Anda di halaman 1dari 86

SKRIPSI

PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, OPINI AUDIT, AUDIT DELAY DAN


BIAYA AUDIT TERHADAP AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAN
MANUFAKTUR TERBUKA (TBK) YANG TERDAFTAR DI BEI
TAHUN 2013 – 2016

OLEH

SUPRAPTO PASARIBU
130503056

PROGRAM STUDI STRATA 1


DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, OPINI AUDIT, AUDIT DELAY DAN


BIAYA AUDIT TERHADAP AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAN
MANUFAKTUR TERBUKA (TBK) YANG TERDAFTAR DI BEI
TAHUN 2013 – 2016
Penelitian ini bertujuan untuk menguji.Pengaruh financial distress,opini
audit, audit delay dan biaya audit terhadap auditor switching pada perusahan
manufaktur terbuka (Tbk) yang terdaftar di BEItahun 2013 – 2016. Populasi dari
penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2013-2016.
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 25 perusahaan yang
diperoleh melalui metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan dari laporan keuangan
perusahaan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan dalam situs
www.idx.co.id.Data yang didapat kemudian diolah dengan menggunakan metode
analisis regresi logistik.Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji Wald
untuk uji parsial dan Likelihood untuk uji simultan.
Hasil pengujian yang diperoleh dalam penelitian yaitu, financial
distress,opini audit, audit delay,secara parsial berpengaruh negatif terhadap
auditor switching sedangkan biaya auditsecara parsial memiliki pengaruh positif
terhadapauidtor switching.Seluruh variabel penelitian secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap opini auditor switching

Kata kunci:.Financial Distress, Opini Audit, Audit Delay Dan Biaya


Audit dan Auditor Switching.

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

EFFECT OF FINANCIAL DISTRESS, AUDIT OPINION, AUDIT DELAY


AND AUDIT COSTS TO SWITCHING AUDITOR IN OPEN
MANUFACTURING COMPANY LISTED IN IDX
YEAR 2013 - 2016
The purpose of this research is to analyse the effect of financial distress,
audit opinion, audit delay and audit cost to the switching auditors at open
manufacturing companies listed on the BEI year 2013 - 2016. Population of this
study are Manufacturing companies listed on the Exchange Indonesia Securities in
2013-2016.
This research uses 25 companies samples obtained through purposive
sampling method. The data used in this study is secondary data obtained from the
company's financial statements and independent auditors report published in the
website www.idx.co.id. Data obtained then processed by using logistic regression
analysis method. Hypothesis testing was performed using Wald Test for partial
and Likelihood test for simultaneous test.
The test results obtained in the research, namely, financial distress, audit
opinion, audit delay, partially negatively affect the switching auditor while the
audit cost partially have a positive influence on auidtor switching.Seluruh research
variables simultaneously significantly influence the opinion of the auditor
switching

Keywords : Financial Distress, Audit Opinion, Audit Delay And Audit


Fees and Auditor Switching.

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Yesus Kristus atas kasih karunia dan berkat yang luar

biasa dalam kehidupan penulis, sehingga skripsi dengan judul “Pengaruh

Financial Distress, Opini Audit, Audit Delay Dan Biaya Audit Terhadap

Auditor Switching Pada Perusahan Manufaktur Terbuka (Tbk) Yang

Terdaftar Di Bei Tahun 2013 – 2016”dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan

pendidikan program strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Penulis

telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak

mulai dari awal perkuliahan hingga penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S., selaku Dekan FakultasEkonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafrudin Ginting Sugihen, M.A.F.I.S., Ak, CPA Selaku Ketua

Departemen / Program Studi S1 Akuntansi dan Bapak Drs. Syahrul Rambe,

M.M., Ak., selaku Sekretaris Departemen /Program Studi S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Bapak Drs. Rustam, M.Si.,selaku Dosen PembimbingDrs. Syahrul

Rambe, M.M., Ak,selaku Dosen Penguji, dan Bapak Drs.Arifin Ahkmad,

M.Si,Akselaku Dosen Pembanding serta seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


4. Terima kasih untuk kedua orang tua penulis yang terkasih (Jainur Pasaribu dan

Rospanen Siburian) untu doa dan pengharapan serta untuk segala pengorbanan

yang telah diberikan. Terima kasih kepada kakak dan adik penulis (Susi

Pasaribu,Lustina Pasaribu,Rahayu Pasaribu,Wulandari Pasaribu,Melia

Pasaribu Dan Renata Pasaribu), dan seluruh keluarga besar untuk doa,

dukungan, bimbingan, motivasi, dan kasih sayang kepada saya selama ini.

5. Terima kasih pula kepada abang-abang, kakak-kakak dan teman teman yang

selalu mengingatkan tugas dan tanggung jawab selama perkuliahan

initerutama kepada seluruh keluarga besar Gerakan Mahasiswa Kristen

Indonesia (GMKI)Cabang Medan Komisariat Fakultas Ekonomi dab Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa apa yang tertuang dalam karya ini masih

terdapat kekurangan, karenanya saran dan kritik yang membangun diharapkan

dapat melengkapi skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Semoga tetap tinggi iman kita, tinggi ilmu kita, dan tinggi pengabdian

kita!

UT OMNES UNUM SINT.

Medan,Oktober 2017

Penulis

Suprapto Pasaribu

NIM. 130503056

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI
Judul Halaman

ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 11


2.1 Landasan Teori......................................................................... 11
2.1.1 Auditor Switching .......................................................... 11
2.1.2Financial Distress ........................................................... 13
2.1.3 Opini Audit .................................................................... 14
2.1.4 Audit Delay .................................................................... 17
2.1.5 .Biaya Audit ................................................................... 18
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ................................................. 18
2.3 Kerangka Konseptual ............................................................... 23
2.4 Hipotesis Penelitian ................................................................. 24
2.4.1 Pengaruh financial distress terhadap auditor switching 24
2.4.2 Pengaruh Opini Audit Terhadap Auditor switching ...... 25
2.4.3 Pengaruh Audit Delay TerhadapAuditor switching ....... 26
2.4.4 Pengaruh biaya Audit Terhadap Auditor switching ....... 26
2.4.5 PengaruhFinancial Distress,Opini Audit, Audit
Delay,dan Biaya audit terhadap
Auditor Switching ......................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 28


3.1 Jenis Penelitian ...................................................................... 28
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian................................................ 28
3.3 Batasan Operasional .............................................................. 29
3.4 Definisi Operasional Dan Skala Pengukuran Variabel......... 29
3.4.1 Variabel Dependen ...................................................... 30
3.4.2 Variabel Independen .................................................... 30
3.4.2.1 Financial Distress ........................................... 30
3.4.2.2 opini audit ....................................................... 31
3.4.2.3 Audit Delay ..................................................... 31
3.4.2.4 Biaya Audit ..................................................... 32
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian............................................ 35

Universitas Sumatera Utara


3.6 Jenis Data danSumber Data ................................................... 42
3.7 MetodePengumpulan Data ................................................... 42
3.8 TeknikAnalisis Data ............................................................. 43
3.8.1 AnalisisDeskriptif ........................................................ 43
3.8.2 AnalisisRegresilogistik. ............................................... 44
3.8.2.1 Menguji Kelayakan Model Regresi ................ 45
3.8.2.2 MenilaiKeseluruhan Model (Overall
Model Fit)........................................................ 45
3.8.2.3 Koefisien Determinasi (Negelkerke’s
R Square) ......................................................... 46
3.8.2.4 Matrik Klasifikasi .......................................... 46
3.8.3 Pengujian Hipotesa ................................................... 47
3.8.3.1 Uji Secara Simultan (Likelihood) .................. 47
3.8.3.2 Uji Secara Parsial (Uji Wald)........................ 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................... 49


4.1.Analisis deskriptif Penelitian ................................................... 49
4.2. Hasil Statistik Deskriptif Penelitian ........................................ 49
4.3. Hasil Analisis Regresi ............................................................. 51
4.3.1. Uji Kelayakan Model Regresi....................................... 51
4.3.2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)......... 52
4.3.3. Koefisien Determinasi .................................................. 54
4.3.4. Matriks Klasifikasi ........................................................ 55
4.3.5. Hasil Analisis Regresi Logistik .................................... 56
4.4. Pengujian Hipotesis ................................................................ 58
4.4.1. Uji Simultan .................................................................. 58
4.4.2. UjiParsial ...................................................................... 59
4.5. Pembahasan............................................................................. 60
4.5.1. Pengaruh financial distress terhadap
auditor switching ........................................................... 60
4.5.2. Pengaruh Opini terhadap auditor switching ................. 61
4.5.3. Pengaruh audit delay terhadap auditor switching ......... 62
4.5.4.pengaruh biaya audit terhadap auditor switching .......... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 63


5.1. Kesimpulan.............................................................................. 63
5.2 Keterbatasan ............................................................................. 63
5.2. Saran ........................................................................................ 64

Daftar Pustaka .............................................................................................. 65


Lampiran ...................................................................................................... 68

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman


1.1 Voluntary auditor switching............................................. 5
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ...............................................19
3.1 Defenisi Operasional Dan Skala Pengukuran Variabel .........33
3.2 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ..................................37
4.1 Statistik Deskriptif ................................................................ 50
4.2. Hosmer and Leemeshow Test ............................................... 52
4.3. Likelihood L Block Nol ........................................................ 53
4.4. Likelihood L Block Pertama ................................................. 53
4.5. Koefisien Determinasi........................................................... 54
4.6. Matriks Klasifikasi ................................................................ 55
4.7 Hasil Regresi Logistik........................................................... 56
4.8. Nilai Chi Square .................................................................... 58
4.9. Uji wald ..................................................................................59

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Halaman


2.1 Kerangka Konseptual..........................................................24

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan adalah salah satu media yang menyajikan fakta tentang

kegiatan perusahaan dan merupakan dasar atas pengambilan keputusan baik pihak

internal maupun eksternal. Menurut PSAK No. 1 (IAI.2004.04) laporan keuangan

merupakan laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang

diterima secara umum tentang status keuangan dari individu, sosiasi atau

organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan

ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan

Ada beberapa Pihak yang mempunyai peranan penting dalam laporan

keuangan, yaitu pemilik perusahaan, kreditur, lembaga keuangan, investor,

pemerintah dan masyarakat umum. Dengan adanya pihak-pihak yang

berkepentingan dalam laporan keuangan tersebut, maka laporan keuangan harus

disajikan secara relevan, akurat, lengkap dan wajar sehingga kebutuhan masing-

masing pihak dapat terpenuhi. Untuk menjamin kewajaran laporan keuangan

tersebut maka harus di audit oleh auditor independen. Auditor harus melakukan

pemeriksaan laporan keuangan secara objektif dan independen terhadap informasi

yang akan disajikan dalam laporan keuangan untuk meningkatkan keandalan

laporan keuangan. Keandalan laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh pihak

stakeholder karena berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.

Independensi akuntan publik mencakup dua aspek, yaitu: (1) independence

in fact dan (2) independence in appearance (Arens et.al 2008 : 111).

Universitas Sumatera Utara


Independence in fact berarti terdapat kejujuran di dalam diri auditor dalam

mempertimbangkan fakta-fakta serta tidak memihak dalam merumuskan dan

menyatakan pendapatnya.Sedangkan independence in appearance berarti adanya

kesan masyarakat bahwa auditor harus bertindak secara independen serta

menghindari keadaan-keadaan yang dapat mengakibatkan masyarakat meragukan

independensinya. (SPAP, 2011:40) sikap mental independen yang meliputi

independensi dalam pemikiran dan independensi dalam penampilan Independensi

dalam pemikiran merupakan mental yang memungkinkan pernyataan pemikiran

yang tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat mengganggu pertimbangan

profesional, yang memungkinkan seorang individu untuk memiliki integritas dan

bertindak secara objektif serta menerapkan skeptisme profesional. Sedangkan

independensi dalam penampilan merupakan sikap yang menghindari tindakan atau

situasi yang dapat menyebabkan pihak ketiga (pihak yang rasional dan memiliki

pengetahuan mengenai semua informasi yang relevan, termasuk pencegahan yang

ditetapkan) meragukan integritas, objektifitas atau skeptisme profesional dari

anggota time assurance, KAP atau jaringan KAP

Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang

disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Timbul dan berkembangnya profesi

akuntan publik disuatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan

dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di negara tersebut. Profesi ini

merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik inilah

masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap

informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan

Universitas Sumatera Utara


(Mulyadi, 2002:2). Jasa seorang akuntan publik semakin banyak dibutuhkan

terlebih semakin banyaknya perusahaan publik. Bertambahnya jumlah kantor

akuntan publik (untuk selanjutnya disebut KAP) yang beroperasi dapat

menimbulkan persaingan antara KAP yang satu dengan lainnya,sehinggga banyak

yang beranggapan untuk menghindari persaingan, rotasi audit merupakan solusi

persaingan di di pasar audit sehingga mendorong KAP non big four untuk tumbuh

dan berkembang seiring rotasi wajib menempatkan pada level dan kesempatan

yang sama dengan perusahaan big four (Raiborn et al.,2006)

Pada tahun 2002 pemerintah Amerika Serikat (AS) menetapkan peraturan

mengenai rotasi wajib auditor yang di sebut Sarbanes-Oxley Act (SOX). Peraturan

ini dilatarbelakangi oleh kegagalan audit yang pernah terjadi pada perusahaan

raksasa Enron di tahun 2000. Skandal ini melibatkan KAP big five Arthur

Anderson yang hampir 20 tahun menjadi auditor eksternal Enron. Rotasi auditor

(auditor switching) adalah pergantian KAP maupun auditor yang dilakukan oleh

perusahaan yang disebabkan oleh pengunduran diri atau pemecatan auditor yang

dilakukan oleh perusahaan klien. Rotasi wajib (mandatory auditor switching)

adalah rotasi yang dilakukan perusahaan klien karena adanya peraturan yang

mewajibkan perusahaan mengganti auditornya sesuai jangka waktu yang telah

ditetapkan (Setiawan dan Aryani, 2014). sebelum SOX lahir rotasi audit auditor

telah di terapkan pada beberapa negara seperti Brazil, Israel, Spanyol, dan Italia

(Catanach dan Walker, 1999), Austria, Jepang, Singapura, Taiwan, dan Perancis

(Cameran et al, 2005).

