SKRIPSI
Oleh:
MIFTAHUL JANNAH HASUGIAN
148330097
SKRIPSI
Oleh:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kesadaran wajib pajak
terhadap kepatuhan wajib pajak orang oribadi, untuk mengetahui pengaruh sanksi
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi, untuk mengetahui
pengaruh kesadaran wajib pajak dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi pada KPP Pratama Sibolga.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi
pada KPP Pratama Sibolga. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini pada
tahun 2017 sebanyak 32.137. Pengambilan sampel menggunakan metode
Insidental Sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 wajib pajak orang
pribadi. Teknik pengumpulan data adalah media angket (kuesioner). Teknik
analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, validitas dan reliabilitas
data, regresi linier berganda, asumsi klasik, koefisien determinasi dan hipotesis
menggunakan uji t dan uji f.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Sanksi perpajakan berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. kesadaran wajib pajak dan sanksi
perpajakan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
orang pribadi.
Kata kunci: Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan, Wajib Pajak Orang
Pribadi
ii
The purpose of this study was to determine the effect of taxpayer awareness on
individual taxpayer compliance, to determine the effect of taxation sanctions on
individual taxpayer compliance, to determine the effect of taxpayer awareness and
taxation sanctions on personal taxpayer compliance on KPP Pratama Sibolga.
The population used in this study is an individual taxpayer on KPP Pratama
Sibolga. The population used in this study in 2017 was 32,137. Sampling using
the incidental sampling method. The sample in this study were 100 individual
taxpayers. Data collection techniques are questionnaire media. Data analysis
techniques used are descriptive statistics, data validity and reliability, multiple
linear regression, classical assumptions, determination coefficients and hypotheses
using t test and f test.
The results of this study indicate that the awareness of taxpayers influences the
compliance of individual taxpayers. Tax penalties affect individual taxpayer
compliance. awareness of taxpayers and tax sanctions together affect the
compliance of individual taxpayers.
iii
iv
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Berkah,
skripsi ini yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu semua kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak pembaca akan penulis perhatikan.
Penulis tidak lepas dari bantuan, dukungan dan bimbingan berbagagai pihak
secara langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini dengan segala
besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc selaku Rektor Universitas
Medan Area.
2. Bapak Dr. Ihsan Efendi SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Bapak Ilham Ramadhan Nasution, SE, Ak, M.Si, CA selaku Ketua Program
4. Ibu Hj. Saribulan Tambunan, SE, MMA selaku Dosen Pembimbing I yang
skripsi ini.
6. Ibu Hj. Rosmaini, AK, MMA selaku Sekretaris Skrispsi yang telah membantu
SE dan Ibunda tercinta Hj. Rosmila Hutabarat, Amd. Keb yang penuh kasih
Hasugian, S.Pd, Adik tercinta Ihwana Putri Hasugian dan Aisyah Fadilah
8. Kepada Andika Aditya, S.Kom yang telah memberikan support dan semangat
9. Terima kasih kepada teman-teman penulis Sri Wahyu Ningsih, Rulliyah Wati,
hidayah-Nya. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga tulisan ini
Perpajakan.
vi
Halaman
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
ABSTRACT ..................................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii
vii
viii
ix
Halaman
xi
Halaman
xii
serta meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa, dalam hal ini peranan pajak
tentunya diperlukan peranan yang penting baik dari pemerintah maupun dari
wajib pajak itu sendiri. Dengan demikian diperlukan pengetahuan yang baik
Belanja Negara (APBN). Mengingat besarnya kontribusi pajak dalam APBN akan
mendorong pemerintah yang dalam hal ini Direktorat Jendral Pajak (DJP) untuk
menggali lebih banyak lagi potensi penerimaan pajak dan berupaya secara
bukanlah suatu pekerjaan yang mudah karena selain diperlukan adanya peran aktif
dari DJP juga dituntut peran aktif dari wajib pajak. Menyadari betapa besarnya
peranan pajak, maka pemerintah dalam hal ini Direktorat jenderal Pajak dibawah
dimana kondisi tersebut menuntun peran aktif dan kepatuhan wajib pajak dalam
pajak (Ikhsan Budi R, 2007). Untuk mengukur perilaku wajib pajak, yaitu
mengisi dan menyampaiakan Surat Pemberitahuan (SPT) secara benar dan tepat
semakin tinggi pula tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan dan
memenuhi kewajibannya.
adalah kesadaran wajib pajak dan sanksi perpajakan. Kesadaran wajib pajak
merupakan faktor yang datang dari dalam diri wajib pajak untuk memenuhi
masyarakat yang rendah seringkali menjadi salah satu sebab banyaknya potensi
pajak yang tidak dapat dijaring. Secara empiris juga telah dibuktikan bahwa
makin tinggi kesadaraan perpajakan wajib pajak maka akan makin tinggi tingkat
dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak
bagi para pelanggar pajak. Sanksi tersebut juga berfungsi sebagai dasar bagi
jika kewajiban perpajakan tidak dilaksanakan, maka akan ada konsekuensi hukum
yang bisa terjadi. Pemerintah dalam hal ini Dirjen pajak membuat Undang-
Undang tentang hal-hal yang berkaitan dengan perpajakan, termasuk sanksi yang
Kesadaran perpajakan timbul dari dalam diri wajib pajak sendiri, tanpa
praktek sulit untuk membedakan apakah wajib pajak yang memenuhi kewajiban
Tabel I.1
Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi KPP Pratama Sibolga
Tahun WP Terdaftar Realisasi SPT Rasio
Wajib SPT Kepatuhan
2013 36.152 20.861 57%
pajak terjadi ketidak stabilan kepatuhan seperti di tahun 2014 terjadi peningkatan
dan turun kembali di tahun 2015 dan tahun 2016. Dari data tersebut juga dapat
disimpulkan bahwa kesadaran wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama
melaporkan SPT.
Dari uraian diatas terlihat pentingnya keharusan yang dibayar oleh wajib
pajak, baik wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan sesuai undang-
Pratama Sibolga”.
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai peneliti adalah sebagai berikut :
terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Sibolga?
berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Prakis
perpajakannya.
d. Bagi Penulis Selanjutnya hasil penilitan ini dapat digunakan sebagai acuan
Heider pada tahun 1958 telah menemukan sebuah teori yang ia sebut
dengan teori atribusi. Atribusi adalah sebuah teori yang membahas tentang upaya-
orang lain. Pada dasarnya, teori atribusi menyatakan bahwa bila individu-individu
internal adalah perilaku yang diyakini berada dibawah kendali pribadi individu itu
yang dipengaruhi dari luar, artinya individu akan terpaksa berperilaku karena
situasi.
baik dari faktor internal adalah kesadaran wajib pajak, merupakan dasar yang
harus dimiliki agar wajib pajak dapat patuh untuk membayar pajak dan faktor
perpajakan, hal itu disesabkan karena perilaku tersebut dipengaruhi oleh tuntutan
situas. Faktor internal dan eksternal tersebut dapat mempengaruhi wajib pajak
dalam mengambil keputusan untuk patuh atau tidak patuh dalam membayar pajak.
2.1.2. Pajak
Menyatakan bahwa pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik
Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara
untuk membiayai pengeluaran rutin dan “surplus” nya digunakan untuk public
kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang
peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa
timbal balik dari negara secara langsung untuk memlihara kesejahteraan secara
umum.
pengeluaran umum.
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi
pelaksanaannya.
3. Pajak dipungut oleh negara, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
investment.
Menurut Siti Resmi (2017:3) terdapat dua fungsi pajak, yaitu fungsi
Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas
transaksi jual beli barang mewah. Semakin mewah suatu barang maka tarif
mewah).
kesehatan).
modalnnya di Indonesia.
Pertimbangan Pajak.
Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini
warganya.
masyarakat.
Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga
Contoh :
1. Bea Materai disederhanakan dari 167 macam tarif menjadi 2 macam tarif.
2. Tarif PPN yang beragam disederhanakan menjadi hanya satu tarif, yaitu
10%.
system yaitu:
harusdilunasi atau pajak yang terutang oleh wajib pajak ditentukan olehfiskus
pajak yang terutang oleh wajib pajak diserahkan oleh fiskus kepada wajib
pajak yang bersangkutan, sehingga dengan sistem ini wajib pajak harus aktif
pengawasan.
tahu, mengerti dan merasa. Kesadaran untuk mematuhi ketentuan (hukum pajak)
yang berlaku tentu menyangkut faktor – faktor apakah ketentuan tersebut telah
yang mendorong wajib pajak untuk membayar pajak. Pertama, kesadaran bahwa
Dengan menyadari hal ini, wajib pajak mau membayar pajak karena merasa tidak
negara. Wajib pajak mau membayar pajak karena memahami bahwa penundaan
dapat dipaksakan. Wajib pajak akan membayar karena pembayaran pajak disadari
memiliki landasan hukum yang kuat dan merupakan kewajiban mutlak setiap
warga negara.
a. Abdul Asri (2004) menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak adalah sikap
mengerti wajib pajak badan atau perorangan untuk memahami arti, fungsi dan
masyarakat harus sadar akan keberadaannya sebagai warga negara yang sealalu
dalam membangun kesadaran dan kepedulian sukarela Wajib Pajak antara lain:
1. Melakukan sosialisasi
tentang pajak bisa diawali dari lingkungan keluarga sendiri yang terdekat,
kepuasan kepada Wajib Pajak dan tetap dalam batas memenuhi standar
rasa saling percaya antara pemerintah dan masyarakat wajib pajak, sehingga
bukan suatu kewajiban. Dengan demikian tercipta pola hubungan antara negara
dan masyarakat dalam memenuhi hak dan kewajiban yang dilandasi dengan
perpajakan.
positif dan mampu menghasilkan pola pikir yang positif yang selanjutnya akan
5. Law enforcement
menurun sehingga upaya penghimpunan pajak tidak optimal. Atas kasus seperti
Gayus itu para aparat perpajakan seharusnya dapat merespon dan menjelaskan
informasi ini dari sudut yang sempit saja. Jika tidak segera dijelaskan maka
dikorupsi.
rambu- rambu bagi seseorang untuk melakukan sesuatu mengenai apa yang harus
dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Sanksi diperlukan agar
merupakan alat pencegah (preventif) agar Wajib Pajak tidak melanggar norma
perpajakan”.
suatu norma perpajakan ada yang diancam dengan sanksi admisnsistrasi saja, ada
yang diancam dengan sanksi pidana saja, dan ada pula yang diancam dengan
sanksi administrasi dan sanksi pidana. Perbedaan sanksi administrasi dan sanksi
a. Sanksi Administrasi
kenaikan.
b. Sanksi Pidana
1. Denda Pidana
sanksi berupa denda pidana selain dikenakan kepada wajib pajak ada juga yang
diancamkan kepada pejabat atau kepada pihak ketiga yang melanggar norma.
2. Pidana Kurungan
pelanggaran. Dapat ditujukan kepada wajib pajak, dan pihak ketiga. Karena
sama dengan yang diancamkan dengan denda pidana, maka masalahnya hanya
ketentuan mengenai denda pidana sekian itu diganti dengan pidana kurungan
selama-lamanya sekian.
3. Pidana Penjara
yang ditunjukkan kepada pihak ketiga, adanya kepada pejabat dan kepada
wajib pajak.
istilah Kepatuhan berarti tunduk atau patuh pada ajaran dan aturan. Kepatuhan
adalah motivasi seseorang, kelompok atau organisasi untuk berbuat sesuai dengan
dalam hal ini adalah wajib pajak, terhadap peraturan atau Undang – Undang
Perpajakan.
a. Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010: 139) “mengatakan bahwa kepatuhan wajib
pajak adalah pada prinsipnya kepatuhan wajib pajak adalah tindakan wajib
b. Menurut (Safri Nurmantu, 2005) kepatuhan wajib pajak adalah suatu keadaan
hak perpajakannya.
Menurut Kep.Dirjen Pajak No. 550 Tahun 2000 pasal satu menyatakan
bahwa Wajib Pajak Patuh adalah WP yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pajak. Kepatuhan Wajib pajak menjadi aspek enting mengingat sistem perpajakan
Perpajakan.
Perpajakan. Tuntutan kepatuhan bagi wajib pajak orang pribadi telah diatur dalam
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
perpajakan. Frederica (2008) Kepatuhan dalam perpajakan ada dua jenis, yaitu
kepatuhan formal dan kepatuhan material. Kepatuan formal adalah suatu keadaan
dimana wajib pajak secara substantif hakikat memenuhi semua ketentuan material
Oleh Wajib Pajak adalah jumlah pajak yang terhutang menurut ketentuan
perundang-undangan perpajakan.
Tabel II.1
Daftar Penelitian Terdahulu
Nisa Santoso, Lidya Puspitasari dan Yessica Tanilasari terletak di variabel yang
karna penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak dan sanksi
dan sistematis serta dapat menjadi pedoman bagi peneliti secara keseluruhan.
Dalam penelitian ini kesadaran wajib pajak dan sanksi perpajakan diduga akan
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Secara skematis dapat
Pajak Orang
Pribadi
Sanksi Perpajakan (Y)
H2
(X2)
H3
Keterangan :
untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau
deskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori
gejala.
Gambar III.1
Wilayah Kerja KPP Pratama Sibolga
24
beralamat di jalan Ade Irma No.17 Sibolga, Kode pos 23120, telepon (0631)
23125.
Penelitian ini direncanakan dari bulan Januari 2018 sampai dengan April
Tabel III.1
Rencana Waktu Penelitian
2018
No Uraian Kegiatan
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agst
Kunjungan Ke
Instansi
1
Pengajuan Judul
2
Bimbingan
3 Proposal
4 Seminar Proposal
Penelitian ke
5 Instansi
Analisis Data
6
Bimbingan Hasil
7
Penelitian
8 Seminar Hasil
9 Meja Hijau
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Berdasarkan pendapat diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama Sibolga. Jumlah populasi wajib
siapapun yang bertemu dengan peneliti dapat digunakan sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Penentuan sampel
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑒 2 )
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Populasi
sample ditolerir atau diinginkan. Presisi yang digunakan dalam peneliti ilmu
Berdasarkan data dari KPP Pratama Sibolga hingga akhir tahun 2017,
tercatat sebanyak 32.137 wajib pajak orang pribadi. Oleh karena itu, jumlah
32.137
𝑛=
1 + 32.137(0,12 )
𝑛 = 99,68
𝑛 = 100
sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kesadaran wajib pajak dan
Kesadaran wajib pajak merupakan kerelaan yang muncul dari dalam diri
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Keterangan :
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Keterangan :
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Keterangan :
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Tabel III.2
Defenisi Operasional
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif.
pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument
data penelitian berupa pengumpulan data lebih banyak padda observasi berperan
serta wawancara.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer Menurut
Sugiyono (2012:137) data primer adalah sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini
yaitu dengan memberikan kuisioner secara langsung kepada wajib pajak orang
Likert. Responden diminta mengisi pertanyaan dalam skala Likert dalam jumlah
sah atau tidaknya suatu kuesioner”. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila
pertanyaan pada kuesioner mampu megungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
dengan kriteria sebagai berikut : jika r hitung > r table dan nilainya positif, maka
𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥 2 )(∑ 𝑦 2 )
rxy =
√{∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥 |}{∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)}
Keterangan :
n = Jumlah responden
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Butir kuesioner
dikatakan reliabel (layak) jika cronbach’s alpha > dari 0,60 dan dikatakan tidak
normalitas yang digunakan adalah kolmogorov smirnov test, yaitu pengujian dua
a. Apabila signifikansi data lebih dari 5%, maka data dapat dikatakan normal.
b. Apabila signifikansi data kurang dari 5%, maka datadikatakan tidak normal.
sempurna antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lainnya. Uji
di dalam model regresi. Yakni dengan melihat dari nilai tolerance dan lawannya
yaitu Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
apakah dalam model regresi ini terjadi ketidaksamaan varian dari residu satu
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Bila signifikansi hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka
menggunakan uji Glejser. Uji Glejser adalah meregresikan antara variabel bebas
Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua
atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini digunakan
(Kesadaran wajib pajak X1) dan (Sanksi perpajakan X2) terhadap variabel
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + e
Keterangan :
X2 = Sanksi Perpajakan
Α = Konstansta
e = Error
digunakan uji t, yang berfungsi untuk menguji keberartian koefisien regresi linear
1. t hitung > t tabel atau apabila probabilitas kesalahan kurang dari 5% maka H0
2. t hitung < t tabel atau apabila probabilitas kesalahan lebih dari 5% maka H0
atau variasinya dengan membandingkan F-hitung (Fh) dengan F-tabel (Ft) pada
a. Fh > Ft, atau apabila probabilitas kesalahan kurang dari 5%, maka H0 ditolak
dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari
b. Fh < Ft atau apabila apabila probabilitas kesalahan lebih dari 5%, maka H 0
diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh yang
variasi variabel dependen”. Nilai koefisien determinasi adalah anatara nol atau
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Dan sebaliknya jika nilai
A. Buku
Asri, Abdul. (2004). Paradigma Baru Perpajakan Indonesia. Perspektif Ekonomi.
Integritas Dinamika Press: Jakarta.
Rahayu, Siti Kurnia. (2010). Perpajakan Indonesia Konsep & Aspek Formal.
Graha Ilmu: Yogyakarta.
Wijaya, Tony. (2013). Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
B. Jurnal dan Skripsi
Arifin, Syamsul Bahri. (2015). "Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi
Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama
Medan Belawan, Jurnal Ilmiah "INTEGRITAS" Vol. 1 No. 3 Oktober
2015. Medan.
Jatmiko, Agus Nugroho. (2006). "Pengaruh Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan
Sanksi administrasi berupa denda, Pelayanan Fiskus dan Kesadaran
Perpajkan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak : Studi Empiris Terhadap
Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang, Magister Akuntansi
Universitas Diponegoro. Semarang.
Santo, Nisa Sarah, Heru Susilo dan Sri Sulasmiyati. (2015). "Pengaruh
Pengetahuan Pajak, Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Pajak terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Kepanjen”, Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya. Malang.
Sari, Dwi Kartiko. (2017). "Pengaruh kesadaran, Kualitas Pelayanan dan Sanksi
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama
Makassar Barat", Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
Makassar.
Tanilasari Yessica dan Pujo Gunarso. (2017). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak
dan Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
pada KPP Pratama Malang Selatan, JURNAL AKUNTANSI DAN
PERPAJAKAN, Vol. 3, No. 1, Tahun 2017. Malang.
KUESIONER
A. Identitas Reponden
Umur : 20-30 tahun 41-50 tahun
31-40 tahun 51-60 tahun
B. Pertanyaan Kuesioner
Petunjuk Pengisian:
pajak sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Bapak/Ibu dimohon
untuk dapat menjawab setiap pertanyaan dengan keyakinan tinggi serta tidak mengosongkan
satu jawaban pun dan tiap pertanyaan hanya boleh ada satu jawaban. Menjawab pertanyaan
dengan cara memberi checklist (√) pada salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai
Keterangan:
1 2 3 4 5
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
2. Sanksi Pajak
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
LAMPIRAN 2
42 5 5 5 5 20
43 5 5 5 5 20
44 4 4 3 3 14
45 5 5 4 4 18
46 4 3 4 5 16
47 4 3 4 5 16
48 2 2 2 2 8
49 5 5 5 5 20
50 4 4 4 4 16
51 3 3 3 3 12
52 5 5 5 5 20
53 5 2 3 5 15
54 4 4 4 5 17
55 4 4 4 4 16
56 5 5 4 4 18
57 5 5 5 5 20
58 2 2 2 2 8
59 2 1 1 2 6
60 3 4 5 5 17
61 5 4 5 5 19
62 5 5 3 5 18
63 4 3 4 4 15
64 3 3 3 3 12
65 5 5 5 5 20
66 5 4 5 5 19
67 5 5 5 3 18
68 4 3 4 3 14
69 5 2 5 5 17
70 5 5 4 5 19
71 3 3 2 2 10
72 2 3 3 3 11
73 5 5 4 5 19
74 3 5 3 4 15
75 3 2 3 3 11
76 5 5 1 4 15
77 3 4 4 4 15
78 5 5 3 4 17
79 4 4 3 4 15
80 5 5 4 5 19
81 4 4 4 4 16
82 4 4 4 4 16
83 5 5 5 5 20
84 4 4 4 4 16
85 4 4 4 4 16
86 4 5 4 5 18
87 5 5 5 5 20
88 5 4 5 5 19
89 3 3 1 3 10
90 3 3 3 3 12
91 5 3 4 5 17
92 3 3 4 3 13
93 4 4 4 3 15
94 5 5 5 5 20
95 4 4 5 5 18
96 5 5 4 4 18
97 3 4 3 3 13
98 5 4 4 4 17
99 2 2 2 2 8
100 4 4 2 4 14
42 3 4 4 1 12
43 3 4 4 2 13
44 1 2 3 5 11
45 2 1 3 5 11
46 4 4 4 4 16
47 4 3 4 3 14
48 1 1 1 1 4
49 5 5 5 5 20
50 4 4 4 4 16
51 3 4 5 5 17
52 3 3 3 4 13
53 3 4 3 5 15
54 4 5 4 3 16
55 3 4 4 4 15
56 5 4 4 5 18
57 4 4 4 4 16
58 3 1 3 1 8
59 3 1 3 3 10
60 4 4 4 4 16
61 4 4 5 5 18
62 3 4 4 4 15
63 3 3 3 3 12
64 1 3 3 3 10
65 5 3 5 5 18
66 3 3 3 3 12
67 4 4 3 3 14
68 4 3 3 3 13
69 3 3 3 4 13
70 5 4 4 4 17
71 3 4 4 3 14
72 3 3 3 4 13
73 4 5 3 4 16
74 4 3 3 5 15
75 3 4 3 3 13
76 3 3 1 1 8
77 2 3 3 2 10
78 4 3 3 3 13
79 4 4 2 2 12
80 4 4 4 4 16
81 2 2 2 2 8
82 3 3 4 4 14
83 2 2 2 1 7
84 2 4 3 4 13
85 3 3 3 3 12
86 2 2 2 2 8
87 3 3 3 3 12
88 4 3 3 2 12
89 2 2 4 2 10
90 3 2 3 3 11
91 4 4 4 4 16
92 3 2 2 2 9
93 3 3 3 3 12
94 4 3 3 3 13
95 5 3 4 3 15
96 5 4 5 5 19
97 3 3 3 3 12
98 4 3 5 4 16
99 1 1 2 1 5
100 4 4 4 4 16
42 4 5 4 3 16
43 3 4 5 3 15
44 3 3 3 4 13
45 3 4 3 3 13
46 4 3 3 3 13
47 4 3 3 3 13
48 3 3 3 3 12
49 5 5 5 5 20
50 5 5 5 5 20
51 4 5 4 4 17
52 5 4 4 5 18
53 5 5 5 3 18
54 5 5 4 3 17
55 3 4 2 3 12
56 5 5 5 5 20
57 3 4 4 4 15
58 3 4 3 3 13
59 3 3 2 2 10
60 5 4 5 5 19
61 5 3 5 4 17
62 3 5 3 4 15
63 3 3 3 3 12
64 4 3 4 3 14
65 3 3 3 3 12
66 4 3 4 4 15
67 4 4 3 3 14
68 3 3 4 4 14
69 5 4 4 4 17
70 5 4 5 4 18
71 3 5 3 3 14
72 3 3 3 3 12
73 4 3 3 3 13
74 3 3 3 4 13
75 4 4 3 3 14
76 4 3 5 5 17
77 3 5 3 3 14
78 2 3 5 5 15
79 5 5 3 4 17
80 3 4 4 5 16
81 3 4 5 5 17
82 4 5 4 4 17
83 3 3 4 4 14
84 3 3 4 4 14
85 5 3 4 4 16
86 3 4 4 3 14
87 5 3 4 3 15
88 5 4 3 4 16
89 4 4 5 4 17
90 3 5 3 3 14
91 4 5 5 5 19
92 3 3 3 3 12
93 4 4 4 4 16
94 5 5 5 5 20
95 5 4 4 5 18
96 5 5 3 4 17
97 4 3 3 5 15
98 3 3 4 3 13
99 3 3 3 3 12
100 4 4 5 4 17