OLEH :
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan / atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan / atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika
penulisan ilmiah.
Penulis Peneliti,
NIM 130503127
Amalia Imasdinar Wiranti
NIM : 130503165
ii
Key word : Auditor Specialization, Audit Rotation, Audit Firm Size, Audit
Quality, Banking Companies.
iii
Selama proses penyusunan skripsi ini, saya telah banyak menerima doa,
bimbingan, dorongan, semangat, nasihat, dan bantuan baik secara moril maupun
materil dari berbagai pihak. Saya mengucapkan terimakasih kepada orang tua saya
Ayahanda Agus Wijayanto dan Ibunda Siti Romlah Kurnia Ningsih yang dengan
kasih sayangnya senantiasa selalu mendoakan dan mendukung saya dalam
menyelesaikan skripsi ini. Turut pula saya ucapkan terimakasih kepada adik saya
Arih Ghina Wiranti atas dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada
kesempatan ini saya turut pula ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak., CPA selaku Ketua
Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Syahrul Rambe, M.M., Ak. selaku
Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara
3. Bapak Drs. Erwin Abubakar, MBA., Ak. selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini.
iv
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
vi
vii
viii
ix
PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini akan dibahas berapa alasan yang menjadi latar
audit, dan ukuran kantor akuntan publik terhadap kualitas audit. Dalam bab ini
juga dibahas mengenai rumusan masalah yang menjadi fokus utama penelitian,
manfaat, dan tujuan penelitian. Berikut penjelasan secara rinci mengenai latar
oleh pihak luar perusahaan seperti calon investor, investor, dan pihak lain yang
keuangan yang telah diaudit oleh auditor eksternal bebas dari salah saji material,
Indonesia.
Kasus yang terjadi pada perusahaan besar seperti pada perusahaan Enron
Serikat ini menjadi perhatian banyak pihak karena telah menipu para investor
perusahaan besar tersebut dikaitkan dengan kualitas audit yang buruk. Hasil audit
kantor akuntan Arthur Anderson (AA), namun pada tanggal 2 Desember 2001
Perusahaan Enron dinyatakan pailit. Hal tersebut terjadi karena masa perikatan
Dalam jangka waktu yang selama itu tentunya KAP Arthur Andersen sudah
Di Indonesia sendiri pernah terjadi kasus audit. Seperti kasus yang terjadi
pada PT. Bank Century, Tbk tahun 2008. Kasus PT. Bank Century merupakan
Bank Indonesia (BI) berhasil menemukan berbagai surat berharga valuta asing
milik PT. Bank Century, Tbk. Surat berharga tersebut telah jatuh tempo dan Bank
hutang sebesar $ 56 juta. Kondisi seperti ini sudah dialami oleh Bank Century
sejak tahun 2006. Namun, hasil audit laporan keuangan PT. Bank Century, Tbk
dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 dinyatakan wajar tanpa pengecualian
(unqualified opinion).PT. Bank Century, Tbk diaudit oleh KAP Drs. Heroe,
Pramono & Rekan pada tahun 2006 dan 2007 serta KAP RSM AAJ pada tahun
berapa lamakah waktu mengaudit perusahaan tersebut, dan KAP apakah yang
mengaudit.
terhadap kualitas audit. Hal ini berarti auditor spesialis lebih memungkinkan
(2014), berdasarkan hasil penelitian tersebut rotasi auditor berpengaruh positif dan
lamanya masa perikatan audit antara auditor dan klien dapat mengakibatkan
terganggunya hasil kualitas audit. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya
bahwa KAP yang berafiliasi dengan KAP Internasional (KAP Big-4) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini berarti semakin besar ukuran
KAP maka akan menghasilkan kualitas audit yang lebih baik. Sejalan dengan
penelitian yang dilakukan olehDe Angelo (1981 : 12) yang menyatakan bahwa
kualitas audit dari kantor akuntan publik dapat dilihat dari ukuran KAP besar (Big
merupakan audit yang dilaksanakan oleh auditor yang berasal dari KAP
(SPAP) yang berlaku. KAP besar juga mempunyai sumber daya yang lebih besar
dan profesionalitas yang lebih tinggi dalam melakukan audit sehingga mereka bisa
memberikan laporan yang tidak akurat maka tingkat reputasi KAP mereka akan
menurun.
lanjutan. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan tentang audit
perbankan di Indonesia ?
perbankan di Indonesia ?
perbankan di Indonesia ?
Indonesia.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
beberapa faktor yang dapat menentukan kualitas audit agar auditor dapat
informasi mengenai peran spesialisasi auditor, rotasi audit dan ukuran KAP
gambaran dan bukti empiris mengenai kualitas audit dan faktor-faktor yang
audit, dan ukuran kantor akuntan publik terhadap kualitas audit pada perusahaan
spesialisasi auditor, rotasi audit, dan ukuran KAP terhadap kualitas audit.
ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk
kepentingan antara pihak manajemen sebagai agen dengan pihak pemegang saham
Menurut Panjaitan dan Chariri (2014), tujuan utama teori keagenan adalah
dan agent. Pihak ketiga ini berfungsi mengawasi pihak manajemen sebagai agent
dengan pihak manajemen tersebut adalah auditor. Pihak manajemen sebagai agent
sebagai principal. Tugas auditor adalah memberikan opini atas kewajaran laporan
keuangan yang diberikan pihak manajemen yang keandalannya dapat dilihat dari
merefleksikan citra manajemen yang baik dimata pemegang saham. Hal ini berarti
kualitas pelayanan jasa auditor yang diberikan terhadap klien menjadi dasar
auditor spesialis serta auditor yang berasal dari KAP Big-4 akan menjadi pilihan
datang.
Kepatuhan berasal dari kata patuh yang menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau aturan
peraturan.
mewajibkanpemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas
dapat dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut
dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-
turut.
auditor maupun klien untuk mematuhi peraturan tersebut. Hal tersebut sesuai
dengan teori kepatuhan (compliance theory). Teori kepatuhan telah diteliti dalam
ilmu – ilmu sosial khususnya di bidang psikologi dan sosiologi yang lebih
10
klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien
tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standarauditing dan kode etik akuntan
publik yang relevan. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa seorangauditor yang
berbagai masalah secara lebih mendalam dan lebih mudah dalam mengikuti
(perceived), Actual Quality adalah tingkatan dimana resiko dari pelaporan salah
adalah seberapa efektif pengguna laporan keuangan percaya bahwa auditor telah
mengurangi salah saji material. Perceived audit quality yang lebih tinggi dapat
11
audit yang baik dapat dihasilkan apabila auditor mengaudit laporan keuangan
klien tanpa intervensi dari klien itu sendiri. Tujuan dari kualitas audit adalah untuk
keuangan. Menurut Sentosa dan Wedari (2007) Auditor yang mempunyai kualitas
audit yang baik lebih cenderung mengeluarkan opini audit going concern apabila
audit going concern/ going concern audit opinion (GCAO) dan tanpa opini going
mengaudit perusahaan dalam suatu jenis industri tertentu. Menurut Siregar (2016),
12
yang memiliki banyak pengalaman audit dan terkonsentrasi pada suatu industri
tertentu juga dapat disebut sebagai auditor spesialis. Dalam penelitian Sitorus
Hal - hal penting yang dijelaskan KPMG dari kutipan tersebut adalah
2. Auditor spesialis mampu merespon isu-isu yang terkait dengan bisnis klien
dengan memberi saran bisnis yang tepat, seperti risiko bisnis yang dihadapi
klien.
13
profesi akuntan publik serta adanya peraturan akuntansi yang baru dalam industri
tertentu, setiap Kantor Akuntan Publik (KAP) mencari cara untuk membedakan
diri mereka dengan kompetitor yang lain. Salah satunya adalah dengan menyusun
yang harus dimiliki oleh auditor tidak hanya pengetahuan seputar audit dan
akuntansi, namun auditor juga harus mengerti jenis industri kliennya. Meskipun
prinsip – prinsip pengauditan berbagai jenis industri tidak jauh berbeda, namun
tentu saja terdapat perbedaan dari segi operasional perusahaan, prinsip akuntansi
yang digunakan, tata cara perhitungan pajak dan hal lain lain. Tentunya auditor
non spesialis, pengetahuan auditor spesialis sangat dibutuhkan agar kualitas hasil
klien. Rotasi audit atau pergantian auditor dapat terjadi karena 2 hal, yaitu terjadi
14
dengan alasan karena diharuskan oleh peraturan yang mengatur masa penugasan
waktu yang ditetapkan dalam peraturan rotasi auditatau disebut juga rotasi audit
secara voluntary.
KAP Arthur Anderson pada tahun 2001 membuat banyak negara untuk
Amerika mengeluarkan Sarbanes Oxley Act yang salah satunya memuat aturan
Undang Akuntan Publik Nomor 5 Tahun 2011 Tanggal 3 Mei 2011 yang dalam
salah satu pasalnya disebutkan bahwa akuntan publik dapat dikenakan sanksi
15
tindak pidana.
suatu entitas dapat dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 (lima) tahun buku
berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun
buku berturut-turut.
Akuntan Publik yaitu, pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari
suatu entitas dapat dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun buku
berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun
asumsi bahwa semakin lama terjalin hubungan antara auditor (baik Akuntan
16
independensi auditor.
Tentang Akuntan Publik, Kantor Akuntan Publik, adalah badan usaha yang
dengan Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi dengan Big Four Worldwide
Accounting Firmdan non big four. Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi dengan
big four memiliki klien yang lebih banyak dibandingkan dengan kantor akuntan
publik non big four. Menurut Sulastono (2016 : 33), kualitas auditor yang ada
dalam kantor akuntan yang punya reputasi big four, yang dianggap memiliki
kecepatan, ketepatan dan memiliki sarana serta prasarana yang lebih baik dari
tinggi. Sedangkan KAP kecil lebih berani menerima klien yang memiliki risiko
17
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
18
19
penelitian terdahulu.
20
garis besar suatu rangkaian pemikiran yang didasarkan pada telaah pustaka dan
yang akan diteliti, maka dikemukakan suatu kerangka konseptual. Dimana H1,
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Spesialisasi Auditor H1
(X1)
(X2) (Y)
Ukuran KAP H3
(X3)
21
Spesialisasi Auditor (X1) dan Ukuran KAP (X3) terhadap kualitas audit
(Y) dipengaruhi oleh teori keagenan yang menyatakan hubungan principal dan
memlih auditor yang dapat memberikan citra manajemen yang baik dimata
berasal dari KAP Big-4 akan menjadi pilihan manajemen demi menjamin
auditor.
“hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu
22
principal. Maka dari itu, pihak manajemen dapat memilih auditor yang memiliki
spesialis memiliki kualitas audit yang lebih tinggi dan entitas yang mengadopsi
kebijakan rotasi cenderung memiliki kualitas audit yang lebih tinggi. Sejalan
dengan penelitian Elder, Lowensohn, dan Reck (2005 : 9), Panjaitan (2014) juga
kekeliruan dan penyimpangan dari auditor non spesialis sehingga cenderung dapat
memberikan hasil audit yang lebih berkualitas dibandingkan auditor yang non
memiliki spesialisasi dibidang tertentu akan memberikan kualitas audit yang lebih
23
dinyatakan sebagai :
audit.
positif dan signifikan terhadap kualitas hasil audit oleh auditor independen atas
laporan keuangan klien. Hubungan signifikansi antara rotasi auditor KAP dengan
kualitas audit yang terkait dengan laporan auditan, hal ini menyimpulkan bahwa
kebijakan mendukung rotasi memiliki efek positif pada kualitas laporan auditan
kualitas audit. Peningkatan kualitas ini didukung dengan asumsi bahwa semakin
lama terjalin hubungan baik antara auditor dengan kliennya akan mengurangi
independensi auditor.
24
dinyatakan sebagai :
principal. Maka dari itu, pemilihan auditor yang berasal dari KAP besar
auditor yang berasal dari KAP Big-4 dianggap memiliki pengalaman yang lebih
menyatakan bahwa KAP yang berafiliasi dengan KAP Internasional (KAP Big-4)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini berarti semakin
besar ukuran KAP maka akan menghasilkan kualitas audit yang lebih baik.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Nindita dan Siregar (2012),
perbedaankualitas akrual bagi perusahaan yangdiaudit oleh KAP yang besar, baik
berafiliasi dengan KAP Big-4 akan memberikan kualitas audit yang lebih baik
25
Atas dasar diatas maka hipotesis spesialisasi auditor dalam penelitian ini
dinyatakan sebagai :
26
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain
tahunan yang telah di audit pada Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui
Bursa Efek Indonesi (BEI) dari tahun 2012 sampai 2014. Waktu penelitian ini
27
kliennya.
concern.Opini audit going concern adalah opini yang dikeluarkan oleh auditor
yang termasuk dalam opini audit going concern ini adalah opini audit wajar tanpa
28
untuk menerbitkan opini going concern . Jika perusahaan klien menerima opini
going concern maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien tidak
menerima opini going concern diberikan nilai 0 (Jackson, Moldrich, dan Roebuck
(2008 : 40)).
spesialis, dan 0 jika perusahaan di audit oleh auditor non spesialis. Pemilihan
perusahaan dengan aset yang tinggi pada suatu industri, maka disebut KAP
share (pangsa pasar) minimal 10% dari jumlah klien perusahaan yang diaudit
29
maksimal tiga tahun berturut-turut. Oleh karena itu, variabel rotasi audit mengacu
pada penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih dan Rohman (2014) yaitu rotasi
audit diukur dengan menggunakan variabel dummy yaitu nilai 1 jika terjadi rotasi
Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan besar kecilnya KAP yang
dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan Big 4 dan
KAP yang tidak berafiliasi dengan Big 4.Oleh karena itu, variabel Variabel
Ukuran KAP mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Sulastono (2016)
yaitu diukur dengan menggunakan dummy variabel. Jika perusahaan diaudit oleh
KAP Big 4 maka akan diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan diaudit oleh
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Indikator Variabel
30
menarik peneliti untuk ditelaah. Populasi yang dipilih peneliti untuk ditelaah akan
menjadi pembatas dari hasil penelitian yang diperoleh. Artinya, penelitian hanya
akan berlaku pada populasi yang dipilih. Menurut Indrawati (2015 : 17), Seorang
peneliti hanya dapat menyimpulkan hasil penelitiannya untuk populasi yang telah
perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai
yang sedang diteliti. Penelitian jarang mengambil seluruh anggota populasi untuk
31
tujuan dan kriteria penelitian. Kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel
tahun 2012-2014.
b. Perusahaan perbankan yang memiliki laporan audit dan laporan tahunan dan
c. Telah terdaftar dan menerbitkan laporan audit dan laporan tahunan nya di Bursa
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder ini diperoleh dari website www.idx.co.id berupa data laporan keuangan
tahunan yang telah diaudit pada perusahaan perbankandi Bursa Efek Indonesia
(BEI) yang terdaftar sebelum tahun 2012. Penelitian ini mengolah data laporan
32
sekunder yang berupa laporan keuangan auditan dari perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI. Sedangkan untuk telaah pustaka diperoleh dari penelitian dan
literatur lain.
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa
laporan audit tahunan yang diterbitkan setiap perusahaan perbankan setiap tahun
untuk periode 2012-2014, dan di posting ke Bursa Efek Indonesia (BEI) yang di
akses melalui situs www.idx.co.id, sehingga data yang didapat memiliki tingkat
33
variabel dummy, yaitu hanya terdiri atas dua nilai, yang mewakili kemunculan
atau tidak adanya suatu kejadian yang biasanya diberi angka 0 atau angka 1.
Fit Test), menilai model fit (Overall Model Fit), dan uji regresi. Metode analisis
data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah statistik
variabel dalam penelitian ini. Berikut ini penjelasan mengenai metode analisis
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum (Ghozali,
2013 : 40).
3.8.2.Uji Multikolinearitas
korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,90, jika dibawah nilai
tersebut, maka data lepas dari gejala multikoliniearitas. Analisis regresi logistik
34
audit yang dihasilkan dari opini audit Going Concern dan opini audit Non Going
spesialisasi auditor, rotasi audit, dan ukuran kantor akuntan publik. Variabel
Logistik digunakan. Model Regresi Logistik dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
𝑝
K. Audit = ln ( ) = α + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + 𝑒
1−𝑝
Keterangan:
𝑝
K.Audit = ln (1−𝑝) = Kualitas Audit (variabel dummy, 1 jika opini Audit
Concern).
α = Konstanta
spesialis)
e = Residual error.
35
empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model
dengan data sehingga model dapat diaktakan fit). Jika nilai Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit test statistic sama dengan atau kurang dari 0.05,
maka H0 ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai
observasinya sehingga Goodness Fit model tidak baik karena model tidak dapat
Log likehood value yaitu dengan membandingkan antara -2Log Likehood pada
saat model hanya memasukkan konstanta dengan nilai -2 Log Likehood (block
number = 0) dengan pada saat model memasukkan konstanta dan variabel bebas
(block number = 1). Apabila nilai -2 Log Likehood (block number = 0) > nilai -2
Log Likehood (block number = 1), maka keseluruhan model menunjukkan model
baik(Ghozali, 2013).
36
dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan
pengaruh parsial menggunakan uji Wald. Dalam uji Wald, statistik yang diuji
adalah statistik Wald (Wald statistic). Nilai statistik dari uji Wald berdistribusi
37
data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Spesialisasi Auditor, Rotasi Audit, Ukuran
Kantor Akuntan Publik, dan Kualitas Audit
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Kualitas Audit (Y) 81 0 1 .94 .242
Spesialisasi Auditor 81 0 1 .94 .242
(X1)
Rotasi Audit (X2) 81 0 1 .20 .401
Ukuran Kantor 81 0 1 .78 .418
Akuntan Publik (X3)
Valid N (listwise) 81
1. Jumlah unit analisis (N) dalam penelitian adalah sebanyak 81 unit analisis yang
38
yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar
0dan nilai maksimum sebesar 1, sedangkan nilai rata-rata sebesar 0,94 dengan
perusahaan yang tidak mendapat opini going concern sedangkan nilai terbesar
perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai minimum
sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1, sedangkan nilai rata-rata sebesar 0,94
kepada perusahaan yang tidak diaudit oleh auditor spesialis industri sedangkan
menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar 0dan
perusahaan perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai
39
nilai terbesar (maximum) diberikan kepada perusahaan yang diaudit oleh KAP
Big Four.
regresi antara variabel independen ditemukan adanya korelasi. Regresi yang baik
adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel
variabel independen yang satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian ini,gejala
multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi antar variabel yang terdapat
dalam matriks korelasi. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Uji Multikolinearitas dengan Matriks Korelasi
X1 X2 X3
X1 1.000 .000 .000
X2 .000 1.000 .000
X3 .000 .000 1.000
lebih besar dari 0,90 (Ghozali, 2013). Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui nilai
korelasi sebesar 0, dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa model regresi lolos dari
40
regresi logistik yang menggunakan satu set variabel bebas dan model yang lebih
regresi logistik yang menggunakan satu set variabel bebas lebih baik dalam hal
menggunakan satu set variabel bebas lebih kecil dibandingkan model yang lebih
sederhana, maka model regresi logistik yang menggunakan satu set variabel bebas
lebih baik dalam hal mencocokkan data dibandingkan model yang lebih sederhana
tersebut.
Tabel 4.3
Nilai -2 Log likelihood (-2 LL Awal)
Iteration Historya,b,c
-2 Log Coefficients
Iteration likelihood Constant
Step 0 1 43.413 1.753
2 37.951 2.436
3 37.540 2.689
4 37.535 2.721
5 37.535 2.721
41
42
bebas yaitu spesialisasi auditor, rotasi audit, dan ukuran kantor akuntan publik ke
dalam model logisitk akan memperbaiki model fit dalam penelitian ini (model fit
atau layak).
Tabel 4.6
Hosmer and Lemeshow Test
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 .000 3 1.000
Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai Sig. atau probabilitas 1,000. Perhatikan
bahwa karena nilai probabilitas, yakni 1,000 lebih besar dibandingkan tingkat
43
menjelaskan atau menerangkan variabel tak bebas. Tabel 4.8 menyajikan nilai
Tabel 4.7
Nagelkerke R Square
Model Summary
-2 Log Cox & Snell Nagelkerke R
Step likelihood R Square Square
1 14.639a .246 .664
a. Estimation terminated at iteration number 20
because maximum iterations has been reached. Final
solution cannot be found.
Berdasarkan Tabel 4.7, nilai statistik Nagelkerke R Square 0,664. Nilai tersebut
kantor akuntan publik dalam mempengaruhi kualitas audit sebesar 66,4%, sisanya
Dalam regresi linear, baik sederhana maupun berganda, uji 𝑡 digunakan untuk
menguji signifikansi dari pengaruh parsial. Pada regresi logistik, uji signifikansi
pengaruh parsial dapat diuji dengan uji Wald.Dalam uji Wald, statistik yang diuji
44
chi-kuadrat.
Tabel 4.8
Uji Signifikansi Pengaruh Parsial
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a X1 5.193 1.507 11.868 1 .001 180.000
X2 17.024 9630.485 .000 1 .999 2.473E7
X3 -17.070 9126.679 .000 1 .999 .000
Constant 15.684 9126.679 .000 1 .999 6478599.18
8
a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3.
𝑝
K. Audit = ln ( ) = 15,684 + 5,193𝑋1 + 17,024𝑋2 − 17,070𝑋3 + 𝑒
1−𝑝
Keterangan :
𝑝
K.Audit =ln (1−𝑝) = Kualitas Audit (variabel dummy, 1 jika opini Audit
Concern).
α = Konstanta
spesialis)
45
e = Residual error
audit. Diketahui nilai Sig. dari spesialisasi auditor adalah 0,001 < 0,05,
lebih tinggi.
46
Nilai koefisien dari rotasi audit sebelumnya 17,024, yakni bernilai positif,
nilai Sig. dari rotasi audit adalah 0,999 > 0,05, maka rotasi audit tidak
Hal ini sejalan dengan penelitian ini yang menyatakan bahwa rotasi audit
rotasi audit, maka kualitas audit yang dihasilkan akan lebih baik.
negatif terhadap kualitas audit. Diketahui nilai Sig. dari ukuran kantor
akuntan publik adalah 0,999 > 0,05, maka ukuran kantor akuntan publik
47
berafiliasi dengan KAP Big 4 akan memberikan kualitas audit yang lebih
terbalik dengan penelitian ini, dimana pada penelitian ini KAP Big 4
sering memberikan opini yang lebih baik daripada KAP big 4 dalam hal
48
5.1 Kesimpulan
rotasi audit, dan ukuran kantor akuntan publik terhadap kualitas audit secara
kualitas audit.
2. Variabel rotasi audit berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan terhadap
kualitas audit.
3. Variabel ukuran kantor akuntan publik berpengaruh secara negatif tetapi tidak
49
satu jenis industri saja (perbankan), sehingga tidak dapat digeneralisasi untuk
5.3 Saran
lingkup penelitian, agar hasil penelitian dapat diperluas. Hal ini dimaksudkan
sampel penelitian serta berfokus pada industri yang lebih banyak sehingga
50
Badan Pengawas Pasar Modal. (2003). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal Tentang Pendaftaran Akuntan yang Melakukan Kegiatan di Pasar
Modal (Nomor: KEP-34/PM/2003). Jakarta : Badan Pengawas Pasar
Modal. Diakses dari https://www.coursehero.com.
Ghozali, I., (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi (Edisi 7). Semarang: BadanPenerbit Universitas
Diponegoro
51
Jackson, A. B., Moldrich, M., & Roebuck, P. (2010). Mandatory Audit Firm
Rotation and Audit Quality. Managerial Auditing Journal 23, 420-437.
Doi:10.1108/02686900810875721.
Kurniasih, M.,& Rohman, A. (2014). Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, dan
Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit. Diponegoro Journal of
Accounting. Diakses dari eprints.undip.ac.id.
Lubis, I. (2010). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Medan: Usu Press
52
Putri, T.M. (2014). Pengaruh Auditor Tenure, Ukuran Kantor Akuntan Publik,
dan Ukuran Perusahaan Klien terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris
pada Perusahaan Maufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-
2012) (Skripsi). Universitas Diponegoro, Semarang.
Siahaan, R.L.K.H. (2016). Pengaruh Variabel Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi
Auditor, Spesialisasi Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris
pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia)(Skripsi). Universitas Sumatera Utara. Medan
53
(http://www.idx.co.id)
(http://www.sahamok.co.id)
54
55
56
57
58
Kualitas Audit
Kualitas Audit
No. Kode Perusahaan 2012 2013 2014
1 AGRO 1 1 1
2 BABP 1 1 1
3 BBCA 1 1 1
4 BBKP 1 1 1
5 BBNI 1 1 1
6 BBNP 1 1 1
7 BBRI 1 1 1
8 BBTN 1 1 0
9 BCIC 1 1 1
10 BDMN 1 1 1
11 BEKS 1 1 1
12 BKSW 1 1 1
13 BMRI 1 1 1
14 BNBA 1 1 1
15 BNGA 1 1 1
16 BNII 1 1 1
17 BNLI 1 1 1
18 BSWD 1 1 1
19 BTPN 1 1 1
59
21 INPC 1 1 0
22 MAYA 1 1 0
23 MCOR 1 1 1
24 MEGA 1 1 0
25 NISP 1 1 1
26 PNBN 1 1 0
27 SDRA 1 1 1
60
Spesialisasi Auditor
No. Kode Perusahaan 2012 2013 2014
1 AGRO 1 1 1
2 BABP 1 1 1
3 BBCA 1 1 1
4 BBKP 1 1 1
5 BBNI 1 1 1
6 BBNP 1 1 1
7 BBRI 1 1 1
8 BBTN 1 1 0
9 BCIC 1 1 1
10 BDMN 1 1 1
11 BEKS 1 1 1
12 BKSW 1 1 0
13 BMRI 1 1 1
14 BNBA 1 1 1
15 BNGA 1 1 1
16 BNII 1 1 1
17 BNLI 1 1 1
18 BSWD 1 1 1
19 BTPN 1 1 1
20 BVIC 1 1 1
21 INPC 1 1 0
61
23 MCOR 1 1 1
24 MEGA 1 1 1
25 NISP 1 1 1
26 PNBN 1 1 0
27 SDRA 1 1 1
62
Rotasi Audit
No. Kode Perusahaan 2012 2013 2014
1 AGRO 0 0 0
2 BABP 0 0 1
3 BBCA 1 0 0
4 BBKP 0 0 0
5 BBNI 1 0 0
6 BBNP 0 0 1
7 BBRI 0 0 0
8 BBTN 0 0 0
9 BCIC 1 0 0
10 BDMN 1 0 0
11 BEKS 1 1 0
12 BKSW 1 1 0
13 BMRI 0 0 0
14 BNBA 1 0 1
15 BNGA 0 0 0
16 BNII 0 0 0
17 BNLI 0 0 0
18 BSWD 0 0 0
19 BTPN 0 0 0
20 BVIC 0 0 1
21 INPC 0 0 0
63
23 MCOR 1 0 0
24 MEGA 1 0 0
25 NISP 0 0 0
26 PNBN 0 0 0
27 SDRA 0 0 1
64
Ukuran KAP
No. Kode Perusahaan 2012 2013 2014
1 AGRO 1 1 1
2 BABP 1 1 1
3 BBCA 1 1 1
4 BBKP 1 1 1
5 BBNI 1 1 1
6 BBNP 0 0 0
7 BBRI 1 1 1
8 BBTN 1 1 1
9 BCIC 0 0 0
10 BDMN 1 1 1
11 BEKS 0 0 0
12 BKSW 1 1 1
13 BMRI 1 1 1
14 BNBA 1 1 1
15 BNGA 1 1 1
16 BNII 1 1 1
17 BNLI 1 1 1
18 BSWD 0 0 0
19 BTPN 1 1 1
20 BVIC 0 0 1
65
22 MAYA 0 0 1
23 MCOR 1 1 1
24 MEGA 1 1 1
25 NISP 1 1 1
26 PNBN 1 1 1
27 SDRA 1 1 1
66
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Uji Multikolinearitas
Correlation Matrix
Constant X1 X2 X3
Step 1 Constant 1.000 .000 .000 -1.000
X1 .000 1.000 .000 .000
X2 .000 .000 1.000 .000
X3 -1.000 .000 .000 1.000
67
Nilai -
2Loglikelihood Keterangan
Awal Akhir
Adanya penurunan nilai antara -2LL awal (initial-2LL
function) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya (-
2LL akhir) menunjukkan bahwa model yang
dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2013).
Penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa
model penelitian ini dinyatakan fit, artinya
37,535 14,639 penambahan-penambahan variabel bebas yaitu
spesialisasi auditor, rotasi audit, dan ukuran kantor
akuntan publik ke dalam model logisitk akan
memperbaiki model fit dalam penelitian ini (model fit
atau layak).
68
69