Anda di halaman 1dari 83

SKRIPSI

PENGARUH SPESIALISASI AUDITOR, ROTASI AUDIT, DAN UKURAN


KAP TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA PERUSAHAAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH :

Amalia Imasdinar Wiranti


130503165

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya


bahwa skripsi saya yang berjudul "Pengaruh Spesialisasi Auditor, Rotasi
Audit, Dan Ukuran Kap Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia." adalah benar hasil
karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan
beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan / atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan / atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika
penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam


skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Januari 2018

Penulis Peneliti,

NIM 130503127
Amalia Imasdinar Wiranti
NIM : 130503165

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK
PENGARUH SPESIALISASI AUDITOR, ROTASI AUDIT, DAN UKURAN
KAP TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA PERUSAHAAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah
pengaruh Spesialisasi Auditor, Rotasi Audit, dan Ukuran KAP Terhadap Kualitas
AuditPada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara
parsial. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.
Metode penelitian dalam skripsi ini adalah analisis statistik deskriptif, uji
multikolinearitas, analisis regresi logistik, dan uji wald. Variabel independen pada
penelitian ini adalah spesialisasi auditor, rotasi audit dan ukuran kantor akuntan
publik sedangkan variabel dependennya adalah kualitas audit. Jumlah populasi
penelitian ini terdiri dari 31 orang dengan menggunakan purposive
samplingdiperoleh 27 orang sebagai sampel. Jenis data yang dipakai adalah data
sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Spesialisasi Auditor berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap Kualitas Audit, (2) Rotasi Audit
berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan terhadap Kualitas Audit, dan (3)
Ukuran KAP berpengaruh secara negatif tetapi tidak signifikan terhadap Kualitas
Audit.
Kata kunci : Spesialisasi Auditor, Rotasi Audit, Ukuran Kantor Akuntan
Publik, Kualitas Audit, Perusahaan Perbankan.

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRACT
THE EFFECT OF AUDITORSPECIALIZATION, AUDIT ROTATION, AND
AUDIT FIRM SIZE ON AUDIT QUALITYIN BANKINGCOMPANIES
LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

This study aims to determine and analyze whether the influence of


Auditor Specialization, Audit Rotation, and Audit Firm Size on Audit Quality of
Banking Companies listed in Indonesia Stock Exchange.The population in this
study is Banking Companies listed in Indonesia Stock Exchange during period of
2012-2014.
Research method in this thesis are descriptive statistical analysis,
multicollinearity test, logistic regression test, and wald test. Independent
variables in this study are auditor specialization, audit rotation and audit firm
size while the dependent variable is audit quality. The total population of this
study consisted of 31 banking companies using purposive sampling obtained 27
people as a sample. The type of data used is the secondary data.
The results of this study indicated that, (1) Auditor Specialization have
significant positive effect on Audit Quality, (2) Audit Rotation have non significant
positive effect on Audit Quality, (3) Audit Firm Sizehave non significant negative
effect on Audit Quality.

Key word : Auditor Specialization, Audit Rotation, Audit Firm Size, Audit
Quality, Banking Companies.

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji syukur saya panjatkan kehadirat


Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul
“Pengaruh Spesialisasi Auditor, Rotasi Audit, dan Ukuran KAP Terhadap
Kualitas Audit Pada PerusahaanPerbankanyang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”, disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, saya telah banyak menerima doa,
bimbingan, dorongan, semangat, nasihat, dan bantuan baik secara moril maupun
materil dari berbagai pihak. Saya mengucapkan terimakasih kepada orang tua saya
Ayahanda Agus Wijayanto dan Ibunda Siti Romlah Kurnia Ningsih yang dengan
kasih sayangnya senantiasa selalu mendoakan dan mendukung saya dalam
menyelesaikan skripsi ini. Turut pula saya ucapkan terimakasih kepada adik saya
Arih Ghina Wiranti atas dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada
kesempatan ini saya turut pula ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak., CPA selaku Ketua
Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Syahrul Rambe, M.M., Ak. selaku
Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara
3. Bapak Drs. Erwin Abubakar, MBA., Ak. selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini.

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si., Ak., CA. selaku Dosen Penguji dan Bapak
Abdillah Arif Nasution, SE, M.Si., Ak. selaku Dosen Pembanding atas segala
masukan dan saran yang telah diberikan.
5. Terimakasih kepada seluruh keluarga saya, kakek saya Alm. Sutarno
Purwowidjono dan Alm. Atang Sobari serta kepada nenek saya Almh. Sulasih
dan Siti Komaliah atas doa, dukungan, serta menjadi inspirasi dan semangat
bagi saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Terimakasih kepada Fari Rabbaniatas bantuan dan dukungan dalam
menyelesaikan skripsi ini. Serta teman-teman S1 Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis angkatan 2013 lainnya yang telah membantu dan
memberikan dukungan kepada penulis.

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, saya


menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Saya berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Medan, Januari 2018

Penulis

Amalia Imasdinar Wiranti


NIM : 130503165

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN .............................................................................................. i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
ABSTRACT .................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 6
1.3.1 Tujuan Penelitain .......................................................... 6
1.3.2 Manfaat Penelitian ........................................................ 6
1.4 Batasan Masalah..................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 8


2.1 Landasan Teori ....................................................................... 8
2.1.1 Teori Agensi .............................................................. 8
2.1.2 Teori Kepatuhan ......................................................... 9
2.1.3 Kualitas Audit ............................................................ 10
2.1.4 Spesialisasi Auditor .................................................... 12
2.1.5 Rotasi Audit................................................................ 14
2.1.6 Ukuran Kantor Akuntan Publik.................................. 17
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ............................................... 18
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ..................... 21
2.3.1 Kerangka Konseptual ................................................. 21
2.3.2 Hipotesis Penelitian .................................................... 22
2.3.2.1 Hubungan Antara Spesialisai Auditor
terhadap Kualitas Audit ......................................... 23
2.3.2.2 Hubungan Antara Rotasi Audit
terhadap Kualitas Audit ......................................... 24
2.3.2.3 Hubungan Antara Ukuran KAP
terhadap Kualitas Audit ......................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 27


3.1 Jenis Penelitian ....................................................................... 27
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 27
3.3 Batasan Operasional ............................................................... 28
3.4 Definisi Operasional............................................................... 28
3.4.1 Kualitas Audit .................................................................. 28
3.4.2 Spesialisai Auditor........................................................... 29

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.4.3 Rotasi Audit ..................................................................... 30
3.4.4 Ukuran KAP .................................................................... 30
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 31
3.6 JenisData ................................................................................ 32
3.7 Metode Pengumpulan Data .................................................... 33
3.7.1 Kualitas Data .............................................................. 33
3.8 Teknik Analisis Data .............................................................. 33
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif ..................................... 34
3.8.2 Uji Multikolinearitas ................................................ 34
3.8.3 Analisis Regresi Logistik ......................................... 35
3.8.3.1 Uji Hosmer and Lemeshow’s
Goodness of Fit ................................................... 36
3.8.3.2 Overall Model Fit ................................................ 36
3.8.3.3 Koefisien Determinasi
(Nagelkerke’s R Square) ..................................... 36
3.8.4 Uji Parsial (Wald Test) ........................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................... 38


4.1 Analisis Statistik Deskriptif ............................................ 38
4.2 Uji Multikolieanritas ....................................................... 40
4.3 Menguji Kecocokkan Model Regresi Logistik terhadap Data
dengan -2log-likelihood dan Hosmer-Lemeshow .......... 41
4.4 Koefisien Determinasi (Nagerlkerke's R Square) ........... 44
4.5 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji Wald) ................. 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 49


5.1 Kesimpulan............................................................................... 49
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................ 49
5.3 Saran ......................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 51
LAMPIRAN ..................................................................................................... 55

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

No Tabel. Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 18


3.1 Definisi Operasional dan Indikator Variabel ....................................... 30
4.1 Statistik Deskriptif Spesialisasi Auditor, Rotasi Audit,
Ukuran Kantor Akuntan Publik, dan Kualitas Audit ........................... 38
4.2 Uji Multikolinearitas dengan Matriks Korelasi .................................... 40
4.3 Nilai -2 log likehood (-2 LL Awal) ...................................................... 41
4.4 Nilai -2 log likehood (-2 LL Akhir) ..................................................... 42
4.5 Uji Model Fit ........................................................................................ 43
4.6 Hosmer and Lemeshow Test ................................................................. 43
4.7 Nagelkerke's R Square (Koefisien Determinasi) .................................. 44
4.8 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Wald ............................................... 45

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR
No Gambar. Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ........................................................................... 21

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Halaman

I. Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan


Perbankan Tahun 2012-2014 .............................................................. 55
II. Nilai Variabel Terikat dan Bebas ........................................................ 59
III. Hasil Pengolahan Data ........................................................................ 67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini akan dibahas berapa alasan yang menjadi latar

belakang dilakukannya penelitian mengenai pengaruh spesialisasi auditor, rotasi

audit, dan ukuran kantor akuntan publik terhadap kualitas audit. Dalam bab ini

juga dibahas mengenai rumusan masalah yang menjadi fokus utama penelitian,

manfaat, dan tujuan penelitian. Berikut penjelasan secara rinci mengenai latar

belakang masalah, rumusan masalah, manfaat dan tujuan penelitian.

1.1 Latar Belakang

Undang – Undang Negara Republik Indonesia pada nomor 10/1998 pasal

1 huruf 2 mendefinisikan pengertian perbankan sebagai badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk – bentuklainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Audit laporan keuangan merupakan jasa yang auditor (akuntan publik)

mengenai pendapat atau opini mengenai laporan keuangan perusahaan yang

relevan, akurat, lengkap, dan disajikan secara wajaryang kemudian digunakan

oleh pihak luar perusahaan seperti calon investor, investor, dan pihak lain yang

terkait untuk menilai perusahaan atau badan hukum lainnya (termasuk

pemerintah).Para pengguna laporan keuangan mengaharapkan bahwa laporan

keuangan yang telah diaudit oleh auditor eksternal bebas dari salah saji material,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dapat dipercaya kebenarannya untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan

keputusan dan telah sesuai dengan prinsip – prinsipakuntansi yang berlaku di

Indonesia.

Audit laporan keuangan merupakan kebutuhan bagi setiap perusahaan,

tidak terkecuali perusahaan perbankan. Pihak manajemen memiliki tanggung

jawab untuk melaporkan kegiatan operasional perusahaan kepada para pemangku

kepentingan melalui laporan keuangan.

Kasus yang terjadi pada perusahaan besar seperti pada perusahaan Enron

yang merupakan perusahaan energi yang berpusat di Houston, Texas, Amerika

Serikat ini menjadi perhatian banyak pihak karena telah menipu para investor

dengan cara menggelembungkan profitabilitas perusahaan. Keruntuhan

perusahaan besar tersebut dikaitkan dengan kualitas audit yang buruk. Hasil audit

laporan keuangan Perusahaan Enron dinyatakan wajar tanpa pengecualian oleh

kantor akuntan Arthur Anderson (AA), namun pada tanggal 2 Desember 2001

Perusahaan Enron dinyatakan pailit. Hal tersebut terjadi karena masa perikatan

audit yang dilakukan KAP AA dengan Perusahaan Enron mencapai 20 tahun.

Dalam jangka waktu yang selama itu tentunya KAP Arthur Andersen sudah

mengenal baik kliennya.

Di Indonesia sendiri pernah terjadi kasus audit. Seperti kasus yang terjadi

pada PT. Bank Century, Tbk tahun 2008. Kasus PT. Bank Century merupakan

kasus dimana auditor tidak mampu memprediksi kelangsungan usaha auditee-nya.

