OLEH
bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal
Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PTPN III” adalah benar hasil
karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan
beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan /atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau telah
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan
ilmiah.
skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
The purposes of this research are to analyze the influence of internal audit and
internal control on the implementation of good corporate governance at PTPN III
Medan. This research is analyzed using multiple linear regression analysis with
number of samples of 34 respondents. Data collection methods using questionnaires
amounted to 31 questions. The results showed that internal audit and internal controls
have positive but not significant effect on the implementation of good corporate
governance. Partially, internal audit has a positive and significant impact on the
implementation of good corporate governance, while internal control has positive but
not significant effect on the implementation of good corporate governance.
Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang yang selalu melimpahkan rahmat
kemampuan dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sholawat beriring salam tidak lupa saya curahkan kepada Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah menuntun kita dengan sunnah-Nya dan
membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti saat ini serta yang kita harapkan syafa’at-Nya di akhirat kelak.
Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PTPN III” disusun sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ekonomi dari program S-1 Akuntansi
bantuan, saran, motivasi, serta dukungan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih tidak terhingga
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Ibu Mutia Ismail, SE, MM, Ak., selaku Dosen Pembimbing saya yang telah
4. Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak., selaku Dosen Penguji I yang telah banyak
5. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si., Ak., selaku Dosen Penguji II yang telah banyak
Lubis dan ibunda Elly Rimarni Nasution, SE yang telah memberikan banyak
dukungan baik melalui dukungan doa, moril, maupun materi sehingga penulis
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan penulis dalam pengetahuan dan pengulasan skripsi. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat dijadikan
Halaman
PERNYATAAN ............................................................................................. i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
ABSTRACT .................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ………………………………… ............ 5
memperoleh laba. Laba yang diperoleh berasal dari pemanfaatan sumber daya yang
ada di perusahaan secara maksimal sehingga laba yang diharapkan untuk diperoleh
juga maksimal. Keberhasilan perusahaan dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan
perusahaan, oleh karena itu perusahaan akan selalu mengusahakan agar jumlah laba
yang diperoleh terus meningkat dari tahun ke tahun merupakan salah satu tolak ukur
memiliki organisasi. Pada perusahaan yang organisasinya masih kecil dengan jumlah
karyawan yang masih sedikit dan kegiatan operasional yang cenderung masih
Berbeda dengan perusahaan besar dimana pemimpin perusahaan sudah tidak bisa
perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu departemen audit internal. Pihak
manajemen dapat membentuk suatu departemen audit intern yang diberi wewenang
pemeriksaan dan penilaian kontrol, kinerja, resiko, dan tata kelola (governance)
mekanisme dalam sistem pengendalian internal merupakan salah satu sarana utama
lingkungan bisnis dan era globalisasi menuntut dikembangkannya suatu sistem dan
(GCG) atau yang lebih umum dikenal dengan tata kelola perusahaan yang baik
muncul sebagai salah satu pilihan yang bukan saja menjadi formalitas, namun suatu
sistem nilai dan best practices yang sangat fundamental bagi peningkatan nilai
perusahaan.
dapat menghasilkan profit berbentuk pemasukan kas sehingga memiliki nilai tambah.
Bank, BUMN, BUMD dan perusahaan publik yang terdaftar di bursa saham, sebagai
yang wilayah kerjanya menyebar di provinsi Sumatera Utara dan memiliki banyak
penerapan GCG.
Good Corporate Governance yang semakin baik dalam suatu perusahaan, dengan
demikian bahwa keberadaan audit internal dan pengendalian internal sangat penting
mengetahui apakah ada pengaruh audit internal dan pengendalian internal terhadap
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dapat
Governance?
Governance?
Corporate Governance.
2. Bagi PTPN III Medan, sebagai bahan masukan berupa saran dalam peningkatan
3. Bagi pembaca dan pihak lain, dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan
sebagai jasa bagi organisasi, sedangkan menurut Sawyer (2005:9) audit internal
adalah sebuah aktivitas konsultasi dan keyakinan objektif yang dikelola secara
swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur
informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi, dari definisi tersebut
dapat dilihat beberapa lingkup tugas auditor internal dalam perusahaan yang
bertujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas kegiatan usaha dan juga
penting. Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi audit intern bagi
kemasyarakatan.
2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dilakukan oleh individu dalam
sosial masyarakat.
dilaksanakan.
rencana policy dan prosedur yang telah ditetapkan sampai nilai apakah hal
rekomendasi perbaikan.
sebagai berikut:
organisasi.
3. Menciptakan alat penguji terhadap hasil pekerjaan para individu dan berbagai
unit organisasi.
tertinggi.
dan penyalahgunaan.
dapat dipercaya.
dengan kekayaan dan karyawan perusahaan yang relevan dengan pokok masalah
Salah satu hal penting yang harus dikuasi auditor adalah pengetahuan yang
cukup tentang audit. Pengetahuan yang dimaksud disini mencakup cara kerja,
prosedurel, hirarki jabatan, dan catatan mutu atau laporan yang selama ini
digunakan dalam kegiatan sehari-hari, tanpa menguasai hal ini maka tidak
audit.
terperinci.
audit, karena tujuan audit internal bukan untuk mencari-cari kesalahan, akan
penting yang perlu ditanyakan, selain itu audit audit checklist juga dapat
Dalam pelaksanaan audit, seorang auditor harus jeli dan telaten dalam
memeriksa area audit. Auditor tidak boleh hanya berpaku pada audit
checklist dan standar, tapi lebih dari itu auditor dapat memeriksa lingkungan
seperti audit administratif belaka yang hanya berkutat pada ini belum
lengkap.
Semua masalah atau temuan yang ditemukan selama proses audit harus
didukung dengan bukti yang cukup, artinya auditor tidak boleh gegabah
dalam melaporkan temuan. Harus ada bukti kuat bahwa audit melakukan
kesalahan. Satu hal yang perlu dicatat, audit internal tidak hanya
audit internal.
ditindaklanjuti oleh audit. Audit harus diberi tenggat waktu tertentu agar
Audit internal dilakukan oleh internal auditor yang merupakan orang dalam
internal auditor tidak independen, sedangkan eksternal auditor adalah pihak yang
independen.
sepanjang tahun, karena internal auditor punya waktu yang lebih banyak di
sampling, karena waktu terbatas dan audit fee akan terlalu tinggi jika
kewajaran laporan keuangan, selain itu berupa management letter, yang berisi
perlunya pengendalian intern dalam sebuah lembaga sehingga hal ini harus
besar perusahaan, dimana ruang gerak dan tugas – tugas yang harus dilakukan
internal sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen
dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan gambaran keyakinan
perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini
(1992), Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, yaitu:
nilai etik, komitmen terhadap kompetensi, dewan direksi dan komite audit,
dan tanggung jawab, praktik dan kebijkan SDM. Auditor harus memperoleh
Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang
timbul atau berubah karena berbagai keadaan, antara lain perubahan dalam
lingkungan operasi, personel baru, sistem informasi yang baru atau yang
relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang
independen.
• Pemisahan tugas.
• Telaah kinerja.
untuk memahami :
keuangan.
mengakses informasi.
5. Pemantauan (Monitoring)
pihak luar seperti keluhan pelanggan dan respon dari badan pengatur yang
pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-
hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan
didefinisikan sebagai struktur, sistem, dan proses yang digunakan oleh pihak-
pihak internal maupun eksternal yang berkaitan dengan perusahaan sebagai upaya
struktur dan strategi operasional dalam suatu perusahaan. Proses adalah kegiatan
asas GCG di setiap aspek bisnisnya. Menurut KNKG (2006), prinsip-prinsip GCG
(stakeholders).
menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah
pribadi.
2. Akuntabilitas (Accountability)
transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar,
etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati.
3. Responsibilitas (Responsibility)
memadai.
pelaksanaannya:
1. Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham dan para anggota non-
perusahaan.
4. Mengurangi agency cost, yaitu biaya yang harus ditanggung pemegang saham
perusahaan.
karakter investasi internasional saat ini. Karakter investasi ini ditandai dengan
di seluruh dunia. Suatu perusahaan dan atau negara yang ingin menuai manfaat
dari pasar modal global, dan jika kita ingin menarik modal jangka panjang, maka
itu. Bahkan jika perusahaan tidak bergantung pada sumber daya dan modal asing,
penerapan prinsip dan praktik GCG akan dapat meningkatkan keyakinan investor
1. Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung pemegang
Biaya-biaya ini dapat berupa kerugian yang diderita perusahaan sebagai akibat
pengelolaan perusahaan yang baik menyebabkan tingkat bunga atas dana atau
kesejahteraan.
Penelitian yang dilakukan oleh Gita Gumilang (2009) dengan judul Pengaruh
Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Peranan Audit Internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan GCG.
Penelitian yang dilakukan oleh Morita (2013) dengan judul Pengaruh Budaya
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi (2013) dengan judul Peranan Audit Internal
dalam Penerapan Good Corporate Governance yang Efektif. Hasil penelitian ini
Penelitian yang dilakukan oleh Anamukti (2014) dengan judul Pengaruh Audit
Internal, Pengendalian Internal dan Komite Audit berpengaruh positif dan signifikan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Penulis dan
No. Judul Penelitian Variabel
Tahun
1. Gita Gumilang Pengaruh Peranan Audit Internal a. Audit Internal
b. Penerapan
(2009) Terhadap Penerapan Good
GCG
Corporate Governance Pada PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan
menunjukkan kaitan antara variabel – variabel yang ada dalam penelitian. Variabel –
variabel dalam penelitian ini antara lain, penerapan Good Corporate Governance,
disusun kerangka konseptual seperti yang tersaji dalam gambar sebagai berikut :
H1 Penerapan Good
Coorporate
Governance (Y)
H2
Pengendalian Internal (X2)
H3
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
(hypo) dan tesis (thesis). Hipo berarti kurang dari, sedangkan tesis berarti pendapat.
Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Anamukti (2014) yang meneliti pengaruh
audit internal, pengendalian internal dan komite audit terhadap pelaksanaan Good
Corporate Governance, hal ini berarti semakin baik pelaksanaan audit internal
intern dan penerapan prinsip – prinsip Good Corporate Governance (survey pada
yang baik, maka tingkat kecurangan dapat di minimalisir dan penerapan GCG
Governance (GCG)
pengendalian internal, maka dapat diasumsikan bahwa semakin baik audit internal
dan pengendalian internal maka akan semakin baik penerapan GCG - nya.
GCG.
karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih.
pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan
Penelitian ini berlokasi di Kantor PT. Perkebunan Nusantara III Jalan Sei
Batanghari No.2, Medan 20122 Provinsi Sumatera Utara. Alasan penulis memilih
penelitian mudah untuk dijangkau oleh peneliti, dan memberikan peluang yang cukup
karena tidak mungkin hanya diteliti dalam sekali waktu saja. Selain itu realitas yang
Dalam rangka menguji hipotesis yang telah dijelaskan dalam landasan teori
sebelumnya maka variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat
sebagai berikut :
a. Audit Internal
dilakukan manajemen, apakah berjalan dengan baik serta efektif, hingga unit
ditetapkan.
b. Pengendalian Internal
kuesioner dan diukur dengan skala likert yaitu pengukuran sikap dengan
menyatakan setuju atau tidak setuju, dimana poin 1 (sangat tidak setuju), poin
2 (tidak setuju), poin 3 (netral), poin 4 (setuju) dan poin 5 (sangat setuju).
dan hasil kuesioner dan diukur dengan skala likert yaitu pengukuran sikap dengan
menyatakan setuju atau tidak setuju, dimana poin 1 (sangat tidak setuju), poin 2
(tidak setuju), poin 3 (netral), poin 4 (setuju) dan poin 5 (sangat setuju).
(kasat mata) seseorang atau sekelompok orang tentang variabel penelitian. Variabel
instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan. Pada setiap jawaban akan diberi
Keterangan Skor
Tidak Puas 1
Kurang Puas 2
Cukup Puas 3
Puas 4
Sangat Puas 5
Sumber : Arikunto (2009)
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi pada
Pengawasan Internal (SPI) PT. Perkebunan Nusantara III Medan. Sampel penelitian
ini adalah seluruh populasi penelitian. Menurut Erlina (2011:82) jika peneliti
menggunakan seluruh elemen populasi menjadi data penelitian, maka disebut sensus,
jika sebagian disebut sampel, dengan demikian metode pengambilan sampel yang
kuesioner terhadap seluruh pegawai yang ada pada bagian SPI PT Perkebunan
Nusantara III Medan. Hasil kuesioner tersebutlah yang dijadikan sebagai acuan untuk
diolah dengan menggunakan alat bantu software statistic SPSS versi 20.0.
1. Data Primer
langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara), berupa persepsi
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer yang
terdahulu.
2. Data Sekunder
secara tidak langsung melalui media perantara. Adapun data sekunder yang
data dengan cara mengutip langusng data yang diperoleh dari lembaga
validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun
memiliki validitas atau tidak, r hitung > r tabel pada signifikansi 5% atau 0,05
maka valid (Ghozali, 2006). Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung
a. Jika 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢 positif dan 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 > 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 , maka butir pertanyaan tersebut
valid.
b. Jika 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 42trategi atau 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 < 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 , maka butir pertanyaan tersebut
tidak valid.
atau serangkaian alat ukur, hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur
yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk
pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang
teknik pengujian reliabilitas suatu tes atau angket yang mana jawaban atau
tanggapan berupa pilihan, plihannya dapat terdiri dari dua pilihan atau lebih.
2
𝑘𝑘 ∑ 𝜎𝜎
𝑏𝑏
r=� � �1 − �
(𝑘𝑘−1) 𝜎𝜎𝑡𝑡2
Pada uji ini data reliabel jika alpha hitung lebih besar dari 0,05 dimana
Data yang siap diolah akan dilakukan pengujian 43trategic dengan menggunakan
program SPSS versi 20.0. Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, maka
jumlah data, rata – rata, nilai minimum dan maksimum serta standar deviasi.
menghasilkan suatu model yang baik. Uji asumsi klasik digunakan untuk
regresi.
variabel lebih dari 0,05 maka variabel tersebut telah terdistribusi normal.
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati
Batas tolerance adalah 0,10 atau nilai VIF adalah 10.jika VIF > 10
titik – titik pada grafik regresi antara lain prediksi variabel terikat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
heteroskedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas
Pada penelitian ini akan di uji dengan melihat pola titik – titik pada grafik
regresi.
bentuk model regresi yang digunakan sebagai dasar adalah bentuk fungsi linear
yakni:
Dimana :
a = Konstanta
X1 = Audit Internal
X2 = Pengendalian Internal
e = faktor pengganggu
terhadap GCG.
2. Jika – t tabel ≥ t hitung atau t tabel < t hitung maka H0 ditolak yang
dengan F tabel.
PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu
dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha
mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk
utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit (Kernel) dan produk hilir
karet.
pada tahun 1968. Bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan (Persero).
tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil,
SH, No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik
1996 yang dimuat di dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 Tahun 1996
1. Visi
“Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan
2. Misi
optimal.
• Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi para
investor.
komunitas.
secara formal. Kemudian struktur ini di gambarkan dalam bagan atau diagram.
Adapun susunan bagan organisasi Kantor PTPN III Medan dapat dilihat pada
lampiran 2.
kelas dunia yang diikuti dengan perkembangan dan tingkat persaingan yang
dituntut untuk lebih berperan dalam membantu kinerja perusahaan yaitu untuk
prinsip – prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Negara, bahwa :
Pengawasan Intern.
Pengawasan Intern.
Perseroan, bahwa :
Utama.
Komisaris.
4.5 Visi dan Misi SPI PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
profesionalisme Bagian SPI berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik
Dengan misi :
1. Menjadi mitra strategis manajemen dalam memberikan nilai tambah pada proses
bisnis perusahaan.
yang baik.
kegiatan lainnya.
dilakukannya.
1. Audit Keuangan.
2. Audit Operasional.
3. Audit Investigasi/Khusus.
4. Audit Kepatuhan.
5. Konsultasi/Bimbingan Teknis
6. Evaluasi/Reviu.
• Audit Keuangan
o Unit kerja telah melaksanakan pencatatan dengan tepat atas sumber daya,
• Audit Operasional
pengambilan keputusan.
memperkecil pemborosan.
telah ditetapkan.
• Audit Investigasi/Khusus
operasional perusahaan.
berlaku.
• Konsultasi/Bimbingan Teknis
Bagian SPI dapat membantu auditan member solusi berupa saran dan
rekomendasi audit yang dituangkan dalam Laporan Hasil Audit. Peran Bagian
• Evaluasi/Reviu
Reviu adalah penelaahan ulang bukti – bukti suatu kegiatan untuk memastikan
rencana atau norma yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar,
rencana atau norma yang telah ditetapkan. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan
atau norma yang telah ditetapkan dan menentukan faktor – faktor yang
1. Kedudukan
bawah Direktur Utama. Kepala Bagian SPI diangkat dan diberhentikan oleh
b. Adanya kewenangan yang jelas bahwa bagian SPI mempunyai akses terhadap
seluruh bagian dan unit lainnya, catatam dan dokumentasi, sumber daya
c. Tidak terlibat dalam aktivitas sehari – hari atau bertanggung jawab langsung
2. Peran
b. Consultant, yaitu auditor Bagian SPI dalam melakukan audit tidak hanya
auditor Bagian SPI dapat membantu auditan member solusi berupa saran dan
rekomendasi audit yang dituangkan dalam Laporan Hasil Audit. Peran Bagian
1. Wewenang
dan fisik kekayaan perusahaan di seluruh bagian dan unit lainnya untuk
auditnya.
2. Tanggung Jawab
diaudit sesuai dengan yang disyaratkan oleh Kode Etik dan Standar Profesi Audit
c. Memantau tindak lanjut rekomendasi atas hasil audit yang dilaksanakan oleh
pelaksanaan tugasnya.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar kuesioner. Jumlah
variabel Audit Internal (X1), 11 pernyataan untuk Pengendalian Internal (X2) dan 10
Berdasarkan data pada kuesioner yang telah disebar oleh peneliti kepada 34 orang
sampel, telah diperoleh data mengenai gambaran umum responden sebagai berikut :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden
Karakteristik Frekuensi (Orang) Persentase (%)
Laki – Laki 26 76.5 %
Jenis Kelamin
Perempuan 8 23.5 %
10 tahun – 15 tahun 12 34.3 %
16 tahun – 20 tahun 8 22.9 %
Lama Bekerja
21 tahun – 25 tahun 7 20 %
26 tahun – 30 tahun 7 20 %
antara laki – laki dan perempuan, yakni laki – laki sebanyak 26 orang (76.5%), dan
orang (34.3%) dengan masa kerja 10-15 tahun, 8 orang (22.9%) dengan masa kerja
16-20 tahun, 7 orang (20%) dengan masa kerja 21-25 tahun, 7 orang (20%) dengan
masa kerja 26-30 tahun dan 1 orang (2.9%) dengan masa kerja lebih dari 30 tahun.
Berdasarkan usia, diketahui bahwa ada 2 orang (5.7%) berusia diantara 30-35 tahun,
5 orang (14.3%) berusia di antara 36-40 tahun, 13 orang (37.1%) berusia di antara 41-
45 tahun, 9 orang (25.7%) berusia di antara 46-50 tahun dan 6 orang (17.1%) berusia
ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan gambaran dari hasil penelitian
terhadap Good Corporate Governance pada PTPN III Medan. Berikut ini adalah
Tabel 4.2
Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Audit Internal (X1)
No STS TS KS S SS Jumlah
Item F % F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 0 0 26 76.5 8 23.5 34 100
2 0 0 0 0 1 2.9 12 35.3 21 61.8 34 100
3 0 0 0 0 0 0 24 70.6 10 29.4 34 100
4 3 8.8 8 23.5 1 2.9 22 64.7 0 0 34 100
5 1 2.9 1 2.9 0 0 25 73.5 7 20.6 34 100
6 0 0 0 0 0 0 18 52.9 16 47.1 34 100
7 0 0 0 0 0 0 20 58.8 14 41.2 34 100
8 0 0 0 0 0 0 15 44.1 19 55.9 34 100
9 0 0 0 0 0 0 19 55.9 15 44.1 34 100
10 0 0 1 2.9 3 8.8 22 64.7 8 23.5 34 100
Sumber : Data Primer yang diolah, 2016
bahwa 26 orang responden setuju bahwa strategi auditor internal benar – benar
sangat setuju.
2. Pada butir pernyataan 2 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
jawab kepada direktur utama dan memiliki hubungan kerja fungsional dengan
3. Pada butir pernyataan 3 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
internal diakui direksi sebagai kunci bagi efektivitas perusahaan dan 10 orang
4. Pada butir pernyataan 4 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis diketahui
bahwa 22 orang setuju bahwa hubungan auditor internal dengan departemen yang
diperiksa berlaku hanya pada saat dilakukan audit, bukan sebagai mitra dalam
5. Pada butir pernyataan 5 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 25 orang setuju bahwa setiap staf auditor internal mendapatkan sanksi jika
orang sangat setuju, 1 orang tidak setuju dan 1 orang menyatakan sangat tidak
setuju.
bahwa 18 orang setuju dan 16 orang sangat setuju bahwa bagian auditor internal
7. Pada butir pernyataan 7 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 20 orang setuju dan 14 orang sangat setuju bahwa dalam menentukan
8. Pada butir pernyataan 8 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 19 orang sangat setuju dan 15 orang setuju bahwa dalam melaksanakan
9. Pada butir pernyataan 9 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 19 orang setuju dan 15 orang sangat setuju bahwa pihak auditor internal
harus memperoleh informasi dasar tentang kegiatan yang akan diperiksa guna
10. Pada butir pernyataan 10 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 22 orang setuju, 8 orang sangat setuju, 3 orang kurang setuju dan 1 orang
tidak setuju bahwa auditor internal memiliki akses yang tidak terbatas terhadap
Tabel 4.3
Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Pengendalian Internal (X2)
No STS TS KS S SS Jumlah
Item F % F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 3 8.8 2 26.5 22 64.7 34 100
2 0 0 1 2.9 10 29.4 12 35.3 11 32.4 34 100
3 0 0 0 0 0 0 30 88.2 4 11.8 34 100
4 0 0 0 0 0 0 19 55.9 15 44.1 34 100
5 0 0 0 0 0 0 19 55.9 15 44.1 34 100
6 0 0 0 0 0 0 19 55.9 15 44.1 34 100
7 0 0 0 0 0 0 25 73.5 9 26.5 34 100
8 0 0 0 0 1 2.9 29 85.3 4 11.8 34 100
9 0 0 0 0 1 2.9 22 64.7 11 32.4 34 100
10 0 0 0 0 5 14.7 17 50 12 35.3 34 100
11 0 0 0 0 2 5.9 21 61.8 11 32.4 34 100
Sumber : Data Primer yang diolah, 2016
1. Pada butir pernyataan 1 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 22 orang sangat setuju, 3 orang kurang setuju dan 2 orang setuju bahwa
pada perusahaan.
2. Pada butir pernyataan 2 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 12 orang setuju, 11 orang sangat setuju, 10 orang kurang setuju dan 1
orang tidak setuju bahwa baik buruknya pengendalian internal pada perusahaan
bahwa 30 orang setuju dan 4 orang sangat setuju bahwa dalam setiap
yang berlaku.
4. Pada butir pernyataan 4 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 19 orang setuju dan 15 orang sangat setuju bahwa kemampuan calon
pegawai harus diuji terlebih dahulu agar memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
perusahaan.
5. Pada butir pernyataan 5 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 19 orang setuju dan 15 orang sangat setuju bahwa seluruh TI yang ada di
pekerjaannya.
6. Pada butir pernyataan 6 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 19 orang setuju dan 15 orang sangat setuju bahwa pimpinan perusahaan
harus selalu aktif dalam mendapatkan data dan informasi lengkap yang digunakan
7. Pada butir pernyataan 7 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis diketahui
bahwa 25 orang setuju dan 9 orang sangat setuju bahwa kelengkapan pendukung
8. Pada butir pernyataan 8 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 29 orang setuju, 4 orang sangat setuju dan 1 orang kurang setuju bahwa
9. Pada butir pernyataan 9 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 22 orang setuju, 11 orang setuju dan 1 orang kurang setuju bahwa PTPN
10. Pada butir pernyataan 10 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 17 orang setuju, 12 orang sangat setuju dan 5 orang kurang setuju bahwa
PTPN III Medan menyediakan informasi yang jelas dan mudah diakses oleh
semua pihak.
11. Pada butir pernyataan 11 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 21 orang setuju, 11 orang sangat setuju dan 2 orang kurang setuju bahwa
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Good Corporate Governance (Y)
No STS TS KS S SS Jumlah
Item F % F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 4 11.8 16 47.1 14 41.2 34 100
2 0 0 0 0 5 14.7 15 44.1 14 41.2 34 100
3 0 0 0 0 0 0 22 64.7 12 35.3 34 100
4 0 0 0 0 1 2.9 27 79.4 6 17.6 34 100
5 0 0 0 0 0 0 19 55.9 15 44.1 34 100
1. Pada butir pernyataan 1 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 16 orang stuju, 14 orang sangat setuju dan 4 kurang setuju bahwa
2. Pada butir pernyataan 2 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 15 orang setuju, 14 orang sangat setuju dan 5 orang kurang setuju bahwa
3. Pada butir pernyataan 3 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 22 orang setuju dan 12 orang sangat setuju bahwa pelaksanaan memiliki
4. Pada butir pernyataan 4 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 27 orang setuju, 6 orang sangat setuju dan 1 orang kurang setuju bahwa
5. Pada butir pernyataan 5 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 19 orang setuju dan 15 orang sangat setuju bahwa perusahaan mempunyai
6. Pada butir pernyataan 6 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 19 orang setuju dan 15 orang sangat setuju bahwa pedoman kode etik
dimengerti.
7. Pada butir pernyataan 7 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 16 orang setuju, 15 orang sangat setuju dan 3 orang kurang setuju bahwa
8. Pada butir pernyataan 8 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 19 orang setuju dan 15 orang sangat setuju bahwa dalam melaksanakan
tugas dan fungsi masing – masing, organ perusahaan bebas dari benturan
9. Pada butir pernyataan 9 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, diketahui
bahwa 18 orang sangat setuju dan 16 orang setuju bahwa adanya sistem
10. Pada butir pernyataan 10 dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, dikerahui
bahwa 29 orang setuju, 4 orang sangat setuju dan 1 orang kurang setuju bahwa
keahlian yang dibutuhkan tidak dimiliki oleh direksi atau staf perusahaan.
bahwa semua variabel yang diteliti menghasilkan korelasi lebih besar daripada nilai r
tabel pada α = 5 % dan N = 34 yakni 0,339 (Lampiran 3), yang memiliki arti bahwa
instrumen tersebut dapat dikatakan valid. Sedangkan untuk hasil uji reliabilitas
Alpha Cronbach’s ≥ 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa pengukuran terhadap variabel
penelitian ini telah reliabel yang menghasilkan nilai Alpha Cronbach’s yaitu 0,926
(Lampiran 3), dan dapat memberikan hasil yang konsisten, apabila dilakukan kembali
a. Uji Normalitas
Uji asumsi klasik dilakukan senelum melakukan analisis regresi, agar dapat
diperkirakan mana yang tidak bisa dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi
klasik yang harus dipernuhi, yang pertama adalah uji normalitas. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram
dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa hubungan dari variabel Audit
normal. Sedangkan pada Gambar 4.2 data berdistribusi normal dapat dilihat pada
2. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara
statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang berdasarkan
Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.958,
signifikansi pada α = 5%, hal ini menunjukkan data terdistribusi secara normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi
lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada
Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar diatas
sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang membentuk pola tertentu
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat dari grafik ScatterPlot yang disajikan,
terlihat titik – titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang
jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y, hal ini
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
2. Uji Glejser
dengan nilai absolute residual lebih dari 0.05 maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas.
Tabel 4.6
Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
ini terlihat dari profitabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%, jadi
Uji multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah variabel pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
Tabel 4.7
Uji Multikoleniaritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat nilai VIF dari variabel Audit Internal dan
Pengendalian Internal lebih kecil atau dibawah 5(VIF<5), ini berarti tidak terkena
multikoleniaritas antara variabel indepenen dalam model regresi. Nilai Tolerance dari
variabel Audit Internal dan Pengendalian Internal lebih dari 0.1 (Tolerance > 0.1), ini
regresi.
Hasil regresi linear berganda untuk mengetahui Pengaruh Audit Internal dan
Pengendalian Internal terhadap Good Corporate Governance pada PTPN III Medan
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen.
Persamaan regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji Coefficients. Pada tabel coefficients
yang dibaca adalah nilai dalam kolom B pada baris pertama menunjukkan konstanta
Tabel 4.8 diatas maka model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :
Dari persamaan regresi tersebut diatas maka dapat dianalisis sebagai berikut :
1. Konstanta sebesar 49.692 yang menunjukkan bahwa apabila nilai audit internal
dan pengendalian internal adalah nol atau konstan maka nilai GCG adalah
49.692.
audit internal ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka GCG akan meningkat sebanyak
0.272 satuan.
Pengujian parsial ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu
ini juga dimaksudkan untuk mengetahui variabel independen mana yang dominan.
Nilai t hitung dapat diperoleh dengan menggunakan alat bantu program statistik
Tabel 4.9
Hasil Uji Parsial
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Nilai t hitung variabel Audit Internal adalah 2.828 dan nilai t tabel adalah 2.040
maka t hitung > t tabel (2.828 > 2.040 dan nilai signifikansi (0.025 < 0.05)
Nilai t hitung variabel Pengendalian Internal adalah 1.944 dan nilai t tabel adalah
2.040 maka t hitung < t tabel (1.944 < 2.040) dan nilai signifikan (0.093 > 0.05)
sebesar 1 satuan, maka variabel GCG tidak akan meningkat sebesar 0.401 satuan.
Uji F (uji serentak) dilakukan untuk melihat secara bersama – sama pengaruh atau
hubungan positif dan signifikan variabel dependen (X1,X2) berupa Audit Internal dan
dari variabel bebas (X1,X2) Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan
df (pembilang) = k-1
df (penyebut) = n-k
Keterangan :
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 34 dan jumlah keseluruhan
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 20,0
for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5% =
Tabel 4.10
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
ANOVAb
Total 202.400 9
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat hasil perolehan Fhitung pada kolom F yakni
sebesar 4.209 dengan tingkat signifikansi = 0.063. Sedangkan Ftabel untuk sampel 34
dengan variabel yang diteliti berjumlah 2 variabel independen dan variabel dependen
pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05) adalah 3.30. Oleh karena pada kedua
perhitungan yaitu Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansinya 0.063 > 0.05,
Internal secara serempak atau simultan adalah berpengaruh tetapi tidak signifikan
determinan berkisar antara nol sampai satu ≤(0 R2 ≥ 1). Jika R2 semakin besar
terhadap variabel dependen (Y) adalah besar. Hal ini berarti model yang digunakan
Tabel 4.11
Pengujian Koefisien Determinan (𝐑𝐑𝟐𝟐 )
Model Summary
erat.
Sedangkan sisanya sebesar 45.4% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
c. Standard Error of Estimate (standar deviasi) artinya menilai ukuran variasi dari
nilai yang dipresiksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya adalah 3.623, yang
secara simultan atau bersama – sama audit internal dan pengendalian internal
pada PTPN III Medan. Secara parsial, variabel audit internal merupakan variabel
yang dominan dan mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap penerapan
bahwa 54.6% good corporate governance dipengaruhi oleh audit internal dan
pengendlaian internal, sedangkan 45.4% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang
signifikan terhadap Good Corporate Governance pada PTPN III Medan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa apabila variabel audit internal ditingkatkan sebesar
1 satuan, maka variabel Good Corporate Governance akan meningkat sebesar 0.272
satuan. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Anamukti (2014) yang meneliti pengaruh audit, pengendalian internal dan komite
namun tidak signifikan terhadap Good Corporate Governance pada PTPN III Medan.
akan meningkat sebesar 0.401 satuan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh Morita (2013) yang meneliti mengenai pengaruh budaya
Perbedaan hasil penelitian ini dikarenakan perbedaan objek penelitian dan variabel
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah
2. Secara parsial, diketahui bahwa audit internal berpengaruh positif dan signifikan
terhadap penerapan Good Corporate Governance pada PTPN III Medan, dan
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diambil, maka saran yang dapat diberikan antara
lain adalah :
Agoes, S. (2004). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik Edisi
Ketiga. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.
Aldridge, E., & Sutojo, A. (2005). Good Corporate Governance : Tata Kelola
Perusahaan yang Sehat . Jakarta : Damar Media Pustaka.
Anamukti. (2014). Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal dan Komite Audit
Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance.
Dwi. (2013). Pernana Audit Internal dalam Penerapan Good Corporate Governance
yang Efektif.
E. John, Aldridge; alih bahasa Siswanto Sutojo. (2005). Good Corporate Governance
: Tata Kelola Perusahaan yang Sehat. Jakarta: Damar Media Pustaka.
Soekanto, S. (2000). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Republik Indonesia. SK Mentri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor KEP
117/M-MBU/2002 Pasal 2 tentang penerapan Good Corporate Governance
(GCG)
Republik Indonesia. SK Mentri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor KEP
117/M-MBU/2002 Pasal 2 tentang penerapan Good Corporate Governance
(GCG)
Republik Indonesia. Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara
http://referensiakuntansi.blogspot.co.id/2012/11/fungsi-internal-auditor.html
http://www.kompasiana.com/litaparera/peranan-penting-auditor-internal-dalam-
sebuah-organisasi_55547f51b67e616914ba5506
http://areaperbedaan.blogspot.co.id/2015/09/perbedaan-audit-internal-dan-
eksternal.html
http://fajarmarthanugraha.blogspot.co.id/2013/04/internal-control-menurut-coso.html
https://diaryintan.wordpress.com/2010/11/15/good-corporate-governance-gcg-2/
Kepada Yth
Bapak/Ibu selaku responden
Di tempat,
Dengan hormat,
Sehubungan dengan survei dalam rangka penulisan skripsi yang sedang Saya lakukan
di Kantor PT. Perkebunan Nusantara III Medan, maka Saya melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal Terhadap
Penerapan Good Corporate Governance pada PTPN III Medan.”
Identitas Peneliti
Nama : Rafinaldy Putra Lubis
NIM : 150522055
Program Studi/Fakultas : S1 Akuntansi Ekstensi
Keterangan :
Beri tanda check list atau centang√)( pada pilihan yang sesuai dengan pendapat
Bapak/Ibu/Sdr/I
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
KS = Kurang Setuju
Variabel Independen (X)
No. Pertanyaan SS S KS TS STS
Audit Internal
Independensi
1. Starategi auditor internal benar-benar
merupakan penjabaran dari sasaran perusahaan.
2. Auditor internal bertanggungjawab kepada
direktur utama dan memiliki hubungan kerja
fungsional dengan dewan komisaris.
3. Independensi auditor internal diakui direksi
sebagai kunci bagi efektivitas perusahaan.
Audit Internal
Independensi
4. Hubungan auditor internal dengan dapartemen
yang diperiksa berlaku hanya pada saat
dilakukan audit, bukan sebagai mitra dalam
melaksanakan tugas lainnya.
Kemampuan Profesional
5. Setiap staf auditor internal mendapatkan sanksi
jika pekerjaan dilaksanakan tidak sesuai dengan
prosedur yang ada.
6. Bagian auditor internal memiliki pegawai yang
berkualifikasi dalam berbagai disiplin ilmu
untuk melaksanakan tanggung jawab
pemeriksaan.
Lingkup Pekerjaan
7. Dalam menentukan keandalan informasi,
auditor internal harus melakukan pengawasan
yang efektif termasuk penyimpangan catatan
dan pelaporan.
8. Dalam melaksanakan pekerjaannya, auditor
internal harus memastikan bahwa sistem yang
telah ditetapkan oleh perusahaan harus dipatuhi
oleh seluruh karyawan.
Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan
9. Pihak audit internal harus memperoleh
informasi dasar tentang kegiatan yang akan
diperiksa guna pembuatan perencanaan
pemeriksaan.
Peranan Auditor Internal
10. Auditor internal memiliki askes yang tidak
terbatas terhadap para anggota direksi.
Pengendalian Internal
Yang bertanggung jawab atas pengendalian
Internal
11. Auditor internal bertanggungjawab sepenuhnya
terhadap pengendalian internal pada
perusahaan.
12. Baik buruknya pengendalian internal pada
perusahaan berada ditangan auditor internal.
1. Uji Validitas
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation
Deleted
pertanyaan tentang Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap Pengaruh Good
Hal ini dapat dilihat dari nilai r hitung validitasnya lebih besar dari nilai r tabel.
2. Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.926 31
butir pertanyaan tentang Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap Pengaruh
dilihat dari Alpha Cronbach’s hitungnya lebih besar dari nilai 0,6 (0,926 > 0,6).
Regression
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Pengendalian . Enter
Internal, Audit
Internala
a. All requested variables entered.
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .739a .546 .416 3.623
a. Predictors: (Constant), Pengendalian Internal, Audit Internal
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 110.511 2 55.256 4.209 .063a
Residual 91.889 7 13.127
Total 202.400 9
a. Predictors: (Constant), Pengendalian Internal, Audit Internal
b. Dependent Variable: GCG
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) 49.692 38.729 1.283 .240
N 10 10 10
Pengendalian Internal Pearson Correlation -.488 1 .165
Sig. (2-tailed) .153 .649
N 10 11 10
GCG Pearson Correlation .549 .165 1
Sig. (2-tailed) .101 .649
N 10 10 10
Charts
AUDIT INTERNAL
No. LEN AGE GDR EDU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 34 1 D3 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4
2 25 52 2 D3 5 5 5 1 4 5 4 5 4 5
3 15 45 1 S1 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5
4 25 51 2 D3 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4
5 10 30 1 D3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
6 25 47 2 S1 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5
7 26 50 1 S1 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
8 19 44 1 S1 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4
9 29 55 1 S1 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4
10 29 56 1 S1 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4
11 25 52 2 D3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4
12 20 49 2 S1 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4
13 16 41 2 SMA 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4
14 28 47 1 SMA 5 5 5 1 4 5 4 5 4 5
15 15 45 1 S1 4 5 5 2 5 4 4 4 4 4
16 13 43 1 S1 4 3 5 4 5 5 4 5 4 5
17 15 47 2 D3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
18 17 39 1 SMA 4 5 4 2 5 5 5 5 5 4
19 24 48 1 S1 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
20 11 37 1 S2 4 4 5 4 5 4 4 5 5 2
21 16 39 1 SMA 4 4 5 2 4 4 5 5 4 4
22 9 39 1 S1 5 4 5 4 1 4 4 5 4 4
23 31 51 1 SMA 4 5 5 2 4 4 4 5 4 4
PENGENDALIAN INTERNAL
No. 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4
3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5
4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5
9 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5
10 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5
11 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5