Universitas Sumatera Utara


Di Indonesia sendiri auditor switching telah diatur dalam Keputusan

Menteri Keuangan Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2. Peraturan ini mengatur

bahwa “pemberian jasa audit umum oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) atas

laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan paling lama lima tahun

berturut-turut dan pemberian jasa audit umum oleh seorang akuntan publik paling

lama tiga tahun berturut-turut”. Kemudian peraturan tersebut diperbaharui dengan

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 Pasal

3. Perubahan dalam peraturan ini yaitu :

lamanya pemberian jasa audit umum dapat dilakukan oleh KAP yang menjadi

enam tahun buku berturut – turut dan oleh seorang akuntan publik tiga tahun

berturut-turut (Pasal 3 ayat 1). Kemudian KAP dan akuntan publik dapat

mengaudit kembali laporan keuangan perusahaan klien setelah satu tahun buku

tidak memberikan jasa audit atas laporan keuangan klien yang sama (Pasal 3 ayat

2 dan 3).

Rotasi auditor dalam praktiknya tidak hanya dilakukan secara mandatory,

namun dapat dilakukan secara sukarela (voluntary). Pergantian auditor secara

sukarela (voluntary auditor switching) terjadi apabila klien mengganti auditornya

tanpa ada peraturan yang mewajibkan klien untuk melakukan pergantian

auditor.Auditor bisa mengundurkan diri secara sukarela dari penugasan karena

berbagai alasan. Salah satunya adalah untuk menghindari risiko litigasi yang

melekat pada klien mereka. Auditor akan dengan sukarela mengundurkan diri dari

klien jika klien memaksakan pilihan metoda akuntansi yang mereka sukai namun

Universitas Sumatera Utara


ditentang oleh auditor. Auditor yang mengundurkan diri karena alasan ini

dianggap memiliki kebijakan yang konservatif.

Sementara itu, di lain sisi, klien mengganti auditor mereka juga dengan

berbagai alasan. Salah satunya adalah karena ingin mendapatkan auditor yang

lebih efisien dan memiliki keahlian sesuai dengan bidang industri klien. Tidak

jarang auditor dipilih karena klien tidak memiliki pandangan yang sama dengan

auditor pendahulu tentang metode akuntansi mana yang sesuai dan mana yang

tidak sesuai standar akuntansi. Faktor faktor yang mempengaruhi perusahaan

untuk melakukan praktik voluntary auditor switching masih sangat menarik untuk

diteliti karena masih terjadi pergantian auditor switching di indonesia khususnya

sektor manufaktur setiap tahunnya seperti tabel di bawah ini.

Tabel 1.1
voluntary auditor switching
Tahun Sektor Perusahaan Voluntary Auditor Swithing
2013 Manufaktur 16
2014 Manufaktur 19
2015 Manufaktur 16
2016 Manufaktur 12

Sumber: www.idx.co.id (data diolah)

Pada tabel diatas terjadi Voluntary Auditor Swithing secara sukarela di 16

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013. pada tahun 2014

terjadi di 19 perusahaan.pada tahun 2015 terjadi di 16 perusahaan kemudian pada

tahun 2016 terjadi di 12 perusahaan. Artinya dalam empat tahun terakhir (2013-

2016) terjadi sebanyak 63 kali voluntary auditor switching pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI.

Universitas Sumatera Utara


Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk menggunakan pengaruh

financial distress, opini audit, audit delay dan biaya audit sebagai variabel

independen untuk menguji pengaruhnya terhadap auditor switching. Variabel-

variabel tersebut penulis pilih karena menarik untuk diuji kembali mengingat

terdapat hasil yang kontradiktif pada penelitian terdahulu.

Kesulitan keuangan (financial distress). Perusahaan yang mengalami

kesulitan keuangan memiliki dorongan kuat untuk melakukan auditor switching.

Hal ini dapat disebabkan karena kondisi perusahaan klien yang terancam bangkrut

cenderung meningkatkan evaluasi subjektifitas dan kehati-hatian auditor sehingga

dalam kondisi ini perusahaan akan cenderung melakukan auditor switching.

Penelitian yang dilakukan Hutabarat (2013) mengemukakan bahwa

financial distress, berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan auditor switching.

Sedangkan penelitian yang dilakukan Mawaddah (2015) Financial distress tidak

berpengaruh signifikan terhadap auditor switching,demikian juga penelitian yang

dilakukan Sembiring (2015) kesulitan keuangan tidak berpengaruh signifikan

terhadap pergantian auditor secara sukarela

Faktor kedua yang mempengaruhi pergantian auditor adalah opini audit.

Dalam melakukan audit, auditor menerbitkan laporan audit, yaitu laporan yang

berisi opini kewajaran laporan keuangan perusahaan sesuai dengan Prinsip

Akuntansi Berterima Umum (PABU) termasuk Standar Akuntansi Keuangan

(SAK).Opini audit ini merupakan salah satu penyebab perusahaan melakukan

pergantian auditor. Terjadinya kondisi tersebut apabila klien tidak menyetujui

Universitas Sumatera Utara


pendapat auditor pada tahun sebelumnya. Pada umumnya auditee mengharapkan

opini audit yang wajar tanpa pengecualian dari KAP.

Penelitian yang dilakukan Ismiyaca,dkk (2015), mengemukakan bahwa

opini audit berpengaruh terhadap Auditor switching Secara Voluntary, berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2015), mengemukakan bahwa

opini audit, tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor secara

sukarela

Faktor ketiga yang mempengaruhi auditor switching adalah biaya audit.

Besarnya biaya audit sangat bervariasi, tergantung, antara lain resiko, penugasan,

kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk

melaksanakan jasa tesebut. Besaran fee inilah yang kadang membuat seorang

auditor berada didalam posisi dilematis, di satu sisi auditor harus bersikap

independen dalam memberi opini mengenai kewajaran laporan keuangan yang

berkaitan dengan kepentingan banyak pihak, namun disisi lain auditor juga harus

bisa memenuhi tuntutan yang diinginkan oleh klien yang membayar fee atas

jasanya, agar kliennya puas dengan pekerjaannya dan tetap menggunakan jasanya

diwaktu yang akan datang.

Penelitian yang dilakukan Susanty (2015), mengemukakan bahwa biaya

audit berpengaruh terhadap Auditor switching Secara Voluntary, berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Mawaddah (2015), fee audit tidak berpengaruh

signifikan terhadap auditor switching,

Penelitian ini berkontribusi dengan menambahkan satu variabel yaitu

audit delay. Hal yang mendasari ditambahkan faktor audit delay adalah menurut

Universitas Sumatera Utara


Chow dan Rice, 1982 yang dikemukakan oleh Susanty (2015) menyatakan audit

delay juga bisa berpengaruh terhadap opini audit karena semakin lama waktu yang

dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan audit mengindikasikan adanya masalah

pada laporan keuangan perusahaan. Pada penelitian sebelumnya jarang ditemukan

peneliti lain yang menggunakan variabel audit delay sebagai variabel yang

mempengaruhi pergantian auditor. Peneliti yang telah menggunakan audit delay

sebagai variabel independen adalah Susanty (2015) dan menyatakan bahwa audit

delay berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan uraian diatas penelitian tentang auditor switching sudah

sering dilakukan, Namun masih terdapat hasil yang tidak konsisten.pergantian

auditor secara voluntary juga masih sering terjadi di perusahaan manufaktur di

indonesia sehingga dipertanyakan hal hal apa saja yang menyebabkannya. maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Financial

distress, Opini Audit, Audit Delay Dan Biaya Audit terhadap Auditor

switching Pada Perusahan Manufaktur Terbuka (TBK) yang terdaftar Di

BEI Tahun 2013 – 2016”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

penulis menyimpulkan perumusan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Apakah financial distress berpengaruh terhadap auditor switching?

2. Apakah opini audit berpengaruh terhadap auditor switching?

Universitas Sumatera Utara


3. Apakah audit delay berpengaruh terhadap auditor switching?

4. Apakah biaya audit berpengaruh terhadap auditor switching?

5. Apakah financial distress, opini audit, audit delay dan biaya audit

berpengaruh secara simultan terhadap auditor switching?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan

dari dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh financial distress terhadap auditor switching

pada perusahaan manufaktur

2. Untuk mengetahui pengaruh opini audit terhadap auditor switching pada

perusahaan manufaktur

3. Untuk mengetahui pengaruh audit delay terhadap auditor switching pada

perusahaan manufaktur

4. Untuk mengetahui pengaruh biaya audit terhadap auditor switching pada

perusahaan manufaktur

5. Untuk mengetahui pengaruh financial distress, opini audit, audit delay dan

biaya audit secara simultan terhadap auditor switching pada perusahaan

manufaktur.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak,

diantaranya:

Universitas Sumatera Utara


1. Bagi peneliti,sebagai bahan masukan dan menambah pemahaman apabila

suatu saat diminta pendapat atau masukan mengenai pengaruh financial

distress, opini audit, audit delay dan biaya audit terhadap auditor

switching

2. Bagi investor, memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi auditor switching sehingga dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan sebelum melakukan investasi

3. Bagi profesi Akuntan Publik, sebagai pemberi informasi mengenai faktor-

faktor yang menyebabkan klien melakukan auditor switching dan sebagai

bahan masukan bagi auditor agar selalu mempertahankan independensinya

saat elakukan hubungan kerja dengan klien

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dari hasil penelitian bisa dijadikan

referensi dan sebagai acuan dan sumber informasi dalam melakukan

penelitian selanjutnya sehingga hasilnya lebih baik dari penelitian terdahulu

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Auditor switching

Auditor switching merupakan perpindahan auditor yang dilakukan oleh

perusahaan klien. Auditor switching muncul karena adanya kewajiban rotasi audit.

Berdasarkan bukti teoritis, adanya rotasi auditor mengakibatkan masa perikatan

audit (audit tenure) yang lebih pendek sehingga perusahaan akan melakukan

auditor switching (Nasser et al., 2006 yang dikemukakan oleh Susanty 2015). Di

Indonesia sendiri auditor switching telah diatur dalam Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2. Peraturan ini mengatur bahwa

“pemberian jasa audit umum oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) atas laporan

keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan paling lama lima tahun berturut-turut

dan pemberian jasa audit umum oleh seorang akuntan publik paling lama tiga

tahun berturut-turut”. Kemudian peraturan tersebut diperbaharui dengan Peraturan

Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 Pasal 3.

Perubahan dalam peraturan ini yaitu :

lamanya pemberian jasa audit umum dapat dilakukan oleh KAP yang

menjadi enam tahun buku berturut – turut dan oleh seorang akuntan publik

tiga tahun berturut-turut (Pasal 3 ayat 1). Kemudian KAP dan akuntan

publik dapat mengaudit kembali laporan keuangan perusahaan klien

setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit atas laporan keuangan

klien yang sama (Pasal 3 ayat 2 dan 3).

Universitas Sumatera Utara


Lebih jelasnya, jika sebuah perusahaan telah menunjuk satu KAP dan

auditor yang sama sejak tahun 2010, maka pada tahun 2013 mereka harus

mengganti auditornya dengan auditor yang lain dan pada tahun 2016 mereka

harus mengganti KAPnya, karena lamanya pemberian jasa audit oleh seorang

akuntan publik hanyalah tiga tahun berturut-turut dan untuk KAP hanyalah enam

tahun berturut-turut. Pembaharuan Menteri Keuangan tersebut dimaksudkan

untuk membatasi hubungan antara auditor dengan klien sehingga independensi

auditor dan kualitas audit tetap terjaga dengan hasil opini audit yang objektif.

Nasser et.al. tahun 2006 yang dikemukakan oleh Susanty tahun 2015

menyatakan “pembatasan jangka waktu perikatan dianggap perlu dilakukan,

karena jangka waktu perikatan yang panjang dapat menyebabkan auditor

menjalin hubungan kekeluargaan yang berlebihan.Hubungan ini bisa

mengancam penurunan kualitas dan kompetensi auditor saat mengevaluasi bukti

audit”.Selain bersifat mandatory atau wajib karena adanya peraturan yang

mengharuskan, pergantian auditor bisa juga bersifat voluntary atau tidak wajib.

Pergantian auditor secara wajib dengan secara sukarela bisa dibedakan atas

dasar pihak mana yang menjadi fokus perhatian dari isu independensi auditor.

Jika pergantian auditor terjadi secara sukarela, maka perhatian utama adalah

pada sisi klien. Sebaliknya, jika pergantian terjadi secara wajib, perhatian utama

beralih kepada auditor (Febrianto,tahun 2009 yang dikemukakan oleh Hutabarat

tahun 2013. Klien mengganti auditornya ketika tidak ada aturan yang

mengharuskan pergantian dilakukan, yang terjadi adalah salah satu dari dua hal

yaitu auditor mengundurkan diri atau auditor diberhentikan oleh klien. Manapun

Universitas Sumatera Utara


di antara keduanya yang terjadi, perhatian utama adalah pada alasan mengapa

peristiwa itu terjadi dan ke mana klien tersebut akan berpindah. Jika alasan

pergantian tersebut adalah karena ketidaksepakatan atas praktik akuntansi

tertentu, maka diekspektasi klien akan pindah ke auditor yang dapat bersepakat

dengan klien. Jadi, fokus perhatian peneliti adalah pada klien.

2.1.2 Financial Distress

Menurut Wruck yang dikemukakan oleh Salim dan Rahayu (2013)

mendefinisikan Kesulitan keuangan (financial distress) sebagai sebuah situasi

dimana arus kas tidak dapat memenuhi untuk membayar kewajiban saat ini (a

situation where cash flow is insufficient to cover currentobligations). Kewajiban

yang dimaksud bisa saja kewajiban kepada pemasok bahan baku,hutang, pajak,

hutang bank dan kewajiban lainnya. Perusahaan pasti mempunyai kemungkinan

untuk mengalami kesulitan dan besaran kemungkinan tersebut tergantung

kepada kebijakan yang diambil para pengambil keputusan dan lingkungan

perusahaan yang mendukung perusahaan menuju kesulitan keuangan. Hutang

secara Manajemen Keuangan adalah bertujuan untuk atau mendongkrak kinerja

keuangan perusahaan.

Putra (2012:20) menyarankan penggunaan model prediksi kebangkrutan

sebagai alat bantu auditor untuk memutuskan kemampuan perusahaan

mempertahankan kelangsungan hidupnya, karena penelitiannya menemukan

bahwa tingkat prediksi kebangkrutan dengan menggunakan suatu model prediksi

mencapai tingkat keakuratan 82%. Penelitian yang dilakukan oleh Altman untuk

Universitas Sumatera Utara


perusahaan yang bangkrut dan tidak bangkrut menunjukkan nilai tertentu. Kriteria

yang digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaaan dengan model

diskriminan adalah dengan melihat zone of ignorance yaitu daerah nilai Z.

Penggunaan model Altman sebagai salah satu alat ukur prediksi

kebangkrutan berkembang dari waktu ke waktu dimana pengujian dan penemuan

model terus diperluas oleh Altman hingga penerapan modifikasi model prediksi

kebangkrutannya tidak hanya pada perusahaan manufaktur publik saja, melainkan

dapat diterapkan pada semua perusahaan seperti manufaktur, non manufaktur, dan

perusahaan penerbit obligasi. Berikut persamaan Altman Z-score modifikasi:

𝑍𝑍" = 6,56𝑋𝑋1 + 3,26𝑋𝑋2 + 6,72𝑋𝑋3 + 1,05𝑋𝑋4


Keterangan:
Z” = bankruptcy index
𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊 𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶
X1 =
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑡𝑡
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸
X2 =
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇
X3 =
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑜𝑜𝑜𝑜 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸
X4 =
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷

Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut didasarkan pada nilai Z-score
model Altman Modifikasi yaitu:
a. Jika nilai Z” < 1,1 maka termasuk perusahaan yang bangkrut
b. Jika nilai 1,1 < Z” < 2,6 maka termasuk grey area (tidak dapat ditentukan
apakah perusahaan sehat atau mengalami kebangkrutan)
c. Jika nilai Z” > 2.6 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut

2.1.3 Opini audit

Opini audit adalah suatu pendapat yang disampaikan auditor setelah

pemeriksaan terhadap perusahaan untuk menilai kewajaran laporan keuangan

yang telah dibuat oleh manajemen. Auditor tidak bertanggungjawab atas isi

laporan keuangan yang disampaikan oleh manajemen karena auditor hanya

Universitas Sumatera Utara


memeriksa kewajaran laporan keuangan berdasarkan pada SPAP (Standar

Profesional Akuntan Publik). Menurut Mulyadi (2002) ada lima jenis pendapat

akuntan, yaitu:

1.Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified opinion)

Wajar tanpa pengecualian diberikan auditor jika tidak terjadi Pendapat

pembatasan dalam lingkup audit dan tidak terdapat pengecualian yang

signifikan mengenai kewajaran dan penerapan prinsip akuntansi berterima

umum dalam penyusunan laporan keuangan, konsistensi penerapan prinsip

akuntansi berterima umum tersebut, serta pengungkapan memadai dalam

laporan keuangan.

2 Laporan yang Berisi Pendapat Wajar tanpa Pengecualian dengan Bahasa

Penjelasan (Unqualified Opinion Report with Explanatory Language)

Jika terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa penjelasan, namun laporan

keuangan tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha

perusahaan klien, auditor dapat menerbitkan laporan audit baku dengan bahasa

penjelasan.

3.Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)

Jika auditor menjumpai kondisi-kondisi berikut ini, maka auditor akan

memberikan pendapat wajar dengan pengecualian dalam laporan audit. Kondisi-

kondisi tersebut antara lain:

a.Lingkup audit dibatasi oleh klien.

b.Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat

memperoleh informasi penting karena kondisi-kondisi yang berada di luar

kekuasaan klien maupun auditor.

Universitas Sumatera Utara


c. Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berterima

umum.

d.Prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam penyusunan

laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten.

4. Pendapat tidak wajar (adverse opinion)

Akuntan memberikan pendapat tidak wajar jika laporan keuangan klien

tidak disusun berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum sehingga tidak

menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas,

dan arus kas perusahaan klien

5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion)

Jika auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan,

maka laporan audit ini disebut dengan laporan tanpa pendapat (no opinion

report).

Penelitian ini hanya berfokus pada opini audit wajar tanpa pengecualian

(unqualified). Hal ini disebabkan opini wajar tanpa pengecualian merupakan opini

yang paling diinginkan seluruh perusahaan karena merupakan gambaran bahwa

perusahaan dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik. Opini wajar

tanpa pengecualian yang diperoleh perusahaan akan meningkatkan reputasi

perusahaan dan kepercayaan investor sehingga apabila perusahaan memperoleh

opini selain wajar tanpa pengecualian hal itu dapat menurunkan citra perusahaan.

Ketika citra perusahaan turun karena opini audit selain unqualified, manajemen

akan melakukan pergantian auditor karena auditor tidak memberikan opini sesuai

keinginan manajemen. Menurut teori agensi yang menyatakan bahwa individu

bertindak untuk dirinya pribadi maka perusahaan yang memperoleh opini audit

Universitas Sumatera Utara


selain unqualified di tahun sebelumnya cenderung melakukan pergantian KAP

yang dapat memenuhi tuntutan perusahaan yang sesuai kepentingan perusahaan

(Fitriani,2014.yang dikemukakan oleh susanty,2015).

2.1.4 Audit delay

Audit delay dapat didefinisikan sebagai lamanya waktu yang dibutuhkan

auditor untuk menghasilkan laporan audit berdasarkan kinerja keuangan suatu

perusahaan dimulai dari tanggal tutup tahun buku laporan keuangan (31

Desember) sampai dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan auditan

diserahkan dan ditandangani. Ketentuan audit delay telah diatur melalui

Keputusan Ketua Bapepam dan LK Peraturan Nomor: KEP-346/BL/2011 dalam

Peraturan Nomor X.K.2 mengenai Penyampaian Laporan Keuangan Berkala

Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam butir 2 poin c dinyatakan bahwa laporan

keuangan tahunan wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK dan diumumkan

kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan

keuangan tahunan. Dengan kata lain auditor hanya memiliki waktu maksimal 90

hari sebelum akhirnya laporan audit disampaikan kepada Bapapam LK.

Apabila dalam pelaksanaan tugasnya auditor terlalu lama menyelesaikan

audit, hal ini menyebabkan perusahaan terlambat menyampaikan laporan

keuangan ke pasar modal yang dapat berpengaruh terhadap pergantian auditor

(Stocken, 2000 yang dikemukakan oleh Susanty 2015). Panjang pendeknya audit

delay dipengaruhi oleh kerumitan proses audit. Tingkat kerumitan yang tinggi

Universitas Sumatera Utara


mengakibatkan auditor memerlukan jumlah hari yang lebih banyak untuk

mengaudit perusahaan induk beserta anak perusahaannya

2.1.5 Biaya Audit

Biaya audit adalah honorarium atau upah yang dibebankan oleh akuntan

publik kepada perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan akuntan publik

terhadap laporan keuangan. biaya audit merupakan hal yang tidak kalah

pentingnya dalam penerimaan penugasan audit. Besarnya fee anggota dapat

bervariasi tergantung oleh risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan,

tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya

KAP yang bersangkutan, dan pertimbangan profesional lainnya. Anggota KAP

tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat

merusak citra profesi. Masyarakat pada umumnya cenderung mengasosiasikan

harga yang mahal sebanding dengan kualitas yang didapatkan, dan sebaliknya.

Seorang auditor tentunya bekerja untuk memperoleh penghasilan yang memadai.

Oleh sebab itu, penentuan fee audit harus disepakati bersama baik oleh klien

maupun auditor tersebut. Pengurangan fee audit telah diidentifikasi dalam

penelitian sebelumnya sebagai alasan utama dalam auditor switching

(Mawaddah,2013).

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu menggunakan variabel yang berbeda beda

dalam menganalisis pengaruh terhadap nilai perusahaan. Berikut ini adalah hasil

Universitas Sumatera Utara


penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai rujukan dalam penelitian ini

ditunjukkan dalam Tabel 1.1 berikut

Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Hasil Penelitian
No. Peneliti Variabel Penelitian
(Tahun)

1 Adityawati Variabel Dependen: Ukuran KAP berpengaruh signifikan


(2011 terhadap pergantian KAP pada perusahaan
Auditor switching manufaktur di Indonesia.
Variabel Independen: Sedangkan faktor lain seperti opini audit,
-ukuran KAP ukuran klien, kepemilikan institusional,
kesulitan keuangan (financial distress) tidak
- opini audit berpengaruh signifikan terhadap pergantian
- ukuran klien KAP pada perusahaan manufaktur di
Indonesia.
- kepemilikan institusional

- kesulitan keuangan.

2 Hutabarat Variabel Dependen: Ukuran Perusahaan Klien, Financial


(2013) distress,Opini Going Concern,Reputasi
Auditor switching Auditor tidak berpengaruh signifikan
terhadap auditor switching.
Variabel Independen: Ukuran perusahaan klien, financial distress,
-Ukuran Perusahaan opini going concern, dan reputasi auditor
Klien secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap pelaksanaan auditor
-Financial distress switching..

-Opini Going Concern

-Reputasi Auditor

3 Susanti Variabel Dependen: Ukuran KAP (NBFOUR) dan audit delay


(2014) (AUDELAY) berpengaruh terhadap auditor
Auditor switching switching.
sedangkan variabel perubahan
Variabel Independen: manajemen(CHANGE), financial distress
- Perubahan Manajemen (FINDIS), ukuran perusahaan (SIZE), dan
-Financial distress opini audit (OPINI) tidak berpengaruh
-Ukuran perusahaan terhadap auditor switching..
-Ukuran KAP
- Opini audit
-audit delay
4 Sembiring Variabel Dependen: Pergantian manajemen,biaya audit,opini
(2015 audit,kesulitan keuangan tidak berpengaruh
pergantian auditor secara signifikan terhadap pergantian auditor
sukarela , secara sukarela.

Universitas Sumatera Utara


Variabel Independen: Sedangkan reputasi audit berpengaruh
signifikan terhadap pergantian auditor
-Pergantian Manajemen secara sukarela Pergantian manajemen,
- Biaya Audit biaya audit, reputasi audit, opini audit dan
kesulitan keuangan berpengaruh secara
-Reputasi Audit simultan terhadap pergantian auditor secara
sukarela.
-Opini Audit

-Kesulitan Keuangan
5 Masruroh Variabel Dependen: pergantian manajemen,dan audit delay
(2016) Auditor switching Secara berpengaruh positif terhadap auditor
Voluntary switching,
Variabel Independen: sedangkan kesulitan keuangan dan ukuran
KAP berpengaruh negatif dan signifikan
- Pergantian manajemen
terhadap Auditor switching
- Kesulitan keuangan
Pergantian Manajeman, Kesulitan
- ukuran KAP Keuangan, Ukuran KAP, dan Audit delay
berpengaruh dan signifikan secara simultan
-Audit delay terhadap Auditor switching,

Sumber: hasil olahan peneliti

Penelitian oleh Farida MasRuroh (2016) dengan judul “Pengaruh Pergantian

Manajemen, Kesulitan Keuangan, Ukuran Kap, Dan Audit delay Terhadap

Auditor switching” Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015 Jenis penelitian ini adalah penelitian

kausal komparatif dengan pendekatan ex post facto. Sampel diambil dengan

menggunakan teknik purposive sampling. Sampel berjumlah 72 perusahaan dari

150 perusahaan, sehingga data penelitian yang dianalisis berjumlah 288.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pergantian manajemen,dan

audit delay berpengaruh positif terhadap auditor switching, sedangkan kesulitan

keuangan dan ukuran KAP berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Auditor

switching Pergantian Manajeman, Kesulitan Keuangan, Ukuran KAP, dan Audit

delay berpengaruh dan signifikan secara simultan terhadap Auditor switching,

Universitas Sumatera Utara


Penelitian oleh Sembiring (2015) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Terjadinya Pergantian Kantor Akuntan Publik (Auditor switching)

Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman(Food And Beverages) Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia”. Populasi penelitian ini sebanyak 19 perusahaan

makanan dan minuman. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah

metode purposive sampling, sehingga diperoleh 15 perusahaan sampel untuk 3

tahun pengamatan (2009 - 2011) dengan 45 unit analisis. Teknik analisis data

yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial

dengan metode regresi logistik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase perubahan return on

asset (ROA),ukuran kantor akuntan publik (auditor size),dan opini audit yang

dikeluarkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pergantian kantor

akuntan publik (auditor switching)

Penelitian oleh Silviana Ika Susanti dengan judul “ Faktor-Faktor Yang

Berpengaruh Terhadap Auditor switching” Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013)

Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013.

Metode sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah

total sampel dalam penelitian ini adalah 99 perusahaan selama 3 tahun periode

pengamatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel ukuran KAP (NBFOUR)

dan audit delay (AUDELAY) berpengaruh terhadap auditor switching sedangkan

variabel perubahan manajemen (CHANGE), financial distress (FINDIS), ukuran

Universitas Sumatera Utara


perusahaan (SIZE), dan opini audit (OPINI) tidak berpengaruh terhadap auditor

switching

Penelitian Hutabarat (2013) Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien,

Financial distress, Opini Going Concern, Dan Reputasi Auditor Terhadap Auditor

switching (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di BEI Periode

2008-2011). Metode Pengambilan Sampel Yang Digunakan Adalah Metode

Purposive Sampling, Sehingga Diperoleh 12 Perusahaan Sampel Untuk 4 Tahun

Pengamatan (2008 - 2011) Dengan 48 Unit Analisis. Metode Analisis Data Yang

Digunakan Adalah Metode Regresi Logistik. Hasil Penelitian Ini Menunjukkan

Bahwa Secara Bersamaan Ukuran Perusahaan Klien, Financial distress, Opini

Going Concern, Dan Reputasi Auditor Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap

Pelaksanaan Auditor switching. Sedangkan Secara Parsial, Hasil Penelitian

Menunjukkan Bahwa Seluruh Variabel Tersebut Tidak Berpengaruh Secara

Signifikan Terhadap Pelaksanaan Auditor switching.

Penelitian oleh Patralia Adityawati (2011) dengan judul “Analisis Faktor –

Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan

Manufaktur Di Indonesia” Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2009. Populasi dari penelitian ini

adalah perusahaan manufakatur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

tahun 2003-2009. Total sampel penelitian ini adalah 276 perusahaan dengan

menggunakan purposive sampling. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan regresi logistik (logistic regression) menggunakan aplikasi program

SPSS 16. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa ukuran KAP berpengaruh

Universitas Sumatera Utara


signifikan terhadap pergantian KAP pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

Sedangkan faktor lain seperti opini audit, ukuran klien, kepemilikan institusional,

kesulitan keuangan (financial distress) tidak berpengaruh signifikan terhadap

pergantian KAP pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual pada dasarnya adalah suatu model yang menerangkan

bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah

diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan

menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu variabel

bebas dan variabel terikat, serta variabel lainnya. Tujuannya agar konsep yang

menjadi dasar pemikiran peneliti dapat lebih mudah dikomunukasikan dan

dipahami orang lain.

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan teoritis yang telah diuaraikan

diatas, maka dapat disajikan kerangka konseptual untuk menggambarkan

hubungan dari variabel independen dalam hal ini adalah Financial distress, Opini

Audit, Audit Delay Dan Biaya Audit Terhadap Variabel Dependen Auditor

switching Sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


Variabel Independen variabel Dependen

`
H1
Financial distress (X1)
H1 H1zdsd

H2
Opini Audit (X2) Auditor switching
(Y)

H3
Audit delay (X3)

H4
Biaya Audit (X4)

H5

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena,

atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi (Kuncoro,2013:59).

Perumusan hipotesis dilakukan berdasarkan pada literatur yang telah ada.

Hipotesis-hipotesis yang dibentuk dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian

sebelumnya, sehingga diharapkan hipotesis tersebut cukup valid untuk diuji.

2.4.1 Pengaruh financial distress terhadap auditor switching

Financial distress merupakan kondisi di mana perusahaan mengalami

kondisi yang tidak sehat ataupun kesulitan dalam keuangan sehingga

dikhawatirkan akan mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan merupakan

kondisi di mana perusahaan tidak mampu lagi untuk memenuhi

kewajibannya.Perusahaan yang bermasalah tersebut memiliki

Universitas Sumatera Utara


kecenderungan yang lebih besar untuk berpindah auditor daripada

perusahaan yang sehat. perusahaan yang bangkrut dan sedang mengalami

posisi keuangan yang tidak sehat cenderung akan menggunakan auditor

yang mempunyai independensi yang tinggi untuk meningkatkan

kepercayaan diri perusahaan di mata pemegang saham dan kreditur untuk

mengurangi resiko litigasi

H1 : financial distress berpengaruh terhadap auditor switching

2.4.2 Pengaruh opini audit terhadap auditor switching

Opini audit merupakan pernyataan atau pendapat yang diberikan oleh

auditor, dan pernyataan atau pendapat diberikan agar perusahaan

mengetahui tentang kewajaran laporan keuangannya (Putra tahun 2014

yang dikemukakan oleh Yuka Faradila tahun 2015). Opini audit dapat

memicu klien untuk mengganti auditornya ketika klien tidak setuju dengan

opini audit tahun sebelumnya yang diberikan oleh auditor. hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Mawaddah (2015) bahwa

“perusahaan cenderung berpindah KAP setelah menerima qualified

opinion atas laporan keuangannya”. Semakin besar keinginan auditor

untuk menerbitkan opini selain wajar tanpa pengecualian kepada

perusahaan kliennya, semakin besar pula kecenderungan perusahaan

tersebut untuk melakukan auditor switching.

H2 : Opini audit berpengaruh positif terhadap auditor switching

Universitas Sumatera Utara


2.4.3 Pengaruh Audit delay terhadap auditor switching

Audit delay adalah lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor

dalam menghasilkan laporan audit atas laporan keuangan perusahan

terhitung dari tanggal tutup tahun sampai tanggal opini audit diserahkan

dan ditandatangi.

Peraturan Nomor: KEP-346/BL/2011 dalam Peraturan Nomor

X.K.2 mengenai Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau

Perusahaan Publik. Auditor hanya memiliki waktu maksimal 90 hari

sebelum akhirnya laporan audit disampaikan kepada Bapapam LK.,

Apabila dalam pelaksanaan tugasnya auditor terlalu lama menyelesaikan

audit hal ini menyebabkan perusahaan terlambat menyampaikan laporan

keuangan ke pasar modal yang dapat berpengaruh terhadap pergantian

auditor ( Stocken, 2000 yang dikemukakan oleh Susanti tahun 2014)

H3 :Audit delay berpengaruh positif terhadap auditor switching

2.4.4 Pengaruh Biaya audit terhadap auditor switching

Biaya audit (fee audit) adalah honorarium atau upah yang

dibebankan oleh akuntan publik kepada perusahaan auditee atas jasa audit

yang dilakukan akuntan publik terhadap laporan keuangan.

Penelitian Chadegani et al, tahun 2011 yang dikemukankan oleh

Masruroh tahun 2016 menemukan bahwa fee audit dan hubungan kerja

yang baik antara klien dan auditor adalah dua faktor yang paling penting

yang mempengaruhi keputusan pemilihan auditor. ketika manajemen tidak

Universitas Sumatera Utara


merasa nyaman dengan fee audit , maka manajer akan mengganti

auditornya dan mencari auditor lain yang dianggap menawarkan fee audit

yang lebih sesuai dengan keinginan manajemen.

H4 : Biaya audit berpengaruh positif terhadap auditor

swithcing

2.4.5 Pengaruh Financial Distress,Opini Audit,Audit Delay dan

Biaya audit terhadap Auditor Switching

Financial Distress atau perusahaan yang sedang mengalami

masalah keuangan akan cenderung menggunakan auditor yang mempunyai

independensi yang tinggi untuk meningkatkan kepercayaan diri

perusahaan di mata pemegang saham dan kreditur untuk mengurangi

resiko litigasi. Opini audit dapat memicu klien untuk mengganti auditornya

ketika klien tidak setuju dengan opini audit tahun sebelumnya yang

diberikan oleh auditor. Apabila dalam pelaksanaan tugasnya auditor terlalu

lama menyelesaikan audit hal ini menyebabkan perusahaan terlambat

menyampaikan laporan keuangan ke pasar modal yang dapat berpengaruh

terhadap pergantian auditor. manajemen tidak merasa nyaman dengan fee

audit , maka manajer akan mengganti auditornya dan mencari auditor lain

yang dianggap menawarkan fee audit yang lebih sesuai dengan keinginan

manajemen.

H5: Financial Distress,Opini Audit,Audit Delay dan Biaya

audit Berpengaruh terhadap Auditor Switching

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yaitu penelitian dengan

karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau

lebih. Hubungan sebab-akibat yang dimaksud adalah dapat berbentuk hubungan

korelasional atau saling hubungan, sumbangan atau kontribusi suatu variabel

terhadap variabel lainnya. Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian ex

post facto, yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya

suatu fakta atau peristiwa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

yang merupakan penekanan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel

penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.

Tujuan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis dan menjelaskan hubungan

variabel-variabel yang diteliti yaitu financial distress opini audit,audit delay dan

biaya audit,sebagai variabel independen dan variabel dependennya adalah auditor

switching

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mediaInternet dengan situs www.idx.co.id

Dengan demikian, peneliti akan menggunakan data yang disediakan oleh Bursa

Efek Indonesia (BEI) dilihat melalui laporan keuangan perusahaan manufaktur.

Universitas Sumatera Utara


Waktu yang digunakan penelitian ini dimulai pada bulan Agustus 2016 untuk

pengajuan judul sampai dengan November 2016.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional yang ditetapkan dalam penelitian ini guna menghindari

ruang lingkup yang terlalu luas yang akan mengaburkan penelitian adalah batasan

operasional dalam penelitian ini adalah bahwa data yang digunakan adalah

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

2013-2016.

3.4 Defenisi Operasional Dan Skala Pengukuran Variabel

Menurut Kerlinger (2000:48), definisi operasional adalah melekatkan arti

pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang

digunakan untuk mengukur variabel tersebut, dengan kata lain definisi oprasional

merupakan spesifikasi kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur

variabel. Dengan definisi operasional, peneliti dapat mengumpulkan, mengukur,

atau menghitung informasi melalui logika empiris. Istilah-istilah dalam definisi

operasional harus dapat diuji dan mempunyai rujukan empiris. Ada beberapa

peneliti menganggap bahwa konsep sama dengan definisi operasional, jika ini

terjadi maka akan menimbulkan permasalahan. Definisi operasional berbeda

dengan konsep, sehingga definisi operasional antara satu penelitian dengan

penelitian lainnya akan berbeda, meskipun topiknya sama (Erlina, 2011 : 48).

Universitas Sumatera Utara


Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan

variabel dependen.

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat yang disebabkan oleh variabel independen (Sugiono, 2011).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah auditor switching. Auditor

switching merupakan pergantian eksternal auditor yang dilakukan oleh

perusahaan klien. Variabel auditor switching diukur dengan menggunakan

variabel dummy , jika perusahaan melakukan pergantian eksternal auditor

diberi kode 1 dan jika tidak melakukan pergantian diberi kode 0. Maksud

pergantian eksternal auditor disini adalah jika perusahaan menggunakan

eksternal auditor yang berbeda di tiap tahunnya dan bukan bersifat

mandatory..

3.4.2 Variabel Independen

Variabel indepeden adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi penyebab perubahaan pada variabel dependen

3.4.2.1 Financial Distress

Financial Distress merupakan kondisi perusahaan yang sedang

dalam keadaan kesulitan keuangan. Dalam penelitian ini variabel

financial distress diukur dengan model Altman untuk perusahaan yang

bangkrut dan tidak bangkrut menunjukkan nilai tertentu. Kriteria yang

Universitas Sumatera Utara


digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaaan dengan

model diskriminan adalah dengan melihat zone of ignorance yaitu

daerah nilai Z.

Variabel financial distress diukur menggunakan variabel dummy

untuk membedakan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan

dan perusahaan yang sehat. Jika perusahaan klien memiliki Untuk

kategori perusahaan yang nilai Z” > 1,1 akan diberi angka 0, untuk 1,1

< Z” akan diberi angka 1.

3.4.2.2 Opini Audit

Opini audit merupakan pernyataan atas suatu asersi yang

dikeluarkan oleh auditor atas kewajaran laporan keuangan klien yang

dilaksanakan sesuai dengan standar audit dan temuan auditor.

Variabel opini audit menggunakan variabel dummy. jika auditor

menyatakan opini wajar tanpa pengecualian (unqualified) kepada

perusahaan klien maka diberikan nilai 0. Sedangkan jika auditor

menyatakan opini selain wajar tanpa pengecualian (unqualified)

kepada perusahaan klien, maka diberikan nilai 1.

3.4.2.3 Audit delay

Audit delay dapat dilihat dari tanggal opini audit saat

penyerahan dan penandatanganan laporan audit yang dikeluarkan oleh

KAP apakah lebih lambat atau lebih cepat daripada akhir bulan ketiga

setelah tanggal laporan keuangan oleh perusahaan. Apabila tanggal

Universitas Sumatera Utara


yang tercantum pada laporan audit melebihi tanggal 31 Maret di tahun

setelah laporan keuangan dikeluarkan, maka terjadi audit delay.

Sehingga audit delay diproksikan dengan menggunakan variabel

dummy dengan skala data nominal, dimana jika terjadi audit delay

maka diberi kode 1 dan jika tidak diberi kode 0.

3.4.2.4 Biaya Audit

Fee audit merupakan besarnya atau jumlah fee yang ditawarkan

oleh suatu KAP kepada perusahaan yang berkaitan dengan pekerjaan

audit, dengan melihat perpindahan kelas KAP dari Non Big 4 ke Big 4

atau sebaliknya. Tidak melakukan perpindahan kelas artinya sudah

setuju dengan fee audit (Damayanti dan Sudarma, 2007 yang

dikemukakan oleh Mawaddah tahun 2015) Variabel fee audit

menggunakan variabel dummy. Jika klien melakukan perpindahan

kelas KAP dari Non Big Fourke Big Four atau sebaliknya maka

diberikan nilai 1. Sedangkan jika klien tidak melakukan perpindahan

kelas KAP, maka diberikan nilai 0

Adapun auditor yang termasuk dalam kelompok The Big 4 yaitu

(berdasarkan alphabet):

a. Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte) yang berafiliasi dengan

Hans Tuanakotta Mustofa & Halim; Osman Ramli Satrio &

Rekan; Osman Bing Satrio & Rekan.