Bank Indonesia (BI) berhasil menemukan berbagai surat berharga valuta asing

milik PT. Bank Century, Tbk. Surat berharga tersebut telah jatuh tempo dan Bank

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Century kesulitan likuidasi sehingga mengalami gagal bayar dengan jumlah

hutang sebesar $ 56 juta. Kondisi seperti ini sudah dialami oleh Bank Century

sejak tahun 2006. Namun, hasil audit laporan keuangan PT. Bank Century, Tbk

dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 dinyatakan wajar tanpa pengecualian

(unqualified opinion).PT. Bank Century, Tbk diaudit oleh KAP Drs. Heroe,

Pramono & Rekan pada tahun 2006 dan 2007 serta KAP RSM AAJ pada tahun

2008.Dalam laporan auditor tersebut, tidak dinyatakan pertimbangan auditor

tentang keraguan atas kelangsungan hidup perusahaan (going concern).

Berdasarkan kasus – kasus diatas, terdapat beberapa faktor yang

memengaruhi kualitas audit, seperti siapakah yang mengaudit suatu perusahaan,

berapa lamakah waktu mengaudit perusahaan tersebut, dan KAP apakah yang

mengaudit.

Penelitian tentang spesialisasi auditor dilakukan oleh Panjaitan dan Chariri

(2014) menyatakan bahwa spesialisasi auditor berpengaruh secara signifikan

terhadap kualitas audit. Hal ini berarti auditor spesialis lebih memungkinkan

untuk mendeteksi kekeliruan dan penyimpangan daripada auditor non spesialis

sehingga cenderung dapat memberikan hasil audit yang lebih

berkualitasdibandingkan auditor yang non spesialis.

Penelitian tentang rotasi audit dilakukan oleh Kurniasih dan Rohman

(2014), berdasarkan hasil penelitian tersebut rotasi auditor berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kualitas audit. Kedekatan emosional yang diakibatkan terlalu

lamanya masa perikatan audit antara auditor dan klien dapat mengakibatkan

terganggunya hasil kualitas audit. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


kecurangan adalah dengan diberlakukannya aturan yang mengatur tentang rotasi

Akuntan Publik maupun Kantor Akuntan Publikyaitu Peraturan Menteri

Keuangan RI Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik” pasal 3

yang merupakan penyempurnaan atas keputusan Menteri Keuangan No.

423/KMK.05/2002 dan No. 359/KMK.06/2003. Peraturan ini mewajibkan rotasi

auditor partner setiap 3 tahun dan rotasi KAP setiap 6 tahun.

Penelitian tentang ukuran KAP dilakukan oleh Giri (2010) menyatakan

bahwa KAP yang berafiliasi dengan KAP Internasional (KAP Big-4) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini berarti semakin besar ukuran

KAP maka akan menghasilkan kualitas audit yang lebih baik. Sejalan dengan

penelitian yang dilakukan olehDe Angelo (1981 : 12) yang menyatakan bahwa

kualitas audit dari kantor akuntan publik dapat dilihat dari ukuran KAP besar (Big

4 Accounting firms) diyakini melakukan audit lebih berkualitas dibandingkan

dengan KAP kecil (Non-Big 4 Accounting firms ).

Poin penting dalam defenisi tersebut yaitu audit yang berkualitas

merupakan audit yang dilaksanakan oleh auditor yang berasal dari KAP

besar.dimana ukuran KAP yang besar menjelaskan kemampuan auditor untuk

bersikapindependen dan profesional terhadap klien karena mereka kurang

bergantungdengan klien. KAP besar dianggap lebih kompeten dan independen.

Kompetensi auditor dinilai dengan kemampuan auditor dalam mengauditlaporan

keuangan, apakah sudah sesaui dengan Standar Profesional Akuntan Publik

(SPAP) yang berlaku. KAP besar juga mempunyai sumber daya yang lebih besar

dan profesionalitas yang lebih tinggi dalam melakukan audit sehingga mereka bisa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


member pendapat yang lebih akurat tanpa terpengaruh oleh perusahaan yang

diauditnya, apabila mereka memiliki hubungan dekat dengan klien dan

memberikan laporan yang tidak akurat maka tingkat reputasi KAP mereka akan

menurun.

Berdasarkan uraian latar belakang, fenomena kasus kualitas audit, dan

hasil penelitian terdahulu diatas memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian

lanjutan. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan tentang audit

laporan keuangan dengan judul “PENGARUH SPESIALISASI AUDITOR,

ROTASI AUDIT , DAN UKURAN KAP TERHADAP KUALITAS AUDIT

PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

makapermasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain :

1. Apakah Spesialisasi Audit mempengaruhi Kualitas Audit pada perusahaan

perbankan di Indonesia ?

2. Apakah Rotasi Audit mempengaruhi Kualitas Audit pada perusahaan

perbankan di Indonesia ?

3. Apakah Ukuran KAP mempengaruhi Kualitas Audit pada perusahaan

perbankan di Indonesia ?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis dan memberikan bukti empiris pengaruh spesialisasi auditor

terhadap kualitas audit pada perusahaan perbankan di Indonesia.

2. Menganalisis dan memberikan bukti empiris pengaruh rotasi audit terhadap

kualitas audit pada perusahaan perbankan di Indonesia.

3. Menganalisis dan memberikan bukti empiris pengaruh ukuran kantor

akuntan publik terhadap kualitas audit pada perusahaan perbankan di

Indonesia.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti

khususnya mengenai audit laporan keuangan.

2. Bagi Auditor, membantu peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam proses

audit. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

beberapa faktor yang dapat menentukan kualitas audit agar auditor dapat

selalu mempertahankan kualitas auditnya serta memberikan tambahan

informasi mengenai peran spesialisasi auditor, rotasi audit dan ukuran KAP

dalam menghasilkan audit yang berkualitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3. Bagi Peneliti Selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan referensi di dalam melakukan penelitian sejenis dengan memberikan

gambaran dan bukti empiris mengenai kualitas audit dan faktor-faktor yang

mempengaruhi kualitas audit.

1.4 Batasan Masalah

Penelitian ini hanya berfokus pada pengaruh spesialisasi auditor, rotasi

audit, dan ukuran kantor akuntan publik terhadap kualitas audit pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan dan menjadi landasan

serta referensi dalam penelitian. Bab ini juga menguraikan pengembangan

hipotesis yang mencakup penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh

spesialisasi auditor, rotasi audit, dan ukuran KAP terhadap kualitas audit.

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Teori Agensi

Jensen dan Meckling (1976 : 30) mendefinisikan hubungan agensi muncul

ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk

melaksanakan beberapa layanan bagi mereka. Principal kemudian

mendelegasianwewenang pengambilan keputusan kepada agent.

Teori agensi berasumsi bahwa pemilik dan manajemen perusahaan masing

– masing memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Pihak manajemen sebagai

pelaksana kegiatan operasional perusahaan berkewajiban memenuhi kepentingan

para pemegang saham sebagai pemilik perusahaan. Pihak manajemen juga

memiliki kepentingan untuk memenuhi kesejahteraan mereka. Perbedaan

kepentingan antara pihak manajemen sebagai agen dengan pihak pemegang saham

sebagai pemilik perusahaan dapat menyebabkan konflik yang biasa disebut

sebagai masalah keagenan atau agency problem.

Menurut Panjaitan dan Chariri (2014), tujuan utama teori keagenan adalah

menjawab masalah keagenan yang terjadi disebabkan karena pihak-pihak yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


saling bekerja sama memiliki tujuan berbeda. Dalam hal tersebut, peran pihak

ketigayang independen sangatlah dibutuhkan sebagai mediator antara principal

dan agent. Pihak ketiga ini berfungsi mengawasi pihak manajemen sebagai agent

dan memastikan agent sudah bertindak sesuai dengan kepentingan principal.

Pihak ketiga yang dianggap mampu menjembatani kepentingan pihak principal

dengan pihak manajemen tersebut adalah auditor. Pihak manajemen sebagai agent

harus memberikan hasil pertanggungjawaban kepada pihak pemegang saham

sebagai principal. Tugas auditor adalah memberikan opini atas kewajaran laporan

keuangan yang diberikan pihak manajemen yang keandalannya dapat dilihat dari

kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor.

Manajemen perusahaan selalu berupaya memenuhi kepuasan dan

keinginan para pemegang saham dengan memlih auditor yang dapat

merefleksikan citra manajemen yang baik dimata pemegang saham. Hal ini berarti

kualitas pelayanan jasa auditor yang diberikan terhadap klien menjadi dasar

pertimbangan utama di dalam menyeleksi auditor. Pertimbangan pemilihan

auditor spesialis serta auditor yang berasal dari KAP Big-4 akan menjadi pilihan

manajemen demi menjamin kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan

datang.

2.1.2. Teori Kepatuhan

Kepatuhan berasal dari kata patuh yang menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau aturan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dan berdisiplin. Kepatuhan berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh pada

peraturan.

Tuntutan akan kepatuhan untuk meningkatkan kualitas audit sesuai dengan

yang tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 17/PMK.01/2008

tentang “Jasa Akuntan Publik” pasal 3 yang merupakan penyempurnaan atas

Keputusan Menteri Keuangan No. 423/KMK.06/2002 dan No.

359/KMK.06/2003. KMK No.17/KMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik ini

mewajibkanpemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas

dapat dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut

dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-

turut.

Peraturan tersebut secara hukum mengisyaratkan adanya kewajiban setiap

auditor maupun klien untuk mematuhi peraturan tersebut. Hal tersebut sesuai

dengan teori kepatuhan (compliance theory). Teori kepatuhan telah diteliti dalam

ilmu – ilmu sosial khususnya di bidang psikologi dan sosiologi yang lebih

menekankan pada pentingnya proses sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku

kepatuhan seorang individu.Peraturan tersebut dimaksudkan untuk meminimalkan

terjadinya kecurangan atau pelanggaran yang melibatkan auditor.

2.1.3. Kualitas Audit

Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) audit yang

dilaksanakan auditor dapat dikatakan berkualitas, jika memenuhi ketentuan atau

standar pengauditan. Standar auditing mencakup mutu profesional, auditor

10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


independen, pertimbangan (judgement) yang digunakan dalam pelaksanaan audit

dan penyusunan laporan audit.De Angelo (1981 : 33) mendefinisikan kualitas

audit sebagai probabilitas di mana seorang auditor menemukan dan melaporkan

tentang adanya suatu kesalahan pada laporan keuangan dan melaporkannya

kepada pengguna laporan keuangan.

Menurut Hutabarat (2012 : 15), kualitas audit merupakansegala

kemungkinan (probability) dimana auditor pada saat mengaudit laporan keuangan

klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien

dan melaporkannya dalam laporankeuangan auditan, dimana dalam melaksanakan

tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standarauditing dan kode etik akuntan

publik yang relevan. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa seorangauditor yang

memiliki pengalaman yang memadai akan lebih memahami dan mengetahui

berbagai masalah secara lebih mendalam dan lebih mudah dalam mengikuti

perkembangan yang semakinkompleks dalam lingkungan audit kliennya.

Kualitas audit terdiri atas kualitas sebenarnya (actual) dan dirasakan

(perceived), Actual Quality adalah tingkatan dimana resiko dari pelaporan salah

saji material dalam rekening keuangan berkurang, sementara Perceived Quality

adalah seberapa efektif pengguna laporan keuangan percaya bahwa auditor telah

mengurangi salah saji material. Perceived audit quality yang lebih tinggi dapat

membantu mempromosikan investasi pada klien yang diadili (Jackson, Moldrich,

dan Roebuck (2008 : 20)).

11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Laporan keuangan yang berkualitas dapat dihasilkan apabila auditor

memiliki kemampuan mendeteksi kesalahan dalam laporan keuangan. Kualitas

audit yang baik dapat dihasilkan apabila auditor mengaudit laporan keuangan

klien tanpa intervensi dari klien itu sendiri. Tujuan dari kualitas audit adalah untuk

memperoleh laporan keuangan yang dapat dipercaya bagi pihak yang

berkepentingan. Auditor bertanggung jawab menyediakan informas berkualitas

yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan para pemakai laporan

keuangan. Menurut Sentosa dan Wedari (2007) Auditor yang mempunyai kualitas

audit yang baik lebih cenderung mengeluarkan opini audit going concern apabila

klien tidak mempunyai masalah mengenai kelangsungan hidup perusahaannya.

Opini audit tahun sebelumnya ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu opini

audit going concern/ going concern audit opinion (GCAO) dan tanpa opini going

concern/ non going concern audit opinion (NGCAO).

Menurut penelitian Simangunsong (2015)Going concern adalah

kelangsungan hidup suatu entitas. Kelangsungan hidup entitas dianggap sebagi

kemampuan perusahaan mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka waktu

panjang dan tidak akan dilikuidasi dalam jangka waktu pendek.

2.1.4 Spesialisasi Auditor

Spesialisasi auditor atau disebut juga sebagai auditor spesialis, merupakan

auditor-auditor yang memiliki keahlian dan memiliki banyak pengalaman dalam

mengaudit perusahaan dalam suatu jenis industri tertentu. Menurut Siregar (2016),

auditor dikatakan sebagai spesialis disuatu industri apabila telah mengikuti

12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pelatihan – pelatihanyang berfokus pada suatu industri tertentu.Selain itu, auditor

yang memiliki banyak pengalaman audit dan terkonsentrasi pada suatu industri

tertentu juga dapat disebut sebagai auditor spesialis. Dalam penelitian Sitorus

(2016 : 23) disebutkan bahwa :

Awal mula berkembangnya spesialisasi industri auditor ini adalah dari


restrukturisasi pelayanan industri tertentu yang dilakukan oleh KAP
KPMG (Klynfeld Peat Marwick Goedelar) pada tahun 1993. Dengan
diadakannya restrukturisasi pelayanan ini, pemahaman auditor akan bisnis
perusahaan jauh lebih baik dari sebelumnya, sehingga insentif yang
diperoleh KAP jauh lebih besar. KPMG mengkonfirmasikan konsep
pelayanan secara profesional yang berfokus pada suatu industri sebagai
berikut:“Drawing on our industry knowledge allows us to understand our
clients’ unique business issues and quickly respond with clear and
practical business advice. Our industry professionals combine local and
global experience with the latest technical and industry knowledge to help
clients achieve sustainable business performance.

Hal - hal penting yang dijelaskan KPMG dari kutipan tersebut adalah

mengenai kesimpulan tentang pentingnya spesialisasi industri auditor untuk jenis

industri tertentu yaitu:

1. Auditor spesialis memiliki pengetahuan lebih mendalam

mengenaispesialisai industrinya serta lebih mampu memahami isu – isu

yang terkait bisnis kliennya.

2. Auditor spesialis mampu merespon isu-isu yang terkait dengan bisnis klien

dengan memberi saran bisnis yang tepat, seperti risiko bisnis yang dihadapi

klien.

3. Auditor spesialis memiliki pengalaman yang lebih baik karena dapat

menggabungkan pengalaman audit lokal dan global yang pernah dilakukan

13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


serta memilikipengetahuan industri dan teknologi - teknologi terbaru untuk

membantu klien mencapai kinerja bisnis yang berkelanjutan.

Menurut Dalimunthe (2015), Ketatnya persaingan dan kompetisi dalam

profesi akuntan publik serta adanya peraturan akuntansi yang baru dalam industri

tertentu, setiap Kantor Akuntan Publik (KAP) mencari cara untuk membedakan

diri mereka dengan kompetitor yang lain. Salah satunya adalah dengan menyusun

divisi audit mereka sesuai dengan jenis industri.

Auditor berfugsi sebagai pihak pemberi kepastian bahwa laporan

keuangan auditantelah bebas dari salah saji material, dapat dipercaya

kebenarannya untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dan telah

sesuai dengan prinsip – prinsipakuntansi yang berlaku di Indonesia. Pengetahuan

yang harus dimiliki oleh auditor tidak hanya pengetahuan seputar audit dan

akuntansi, namun auditor juga harus mengerti jenis industri kliennya. Meskipun

prinsip – prinsip pengauditan berbagai jenis industri tidak jauh berbeda, namun

tentu saja terdapat perbedaan dari segi operasional perusahaan, prinsip akuntansi

yang digunakan, tata cara perhitungan pajak dan hal lain lain. Tentunya auditor

spesialis lebih memungkinkan untuk mendeteksi kesalahan dibandingkan auditor

non spesialis, pengetahuan auditor spesialis sangat dibutuhkan agar kualitas hasil

audit menjadi lebih baik.

2.1.5 Rotasi Audit

Rotasi Audit adalah pergantian auditor yang dilakukan oleh perusahaan

klien. Rotasi audit atau pergantian auditor dapat terjadi karena 2 hal, yaitu terjadi

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


secara wajib atau mandatory dan secara sukarela atauvoluntary.Adanya regulasi

yang mengatur mengenai rotasi auditmenyebabkan terdapat batasan lamanya masa

perikatan audit sehingga akan terjadi rotasi auditsecara mandatory

Menurut Pakhpahan (2016), Perusahaan melakukan pergantian auditor

dengan alasan karena diharuskan oleh peraturan yang mengatur masa penugasan

auditor pada suatu perusahaan sehingga memaksa perusahaan untuk melakukan

pergantian auditor secara mandatory. Alasan lainnya adalah karena auditor

bersikap konservatif sehingga muncul ketidaksepahaman dengan pihak auditor

sehingga perusahaan mengganti auditornya walaupun belum mencapai batas

waktu yang ditetapkan dalam peraturan rotasi auditatau disebut juga rotasi audit

secara voluntary.

Kasus yang terjadi pada perusahaan Enron Corporation dan melibatkan

KAP Arthur Anderson pada tahun 2001 membuat banyak negara untuk

memperketat peraturan tentang Kantor Akuntan Publik, tidak terkecuali dengan

Indonesia. Untuk mencegah terjadinya kasus tersebut terulang kembali,pemerintah

Amerika mengeluarkan Sarbanes Oxley Act yang salah satunya memuat aturan

mengenai wajibnya perusahaan melakukan rotasi audit.

Pemerintah Indonesia berupaya untuk meningkatkan kepercayaan

masyarakat terhadap profesi akuntan publik dengan mengeluarkan Undang –

Undang Akuntan Publik Nomor 5 Tahun 2011 Tanggal 3 Mei 2011 yang dalam

salah satu pasalnya disebutkan bahwa akuntan publik dapat dikenakan sanksi

15

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pidana apabila terbukti lalai dalam menjalankan tugasnya dan terbukti terlibat

tindak pidana.

Menurut Arens (2011:93) :

Audit professionals have a responsibility under common law to fulfill


implied or expressed contracts with clients.
They are liabel to their clients for negligence and/or breach of contract
should they fail to provide the services or not exercise due care in
performance.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan mengenai pemberian jasa

audit dan rotasi auditor yaitu Keputusan Menteri Keuangan

No.423/KMK.06/2002, Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari

suatu entitas dapat dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 (lima) tahun buku

berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun

buku berturut-turut.

Kemudian peraturan tersebut di revisi dengan KMK No.

359/KMK.06/2003 dan direvisi kembali KMK No.17/KMK.01/2008 tentang Jasa

Akuntan Publik yaitu, pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari

suatu entitas dapat dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun buku

berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun

buku berturut-turut.Sehingga rotasi auditor dibuat dengan tujuan untuk

meningkatkan kualitas audit. Peningkatan kuliatas audit ini didukung dengan

asumsi bahwa semakin lama terjalin hubungan antara auditor (baik Akuntan

16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Publik maupun Kantor Akuntan Publik) dengan kliennya akan mengurangi

independensi auditor.

2.1.6 Ukuran Kantor Akuntan Publik

` Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011

Tentang Akuntan Publik, Kantor Akuntan Publik, adalah badan usaha yang

didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan dan mendapatkan

izin usaha berdasarkan Undang-Undang ini.

Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam penelitian ini ditunjukan

dengan Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi dengan Big Four Worldwide

Accounting Firmdan non big four. Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi dengan

big four memiliki klien yang lebih banyak dibandingkan dengan kantor akuntan

publik non big four. Menurut Sulastono (2016 : 33), kualitas auditor yang ada

dalam kantor akuntan yang punya reputasi big four, yang dianggap memiliki

kecepatan, ketepatan dan memiliki sarana serta prasarana yang lebih baik dari

auditor kantor akuntan non big four.

Putri (2012) dalam penelitiannya menemukan bahwa KAP besar lebih

mempertimbangkan kredibilitasnya saat menerima klien yang memiliki resiko

tinggi. Sedangkan KAP kecil lebih berani menerima klien yang memiliki risiko

yang lebih tinggi dikarenakan adanya motif hubungan jangka panjang.

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Kategori KAP the big four di Indonesia adalah :

1. KAP Price Waterhouse Coopers, yang bekerjasama dengan KAP

Haryanto Sahari dan rekan.

2. KAP KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler), yang bekerjasama

dengan KAP Siddharta-Siddharta dan Widjaja.

3. KAP Ernst and Young, yang bekerjasama dengan KAP Purwantono,

Sarwoko dan Sandjaja.

4. KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang bekerjasama dengan KAP

Osman Bing Satrio dan rekan.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kualitas

audit adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel Hasil

Rimmaniar Pengaruh Rotasi Independen : Rotasi KAP


Pakpahan Kantor Akuntan 1. Rotasi KAP mandatory dan
(2016) Publik Mandatory mandatory voluntary tidak
dan Voluntary 2. Rotasi KAP terbukti berpengaruh
terhadapKualitas voluntary terhadap kualitas
Audit dengan 3. Ukuran KAP audit. Ukuran KAP
Ukuran KAP tidak mampu
sebagai Variabel Dependen : memoderasi hubungan
Pemoderasi pada Kualitas Audit antara rotasi KAP
perusahaan yang mandatory dan

18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


terdaftar di BEI voluntary terhadap
2012-2014 kualitas audit, tetapi
ukuran KAP memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
hubungan Rotasi KAP
voluntary terhadap
kualitas audit.
Margi Pengaruh fee Independen : Fee audit, tenure
Kurniasih, audit, audit 1. Audit Fee audit, dan rotasi audit
Abdul tenure, dan rotasi 2. Audit berpengaruh
Rohman audit terhadap Tenure, signifikan terhadap
(2014) kualitas audit 3. Rotasi Audit kualitas audit.
Variabel fee audit
Dependen : berpengaruh positif
Kualitas Audit terhadap kualitas
audit, tenure audit
berpengaruh terhadap
kualitas audit dan
rotasi audit
berpengaruh terhadap
kualitas audit.
Clinton Pengaruh Tenure, Independen : Tenure berpengaruh
Marshal Ukuran KAP, dan 1. Tenure negatif terhadap
Panjaitan Spesialisasi 2. Ukuran KAP kualitas audit dan
dan Anis Auditor Terhadap 3. Spesialisasi spesialisasi auditor
Chariri Kualitas Audit Auditor berpengaruh positif
(2014) Dependen : terhadap kualitas
Kualitas Audit audit,
sedangkan ukuran
kantor akuntan publik
tidak mempunyai
pengaruh terhadap
kualitas audit.
Ruth Lia Pengaruh variabel Independen : Pengaruh simultan
Kristin audit tenure, audit 1. audit tenure, audit tenure, audit fee,
Handayasi fee, rotasi auditor, 2. audit fee, rotasi auditor, dan
Siahaan spesialisasi 3. rotasi spesialisasi auditor
(2016) auditor terhadap auditor, terhadap kualitas audit
kualitas audit 4. spesialisasi signifikan secara
(Studi empiris auditor statistika. Sementara
padaperusahaan Dependen : untuk pengaruh
real estate dan kualitas audit parsial, hanya variabel
property yang spesialisasi auditor
terdaftar di Bursa yang memiliki
Efek Indonesia) pengaruh signifikan

19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


terhadap kualitas
audit.
Mhd. Fuadi Analisis Pengaruh Independen : Auditor Industry
Dalimunthe Auditor Industry 1. Auditor Specialization, Audit
(2015) Specialization, Industry Tenure, Ukuran
Audit Tenure, Specializatio Perusahaan dan
Ukuran n Independensi Auditor
Perusahaan dan 2. Audit berpengaruh secara
Independensi Tenure, simultan terhadap
Auditor terhadp 3. Ukuran Kualitas Audit pada
Kualitas Audit Perusahaan perusahaan
pada Perusahaan 4. Independensi manufaktur yang
Manufaktur yang Auditor terdaftar di BEI tahun
terdapat di BEI 2011-2013
Dependen :
Kualitas Audit
Dedy Pengaruh audit Independen : Audit tenure, audit
Sulastono tenure, audit 1. Audit Tenure, switching, ukuran
(2015) switching, ukuran 2. Audit kantor akuntan
perusahaan, Switching, publikdan komite
ukuran kantor 3. Ukuran audittidak
akuntan publik, Perusahaan, berpengaruh positif
dan komite audit 4. Ukuran Kantor terhadap kualitas
terhadap kualitas 5. Akuntan audit, sedangkan
audit pada Publik ukuran perusahaan
perusahaan 6. Komite Audit berpengaruh positif
makanan dan
terhadap kualitas audit
minuman di Bursa
Dependen :
Efek Indonesia
Kualitas Audit
tahun 2010-2014

Perbedaan penelitian ini, dengan penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan populasi dan sampel pada Perusahaan

Perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2012

sampai dengan2014 sedangkan penelitian terdahulu menggunakan populasi dan

sampel pada perusahaan yang berbeda dan tahun yang berbeda.

2.Penelitian ini menggunakan variabel independen yang berbeda dengan

penelitian terdahulu.

20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
2.3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini menggambarkan secara

garis besar suatu rangkaian pemikiran yang didasarkan pada telaah pustaka dan

penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan kualitas audit. Untuk

menggambarkan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen

yang akan diteliti, maka dikemukakan suatu kerangka konseptual. Dimana H1,

H2, dan H3 menggambarkan pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen secara parsial.

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Spesialisasi Auditor H1

(X1)

Rotasi Audit H2 Kualitas Audit

(X2) (Y)

Ukuran KAP H3

(X3)

21

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Keterangan Gambar 2.1 :

Spesialisasi Auditor (X1) dan Ukuran KAP (X3) terhadap kualitas audit

(Y) dipengaruhi oleh teori keagenan yang menyatakan hubungan principal dan

agen agar selalu berupaya memenuhi kepuasan dan keinginanprincipaldengan

memlih auditor yang dapat memberikan citra manajemen yang baik dimata

pemegang saham. Kualitas pelayanan jasa auditor yang diberikan dalam

memberikan hasil laporan audit menjadi dasar pertimbangan utama dalam

menyeleksi auditor. Pertimbangan pemilihan auditor spesialis serta auditor yang

berasal dari KAP Big-4 akan menjadi pilihan manajemen demi menjamin

kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.

Sedangkan Rotasi audit (X2) terhadap kualitas audit (Y) berhubungan

dengan teori kepatuhan yang menyatakan tuntutan akan kepatuhan dalam

mematuhi peraturan dalam rangka peningkatan kualitas audit. Peraturan ini

dimaksudkan untuk meminimalkan terjadinya skandal keuangan yang melibatkan

auditor.

2.3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah dan

masih harus dibuktikan kebenarannya. Menurut Purwanto dan Sulityastuti (2007),

“hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu

masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu kebenarannya)

sehingga harus diuji secara empiris”.Dikatakan sementara, karena jawaban yang

diberikan hanya berdasarkan fakta-fakta empris yang diperoleh melalui

22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pengumpulan data. Rumusan masalah dalam peneltian biasanya disusun dalam

bentuk kalimat pernyataan.Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka

konseptual, maka hipotesis penelitian ini adalah :

2.3.2.1 Hubungan Antara Spesialisasi Auditor terhadap Kualitas Audit

Teori Agensi menyatakan bahwa manajemen sebagai agen mempunyai

tanggung jawab untuk memenuhi kepuasan pihak pemegang saham sebagai

principal. Maka dari itu, pihak manajemen dapat memilih auditor yang memiliki

spesialisasi di bidang industri tertentu yang sesuai dengan perusahaan tersebut.

Sehingga bisa mendapatkan hasil kualitas audit yang baik.

Elder, Lowensohn, dan Reck (2005 : 7) menyatakan bahwa auditor

spesialis memiliki kualitas audit yang lebih tinggi dan entitas yang mengadopsi

kebijakan rotasi cenderung memiliki kualitas audit yang lebih tinggi. Sejalan

dengan penelitian Elder, Lowensohn, dan Reck (2005 : 9), Panjaitan (2014) juga

menyatakan bahwa auditor spesialis lebih memungkinkan untuk mendeteksi

kekeliruan dan penyimpangan dari auditor non spesialis sehingga cenderung dapat

memberikan hasil audit yang lebih berkualitas dibandingkan auditor yang non

spesialis. Spesialisasi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas

audit atas pemeriksaan laporan keuangan pada perusahaan-perusahaan.

Penelitian terdahulu menyatakan bahwa dengan memilih auditor yang

memiliki spesialisasi dibidang tertentu akan memberikan kualitas audit yang lebih

baik karena auditor spesialisasi industri memiliki pengalaman serta kemampuan

menanggulangi risiko di bidang industri tertentu dengan lebih baik.

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Atas dasar diatas maka hipotesis spesialisasi auditor dalam penelitian ini

dinyatakan sebagai :

H1: Spesialisasi Auditor berpengaruhterhadap Kualitas Audit

2.3.2.2 Hubungan Antara Rotasi Audit terhadap Kualitas Audit

Teori kepatuhan menyatakan tuntutan akan kepatuhan dalam rotasi audit

untuk mematuhi peraturan pemerintah, diharapkan dapat meningkatkan kualitas

audit.

Menurut penelitian Fierdha (2015), semakin tinggi rotasi audit perusahaan

akan mengakibatkan menurunnya peluang kualitas audit perusahaan.

Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih

(2014), berdasarkan hasil penelitian tersebut maka rotasi auditor berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kualitas hasil audit oleh auditor independen atas

laporan keuangan klien. Hubungan signifikansi antara rotasi auditor KAP dengan

kualitas audit yang terkait dengan laporan auditan, hal ini menyimpulkan bahwa

kebijakan mendukung rotasi memiliki efek positif pada kualitas laporan auditan

karena memungkinkan untuk pendekatan yang dapat menyegarkan dan

mengembalikan kepercayaan publik terhadap fungsi audit.

Penelitian terdahulu menyatakan bahwa dengan adanya peraturan

mengenai kualitas audit memberikan dampak positif terhadap peningkatan

kualitas audit. Peningkatan kualitas ini didukung dengan asumsi bahwa semakin

lama terjalin hubungan baik antara auditor dengan kliennya akan mengurangi

independensi auditor.

24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Atas dasar diatas maka hipotesis spesialisasi auditor dalam penelitian ini

dinyatakan sebagai :

H2: Rotasi Audit berpengaruhterhadap Kualitas Audit

3.3.2.3 Hubungan Antara Ukuran KAP terhadap Kualitas Audit

Teori Agensi menyatakan bahwa manajemen sebagai agen mempunyai

tanggung jawab untuk memenuhi kepuasan pihak pemegang saham sebagai

principal. Maka dari itu, pemilihan auditor yang berasal dari KAP besar

diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas audit, karena

auditor yang berasal dari KAP Big-4 dianggap memiliki pengalaman yang lebih

banyak dibandingkan tidak berasal dari KAP Big-4.

Berdasarkan Penelitian tentang ukuran KAP dilakukan oleh Giri (2010)

menyatakan bahwa KAP yang berafiliasi dengan KAP Internasional (KAP Big-4)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini berarti semakin

besar ukuran KAP maka akan menghasilkan kualitas audit yang lebih baik.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Nindita dan Siregar (2012),

ukuranKAP tidak berpengaruh signifikan terhadapkualitas audit yang diukur

dengan nilai akrualdan ukuran KAP juga tidak memiliki pengaruhterhadap

probabilitas penerbitan laporan auditgoing concern. Artinya bahwa tidak terdapat

perbedaankualitas akrual bagi perusahaan yangdiaudit oleh KAP yang besar, baik

itu KAP Big 4maupun KAP Non-Big 4.

Penelitian terdahulu menyatakan bahwa dengan memilih auditor yang

berafiliasi dengan KAP Big-4 akan memberikan kualitas audit yang lebih baik

25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


karena auditor yang berafiliasi dengan KAP Big-4 memiliki pengalaman baik

ditingkat nasional maupun tingkat internasional serta kemampuan pengambilan

keputusan yang lebih baik.

Atas dasar diatas maka hipotesis spesialisasi auditor dalam penelitian ini

dinyatakan sebagai :

H3: Ukuran KAP berpengaruhterhadap Kualitas Audit

26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2009 : 43) “metode penelitian diartikan sebagai cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Berdasarkan pendekatannya penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data berbentuk angka

atau data yang diangkakan. Sedangkan berdasarkan sifatnya penelitian ini

merupakan penelitian asosiatif kausal. “Penelitian asosiatif kausal adalah suatu

penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain

yang mempunyai hubungan sebab akibat”

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

adalahspesialisasi auditor, rotasi audit, dan ukuran KAP. Sedangkan, variabel

dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data – datalaporan keuangan

tahunan yang telah di audit pada Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui

situswww.idx.co.id. Data yang ditelitii adalah perusahaan perbankanyang terdaftar di

Bursa Efek Indonesi (BEI) dari tahun 2012 sampai 2014. Waktu penelitian ini

dimulai dari tahun 2016.

27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.3. Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 – 2014.

b. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Variabel bebas (independent variable) yaitu spesialisasi auditor, rotasi audit

dan ukuran kantor akuntan publik.

2. Variabel terikat (dependent variable) yaitu kualitas audit.

3.4 Definisi Operasional

Definisi Operasional yang digunakan dalam penelitian kali ini yaitu

variabel dependen kualitas audit dan variabel independen spesialisasi auditor,

rotasi audit, dan ukuran KAP.

3.4.1 Kualitas Audit

Kualitas audit merupakan kemungkinan atau probabilitas auditor mampu

mengungkapkan dan melaporkan suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi

kliennya.

Kualitas audit dalam penelitian ini menggunakan proksi opini going

concern.Opini audit going concern adalah opini yang dikeluarkan oleh auditor

untuk menilai apakah ada kesangsian tentang kemampuan perusahaan untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Menurut Simangunsong (2015), opini

yang termasuk dalam opini audit going concern ini adalah opini audit wajar tanpa

28

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pengecualian dengan pernyataan going concern (going concern unqualified

opinion) dan going concern disclaimer opinion.Variabel kualitas audit diukur

dengan menggunakan variabel dummy dengan melihat kecenderungan auditor

untuk menerbitkan opini going concern . Jika perusahaan klien menerima opini

going concern maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien tidak

menerima opini going concern diberikan nilai 0 (Jackson, Moldrich, dan Roebuck

(2008 : 40)).

3.4.2 Spesialisasi Auditor

Auditor yang memiliki spesialisasi di bidang tertentu dalam melakukan

audit laporan keuangan kliennya memiliki pemahaman dan pengetahuan yang

lebih tinggi dibandingkan dengan auditor yang tidak memiliki spesialisasi.

Oleh karena itu variabel spesialisasi auditormengacu pada penelitian yang

dilakukan oleh Siahaan (2016) diukur dengan kemungkinan bahwa perusahaan

sampel menggunakan KAP spesialisasi industri atau tidak.Variabel ini diukur

dengan menggunakan variabel dummy.Nilai 1 jika perusahaan diaudit oleh auditor

spesialis, dan 0 jika perusahaan di audit oleh auditor non spesialis. Pemilihan

KAP didasarkan semakin banyak KAP berkerjasama dengan perusahaan-

perusahaan dengan aset yang tinggi pada suatu industri, maka disebut KAP

spesialis dalam industri tersebut. Pengukuran spesialisasi dengan melihat market

share (pangsa pasar) minimal 10% dari jumlah klien perusahaan yang diaudit

suatu KAP pada industri tertentu.

29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.4.3 Rotasi Audit

Rotasi audit merupakan pergantian kantor akuntan publik dimana akuntan

publik di Indonesia hanya dapat mengaudit laporan keuangan perusahaan

maksimal tiga tahun berturut-turut. Oleh karena itu, variabel rotasi audit mengacu

pada penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih dan Rohman (2014) yaitu rotasi

audit diukur dengan menggunakan variabel dummy yaitu nilai 1 jika terjadi rotasi

auditor; nilai 0 jika tidak terjadi rotasi auditor.

3.4.4 Ukuran KAP

Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan besar kecilnya KAP yang

dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan Big 4 dan

KAP yang tidak berafiliasi dengan Big 4.Oleh karena itu, variabel Variabel

Ukuran KAP mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Sulastono (2016)

yaitu diukur dengan menggunakan dummy variabel. Jika perusahaan diaudit oleh

KAP Big 4 maka akan diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan diaudit oleh

KAP non Big 4 maka diberikan nilai 0.

Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Indikator Variabel

Nama Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

Kualitas audit Diproksikan dengan Diukur dengan Nominal


(Y) kecenderungan menggunakan variabel
auditor menerbitkan dummy yaitu nilai 1 jika
Opini Going terjadi jika opini Audit
Concern Going Concern; nilai 0
jika opini Audit non Going
Concern.

30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Spesialisasi Auditor-auditor ahli Variabel ini diukur dengan Nominal
Auditor (X1) dan memiliki banyak menggunakan variabel
pengalaman dummy.Jika perusahaan
mengaudit diaudit oleh auditor
perusahaan dalam spesialis = 1, jika diaudit
industri tertentu oleh auditor bukan
spesialis = 0
Rotasi Audit Pergantian KAP Diukur dengan Nominal
(X2) yangdilakukan menggunakan variabel
diukur dummy yaitu nilai 1 jika
denganmenggunakan terjadi rotasi auditor; nilai
variabel dummy 0 jika tidak terjadi rotasi
auditor.

Ukuran KAP Dibagi menjadi dua, Jika perusahaan diaudit Nominal


(X3) yaitu KAP yang oleh KAP the Big 4 =1,
berafiliasi dengan jika diaudit oleh KAP non-
KAP the big 4 dan Big 4 = 0
KAP non the big 4

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, benda-benda yang

menarik peneliti untuk ditelaah. Populasi yang dipilih peneliti untuk ditelaah akan

menjadi pembatas dari hasil penelitian yang diperoleh. Artinya, penelitian hanya

akan berlaku pada populasi yang dipilih. Menurut Indrawati (2015 : 17), Seorang

peneliti hanya dapat menyimpulkan hasil penelitiannya untuk populasi yang telah

dipilihnya. Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah perushaan

perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

2014. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 31.

Sampel adalah anggota populasi yang terpilih untuk dilibatkan dalam

penelitian, baik untuk diamati, diberi perlakuan, maupun dimintai pendapattentang

yang sedang diteliti. Penelitian jarang mengambil seluruh anggota populasi untuk

31

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


diteliti karena biasanya jumlah anggota populasi akan memerlukan dana, waktu,

dan energi yang sangat banyak (Indrawati (2015 : 18))

Metode pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling.

Purposive sampling merupakan pengambilan sampel yang disesuaikan dengan

tujuan dan kriteria penelitian. Kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel

adalah sebagai berikut:

a. Merupakan perusahaan perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

tahun 2012-2014.

b. Perusahaan perbankan yang memiliki laporan audit dan laporan tahunan dan

melaporkan laporan audit dan laporan tahunannya secara lengkap di Bursa

Efek Indonesia untuk tahun 2012-2014

c. Telah terdaftar dan menerbitkan laporan audit dan laporan tahunan nya di Bursa

Efek Indonesia sejak tahun 2010.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka penelitian memperoleh sampel

sebanyak 27 perusahaan perbankanyang menjadi sampel penelitian adalah 81 unit

yaitu 27 perusahaan x 3 tahun.

3.6 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder ini diperoleh dari website www.idx.co.id berupa data laporan keuangan

tahunan yang telah diaudit pada perusahaan perbankandi Bursa Efek Indonesia

(BEI) yang terdaftar sebelum tahun 2012. Penelitian ini mengolah data laporan

keuangan perusahan perbankandari tahun 2012 sampai tahun 2014.

32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah metode dokumentasi yaitu proses perolehan dokumen dengan

mengumpulkan, mencatat serta mempelajari dokumen-dokumen dan data-data

sekunder yang berupa laporan keuangan auditan dari perusahaan perbankan yang

terdaftar di BEI. Sedangkan untuk telaah pustaka diperoleh dari penelitian dan

literatur lain.

3.7.1 Kualitas Data

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

laporan audit tahunan yang diterbitkan setiap perusahaan perbankan setiap tahun

untuk periode 2012-2014, dan di posting ke Bursa Efek Indonesia (BEI) yang di

akses melalui situs www.idx.co.id, sehingga data yang didapat memiliki tingkat

kepercayaan dan keaslian yang tinggi dan dapat dibuktikan.

3.8 Teknik Analisis Data

Menurut Siahaan (2016), tujuan dari analisis data adalah mendapatkan

informasi relevan yang terkandung didalam data tersebut dan menggunakan

hasilnya untuk memecahkan masalah.Pengujian hipotesis juga menggunakan

analisis regresi logistik (Iogistic Regression).

Menurut Ghozali (2013 : 44) logistic regression sebenarnya mirip dengan

analisis diskriminan yaitu menguji apakah probabilitas variabel terikat

dapatdiprediksi dengan variabel bebasnya.

33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Alasan menggunakan regresi logistik adalah variabel dependen merupakan

variabel dummy, yaitu hanya terdiri atas dua nilai, yang mewakili kemunculan

atau tidak adanya suatu kejadian yang biasanya diberi angka 0 atau angka 1.

Tahapan analisis regresi logistik (Iogistic Regression) diantaranya dilakukan

pengujian kelayakan model regresi, menilai kelayakan model regresi (Goodness of

Fit Test), menilai model fit (Overall Model Fit), dan uji regresi. Metode analisis

data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah statistik

deskriptif yang digunakan untuk memberikan gambaran mengenai variabel-

variabel dalam penelitian ini. Berikut ini penjelasan mengenai metode analisis

dalam penelitian ini.

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum (Ghozali,

2013 : 40).

3.8.2.Uji Multikolinearitas

Regresiyang baik adalah regresidengan tidak adanya gejala korelasi yang

kuat antara variabel bebasnya. Multikolinearitasmerupakan situasiadanya korelasi

antar variabel – variabel independen yang satu dengan yang lainnya.

Menurut Ghozali (2013 : 140), gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai

korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,90, jika dibawah nilai

tersebut, maka data lepas dari gejala multikoliniearitas. Analisis regresi logistik

menggunakan matriks korelasi.

34

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.8.3Analisis Regresi Logistik

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitas

audit yang dihasilkan dari opini audit Going Concern dan opini audit Non Going

Concern. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

spesialisasi auditor, rotasi audit, dan ukuran kantor akuntan publik. Variabel

independen tersebut merupakan campuran variabel non-metrik sehingga Regresi

Logistik digunakan. Model Regresi Logistik dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:
𝑝
K. Audit = ln ( ) = α + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + 𝑒
1−𝑝

Keterangan:

𝑝
K.Audit = ln (1−𝑝) = Kualitas Audit (variabel dummy, 1 jika opini Audit

Going Concern; nilai 0 jika opini Audit non Going

Concern).

α = Konstanta

𝛽 = Koefisien Model Regresi

𝑋1 = Spesialisasi Auditor (variabel dummy, 1 jika diaudit

KAP spesialis dan 0 jika tidak diaudit KAP non

spesialis)

𝑋2 = Rotasi Auditor (variabel dummy, 1 jika melakukan

rotasi, 0 jika tidak melakukan rotasi)

𝑋3 = Ukuran KAP (variabel dummy, 1 jika perusahaan di

audit oleh Big 4 dan 0 jikatidak)

e = Residual error.

35

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.8.3.1. Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit

Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit menguji H0 bahwa data

empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model

dengan data sehingga model dapat diaktakan fit). Jika nilai Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of Fit test statistic sama dengan atau kurang dari 0.05,

maka H0 ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai

observasinya sehingga Goodness Fit model tidak baik karena model tidak dapat

memprediksi nilai observasinya (Ghozali, 2013 : 160).

3.8.3.2. Overall Fit Model

Untuk menilai keseluruhan model (overall model fit) dengan menggunaan

Log likehood value yaitu dengan membandingkan antara -2Log Likehood pada

saat model hanya memasukkan konstanta dengan nilai -2 Log Likehood (block

number = 0) dengan pada saat model memasukkan konstanta dan variabel bebas

(block number = 1). Apabila nilai -2 Log Likehood (block number = 0) > nilai -2

Log Likehood (block number = 1), maka keseluruhan model menunjukkan model

regresi yang baik. Penurunan -2Log Likehood menunjukkan model semakin

baik(Ghozali, 2013).

3.8.3.3. Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Nagelkerke R Square merupakan pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar variabel independen mampu menjelaskan dan

mempengaruhi variabel dependen. Nagelkerke R Square merupakan modifikasi

36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya yang bervariasi

dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan

Snell’s R2 dengan nilai maksimumnya kemudian diinterpretasikan seperti nilai R2

pada multiple regression (Ghozali, 2013 : 140).

3.8.4 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji Wald)

Uji statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variabel

dependen (Ghozali, 2013 : 170).Pada regresi logistik, untuk menguji signifikansi

pengaruh parsial menggunakan uji Wald. Dalam uji Wald, statistik yang diuji

adalah statistik Wald (Wald statistic). Nilai statistik dari uji Wald berdistribusi

chi-kuadrat. Statistik Wald digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi

setiap koefisien secara statistik.

37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi

berdasarkan variabel spesialisasi auditor, rotasi audit, ukuran kantor akuntan

publik, kualitas audit. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran

sampel sebagai berikut.

Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Spesialisasi Auditor, Rotasi Audit, Ukuran
Kantor Akuntan Publik, dan Kualitas Audit

Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Kualitas Audit (Y) 81 0 1 .94 .242
Spesialisasi Auditor 81 0 1 .94 .242
(X1)
Rotasi Audit (X2) 81 0 1 .20 .401
Ukuran Kantor 81 0 1 .78 .418
Akuntan Publik (X3)
Valid N (listwise) 81

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa :

1. Jumlah unit analisis (N) dalam penelitian adalah sebanyak 81 unit analisis yang

terdiri dari 27 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dari tahun 2012-2014.

38

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2. Variabel independen berupa Kualitas Audit (Y)pada perusahaan perbankan

yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar

0dan nilai maksimum sebesar 1, sedangkan nilai rata-rata sebesar 0,94 dengan

standar deviasi sebesar 0,242.Nilai terkecil (minimum) diberikan kepada

perusahaan yang tidak mendapat opini going concern sedangkan nilai terbesar

(maximum) diberikan kepada perusahaan yang mendapat opini going concern.

3. Variabel independen berupa Spesialisasi Auditor (X1)pada perusahaan

perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai minimum

sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1, sedangkan nilai rata-rata sebesar 0,94

dengan standar deviasi sebesar 0,242.Nilai terkecil (minimum) diberikan

kepada perusahaan yang tidak diaudit oleh auditor spesialis industri sedangkan

nilai terbesar (maximum) diberikan kepada perusahaan yang diaudit oleh

auditor spesialis industri.

4. Variabel independen berupa Rotasi Audit (X2)pada perusahaan perbankan yang

menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar 0dan

nilai maksimum sebesar 1, sedangkan nilai rata-rata sebesar 0,20 dengan

standar deviasi sebesar 0,401.Nilai terkecil (minimum) diberikan kepada

perusahaan yang tidak melakukan rotasi audit sedangkan nilai terbesar

(maximum) diberikan kepada perusahaan yang melakukan rotasi audit.

5. Variabel dependen berupa Ukuran Kantor Akuntan Publik (X3)pada

perusahaan perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki nilai

minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1, sedangkan nilai rata-rata

sebesar 0,78 dengan standar deviasi sebesar 0,418.Nilai terkecil (minimum)

39

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


diberikan kepada perusahaan yang tidak diaudit oleh KAP Big Four sedangkan

nilai terbesar (maximum) diberikan kepada perusahaan yang diaudit oleh KAP

Big Four.

4.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi antara variabel independen ditemukan adanya korelasi. Regresi yang baik

adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel

bebasnya. Multikolinearitasmerupakan situasi adanya korelasi antar variabel-

variabel independen yang satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian ini,gejala

multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi antar variabel yang terdapat

dalam matriks korelasi. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2
Uji Multikolinearitas dengan Matriks Korelasi
X1 X2 X3
X1 1.000 .000 .000
X2 .000 1.000 .000
X3 .000 .000 1.000

Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen

lebih besar dari 0,90 (Ghozali, 2013). Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui nilai

korelasi sebesar 0, dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa model regresi lolos dari

uji gejala multikolinieritas.

40

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.3 Menguji Kecocokkan Model Regresi Logistik terhadap Datadengan -

2log-likelihood dan Hosmer-Lemeshow

Dalam regresi logisitik, hasil selisih statistik -2log-likelihood antara model

regresi logistik yang menggunakan satu set variabel bebas dan model yang lebih

sederhana (simpler model) dapat digunakan untuk mengetahui apakah model

regresi logistik yang menggunakan satu set variabel bebas lebih baik dalam hal

mencocokkan atau menyesuaikan data dibandingkan model regresi logistik yang

sederhana. Jika statistik -2log-likelihood pada model regresi logistik yang

menggunakan satu set variabel bebas lebih kecil dibandingkan model yang lebih

sederhana, maka model regresi logistik yang menggunakan satu set variabel bebas

lebih baik dalam hal mencocokkan data dibandingkan model yang lebih sederhana

tersebut.

Tabel 4.3
Nilai -2 Log likelihood (-2 LL Awal)
Iteration Historya,b,c
-2 Log Coefficients
Iteration likelihood Constant
Step 0 1 43.413 1.753
2 37.951 2.436
3 37.540 2.689
4 37.535 2.721
5 37.535 2.721

41

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.4
Nilai -2 Log likelihood (-2 LL Akhir)
Iteration Historya,b,c,d
Coefficients
-2 Log Constan
Iteration likelihood t X1 X2 X3
Step 1 1 29.150 -1.132 3.117 .066 -.068
2 18.401 -1.165 4.256 .205 -.212
3 15.693 -.834 4.906 .535 -.552
4 15.013 -.179 5.174 1.176 -1.207
5 14.783 .728 5.200 2.074 -2.114
6 14.693 1.702 5.194 3.044 -3.089
7 14.659 2.691 5.193 4.032 -4.078
8 14.647 3.687 5.193 5.027 -5.073
9 14.642 4.685 5.193 6.025 -6.071
10 14.640 5.684 5.193 7.024 -7.071
11 14.640 6.684 5.193 8.024 -8.070
12 14.640 7.684 5.193 9.024 -9.070
13 14.639 8.684 5.193 10.024 -10.070
14 14.639 9.684 5.193 11.024 -11.070
15 14.639 10.684 5.193 12.024 -12.070
16 14.639 11.684 5.193 13.024 -13.070
17 14.639 12.684 5.193 14.024 -14.070
18 14.639 13.684 5.193 15.024 -15.070
19 14.639 14.684 5.193 16.024 -16.070
20 14.639 15.684 5.193 17.024 -17.070

42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.5
Uji Model Fit
Nilai -
2Loglikelihood Keterangan
Awal Akhir
Adanya penurunan nilai antara -2LL awal (initial-2LL
function) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya (-
2LL akhir) menunjukkan bahwa model yang
dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2013 : 140).
Penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa
model penelitian ini dinyatakan fit, artinya
37,535 14,639 penambahan-penambahan variabel bebas yaitu
spesialisasi auditor, rotasi audit, dan ukuran kantor
akuntan publik ke dalam model logisitk akan
memperbaiki model fit dalam penelitian ini (model fit
atau layak).

Berdasarkan Tabel 4.5, penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa

model penelitian ini dinyatakan fit, artinya penambahan-penambahan variabel

bebas yaitu spesialisasi auditor, rotasi audit, dan ukuran kantor akuntan publik ke

dalam model logisitk akan memperbaiki model fit dalam penelitian ini (model fit

atau layak).

Tabel 4.6
Hosmer and Lemeshow Test
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 .000 3 1.000

Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai Sig. atau probabilitas 1,000. Perhatikan

bahwa karena nilai probabilitas, yakni 1,000 lebih besar dibandingkan tingkat

signifikansi, yakni 0,05, maka secara keseluruhan model telah memenuhi

persyaratan kelayakan model.

43

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.4 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Dalam regresi logistik, dapat digunakan statistik Nagelkerke’s R2untuk mengukur

kemampuan model regresi logistik dalam mencocokkan atau menyesuaikan data.

Dengan kata lain, nilai statistik dari Nagelkerke’s R2dapat diinterpretasikan

sebagai suatu nilai yang mengukur kemampuan variabel-variabel bebas dalam

menjelaskan atau menerangkan variabel tak bebas. Tabel 4.8 menyajikan nilai

statistik dari Nagelkerke’s R2.

Tabel 4.7
Nagelkerke R Square
Model Summary
-2 Log Cox & Snell Nagelkerke R
Step likelihood R Square Square
1 14.639a .246 .664
a. Estimation terminated at iteration number 20
because maximum iterations has been reached. Final
solution cannot be found.

Berdasarkan Tabel 4.7, nilai statistik Nagelkerke R Square 0,664. Nilai tersebut

diinterpretasikan sebagai kemampuan spesialisasi auditor, rotasi audit, dan ukuran

kantor akuntan publik dalam mempengaruhi kualitas audit sebesar 66,4%, sisanya

33,6% dijelaskan oleh variabel-variabel atau faktor-faktor lain.

4.5 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji Wald)

Dalam regresi linear, baik sederhana maupun berganda, uji 𝑡 digunakan untuk

menguji signifikansi dari pengaruh parsial. Pada regresi logistik, uji signifikansi

pengaruh parsial dapat diuji dengan uji Wald.Dalam uji Wald, statistik yang diuji

44

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


adalah statistik Wald (Wald statistic). Nilai statistik dari uji Wald berdistribusi

chi-kuadrat.

Tabel 4.8
Uji Signifikansi Pengaruh Parsial
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a X1 5.193 1.507 11.868 1 .001 180.000
X2 17.024 9630.485 .000 1 .999 2.473E7
X3 -17.070 9126.679 .000 1 .999 .000
Constant 15.684 9126.679 .000 1 .999 6478599.18
8
a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3.

Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh persamaan regresi logistik sebagai berikut.


𝑝
K. Audit = ln ( ) = α + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + 𝑒
1−𝑝

𝑝
K. Audit = ln ( ) = 15,684 + 5,193𝑋1 + 17,024𝑋2 − 17,070𝑋3 + 𝑒
1−𝑝

Keterangan :

𝑝
K.Audit =ln (1−𝑝) = Kualitas Audit (variabel dummy, 1 jika opini Audit

Going Concern; nilai 0 jika opini Audit non Going

Concern).

α = Konstanta

𝛽 = Koefisien Model Regresi

𝑋1 = Spesialisasi Auditor (variabel dummy, 1 jika diaudit

KAP spesialis dan 0 jika tidak diaudit KAP non

spesialis)

45

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


𝑋2 = Rotasi Auditor (variabel dummy, 1 jika melakukan

rotasi, 0 jika tidak melakukan rotasi)

𝑋3 = Ukuran KAP (variabel dummy, 1 jika perusahaan di

audit oleh Big 4 dan 0 jikatidak)

e = Residual error

Berdasarkan Tabel 4.8, diketahui :

H1 : Spesialisasi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.

 Nilai koefisien dari spesialisasi auditor sebelumnya 5,193, yakni bernilai

positif, maka spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas

audit. Diketahui nilai Sig. dari spesialisasi auditor adalah 0,001 < 0,05,

maka spesialisasi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas

audit.Hal ini menunjukan H1 diterima karena spesialisasi auditor

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kualitas audit.

 Penelitian terdahulu juga menyatakan bahwaauditor spesialis lebih

memungkinkan untuk mendeteksi kekeliruan dan penyimpangan daripada

auditor non spesialis sehingga cenderung memberikan hasil audit yang

lebih berkualitas dibandingkan auditor non spesialis. Hal ini sejalan

dengan hasil penilitian ini dimana menyatakan adanya pengaruh

signifikan antara spesialisasi auditor terhadap kualitas audit. Adanya

pengaruh dimana semakin tinggi kemampuan auditor spesialis dalam

mengaudit industri tertentu, maka akan menghasilkan kualitas audit yang

lebih tinggi.

46

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


H2 : Rotasi audit berpengaruh terhadap kualitas audit.

 Nilai koefisien dari rotasi audit sebelumnya 17,024, yakni bernilai positif,

maka rotasi audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Diketahui

nilai Sig. dari rotasi audit adalah 0,999 > 0,05, maka rotasi audit tidak

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukan H2

ditolak karena rotasi audit berpengaruh secara positif tetapi tidak

signifikan terhadap kualitas audit.

 Penelitian terdahulu menyatakan bahwa dengan adanya peraturan

mengenai kualitas audit memberikan dampak positif terhadap peningkatan

kualitas audit. Peningkatan kualitas ini didukung dengan asumsi bahwa

semakin sering terjadi rotasi audit, maka independensi auditor akan

semakin terjaga sehingga menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi.

Hal ini sejalan dengan penelitian ini yang menyatakan bahwa rotasi audit

berpengaruh positif terhadap kualitas audit walaupun tidak signifikan, ini

berarti adanya pengaruh kecil yang menyatakan bahwa dengan terjadinya

rotasi audit, maka kualitas audit yang dihasilkan akan lebih baik.

H3 : Ukuran kantor akuntan publik berpengaruh terhadap kualitas audit.

 Nilai koefisien dari ukuran kantor akuntan publik sebelumnya -17,070,

yakni bernilai negatif, maka ukuran kantor akuntan publik berpengaruh

negatif terhadap kualitas audit. Diketahui nilai Sig. dari ukuran kantor

akuntan publik adalah 0,999 > 0,05, maka ukuran kantor akuntan publik

tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukan

47

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


H3 ditolak karena ukuran kantor akuntan publik berpengaruh secara negatif

tetapi tidak signifikan terhadap kualitas audit.

 Penelitian terdahulu menyatakan bahwa dengan memilih auditor yang

berafiliasi dengan KAP Big 4 akan memberikan kualitas audit yang lebih

baik karena auditor yang berafiliasi dengan KAP Big 4 memiliki

pengalaman baik ditingkat nasional maupun tingkat internasional serta

kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik. Hal ini berbanding

terbalik dengan penelitian ini, dimana pada penelitian ini KAP Big 4

berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kualitas audit

sehingga dalam penelitian ini dinyatakan bahwa KAP nonBig 4 lebih

sering memberikan opini yang lebih baik daripada KAP big 4 dalam hal

kualitas audit, walaupun demikian pengaruhnya tidak signifikan.

48

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh spesialisasi auditor,

rotasi audit, dan ukuran kantor akuntan publik terhadap kualitas audit secara

parsial. Penelitian ini menggunakan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2012-2014 sebagai populasi penelitian yaitu 81perusahaan

perbankan dan 27 perusahaan yang memenuhi kriteria menjadi sampel penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa hal yang dapat

disimpulkan antara lain:

1. Variabel spesialisasi audit berpengaruh secara positifsignifikan terhadap

kualitas audit.

2. Variabel rotasi audit berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan terhadap

kualitas audit.

3. Variabel ukuran kantor akuntan publik berpengaruh secara negatif tetapi tidak

signifikan terhadap kualitas audit.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Peneliti hanya menggunakan 1 variabel dependen dan 3 variabel independen.

2. Tahun pengamatan yang digunakan hanya 3 tahun sehingga belum cukup

untuk menentukan bagaimana penilaian kualitas audit.

49

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3. Jumlah sampel perusahaan yang dijadikan obyek penelitian hanya berasal dari

satu jenis industri saja (perbankan), sehingga tidak dapat digeneralisasi untuk

keseluruhan jenis industri go public di BEI.

5.3 Saran

Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk peneliti selanjutnya yang

melakukan penelitian berkaitan dengan kualitas audit:

1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan menambah variabel lain yang berkaitan

erat secara teori terhadap variabel kualitas auditserta memperluas ruang

lingkup penelitian, agar hasil penelitian dapat diperluas. Hal ini dimaksudkan

agar hasil penentuankualitas auditlebih baik lagi.

2. Bagi peneliti selanjutnya juga disarankan menambah periode dan jumlah

sampel penelitian serta berfokus pada industri yang lebih banyak sehingga

hasilnya lebih akurat.

3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan proksi lain dalam pengukuran

masing-masing variabel dalam penelitian agar dapat ditentukan proksi mana

yang hasilnya lebih akurat.

50

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Arens, A. A., & Loebbecke, J. K. (2011). Auditing, an Integrated Approach. (7th


Edition). Upper Saddle River, New Yersey: Prentice-Hall, Inc.

Badan Pengawas Pasar Modal. (2002).Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar


Modal Tentang Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa Audit di
Pasar Modal (Nomor: KEP- 20 /PM/2002). Jakarta : Badan Pengawas
Pasar Modal. Diakses dari http://180.247.119.246.

Badan Pengawas Pasar Modal. (2003). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal Tentang Pendaftaran Akuntan yang Melakukan Kegiatan di Pasar
Modal (Nomor: KEP-34/PM/2003). Jakarta : Badan Pengawas Pasar
Modal. Diakses dari https://www.coursehero.com.

Dalimunthe, M. F. (2015). Analisis Pengaruh Auditor Industry Specialization,


Audit Tenure, Ukuran Perusahaan dan Independensi Auditor Terhadap
Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di
BEI(Skripsi). Tersedia dari University of Sumatera Utara Institutional
Repository Open Access.

DeAngelo, L.E. (1981).Auditor Size and Audit Quality, Journal of Accounting


And Economics, 3,183-199.North Doi:10.1016/0165-4101(81)90002-1.

Elder, R. J., Lowensohn, S.,&Reck, J. L. (2015). Audit Firm Rotation, Auditor


Specialization and Audit Quality in the Municipal Audit Context.
Journal of Governmental & Nonprofit Accounting, 4, 73-100.DOI:
10.2308/ogna-51188.

Dwimilten, E.,&Riduwan, A. (2015). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi


Kualitas Audit. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, 4, 1-20. Diakses dari
https://ejournal.stiesia.ac.id.

Fierdha, H. G.,&Purnamasari, P.(2015). Pengaruh Audit Rotation dan Audit


Tenure terhadap Kualitas Audit dengan Fee Audit sebagai Variabel
Pemoderasi (Studi pasa Manufaktur yang Terdaftar di Bei Tahun 2012-
2014). Jurnal Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba, 1-10.
ISSN:2460-6553.

Ghozali, I., (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi (Edisi 7). Semarang: BadanPenerbit Universitas
Diponegoro

51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Giri, E. F.(2010). Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik (KAP)dan Reputasi
KAP terhadap Kualitas Audit : Kasus Rotasi Wajib Auditor di Indonesia.
Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto,13-15 Oktober:1-26.

Hutabarat, G. (2012). Pengaruh Pengalaman Time Budget Pressure dan Etika


Auditor terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah ESAI, 6.ISSN No. 1978-
6034.

Indrawati.(2015). Metode Penelitian Manajemen Dan Bisnis Konvergensi


Teknologi Komunikasi Dan Informasi.Bandung: PT Refika Aditama.

Jackson, A. B., Moldrich, M., & Roebuck, P. (2010). Mandatory Audit Firm
Rotation and Audit Quality. Managerial Auditing Journal 23, 420-437.
Doi:10.1108/02686900810875721.

Jensen, M.C., & Meckling, W.H.(1976).Theory of the Firm: Managerial Behavior


Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Finance Economics,
3, 305-360. Diakses dari https://papers.ssrn.com.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2003) Keputusan Menteri Keuangan


Republik IndonesiaPerubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor
423/Kmk.06/2002 Tentang Jasa Akuntan Publik (Nomor:
359/KMK.06/2003). Jakarta: Kementerian Keuangan. Diakses dari
https://www.online-pajak.com.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia.(2008). Peraturan Menteri Keuangan


tentang Jasa Akuntan Publik(Nomor : 17/PMK/01/2008).Jakarta:
Kementerian Keuangan. Diakses dari
http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id.

Kurniasih, M.,& Rohman, A. (2014). Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, dan
Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit. Diponegoro Journal of
Accounting. Diakses dari eprints.undip.ac.id.

Lubis, I. (2010). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Medan: Usu Press

Mulyadi.(2010). Auditing (Edisi 6). Jakarta: Salemba Empat.

Nindita, C.,&Siregar, S.V. (2015). Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan


Publik Terhadap Kualitas Audit di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, 14, 91-104. ISSN: 2338-8137

52

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pakpahan, R. (2016). Pengaruh Rotasi Kantor Akuntan Publik Mandatory dan
Voluntary terhadapKualitas Audit dengan Ukuran KAP sebagai Variabel
Pemoderasi pada perusahaan yang terdaftar di BEI2012-2014(Skripsi).
Tersedia dariUniversity of Sumatera Utara Institutional Repository Open
Access.

Panjaitan, C. M.,&Chariri. A. (2014). Pengaruh Tenure, Ukuran KAP, dan


Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Diponegoro Journal of
Accounting. Diakses dari eprints.undip.ac.id.

Purwanto, A.,& Sulistyastuti., D.R. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif: Untuk


Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial. Jogjakarta: Gava
Media

Putri, T.M. (2014). Pengaruh Auditor Tenure, Ukuran Kantor Akuntan Publik,
dan Ukuran Perusahaan Klien terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris
pada Perusahaan Maufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-
2012) (Skripsi). Universitas Diponegoro, Semarang.

Santosa, A.F.,& Wedari., L.K. (2007). Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern.Jurnal
Akuntansi dan Auditing Indoneisa. 11, 141-158. Diakses dari
coursehero.com

Sarwoko, I. (2014). Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Masa Perikatan


audit, Spesialisasi auditor, dan Independensi auditor, Terhadap Kualitas
Audit, dan Implikasinya pada Reputasi Kantor Akuntan
Publik(Disertasi). Universitas Padjadjaran, Bandung: tidak diterbitkan.

Siahaan, R.L.K.H. (2016). Pengaruh Variabel Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi
Auditor, Spesialisasi Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris
pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia)(Skripsi). Universitas Sumatera Utara. Medan

Simangunsong, C. (2015). Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini


Audit Going Concern pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 – 2012(Skripsi). Universitas Sumatera
Utara. Medan

Siregar, B.U. (2016). Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi


Audit, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan
Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI)(Skripsi). Universitas Sumatera Utara. Medan

53

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Siregar, S. V., Amarullah, F., Wibowo, A.,& Anggraita, V. (2012). Audit Tenure,
Auditor Rotation, and Audit Quality : The Case of Indonesia. Asian
Journal of Business and Accounting, 5, 55-74. ISSN:1985-4064.

Sitorus, T. (2016). Analisis Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor terhadap


Deteksi Kecurangan dalam Laporan Keuangan dengan Audit Tenure
sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014(Skripsi). Universitas Sumatera
Utara. Medan.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D).Bandung: Alfabeta.

Sulastono, D. (2016). Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Ukuran


Perusahaan, Ukuran Kantor Akuntan Publik, dan Komite Audit terhadap
Kualitas Audit pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010-2014(Skripsi). Universitas Sumatera Utara,
Medan

Surachman, A. (2016). Panduan Gaya Penulisan Sitiran Karya Ilmiah. Diakses


dari Universitas Gajah Mada, Situs Web Perpustakaan,
http://lib.ugm.ac.id.

(http://www.idx.co.id)
(http://www.sahamok.co.id)

54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN
Lampiran I
Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Perbankan Tahun 2012-2014

NO NAMAPERUSA Tahun KODE KRITERIA


HAAN IPO SAHAM 1 2 3 SAMPEL
1 BankRakyat 2003 AGRO √ √ √ Sampel 1
Indonesia
Agroniaga Tbk
2 PT Bank MNC 2002 BABP √ √ √ Sampel 2
Internasional Tbk.
3 Bank Capital 2007 BACA √ X X X
Indonesia Tbk
4 Bank Central Asia 2000 BBCA √ √ √ Sampel 3
Tbk
5 Bank Bukopin Tbk 2006 BBKP √ √ √ Sampel 4
6 Bank Negara 1996 BBNI √ √ √ Sampel 5
Indonesia Tbk
7 Bank Nusantara 2001 BBNP √ √ √ Sampel 6
Parahyangan Tbk
8 Bank Rakyat 2003 BBRI √ √ √ Sampel 7
Indonesia
(Persero) Tbk
9 Bank Tabungan 2009 BBTN √ √ √ Sampel 8
Negara (Persero)
Tbk
10 PT Bank JTrust 1997 BCIC √ √ √ Sampel 9
Indonesia Tbk.
11 Bank Danamon 1989 BDMN √ √ √ Sampel
Indonesia Tbk 10
12 PT Bank 2001 BEKS √ √ √ Sampel
PembangunanDaer 11
ah Banten Tbk.
13 Bank 2010 BJBR √ X X X
Pembangunan
Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk
14 Bank 2011 BJTM √ X X X

55

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pembangunan
Daerah Jawa
Timur Tbk
15 PT Bank QNB 2002 BKSW √ √ √ Sampel
Indonesia Tbk 12
16 Bank Mandiri 2003 BMRI √ √ √ Sampel
(Persero) Tbk 13
17 Bank Bumi Arta 1999 BNBA √ √ √ Sampel
Tbk 14
18 Bank CIMB Niaga 1989 BNGA √ √ √ Sampel
Tbk 15
19 PT Bank Maybank 1989 BNII √ √ √ Sampel
Indonesia Tbk 16
20 Bank Permata Tbk 1990 BNLI √ √ √ Sampel
17
21 Bank of India 2002 BSWD √ √ √ Sampel
Indonesia Tbk 18
22 Bank Tabungan 2008 BTPN √ √ √ Sampel
Pensiunan 19
Nasional Tbk
23 Bank Victoria 1999 BVIC √ √ √ Sampel
International Tbk 20

24 Bank Artha Graha 1990 INPC √ √ √ Sampel


Internasional Tbk 21

25 Bank Mayapada 1997 MAYA √ √ √ Sampel


Internasional Tbk 22

26 Bank Windu 2007 MCOR √ √ √ Sampel


Kentjana 23
International Tbk

27 Bank Mega Tbk 2000 MEGA √ √ √ Sampel


24

56

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28 Bank OCBC NISP 1994 NISP √ √ √ Sampel
Tbk 25
29 Bank Pan 1982 PNBN √ √ √ Sampel
Indonesia Tbk. 26

30 PT Bank Woori 2006 SDRA √ √ √ Sampel


Saudara Indonesia 27
1906 Tbk.

31 Bank Ekonomi 2008 BAEK √ X X X


Raharja Tbk.

HASIL SELEKSI SAMPEL


NO KRITERIA PENGAMBILAN SAMPEL JUMLAH
1 Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek 27
Indonesia tahun 2012-2014

2 Perusahaan perbankan yang memiliki laporan audit 24


dan laporan tahunan dan melaporkan laporan audit
dan laporan tahunannya secara lengkap di Bursa
Efek Indonesia untuk tahun 2012-2014

3 Telah terdaftar dan menerbitkan laporan audit dan 24


laporan tahunan nya di Bursa Efek Indonesia sejak
tahun 2010
JUMLAH 24

57

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Sampel Penelitian
No. Kode Nama Perusahaan
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga
1 AGRO
Tbk
2 BABP PT Bank MNC Internasional Tbk.
3 BBCA Bank Central Asia Tbk
4 BBKP Bank Bukopin Tbk
5 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk
6 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk
7 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
8 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
9 BCIC PT Bank JTrust Indonesia Tbk.
10 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Pembangunan DaerahBanten
11 BEKS
Tbk.
12 BKSW PT Bank QNB Indonesia Tbk
13 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
14 BNBA Bank Bumi Arta Tbk
15 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk
16 BNII PT Bank Maybank Indonesia Tbk
17 BNLI Bank Permata Tbk
18 BSWD Bank of India Indonesia Tbk
Bank Tabungan Pensiunan Nasional
19 BTPN
Tbk
20 BVIC Bank Victoria International Tbk
21 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk
22 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk
Bank Windu Kentjana International
23 MCOR
Tbk
24 MEGA Bank Mega Tbk
25 NISP Bank OCBC NISP Tbk
26 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk.
PT Bank Woori Saudara Indonesia
27 SDRA
1906 Tbk.

58

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran II

Nilai Variabel Terikat dan Bebas

Kualitas Audit

Kualitas Audit
No. Kode Perusahaan 2012 2013 2014

1 AGRO 1 1 1

2 BABP 1 1 1

3 BBCA 1 1 1

4 BBKP 1 1 1

5 BBNI 1 1 1

6 BBNP 1 1 1

7 BBRI 1 1 1

8 BBTN 1 1 0

9 BCIC 1 1 1

10 BDMN 1 1 1

11 BEKS 1 1 1

12 BKSW 1 1 1

13 BMRI 1 1 1

14 BNBA 1 1 1

15 BNGA 1 1 1

16 BNII 1 1 1

17 BNLI 1 1 1

18 BSWD 1 1 1

19 BTPN 1 1 1

59

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20 BVIC 1 1 1

21 INPC 1 1 0

22 MAYA 1 1 0

23 MCOR 1 1 1

24 MEGA 1 1 0

25 NISP 1 1 1

26 PNBN 1 1 0

27 SDRA 1 1 1

60

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Spesialisasi Auditor

Spesialisasi Auditor
No. Kode Perusahaan 2012 2013 2014

1 AGRO 1 1 1

2 BABP 1 1 1

3 BBCA 1 1 1

4 BBKP 1 1 1

5 BBNI 1 1 1

6 BBNP 1 1 1

7 BBRI 1 1 1

8 BBTN 1 1 0

9 BCIC 1 1 1

10 BDMN 1 1 1

11 BEKS 1 1 1

12 BKSW 1 1 0

13 BMRI 1 1 1

14 BNBA 1 1 1

15 BNGA 1 1 1

16 BNII 1 1 1

17 BNLI 1 1 1

18 BSWD 1 1 1

19 BTPN 1 1 1

20 BVIC 1 1 1

21 INPC 1 1 0

61

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22 MAYA 1 1 0

23 MCOR 1 1 1

24 MEGA 1 1 1

25 NISP 1 1 1

26 PNBN 1 1 0

27 SDRA 1 1 1

62

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Rotasi Audit

Rotasi Audit
No. Kode Perusahaan 2012 2013 2014

1 AGRO 0 0 0

2 BABP 0 0 1

3 BBCA 1 0 0

4 BBKP 0 0 0

5 BBNI 1 0 0

6 BBNP 0 0 1

7 BBRI 0 0 0

8 BBTN 0 0 0

9 BCIC 1 0 0

10 BDMN 1 0 0

11 BEKS 1 1 0

12 BKSW 1 1 0

13 BMRI 0 0 0

14 BNBA 1 0 1

15 BNGA 0 0 0

16 BNII 0 0 0

17 BNLI 0 0 0

18 BSWD 0 0 0

19 BTPN 0 0 0

20 BVIC 0 0 1

21 INPC 0 0 0

63

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22 MAYA 0 0 0

23 MCOR 1 0 0

24 MEGA 1 0 0

25 NISP 0 0 0

26 PNBN 0 0 0

27 SDRA 0 0 1

64

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Ukuran KAP

Ukuran KAP
No. Kode Perusahaan 2012 2013 2014

1 AGRO 1 1 1

2 BABP 1 1 1

3 BBCA 1 1 1

4 BBKP 1 1 1

5 BBNI 1 1 1

6 BBNP 0 0 0

7 BBRI 1 1 1

8 BBTN 1 1 1

9 BCIC 0 0 0

10 BDMN 1 1 1

11 BEKS 0 0 0

12 BKSW 1 1 1

13 BMRI 1 1 1

14 BNBA 1 1 1

15 BNGA 1 1 1

16 BNII 1 1 1

17 BNLI 1 1 1

18 BSWD 0 0 0

19 BTPN 1 1 1

20 BVIC 0 0 1

65

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21 INPC 0 0 1

22 MAYA 0 0 1

23 MCOR 1 1 1

24 MEGA 1 1 1

25 NISP 1 1 1

26 PNBN 1 1 1

27 SDRA 1 1 1

66

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran III

Hasil Pengolahan Data

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Kualitas Audit (Y) 81 0 1 .94 .242
Spesialisasi Auditor (X1) 81 0 1 .94 .242
Rotasi Audit (X2) 81 0 1 .20 .401
Ukuran Kantor Akuntan 81 0 1 .78 .418
Publik (X3)
Valid N (listwise) 81

Uji Multikolinearitas
Correlation Matrix

Constant X1 X2 X3
Step 1 Constant 1.000 .000 .000 -1.000
X1 .000 1.000 .000 .000
X2 .000 .000 1.000 .000
X3 -1.000 .000 .000 1.000

Uji Penilaian Keseluruhan Model


Iteration Historya,b,c
Coefficients
Iteration -2 Log likelihood Constant
Step 0 1 43.413 1.753
2 37.951 2.436
3 37.540 2.689
4 37.535 2.721
5 37.535 2.721
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 37.535
c. Estimation terminated at iteration number 5
because parameter estimates changed by less than
.001.

67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Iteration Historya,b,c,d
Coefficients
Iteration -2 Log likelihood Constant X1 X2 X3
Step 1 1 29.150 -1.132 3.117 .066 -.068
2 18.401 -1.165 4.256 .205 -.212
3 15.693 -.834 4.906 .535 -.552
4 15.013 -.179 5.174 1.176 -1.207
5 14.783 .728 5.200 2.074 -2.114
6 14.693 1.702 5.194 3.044 -3.089
7 14.659 2.691 5.193 4.032 -4.078
8 14.647 3.687 5.193 5.027 -5.073
9 14.642 4.685 5.193 6.025 -6.071
10 14.640 5.684 5.193 7.024 -7.071
11 14.640 6.684 5.193 8.024 -8.070
12 14.640 7.684 5.193 9.024 -9.070
13 14.639 8.684 5.193 10.024 -10.070
14 14.639 9.684 5.193 11.024 -11.070
15 14.639 10.684 5.193 12.024 -12.070
16 14.639 11.684 5.193 13.024 -13.070
17 14.639 12.684 5.193 14.024 -14.070
18 14.639 13.684 5.193 15.024 -15.070
19 14.639 14.684 5.193 16.024 -16.070
20 14.639 15.684 5.193 17.024 -17.070
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 37.535
d. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been
reached. Final solution cannot be found.

Nilai -
2Loglikelihood Keterangan
Awal Akhir
Adanya penurunan nilai antara -2LL awal (initial-2LL
function) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya (-
2LL akhir) menunjukkan bahwa model yang
dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2013).
Penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa
model penelitian ini dinyatakan fit, artinya
37,535 14,639 penambahan-penambahan variabel bebas yaitu
spesialisasi auditor, rotasi audit, dan ukuran kantor
akuntan publik ke dalam model logisitk akan
memperbaiki model fit dalam penelitian ini (model fit
atau layak).

68

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Uji Kelayakan Model Regresi
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 .000 3 1.000

Uji Koefisien Determinasi


Model Summary
Cox & Snell R Nagelkerke R
Step -2 Log likelihood Square Square
1 14.639a .246 .664
a. Estimation terminated at iteration number 20 because
maximum iterations has been reached. Final solution cannot be
found.

Uji Parsial Wald


Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)


Step 1a X1 5.193 1.507 11.868 1 .001 180.000
X2 17.024 9630.485 .000 1 .999 2.473E7
X3 -17.070 9126.679 .000 1 .999 .000
Constant 15.684 9126.679 .000 1 .999 6478599.188
a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3.

69

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai