SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
TERHADAP KINERJA AUDITOR
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Makassar)
Sampul Dalam
SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Sampul Dalam..........................................................................................................ii
Pernyataan Orisinalitas Skripsi...............................................................................iii
Persetujuan Pembimbing........................................................................................iv
Pengesahan Ujian Skripsi.........................................................................................v
Motto Dan Persembahan.........................................................................................vi
Ringkasan...............................................................................................................vii
Summary...............................................................................................................viii
Kata Pengantar........................................................................................................ix
Daftar Isi.................................................................................................................xi
Daftar Tabel..........................................................................................................xiii
Daftar Gambar......................................................................................................xiv
Daftar Lampiran.....................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................7
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................7
D. Manfaat Hasil Penelitian.....................................................................................7
BAB V PENUTUP.................................................................................................75
A. Kesimpulan........................................................................................................75
B. Saran..................................................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................78
LAMPIRAN...........................................................................................................80
RIWAYAT HIDUP..............................................................................................115
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kantor Akuntan Publik dan Kuantitas Pekerjaan pada Tahun 2017...........5
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
teknologi informasi sangat berperan dan menjadi kebutuhan pokok bagi manusia.
Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi yang ada dengan kebutuhan
teknologi informasi dapat kita lihat pada sebagian besar transaksi ekonomi atau
1
2
Teknologi juga tidak hanya merubah bagaimana auditor bekerja tapi juga
teknologi informasi berarti segmen audit akan terbatas yaitu hanya untuk
competence). Hal ini sesuai dengan Kode Etik Akuntan Indonesia pada bab
teknologi informasi dapat diukur melalui suatu evaluasi yang dapat memberikan
usaha keras dari pemakainya. Konsep ini mencakup kejelasan tujuan penggunaan
kemudahan pemakaian (ease of use) ini dapat dijadikan sebagai faktor-faktor yang
informasi.
fungsi secara cepat dan tepat. Teknologi informasi dalam suatu perusahaan akan
audit berbasis komputer. Keputusan suatu KAP memilih alat bantu bisa
yang tidak menyelenggarakan kertas kerja dalam pemberian jasa asurans. Hal ini
sanksi yakni pencabutan dan pembekuan izin. Kantor Akuntan Publik dituntut
klien.
sedangkan kuantitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan dalam kurun waktu
tertentu dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu yang telah direncanakan.
kinerja organisasi. Oleh karena itu hal terpenting yang harus diperhatikan oleh
Kota Makassar. Selain itu seiring bertambahnya jumlah KAP diikuti pula dengan
bertambahnya jumlah akuntan publik yang aktif yaitu 1.067 orang. Terdapat 326
perusahaan publik di Kota Makassar yang terdaftar di BEI angka ini bertambah
BEI wajib mengumumkan laporan keuangannya yang telah diaudit oleh akuntan
independen. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil laporan audit atas
laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Maka KAP dituntut untuk
dapat memberikan jasa audit secara efektif dan efesien. KAP dituntut untuk
semakin baik teknologi informasi yang digunakan oleh auditor maka semakin baik
kinerja auditor. Sedangkan pada tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah auditor tidak
Akuntan Publik dan kuantitas pekerjaan yang diselesaikan sepanjang tahun 2017.
Tabel 1 Kantor Akuntan Publik dan Kuantitas Pekerjaan pada Tahun 2017
Jumlah Kuantitas
No Kantor Akuntan Publik
Auditor Pekerjaan
1 KAP Drs. Harly Weku & Priscillia 4 orang 33
2 KAP Usman & Rekan 8 orang 19
3 KAP Ellya Noorlisyati & Rekan 5 orang 29
4 KAP Yakub Ratan 6 orang 18
5 KAP Yaniswar & Rekan 7 orang 70
Sumber : Hasil olah data tahun 2018
6
variabel ukuran KAP dan variabel jenis teknologi audit tidak mempunyai
yang positif dan signifikan. Sedangkan pengaruh tidak langsungnya jika terlebih
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
sebelumnya, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoretis
A. Tinjauan Pustaka
1. Teknologi Informasi
dan teknologi lainnya.” (O’Brien & Marakas, 2014:39). Dari beberapa definisi
para ahli dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah gabungan antara
pada serangkaian aktifitas ekonomi yang telah dicatat dan dilaporkan sesuai
8
9
teknologi audit didasarkan pada standar yang berlaku seperti Standar Profesional
Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak
independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh
manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
standar yang harus diikuti untuk mempertahankan mutu auditnya. Adapun standar
yang mengatur tentang audit sistem informasi atau audit berbantuan komputer
komputer
database system.
c. Software Audit
lunak klien (database, electronic spreadsheet atau perangkat lunak utilitas), yang
telah direview oleh auditor, atau penggunaan perangkat lunak yang dikembangkan
oleh auditor sendiri. Sebagai contoh, perangkat lunak tersebut dapat digunakan
oleh auditor untuk menambah transaksi atau saldo dalam arsip data untuk
dibandingkan dengan catatan pengendalian atau saldo akun buku besar atau
transaksi untuk diuji secara rinci atau konfirmasi atau untuk memeriksa database
untuk unsur yang luar biasa. “Perangkat lunak (Software) adalah istilah umum
2014:138).
11
(Generalized Audit Software) yang terdiri dari satu atau lebih program audit yang
dapat diaplikasikan dalam berbagai situasi pada semua tipe organsisasi.” (Halim,
2004:44). Tipe-tipe fungsi dari GAS yaitu mengekstrak data dari file, menghitung
1) Accounting Software
Meliputi ABS Accounting, ACCPAC 2000 Businessb Works, CYMA
Accounting, CYMA PAS +, DAC Easy, Great Plains Dynamics, LIBRA
Signature , LIBRA Perspektif, Macola Progression Series, M>A>S 90
Evaluation/ 2, One-Write Plus, Peachtree, Platinum Series Accounting,
Ready-to-Run Accounting, Real-World Accounting, SBT Pro Series,
Solomon Series.
2) Spreadsheet Software
Mencakup program-program seperti Commander Prism, DS LAB,
Excel, Improv, Express, Focus, IFPS, Javelin Plus, SAS, Statistic SPSS.
3) Data-Base Management System Software
Mencakup program-program Acces, Dbase, Fox Pro, Oracle, Paradox.
4) Expert System Software
Mencakup program-program EXSYS, KDS, Level-5, OPS5, Personal
Consultant.
5) Neural Network Software
Terdiri dari program-program Model Quest, Autonet, Brainmaker,
Neural Works Professional.
6) Wordprocessing Software
Terdiri dari program-program MS-Word, Professional Write Plus, Word
Perfect, Word Pro.
12
menjelaskan bahwa ada tiga tahap yang harus dilalui dalam pelaksanaan audit
sebagai berikut:
Menurut Akmal & Hadi (2009:18) teknik audit yang dilakukan untuk
langsung maupun tidak langsung) logika internal dari suatu aplikasi komputer
5) Kalkulasi
Banyak prosedur audit yang memerlukan kalkulasi. Program komputer
akan memudahkan auditor untuk memperoleh hasil kalkulasi yang
akurat bila terjadi perubahan angka input.
6) Kertas kerja
Kertas kerja mutlak diperlukan auditor untuk mendukung pemeriksaan
yang telah dilakukan. Program komputer mampu menyediakan format
kertas kerja yang sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan.
system terdiri dua komponen pokok yaitu database dan database management
berinteraksi dengan aspek perangkat lunak dan perangkat keras dari keseluruhan
sistem komputer. Suatu database merupakan koleksi data yang dibagi dan
digunakan oleh sejumlah pemakai yang berbeda untuk tujuan yang berbeda-beda.
elemen data terkait yang logis. Suatu Basis data mengonsolidasikan catatan
sebelumnya yang disimpan dalam arsip yang terpisah kedalam kelompok data
elemen biasa yang menyediakan data untuk berbagai aplikasi.” (O’Brien &
disimpan dalam basis data didasarkan pada salah satu dari beberapa struktur data
ini membuat model perilaku seseorang sebagai suatu fungsi dari tujuan perilaku.
Tujuan perilaku ditentukan oleh sikap atas perilaku tersebut. Dengan demikian
faktor yang dapat mempengaruhi adalah persepsi pengguna atas kemanfaatan dan
teknologi informasi.
memiliki determinan yang tinggi dan validitas yang telah teruji secara empiris.”
informasi adalah mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya.
Dengan menggunakan perceived usefulness dan perceived ease of use, maka TAM
sendiri.
diharapkan dengan adanya niat perilaku maka auditor akan memutuskan untuk
Gambar 1.
a. Konstruk-Konstruk di TAM
pentingnya suatu tugas dan overall usefulness. Dengan demikian jika seseorang
percaya bahwa sistem informasi berguna maka dia akan menggunakannya. Davis
menggunakan enam buah item untuk membentuk konstruk ini. Keenam item
21
informasi merupakan hal mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari
Dapat disimpulkan bahwa jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi
sesungguhnya (behavior).
3. Kinerja Auditor
a. Kinerja
Disisi lain, para pekerja berkepentingan untuk pengembangan diri dan promosi
pekerjaan. Oleh karena itu “Kinerja (Performance) adalah hasil pekerjaan yang
(jobrequirement).” (Wilson,2012:231).
22
dalam mencapai tujuan yang disebut juga sebagai standar pekerjaan. Standar
kinerja adalah tingkat yang diharapkan suatu pekerjaan tertentu untuk dapat
diselesaikan, dan merupakan perbandingan atas tujuan atau target yang ingin
dicapai.
“Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan
Akuntan Publik atau auditor adalah seseorang yang telah diberikan izin untuk
memberikan jasa audit atas informasi keuangan historis, jasa review atas
informasi keuangan historis, jasa asurans lainnya, dan jasa lainnya yang berkaitan
ukuran efektifitas dan efisiensi dari pekerjaan auditor dalam menyelesaikan tugas
auditor adalah pencapaian hasil kerja seseorang yang telah diberikan izin untuk
23
b. Pengukuran Kinerja
kinerja karyawan, kinerja karyawan harus dapat diukur dan dipahami secara jelas.
1) Kuantitas Pekerjaan
Dimensi ini menunjukkan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu
atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan.
Setiap pekerjaan memiliki persyaratan yang berbeda sehingga menuntut
karyawan harus memenuhi persyaratan tersebut baik pengetahuan,
keterampilan, maupun kemampuan yang sesuai. Berdasarkan pekerjaan
tersebut dapat diketahui jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk dapat
mengerjakannya, atau setiap karyawan dapat mengerjakan berapa unit
pekerjaan.
2) Kualitas Pekerjaan
Setiap karyawan dalam perusahaan harus memenuhi persyaratan
tertentu untuk dapat menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yang
dituntut suatu pekerjaan tertentu. Setiap pekerjaan mempunyai standar
kualitas tertentu yang harus disesuaikan oleh karyawan untuk dapat
mengerjakannya sesuai ketentuan. Karyawan memiliki kinerja baik bila
dapat menghasilkan pekerjaan sesuai persyaratan kualitas yang dituntut
pekerjaan tersebut.
3) Ketepatan Waktu
Setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda, untuk jenis
pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena memiliki
ketergantungan atas pekerjaan lainnya. Jadi, bila pekerjaan pada suatu
bagian tertentu tidak selesai tepat waktu akan menghambat pekerjaan
dibagian lain, sehingga mempengaruhi jumlah dan kualitas hasil
pekerjaan.
4) Kehadiran
Suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawan dalam
mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan. Kinerja karyawan
ditentukan oleh tingkat kehadiran karyawan dalam mengerjakannya.
24
pekerjaan tertentu.
c. Jenis-Jenis Auditor
1) Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas
keuangan negara pada instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia, audit
ini dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). BPK tidak
tunduk kepada pemerintah sehingga diharapkan dapat melakukan audit
secara independen. Hasil audit yang dilakukan BPK disampaikan
kepada DPR RI sebagai alat kontrol atas pelaksanaan keuangan negara.
2) Auditor Forensik
Profesi auditor forensik muncul seiring dengan perkembangan cabang
khusus disiplin ilmu akuntansi, yaitu akuntansi forensik. Akuntansi
forensik adalah suatu disiplin ilmu yang menggunakan keahlian
auditing, akuntansi, dan investigasi untuk membantu penyelesaian
sengketa keuangan dan pembuktian atas dugaan telah terjadinya fraud
(kecurangan).
3) Auditor Internal
Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada satu manajemen
perusahaan sehingga berstatus sebagai karyawan dari perusahaan
tersebut. Auditor internal merupakan bagian yang integral (tidak dapat
dipisahkan) dari struktur organisasi perusahaan, dimana perannya
adalah memberikan pengawasan serta penilaian secara terus menerus.
Auditor internal memiliki kepentingan atas efektifitas pengendalian
internal di satu perusahan.
4) Auditor Eksternal
Auditor eksternal sering disebut sebagai auditor independen atau
akuntan publik bersertifikat (certified publik accountan). Seorang
auditor eksternal dapat bekerja sebagai pemilik dari sebuah kantor
akuntan publik (KAP) atau sebagai anggotanya. Beberapa auditor
25
eksternal.
d. Jenis-Jenis Audit
4. Penelitian Sebelumnya
pengaruh keahlian dan pengetahuan staf auditor dalam bidang teknologi informasi
terhadap kinerja sebagai auditor. Populasi dalam penelitian ini adalah Kantor
Akuntan Publik di Kota Semarang sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah
26
diantaranya statistik deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, dan
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh berupa kuesioner kepada
judgment. Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik deskriptif, uji
kualitas data, dan uji hipotesis. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh
yang positif dan signifikan. Sedangkan pengaruh tidak langsungnya jika terlebih
auditor. Persamaan dalam penelitian ini terletak pada variabel kinerja auditor dan
informasi audit dan persepsi kegunaan dimana tujuan penelitian yang hendak
dicapai adalah untuk menguji tipe dan jenis teknologi informasi yang digunakan
auditor. Populasi dalam penelitian ini adalah KAP Bigfour maupun non Bigfour di
Kota Semarang dan sampel dalam penlitian ini adalah auditor yang bekerja di
meliputi statistic deskriptif, pengujian outer model, pengujian inner model, dan uji
usefulness dan perceived ease of use memiliki pengaruh positif dan signifikan
teknologi informasi audit sedangkan variabel ukuran KAP dan variabel jenis
variabel jenis teknologi informasi dan aplikasi audit dan variabel ukuran kantor
akuntan publik.
28
B. Kerangka Pikir
informasi merupakan hal mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari
pemakainya
diberikan izin untuk melakukan tugas pemeriksaan dalam kurun waktu tertentu
yang diukur berdasarkan standar audit yang berlaku. “Kinerja dapat diukur
ketepatan waktu. Kualitas berkaitan dengan mutu kerja yang dihasilkan, kuantitas
adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu dan
fungsi secara cepat dan tepat. Perkembangan akuntansi yang menyangkut sistem
praktik pengauditan akan juga akan berdampak pada kinerja auditor. Dengan
auditor.
juga akan semakin baik. Kinerja auditor digambarkan dengan kualitas pekerjaan,
kuantitas pekerjaan dan ketepatan waktu. Semakin baik teknologi informasi yang
digunakan oleh seorang auditor, maka auditor tersebut akan dengan mudah
menghasilkan kualitas dan kuantitas audit serta penyelesaian audit yang rendah.
perceived ease of use diduga memiliki pengaruh baik secara simultan maupun
secara parsial terhadap kinerja auditor. Untuk lebih jelasnya kerangka pikir dapat
Keterangan :
: Hubungan parsial
: Hubungan simultan
C. Hipotesis
kinerja auditor.
kinerja auditor.
METODE PENELITIAN
1. Variabel Penelitian
2. Desain Penelitian
teknologi informasi terhadap kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota
adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer. Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu persepsi
kinerja auditor. Sampel pada penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor
berikut :
31
32
TEKNIK PENGUMPULAN
DATA AUDITOR
Kuesioner
HASIL DAN
KESIMPULAN
Gambar 3 Skema Desain Penelitian
analysis serta pembuatan keputusan. Skala pengukuran dimulai dari sangat tidak
setuju, tidak setuju, netral, setuju, hingga sangat setuju dengan skor berurutan
2. Kinerja Auditor
diberikan izin untuk melakukan tugas pemeriksaan dalam kurun waktu tertentu
34
yang diukur berdasarkan standar audit yang berlaku. “Kinerja dapat diukur
yang dihasilkan, kuantitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan dalam kurun
waktu tertentu dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu yang telah
pengukuran dimulai dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, hingga
sangat setuju dengan skor berurutan mulai dari satu sampai lima.
KAP yang ada di Kota Makassar, hanya tujuh KAP yang bersedia diteliti.
Berdasarkan hal tersebut maka sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 36
orang. Berikut ini disajikan tabel populasi dan sampel auditor pada KAP di Kota
untuk memperoleh data yang diperlukan. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari
responden. Dalam hal ini data primer berupa hasil perolehan data dari jawaban
kuesioner yang diisi oleh auditor sebagai responden. Data yang dikumpulkan
digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang valid adalah alat ukur yang
kebenaran atau keabsahan yang tinggi) dan kurang reability (tingkat keandalan).
Untuk itu diperlukan uji kualitas data agar data yang akan digunakan valid dan
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Jika valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
37
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul dapat tepat
t tabel
r tabel =
√ df +t 2
tabel
b. Uji Reliabilitas
indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau
dan butir pertanyaan kinerja auditor terdiri dari 11 s/d 29. Pengukuran kehandalan
hasil skornya diukur korelasinya antar skor jawaban pada butir pertanyaan yang
sama. Pengujian reliabilitas dapat dihitung dengan bantuan komputer IBM SPSS
sebagai berikut:
38
( )
n
s x −∑ s j
2 2
n j=1
a= 2
n−1 sx
Keterangan :
2
s j = varians skor item ke-j dengan j = 1,2,...,n
n = jumlah data
2
s x = varians skor total keseluruhan item
harus dipenuhi agar data yang akan dimasukkan dalam model regresi telah
memenuhi ketentuan dan syarat dalam regresi. Uji asumsi klasik dalam penelitian
a. Uji Normalitas
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, salah
satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah melihat normal plot yang
normal.
membandingkan antara data riil atau nyata dengan garis kurva yang terbentuk.
39
Jika data riil membentuk garis kurva cenderung tidak simetris terhadap mean (U),
maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak normal atau sebaliknya. Suatu data
dikatakan berdistribusi jika garis data riil mengikuti garis diagonalnya. (Sunyoto,
2013:96).
b. Uji Multikolinearitas
variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain. Pada model
regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antara variabel independen.
Uji Multikolinearitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat VIF
(Variance Inflation Factors) dan nilai tolerance. Jika VIF > 10 dan nilai tolerance
< 0,10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas
c. Uji Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi berganda perlu diuji mengenai sama atau tidak
varian dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika
X=Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat
data antara ZPRED dan SRESID menyebar dibawah maupun diatas titik origin
(angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur. Sedangkan
(Sunyoto, 2013:90-91).
3. Uji Hipotesis
dependen yaitu kinerja auditor. Alat uji yang digunakan untuk menguji hubungan
variabel tersebut adalah uji t dan uji f. Uji t bertujuan untuk menguji apakah
perceived ease of use) secara parsial atau individual terhadap variabel dependen
(perceived usefulness dan perceived ease of use) terhadap kinerja auditor. Model
yang digunakan dalam analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 +e
Keterangan:
41
Y = Kinerja Auditor
α = Konstanta
X1 = Perceived Usefulness
e = error
r √n−2
t=
√ 1−r 2
Keterangan:
t = distribusi t
r² = koefisien determinasi
n = jumlah data
1) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial
2) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial
auditor).
(Ghozali, 2011). Jika nilai signifikansi > 0,05 maka variabel independen tidak
Keterangan:
R : Koefisien korelasi ganda
k : Jumlah variabel independen
n : Jumlah sampel
Selain dapat dihitung dengan pengujian signifikansi juga dapat dilihat
dengan cara membandingkan nilai fhitung dengan ftabel pada tingkat kepercayaan 95%
Jika fhitung <ftabel (n-k-1) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
signifikan antara variabel bebas (perceived usefulness dan perceived ease of use)
terhadap variabel terikat (kinerja auditor). Sebaliknya jika fhitung >ftabel (n-k-1) maka
43
(perceived usefulness dan erceived ease of use) terhadap variabel terikat (kinerja
auditor).
BAB IV
tinggi yang bernama “Gouverments”. Namun saat itu hingga perang dunia II
profesi akuntan publik masih dikuasai oleh orang-orang Belanda yang berpraktek
akuntan publik yaitu adanya pelunasan kredit yang dilakukan oleh perbankan
kepada perusahaan. Dimana nasabah yang menerima kredit dalam jumlah tertentu
akuntan publik untuk melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan yang telah
diciptakannya satu iklim yang sehat bagi dunia usaha, guna penetapan pajak yang
44
45
lebih objektif. Dalam peraturan ini, inspeksi pajak menetapkan pajak pendapatan
atau pajak perseroan atas dasar laporan keuangan yang telah diperiksa akuntan
pasar modal harus memenuhi satu syarat yaitu laporan keuangan yang telah
diperiksa oleh akuntan publik dua tahun berturut-turut dengan pendapat wajar.
cukup panjang, dimulai dari didirikannya Ikatan Akuntan Indonesia tahun 1957
profesi dan organisasi Akuntan Publik di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari
domestik, pasar modal serta pengaruh global. Secara garis besar tonggak sejarah
3) Mewujudkan lingkungan internal dan eksternal profesi yang sehat dan kondusif
internasional.
Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik disebutkan bahwa Kantor
Publik atau auditor independen adalah seseorang yang telah diberikan izin untuk
47
memberikan jasa audit atas informasi keuangan historis, jasa review atas
informasi keuangan historis, jasa asurans lainnya, dan jasa lainnya yang berkaitan
adalah jasa asurans dan hasil pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik
demikian, profesi Akuntan Publik memiliki peranan yang besar dalam mendukung
dan mutu informasi dalam bidang keuangan. Akuntan Publik tersebut mempunyai
atau laporan keuangan suatu entitas. Dalam hal ini Akuntan Publik mengemban
entitas.
Dengan demikian, tanggung jawab Akuntan Publik terletak pada opini atau
tanggung jawab manajemen. Sebagai salah satu profesi pendukung kegiatan dunia
usaha, dalam era globalisasi perdagangan barang dan jasa, kebutuhan pengguna
jasa Akuntan Publik akan semakin meningkat, terutama kebutuhan atas kualitas
Akuntan Publik
telah diaudit oleh akuntan publik bebas dari salah saji material, dapat dipercaya
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Oleh karna itu
diperlukan suatu jasa professional yang independen dan objektif (akuntan publik)
a. Rekan atau partner, yaitu rekan pimpinan dan rekan yang menduduki jabatan
mereview program audit, mereview kertas kerja, laporan audit dan manajemen
latter.
c. Akuntan senior atau koordinator akuntan junior yaitu akuntan perencana dan
secara rinci sesuai dengan pengarahan dari akuntan senior. Tugasnya membuat
kertas kerja.
sebanyak 36 responden. Kota Makassar termasuk kota besar yang sudah banyak
KAP besar maupun kecil, yang menuntut eksistensi auditor independen dalam
melakukan audit laporan keuangan dalam memberikan pendapat atas dasar hasil
penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada tujuh Kantor Akuntan Publik di
B. Penyajian Data
Makassar, yang berkenan untuk turut serta dalam penelitian hanya tujuh Kantor
Akuntan Publik.
Akuntan Publik. Dari 41 kuesioner yang dibagikan kepada auditor hanya terdapat
36 kuesioner yang diisi dan terdapat lima kuesioner yang tidak diisi. Dari ke 36
kuesioner yang diisi semuanya dapat diolah dengan ketentuan seluruh responden
bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota Makassar dan responden telah
penugasan audit. Distribusi dan pengambilan kuesioner dapat dilihat pada tabel
berikut:
Kuesione
Kuesioner Kuesioner
Jumlah r Yang
No Nama Kantor Akuntan Publik Yang Yang
Auditor Dapat
Disebar Diisi
Diolah
KAP Thomas, Blasius, Widartoyo &
1 6 6 6 6
rekan (cab)
2 KAP Yakub Ratan, CPA 6 6 6 6
3 KAP Usman & rekan (cab) 8 8 5 5
4 KAP Ellya Noorlisyanti & rekan 5 5 5 5
5 KAP Drs. Harly Weku & Priscillia 4 4 4 4
6 KAP Yaniswar & Rekan 7 7 7 7
KAP Drs. Rusman Thoeng, M.Com,
7 5 5 3 3
BAP
Total 41 41 36 36
a. Karekteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP di
Makassar. Berikut ini adalah gambaran mengenai identitas responden yang terdiri
dari jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, masa kerja, kedudukan di KAP, dan
>45 Tahun 2 5
Jumlah 36 100%
4 Lama Bekerja < 1 tahun 9 25%
<3 Tahun 15 42%
< 5 Tahun 3 8%
>5 tahun 9 25%
Jumlah 36 100%
5 Kedudukan Auditor Senior 12 33%
Partner 1 3%
Supervisor 1 3%
Manajer 2 6%
Auditor Junior 20 55%
Jumlah 36 100%
6 Software Audit Microsoft Excel 24 67%
ACL 0 0%
ATLAS 12 33%
Jumlah 36 100%
Sumber : Hasil olah data kuesioner tahun 2018
yang terdiri dari 19 orang atau 53% berjenis kelamin laki-laki, sedangkan wanita
25%. Auditor yang berusia 26-35 tahun sebanyak 19 orang atau sebesar 53%.
Auditor yang berusia 36-45 tahun sebanyak 6 orang atau 17%. Dan sisanya
sebanyak 2 orang berusia diatas 45 tahun. Sebagian besar auditor bekerja dibawah
3 tahun, yaitu sebanyak 15 orang atau 42% dari jumlah responden. Sedangkan
yang bekerja selama < 5 tahun yaitu sebanyak 3 orang atau 8%. Auditor yang
53
bekerja dibawah 1 tahun sebanyak 9 orang atau 25%. Dan yang telah bekerja
Sebanyak dua orang atau enam persen berkedudukan sebagai manajer. Satu orang
excel, dan sisanya sebesar 12 orang atau 33% auditor melakukan audit dengan
menggunakan ATLAS.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert.
Bentuk jawaban yang diberikan yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS),
netral (N), setuju (S), dan sangat setuju (SS). Dalam menerapkan peringkat setiap
variabel penelitian, dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor
Skor Aktual
Skor Aktual= +100 %
Skor Ideal
Keterangan :
Skor Ideal : Skor tertinggi yang mungkin diperoleh jika semua responden
memilih jawaban dengan skor tertinggi.
41 – 60 persen = Cukup
61 – 80 persen = Baik
81 – 100 persen = Sangat Baik
terkait perangkat keras, perangkat lunak, manajemen data, jaringan, dan teknologi
teknologi informasi terdiri atas dua variabel yaitu perceived usefulness dan
indikator tersebut.
1) Perceived Usefulness
Perceived usefulness terdiri atas enam item yaitu work more quickly,
dan usefull. Berikut hasil jawaban responden terhadap item perceived usefulness.
persentase skor aktual sebesar 82%. Berdasarkan kriteria pemberian skor maka
interpretasi skor tersebut berada pada tingkat sangat baik. Kondisi ini memberikan
gambaran bahwa sebanyak 82% auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik
Namun masih ada satu pernyataan yang memiliki persentase dibawah rata-rata
skor aktual yaitu pada pernyataan nomer lima menggunakan teknologi informasi
membuat pekerjaan saya lebih mudah, dengan persentase skor aktual 81%. Dapat
Perceived ease of use terdiri atas empat item yaitu easy to learn,
controllable, clear and understandable, dan ease to use. Berikut hasil jawaban
persentase skor aktual sebesar 78%. Berdasarkan kriteria pemberian skor maka
interpretasi skor tersebut berada pada tingkat baik. Kondisi ini memberikan
gambaran bahwa sebanyak 78% auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik
merupakan hal yang mudah dan tidak membutuhkan tambahan usaha dalam
usaha keras dari pemakainya maka dia akan menggunakan teknologi informasi
tersebut.
diberikan izin untuk melakukan tugas pemeriksaan dalam kurun waktu tertentu
yang diukur berdasarkan standar audit yang berlaku. Mathis & Jackson (2002:66)
mengemukakan bahwa “Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan
1) Kualitas Pekerjaan
temuan audit, sikap kehati-hatian profesional auditor, review oleh pihak ketiga,
tindak lanjut hasil audit, berpedoman pada prinsip dasar etika profesi akuntan
skor aktual sebesar 84%. Berdasarkan kriteria pemberian skor maka interpretasi
skor tersebut berada pada tingkat sangat baik. Kondisi ini memberikan gambaran
bahwa sebanyak 84% auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota
empat pernyataan yang berada dibawah rata-rata skor aktual yaitu pada
59
pernyataan nomer satu dalam melakukan praktik sebagai seorang auditor, saya
pada laporan keuangan klien, dengan persentase skor aktual 82%. Dan pernyataan
nomer dua dalam melakukan praktik sebagai seorang auditor, saya diharapkan
mampu mendeteksi kecurangan yang terjadi pada laporan keuangan klien, dengan
prinsip dasar etika profesi akuntan publik dan melaksanakan audit dengan
berpedoman pada prinsip dasar tersebut, dengan persentase skor aktual sebesar
83%. Dan untuk pernyataan nomer sembilan Auditor harus memahami standar
audit dan melaksanakan praktik audit sesuai dengan standar tersebut, dengan
2) Kuantitas Pekerjaan
diselesaikan dengan baik dan cermat. Berikut hasil jawaban responden terhadap
persentase skor aktual sebesar 81%. Berdasarkan kriteria pemberian skor maka
interpretasi skor tersebut berada pada tingkat sangat baik. Kondisi ini memberikan
gambaran bahwa sebanyak 81% auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik
3) Ketepatan Waktu
Indikator ketepatan waktu terdiri atas dua konstruk yaitu disiplin kerja dan
hasil kerja. Berikut hasil jawaban responden terhadap indikator ketepatan waktu.
skor aktual sebesar 78%. Berdasarkan kriteria pemberian skor maka interpretasi
skor tersebut berada pada tingkat baik. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa
tepat waktu, bahkan bisa lebih cepat dari waktu yang ditentukan berada dibawah
C. Analisis Data
kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Makassar digunakan analisis
data antara lain uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis dengan
menggunakan program IBM SPSS Statistics Version 24. Berdasarkan analisis yang
dengan tujuan untuk memperoleh tingkat validitas dan tingkat reliabilitas. Adapun
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan corrected item-total
signifikan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree
of freedom (df) = (n)–2. Jumlah sampel (n) dalam penelitian ini adalah 36 orang,
sehingga besarnya df yang diperoleh yaitu 36-2=34, dan satu daerah sisi pengujian
dengan alpha 0,05 didapat r tabel 0,278. Kriteria pengujian apabila nilai r hitung
lebih besar dari rtabel maka item pernyataan dikatakan valid dan apabila nilai r hitung
lebih kecil dari rtabel maka item pernyataan tersebut dikatakan tidak valid. Berikut
hasil uji validitas dengan bantuan IBM SPSS Statistics Version 24 sebagai berikut:
penggunaan teknologi informasi dikatakan valid dengan nilai rhitung lebih besar dari
rtabel. Semua item pernyataan dapat digunakan sebagai data dalam penelitian.
auditor dikatakan valid dengan nilai rhitung lebih besar dari rtabel. Semua item
b. Uji Reliabilitas
digunakan uji statistic Cronbach Alpha (α) dalam aplikasi IBM SPSS Statistics
64
Version 24 dengan kriteria suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Berikut hasil uji reliabilitas dengan
lebih besar dari 0,60. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan
yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan pada
penelitian ini adalah valid dan reliabel serta dapat digunakan dalam penelitian.
Uji asumsi klasik dilakukan agar dapat mengetahui apakah model regresi
tersebut merupakan model regresi yang baik atau tidak. Uji asumsi klasik yang
a. Uji Normalitas
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki
membandingkan antara data riil atau nyata dengan garis kurva yang terbentuk.
Jika data riil membentuk garis kurva cenderung tidak simetris terhadap mean (U),
maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak normal atau sebaliknya. Suatu data
dikatakan berdistribusi jika garis data riil mengikuti garis diagonalnya. Hasil uji
Gambar 4 Hasil Uji Normalitas (Sumber: IBM SPSS Statistics Version 24)
66
Hasil uji normalitas yang tertera pada gambar 4 menunjukan bahwa data
(titik-titik) menyebar disekitar garis diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi
b. Uji Multikolinearitas
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Apabila tidak terdapat
variabel bebas yang memiliki VIF > 10 atau nilai tolerance < 0.10 maka dapat
disimpulkan tidak ada multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi
untuk perceived usefulness (X1) dan perceived ease of use (X2) adalah sebesar
1,065. Kedua variabel bebas tersebut mempunyai nilai VIF yang berada jauh
dibawah angka 10. Hal ini menunjukan bahwa semua indikator pengukuran
variabel yang digunakan pada penelitian ini bebas dari masalah multikolinearitas.
Maka model regresi tersebut layak untuk digunakan dalam memprediksi variabel
dependen.
67
c. Uji Heteroskedastisitas
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak
terjadi heteroskedastisitas. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Sumber: IBM SPSS Statistics Version 24)
Hasil uji heteroskedastisitas pada gambar 5, menunjukkan bahwa ada pola
yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,
Berdasarkan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normaitas, uji
3. Uji Hipotesis
penelitian ini dapat dilihat dari analisis regresi linear berganda menggunakan
program IBM SPSS Statistics Version 24 yang selengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
berganda dimana nilai a yang diperoleh 55,657 dan nilai b masing-masing sebesar
0,810 dan 0,145 sehingga dapat dimasukkan ke dalam persamaan sebagai berikut:
penggunaan teknologi informasi adalah nol, maka kinerja auditor tetap ada
koefisien regresi atau b sebesar 0,810 terhadap variabel dependen yang berarti
69
satuan, maka kinerja auditor juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,810.
sebesar 0,145 terhadap variabel dependen yang berarti bahwa ketika penggunaan
b. Uji Parsial
Adapun pengaruh antara variabel bebas (perceived usefulness dan perceived ease
of use) terhadap variabel terikat (kinerja auditor). Jika nilai signifikansi < 0,05
maka secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas
(perceived usefulness dan perceived ease of use) terhadap variabel terikat (kinerja
auditor). Sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka secara parsial tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (perceived usefulness dan
perceived ease of use) terhadap variabel terikat (kinerja auditor). Berikut adalah
hasil uji-t dengan menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS Statistics Version 24
sebagai berikut:
signifikansi dari variabel perceived usefulness sebesar 0,107 lebih besar dari 0,05,
70
variabel perceived ease of use sebesar 0,750 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat
dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan tingkat kepercayaan 95%
dan nilai signifikansi 0,05. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut.
secara simultan terhadap kinerja auditor dalam penugasan audit adalah sebesar
0,206 lebih besar dari 0,05 dan nilai Fhitung 1,660 lebih kecil dari Ftabel 3,280.
Berdasarkan hasil uji hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa data yang
Makassar.
Acceptance Model (TAM). TAM adalah suatu model untuk memprediksi dan
teknologi yang berkaitan dengan pekerjaan pengguna. TAM terdiri atas dua
variabel yaitu perceived usefulness adalah ukuran untuk mengukur seberapa besar
tersebut akan meningkatkan kinerja mereka. Dan yang kedua yaitu perceived ease
signifikansi variabel perceived usefulness sebesar 0,107 lebih besar dari 0,05.
variabel perceived ease of use sebesar 0,750 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat
secara simultan terhadap kinerja auditor adalah sebesar 0,206 lebih besar dari 0,05
dan nilai Fhitung 1,660 lebih kecil dari Ftabel 3,280. Artinya bahwa secara simultan
auditor.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
Penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Rengganis (2014) yang
signifikan terhadap kinerja auditor, yang dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
penelitian ini juga tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Wicaksana
73
(2014) yang menunjukkan bahwa perceived usefulness dan perceived ease of use
informasi audit. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kartika
semakin baik teknologi informasi yang digunakan maka semakin baik kinerja
pada Kantor Akuntan Publik yang menggunakan ATLAS (Audit Tool and Linked
74
Archive System). Namun pada KAP Drs. Harly Weku & Priscillia dengan
menggunakan microsoft excel dan jumlah Auditor sebanyak empat orang memiliki
orang tersebut hanya merupakan auditor junior yang terlibat dalam penelitian ini.
informasi dari segi kemudahan pemakaian yang masih perlu ditingkatkan. Hal ini
kompetensi dan dapat bersaing agar tidak ditinggalkan oleh klien. Sebagaimana
tercantum dalam standar audit yang menyatakan bahwa “audit harus dilaksanakan
oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji kualitas data, uji
asumsi klasik, dan uji hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa data yang
auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Makassar. Sehingga hipotesis yang
75
terhadap kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Makassar ditolak.
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan perceived usefulness dan perceived ease of use terhadap kinerja auditor
yang diukur dengan tiga indikator yaitu kualitas pekerjaan, kuantitas pekerjaan,
dan ketepatan waktu pada Kantor Akuntan Publik di Kota Makassar, maka dapat
berada pada tingkat sangat baik. Meskipun masih terdapat satu indikator
yakni makes job easier berada dibawah rata-rata persentase skor aktual
2. Kinerja auditor yang diukur oleh tiga indikator yaitu kualitas pekerjaan,
persentase skor aktual sebesar 84% berada pada tingkat sangat baik.
prinsip dasar etika profesi akuntan publik, dan berpedoman pada standar audit
sebesar 81% berada pada tingkat sangat baik. Dan ketepatan waktu dengan
rata-rata persentase skor aktual sebesar 78% berada pada tingkat baik.
auditor.
B. Saran
masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu peneliti menyarankan agar lebih
digunakan baik dari segi jenis maupun kelengkapan fungsi perangkat lunak dan
78
instrumen dan konstruk atau indikator setiap variabel yang akan diteliti. Selain
itu dapat menambahkan variabel lain seperti ukuran Kantor Akuntan Publik,
pengembalian kuesioner dapat lebih tinggi dan mendapatkan hasil yang lebih
akurat.
79
DAFTAR PUSTAKA
Akmal dan Hadi. (2009). EDP Audit:Teknik Audit Berbantuan Komputer. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
PPPK. (17 November 2017). ATLAS, Panduan Kertas Kerja Audit Berbasis
Risiko Hasil Kerja Sama PPPK dan IAPI. Dipetik 21 Juni 2018, dari
pppk.kemenkeu.go.id/News/Details/110.
LAMPIRAN
82
Lampiran 1 Usulan Judul
Lampiran 2 Surat Keputusan tentang Penugasan Dosen Pembimbing 83
Lampiran 3 Undangan Seminar Proposal 84
85
Lampiran 4 Surat Pengantar Melakukan Penelitian
86
87
88
Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
89
90
91
92
93
94
95
Total 149 148 149 149 147 151 141 140 145 141
Kinerja Auditor
Responden Kualitas Pekerjaan Jumlah
Y1
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 0
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 47
5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 45
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
7 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
8 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 44
9 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
10 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 43
11 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 42
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
18 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 43
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
21 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 43
22 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42
23 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 43
24 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 47
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
26 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
28 4 4 4 4 40
4 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
30 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 42
31 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
32 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 42
33 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
34 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
36 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
97
Total 147 150 156 154 152 151 151 149 149 151
Kinerja Auditor
Responden Kuantitas Pekerjaan Ketepatan Waktu Jumlah
Y1 Y1 Y1 Y1 Y1 Y1 Y1 Y1 Y1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34
4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 42
5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37
6 4 4 4 4 4 3 3 4 2 32
7 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33
8 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
10 4 4 5 4 4 4 4 5 4 38
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
19 4 4 4 4 4 3 3 4 3 33
20 5 5 5 5 5 5 4 5 4 43
21 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37
22 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
25 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
27 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
28 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
98
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
30 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37
31 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
33 4 4 5 4 4 4 4 5 4 38
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
Total 145 147 148 145 146 143 133 148 144
Scale Statistics
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Kinerja_Auditor
/METHOD=ENTER Penggunaan_Teknologi_Informasi.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,774 ,776 6
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,792 ,802 4
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,896 ,908 19
Descriptives
Median 8,7178
Variance ,019
Minimum 8,49
Maximum 9,11
Range ,63
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Tolerance VIF
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 55,657 12,453 4,469 ,000
Perceived Usefulness ,810 ,488 ,284 1,659 ,107 ,939 1,065
Perceived Ease of Use ,145 ,451 ,055 ,321 ,750 ,939 1,065
a. Dependent Variable: Kinerja Auditor
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Kinerja Auditor ,178 33 ,310 ,962 33 ,302
a. Lilliefors Significance Correction
105
106
C. Uji Hipotesis
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Perceived . Enter
Usefulness,
Perceived Ease
of Useb
a. Dependent Variable: Kinerja Auditor
b. All requested variables entered.
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
107
ANOVAa
Total 614,972 35
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 55,657 12,453 4,469 ,000
Perceived Usefulness ,810 ,488 ,285 1,659 ,107
Perceived Ease of Use ,145 ,451 ,055 ,321 ,750
a. Dependent Variable: Kinerja Auditor
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 76,46 81,46 78,03 1,267 36
Std. Predicted Value -1,239 2,709 ,000 1,000 36
Standard Error of Predicted ,781 2,136 1,108 ,433 36
Value
Adjusted Predicted Value 76,21 83,11 78,06 1,500 36
Residual -5,412 13,534 ,000 3,996 36
Std. Residual -1,315 3,289 ,000 ,971 36
Stud. Residual -1,342 3,567 -,003 1,027 36
Deleted Residual -6,107 15,917 -,032 4,478 36
Stud. Deleted Residual -1,359 4,481 ,034 1,150 36
Mahal. Distance ,288 8,461 1,944 2,541 36
Cook's Distance ,000 ,747 ,042 ,127 36
Centered Leverage Value ,008 ,242 ,056 ,073 36
a. Dependent Variable: Kinerja Auditor
108
109
Lampiran 8 Undangan Seminar Hasil
110
Lampiran 9
111
Lampiran 10
112
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian skripsi sebagai mahasiswa Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar, saya:
Nama : Andi Muhammad Ismail
NIM : 1492141002
Prodi : Akuntansi-S1
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh
penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja auditor (studi empiris pada Kantor Akuntan
Publik di Kota Makassar”.
Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden
dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap. Data yang diperoleh hanya akan
digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di
tempat Bapak/Ibu bekerja, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai etika penelitian.
Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan
lengkap semua pertanyaan.
Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting memilih
jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua
pertanyaan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima kasih.
Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Makassar Mahasiswa yang
bersangkutan,
KUESIONER
Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Auditor
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Makassar)
Data Responden,
Nama :
Kantor Akuntan Publik :
Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
Pendidikan terakhir : D3 S1 S2 S3
Usia :
Lama Bekerja : <1 Tahun <3 Tahun <5 Tahun
>5Tahun ...............
Jabatan dalam tim audit : Auditor Senior Partner Manajer
Supervisor Auditor Junior
........................................................ (lainnya)
Software Audit yang digunakan : Microsoft Excel ACL ATLAS
........................................................ (lainnya)
Makassar, 2018
Responden,
...................................................
114
mudah dimengerti
10 Secara keseluruhan, teknologi informasi
mudah digunakan
RIWAYAT HIDUP