OLEH
Puji dan syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat-Nya
Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari
berbagai pihak selama penulisan skripsi ini, terutama kepada Ibunda dan Ayahanda
Penulis yang merupakan sumber inspirasi Penulis dan ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas
5. Ibu Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang
6. Ibu Dra. Komariah Pandia, MSi selaku dosen pembaca penilai. terima kasih
atas saran dan kritikan yang sangat berguna demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Kepada Kakak, abang dan adik saya yang sangat membantu atas saran dan
masukan serta waktu dan perhatian yang telah diberikan saat proses penulisan
skripsi ini.
8. Buat sahabat saya Faridah Mg, Riza beibh, Kristina Titin. beserta anggota lain
yang tidak disebutin namanya karena kebanyakan. You are my every thing,
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak
kekurangan baik dalam isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL………………………………………………………….. vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. viii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. ix
5.1.Kesimpulan………………………………………………………… 62
5.2. Saran………………………………………………………….. ..... 62
DAFTAR PUSRAKA………………………………………………………. 64
LAMPIRAN ………………………………………………………………... 66
PENDAHULUAN
dikemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup usaha
setiap bidang kegiatan yang ada. Untuk itu perusahaan harus menjaga peranan tenaga
terjaga dan peluang untuk selalu meningkatkan produktivitas dapat tercapai dengan
baik.
tersebut memerlukan beberapa faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan
keahlian. Dianatara keempat faktor tersebut faktor tenaga kerja atau manusia
merupakan hal yang terpenting karena manusia merupakan pemakai dan penggerak
produktivitas kerja sangat erat kaitannya dengan sumber daya manusia. Untuk
daya manusia yang baik, khususnya pada sumber daya manusia yang berkualitas.
dan kultural dengan sikap memuliakan kerja serta perluasan upaya untuk
pencapaian kinerja yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu (Hasibuan,
2007:126).
Seorang tenaga kerja dikatakan memiliki produktivitas kerja, jika beban kerja
ditetapkan tercapai dan jika realisasi hasil kerja lebih tinggi daripada yang ditetapkan
perusahaan.
jika karyawan selalul datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua
pekerjaanya dengan baik dan tepat waktu, melaksanakan perintah atasan, dan
tersebut biasanya diikuti sanksi yang diberikan bila terjadi pelanggaran. Sanksi
tersebut bisa berupa teguran baik secara lisan/tertulis, skorsing, penurunan pangkat
bahkan sampai pemecatan kerja tergantung dari pelanggaran yang dilakukan oleh
tanggung jawab.
Untuk itu disiplin harus ditumbuh kembangkan agar tumbuh pula ketertiban
dan efisien. Setiap perusahaan selalu ingin meningkatkan disiplin kerja semaksimal
dilihat dari kehadirannya di kantor tepat waktu dan absen dengan alasan yang jelas.
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan merupakan suatu badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha perkebunan, pengolahan dan
dan pegolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama perseroan adalah
minyak sawit atau crude palm oil (CPO) dan inti sawit (kernel) dan produk hilir
karet. Oleh karena itu para tenaga kerja dituntut memiliki kualitas tinggi yang baik
sehingga dapat menghasilkan sebuah produk yang berkualitas tinggi. Agar kualitas
kerja dapat tercapai maka setiap tenaga kerja harus memiliki disiplin kerja yang baik
karena tanpa adanya disiplin maka karyawan tidak akan bekerja secara optimal.
peraturan yang ada di dalam perusahaan. Dalam hal ini dapat ditegakkan atas
perusahaan.
Tabel 1.1
Daftar Absensi (Tanpa Keterangan)
Karyawan PTPN III (Persero)
Medan
TAHUN
No 2008 2009 2010
Bulan Orang % Orang % Orang %
1 Jan 13 9,62 10 6,84 13 8,22
2 Feb 8 5,92 8 5,47 10 6,32
3 Mar 8 5,92 6 4,10 8 5,06
4 Apr 9 5,18 7 4,79 10 6,96
5 Mei 10 7,40 10 6,84 12 7,59
6 Jun 6 4,44 6 4,10 8 5,06
7 Jul 8 5,92 6 4,10 9 5,69
8 Agt 11 8,14 12 8,21 12 7,59
9 Sept 5 3,70 5 3,42 10 6,32
10 Okt 7 5,18 7 4,79 9 5,69
11 Nov 8 5,92 6 4,10 8 5,06
12 Des 10 7,40 11 7,53 11 6,96
Rata-rata - 6,22 - 5,53 - 6,37
Sumber: PTPN III Medan, data diolah
Berdasarkan Tabel absensi tersebut diatas terlihat bahwa pada tahun 2008
persentase jumlah karyawan yang tidak hadir 6,22%, dan pada tahun 2009 berjumlah
5,53% yang dapat dikatakan mengalami penurunan. Sedangkan pada tahun 2010
persentase jumlah karyawan yang tidak hadir dengan alasan yang tidak jelas
pada tahun 2010 tersebut dapat dikatakan mengalami penurunan yang berdampak
Tabel 1.2
Tingkat Produktivitas Karyawan
Tahun Jumlah
Penilaian Kerja Karyawan
PK1 PK2 PK3
2008 42 Orang 55 Orang 38 Orang 135
2009 46 Orang 68 Orang 32 Orang 146
2010 35 Orang 59 Orang 64 Orang 158
Sumber: PTPN III (Persero) Medan, data diolah
Keterangan:
Terlihat bahwa produktivitas karyawan yang dikatakan buruk (< 50% ) pada
tahun 2008 berjumlah 38 orang, dan pada tahun 2009 berjumlah 32 orang, yang dapat
tingkat absensi karyawan di tahun 2010 yang meningkat dari tahun sebelumnya.
secara efektif dan efisien. Salah satu faktor yang dapat digunakan untuk
Setiap perusahaan pada umumnya tidak terlepas dari masalah dalam upaya
karyawan?
a. Bagi perusahaan
b. Bagi penulis
TINJAUAN PUSTAKA
mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah
1. Rumusan tradisional bagi keseluruhan produktivitas tidak lain ialah rasio dari
digunakan (input).
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari pada
hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Keadaan
hari ini lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan lebih baik dari hari ini.
Produktiviats menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil yang
diperoleh di dalam proses produksi. Dalam hal ini tidak terlepas dengan efisiensi dan
efektivitas.
Masalah produktivitas kerja tidak dapat terlepas dari hak setiap tenaga kerja
untuk kesempatan kerja demi kehidupan yang layak sebagai manusia. Hak untuk
dapat menikmati kehidupan yang layak bagi tenaga kerja tidak mungkin dapat
diperoleh tanpa jaminan atau upah yang cukup dengan didukung oleh adanya
antara lain :
motivasi kerja dari setiap karyawan karena dengan mengetahui motivasi itu
lebih baik.
3. Keterampilan
6. Tingkat penghasilan.
.8. Teknologi
9. Sarana produksi.
11. Manajemen.
secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini berhubungan dengan prestasi kerja.
Prestasi kerja karyawan berhubungan erat dengan produktivitas individu. selain itu
merupakan dampak kurang taatnya pada asas pedoman normatif, atau kurangnya
pengertian dan kesadaran dari tenaga kerja betapa pentingnya masuk kerja secara
tertentu. Untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap kurang sesuai dengan pedoman
penskoran tanpa kompensasi, dan pemberhentian hubungan kerja untuk hal yang amat
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang
secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung
jawabnya, sedangkan kesediaan adalah suatu sikap tingkah laku dan perbuatan
seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak
(Malayu, 2000:190).
kepada karyawan untuk berbuat dan melakukan segala kegiatan sesuai dengan norma-
norma atau aturan-aturan yang telah ditetapkan. Menurut Siagian (2004:305), disiplin
tenaga kerja adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan
membentuk pengetahuan, sikap, dan perilaku tenaga kerja sehingga tenaga kerja
tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para tenaga kerja
kesediaan seseorang menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Disiplin adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan
karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu
1. Sikap adalah mental dan perilaku karyawan yang berasal dari kesadaran atau
perusahaan
yang berlaku sebagai suatu acuan dalam bersikap dan mengetahui tujuan dan
yang diharapkan, para tenaga kerja perlu memperoleh pembinaan disiplin kerja yang
langgeng dan merupakan fungsi yang harus dilaksanakan manajemen tenaga kerja
sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-
peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup
Seorang karyawan yang dikatakan memiliki disiplin kerja yang tinggi jika
yang bersangkutan konsekuen, konsisten, taat, bertanggung jawab atas tugas yang
yang terbentuk dalam diri setiap tenaga kerja. Dengan demikian amat sulit
menerapkan disiplin terhadap pekerjaan bagi setiap tenaga kerja. Dengan demikian,
disiplin kerja para tenaga kerja diharapkan terus dibina dan ditegakkan.
Secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan utama pembinaan disiplin kerja
adalah demi kelangsungan perusahaan sesuai dengan motif perusahaan. Disiplin kerja
(Handoko 2004;208).
diberikan kepadanya
3. Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa
pada perusahaan
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin kerja
dalam suatu perusahaan. Menurut Saydam (2002), faktor-faktor tersebut antara lain:
Tujuan utama pengadaan sanksi disiplin kerja bagi para karyawan yang
Pada umumnya sebagai pegangan manajer meskipun tidak mutlak, tingkat dan
jenis disiplin kerja terdiri atas sanksi disiplin berat, sanksi disiplin sedang dan sanksi
disiplin ringan.
diberikan sebelumnya
yang bersangkutan
b. Penurunan upah sebesar satu kali upah yang biasanya diberikan, harian,
b. Teguran tertulis
bagi karyawan. Karena dengan tat tertib karywan yang baik, maka semangat
meningkat, moral kerja, efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dan masyarakat.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang disiplin kerja, lebih lanjut menurut
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup
dan disiplin karyawan akan rendah. Di sini letak pentingnya asas the right
man in the right place and the right man in the right job.
2. Balas jasa
yang sesuai. Kedisiplinan karyawan tidak mungkin baik apabila balas jasa
beserta keluarganya.
3. Teladan pimpinan
dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus member contoh yang
baik, berdisiplin baik, jujur, adil serta sesuai kata dengan perbuatan. Pimpinan
harus menyadari bahwa perilakunya akan dicontoh dan diteladani oleh para
bawahannya.
4. Keadilan
sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan
sama dengan manusia lainnya. Pimpinan atau manajer yang cakap dalam
5. Waskat
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam
berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perliaku, moral, sikap,
6. Sanksi hukuman
7. Ketegasan
8. Hubungan kemanusiaan
Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ike (2006) dengan
penelitian menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja (x) berpengaruh positif dan
Kecamatan Pancur Batu. Hal ini dapat diketahui melalui pengujian hipotesis dengan t
Penelitian yang dilakukan oleh Jamil (2005) dengan judul “ Pengaruh Disiplin
Kerja Terhadap Peningkatan Efektivitas Kerja di Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera
1912 Cabang Binjai”. Dimana hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil observasi
sebesar 0,657 yang bernilai positif, jika disiplin meningkat maka efektivitas yang
akan meningkat. Kedisiplinan karyawan di Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912
Penelitian yang dilakukan oleh Hadi (2009) dengan judul Pengaruh Motivasi
dan Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan bagian Personalia pada PT
Kutai Timber Indonesia Probolinggo. Dari hasil penelitian ini diketahui nilai R
sebesar 0,820 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara motivasi dan
disiplin kerja dengan produktivitas kerja adalah kuat, sedangkan nilai koefisien
determinasi (R Square) sebesar 0,673 atau 67,3% berarti motivasi dan disiplin kerja
Dalam kaitannya dengan pekerjaan, disiplin kerja adalah suatu sikap dan
Melalui disiplin kerja yang baik perusahaan mengharapkan secara tidak langsung
produktivitas kerja karyawan juga ikut meningkat. Dengan adanya produktivitas yang
baik maka tujuan awal yang telah ditetapkan oleh organisasi agar dapat tercapai tepat
waktu.
Menurut Rivai (2004:444) disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan
para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk
mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
yang berlaku.
(hasil) dengan input (masukan) yang megarah kepada pencapaian kinerja yang
semakin baik disiplin kerja maka semakin tinggi pula tingkat produktivitas kerja
karyawan.
2.5 Hipotesis
berikut:
METODE PENELITIAN
peneliti ingin mengetahui pengaruh antara Variabel X (disiplin kerja) dengan variabel
a. Tempat penelitian
b. Waktu Penelitian
selesai
waktu.
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala
Disiplin Kerja Kesadaran dan 1. Sikap 1.Kehadiran Likert
(X)
kesediaan mentaati 2. Ketaatan
peraturan dan norma- 2.Tanggung 1. Loyalitas
norma sosial yang Jawab 2. Semangat kerja
berlaku
merupakan hasil penjumlahan dari nilai skala yang diberikan pada tiap jawaban pada
kuesioner.
Skor pendapat responden merupakan hasil penjumlahan dari nilai skala yang
diberikan dari tiap jawaban pada kuesioner, seperti yang disajikan pada Tabel 3.2
angka.
Tabel 3.2
Instrument Skala Likert
No Pernyataan Skor
a. Populasi
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
N
n=
1 + Ne 2
Dimana:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
E = Taraf kesalahan
158
n=
1 + 158(0,1) 2
158
n= = 61, 24 orang = 62 orang
1 + 158(0,01)
orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan pendekatan random
sampling.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh penulis dari
responden yang dipilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diberikan informasi dan teori-teori yang
a. Kuesioner
merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya, dan pertanyaan subjek
b. Studi Dokumentasi
data yang diperoleh dari buku-buku literature, jurnal, dan situs internet yang
a. Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat
setelah penelitian merupakan data yang valid dan dapat disebarkan kepada
responden. Sebagai instrument penelitian ini dengan alat ukur yang digunakan
suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji Validitas didalam
penelitian ini dilakukan pada populasi yang tidak termasuk didalam sampel
orang.
Terlihat pada tabel 3.4 semua data yang diuji valid karena memiliki nilai
Corrected Item-Total Coorelation diatas nilai r tabel sebesar 0,361. Dengan demikian
Instrument dan reliable adalah instrument yang apabila digunakan berulang kali untuk
mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,
responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan
Dalam penelitian ini dilakukan uji validitasi dan realibilitas dengn menggunakan
Tabel 3.4
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
.902 16
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.00 (2013)
Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitasi akan ditentukan
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan realibel. Uji validaitas dan realibilitas
penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat
atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan
distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas juga
dapat dilihat dari hasil penghitungan SPSS melalui gambar kurva uji normal P-P
plot ini dapat disimpulkan bahwa data penelitian mempunyai distribusi normal
karena sebaran data yang menyebar ke semua daerah kurva normal (Situmorang et
al, 2008:62).
2. Uji Heteroskedastisitas
atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual
dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians
dengan metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi)
dengan SRESID (nilai residulnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapt
bebas yaitu : disiplin kerja (X) terhadap variabel terikatnya yaitu produktivitas kerja
(Y).
Y = a + bX + e
Dimana:
Y = Produtivitas kerja
a = Konstanta
X = disiplin kerja
e = Standar error
ditolak
diterima.
model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas
amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-
jumlah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu
variabel bebas, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan tetrhadap variabel terikat. Oleh karena itu, banyak
mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R², nilai Ajusted R² dapat naik atau
Hari No.2 Medan. Sejarah pembentukan perseroan diawali dengan proses pengambil
asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Awal mula yang membentuk
perseroan ini berasal dari NV Rubber Cultur Maatscappij Amsterdam (RCMA) dan
yang beroperasi di Indonesia sejak zaman colonial pada masa pemerintahan Hindia
Belanda. Langkah awal perseroan ini di wilayah Sumatera Utara dimulai pada tahun
1958 dengan nama perusahaan Perkebunan Negara Baru Cabang Sumatera Utara
(PPN Baru) setelah mengalami beberapa kali perubahan bentuk usaha dan status
badan hokum sejalan dengan Undang-Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP)
yang ada. Pada tahun 1968, PPN tersebut direorganisasikan menjadi beberapa
kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974
Peternakan yaitu PT Bina Mulya Ternak menjadi 14 BUMN Perkebunan baru yakni
(Persero).
Februari 1996, ketiga perseroan tersebut yang wilayah kerjanya berada di propinsi
Nusantara III (Persero) Medan disingkat dengan PTPN III (Persero) yang
yang didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, S.H. No. 3 tanggal 11 Maret 1966
dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
di dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tahun 1996, tambahan Berita
mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman sawit dan karet. Produk utama
perseroan adalah minyak sawit (CPO) dan inti sawit (Kernel) dan produk hilir karet.
Pada saat ini PT Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki lahan perkebunan yang
Perkebunan Nusantara III (Persero) juga memiliki fasilitas pengolahan industry hilir
karet.
Labuhan Batu dan Tapanuli Selatan. Kebun sendiri terdiri dari 102.263,57 Ha
tanaman kelapa sawit, 42. 318,19 Ha tanaman karet sedangkan kebun PIR Plasma
terdiri dari 10.413,14 Ha tanaman kelapa sawit dan 9.150,80 Ha tanaman karet.
pemasaran komoditi kelapa sawit dan karet di dalam dan luar negri. Untuk
minyak sawit, inti sawit dan karet merupakan bahan baku untuk kebutuhan industry
lanjutan.
berkesinambungan
secara optimal
para investor
komunitas
a. Proaktif
Selalu bersikap proaktif, penuh inisiatif dan sadar akan resiko yang
mungkin terjadi
b. Kesempurnaan
c. Kerjasana tim
d. Inovasi
e. Bertanggung Jawab
4. Stuktur Organisasi
jawab dengan tegas dari setiap posisi pekerjaan dan hubungan antar posisi dan
tanggung jawabnya dan juga batasan tanggung jawab pekerjaan dari bagian
lain. Dengan stuktur organisasi maka karyawan juga akan mengetahui kepada
1. Deskriptif Responden
Tabel 4.1
Usia Responden
21-30 23 37,43
31-40 21 33,29
41-50 11 18,33
>50 7 10,95
Jumlah 62 100.00
usia 31-40 tahun sebesar 33,29, usia 41-50 tahun adalah 18,33%, dan usia >50 tahun
sebesar 10,95%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase yang paling besar adalah
37,43% pada usia 21-30 tahun. Ini dikarenakan pada usia 21-30 tahun dianggap usia
yang lebih berproduktif dan dianggap mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
Laki-laki 35 55,75
Wanita 27 44,25
Jumlah 62 100.00
Ini merupakan suatu kebijakan yang telah diterapkan oleh perusahaan. Dan laki-laki
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
29,03%. Kondisi ini menunjukkan bahwa persentase yang paling tinggi adalah S1
Tabel 4.4
Bidang/Departemen Responden
Teknologi, 24,19% berasal dari departemen akuntansi, 9,68% berasal dari departemen
SDM, 11,29 berasal dari departemen Umum, 14,52% berasal dari departemen
a. Disiplin Kerja
Tabel 4.5
Disiplin Kerja
Butir Frekuensi
SS % S % KS % TS % STS %
4 8 12,91 54 87,09 0 0 0 0 0 0
1. Dapat hadir sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Responden yang
selalu hadir pada hari kerja akan tetapi kurang tepat waktu.
dilihat dari kehadiran, tetapi juga dari hal lain seperti datang dan pulang kerja
menjawab sangat setuju adalah sebesar 50,01%, menjawab setuju 46,77% dan
setuju karena mereka tidak dapat mentaati peraturan yang telah dibuat oleh
perusahaan.
yang menjawab sangat setuju sebesar 12,91%, dan yang menjawab setuju
5. Tidak menerima tawaran pekerjaan dari perusahaan lain walaupun gaji lebih
setuju 54,94% dan yang menjawab kurang setuju 1,61%. Dan responden yang
yang baru karena sudah terlalu lama mengabdi pada perusahaan tersebut.
yang menjawab sangat setuju 48,39%, menjawab setuju 40,32% dan yang
setuju sebesar 45,17%, menjawab setuju 53,22% dan yang menjawab kurang
setuju 1,61%. Responden yang menjawab kurang setuju karena mereka lebih
sangat setuju sebesar 54,85%, yang menjawab setuju sebesar 37,09%, dan
Tabel 4.6
Produktivitas Kerja Karyawan
Butir Frekuensi
SS % S % KS % TS % STS %
6 27 43,55 35 56,45 0 0 0 0 0 0
Responden yang menjawab sangat setuju 51,62% dan yang menjawab setuju
faktor lain yang lebih penting dalam meningkatkan semangat kerja, salah
3. Memiliki target pekerjaan yang harus dicapai dalam suatu periode. Responden
yang menjawab sangat setuju 50,01%, menjawab setuju 46,77%, dan yang
setuju dikarenakan mereka tidak selalu mencapai target atau target yang
sangat setuju 45,17%, menjawab setuju 53,22%, dan yang menjawab kurang
mereka tidak memiliki pengetahuan yang luas sehingga kurang mampu dalam
Responden yang menjawab sangat setuju 43,55%, dan yang menjawab setuju
56,45%.
7. Mampu bekerja sesuai dengan target yang telah ditentukan. Responden yang
menjawab sangat setuju 25,82%, yang menjawab setuju 70,96%, dan yang
setuju dikarenakan mereka tidak selalu mencapai target atau target yang
membuktikan Ho atau Ha yang akan diterima. Jika Ha yang diterima maka Ho ditolak
artinya ada pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Data yang
pengujian analisis yang disesuaikan dengan keperluan analisis regresi dalam bentuk
sederhana.
distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi
produktivitas kerja karyawan berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi
Pada Gambar 4.3 di atas, terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis
diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun seringkali data kelihatan
sebaran plot data. Penulis menggunakan pendekatan untuk mendeteksi ada atau
Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
baik di atas dan di bawah anagka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
variabel disiplin kerja dan variabel terikat (Y) berupa produkvitas kerja karyawan
pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Maka untuk memperoleh hasil
product and service solution) versi 16,00 dari tabel coefficient maka dihasilkan output
sebagai berikut:
Tabel 4.7
Analisis Regresi Sederhana
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.7 kolom
sebagai berikut:
Y = 24,922 + 0,254 X+ e
a. Konstanta (a) = 24,922 ini mempunyai arti bahwa variabel disiplin kerja
karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,254. Ini mempunyai arti bahwa
sebesar 0,254.
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari
variabel disiplin kerja (X) pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja
H0 : b1 = b2 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari dari variabel disiplin kerja
karyawan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan sebagai variabel terikat (Y).
Ha : b1≠ b2 ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial variabel disiplin kerja (X)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Disiplin
.254 .158 .204 2.612 .112
kerja
Perhitungan pada Tabel 4.7 diperoleh nilai t hitung sebesar 2,612 sedangkan t
tabel pada tingkat signifikansi 5% adalah sebesar 1,684 variabel disiplin kerja
karyawan hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,00) dibawah (lebih kecil dari) 0,05
dan t hitung (2,612 ) > t tabel (1,684). Artinya jika variabel disiplin kerja ditingkatkan
maka produktivitas kerja karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,254 satuan.
kerja dengan indikator kehadiran, ketaatan, ketepatan dan loyalitas maka akan terjadi
determinan, dalam output SPSS terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R
square berkisar nol sampai satu. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau
variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu
Tabel 4.9
Model Summaryb
Std. Error of
Model R R Square Adjusted R Square the Estimate
karyawan sebesar 30,4% yang berarti kurang memliki hubungan yang erat.
sisanya 75,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh
diprediksi. Standart error of Estimated juga bisa disebut standar deviasi. Dari
tabel dia atas Standart Error of Estimated adalah 4,157. Semakin kecil standar
4.3 Pembahasan
produktivitas kerja sangat erat kaitannya dengan sumber daya manusia. Untuk
daya manusia yang baik, khususnya pada sumber daya manusia yang berkualitas.
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Masalah
produktivitas kerja tidak lepas dari hak setiap tenaga kerja untuk kesempatan kerja
kahidupan yang layak sebagai manusia. Hak untuk dapat menikmati kehidupan yang
layak bagi tenaga kerja tidak mungkin dapat diperoleh tanpa jaminan atau upah yang
cukup dan disiplin kerja dengan didukung oleh adanya produktivitas tenaga kerja
yang tinggi.
dikatakan memiliki disiplin kerja yang tinggi jika yang bersangkutan konsekuen,
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan metode
statistik. Pada metode analisis deskriptif diperoleh informasi dari responden melalui
penyebaran kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden yang terdiri dari
dengan indikator “kehadiran” diketahui bahwa jawaban yang paling dominan setuju
terdapat pada pernyataan kedua yaitu (Kehadiran sangat penting dalam penegakan
disiplin) sebesar 82,25%, sebagian besar responden menjawab setuju karena mereka
yakin bahwa kehadiran adalah salah satu faktor dalam penegakan disiplin.
bahwa jawaban yang paling dominan setuju terdapat pada pernyataan kedua yaitu
“loyalitas” diketahui bahwa jawaban yang paling dominan setuju terdapat pada
pernyataan pertama yaitu (Tidak menerima tawaran pekerjaan dari perusahaan lain
walaupun gaji lebih tinggi) sebesar 54,94%, karena mereka tidak memperdulikan
tawaran gaji yang lebih tinggi dari perusahaan lain. Berdasarkan distribusi jawaban
responden terhadap indikator “semangat kerja” diketahui bahwa jawaban yang paling
waktu yang ditentukan) sebesar 54,85%. Ini dikarenakan dengan adanya semangat
kerja yang mereka miliki sehingga mereka dapat bekerja sesuai dengan tugas yang
telah ditetapkan.
setuju terdapat pada pernyataan kedua yaitu (dalam lingkungan kerja sikap saling
meanfaatkan waktu dengan baik dalam bekerja) sebesar 79,03% dikarenakan bagi
pertama yaitu (Mampu bekerja sesuai dengan target yang telah ditentukan) sebesar
Perkebunn Nusantara III (Persero) Medan sebesar 24,1% dengan nilai R Square
satuan yang berarti pengaruh disiplin kerja adalah signifikan terhadap produktivitas
perbaikan secara terus menerus adalah dengan menerapkam disiplin kerja melalui
karyawan dapat dijelaskan oleh disiplin kerja. Sedangkan sisanya 75,9% dapat
motivasi kerja.
Pertampilan Kecamatan Pancur Batu”. Variabel disiplin kerja (X) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) pada PT. Galatta Lestarindo
ttabel bernilai 2,00. Hal ini berarti thitung > ttabel yaitu 5,099 > 2,00. Berdasarkan
data tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja secara uji t (uji parsial)
Lestarindo kecamatan Pancur Batu. Hal ini disebabkan karena mayoritas responden
menyatakan bahwa mereka setuju telah menerapkan disiplin dalam bekerja sehingga
produktivitas kerja tercapai dengan demikian target yang telah ditetapkan dapat
tercapai. Dengan kata lain mayoritas responden menyatakan bahwa disiplin kerja
5.1 Kesimpulan
maka peneliti menarik kesimpulan atas penelitian yang dilakukan sebagai berikut:
Sedangkan sisanya 75,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
keterampilan.
5.2. Saran
sebagai berikut:
peraturan yang ada di dalam perusahaan. Dalam hal ini dapat ditegakkan
atas kerjasana dan kesadaran yang tinggi dari para tenaga kerja yang ada
dalam perusahaan.
3. Bagi para peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang sama
diharapkan agar hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu informasi
Buku:
Siagian, Sondang. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Edisi 1 Cetakan
II, Penerbit PT. Bumi Aksara
Hasibuan, Malayu SP. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara
Handoko, Hani. 2000. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia. BPFE,
Yogyakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi, dkk, 2010. Analisis Data Penelitian Untuk Riset
Manajemen dan Bisnis, USU Press, Medan.
Hadi, Febri. 2009. “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan bagian Personalia pada PT Kutai Timber Indonesia
Probolinggo”. Universitas Negeri Malang.
Kuesioner penelitian
I. Identitas Responden :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Tingkat pendidikan terakhir :
Bidang/Departemen :
Pilihlah jawaban dengan membri tanda √( ) pada salah satu jawaban yang
berikut:
No Pernyataan STS TS KS S SS
No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Mampu meningkatkan
prestasi kerja sesuai
dengan harapan
perusahaan
2 Dalam lingkungan
kerja sikap saling
menghormati dapat
meningkatkan
semangat kerja
3 Memiliki target
pekerjaan yang harus
dicapai dalam bekerja
4 Selalu memanfaatkan
waktu dengan baik
dalam bekerja
5 Memberikan ide yang
cemerlang dalam
bekerja
6 Menyelesaikan
pekerjaan sesaui
dengan kemampuan
yang dimiliki
7 Mampu bekerja sesuai
dengan target yang
telah ditentukan
8 Mengerjakan
pekerjaan tanpa selalu
bertanya pada atasan
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.902 16
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Koefisien determinasi
Model Summaryb
VAR00001
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00002
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00004
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00005
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00007
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00009
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00010
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00012
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00014
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00016
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent