OLEH
SUPRAPTO PASARIBU
130503056
Puji syukur kepada Yesus Kristus atas kasih karunia dan berkat yang luar
Financial Distress, Opini Audit, Audit Delay Dan Biaya Audit Terhadap
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan program strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak
mulai dari awal perkuliahan hingga penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
1. Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S., selaku Dekan FakultasEkonomi dan Bisnis
2. Bapak Dr. Syafrudin Ginting Sugihen, M.A.F.I.S., Ak, CPA Selaku Ketua
Rospanen Siburian) untu doa dan pengharapan serta untuk segala pengorbanan
yang telah diberikan. Terima kasih kepada kakak dan adik penulis (Susi
Pasaribu Dan Renata Pasaribu), dan seluruh keluarga besar untuk doa,
dukungan, bimbingan, motivasi, dan kasih sayang kepada saya selama ini.
5. Terima kasih pula kepada abang-abang, kakak-kakak dan teman teman yang
Penulis menyadari bahwa apa yang tertuang dalam karya ini masih
dapat melengkapi skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Semoga tetap tinggi iman kita, tinggi ilmu kita, dan tinggi pengabdian
kita!
Medan,Oktober 2017
Penulis
Suprapto Pasaribu
NIM. 130503056
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii
PENDAHULUAN
Laporan keuangan adalah salah satu media yang menyajikan fakta tentang
kegiatan perusahaan dan merupakan dasar atas pengambilan keputusan baik pihak
diterima secara umum tentang status keuangan dari individu, sosiasi atau
organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
disajikan secara relevan, akurat, lengkap dan wajar sehingga kebutuhan masing-
tersebut maka harus di audit oleh auditor independen. Auditor harus melakukan
situasi yang dapat menyebabkan pihak ketiga (pihak yang rasional dan memiliki
Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang
dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di negara tersebut. Profesi ini
persaingan di di pasar audit sehingga mendorong KAP non big four untuk tumbuh
dan berkembang seiring rotasi wajib menempatkan pada level dan kesempatan
mengenai rotasi wajib auditor yang di sebut Sarbanes-Oxley Act (SOX). Peraturan
ini dilatarbelakangi oleh kegagalan audit yang pernah terjadi pada perusahaan
raksasa Enron di tahun 2000. Skandal ini melibatkan KAP big five Arthur
Anderson yang hampir 20 tahun menjadi auditor eksternal Enron. Rotasi auditor
(auditor switching) adalah pergantian KAP maupun auditor yang dilakukan oleh
perusahaan yang disebabkan oleh pengunduran diri atau pemecatan auditor yang
adalah rotasi yang dilakukan perusahaan klien karena adanya peraturan yang
ditetapkan (Setiawan dan Aryani, 2014). sebelum SOX lahir rotasi audit auditor
telah di terapkan pada beberapa negara seperti Brazil, Israel, Spanyol, dan Italia
(Catanach dan Walker, 1999), Austria, Jepang, Singapura, Taiwan, dan Perancis
bahwa “pemberian jasa audit umum oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) atas
laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan paling lama lima tahun
berturut-turut dan pemberian jasa audit umum oleh seorang akuntan publik paling
lamanya pemberian jasa audit umum dapat dilakukan oleh KAP yang menjadi
enam tahun buku berturut – turut dan oleh seorang akuntan publik tiga tahun
berturut-turut (Pasal 3 ayat 1). Kemudian KAP dan akuntan publik dapat
mengaudit kembali laporan keuangan perusahaan klien setelah satu tahun buku
tidak memberikan jasa audit atas laporan keuangan klien yang sama (Pasal 3 ayat
2 dan 3).
berbagai alasan. Salah satunya adalah untuk menghindari risiko litigasi yang
melekat pada klien mereka. Auditor akan dengan sukarela mengundurkan diri dari
klien jika klien memaksakan pilihan metoda akuntansi yang mereka sukai namun
Sementara itu, di lain sisi, klien mengganti auditor mereka juga dengan
berbagai alasan. Salah satunya adalah karena ingin mendapatkan auditor yang
lebih efisien dan memiliki keahlian sesuai dengan bidang industri klien. Tidak
jarang auditor dipilih karena klien tidak memiliki pandangan yang sama dengan
auditor pendahulu tentang metode akuntansi mana yang sesuai dan mana yang
untuk melakukan praktik voluntary auditor switching masih sangat menarik untuk
Tabel 1.1
voluntary auditor switching
Tahun Sektor Perusahaan Voluntary Auditor Swithing
2013 Manufaktur 16
2014 Manufaktur 19
2015 Manufaktur 16
2016 Manufaktur 12
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013. pada tahun 2014
tahun 2016 terjadi di 12 perusahaan. Artinya dalam empat tahun terakhir (2013-
financial distress, opini audit, audit delay dan biaya audit sebagai variabel
variabel tersebut penulis pilih karena menarik untuk diuji kembali mengingat
Hal ini dapat disebabkan karena kondisi perusahaan klien yang terancam bangkrut
Dalam melakukan audit, auditor menerbitkan laporan audit, yaitu laporan yang
sukarela
Besarnya biaya audit sangat bervariasi, tergantung, antara lain resiko, penugasan,
melaksanakan jasa tesebut. Besaran fee inilah yang kadang membuat seorang
auditor berada didalam posisi dilematis, di satu sisi auditor harus bersikap
berkaitan dengan kepentingan banyak pihak, namun disisi lain auditor juga harus
bisa memenuhi tuntutan yang diinginkan oleh klien yang membayar fee atas
jasanya, agar kliennya puas dengan pekerjaannya dan tetap menggunakan jasanya
penelitian yang dilakukan oleh Mawaddah (2015), fee audit tidak berpengaruh
audit delay. Hal yang mendasari ditambahkan faktor audit delay adalah menurut
delay juga bisa berpengaruh terhadap opini audit karena semakin lama waktu yang
peneliti lain yang menggunakan variabel audit delay sebagai variabel yang
sebagai variabel independen adalah Susanty (2015) dan menyatakan bahwa audit
indonesia sehingga dipertanyakan hal hal apa saja yang menyebabkannya. maka
distress, Opini Audit, Audit Delay Dan Biaya Audit terhadap Auditor
5. Apakah financial distress, opini audit, audit delay dan biaya audit
perusahaan manufaktur
perusahaan manufaktur
perusahaan manufaktur
5. Untuk mengetahui pengaruh financial distress, opini audit, audit delay dan
manufaktur.
diantaranya:
distress, opini audit, audit delay dan biaya audit terhadap auditor
switching
TINJAUAN PUSTAKA
perusahaan klien. Auditor switching muncul karena adanya kewajiban rotasi audit.
audit (audit tenure) yang lebih pendek sehingga perusahaan akan melakukan
auditor switching (Nasser et al., 2006 yang dikemukakan oleh Susanty 2015). Di
“pemberian jasa audit umum oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) atas laporan
keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan paling lama lima tahun berturut-turut
dan pemberian jasa audit umum oleh seorang akuntan publik paling lama tiga
lamanya pemberian jasa audit umum dapat dilakukan oleh KAP yang
menjadi enam tahun buku berturut – turut dan oleh seorang akuntan publik
tiga tahun berturut-turut (Pasal 3 ayat 1). Kemudian KAP dan akuntan
setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit atas laporan keuangan
auditor yang sama sejak tahun 2010, maka pada tahun 2013 mereka harus
mengganti auditornya dengan auditor yang lain dan pada tahun 2016 mereka
harus mengganti KAPnya, karena lamanya pemberian jasa audit oleh seorang
akuntan publik hanyalah tiga tahun berturut-turut dan untuk KAP hanyalah enam
auditor dan kualitas audit tetap terjaga dengan hasil opini audit yang objektif.
Nasser et.al. tahun 2006 yang dikemukakan oleh Susanty tahun 2015
mengharuskan, pergantian auditor bisa juga bersifat voluntary atau tidak wajib.
Pergantian auditor secara wajib dengan secara sukarela bisa dibedakan atas
dasar pihak mana yang menjadi fokus perhatian dari isu independensi auditor.
Jika pergantian auditor terjadi secara sukarela, maka perhatian utama adalah
pada sisi klien. Sebaliknya, jika pergantian terjadi secara wajib, perhatian utama
tahun 2013. Klien mengganti auditornya ketika tidak ada aturan yang
mengharuskan pergantian dilakukan, yang terjadi adalah salah satu dari dua hal
yaitu auditor mengundurkan diri atau auditor diberhentikan oleh klien. Manapun
peristiwa itu terjadi dan ke mana klien tersebut akan berpindah. Jika alasan
tertentu, maka diekspektasi klien akan pindah ke auditor yang dapat bersepakat
dimana arus kas tidak dapat memenuhi untuk membayar kewajiban saat ini (a
yang dimaksud bisa saja kewajiban kepada pemasok bahan baku,hutang, pajak,
keuangan perusahaan.
mencapai tingkat keakuratan 82%. Penelitian yang dilakukan oleh Altman untuk
model terus diperluas oleh Altman hingga penerapan modifikasi model prediksi
dapat diterapkan pada semua perusahaan seperti manufaktur, non manufaktur, dan
Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut didasarkan pada nilai Z-score
model Altman Modifikasi yaitu:
a. Jika nilai Z” < 1,1 maka termasuk perusahaan yang bangkrut
b. Jika nilai 1,1 < Z” < 2,6 maka termasuk grey area (tidak dapat ditentukan
apakah perusahaan sehat atau mengalami kebangkrutan)
c. Jika nilai Z” > 2.6 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut
yang telah dibuat oleh manajemen. Auditor tidak bertanggungjawab atas isi
Profesional Akuntan Publik). Menurut Mulyadi (2002) ada lima jenis pendapat
akuntan, yaitu:
laporan keuangan.
keuangan tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha
perusahaan klien, auditor dapat menerbitkan laporan audit baku dengan bahasa
penjelasan.
b.Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat
umum.
maka laporan audit ini disebut dengan laporan tanpa pendapat (no opinion
report).
Penelitian ini hanya berfokus pada opini audit wajar tanpa pengecualian
(unqualified). Hal ini disebabkan opini wajar tanpa pengecualian merupakan opini
opini selain wajar tanpa pengecualian hal itu dapat menurunkan citra perusahaan.
Ketika citra perusahaan turun karena opini audit selain unqualified, manajemen
akan melakukan pergantian auditor karena auditor tidak memberikan opini sesuai
bertindak untuk dirinya pribadi maka perusahaan yang memperoleh opini audit
perusahaan dimulai dari tanggal tutup tahun buku laporan keuangan (31
Desember) sampai dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan auditan
Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam butir 2 poin c dinyatakan bahwa laporan
kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan
keuangan tahunan. Dengan kata lain auditor hanya memiliki waktu maksimal 90
(Stocken, 2000 yang dikemukakan oleh Susanty 2015). Panjang pendeknya audit
delay dipengaruhi oleh kerumitan proses audit. Tingkat kerumitan yang tinggi
Biaya audit adalah honorarium atau upah yang dibebankan oleh akuntan
publik kepada perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan akuntan publik
terhadap laporan keuangan. biaya audit merupakan hal yang tidak kalah
tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya
tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat
harga yang mahal sebanding dengan kualitas yang didapatkan, dan sebaliknya.
Oleh sebab itu, penentuan fee audit harus disepakati bersama baik oleh klien
(Mawaddah,2013).
dalam menganalisis pengaruh terhadap nilai perusahaan. Berikut ini adalah hasil
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Hasil Penelitian
No. Peneliti Variabel Penelitian
(Tahun)
- kesulitan keuangan.
-Reputasi Auditor
-Kesulitan Keuangan
5 Masruroh Variabel Dependen: pergantian manajemen,dan audit delay
(2016) Auditor switching Secara berpengaruh positif terhadap auditor
Voluntary switching,
Variabel Independen: sedangkan kesulitan keuangan dan ukuran
KAP berpengaruh negatif dan signifikan
- Pergantian manajemen
terhadap Auditor switching
- Kesulitan keuangan
Pergantian Manajeman, Kesulitan
- ukuran KAP Keuangan, Ukuran KAP, dan Audit delay
berpengaruh dan signifikan secara simultan
-Audit delay terhadap Auditor switching,
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015 Jenis penelitian ini adalah penelitian
keuangan dan ukuran KAP berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Auditor
tahun pengamatan (2009 - 2011) dengan 45 unit analisis. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial
asset (ROA),ukuran kantor akuntan publik (auditor size),dan opini audit yang
total sampel dalam penelitian ini adalah 99 perusahaan selama 3 tahun periode
switching
Financial distress, Opini Going Concern, Dan Reputasi Auditor Terhadap Auditor
Pengamatan (2008 - 2011) Dengan 48 Unit Analisis. Metode Analisis Data Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2009. Populasi dari penelitian ini
adalah perusahaan manufakatur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tahun 2003-2009. Total sampel penelitian ini adalah 276 perusahaan dengan
SPSS 16. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa ukuran KAP berpengaruh
Sedangkan faktor lain seperti opini audit, ukuran klien, kepemilikan institusional,
bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah
bebas dan variabel terikat, serta variabel lainnya. Tujuannya agar konsep yang
hubungan dari variabel independen dalam hal ini adalah Financial distress, Opini
Audit, Audit Delay Dan Biaya Audit Terhadap Variabel Dependen Auditor
`
H1
Financial distress (X1)
H1 H1zdsd
H2
Opini Audit (X2) Auditor switching
(Y)
H3
Audit delay (X3)
H4
Biaya Audit (X4)
H5
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi (Kuncoro,2013:59).
yang dikemukakan oleh Yuka Faradila tahun 2015). Opini audit dapat
memicu klien untuk mengganti auditornya ketika klien tidak setuju dengan
opini audit tahun sebelumnya yang diberikan oleh auditor. hal ini sejalan
terhitung dari tanggal tutup tahun sampai tanggal opini audit diserahkan
dan ditandatangi.
dibebankan oleh akuntan publik kepada perusahaan auditee atas jasa audit
Masruroh tahun 2016 menemukan bahwa fee audit dan hubungan kerja
yang baik antara klien dan auditor adalah dua faktor yang paling penting
auditornya dan mencari auditor lain yang dianggap menawarkan fee audit
swithcing
resiko litigasi. Opini audit dapat memicu klien untuk mengganti auditornya
ketika klien tidak setuju dengan opini audit tahun sebelumnya yang
audit , maka manajer akan mengganti auditornya dan mencari auditor lain
yang dianggap menawarkan fee audit yang lebih sesuai dengan keinginan
manajemen.
METODE PENELITIAN
post facto, yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya
penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
Tujuan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis dan menjelaskan hubungan
variabel-variabel yang diteliti yaitu financial distress opini audit,audit delay dan
switching
Dengan demikian, peneliti akan menggunakan data yang disediakan oleh Bursa
ruang lingkup yang terlalu luas yang akan mengaburkan penelitian adalah batasan
operasional dalam penelitian ini adalah bahwa data yang digunakan adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
2013-2016.
pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang
digunakan untuk mengukur variabel tersebut, dengan kata lain definisi oprasional
operasional harus dapat diuji dan mempunyai rujukan empiris. Ada beberapa
peneliti menganggap bahwa konsep sama dengan definisi operasional, jika ini
penelitian lainnya akan berbeda, meskipun topiknya sama (Erlina, 2011 : 48).
variabel dependen.
diberi kode 1 dan jika tidak melakukan pergantian diberi kode 0. Maksud
mandatory..
daerah nilai Z.
kategori perusahaan yang nilai Z” > 1,1 akan diberi angka 0, untuk 1,1
KAP apakah lebih lambat atau lebih cepat daripada akhir bulan ketiga
dummy dengan skala data nominal, dimana jika terjadi audit delay
audit, dengan melihat perpindahan kelas KAP dari Non Big 4 ke Big 4
kelas KAP dari Non Big Fourke Big Four atau sebaliknya maka
(berdasarkan alphabet):
yang tidak melakukan auditor switching. Data ini diperoleh dengan cara
TABEL 3.1
Defenisi Operasional Dan Skala Pengukuran Variabel
NO Nama Definisi Indikator Skala
Variabel Pengukuran
terdiri atas subjek ataupun objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2013-2016 yaitu
berikut:
periode 2013-2016.
pergantian auditor minimal sekali secara voluntary antara periode tahun 2013
eksternal auditor antara tahun t dan tahun t+1, apabila ada perubahan eksternal
auditor maka terjadi auditor switching di tahun t, dan sebaliknya apabila tidak ada
Setelah itu cara untuk mengetahui auditor switching terjadi secara voluntary atau
mandatory adalah dengan menarik 3 tahun ke belakang dihitung dari t+1 untuk
dan eksternal auditor di tahun t+1. Sebagai contoh, dalam penelitian tahun 2010
lebih dari sekali dikurun waktu 3 tahun tersebut sehingga dikatakan perusahaan
manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah sebanyak
25 perusahaan.
Tabel 3.2
Daftar Populasi dan Sampel Penelitian
Kriteria Sampel
No. Nama Perusahaan Kode
1 2 3
1 Akasha Wira International Tbk ADES √ X X
2 Polychem Indonesia Tbk ADMG √ X X
3 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA √ √ X
4 Alam Karya Unggul Tbk AKKU √ X X
5 Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI √ √ √ Sampel 1
6 Alkindo Naratama Tbk ALDO √ √ √ Sampel 2
7 Alaska Industrindo Tbk ALKA √ √ X
8 Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI
√ √ √ Sampel 3
9 Tri Banyan Tirta Tbk ALTO √ X X
10 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG √ X X
11 Asiaplast Industries Tbk APLI √ √ X
12 Aqua Golden Missisippi Tbk AQUA √ X X
13 Argo Pantes Tbk ARGO √ X X
14 Arwana Citra Mulia Tbk ARNA √ √ X
15 Astra International Tbk ASII √ √ X
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,
yaitu data yang berupa angka atau bilangan. Berdasarkan sumber data, penelitian
ini menggunakan data sekunder. Menurut Erlina (2011) data sekunder adalah data
masyarakat pengguna data. Data penelitian ini adalah dari www.idx.co.id, berupa
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2013 sampai tahun 2016.
telah diaudit oleh akuntan publik dengan cara mengunduh dari situs Bursa Efek
Indonesia.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik
manajemen, opini audit, ukuran KAP, audit tenure, fee audit terhadap auditor
Keterangan:
α0 : konstanta
β1 - β6 : koefisien regresi
Z : financiall distress
e : residual error
Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai
dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga
model dapat dikatakan fit). Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s
Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis
nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan anatar model dengan
nilai observasinya sehingaa Goodness fit model tidak baik karena model
Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih
besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model
Beberapa test statistik diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis untuk
model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi
likelihood (-2LL) menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan
dependen dari 0 (nol) sampai 1 (satu) yang dapat dijelaskan oleh variabel
perusahaan.
delay dan biaya audit). Alasan penggunaan metode analisis regresi logistik ini
linier. Uji ini didasarkan pada nilai statistika -2LL. Uji serentak koefisien
regresi model logistik dihitung dari perbedaan -2LL antara model dengan
hanya terdiri dari konstanta dan model yang diestimasi terdiri dari
block 0 dan block 1 dalam -2LL merupakan model Chi Square yang
(Widarjono, 2010:123):
dependen.
deskriptif ini meliputi beberapa hal sub menu deskriptif statistik seperti frekuensi,
deskriptif, eksplorasi data, tabulasi silang dan analisis rasio (Ghozali, 2013 : 8).
sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan standar
deviasi. Penyajian analisis deskriptif penelitian ini bertujuan agar dapat dilihat
profil dari data penelitian tersebut. Penelitian ini menggunakan data sekunder
digunakan dalam penelitian ini adalah financial distress, opini audit,audit delay
dan biaya audit variabel independen dan auditor switching sebagai variabel
dependen
meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean),
score yaitu 17,03 dengan kategori zona tidak bangkrut, dan nilai
keseluruhan data.
Nilai rata-rata biaya audit yakni 0,1100 dan nilai standard deviasi
diukur dengan melihat signifikansi pada tabel Hosmer and Lemeshow Test
sebagai berikut:
Dari table 4.3. dapat kita lihat bahwa nilai chi-square dari penelitian
adalah 10,218 dan nilai sig sebesar 0,25. Nilai signifikansi yang lebih besar dari
0,05 menunjukkan bahwa Ho diterima dan tidak ada perbedaan antara klasifikasi
yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati sehingga model regresi logistik
dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Penilaian keseluruhan model
regresi logistik dapat dilihat dengan menggunakan nilai -2 Log Likelihood yang
mana bila terjadi penurunan dalam nilai -2 Log Likelihood pada block number 1
yang kedua (block number 1) dari regresi logistik adalah baik. Berikut adalah
Iteration Historya,b,c
Coefficient
-2 Log s
Iteration likelihood Constant
Step 0 1 133,751 ,440
2 133,750 ,447
3 133,750 ,447
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 133,750
c. Estimation terminated at iteration
number 3 because parameter estimates
changed by less than ,001.
Tabel 4.4.
Likelihood L Block Pertama
Iteration Historya,b,c,d
Coefficients
-2 Log financial Opini Audit Biaya
Iteration likelihood Constant distres audit Delay audit
Step 1 124,795 ,591 -,029 -,448 -2,531 1,140
1 2 123,982 ,613 -,031 -,460 -3,684 1,656
3 123,854 ,613 -,031 -,460 -4,728 1,788
4 123,816 ,613 -,031 -,460 -5,743 1,795
5 123,802 ,613 -,031 -,460 -6,749 1,795
6 123,796 ,613 -,031 -,460 -7,751 1,795
7 123,795 ,613 -,031 -,460 -8,752 1,795
8 123,794 ,613 -,031 -,460 -9,752 1,795
9 123,794 ,613 -,031 -,460 -10,752 1,795
10 123,794 ,613 -,031 -,460 -11,752 1,795
11 123,794 ,613 -,031 -,460 -12,752 1,795
12 123,793 ,613 -,031 -,460 -13,752 1,795
13 123,793 ,613 -,031 -,460 -14,752 1,795
14 123,793 ,613 -,031 -,460 -15,752 1,795
15 123,793 ,613 -,031 -,460 -16,752 1,795
Terlihat bahwa nilai -2Log Likelihood pada block numer 0 adalah sebesar
133,750 sementara pada table 4.5. block number 1adalah sebesar 123,793. Dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa regresi logistik kedua lebih baik dalam
berikut ini:
Tabel 4.5.
Koefisien Determinasi
Model Summary
-2 Log Cox & Snell Nagelkerke
Step likelihood R Square R Square
1 123,793a ,095 ,128
a. Estimation terminated at iteration number 20
because maximum iterations has been reached.
Final solution cannot be found.
sesungguhnya. Hasil uji matriks klasifikasi dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.6.
Classification Tablea
Predicted
auditorswitching Percentage
Observed ,00 1,00 Correct
Step 1 Auditorswitching ,00 5 34 12,8
1,00 1 60 98,4
Overall Percentage 65,0
a. The cut value is ,500
Matriks Klasifikasi
Pada tabel tersebut dapat dilihat dari 5 sampel data perusahaan kategori
dapat diprediksi oleh model regresi logistik ini sebagai perusahaan yang tidak
diprediksi oleh model regresi logistik sebagai perusahaan yang melakukan auditor
yang baik
Untuk mengetahui koefisien pada masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel
berikut
Tabel 4.7.
Hasil Regresi Logistik
Variables in the Equation
95% C.I.for
Exp( EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. B) Lower Upper
Step Financial
-,031 ,044 ,493 1 ,483 ,969 ,888 1,058
1a distres
Opini
-,460 ,631 ,532 1 ,466 ,631 ,183 2,174
Audit
Audit 28419,41
-21,752 ,000 1 ,999 ,000 ,000 .
Delay 8
Biaya
1,795 1,085 2,738 1 ,098 6,021 ,718 50,482
Audit
Constant ,613 ,382 2,585 1 ,108 1,847
a. Variable(s) entered on step 1: financialdistres, opiniaudit, auditdelay, biayaaudit.
Berdasarkan hasil pengolahan regresi logistik pada tabel diatas, maka model
analisis regresi logistic dapat ditransformasikan dalam model persamaan sebagai
berikut
𝒀𝒀 = 𝟎𝟎, 𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔 − 𝟎𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝑿𝑿𝟏𝟏 − 𝟎𝟎, 𝟒𝟒𝟒𝟒𝟒𝟒𝑿𝑿𝟐𝟐 − 𝟐𝟐𝟐𝟐, 𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝑿𝑿𝟑𝟑 + 𝟏𝟏, 𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝑿𝑿𝟒𝟒
0,031.
switchingsebesar 1,795
4.4.Pengujian hipotesis
(auditor switching) secara simultan dapat dilihat dari selisih nilai -2log
likelihood pada block 0 dan block 1 pada tabel 4.4. dan 4.5.. besarnya nilai -
2Log Likelihood pada block 0 adalah sebesar 133,750, setelah semua variabel
123,793. Selisih diantara block 0 dan block 1 merupakan model Chi Square
yang dipakai untuk menguji signifikansi secara simultan. Nilai tersebut dapat
Tabel 4.8.
Nilai Chi Square
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 9,956 4 ,041
Block 9,956 4 ,041
Model 9,956 4 ,041
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikan yang diperoleh
adalah sebesar 0,041. Nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 menandakan
bahwa rasio financial distress, opini audit,audit delay dan biaya audit
switching.
prediksi auditor switching apabila signifikansi lebih kecil atau sama dengan
5% (0,05). Hasil Uji Wald yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9.
Uji Wald
dengan tingkat signifikansi 0,483 lebih besar dari 0,05. Hal ini
tingkat signifikansi 0,466 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti
tingkat signifikansi 0,99 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti
tingkat signifikansi 0,98 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti
4.5. PEMBAHASAN
respon negatif dari para investor sehingga investor kurang percaya terhadap
oleh klien saat pertama kali melakukan pergantian auditor juga tidak dapat
Audit delay secara parsial memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan
auditor switching.
proses pergantian auditor yang butuh banyak waktu sehingga auditee cenderung
mempertahankan auditor lama agar tidak terjadi audit delay pada tahun
berikutnya.
tingkat signifikansi 0,98 lebih besar dari 0,05.hal ini berarti semakin tinggi biaya
yang ditawarkan oleh auditor maka perusahaan akan mencari auditor yang sesuai
5.1. Kesimpulan
pergantian KAP.
3. Secara parsial Opini audit secara parsial memiliki pengaruh negative dan
4. Secara parsial, audit delay memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan
5. Secara parsial Biaya audit memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan
5.2.Keterbatasan
financial distress, opini audit, audit delay dan biaya audit dan 1 (satu)
2013-2016.
5.3.Saran
jasa.
auditor switching.
Arens, A.A., R.J. Elder, dan M.S. Beasley, 2008. Auditing dan Jasa Assurance :
PendekatanTerintegrasi.Edisi Keduabelas. Erlangga. Jakarta
Cameran, M., D. D. Vicenzo, dan E. Merlotti. 2005. The Audit Firm Rotation
Rule: A Review of The Literature. SDA Bocconi Research. http://ssrn.com.
Ghozali, Iman. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21. UniversitasDipanegoro, Semarang
Kuncoro, Mudrajad, 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Bagaimana
Meneliti dan Menulis Tesis).Erlangga, Jakarta.
Nasser et all,. 2006. "Auditor-Clients Relationship: The Case of Audit Tenure and
Auditor Switching in Malaysia", Managerial Auditing Journal SpecialIssue,
Vol.21 (7), pp. 724-737.
Salim Apriyeni.Sri Rahayu . 2013. “pengaruh opini audit, ukuran kap, pergantian
manajemen, dan Financial distress terhadap auditor switching” (studi kajian
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun
2008-2012 ). jurnal ekonomi.Universitas Telkom, Jakarta
Schwartz, K. B., dan K. Menon. 1995. Auditor Switches by Failing Firms’. The
AccountingReview 60(2). Hlm. 248-261.
www.idx.co.id
LAMPIRAN 1
Data Penelitian
1.Financial Distress
Financial Distress
No. Kode Perusahaan
2013 2014 2015 2016
2. Opini Audit
Kode OPINI AUDIT
No.
Perusahaan
2013 2014 2015 2016
1 AKPI 0 1 0 0
2 ALDO 0 1 1 0
3 ALMI 1 0 0 0
4 CEKA 0 0 0 0
5 DPNS 0 0 0 0
6 EKAD 0 0 0 0
7 GDST 0 0 1 0
8 ICBP 0 0 0 0
9 IMAS 1 0 0 0
10 INAI 1 0 0 0
11 INCI 1 0 0 0
12 INDF 0 0 0 0
13 INDS 1 0 0 0
14 INTP 0 0 0 0
15 JECC 1 0 0 0
16 KBRI 0 0 0 0
18 LMPI 1 0 0 0
19 MERK 0 0 0 0
20 MLIA 0 0 0 0
21 PSDN 1 0 0 0
22 PYFA 0 0 0 0
23 ROTI 0 0 0 0
24 TCID 0 0 0 0
25 TSPC 0 0 0 0
3. Audit Delay
Kode AUDIT DELAY
No.
Perusahaan
2013 2014 2015 2016
1 AKPI 0 0 1 0
2 ALDO 0 0 0 0
3 ALMI 0 0 0 0
4 CEKA 0 0 0 0
5 DPNS 0 0 0 0
6 EKAD 0 0 0 0
7 GDST 0 0 0 0
8 ICBP 0 0 0 0
9 IMAS 0 0 0 0
10 INAI 0 0 0 0
11 INCI 0 0 0 0
12 INDF 0 0 0 0
13 INDS 0 0 0 0
14 INTP 0 0 0 0
16 KBRI 0 0 0 0
17 KLBF 0 0 0 0
18 LMPI 0 0 0 0
19 MERK 0 0 0 0
20 MLIA 0 0 0 0
21 PSDN 0 0 0 0
22 PYFA 0 0 0 0
23 ROTI 0 0 0 1
24 TCID 0 0 0 0
25 TSPC 0 0 0 0
4.Biaya Audit
Kode BIAYA AUDIT
No.
Perusahaan
2013 2014 2015 2016
1 AKPI 0 0 0 0
2 ALDO 1 0 0 1
3 ALMI 0 0 0 0
4 CEKA 0 1 1 1
5 DPNS 0 0 0 1
6 EKAD 1 0 1 1
7 GDST 1 1 1 0
8 ICBP 0 0 0 0
9 IMAS 0 0 0 0
10 INAI 0 0 0 0
11 INCI 0 0 1 0
12 INDF 0 0 0 0
14 INTP 0 0 1 0
15 JECC 0 0 0 1
16 KBRI 0 1 1 0
17 KLBF 0 0 1 0
18 LMPI 0 0 1 0
19 MERK 0 0 0 0
20 MLIA 0 0 0 1
21 PSDN 0 0 1 1
22 PYFA 0 0 0 0
23 ROTI 0 0 1 0
24 TCID 0 0 0 0
25 TSPC 0 0 0 0
2.Regresi Logitik
Block 0:Beginning Block
Iteration Historya,b,c
Coefficients
2 133,750 ,447
3 133,750 ,447
Chi-square df Sig.
Predicted
auditorswitching Percentage
Observed ,00 1,00 Correct
1,00 1 60 98,4
Model Summary
1 10,218 8 ,250