikan dengan

menggunakan reputasi auditor yang berafiliasi dengan KAP BigFour

dan KAP Non BigFour. Kualitas auditor diukur dengan ukuran kantor

akuntan publik (KAP) yang menggunakan variabel dummy. Jika

perusahaan yang diaudit oleh auditor yang berafiliasi dengan KAP

BigFour, akan diberi kode 1 (satu), sedangkan jika perusahaan diaudit oleh

auditor dari KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP BigFour, akan diberi

kode 0 (nol).

TABEL 3.1
Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variable Penelitian
Variable Definisi Pengukuran Skala
Penelitian Operasional Pengukuran
Variable Opini audit going Menggunakan variabel
Dependen : Concern adalah opini dummy, dimana :
audit modifikasi yang  1 (satu) untuk opini
Penerimaan dalam pertimbangan audit going concern
Opini Audit auditor terdapat (GCAO) Nominal
Going Concern keraguan dalam hal  0 (nol) untuk opini
menjaga kelangsungan audit non going
hidup suatu entitas concern (NGCAO).

35
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Variable Proksi yang SIZE = Ln (Total aset)
Independen : digunakan dalam
menilai kondisi
Ukuran keuangan perusahaan Rasio
Perusahaan (X1) adalah total asset yang
dimiliki
Likuiditas Kemampuan CR (Current Ratio) =
(X2) perusahaan untuk
menyelesaikan
kewajiban jangka Rasio
pendeknya kepada
kreditur dengan
menggunakan
aktiva lancer
Profitabilitas Kemampuan ROA (Return On Assets)
(X3) perusahaan untuk
mendapatkan laba x100% Rasio
melalaui semua
kemampuan dan
sumber daya
Kualitas Audit Kualitas audit Menggunakan variabel
(X4) diproksikan dengan dummy, dimana :
menggunakan reputasi  1(satu) untuk
auditor yang berafiliasi perusahaan yang
dengan KAP BigFour diaudit oleh auditor Nominal
dan KAP Non BigFour. yang berafiliasi
dengan KAP
BigFour
 0 (nol) jika
perusahaan diaudit
oleh auditor dari
KAP yang tidak
berafiliasi dengan
KAP BigFour.
Sumber : Data diolah penulis, 2018.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut (Erlina, 2008:74) populasi adalah “sekelompok entitas yang

lengkap yang dapat berupa orang, kejadian atau benda yang mempunyai

karakteristik tertentu”. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan

dari sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode

penelitian 2012-2016.

Menurut (Erlina, 2008:75) Sample adalah “bagian populasi yang

36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi”. Sample yang diambil

harus betul- betul representatif (mewakili). Sample yang digunakan oleh peneliti

dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling,

yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu. Adapun

kriteria- kriteria sampel yang ditentukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI dan tidak di delisting

pada tahun 2012-2016.

2. Perusahaan pertambangan menerbitkan laporan keuangan yang telah

diaudit oleh auditor independen selama tahun 2012-2016.

3. Perusahaan pertambangan menyajikan laporan keuangan menggunakan

mata uang rupiah (Rp).

Tabel 3.2
Karakteristik Sampel

Karakteristik Sampel Jumlah


No.

41
1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2012-2016.

Perusahaan pertambangan tersebut tidak menyajikan laporan keuangan (4)


2.
yang telah diaudit untuk tahun 2012-2016.
Perusahaan tersebut menyajikan laporan keuangan menggunakan mata (24)
3.
uang asing.
13
Jumlah Sampel

Sumber : Data diolah penulis, 2018.

Setelah dilakukan penyaringan sampel berdasarkan kriteria tersebut, maka

dari jumlah populasi sebanyak 41 perusahaan pertambangan yang terdaftar di

BEI diperoleh sebanyak 13 perusahaan sampel dengan rincian sebagai berikut:

37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.3
Daftar Sample Penelitian

No. Kode Nama Perusahaan


1 ATPK Bara Jaya Internasioanl Tbk
2 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk
3 PTBA Tanbang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
4 SMMT Golden Eagle Energy Tbk
5 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk
6 ELSA Elnusa Tbk
7 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk
8 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
9 CITA Cita Mineral Investindo Tbk
10 CKRA Cakra Mineral Tbk
11 DKFT Centra Omega Resource Tbk
12 CTTH Citatah Tbk
13 MITI Mitra Investindo Tbk
Sumber : Data diolah penulis, 2018.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif

(sekunder). Menurut (Umar, 2001: 69) data sekunder merupakan “data primer

yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer

maupun oleh pihak lain”. Data penelitian meliputi laporan keuangan auditan,

laporan auditor independen, dan laporan tahunan serta fact book yang telah

dipublikasikan dan diambil dari database Bursa Efek Indonesia dengan

mengunduh data melalui website resmi Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id,

selama tahun 2012 sampai tahun 2016.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode dokumentasi

dengan mengumpulkan dan menganalisis data sekunder atau data untuk

perusahaan pertambangan pada tahun 2012 hingga 2016 yang diperoleh secara

38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tidak langsung melalui media perantara yaitu internet dari Bursa Efek Indonesia

melalui laporan tahunan dan laporan keuangan yang telah diaudit dan diterbitkan

setiap tahunnya yang diunduh melalui situs www.idx.co.id, Serta melakukan studi

pustaka, yaitu dengan mencari literatur, artikel, jurnal, yang berhubungan dengan

penelitian yang akan dilakukan.

3.7 Metode dan Analisis Data

3.7.1 Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu

data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi (standard deviation), sum,

variance, range, dan maksimum-minimum (Ghozali, 2006). Analisis statistik

deskriptif terdiri dari jumlah, sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-

rata (mean) dan standar deviasi. Adapun yang menjadi tujuan dari analisis ini

yaitu agar dapat dilihat profil dari data penelitian tersebut. Dalam penelitian

ini variabel yang digunakan adalah ukuran perusahaan, likuiditas,

Profitabilitas, dan kualitas audit.

3.7.2 Uji Hipotesis Penelitian

Pada penelitian ini digunakan regresi logistik (logistic regression).

Hal tersebut dilakukan karena asumsi multivariate normal distribution tidak dapat

dipenuhi. Menurut Ghozali (2006) pengujian dengan regresi logistik tidak perlu

asumsi normalitas data pada variabel bebasnya karena variabel bebas merupakan

kombinasi antara variabel kontinyu (metrik) dan kategorikal (nonmetrik). Hal

tersebut berarti bahwa variabel penjelas tidak harus berdistribusi normal, linear,

maupun memiliki varian yang sama di dalam setiap grup.

39
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.7.3 Pengujian Model

3.7.3.1 Uji Keseluruhan Model

Untuk menilai uji keseluruhan model (overall fit model)

statistik yang digunakan berdasarkan fungsi Likelihood dengan

membandingkan nilai -2 Log Likehood pada saat model hanya

memasukkan konstanta dengan nilai -2 Log Likehood (block number

= 0) dengan pada saat model memasukkan konstanta dan variabel

bebas -2 Log Likehood (block number = 1). Apabila nilai -2 Log

Likehood (block number = 0) lebih besar dari nilai -2 Log Likehood

(block number = 1), maka keseluruhan model menunjukkan model

regresi yang baik. Penurunan Likehood pada regresi menunjukkan

bahwa model regresi yang lebih baik (Lubis, dkk. 2007: 60).

3.7.3.2 Uji Koefisien Determinasi

Pada regresi logistik, untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen,

digunakan nilai Cox & Snell’s R Square dan Nagelkerke’s R Square.

Nilai Nagelkerke’s R Square dapat diinterpretasikan seperti nilai R

Square pada regresi berganda (Ghozali, 2006: 233).

3.7.3.3 Uji Kelayakan Model

Pengujian kelayakan model pada regresi logistik dilakukan

dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Gooodness of Fit

yang diukur dengan nilai Chi-square. Hosmer and Lemeshow’s

Gooodness of Fit dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis nol

40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
data telah sesuai atau tidak dengan model, sehingga jika telah sesuai

maka model dapat dikatakan fit.

Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit

sama dengan atau kurang dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang

berarti terdapat perbedaan signifikan antara model dengan nilai

observasinya sehingga Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit tidak

baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika

nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit lebih besar

dari 0.05, maka hipotesis nol diterima dan berarti model mampu

memprediksi nilai observasinya (Ghozali, 2006)

3.7.3.4 Uji Koefisien Regresi

Pada regresi logistik, pengujian secara parsial ditunjukkan

pada tabel variables in the equation yang bertujuan untuk mengetahui

signifikansi konstanta dari setiap variabel independen yang masuk ke

dalam model. Hasil pengujian ini juga untuk mengetahui pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Penentuan diterima atau tidaknya H0 didasarkan pada tingkat

signifikansi α (5%) dengan kriteria sebagai berikut.

1. H0 diterima apabila nilai probabilitas (sig.) > tingkat

signifikansi α (5%) . Hal ini berarti Ha ditolak atau hipotesis

yang menyatakan bahwa variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen ditolak.

2. H0 ditolak apabila nilai probabilitas (sig.) < tingkat

41
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
signifikansi α (5%). Hal ini berarti Ha diterima atau hipotesis

yang menyatakan bahwa variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen diterima.

Persamaan regresi logistik dapat dinyatakan sebagai berikut :

GCAO = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + ε
Keterangan:

GCAO = Opini Audit Going Concern

α = Konstanta

β1, β2, β3, β4 = Koefisien Regresi

X1 = Ukuran Perusahaan

X2 = Likuiditas

X3 = Profitabilitas

X4 = Kualitas Audit

e = Tingkat Kesalahan atau Eror

3.7.3.5 Uji Omnibus Tests of Model Coefficients

Pada regresi logistik, pengujian secara simultan dapat

ditunjukkan pada tabel Omnibus Test of Model Coefficient yang

bertujuan untuk melihat apakah variabel independen secara bersama-

sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan

keputusannya adalah jika nilai signifikansi lebih besar dari pada 0.05

maka H0 diterima sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari

0.05 maka H0 ditolak.

42
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan metode dokumentasi yaitu

mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan

keuangan perusahaan maupun laporan auditor independen. Analisis data dimulai

dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, menganalisis

dengan statistic deskriptif lalu dilakukan pengujian model, dan pengujian

opregresi logistik dengan menggunakan software SPSS (Statistical Product and

Service Solution) versi 20. Proses data dimulai dengan memasukkan variabel-

variabel penelitian ke program SPSS dan menghasilkan output-output sesuai

dengan metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang

telah ditetapkan, diperoleh 13 perusahaan sampel yang memenuhi kriteria serta

diamati selama periode 2012-2016, sehingga data penelitian berjumlah 65

observasi (13 x 5 ), terdapat pada lampiran I.

4.2 Uji Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran dari data

yang dipakai di dalam penelitian. Statistik deskriptif memberikan penjelasan

mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai mean, dan nilai standart

deviation, dari setiap variabel yang digunakan dalam penelitian. Berikut tabel

statistik dari variabel-variabel yang digunakan.

43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Ukuran 65 9,89 21,31 14,1946 2,46451
Likuiditas 65 ,01 145,87 6,8697 20,91310
Profitabilitas 65 -7213,00 1,06 -111,0245 894,65574
Valid N (listwise) 65
Sumber : Data sekunder yang telah diolah peneliti di SPSS 20, 2018.

Berdasarkan tabel 4.1 dengan jumlah pengamatan sebanyak 65 data dapat

dijelaskan beberapa hal sebagai berikut :

1. Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) memiliki nilai minimum 9,89 yaitu

pada PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk tahun 2012 dan nilai maksimum

21,31 yaitu pada PT. Bara Jaya Internasional Tbk tahun 2014. dengan

nilai rata-rata 14,1946 dan standar deviasi 2,46451 menunjukkan bahwa

tidak ada nilai total aset yang bersifat ekstrim.

2. Variabel likuiditas (CR) memiliki nilai minimum 0,01 yaitu pada PT.

Radiant Utama Interinsco Tbk tahun 2012-2016 dan nilai maksimum

145,87 yaitu pada PT. Citra Kebun Raya Agri Tbk tahun 2013. dengan

nilai rata-rata 6,8697 Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan

yang menjadi sampel mempunyai nilai CR positif, artinya kemampuan

kas perusahaan cukup memadai dalam membayar kewajiban jangka

pendeknya. Dan nilai standar deviasi 20,91310 menunjukkan bahwa

penyimpangan data yang lebih tinggi dari nilai mean.

3. Variabel Profitabilitas (ROA) memiliki nilai minimum -7213,00 yaitu

pada PT. Mitra Investindo Tbk tahun 2015 dan nilai maksimum 1,06 yaitu

pada PT. Citatah Tbk tahun 2012. dengan nilai rata-rata -111,0245 Hal ini

44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel

mempunyai nilai ROA negatif, artinya kemampuan perusahaan

menghasilkan laba dari aset yang dimanfaatkan. Dan nilai standar deviasi

894,65574 menunjukkan bahwa penyimpangan data yang lebih tinggi dari

nilai mean

Tabel 4.2
Opini Audit Going Concern
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Non Going Concern 61 93,8 93,8 93,8
Valid Going Concern 4 6,2 6,2 100,0
Total 65 100,0 100,0
Sumber : Data sekunder yang telah diolah peneliti di SPSS 20, 2018.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskripsikan bahwa variabel dependen,

yaitu opini audit going concern (GCAO), merupakan skala nominal yang

menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan yang menerima opini audit

going concern diberi kode “1” sedangkan perusahaan yang menerima opini audit

non going concern diberi kode “0”. Variabel ini memiliki nilai data valid karena

semua data diproses. Perusahaan yang menerima opini audit going concern

sebanyak 4 sampel perusahaan atau 62% dari total keseluruhan, sedangkan

perusahaan yang tidak menerima opini audit non going concern sebanyak 61

sampel perusahaan atau 93,8% dari total keseluruhan.

45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.3
Kualitas Audit
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Non Big Four 47 72,3 72,3 72,3
Valid Big Four 18 27,7 27,7 100,0
Total 65 100,0 100,0
Sumber : Data sekunder yang telah diolah peneliti di SPSS 20, 2018.

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa variabel independen

kualitas audit merupakan variabel nominal yang menggunakan variabel dummy,

dimana sampel perusahaan yang diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan

The Big Four diberi kode “1” sedangkan sampel perusahaan yang diaudit oleh

KAP yang tidak berafiliasi dengan The Big Four diberi kode “0”. Variabel ini

memiliki data valid karena seluruhnya telah diproses. Sampel perusahaan yang

diaudit oleh KAP berafiliasi dengan The Big Four sebanyak 18 sampel

perusahaan atau 27,7 % sedangkan yang diaudit oleh KAP tidak berafiliasi

dengan The Big Four sebanyak 47 sampel perusahaan dengan persentase sebesar

72,3 %.

4.3 Uji Hipotesis Penelitian

4.3.1 Uji Keseluruhan Model

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah model yang dihipotesiskan

fit dengan data atau tidak. Pengujian dilakukan dengan membandingkan

nilai -2 log likelihood pada awal (blok number = 0) dengan nilai -2 log

likelihood pada akhir (blok number = 1). Pengurangan nilai antara -2 log

likelihood awal (initial -2LL function) dengan nilai -2 log likelihood pada

langkah berikutnya menunjukkan bahwa variabel yang dihipotesiskan fit

dengan data. Hal ini karena log likelihood pada regresi logistik mirip

46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dengan sum of square error pada model regresi sehingga penurunan log

likelihood menunjukkan model regresi semakin baik.

Tabel 4.4
Tabel Beginning Block 0
Block 0: Beginning Block
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood Coefficients
Constant
1 34,786 -1,754
2 30,390 -2,438
Step 0 3 30,057 -2,692
4 30,053 -2,724
5 30,053 -2,725
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 30,053
c. Estimation terminated at iteration number 5 because
parameter estimates changed by less than ,001.
Sumber : Data sekunder yang telah diolah peneliti di SPSS 20, 2018.

Tabel 4.4
Tabel Beginning Block 0
Block 1: Method = Enter
Iteration Historya,b,c,d
-2 Log Coefficients
likelihood Constant Ukuran Likuiditas Profitabilitas Kualitas
1 28,003 -3,471 ,122 -,002 -,001 -,206
2 19,678 -6,299 ,267 -,005 -,001 -,591
3 17,444 -8,294 ,372 -,010 -,001 -1,215
4 16,899 -9,036 ,410 -,019 -,001 -2,067
Step 5 16,733 -9,115 ,415 -,028 -,001 -3,055
1 6 16,677 -9,104 ,416 -,035 -,002 -4,059
7 16,657 -9,102 ,416 -,036 -,002 -5,060
8 16,650 -9,102 ,416 -,036 -,002 -6,061
9 16,647 -9,102 ,416 -,036 -,002 -7,061
10 16,644 -9,101 ,416 -,036 -,004 -8,061

47
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11 17,738 -8,843 ,400 -,071 -1,338 -8,869
12 16,093 -9,043 ,422 -,153 -,947 -9,858
13 16,052 -9,073 ,431 -,236 -1,274 -10,781
14 16,050 -9,113 ,435 -,259 -1,362 -11,755
15 16,050 -9,115 ,436 -,260 -1,366 -12,754
16 16,050 -9,115 ,436 -,260 -1,366 -13,754
17 16,050 -9,115 ,436 -,260 -1,366 -14,754
18 16,050 -9,115 ,436 -,260 -1,366 -15,754
19 16,050 -9,115 ,436 -,260 -1,366 -16,754
20 16,050 -9,115 ,436 -,260 -1,366 -17,754
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 30,053
d. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been reached.
Final solution cannot be found.
Sumber : Data sekunder yang telah diolah peneliti di SPSS 20, 2018.

Berdasarkan tabel Iteration History pada block 0 atau saat variabel

independen tidak dimasukkan dalam model dengan jumlah pengamatan 65 data

mendapatkan nilai -2 Log Likelihood sebesar 30,053. Pada tabel Iteration History

pada block 1 atau saat variabel independen dimasukkan ke dalam dengan jumlah

pengamatan sebanyak 65 data mendapatkan nilai -2 Log Likelihood sebesar

16,050. Penurunan nilai Likelihood ini menunjukkan bahwa model regresi yang

lebih baik.

4.3.2 Uji Koefisien Determinasi

Pada regresi logistik, untuk mengetahui seberapa besar kemampuan

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen, digunakan

nilai Cox & Snell’s R Square dan Nagelkerke’s R Square.

48
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.6
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Nagelkerke R Square
Square
a
1 16,050 ,194 ,524
a. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has
been reached. Final solution cannot be found.
Sumber : Data sekunder yang telah diolah peneliti di SPSS 20, 2018.

Berdasarkan tabel Model Summary di atas dapat dilihat nilai Cox & Snell’s

R Square 0.194 dan Nagelkerke’s R Square sebesar 0.524 yang menunjukkan

bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

sebesar 52,4% dan selebihnya 47,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan ke dalam model penelitian ini.

4.3.3 Uji Kelayakan Model

Hosmer and Lemeshow’s Gooodness of Fit dilakukan untuk

mengetahui apakah hipotesis nol data telah sesuai atau tidak dengan

model, sehingga jika telah sesuai maka model dapat dikatakan fit. Hosmer

and Lemeshow’s Goodness of Fit dapat dilakukan dengan memerhatikan

output nilainya. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of

Fit sama dengan atau lebih kecil dari 0.05, maka hipotesis nol (H0) ditolak

dan hal tersebut berarti terdapat perbedaan siginifikan antara model

dengan nilai observasinya, sehingga model dikatakan tidak baik karena

model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Sebaliknya jika nilai

statistiknya lebih besar dari 0.05, maka hipotesis nol (H0) diterima dan hal

tersebut berarti bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya.

49
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.7
Hasil Uji Kelayakan Model
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square Df Sig.
1 7,524 7 ,376
Sumber : Data sekunder yang telah diolah peneliti di SPSS 20, 2018.

Berdasarkan tabel Hosmer and Lemeshow Test di atas, nilai signifikan dari

output Hosmer and Lemeshow Test adalah 0.376 dimana lebih besar dari

probabilitas yaitu 0.05. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model

mampu memprediksi nilai observasinya.

4.3.4 Uji Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari

model regresi untuk memprediksi kemungkinan opini audit going concern

pada auditee.

Tabel 4.8
Classification Tablea
Observed Predicted

GC Percentage Correct
Non going concern Going concerm
Non Going Concern 61 0 100,0
Step GC
Going Concern 2 2 50,0
1
Overall Percentage 96,9
a. The cut value is ,500
Sumber : Data sekunder yang telah diolah peneliti di SPSS 20, 2018.

Berdasarkan tabel Classification dapat dilihat bahwa menurut prediksi,

auditee yang menerima opini audit going concern adalah 4, sedangkan observasi

sesungguhnya menunjukkan bahwa auditee yang menerima opini audit going

concern adalah 2. Jadi ketepatan model ini adalah 2/4 atau 50,0%. Kemudian

menurut prediksi, auditee yang tidak menerima opini audit non going concern

50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
adalah 61, sedangkan observasi sesungguhnya menunjukkan bahwa auditee yang

menerima opini audit non going concern adalah 61. Jadi, ketepatan model ini

adalah 61/61 atau 100,0%. Ketepatan prediksi keseluruhan model ini adalah

96,90%.

4.3.5 Uji Koefisien Regresi

Pada regresi logistik, pengujian secara parsial ditunjukkan pada

tabel variables in the equation yang bertujuan untuk mengetahui

signifikansi konstanta dari setiap variabel independen yang masuk ke

dalam model. Hasil pengujian ini juga untuk mengetahui pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Penentuan diterima atau tidaknya H0 didasarkan pada tingkat signifikansi

α (5%) dengan kriteria sebagai berikut.

1. H0 diterima apabila nilai probabilitas (sig.) > tingkat signifikansi α

(5%) . Hal ini berarti Ha ditolak atau hipotesis yang menyatakan

bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen ditolak.

2. H0 ditolak apabila nilai probabilitas (sig.) < tingkat signifikansi α

(5%). Hal ini berarti Ha diterima atau hipotesis yang menyatakan

bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen diterima.

51
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Regresi
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for
EXP(B)
Lower Upper
Ukuran ,436 ,203 4,608 1 ,032 1,546 1,039 2,301
Likuiditas -,260 ,552 ,221 1 ,638 ,771 ,261 2,277
Step
Profitabilitas -1,366 2,239 ,372 1 ,542 ,255 ,003 20,554
1a
Kualitas -17,754 8950,109 ,000 1 ,998 ,000 ,000 .
Constant -9,115 3,460 6,941 1 ,008 ,000
a. Variable(s) entered on step 1: Ukuran, Likuiditas, Profitabilitas, Kualitas.
Sumber : Data sekunder yang telah diolah peneliti di SPSS 20, 2018.

Berdasarkan tabel 4.9 persamaan model analisis regresi logistik dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

GCAO = -9,115 + 0,436 SIZE – 0,260 CR – 1,366 ROA – 17,754 KA + ε

Konstanta sebesar -9,115 menyatakan bahwa jika tidak

memperhitungkan nilai ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kualitas

audit, , maka kemungkinan opini audit going concern adalah sebesar -9,115.

Persamaan di atas menunjukkan bahwa koefisien dari variabel Ukuran

Perusahaan bernilai positif, sedangkan koefisien variabel Likuiditas, Profitabilitas,

dan Kualitas Audit bernilai negatif. Pada saat variabel independen telah

dimasukkan ke dalam model penelitian (block number = 1), maka diperoleh

output sebagai berikut :

H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh Positif terhadap kemungkinan

Opini Audit going concern pada perusahaan pertambangan.

Ukuran perusahaan (SIZE) pada tabel di atas menunjukkan koefisien

positif sebesar 0,436 dengan tingkat signifikansi 0,032 yang nilainya berada di

52
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
bawah tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H1

dapat didukung atau ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap

opini audit going concern.

H2 : Likuiditas berpengaruh negatif terhadap kemungkinan Opini Audit

going concern pada perusahaan pertambangan.

Likuiditas (CR) pada tabel di atas menunjukkan koefisien negatif sebesar

0,260 dengan tingkat signifikansi 0,638 yang nilainya berada di atas tingkat

signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H2 tidak dapat

didukung atau likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit

going concern.

H3 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kemungkinan Opini

Audit going concern pada perusahaan pertambangan.

Profitabilitas (ROA) pada tabel di atas menunjukkan koefisien negatif

sebesar 1,366 dengan tingkat signifikansi 0,542 yang nilainya berada di atas

tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H3 tidak

dapat didukung atau profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

opini audit going concern.

H4 : Kualitas Audit berpengaruh negatif terhadap kemungkinan Opini

Audit going concern pada perusahaan pertambangan.

Kualitas Audit (KA) pada tabel di atas menunjukkan koefisien negatif

sebesar 17,754 dengan tingkat signifikansi 0,998 yang nilainya berada di atas

tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H4 tidak

dapat didukung atau kualitas audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

53
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
opini audit going concern.

4.3.6 Uji Omnibus Tests of Model Coefficients

Pada regresi logistik, hasil Omnibus Test of Model Coefficient

bertujuan untuk melihat apakah variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen dengan menggunakan nilai Chi-

square (selisih antara -2 Log likelihood awal dan -2 Log likelihood

selanjutnya).

Tabel 4.10
Hasil Omnibus Tests of Model Coefficients
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square Df Sig.
Step 14,003 4 ,007
Step 1 Block 14,003 4 ,007
Model 14,003 4 ,007
Sumber : Data sekunder yang telah diolah peneliti di SPSS 20, 2018.

Berdasarkan tabel Omnibus Tests of Model Coefficients dapat dilihat nilai

Chi-square, df, dan signifikan Omnibus. Nilai signifikan sebesar 0,007 dimana

0,007 < 0.05 atau nilai Chi-square Hitung (selisih -2LL awal dan -2LL

selanjutnya) sebesar 14,003 > tabel Chi-square 9.488 pada df 4. Sehingga dapat

disimpulkan hipotesis pengaruh simultan variabel independen terhadap variabel

dependen adalah menerima Ha dan menolak H0 yang berarti ada pengaruh secara

simultan antara ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kualitas audit

terhadap opini audit going concern.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan uji hipotesis di atas, hasil pengujian dalam penelitiaan ini

sebagai berikut :

54
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.4.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Opini Audit Going

Concern

Pada hasil uji hipotesis memperlihatkan bahwa variabel ukuran

perusahaan yang diproksikan dengan Ln total aset mempunyai

tingkat signifikansi 0,032 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05

dengan nilai koefisien positif sebesar 0,436 yang menunjukkan

hubungan yang searah. sehingga dapat disimpulkan ukuran perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern. Yang berarti

jika ukuran perusahaan tinggi akan meningkatkan pemberian opini audit

going concern. Hal ini bertentangan dengan teori sebelumnya yang

menyatakan bahwa jika ukuran perusahaan rendah akan meningkatkan

opini audit going concern.

Berdasarkan penjelasan tersebut, rendahnya ukuran perusahaan

tidak menjamin dapat mengurangi pemberian opini audit going concern.

dikarenakan perusahaan kecil dianggap kurang mampu menyelesaikan

permasalahan keuangan perusahaan sehingga mengancam

keberlangsungan usaha tersebut. Selama periode penelitian ini, rata-rata

ukuran perusahaan pertahun tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan perusahaan hampir tidak ada,

sementara perusahaan cendrung mengalami kerugian yang ditandai

dengan laba yang negatif. Perusahaan kecil dengan total aset dibawah

rata-rata menerima opini audit non going concern. dimana auditor masih

mempercayai keberlangsungan usaha perusahaan tersebut.

55
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Berdasarkan penelitian ini, terdapat beberapa perusahaan yang

ukuran perusahaan tinggi tetapi menerima opini audit going concern. Hal

ini disebabkan bahwa perusahaan tersebut mendapatkan laba negatif yang

tinggi. Dengan kata lain, perusahaan mengalami kerugian dalam beberapa

tahun sehingga auditor ragu-ragu terhadap perusahaan untuk

melangsungkan usahanya.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Santosa

dan Wedari (2007), Kristiana (2012), Silalahi (2014), Melania, dkk (2016)

yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap

opini audit going concern. Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh

Saifudin dan Trisnawati (2016) yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going

concern.

4.4.2 Pengaruh Likuiditas terhadap Opini Audit Going Concern

Pada hasil uji hipotesis memperlihatkan bahwa variabel likuiditas

yang diproksikan dengan current ratio (CR) menunjukkan nilai

koefisien negatif sebesar 0,260 dengan tingkat signifikansi 0,638

yang nilainya berada di atas tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap opini

audit going concern. Hal ini menunjukkan bahwa dalam memberikan opini

audit going concern, auditor tidak melihat berdasarkan kegagalan atau

kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya

dengan menggunakan aktiva lancar.

56
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tanda koefisien yang negatif menunjukkan hubungan yang

berlawanan arah, yang berarti semakin tinggi rasio likuiditas semakin

baik pula kondisi kas perusahaan dalam memenuhi kewajiban kepada

kreditur sehingga semakin kecil pula kemungkinan auditor memberikan

opini audit going concern, dan begitu juga sebaliknya.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Arma (2008), Kristiana (2012), Silalahi (2014), Melania,

dkk (2016), Saifudin dan Trisnawati (2016) yang membuktikan bahwa

likuiditas berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern.

4.4.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern

Pada hasil uji hipotesis memperlihatkan bahwa variabel

Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA)

mempunyai tingkat signifikansi 0,542 yang lebih besar dari tingkat

signifikansi 0,05 dengan nilai koefisien negatif sebesar 1,366 yang

menunjukkan hubungan yang berlawanan arah. sehingga dapat

disimpulkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap opini

audit going concern. Karena ROA menunjukkan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba dari aset yang dimanfaatkan. Hal tersebut menunjukkan

adanya pengaruh negatif antara profitabilitas dengan opini audit going

concern. Oleh karena itu, semakin tinggi nilai ROA maka semakin efektif

pengelolahan aset dalam menghasilkan laba operasi perusahaan.

Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi

mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mampu menjalankan

57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
usahanya dengan baik sehinnga dapat mempertahankan kelangsungan

hidupnya. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat profitablitas maka

semakin rendah pula kemungkinan pemberian opini audit going concern,

dan begitu juga sebaliknya.

Hasil penelitian ini memperkuat penelitian Saifudin dan Trisnawati

(2016) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap

opini audit going concern. Namun, tidak menndukung dengan penelitian

yang dilakukan oleh Arma (2008), Kristiana (2012), Melania, dkk (2016)

dengan hasil penelitian profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap opini

audit going concern.

4.4.4 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Opini Audit Going Concern

Pada hasil uji hipotesis memperlihatkan variabel kualitas audit

yang diproksikan dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) berafiliasi

dengan The Big Four dan yang tidak berafiliasi dengan The Big Four,

menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar 17,754 dengan tingkat

signifikansi 0,998 yang nilainya lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05

sehingga dapat disimpulkan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan

terhadap opini audit going concern.

Koefisien yang negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan

arah, bahwa perusahaan yang menggunakan jasa auditor yang berafiliasi

dengan KAP BigFour justru kemungkinan opini audit going concern akan

semakin kecil dan sebaliknya. Penggunaan auditor dari KAP yang

berafiliasi dengan BigFour akan cenderung membutuhkan biaya besar

58
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dan perusahaan dalam kondisi yang tidak baik akan cenderung memilih

auditor dari KAP Non-BigFour. Argumen ini didasari anggapan bahwa

auditor berkualitas tinggi akan mampu mendeteksi kinerja perusahaan

yang tidak bagus dan menyampaikannya kepada pihak eksternal. Jadi

dapat dikatakan perusahaan yang menggunakan jasa KAP The Big Four

adalah perusahaan yang memiliki kinerja yang baik.

Hasil penelitian ini memperkuat penelitian Santosa dan Wedari

(2007) yang menyatakan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh terhadap

opini audit going concern. Namun, tidak mendukung dengan penelitian

yang dilakukan oleh Silalahi (2014), Melania, dkk (2016) dengan hasil

penelitian kualitas audit berpengaruh positif signifikan terhadap opini audit

going concern.

Nilai Nagelkerke’s R Square sebesar 0.524 yang menunjukkan bahwa

korelasi atau hubungan antara opini audit going concern perusahaan

pertambangan dengan ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kualitas

audit sebesar 52,4% dan selebihnya 47,6% dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini.

Sehubungan dengan nilai Nagelkerke’s R Square tersebut dapat

disimpulkan pada pengujian hipotesis secara parsial maupun simultan dapat

dilihat bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial dan simultan variabel

independen ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas dan kualitas audit

terhadap variabel dependen opini audit going concern.

59
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan,

likuiditas, profitabilitas, dan kualitas audit terhadap opini audit going concern

pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan

periode pengamatan dari tahun 2012-2016 (5 tahun), memiliki total populasi 41

perusahaan dan 13 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel sehingga diperoleh

65 observasi.

Berdasarkan pengujian dengan metode analisis regresi logistik dan

pembahasan pada bab IV, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :

1. Secara simultan atau bersama-sama variabel independen ukuran

perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kualitas audit berpengaruh

signifikan terhadap opini audit going concern.

2. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap opini

audit going concern.

3. Variabel likuiditas tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap opini

audit going concern.

4. Variabel Profitabilitas tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap opini

audit going concern.

5. Variabel kualitas audit tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap opini

audit going concern.

Berdasarkan hasil dari Variabel-variabel tersebut dapat diperoleh

60
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kesimpulan bahwa variabel Going Concern yang menerima opini audit going

concern sebanyak 4 sampel perusahaan dengan persentase 6,2% sedangkan yang

tidak menerima opini audit non going concern sebanyak 61 sampel perusahaan

dengan persentase sebesar 93,8 %. Oleh karena itu, dari beberapa perusahaan ini

banyak yang mengalami opini audit non going concern yang berarti perusahaan

tersebut dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

variabel ukuran perusahaan memiliki beberapa perusahaan yang ukuran

perusahannya tinggi tetapi menerima opini audit going concern. Hal ini

disebabkan bahwa perusahaan tersebut mendapatkan laba negatif yang tinggi.

Dengan kata lain, perusahaan mengalami kerugian dalam beberapa tahun sehingga

auditor ragu-ragu terhadap perusahaan untuk melangsungkan usahanya. Oleh

karena itu, semakin tinggi nilai ukuran perusahaan maka semakin besar pula

perusahaan mendapatkan opini audit going concern.

Variabel likuiditas dari beberapa perusahaan memiliki nilai yang relatif

tinggi sehingga penyebaran meningkat. Oleh karen itu, berarti semakin tinggi

rasio likuiditas semakin baik pula kondisi kas perusahaan dalam memenuhi

kewajiban kepada kreditur sehingga semakin kecil pula kemungkinan auditor

memberikan opini audit going concern.

Variabel profitabilitas dari beberapa perusahaan dalam setiap periode

mengalami penurunan tetapi tidak pada setiap perusahaan sehingga menghasilkan

profitabilitas yang negatif. Oleh karena itu, semakin rendah tingkat profitablitas

maka semakin tinggi pula kemungkinan memberikan opini audit going concern.

Variabel Kualitas Audit yang berafiliasi oleh KAP The Big Four sebanyak

61
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
18 sampel perusahaan dengan persentase 27,7 % sedangkan yang diaudit oleh

KAP tidak berafiliasi dengan The Big Four sebanyak 47 sampel perusahaan

dengan persentase sebesar 72,3 %. Oleh karena itu, dari beberapa perusahaan ini

banyak menggunakan KAP yang tidak berafiliasi dengan The Big Four justru

semakin besar pula kemungkinan memberikan opini audit going concern.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dari peneliti, maka perlu dilakukan

penyempurnaan terhadap penelitian selanjutnya. Maka, peneliti memberikan saran

untuk peneliti selanujutnya sebagai berikut:

1. Diharapkan dapat menambah jumlah variabel independennya. Dalam bab

sebelumnya sudah terlihat jelas dimana nilai koefisien determinasi dalam

penelitian sebesar 52,4%, dimana terdapat 47,6% faktor lain yang dapat

berpengaruh terhadap opini audit going concern.

2. Disarankan menambah tahun pengamatan sehingga dapat melihat

kecenderungan trend penerbitan opini audit going concern dalam jangka

waktu yang cukup panjang.

3. Diharapkan memperluas populasi yang tidak hanya terbatas pada

perusahaan pertambangan saja sehingga sampel akan semakin banyak

dan dapat melihat trend penerbitan opini audit going concern secara luas.

62
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA

AICPA. 1988, Statemen on Auditing Standart No 59.

Altman, E and McGough, T, 1974. “Evaluation of A Company As GoingConcern”.


Journal ofAccountancy.May. 50-57.

Arma Ulkri Endra, “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan


Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern”
Universitas Negeri Padang, 2013.

Belkaoui, Ahmed. R. 1997. Teori Akuntansi. Edisi Terjemahan. Jilid 1. Jakarta:


Salemba Empat.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komprehensif Program Strata Satu
(S1), Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. 2011.

Craswell, A. T., J .R. Francis, and S. L. Taylor. 1995. “Auditor Brand Name
Reputations and Industry Specializations”. Journal of Accounting and
Economics May: 297-32.

DeAngelo, L, 1981. Auditor Independence, “low balling” and Disclosure


Regulation. Journal of accounting and Economics. (August). 113-127.

Erlina, 2011. Metodologi Penelitian. Medan: USU Press. Hal 41.

_____, 2008. Metodologi Penelitian. Medan: USU Press. Hal 74-75.

Fijriantoro, Yuniar. 2010. “Analisis pengaruh Ukuran KAP, Kondisi Keuangan


Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, pertumbuhan perusahaan dan
ukuran perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern”. Fakultas
Ekonomi. Universitas Diponegoro.Semarang.

Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
_____________, 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Edisi Kedelapan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analis Kritis atas Laporan Keuangan, Rajawali
Pers Jakarta, Hal 301.

Haron, hasnah. 2009. “Factor influencing auditor’s going concern opinion”,


Graduate School of Business. Universitisains Malaysia. Pulau Pinang, Vol
14, No. 1, 1-19, January 2009

IAPI. 2011. Standar Profesi Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta.

63
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
____. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta Lenard,
Mary Jane, Pervaiz Alam, and David Booth. “An Analysis of Fuzzy
Clustering and Hybrid Model for Auditor’s Going Concern Assesment.
”Journal Decision Sciences (DSI) ISSN:001-7315, Vol.31, Iss.4, Fal
l2000, p.861

Ikatan Akuntan Indonesia, 2001. Standar Profesional Akuntan Publik, Seksi 508,
Salemba Empat, Jakarta.

Jensen, Michael C, dan William H. Meckling, 1976. “Theory of The Firm:


Managerial Behaviour, Agency Costs and Ownership Structure. ”Journal
of Financial Economics. Vol.3 No. 4pp. 305-360.

Komalasari, Agrianti. 2003. Analisis Pegaruh Kualitas Auditor dan Proxi Going
Concern Terhadap Opini Auditor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.9,
No.2, pp. 1-15.

Kristiana, Ira. 2012. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas,


Pertumbuhan Perusahan, Terhadap Opini Audit Going Concern Pada
Perusahan Munufaktur yang Terdaftar dibursa efek Indonesia. Berkala
ilmiah mahasiswa akuntansi–vol 1, no.1, Januari 2012.

Lubis, Ade Fatma, Arifin Akhmad, dan Firman Syarif, 2007. Aplikasi SPSS
(Statistical Product and Service Solution) Untuk Penyusunan Skripsi dan
Tesis. Medan: USU Press.
Melani, Sutra, Rita Andini, dan Rina Arifati, 2016. "Analisis Pengaruh Kualitas
Auditor, Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia", Journal OfAccounting, Volume 2No.
2 Maret 2016.

Mutchler, J., 1985. “A Multivariate Analysis of the Auditor’s Going Concern


Opinion Decision ” Journal of Accounting Research. Autumn. 668 –
68.

Mulyadi, 2002. Auditing, Edisi Keenam, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta..

Pratama Aditya, 2012. “Gestalt Akuntansi: Komitmen Perusahaan Dalam


Pengungkapan Intellectual Capital”. Fakultas Ekonomi. Universitas
Diponegoro. Semarang.

Purba, Marisi P, 2009. Asumsi Going Concern (Suatu Tinjauan terhadap Dampak
Krisis Keuangan atas Opini Audit dan Laporan Keuangan), Edisi I, Graha
Ilmu, Yogyakarta.

64
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Silalahi. 2014, ”Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas
Audit, dan Opini tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern
Pada Perusahaan Pertambangn yang Terdapat Di BEI”, Fakutas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.

Saifudin, Aris dan Rina Trisnawati, 2016. ”Pengaruh Ukuran Perusahaan,


Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, dan Pertumbuhan Perusahaan
Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern”, ISSN 2460-0784.

Santosa, Arga Fajar dan Wedari, Linda Kusumaning, 2007, “Analisis Faktor-
faktor yang mempengaruhi kecenderungan penerimaan opini going
concern”, JAA I Volume 11, No. 2 Desember, 141– 158.

Sutra, Melania. Rita Andini, Rina Arifati 2016. ”Analisis Pengaruh Kualitas
Auditor, Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, dan Ukuran Perusahaan,
Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufactur yang
Tedapat di BEI”, Vol.2 No.2.

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta: Ghalia Indonesia,
Hal 30.

www.idx.co.id

65
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN

LAMPIRAN I: DAFTAR POPULASI PENELITIAN

Karakteristik
No. Kode Nama Perusahaan Sampel
1 2 3
1. ADRO Adaro Energy Tbk √ √ - 0
2. ARII Atlas Resources Tbk √ √ - 0
3. ATPK Bara Jaya Internasional Tbk √ √ √ 1
4. BORN Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk √ √ - 0
5. BRAU Berau Coal Energy Rbk √ - - 0
6. BSSR Baramulti Suksessarana Tbk √ √ - 0
7. BUMI Bumi Resources Tbk √ √ - 0
8. BYAN Bayan Resources Tbk √ √ - 0
9. DEWA Darma Henwa Tbk √ √ - 0
10. DOID Delta Dunia Propertindo Tbk √ √ - 0
11. FIRE Alfa Energy Investama Tbk √ - - 0
12. GEMS Golden Energy Mines Tbk √ √ - 0
13. GTBO Garda Tujuh Buana Tbk √ √ - 0
14. HRUM Harum Energy Tbk √ √ - 0
15. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk √ √ - 0
16. KKGI Resources Alam Indonesia Tbk √ √ - 0
17. MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk √ √ - 0
18. MYOH Myoh Technology Tbk √ √ - 0
19. PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk √ √ √ 2
PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)
20. √ √ √ 3
Tbk
21. PTRO Petrosea Tbk √ √ - 0
22. SMMT Setia mandiri Mitratama Tbk √ √ √ 4
23. TKGA Toko Gunung Agung Tbk √ - - 0
24. TOBA Toba bara Sejahtera Tbk √ √ - 0
25. ARTI Ratu Prabu Energy Tbk √ √ √ 5
26. BIPI Benakat Petroleum Energy Tbk √ √ - 0
27. ELSA Elnusa Tbk √ √ √ 6
28. ENRG Energy Mega Persada Tbk √ √ - 0
29. ESSA Surya Esa Perkasa Tbk √ √ - 0

66
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30. MEDC Medco Energy Internasional Tbk √ √ - 0
31. RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk √ √ √ 7
32. ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk √ √ √ 8
33. CITA Cita Mineral Investindo Tbk √ √ √ 9
34. CKRA Citra Kebun Raya Agri Tbk √ √ √ 10
35. DKFT Duta Kirana Finance Tbk √ √ √ 11
36. INCO Inco Indonesia Tbk √ √ - 0
37. MDKA Merdeka Copper Gold Tbk √ - - 0
38. PSAB Pelita Sejahtera Abadi Tbk √ √ - 0
39. SMRU SMR Utama Tbk √ √ - 0
40. CTTH Citatah Tbk √ √ √ 12
41. MITI Mitra Investindo Tbk √ √ √ 13

67
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN II: DATA VARIABEL PENELITIAN

DATA VARIABEL PENELITIAN TAHUN 2012

Going
Kode Concern Total Aset Cr.Ratio Roa Kap
ATPK 0 18,83 1,4035 -0,078 0
PKPK 0 12,89 1,3074 -0,0229 0
PTBA 0 16,36 4,867 0,228 1
SMMT 0 13,08 5,1 0,03 1
ARTI 0 14,16 1,44 0,05 0
ELSA 0 15,27 1,25 -0,0097 0
RUIS 0 13,97 0,019 0,0248 0
ANTM 0 9,89 2,5142 0,1715 1
CITA 0 14,49 0,98 0,12 0
CKRA 0 14,01 63,91 0 0
DKFT 0 14,24 9,42 0,2 0
CTTH 0 12,47 1,1291 1,06 0
MITI 0 19,91 2,607 0,1487 0

DATA VARIABEL PENELITIAN TAHUN 2013

Going
Kode Concern Total Aset Cr.Ratio Roa Kap
ATPK 0 21,12 1,3208 0,041 0
PKPK 0 12,81 1,4555 0,0009 0
PTBA 0 16,30 2,8831 0,1588 1
SMMT 0 13,35 4,71 0,03 1
ARTI 0 14,27 3,73 0,04 0
ELSA 0 15,29 1,6 0,0545 1
RUIS 0 14,06 0,0119 0,0232 0
ANTM 0 10,00 1,8364 0,0197 1
CITA 0 15,14 1,91 0,18 0
CKRA 0 13,99 145,87 0 0
DKFT 0 14,28 9,84 0,22 0
CTTH 0 12,70 1,079 0,0015 0
MITI 0 19,96 3,9061 0,1402 0

68
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DATA VARIABEL PENELITIAN TAHUN 2014

Going
Kode Concern Total Aset Cr.Ratio Roa Kap
ATPK 0 21,31 3,2143 0,128 0
PKPK 0 12,62 1,2007 -0,772 0
PTBA 0 16,51 2,0712 0,1254 1
SMMT 0 13,49 1,21 0 1
ARTI 0 14,39 2,08 0,02 0
ELSA 0 15,26 1,64 0,1 0
RUIS 0 14,05 0,0097 0,0443 0
ANTM 0 10,00 1,6421 -0,338 1
CITA 0 12,55 1,52 -0,13 0
CKRA 0 13,81 66,81 -0,27 0
DKFT 0 13,99 17,36 -4,04 0
CTTH 0 12,81 1,0867 0,0028 0
MITI 0 19,80 2,5049 0,0209 0

DATA VARIABEL PENELITIAN TAHUN 2015

Going
Kode Concern Total Aset Cr.Ratio Roa Kap
ATPK 1 21,29 3,3 -0,543 0
PKPK 0 12,05 0,8064 -0,3548 0
PTBA 0 16,64 1,5435 0,1206 1
SMMT 0 13,48 0,76 -0,08 1
ARTI 0 14,71 4,82 0,01 1
ELSA 0 15,30 1,44 0,0852 1
RUIS 0 13,90 0,0087 0,0378 1
ANTM 0 10,32 2,5932 -0,055 1
CITA 0 14,84 0,75 -0,12 0
CKRA 0 13,80 7,54 -0,04 0
DKFT 0 14,13 20,17 -0,02 0
CTTH 0 13,31 1,8781 0,0032 0
MITI 1 19,42 1,8609 -7213 0

69
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DATA VARIABEL PENELITIAN TAHUN 2016

Going
Kode Concern Total Aset Cr.Ratio Roa Kap
ATPK 1 21,18 3,22 -0,18 0
PKPK 0 11,97 0,7069 -0,0871 0
PTBA 0 16,74 1,6558 0,109 1
SMMT 0 13,36 0,27 -0,03 1
ARTI 0 14,78 3,16 0 0
ELSA 0 15,25 1,49 0,0742 0
RUIS 0 13,79 0,009 0,0266 0
ANTM 0 10,31 2,4424 0,0021 0
CITA 0 14,82 1,162 -0,1 0
CKRA 0 13,72 1,265 -0,06 0
DKFT 0 14,44 1,63 -0,05 0
CTTH 0 13,33 1,894 0,0339 0
MITI 1 19,34 1,7032 -0,1018 0

70
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN III: HASIL UJI SPSS

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Ukuran 65 9,89 21,31 14,1946 2,46451
Likuiditas 65 ,01 145,87 6,8697 20,91310
Profitabilitas 65 -7213,00 1,06 -111,0245 894,65574
Valid N (listwise) 65

Opini Audit Going Concern


Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Non Going Concern 61 93,8 93,8 93,8
Valid Going Concern 4 6,2 6,2 100,0
Total 65 100,0 100,0

Kualitas Audit
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Non Big Four 47 72,3 72,3 72,3
Valid Big Four 18 27,7 27,7 100,0
Total 65 100,0 100,0

Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood Coefficients
Constant
1 34,786 -1,754
2 30,390 -2,438
Step 0 3 30,057 -2,692
4 30,053 -2,724
5 30,053 -2,725
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 30,053
c. Estimation terminated at iteration number 5 because
parameter estimates changed by less than ,001.

71
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Iteration Historya,b,c,d
-2 Log Coefficients
likelihood Constant Ukuran Likuiditas Profitabilitas Kualitas
1 28,003 -3,471 ,122 -,002 -,001 -,206
2 19,678 -6,299 ,267 -,005 -,001 -,591
3 17,444 -8,294 ,372 -,010 -,001 -1,215
4 16,899 -9,036 ,410 -,019 -,001 -2,067
5 16,733 -9,115 ,415 -,028 -,001 -3,055
6 16,677 -9,104 ,416 -,035 -,002 -4,059
7 16,657 -9,102 ,416 -,036 -,002 -5,060
8 16,650 -9,102 ,416 -,036 -,002 -6,061
9 16,647 -9,102 ,416 -,036 -,002 -7,061
Step 10 16,644 -9,101 ,416 -,036 -,004 -8,061
1 11 17,738 -8,843 ,400 -,071 -1,338 -8,869
12 16,093 -9,043 ,422 -,153 -,947 -9,858
13 16,052 -9,073 ,431 -,236 -1,274 -10,781
14 16,050 -9,113 ,435 -,259 -1,362 -11,755
15 16,050 -9,115 ,436 -,260 -1,366 -12,754
16 16,050 -9,115 ,436 -,260 -1,366 -13,754
17 16,050 -9,115 ,436 -,260 -1,366 -14,754
18 16,050 -9,115 ,436 -,260 -1,366 -15,754
19 16,050 -9,115 ,436 -,260 -1,366 -16,754
20 16,050 -9,115 ,436 -,260 -1,366 -17,754
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 30,053
d. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been reached.
Final solution cannot be found.

Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Nagelkerke R Square
Square
a
1 16,050 ,194 ,524
a. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has
been reached. Final solution cannot be found.

72
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 7,524 7 ,376

Classification Tablea
Observed Predicted

GC Percentage Correct
Non going concern Going concerm
Non Going Concern 61 0 100,0
Step GC
Going Concern 2 2 50,0
1
Overall Percentage 96,9
a. The cut value is ,500

Variables in the Equation


B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for
EXP(B)
Lower Upper
Ukuran ,436 ,203 4,608 1 ,032 1,546 1,039 2,301
Likuiditas -,260 ,552 ,221 1 ,638 ,771 ,261 2,277
Step
Profitabilitas -1,366 2,239 ,372 1 ,542 ,255 ,003 20,554
1a
Kualitas -17,754 8950,109 ,000 1 ,998 ,000 ,000 .
Constant -9,115 3,460 6,941 1 ,008 ,000
a. Variable(s) entered on step 1: Ukuran, Likuiditas, Profitabilitas, Kualitas.

Omnibus Tests of Model Coefficients


Chi-square Df Sig.
Step 14,003 4 ,007
Step 1 Block 14,003 4 ,007
Model 14,003 4 ,007

73
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN IV: TABEL CHI-SQUARE PROBABILITIES

df 0.995 0.99 0.975 0.95 0.90 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005
1 --- --- 0.001 0.004 0.016 2.706 3.841 5.024 6.635 7.879
2 0.010 0.020 0.051 0.103 0.211 4.605 5.991 7.378 9.210 10.597
3 0.072 0.115 0.216 0.352 0.584 6.251 7.815 9.348 11.345 12.838
4 0.207 0.297 0.484 0.711 1.064 7.779 9.488 11.143 13.277 14.860
5 0.412 0.554 0.831 1.145 1.610 9.236 11.070 12.833 15.086 16.750
6 0.676 0.872 1.237 1.635 2.204 10.645 12.592 14.449 16.812 18.548
7 0.989 1.239 1.690 2.167 2.833 12.017 14.067 16.013 18.475 20.278
8 1.344 1.646 2.180 2.733 3.490 13.362 15.507 17.535 20.090 21.955
9 1.735 2.088 2.700 3.325 4.168 14.684 16.919 19.023 21.666 23.589
10 2.156 2.558 3.247 3.940 4.865 15.987 18.307 20.483 23.209 25.188
11 2.603 3.053 3.816 4.575 5.578 17.275 19.675 21.920 24.725 26.757
12 3.074 3.571 4.404 5.226 6.304 18.549 21.026 23.337 26.217 28.300
13 3.565 4.107 5.009 5.892 7.042 19.812 22.362 24.736 27.688 29.819
14 4.075 4.660 5.629 6.571 7.790 21.064 23.685 26.119 29.141 31.319
15 4.601 5.229 6.262 7.261 8.547 22.307 24.996 27.488 30.578 32.801
16 5.142 5.812 6.908 7.962 9.312 23.542 26.296 28.845 32.000 34.267
17 5.697 6.408 7.564 8.672 10.085 24.769 27.587 30.191 33.409 35.718
18 6.265 7.015 8.231 9.390 10.865 25.989 28.869 31.526 34.805 37.156
19 6.844 7.633 8.907 10.117 11.651 27.204 30.144 32.852 36.191 38.582
20 7.434 8.260 9.591 10.851 12.443 28.412 31.410 34.170 37.566 39.997
21 8.034 8.897 10.283 11.591 13.240 29.615 32.671 35.479 38.932 41.401
22 8.643 9.542 10.982 12.338 14.041 30.813 33.924 36.781 40.289 42.796
23 9.260 10.196 11.689 13.091 14.848 32.007 35.172 38.076 41.638 44.181
24 9.886 10.856 12.401 13.848 15.659 33.196 36.415 39.364 42.980 45.559
25 10.520 11.524 13.120 14.611 16.473 34.382 37.652 40.646 44.314 46.928
26 11.160 12.198 13.844 15.379 17.292 35.563 38.885 41.923 45.642 48.290
27 11.808 12.879 14.573 16.151 18.114 36.741 40.113 43.195 46.963 49.645
28 12.461 13.565 15.308 16.928 18.939 37.916 41.337 44.461 48.278 50.993
29 13.121 14.256 16.047 17.708 19.768 39.087 42.557 45.722 49.588 52.336
30 13.787 14.953 16.791 18.493 20.599 40.256 43.773 46.979 50.892 53.672
40 20.707 22.164 24.433 26.509 29.051 51.805 55.758 59.342 63.691 66.766
50 27.991 29.707 32.357 34.764 37.689 63.167 67.505 71.420 76.154 79.490
60 35.534 37.485 40.482 43.188 46.459 74.397 79.082 83.298 88.379 91.952
70 43.275 45.442 48.758 51.739 55.329 85.527 90.531 95.023 100.425 104.215
80 51.172 53.540 57.153 60.391 64.278 96.578 101.879 106.629 112.329 116.321
90 59.196 61.754 65.647 69.126 73.291 107.565 113.145 118.136 124.116 128.299
100 67.328 70.065 74.222 77.929 82.358 118.498 124.342 129.561 135.807 140.169

74
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai