Anda di halaman 1dari 108

SKRIPSI

PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI DAN PENGAWASAN


TERHADAP KINERJA ANGGARAN BERKONSEP VALUE FOR
MONEY PADA INSTANSI PEMERINTAH
DI KABUPATEN BATU BARA

OLEH :

LATIFAH SINAGA

130503177

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya


bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH AKUNTABILITAS,
TRANSPARANSI, PENGAWASAN TERHADAP KINERJA ANGGARAN
BERKONSEP VALUE FOR MONEY PADA INSTANSI PEMERINTAH DI
KABUPATEN BATU BARA” adalah benar hasil karya saya sendiri yang
disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan kecurangan dan plagiat dalam skripsi


ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Februari 2017


Yang membuat pernyataan,

Latifah Sinaga
NIM. 130503177

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK

PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI, DAN PENGAWASAN


TERHADAP KINERJA ANGGARAN BERKONSEP VALUE FOR
MONEY PADA INSTANSI PEMERINTAH
DI KABUPATEN BATU BARA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Akuntabilitas,


Transparansi, dan Pengawasan terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for
Money baik secara parsial maupun simultan pada Instansi Pemerintah di
Kabupaten Batu Bara.
Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala SKPD, Bendahara, dan
Sekretaris di Instansi Pemerintah Kabupaten Batu Bara sebanyak 29 Instansi
Pemerintah yang terdiri dari 6 Badan, 19 Dinas dan 4 Kantor. Dengan
menggunakan metode sampling jenuh, diperoleh sampel dan responden dalam
penelitian ini adalah Kepala SKPD, Bendahara, dan Sekretaris pada Instansi
Pemerintah di Kabupaten Batu Bara sebanyak 87 responden. Penelitian ini
menggunakan metode survei dengan cara mengumpulkan data primer yang
diperoleh dari penyebaran kuesioner. Kuesioner di uji validitas dan realibilitasnya
sebelum melakukan pengumpulan data penelitian. Alat uji yang digunakan dalam
penelitian ini uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas,
dan uji heteroskedastisitas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
analisis deskriptif dan metode statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Akuntabilitas, Tranparansi,
dan pengawasan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
anggaran berkonsep value for money . Secara parsial variabel akuntabilitas tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for
money. Sedangkan transparansi dan pengawasan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja anggaran berkonsep value for money.

Kata Kunci: Akuntabilitas, Transparansi, Pengawasan, Kinerja


Anggaran Berkonsep Value for Money

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRACT

THE INFLUENCE OF ACCOUNTABILITY, TRANSPARENCY, AND


CONTROL TO PERFORMANCE BUDGETING OF THE VALUE FOR
MONEY CONCEPT OF GOVERNMENT INSTITUTES
IN BATU BARA REGENCY

This study aims to analyze the influence of accountability, transparency


and control to the performance budgeting of value for money concept either
partially or simultaneously of government institutes in Batu Bara Regency.

The population in this study were Head SKPD, treasurer, and secretary
in government institutes Batu Bara Regency as many as 29 government institutes
consist of 6 Agency, 19 service and 4 office. By using sampling jenuh method
obtained sample and respondents in this study were Head SKPD, treasurer, and
secretary of government institutes in Batu Bara Regency as many as 87
respondents. This study used a survey method by collecting primary data that
obtained from questionnaires. Questionnaire on the validity and realibilitasnya
before collecting research data. Test equipment used in this study was classic
assumption test including normality test, multicolinearity test, and
heteroskedastisitas test. This research was conducted by using descriptive
analysis and statistical methods.

The results showed that variable accountability, transparency and


control in Simultaneously have significantly influenced on the performance
budgeting of value for money concept. In parcial variable accountability not
significantly influence on the performance budgeting of value for money concept.
While transparency and Control have significantly influenced on the performance
budgeting of value for money concept.

Keywords : Accountability, Transparency, Control, Performance Budgeting of


Value for Money Concept

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat, hidayah, kesehatan, dan kemudahan
bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang berjudul "Pengaruh
Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran
Berkonsep Value for Money”, guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dan tak lupa penulis
menghadiahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW sebagai
penuntun di hari akhir kelak.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan
serta dukungan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Terutama
penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda Camar
Lawan Sinaga dan Ibunda Hamidah. Terima kasih atas semua kasih sayang, doa,
dukungan, didikan, dan semangat yang sangat berarti. Semoga penulis dapat
menjadi anak yang dibanggakan. Kemudian kepada saudara kandung saya,
Nurhafizah Sinaga, Jamilah Sinaga, Khusairi Sinaga dan Siddik Sinaga, penulis
ucapkan terima kasih atas dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak. selaku Ketua
Departemen dan Bapak Drs. Syahrul Rambe, M.M., Ak. selaku Sekretaris
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak. selaku Sekretaris
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Erwin Abubakar, MBA., Ak. selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini berupa saran

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dan kritik yang sangat membangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
tepat waktu.
5. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si., Ak. selaku dosen penguji dan Bapak Drs.
Rustam, M.Si., Ak. selaku dosen pembanding yang memberikan banyak
masukkan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
6. Para Bapak dan Ibu dosen pengajar yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis selama masa kuliah.
7. Terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis, April, Siti, Lia, Awi, Wika
Endang, Haikal dan pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis disebutkan
satu-persatu dalam skripsi ini.

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran


yang membangun bagi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang akuntansi.

Medan, Februari 2017


Penulis

Latifah Sinaga
NIM. 130503177

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

Halaman
PERNYATAAN ................................................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................................... ii
ABSTRACT .......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7


2.1 Tinjauan Teoritis ............................................................................. 7
2.1.1 Teori Stewardship ...................................................................... 7
2.1.2 Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money ......................... 8
2.1.3 Akuntabilitas .............................................................................. 14
2.1.4 Transparansi ............................................................................... 19
2.1.5 Pengawasan ................................................................................ 21
2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 24
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis ............................................... 27
2.3.1 Kerangka Konseptual ................................................................. 27
2.3.2 Hipotesis Penelitian.................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 33


3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 33
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 33
3.3 Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 33
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 34
3.5 Definisi Operasional......................................................................... 35
3.6 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 42
3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................ 43
3.7.1 Uji Kualitas Instrumen dan Data ................................................ 43
3.7.2 Analisis Statistik Deskriptif ....................................................... 44
3.7.3 Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 45
3.7 Uji Hipotesis Penelitian .................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 50


vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 50
4.1.1Data Penelitian ......................................................................... 50
4.1.2 Karakteristik Responden ........................................................ 51
4.1.3 Hasil Uji Kualitas Instrumen dan Data ................................... 53
4.1.3.1 Hasil Uji Validitas ...................................................... 53
4.1.3.1 Hasil Uji Reliabilitas .................................................. 55
4.1.4 Statistik Deskriptif .................................................................. 56
4.1.5 Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................... 58
4.1.5.1 Uji Normalitas............................................................. 58
4.1.5.2 Uji Multikolonearitas ................................................. 60
4.1.5.3 Uji Heterokedastisitas................................................. 61
4.1.6 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ................................................. 62
4.1.6.1 Analisis Regresi Linear Berganda .............................. 62
4.1.6.2 Uji koefisien determinasi (R2) .................................... 63
4.1.6.3 Uji-F ........................................................................... 64
4.1.6.4 Uji-t ............................................................................ 65
4.2 Pembahasan...................................................................................... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 69


5.1 ............................................................................................... Ke
simpulan .......................................................................................... 69
5.2 Saran ................................................................................................ 70
5.3 Keterbatasan Penelitian .................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72


LAMPIRAN ......................................................................................................... 74

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

No Judul Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 25
3.1 Sample Penelitian dan Responden ............................................................. 34
3.5 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ............................... 39
4.1 Data Hasil Kuesioner ................................................................................. 50
4.2 Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 51
4.3 Karakteristik responden Berdasarkan Usia ................................................ 51
4.4 Karakteristik responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...................... 52
4.5 Uji Validitas Pertanyaan Akuntabilitas ...................................................... 53
4.6 Uji Validitas Pertanyaan Transparansi ....................................................... 54
4.7 Uji Validitas Pertanyaan Pengawasan ........................................................ 54
4.8 Uji Validitas Pertanyaan Kinerja Anggaran ............................................... 55
4.9 Uji Reliabilitas pada Variabel Akuntabilitas, Transparansi, dan
Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money ... 56
4.10 Statistik Deskriptif ..................................................................................... 57
4.11 Uji Normalitas ............................................................................................ 59
4.12 Uji Multikolinearitas .................................................................................. 60
4.13 Hasil Uji Regresi Berganda ........................................................................ 62
4.14 Koefisien Determinasi (R2) ....................................................................... 63
4.15 Uji Signifikansi Simultan Penelitian (Uji-F) ............................................. 64
4.16 Uji Signifikansi Parsial Peneltian (Uji-t) ................................................... 65

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ................................................................................. 28
4.1 Hasil Histogram Uji Normalitas................................................................. 59
4.2 Grafik Scatterplot Uji Heterokedastisitas................................................... 61

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian ..................................................................................... 74
2 Hasil Tabulasi Data ....................................................................................... 78
3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ......................................................................... 87
4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 89
5 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 92
6 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ....................................................................... 94
7 Surat Persetujuan Izin Research/ Survey ...................................................... 96
8 Surat Persetujuan Izin Research/ Survey dari Kabupaten ............................ 97

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin

pesat dan banyak membawa perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

dengan adanya era reformasi. Akuntansi sektor publik adalah sistem akuntansi

yang dipakai oleh lembaga lembaga publik sebagai salah satu

pertanggungjawaban kepada publik. Sekarang terdapat perhatian yang semakin

besar terhadap praktek akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga publik,

baik akuntansi sektor pemerintahan maupun lembaga publik non-pemerintah.

Lembaga publik mendapat tuntutan dari masyarakat untuk dikelola secara

akuntabel, transparan, dan bertanggungjawab.

Akuntabilitas, transparansi, dan pertanggungjawaban tersebut diharapkan

masyarakat terwujud dalam pengelolaan keuangan daerah. Laporan

pertanggungjawaban merupakan wujud dari akuntabilitas, transparansi, dan

pertanggungjawaban pengelolaan anggaran dalam pelayanan masyarakat.

Pentingnya akuntabilitas dan transparasi ini terlihat pada Kepres No. 7 Tahun

1999 dimana pemerintah mewajibkan setiap instansi pusat maupun daerah sampai

esselon II untuk menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).

Sehubungan pentingnya keterbukaan informasi tentang kegiatan dan aktivitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pemerintah Daerah, diterbitkan juga Undang-Undang Keterbukaan Informasi

Publik (UU-KIP) tentang transparansi kegiatan dan aktivitas Pemerintah Daerah.

Akuntabilitas dan transparansi adalah azas yang menentukan bahwa setiap

kegiatan dan hasil akhir dari pengelolaan anggaran harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai kedaulatan tertinggi. Ciri

utama dalam pengelolaan anggaran adalah akuntabilitas dan transparansi. Salah

satu elemen penting dalam rangka perwujudan pemerintahan yang baik (good

governance) adalah adanya pengelolaan anggaran yang baik.

Tercapainya pengelolaan anggaran yang baik tidak terlepas dari adanya

pengawasan yang dilakukan oleh atasan langsung pengguna itu sendiri

(pengawasan melekat). Selain dilakukan oleh atasan langsung pengguna anggaran

itu sendiri, pengawasan juga dilakukan oleh legislatif dan lembaga pengawas

khusus yang bertugas mengontrol proses perencanaan dan pengendalian anggaran.

Pengawasan terhadap anggaran diperlukan untuk mengetahui apakah perencanaan

yang telah disusun dapat berjalan secara efisien, efektif, dan ekonomis.

Pengelolaan anggaran yang baik sangat penting bagi kelangsungan dan

perkembangan organisasi karena erat kaitannya dengan kelangsungan

kesejahteraan masyarakat banyak. Pengelolaan anggaran yang baik merupakan

prinsip Value for Money dan mutlak dilakukan. Implementasi prinsip Value for

Money diyakini dapat memperbaiki kinerja sektor publik. Tujuan pengukuran

kinerja dengan konsep Value for Money yaitu mengukur tingkat keekonomisan

dalam alokasi sumber daya, efisiensi dalam penggunaan sumber daya dengan hasil

yang optimal serta efektifitas dalam penggunaan sumber daya. Value for Money

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dapat tercapai apabila organisasi telah menggunakan biaya input paling kecil

untuk mencapai output yang optimum dalam rangka mencapai tujuan organisasi

(Mardiasmo, 2002:7).

Fenomena yang dapat diamati dalam pengelolaan anggaran saat ini adalah

menguatnya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas publik dan transparansi publik

oleh organisasi sektor publik seperti unit-unit kerja pemerintahan, baik pusat

maupun daerah. Akuntabilias publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah

untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan

mengungkap segala aktivitas kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada

pemberi amanah yang memiliki hak dan kewajiban untuk meminta

pertanggungjawaban tersebut. Sedangkan transparansi dibagun atas dasar arus

informasi yang bebas, dimana seluruh proses pemerintahan, lembaga-lembaga dan

informasi perlu diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dan informasi

yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau.

Pengelolaan anggaran dikaitkan dengan Value for Money karena masih

banyaknya anggaran yang belum dilakukan secara ekonomi (biaya yang tinggi,

hasil yang minim atau anggaran digunakan tidak berdasarkan pada kebutuhan atau

skala prioritas, serta anggaran yang boros). SKPD-SKPD merupakan bagian dari

sektor publik yang selalu disoroti karena pengelolaan anggaran yang tidak efisien.

Tuntunan baru agar SKPD-SKPD ini meningkatkan pelayanan melalui

perwujudan Value for Money dalam menjalankan atau melaksanakan kegiatannya.

SKPD-SKPD ini seharusnya bisa memperbaiki sejumlah hal yang menjadi

penyebab bahwa pelaksanaan pengelolaan anggaran yang tidak berdasarkan pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Value for Money. Value for Money harus dioperasionalkan dalam pengelolaan

keuangan daerah karena dalam konteks otonomi daerah, Value for Money

meupakan jembatan untuk mengantar Pemerintah Daerah mencapai good

governance yaitu Pemerintah Daerah yang transparan, akuntabel, ekonomis,

efektif, dan efisien.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Rezky Mulya Anugriani yang berjudul “Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi dan

Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran yang Berkonsep Value for Money pada

Instansi Pemerintah di Kabupaten Bone”. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian terdahulu adalah lokasi atau tempat penelitian, dan waktu penelitian.

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara. Dulunya Batu Bara merupakan

bagian dari Kabupaten Asahan, sampai DPRD menyetujui pembentukan

Kabupaten tersebut. Oleh karena itu Penelitian ini dilakukan di Batu Bara karena

Batu Bara merupakan salah satu kabupaten yang lagi berkembang. Tujuan di

lakukan penelitian di Batu Bara karena peneliti ingin melihat apakah ada

perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu.

Berdasarkan uraian di atas penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

pengaruh akuntabilitas, transparansi, serta pengawasan terhadap kinerja anggaran

berkonsep value for money di Kabupaten Batu Bara. Oleh sebab itu peneliti

mengambil judul “Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi dan Pengawasan

Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money pada Instansi

Pemerintah di Kabupaten Batu Bara”.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut :

1. Apakah Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan berpengaruh secara

parsial terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money pada Instansi

Pemerintah di Kabupaten Batu Bara?

2. Apakah Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan berpengaruh secara

simultan terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money pada Instansi

Pemerintah di Kabupaten Batu Bara?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk mengetahui bahwa Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan

berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for

Money pada Instansi Pemerintah di Kabupaten Batu Bara.

2. Untuk mengetahui bahwa Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan

berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for

Money pada Instansi Pemerintah di Kabupaten Batu Bara.

1.4 Manfaat Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini, yaitu :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat bagi penulis dalam menambah wawasan penulis dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pengembangan ilmu pengetahuan penulis, khususnya yang berkaitan dengan

akuntabilitas, transparansi dan pengawasan terhadap kinerja anggaran yang

berkonsep value for money pada pemerintah daerah.

2. Bagi Akademis

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dibidang pemerintahan, khususnya

berkonsentrasi pada ilmu akuntansi dan yang berminat dengan pembahasan

mengenai kinerja anggaran.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bermanfaat sebagai bahan acuan atau referensi dan bahan pertimbangan bagi

yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan

kinerja anggaran pemerintah daerah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

Pada bagian ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan dalam

penelitian ini untuk memperkuat dan membantu dalam memecahkan masalah

dalam penelitian ini serta merumuskan hipotesis.

2.1.1 Teori Stewardship

Teori yang mendasari penelitian ini ialah teori stewardship. Teori

Stewardship mempunyai akar psikologi dan sosiologi yang didesain untuk

menjelaskan situasi dimana manajer sebagai steward dan bertindak sesuai

kepentingan pemilik (Donaldson & Davis, 1989, 1991) dalam Raharjo (2007).

Teori ini mengambarkan tentang adanya hubungan yang kuat antara kepuasan

dan kesuksesan organisasi, menurut Murwaningsari (2009) Teori stewardship

berdasarkan asumsi filosofis mengenai sifat manusia bahwa manusia dapat

dipercaya, bertanggung jawab, dan manusia merupakan individu yang

berintegritas.

Teori stewardship dapat diterapkan pada penelitian akuntansi organisasi

sektor publik seperti organisasi pemerintahan yang sejak awal

perkembangannya, akuntansi sektor publik telah dipersiapkan untuk

memenuhi kebutuhan informasi bagi hubungan antara stewards dengan

principals. Pemerintah selaku steward dengan fungsi pengelola sumber daya

dan rakyat selaku principal pemilik sumber daya. Terjadi kesepakatan yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


terjalin antara pemerintah (steward) dan rakyat (principal) berdasarkan

kepercayaan, kolektif sesuai tujuan organisasi. Organisasi sektor publik

memiliki tujuan memberikan pelayanan kepada publik dan dapat di

pertanggungjawabkan kepada masyarakat (publik).

Implikasi teori stewardship terhadap penelitian ini, dapat menjelaskan

eksistensi Pemerintah Daerah sebagai suatu lembaga yang dapat dipercaya

untuk bertindak sesuai dengan kepentingan publik dengan melaksanakan tugas

dan fungsinya dengan tepat, membuat pertanggungjawaban keuangan yang

diamanahkan kepadanya, sehingga tujuan ekonomi, pelayanan publik maupun

kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara maksimal. Untuk

melaksanakan tanggung jawab tersebut maka stewards (pemerintah)

mengarahkan semua kemampuan dan keahliannya dalam mengefektifkan

pengendalian intern untuk dapat menghasilkan laporan informasi keuangan

yang berkualitas. Informasi keuangan dilihat dari kinerja keuangan pemerintah

melalui anggaran pemerintah daerah. Apabila tujuan ini mampu tercapai oleh

pemerintah maka rakyat selaku pemilik akan merasa puas dengan kinerja

pemerintah.

2.1.2 Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money

Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting karena

penganggaran merupakan aktivitas mengalokasikan sumber daya keuangan

yang terbatas untuk pembiayaan belanja negara yang cenderung tanpa batas.

Berbagai macam sistem penganggaran dikembangkan untuk melayani

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


berbagai tujuan termasuk pengendalian keuangan, rencana manajemen,

prioritas dari penggunaan dana, dan pertanggungjawaban kepada publik..

Reformasi keuangan daerah berhubungan dengan perubahan sumber-

sumber pembiayaan pemerintah daerah yang meliputi perubahan sumber-

sumber penerimaan. Reformasi keuangan daerah secara langsung juga akan

berdampak pada perlunya dilakukan anggaran daerah. Reformasi anggaran

tidak hanya pada aspek perubahan struktur APBD, namun juga diikuti dengan

perubahan proses penyusunan anggaran. Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) dalam era otonomi daerah disusun dengan pendekatan

kinerja.

Mardiasmo (2002:84) mengemukakan ”sistem anggaran kinerja pada

dasarnya merupakan sistem anggaran yang mencakup tujuan dan penyusunan

program dan tolak ukur kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan

sasaran program.” Menurut Bastian (2006:171), “anggaran kinerja adalah

sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan

sangat erat dengan visi, misi, dan rencana organisasi.”

Penerepan sistem anggaran kinerja dalam penyusunan struktur organisasi

pemerintah harus sesuai dengan program organisasi pemerintah tersebut.

Kegiatan tersebut mencakup pula pada penentuan unit kerja yang bertanggung

jawab atas pelaksanaan program, serta penentuan indikator kinerja yang

digunakan sebagai tolak ukur dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang ditanyakan

dalam satuan moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Agar fungsi perencanaan dan pengawasan berjalan dengan baik, maka sistem

anggaran serta pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan

dengan cermat dan sistematis.

Anggaran dengan pendekatan kinerja sangat menekankan pada konsep

Value for Money atau pengawasan atas kinerja output. Pendekatan ini juga

mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas tujuan serta

pendekatan yang sistematik dan rasional dalam proses pengambilan

keputusan. Untuk mengimplementasikan hal-hal tersebut, anggaran berbasis

kinerja dilengkapi dengan teknik penganggaran analitis.

Pendekatan ini cenderung menolak pandangan anggaran tradisional yang

menganggap bahwa tanpa adanya arahan dan campur tangan, pemerintah akan

menyalahgunakan kedudukan mereka dan cenderung boros (over spending).

Menurut pendekatan anggaran berbasis kinerja, dominasi pemerintah akan

dapat diawasi dan dikendalikan melalui penerapan internal cost awareness,

audit keuangan, audit kinerja, serta evaluasi kinerja eksternal. Dengan kata

lain, pemerintah dipaksa bertindak berdasarkan cost minded dan harus efisien.

Selain didorong untuk menggunakan dana secara ekonomis, pemerintah juga

di tuntut untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Oleh karena itu, agar dapat

mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan adanya program dan tolak ukur

sebagai standar kinerja. Program pada anggaran berbasis kinerja didefinisikan

sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang akan

dilakukan oleh pemerintah/ instansi untuk mencapai sasaran dan tujuan serta

10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang di koordinasikan

oleh instansi pemerintah.

Dalam menyusun anggaran berbasis kinerja, organisasi atau unit

organisasi tidak hanya diwajibkan menyusun anggaran atas dasar fungsi,

program, kegiatan dan jenis belanja, tetapi juga merencanakan kinerja yang

ingin dicapai. Kinerja tersebut antara lain dalam bentuk keluaran (output) dari

kegiatan yang akan dilaksanakan dan hasil (outcome) dari program yang telah

ditetapkan.

Value for Money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi

pemerintah. Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari sisi output secara

bersama-sama. Pengembangan indikator kinerja berpusat pada ekonomi,

efisiensi, dan efektivitas program dan kegiatan atau yang dikenal dengan 3E.

Ekonomis artinya hemat dan cermat dalam pengadaan dan alokasi sumber

daya, efisiensi artinya berdaya guna dalam penggunaan sumber daya untuk

hasil yang maksimal, serta efektif artinya berhasil guna dalam mencapai

tujuan dan sasaran.

Value for Money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik

yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu ekonomi, efisiensi, dan

efektivitas (Mardiasmo, 2002:4), dimana pengertian dari ketiga konsep

tersebut adalah :

1. Ekonomi, pemerolehan input dengan kualitas tertentu dengan harga yang

terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value

yang dinyatakan dengan satuan moneter. Ekonomi terkait dengan sejauh

11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir input resources yang

digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak

efektif;

2. Efisensi, pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau

penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Efisensi

merupakan perbandingan output/input yang dikaitkan dengan standar

kinerja atau target yang telah ditetapkan; dan

3. Efektivitas, tingkat pencapaian hasil program dengan target yang telah

ditetapkan secara sederhana, efektivitas merupakan perbandingan outcome

dengan output.

Manfaat yang diharapkan dapat diambil dengan adanya implementasi

Value for Money pada organisasi sektor publik (Harryanto dkk, 2007:9),

antara lain :

1. Efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat

sasaran;

2. Meningkatkan mutu pelayanan publik;

3. Biaya pelayanan yang murah karena hilangnya inefisiensi dan

penghematan dalam penggunaan resources;

4. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik; dan

5. Meningkatkan public cost awareness sebagai akar pelaksanaan

pertanggungjawaban publik.

12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Indikator Value for Money dibagi menjadi dua bagian (Mardiasmo,

2002:130), yaitu:

1. Indikator alokasi biaya (ekonomi dan efisiensi)

Ekonomi artinya pembelian barang dan jasa dengan tingkat kualitas

tertentu pada harga terbaik (spending less). Efisiensi artinya output tertentu

dapat dicapai dengan sumber daya yang serendah-rendahnya (spending well).

2. Indikator kualitas pelayanan (efektivitas)

Efektivitas artinya kontribusi output terhadap pencapaian tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan (spending wisely).

Ada empat langkah dalam pengukuran Value for Money (Mardiasmo,

2002:133), yaitu:

1. Pengukuran Ekonomi

Ekonomi merupakan pengukuran relatif, pengukuran ekonomi hanya

mempertimbangkan masukan yang dipergunakan. Pertanyaan sehubungan

dengan pengukuran ekonomi adalah :

a. Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan oleh

organisasi?

b. Apakah biaya organisasi lebih besar daripada biaya organisasi lain

yang sejenis yang dapat diperbandingkan?

c. Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya

secara optimal?

2. Pengukuran Efisiensi

13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Efisiensi merupakan hal yang penting dalam konsep Value for Money.

Efisensi diukur dengan rasio antara output dibanding input, maka semakin

tinggi tingkat efisiensi suatu organisasi.

3. Pengukuran Efektivitas

Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai

tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan, maka organisasi

tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif. Hal terpenting yang perlu

dicatat adalah bahwa efektivitas tidak menyatakan tentang berapa besar biaya

yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Biaya boleh jadi

melebihi apa yang telah dianggarkan, boleh jadi dua kali lebih besar atau

bahkan tiga kali lebih besar daripada yang telah dianggarkan

4. Pengukuran Outcome

Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap

masyarakat. Outcome lebih tinggi nilainya daripada output, karena output

hanya mengukur hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap masyarakat,

sedangkan outcome mengukur kualitas output dan dampak yang dihasilkan

(Smith 1996, dalam Mardiasmo, 2002:134).

2.1.3 Akuntabilitas

Secara umum, dalam setiap pengelolaan anggaran selalu dikaitkan dengan

akuntabilitas publik. Hal ini dapat dilihat dari definisi akuntabilitas yang

merupakan hal yang penting untuk menjamin efesiensi dan efektivitas.

Keterkaitan atau pentingnya akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran dapat

dilihat dari seberapa baik prosedur hukum yang diikuti untuk membentuk

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


keputusan administrasi publik yang harus dihormati oleh para pegawai sipil

dan otoritas publik.

Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas suatu instansi pemerintah itu

merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi

instansi bersangkutan.

Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent)

untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan

mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi

tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki

hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut

(Mardiasmo,2002:20).

Menurut Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 (SAP) “Akuntabilitas

adalah mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta

pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dan

mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik”.

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat kita tarik kesimpulan

akuntabilitas merupakan suatu upaya untuk memberikan pertanggungjawaban

mengenai segala aktivitas dan kinerja yang telah dilakukan oleh suatu entitas

kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu :

1. Akuntabilitas vertikal (vertical accountability) adalah

pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi,

15

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas) kepada pemerintah

daerah, pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, dan

pemerintah pusat kepada MPR; dan

2. Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability) adalah

pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

Terwujudnya akuntabilitas merupakan tujuan dari reformasi sektor publik.

Tuntutan akuntabilitas mengharuskan lembaga-lembaga sektor publik untuk

lebih menekankan pada pertanggungjawaban horisontal (horizontal

accountability), bukan hanya pertanggungjawaban vertikal (vertical

accountability). Tuntutan yang kemudian muncul adalah perlunya dibuat

laporan keuangan eksternal yang dapat menggambarkan kinerja sektor publik.

Menurut Ellwood (1993) dalam Mardiasmo (2002:21), menjelaskan

terdapat lima dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi

sektor publik, yaitu :

1. Akuntabilitas Kejujuran dan Akuntabilitas Hukum (accountability for

probity and legality)

Akuntabilitas Kejujuran (accountability for probity) terkait dengan

penghindaran penyalahgunaan jabatan (abuse of power), sedangkan

akuntabilitas hukum (legal accountability) terkait dengan jaminan adanya

kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain yang diisyaratkan dalam

penggunaan sumber dana publik.

2. Akuntabilitas Proses (process accountability)

16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang digunakan

dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem

informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, dan prosedur administrasi.

Akuntabilitas proses termanifestasikan melalui pemberian pelayanan publik

yang cepat, responsif, dan murah biaya. Pengawasan dan pemeriksaan

terhadap pelaksanaan akuntabilitas proses dapat dilakukan, misalnya dengan

memeriksa ada tidaknya mark up dan pungutan-pungutan lain di luar yang

ditetapkan, serta sumber-sumber inefisiensi dan pemborosan yang

menyebabkan mahalnya biaya pelayanan publik dan kelambanan dalam

pelayanan.

3. Akuntabilitas Kebijakan (policy accountability)

Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah,

baik pusat maupun daerah, atas kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah

terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas.

4. Akuntabilitas Finansial

Akuntabilitas yang terkait dengan pertanggungjawaban lembaga-lembaga

publik untuk menggunakan uang publik (publik money) secara ekonomi,

efisiensi, dan efektif, tidak ada pemborosan dan kebocoran dana serta korupsi.

Akuntabilitas finansial sangat penting karena pengelolaan keuangan publik

akan menjadi perhatian utama masyarakat. Akuntabilitas finansial

mengharuskan lembaga-lembaga publik untuk membuat laporan keuangan

untuk menggambarkan kinerja finansial organisasi kepada pihak luar.

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Akuntabilitas pengelolaan anggaran adalah kewajiban Pemerintah Daerah

untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan

mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang terkait dengan

pemerintahan dan penggunaan uang publik kepada pihak yang memiliki hak

dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut (DPRD dan

masyarakat). Aspek penting yang harus dipertimbangkan adalah :

1. Legalitas penerimaan dan pengeluaran. Setiap transaksi yang dilakukan

harus dapat dilacak otoritas legalnya.

2. Pengelolaan keuangan secara baik, perlindungan aset fisik dan finansial,

serta mencegah terjadinya pemborosan dan salah urus.

Adapun prinsip-prinsip pengelolaan anggaran meliputi :

1. Adanya suatu sistem akuntansi dan sistem anggaran yang dapat menjamin

bahwa pengelolaan anggaran dilakukan secara konsisten sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pengeluaran yang dilakukan berorientasi pada pencapaian visi, misi,

tujuan, sasaran dan hasil (manfaat) yang akan dicapai.

Pemerintah telah merancang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP) yang merupakan penerapan manajemen kinerja pada

sektor publik yang sejalan dan konsisten dengan penerapan reformasi

birokrasi, yang berorientasi pada pencapaian outcomes dan upaya untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik.

18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.1.4 Transparansi

Selain adanya akuntabilitas dalam siklus anggaran, transparansi anggaran

juga diperlukan untuk meningkatkan pengawasan. Transparansi dibangun atas

dasar arus informasi yang bebas, seluruh proses pemerintahan, lembaga-

lembaga dan informasi dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan,

dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan

dipantau.

Menurut Mardiasmo (2002:6), “transparansi yaitu keterbukaan pemerintah

dalam membuat kebijakan-kebijakan keuangan daerah sehingga dapat

diketahui dan diawasi oleh DPRD dan masyarakat.”

Dalam PP No. 71 Tahun 2010/SAP,” Transparansi berarti memberikan

informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan

pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara

terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam

pengelolaan sumber daya yang dapat dipercayakan kepadanya dan

ketaatannya pada peraturan perundang-undangan”.

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

transparansi berarti penjamin kebebasan dan hak masyarakat untuk mengakses

informasi yang bebas didapat, siap tersedia dan akurat yang berhubungan

dengan pengelolaan rumah tangga di pemerintah daerah sehingga akan

menyebabkan terciptanya pemerintah daerah yang baik dan memikirkan

kepentingan masyarakat.

19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Penelitian Anugriaini (2014) mengatakan anggaran yang disusun oleh

pihak eksekutif dikatakan transparan apabila memenuhi kriteria sebagai

berikut:

1. Terdapat pengumuman kebijakan anggaran.

2. Tersedia dokumen anggaran dan mudah diakses.

3. Tersedia laporan pertanggungjawaban yang tepat waktu.

4. Terakomodasinya suara/usulan rakyat.

5. Terdapat sistem pemberian informasi kepada pihak publik.

Menurut Mardiasmo (2002:6), adapun beberapa alat ukur transparansi,

yaitu :

1. Publikasi kebijakan publik melalui alat-alat komunikasi seperti annual

reports, brosur, leaflet, pusat informasi, telepon bebas pulsa, liputan media,

iklan layanan masyarakat, website, papan pengumuman, koran lokal.

2. Informasi yang disajikan seperti acuan pelayanan, perawatan data, laporan

kegiatan publik, prosedur keluhan.

3. Penanganan keluhan seperti berita-berita kota di media massa dan lokal,

notice of respon, limit waktu respon, opinion polls survey tentang isu-isu

kebijakan publik, komentar & catatan untuk draft kebijakan & peraturan ,

service users surveys.

Transparansi publik sebagai suatu keterbukaan secara sungguh-sungguh,

menyeluruh, dan memberi tempat bagi partisipasi aktif dari seluruh lapisan

masyarakat dalam proses pengelolaan sumber daya publik. Setiap kebijakan

yang dikeluarkan oleh penyelenggaraan negara harus dapat diakses secara

20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


terbuka dengan memberi ruang yang cukup bagi masyarakat untuk

berpartisipasi secara luas didalamnya.

2.1.5 Pengawasan

Pengawasan (controlling) adalah proses pemantauan kegiatan untuk

menjaga bahwa suatu kegiatan dilaksanakan terarah dan menuju kepada

tercapainya tujuan yang telah direncanakan dengan mengadakan penilaian,

tindakan kooporatif terhadap kegiatan-kegiatan yang menyimpang atau kurang

tepat dengan sasaran yang dituju (Sukirno, 2005:99). Keputusan Presiden

No.74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah Pasal 1 ayat (6) menyebutkan bahwa pengawasan

pemerintah daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin

agar pemerintah daerah berjalan sesuai dengan rencana ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengawasan dapat mengukur kinerja anggaran dan pengambilan tindakan

untuk menjamin hasil yang diinginkan. Merupakan peran penting dan positif

dalam proses manajemen. Menjamin segala sesuatu yang berjalan

sebagaimana mestinya dan sesuai waktunya.

Tujuan pengawasan pada dasarnya adalah untuk mengamati apa yang

sungguh-sungguh terjadi serta membandingkannya dengan apa yang

seharusnya terjadi. Bila dinyatakan kemudian ditemukannya adanya

penyimpangan atau hambatan, maka penyimpangan atau hambatan itu

diharapkan dapat segera dikenali agar dapat diambil tindakan koreksi. Melalui

21

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


tindakan koreksi, maka pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan diharapkan

masih dapat tercapai secara maksimal (Pratuvaliandry, 2005:19).

Adapun jenis-jenis pengawasan dapat dibedakan berdasarkan obyek, sifat,

ruang, lingkup, dan berdasarkan metode pengawasan (Baswir, 1999:121),

yaitu:

1. Pengawasan berdasarkan obyek

a. Pengawasan terhadap penerimaan negara, merupakan pengawasan

terhadap segala bentuk penerimaan negara, seperti penerimaan pajak

dan bea cukai, dan penerimaan bukan pajak.

b. Pengawasan terhadap pengeluaran negara, merupakan pengawasan

terhadap pengeluaran negara yang terdiri dari belanja rutin dan belanja

pembangunan.

2. Pengawasan menurut sifat

a. Pengawasan preventif, merupakan pengawasan yang dilakukan sebelum

dimulainya pelaksanaan suatu kegiatan atau sebelum terjadinya

pengeluaran keuangan dengan tujuan mencegah terjadinya

penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan.

b. Pengawasan detektif, merupakan suatu pengawasan yang dilakukan

dengan meneliti dan mengevaluasi dokumen-dokumen laporan

pertanggungjawaban untuk membandingkan antara hal yang telah

terjadi dengan hal yang seharusnnya terjadi.

3. Pengawasan menurut ruang lingkup

22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


a. Pengawasan internal, merupakan pengawasan yang dilakukan oleh

aparat pengawasan yang berasal dari lingkungan internal organisasi

dengan tujuan untuk melakukan tindakan vertifikasi dan membantu

pihak yang diawasi dalam menunaikan tugasnya secara lebih baik.

b. Pengawasan eksternal, merupakan pengawasan yang dilakukan oleh

suatu unit pengawasan yang sama sekali berasal dari luar lingkungan

organisasi.

4. Pengawasan menurut metode pengawasan

a. Pengawasan melekat, merupakan pengawasan yang dilakukan oleh

pimpinan atau atasan langsung suatu organisasi atau unit kerja terhadap

bawahannya dengan tujuan untuk mengetahui atau menilai apakah

program kerja yang ditetapkan telah dilaksana sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

b. Pengawasan fungsional, merupakan pengawasan yang dilakukan oleh

aparat pengawasan fungsional, baik yang berasal dari lingkungan

internal maupun lingkungan eksternal organisasi.

Secara umum terdapat tiga indikator yang digunakan dalam kegiatan

pengawasan (Gaspersz, 1998:287), yaitu:

1. Input (masukan) pengawasan

Input (masukan) pengawasan adalah segala ssesuatu yang dibutuhkan agar

pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik untuk menghasilkan

keluaran. Input dalam kegiatan pengawasan terkait dengan sumber daya

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


manusia, anggaran yang tersedia, sarana dan prasarana, serta waktu yang

dipergunakan dalam melaksanakan aktivitas pengawasan.

2. Proses pengawasan

Proses pengawasan merupakan tahapan-tahapan yang dilalui selama

menjalankan aktivitas pengawasan. Proses pengawasan berkaitan erat dengan

tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan.

3. Output (pengeluaran) pengawasan

Output (pengeluaran) pengawasan adalah sesuatu yang diharapkan dapat

dari suatu kegiatan pengawasan yang telah dilaksanakan. Output pengawasan

terkait dengan laporan hasil pengawasan dan pengaruhnya terhadap obyek

yang diperiksa atau pihak-pihak terkait lainnya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut ini dikemukakan penelitian-penelitian terdahulu tentang beberapa

faktor yang berpengaruh terhadap Kinerja Anggaran berkonsep Value for Money.

Adliana (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Akuntabilitas,

transparansi dan pengawasan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Anggaran berkonsep Value for Money. Transparansi dan pengawasan

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money.

Sedangkan Akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap Kinerja Anggaran berkonsep

Value for Money.

Anugriani (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Akuntabilitas,

Transaparansi dan Pengawasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kinerja anggaran berkonsep berkonsep value for money .

24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Loi (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Akuntabilitas

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep

Value for Money, dan Transparansi tidak berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep Value for Money.

Nyoman, Sujana, dan Putra (2015) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

Akuntabilitas, transparansi, ketepatan waktu, dan pengawasan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money.

Fernandes (2015) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

Akuntabilitas,Transaparansi dan Pengawasan berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap kinerja anggaran SKPD Kabupaten Kampar.

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti Taknik
Variabel Hasil Peneltian
(Tahun) Analisis
Anugriani Variabel - Uji Instrumen Akuntabilitas,Transaparansi
(2014) Independen: Penelitian/Uji dan Pengawasan
Skripsi Akuntabilitas, Kualitas data berpengaruh secara positif
Transparansi, - Uji Normalitas dan signifikan terhadap
Pengawasan - Uji Asumsi kinerja anggaran berkonsep
Klasik berkonsep value for money.
- Uji Hipotesis -
Variabel
Dependen:
KinerjaKinerja
anggaran
berkonsep
Value For
Money
Instansi
Loi (2015) Variabel - Uji Validitas Akuntabilitas berpengaruh
Skripsi Independen: - Uji Reabilitas secara positif dan signifikan
Akuntabilitas, - Uji Hipotesis terhadap kinerja anggaran
25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Transparansi - Uji Normalitas berkonsep Value for Money,
dan Transparansi tidak
Variabel berpengaruh secara positif
Dependen: dan
Kinerja signifikan terhadap kinerja
Anggaran anggaran berkonsep Value
Berkonsep for Money.
Value for
Money
Nyoman, Variabel - Uji kualitas data Akuntabilitas, transparansi,
Sujana, Independen: - Uji asumsi klasik ketepatan waktu, dan
dan Putra Akuntabilitas, - Uji hipotesis pengawasan berpengaruh
(2015) Transparasi, positif dan signifikan
Jurnal Ketepatan terhadap kinerja
Waktu, dan anggaran berkonsep value
Pengawasan for money.
Variabel
Dependen:
Kinerja
Anggaran
Berkonsep
Value for
Money
Fernandes Variabel - Uji Validitas Akuntabilitas, Transaparansi
(2015) Independen: - Uji Reabilitas dan Pengawasan
Jurnal Akuntabilitas, - Uji Hipotesis berpengaruh secara positif
Transparansi, - Uji Normalitas dan signifikan terhadap
dan - Uji Determinan kinerja anggaran berkonsep
Pengawasan (R2) berkonsep value for money.

Variabel
Dependen:
Kinerja
anggaran
Adliana Variabel - Uji Kualitas Akuntabilitas, transparansi
(2016) Independen : Instrumen dan dan pengawasan secara
Skripsi Akuntabilitas, Data simultan berpengaruh
Transparansi, - Analisis Statistik signifikan terhadap Kinerja
dan Deskriptif Anggaran berkonsep Value
Pengawasan - Uji Asumsi for Money.
26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Klasik - Transparansi dan
Variabel - Analisis Regresi pengawasan berpengaruh
Dependen: Linier Berganda signifikan terhadap Kinerja
Kinerja - Uji Hipotesis Anggaran Berkonsep Value
Anggaran for Money.
berkonsep - Akuntabilitas tidak
Value for berpengaruh terhadap
Money Kinerja Anggaran
berkonsep Value for Money.

2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian

2.3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana

hubungan suatu model yang akan menerangkan bagaimana hubungan suatu

teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu

masalah tertubungkan secara tentu. Kerangka konseptual akan

menghubungkan secara teoritis antara variabel- variabel penelitian yaitu

variabel bebas dan variabel terikat.

Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah tentang pengaruh

akuntabilitas, transparansi, dan pengawasan terhadap kinerja Anggaran

berkonsep Value for Money. Untuk pengembangan hipotesis, kerangka

konseptual ini dapat dilihat pada gambar 2.1.

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

independen, yaitu akuntabilitas, transparansi, dan pengawasan . Sedangkan

variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja anggaran berkonsep

Value for Money.

27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Variabel Independen (X) Variabel dependen (Y)

Akuntabilitas
(XI)

Transparansi Kinerja Anggaran


(X2) Berkonsep Value for
Money

Pengawasan (Y)
(X3)

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Prinsip akuntabilitas, transparansi, dan pengawasan merupakan

pendekatan yang secara umum dapat meningkatkan mutu kinerja anggaran.

Dalam setiap pengelolaan anggaran selalu dikaitkan dengan akuntabilitas

publik. Pada pengelolaan anggaran perlu adanya akuntabilitas, dimana

semakin menguatnya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas publik oleh

organisasi sektor publik baik di pusat maupun di daerah (Mahmud.F.A 2013).

Selain itu tuntutan akuntabilitas sektor publik terkait dengan perlunya

dilakukan transparansi dan pemberian informasi kepada publik dalam rangka

pemenuhan hak-hak publik dalam halnya pengelolaan anggaran. Kebijakan

dalam penyusunan anggaran yang dibuat oleh pemerintah merupakan variabel

yang penting dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan anggaran, oleh

karena itu semakin transparan kebijakan itu sendiri maka akses informasi

dapat dengan mudah diketahui oleh publik.


28

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pengawasan pada dasarnya adalah untuk mengamati apa yang sungguh-

sungguh terjadi serta membandingkannya dengan apa yang seharusnya

terjadi. Bila ternyata kemudian ditemukan adanya penyimpangan atau

hambatan didalam penganggaran, maka penyimpangan atau hambatan itu

diharapkan dapat segera dikenali agar dapat diambil tindakan koreksi.

Melalui tindakan koreksi ini, maka pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan

diharapkan masih dapat tercapai secara maksimal.

2.3.2 Hipotesis Penelitian

2.3.2.1 Akuntabilitas dan Kinerja Anggaran Berkonsep Value For

Money

Untuk hubungan akuntabilitas dengan kinerja anggaran

berkonsep value for money, peneliti mengacu pada penelitian yang

dilakukan oleh Fernandes (2015) yang menyatakan bahwa

akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja anggaran

berkonsep value for money. Secara umum, dalam setiap pengelolaan

anggaran selalu dikaitkan dengan akuntabilitas publik. Pada

pengelolaan anggaran perlu adanya akuntabilitas, dimana semakin

menguatnya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas publik oleh organisasi

sektor publik baik di pusat maupun di daerah (Mahmud.F.A 2013)

selain itu tuntutan akuntabilitas sektor publik terkait dengan perlunya

dilakukan transparansi dan pemberian informasi kepada publik dalam

rangka pemenuhan hak-hak publik dalam halnya pengelolaan

anggaran.

29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.3.2.2 Transparansi Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep

Value For Money

Fernandes (2015), yang menyatakan bahwa transparansi

(keterbukaan) dalam penyusunan anggaran dapat meningkatkan

kinerja anggaran yang berkonsep value for money untuk menghasilkan

anggaran yang diharapkan. Kebijakan dalam penyusunan anggaran

yang dibuat oleh pemerintah merupakan variabel yang penting dalam

menentukan keberhasilan pelaksanaan anggaran, oleh karena itu

semakin transparan kebijakan itu sendiri maka akses informasi dapat

dengan mudah diketahui oleh publik. Hal ini didukung penelitian yang

dilakukan oleh Anugriani (2014) yang menunjukkan bahwa

transparansi berpengaruh positif terhadap kinerja anggaran berkonsep

value for money.

2.3.2.3 Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep

Value For Money

Pengawasan pada dasarnya adalah untuk mengamati apa yang

sungguh-sungguh terjadi serta membandingkannya dengan apa yang

seharusnya terjadi. Bila ternyata kemudian ditemukan adanya

penyimpangan atau hambatan didalam penganggaran, maka

penyimpangan atau hambatan itu diharapkan dapat segera dikenali

agar dapat diambil tindakan koreksi. Melalui tindakan koreksi ini,

maka pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan diharapkan masih

dapat tercapai secara maksimal. Hal ini didukung oleh hasil penelitian

30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


yang dilakukan oleh Anugriani (2014), yang menunjukkan bahwa

pengawasan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money.

Dari uraian Akuntabilitas, Transparansi, dan pengawasan terhadap

Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money, maka peneliti

mengajukan hipotesis pertama yaitu :

H1 : Akuntabilitas, Transparansi dan Pengawasan berpengaruh

secara parsial terhadap Kinerja Anggaran berkonsep Value For

Money pada pada Instansi Pemerintah di Kabupaten Batu Bara

2.3.2.4 Pengaruh Akuntabilitas, Tranparansi dan Pengawasan

Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money

Salah satu ciri akuntabilitas adalah mampu memberikan ruang bagi

masyarakat untuk terlibat dalam proses pembangunan dan

pemerintahan. Anggaran yang transparan apabila memenuhi

terakomodasinya suara atau usulan rakyat dan pengawasan anggaran

diperlukan agar pemerintah daerah berjalan sesuai dengan rencana dan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Salah satu bagian dari

akuntansi keprilakuan (behavioral accounting) adalah bagian yang

membahas hubungan antara akuntabilitas, transparansi, dan

pengawasan dengan kinerja anggaran. Prinsip akuntabilitas,

transparansi, dan pengawasan merupakan pendekatan yang secara

umum dapat meningkatkan mutu kinerja anggaran. Sulistoni (2003)

menyatakan salah satu ciri akuntabilitas adalah mampu memberikan

31

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ruang bagi masyarakat untuk terlibat dalam proses pembangunan dan

pemerintahan. Sopamah dan Mardiasmo (2003) APBD yang

transparan jika memenuhi terakomodasinya suara/usulan rakyat.

Sedangkan pengawasan APBD diperlukan agar pemerintah daerah

berjalan sesuai dengan rencana ketentuan perundang undangan yang

berlaku. Dari uraian tersebut, maka peneliti mengajukan hipotesis

kedua :

H2: Akuntabilitas, Transparansi dan Pengawasan secara

Simulatan berpengaruh terhadap Kinerja Anggaran berkonsep

Value For Money pada pada Instansi Pemerintah di Kabupaten

Batu Bara

32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian assosiatif kausal yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat. Jadi disini ada variabel

independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang

dipengaruhi). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan

hubungan Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi sebagai variabel independen

terhadap Kinerja Anggaran berkonsep Value For Money sebagai variabel

dependen.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Instansi Pemerintah Kabupaten Batu Bara

setelah mengikuti seminar proposal. Waktu penelitian ini dilakukan selama 1 (satu

bulan), dimulai sejak penyebaran kuesioner hingga pengumpulan kembali

kuesioner terkait.

3.3 Jenis dan Sumber Data


Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang langsung

diperoleh dari responden dengan cara membagikan kuesioner. Data primer

merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui

media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual

33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau

kegiatan, dan hasil pengujian. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk memperoleh

data diri responden dan pengaruh akuntabilitas, transparansi dan pengawasan

terhadap kinerja anggaran berkonsep Value for Money.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi dalam penelitian

ini adalah Kepala SKPD, Bendahara, dan Sekretaris di Instansi Pemerintah

Kabupaten Batu Bara sebanyak 29 Instansi Pemerintah yang terdiri dari 6 Badan,

19 Dinas dan 4 Kantor.(Tabel 3.4)

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan

metode sampling jenuh, yaitu teknik pengambilan sample dimana seluruh anggota

populasi di jadikan sample (sugiyono 2011:156) Adapun sampel dan responden

dalam penelitian ini adalah Kepala SKPD , Bendahara, dan Sekretaris disetiap

Instansi Pemerintah yang berjumlah 87 responden.(Tabel 3.4).

Tabel 3.4
Sample Penelitian dan Responden
NO Instansi Pemerintah Responden
1 Insepektorat Pemerintah Kab.Batu Bara 3
2 Sekretariat Dewan 3
3 Sekretariat Daerah 3
4 Badan Kepegawaian Daerah 3
5 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah 3
6 Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 3
7 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3
8 Badan Satuan Polisi Pamong Praja 3
9 Badan Penanggulanan Bencana Daerah 3
10 Dinas Pendidikan 3
34

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11 Dinas Sosial 3
12 Dinas Ketenagakerjaan 3
13 Dinas Kesehatan 3
14 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 3
15 Dinas Ketahanan Pangan 3
16 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman 3
17 Dinas Lingkungan Hidup 3
18 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 3
19 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 3
20 Dinas Perhubungan 3
21 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 3
22 Dinas Koperasi, Usaha kecil dan Menengah 3
23 Dinas Penanaman Modan dan Pelayanan Perizinan 3
Terpadu
24 Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata 3
25 Dinas Perikanan 3
26 Dinas Pertanian 3
27 Dinas Perpustakaan 3
28 Dinas Peternakan dan Perkebunan 3
29 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 3
Sumber : http://www.batubarakab.go.id

3.5 Definisi Operasional

Defenisi operasinal memberikan pengertian terhadap konstruk atau

memberikan variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang

diperlukan untuk mengukur. Dalam penelitian ini menggunakan variabel

independen dan variabel dependen.

a. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kinerja

Angggaran berkonsep Value For Money yang disimbolkan dengan (Y).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Anggaran

berkonsep Value for Money yang merupakan inti dari kinerja pemerintah
35

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dalam pengelolaan anggaran. Pengukuran untuk variabel kinerja Anggaran

berkonsep Value for Money menggunakan instrumen pertanyaan dengan

skala yang digunakan adalah skala sikap Likert dan skala ukur Interval.

Setiap item dari masing-masing variabel dijadikan dasar untuk pembuatan

kuesioner di mana jawaban diberi skor sebagai berikut:.

1. Sangat Tidak Setuju (STS) = diberi skor 1

2. Tidak Setuju (TS) = diberi skor 2

3. Netral (N) = diberi skor 3

4. Setuju (S) = diberi skor 4

5. Sangat Setuju (SS) = diberi skor 5

b. Variabel Independen

Variabel dependen adalah veriabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011:3). Pengukuran variabel ini

menggunakan instrumen yang telah dikembangkan sebelumnya oleh

Siregar (2011) Tesis Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara dengan

judul Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan terhadap

Pengelolaan APBD Berkonsep Value for Money dengan Standar

Akuntansi Pemerintah sebagai Variabel Moderating pada Satuan Kerja

Perangkat Daerah Kota Pematangsiantar. Dalam penelitian ini variabel

independen adalah

1. Variabel (X1) adalah Akuntabilitas;

Akuntabilitas adalah Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak

pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban,

36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan

kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah

(principal). Indikator akuntabilitas adalah Penghindaran penyalahgunaan

jabatan, Kepatuhan terhadap hukum, Proses dan Pertanggungjawaban

anggaran, Pemberian pelayan publik yang cepat, responsif dan murah

biaya, Pertimbangan tujuan dapat tercapai atau tidak dan hasil yang

optimal biaya minimal. Skala yang digunakan adalah skala sikap Likert

dengan skala ukur Interval, untuk peniliaiannya adalah sebagai berikut :

a. Sangat Tidak Setuju (STS) = diberi skor 1

b. Tidak Setuju (TS) = diberi skor 2

c. Netral (N) = diberi skor 3

d. Setuju (S) = diberi skor 4

e. Sangat Setuju (SS) = diberi skor 5

2. Variabel (X2) adalah Transparansi;

Transparansi adalah prinsip yang Menjamin akses atau kebebasan setiap

orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan

pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan

pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai. Indikator transparansi

adalah sistem-sistem keterbukaan kebijakan anggaran, Dokumen anggaran

mudah diakses, laporan pertanggungjawaban yang tepat waktu,

terakomodasinya suara rakyat, sistem pemberian informasi kepada publik.

Skala yang digunakan adalah skala sikap Likert dengan skala ukur

Interval, untuk peniliaiannya adalah sebagai berikut :

37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


a. Sangat Tidak Setuju (STS) = diberi skor 1

b. Tidak Setuju (TS) = diberi skor 2

c. Netral (N) = diberi skor 3

d. Setuju (S) = diberi skor 4

e. Sangat Setuju (SS) = diberi skor 5

3. Variabel (X3) adalah Pengawasan

Pengawasan adalah proses pemantauan kegiatan untuk menjaga bahwa

suatu kegiatan dilaksanakan terarah dan menuju kepada tercapainya tujuan

yang telah direncanakan dengan mengadakan penilaian, tindakan

kooperatif terhadap kegiatan-kegiatan yang menyimpang atau kurang tepat

dengan sasaran yang dituju. Indikator pengawasan adalah Input (masukan)

pengawasan, Proses pengawasan, Output (keluaran) pengawasan. Skala

yang digunakan adalah skala sikap Likert dengan skala ukur Interval,

untuk penilaiannya adalah sebagai berikut :

a. Sangat Tidak Setuju (STS) = diberi skor 1

b. Tidak Setuju (TS) = diberi skor 2

c. Netral (N) = diberi skor 3

d. Setuju (S) = diberi skor 4

e. Sangat Setuju (SS) = diberi skor 5

Ikhtisar dari defenisi operasional varibel independen diatas tercantum pada

padal tabel 3.5

38

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 3.5

Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran Variabel

Varibel dan Skala


Dimensi Indikator Alat ukur
Defenisi ukur
Operasional
Variabel a.Akuntabilitas - Penghindaran Interval Kuesioner
Independen Kejujuran dan penyalahgunaan Item No.1-
Akuntabilitas(X1) Hukum Jabatan No.9
Akuntabilitas publik b.Akuntabilitas - Kepatuhan
adalah kewajiban Proses terhadap hukum
pihak pemegang c.Akuntabilitas - Proses dan
amanah (agent) Program Pertanggungja-
untuk memberikan d.Akuntabilitas waban anggaran
pertanggungjawaban Kebijakan - Pemberian
, menyajikan, pelayan publik
melaporkan, dan yang cepat,
mengungkapkan responsif dan
segala aktivitas dan murah biaya
kegiatan yang -Pertimbangan
menjadi tujuan dapat
tanggungjawabnya tercapai atau
kepada pihak tidak
pemberi amanah dan hasil yang
(principal). optimal biaya
(Mardiasmo, minimal
2002:20) - Pertanggung
jawaban
pemerintah
kepada DPRD
dan masyarakat.
(Mardiasmo,20
02 :20)
Transparansi (X2) a.Komunikasi - Sistem Interval Kuesioner
Transparansi adalah publik oleh keterbukaan Item No.1-
prinsip yang menja Pemerintah. kebijakan No.9
min akses atau anggaran.
kebebasan setiap
orang untuk
memperoleh -
39

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lanjutan Tabel 3.5

Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran Variabel

informasi tentang b. Hak -Dokumen


penyelenggaraan masyarakat anggaran mudah
pemerintahan, terhadap diakses
akses -Laporan
yakni informasi
informasi pertanggungjawab
tentang kebijakan, an yang tepat
proses pembuatan waktu
dan -Terakomodasinya
pelaksanaannya, suara rakyat
serta hasil-hasil -Sistem pemberian
yang dicapai informasi kepada
publik
(Buku Pedoman
(Mardiasmo,
Penguatan Penga-
2002: 6)
manan Program
Pembangunan
Daerah, Badan
Perencanaan
Pembangunan
Nasional &
Depar-
temen Dalam
Negeri, 2002:18)
Pengawasan (X3) a. Pengawasan -Input (masukan) Interval Kuesioner
Pengawasan adalah
pengawasan efektif Item
proses pemantauan b. Efisien -Proses No.1-
kegiatan untuk (Peraturan No.9
pengawasan
men- Menteri Dalam
jaga bahwa suatu Negeri Nomor -Output (keluaran)
kegiatan dilaksana- 51 Tahun pengawasan
kan terarah dan 2010) (Gaspersz,
menuju kepada 1998:287)
tercapainya tujuan
yang telah
direncanakan
dengan
mengadakan
penilaian, tindakan
kooperatif terhadap
kegiatan-kegiatan
40

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lanjutan Tabel 3.5

Definisi Oprasional Varibael dan Skala Pengukuran Variabel

yang menyimpang
atau kurang tepat
dengan sasaran
yang
dituju
(Sukirno, 2004:99)

Variabel 1.Perencanaan -Menghindari Interval Kuesioner


Dependen 2.Pelaksanaan pengeluaran yang Item No.1-
Kinerja 3.Penatausahaa boros (Hemat), No.11
Anggaran 4.pelaporan -Cermat dalam
berkonsep Value 5.Pertanggung pengadaan sumber
For Money (Y) jawaban daya.
Kinerja Anggaran 6.Ekonomis -Penggunaan input
merupakan 7.Efisiensi yang terendah
rencana, 8.Efektifitas untuk mencapai
penggunaan (mardiasmo output tertentu,
keuangan tahunan 2002 : 4, PP -Menurunkan biaya
pemerintah daerah NO 58 tahun pelayanan publik
yang dibahas dan 2005) kinerja.
disetujui bersama -Tingkat
oleh Pemerintah pencapaian hasil
Daerah dan Dewan program dengan
Perwakilan Daerah target yang
(DPRD) dan ditetapkan atau
ditetapkan dengan pelayanan yang
peraturan daerah. tepat sasaran.
Pengeloalaan -Kesempatan sosial
APBD berprinsip yang sama dan
pada value for alokasi belanja
money lebih berorientasi
(1)Ekonomis, pada kepentingan
merupakan ukuran publik.
penggunaan dana
masyarakat sesuai
kebutuhan -

41

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lanjutan Tabel 3.5

Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran Variabel

sesungguhnya. -Penggunaan uang


(2)Efisien, secaramerata
merupakan ukuran (Suryaningsih,
penggunaan dana 2015)
masyarakat yang
dapat
menghasilkan
output maksimal.
(3) Efektifitas,
merupakan ukuran
seberapa jauh
tingkat output,
kebijakan dan
prosedur dapat
mencapai
kepentingan publik
(Mardiasmo,
2002:4)

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab (Sugiyono, 2011:142)

2. Observasi nonpartisipan adalah teknik pengumpulan data melalui

pengamatan terhadap dokumen dan beberapa literatur yang terkait dengan

penelitian. Pengumpulan data juga dilakukan melalui riset ke perpustakaan

42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dan jurnal yang telah dipublikasikan serta laporan lain yang dapat

mendukung penelitian ini.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah cara-cara mengolah data yang telah terkumpul untuk

kemudian dapat memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data ini digunakan

untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Adapun metode analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain uji kualitas instrumen dan

data, analisis statistik deskriptif , pengujian asumsi klasik, dan uji hipotesis

dengan analisis regresi linier berganda, uji simultan (uji-F) dan uji parsial (uji-t)

dengan menggunakan software SPSS (Statistica Product and Service Solutions).

3.7.1 Uji Kualitas Instrumen dan Data

Uji instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah dengan menguji dan

mengukur kuesioner. Data yang diperoleh tidak akan berguna jika instrumen

yang digunakan dalam pengumpulan data tidak memiliki tingkat kesahihan

(validity) dan tingkat keandalan (reliability).

3.7.1.1 Uji Validitas

Validitas adalah kecermatan suatu item atau instrumen data dalam

mengukur apa yang ingin diukur. Hal ini menunjukan adanya dukungan

item tersebut dalam mengungkap sesuatu yang ingin diungkap (Priyatno,

2012:110). Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang

telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dari alat ukur

yang digunakan (kuesioner).

43

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Uji signifikasi dilakukan “dengan membandingkan nilai r hitung

dengan r tabel, jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel

tersebut valid sedangkan jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut

tidak valid” (Ghozali, 2011:52-53).

3.7.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang

digunakan yaitu kuesioner menunjukkan konsistensi dalam mengukur

gejala yang sama. Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji

validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan melihat nilai dari

Cronbach’s Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai (α) 0,70” (Ghozali, 2011:47-48).

3.7.2 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistif deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik

sampel yang digunakan dan menggambarkan variabel-variabel dalam

penelitian. Analisis statistik deskriptif terdiri dari jumlah sampel, range, nilai

minimum, niali maksimum, sum, mean, standar deviasi, variance, Skewness,

dan kurtosis. Analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi variabel-variabel

yang akan diuji pada setiap hipotesis, bagaimana profil dan distribusi variabel-

variabel tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah

akuntabilitas, transparansi, pengawasan dan kinerja anggaran berkonsep Value

for Money.

44

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.7.3 Uji Asumsi Klasik

Untuk dapat melakukan analisis regresi linear berganda perlu pengujian

asumsi klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar datanya dapat bermakna

dan bermanfaat. Uji klasik dalam penelitian hanya meliputi uji normalitas, uji

heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas.

3.7.3.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2011 : 160), “uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal”. Model regresi yang baik adalah yang

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Menurut Ghozali

(2011 : 32), uji Kolmogorov Smirnov dilakukan dengan membuat

hipotesis:

H0 : Data residual terdistribusi normal, apabila sig. 2-tailed > α = 0.05

Ha : Data residual tidak terdistribusi normal, apabila sig. 2-tailed < α =

0.05

3.7.3.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2011 : 105), ‘’uji multikolonieritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen)’’. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi

di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance

dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan ukuran setiap variabel independen manakala yang dijelaskan

45

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang dipilih yang tidak dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai

VIF yang tinggi (karena VIF=1/Tolerance).

Dasar pengambilan keputusan dengan tolerance value atau variance

inflation factor (VIF) dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model

regresi.

b. Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan

bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model

regresi.

3.7.3.3 Uji Heteroskedastisitas

“Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi

penyimpangan model karena varian gangguan berbeda antar satu

pengamatan ke pengamatan lain” (Ghozali, 2011 : 139). Model regresi

yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi

Heteroskedastisitas. Pengujian ini dapat dilakukan dengan dua cara.

Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot,

dimana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar secara

acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik

maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Kedua, melalui analisis

statistik yang dilakukan melalui uji glejser, dimana tidak terjadi

46

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan

secara statistik mempengaruhi variabel dependen.

3.7.4 Uji Hipotesis Penelitian

3.7.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode analisis regresi linier berganda Pengujian regresi

berganda dilakukan dengan penerapan uji persamaan regresi linear

berganda. Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara

dua atau lebih variabel independen (X1,X2,X3,X4..... Xn) dengan variabel

dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing

variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk

memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel

independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan

biasanya berskala interval atau rasio. Model ini digunakan untuk menguji

apakah ada hubungan sebab akibat antara kedua variabel untuk meneliti

seberapa besar pengaruh antara variabel independen, yaitu:

Akuntabiltas,Transparansi,dan Pengawasan Terhadap Suatu variabel

dependen yaitu Kinerja Anggaran Borkensep Value For Money. Adapun

persamaan Regresi Linier Berganda dalam Model penelitian ini sebagai

berikut:

Y = a + 𝛽1X1 + 𝛽2X2 + 𝛽3X3 + e

Keterangan:

47

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Y = Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money

X1= Akuntabilitas

X2= Transparansi

X3= Pengawasan

a = bilangan Konstanta

𝛽1, 𝛽2, 𝛽3= bilangan Koefisien Regresi Berganda

e = error yang ditolerir (5%)

3.7.4.2 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Menurut Ghozali (2011 : 97), “koefisien determinasi (R²) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel

independen”. “Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

mempredikai variasi variabel dependen”(Ghozali,2011:87).

3.7.4.3 Uji Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan untuk uji ini adalah :

1. Apabila F hitung > F tabel, Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada

pengaruh yang signifikan antara akuntabilitas, transparansi, dan

pengawasan secara bersama–sama atau simultan terhadap kinerja

anggaran berkonsep value for money.

48

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2. Apabila F hitung < F tabel pada taraf signifikan yang ditentukan, maka

Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan

antara akuntabilitas, transparansi, dan pengawasan secara bersama–sama

atau simultan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money.

3.7.4.4. Uji Parsial (Uji Statistik t)

Menurut Ghozali (2011 : 98), “uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen

secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Taraf

signifikansi yang digunakan adalah 5%. Koefisien regresi menunjukkan

arah pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t

hitung dengan t tabel.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

1. Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada

pengaruh yang signifikan antara akuntabilitas, transparansi, dan

pengawasan secara parsial terhadap kinerja anggaran berkonsep value for

money.

2. Apabila t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya

tidak ada pengaruh yang signifikan antara akuntabilitas, transparansi, dan

pengawasan secara parsial terhadap kinerja anggaran berkonsep value for

money.

49

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Data Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Akuntabilitas,

Tranparansi, dan Pengawasan Terhadap Kinerja Angggaran berkonsep Value

For Money pada Instansi Pemerintah di Kabupaten Batu Bara. Pengumpulan

data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang

disampaikan langsung kepada para responden. Kuesioner yang telah selesai

diisi oleh responden dikumpulkan kembali untuk selanjutnya ditabulasikan

dalam Microsoft Office Excel 2010 dan diolah dengan menggunakan program

SPSS for windows.

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap,

yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang terdiri dari

Kepala SKPD, Bendahara SKPD dan Sekretaris di SKPD Kabupaten Batu

Bara. Dari 87 kuesioner yang dibagikan sebanyak 87 kuesioner yang kembali.

Data hasil kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4. 1
Data Hasil Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang di kirim 87
Kuesioner yang Kembali 87
Kuesioner yang tidak kembali -
Kuesioner yang ditolak -
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian 87

50

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tingkat pengembalian (respon rate) 100%
Sumber : Data primer diolah, 2017

4.1.2 Karakteristik Responden

Pada bagian ini akan dijelaskan hasil distribusi karakteristik responden

yang diperoleh melalui kuesioner penelitian mengenai data responden

penelitian yang meliputi jenis kelamin, usia dan pendidikan sebagai berikut:

Tabel 4.2
Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Laki-Laki 58 66,7 66,7 66,7
Perempuan 29 33,3 33,3 100,0
Total 87 100,0 100,0

Sumber : Data primer diolah, 2017

Dari tabel 4.2 Memberikan informasi bahwa karakterisktik responden

berdasarkan jenis kelamin dimana dari 87 orang, yang berjenis kelamin laki-

laki sebanyak 58 orang (66,7%), dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 29

orang (33,3%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berjenis

kelamin laki-laki.

Tabel 4.3
Karekteristik responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid 25-35 Tahun 34 39,1 39,1 39,1

36-45 Tahun 26 29,9 29,9 69,0


>46 Tahun 27 31,0 31,0 100,0
Total 87 100,0 100,0

Sumber : Data Primer diolah, 2017


51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dari tabel 4.3 Memberikan informasi bahwa karakterisktik responden

berdasarkan usia dimana dari 87 orang, yang berusia 25-35 tahun sebanyak 34

orang (39,1%), berusia 36-45 tahun sebanyak 26 orang (29,9%), dan yang

berusia >46 tahun sebanyak 27 orang (31,0%). Dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden berusia 25-35 tahun.

Tabel 4.4
Karakteristik responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid D1 1 1,1 1,1 1,1
D3 3 3,4 3,4 4,6
D4 1 1,1 1,1 5,7
S1 65 74,7 74,7 80,5
S2 11 12,6 12,6 93,1
SMA 4 4,6 4,6 97,7
SMK 2 2,3 2,3 100,0
Total 87 100,0 100,0

Sumber : Data primer diolah, 2017


Dari tabel 4.4 diatas memberikan informasi bahwa karakterisktik

responden berdasarkan pendidikan terakhir dimana dari 87 orang, pendidikan

terakhir Diploma sebanyak 5 orang (5,6%), berpendidikan S1 sebanyak 65

orang (74,7%), dan bependidikan S2 sebanyak 11 orang (12,6%), dan

berpendikan terakhir SLTA sederajat sebanyak 2 orang (2,3%). Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden bependidikan terakhir S1.

52

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.1.3 Hasil Uji Kualitas Instrumen dan Data

4.1.3.1 Hasil Uji Validitas

Validitas adalah kecermatan suatu item atau instrumen data dalam

mengukur apa yang ingin diukur. Hal ini menunjukan adanya dukungan

item tersebut dalam mengungkap sesuatu yang ingin diungkap (Priyatno,

2012:110). Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang

telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dari alat ukur

yang digunakan (kuesioner).

Metode yang akan digunakan untuk melakukan uji validitas adalah

dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan - pernyataan

dengan total skor konstruk atau variabel. Berikut hasil dari uji validitas

terhadap butir-butir pertanyaan dari variabel Akuntabilitas ,

Transparansi , Pengawasan , dan Kinerja Anggaran berkonsep

Value For Money .

Tabel 4.5
Uji Validitas Pertanyaan Akuntabilitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
A1 33,23 10,322 ,532 ,822
A2 32,88 10,998 ,538 ,822
A3 32,99 10,783 ,594 ,816
A4 33,07 10,525 ,529 ,822
A5 32,98 10,530 ,573 ,817
A6 33,15 10,903 ,356 ,845
A7 33,08 9,836 ,679 ,804
A8 32,93 10,477 ,609 ,814
A9 32,83 10,767 ,583 ,817

Sumber : Data primer diolah, 2017


53

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.6
Uji Validitas Pertanyaan Transparansi
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
T1 29,29 10,672 ,661 ,605
T2 29,20 12,043 ,622 ,629
T3 29,66 10,903 ,639 ,612
T4 30,32 18,872 -,460 ,840
T5 28,91 14,015 ,430 ,675
T6 28,99 13,802 ,387 ,677
T7 29,06 12,915 ,531 ,652
T8 29,71 12,091 ,528 ,644
T9 29,70 11,863 ,534 ,641

Sumber : Data primer diolah, 2017

Tabel 4.7
Uji Validitas Pertanyaan Pengawasan
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
P1 31,95 9,463 ,399 ,665
P2 31,48 10,206 ,357 ,672
P3 31,26 11,080 ,259 ,688
P4 31,13 10,716 ,343 ,675
P5 31,15 10,826 ,339 ,676
P6 31,34 10,089 ,469 ,652
P7 31,59 10,176 ,471 ,652
P8 31,86 9,748 ,270 ,704
P9 31,26 9,755 ,521 ,640

Sumber : Data primer diolah, 2017

54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.8
Uji Validitas Pertanyaan Kinerja Anggaran
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
KA.1 41,42 16,005 ,561 ,857
KA.2 41,26 15,569 ,672 ,850
KA.3 41,62 15,468 ,528 ,860
KA.4 41,27 16,008 ,599 ,855
KA.5 41,38 15,925 ,608 ,855
KA.6 41,46 15,649 ,537 ,859
KA.7 41,37 15,585 ,596 ,855
KA.8 41,55 16,058 ,378 ,873
KA.9 41,48 14,975 ,649 ,851
KA.10 41,32 15,618 ,608 ,854
KA.11 41,23 15,912 ,597 ,855

Sumber : Data primer diolah, 2017

Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (r hitung)

pada taraf signifikansi 0,05. Bila koefisien korelasi (r hitung) > nilai kritis

(r tabel) maka alat ukur tersebut valid. Nilai kritis (r tabel) pada penelitian

ini adalah 0.1755. Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.5 hingga

4.8, seluruh pertanyaan memiliki r hitung > r tabel yang berarti bahwa

seluruh pernyataan tersebut valid.

4.1.3.2 Hasil Uji Reliabilitas

“Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah

memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji

validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas” (Noor,

2011:130). Untuk uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan fasilitas SPSS.

55

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.9
Uji Reliabilitas pada Variabel Akuntabilitas, Transparansi dan
Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money
Variabel Cronbach’s Alpha
Akuntabilitas 0,837
Transparansi 0,701
Pengawasan 0,741
Kinerja Angaran Berkonsep Value for 0,868
Money
Sumber : Data primer diolah, 2017

Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,7, maka kuesioner

penelitian bersifat reliable. Berdasarkan tabel 4.9, Akuntabilitas memiliki

Cronbach’s Alpha > 0,7 (0,837 > 0,7), Transparansi memiliki Cronbach’s

Alpha > 0,7 (0,701 > 0,7), Pengawasan memiliki Cronbach’s Alpha > 0,7

(0,741 > 0,7), Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money akuntansi

memiliki Cronbach’s Alpha > 0,7 (0,868 > 0,7). Karena seluruh variabel

memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,7 maka variabel tersebut reliabel.

4.1.4 Statistik Deskriptif

Pada statistik deskriptif terdapat gambaran atau deskripsi dari suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum dan sum. Dalam memberikan gambaran analisis statistic deskriptif

dari penelitian ini maka akan dijelaskan pada tabel 4.10 berikut ini:

56

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.10
Statistik Deskrifitif
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviatio Variance
n
Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
Error
Total Nilai 87 25 39 32,91 ,306 2,856 8,154
Akuntabilitas
Total 87 23 42 33,34 ,413 3,848 14,810
Transpransi
Total 87 29 45 35,38 ,379 3,531 12,471
Pengawasan
Total 87 31,00 55,00 45,5747 ,4663 4,34991 18,922
KINERJA 6
ANGGARAN
Valid N 87
(listwise)
Sumber : Data primer diolah, 2017

Dari tabel 4.10 diatas, dapat diberikan gambaran atau deskripsi dari data

penelitian, yaitu:

1. Jumlah Instansi pemerintahan daerah di Kabupaten Batu Bara yang diteliti

adalah sebanyak 29 Instansi Pemerintah yang terdiri dari 6 Badan, 19 Dinas

dan 4 Kantor dengan total sampel 87 orang (N).

2. Variabel dependen penelitian yaitu Kinerja Anggaran Berkonsep Value

For Money (Y) memiliki nilai minimum 31,0 dimiliki dan nilai maksimum

sebesar 55,5. Rata-rata dari Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money

yaitu sebesar 45,5747 dengan standar deviasinya 18,922.

3. Variabel independen Akuntabilitas (X1) memiliki nilai minimum 25 dan


57

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


nilai maksimum variabel ini adalah 39. Rata-rata (mean) dari data ini adalah

32,91 dengan standar deviasi 2,856.

4. Variabel independen Transparansi (X2) memiliki nilai minimum 23 dan

nilai maksimum yaitu 42. Mean dari data penelitian ini adalah 33,34 dengan

standar deviasi 3,848.

5. Variabel independen Pengawasan (X3) memiliki nilai minimum 29 dan

nilai maksimum 45. Rata-rata dari data penelitian ini adalah 35,38 dan standar

deviasi yaitu 4,34991.

4.1.5 Hasil Uji Asumsi Klasik

Untuk dapat melakukan analisis regresi linear berganda perlu pengujian

asumsi klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar datanya dapat bermakna

dan bermanfaat. Uji klasik dalam penelitian hanya meliputi uji normalitas, uji

heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas.

4.1.5.1 Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang

digunakan . Jika nilai signifikan > 0,05 maka data terdistribusi

normal sedangkan jika nilai signifikan < 0,05 maka data tidak terdistribusi

secara normal. Hasil output pengujian dari SPSS tercantum pada gambar

4.1.

58

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.1
Grafik Histogram Uji Normalitas

Sumber: Output SPSS (diolah 2017)

Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa kurva tidak menceng ke


kanan ataupun menceng ke kiri. Atau dalam kata lain kurva diatas
berbentuk lonceng. Oleh sebab itu, dapat diambil kesimpulan bahwa data
yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal.

Tabel 4.11
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N 87
Normal Mean ,0000000
Parametersa,b Std. Deviation 3,57066797
Most Extreme Absolute ,086
Differences Positive ,086
Negative -,071
Kolmogorov-Smirnov Z ,799
Asymp. Sig. (2-tailed) ,545
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data primer diolah, 2017

59

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Hasil dari uji penelitian di atas menunjukkan bahwa nilai

signifikan dari data adalah 0,545. Karena nilai signifikansi lebih besar dari

pada 0,05, dapat disimpulkan bahwa data telah terdistribusikan dengan

baik atau H0 diterima. Dengan hasil yang menunjukkan kalau data telah

terdistribusi dengan baik, maka dari itu dapat di lakukan uji hipotesis.

4.1.5.2 Uji Multikolinearitas

Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat

dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang lebih dari

10 diindikasikan ada kasus multikolinearitas, Nilai VIF yang tidak lebih

besar dari 10 diindikasikan tidak ada kasus multikolinearitas. Dari data

yang sudah diolah, maka hasil dari output SPSS uji ini tercantum pada

tabel 4.12.

Tabel 4.12
Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)

Total Nilai Akuntabilitas ,610 1,638


Total Transpransi ,525 1,903
Total Pengawasan ,483 2,069
a. Dependent Variable: Total KINERJA ANGGARAN BERKONSEP
VALUE FOR MONEY
Sumber : Data primer diolah, 2017

Berdasarkan data olahan pada Tabel 4.12 di atas dapat dilihat

bahwa semua variabel independen memiliki nilai VIF < 10 dan nilai

tolerance > 0,1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
60

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


korelasi di antara variabel-variabel independen yang diuji dalam

penelitian.

4.1.5.3 Uji Heterokedastisitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi

terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya. Pengujian ini dapat dilakukan dengan dua cara.

Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot,

dimana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar secara

acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik

maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Kedua, melalui analisis

statistik yang dilakukan melalui uji glejser, dimana tidak terjadi

heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan

secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Berikut ini disajikan

hasil penelitian dari uji Heterokedastisitas pada gambar 4.2

Gambar 4.2
Grafik Scatterplot Uji Heterokedastisitas

Sumber: Output SPSS (diolah 2017)


61

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Hasil dari pengujian heteroskedastisitas yang ditunjukkan pada

gambar 4.2 diatas menunjukkan bahwa titik-titik telah menyebar secara

merata baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan

tersebarnya titik tersebut, maka dapat disimpulkan tidak ada terjadinya

heteroskedastisitas ataupun dengan kata lain model regresi layak dipakai

dalam mengetahui faktor-faktor variabel X yang dapat mempengaruhi

kinerja anggaran berkonsep value vor money.

4.1.6 Hasil Uji Hipotesis Penelitian

4.1.6.1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dimana pada

penelitian ini variabel independennya adalah akuntabilitas, transparansi,

dan pengawasan . Variabel dependennya adalah kinerja anggaran

berkonsep value for money . Berdasarkan hasil pengolahan data dengan

menggunakan bantuan SPSS diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.13
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta

1 (Constant) 18,318 4,809 3,809 ,000

Total Nilai Akuntabilitas ,119 ,176 ,078 ,679 ,499

Total Transpransi ,269 ,140 ,238 1,918 ,059

Total Pengawasan ,405 ,160 ,329 2,539 ,013

a. Dependent Variable: Total KINERJA ANGGARAN BERKONSEP VALUE FOR


MONEY
Sumber: Output aplikasi SPSS (diolah pada 2017)
62

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh persamaan regresi linear sebagai

berikut berikut.

Y = 18,318 + 0,119X1 + 0,269X2 + 0,405X3 + e

Berdasarkan Tabel 4.13, diketahui nilai koefisien regresi dari

akuntabilitas adalah 0,119, transparansi adalah 0,296 , dan pengawasan

adalah 0,405. Diketahui nilai koefisien regresi bernilai positif. Hal ini

berarti, akuntabilitas, transparansi, pengawasan berpengaruh positif

terhadap kinerja angran berkonsep Value For Money.

4.1.6.2 Uji koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi atau R2 menunjukkan seberapa besar variabel

independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Apabila nilai R2

semakin dekat dengan satu, maka kesimpulannya adalah variabel-variabel

independen tersebut dapat memberikan semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variabel dependen.

Tabel 4.14
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
d
i
m
e
n
1 ,571a ,326 ,302 3,63463
s
i
o
n
0

a. Predictors: (Constant), Total Pengawasan, Total Nilai Akuntabilitas, Total Transpransi


b. Dependent Variable: Total KINERJA ANGGARAN BERKONSEP VALUE FOR MONEY

Sumber: Output aplikasi SPSS (diolah pada 2017)

Hasil dari uji koefisien determinasi pada Tabel 4.14 menunjukkan

nilai Adjusted R2 adalah 0,302 Hal ini berarti bahwa persentase pengaruh

variabel independen terhadap kinerja anggaran hanya sebesar 30.2%


63

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


sedangkan sisanya yaitu 69,8% adalah pengaruh lain yang tidak masuk

dalam model penelitian ini.

4.1.6.3 Uji-F

Untuk mendeteksi pengaruh secara simultan dari variabel independen

akan lakukan dengan uji-F, yaitu apakah Akuntabilitas (X1), Transparansi

(X2), dan (X1.3) pengawasan. Apabila F hitung > F tabel maka ada

pengaruh yang signifikan. Apabila F hitung < F tabel maka tidak ada

pengaruh yang signifikan.

Tabel 4.15
Uji Signifikansi Simultan Penelitian (Uji-F)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 530,793 3 176,931 13,393 ,000a
Residual 1096,472 83 13,211

Total 1627,264 86

a. Predictors: (Constant), Total Pengawasan, Total Nilai Akuntabilitas, Total Transpransi


b. Dependent Variable: Total KINERJA ANGGARAN BERKONSEP VALUE FOR MONEY
Sumber: Output aplikasi SPSS (diolah pada 2017)

Dari hasil tabel 4.16 adalah angka F hitung 13,393 > F tabel 2,71 dan

nilai signifikansinya 0,000 < 0,05, maka Ha yang diajukan diterima,

artinya Akuntabilitas (X1), Transparansi (X2), dan (X1.3) pengawasan

secara simultan berpengaruh terhadap kinerja anggaran berkonsep value

for money (Y).

64

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.1.6.4 Uji t

Untuk melihat pengaruh secara parsial dari masing-masing variabel

independen dapat dilihat dengan menggunakan uji-t , yaitu apakah

Akuntabilitas (X1), Transparansi (X2), dan (X1.3) pengawasan berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap kinerja anggaran (Y). Apabila t hitung > t

tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh yang

signifikan. Apabila t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

artinya tidak ada pengaruh yang signifikan.

Tabel 4.16
Uji Signifikansi Parsial Penelitian (Uji-t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 18,318 4,809 3,809 ,000

Total Nilai ,119 ,176 ,078 ,679 ,499


Akuntabilitas
Total Transpransi ,269 ,140 ,238 1,918 ,059
Total Pengawasan ,405 ,160 ,329 2,539 ,013
a. Dependent Variable: Total KINERJA ANGGARAN BERKONSEP VALUE FOR
MONEY
Sumber: Output aplikasi SPSS (diolah pada 2017)

Tabel 4.16 menghasilkan t-hitung lebih kecil atau lebih besar dari t-

tabel 1.663 secara parsial, diketahui akuntabilitas memiliki nilai t hitung <

t tabel (0.679 < 1,66) maka akuntabilitas tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja anggaran. Transparansi memiliki nilai t hitung > t tabel

(1,91 > 1,66), maka transparansi berpengaruh signifikan terhadap tingkat

kinerja anggaran. Pengawasan memiliki nilai t hitung > t tabel (2,53 >

65

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1,66), maka pengawasan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

anggaran.

4.2 Pembahasan

Hasil uji statistik F yang dilakukan, menunjukkan bahwa variabel Akuntabilitas

(X1), Tranpransi (X2), dan (X1.3) pengawasan secara simultan berpengaruh

signifikan secara simultan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money

(Y). Pada pengujian statistik uji-t atau pengujian secara parsial ditemukan bahwa

akuntabilitas dan transpransi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

anggaran berkonsep value for money. Sedangkan pengawasan berpengaruh

signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money. Pembahasan

pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara

parsial dijelaskan berikut ini.

1. Dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa secara

simultan Akuntabilitas, Transparansi dan Pengawasan berpengaruh positif

terhadap Kinerja anggaran berkonsep value for money. Pengaruh positif

tersebut dapat dilihat dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel.

Diperoleh nilai F-hitung (13,393) lebih besar dari nilai F-tabel (2,71) dan nilai

signifikan nya 0,000 lebih besar dari 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa

Akuntabilitas, Transparansi dan Pengawasan secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Kinerja anggaran berkonsep value for money pada

Instansi Pemerintah di Kabupaten Batu Bara. Dengan pernyataan diatas dapat

diketahui bahwa dalam meningkatkan kinerja anggaran berkonsep value for

money pemerintah mempertimbangkan faktor akuntabilitas publik,

66

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


transparansi dan pengawasan hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Anugriani (2014) dalam penelitiannya juga mengatakan bahwa akuntabilitas,

transparansi dan pengawasan bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja

anggaran berkonsep value for money.

2. Untuk pengujian secara parsial, menunjukkan bahwa akuntabilitas tidak

berpengaruh terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money pada

Instansi Pemerintah di Kabupaten Batu Bara, hal ini berarti tidak sesuai

dengan hipotesis pertama bahwa berpengaruh terhadap kinerja anggaran.

Berdasarkan hasil uji t (parsial), t hitung untuk variabel akuntabilitas

sebesar 0,679 lebih kecil dari t tabel 1,663 dengan tingkat signifikansi

0,10. Artinya akuntabilitas tidak mempengaruhi kinerja anggaran yang

dilakukannya. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Adliana (2016) ) bahwa akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap kinerja

anggaran berkonsep value for money. Namun penelitian ini bertentangan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Anugriani (2014) dan penelitian

yang dilakukan oleh Loi (2015) bahwa akuntabilitas berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money.

Untuk pengujian secara parsial, menunjukkan bahwa transparansi

berpengaruh terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money pada

Instansi Pemerintah di Kabupaten Batu Bara, didukung dengan uji t

(parsial) dimana t hitung untuk variabel transparansi sebesar 1,918 lebih

besar dari t tabel sebesar 1,663, dengan tingkat signifikansi 0,10. Hasil ini

sesuai dengan hasil penelitian Anugriani (2014) dan hasil penelitian

67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Adliana (2016) yang menyatakan bahwa transparansi berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for

money. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian

Loi (2015) yang menyatakan bahwa transparansi tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money.

Untuk pengujian secara parsial, penelitian ini menunjukkan bahwa

pengawasan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja anggaran

berkonsep value for money. Berdasarkan hasil uji t (parsial), t hitung

untuk variabel pengawasan sebesar 2,539 lebih besar dari t table sebesar

1,663 dengan nilai signifikansi variabel ini 0,013 dimana lebih kecil dari

0,10. Artinya pengawasan mempengaruhi kinerja anggaran yang

dilakukannya. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Anugriani (2014), Loi (2015) dan Adliana (2016) bahwa pengawasan

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value

for money.

68

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian yang telah saya lakukan ini untuk melihat seberapa

berpengaruhnya variabel-variabel akuntabilitas, transparansi dan pengawasan

terhadap kinerja anggaran berkonsep value for money pada Instansi Pemerintah di

Kabupaten Batu Bara. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, terdapat dua

kesimpulan sebagai berikut:

1. Uji statistik F yang dilakukan, terdapat angka F hitung 13,393 < F tabel 3,96

dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05, maka Ha yang diajukan diterima,

menunjukkan bahwa variabel Akuntabilitas (X1), Tranparansi (X2), dan (X1.3)

Pengawasan secara simultan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

Kinerja Anggaran berkonsep Value for Money (Y).

Koefisien determinasi atau R2 menunjukkan seberapa besar variabel

independen dapat menjelaskan variabel dependennya. hasil dari uji koefisien

determinasi menunjukkan nilai Adjusted R2 adalah 0,302 Hal ini berarti bahwa

persentase pengaruh variabel independen terhadap kinerja anggaran berkonsep

value for money hanya sebesar 30.2% sedangkan sisanya yaitu 69,8% adalah

pengaruh lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini.

2. Secara independen atau uji t terdapat bahwa :

a. Akuntabilitas memiliki nilai t hitung < t tabel (0.679 < 1,66) maka

akuntabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja anggaran

69

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


berkonsep value for money.

b. Transparansi memiliki nilai t hitung > t tabel (1,91 > 1,66), maka

transparansi berpengaruh signifikan terhadap tingkat kinerja anggaran

berkonsep value for money.

c. Pengawasan memiliki nilai t hitung > t tabel (2,53 > 1,98), maka

pengawasan pengaruh signifikan terhadap kinerja anggaran berkonsep value

for money.

5.2 Saran

Penelitian untuk variabel ini diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian

yang lebih berkualitas lagi di masa mendatang dengan beberapa masukan

mengenai beberapa hal, diantaranya:

1. Bagi peneliti berikutnya di masa mendatang agar dapat memperluas atau

menambah sampel penelitian seperti dari luar Kabupaten Batu bara atau

menambah periode pengamatan.

2. Bagi peneliti berikutnya disarankan menambah variabel lain yang berkaitan

erat secara teori terhadap variabel kinerja anggaran berkonsep value for

money seperti ketepatan waktu, dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan agar solusi

dalam memeperbaiki kinerja anggaran berkonsep value for money tercapai

dengan baik .

3. Bagi Pemerintah Kabupaten Batu Bara yang menjadi subjek dalam penelitian ini

Saran dari peneliti yaitu pemerintah Kabupaten Batu Bara dapat agar

menciptakan akuntabilitas terhadap kinerja anggaran yang ekonomis, efisien,

70

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dan efektif (value for money), dan tetap mempertahankan pengawasan dalam

kinerja anggaran yang berkonsep value for money, untuk mencapai

pemerintahan yang baik (good governance). Untuk menciptakan

pemerintahan yang baik perlu memperhatikan sumber daya manusia, karena

sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten sangat dibutuhkan agar

mampu bekerja lebih baik dengan adanya kinerja anggaran berkonsep value

for money yang diterapkan.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengakui bahwa penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan dan memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya:

1. Penelitian ini hanya memiliki 3 variabel independen sehingga belum

mendapatkan kesimpulan yang menyeluruh terhadap kinerja anggaran

berkonsep value for money.

2. Penelitian ini menggunakan kuesioner sehingga mungkin terdapat bias dalam

jawaban dari responden.

71

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Adliana, Wany, Deli. 2016. Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan


Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money
Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah. Skripsi. Fakultas Ekonomi &Bisnis
Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara,Medan
Anugriani, Mulia, Rezki. 2014. Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan
Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money
Pada Instansi Pemerintah diKabupaten Bone. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi Universitas Hassanudin,Makasar
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Erlangga: Jakarta
Baswir, Revrisond. 1999. Akuntansi Pemerintahan Indonesia. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
FA.Mahmud. 2013. Pengaruh Value For Money terhadap Akuntabilitas Publik:
Gorontalo
Fernandes, Wanda. 2015. Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi Dan Pengawasan
Terhadap Kinerja Anggaran Pada Pemerintah Daerah Kabupaten
Kampar. Jurnal Fekon Vol. 2 No.2
Gaspersz, Vincent. 1998. Manajemen Produktivitas Total. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Harryanto dkk. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Pertama. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Peraturan Pemerintah RI No.71 Tahun 2010 Tentang Anggaran Direktorat Jendral
Otonomi Daerah.
Keputusan Presiden No. 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Loi, Suryaningsih. 2015. Pengaruh Akuntabilitas Dan Transparansi Terhadap
Kinerja Anggaran Berkonsep Value For Money Pada Pemerintah Kota
Medan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas HKBP
Nommensen.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Murwaningsari, Etty, 2009. “ Hubungan Corporate Governance, Corporate Social

72

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Responsibility dan Corporate Financial Performance Dalam Satu
Continum”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 11 Nomor 1 hal
30-34.

Noor, J. 2011. Metodologi Penelitian untuk Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana.
Nyoman, Sujana, Putra. 2015. Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi Dan
Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Pada Instansi Pemerintah di
Buleleng . Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 3
No. 1)
Pratuvaliandry. 2005. Analisis Kinerja Badan Pengawas Daerah Kota Pare-Pare
Dalam Pelaksanaan Pengawasan di Pemerintah Kota Pare-Pare.
Makassar: Universitas Hasanuddin.
Priyatno, Dwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Raharjo, Eko. 2007. “ Teori Agensi Dalam Teori Stewardship Dalam Prespektif
Akuntansi”, Fokus Ekonomi, Volume 2 Nomor 1 hal 37-46.

Siregar, Liper. 2011 . Pengaruh Akuntabilitas Publik, Transparansi Publik Dan


Pengawasan Terhadap Pengelolaan Apbd Dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan Sebagai Variabel Moderator Pada Pemerintah Kota
Pematangsiantar. Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara, Medan

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sukirno, Sadono. 2005. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja


Grafindo Perkasa.
http://www.batubarakab.go.id

73

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 1. Kuesioner

DATA RESPONDEN

Nama Responden :

Jenis kelamin :

Usia saat ini : Tahun

Pendidikan Terakhir :

Mohon Bapak/Ibu memberikan pendapat dengan cara memberikan tanda Ceklis

(√ ) di antara nomor 1 sampai nomor 5, dengan petunjuk sebagai berikut:

1. Jika jawaban anda “Sangat Tidak Setuju” (STS)

2. Jika jawaban anda “Tidak Setuju” (TS)

3. Jika jawaban anda “Netral” (N)

4. Jika jawaban anda “Setuju” (S)

5. Jika jawaban anda “Sangat Setuju” (SS)

74

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KUESIONER AKUNTABILITAS

NO PERNYATAAN STS TS N S SS
1 Tahapan pengelolaan anggaran melibatkan
unsur-unsur masyarakat
2 Anggaran disajikan secara terbuka, cepat,
dan tepat kepada seluruh masyarakat
3 Kepentingan publik dan golongan menjadi
perhatian dan pertimbangan utama dalam
pengelolaan anggaran
4 Anggaran merupakan dokumen rahasia
sehingga masyarakat tidak perlu tahu
5 Indikator hasil kinerja yang akan dicapai
ditetapkan dan telah digunakan untuk
mengevaluasi anggaran
6 Proses dan pertanggungjawaban anggaran
diawasi secara terus-menerus
7 Penyajian anggaran telah menyertakan
informasi masa lalu
8 Dalam mengevaluasi anggaran, hanya
membandingkan target dengan
realisasi/sesungguhnya
9 Anggaran dipertanggungjawabkan kepada
otoritas yang lebih tinggi (vertical) dan
kepada masyarakat luas (horizontal)

KUESIONER TRANSPARANSI

NO PERNYATAAN STS TS N S SS
1 Pengumuman anggaran kepada masyarakat
dapat meningkatkan transparansi
2 Informasi yang diberikan kepada publik
dapat meningkatkan transparansi anggaran
3 Mudah untuk mengakses dokumen publik
tentang anggaran
4 Sulit untuk mengakses dokumen publik
tentang anggaran karena birokratis
5 Musrembang dapat meningkatkan kebijakan
transparansi anggaran
75

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6 Laporan pertanggungjawaban tahunan
anggaran selalu tepat waktu
7 Transparansi anggaran dapat
mengakomodasi usulan/suara rakyat
8 Pengumuman tentang anggaran bisa didapat
setiap waktu
9 Pengumuman kebijakan anggaran mudah
didapatkan oleh publik

KUESIONER PENGAWASAN

NO PERNYATAAN STS TS N S SS
1 Saya berperan penuh dalam memberikan
masukan saat penyusunan arah dan
kebijakan
Anggaran
2 Aspirasi masyarakat menjadi dasar dalam
rangka penyusunan anggaran
3 Pengawasan anggaran dilakukan secara
internal dan eksternal
4 Pengawasan anggaran dilakukan oleh
Inspektorat Daerah secara rutin
5 Pimpinan atau atasan secara langsung dan
rutin menilai kinerja bawahan pengguna
anggaran
6 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
secara aktif mengawasi mekanisme
penggunaan anggaran
7 Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
terhadap anggaran adalah secara preventif
dan reprentif
8 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
secara aktif melakukan pengawasan
anggaran dengan menugaskan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK)
9 Revisi anggaran dilakukan dengan alasan
skala prioritas
76

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KUESIONER KINERJA ANGGARAN BERKONSEP VALUE FOR
MONEY

NO PERNYATAAN STS TS N S SS
1 Anggaran dikelola dengan memanfaatkan
uang sebaik mungkin denga konsep Value
for Money yang berorientasi kepada
kepentingan publik
2 Anggaran dikelola secara ekonomis untuk
menghindari pengeluaran yang boros dan
tidak Produktif
3 Anggaran dikelola secara efisien dengan
penggunaan terendah untuk mencapai
tujuan tertentu
4 Anggaran dikelola secara efektif dimana
semua program yang ditargetkan dapat
mencapai hasil yang telah ditetapkan
5 Anggaran dikelola secara adil (equity) dan
merata (equality) dimana ada kesempatan
sosial yang sama untuk mendapatkan
pelayanan publik yang berkualitas
6 Anggaran dikelola secara merata (equality)
dan penggunaan dana publik tidak hanya
terkonsentrasi pada kelompok tertentu
7 Adanya peran pemerintah daerah untuk
memperjuangkan aspirasi dan kepentingan
daerah
8 Alokasi belanja anggaran lebih berorientasi
pada kepentingan publik
9 Anggaran selalu digunakan secara efisien
dan hemat dalam setiap pelaksanaan
kegiatan
10 Penerapan prinsip ekonomi, efisien, dan
efektif dalam penggunaan anggaran
11 Value for Money merupakan jembatan
untuk mengantar pemerintah mencapai
Good Governance yaitu pemerintah yang
akuntabel, transparan, ekonomis, efisien,
serta efektif

77

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 2. Hasil Tabulasi Data

Lampiran 2.1. Hasil Tabulasi Data Akuntabilitas

Akuntabilitas Total
No
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
1 5 5 4 2 4 5 4 4 4 37
2 5 5 4 2 4 4 4 4 4 36
3 4 4 4 1 4 5 4 3 4 33
4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 33
5 4 3 5 3 5 4 4 5 3 36
6 4 3 5 3 5 4 4 5 3 36
7 3 3 3 3 5 4 4 3 4 32
8 1 2 4 4 4 4 4 2 3 28
9 2 3 4 3 5 4 5 4 5 35
10 4 5 4 3 4 4 3 3 4 34
11 4 5 3 3 4 4 4 4 4 35
12 4 3 2 2 4 4 4 2 4 29
13 4 5 4 1 5 5 3 3 3 33
14 4 5 4 1 4 5 3 3 3 32
15 5 5 3 1 3 5 4 3 4 33
16 4 4 4 2 5 4 4 4 4 35
17 5 5 4 1 3 4 4 4 3 33
18 5 5 5 1 3 4 4 4 3 34
19 2 5 4 2 4 4 4 2 5 32
20 2 2 2 1 4 5 5 2 2 25
21 4 4 5 2 5 4 4 2 2 32
22 5 5 5 4 4 4 4 3 5 39
23 2 4 2 4 5 5 2 4 2 30
24 5 5 5 1 5 5 4 1 5 36
25 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34
26 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34
27 3 2 3 3 3 5 3 2 3 27
28 4 3 4 2 5 5 4 2 4 33
29 4 5 4 2 4 5 4 3 5 36
30 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34
31 2 4 4 4 4 5 4 4 2 33
32 2 4 4 4 4 5 4 4 2 33
33 1 4 4 4 4 5 4 4 2 32
34 4 3 3 3 4 4 4 3 4 32
35 5 4 4 2 4 3 3 4 4 33
36 3 3 4 3 4 4 3 3 2 29
78

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37 4 4 3 2 3 4 3 2 4 29
38 2 5 5 4 4 5 4 4 2 35
39 4 5 4 2 4 5 4 5 5 38
40 5 5 5 2 5 4 4 4 4 38
41 5 5 2 5 5 5 5 2 5 39
42 2 4 3 2 4 4 4 2 4 29
43 2 3 3 4 5 4 4 5 2 32
44 4 4 2 2 4 4 4 3 3 30
45 4 3 4 2 4 4 4 2 4 31
46 4 3 4 2 4 4 4 4 4 33
47 4 4 4 3 4 4 3 2 4 32
48 4 4 4 3 4 4 3 2 4 32
49 4 4 4 3 4 4 3 2 4 32
50 4 5 3 4 4 5 4 2 4 35
51 3 4 3 2 4 5 4 1 5 31
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
53 4 5 5 2 4 5 3 4 4 36
54 4 3 3 3 4 4 4 3 4 32
55 2 1 2 4 4 4 3 4 4 28
56 4 3 3 3 4 4 4 3 4 32
57 2 2 4 2 4 5 5 2 5 31
58 2 2 2 4 5 4 4 4 4 31
59 2 2 2 4 5 4 4 4 4 31
60 4 4 4 3 4 4 3 2 4 32
61 2 4 4 2 4 5 4 4 5 34
62 2 4 5 4 5 5 5 4 5 39
63 2 2 4 4 4 5 4 4 2 31
64 3 4 4 2 4 5 4 4 3 33
65 3 3 4 3 4 5 4 3 4 33
66 3 4 4 2 4 5 4 4 3 33
67 4 4 2 2 4 4 3 2 4 29
68 4 2 4 2 5 4 4 2 4 31
69 4 3 3 4 4 4 4 5 4 35
70 4 2 1 4 4 3 4 3 4 29
71 5 5 4 2 5 5 4 2 3 35
72 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
73 4 4 4 3 4 4 4 3 4 34
74 2 2 3 4 4 4 4 3 4 30
75 5 5 5 2 4 4 3 3 4 35
76 4 4 3 2 4 4 4 2 4 31
77 2 2 2 4 4 4 3 3 4 28
79

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


78 1 1 4 5 4 4 4 4 4 31
79 4 3 4 2 4 4 4 4 4 33
80 5 5 4 2 4 5 4 4 4 37
81 2 3 3 4 5 4 4 5 2 32
82 2 4 4 2 4 4 4 4 4 32
83 5 3 4 3 5 5 5 4 5 39
84 4 4 3 2 4 3 4 2 3 29
85 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34
86 4 4 4 1 4 4 5 4 5 35
87 4 3 4 2 4 4 4 4 4 33

Lampiran 2.2. Hasil Tabulasi Data Transparansi

Transparansi
No Total
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34
2 4 4 4 3 4 5 4 4 4 36
3 4 4 4 2 4 4 5 4 4 35
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
5 4 4 4 3 5 5 5 4 2 36
6 4 4 4 3 5 5 5 4 2 36
7 4 3 3 3 4 5 4 4 4 34
8 3 4 2 2 4 4 4 3 2 28
9 5 5 3 2 5 5 5 4 4 38
10 4 4 4 1 4 4 4 4 4 33
11 4 4 3 3 4 4 4 3 3 32
12 4 4 4 2 4 4 4 2 4 32
13 5 4 4 4 5 4 5 4 4 39
14 5 4 4 4 5 4 5 4 4 39
15 5 4 5 2 3 4 4 4 4 35
16 5 5 5 1 4 5 5 4 4 38
17 4 3 4 4 4 4 4 3 4 34
18 4 3 4 4 4 4 4 3 4 34
19 5 5 5 2 5 5 5 4 4 40
20 4 4 4 2 4 5 4 4 4 35
21 4 4 4 2 4 5 4 4 4 35
22 5 5 5 2 5 5 5 5 5 42
23 4 4 1 5 5 5 4 2 2 32
24 5 5 5 1 5 5 5 5 5 41
25 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34
26 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34
80

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27 2 2 2 3 4 5 3 3 2 26
28 5 4 4 2 4 4 4 4 4 35
29 5 4 4 2 4 4 3 4 4 34
30 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34
31 2 4 2 5 4 5 4 2 2 30
32 2 4 2 5 4 5 4 2 2 30
33 2 4 2 5 4 5 4 2 2 30
34 4 4 3 3 4 3 3 4 3 31
35 4 4 3 4 5 4 5 3 3 35
36 2 2 2 3 5 5 4 3 3 29
37 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34
38 2 2 2 4 4 5 4 2 2 27
39 4 5 5 4 5 5 5 4 4 41
40 4 5 5 4 4 5 4 4 4 39
41 5 5 5 2 5 5 5 5 5 42
42 4 4 4 2 5 4 4 4 4 35
43 3 3 3 3 4 4 3 2 2 27
44 4 4 4 2 4 4 4 3 4 33
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
46 4 4 4 2 5 4 4 3 3 33
47 4 4 3 3 4 3 3 4 4 32
48 4 4 3 3 4 3 3 4 4 32
49 4 4 3 3 4 3 3 4 4 32
50 2 4 4 4 4 2 4 2 4 30
51 4 4 3 2 5 5 5 4 4 36
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
53 4 4 4 3 4 5 5 4 4 37
54 4 4 3 3 4 3 3 4 3 31
55 3 4 2 3 4 4 3 2 3 28
56 4 4 2 2 4 3 3 4 3 29
57 2 2 2 2 4 5 3 4 3 27
58 2 4 2 4 4 4 4 2 2 28
59 2 4 2 4 4 4 4 2 2 28
60 2 3 4 2 4 4 3 2 4 28
61 5 4 3 2 4 4 5 4 2 33
62 4 4 4 2 5 5 5 4 4 37
63 2 2 3 4 4 5 5 4 2 31
64 4 4 3 2 4 5 4 3 4 33
65 4 4 3 3 4 5 5 4 3 35
66 4 4 3 2 3 5 4 3 4 32
67 4 4 2 4 4 4 4 2 4 32
81

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


68 3 4 3 3 4 4 4 2 2 29
69 3 3 3 2 4 4 4 3 3 29
70 2 4 2 3 4 4 3 3 4 29
71 5 5 5 2 5 5 5 3 3 38
72 5 4 4 3 4 4 4 3 4 35
73 4 4 4 3 4 4 4 3 3 33
74 3 2 3 3 3 5 3 3 3 28
75 5 5 5 1 4 5 5 4 4 38
76 4 4 4 3 4 3 4 4 4 34
77 2 4 4 2 4 4 3 4 3 30
78 2 2 2 4 3 4 3 2 1 23
79 4 4 3 2 4 5 4 3 4 33
80 5 4 3 2 4 5 4 2 4 33
81 4 3 4 2 4 5 4 2 4 32
82 5 5 4 2 5 5 4 4 4 38
83 5 5 3 4 5 4 4 3 3 36
84 4 4 2 4 5 5 4 4 2 34
85 4 3 4 2 4 5 3 3 3 31
86 5 5 4 2 4 5 4 3 3 35
87 5 5 3 2 4 5 4 3 2 33

Lampiran 2.3. Hasil Tabulasi Data Pengawasan

Pengawasan
No Total
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
1 4 5 5 5 5 5 4 4 5 42
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
3 4 4 4 5 5 5 3 4 5 39
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35
5 5 3 4 5 5 5 4 3 5 39
6 5 3 4 5 5 5 4 3 5 39
7 3 2 3 4 4 4 3 3 3 29
8 2 2 4 4 4 2 4 4 4 30
9 3 5 5 5 4 4 4 2 5 37
10 3 4 4 5 5 4 4 5 4 38
11 3 3 4 4 4 4 4 3 4 33
12 2 4 4 4 4 4 4 4 2 32
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
15 4 3 4 4 4 5 5 5 4 38
16 3 5 4 4 4 5 5 5 5 40
82

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17 3 3 4 4 4 4 3 4 4 33
18 3 3 4 4 4 4 3 4 4 33
19 2 5 5 4 5 5 5 5 5 41
20 2 2 5 4 4 4 4 2 4 31
21 4 4 4 4 4 4 3 2 4 33
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
23 4 4 2 5 5 5 5 2 5 37
24 3 5 5 5 5 5 5 5 5 43
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
27 3 3 4 5 5 4 3 2 4 33
28 4 4 4 5 5 5 4 5 5 41
29 5 4 4 5 5 5 4 4 3 39
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
31 2 4 4 4 4 4 3 2 4 31
32 2 4 4 4 4 4 3 2 4 31
33 2 4 4 4 4 4 3 2 4 31
34 3 4 4 4 4 3 3 3 4 32
35 4 4 3 4 5 4 3 4 4 35
36 3 4 4 4 4 3 3 3 3 31
37 3 3 4 3 4 4 4 4 4 33
38 4 5 5 5 4 5 4 1 5 38
39 4 5 5 5 4 4 4 5 5 41
40 4 5 5 5 4 4 4 5 5 41
41 5 4 5 5 5 5 4 4 5 42
42 4 4 4 4 4 4 4 2 4 34
43 3 3 4 4 4 3 3 3 3 30
44 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
46 2 4 4 4 4 5 4 2 5 34
47 4 5 4 4 4 4 4 4 5 38
48 4 5 4 4 4 4 4 4 5 38
49 4 5 4 4 4 4 4 4 5 38
50 4 5 4 4 4 4 4 4 5 38
51 3 4 5 5 5 5 4 3 5 39
52 3 4 4 4 3 3 3 3 3 30
53 3 4 5 5 5 4 4 5 4 39
54 3 4 4 4 4 3 3 3 4 32
55 2 4 4 3 4 3 2 4 3 29
56 3 4 4 4 4 3 3 3 4 32
57 2 3 4 4 4 4 4 4 4 33
83

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


58 2 2 4 5 4 4 4 2 4 31
59 2 2 4 5 4 4 4 2 4 31
60 3 4 4 4 4 4 3 2 3 31
61 2 4 4 4 5 4 4 4 5 36
62 2 5 5 2 1 5 5 4 4 33
63 2 4 2 4 5 4 4 4 4 33
64 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34
65 4 3 4 5 5 5 5 5 3 39
66 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34
67 4 4 4 4 4 4 4 2 2 32
68 4 4 4 4 5 4 4 2 4 35
69 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
70 3 4 4 4 4 3 3 3 4 32
71 4 4 5 5 4 3 4 4 5 38
72 3 4 4 4 4 4 3 3 4 33
73 4 4 4 5 4 3 4 3 4 35
74 4 3 4 5 4 3 3 4 3 33
75 5 4 4 5 4 4 5 5 4 40
76 2 4 4 4 4 4 4 4 4 34
77 3 4 4 2 5 5 4 4 4 35
78 2 4 2 4 4 4 4 4 3 31
79 4 4 5 4 5 4 4 4 4 38
80 4 4 5 4 5 4 4 4 4 38
81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
82 4 4 4 5 5 4 4 2 5 37
83 5 5 4 5 4 4 3 4 4 38
84 4 3 4 5 4 3 3 4 4 34
85 4 3 5 4 4 4 4 2 4 34
86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
87 4 4 5 4 4 4 4 2 4 35

Lampiran 2.4. Hasil Tabulasi Data Kinerja Anggaran berkonsep Value


for Money
No Kinerja Anggaran berkonsep Value for Money
Total
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11
1 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 50
2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 46
3 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 50
4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 48
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
84

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 54
7 3 3 4 4 4 3 4 3 5 5 4 42
8 4 3 2 4 3 4 4 4 4 2 4 38
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 45
10 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 44
11 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 43
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
15 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 47
16 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 53
17 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 5 45
18 4 4 4 4 3 3 3 4 5 5 5 44
19 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 54
20 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 48
21 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 46
22 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 54
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
27 5 4 3 5 3 3 4 3 3 4 4 41
28 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 51
29 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 51
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
31 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43
32 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43
33 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43
34 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 39
35 5 4 4 5 4 3 4 5 3 4 5 46
36 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 42
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
38 5 5 2 5 4 5 4 4 4 4 4 46
39 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 48
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
41 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 53
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
43 3 4 4 4 4 2 5 2 4 3 4 39
44 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43
45 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 49
46 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 42
85

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 42
48 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 31
49 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 43
50 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 44
51 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 3 44
52 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
53 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 47
54 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 39
55 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 40
56 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 39
57 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43
58 4 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 50
59 4 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 50
60 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 42
61 5 4 4 4 5 4 5 2 5 5 5 48
62 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 52
63 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 47
64 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
65 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 52
66 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
67 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 48
68 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 48
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
70 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43
71 5 5 3 4 5 5 5 4 4 4 5 49
72 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 49
73 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 47
74 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 41
75 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 45
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
77 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43
78 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
80 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 47
81 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 48
82 4 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4 46
83 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 48
84 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 44
85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
86 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 50
87 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 47
86

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 3. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Total Nilai Akuntabilitas 87 25 39 32,91 2,856

Total Transpransi 87 23 42 33,34 3,848

Total Pengawasan 87 29 45 35,38 3,531

Total KINERJA ANGGARAN 87 31 55 45,57 4,350


BERKONSEP VALUE FOR
MONEY

Valid N (listwise) 87

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid L 58 66,7 66,7 66,7
P 29 33,3 33,3 100,0
Total 87 100,0 100,0

87

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid D1 1 1,1 1,1 1,1
D3 3 3,4 3,4 4,6
D4 1 1,1 1,1 5,7
S1 65 74,7 74,7 80,5
S2 11 12,6 12,6 93,1
SMA 4 4,6 4,6 97,7
SMK 2 2,3 2,3 100,0
Total 87 100,0 100,0

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid 25-35 Tahun 34 39,1 39,1 39,1
36-45 Tahun 26 29,9 29,9 69,0
>46 Tahun 27 31,0 31,0 100,0
Total 87 100,0 100,0

88

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

4.1 Variabel Akuntabilitas


Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted
A1 33,23 10,322 ,532 ,822
A2 32,88 10,998 ,538 ,822
A3 32,99 10,783 ,594 ,816
A4 33,07 10,525 ,529 ,822
A5 32,98 10,530 ,573 ,817
A6 33,15 10,903 ,356 ,845
A7 33,08 9,836 ,679 ,804
A8 32,93 10,477 ,609 ,814
A9 32,83 10,767 ,583 ,817

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,837 9

4.2 Variabel Transparansi


Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted
T1 29,29 10,672 ,661 ,605
T2 29,20 12,043 ,622 ,629
T3 29,66 10,903 ,639 ,612
T4 30,32 18,872 -,460 ,840
T5 28,91 14,015 ,430 ,675
T6 28,99 13,802 ,387 ,677
T7 29,06 12,915 ,531 ,652
T8 29,71 12,091 ,528 ,644
T9 29,70 11,863 ,534 ,641

89

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,701 9

4.3 Variabel Pengawasan


Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted
P1 32,72 8,946 ,391 ,729
P2 32,25 9,889 ,298 ,740
P3 32,03 10,383 ,287 ,737
P4 31,90 9,838 ,424 ,717
P5 31,92 10,191 ,353 ,728
P6 32,11 9,266 ,540 ,697
P7 32,36 9,697 ,446 ,713
P8 31,86 9,748 ,526 ,704
P9 32,03 9,034 ,565 ,691

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,741 9

90

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.4 Variabel Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Item Deleted
KA.1 41,42 16,005 ,561 ,857
KA.2 41,26 15,569 ,672 ,850
KA.3 41,62 15,468 ,528 ,860
KA.4 41,27 16,008 ,599 ,855
KA.5 41,38 15,925 ,608 ,855
KA.6 41,46 15,649 ,537 ,859
KA.7 41,37 15,585 ,596 ,855
KA.8 41,55 16,058 ,378 ,873
KA.9 41,48 14,975 ,649 ,851
KA.10 41,32 15,618 ,608 ,854
KA.11 41,23 15,912 ,597 ,855

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,868 11

91

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 5. Hasil Uji Asumsi Klasik

5.1. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 87
Normal Mean ,0000000
a,b
Parameters Std. Deviation 3,57066797
Most Extreme Absolute ,086
Differences Positive ,086
Negative -,071
Kolmogorov-Smirnov Z ,799
Asymp. Sig. (2-tailed) ,545
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

5.2. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
1 (Constant)

Total Nilai Akuntabilitas ,610 1,638


Total Transpransi ,525 1,903
Total Pengawasan ,483 2,069
a. Dependent Variable: Total KINERJA ANGGARAN
BERKONSEP VALUE FOR MONEY

92

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5.3. Hasil Uji Heterokedastisitas

93

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 6. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

6.1. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 18,318 4,809 3,809 ,000

Total Nilai Akuntabilitas ,119 ,176 ,078 ,679 ,499

Total Transpransi ,269 ,140 ,238 1,918 ,059


Total Pengawasan ,405 ,160 ,329 2,539 ,013
a. Dependent Variable: Total KINERJA ANGGARAN BERKONSEP VALUE FOR
MONEY

6.2. Hasil Uji koefisien determinasi (R2)

Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
d
i
m
e
n
1 ,571a ,326 ,302 3,63463
s
i
o
n
0

a. Predictors: (Constant), Total Pengawasan, Total Nilai Akuntabilitas, Total Transpransi


b. Dependent Variable: Total KINERJA ANGGARAN BERKONSEP VALUE FOR MONEY

6.3. Hasil Uji-F

ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 530,793 3 176,931 13,393 ,000a
Residual 1096,472 83 13,211

Total 1627,264 86

a. Predictors: (Constant), Total Pengawasan, Total Nilai Akuntabilitas, Total Transpransi


b. Dependent Variable: Total KINERJA ANGGARAN BERKONSEP VALUE FOR
MONEY

94

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6.4. Hasil Uji-t

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 18,318 4,809 3,809 ,000

Total Nilai ,119 ,176 ,078 ,679 ,499


Akuntabilitas
Total Transpransi ,269 ,140 ,238 1,918 ,059
Total Pengawasan ,405 ,160 ,329 2,539 ,013
a. Dependent Variable: Total KINERJA ANGGARAN BERKONSEP VALUE FOR
MONEY

95

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 7. Surat Persetujuan Izin Research/Survey

96

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 8. Surat Persetujuan Izin Research/Survey dari Kabupaten

97

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai