Anda di halaman 1dari 97

SURVEI TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG DI WISATA

AIR TERJUN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS

SKRIPSI

NUR RAHMAT SANTOSO

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
SURVEI TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG DI WISATA
AIR TERJUN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi


Universitas Negeri Makassar Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

NUR RAHMAT SANTOSO

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019

i
HALAMAN PERSETUJUAN

ii
HALAMAN PENGESAHAN

iii
MOTTO

“ Berusahalah Untuk Mendapatkan Hasil yang Lebih Baik, Jangan Pernah

Berhenti Memohon Kepada Ilahi Jadikan hidup kita Lebih Bermakna dari

Hari-hari Sebelumnya Karena Hidup adalah Sebuah Perjuangan, Coba Dulu

Baru Cerita”

Nur Rahmat Santoso

Karya ini kupersembahakn untuk kedua orang tuaku yang tak pernah

mengenal rasa lelah, telah membesarkan dan mengorbankan segalanya

untukku, serta saudara-saudaraku terima kasih atas doa, kasih

sayang,pengorbanan dan bimbingan yang tak ternilai.

Nur Rahmat Santoso

iv
ABSTRAK
NUR RAHMAT SANTOSO, 2019. Survei Tingkat Kepuasan Pengunjung di
Wisata Air Terjun Bantimurung Kabupaten Maros. Skripsi . Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Makassar. Pembimbing I. Bapak Muh.
Adnan Hudain, dan Pembimbing II. Bapak H. Muhammadong.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Kepuasan Pengunjung di


Wisata Air Terjun Bantimurung, Kabupaten Maros. Populasi penelitian ini
sebanyak 40 orang dari seluruh pengunjung yang ada di Wisata Air Terjun
Bantimurung, Kabupaten Maros. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
sebagai berikut:1. Observasi (wawancara langsung kesebagian sampel, serta ke
pengelolah di Wisata Wisata Air Terjun Bantimurung mengenai indikator tingkat
kepuasan di antaranya mengenai faktor kebutuhan, faktor keinginan dan faktor
layanan jasa).2. Angket (dengan berpatokan pada skala likers. dalam hal ini angket
dibagikan kesemua pengunjung yang dijadikan sebagai sampel di Wisata Air
Terjun Bantimurung, Kabupaten Maros). 3. Dokumentasi (hal ini sebagai bukti
nyata dalam penelitian ini dengan mengambil gambar dengan pengelolah, sampel
dan dosen pembimbing). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian deskriptif kualitatif dengan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahawa Tingkat Kepuasan Pengunjung Di
Wisata Air Terjun Bantimurung, Kabupaten Maros dengan beberapa indikator
tingkat kepuasan diantaranya faktor kebutuhan, faktor keinginan dan faktor layanan
jasa. Dari analisis ketiga faktor yang menjadi tolak ukur dalam penelitian tingkat
Kepuasan dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian survei tingkat kepuasan
pengunjung di Wisata Air Terjun Bantimurung adalah 32,5%. Dan masuk dalam
kategori rendah.
Kata Kunci : Tingkat Kepuasan Pengunjung

v
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Segala puji hanyalah milik Allah SWT.

Kami memuji, meminta pertolongan dan ampunan-Nya dan kami berlindung

kepada Allah dari kejahatan diri – diri kami dan keburukan amal perbuatan kami.

Atas rahmat dan hidayah-Nya jualah sehingga kami dapat menyelesaikan skripsi

meskipun dalam bentuk yang sederhana sebagai salah satu persyaratan dalam

menempuh ujian skripsi Strata Satu (S1) dan menyelesaikan studi pada Program

Studi Pendidikan Jasmani kesehatan dan rekreasi. Salam dan shalawat kami

kirimkan kepada junjungan kami tercinta Rasulullah Muhammad SAW, keluarga

serta para sahabatnya serta para pengikutnya yang tetap mengikuti langkah beliau

sampai akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat adanya

bimbingan dan motivasi serta dukungan dari berbagai pihak baik berupa dukungan

moril maupun materil. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang

setulus – tulusnya dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada.

1. Bapak Prof. Dr. H. Husain Syam, M.T.P, selaku Rektor Universitas Negeri

Makassar untuk segala sesuatu yang menunjang kebutuhan penulis selama

menuntut ilmu dibangku perkuliahan almamater tercinta Universitas Negeri

Makassar.

2. Ibunda Prof. Dr. Hj. Hasmyati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Makassar, beserta jajarannya yang telah

memberikan izin dan bantuannya sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan

vi
3. Bapak Dr. Irvan Sir, M,Kes dan Bapak Dr. Sudirman, M.Pd selaku ketua

Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

yang dengan penuh keikhlasan meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan dan motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi hingga

tersusunnya skripsi ini.

4. Bapak Muh. Adnan Hudain, S.Pd, M.Pd , sebagai Pembimbing I dan Bapak

Dr. H. Muhammadong, M.Ag, sebagai Pembimbing II yang dengan

ketulusan hati memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing penulis sejak pertama

kali menginjakkan kaki di Universitas Negeri Makassar sampai penulis

merampungkan tugas akhir ini.

6. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Keolahragaan, telah membantu

penulis dalam proses Administrasi dalam penyelesaian skripsi.

7. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maros beserta staf yang telah

memberikan bantuan dalam pengambilan data serta informasi yang

dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.

8. Kepala Pengelola Objek Wisata Bantimurung serta staf yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian selama penulisan skripsi ini.

9. Teristimewa kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Muhammad Agus dan

Ibunda Muji Hartini yang senantiasa dengan tulus dan ikhlas mencurahkan

kasih sayang, mendidik, membimbing, memberikan dukungan dan motivasi

serta doa yang tak henti-hentinya.

vii
10. Seluruh teman-teman PENJASKESREK A 2015 terutama Muh.Fajrin Hasir,

A. Anjas Tamara, Andini Purnama Mursalin, Nur Reski dan Syahrul Herman

yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis untuk

menyelesikan skripsi ini dan membantu dalam melakukan penelitian.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis dapat bernilai

ibadah disisi Allah SWT dan Allah senantiasa memberikan imbalan yang setimpal.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, tentu masih belum

mencukupi dari apa yang diharapkan. Oleh karena itu, dengan hati terbuka penulis

tetap menunggu buah pikiran, saran – saran dan kritikan – kritikan yang bersifat

membangun dari para pembaca.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu Alaikum Wr. Wb

Makassar, 13 Mei 2019

Penulis

viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
MOTTO ................................................................................................................. iv
ABSTRAK .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS . 8
A. Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 8
B. Kerangka Pikir.......................................................................................... 24
C. Hipotesis ................................................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 27
A. Desain Penelitian ....................................................................................... 27
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 27
C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ................................................. 27
D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 28
E. Instrumen Penelitian .................................................................................. 30
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 36
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 36
B. Pembahasan ............................................................................................... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 54

ix
A. Kesimpulan................................................................................................ 54
B. Saran .......................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 56
LAMPIRAN .......................................................................................................... 58
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 82

x
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Instrumen Pertanyaan ........................................................... 30
Tabel 4. 1 Deskripsi statistika hasil penelitian tingkat kepuasan pengunjung di wisata air
terjun bantimurung,Kabupaten Maros…...……………………………36

Tabel 4. 2 Deskripsi presentase hasil penelitian survei tingkat kepuasan pengunjung


air terjun bantimurung, Kabupaten Maros ............................................ 37

Tabel 4. 3 Deskripsi statistika hasil penelitian, tingkat kepuasan pengunjung di wisata


air terjun bantimurung, kabupaten Maros. Berdasarkan faktor
kebutuhan ............................................................................................. 39

Tabel 4. 4 Deskripsi persentase hasil penelitian survei tingkat kepuasan pengunjung di


wisata air terjun bantimurung, kabupaten Maros Berdasarkan faktor
kebutuhan ............................................................................................. 40

Tabel 4. 5 Deskripsi Statistik hasil penelitian survei tingkat kepuasan pengunjung di


wisata air terjun bantimurung, Kabupaten Maros Berdasarkan faktor
keinginan. ............................................................................................. 42

Tabel 4. 6 Deskripsi persentase hasil penelitian survei tingkat kepuasan pengunjung di


wisata air terjun bantimurung, Kabupaten Maros. Berdasarkan faktor
keinginan. ............................................................................................. 43

Tabel 4. 7 Deskripsi Statistik hasil penelitian survei tingkat kepuasan pengunjung di


wisata air terjun bantimurung, Kabupaten Maros. Berdasarkan faktor
layanan jasa........................................................................................... 45

Tabel 4. 8 Deskripsi persentase hasil penelitian survei tingkat kepuasan pengunjung


wisata air terjun bantimurung, Kabupaten Maros. Berdasarkan faktor
laynan jasa ............................................................................................ 46

Tabel 4. 9 Kriteria Interprestasi skor angket ......................................................... 48

xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Peta Kabupaten Maros ..................................................................... 16

Gambar 2. 2 Konsep kerangka pikir ..................................................................... 25

Gambar 4. 1 Grafik Deskripsi tingkat kepuasan pengunjung di wisata air terjun


bantimurung, kabupaten Maros ……………………………………38

Gambar 4. 2 Grafik Deskripsi tingkat kepuasan pengunjung di wisata air terjun


bantimurung, kabupaten Maros. Berdasarkan faktor kebutuhan ..... 40

Gambar 4. 3 Grafik Deskripsi tingkat kepuasan pengunjung di wisata air terjun


bantimurung, Kabupaten Maros. Berdasarkan faktor keinginan. .... 43

Gambar 4. 4 Grafik Deskripsi tingkat kepuasan pengunjung di wisata air terjun


bantimurung, Kabupaten Maros. Berdasarkan faktor layanan jasa . 46

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Agket Tingkat Kepuasan Pengunjung .............................................. 58


Lampiran 2. Hasil Olahan Data ............................................................................. 61
Lampiran 3. Hasil Uji Frekuensi Data .................................................................. 62
Lampiran 4. Surat Keterangan Lulus Seminar ...................................................... 67
Lampiran 5. Surat Pembimbingan Skripsi ............................................................ 68
Lampiran 6. Surat Penelitian Tugas Akhir ............................................................ 69
Lampiran 7. Surat Izin Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 70
Lampiran 8. Surat Tugas Izin ................................................................................ 71
Lampiran 9. Surat Keterangan Sudah Meneliti ..................................................... 72
Lampiran 10. Surat Keterangan Bebas Pustaka Perpustakaan FIK UNM ............ 73
Lampiran 11. Surat Keterangan Bebas Pustaka Perpustakaan UNM ................... 74
Lampiran 12. Surat Bebas Peralatan ..................................................................... 75
Lampiran 13. Surat Keterangan Bebas Alat/Barang Laboratorium ...................... 76
Lampiran 14. Dokumentasi ................................................................................... 77

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan rekreasi adalah suatu program pendidikan non-formal yang

menyediakan kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan

keterampilan jasmani, sikap social, mental kebiasaan dan penghayatan (psiko-

social) keterampilan intelaktual (kognitif) secara harmonis dan proposional

yang pada gilirannya nnti akan membentuk kepribadian serta tingkah laku

seseorang.

Para ahli memandang bahwa rekreasi adalah aktifitas untuk mengisi

waktu senggang. Akan tetapi rekreasi dapat pula memenuhi salah satu defenisi

“penggunaan berharga waktu luang.” Dalam pandangan itu, aktivitas diseleksi

oleh individu sebagai fungsi memperbarui ulang kondisi fisik dan jiwa,

sehingga tidak berarti membuang-buang waktu saja atau membunuh waktu.

Rekreasi adalah aktivitas yang menyehatkan pada aspek fisik, mental dan

social. Jay B Nash menggambarkan bahwa rekreasi adalah pelengkap dari

kerja, dan karenanya merupakan kebutuhan bagi semua orang.

Olahraga rekreasi merupakan suatu kegiatan bersifat fisik yang

dilakukan dalam rangka mencari kesenangan, berekreasi, berefreasing baik

secara individu maupun kelompok misalnya bersama dengan keluarga, rekan

kerja, teman dan lain-lain. Secara umum rekreasi dapat dibedakan dalam dua

golongan besar, yaitu rekreasi pada tempat tertutup (indoor recreation) dan

rekreasi dialam terbuka (outdoor recreation).

1
2

Olahraga rekreasi adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang

dilakukan sebagai proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk

memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan

kebugaran jasmani.

Rekreasi adalah aktifitas yang dilakukan pada waktu senggang atau

lapang yang bertujuan untuk membentuk,meningkatkan kembali kesegaran

fisik, mental, pikiran,dan daya rekreasi (baik secara individu maupun secara

kelompok) yang hilang akibat aktifitas rutin sehari-hari dengan jalan mencari

kesenangan, hiburan, kesibukan yang berbeda, memberikan kepuasan dan

kegembiraan yang ditujukan bagi kepuasan lahir dan batin manusia. Kegiatan

olahraga rekreasi tidak lepas dari fasilitas dan pelayanan (sarana dan prasarana)

yang digunakan untuk menunjang kegiatan itu sendiri. Semakin baik tingkat

pelayanan dan fasilitas yang ada akan membuat objek wisata tersebut semakin

banyak dikunjungi oleh wisatawan/pengunjung.

Penekanan dari rekreasi adalah nuansa “mencipta kembali” (recreation)

orang tersebut, upaya revitalisasi tubuh dan jiwa yang terwujud karena

‘menjauh’ dari aktifitas rutin dan kondisi yang menekan dalam kehidupan

sehari-hari. Landasan kependidikan dari rekreasi karenanya kini diangkat

kembali, sehingga sering diistilakan dengan pendidikan rekreasi, yang

bertujuan utamanya adalah mendidik orang dalam bagaimana memanfaatkan

waktu senggang mereka.

Kabupaten Maros adalah salah satu bekas daerah kerajaan di Sulawesi

Selatan. Dalam konteks sejarah pada abad ke XV di daerah ini pernah berdiri
3

sebuah kerajaan yaitu kerajaan Marusu dengan raja pertama bergelar Karaeng

Loe Ripakere. Kerajaan ini cukup berpengaruh karena terletak di antara

kerajaan Gowa dan kerajaan Bone, selain itu kerajaan Maros tidak memiliki

memiliki ambisi dalam melebarkan sayap kekuasaan karena di pengaruhi

prinsip dalam menjalan tata politik pemerintahannya. Hal ini karena, ia

memiliki keadaan hidup yang sederhana yang bersumber dari kerja keras para

rakyatnya. Kerajaan maros, di huni oleh suku bugis-makassar, tetapi pada

hakikatnya, kerajaan ini didominasi oleh suku bugis.

Objek wisata Air Terjun Bantimurung adalah salah satu dari sekian

banyak wisata di Kabupaten Maros. Sebelum berbicara lebih jauh tentang

kawasan wisata Bantimurung , ada baiknya kita tengok sedikit sejarah dan asal

usul kata Bantimurung. Sejarah dan asal usul kata Bantimurung dimulai sejak

masa Perjanjian Bungaya I dan II (1667-1669) saat Maros ditetapkan sebagai

daerah yang dikuasai langsung oleh Belanda. Ketika itu, wilayah kerajaan

Maros diformulasikan dalam bentuk Regentschaap yang dipimpin oleh

penguasa bangsawan lokal bergelar Regent (setingkat bupati).

Setelah itu, Maros berubah menjadi Distrik adat Gemeschaap yang

dipimpin oleh seorang kepala distrik yang dipilih oleh bangsawan lokal dengan

gelar Karaeng Arung atau Gallarang. Kerajaan Simbang merupakan salah satu

distrik adat Gemenschaap yang berada dalam wilayah kerajaan Maros. Distrik

ini dipimpin oleh seorang bangsawan lokal bergelar "karaeng."

Pada sekitar tahun 1923, Patahoeddin Daeng Paroempa, diangkat

menjadi Karaeng Simbang. Dia mulai mengukuhkah kehadiran kembali


4

Kerajaan Simbang dengan melakukan penataan dan pembangunan di

wilayahnya. Salah satu program yang dijalankannya ialah dengan

melaksanakan pembuatan jalan melintas Kerajaan Simbang agar mobilitas dari

dan ke daerah-daerah sekitarnya menjadi lancar.

Pembuatan jalan ini, rencananya akan membelah daerah hutan belantara.

Sayangnya, pekerjaan tersebut terhambat akibat terdengarnya bunyi menderu

dalam hutan yang menjadi jalur pembuatan jalan tersebut.

Saat itu, para pekerja tidak berani melanjutkan pekerjaan pembuatan

jalan, karena suara gemuruh tersebut begitu keras. Karaeng Simbang yang

memimpin langsung proyek ini lalu memerintahkan seorang pegawai kerajaan

untuk memeriksa ke dalam hutan belantara dan mencari tahu dari mana suara

bergemuruh itu berasal.

Setelah melakukan perjalanan singkat ke dalam kawasan hutan untuk

mencari tahu dari mana suara bergemuruh berasal, pegawai kerajaan langsung

kembali melapor kepada Karaeng Simbang. Namun sebelum melapor, Karaeng

Simbang terlebih dahulu bertanya.

“Aga ro merrung?,” tanyanya. (Bahasa Bugis; yang berarti: "apa itu yang

bergemuruh?")

“Benti, puang (air, tuanku)," jawab sang pegawai kerajaan. (Benti adalah

bahasa bugis halus atau tingkat tinggi untuk air)

Merasa penasaran, Karaeng Simbang mengajak seluruh anggota

rombongan untuk melihat langsung air bergemuruh tersebut. Sesampainya di

tempat asal suara, Karaeng Simbang langsung terpana dan takjub menyaksikan
5

luapan air begitu besar merambah batu cadas yang mengalir jatuh dari atas

gunung. “Makessingi kapang narekko iyae onroangnge' diasengi benti

merrung! (mungkin ada baiknya jika tempat ini dinamakan air yang

bergemuruh)," ujar Karaeng Simbang, Patahoeddin Daeng Paroempa.

Berawal dari kata benti merrung itulah kemudian berubah bunyi menjadi

bantimurung. Penemuan air terjun tersebut membuat rencana pembuatan jalan

tidak dilanjutkan. Malahan, daerah di sekitar air terjun dijadikan sebagai

sebuah perkampungan baru dalam wilayah Kerajaan Simbang. Kampung ini

dikepalai oleh seorang Kepala Kampung bergelar "Pinati Bantimurung."

Wisata Air Terjun Bantimurung, terletak di Kecamatan Bantimurung,

Maros, Sulawesi Selatan. Objek wisata Air Terjun Bantimurung salah satunya

dari sekian banyak tempat wisata di Kabupaten Maros. Bantimurung adalah

primadona wisata alam Sulawesi Selatan. Sebagai objek wisata andalan,

Bantimurung menyodorkan beragam atraksi wisata menarik. Air terjun yang

mengalir deras, aliran sungai dengan tepian berbatu yang diapit kokohnya

tebing terjal, serta sejuknya hawa menjadi suguhan yang mengundang banyak

pengunjung. Beragam aktivitas dapat dilakukan di kawasan wisata

Bantimurung. Kesegaran air terjun mengundang para pengunjung untuk

berwisata tirta. Atraksi kupu-kupu beterbangan beraneka warna menambah

semaraknya suasana. Keindahan panorama ini pun dapat dinikmati dari atas

ketika kita melayang menggunakan flying fox.

Pemerintah daerah Kabupaten Maros dan Balai TN. Bantimurung

Bulusaraung mengembangkan berbagai sarana dan prasarana wisata. Di sekitar

air terjun terdapat beberapa Gazebo sebagai tempat wisatawan beristirahat. Tak
6

hanya itu, mushola, toko souvenir, kolam renang anak, baruga pertemuan,

toilet, area parkir, dan penginapan pun telah tersedia untuk mendukung

kenyamanan berwisata. Dari deskripsi diatas mengenai keindahan alam dan

fasilitas permainan yang ada di wisata Air Terjun Bantimurung tersebut

sehingga dalam hal ini peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul

“Survei Tingkat Kepuasan Pengunjung di Wisata Air Terjun

Bantimurung” Kabupaten Maros.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Tingkat Kepuasan Pengunjung di

Wisata Air Terjun Bantimurung Kabupaten Maros?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah dipaparkan, adapun

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Kepuasan

Pengunjung di Wisata Air Terjun Bantimurung Kabupaten Maros.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti dapat memberikan informasi mengenai manfaat dari Tingkat

Kepuasan Pengunjung di Wisata Air Terjun Bantimurung, Kabupaten

Maros.

2. Bagi pengelolah di Wisata Air Terjun Bantimurung, Kabupaten Maros

sebagai informasi dan dapat dijadikan sebagai pengetahuan agar selalu

meningkatkan kualitas wahana yang terdapat di wisata tersebut.


7

3. Bagi peneliti selanjutnya untuk memberikan informasi tentang Tingkat

Kepuasan Pengunjung di Wisata Air Terjun Bantimurung, Kabupaten

Maros dan juga dapat nantinya menjadi tempat pengaplikasian di

matakuliah Pendidikan Rekreasi kedepanya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN
HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Survei

Menurut Kerngiler, penelitian survei adalah penelitian yang

dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang di pelajari

adalah data dari sampel yang di ambil dari populasi tersebut, sehingga di

temukan kejadian-kejadian relatip, distribusi, dan hubungan antar variable

sosiologis maupun psikologis.

Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk

memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari

keterangan-keterangan yang faktual, baik tentang institusisosial, ekonomi,

atau politik dari suatu kelompok atau daerah. Jenis penelitian dengan cara

mengumpulkan data baik berupa informasi, pendapat, atau karakteristik dari

sekelompok responden yang representative terhadap penelitian tersebut.

Survei yang dilaksanakan saat melakukan penelitian biasanya

dilakukan dengan mengajukan pertanyaan baik dengan mengunakan metode

wawancara ataupun pembagian kuisionerdengan tujuan untuk mengetahui

informasi lebih detail tentang suatu objek misal: siapa mereka, apa yang

dipikirkan oleh mereka, perasaan mereka atau juga mengenai

kecenderungan terhadap suatu tindakan. Pada umumnya survei dilakukan

dalam penelitian untuk menguji objek secara kuantitatif atau pun kualitatif.

8
9

Dalam survei, dengan metode kuantitatif, informasi dikumpulkan dari

responden dengan menggunakan kuesioner. Umumnya pengertian survey

dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atau

populasi. Dengan demikian maka penelitian survei adalah penelitian yang

mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

alat pengumpul data yang pokok.

2. Kepuasan

Menurut Lukman, S (2003.119-120), kepuasan merupakan sebagai

tingkat perasaan seorang setelah membandingkan kerja (hal) yang dirasakan

dengan harapannya.

Menurut Gibson (1987) kepuasan seseorang berarti terpenuhnya

kebutuhan yang diinginkkan yang diperoleh dari pengalaman melakukan

sesuatu, pekerjaan, atau memperoleh perlakuan tertentu dan memperoleh

sesuatu sesuai kebutuhan yang diinginkan.

Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari2004 tentang Pedoman

Umum Penyususnan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi

Pemerintahan adalah hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap

kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelengara pelayanan

publik.

Berdasarkan dari beberapa defenisi diatas maka dapat disimpulkan

bahwa kepuasan merupakan fungsi tingkat perasaan seseorang dari yang


10

dirasakan dengan yang diharapan. Dengan demikian pengunjung dapat

merasakan hal-hal berikut:

a. Jika kinerja dibawah harapan pengunjung akan kecewa.

b. Jika kinerja sesuai dengan harapan, pengunjung akan merasa puas.

c. Kalau kinerja melebihi harapan, pengunjung akan sangat puas,

senang,atau gembira.

Adapun teori tentang kepuasan konsumen (pelanggan ataupun

pengunjung) Contrast Theory: Menurut teori ini apabila kinerja produk

melampaui ekspektasi, konsumen akan sangatpuas:namun jika kinerja

produk dibawah ekspektasi,ia akan sangattidak puas.Hal ini menyiratkan

bahwa konsumen sangat sensitif terhadap ekspektasi yang tidak terpenuhi

dan bereaksi secara berlebihan.

Adapun persepsi/parameter tentang tingkat kepuasan tercermin dalam

beberapa factor menurut Gasperz (Nasution, 2005:50) yaitu sebagai berikut:

a. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal yang dirasakan

pelanggan/pengunjung ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi

dengan produsen/pemasok produk (perusahaan). Jika pada saat

kebutuhan dan keinginan besar harapan atau exspestasi pelanggan akan

tinggi begitupun sebaliknya.

b. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan

maupun pesaing-pesaingnya.
11

c. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan

kualitas produk yang akan dibeli oleh pelanggan terutama pada

produk-produk yang dirasakan beresiko tinggi.

d. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi persepsi

pelanggan.

Adapun faktor lain yang yang mempengaruhi tingkat kepuasan

yaitu:

a. Kebutuhan.

Adalah segala sesuatu yang dibutuhkan pengunjung untuk memperoleh

kesejahteraan dan kenyamanan, semisal fasilitas di wisata Air Terjun

Bantimurung.

b. Keinginan

Merupakan segala kebutuhan lebih terhadap barang atau pun jasa yang

ingin dipenuhi setiap pengunjung pada suatu hal yang dianggap kurang.

Misalnya kebersihan tempat parkir.

c. Layanan Jasa

Layanan jasa adalah keinginan atas sesuatu yang didukung dengan

kemampuan dan kesediaan untuk membelinya dalam hal ini

pengunjung lebih menginginkan sesuatu yang lebih tinggi lagi

dibanding kebutuhan dan keinginan. Semisal status sosial dari

pengunjung. Mengenai biaya tiap wahana maupun pelayanan,serta

asuransi atau keamanan dari wahana oleh petugas/pengelolah wisata

Air Terjun Bantimurung.


12

3. Pariwisata

Pariwisata bisa diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali

atau berputar putar dari suatu tempat ketempat yang lain yang dalam bahasa

Inggris disebut dengan kata “tour”, sedangkan untuk pengertian jamak

“kepariwisataan” dapat digunakan kata “tourisme” atau “tourism”.

Menurut Hunziger dan Karpf dari Swiss dalam Grundriss Der

Allgemeinen Femderverkehrslehre, menyatakan pariwisata adalah

keseluruan jaringan dan gejala gejala yang berkaitan dengan tinggalnya

orang asing disuatu tempat dengan syarat orang tersebut tidak melakukan

suatu pekerjaan yang penting (Major Activity) yang memberikan

keuntungan yang bersifat permanen maupun sementara.

Menurut Prof. Salah Wahab dalam Oka A Yoeti (1994,116.). Pariwisata

adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat

pelayanan diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri atau diluar

negeri,meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara

waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa

yang dialaminya,dimana iya memperoleh pekerjaaan tetap.

Pengertian dan defenisi pariwisata menurut Undang-Undang Republik

Indonesia yaitu sebagai berikut : Menurut Undang-undang Nomor 9 tahun

1990 tentang Kepariwisataan Bab I Pasal 1 ; Dinyatakan bahwa wisata

adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang

dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek

dan daya tarik wisata. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan
13

dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta

usaha-usaha yang terkait bidang tersebut. Jadi pengertian wisata

mengandung unsur,yaitu:

a. Kegiatan perjalanan

b. Dilakukan secara sukarela

c. Bersifat sementara

d. Perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk

menikmati obyek dan dayatarik wisata

Dari beberapa pengertian pariwisata menurut pendapat para ahli diatas,

dapat disimpulkan bahwa Pariwisata adalah suatu proses berpergian

sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain diluar tempat

tinggalnya dengan dorongan kepergian: kepentingan politik, ekonomi,

sosial, kebudayaan, agama, kesehatan, maupun hal lain seperti karena

sekedar ingin tahu,menambah pengalaman ataupun untuk belajar.

4. Karakteristik Pengunjung

Pengunjung merupakan seorang yang memakai atau menikmati barang

ataupun jasa yang diinginkannya. Karakterisitik pengunjung akan berbeda

satu dengan yang lain dan dapat mempengaruhi dalam pengambilan

keputusan bagi para pengunjung, diantaranya yaitu :

a. Usia

Hurlock (1980), masa dewasa dibagi menjadi empat yaitu : masa

dewasa dini (18-40 tahun), dewasa madya awal (40-59 tahun), dewasa
14

madya lanjut ( 60 tahun - kematian), usia dewasa madya merupakan masa

penuh stress.

b. Tingkat Pendidikan

Suprijanto (2007) pendidikan dibedakan menjadi 9 jenis yaitu :

pendidikan massal, pendidikan masyarakat, pendidikan dasar,

pendidikan penyuluhan, pengembangan masyarakat, pendidikan orang

dewasa, masyarakat seumur hidup, masyarakat belajar, dan pendidikan

formal dan informal. Pendidikan mempunyai pengaruh yang besar

terhadap perubahan sikap dan perilaku hidup seseorang, tingkat

pendidikan yang tinggi akan mempermudah seseorang untuk menyerap

informasi dan mengimplikasikannnya dalam prilaku dan gaya hidup

sehari hari.

c. Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan merupakan kenaikan kotor atau garis dalam

modal pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang dagangan,

pelayanan jasa kepada klien, penyewaan harta, penyimpanan uang dan

semua kegiatan yang bertujuan memperoleh penghasilan. Tingkat

pendapatan setiap pengunjung berbeda-beda, seperti pengunjung yang

mempunyai pendapatan tinggi, pengunjung yang mempunyai pendapatan

sedang dan pengunjung yg mempunyai pendapatan rendah.

d. Jenis Kelamin

Jenis kelamin diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara laki-

laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Di dalam
15

Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa jenis kelamin adalah

suatu konsep kultural yang berupaya membuat perbedaan dalam hal

peran, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan

perempuan yang berkembang dalam masyarakat.

5. Konsep Dan Perkembangan Pariwisata Olahraga

Olahraga mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk

melaksanakan misi hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-cita nasional

politik, sosial, ekonomi, kultural dan sebagainya. Olahraga adalah proses

sistematis yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong,

mengembangkan dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah

seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarkat dalam bentuk

permainan, perlombaan atau pertandingan dan kegiatan jasmani yang

intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan dan prestasi puncak dalam

rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas

berdasarkan pancasila.

Olahraga dan pariwisata merupakan dua disiplin ilmu yang dapat

dipaduhkan sehingga memiliki kekuatan dan efek ganda bagi pertumbuhan

ekonomi di Indonesia pada umunya. Oleh sebab itu olahraga pariwisata saat

ini mendapat perhatian besar baik dari pihak pemerintah, swasta, industri

olahraga, industri pariwisata, akademisi maupun masyarakat luas. Spot

Tourism atau pariwisata untuk olahraga merupakan paradigm baru dalam

pengembangan pariwisata dan olahraga di Indonesia.


16

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 3 Tahun 2015

Tentang Sistem Keolahragaan Nasional juga disebut bahwa olahraga

rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan

kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan

kondisi dan nilai budaya daerah setempat untuk kesehatan, kebugaran dan

kesenangan (pasal 1 ayat 12). Dalam hal ini olahraga dan pariwisata

mempunyai tujuan yang sama. Olahraga bertujuan untuk memberikan

kesenangan maka pariwisata adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk

mendapatkan kesenangan

6. Profil Wisata Air Terjun Bantimurung

Kabupaten Maros adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi

Selatan. Kabupaten ini beratasan dengam Kabupaten Pangkep disebelah

utara, Kabupaten Bone disebelah timur, Kabupaten dan Gowa dan Kota

Makassar disebelah selatan. Kabupaten ini pada Umumnya mempunyai

topografi yang bervariasi berupa perbukitan, pegunungan, lembah dan

sungai. Seperti gambar dibawah ini :

Gambar 2. 1 Peta Kabupaten Maros


17

A. Sejarah Air Teerjun Bantimurung

Sebelum berbicara lebih jauh tentang kawasan wisata Bantimurung

atau Taman Nasional Bantimurung - Bulusaraung, ada baiknya kita

tengok sedikit sejarah dan asal usul kata Bantimurung.

Sejarah dan asal usul kata Bantimurung dimulai sejak masa Perjanjian

Bungaya I dan II (1667-1669) saat Maros ditetapkan sebagai daerah yang

dikuasai langsung oleh Belanda. Ketika itu, wilayah kerajaan Maros

diformulasikan dalam bentuk Regentschaap yang dipimpin oleh

penguasa bangsawan lokal bergelar Regent (setingkat bupati).

Setelah itu, Maros berubah menjadi Distrik adat Gemeschaap yang

dipimpin oleh seorang kepala distrik yang dipilih oleh bangsawan lokal

dengan gelar Karaeng Arung atau Gallarang. Kerajaan Simbang

merupakan salah satu distrik adat Gemenschaap yang berada dalam


18

wilayah kerajaan Maros. Distrik ini dipimpin oleh seorang bangsawan

lokal bergelar "karaeng."

Pada sekitar tahun 1923, Patahoeddin Daeng Paroempa, diangkat

menjadi Karaeng Simbang. Dia mulai mengukuhkah kehadiran kembali

Kerajaan Simbang dengan melakukan penataan dan pembangunan di

wilayahnya. Salah satu program yang dijalankannya ialah dengan

melaksanakan pembuatan jalan melintas Kerajaan Simbang agar

mobilitas dari dan ke daerah-daerah sekitarnya menjadi lancar.

Pembuatan jalan ini, rencananya akan membelah daerah hutan

belantara. Sayangnya, pekerjaan tersebut terhambat akibat

terdengarnya bunyi menderu dalam hutan yang menjadi jalur

pembuatan jalan tersebut.

Saat itu, para pekerja tidak berani melanjutkan pekerjaan pembuatan

jalan, karena suara gemuruh tersebut begitu keras. Karaeng Simbang

yang memimpin langsung proyek ini lalu memerintahkan seorang

pegawai kerajaan untuk memeriksa ke dalam hutan belantara dan

mencari tahu dari mana suara bergemuruh itu berasal.

Setelah melakukan perjalanan singkat ke dalam kawasan hutan

untuk mencari tahu dari mana suara bergemuruh berasal, pegawai

kerajaan langsung kembali melapor kepada Karaeng Simbang. Namun

sebelum melapor, Karaeng Simbang terlebih dahulu bertanya.

“Aga ro merrung?,” tanyanya. (Bahasa Bugis; yang berarti: "apa itu

yang bergemuruh?")
19

“Benti, puang (air, tuanku)," jawab sang pegawai kerajaan. (Benti

adalah bahasa bugis halus atau tingkat tinggi untuk air)

Merasa penasaran, Karaeng Simbang mengajak seluruh anggota

rombongan untuk melihat langsung air bergemuruh tersebut.

Sesampainya di tempat asal suara, Karaeng Simbang langsung terpana

dan takjub menyaksikan luapan air begitu besar merambah batu cadas

yang mengalir jatuh dari atas gunung. “Makessingi kapang narekko

iyae onroangnge' diasengi benti merrung! (mungkin ada baiknya jika

tempat ini dinamakan air yang bergemuruh)," ujar Karaeng Simbang,

Patahoeddin Daeng Paroempa.

Berawal dari kata benti merrung itulah kemudian berubah bunyi

menjadi bantimurung. Penemuan air terjun tersebut membuat rencana

pembuatan jalan tidak dilanjutkan. Malahan, daerah di sekitar air terjun

dijadikan sebagai sebuah perkampungan baru dalam wilayah Kerajaan

Simbang. Kampung ini dikepalai oleh seorang Kepala Kampung

bergelar "Pinati Bantimurung."

B. Letak Gegrafis

Kabupaten Maros terletak di bagian barat Sulawesi Selatan antara

40˚45̍-50˚07̍ lintang selatan dan 109˚205̍-129˚12̍ bujur timur. Adapun

batas-batasnya :

- Sebelah Utara : Kabupaten Pangkep

- Sebelah Selatan : Kota Makassar

- Sebelah Timur : Kabupaten Bone


20

- Sebelah Barat : Selat Makassar

Kabupaten Maros terdiri dari 14 kecamatan dan 103 desa/kelurahan.

Dari 14 kecamatan terdapat 89 lingkungan dan 320 dusun, dari 103

desa/kelurahan terdapat 80 desa dan 23 kelurahan. Luas wilayah

Kabupaten Maros 1.619,12 km². Kecamatan yang paling luas adalah

Kecamatan Tompobulu dengan luas 287,66 km² (17,77 persen dari luas

Kabupaten Maros) dan kecamatan yang memiliki luas terkecil adalah

Kecamatan Turikale yaitu 29,93 km² (1,85 persen dari luas Kabupaten

Maros). Secara geografis daerah ini terdiri dari 10% (10 desa) merupakan

daerah pantai, 5% (5 desa) kawasan lembah, 27% (28 desa) berupa lereng

bukit/lembah dan 58% (66 desa) adalah daratan. Mayoritas penduduk di

Kabupaten Maros bermata pencaharian sabagai petani, jenis tanaman

pertanian yang sering di kembangkan berupa tanaman pangan dan

tanaman palawija. Tanaman pangan seperti padi dan jagung, hal ini

menyebabkan Kabupaten Maros sebagai sentra tanaman pangan di

Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk tanaman palawija biasanya berupa

kacang tanah, tomat, Lombok, ubi kayu, ubi jalar, sayur-mayur dan lain

sebagainya. Selain ini mata pencaharian yang lain yakni beternak,

perikanan, dan perkebunan. Jenis ternak yang biasanya di kembangkan

yakni: sapi, kerbau, kambing, ayam petelur dan ayam pedaging. Di

samping itu pula banyak yang tercatat sebagai pejabat pemerintahan dan

bergeluk dalam dunia usaha.


21

Objek Wisata Air Terjun Bantimurung, terletak di Kecamatan

Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan. Objek wisata Air Terjun

Bantimurung salah satunya dari sekian banyak tempat wisata di

Kabupaten Maros. Bantimurung adalah primadona wisata alam Sulawesi

Selatan. Sebagai objek wisata andalan, Bantimurung menyodorkan

beragam atraksi wisata menarik. Air terjun yang mengalir deras, aliran

sungai dengan tepian berbatu yang diapit kokohnya tebing terjal, serta

sejuknya hawa menjadi suguhan yang mengundang banyak pengunjung.

Beragam aktivitas dapat dilakukan di kawasan wisata Bantimurung.

Kesegaran air terjun mengundang para pengunjung untuk berwisata tirta.

Atraksi kupu-kupu beterbangan beraneka warna menambah semaraknya

suasana. Keindahan panorama ini pun dapat dinikmati dari atas ketika

kita melayang menggunakan flying fox.

Pemerintah daerah Kabupaten Maros dan Balai TN. Bantimurung

Bulusaraung mengembangkan berbagai sarana dan prasarana wisata. Di

sekitar air terjun terdapat beberapa Gazebo sebagai tempat wisatawan

beristirahat. Tak hanya itu, mushola, toko souvenir, kolam renang anak,

baruga pertemuan, toilet, area parkir, dan penginapan pun telah tersedia

untuk mendukung kenyamanan berwisata.

C. Keamanan

Keamanan di tempat wisata tersebut diawasi langsung oleh tenaga

profesional supaya pengunjung bisa merasa nyaman dan aman saat

berkunjung di wisata Air Terjun Bantimurung.


22

D. Keterjangkauan

Berjarak sekitar 45 km dari Makassar Ibukota dari Suawesi Selatan

yang bisa ditempuh sekitar 60 menit dengan menggunakan transportasi

darat. Jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dari ibukota provinsi serta

didukung oleh akses jalan yang sudah mengalami pengerasan dan aspal

menjadi kelebihan tersendiri yang dimiliki Bantimurung.

E. Pelayanan Petugas

Tak hanya berdiam di satu tempat, petugas berjaga pada titik

strategis. Berjaga di pintu masuk, menara pengawas, dan sekitar air terjun

sehingga petugas .siap siaga apabila suatu saat pengunjung butuh

bantuan.

F. Fasilitas

Di sekitar air terjun terdapat beberapa Gazebo sebagai tempat

wisatawan beristirahat. Tak hanya itu, mushola, toko souvenir, kolam

renang anak, baruga pertemuan, toilet, area parkir, dan penginapan pun

telah tersedia untuk mendukung kenyamanan berwisata. Harga tiket

masuk wisata Bantimurung Kabupaten Maros pengujung dari lokal

Rp.25.000.00, untuk Wisatawan asing Rp.225.000.00.

7. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan sangat penting sebagai acuan dasar dalam

penyusunan penelitian ini, adapun penelitian yang relevan terkait dengan

penelitian tingkat kepuasan yaitu:


23

1. Penelitian yang dilakukan oleh Suyanto (2007) yang berjudul “Tingkat

Kepuasan Mahasiswa PKA Banyumas Jurusan POR yang Belajar di

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasaan

mahasiswa PKS Banyumas dalam melanjutkan studi di Universitas Negeri

Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjuhkan bahwa tingkat kepuasan

mahasiswa PKS Banyumas Jurusan POR yang belajar di FIK UNY masuk

dalam kategori puas. Secara rinci tingkat kepuasan mahasiswa yaitu:

sangat tidak puas 0,84%, tidak puas 9,21%, puas 65,71% dan sangat puas

33,63%. Jadi bisa disimpulkan bahwa secara keseluruan tingkat kepuasan

mahasiswa PKS Banyumas yang belajar di UNY menunjukan puas.

2. Penelitian yang dilakukan Sigit Nugroho (2008) yang judulnya

“TingkatKepuasan Anggota Pusat Kebugaran Terhadap Kualitas Jasa

Pelayanan di D’Muscle mania XX Gym Fitnes an Aerobic Yogyakarta”.

Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kepuasan yang diterima oleh

anggota pusat kebugaran jasmani XX Gym Fitnes an Aerobic adalah

memuaskan dengan presentase 58,8% dan tingkat kepuasan yang diterima

oleh anggota pusat kebugaran laki-laki D’Muscle mania XX Gym Fitnesan

Aerobic adalah memuaskan dengan persentase sebesar 61,2% dan tingkat

kepuasan yang diterima oleh anggota pusat kebugaran perempuan

D’Muscle mania XX Gym Fitnes an Aerobic adalah memuaskan dengan

persentase sebesar54,3%.
24

3. Penelitian yang dilakukan Hardiansyah Amir Sangga (2018) yang judulnya

“Survei Tingkat Kepuasan Pengunjung di Wisata Dante Pine, Kabupaten

Enrekang”. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap survey tingkat

kepuasan pengunjung diwisata dante pine, Kabupaten Enrekang. Di

peroleh hasil bahwa tingkat kepuasan sebesar 11,11% dalam kategori

sangat trendah, 20% dalam kategori rendah, 31,11% dalam kategori

sedang, 35,56% dalam kategori tinggi dan 2,22% kategori sangat puas.

B. Kerangka Pikir

Untuk memberi kepuasan bagi para pengunjung, pihak Wisata Air

Terjun Bantimurung harus memperhatikan dimensi kualitas diantaranya

kebutuhan, keinginan, dan layanan jasa. Ketiga dimensi harus selalu

diperhatikan pada setiap wahana di Wisata Air Terjun Bantimurung, untuk

pemenuhan kepuasan pengunjung. Kepuasan atas pelayanan yang diberikan

sangat mempengaruhi citra dan nama pihak Wisata Air Terjun Bantimurung,

yang selanjutnya mempengaruhi image masyarkat terhadap kualitas Wisata

Air Terjun Bantimurung. Dengan demikian Wisata Air Terjun Bantimurung

akan lebih mudah mendapatkan pelanggan atau pun pengunjung. Pelayanan

adalah suatu hal yang penting bagi penyedia jasa pariwisata dalam hal ini

kualitas pelayanan sangat diperlukan dalam membangun citra positif Wisata

Air Terjun Bantimurung. Konsumen sangat memperhatikan sekali terhadap

pelayanan di Wisata Air Terjun Bantimurung. Pelayanan yang baik dapat

menjalin sebuah ikatan yang baik antara Wisata Air Terjun Bantimurung

dengan pelanggan. Ikatan tersebut terbentuk karena Wisata Air Terjun


25

Bantimurung selalu memberi pelayanan yang terbaik kepada para

pengunjung, dan pengunjung sendiri akan merasa puas terhadap kualitas

pelayanan di Wisata Air Terjun Bantimurung.

Gambar 2. 2 Konsep kerangka pikir

TINGKAT KEPUASAN

PENGUNJUNG

INDIKATOR TINGKAT
KEPUASAN
PENGUNJUNG

KEINGINAN KEBUTUHAN PELAYANAN


ATAU JASA

1. FASILITAS DI
WISATA AIR
TERJUN
BANTIMURUNG
2. PELAYANAN
3. BIAYA/HARGA

TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP WISATA


AIR TERJUN BANTIMURUNG, KABUPATEN MAROS
26

C. Hipotesis

Berdasarkan pembahasan dari tinjauan pustaka diatas, telah memberikan

gambaran tentang jawaban sementara dalam penelitian ini. Hipotesis yang

dirumuskan dalam penelitian ini adalah Tingkat Kepuasan Pengunjung di Wisata

Air Terjun, Kabupaten Maros tergolong tinggi.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan mengunakan metode

survei dengan teknik angket (kuesioner). Penelitian survey didefinisikan

sebagai alat pengumpul data yang pokok. Pada umumnya yang merupakan unit

analisa dalam penelitian survei adalah individu. Adapun teknik pengambilan

data dengan angket untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung di Wisata

Air Terjun Bantimurung, Kabupaten Maros. Menurut Soehardi Sigit

(1999:152) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan

keadaan yang ada menurut kenyataan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei. Tempat

pelaksanaan penelitian adalah Wisata Air Terjun Bantimurung Kabupaten

Maros.

C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel bebas (independent variable), yaitu variable yang diduga

sebagai penyebab atau pendahulu dari variable yang lain (Rakhmat,2000:17).

Variable bebas untuk penelitian ini adalah mengukur tingkat kepuasan,

Penelitian ini hanya melibatkan satu variable yaitu kepuasan pengunjung di

Wisata Air Terjun Bantimurung. Kepuasan adalah perasaan senang atau

kecewa yang dirasakan setelah menerima jasa pelayanan yang diberikan oleh

pengelolah Wisata Air Terjun Bantimurung, Kabupaten Maros.

27
28

Defenisi operasional variable ini bertujuan untuk memperjelaskan

permasalahan yang akan diteliti dan memberikan batasan operasional terhadap

defenisi istilah yang digunakan sehingga sesuai dengan tujuan penelitian yang

meliputi: faktor kebutuhan, faktor keinginan dan faktor layanan jasa.

Dengan pengamatan terhadap tingkat kepuasan pelanggan terhadap

pelayanan Wisata Air Terjun Bantimurung, dan menggunakan angket

(kuesioner). Cara ini untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung terhadap

pelayanan Air Terjun Bantimurung, Kabupaten Maros

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Margono (2010:118), “populasi adalah suatu data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.”

Sedangkan menurut Sukmadinata (2011:250) mengemukakan bahwa

populasi adalah “kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup

penelitian kita.” Senada dengan itu Arikunto (2002:108) mengemukakan

bahwa populasi adalah “Keseluruhan objek penelitian”.

Populasi terhingga yaitu, populasi yang memiliki kuantitatif secara jelas

karena memiliki karakteristik yang terbatas. Sedangkan populasi

takterhingga yaitu, populasi yang tidak dapat ditemukan batas-batasnya,

sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif.

(Afid Burhanudin 2013).


29

Populasi adalah keseluruan dari subjek penelitian. Dalam penelitian ini

yang dijadikan populasi adalah pengunjung di Wisata Air Terjun

Bantimurung, Kabupaten Maros.

2. Sampel

Pengertian sampel adalah sebagian, atau subset (himpunan bagian), dari

suatu populasi. Populasi dapat berisi data yang besar sekali jumlahnya, yang

mengakibatkan tidak mungkin atau sulit untuk dilakukan pengkajian

terhadap seluruh data tersebut, sehingga pengkajian dilakukan terhadap

sampelnya saja. Jadi, sampel merupakan bagian dari populasi, data tersebut

sehingga pengkajian dilakukan terhadap sampelnya saja. Namun jika

pengambilan sampel dilakukan dengan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah,

maka biasanya sangat mungkin diperoleh hasil-hasil dari sampel cukup

akurat untuk mengambarkan populasi yang diperlukan dalam kajian yang

dilakukan (Pengertian ahli 2013).

Penelitian ini populasinya adalah pengunjung di wisata Air Terjun

Bantimurung yang berjumlah 40 0rang. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini disebut Pengambilan sampel dengan menggunakan metode

penarikan contohnya secara kebetulan (accidental sampling), dengan

metode ini proses pengambilan contoh dilakukan tanpa perencanaan yang

seksama.
30

E. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah hasilnya baik

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah.

Adapun instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu,

alat tulis, kamera dan angket/kuisioner sebagai bahan dalam obsevasi sekaligus

wawancara di Wisata Air Terjun Bantimurung.

Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Instrumen Pertanyaan

Variable Faktor Indikator Butiran Soal Jumlah soal

Fasilitas yang 1,2,3,4,5,6,7,


Kebutuhan ada di wisata air 10
terjun 8,9,10
bantimurung
Tingkat
11,12,13,14,
Kepuasan Kenyamanan
Pengunjung dan keamanan
Keinginan 15,16,17,18, 9
di Wisata Air fasilitas di
wisata air terjun
Terjun 19
bantimurung
Bantimurung
Kabupaten Harga/biaya
Maros fasilitas serta 20,21,22,23,
Layanan pelayanan 5
Jasa petugas di 24
wisata air terjun
bantimurung
Jumlah 24 24

Pemberian skor dalam penelitian ini disusun berdasarkan skala likers untuk

kebutuhan, keinginan dan layanan jasa. Angket yang akan diisi oleh responden

tersebut selanjutnya diberi nilai skor pada setiap alternative jawaban sangat puas

(5), puas (4), netral (3), tidak puas (2). Sangat tidak puas (1)
31

F. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini terbagi menjadi:

1. Data primer

Sumber data yang di peroleh secara langsug dari sumber aslinya,

biasanya berupa observasi dan melalui wawancara

2. Data sekunder

Sumber data yang diperoleh melalui perantara atau tidak secara

langsung baik dari buku, catatan maupun arsip.

Tahap selanjutnya setelah mengumpulkan data dari lapangan adalah

mengadakan pengolahan data dengan teknik-teknik sebagai berikut

1. Editing

Proses pemeriksaan dan penyelesaian kembali data yang telah diisi atau

menjawab oleh responden.

2. Koding

Tahap dimana jawaban responden diklasifikasikan menurut jenis

pertanyaan dengan jalan memberi tanda pada tiap-tiap data termasuk dalam

katagori yang sama.

3. Tabulasi

Mengelompokan jawaban yang serupa secara teratur dan sistematis

untuk kemudian dihitung berapa banyak yang masuk kedalam suatu

kategori yaitu membuat table tunggal.

Data yang terkumpul terkait dengan tingkat kepuasan pengunjung di

Wisata Air Terjun Bantimurung, Kabupaten Maros kemudian diolah dengan


32

secara deskriptif kuantitatif dengan aplikasi SPSS. Data adalah bagian

terpenting dari suatu penelitian, karena dengan data penelitian dapat

mengetahui hasil dari penelitian tersebut.

Pada penelitian ini data diperoleh dari berbagai sumber, dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan

secara terus menerus sampai datanya jenuh. Sesuai dengan karakteristik data

yang diperlukan dalam penelitian ini. Data kepuasan pengunjung di Wisata Air

Terjun Bantimurung, Kabupaten Maros diolah dengan membagikan

angket/kuesioner.

Instrumen penelitian (kuisioner/angket) yang benar mesti memenuhi

persyaratan yaitu valid dan realibilitas. Karena uji validitas dan realibilitas ini

bertujuan untuk menguji apakah kuisioner yang dibagikan untuk mendapatkan

data penelitian adalah valid dan reliabel. Peneliti juga akan melakukan kedua

uji ini terhadap instrument penelitian,sebagai berikut:

a. Uji validitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui sah atau validnya suatu instrument

(kuisioner/angket). Dalam ujivaliditas yang sering digunakan yaitu Korelasi

Produk Momen Person (bivariate person). Dalam Korelasi produk person,

peneliti menganalisis dengan cara mengkorelasi masing-masing skor item

dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruan item.

b. Uji realibilitas

Uji realibilitas bertujuan untuk mengetahui ketepatan alat ukur.

Realibilitas lebih muda di mengerti dengan memperhatikan aspek


33

pemantapan, ketepatan dan homogenitas. Suatu instrument dianggap

realibilitas apabila instrumen tersebut dapat dipercaya sebagai alat ukur data

penelitian. Uji ini dilakukan dengan membandingkan angka cron bach alpha

dengan ketentuan nilai cron bach alphan minimal adalah 0,6 artinya jika

nilai cron bach alpa yang di dapatkan dari hasil perhitungan SPSS lebih

besar dari 0,6 maka disimpulkan Kuisioner tersebut reliabel.

Untuk menganalisis tingkat kepuasan pengunjung Wisata Air Terjun

Bantimurung, Kabupaten Maros, digunakan Skala Likert’s. Skala Likert’s

merupakan suatu skala yang umum digunakan dalam kuisioner/angket, dan

merupakan skala yang paling banyak digunakan berupa survey yang

digunakan untuk mengukur sikap, perilaku, pendapat dan persepsi

seseorang tentang fenomena sosial.

1. Teknik penentuan skor jawaban dari angket/kuisioner.

Kuesioner pada penelitian ini menggunakan opsi jawaban skala

Likert. Karena kuesioner pada penelitian ini akan berisikan pernyataan

untuk mengukur tingkat kepuasan dan terhadap suatu objek (Wisata),

skala Likert merupakan alat yang tepat untuk mengukur atau

menimbang karena berisikan pilihan yang berjenjang sehingga lebih

mewakili apa yang menjadi pendapat responden terhadap tingkat

kepuasan diobjek wisata.

Setiap pernyataan dalam kuesioner/daftar pernyataan akan

diberi lima alternative jawaban setelah data diperoleh dari hasil


34

pengisian kuesioner oleh responden, maka selanjutnya disajikan dengan

mempresentasikan masing-masing variable.

Penentuan skor untuk masing-masing alternative jawaban

adalah sebagai berikut:

1. Alternatif jawaban Sangat puas(SP) akan diberi skor5

2. Alternatif jawaban Puas (P), akan diberi skor 4

3. Alternatif jawaban Netral, (N) akan diberi skor 3

4. Alternatif jawaban Tidak Puas (TP) akan diberi skor 2

5. Alternatif jawaban Sangat Tidak Puas (STP) akan diberi skor 1

2. Teknik analisis data

Teknik analisis data digunakan adalah teknik kuantitatif, teknik

pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk

memperoleh data dan keterangan-keterangan yang mendukung

penelitian ini. Data yang diperoleh di lapangan untuk melihat ada

tidaknya kepuasan yang diperoleh tingkat kepuasan pengunjung di

objek wisata Air Terjun Bantimurung, Kabupaten Maros , dengan

rumus:

𝐑
ⅈ =
𝐊
Keterangan :
i : Lebar/jarak interval
R : Nilai tengah
K : Banyaknya kelas interval (J. Supranto, 1997:63)
35

𝐅
𝐏 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝐍
Keterangan:
P = presentase
F = frekuensi pada kategori variasi
N = jumlah frekuensi seluruh anggota variasi (Soekanto, 1986:288).
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini digunakan untuk mengetahui survey tingkat kepuasan

pengunjung di Wisata Air Terjun Bantimurung, Kabupaten Maros. hasil

penelitiannya tersebut di deskripsikan sebagai berikut:

1. Deskripsi Statistik Hasil Penelitian Survei Tingkat Kepuasan


Pengunjung di Wisata Air Terjun Bantimurung, Kabupaten Maros

Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka dapat di

deskripsikan dalam bentuk table sebagai berikut :

Tabel 4. 1 Deskripsi statistika hasil penelitian tingkat kepuasan


pengunjung di wisata air terjun bantimurung,Kabupaten Maros

Tingkat kepuasan pengunjung di wisata air terjun


Statistik
bantimurung, kabupaten Maros
N 40

Mean 88,10

Median 88,00

Modus 78

Standar Deviation 6.838

Rage 25

Minimum 77

Maximum 102

36
37

Dari hasil perhitungan statistik diperoleh skor minimal sebesar 77, skor

maksimal 102, rata-rata sebesar 88,10. Nilai tengah sebesar 88,00. Nilai

yang sering muncul sebesar 78, simpangan baku sebesar 6,838. Rage

sebesar 25. Banyaknya kelas interval sebesar 2. Lebar/jarak interval 25 : 5

= 5. Data- data tersebut diperoleh berdasarkan penjumlahan dari skor butir-

butir soal dalam angket dengan skala likers 1-5 ( sangat puas (SP)= 5,Puas

(P) = 4, Netral (N) = 3, Tidak Puas (TP) = 2, Sangat Tidak Puas (STP) =

1.

Deskripsi hasil penelitian survey tingkat kepuasaan pengujung di

wisata air terjun bantimurung, kabupaten Maros. disajikan dalam table

distribusi frekuensi berdasarkan rumus pengkategorian dari (saifuddin,2005:

108) sebagai berikut :

Tabel 4. 2 Deskripsi presentase hasil penelitian survei tingkat kepuasan


pengunjung air terjun bantimurung, Kabupaten Maros
Kategori Rentan Skor Frekuensi Persen

Sangat Rendah 77-81 6 15%

Rendah 82-86 12 30%

Sedang 87-91 9 22,5%

Tinggi 91-96 8 20%

Sangat Tinggi 97-102 5 12,5%


40 100%
Total

Apabila ditampilkan dalam grafik dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
38

TINGKAT KEPUASAN

!2,5% 15%
20%
30%
22%

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Gambar 4. 1 Grafik Deskripsi tingkat kepuasan pengunjung di wisata air terjun


bantimurung, kabupaten Maros

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap survei tingkat


kepuasan pengunjung di wisata air terjun bantimurung, kabupaten Maros.
Diperoleh hasil bahwa tingkat kepuasan sebesar 15% dalam kategori
sangat rendah , 38% dalam kategori rendah, 22,5% dalam kategori
sedang,20% dalam kategori tinggi, dan 12,5% dalam kategori sangat
tinggi.
Hasil penelitian ini juga dapat diketahui dari faktor-faktor yang

menjadi indikator tingkat kepuasan pengunjung di Wisata air terjun

bantimurung, Kabupaten Maros. dengan hasil penelitian sebagai berikut:

a. Deskripsi hasil penelitian faktor kebutuhan

Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka dapat

dideskripsikan dalam betuk table sebagai berikut:


39

Tabel 4. 3 Deskripsi statistika hasil penelitian, tingkat kepuasan pengunjung di


wisata air terjun bantimurung, kabupaten Maros. berdasarkan faktor
kebutuhan

Tingkat kepuasan pengunjung di wisata air


Statistic
terjun bantimurung, kabupaten Maros
N 40

Mean 38,98

Median 39,00

Modus 39

Standar Deviation 3,598


Rage 14

Minimum 32

Maximum 46

Dari hasil perhitungan statistik diperoleh skor minimal sebesar 32,

skor maksimal 46, rata-rata sebesar 38,98. Nilai tengah sebesar 39,00. Nilai

yang sering muncul sebesar 39, simpangan baku sebesar 3,598. Rage

sebesar 14. Banyaknya kelas interval sebesar 2. Lebar/jarak interval 14 : 5

= 4,8 dibulatkan menjadi 3. Data- data tersebut diperoleh berdasarkan

penjumlahan dari skor butir- butir soal dalam angket dengan skala likers 1-

5 ( sangat puas (SP)= 5,Puas (P) = 4, Netral (N) =3, Tidak Puas (TP)=2,

Sangat Tidak Puas (STP) = 1.

Deskripsi hasil penelitian survey tingkat kepuasaan pengujung di

wisata air terjun bantimurung, kabupaten Maros. disajikan dalam table

distribusi frekuensi berdasarkan rumus pengkategorian dari (saifuddin,2005:


40

108) sebagai berikut :

Tabel 4. 4 Deskripsi persentase hasil penelitian survei tingkat


kepuasan pengunjung di wisata air terjun bantimurung, kabupaten
Maros Berdasarkan faktor kebutuhan

Kategori Rentan Skor Frekuensi Persen


Sangat Rendah 32-34 6 15%

Rendah 35-37 8 20%

Sedang 38-40 14 35%

Tinggi 41-43 7 17,5%

Sangat Tinggi 44-46 5 12,5%

Total 40 100%

Apabila ditampilkan dalam grafik dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

TINGKAT KEPUASAN

12,5% 15%

17,5%
20%

35%

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Gambar 4. 2 Grafik Deskripsi tingkat kepuasan pengunjung di wisata air


terjun bantimurung, kabupaten Maros. Berdasarkan faktor kebutuhan
41

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap survey tingkat

kepuasan pengunjung di wisata air terjun bantimurung, kabupaten Maros

berdasarkan faktor kebutuhan. Diperoleh hasil bahwa tingkat kepuasan

sebesar 15 % untuk kategori sangat rendah, 20% untuk kategori

rendah, 35% untuk kategori sedang, 17,5% untuk kategori tinggi dan

12,5% untuk kategori sangat tinggi.

Gambaran persentase di atas di dapatkan dari angket dan observasi

di tempat wisata air terjun bantimurung wawancara ke pengunjung,

khususnya faktor kebutuhan. semisal fasilitas di wisata air terjun

bantimurung yang luas, adanya tempat parker, tempat loker, toilet,

wahana,spot foto, makanan dan minuman yang di jual, hal tersebut

membuat pengunjung mendapatkan kesenangan dan kesejahteraan di

tempat wisata dan masuk ke kategori netral yaitu 35% . dan masuk di

kriteria rendah berdasarkan kriteria interpretasi skor (table 4.9) ,

namun pada saat observasi/wawancara ke pengunjung yang dijadikan

sampel sebagian dari mereka mengeluhkan ada beberapa fasilitas yang

kurang mendapatkan perhatian dari pengelolah.

b. Deskripsi hasil penelitian faktor keinginan

Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka dapat

dideskripsikan dalam betuk table sebagai berikut:


42

Tabel 4. 5 Deskripsi Statistik hasil penelitian survei tingkat kepuasan


pengunjung di wisata air terjun bantimurung, Kabupaten Maros
Berdasarkan faktor keinginan.
Tingkat kepuasan pengunjung di wisata air
Statistic
terjun bantimurung, Kabupaten Maros
N 40

Mean 31,75

Median 32,00

Modus 30
Standar Deviation 3,726
Rage 15
Minimum 22
Maximum 37

Dari hasil perhitungan statistik diperoleh skor minimal sebesar 22,

skor maksimal 37, rata-rata sebesar 31,75. Nilai tengah sebesar 32,00.

Nilai yang sering muncul sebesar 30, simpangan baku sebesar 3,726

Rage sebesar 15. Banyaknya kelas interval sebesar 1. Lebar/jarak interval

15 : 5 = 3. Data- data tersebut diperoleh berdasarkan penjumlahan dari skor

butir- butir soal dalam angket dengan skala likers 1-5 . sangat puas (SP)=

5,Puas (P) = 4, Netral (N) = 3, Tidak Puas (TP) = 2, Sangat Tidak Puas

(STP) = 1.

Deskripsi hasil penelitian survey tingkat kepuasaan pengujung di

wisata air terjun bantimurung, Kabupaten Maros disajikan dalam table

distribusi frekuensi sebagai berikut :


43

Tabel 4. 6 Deskripsi persentase hasil penelitian survei tingkat


kepuasan pengunjung di wisata air terjun bantimurung, Kabupaten
Maros. Berdasarkan faktor keinginan.

Kategori Rentan Skor Frekuensi Persen


Sangat Rendah 22-26 4 10%

Rendah 27-31 12 30%

Sedang 32-36 20 50%

Tinggi 37-41 4 10%

Sangat Tinggi 42 0 0%

Total 40 100%

Apabila ditampilkan dalam grafik dapat dilihat pada gambar di


bawah ini:

Tingkat Kepuasan
0%

10% 10%

30%

50%

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Gambar 4. 3 Grafik Deskripsi tingkat kepuasan pengunjung di wisata air terjun


bantimurung, Kabupaten Maros. Berdasarkan faktor keinginan.
44

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap survei tingkat

kepuasan pengunjung di wisata wisata air terjun bantimurung, Kabupaten

Maros, berdasarkan faktor keinginan. Diperoleh hasil bahwa tingkat

kepuasan sebesar 10% untuk kategori sangat rendah, 30% untuk kategori

rendah, 50% untuk kategori sedang, 10% untuk kategori tinggi dan 0%

untuk kategori sangat tinggi

Gambaran persentase di atas di dapatkan dari hasil observasi di

tempat wisata air terjun bantimurung semisal fasilitas di wisata air terjun

bantimurung, Kabupaten Maros. berdasarkan faktor keinginan dalam hal

ini lokasi dante pine yang luas, adanya area tempat parker luas dan besih,

tempat loker yang bersih, toilet yang bersih, tempat penjual makanan dan

minuman yang bersih, menjadi hal yang diindinkan di wisata air terjun

bantimurung dan masuk ke kategori netral yaitu, 50% dan masuk di

kriteria sedang berdasarkan kriteria interpretasi skor angket ( table

4.9) . namun pada saat observasi/wawancara ke pengunjung yang dijadikan

sampel mereka mengeluhkan antrian di tempat loker yang tidak rapih dan

banyaknya pengunjung yang antri di toilet di sebabkan oleh WC yang tidak

mampu menampung jumlah pengunjung.

c. Deskripsi hasil penelitian faktor Layanan Jasa

Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka dapat

dideskripsikan dalam betuk table sebagai berikut:


45

Tabel 4. 7 Deskripsi Statistik hasil penelitian survei tingkat kepuasan


pengunjung di wisata air terjun bantimurung, Kabupaten Maros.
Berdasarkan faktor layanan jasa.

Tingkat kepuasan pengunjung di wisata air


Statistik
terjun bantimurung, Kabupaten Maros
N 40

Mean 17,38

Median 17,00

Modus 16

Standar Deviation 2,056


Rage 7

Minimum 14

Maximum 21

Dari hasil perhitungan statistik diperoleh skor minimal sebesar 14,

skor maksimal 21, rata-rata sebesar 17,38. Nilai tengah sebesar 17.00.

Nilai yang sering muncul sebesar 16, simpangan baku sebesar 2,056.

Rage sebesar 7. Banyaknya kelas interval sebesar 2. Lebar/jarak interval

7 : 5 = 1,4. Data-data tersebut diperoleh berdasarkan penjumlahan dari skor

butir-butir soal dalam angket dengan skala likers 1-5 ( sangat puas (SP)=

5,Puas (P) = 4, Netral (N) = 3, Tidak Puas (TP) = 2, Sangat Tidak Puas

(STP) = 1.

Deskripsi hasil penelitian survei tingkat kepuasaan pengujung di

wisata air terjun bantimurung, Kabupaten Maros. disajikan dalam table

distribusi frekuensi sebagai berikut :


46

Tabel 4. 8 Deskripsi persentase hasil penelitian survei tingkat


kepuasan pengunjung wisata air terjun bantimurung, Kabupaten
Maros. Berdasarkan faktor laynan jasa

Kategori Rentan Skor Frekuensi Persen


Sangat Rendah 14-15,4 8 20%

Rendah 15,5-16,9 8 20%

Sedang 17-18,4 12 30%

Tinggi 18,5-19,9 4 10%

Sangat Tinggi 20-21,4 8 20%

40 100%
Total

Apabila ditampilkan dalam grafik dapat dilihat pada gambar di

bawah ini:

TINGKAT KEPUASAN

20% 20%

10%
20%

30%

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Gambar 4. 4 Grafik Deskripsi tingkat kepuasan pengunjung di wisata air terjun


bantimurung, Kabupaten Maros. Berdasarkan faktor layanan jasa

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap survey tingkat kepuasan

pengunjung di wisata air terjun bantimurung, Kabupaten Maros,


47

berdasarkan faktor layanan jasa. Diperoleh hasil bahwa tingkat kepuasan

sebesar 20% untuk kategori sangat rendah, 20% untuk kategori rendah, 30%

untuk kategori sedang, 10% untuk kategori tinggi dan 20% untuk kategori

sangat tinggi.

Gambaran persentase di atas di dapatkan dari hasil observasi di

tempat wisata air terjun bantimurung, Kabupaten Maros. berdasarkan faktor

layanan jasa dalam hal ini biaya atau harga tiket terjangkau, harga atau biaya

wahana yang bervariasi, petugas berpenampilan menarik, petugas siap

siaga di setiap wahana, apabila terjadi kecelakaan, hal-hal ini yang membuat

pengunjung merasa mendapatkan pelayanan seperti yang mereka harapkan

dan termasuk dalam kriteria netral ( 30% ) dan masuk dalam kategori

rendah berdasarkan kriteria interpretasi skor (table 4.9) namun pada

saat observasi/wawancara ke pengunjung yang dijadikan sampel mereka

mengeluhkan cara petugas dalam memberikan arahan tentang bagaimana

cara menghindari kecelakaan di setiap wahana serta petugas yang tidak

cepat merespon saran dari pengunjung

2. Pengujian Hipotesis

Skala likers adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi,

sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa

atau fenomena sosial, berdasarkan defenisi operasional yang telah di

tetapkan oleh peneliti. Ini merupakan suatu psikometriks yang biasa

diaplikasikan dalam angket dan paling sering digunakan untuk riset yang

berupa survey termasuk dalam penelitian survey deskriptif.


48

I = 100 / Jumlah Skor (likers) maka : 100 / 5 = 20.

Hasil I = 20 yang merupakan interval jarak dari terendah 0% hingga

tertinggi 100% berikut kriteria interprestasi skor berdasarkan interval

Tabel 4. 9 Kriteria Interprestasi skor angket

Skor Kriteria
0% - 19,99% Sangat rendah

20% -39,99% Rendah

40% - 59,99% Sedang

60% - 79,99% Tinggi

80% - 100 % Sangat Tinggi

Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pengunjung

terhadap wisata air terjun bantimurung, Kabupaten Maros. maka terlebih

dahulu ditentukan hipotesisnya yang ditentukan sebagia berikut :

H0 :Tingkat Kepuasan Pengunjung di Wisata Air Terjun

Bantimurung, Kabupaten Maros tergolong rendah

H1 :Tingkat Kepuasan Pengunjung di Wisata Air Terjun

Bantimurung, Kabupaten Maros tergolong Tinggi

Berdasarkan Table 4.3 deskripsi persentase di atas , pengunjung

yang menjawab kategori sangat tinggi berjumlah 6 orang (15%) , pengunjung

yang menjawab kategori tinggi berjumlah 12 orang (30%), pengunjung

yang menjawab kategori sedang berjumlah 9 orang (22,5), pengunjung

yang menjawab kategori rendah berjumlah 8 orang (20%), pengunjung

yang menjawab kategori sangat rendah berjumlah 5 orang (12,5) .


49

Klasifikasi jawaban pengunjung yang memiliki tingkat kepuasan

yang tinggi terhadap wisata air terjun bantimurung, Kabupaten Maros

berjumlah 13 orang dengan persentase 32,5 % ( penggabungan jawaban

sangat tinggi dan tinggi).

Klasifikasi jawaban pengunjung yang memiliki tingkat kepuasan

sedang terhadap wisata wisata air terjun bantimurung, Kabupaten Maros

berjumlah 9 orang dengan persentase 22,5 %.

Klasifikasi jawaban pengunjung yang memiliki tingkat kepuasan

rendah terhadap wisata wisata air terjun bantimurung, Kabupaten Maros

berjumlah 18 orang dengan persentase 45 % (penggabungan jawaban

rendah dan sangat rendah

Berdasarkan tabel kriteria interpretasi skor angket (table 4.9) Maka

dapat di ambil kesimpulan bahwa H0 diterima dan H1. Artinya Tingkat

Kepuasan Pengunjung di Wisata Air Terjun Bantimurung, Kabupaten

Maros tergolong rendah.

B. Pembahasan

Hasil yang diperoleh dari variabel tingkat kepuasan pengunjung terhadap

wisata air terjun bantimurung , Kabupaten Maros sebesar 32,5 % dan termasuk

kriteria rendah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan

yaitu kebutuhan, keinginan dan layanan jasa

Faktor Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan pengunjung

untuk memperoleh kesejahteraan dan kenyamanan, dari angket dan observasi di

tempat wisata air terjun bantimurung dan wawancara ke pengunjung, khususnya


50

faktor kebutuhan. Fasilitas di wisata air terjun bantimurung, dalam hal ini lokasi

wisata air terjun bantimurung , adanya area tempat parkir, tempat loker, toilet,

wahana spot poto, makanan dan minuman yang dijual, hal tersebuat membuat

pengunjung mendapatkan kesenangan dan kesejahteraan di tempat wisata air

terjun bantimurung dan masuk ke kategori netral yaitu 35 % . dan masuk di

kriteria rendah berdasarkan kriteria interpretasi skor (table 4.9) , namun

pada saat observasi/wawancara ke pengunjung yang dijadikan sampel sebagian

dari mereka mengeluhkan ada beberapa fasilitas yang kurang mendapatkan

perhatian dari pengelolah.

Faktor Keiginan merupakan segala kebutuhan lebih terhadap barang

ataupun jasa yang ingin dipenuhi setiap pengunjung pada suatu hal yang

dianggap kurang. Berdasarkan faktor keinginan dalam hal ini lokasi wisata air

terjun bantimurung yang luas, adanya area tempat parker luas dan besih, tempat

loker yang bersih, toilet yang bersih, tempat penjual makanan dan minuman yang

bersih, menjadi hal yang diinginkan di tempat wisata air terjun bantimurung dan

masuk ke kategori puas yaitu 50% dan masuk dalam kriteria sedang

berdasarkan kriteria interpretasi skor angket ( table 4.9) . Namun pada saat

observasi/wawancara ke pengunjung yang dijadikan sampel mereka

mengeluhkan tempat loker karcis yg atapnya tidak memenuhi keinginan

pengunjung dan wc yang kurang bersih.

Faktor layanan jasa keinginan atas sesuatu yang didukung dengan

kemampuan dan kesediaan untuk membelinya dalam hal ini pengunjung lebih

menginginkan sesuatu yang lebih tinggi lagi dibanding kebutuhan dan keinginan
51

seperti halnya status sosial dari pengunjung. Gambaran persentase di atas di

dapatkan dari hasil observasi di tempat wisata air terjun bantimurung dan

wawancara ke pengunjung, seperti asuransi, biaya dan pelayanan di wisata air

terjun bantimurung Kabupaten Maros. Dalam hal ini biaya atau harga tiket

terjangkau, harga atau biaya tiap wahana yang bervariasi, harga gazebo, petugas

berpenampilan menarik, petugas siap siaga di setiap wahana, apabila terjadi

kecelakaan, hal-hal ini yang membuat pengunjung merasa mendapatkan

pelayana seperti yang mereka harapkan termasuk dalam kategori netral ( 30% )

dan masuk dalam kategori rendah berdasarkan kriteria interpretasi skor

(table 4.9) namun pada saat observasi/wawancara ke pengunjung yang

dijadikan sampel mereka mengeluhkan cara petugas dalam memberikan arahan

tentang bagaimana cara menghindari kecelakaan di setiap wahana serta petugas

yang tidak cepat merespon saran dari pengunjung dan harga tiket dan fasilitas

seperti gazebo

Dari hasil penelitian diatas dapat yang terdiri dari 40 sampel disimpulkan

tingkat kepuasan pengunjung di wisata air terjun Bantimurung rendah

dikarenakan dari faktor pendapatan pengunjung. Jumlah pengunjung yang

memliki tingkat kepuasan yang tinggi berjumlah 13 orang yang memiliki

pendapatan tinggi, jumlah pengunjung yang memiliki tingkat kepuasan sedang

berjumlah 9 orang yang memiliki pendapatan sedang, dan jumlah pengunjung

yang memiliki tingkat kepuasan rendah berjumlah 18 orang yg memiliki

pendapatan rendah. Dalam artian bahwa tingkat kepuasan pengunjung

dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, wisatawan yang tergolong mempunyai


52

pendapat rendah akan berbeda harapannya dengan wisatawan yang mempunyai

tingkat pendapatan tinggi. Ketika pengunjung dengan pendapatan rendah

harapannya cukup dengan harga atau biaya masuk dan sewa gazebo murah ini

akan berdampak pada tingkat kepuasannya yang tinggi. Namun pengunjung

yang datang disaat peneliti melaksanakan penelitian sebagian besar adalah

pengunjung pendapatan rendah, yang harapannya jumlah harga tiket masuk dan

fasilitas yang ada seperti gazebo tidak terlalu mahal. Namun kenyataan yang

terjadi berbanding terbalik dengan harapan pengunjung sehingga tingkat

kepuasan pengunjung rendah. Berbeda dengan pengunjung yang mempunyai

pendapatan tinggi, walaupun harga tiket masuk dan fasilitas mahal seperti

gazebo ini tidak akan menjadi pengaruh untuk rendahnya tingkat kepuasan

pengunjung yang mempunyai pendapatan tinggi. Adapun hal lain yang

mempengaruhi tingkat kepuasan pengunjung rendah di wisata air terjun

bantimurung dikarenakan pengunjung pada saat pengisian kuesioner/angket

yang kurang memperhatikan indikator pertanyaan sehingga hasil isian tidak

sesuai dengan harapan peneliti.

Pihak pengelola pun seharusnya memperhatikan karakteristik pengunjung

beradasarkan rentan usia, ini disebabkan karena adanya perbedaan rentan usia

dan pendapatan pengunjung. Pengunjung yang masih usia remaja akan sangat

berbeda tingkat kepuasannya dengan pengunjung dewasa. Pada usia remaja

harapannya terkait pelayanan dan fasilitas akan lebih sedikit dengan harapan

pengunjung dewasa.
53

Kepuasan konsumen ditentukan oleh persepsi konsumen atas produk atau

jasa dalam memenuhi harapan konsumen. kepuasan merupakan fungsi tingkat

perasaan seseorang dari yang dirasakan dengan yang diharapan. konsumen

ditentukan oleh persepsi konsumen atas produk atau jasa dalam memenuhi

harapan konsumen. kepuasan merupakan fungsi tingkat perasaan seseorang dari

yang dirasakan dengan yang diharapan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bab IV, maka

dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan uraian pembahasan yang telah

dikemukakan maka dapat disimpulkan “Hasil yang diperoleh dari variabel

tingkat kepuasan pengunjung terhadap wisata air terjun bantimurung,

Kabupaten Maros sebesar 32,5 % dan termasuk kriteria Rendah

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan, maka dapat

dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Kepada pemerintah, melihat potensi alam yang terdapat di Kabupaten

Maros penulis berharap agar pemerintah lebih memperhatikan dan

mengembangkan objek wisata di Air Terjun Bantimurung.

2. Bagi peneliti maupun penulis yang ingin melakukan penelitian yang

sejenis, disarankan agar melibatkan variabel lain yang relevan

dengan penelitian ini agar hasil penelitian ini dapat dikembangkan

untuk memperkaya khasanah disiplin ilmu keolahragaan, khususnya

dalam Survei Tingkat Kepuasan Pengunjung di Wisata Air Terjun

Bantimurung, Kabupaten Maros.

3. Penelitian ini tentunya masih sangat terbatas serta masih jauh dari apa

yang diharapkan banyak kalangan akademisi dan praktisi terutama

54
55

keluasan maupun kedalamannya dari variabel yang digunakan hanya

Survei Tingkat Kepuasan Pengunjung di Wisata Air Terjun

Bantimurung, Kabupaten Maros, maka hendaknya dapat diteliti

lebih lanjut dengan jumlah variabel yang lebih besar dan mencerminkan

seluruh dimensi yang terkait dengan minat pengunjung.


56

DAFTAR PUSTAKA
Azikin Gunandar, (2011) “Bantimurung Objek Wisata terbaik di Sulawesi
Selatan” diakses dari http://jumper-
komputer.blogspot.com/2011/12/bantimurung-objek-wisata-terbaik-
di.html

Darmajati RS, (2001). “Pengantar pariwisata”. Jakarta

Handi Irawan. (2002). “ Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan”. Jakarta:PT.


Rineka Cipta

Hardiansyah Amir Sangga (2018) yang judulnya “Survei Tingkat Kepuasan


Pengunjung di Wisata Dante Pine, Kabupaten Enrekang”. Skripsi.
Makassar: FIK UNM

Hunziger dan Karpf. (1942). “Grundriss Der Allgemeinen Femderverkehrslehre”.


Swiss

Hwangahrin, (2014) “Semua Tentang Maros” diakses dari


http://hwangahrin28.blogspot.com/2014/04/semua-tentang maros_23.html

Ir. Kusmayadi dan Ir.Sugiarto, Endang MM. “Metodelogi penelitian dalam bidang
kepariwisataan”. Jakarta: Gramedia

J. Supranto. (2006). “Pengukuran Tingkat Kepuasan


Pelanggan”.Jakarta:PTRinekaCipta

Riduwan.(2003).“Dasar-dasar statistika”. Bandung: Gramedia

Sugiyono. (2009). “metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D”. Bandung:


Alpabeta.

Suharsimi Arikunto, (2006). “Prosedur penelitian”. Jakarta: Lukman Offset

Suyanto. (2007). “Tingkat Kepuasan Mahasiswa PKS Banyumas Jurusan POR


yang belajar di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Yogyakarta”. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY.

Kusmayadi dan Sugiarto, Endang MM. “Metodelogi penelitian dalam bidang


kepariwisataan”. Jakarta: Gramedia

Tjiptono fandy. (2008). “Service Management Mewujudkan Layanan


Prima”.Yogyakarta: CV Andi Offset.
57

Tnbabul, (2018) “Kawasan Wisata Bantimurung” diakses dari


http://www.tnbabul.org/index.php?option=com_content&view=article&id
=62&Itemid=171

Undang-Undang Republik Indonesia No 3 Tahun 2015 tentang Sistem


Keolahragaan Nasional.

Undang-undang Nomor 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan.


LAMPIRAN
58

LAMPIRAN
Lampiran 1. Agket Tingkat Kepuasan Pengunjung

ANGKET

TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG DI OBJEK WISATA TAMAN

NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG

KABUPATEN MAROS

A. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

B. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah setiap butiran pertanyaan dengan seksama

2. Berilah tanggapan tingkat kepuasan anda atas pertanyaan-pertanyaan

berikut, dengan memberikan tanda chek list ( ) pada kolom jawaban yang

sesuai yaitu :

Sangat Puas : SP

Puas :P

Netral :N

Tidak Puas : TP

Sangat Tidak Puas : STP


59

Contoh :

Bagaimana dengan penelitian anda

No Pernyataan yang berhubungan dengan


sarana dan prasarana SP P N TP STP

1 Kamar mandi yang bersih 

No Pernyataan SP P N TP STP

A Kebutuhan
Bagaimana dengan lokasi wisata air terjun
1
bantimurung
Terdapat area parkir di wisata air terjun
2
bantimurung
3 Terdapat tempat loker karcis

4 Terdapat toilet di wisata bantimurung

5 Terdapat tempat penginapan


Terdapat wahana spot foto dan wahana
6
pemacu adrenalin yang rusak
7 Terdapat gazebo/tempat istirahat
8 Terdapat penjual makanan dan minuman
Terdapat beberapa fasilitas yang tidak
9
mendapatkan perhatian dari pengelolah
10 Terdapat penjual souvenir

B Keinginan

11 Lokasi wisata bantimurung

12 Area parkir luas dan bersih

13 Tempat loker yang bersih


60

14 Toilet di wisata bantimurung bersih

Lingkungan atau area wisata bantimurung


15
bersih

16 Tempat kantin/penjual bersih

17 Gazebo/tempat istirahat pengunjung bersih


Antrian panjang dan tidak rapih di
18
loket/penjual karcis
Penjual souvenir tidak ramah kepada
19
pengunjung
C Layanan Jasa

20 Harga tiket masuk relative murah

21 Harga souvenir murah

Pengelolah atau petugas berpenampilan


22
menarik
Petugas siap siaga di setiap wahana,
23
apabila terjadi kecelakaan
Petugas kaku dalam memberikan arahan
24 tentang bagaimana cara menghindari
kecelakaan di setiap wahana
61

Lampiran 2. Hasil Olahan Data

Pertanyaan Ju
No Responden 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 mla
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 h
1 Fajar Ramadhan 4 3 4 3 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 4 2 99
2 Ainun 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 5 5 4 5 4 5 4 1 2 4 4 4 3 3 88
3 Rizki Utami A 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 85
4 Alam La Tahzan 5 5 4 4 4 3 3 4 2 3 5 5 4 3 3 4 4 3 1 2 3 3 4 3 84
5 Asrul 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 3 3 3 3 2 2 2 3 4 4 3 4 3 88
6 Tasya Febrianti 5 5 5 5 5 5 5 4 1 5 4 5 4 5 5 5 5 1 1 5 4 5 5 1 100
7 Nuraeni 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 5 81
8 Ariani 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 2 1 1 3 3 3 4 3 78
9 Hawatia 5 5 5 5 5 5 5 5 1 4 4 5 5 3 5 4 5 1 1 5 5 4 5 1 98
10 Veri Dasilva 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 95
11 Maya 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 2 85
12 Nuraeni 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 5 5 3 4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 2 88
13 Rachmat 4 5 5 3 3 5 4 4 3 4 5 3 4 4 5 5 4 4 2 4 4 5 3 3 95
14 Nazaruddin 5 4 5 5 4 3 5 4 3 2 5 4 5 5 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 93
15 Muh. Fajri S 5 3 2 3 3 4 3 4 4 3 5 2 2 2 3 3 4 5 4 2 2 3 4 3 78
16 Hana 3 5 2 4 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 1 3 5 5 5 5 1 100
17 Halmiana 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 1 1 4 4 3 3 3 90
18 Rahmawati 4 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 5 4 2 2 4 4 5 4 2 92
19 Santi 4 4 4 4 4 5 5 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 1 1 4 3 3 4 2 90
20 Abidah 4 4 2 4 4 5 5 4 2 3 5 4 3 4 4 4 4 1 1 1 5 4 4 2 83
21 Hj. Nursiah 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 4 4 4 4 2 2 5 5 3 5 1 100
22 Inayah Wulandari 5 5 5 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 84
23 A. Yais Algifari 4 5 4 4 5 4 5 4 2 5 4 5 4 4 4 5 5 2 1 5 4 4 4 1 94
24 Anty 5 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 2 4 4 5 3 3 3 1 3 5 3 5 3 94
25 Amel Stiza Nabilah R 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 5 4 4 3 3 89
26 Abdul Rahman W 4 4 5 5 4 5 4 5 2 5 4 5 4 4 5 4 4 2 1 5 4 4 5 2 96
27 A. Aisyah 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 3 3 3 4 82
28 Sri Wahyuni 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 2 2 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 78
29 Richard Pallao 4 3 3 3 3 5 5 4 3 4 4 5 4 3 4 5 5 1 2 4 3 3 5 1 86
30 Sina 5 4 4 4 4 5 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 2 93
31 Atha Zada Azaria 5 5 5 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 2 3 5 4 3 4 5 89
32 Siti Harlina 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 78
33 Irfani AM 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 5 5 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 82
34 Hamdana 4 4 3 2 4 1 3 3 5 3 4 3 4 4 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 77
35 Nisa 4 4 3 2 4 3 4 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 1 1 4 4 3 3 2 87
36 Sri Dinda Wahyuni 5 5 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 3 5 3 3 1 3 4 3 3 4 1 82
37 Mika Dwika Sari 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 2 83
38 Rahamanda S 3 3 3 4 4 5 4 3 3 4 5 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 84
39 Risnawati 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 4 3 89
40 Marlina 4 5 4 4 4 5 3 4 5 1 4 2 3 4 4 2 4 5 4 2 2 2 4 4 85
62

Lampiran 3. Hasil Uji Frekuensi Data


FREQUENCIES VARIABLES=Jumlah
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN MEAN
MEDIAN MODE SUM
/PIECHART FREQ
/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies
Statistics
Jumlah
N Valid 40
Missing 0
Mean 88.10
Std. Error of Mean 1.081
Median 88.00
Mode 78
Std. Deviation 6.838
Variance 46.759
Range 25
Minimum 77
Maximum 102
Sum 3524

Jumlah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 77 1 2.5 2.5 2.5
78 4 10.0 10.0 12.5
81 1 2.5 2.5 15.0
82 3 7.5 7.5 22.5
83 2 5.0 5.0 27.5
84 3 7.5 7.5 35.0
85 3 7.5 7.5 42.5
86 1 2.5 2.5 45.0
87 1 2.5 2.5 47.5
88 3 7.5 7.5 55.0
89 3 7.5 7.5 62.5
90 2 5.0 5.0 67.5
63

92 1 2.5 2.5 70.0


93 2 5.0 5.0 75.0
94 2 5.0 5.0 80.0
95 2 5.0 5.0 85.0
96 1 2.5 2.5 87.5
98 1 2.5 2.5 90.0
99 1 2.5 2.5 92.5
100 2 5.0 5.0 97.5
102 1 2.5 2.5 100.0
Total 40 100.0 100.0

FREQUENCIES VARIABLES=Kebutuhan
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN MEAN
MEDIAN MODE SUM
/PIECHART FREQ
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
Kebutuhan
N Valid 40
Missing 0
Mean 38.98
Std. Error of Mean .569
Median 39.00
Mode 39
Std. Deviation 3.598
Variance 12.948
Range 14
Minimum 32
Maximum 46
Sum 1559

Kebutuhan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 32 1 2.5 2.5 2.5
33 1 2.5 2.5 5.0
34 4 10.0 10.0 15.0
35 1 2.5 2.5 17.5
64

36 3 7.5 7.5 25.0


37 4 10.0 10.0 35.0
38 3 7.5 7.5 42.5
39 6 15.0 15.0 57.5
40 5 12.5 12.5 70.0
41 2 5.0 5.0 75.0
42 4 10.0 10.0 85.0
43 1 2.5 2.5 87.5
45 4 10.0 10.0 97.5
46 1 2.5 2.5 100.0
Total 40 100.0 100.0

FREQUENCIES VARIABLES=Keinginan
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN MEAN
MEDIAN MODE SUM
/PIECHART FREQ
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
Keinginan
N Valid 40
Missing 0
Mean 31.75
Std. Error of Mean .589
Median 32.00
Mode 30
Std. Deviation 3.726
Variance 13.885
Range 15
Minimum 22
Maximum 37
Sum 1270
65

Keinginan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 22 1 2.5 2.5 2.5
24 1 2.5 2.5 5.0
25 1 2.5 2.5 7.5
26 1 2.5 2.5 10.0
27 1 2.5 2.5 12.5
28 3 7.5 7.5 20.0
30 7 17.5 17.5 37.5
31 1 2.5 2.5 40.0
32 5 12.5 12.5 52.5
33 6 15.0 15.0 67.5
34 3 7.5 7.5 75.0
35 3 7.5 7.5 82.5
36 3 7.5 7.5 90.0
37 4 10.0 10.0 100.0
Total 40 100.0 100.0

FREQUENCIES VARIABLES=LayananJasa
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN MEAN
MEDIAN MODE SUM
/PIECHART FREQ
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
LayananJasa
N Valid 40
Missing 0
Mean 17.38
Std. Error of Mean .326
Median 17.00
Mode 16
Std. Deviation 2.059
Variance 4.240
Range 7
Minimum 14
Maximum 21
Sum 695
66

LayananJasa
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 14 2 5.0 5.0 5.0
15 6 15.0 15.0 20.0
16 8 20.0 20.0 40.0
17 7 17.5 17.5 57.5
18 5 12.5 12.5 70.0
19 4 10.0 10.0 80.0
20 4 10.0 10.0 90.0
21 4 10.0 10.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
67

Lampiran 4. Surat Keterangan Lulus Seminar


68

Lampiran 5. Surat Pembimbingan Skripsi


69

Lampiran 6. Surat Penelitian Tugas Akhir


70

Lampiran 7. Surat Izin Pelaksanaan Penelitian


71

Lampiran 8. Surat Tugas Izin


72

Lampiran 9. Surat Keterangan Sudah Meneliti


73

Lampiran 10. Surat Keterangan Bebas Pustaka Perpustakaan FIK UNM


74

Lampiran 11. Surat Keterangan Bebas Pustaka Perpustakaan UNM


75

Lampiran 12. Surat Bebas Peralatan


76

Lampiran 13. Surat Keterangan Bebas Alat/Barang Laboratorium


77

Lampiran 14. Dokumentasi

Kebutuhan dasar(Fasilitas)

Toilet di Air Terjun Bantimurung

Loket/Penjual Karcis di Wisata Air Terjun Bantimurung


78

Parkiran di Wisata Air Terjun Bantimurung

Spot Foto di Air Terjun Bantimurung


79
80

Dosen Pembimbing dalam Penelitian di Air Terjun Bantimurung


81

Proses Pembagian Angket


82

RIWAYAT HIDUP
NUR RAHMAT SANTOSO, lahir di Mandalle Kab.

Pangkep pada tanggal 2 April 1997, anak kedua dari tiga

bersaudara dari Ayahanda Muhammad Agus dan Ibunda Muji

Hartini.

Penulis memulai menginjakkan kaki pada bangku Sekolah

Dasar di SDN 20 Mandalle pada tahun 2003 dan tamat tahun 2009 kemudian

melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Mandalle pada tahun

2009 dan tamat tahun 2012, kemudian melanjutkan di Sekolah Menengah Atas di

SMA Negeri 2 Pangkep pada tahun 2012 dan tamat tahun 2015 dan di tahun yg

sama melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi Universitas Negeri Makassar

Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

tahun 2015 melalui jalur SNMPTN untuk mencapai strata satu (S1) yang ditempuh

± 5 tahun. Semasa kuliah penulis pernah mengikuti organisasi Mahasiswa Olahraga

Pencinta Alam (MAHORPALA).

Anda mungkin juga menyukai