Universitas Sumatera Utara


b. Ernest & Young (EY) yang berafiliasi dengan Prasetio,

Sarwoko & Sandjaja; Purwantono, Sarwoko & Sandjaja

c. Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) yang berafiliasi

dengan Siddharta Siddharta & Widjaja.

d. Price water house Coopers (PwC) yang berafiliasi dengan;

Drs. Hadi Susanto & Rekan.

Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen atau

variabel bebas adalah financial distress, opini audit,audit delay biaya

audit sebagai variabel independen dan variabel dependennya adalah

auditor switching. Variabel dependen atau variabel terikat dalam

penelitian ini adalah variabel dummy, yaitu variabel yang bersifat

kategorikal atau dikotomi (Ghozali, 2006 : 49), Dimana kategori 1 untuk

auditee yang melakukan auditor switching dan kategori 0 untuk auditee

yang tidak melakukan auditor switching. Data ini diperoleh dengan cara

menganalisis Laporan Auditor Independen pada tahun pengamatan yaitu

tahun 2013-2016. Berdasarkan defenisi diatas Ikhtisar definisi operasional

dan skala pengukuran variabel disajikan pada tabel berikut:

TABEL 3.1
Defenisi Operasional Dan Skala Pengukuran Variabel
NO Nama Definisi Indikator Skala
Variabel Pengukuran

1 Financial Kesulitan dana baik dalam arti Altman Z-score Ratio


Distress dana dalam pengertian kas atau modifikasi
dalam pengertian modal kerja Z”=6,56X1+3,26
(X1) X2+6,72X3+1,
05X4
Untuk kategori
perusahaan yang
nilai Z” > 1,1
akan diberi angka

Universitas Sumatera Utara


0, untuk 1,1 < Z”
akan diberi angka
1.
2 Opini Audit Opini audit merupakan Opini wajar tanpa Nominal
pernyataan atas suatu asersi pengecualian
(X2) yang dikeluarkan oleh auditor diberi nilai 0.opini
atas kewajaran laporan selain wajar tanpa
keuangan klien yang pengecualian
dilaksanakan sesuai dengan diberi nilai 1.
standar audit dan temuan
auditor. Yang dilihat dari
laporan auditor independen.

3 Audit delay Audit delay dapat didefinisikan Dilihat dari . Nominal


sebagai lamanya waktu yang tanggal tutup
(X3) dibutuhkan auditor untuk buku perusahaan
menghasilkan laporan audit hingga tanggal
berdasarkan kinerja keuangan pemberian
suatu perusahaan dimulai dari laporan audit atas
tanggal tutup tahun buku laporan keuangan
laporan keuangan (31 oleh audit
Desember) sampai dengan independen
tanggal opini audit dalam
laporan keuangan auditan
diserahkan dan ditandangani

Apabila tanggal yang


tercantum pada laporan audit
melebihi tanggal 31 Maret di
tahun setelah laporan
keuangan dikeluarkan, maka
terjadi audit delay. Sehingga
audit delay diproksikan
dengan menggunakan variabel
dummy dengan skala data
nominal, dimana jika terjadi
audit delay maka diberi kode 1
dan jika tidak diberi kode 0.

4 Biaya audit Fee audit merupakan besarnya Perpindahan kelas Nominal


atau jumlah fee yang KAP dari Non Big
(X4) ditawarkan oleh suatu KAP 4 ke Big 4 atau
kepada perusahaan yang sebaliknya
berkaitan dengan pekerjaan
audit, dengan melihat
perpindahan kelas KAP dari
Non Big 4 ke Big 4 atau
sebaliknya

Jika klien melakukan


perpindahan kelas KAP dari

Universitas Sumatera Utara


Non Big Fourke Big Four atau
sebaliknya maka diberikan
nilai 1. Sedangkan jika klien
tidak melakukan perpindahan
kelas KAP, maka diberikan
nilai 0

5 Auditor Auditor switching merupakan Dilihat dari Nominal


swiching pergantian Kantor eksternal laporan keuangan
auditor yang dilakukan oleh yang telah
(X5) perusahaan klien. Variabel dikeluarkan oleh
auditor switching diukur auditor (apakah
dengan menggunakan variabel terdapat
dummy , jika perusahaan pergantian
melakukan pergantian auditor).
eksternal auditor diberi kode 1
dan jika tidak melakukan
pergantian diberi kode 0.
Sumber: hasil olahan peneliti (2017)

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2003:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas subjek ataupun objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu

kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2013-2016 yaitu

sebanyak 150 perusahaan.

Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro,2003).

Alasan penggunaan sampel pada tahun 2012-2015 adalah untuk memberikan

gambaran keuangan terkini dari setiap perusahaan. Metode pemilihan sampel

yang digunakan adalah purposive sampling dengan judul judgement sampling.

Metode purposive sampling dengan judgement sampling merupakan metode

penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan yang dikehendaki

Universitas Sumatera Utara


peneliti. Kriteria sampel yang ditentukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2013-2016.

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan yang

menyampaikan data secara lengkap berkaitan dengan keseluruhan variabel

yang dibutuhkan dalam penelitian periode tahun 2013-2016

3. Perusahaan yang pernah mengalami pergantian eksternal auditor selama

periode penelitian (2013-2016).

Pemilihan sampel diperoleh dari perusahaan yang telah melakukan

pergantian auditor minimal sekali secara voluntary antara periode tahun 2013

hingga tahun 2016. Dikatakan perpindahan auditor apabila terdapat perubahan

eksternal auditor antara tahun t dan tahun t+1, apabila ada perubahan eksternal

auditor maka terjadi auditor switching di tahun t, dan sebaliknya apabila tidak ada

perubahan eksternal auditor maka tidak terjadi auditor switching di tahun t.

Setelah itu cara untuk mengetahui auditor switching terjadi secara voluntary atau

mandatory adalah dengan menarik 3 tahun ke belakang dihitung dari t+1 untuk

membandingkan eksternal auditor yang mengaudit perusahaan di tahun tersebut

dan eksternal auditor di tahun t+1. Sebagai contoh, dalam penelitian tahun 2010

ternyata terjadi auditor switching di tahun 2011,sehingga apabila ditarik 3 tahun

ke belakang, maka eksternal auditor di tahun 2011 harus dibandingkan dengan

eksternal auditor di tahun 2009. Dilihat dari peraturan Menteri Keuangan

mengenai ketentuan rotasi audit setelah perusahaan diaudit eksternal auditor

Universitas Sumatera Utara


selama 3 tahun berturut-turut, apabila hasil perbandingan tersebut menunjukkan

perbedaan maka kemungkinan besar perusahaan melakukan auditor switching

secara mandatory. Sebaliknya, apabila hasil perbandingan menunjukkan

kesamaan KAP maka dipastikan perusahaan pernah melakukan auditor switching

lebih dari sekali dikurun waktu 3 tahun tersebut sehingga dikatakan perusahaan

melakukan auditor switching.

Berdasarkan kriteria yang telah dipaparkan diatas, maka perusahaan

manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah sebanyak

25 perusahaan.

Tabel 3.2
Daftar Populasi dan Sampel Penelitian
Kriteria Sampel
No. Nama Perusahaan Kode
1 2 3
1 Akasha Wira International Tbk ADES √ X X
2 Polychem Indonesia Tbk ADMG √ X X
3 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA √ √ X
4 Alam Karya Unggul Tbk AKKU √ X X
5 Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI √ √ √ Sampel 1
6 Alkindo Naratama Tbk ALDO √ √ √ Sampel 2
7 Alaska Industrindo Tbk ALKA √ √ X
8 Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI
√ √ √ Sampel 3
9 Tri Banyan Tirta Tbk ALTO √ X X
10 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG √ X X
11 Asiaplast Industries Tbk APLI √ √ X
12 Aqua Golden Missisippi Tbk AQUA √ X X
13 Argo Pantes Tbk ARGO √ X X
14 Arwana Citra Mulia Tbk ARNA √ √ X
15 Astra International Tbk ASII √ √ X

Universitas Sumatera Utara


16 Astra Auto Part Tbk AUTO √ √ √
17 Sepatu Bata Tbk BATA √ √ X
18 Primarindo Asia Infrastucture Tbk BIMA √ √ X
19 Indo Kardsa Tbk BRAM √ X X
20 Belina Tbk BRNA √ √ X
21 Barito Pasific Tbk BRPT √ X X
22 Beton Jaya Manunggal Tbk BTON √ √ X
23 Budi Acid Jaya Tbk BUDI √ √ X
24 Cahaya Kalbar Tbk CEKA √ √ X Sampel 4
25 Chitose International Tbk CINT X X X
26 Centex Saham Seri B Tbk. CNTB √ X X
27 Centex Tbk CNTX √ X X
28 Charoen Pakphand Indonesia Tbk CPIN
√ √ X
29 Citra Turbindo Tbk CTBN √ X X
30 Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk DAJK √ X X
31 Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk DAJK √ X X
32 Delta Djakarta Tbk DLTA √ √ X
33 Duta Pertiwi Nusantara DPNS √ √ √ Sampel 5
34 Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA √ X X
35 Dynaplast Tbk DYNA √ X X
36 Ekadharma International Tbk EKAD √ √ √ Sampel 6
37 Eratex Djaya Tbk ERTX √ X X
38 Ever Shine Textile Industry Tbk ESTI √ X X
39 Eterindo Wahanatama TTbk ETWA √ X X
40 Fajar Surya Wisesa Tbk FASW √ √ X
41 Titan Kimia Nusantara Tbk FPNI √ X X
42 Gunawan Dianjaya Steel Tbk GDST √ √ √ Sampel 7
43 Goodyear Indonesia Tbk GDYR √ X X
44 Gudang Garam Tbk GGRM √ X X

Universitas Sumatera Utara


45 Gajah Tunggal Tbk GJTL √ √ X
46 Pan Asia Indosyntec Tbk HDTX √ √ X
48 Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP
√ √ X
49 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP Sampel 8
√ √ √
50 Champion Pasific Indonesia Tbk IGAR √ √ √
51 Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk IKAI
√ √ X
52 Sumi indo Kabel Tbk IKBI √ X X
53 Indomobil Sukses International Tbk IMAS √ √ √ Sampel 9
54 Impack Pratama Industri Tbk IMPC √ X X
55 Indofarma Tbk INAF √ √ X
56 Indal Alumunium Industry Tbk INAI √ √ √ Sampel 10
57 Intan Wijaya International Tbk INCI √ √ √ Sampel 11
58 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF √ √ √ Sampel 12
59 Indo Rama Synthetic Tbk INDR √ X X
60 Indospring Tbk INDS √ √ √ Sampel 13
61 Indah Kiat Pulp and Paper Tbk INKP √ X X
62 Toba Pulp Lestari Tbk INRU √ X X
63 Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP Sampel 14
√ √ √
64 Indopoly Swakarsa Industry Tbk IPOL √ X X
65 Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk ISSP √ X X
66 Jembo Ceble Company Tbk JECC √ √ √ Sampel 15
67 Jakarta Koei Steel Works LTD Tbk JKSW
√ √ X
68 Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA √ √ X
69 Jaya Pari Steel Tbk JPRS √ √ X
70 Kimia Farma Tbk KAEF √ √ X
71 Karwell Indonesia Tbk KARW √ X X
72 KMI Wire and Cable Tbk KBLI √ √ X
73 Kabelindo Murni Tbk KBLM √ X X
74 Kertas Basuki Rachmat Indonesia KBRI √ √ √ Sampel 16

Universitas Sumatera Utara


Tbk

75 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI √ √ X


76 Kedaung Indag Can Tbk KICI √ √ X
77 Kalbe Farma Tbk KLBF √ √ √ Sampel 17
78 Grand Kartech Tbk KRAH √ X X
79 Krakatau Steel Tbk KRAS √ X X
80 Lion Metal Works Tbk LION √ √ X
81 Langgeng Makmur Industry Tbk LMPI √ √ √ Sampel 18
82 Lionmesh Prima Tbk LMSH √ √ X
83 Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN √ X X
84 Malindo Feedmill Tbk MAIN √ X X
85 Multistrada Arah Sarana Tbk MASA √ X X
86 Martina Berto Tbk MBTO √ √ X
87 Merck Tbk MERK √ √ √ Sampel 19
88 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI √ X X
89 Mulia Industrindo Tbk MLIA √ √ √ Sampel 20
90 Mustika Ratu Tbk MRAT √ √ X
91 Mayora Indah Tbk MYOR √ √ X
92 Hanson International Tbk MYRX √ √ X
93 Hanson International Tbk MYTX √ √ X
94 Hanson International Seri B Tbk MYTP √ √ X
95 Pelat Timah Nusantara Tbk NIKL √ X X
96 Nippres Tbk NIPS √ X X
97 Pan Brothers Tbk PBRX √ X X
98 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO √ X X
99 Asia Pasific Fibers Tbk POLY √ X X
100 Prima Alloy steel Universal Tbk PRAS √ X X
101 Prashida Aneka Niaga Tbk PSDN √ √ √ Sampel 21
102 Sat Nusa Persada Tbk PTSN √ X X

Universitas Sumatera Utara


103 Pyridam Farma Tbk PYFA √ √ √ Sampel 22
104 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY √ X X
105 Bentoel International Investama Tbk RMBA
√ √ X
106 Nippon Indosar Corporindo Tbk ROTI √ √ √ Sampel 23
107 Surabaya Agung Industri Pulp and
SAIP
Kertas Tbk √ X X
108 Supreme Cable Manufacturing and
SCCO
Commerce Tbk √ X X
109 Schering Plough Indonesia Tbk SCPI √ √ X
110 Sekawan Intipratama Tbk SIAP √ X X
111 Industri Jamu dan Farmasi Sido
SIDO
Muncul Tbk √ X X
112 Siwani Makmur Tbk SIMA √ X X
113 Surya Intrindo Makmur Tbk SIMM √ X X
114 Siearad Produce Tbk SIPD √ X X
115 Sekar Bumi Tbk SKBM` √ X X
116 Sekar Laut Tbk SKLT √ √ X
117 Semen Baturaja Tbk SMBR √ X X
118 Semen Baturaja Persero Tbk SMBR √ X X
119 Holcim Indonesia Tbk SMCB √ √ X
120 Semen Gresik Tbk SMGR √ X X
121 Selamat Sempurna Tbk SMSM √ X X
122 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk SOBI
√ X X
123 Suparma Tbk SPMA √ √ X
124 Taisho Pharmaceutical Indonesia SQBI/S
Tbk QBB √ X X
125 Sri Rejeki Isman Tbk SRIL √ X X
126 Indo Acitama Tbk SRSN √ √ X
127 Sunson Textie Manufacturer Tbk SSTM √ √ X
128 Star Perochem Tbk STAR √ X X
129 Siantar Top Tbk STTP √ X X

Universitas Sumatera Utara


130 Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI √ X X
131 Tunas Alfin Tbk TALF √ X X
132 Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS √ X X
133 Mandom Indonesia Tbk TCID √ √ √ Sampel 24
134 Tifico Fiber Globalindo Tbk TFCO √ X X
135 Tirta Mahakam Resources Tbk TIRT √ √ √
136 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM √ X X
137 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO √ √ √
138 Chandra Asri Petrochemical TPIA √ X X
139 Trisula International Tbk TRIS √ X X
140 Trias Sentosa Tbk TRST √ X X
141 Tempo Scan Pasific Tbk TSPC √ √ √ Sampel 25
142 Ultrajaya Milk Industry and Trading
ULTJ √ √ X
Company Tbk

143 Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC √ X X


144 Nusantara Inti Corpora Tbk UNIT √ √ √
145 Unitex Tbk UNTX √ X X
146 Unilever Indonesia Tbk UNVR √ X X
147 Voksel Electric Tbk VOKS √ √ X
148 Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM √ X X
149 Wijaya Karya Baton Tbk WTON √ X X
150 Yanaprima Hasta Persada Tbk YPAS √ X X
Sumber: BEI dan peneliti

3.6 Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,

yaitu data yang berupa angka atau bilangan. Berdasarkan sumber data, penelitian

ini menggunakan data sekunder. Menurut Erlina (2011) data sekunder adalah data

Universitas Sumatera Utara


yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada

masyarakat pengguna data. Data penelitian ini adalah dari www.idx.co.id, berupa

laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2013 sampai tahun 2016.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data sekunder berupa laporan

keuangan dan laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2013-2016.

Pengumpulan data dilakukan dengan 2 tahap, pertama dengan melakukan

studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan informasi-informasi dari buku-buku,

jurnal akuntansi, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

Kedua, mengumpulkan data sekunder dengan mengakses situs-situs resmi yang

berisi laporan keuangan perusahaan manufaktur selama tahun 2012-2015 yang

telah diaudit oleh akuntan publik dengan cara mengunduh dari situs Bursa Efek

Indonesia.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Statistik Deskriptif

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif.

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam

bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diintrepetasikan. Statistik

Universitas Sumatera Utara


deskripsi bertujuan untuk mengetahui karateristik sampel yang digunakan

dan mengambarkan variabel-variabel di dalam penelitian.

3.8.2 Analisis Model Regresi Logistik

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik

(logistic regression), yaitu dengan melihat financial distress, pergantian

manajemen, opini audit, ukuran KAP, audit tenure, fee audit terhadap auditor

switching pada perusahaan manufaktur. Model regresi dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

SWITCH= α0 + β1FD + β2OPINI + β3 DELAY + β4BIAYA + e

Keterangan:

SWITCH: auditor switching

α0 : konstanta

β1 - β6 : koefisien regresi

Z : financiall distress

OPINI : opini audit KAP :

DELAY : audit delay

BIAYA : biaya audit

e : residual error

Universitas Sumatera Utara


3.8.2.1 Menguji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness of

Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai

dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga

model dapat dikatakan fit). Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s

Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis

nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan anatar model dengan

nilai observasinya sehingaa Goodness fit model tidak baik karena model

tidak dapat memprediksi nilai observasinya.

Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih

besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model

mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat

diterima karena sesuai dengan data observasinya

3.8.2.2 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data.

Beberapa test statistik diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis untuk

menilai model fit adalah:

 H0: Model yang dihipotesiskan fit dengan data

 HA: Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Universitas Sumatera Utara


Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis 0 agar

model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi

likelihood. Likelohood L dari model adalah probabilitas bahwa model

yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis

nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Penurunan

likelihood (-2LL) menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan

kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data

3.8.2.3 Koefisien Determinasi (Negelkerke’s R Square)

Menurut Ghozali (2006) mengatakan bahwa “cox dan Snell’s R

Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R2 pada multiple

regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai

maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit diinterpretasikan.

Negelkerke’s R Square lebih mudah diiterpretasikan daripada Cox dan

Snell sehingga untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi variabel

dependen dari 0 (nol) sampai 1 (satu) yang dapat dijelaskan oleh variabel

independen dapat dilihat dari nilai Negelkerke’s R Square

3.8.2.4 Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi

untuk memprediksi kemungkinan perpindahan KAP yang dilakukan oleh

perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


3.8.3 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, digunakan

metode analisis regresi logistik. Metode analisis ini digunakan untuk

mengetahui bagaimana variabel dependen (auditor switching) dapat

diprediksikan oleh variabel independen (financial distress, opini audit,audit

delay dan biaya audit). Alasan penggunaan metode analisis regresi logistik ini

karena variabel dependen yang digunakan bersifat dikatomi (melakukan

auditor switching atau tidak melakukan auditor switching)

3.8.3.1 Uji Secara Simultan (Likelihood)

Uji ini dilakukan untuk melihat pengaruh rasio-rasio keuangan

terhadap financial distress secara simultan sebagaimana uji F pada regresi

linier. Uji ini didasarkan pada nilai statistika -2LL. Uji serentak koefisien

regresi model logistik dihitung dari perbedaan -2LL antara model dengan

hanya terdiri dari konstanta dan model yang diestimasi terdiri dari

konstanta dan variabel independen (Widarjono, 2010:141). Selisih diantara

block 0 dan block 1 dalam -2LL merupakan model Chi Square yang

dipakai untuk menguji signifikansi secara simultan. Nilai signifikan <

0,05, menunjukkan bahwa variabel independen berpengaruh secara

simultan terhadap variabel dependen.

3.8.3.2 Uji Secara Parsial (Uji Wald)

Uji wald dilakukan untuk melihat pengaruh rasio-rasio keuangan

terhadap prediksi financial distress secara parsial. Berikut syaratnya

(Widarjono, 2010:123):

Universitas Sumatera Utara


• Jika nilai signifikan < 0,05 , maka H0 diterima, maka variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

• ≥ 0,05, maka H0 ditolak,


Jika nilai signifikan maka variabel

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif Penelitian

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel yang

digunakan dan menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian. Analisis

deskriptif ini meliputi beberapa hal sub menu deskriptif statistik seperti frekuensi,

deskriptif, eksplorasi data, tabulasi silang dan analisis rasio (Ghozali, 2013 : 8).

Analisis deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk

menggambarkan keadaan data secara umum. Analisis deskriptif meliputi jumlah

sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan standar

deviasi. Penyajian analisis deskriptif penelitian ini bertujuan agar dapat dilihat

profil dari data penelitian tersebut. Penelitian ini menggunakan data sekunder

yang diambil dari www.idx.co.id berupa data keuangan perusahaan manufaktur

periode 2013-2016 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah financial distress, opini audit,audit delay

dan biaya audit variabel independen dan auditor switching sebagai variabel

dependen

4.2 Hasil statistikdeskriptif penelitian

Analisis statistik deskriptif memberikan informasi mengenai gambaran data

meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean),

dan standard deviasi dari variabel-variabel penelitian

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1
Statistik deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
financialdistres 100 -4,85 17,03 5,9312 4,87214
opiniaudit 100 ,00 1,00 ,1200 ,32660
auditdelay 100 ,00 1,00 ,0200 ,14071
biayaaudit 100 ,00 1,00 ,1100 ,31447
auditorswitching 100 ,00 1,00 ,6100 ,49021
Valid N (listwise) 100

Dari Tabel 4.1. dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Jumlah seluruh sampel dalam penelitian adalah sebanyak 25

perusahaan dikali empat tahun periode penelitian menjadi 100

perusahaan sampel, dengan variabel independen yang digunakan yakni

financial distress,opini audit audit delay dan biaya audit.

2. Nilai maksimum dari financial distress yang ditunjukkan melalui Z”

score yaitu 17,03 dengan kategori zona tidak bangkrut, dan nilai

minimum -4,85 dengan kategori zona perusahaan bangkrut. Nilai rata-

rata financial distress yaitu 5,9312, berarti rata-rata perusahaan masuk

dalam kategori gray area atau tidak dapat ditentukan apakah

perusahaan sehat atau mengalami kebangkrutan. Standard deviasi

4,87214lebih rendah dibandingkan nilai rata-rata menunjukkan bahwa

nilai rata-rata merupakan representasi yang baik dari keseluruhan data.

3. Nilai maksimum opini auditsebesar 1 dan nilai minimum yakni0.

Nilai rata-rata opini audit yakni 0,1200dan nilai standard deviasi

0.3266. Nilai standard deviasi yanglebih besar dibandingkan nilai rata-

Universitas Sumatera Utara


rata menunjukan bahwa nilai rata-rata merupakan representasi

yangkurang baik dari keseluruhan data.

4. Nilai maksimum audit delay sebesar 1 dan nilai minimum yakni0.

Nilai rata-rataaudit delayyakni 0,200dan nilai standard deviasi 0.140.

Nilai standard deviasi yang lebih kecildibandingkan nilai rata-rata

menunjukan bahwa nilai mean merupakan representasi yangbaik dari

keseluruhan data.

5. Nilai maksimum biaya auditsebesar 1 dan nilai minimum yakni0.

Nilai rata-rata biaya audit yakni 0,1100 dan nilai standard deviasi

0.31447 Nilai standard deviasi yang lebih besar dibandingkan nilai

rata-rata menunjukan bahwa nilai mean merupakan representasi yang

kurangbaik dari keseluruhan data

6. Nilai maksimum auditor switching sebesar 1 dan nilai minimum

yakni0. Nilai rata-rataauditor switchingyakni 0,6100dan nilai

standard deviasi 0.,49021. Nilai standard deviasi yang lebih kecil

dibandingkan nilai rata-rata menunjukan bahwa nilai mean merupakan

representasi yangbaik dari keseluruhan data

4.3 Hasil analisis regresi

4.3.1. Uji kelayakan model regresi

Uji kelayakan dilakukan dengan menggunakan goodness of fit test yang

diukur dengan melihat signifikansi pada tabel Hosmer and Lemeshow Test

sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.2.
Hosmer and Lemeshow Test

Hosmer and Lemeshow Test


Step Chi-square df Sig.
1 10,218 8 ,250

Dari table 4.3. dapat kita lihat bahwa nilai chi-square dari penelitian

adalah 10,218 dan nilai sig sebesar 0,25. Nilai signifikansi yang lebih besar dari

0,05 menunjukkan bahwa Ho diterima dan tidak ada perbedaan antara klasifikasi

yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati sehingga model regresi logistik

dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

4.3.2. Menilai keseluruhan model (overall model fit)

Uji keseluruhan model digunakan untuk melihat model yang telah

dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Penilaian keseluruhan model

regresi logistik dapat dilihat dengan menggunakan nilai -2 Log Likelihood yang

mana bila terjadi penurunan dalam nilai -2 Log Likelihood pada block number 1

dibandingkan dengan block number 0, maka dapat disimpulkan bahwa model

yang kedua (block number 1) dari regresi logistik adalah baik. Berikut adalah

kedua tabel hasil -2 Log Likelihood:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.3
Likelihood L Block Nol

Iteration Historya,b,c
Coefficient
-2 Log s
Iteration likelihood Constant
Step 0 1 133,751 ,440
2 133,750 ,447
3 133,750 ,447
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 133,750
c. Estimation terminated at iteration
number 3 because parameter estimates
changed by less than ,001.

Tabel 4.4.
Likelihood L Block Pertama
Iteration Historya,b,c,d
Coefficients
-2 Log financial Opini Audit Biaya
Iteration likelihood Constant distres audit Delay audit
Step 1 124,795 ,591 -,029 -,448 -2,531 1,140
1 2 123,982 ,613 -,031 -,460 -3,684 1,656
3 123,854 ,613 -,031 -,460 -4,728 1,788
4 123,816 ,613 -,031 -,460 -5,743 1,795
5 123,802 ,613 -,031 -,460 -6,749 1,795
6 123,796 ,613 -,031 -,460 -7,751 1,795
7 123,795 ,613 -,031 -,460 -8,752 1,795
8 123,794 ,613 -,031 -,460 -9,752 1,795
9 123,794 ,613 -,031 -,460 -10,752 1,795
10 123,794 ,613 -,031 -,460 -11,752 1,795
11 123,794 ,613 -,031 -,460 -12,752 1,795
12 123,793 ,613 -,031 -,460 -13,752 1,795
13 123,793 ,613 -,031 -,460 -14,752 1,795
14 123,793 ,613 -,031 -,460 -15,752 1,795
15 123,793 ,613 -,031 -,460 -16,752 1,795

Universitas Sumatera Utara


16 123,793 ,613 -,031 -,460 -17,752 1,795
17 123,793 ,613 -,031 -,460 -18,752 1,795
18 123,793 ,613 -,031 -,460 -19,752 1,795
19 123,793 ,613 -,031 -,460 -20,752 1,795
20 123,793 ,613 -,031 -,460 -21,752 1,795
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 133,750
d. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations
has been reached. Final solution cannot be found.

Terlihat bahwa nilai -2Log Likelihood pada block numer 0 adalah sebesar

133,750 sementara pada table 4.5. block number 1adalah sebesar 123,793. Dari

hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa regresi logistik kedua lebih baik dalam

memrediksi kemungkinan suatu perusahaan melakukan auditor switching.

4.3.3. Koefisien determinasi

Dalam regresi logistic, nilai statistic dari Nagelkerke R Square dapat

diinterpretasikan sebagai suatu nilai yang mengukur kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan atau menerangkan variabel dependen. Hasil

pengujian koefisien determinasi (Nagelkerke R. Square) dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.5.
Koefisien Determinasi
Model Summary
-2 Log Cox & Snell Nagelkerke
Step likelihood R Square R Square
1 123,793a ,095 ,128
a. Estimation terminated at iteration number 20
because maximum iterations has been reached.
Final solution cannot be found.

Universitas Sumatera Utara


Nilai Nagelkerke R Square dilihat dari Tabel 4.6.adalah sebesar 0,128

yang berarti variabilitas variabel independen adalah sebesar 12,8%.

4.3.4. Matriks klasifikasi

Matriks klasifikasi ini digunakan untuk menganalisis tingkat akurasi model

regresi logistik dalam memprediksi perusahaan yang melakukan auditor switching

dan yang tidak melakukan auditor switchingdibandingkan dengan kondisi yang

sesungguhnya. Hasil uji matriks klasifikasi dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.6.
Classification Tablea
Predicted
auditorswitching Percentage
Observed ,00 1,00 Correct
Step 1 Auditorswitching ,00 5 34 12,8
1,00 1 60 98,4
Overall Percentage 65,0
a. The cut value is ,500
Matriks Klasifikasi

Pada tabel tersebut dapat dilihat dari 5 sampel data perusahaan kategori

tidak melakukan auditor switchingyang diteliti, sebanyak 12.8% secara tepat

dapat diprediksi oleh model regresi logistik ini sebagai perusahaan yang tidak

melakukan auditor switching. Sedangkan 60 data sampel perusahaan yang

melakukan auditor switchingdinyatakan sebesar 98% atau secara tepat dapat

diprediksi oleh model regresi logistik sebagai perusahaan yang melakukan auditor

switching. Secara keseluruhan, tingkat akurasi model dalam memprediksi

perusahaan menerima melakukan auditor switching atau tidak melakukan auditor

Universitas Sumatera Utara


switching adalah 65% yang berarti hasil penelitian ini memiliki tingkat ketepatan

yang baik

4.3.5. Hasil analisis regresi logistik

Untuk mengetahui koefisien pada masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel
berikut
Tabel 4.7.
Hasil Regresi Logistik
Variables in the Equation
95% C.I.for
Exp( EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. B) Lower Upper
Step Financial
-,031 ,044 ,493 1 ,483 ,969 ,888 1,058
1a distres
Opini
-,460 ,631 ,532 1 ,466 ,631 ,183 2,174
Audit
Audit 28419,41
-21,752 ,000 1 ,999 ,000 ,000 .
Delay 8
Biaya
1,795 1,085 2,738 1 ,098 6,021 ,718 50,482
Audit
Constant ,613 ,382 2,585 1 ,108 1,847
a. Variable(s) entered on step 1: financialdistres, opiniaudit, auditdelay, biayaaudit.

Berdasarkan hasil pengolahan regresi logistik pada tabel diatas, maka model
analisis regresi logistic dapat ditransformasikan dalam model persamaan sebagai
berikut
𝒀𝒀 = 𝟎𝟎, 𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔 − 𝟎𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝑿𝑿𝟏𝟏 − 𝟎𝟎, 𝟒𝟒𝟒𝟒𝟒𝟒𝑿𝑿𝟐𝟐 − 𝟐𝟐𝟐𝟐, 𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝑿𝑿𝟑𝟑 + 𝟏𝟏, 𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝑿𝑿𝟒𝟒

Dari tabel tersebut masing-masing variabel independen dapat

diinterpretasikan pengaruhnya terhadap auditor switching sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 0,613 artinya jika koefisien variabel bebasnya

diabaikan, maka probabilitas suatu perusahaan melakukan auditor

switching akan naik sebesar 0,613

Universitas Sumatera Utara


2. Koefisien variabel financial distress sebesar -0,031 berarti

kenaikan sebesar satu satuan pada financial distress akan

menurunkan perusahaan melakukan auditor switching sebesar

0,031.

3. Koefisien variabel opini audit sebesar-0,460 berarti kenaikan

sebesar satu satuanpada opini auditakan menurunkan probabilitas

perusahaan melakukan auditor switching sebesar -0,460

4. Koefisien variabel audit delay sebesar -21,752berarti kenaikan

sebesar satu satuan pada audit delay akan menurunkan

probabilitas perusahaan probabilitas perusahaan melakukan

auditor switching sebesar -21,752

5. Koefisien variabel biaya audit sebesar 1,795 berarti kenaikan

sebesar satu satuan pada biaya audi takan menaikkan probabilitas

perusahaan probabilitas perusahaan melakukan auditor

switchingsebesar 1,795

4.4.Pengujian hipotesis

4.4.1 Uji simultan (likelihood)

Untuk melihat pengaruh dari seluruh variabel independen (financial

distress,opini audit,audit delay dan biaya audit)terhadap variabel dependen

(auditor switching) secara simultan dapat dilihat dari selisih nilai -2log

likelihood pada block 0 dan block 1 pada tabel 4.4. dan 4.5.. besarnya nilai -

2Log Likelihood pada block 0 adalah sebesar 133,750, setelah semua variabel

Universitas Sumatera Utara


independen dimasukkan kedalam model, nilai -2Log Likelihood menjadi

123,793. Selisih diantara block 0 dan block 1 merupakan model Chi Square

yang dipakai untuk menguji signifikansi secara simultan. Nilai tersebut dapat

dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.8.
Nilai Chi Square
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 9,956 4 ,041
Block 9,956 4 ,041
Model 9,956 4 ,041

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikan yang diperoleh

adalah sebesar 0,041. Nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 menandakan

bahwa rasio financial distress, opini audit,audit delay dan biaya audit

berpengaruh signifikan terhadap probabilitas perusahaan melakukan auditor

switching.

4.4.2 Uji parsial (uji wald)

Uji Wald dilakukan untuk melihat pengaruh financial

distress,opiniaudit,audit delay dan biaya audit.terhadap prediksi auditor

swichingsecara parsial. Pengaruh tersebut dianggap signifikan terhadap

prediksi auditor switching apabila signifikansi lebih kecil atau sama dengan

5% (0,05). Hasil Uji Wald yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9.
Uji Wald

Universitas Sumatera Utara


Variables in the Equation
95% C.I.for
EXP(B)
Exp Lowe
B S.E. Wald Df Sig. (B) r Upper
Step Financial
-,031 ,044 ,493 1 ,483 ,969 ,888 1,058
1a distres
Opini
-,460 ,631 ,532 1 ,466 ,631 ,183 2,174
audit
Audit 28419,41
-21,752 ,000 1 ,999 ,000 ,000 .
delay 8
Biay
1,795 1,085 2,738 1 ,098 6,021 ,718 50,482
aaudit
Constant ,613 ,382 2,585 1 ,108 1,847
a. Variable(s) entered on step 1: financialdistres, opiniaudit, auditdelay, biayaaudit.

1. Financial distress menunjukkan nilai koefisien sebesar -0,31

dengan tingkat signifikansi 0,483 lebih besar dari 0,05. Hal ini

berarti variableFinancial distresssecara parsial memiliki pengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap auditor switching

2. Opini audit menunjukkan nilai koefisien sebesar -0,460 dengan

tingkat signifikansi 0,466 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti

variable opini audit secara parsial memiliki pengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap auditor switching

3. Audit delay menunjukkan nilai koefisien sebesar -21,752 dengan

tingkat signifikansi 0,99 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti

variableaudit delaysecara parsial memiliki pengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap auditor switching

Universitas Sumatera Utara


4. Biaya audit menunjukkan nilai koefisien sebesar 1,795 dengan

tingkat signifikansi 0,98 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti

variable biaya audit secara parsial memiliki pengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap auditor switching

4.5. PEMBAHASAN

4.5.1 Pengaruh Financial Distress Terhadap Auditor Switching

Financial memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap auditor

switching. Hasil ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar -0,31

menyatakan bahwa setiap kenaikan Kesulitan Keuangan sebesar 1 satuan akan

menurunkan Auditor Switching pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

BEI tahun 2013-2017 sebesar 0,31 satuan.

Hasil ini medukung hasil penelitian masruroh (2016) yang menemukan

hasil bahwa kesulitan keuangan berpengaruh negatif terhadap pergantian

KAP.namun tidak konsisiten dengan penelitian penelitian hutabarat (2013) yang

menegemukakan fimancial distress berpengaruh terhadap auditor switching

Kesulitan Keuangan yang dialami oleh perusahaan dapat diartikan

perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya atau laba operasional

perusahaan menunjukkan tanda negatif selama dua tahun berturut-

turut.Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan cenderung mendapat

respon negatif dari para investor sehingga investor kurang percaya terhadap

profitabilitas perusahaan.Selain itu, peningkatan fee audit yang harus dibayarkan

oleh klien saat pertama kali melakukan pergantian auditor juga tidak dapat

Universitas Sumatera Utara


dilakukan oleh perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan. Oleh sebab itu,

perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan cenderung tidak melakukan

Auditor Switching dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengalami

kesulitan keuangan untuk menghindari persepsi negatif dari para investor

auditeeyang mengalami posisi keuangan yang tidak sehat lebih mungkin

untuk mengikat auditornya untuk menjaga kepercayaan para pemegang saham

dan kreditor serta mengurangi risiko litigasi (Hutabarat 2013)

4.5.2. pengaruh opini audit terhadap auditor switching.

Opini audit secara parsial memiliki pengaruh negatif dan signifikan

terhadap auditorn switching Hasil ini ditunjukkan dengan koefisien regresi

sebesar -0,460dengan tingkat signifikansi 0,466.hasil ini sejalan dengan hasil

penelitian oleh Sembiring(2015),namun tidak konsisten dengan penelitian

Ismiyaca,dkk (2015), mengemukakan bahwa opini audit berpengaruh terhadap

Auditor switching Secara Voluntary.hal ini dikarenakan pada umumnya

perusahaan sampel telah menerima opini audit wajar tanpa pengecualian.

4.5.3 Pengaruh Audit Delay Terhadap Auditor Switching

Audit delay secara parsial memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap Auditor switching.hasil ini ditunjukan dengan koefisien regresi sebesar -

21,752 dengan tingkat signifikan0,99.sejalan dengan penelitian Ardianingsih

(2010) namun.hasil ini tidak konsisten dengan penelitian susanty(2014),Ruroh

Universitas Sumatera Utara


(2016), yang mengemukakan bahwa audit delay berpengaruh positif terhadap

auditor switching.

Audit delay memiliki pengarih negatif terhadap auditor switching karena

proses pergantian auditor yang butuh banyak waktu sehingga auditee cenderung

mempertahankan auditor lama agar tidak terjadi audit delay pada tahun

berikutnya.

4.5.4.pengaruh biaya audit terhadap auditor switching

Biaya audit memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

auditor switching.Biaya audit menunjukkan nilai koefisien sebesar 1,795 dengan

tingkat signifikansi 0,98 lebih besar dari 0,05.hal ini berarti semakin tinggi biaya

yang ditawarkan oleh auditor maka perusahaan akan mencari auditor yang sesuai

dengan biaya yang diinginkan.hal ini sejalan dengan penelitian Susanty

(2011).Namun tidak konsisten dengan penelitian Mawaddah(2015), fee audit tidak

berpengaruh signifikan terhadap auditor switching,

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,maka

dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini, yakni

1. Financial distress,opini audit,audit delay dan biaya audit secara simultan

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemungkinan perusahaan

melakukan auditor switching dari auditor eksternal pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2013-2016

2. Secara parsial, kesulitan keuangan berpengaruh negatif terhadap

pergantian KAP.

3. Secara parsial Opini audit secara parsial memiliki pengaruh negative dan

signifikan terhadap auditor switching.

4. Secara parsial, audit delay memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap Auditor switching.

5. Secara parsial Biaya audit memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap auditor switching.

5.2.Keterbatasan

Adapun keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah :

1.Pemilihan objek penelitian hanya menggunakan perusahaan

sektor manufakturmanufaktur yang terdaftar di BEI .

Universitas Sumatera Utara


2. Penelitian ini menggunakan 4 (empat ) variabel dependen yaitu

financial distress, opini audit, audit delay dan biaya audit dan 1 (satu)

variabel independen yaitu auditor switching.

3. periode penelitian yang digunakan terbatas hanya 4 tahun yaitu tahun

2013-2016.

5.3.Saran

Setelah analisa yang dilakukan, terdapat beberapa saran yang ditawarkan

oleh penulis, yakni

1 .Objek penelitian yang digunakan selanjutnya sebaiknya menggunakan

beberapa sektor seperti sektor pertanian,pertambangan maupun sektor

jasa.

2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya 5 variabel sehingga

untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti faktor faktor lain akan

hal apa saja yang mempengaruhi sebuah perusahaan dalam melakukan

auditor switching.

3. Adapun periode penelitian dalam penelitian ini adalah tahun 2013-

2016, sehingga hanya memperoleh pergantian auditor dari segi

auditornya.sehingga perlu penambahan tahun periode penelitian untuk

meneliti pergantian auditor dari segi KAP.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Adityawati, Patralia. 2011.“Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi


Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di
Indonesia” Skripsi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Semarang

Agoes, Sukrisno. 2011. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh


Akuntan Publik. Jilid 1. Salemba Empat, Jakarta.

Arens, A.A., R.J. Elder, dan M.S. Beasley, 2008. Auditing dan Jasa Assurance :
PendekatanTerintegrasi.Edisi Keduabelas. Erlangga. Jakarta

Chandegani, A. A., Z. M. Mohammed, & A. Jari.2011. The determinant Factors


of AuditorSwitch among Companies Listed on TehranStock Exchange.
International Research Journal of Finance and Economics.

Cameran, M., D. D. Vicenzo, dan E. Merlotti. 2005. The Audit Firm Rotation
Rule: A Review of The Literature. SDA Bocconi Research. http://ssrn.com.

Damayanti, S. dan M. Sudarma. 2007. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik”. Simposium Nasional
Akuntansi 11, Pontianak

Erlina, 2011.MetodologiPenelitian, USU Press, MedanSugiono, 2011).

Faradila Yuka , M. Rizal Yahya,2016. Pengaruh opini audit, financial distress,


dan pertumbuhan perusahaan klien terhadap auditor switching (studi pada
perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-
2014)Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA) Vol. 1, No. 1,
(2016) Halaman 81-100 . Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi
Akuntansi, Universitas Syiah Kuala

Ghozali, Iman. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21. UniversitasDipanegoro, Semarang

Hutabarat, Harry.2013.“Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Financial


Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor terhadap Auditor
Switching (studi kasus pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI periode
2008-2011)”,SkripsiAkuntansi. FakultasEkonomiUniversitas Sumatera
Utara ,Medan.

IkatanAkuntan Indonesia. (2011). StandarProfesionalAkuntanPublik: Per 31


Maret 2011.Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Universitas Sumatera Utara


Ikatan Akuntan Indonesia (2004). Standar Akuntan Keuangan. Jakarta : Salemba
Empat

Ismiyaca, dkk. 2015. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya


Auditor Switching Secara Voluntary Pada Perusahaan Perbankan
Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2014”, Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Keputusan Ketua Bapepam LK Nomor KEP-346/BL/2011 Tentang Penyampaian


Laporan Keuangan Berkala Emiten Atau Perusahaan Publik

Kerlinger,Fred N.2000.Azas Azas Penelitian Behavioral.Yogyakarta : Gadjah


Mada University Press

Kuncoro, Mudrajad, 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Bagaimana
Meneliti dan Menulis Tesis).Erlangga, Jakarta.

Manurung, Adler Haymans. (2012). Teori Keuangan Perusahaan.Jakarta: Adler


ManurungPress.

Masruroh, Farida 2016.“Pengaruh Pergantian Manajemen, Kesulitan Keuangan,


Ukuran Kap, Dan Audit Delay Terhadap Auditor Switching Studi Kasus
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2015”,SkripsiAkuntansi. FakultasEkonomiUniversitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.

Mawaddah,Ilma 2015.”Pengaruh Financial Distress, Pergantian Manajemen,


Opini Audit, Ukuran Kap, Audit Tenure, Fee Audit Terhadap
AuditorSwitching Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bei”,SkripsiAkuntansi. FakultasEkonomiUniversitas Sumatera Utara
,Medan.

Menteri Keuangan, 2003, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 17/KMK.01/2008


jo 359/KMK.06/2003 tentang “Jasa Akuntan Publik”, Jakarta.

Mulyadi, 2002.Auditing.BukuSatu. Edisi KeEnam. Salemba Empat. Jakarta.

Nasser et all,. 2006. "Auditor-Clients Relationship: The Case of Audit Tenure and
Auditor Switching in Malaysia", Managerial Auditing Journal SpecialIssue,
Vol.21 (7), pp. 724-737.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor:17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan


Publik. 2008. Jakarta.

Universitas Sumatera Utara


Putra, Boy Ardhian P., 2012.“AnalisisPengaruh Audit Tenure dan Financial
Distress TerhadapPemberianOpini Going Concern”, Skripsi, Universitas
Indonesia, Jakarta

Raiborn, C., C. A. Schorg, & M. Massoud. 2006.Should Auditor Rotation be


Mandatory ?.TheJournal of Corporate Accounting and Finance. Pp. 37-49.

Salim Apriyeni.Sri Rahayu . 2013. “pengaruh opini audit, ukuran kap, pergantian
manajemen, dan Financial distress terhadap auditor switching” (studi kajian
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun
2008-2012 ). jurnal ekonomi.Universitas Telkom, Jakarta
Schwartz, K. B., dan K. Menon. 1995. Auditor Switches by Failing Firms’. The
AccountingReview 60(2). Hlm. 248-261.

Sembiring, Prima Suranta. 2015. “Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi


Terjadinya Pergantian Kantor Akuntan Publik (Auditor Switching Pada
Perusahaan Makanan Dan Minuman Food And Beverages Yang Terdafar Di
Bursa Efek Indonesia)”, Program Studi Akuntansi Fakults Ekonomi Dan
Bisnis,Universitas Sumatera Utara. Medan

Sugiyono.2003.Metode Penelitian Bisnis.Edisi 1,Bandung: Alfabeta

Susanti, Silviana Ika. 2014“Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap


Auditor Switching (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013)”,
Skripsi Rogram Sarjana.Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro,Semarang

Susanty.Septy 2015.“Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Auditor


Switching (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
BEI)”, Skripsi Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro,
Semarang.

Wijaya,Edwin.Ni Ketut Rasmini 2013.“Pengaruh Audit Fee, Opini Going


Concern,Financial Distress, Ukuran Perusahaan, Ukuran Kap Pada
Pergantian Auditor”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.11.3.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia.

Widarjono, Agus, 2010. AnalisisStatistikaMultivariatTerapan, UPP STIM YKPN,


Yogyakarta.

www.idx.co.id

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
Data Penelitian
1.Financial Distress
Financial Distress
No. Kode Perusahaan
2013 2014 2015 2016

1. AKPI 2,18 1,66 1,41 1,62

2. ALDO 2,72 2,60 2,95 2,82

3. ALMI 1,08 0,72 0,06 -0,43

CEKA 4,49 2,59 3,03 5,39


4.
DPNS 9,57 12,17 12,19 13,79
5.
EKAD 5,69 6,68 9,56 11,06
6.
GDST 6,81 2,69 2,05 2,69
7.
ICBP 2,99 2,87 5,75 6,33
8.
IMAS 7,37 8,19 9,31 11,07
9.
INAI 1,74 1,88 0,67 0,81
10.
INCI 16,91 15,38 15,41 13,18
11.
12. INDF 3,04 3,46 3,15 3,36

13. INDS 7,71 7,21 5,14 7,83

14. INTP 13,98 13,08 12,76 12,55

15 JECC 13,81 6,37 4,53 17,03

16. KBRI 7,57 1,33 -0,09 -1,41

17. KLBF 9,69 10,78 10,90 11,64

18. LMPI -2,54 -4,85 8,15 8,83

19. MERK 11,14 12,07 10,76 11,52

Universitas Sumatera Utara


20. MLIA -1,55 -0,90 -1,70 0,08

21. PSDN 3,67 2,26 1,09 1,14

22. PYFA 4,02 4,34 4,40 4,81

23. ROTI 2,65 2,98 2,18 2,72

24. TCID 9,67 6,32 10,18 9,59

25. TSPC 10,69 8,73 7,68 7,87

2. Opini Audit
Kode OPINI AUDIT
No.
Perusahaan
2013 2014 2015 2016

1 AKPI 0 1 0 0

2 ALDO 0 1 1 0

3 ALMI 1 0 0 0

4 CEKA 0 0 0 0

5 DPNS 0 0 0 0

6 EKAD 0 0 0 0

7 GDST 0 0 1 0

8 ICBP 0 0 0 0

9 IMAS 1 0 0 0

10 INAI 1 0 0 0

11 INCI 1 0 0 0

12 INDF 0 0 0 0

13 INDS 1 0 0 0

14 INTP 0 0 0 0

15 JECC 1 0 0 0

16 KBRI 0 0 0 0

Universitas Sumatera Utara


17 KLBF 0 0 0 0

18 LMPI 1 0 0 0

19 MERK 0 0 0 0

20 MLIA 0 0 0 0

21 PSDN 1 0 0 0

22 PYFA 0 0 0 0

23 ROTI 0 0 0 0

24 TCID 0 0 0 0

25 TSPC 0 0 0 0

3. Audit Delay
Kode AUDIT DELAY
No.
Perusahaan
2013 2014 2015 2016

1 AKPI 0 0 1 0

2 ALDO 0 0 0 0

3 ALMI 0 0 0 0

4 CEKA 0 0 0 0

5 DPNS 0 0 0 0

6 EKAD 0 0 0 0

7 GDST 0 0 0 0

8 ICBP 0 0 0 0

9 IMAS 0 0 0 0

10 INAI 0 0 0 0

11 INCI 0 0 0 0

12 INDF 0 0 0 0

13 INDS 0 0 0 0

14 INTP 0 0 0 0

Universitas Sumatera Utara


15 JECC 0 0 0 0

16 KBRI 0 0 0 0

17 KLBF 0 0 0 0

18 LMPI 0 0 0 0

19 MERK 0 0 0 0

20 MLIA 0 0 0 0

21 PSDN 0 0 0 0

22 PYFA 0 0 0 0

23 ROTI 0 0 0 1

24 TCID 0 0 0 0

25 TSPC 0 0 0 0

4.Biaya Audit
Kode BIAYA AUDIT
No.
Perusahaan
2013 2014 2015 2016

1 AKPI 0 0 0 0

2 ALDO 1 0 0 1

3 ALMI 0 0 0 0

4 CEKA 0 1 1 1

5 DPNS 0 0 0 1

6 EKAD 1 0 1 1

7 GDST 1 1 1 0

8 ICBP 0 0 0 0

9 IMAS 0 0 0 0

10 INAI 0 0 0 0

11 INCI 0 0 1 0

12 INDF 0 0 0 0

Universitas Sumatera Utara


13 INDS 0 0 0 0

14 INTP 0 0 1 0

15 JECC 0 0 0 1

16 KBRI 0 1 1 0

17 KLBF 0 0 1 0

18 LMPI 0 0 1 0

19 MERK 0 0 0 0

20 MLIA 0 0 0 1

21 PSDN 0 0 1 1

22 PYFA 0 0 0 0

23 ROTI 0 0 1 0

24 TCID 0 0 0 0

25 TSPC 0 0 0 0

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 2
Hasil pengelolaan Data SPSS 22.
1.Statistik deskriptif
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

financialdistres 100 -4,85 17,03 5,9312 4,87214


opiniaudit 100 ,00 1,00 ,1200 ,32660
auditdelay 100 ,00 1,00 ,0200 ,14071
biayaaudit 100 ,00 1,00 ,1100 ,31447
auditorswitching 100 ,00 1,00 ,6100 ,49021
Valid N (listwise) 100

2.Regresi Logitik
Block 0:Beginning Block
Iteration Historya,b,c

Coefficients

Iteration -2 Log likelihood Constant

Step 0 1 133,751 ,440

2 133,750 ,447

3 133,750 ,447

a. Constant is included in the model.


b. Initial -2 Log Likelihood: 133,750
c. Estimation terminated at iteration number 3
because parameter estimates changed by less than
,001.

Universitas Sumatera Utara


Block 1: Method = Enter
Iteration Historya,b,c,d
Coefficients
-2 Log financiald Opini Audit Biaya
Iteration likelihood Constant istres audit Delay audit
Step 1 1 124,795 ,591 -,029 -,448 -2,531 1,140
2 123,982 ,613 -,031 -,460 -3,684 1,656
3 123,854 ,613 -,031 -,460 -4,728 1,788
4 123,816 ,613 -,031 -,460 -5,743 1,795
5 123,802 ,613 -,031 -,460 -6,749 1,795
6 123,796 ,613 -,031 -,460 -7,751 1,795
7 123,795 ,613 -,031 -,460 -8,752 1,795
8 123,794 ,613 -,031 -,460 -9,752 1,795
9 123,794 ,613 -,031 -,460 -10,752 1,795
10 123,794 ,613 -,031 -,460 -11,752 1,795
11 123,794 ,613 -,031 -,460 -12,752 1,795
12 123,793 ,613 -,031 -,460 -13,752 1,795
13 123,793 ,613 -,031 -,460 -14,752 1,795
14 123,793 ,613 -,031 -,460 -15,752 1,795
15 123,793 ,613 -,031 -,460 -16,752 1,795
16 123,793 ,613 -,031 -,460 -17,752 1,795
17 123,793 ,613 -,031 -,460 -18,752 1,795
18 123,793 ,613 -,031 -,460 -19,752 1,795
19 123,793 ,613 -,031 -,460 -20,752 1,795
20 123,793 ,613 -,031 -,460 -21,752 1,795
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 133,750
d. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been
reached. Final solution cannot be found.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 9,956 4 ,041

Block 9,956 4 ,041

Model 9,956 4 ,041

Universitas Sumatera Utara


Classification Tablea

Predicted

auditorswitching Percentage
Observed ,00 1,00 Correct

Step 1 auditorswitching ,00 5 34 12,8

1,00 1 60 98,4

Overall Percentage 65,0

a. The cut value is ,500

Model Summary

Cox & Snell R Nagelkerke R


Step -2 Log likelihood Square Square
a
1 123,793 ,095 ,128

a. Estimation terminated at iteration number 20 because


maximum iterations has been reached. Final solution cannot
be found.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 10,218 8 ,250

Variables in the Equation

Exp 95% C.I.for EXP(B)

B S.E. Wald df Sig. (B) Lower Upper

Step financialdistres -,031 ,044 ,493 1 ,483 ,969 ,888 1,058


a
1 opiniaudit -,460 ,631 ,532 1 ,466 ,631 ,183 2,174

auditdelay -21,752 28419,418 ,000 1 ,999 ,000 ,000 .

biayaaudit 1,795 1,085 2,738 1 ,098 6,021 ,718 50,482

Constant ,613 ,382 2,585 1 ,108 1,847

a. Variable(s) entered on step 1: financialdistres, opiniaudit, auditdelay, biayaaudit.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai