Anda di halaman 1dari 154

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PENGGUNAAN

TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR


SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI
SMK NEGERI 1 MAKASSAR

DRAF SKRIPSI

ANDI INDRIANI
1892042034

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PENGGUNAAN
TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI
SMK NEGERI 1 MAKASSAR

DRAF SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan


Seminar Hasil Penelitian dalam Rangka Penyelesaian Skripsi
pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

ANDI INDRIANI
1892042034

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023

i
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini :


1. Nama : Andi Indriani
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Bungoro, 17 September 1999
3. NIM : 1892042034
4. Program Studi : Pendidikan Akuntansi
5. Judul Skripsi :
Pengaruh Kompetensi Guru dan Penggunaan Teknologi Informasi
terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi
SMK Negeri 1 Makassar
6. Dosen Pembimbing:
a. Sahade, S.Pd., M.Pd.
b. Samsinar, S.Pd., S.E., M.Si., Ak., CA.
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini merupakan karya
sendiri dan bebas dari unsur plagiasi. Apabila ternyata dalam naskah ini
ditemukan unsur-unsur plagiasi, Saya bersedia dituntut di dalam ataupun di luar
pengadilan dan bersedia menanggung segala risiko yang diakibatkannya.

Makassar,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Yang membuat pernyataan,

M. Ridwan Tikollah, S.Pd.,M.SA. Andi Indriani


NIP. 19751027 200003 1 001 Nim. 1892042034

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas


Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Makassar Nomor
11442/UN36.7/KM/2022 tanggal 25 Oktober 2022 untuk membimbing saudara :
1. Nama : Andi Indriani
2. Nim : 1892042034
3. Program Studi : Pendidikan Akuntansi
4. Judul Skripsi :
PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI
INFORMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 MAKASSAR
Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan dapat diajukan di
hadapan Panitia Ujian Skripsi Strata Satu (S-1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Negeri Makassar.

Makassar,
Pembimbing 1, Pembimbing 2,

Sahade, S.Pd, M.Pd Samsinar, S.Pd., S.E., M.Si., Ak., CA


NIP. 0016027503 NIP. 19771204 201404 2 001

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

-MOTTO-
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu”
(QS. Al-Baqarah:45)

“Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi
mereka”
(Eleanor Roosevelt)

“Teruslah berusaha melakukan yang terbaik untuk mencapai cita-cita dan


mewujudkan harapan orang-orang tersayang. Dan janganlah terlalu memikirkan
hal-hal negatif yang belum tentu terjadi”
(Penulis)

-PERSEMBAHAN-
“Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, atas segala berkah dan
karunia-Nya, kupersembahkan karya sederhana ini kepada Almarhum Ayah
tercinta dan Ibu tersayang atas segala doa, dukungan moril dan material,
nasehat, serta kasih sayang yang tak terbatas oleh waktu.
Kakak-kakak, seluruh keluarga, serta para sahabat yang selalu memberikan
dukungan dan motivasi.
Serta untuk Almamater tercinta Universitas Negeri Makassar sebagai tempat
dalam menggali ilmu dan membuka jalan untuk menggapai cita-citaku kelak”
-Penulis (Andi Indriani)

iv
RINGKASAN

ANDI INDRIANI. 2023. Pengaruh Kompetensi Guru dan Penggunaan Teknologi


Informasi terhadap Prestasi Belasar Siswa pada Siswa Kelas XI Program Keahlian
Akuntansi SMK Negeri 1 Makassar. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Negeri Makassar. Pembimbing: Sahade, S.Pd., M.Pd. & Samsinar,
S.Pd., S.E., M.Si., Ak., CA.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh kompetensi guru


dan penggunaan teknologi informasi secara simultan terhadap prestasi belajar
siswa kelas XI program keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Makassar, (2) pengaruh
kompetensi guru dan penggunaan teknologi informasi secara parsial terhadap
prestasi belajar siswa kelas XI program keahlian akuntansi SMK Negeri 1
Makassar, dan (3) variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap prestasi
belajar siswa kelas XI program keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Makassar.
Variabel dalam penelitian ini adalah: (1) kompetensi guru sebagai variabel bebas
pertama (X1) yang diukur dengan skala likert, (2) teknologi informasi sebagai
variabel bebas kedua (X2) yang diukur dengan skala likert, dan (3) prestasi belajar
sebagai variabel terikat (Y) yang diukur dengan nilai raport. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XI program keahlian akuntansi SMK Negeri 1
Makassar sebanyak 148 orang siswa, sedangkan sampel sebanyak 60 orang siswa
yang diambil dengan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah uji instrumen, uji asumsi klasik dan uji
hipotesis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis data yang telah dilakukan
diperoleh model persamaan regresi linear berganda Y = 41,380 + 0,196 X 1 +
0,521 X2 yang berarti jika variabel kompetensi guru dan teknologi informasi
dianggap sama dengan nol maka variabel prestasi belajar sebesar 41,380. Selain
itu variabel kompetensi guru dan teknologi informasi secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap prestasi belajar dengan tingkat signifikan <0,05, kompetensi
guru secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar dengan
tingkat signifikan <0,05, dan teknologi informasi secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap prestasi belajar dengan tingkat signifikan <0,05. Dari hasil
koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,682 (68,2%). Hasil ini berarti bahwa
pengaruh kompetensi guru dan penggunaan teknologi informasi terhadap prestasi
belajar siswa adalah sebesar 68,2% sedangkan sisanya sebesar 31,8% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti. Serta teknologi informasi berpengaruh
dominan terhadap prestasi belajar siswa dengan koefisien determinasi 0,660 atau
66%, dengan demikian hipotesis diterima.

Kata Kunci: Kompetensi Guru, Teknologi Informasi, Prestasi Belajar

v
SUMMARY

ANDI INDRIANI. 2023. The Effect of Teacher Competence and the Use of
Information Technology on Student Achievement in Class XI Students of the
Accounting Expertise Program at SMK Negeri 1 Makassar. Thesis. Faculty of
Economics and Business, Makassar State University. Advisor: Sahade, S.Pd.,
M.Pd. & Samsinar, S.Pd., S.E., M.Si., Ak., CA.

This study aims to determine: (1) the effect of teacher competence and
the simultaneous use of information technology on student achievement in class
XI of the accounting expertise program at SMK Negeri 1 Makassar, (2) the effect
of teacher competence and the use of information technology partially on student
achievement in class XI accounting expertise program at SMK Negeri 1
Makassar, and (3) which variable has the dominant influence on student
achievement in class XI of the accounting expertise program at SMK Negeri 1
Makassar. The variables in this study were: (1) teacher competence as the first
independent variable (X1) as measured by the Likert scale, (2) information
technology as the second independent variable (X2) as measured by the Likert
scale, and (3) learning achievement as a variable bound (Y) as measured by the
value of the report card. The population in this study were 148 students in class XI
of the accounting expertise program at SMK Negeri 1 Makassar, while a sample
of 60 students was taken using the Proportionate Stratified Random Sampling
technique. Data collection techniques used are questionnaires and documentation.
The data analysis technique used is instrument test, classic assumption test and
hypothesis test.

The results of this study indicate that the data analysis that has been
carried out obtained a multiple linear regression equation model Y = 41.380 +
0.196 X1 + 0.521 X2, which means that if the teacher competence and
information technology variables are considered equal to zero then the learning
achievement variable is 41.380. In addition, the variables of teacher competence
and information technology simultaneously have a significant effect on learning
achievement with a significant level <0.05, teacher competence partially has a
significant effect on learning achievement with a significant level <0.05, and
information technology partially has a significant effect on learning achievement
with a significant level <0.05. From the results of the coefficient of determination
(R2) that is equal to 0.682 (68.2%). This result means that the effect of teacher
competence and the use of information technology on student achievement is
68.2% while the remaining 31.8% is influenced by other factors not examined.
And information technology has a dominant influence on student achievement
with a coefficient of determination of 0.660 or 66%, thus the hypothesis is
accepted.

Keywords: Teacher Competence, Information Technology, Learning


Achievement

vi
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah


SWT berkat hidayah dan rida-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Guru dan Penggunaan
Teknologi Informasi terhadap Prestasi Belajar Siswa XI Program Keahlian
Akuntansi SMK Negeri 1 Makassar”. Skripsi ini diajukan dalam rangka
menyelesaikan studi strata satu untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Negeri Makassar.
Skripsi ini terdiri dari lima bab yang tersusun secara sistematis yaitu: Bab I
Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil
Penelitian dan Pembahasan dan Bab V Penutup.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak
akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan, arahan, bimbingan serta
saran-saran dari berbagai pihak, oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan hormat dan penghargaan serta terima kasih yang setinggi-
tingginya kepada Bapak Sahade, S.Pd., M.Pd., sebagai Pembimbing 1 yang
dengan sabar dan tulus memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta saran
kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Negeri Makassar
sampai kepada proses penyelesaian skripsi ini, dan Ibu Samsinar, S.Pd., S.E.,
M.Si., Ak., CA., sebagai Pembimbing II atas kesediaan beliau meluangkan waktu,
tenaga dan tenaga dalam memberikan bimbingan, semangat arahan dan saran
selama menempuh pendidikan di Universitas Negeri Makassar sampai pada
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga teruntuk Ibu Dra. Hariany Idris,
M.Si., sebagai Penanggap I saya yang dengan sabar meluangkan waktu, tenaga
dan pikiran memberikan tanggapan, masukan, saran, dan petunjuk dalam
penyususnan skripsi ini.

vii
Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas
adanya kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
segenap kerendahan hati pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU, ASEAN-Eng sebagai
Rektor Universitas Negeri Makassar.
2. Bapak Prof. Dr. H. Thamrin Tahir, M.Si. sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Negeri Makassar.
3. Ibu Dra. Hariany Idris, M.Si. sebagai Ketua Jurusan Ilmu Akuntansi.
4. Bapak M. Ridwan Tikollah, S.Pd., M.SA. sebagai Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri
Makassar terutama Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis selama menempuh
pendidikan di Universitas Negeri Makassar.
6. Segenap Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri
Makassar.
7. Bapak Drs. Kasrun Kasiran, M.Pd., selaku Kepala SMK Negeri 1 Makassar
serta Bapak dan Ibu guru SMK Negeri 1 Makassar yang telah memberikan
izin dan bantuan dalam melaksanakan penelitian.
8. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2018
dan kakak-kakak Pendidikan Akuntansi angkatan 2017, atas dukungan dan
bantuannya yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis secara istimewa mengucapkan terima kasih kepada keluarga
besarku tercinta, terkhusus untuk almarhum Ayah saya Andi Anas semoga arwah
beliau tenang dialam sana, dan untuk ibu saya Andi Tenri Agi yang selalu
memberikan dukungan, motivasi, serta doa selama menempuh proses pendidikan
dan terima kasih tak terhingga atas kasih sayang dan pengorbanan yang diberikan
kepada penulis serta terima kasih karena telah menjadi ibu yang sangat hebat.
Untuk kakak- kakak saya tercinta terima kasih karena selalu memberikan

viii
dukungan selama menempuh proses pendidikan. Semoga Allah Subhanahu
Wata’ala senantiasa melimpahkan rahmat dan kesehatan kepadanya.

Ucapan terima kasih tidak lupa saya ucapkan untuk para sahabat-sahabat
terbaikku (Viny, siska, tenly, sidra, rea, yus, dan fika) yang selama ini selalu
memberikan dukungan, motivasi, semangat dan membantu kesulitan yang penulis
hadapi selama proses penyelesaian pendidikan.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mempersembahkan skripsi ini.
Semoga bermanfaat bagi kita semua dan mendapat ridho oleh Allah Subhanahu
Wata’ala. Serta segala bantuan yang diberikan walau sekecil apapun bernilai
pahala di sisi-Nya, Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Makassar, 2023
Penulis ,

Andi Indriani

ix
DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI..................................................ii


PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................iv
RINGKASAN....................................................................................................v
SUMMARY......................................................................................................vi
KATA PENGANTAR.....................................................................................vii
DAFTAR ISI......................................................................................................x
DAFTAR TABEL.............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................6
C. Tujuan Penelitian...................................................................................7
D. Manfaat Hasil Penelitian........................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL........9
A. Tinjauan Pustaka....................................................................................9
B. Kerangka Konseptual...........................................................................32
C. Hipotesis..............................................................................................34
BAB III METODE PENELITIAN................................................................35
A. Variabel Penelitian dan Desain Penelitian...........................................35
B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel..................................37
C. Populasi dan Sampel............................................................................41
D. Teknik Pengumpulan Data..................................................................43
E. Teknik Analisis Data...........................................................................44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................52
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian....................................................52
B. Penyajian Data.....................................................................................59
C. Analisis Data........................................................................................77
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan........................................................92
BAB V PENUTUP...........................................................................................97
A. Kesimpulan..........................................................................................97
B. Saran....................................................................................................98
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................99
LAMPIRAN...................................................................................................103

x
DAFTAR TABEL

1 Pengaruh Kompetensi Guru dan Penggunaan Teknologi Informasi 5


terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 1 Makassar
2 Skor Alternatif Jawaban 39
3 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Variabel Kompetensi Guru 39
4 Skor Alternatif Jawaban 40
5 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Variabel Teknologi Informasi 40
6 Skor Pengukuran Nilai Rapor 41
7 Sampel Penelitian 43
8 Ktiteria Persentase Tanggapan Responden 45
9 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Korelasi 48
10 Sarana dan Prasarana 56
11 Keadaan, Pimpinan, Wali Kelas, Guru, Staf Tata Usaha dan Siswa 58
SMK Negeri 1 Makassar
12 Data Responden 59
13 Jawaban Responden terhadap Indikator Kompetensi Guru 61
14 Jawaban Responden terhadap Indikator Kompetensi Kepribadian 62
15 Jawaban Responden terhadap Indikator Kompetensi Sosial 64
16 Jawaban Responden terhadap Indikator Kompetensi Profesional 66
17 Rekapitulasi Presentase Variabel Kompetensi Guru 67
18 Jawaban Responden terhadap Indikator Intensitas Penggunaan 68
Internet
19 Jawaban Responden terhadap Indikator Kemanfaatan 70
20 Jawaban Responden terhadap Indikator Efektivitas 72
21 Rekapitulasi Presentase Variabel Teknologi Informasi Internet 72
22 Interval Predikat berdasarkan KKM 73
23 Nilai Ranah Kognitif Siswa 74
24 Nilai Ranah Afektif Siswa 75
25 Nilai Ranah Psikomotorik Siswa 76
26 Pengklasifikasian Nilai Raport Semester Ganjil Siswa Kelas XI 76
Program Keahilan Akuntansi SMK Negeri 1 Makassar Tahun Ajaran
2022/2023
27 Hasil Uji Validitas Instrumen Kompetensi Guru 78
28 Hasil Uji Validitas Instrumen Teknologi Informasi 79
29 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen 80
30 Hasil Uji Instrumen 80
31 Hasil Uji Multikolonieritas 84
32 Hasil Uji Autokorelasi 84
33 Hasil Uji Asumsi Klasik 86
34 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda 87
35 Hasil Uji Simultan (Uji F) 88
36 Hasil Uji Analisis Koefisien Determinasi Ganda (R2) 89

xi
37 Hasil Uji Parsial (Uji-t) 90
38 Nilai Koefisien Determinasi Pengaruh Kompetensi Guru (X1) 91
terhadap Prestasi Belajar (Y)
39 Nilai Koefisien Determinasi Pengaruh Teknologi Informasi (X2) 91
terhadap Prestasi Belajar (Y)

xii
DAFTAR GAMBAR

1 Desain Kerangka Pikir 33


2 Desain Penelitian 36
3 Uji Normalitas dengan Menggunakan Scatter Plot 82
4 Uji Heteroskedastisitas dengan Menggunakan Scatterplot 83

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Penelitian............................104


Lampiran 2 Kuesioner Penelitian....................................................................105
Lampiran 3 Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Makassar.............................108
Lampiran 4 Daftar Nama Guru Tetap SMK Negeri 1 Makassar....................109
Lampiran 5 Daftar Nama Guru Honorer SMK Negeri 1 Makassar................112
Lampiran 6 Data Rekapitulasi Penelitian Kompetensi Guru..........................114
Lampiran 7 Data Rekapitulasi Penelitian Teknologi Informasi......................116
Lampiran 8 Data Rekapitulasi Penelitian Prestasi Belajar..............................118
Lampiran 9 Uji Validitas Instrumen Kompetensi Guru..................................120
Lampiran 10 Uji Validitas Instrumen Teknologi Informasi............................121
Lampiran 11 Uji Reliabilitas Instrumen..........................................................122
Lampiran 12 Hasil Analisis Program SPSS Versi 25.00................................124
Lampiran 13 Dokumentasi..............................................................................128
Lampiran 14 Administrasi Penelitian..............................................................130

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mempercepat

modernisasi di segala bidang, sehingga menimbulkan persaingan yang ketat antar

bangsa. Berbagai perkembangan semakin kuat sejalan dengan tuntutan reformasi

dan globalisasi. Untuk menghadapi keadaan tersebut diperlukan sumber daya

manusia (SDM) yang berkualitas tinggi. Peningkatan sumber daya manusia dapat

dilakukan melalui jalur pendidikan formal maupun non formal.

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk

kepribadian manusia. Terjadi proses perekayasaan dan pembentukan manusia

menjadi sumber daya yang berkemampuan sesuai dengan rumusan tujuan yang

ditetapkan dalam pendidikan. Salah satu tujuan pendidikan ialah mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan moral siswa. Untuk mewujudkan tujuan

ini pemerintah berupaya untuk menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan

Nasional. Pendidikan sebagai hak asasi setiap warga negara telah diakui dalam

UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak

mendapatkan pendidikan.

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.

1
2

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi

sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar

direncanakan sedemikian rupa agar dapat mencapai tujuan. “Tujuan dari belajar

adalah pengumpulan pengetahuan, penanaman konsep dan kecekatan, dan

pembentukan sikap dan perbuatan.” (Sutikno, 2009:7). Didalam proses belajar

mengajar seorang guru berperan penting menjalankan tugas dan perannya dengan

baik, karena guru juga memiliki kontribusi yang besar dalam mencetak peserta

didik yang berkualitas.

Salah satu indikator untuk mengukur kualitas dari peserta didik yaitu

dengan mengukur prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan suatu bentuk

pencapaian atas usaha seseorang dalam penguasaan materi, keterampilan, maupun

pengetahuan yang ditunjukkan atau diwakilkan dalam bentuk nilai. Salah satu

indikator yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa dapat dilihat dari

angka diperoleh diakhir semester/nilai rapor.

Faktor yang berpengaruh dalam menentukan prestasi belajar salah satunya

yaitu guru. Guru dan siswa adalah dua komponen yang tidak dapat dipisahkan

dalam dunia pendidikan. “Guru adalah orang yang bertanggungjawab terhadap

perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh

potensinya, baik potensi kognitif, potensi afektif, maupun potensi psikomotorik.”

(Zahroh, 2015:2). Menurut Muhibbin Syah (2006:132) “Terdapat dua faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor eksternal (yang berasal dari luar) dan

faktor internal (yang berasal dari dalam diri siswa)”. Salah satu faktor internal

yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah persepsi siswa. Persepsi


3

merupakan kesan yang diperoleh oleh individu melalui panca indera kemudian di

analisa, di interpretasi dan kemudian di evaluasi, sehingga individu tersebut

memperoleh makna. Salah satu persepsi siswa yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar siswa adalah persepsi tentang kompetensi guru.

Menurut Sarimaya (2009:17) “Kompetensi guru merupakan seperangkat

pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai

dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya”.

Dengan kompetensi guru akan dihasilkan siswa yang berkualitas, baik secara

akademis , keahlian (skill), kematangan emosional, dan moral serta spiritual.

Dalam Peraturan Menteri Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar

Kompetensi Akademik dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa “Guru harus

menguasai empat kompetensi utama, yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan

profesional yang terintegrasi dalam kinerja guru”.

Selain kompetensi guru, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

prestasi belajar adalah adanya teknologi informasi.

Warsita (2008:135) mengemukakan bahwa:

Teknologi infromasi adalah sebuah sarana dan prasarana (userware,


software, dan hardware) sistem dan metode untuk memperoleh,
mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan,
dan menggunakan data secara bermakna.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini membawa dampak

bagi kehidupan manusia, terutama dunia pendidikan. Dalam hal ini yang akan

dibahas terkait teknologi informasi lebih tepatnya mengenai pemanfaatan media

internet dalam proses pembelajaran. Menurut Indarti, Prayito & Tarmoko

(2015:3) “Internet merupakan suatu sistem global dari jaringan komputer yang
4

menyediakan berbagai macam informasi dan sumber belajar”. Penggunaan media

dalam proses pembelajaran merupakan salah satu upaya dalam peningkatan

prestasi belajar peserta didik. Salah satunya yaitu media internet. Dengan adanya

media tersebut siswa dapat memanfaatkan internet sesuai dengan kebutuhan

pendidikan. Disamping itu pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran

sangat mempermudah siswa dalam mengakses sebuah informasi pengetahuan,

mengirim tugas-tugas sekolah lewat email, dan sebagainya.

Sia Tjundjing (2001:71) mengemukakan bahwa:

Prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana


peserta didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, yang diikuti oleh
munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik.
Hal ini berarti prestasi belajar hanya bisa diketahui jika telah dilakukan
penilaian terhadap hasil belajar siswa.

Menurut Oemar Hamalik (2014:73) “Hasil belajar adalah siswa yang telah

melakukan perbuatan belajar yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan,

dan sikap-sikap baru yang diharapkan tercapainya oleh siswa”. Hasil belajar pada

hakikatnya merupakan pencerminan dari usaha belajar. Semakin baik usaha

belajar siswa, maka semakin baik pula hasil belajar yang dicapainya.

Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai

faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari

luar diri (faktor eksternal). Dalam hal ini, pengaruh kompetensi merupakan faktor

eksternal dan pengaruh penggunaan teknologi informasi berupa internet

merupakan faktor internal.

SMK Negeri 1 Makassar merupakan salah satu sekolah di kota Makassar

yang beralamat di JL. Andi Mangerangi No. 38, Bongaya. Sekolah ini
5

menerapkan kurikulum 2013, dengan pembagian jurusan yang terdiri dari 3 yaitu

Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan Pemasaran. Berdasarkan hasil

pengambilan data awal yang dilakukan pada siswa kelas XI Program Keahlian

Akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar dengan menggunakan kuesioner dan nilai

raport siswa, diperoleh data yang digambarkan pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Pengaruh kompetensi guru dan penggunaan teknologi informasi terhadap


prestasi belajar siswa SMK Negeri 1 Makassar
Rata-rata
Variabel Indikator Persentase
Persentase
1. Kompetensi Pedagogik 75%
Kompetensi 2. Kompetensi Kepribadian 74%
73%
Guru (X1) 3. Kompetensi Sosial 70%
4. Kompetensi Profesional 73%
1. Intensitas Penggunaan Internet 58%
Teknologi
2. Kemanfaatan 63% 61%
Informasi (X2)
3. Efektivitas 61%
1. Kecakapan Kognitif 79%
Prestasi
2. Kecakapan Afektif 79% 78%
Belajar (Y)
3. Kecakapan Psikomotorik 76%
Sumber: Ketua Jurusan Akuntansi dan Siswa kelas XI SMK Negeri 1 Makassar,
2022 (data diolah)

Berdasarkan pada Tabel 1, untuk variabel kompetensi guru dan teknologi

informasi yang diukur dengan menggunakan angket dari 30 responden.

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden terlihat bahwa kompetensi guru

sudah baik, sesuai dengan pendapat Adimiharja (2016:162) yaitu 60% - 79,99%.

Sama halnya dengan indikator teknologi informasi yang termasuk dalam kategori

baik, meskipun terdapat satu indikator variabel yang berada dibawah standar

seperti yang dikemukakan oleh Adimihardja (2016:162) yaitu 60% - 79,99%

dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, baik

kompetensi guru maupun teknologi informasi yang dimiliki oleh siswa Program
6

Keahlian Akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar sudah tergolong baik walaupun

masih ada indikator yg dibawah standar, oleh karena itu masih perlu ditingkatkan.

Sehubungan dengan itu dilihat dari prestasi belajar siswa Program Keahlian

Akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar juga sudah cukup baik namun masih perlu

ditingkatkan sesuai dengan pendapat Arikunto (2018:35) yaitu 61% - 80% dengan

kategori baik.

Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru dan teknologi informasi

yang tidak mendukung kegiatan belajar siswa akan berpengaruh terhadap

rendahnya prestasi belajar siswa begitupun sebaliknya jika kompetensi guru dan

teknologi informasi yang dimiliki siswa mendukung kegiatan belajar siswa maka

akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan suatu

penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi Guru dan penggunaan Teknologi

Informasi terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi

SMK Negeri 1 Makassar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh kompetensi guru dan penggunaan teknologi

informasi secara simultan terhadap prestasi belasar siswa kelas XI program

keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Makassar?


7

2. Bagaimana pengaruh kompetensi guru dan penggunaan teknologi

informasi secara parsial terhadap prestasi belajar siswa kelas XI program

keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Makassar?

3. Variabel yang mana antara kompetensi guru dan penggunaan teknologi

informasi yang berpengaruh dominan terhadap prestasi belajar siswa kelas

XI program keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru dan penggunaan teknologi

informasi secara simultan terhadap prestasi belajar siswa kelas XI program

keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Makassar.

2. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru dan penggunaan teknologi

informasi secara parsial terhadap prestasi belajar siswa kelas XI program

keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Makassar.

3. Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh dominan antara kompetensi

guru dan penggunaan teknologi informasi terhadap prestasi belajar siswa

kelas XI program keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Makassar.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat yang di harapkan dari hasil pennelitian ini terbagi menjadi dua,

yaitu sebagai berikut:


8

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah, dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi

mengenai pengaruh kompetensi guru dan penggunaan teknologi informasi

terhadap prestasi belajar siswa.

b. Bagi Guru, dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan

kompetensinya dan dalam mengawasi peserta didiknya untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa.

c. Bagi Siswa, dapat dijadikan masukan untuk para siswa agar lebih

meningkatkan prestasi belajar mereka dan sebagai bahan evaluasi untuk

tetap memperhatikan dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi

berupa internet yang semakin berkembang saat ini.

d. Bagi Peneliti, dapat dijadikan sebagai sarana menambah ilmu pengetahuan

terkait seberapa pentingnya pengaruh kompetensi guru dan penggunaan

teknologi informasi terhadap prestasi belajar siswa.

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam

mengembangkan ilmu pendidikan yang dapat dijadikan sebagai rujukan oleh para

guru, siswa maupun peneliti selanjutnya terkait pengaruh kompetensi guru dan

penggunaan teknologi informasi terhadap prestasi belajar siswa.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Tinjauan Pustaka

1. Kompetensi Guru

a. Definisi Kompetensi

Dalam memahami apa yang dimaksud dengan kompetensi guru,

sebelumnya akan dikemukakan secara garis besar definisi kompetensi dan guru.

Kunandar (2007:55) menjelaskan bahwa, “kompetensi adalah seperangkat

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan

dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”.

Mulyasa (2008:26) mengemukakan bahwa:

Kompetensi diartikan dan dimaknai sebagai perangkat perilaku yang


efektif yang terkait dengan eksplorasi dan investigasi, menganalisis dan
memikirkan, serta memberikan perhatian, dan mempersepsi yang
mengarahkan seseorang menemukan cara-cara untuk mencapai tujuan
tertentu secara efektif dan efisien.

Marwansyah (2016:36) mengemukakan bahwa:

Kompetensi adalah perpanduan pengetahuan, keterampilan, sikap dan


karakteristik pribadi lainnya yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan
dalam sebuah pekerjaan, yang bisa diukur dengan menggunakan standar
yang telah disepakati, dan yang dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan
pengembangan.

Berdasarkan uraian diatas maka, kompetensi merupakan suatu keahlian

yang bersifat profesional dan memerlukan berbagai bidang ilmu yang sengaja

dipelajari dalam mengembangkan profesi tersebut. Oleh sebab itu, kompetensi

mutlak dimiliki oleh seorang guru sebagai kemampuan, kecakapan, dan

9
10

keterampilan dalam mencapai tujuan pembelajaran dan mengolah kegiatan

pendidikan.

b. Definisi Guru

Guru sebagai tenaga pendidik profesional mempunyai citra yang baik

dilingkungan masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa

ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat disekitarnya. Terutama

masyarakat akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari,

apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak. Bagaimana guru

meningkatkan palayanannya, meningkatkan pengetahuannya, memberikan arahan

dan dorongan kepada anak didiknya, dan bagaimana cara guru berpakaian dan

berbicara serta cara bergaul dengan siswa, teman-temannya serta anggota

masyarakat, sering menjadi perhatian masyarakat lain.

Kunandar (2007:54) mengemukakan bahwa:

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,


mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur
pendidikan formal, penddikan dasar, dan pendidikan menengah.

Menurut Mudlofir (2014 : 119) “ Guru merupakan pendidik profesional

dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi siswa pada jalur pendidikan formal. Pendapat lain

menjelaskan “Guru adalah figur inspirator dan motivator murid dalam mengukir

masa depan”. (Asmani, 2010 : 15).

Berdasarkan uraian diatas maka, guru adalah orang yang berpengalaman

dalam bidang profesinya. Dengan keilmuan yang dimilkinya, ia dapat menjadikan

anak didik menjadi orang yang cerdas dan berguna bagi bangsa dan negara. Tugas
11

guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian materi pembelajaran,

tetapi lebih dari itu, seorang guru harus mampu membentuk kompetensi dan

pribadi peserta didik. Oleh karena itu, guru harus senantiasa mengawasi perilaku

peserta didik, terutama pada jam-jam sekolah, agar tidak terjadi penyimpangan

perilaku atau tindakan yang indisiplin. Untuk kepentingan tersebut, dalam rangka

mendisiplinkan peserta didik guru harus mampu menjadi pembimbing, contoh

atau teladan, pengawas, dan pengendali seluruh perilaku peserta didik.

c. Definisi Kompetensi Guru

Setelah mengetahui lebih jelas tentang kompetensi dan guru, maka dapat

diketahui pula beberapa definisi kompetensi guru. Kompetensi guru lebih bersifat

personal dan kompleks serta merupakan satu kesatuan utuh yang menggambarkan

potensi yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang dimiliki

seorang guru yang terkait dengan profesinya. Kompetensi ini digunakan sebagai

indikator dalam mengukur kualifikasi dan profesionalitas guru pada suatu jenjang

dan jenis pendidikan.

“Kompetensi guru adalah kemampuan guru dalam proses belajar mengajar

sebagaimana tugas yang diembannya yaitu mendorong, membimbing dan

memberikan fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapaui tujuan.” (Slameto,

2010:97). Pendapat lain menjelaskan “Kompetensi guru adalah seperangkat

penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan

kinerjanya secara tepat dan efektif.” (Kunandar, 2007:55).

Mulyasa (2008:26) mengemukakan bahwa:

Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal,


keilmuan,teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kafah membentuk
12

kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi,


pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik,
pengembangan pribadi dan profesionalitas.

Berdasarkan uraian diatas, nampak bahwa kompetensi guru mengacu pada

kemampuan guru melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan.

Kompetensi guru mengacu pada performance dan perbuatan yang rasional untuk

memenuhi spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan.

Dikatakan rasional karena mempunyai arah dan tujuan, sedangkan performance

merupakan perilaku nyata dalam arti tidak hanya dapat diamati, tetapi mencakup

sesuatu yang tidak kasat mata.

d. Standar Kompetensi Guru

Seorang guru dikatakan berkompeten di bidang tertentu apabila menguasai

kecakapan kerja atau mempunyai keahlian yang selaras dengan tuntutan kerja

yang bersangkutan.

“Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh

melalui pendidikan profesi.” (Kunandar, 2007:75). Seorang guru diharapkan

mampu menjalankan tugasnya secara profesional dengan memiliki dan menguasai

keempat kompetensi tersebut. Berikut diuraikan hal-hal yang terkait dengan

keempat kompetensi guru tersebut sebagai berikut:

a. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah gambaran kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran, yang memiliki ke istimewaan yang dapat


13

membedakan guru dengan profesi lainnya dan juga dapat menentukan tingkat

keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didik.

Freire dalam Mulyasa (2008:76) mengemukakan bahwa:

Proses pembelajaran, yakni hubungan guru dengan peserta didik di semua


tingkatan identik dengan watak bercerita. Peserta didik dipandang sebagai
bejana yang akan diisi air (ilmu) oleh gurunya. Oleh karena itu,
pembelajaran nampak seperti sebuah kegiatan menabung, peserta didik
sebagai “celengan” dan guru sebagai “penabung” yang diwujudkan dalam
model pendidikan dan pembelajaran dialogis dan bermakna.

Menurut Sagala (2010:24) “Kompetensi pedagogik adalah prioritas guru

untuk selalu meningkatkan kemampuannya yang berkaitan dengan peningkatan

kemampuan melaksanakan tugas guru, yakni proses belajar mengajar yang baik”.

Pendapat lain mengatakan bahwa “Kompetensi pedagogik merupakan

kemampuan yang berkaitan dengan pemahaman siswa dan pengelola

pembelajaran yang mendidik dan dialogis.” (Suprihatiningrum, 2013:101).

Secara pedagogis, kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran perlu

mendapat perhatian yang serius. Agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan

secara efektif dan efisien serta mencapai hasil belajar yang diharapkan, guru

diharapkan membimbing dan mengarahkan pengembangan kurikulum dan

pembelajaran yang efektif, serta melakukan pengawasan dalam pelaksanaannya.

Dalam proses pengembangan program, guru hendaknya tidak hanya

membatasi pada penyampaian program pembelajaran, tetapi juga harus

menghubungkan program-program pembelajaran dengan seluruh kehidupan

peserta didik, kebutuhan masyarakat, dan dunia usaha.

Kunandar (2007) mengemukakan beberapa indikator terkait kompetensi

pedagogik guru, sebagai berikut:


14

1) Memahami peserta didik secara mendalam


Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prisip-prinsip
perkembangan kognitif, memahami peserta didik dengan
memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal
ajar awal peserta didik, dalam hal ini selain guru harus
mengembangkan kemampuannya tetapi juga harus mampu
mengembangkan potensi peserta didiknya dengan memahami keadaan
siswanya dan mengidentifikasi sistem pembelajaran yang sesuai.
2) Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan
untuk kepentingan pembelajaran
Dalam hal ini guru harus memiliki strategi dalam memberikan
pembelajaran sesuai dengan strategi yang dipilih. Dengan kata lain
guru harus memahami landasan kependidikan, menerapkan teori
belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran
berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai
dari materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran sesuai
dengan strategi yang dipilih.
3) Melaksanakan pembelajaran
Dalam hal ini guru harus mampu mengatur keadaan kelas atau peserta
didik dalam kegiatan belajar mengajar sehingga menciptakan
pembelajaran yang kondusif. Dengan kata lain harus menata latar
(setting) pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang
kondusif.
4) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran
Dalam hal ini guru harus merancang dan melaksanakan evaluasi
(assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
dengan berbagai metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil
belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar
(masterylearning), dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran
untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
5) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensinya
Dalam hal ini guru harus memfasilitasi peserta didik untuk
pengembangan berbagai potensi akademik maupun nonakademik..
Memfasilitasi dalam hal ini yaitu selain guru memberikan
pengetahuan dalam pelajaran tetapi juga memberikan dorongan atau
motivasi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh seorang
peserta didik.

b. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah salah satu kemampuan yang sangat

dibutuhkan guru dalam melaksanakan tugas keguruannya. Seorang guru yang

memiliki kecenderungan dan bakat untuk menjadi guru, ia akan cepat dan tepat
15

dalam mengambil keputusan. Selain itu kompetensi kepribadian sangat besar

pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi peserta didik.

“Kompetensi kepribadian adalah kemampuan yang melekat dalam diri pendidik

secara mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi anak

didik, dan berakhlak mulia.” (Mulyasa 2007:117). Pendapat lain mengatakan

“Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan perilaku

pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga

terpancar dalam perilaku sehari-hari.” (Djamarah 2011:2).

Kompetensi kepribadian memiliki peran dan fungsi yang sangat penting

dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan

Sumber Daya Manusia (SDM), serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan

negara, dan bangsa pada mumnya. Dalam hal ini, guru tidak hanya dituntut untuk

mampu memaknai pembelajaran, tetapi yang paling penting adalah bagaimana dia

menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukan kompetensi dan perbaikan

kualitas pribadi peserta didik dengan memiliki kepribadian yang mantap, stabil

dewasa, arif, dan bijaksana, berakhlak mulia, menjadi teladan bagi peserta didik,

mengevaluasi kinerja sendiri, mengembangkan diri serta religius.

Kunandar (2007) mengemukakan beberapa indikator terkait kompetensi

kepribadian guru, sebagai berikut:

1) Kepribadian yang mantap dan stabil


Seorang guru harus bertindak sesuai dengan norma hukum, bertindak
sesuai dengan norma sosial, bangga sebagai guru, dan memiliki
konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma. Dalam hal ini guru
dalam pembelajaran tidak boleh melanggar hukum maksudnya yaitu
tidak boleh menggunakan tindak kekerasan pada siswanya saat
pembelajaran berlangsung.
16

2) Kepribadian yang dewasa


Dalam hal ini seorang guru harus menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru
dalam arti memiliki kinerja yang baik dan tindakannya didasarkan
pancasila.
3) Kepribadian yang arif dan berwibawa
Seorang guru harus menampilkan tindakan yang didasarkan pada
kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta
menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak maksudnya
sebagai guru bertindak bukan hanya memberi contoh pada anak
didiknya tetapi juga untuk anak sekolah dan sekitarnya. Selain itu
seorang guru harus memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani, dalam hal
ini guru harus memberi contoh tindakan yang baik sesuai dengan
norma agar memiliki pengaruh yang baik terhadap peserta didik.
4) Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan
Guru harus bertindak sesuai dengan norma religius (iman dan taqwa,
jujur, ikhlas, suka menolong) dalam hal ini guru harus memiliki
perilaku sesuai dengan norma agar menjadi teladan bagi anak
didiknya.

c. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan

bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga

kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekolah. Sama halnya

dengan pendapat Buchari Alma (2008:142) “Kompetensi sosial adalah

kemampuan guru dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.”

UNESCO dalam Mulyasa (2008:184) mengemukakan bahwa:

Guru adalah agen perubahan yang mampu mendorong terhadap


pemahaman dan toleransi, dan tidak sekedar hanya mencerdaskan peserta
didik tetapi mampu mengembangkan kepribadian yang utuh, berakhlak
mulia, dan berkarakter.

Guru adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya tidak terlepas dari

kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru dituntut
17

untuk memiliki kompetensi sosial yang memadai, terutama dalam kaitannya

dengan pendidikan, tidak terbatas dalam pembelajaran di sekolah tetapi juga pada

pendidikan yang terjadi dan berlangsung di masyarakat.

Kunandar (2007:77) mengemukakan beberapa indikator terkait

kompetensi sosial guru, sebagai berikut:

1) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta


didik. Guru dituntut untuk mampu berkomunikasi yang baik dengan
peserta didik agar proses pembelajaran dikelas berjalan secara efektif.
2) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama
pendidik dan tenaga kependidikan. Guru dituntut untuk mampu
berkomunikasi dengan sesama pendidik atau guru lain agar dapat
merencanakan dan menyusun proses pembelajaran yang lebih baik.
3) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua
atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Guru dituntut untuk
mampu berkomunikasi dengan orang tua siswa atau masyarakat
sekitar agar dapat menjalin hubungan yang kondusif dilingkungan
sekolah demi tercapainya prestasi belajar siswa yang baik.

d. Kompetensi Profesional

Tugas guru ialah mengajarkan pengetahuan kepada murid. Seorang guru

tidak hanya sekedar mengetahui materi yang akan diajarkannya, tetapi juga harus

memahaminya secara luas dan mendalam. Ada dua hal yang perlu diketahui,

dipahami dan dikuasai sehubungan dengan kompetensi profesional yaitu: (1)

kemampuan dasar guru dan (2) keterampilan dasar guru, keduanya yang harus

dimiliki seorang guru dan merupakan kemampuan yang berkitan dengan

penguatan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam.

Mulyasa (2008:135) mengemukakan bahwa:

Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi


pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan pembimbing
peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia.
18

Kompetensi profesional merupakan cara guru menerapkan kompetensi

profesionalnya demi penguasaan materi kepada siswa yaitu dengan melaksanakan

pre-test, penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang

mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi

keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan

metodologi keilmuannya.

Kunandar (2007:77)) mengemukakan beberapa indikator terkait

kompetensi profesional guru, sebagai berikut:

1) Menguasai bidang studi dan metodologi keilmuan


Guru dituntut untuk mengkaji substansi atau teori-teori dan mengkaji
metodologi keilmuan bidang studi yang diampunya.
2) Menguasai struktur dan materi bidang studi
Guru dintuntut untuk bisa mengkaji struktur kurikulum bidang studi
yang diampunya, mengkaji materi bidang studi dalam kurikulum,
mengkaji bahan ajar bidang studi dan diharapkan mampu berlatih
mengembangkan bahan ajar sesuai dengan bidang studi yang diampu.
3) Menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam
pembelajaran
Guru harus mampu mengkaji berbagai jenis teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran, mampu memilih berbagai jenis
teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, dan berlatih
menggunakan serta memanfaatkan berbagai jenis teknologi informasi
dan komunikasi dalam pembelajaran.
4) Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi
Guru diharapkan mampu berlatih memilih substansi, cakupan, dan tata
urut materi pembelajaran serta kontekstual dan berlatih
mengidentifikasi substansi materi bidang studi yang sesuai dengan
perkembangan dan potensi peserta didik.
5) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan
kelas.
Guru mengkaji hakekat penelitian tindakan kelas, berlatih
mengidentifikasi serta menganalisis permasalahan pembelajaran,
berlatih menyususn rancangan dan melaksanakan penelitian tindakan
kelas.
19

2. Teknologi Informasi

a. Definisi Teknologi Informasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa yang

dimaksud dengan teknologi informasi adalah penggunaan teknologi seperti

komputer, elektronik, dan telekomunikasi, untuk mengolah dan mendistribusikan

informasi dalam bentuk digital.

Williams dan Sawyeer (2007) mengemukakan bahwa:

Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang merupakan hasil


gabungan dari jalur komuikasi berkecepatan tinggi dengan komputasi
(komputer), yang mana jalur komunikasi tersebut membawa video, suara,
dan data.”

Warsita (2008:135) mengemukakan bahwa:

Teknologi infromasi adalah sebuah sarana dan prasarana (userware,


software, dan hardware) sistem dan metode untuk memperoleh,
mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan,
dan menggunakan data secara bermakna.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa teknologi

informasi merupakan sebuah sarana dan prasarana teknologi seperti komputer,

elektronik, dan telekomunikasi untuk mengolah dan mendistribusikan informasi

dalam bentuk digital berupa video, suara dan data. Perkembangan teknologi

informasi tidak hanya pada komputer saja, melainkan seperti Smarthpone, internet

dan elektronika lainnya. Dan yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini terkait

dengan penggunaan teknologi informasi adalah media internet.

Penggunaan media internet sebagai media pembelajaran merupakan faktor

pendukung yang dapat membantu siswa atau guru dalam mencari atau menambah

informasi tentang pelajaran terkait. Bila bahan ajar diperpustakaan tidak mampu
20

memenuhi kebutuhan siswa atau guru maka bisa menggunakan jaringan internet

sebagai sumber belajar. Salah satu sumber belajar yang dapat digunakan siswa

secara mandiri ialah jaringan internet.

b. Definisi Media Internet

Menurut Williams (dalam Munir, 2008:195) “internet sebagai gabungan

jaringan komputer yang sangat banyak dan saling terhubung sehingga pengguna

dapat bertukar informasi atau mengakses informasi dengan cepat”. Pendapat lain

mengatakan “internet sebagai media belajar merupakan alat bantu yang digunakan

dalam pembelajaran berbasis media elektronik berupa internet” (Oetomo,

2002:91).

Menurut Suryadi (2020:37)

Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan beribu bahkan


berjuta jaringan komputer (local/wide areal network) dan komputer
pribadi, yang memungkinkan setiap komputer terhubung kepadanya bisa
melakukan komunikasi satu sama lain.

Berdasarkan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa media internet

merupakan alat bantu atau sumber belajar yang digunakan dalam proses

pembelajaran dalam mencari atau menambah informasi tentang pelajaran terkait

dengan memanfaatkan jaringan komputer yang secara global saling berhubungan

untuk saling bertukar informasi dari komputer satu ke komputer lainnya diseluruh

dunia dimana pun dan kapan pun yang didalamnya terdapat jutaan bahkan

milyaran informasi.

Pada zaman peralihan dari analog ke digital yang semakin canggih saat ini,

akses internet tidak hanya dapat dilakukan menggunakan komputer, tetapi juga
21

dapat menggunakan teknologi yang disebut gadget yaitu seperti handphone,

smartphone dan tablet.

c. Fungsi dan Pemanfaatan Media Internet sebagai Sumber Belajar

Internet menjadi sarana komunikasi yang handal dan sangat bermanfaat

baik untuk guru, siswa, dan peneliti. Sehingga internet mempunyai karakteristik

dan potensi untuk dimanfaatkan bagi kepentingan dunia pendidikan khususnya

dalam pembelajaran.

Menurut Kenji kaito (dalam Munir, 2008:196) ada enam fungsi internet

dalam kehidupan, yaitu:

1) Fungsi Alat Komunikasi


Internet dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dimana saja dan
secara cepat. Komunikasi menggunakan internet tidak hanya bersifat
pribadi dari seseorang kepada orang lain, tetapi dapat berkomunikasi
dari seseorang kepada orang banyak. komunikasi dapat dilakukan
menggunakan e-mail, dan sekarasiang berkembang lebih banyak lagi
fasilitas yang dapat digunakan seperti sosial media facebook, skype,
dan lain sebagainya, semua itu dapat dimanfaatkan oleh siswa,
pendidik, dan orang tua sisswa. Dengan adanya alat komunikasi yang
dimiliki siswa, bertukar informasi dan berdiskusi mengenai materi
pembelajaran menjadi mudah dan tidak terhalang oleh jarak.
2) Fungsi Akses Informasi
Internet dapat dimanfaatkan untuk mengakses berbagai informasi
yang disajikan oleh berbagai surat kabar, majalah, dan lain sebagainya
dari seluruh penjuru dunia. Dengan fasilitas internet, siswa dapat
mengakses berbagai ilmu pengetahuan dan referensi, baik berupa hasil
penelitian ataupun artikel hasil kajian dalam berbagai bidang untuk
mendukung belajarnya.
3) Fungsi Pendidikan dan Pembelajaran
Perkembangan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah ke
seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara,
institusi dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya
untuk pembelajaran. Berbagai percoban dilakukan untuk
mengembangkan perangkat lunak (program aplikasi) yang dapat
menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran terus
dilakukan. Perangkat lunak yang telah dihasilkan akan memungkinkan
para pengembang pembelajaran (intructional developers) bekerja
sama dengan ahli materi (content specialists) mengemas materi
22

pembelajaran elektronik seperti buku elektronik, video pengetahuan


dan alat aplikasi lainnya yang selanjutnya disosialisasikan
ketersediaan program tersebut kepada siswa, pendidik dan orang tua.
4) Fungsi Tambahan
Sumber informasi dari internet merupakan tambahan (suplemen).
Siswa bebas memilih akan memanfaatkan materi/informasi dari
internet atau tidak. Akses internet menjadi pilihan sumber tambahan
referensi/bahan ajar bagi siswa. Siswa yang lebih aktif mencari
tambahan referensi tentu akan memperluas wawasan siswa tersebut.

5) Fungsi Pelengkap
Sumber informasi/materi dari internet dapat menjadi komplemen
(pelengkap) dari materi yang didapatkan dari buku dan pembelajaran
di kelas. Guru dapat menulis tambahan materi melalui salah satu
fasilitas yang disediakan internet seperti grup facebook untuk diakses
siswa yang diharapkan dapat membantu mempermudah siswa untuk
memahami/menguasai materi pelajaran.
6) Fungsi Pengganti
Fasilitas internet dapat menjadi alternatif pengganti kegiatan
pembelajaran kepada peserta didiknya. Model pembelajaran ini telah
diterapkan oleh beberapa perguruan tinggi. Tujuan dari model
pembelajaran ini untuk membantu mempermudah peserta didik
mengelola kegiatan pembelajaran/perkuliahan sehingga peserta didik
dapat menyesuaikan waktu dan aktivitas lainnya dengan kegiatan
perkuliahannya. Di dunia pendidikan juga telah dikembangkan
fasilitas E-Learning.
Dengan demikian internet mempunyai manfaat yang besar untuk

menunjang belajar siswa baik di rumah ataupun di sekolah. Menurut Rusman

(2015:107) “Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran

mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri”. Sumber informasi dari

internet dapat menjadi sumber referensi dan ilmu tambahan untuk mendukung

wawasan siswa. Semakin banyak pengetahuan dan semakin luas wawasan yang

dimiliki siswa, akan berpengaruh pada prestasi siswa.

d. Dampak Penggunaan Media Internet

Teknologi yang semakin hari semakin berkembang diciptakan untuk

membantu pekerjaan manusia agar lebih mudah, efisien serta mempunyai banyak
23

manfaat. Begitu juga internet yang semakin tahun semakin menjamur dan

kecepatan akses semakin meningkat. Namun tidak semua sesuatu yang diciptakan

hanya akan berdampak baik, berikut beberapa dampak positif dan negatif yang

ditimbulkan dari internet.

Dampak positif dari adanya internet bagi pengguna menurut Oetomo

(2002:12) yaitu :

1) Kemampuan dan kecepatan komunikasi


2) Ketersediaan informasi yang terbaru telah mendukung tumbuhnya
motivasi untuk membaca dan mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
3) Adanya fasilitas untuk membentuk dan melangsungkan diskusi
kelompok (news group) sehingga akan mendorong peningkatan
intensitas kajian iptek atau yang lainnya.
4) Melalui web pendidikan, proses belajar dapat dilakukan secara
dinamis, tidak tergantung waktu dan ruang pertemuan. Semua materi
dapat diperoleh dengan makalah di situs pendidikan.
5) Melalui e-mail, konsultasi dapat dilakukan secara pribadi antar peserta
didik dan pendidik ataupun dengan dengan rekan kerja lainnya.

Sedangkan dampak negatif dari adanya internet bagi pengguna menurut

Oetomo (2002:64) yaitu:

1) Banjir informasi
Internet merupakan media informasi publik dan menjadi sarana
lalulintas informasi dari berbagaidang, baik oleh perusahaan maupun
perorangan, sehingga menyebabkan banjir informasi yang berdampak
kesulitan dalam menyeleksi data atau informasi yang valid dan
dibutuhkan.
2) Kurangnya sentuhan manusiawi
Internet sebagai media komunikasi dan aktivitas hanya sebatas
menyampaikan informasi dan tidak dapat bertatap mata secara
langsung, berjabat tangan ataupun berpelukan.
3) Ancaman virus dan hacker
Virus komputer diciptakan oleh para cyber crime yang dapat merusak
jaringan bahkan data, hal tersebut tidak dapat dihindarkan dalam media
publik seperti internet. Terlebih ada kegiatan para Hacker dan Cracker
baik yang ingin mencuri data dan informasi sampai merusak sistem
komputer.
24

4) Pornografi mudah diakses


Kemudahan teknologi internet apalagi dengan lahirnya multimedia
internet telah memungkinkan disalahgunakan oleh beberapa kalangan
yang kurang menunjang etika dan moralitas dengan menciptakan situs-
situs porno yang mengeksploitasi gambar atau video porno.
5) Kejahatan baru
Pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi banyak
melahirkan inovasi maupun keilmuan, namun juga melahirkan
kejahatan model baru seperti pembelokan transaksi perbankan ke
rekening seseorang, pemanfaatan kartu kredit palsu untuk transaksi e-
Education untuk pembayaran SKS, dan lain sebagainya.

Teknologi informasi dapat menjadikan penggunanya mempunyai wawasan

luas, ilmu pengetahuan, dan inovatif. Namun juga harus dibentengi dengan iman

dan karakter yang baik agar tidak salah dalam menggunakannya. Dampak positif

dan negatif dari adanya teknologi informasi tidak untuk menjadikan manusia

menjadi takut untuk mempergunakannya, tetapi agar dapat selektif dan bijak

dalam menggunakannya.

e. Indikator Penggunaan Media Internet

Menurut Arif (2017:11) “indikator penggunaan media internet terdiri dari:

1) Intensitas Penggunaan Internet, 2) Kemanfaatan, dan 3) Efektivitas.”

1) Intensitas Penggunaan Internet; seberapa lama dan sering siswa


menggunakan internet untuk mencari sumber informasi, hiburan,
materi pembelajaran, dan lainnya.
2) Kemanfaatan
a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier), mudah
mempelajari dan mengoperasikan suatu teknologi dalam
mengerjakan pekerjaan yang diinginkan oleh seseorang dan dapat
memberikan keterampilan agar pekerjaannya lebih mudah.
b. Bermanfaat (usefull), suatu tingkatan dimana seseorang percaya
bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu terdapat manfaat atau
faedah untuk dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut.
c. Menambah produktivitas (increase productivity), merupakan sikap
mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan
seseorang akan bertambah atau meningkat produktifitasnya dalam
suatu kegiatan-kegiatan yang dimilikinya agar menjadi lebih baik.
25

3) Efektivitas
a. Mempertinggi Efektivitas (enchance effectivieness), bahwa
penggunaan suatu fasilitas teknologi tertentu akan membantu
seseorang agar aktifitas sehari hari menjadi meningkat dalam
melakukan suatu pekerjaan.
b. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance),
dengan menggunakan suatu fasilitas yang ada di teknologi tertentu
dapat membantu mengembangkan kinerja pekerjaan seseorang
dalam dunia pekerjaan yang dimiliki oleh orang tersebut.

3. Prestasi Belajar

a. Definis Prestasi Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa yang

dimaksud dengan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau

keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan

dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Menurut Wahab (2015: 244) “Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan

yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan

emosional dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu.” Selain itu menurut

Rosyid, Mustajab, & Abdullah (2019:9-10)

Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan pembelajaran yang


disertai perubahan yang dicapai seseorang (siswa) yang dinyatakan dalam
bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat sebagai ukuran tingkat
keberhasilan siswa dengan standarisasi yang telah ditetapkan dan menjadi
kesempurnaan bagi siswa baik dalam berpikir dan berbuat.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar merupakan bukti keberhasilan kegiatan pembelajaran yang dicapai oleh

siswa atau peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf

maupun kalimat yang diukur dengan alat atau tes tertentu.


26

b. Indikator Prestasi Belajar

Slameto (2015:140) mengemukakan bahwa prestasi belajar atau hasil

belajar siswa dapat dilihat melalui tiga hal yaitu sebagai berikut:

1) Kecakapan kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang


terdiri dari aspek pengetahuan, pemahaman, analisis, aplikasi dan
evaluasi.
2) Kecakapan afektif, berkaitan dengan sikap yang terdiri dari aspek
penerimaan, reaksi dan penilaian.
3) Kecakapan psikomotorik, berkaitan dengan keterampilan siswa yang
terdiri dari aspek keterampilan gerak dasar, gerak reflex dan
ketepatan.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat dilihat bahwa indikator prestasi

belajar meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotorik.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Upaya peningkatan kualitas pendidikan senantiasa dilakukan oleh sekolah,

salah satunya dengan meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu dperhatikan

beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Wahab

(2015:248) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibagi menjadi dua

bagian, yaitu:

1) Faktor-faktor intern, yakni faktor-faktor yang berasal dari dalam diri


seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Di antara
faktor-faktor intern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
seseorang adalah antara lain: kecerdasan/intelegensi, bakat, minat dan
motivasi.
2) Faktor-faktor ekstern, yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri
seseorang tersebut. Yang termasuk faktor-faktor ini adalah antara lain:
a) keadaan lingkungan keluarga; b) keadaan lingkungan sekolah; 3)
keadaan lingkungan masyarakat.
27

Slameto (2015:54) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

1) Faktor intern
(a) Faktor jasmaniah (fisiologi), baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh, yang termasuk faktor ini adalah kesehatan dan
cacat tubuh.
(b) Faktot psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh, terdiri atas: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, kesiapan, kebiasaan belajar, dll.
2) Faktor ekstern
(a) Faktor keluarga, diantaranya adalah cara orang tua mendidik,
relasi antar anggota, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.
(b) Faktor sekolah, diantaranya adalah metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, keterampilan
mengajar guru, fasilitas belajar, dan disiplin sekolah.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa secara umum prestasi

belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dari

beberapa faktor tersebut dapat dilihat bahwa salah satu faktor eksternal yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor sekolah yang meliputi metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,

keterampilan mengajar guru, fasilitas belajar dan disiplin sekolah. Dalam upaya

peningkatan prestasi belajar siswa haruslah diperhatikan apa yang dapat

mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik dan mempunyai motivasi untuk

berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan

yang berhubungan atau menunjang belajar.

d. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa

Kompetensi merupakan suatu keahlian yang bersifat profesional dan

memerlukan berbagai ilmu yang sengaja dipelajari dalam mengembangkan

profesinya. Sedangkan Guru merupakan orang yang berpengalaman dalam bidang


28

profesinya. Dengan demikian kompetensi guru merupakan kemampuan yang

dimiliki oleh guru dalam melaksanakan sesuatu yang berkaitan dengan profesinya

yang diperoleh melalui pendidikan.

Menurut Baedowi (2015:74) “Guru bertanggung jawab untuk mendorong

kemandirian siswa dalam belajar, menumbuhkan sikap persepsi positif terhadap

belajar sehingga mampu meningkatkan prestasi dari hasil belajar siswa”. Selain

itu menurut Anwar (2018:203) “Peran guru sangat penting sebagai sutradara

dalam proses belajar mengajar dalam ruang kelas maupun diluar ruang kelas

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Dengan demikian maka kompetensi guru dengan prestasi belajar sangat

erat kaitannya. Agar prestasi belajar siswa baik, maka perlu adanya kompetensi

guru yang baik pula. Salah satunya adalah kompetensi pedagogik, yaitu

kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Seorang guru mengelola

pembelajaran yang baik dan menarik misalnya menggunakan strategi

pembelajaran yang aktif dan menyenangkan sehingga siswa akan merasa senang

dan tertarik dengan mata pelajaran yang disampaikan guru sehingga dapat

membawa dampak yang positif secara psikologis sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa.

e. Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi terhadap Prestasi Belajar


Siswa

Kehadiran teknologi informasi dalam pendidikan menjadikan teknologi

informasi sebagai sumber yang dapat dipercaya untuk memenuhi sebagian besar

keperluan peserta didik dalam mengakses informasi dan pengetahuan terkait


29

pembelajaran disekolah. Salah satu perkembangan teknologi informasi yang

digunakan dalam dunia pendidikan ialah komputer dan internet.

Teknologi informasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan

menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail

dan aplikasi-aplikasi penunjang pembelajaran yang lainnya. Proses pembelajaran

tidak hanya dilakukan dengan tatap muka, tetapi juga bisa dilakukan dengan

media-media tersebut. Para peserta didik dapat memperoleh informasi dalam

lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya

dengan menggunakan komputer dan internet.

Menurut Sanjaya (2010:174) “Sumber belajar adalah segala sesuatu yang

dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar

sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai”. Dengan kata lain sumber belajar

dapat memberikan manfaat bagi siswa untuk mempermudah dalam memahami

materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa teknologi

informasi yang merupakan salah satu sumber belajar dapat memberikan manfaat

atau kemajuan dalam dunia pendidikan salah satunya ialah terhadap prestasi

belajar siswa.

4. Penelitian Sebelumnya

a) Penelitian yang dilakukan oleh Kholid Umar (2019)

Penelitian dengan Judul: “Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi

Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Padangsidimpuan”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh tingkat kompetensi guru
30

terhadap prestasi belajar siswa. Variabel dalam penelitian adalah kompetensi guru

(X1), motivasi belajar (X2), dan prestasi belajar (Y) dengan menggunakan skala

likert sebagai pengukuran variabelnya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa

SMP Negeri 4 Padangsidimpuan dengan sampel yang berjumlah 250 orang.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, sedangkan teknik

analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif , analisis regresi sederhana,

uji instrumen, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa kompetensi guru memiliki pengaruh positif yang signifikan

terhadap prestasi belajar siswa dengan tingkat signifikansi <0,05. Selain itu,

koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,129 (12,9%). Persamaan penelitian

yang dilakukan oleh Kholid dan penelitian yang akan dilakukan adalah terdapat

pada variabel kompetensi guru dan variabel prestasi belajar, sedangkan perbedaan

yang mencolok adalah terdapat pada objek peneltian yang dilakukan.

b) Penelitian yang dilakukan oleh Ramadaniyati (2018)

Penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi

Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan teknologi informasi, prestasi

belajar siswa dan mengetahui pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap

prestasi belajar siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah teknologi informasi

(X) dan prestais belajar (Y) dengan menggunakan skala likert sebagai pengukuran

variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan Teknik

Komputer dan Jaringan di SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin dengan sampel

yang berjumlah 79 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah


31

angket dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis deskriptif, uji linearitas dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikansi antara

penggunaan teknologi informasi terhadap prestasi belajar siswa. Hal tersebut

ditunjukkan dengan Fhitung sebesar 6,892 dengan nilai signifikansi 0,010.

Sedangkan hasil perhitungan koefisien determinasi (R 2) sebesar 0,082 (8,2%)

prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh penggunaan teknologi informasi.

Persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Ramadaniyati dan penelitian

yang akan dilakukan terdapat pada variabel kompetensi guru dan variabel prestasi

belajar, sedangkan untuk perbedaannya terdapat pada objek penelitian, jumlah

variabel, dan teknik analisis data yang digunakan.

c) Penelitian yang dilakukan oleh Anugrah Atunnisa Nur (2021)

Penelitian dengan judul: “Pengaruh Penggunaan Media Internet Terhadap

Motivasi Belajar Siswa Program Keahlian Akuntansi di SMK Negeri 1

Makassar”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh

penggunaan media internet terhadap motivasi belajar siswa keahlian akuntansi di

SMK Negeri 1 Makassar. Variabel dalam penelitian ini adalah penggunaan media

internet sebagai variabel bebas (X) dan motivasi belajar siswa sebagai variabel

terikat (Y) dengan menggunakan skala likert sebagai pengukuran variabelnya.

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa program keahlian akuntansi di

SMK Negeri 1 Makassar dengan sampel yang berjumlah 80 orang. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi, sedangkan

teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase, uji
32

instrumen dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pengunaan

media internet berpengaruh positif dan signifikansi terhadap motivasi belajar

siswa dengan tingkat signifikansi 0,002<0,05 dengan demikian hipotesis diterima.

Selain itu, koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 11,8%. Persamaan penelitian

yang dilakukan oleh Anugrah dan penelitian yang akan dilakukan adalah terdapat

pada variabel media internet dan objek penelitian, sedangkan perbedaan yang

mencolok adalah terdapat pada variabel terikat.

B. Kerangka Konseptual

Kompetensi dalam hal ini merupakan seperangkat penguasaan kemampuan

yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat

dan efektif, yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi dosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan

profesi.

Teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi suatu kewajiban

setiap satuan pendidikan. Penggunaan media internet sebagai media pembelajaran

merupakan salah satu cara efektif dalam menyikapi permasalahan yang terjadi

pada proses pembelajaran. Salah satu manfaat penting yang dapat diperoleh dari

penggunaan perangkat teknologi dalam kegiatan adalah soal akses. Dengan

internet kita dapat mengakses jutaan sumber informasi yang dibutuhkan dangan

sangat mudah.

Prestasi belajar siswa merupakan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan melal ui mata pelajaran,lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau


33

angka nilai yang diberikan oleh guru, yang meliputi tiga ranah yaitu: ranah

kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

Dari penjelasan diatas, dapat disusun kerangka pikir penelitian ini

sebagaimana ditunjukkan gambar 1.

Variabel X₁
Kompetensi Guru, dengan
indikator
1. Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Sosial
4. Kompetensi Profesional Variabel Y

Sumber: Kunandar (2007: 75) Prestasi Belajar Siswa, dengan


1. Kecakapan kognitif
2. Kecakapan afektif
Variabel X₂
3. Kecakapan psikomotorik
Teknologi Informasi (Internet),
Sumber: Slameto (2015: 140)
dengan indikator
1. Intensitas Penggunaan
Internet
2. Kemanfaatan
3. Efektivitas
Sumber: Arif (2017:11)

Gambar 1 Desain Kerangka Pikir

Keterangan: = Parsial

= Simultan
34

C. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan kajian teori yang

telah dikemukakan diatas, maka hipotesis yang diajukan sebagai jawaban

sementara dan masih harus diuji kebenarannya melaui bukti empiris adalah:

1) Diduga bahwa kompetensi guru dan teknologi informasi secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa Program Keahlian

Akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar.

2) Diduga bahwa kompetensi guru dan teknologi informasi secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa Program Keahlian

Akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar.

3) Diduga bahwa variabel kompetensi guru secara dominan berpengaruh

signifikan terhadap prestasi belajar siswa Program Keahlian Akuntansi di

SMK Negeri 1 Makassar.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:61) mengemukakan bahwa variabel penelitian

adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Variabel bebas (independen variable) dalam penelitian ini adalah Kompetensi

Guru disimbolkan (X₁) dan Teknologi Informasi disimbolkan (X₂).

b) Variabel Terikat (dependen variable) dalam penelitian ini adalah Prestasi

Belajar disimbolkan sebagai variabel (Y).

2. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena penyajian datanya

dilakukan menggunakan rumus statistika. Penelitian ini juga dikenal dengan

penelitian yang bersifat deduktif dengan analisis data menggunakan statistik

inferensial.

Objek dalam pemelitian ini adalah SMK Negeri 1 Makassar. Populasi

dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi di SMK

Negeri 1 Makassar. Teknik Pengumpulan data pada penelitian ini melalui angket

dan dokumentasi. Rancangan analisis data yang digunakan adalah uji instrumen,

35
36

uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Berikut adalah desain penelitian yang disajikan

dalam bentuk skema pada gambar berikut ini:

SMK Negeri 1 Makassar


Siswa Kelas XI Program
Keahlian Akuntansi

Tekik Pengumpulan
Data
 Angket
 Dokumentasi

Kompetensi Guru (X₁)


1. Kompetensi Pedagogik Prestasi Belajar (Y)
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Sosial 1. Kecakapan Kognitif
4. Kompetensi Profesional 2. Kecakapan Afektif
3. Kecakapan Psikomotorik

Teknologi Informasi, Internet (X₂)


1. Intensitas Penggunaan Internet
2. Kemanfaatan
3. Efektivitas

Rancangan Analisis Data


 Uji Instrumen
 Uji Asumsi Klasik
 Uji Hipotesis

Hasil dan Kesimpulan

Gambar 2 Desain Penelitian


37

B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Definisi Operasional Variabel

Konsep operasional variabel-variabel yang diajukan yaitu:

a) Kompetensi Guru

Kompetensi guru merupakan kemampuan menggunakan keterampilan,

daya, dan pengetahuan yang diwujudkan dalam tindakan yang rasional untuk

mencapai target sebagai pendidik dan mewujudkan kinerjanya secara tepat dan

efektif dalam menyelenggarakan tugas-tugas pembelajaran. Adapun kompetensi

guru terbagi atas empat yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Kompetensi guru dapat diukur dengan skala kompetensi guru.

penyususnan skala didasarkan pada indikator setiap kompetensi. 1) Kompetensi

pedagogik berkaitan dengan kemampuan guru mengelola pembelajaran seperti

mengenai anak didik dari segi kognitif dan kepribadian, menguasai/menerapkan

model dan metode pembelajaran yang bervariasi, melaksanakan evaluasi, 2)

Kompetensi kepribadian berkaitan dengan sikap dan kepribadian guru yakni guru

berwibawa, arif dan dapat menjadi teladan, 3) Kompetensi profesional berkaitan

dengan kemampuan penguasaan materi bidang ilmu yang diampu, dan 4)

Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan bergaul dan berkomunikasi

secara efektif dan berlaku inklusif. Semakin tinggi skor yang diperoleh berarti

guru tersebut memiliki kompetensi yang tinggi begitupun sebaliknya. Kompetensi

guru didasarkan atas persepsi siswa.


38

b) Teknologi Informasi

Penggunaan teknologi informasi berupa media internet merupakan media

pembelajaran yang dapat digunakan sebagai akses media belajar yang paling

efektif dan efisien jika digunakan dengan baik karena terdiri dari Intensitas

Penggunaan Internet, Kemanfaatan dan Efektivitas penggunaan media internet

yang dapat menunjang proses pembelajaran Program Keahlian Akuntansi di

SMK Negeri 1 Makassar.

c) Prestasi Belajar

Prestasi Belajar merupakan bukti keberhasilan yang dicapai oleh peserta

didik atau siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan

menggunakan alat tes tertentu yang dikategorikan de ngan skor 80-100 kategori

sangat baik, 66-79 kategori baik, 56-65 kategori cukup, 40-55 kategori kurang dan

30-39 kategori gagal. Variabel prestasi belajar diukur menggunakan indikator

kognitif, afektif dan psikomotorik. Pengukuran indikator tersebut diambil dari

nilai rapor semester ganjil siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi di SMK

Negeri 1 Makassar Tahun Ajaran 2022/2023.

2. Pengukuran Variabel

Menurut Sugiyono (2017:133) “pengukuran variabel adalah skala

pengukuran yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendekya

interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan

dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif”.


39

Pengukuran variabel berfungsi untuk memudahkan dalam analisis data

dalam formula. Adapun pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah:

a) Kompetensi Guru

Variabel kompetensi guru diukur dengan menggunakan skala likert.

Menurut Sugiyono (2017:134) “skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial”.

Skala ukur tersebut pada umumnya ditempatkan berdampingan dengan pernyataan

atau pertanyaan yang telah direncanakan. Responden dianjurkan untuk memilih

kategori jawaban yang telah disediakan dengan memberikan tanda (√) pada

jawaban yang dipilih dan setiap jawaban diberikan bobot yang berbeda-beda.

Berikut adalah tabel skor alternatif jawaban.

Tabel 2 Skor Alternatif Jawaban


Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2017:135)

Berikut adalah tabel kisi-kisi pengembangan instrument variabel

kompetensi guru:

Tabel 3 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Variabel Kompetensi Guru

Variabel Indikator No. Item Jumlah


Kompetensi Guru 1. Kompetensi Pedagogik 1,2,3,4,5 5
2. Kompetensi Kepribadian 6,7,8,9 4
3. Kompetensi Sosial 10,11,12 3
4. Kompetensi Profesional 13,14,15,16,17 5
Sumber: Kunandar (2007:75)
40

b) Teknologi Informasi

Variabel teknologi informasi diukur dengan menggunakan skala likert.

Skala ukur tersebut pada umumnya ditempatkan berdampingan dengan pernyataan

atau pertanyaan yang telah direncanakan. Responden dianjurkan untuk memili

kategori jawaban yang telah disediakan dengan memberi tanda (√) pada jawaban

dan setiap jawaban diberikan bobot yang berbeda-beda. Berikut adalah tabel skor

alterntaif jawaban.

Tabel 4 Skor Alternatif Jawaban


Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2017:135)

Berikut adalah tabel kisi-kisi pengembangan instrumen variabel Teknologi

informasi:

Tabel 5 Kisi-kisi pengembangan Instrumen Variabel Teknologi Informasi berupa


internet
Variabel Indikator No. Item Jumlah
Teknologi a. Intensitas Penggunaan Internet 1,2,3,4 2
Informasi
b. Kemanfaatan 5,6,7,8, 4
c. Efektivitas 9,10,11,12 2
Sumber: Arif (2017:11)

c) Prestasi Belajar

Variabel prestasi belajar diukur dengan pengambilan nilai rapor semester

ganjil siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Makassar


41

Tahun Ajaran 2022/2023. Pengukuran nilai rapor ini dikategorikan dengan skor

menurut Arikunto (2010:245) dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 6 Skor Pengukuran Nilai Rapor


No Nilai Kategori
1. 80 – 100 Baik sekali
2. 66 – 79 Baik
3. 56 – 65 Cukup
4. 40 – 55 Kurang
5. 30 – 39 Gagal
Sumber: Arikunto (2010:245)

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017:117) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI

Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Makassar yang berjumlah 148 orang

siswa pada tahun ajaran 2022.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2017:118) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik sampling yang

digunakan adalah Proportionate Stratified Random Sampling.

Menurut Wahyudi (2017:17) “Untuk menentukan ukuran sampel dapat

menggunakan rumus Slovin”. Adapun rumus Slovin sebagai berikut:


42

N
n= 2
1+(N x e )

Keterangan:
n = Ukuran Sampel
N= Ukuran Populasi
e = Batas kesalahan yang ditoleransi (1%, 5%, 10%)

Jadi, sampel yang diperoleh sebagai berikut:

148
n=
1+ ( 148 x 10 %2 )

148
¿
1+ 1, 48

¿ 60

Dari jumlah sampel 60 responden tersebut kemudian ditentukan jumlah

masing-masing sampel dari setiap kelas XI progam keahlian akuntansi yang ada di

SMK Negeri 1 Makassar secara Proportionate Stratified Random Sampling

dengan rumus menurut Sugiyono (2017:130) sebagai berikut:

¿= ¿ n
N

Keterangan:
Ni = Jumlah sampel menurut stratum
n = Jumlah sampel seluruhnya
Ni = Jumlah populasi menurut stratum
N = Jumlah populasi seluruhnya
43

Adapun sampel menurut masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 7 Sampel Penelitian


Jumlah Siswa Sampel
Kelas Laki- Perempuan Populasi Perhitungan Laki- Perempuan
laki laki
XI AKL 1 6 32 38 38/148x60 4 11
XI AKL 2 10 26 36 36/148x60 6 9
XI AKL3 6 31 37 37/148x60 3 12
XI AKL4 6 31 37 37/148x60 4 11
Jumlah 28 120 148 17 43
Sumber: Hasil Olahan Data

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Angket

Menurut Sugiyono (2017:199) “Angket merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Angket dalam penelitian

ini berisi beberapa pertanyaan atau pernyataan yang dapat memberikan informasi

tentang kompetensi guru, teknologi informasi, dan prestasi belajar siswa kelas XI

Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Makassar.

2. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2018 : 476) “ Dokumentasi adalah suatu cara yang

digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,

dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang

dapat mendukung penelitian”. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk


44

memperoleh data mengenai jumlah objek yang diteliti yaitu gambaran umum

mengenai SMK Negeri 1 Makassar.

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Presentase

Analisis ini digunakan untuk mengetahui secara tepat tingkat skor jawaban

dan mendeskripsikan hasil mengenai “ Pengaruh Kompetensi Guru dan

Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI

Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Makassar”. Dua variabel bebas yaitu

kompetensi guru (X₁) dan teknologi informasi (X₂), serta satu variabel terikat

yaitu prestasi belajar (Y).

Untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian dapat dilihat

dari perbaikan antara skor aktual dengan skor ideal dengan rumus yang

dicantumkan dalam Narimawati (2008:84) sebagai berikut:

Skor Aktual
%Skor Aktual= x 100 %
Skor Ideal

Dimana:

- Skor aktual adalah skor jawaban yang diperoleh dari seluruh


responden atas observasi yang telah dilakukan.
- Skor ideal adalah skor maksimum atau skor tertinggi yang mungkin
diperoleh jika semua responden memilih jawaban skor tertinggi.

Adapun kriteria interpretasi skor menurut Narimawati (2008:85) dapat

dilihat pada tabel berikut:


45

Tabel 8 Kriteria Persentase Tanggapan Responden


No % Jumlah Skor Kriteria
1. 20.00% - 36.00% Tidak Baik
2. 36.01% - 52.00% Kurang Baik
3. 52.01% - 68.00% Cukup Baik
4. 68.01% - 84.00% Baik
5. 84.01% - 100% Sangat Baik
Sumber: Narimawati (2008:85)

2. Uji Instrumen

a) Uji Validitas

Uji validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana alat ukur

mampu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengetahui valid atau tidaknya

setiap butir dalam instrumen, dapat dilakukan dengan mengkorelasikan antara

skor butir dengan skor total.

Sugiyono (2017:178) mengemukakan bahwa “Syarat minimum untuk

dianggap memnuhi syarat adalah jika r= 0.3”. Jadi jika korelasi antara skor butir

dengan skor total kurang dari 0.3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan

tidak valid. Untuk mempermudah dalam penelitian ini, pengujian validitas dapat

dilakukan dengan bantuan SPSS v.25.00 for windows dengan cara menghitung

antar skor tiap-tiap item dengan skor total.

b) Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2017:183) “Uji reliabilitas instrumen menunjukkan

sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran

dilakukan terhadap aspek yang sama”. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat

konsistensi dari instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok


46

individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Uji reliabilitas

instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari Sperman Brown (Split

half) seperti berikut:

2 rb
rᵢ
1+rb

Dimana:
rᵢ = reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS v.25.00 for windows

menggunakan metode cronbach alpha maka r hitung diwakili nilai alpha jika. Jika

nilai cronbach alpha > 0,60 maka kuisioner yang diuji coba terbukti reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui

bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal (Ghozali, 2011:160). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

Dalam penelitian ini pengujian normalitas data menggunakan software

SPSS v.25.00 for windows. Sampel yang akan dipakai dalam analisis haruslah

berasal dari distribusi normal dengan tingkat signifikansi α = 5% (0,05), jika


47

signifikan < 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan tidak normal. Sebaliknya

jika signifikansi > 0,05 maka distribusi dapat dikatakan normal.

b) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2011:105) “Uji heteroskedastisitas digunakan untuk

mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena varian gangguan yang

berbeda antar satu observasi ke observasi lain”. Untuk mengetahui gejala

heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot melalui

software SPSS v.25.00 for windows. Model yang bebas dari heteroskedastisitas

memiliki grafik scatter plot dengan pola titik-titik yang menyebar diatas dan

dibawah sumbu Y.

c) Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2011:105) “Uji multikolinieritas berujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen)”. Model regresi yang baik semestinya merupakan model regresi

yang tidak terjadi korelasi antara variabel-variabel bebas atau independen antara

satu sama lain atau dengan kata lain bebas dari multikolonieritas. Deteksi adanya

gejala multikolonieritas diuji dengan menggunakan software SPSS v.25.00 for

windows. Model regresi multikolonieritas memiliki nilai VIF (Variance

Information Factor) dibawah 10 dan tolerance di atas 0.01. Deteksi lain dengan

melihat korelasi antara variabel bebas, apabila masih dibawah 0.08 maka dapat

disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas.


48

d) Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2011:110) “Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah

dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t – 1 (sebelumnya)”. Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Pada penelitian ini

untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson

(DW test).

Tabel 9 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Korelasi


Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif No desicison dl < d < du
Tidak ada autokorelasi negative Tolak -dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi negative No desicison -du < d < 4 < dl
Tidak ada autokorelasi positif atau Tidak ditolak du < d < 4 – du
negative
Sumber: Ghozali (2011:110)

Jika nilai Durbin – Watson > dari du (batas atas) dan kurang dari 4-du,

maka dapat disimpulkan bahwa kita tidak bisa menolak H ₀ yang menyatakan

bahwa tidak ada auto korelasi positif atau negatif, atau dapat disimpulkan tidak

terdapat autokorelasi.

4. Uji Hipotesis

a) Regresi Linier Berganda

Menurut Siregar (2015:406) “Regresi linier berganda adalah untuk

mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap satu

variabel terikat (dependent)”. Rumus regresi linier berganda yaitu:


49

Y =a+b ₁ x ₁+b ₂ x ₂

Dimana:
Y = Prestasi belajar (variabel terikat)
X₁= Kompetensi guru (variabel bebas pertama)
X₂= Teknologi Informasi (variabel bebas kedua)
a dan b₁ serta b₂ = Konstanta

b) Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Menurut Sugiyono

(2017:266) untuk menguji F hitung digunakan rumus:


k
F= 2
(1−R )
(n−k−1)

Dimana:
R = Koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota sampel

Uji ini memiliki kriteria yaitu:

1) Apabila nilai signifikansi > α (0,05) maka H0 ditolak


2) Apabila nilai signifikansi < α (0,05) maka H1 diterima

c) Koefisien Determinasi Ganda (R2)

Koefisien Determinasi Ganda (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh model dalam menerangkan variasi terkait secara bersama-sama atau


50

simultan. Nilai yang menerangkan nilai determinasi adalah nilai yang berkisar

antara 0 (nol) sampai 1 (satu). Jika nilai determinasi kecil maka artinya variabel-

variabel independen menjelaskan variabel-variabel dependennya sangat terbatas

dan hanya sedikit informasi. Sedangkan, apabila nilai determinasinya mendekati

angka 1 (satu) maka informasi yang diberikan variabel-variabel independen lebih

banyak menjelaskan variabel dependennya. Dalam penelitian ini, untuk mencari

nilai adjusted R2 menggunakan bantuan SPSS 25.

d) Uji Parsial (Uji-t)

Uji-t digunakan untuk mengetahui signifikan/keberartian koefisien regresi

sekaligus menguji hipotesis yang diajukan. Agar hasil yang diperoleh regresi

dapat dijelaskan hubungannya, maka hasil yang diperoleh regresi tersebut diuji

dengan menggunakan uji-t dengan derajat kepercayaan 0,05. Adapun rumus uji-t

yang dikemukakan oleh Sugiyono (2017:257) adalah sebagai berikut:

r √ n−2
t=
√ 1−r ²

Keterangan:
t = Uji perbandingan (nilai t yang dihitung)
n = Jumlah sampel yang diteliti
r = Nilai koefisien korelasi
r² = Koefisisen determinasi
Uji ini memiliki kriteria yaitu:
1) Apabila nilai thitung > ttabel atau nilai signifikasi < dari α (0,05) maka
hipotesis diterima.
2) Apabila thitung < ttabel atau nilai signifikasi > α (0,05) maka hipotesis
ditolak.
51

e) Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh masing-

masing variabel, maka perlu dicari koefisien determinasi parsial. Koefisien

determinasi parsial juga berfungsi untuk menjelaskan nilai yang berkisar dari nol

sampai satu. Apabila r2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat

model tersebut dalam menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel

terikat secara parsial dan sebaliknya apabila r 2 mendekati 0 (nol) maka semakin

lemah variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat secara parsial. Dalam

penelitian ini, untuk mencari nilai adjusted r2 menggunakan bantuan SPSS 25.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Makassar

SMK Negeri 1 Makassar didirikan pada tanggal 1 Juli 1951 berdasarkan

SK menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI No. 184/BII, Jakarta, 18

Juni 1951. Sekolah ini merupakan salah satu dari 5 gedung SMEA yang dibuka di

seluruh indonesia, juga yang pertama di Indonesia Timur sesudah pengakuan

kedaulatan RI dan sesudah tercapainya negara kesatuan pada tanggal 17 Agustus

1950. Sebagai sekolah pertama yang didirikan pemerintah RI menurut gagasan

baru Menteri Pengajaran dan Kebudayaan (Wilopo) merupakan suatu yang belum

dikenal. Sekolah-sekolah negeri baik rendah maupun lanjutan pertama di atas,

seluruhnya masih berdasarkan Negara Indonesia Timur (NIT) dan Jepang. Tidak

mengherankan bahwa lahirnya SMEA Negeri di Makassar merupakan satu pilihan

bagi rakyat yang telah terbiasa menerima modal pendidikan lama. Sebagai sekolah

yang pertama dan baru, SMEA ini pada tahun pertama hanya memperoleh 30

orang siswa dengan tenaga pengajar honorer dan direkturnya masih dirangkap

oleh direktur SMA Negeri 1 Makassar (R. Jatno) yang masih meminjam lokasi

SMA Negeri 1 Makassar.

Sementara itu, pada tahun 1963 telah berdiri SMEA Negeri baru yang

diprakarsai oleh walikota Madya Ujung Pandang dan kepala inspeksi daerah

pendidikan ekonomi, Mansjur Abdul Kadir BA. Sehingga pada tahun 1963/1964

52
53

berdirilah sebuah SMEA Negeri 1 Makassar dengan kelas sebanyak 6 ruangan dan

siswa sebanyak 200 orang. Sudah barang tentu dalam hal ini peran Gubernur A.

Rivai dan Kepala Perwakilan Departemen P&K Provinsi Sulawesi Selatan tidak

sedikit andilya.

Sejak berdiri hingga tahun 1970 adalah merupakan tahap perkembangan

kuantitatif yang kemudian menjadi kualitatif pada tahun 1971. Oleh Departemen

P&K menjadikan sekolah ini sebagai sekolah tertua di Indonesia bagian timur dan

menjadi sekolah SMEA percontohan berdasarkan syarat dan ketentuan khusus.

Sejak 1973 hingga kini, pemerintah telah melakukan penyempurnaan dibidang

kurikulum sehingga ada kurikulum 1994, kurikulum 1999, dan pada tahun 2004.

SMEA Negeri 1 Makassar pun berubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Kelompok Bisnis dan Manajemen dengan menggunakan kurikulum 2004,

dan terakhir kurikulum 2013 pada kelas X, XI, dan XII.

SMK Negeri 1 Makassar telah mengalami beberapa kali pergantian

pimpinan yaitu :

1. Drs. J.C. Pangkerego

2. E.V. Soerardjo

3. Drs. Pakihi

4. Drs. Witono

5. Drs. Amir Ganyu

6. Amir Muhammad

7. Drs. A. Rachman Djamal

8. Dra. N.A Rompis Pontoh


54

9. Dra. N. Mappelawa

10. Dr. H. Bustamin Yusuf

11. Drs. H. Muhayan Nurdin

12. Drs. Jamaluddin

13. Drs. Abd. Wahab Habbe

14. Drs. H. Muhammad Jufri Amir, M.Pd

15. Baharuddin, S.Pd., M.Pd

16. Drs. Kasrun Kasiran, S.Pd., M.Pd.

SMK Negeri 1 Makassar menempati posisi yang strategis, mudah

dijangkau dari berbagai arah dan letak sekolah berada agak ke dalam dari jalan

raya. SMK Negeri 1 Makassar dibangun diatas tanah seluas 11.325 m 2 dan luas

bangunannya 7.052 m2.

2. Visi dan Misi Sekolah

Visi SMK Negeri 1 Makassar “Menjadikan lembaga pendidikan bermutu,

berwawasan lingkungan, berdaya saing nasional yang berbasis IPTEK dan

IMTAQ”.

Untuk mencapai visi tersebut, maka misi yang hendak dituju oleh SMK

Negeri 1 Makassar adalah sebagai berikut:

a. Memberikan pelayanan prima kepada pelanggan (Stakeholder)

b. Menyiapkan tenaga kerja yang produktif, terampil dan mandiri

c. Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif berbasis teknologi

komunikasi dan informasi yang berlandaskan kecerdasan emosional dan

spiritual
55

d. Mengembangkan pendidikan dan pelatihan yang bersertifikat

e. Mengembangkan kemitraan dengan dunia usaha/industri

3. Profil Sekolah

a. Identitas Sekolah

1) Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Makassar

2) NPSN : 40311965

3) Akreditasi :A

4) Jenjang Pendidikan : SMK

5) Status Sekolah : Negeri

b. Alamat Sekolah : Jl. Andi Mangerangi No. 38

1) Kode Pos : 90223

2) Kecamatan : Tamalate

3) Kota : Makassar

4) Provinsi : Sulawesi Selatan

c. Kontak Sekolah

1) Nomor Telepon : (0411) 872701

2) Email : smkn01mks@gmail.com

4. Sarana dan Prasarana

Dalam rangka memperkuat mutu sistem pendidikan, maka dari pihak

sekolah harus melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Berikut data

Sarana dan Prasarana di SMK Negeri 1 Makassar dilihat pada tabel 10 sebagai

berikut:
56

Tabel 10 Sarana dan Prasarana SMK Negeri 1 Makassar


No Jenis Ruangan, Gedung, dll. Jumlah Keterangan
1 Kepala Sekolah 1 gedung Baik
2 Ruang Kelas untu belajar 29 ruangan Baik
3 Ruang Tata Usaha 1 ruangan Baik
4 Ruang Rapat 1 ruangan Baik
5 Ruang Wakasek 3 ruangan Baik
6 Ruang Bimbingan dan Konseling 1 ruangan Baik
7 Ruang Gurur 1 ruangan Baik
8 Lapangan Olahraga 1 ruangan Baik
9 WC/ Kamar Mandi 16 ruangan Baik
10 Gudang 1 ruangan Baik
11 Perpustakaan 1 ruangan Baik
12 Lapangan Basket 1 halaman Baik
13 Lapangan Volly 1 halaman Baik
14 Lapangan Lompat Jauh 1 halaman Baik
15 Taman 2 halaman Baik
16 Kantin 5 ruangan Baik
17 Unit Kegiatan Siswa 1 ruangan Baik
18 Sekretariat Osis 1 ruangan Baik
19 Sekretariat Paskibra 1 ruangan Baik
20 Sekretariat Pramuka 1 ruangan Baik
21 Pos Satpam 1 bilik Baik
22 Tempat Parkir 3 halaman Baik
23 Lab Keahlian Jurusan 8 ruangan Baik
24 Ruang Multimedia 1 ruangan Baik
25 Bisnis Centre 1 ruangan Baik
26 Mushollah 1 ruangan Baik

Sumber: Tata Usaha SMK Negeri 1 Makassar

Berdasarkan tabel 10 diatas dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana di

sekolah ini telah memadai. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
57

Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana yang

menyatakan bahwa:

Sebuah sekolah tingkat SMK sekurang-kurangnya memiliki kelengkapan


saran dan prasarana yang terdiri dari 1) ruang kelas, 2) ruang tata usaha, 3)
ruang laboratorium, 4) ruang pimpinan, 5) ruang guru, 6) ruang
perpustakaan, 7) ruang UKS, 8) ruang organisasi, 9) toilet, 10) lapangan.

Dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana di SMK Negeri 1

Makassar telah memenuhi standar. Hal ini ditunjukkan dengan yang tertera pada

tabel 8 yang sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24

Tahun 2007 tentang Sarana dan Prasarana.

5. Keadaan Guru, Pegawai dan Siswa SMK Negeri 1 Makassar

SMK Negeri 1 Makassar mempunyai guru dan pegawai yang cukup untuk

kelangsungan proses belajar mengajar. Jumlah staf pengajar yang ada disekolah

ini, baik yang statusnya sebagai pengajar tetap ataupun yang masih honor

berjumlah kurang lebih 68 orang yang berasal dari berbagai daerah, dilengkapi

pula staff tata usaha yang mempunyai tugas dan fungsi yang sangat urgent

(penting) dalam mengurus kelengkapan lingkungan proses pembelajaran di

sekolah. Jumlah staff yang dimaksud berjumlah kurang lebih 8 orang, sehingga

dalam pelayanan administrasi dan kelengkapan lingkungan proses pembelajaran

disekolah dapat berjalan dengan baik.

Berikut uraian secara rinci personal SMK Negeri 1 Makassar yang terdiri

dari pimpinan, wali kelas, guru bidang studi, staf tata usaha, dan siswa yang

disajikan dalam tabel 11 berikut:


58

Tabel 11 Keadaan Pimpinan, Wali Kelas, Guru, Staf Tatat Usaha dan Siswa SMK
Negeri 1 Makassar
No Nama Uraian
1 Pimpinan a. Kepala sekolah
b. Wakil kepala Sekolah 5 orang
c. Ketua Program Keahlian 4 orang
d. Koordinator K3L
e. Koordinator Kegiatan Ekstrakurikuler
f. Kepala Perpustakaan
g. Koordinator Muatan Kewilayahan dan Nasional
h. Koordinator BK
i. Ketua Laboratorium 4 orang
2 Wali Kelas 34 a. Kelas I Administrasi Perkantoran 4 orang, Akuntansi 4 orang,
orang Pemasaran 3 orang, dan Usaha Pejalanan Wisata 1 Orang
b. Kelas II Administrasi Perkantoran 4 orang, Akuntansi 4
orang, dan Pemasaran 3 orang
c. Kelas III Administrasi Perkantoran 4 orang, Akuntansi 4
orang, dan Pemasaran 3 orang
3 Guru Bidang Studi a. Guru PNS 43 orang
68 orang b. Guru Honorer 25 orang
4 Staf Tata Usaha 8 a. Kepala Tata Usaha 1 orang
orang b. Pegawai Tata Usaha 7 orang
5 Siswa a. Kelas X terdiri dari 420 siswa yang terbagi dalam empat
jurusan yaitu:
 Pemasaran, laki-laki 50 orang dan perempuan 55 orang
 Administrasi Perkantoran, laki-laki 28 orang dan
perempuan 112 orang
 Akuntansi, laki-laki 26 orang dan perempuan 114 orang
 Usaha perjalanan wisata, laki-laki 6 orang dan
perempuan 29 orang
b. Kelas XI terdiri dari 376 siswa yang terbagi dalam tiga
jurusan yaitu:
 Pemasaran, laki-laki 29 orang dan perempuan 63 orang
 Administrasi Perkantoran, laki-laki 28 orang dan
perempuan 108 orang
 Akuntansi, laki-laki 28 orang dan perempuan 120 orang
c. Kelas XII terdiri dari 343 siswa yang terbagi dalam tiga
jurusan yaitu:
 Pemasaran, laki-laki 33 orang dan perempuan 51 orang
 Administrasi Perkantoran, laki-laki 29 orang dan
perempuan 97 orang
 Akuntansi, laki-laki 31 orang dan perempuan 102 orang

Sumber: Tata Usaha SMK Negeri 1 Makassar


59

B. Penyajian Data

1. Deskriptif Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran utama adalah seluruh siswa

kelas XI program keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Makassar. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 orang siswa yang terdiri dari kelas XI

AKL 1, XI AKL 2, XI AKL 3, DAN XI AKL 4. Sampel ini disebut sebagai

responden penelitian, data responden tersebut dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 12 Data Responden


Responden
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
XI AKL 1 4 11 15
XI AKL 2 6 9 15
XI AKL 3 3 12 15
XI AKL 4 4 11 15
Jumlah 17 43 60
Sumber: Hasil Olah Data Kuesioner

Berdasarkan tabel 12 menunjukkan bahwa jumlah responden Laki-laki

sebanyak sebanyak 17 orang atau sebesar 28% dan jumlah responden perempuan

sebanyak 43 orang atau sebesar 72% dari total keseluruhan responden.

2. Deskriptif Variabel Penelitian

Deskriptif data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk

memberikan gambaran secara umum terkait penyebaran data yang diperoleh

dilapangan. Data disajikan berupa data mentah yang diolah menggunakan teknik

statistic deskriptif. Adapun yang disajikan dalam deskripsi data ini adalah berupa
60

distribusi frekuensi yang disajikan perindikator beserta frekuensi dan perolehan

skor.

a) Deskripsi Variabel Kompetensi Guru

Deskripsi data variabel kompetensi guru berdasarkan data yang diperoleh

dari empat indikator variabel kompetensi guru yaitu: 1) Kompetensi Pedagogik, 2)

Kompetensi Kepribadian, 3) Kompetensi Sosial dan 4) Kompetensi Profesional.

Untuk penyajiannya dapat dilihat sebagai berikut:

1. Kompetensi Pedagogik

Indikator Kompetensi pedagogik terbagi menjadi lima indikator dimana

masing-masing indikator terdiri dari satu pernyataan yaitu: a) Guru saya

memberikan solusi ketika siswa mengalami kesulitan terhadap materi pelajaran,

b) Proses pembelajaran berjalan menyenangkan karena guru menggunakan

metode pengajaran yang bervariasi, c) Guru mengarahkan siswa untuk berfikir

kritis dalam menanggapi pembelajaran, d) Guru mengadakan pre-test sebelum

kegiatan pembelajaran dan selalu memberikan evaluasi berupa test atau

penugasan terhadap siswa pada setiap akhir pembelajaran, e) Guru memberikan

motivasi kepada siswa agar mengembangkan potensinya baik akademik maupun

non akademik. Hasil jawaban responden terhadap item pernyataan disajikan

dalam tabel 13.

Berdasarkan tabel 13 menunjukkan bahwa item pernyataan yang paling

tinggi tingkat persentasenya yaitu item “Guru saya memberikan solusi ketika

siswa mengalami kesulitan terhadap materi pembelajaran” sebanyak 85 persen.

Adapun persentase skor aktual rata-rata masing-masing item pernyataan sebesar


61

81,20 persen yang tergolong baik. Sedangkan item pernyataan yang paling rendah

tingkat persentasenya yaitu item pernyataan “Guru mengarahkan siswa untuk

berfikir kritis dalam menanggapi pembelajaran” sebesar 76 persen yang

disebabkan karena guru kesulitan dalam memfasilitasi siswa dalam menguasai

keterampilan berfikir tingkat tinggi.

Tabel 13 Jawaban Respnden terhadap Indikator Kompetensi Pedagogik


Skor Skor
Skor Skor
No Item Aktual
5 4 3 2 1 Aktual Ideal
(%)
1 Guru saya
memberikan solusi
ketika siswa
mengalami kesulitan 25 26 9 0 0 256 300 85
terhadap materi
pembelajaran
2 Proses pebelajaran
berjalan
menyenangkan karena
guru menggunakan 19 27 14 0 0 245 300 82
metode pengajaran
yang bervariasi
3 Guru mengarahkan
siswa untuk berfikir
kritis dalam 12 29 15 4 0 229 300 76
menanggapi
pembelajaran
4 Guru mengadakan pre-
test sebelum kegiatan
pembelajaran dan
selalu memberikan
evaluasi berupa test 16 30 11 3 0 239 300 80
atau penugasan
terhadap siswa pada
setiap akhir
pembelajaran
5 Guru memberikan
motivasi kepada siswa
agar mengembangkan
potensinya baik 25 22 10 3 0 249 300 83
akademik maupun non
akademik
Jumlah 97 134 59 10 0 1.218 1.500 81,20
Persentase (%) 32,3 44,7 19,7 3,3 0
Sumber: Hasil Olah Data Kuesioner
62

2. Kompetensi Kepribadian

Indikator kompetensi kepribadian terbagi menjadi empat indikator dimana

masing-masing indikator terdiri dari satu pernyataan yaitu: a) Guru

menyampaikan materi dengan tegas dan semangat saat proses pembelajaran, b)

Guru selalu memberikan kesempatan kepada sisw anya untuk bertanya tentang

apa yang tidak dipahami siswanya, c) Guru ketika menegur siswanya

menggunakan bahasa yang baik dan lembut, d) Guru mengucapkan salam ketika

masuk dan keluar dari ruangan kelas. Hasil jawaban responden terhadap item

pernyataan disajikan dalam tabel 14.

Tabel 14 Jawaban Responden terhadap Indikator Kompetensi Kepribadian


Skor Skor
Skor Skor
No Item Aktual
5 4 3 2 1 Aktual Ideal
(%)
1 Guru menyampaikan
materi dengan tegas
18 28 12 2 0 242 300 81
dan semangat saat
proses pembelajaran
2 Guru selalu
memberikan
kesempatan kepada
siswanya untuk 27 22 9 2 0 254 300 85
bertanya tentang apa
yang tidak dipahami
siswanya
3 Guru ketika menegur
siswanya
20 24 14 2 0 242 300 81
menggunakan bahasa
yang baik dan lembut
4 Guru mengucapkan
salam ketika masuk
27 19 11 3 0 250 300 83
dan keluar dari
ruangan kelas
Jumlah 92 93 46 9 0 988 1.200 82,33
Persentase (%) 38,3 38,7 19,2 3,8 0

Sumber: Hasil Olah Data Kuesioner


63

Berdasarkan tabel 14, menunjukkan bahwa item pernyataan yang paling

tinggi tingkat persentasenya yaitu item “Guru selalu memberikan kesempatan

kepada siswanya untuk bertanya tentang apa yang tidak dipahami siswanya”

sebanyak 85 persen. Adapun persentase skor aktual rata-rata masing-masing item

pernyataan sebesar 82,33 persen yang tergolong baik. Sedangkan item pernyataan

yang paling rendah tingkat persentasenya yaitu item pernyataan “Guru

menyampaikan materi dengan tegas dan semangat saat proses pembelajaran” dan

“Guru ketika menegur siswanya menggunakan bahasa yang baik dan lembut”

sebesar 81 persen dan termasuk dalam kategori baik.

3. Kompetensi Sosial

Indikator kompetensi sosial terbagi menjadi lima indikator dimana

masing-masing indikator terdiri dari satu pernyataan yaitu: a) Selain menjelaskan

materi secara teoritis, guru selalu memberikan contoh-contoh nyata yang

berkaitan dengan materi akuntansi, b) Guru selalu menyampaikan standar

kompetensi serta indikator dari setiap kompetensi dasar dari materi yang akan

diajarkan, c) Guru memanfaatkan media internet atau laboratorium sebagai sarana

penunjang pembelajaran akuntansi, d) Sebelum menutup pembelajaran, guru

selalu meninjau kembali materi dan memberikan kesimpulan sehingga siswa dapat

memahami materi yang telah disampaikan, e) Dalam proses pembelajaran guru

selalu memberikan studi kasus kepada siswa untuk berlatih memcahkan masalah

terkait dengan akuntansi. Hasil jawaban responden terhadap item pernyataan

disajikan dalam tabel 15.


64

Tabel 15 Jawaban Responden terhadap Indikator Kompetensi Sosial


Skor Skor
Skor Skor
No Item Aktual
5 4 3 2 1 Aktual Ideal
(%)
1 Selain menjelaskan
materi secara teoritis,
guru selalu
memberikan contoh- 23 23 12 2 0 247 300 82
contoh nyata yang
berkaitan dengan
materi akuntansi
2 Guru selalu
menyampaikan
standar kompetensi
serta indikator dari 17 32 11 0 0 246 300 82
setiap kompetensi
dasar dari materi yang
akan diajarkan
3 Guru memanfaatkan
media internet atau
laboratorium sebagai
24 24 12 0 0 252 300 84
sarana penunjang
pembelajaran
akuntansi
4 Sebelum menutup
pembelajaran, guru
selalu meninjau
kembali materi dan
memberikan
20 24 16 0 0 244 300 81
kesimpulan sehingga
siswa dapat
memahami materi
yang telah
disampaikan
5 Dalam proses
pembelajaran guru
selalu memberikan
studi kasus kepada
23 27 9 1 0 252 300 84
siswa untuk berlatih
memcahkan masalah
terkait dengan
akuntansi
Jumlah 107 130 60 3 0 1.241 1.500 82,73
Persentase (%) 35,7 43,3 20 1 0

Sumber: Hasil Olah Data Kuesioner


65

Berdasarkan tabel 15 menunjukkan bahwa item pernyataan yang paling

tinggi tingkat persentasenya yaitu item “Guru memanfaatkan media internet atau

laboratorium sebagai sarana penunjang pembelajaran akuntansi” dan item “Dalam

proses pembelajaran guru selalu memberikan studi kasus kepada siswa untuk

berlatih memcahkan masalah terkait dengan akuntansi” sebanyak 84 persen.

Adapun persentase skor aktual rata-rata masing-masing item pernyataan sebesar

82,73 persen yang tergolong baik. Sedangkan item pernyataan yang paling rendah

tingkat persentasenya yaitu item pernyataan “Sebelum menutup pembelajaran,

guru selalu meninjau kembali materi dan memberikan kesimpulan sehingga siswa

dapat memahami materi yang telah disampaikan” sebesar 81 persen dan tergolong

baik.

4. Kompetensi Profesional

Indikator kompetensi profesional terbagi menjadi tiga indikator dimana

masing-masing indikator terdiri dari satu pernyataan yaitu: a) Guru saya selalu

menjalin komunikasi yang baik dengan siswa saat proses pembelajaran

berlangsung, b) Guru saya selalu menggunakan bahasa yang baik dan ramah

ketika berbicara dengan sesama tenaga pendidik, c) Guru saya selalu melibatkan

peran serta orang tua dalam mengatasi permasalahan yang menyangkut siswa.

Hasil jawaban responden terhadap item pernyataan disajikan dalam tabel 16.

Berdasarkan tabel 16 menunjukkan bahwa item pernyataan yang paling

tinggi tingkat persentasenya yaitu item “Guru selalu memberikan kesempatan

kepada siswanya untuk bertanya tentang apa yang tidak dipahami siswanya”

sebesar 82 persen. Adapun persentase skor aktual rata-rata masing-masing item


66

pernyataan sebesar 80,67 persen yang tergolong baik. Sedangkan item pernyataan

yang paling rendah tingkat persentasenya yaitu item pernyataan “Guru ketika

menegur siswanya menggunakan bahasa yang baik dan lembut” sebesar 79 persen

yang tergolong baik.

Tabel 16 Jawaban Responden terhadap Indikator Kompetensi Profesional


Skor Skor
Skor Skor
No Item Aktual
5 4 3 2 1 Aktual Ideal
(%)
1 Guru menyampaikan
materi dengan tegas
19 29 9 3 0 244 300 81
dan semangat saat
proses pembelajaran
2 Guru selalu
memberikan
kesempatan kepada
siswanya untuk 19 29 11 1 0 246 300 82
bertanya tentang apa
yang tidak dipahami
siswanya
3 Guru ketika
menegur siswanya
menggunakan 19 21 18 1 1 236 300 79
bahasa yang baik
dan lembut
Jumlah 57 79 38 5 1 726 900 80,67
Persentase (%) 31,7 43,9 21 2,8 0,6

Sumber: Hasil Olah Data Kuesioner

Adapun kesimpulan tanggapan responden tentang pengaruh kompetensi

guru dapat dilihat pada tabel 17.

Berdasarkan tabel 17 menunjukkan bahwa hasil persentase skor aktual

pengaruh kompetensi guru diperoleh persentase skor aktual rata-rata sebesar 81,82

% yang tergolong baik. Meskipun terdapat dua indikator dibawah rata-rata

persentase yaitu indikator kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional


67

dengan skor aktual 81,20% dan 80,67% pada kompetensi pedagogik guru masih

sulit untuk memfasilitasi siswa untuk berfikir kritis dan pada kompetensi

profesional kadang guru menegur siswa menggunakan nada yang tinggi pada saat

siswa susah diatur. Namun demikin kedua skor tersebut sudah tergolong dalam

kategori baik.

Tabel 17 Rekapitulasi Presentase Variabel Kompetensi Guru


Persentas
Skor Skor e Skor
No Indikator Keterangan
Aktual Ideal Aktual
(%)
1 Kompetensi Pedagogik 1.218 1500 81,20 Baik
2 Kompetensi Kepribadian 988 1200 82,33 Baik
3 Kompetensi Sosial 1.241 1500 83,73 Baik
4 Kompetensi Profesional 726 900 80,67 Baik
Jumlah 4.173 5.100 81,82 Baik
Sumber: Hasil Olah Data Kuesioner

b) Deskripsi Variebel Teknologi Informasi

Deskripsi data variabel teknologi informasi internet berdasarkan data yang

diperoleh dari tiga indikator variabel teknologi informasi internet yaitu: 1)

Intensitas Penggunaan Internet, 2) Kemanfaatan, 3) Efektivitas. Berikut hasil

penyajian datanya:

1. Intensitas Penggunaan Internet

Indikator intensitas penggunaan internet terdiri dari empat item pernyataan

yaitu: a) Saya memanfaatkan internet sebagai sumber referensi untuk semua mata

pelajaran, b) Saya tidak pernah bosan menggunakan jaringan internet untuk

keperluan belajar, c) Saya tergolong siswa yang rajin mengakses internet untuk

kebutuhan belajar, d) Setiap hari saya selalu mengakses internet baik disekolah
68

maupun diluar sekolah untuk mencari materi pelajaran. Hasil jawaban responden

terhadap item pernyataan disajikan dalam tabel 18.

Tabel 18 Jawaban Responden terhadap Indikator Intensitas Penggunaan Internet


Skor Skor
Skor Skor
No Item Aktual
5 4 3 2 1 Aktual Ideal
(%)
1 Saya Memanfaatkan
internet sebagai
sumber referensi 31 23 6 0 0 265 300 88,3
untuk semua mata
pelajaran
2 Saya tidak pernah
bosan menggunakan
jaringan internet 33 16 11 0 0 262 300 87
untuk keperluan
belajar
3 Saya tergolong siswa
yang rajin mengakses
24 28 8 0 0 256 300 85
internet untuk
kebutuhan belajar
4 Setiap hari saya
selalu mengakses
internet baik
disekolah maupun 30 22 8 0 0 262 300 87
diluar sekolah untuk
mencari materi
pelajaran
Jumlah 118 89 33 0 0 1.045 1.200 87,08
Persentase (%) 49,2 37,1 13,7 0 0

Sumber: Hasil Olah Data Kuesioner

Berdasarkan tabel 18 menunjukkan bahwa item pernyataan yang paling

tinggi tingkat persentasenya yaitu item “saya memanfaatkan internet sebagai

sumber referensi untuk semua mata pelajaran” sebesar 88,3 persen. Adapun

persentase skor aktual rata-rata masing-masing item pernyataan sebesar 87,08

persen dan tergolong sangat baik. Sedangkan item pernyataan yang paling rendah

tingkat persentasenya yaitu item pernyataan “saya tergolong siswa yang rajin
69

mengakses internet untuk kebutuhan belajar” sebesar 85 persen yang disebabkan

karena masih ada siswa yang lebih senang mencari hiburan daripada kebutuhan

belajarnya di internet. Hal itu sejalan dengan teori Arif (2017:11) yang

mengatakan bahwa “siswa cenderung menggunakan internet untuk mencari

sumber informasi, hiburan, materi pelajaran, atau lainnya”.

2. Kemanfaatan

Indikator kemanfaatan terdiri dari empat item pernyataan yaitu, a) Internet

merupakan salah satu sarana penunjang agar saya mendapatkan pengetahuan

yang lebih banyak, b) Internet memberikan saya kemudahan, terutama

kemudahan dalam mencari materi-materi pelajaran, c) Saya menggunakan

internet untuk sharing dengan teman tentang materi pelajaran, d) Internet

memberikan akses yang memudahkan saya dalam belajar, karena internet dapat

diakses kapan saja dan dimana saja. Hasil jawaban responden terhadap item

pernyataan disajikan dalam tabel 19.

Berdasarkan tabel 19 menunjukkan bahwa item pernyataan yang paling

tinggi tingkat persentasenya yaitu item “internet merupakan salah satu sarana

penunjang agar saya mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak” sebesar 91

persen. Adapun persentase skor aktual rata-rata masing-masing item pernyataan

sebesar 89,50 persen dan tergolong sangat baik. Sedangkan item pernyataan

yang paling rendah tingkat persentasenya yaitu item pernyataan “Internet

memberikan saya kemudahan, terutama kemudahan dalam mencari materi-

materi pelajaran” sebesar 87 persen yang disebabkan karena masih ada siswa

yang ragu-ragu dan tidak setuju bahwa internet dapat memberikan kemudahan
70

dalam mencari materi pelajaran. Hal itu sejalan dengan pendapat arif (2017:11)

yang mengatakan bahwa “masalah dalam penggunaan internet yaitu siswa

menggunakan internet tidak untuk menunjang pembelajaran disekolah”,

Tabel 19 Jawaban Responden terhadap Indikator Kemanfaatan


Skor Skor
Skor Skor
No Item Aktual
5 4 3 2 1 Aktual Ideal
(%)
1 Internet merupakan
salah satu sarana
penunjang agar saya
37 19 4 0 0 273 300 91
mendapatkan
pengetahuan yang
lebih banyak
2 Internet memberikan
saya kemudahan,
terutama kemudahan
34 16 8 2 0 262 300 87
dalam mencari
materi-materi
pelajaran
3 Saya menggunakan
internet untuk
sharing dengan 36 18 6 0 0 270 300 90
teman tentang materi
pelajaran
4 Internet memberikan
akses yang
memudahkan saya
dalam belajar, karena 38 13 9 0 0 269 300 90
internet dapat diakses
kapan saja dan
dimana saja
Jumlah 145 66 27 2 0 1.074 1.200 89,50
Persentase (%) 60,5 27,5 11,2 0,8 0

Sumber: Hasil Olah Data Kuesioner

3. Efektivitas

Indikator efektivitas terdiri dari empat item pernyataan yaitu: a) Saya

menggunakan internet untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam


71

mendukung kegiatan belajar disekolah, b) Dengan adanya media internet saya

tidak pernah malas-malasan mengerjakan tugas dari guru, c) Dengan adanya

media internet saya sudah tidak pernah kesulitan dalam mengerjakan tugas, d)

Mengerjakan pekerjaan rumah (Pr) melalui internet akan memperoleh materi lebih

banyak. Hasil jawaban responden terhadap item pernyataan disajikan dalam tabel

20.

Berdasarkan tabel 20 menunjukkan bahwa item pernyataan yang paling

tinggi tingakat persentasenya yaitu item “Saya menggunakan internet untuk

meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam mendukung kegiatan belajar

disekolah” dan “Dengan adanya media internet saya tidak pernah malas-malasan

mengerjakan tugas dari guru” yang sama-sama memperoleh persentase sebesar 89

persen. Adapun persentase skor aktual rata-rata masing-masing item pernyataan

sebesar 88,25 persen dan tergolong sangat baik. Sedangkan item pernyataan yang

paling rendah tingkat persentasenya yaitu item “Dengan adanya media internet

saya sudah tidak pernah kesulitan dalam mengerjakan tugas” sebesar 87 persen

yang disebabkan masih ada siswa yang malas mengerjakan tugas menggunakan

media internet karena mereka lebih senang mencari dan membaca berita atau

hiburan. Hal ini sejalan dengan teori arif (2017:12) yang mengatakan bahwa

“masalah dalam penggunaan internet yaitu saat siswa menggunakan internet

mereka mencari informasi yang tidak penting dan melupakan tugas mereka”.
72

Tabel 20 Jawaban Responden terhadap Indikator Efektivitas


Skor Skor
N Skor Skor
Item Aktual
o 5 4 3 2 1 Aktual Ideal
(%)

1 Saya menggunakan
internet untuk
meningkatkan
wawasan dan 33 21 5 1 0 266 300 89
pengetahuan dalam
mendukung kegiatan
belajar disekolah

2 Dengan adanya media


internet saya tidak
pernah malas-malasan 32 23 4 1 0 266 300 89
mengerjakan tugas dari
guru

3 Dengan adanya media


internet saya sudah
tidak pernah kesulitan 32 19 8 1 0 262 300 87
dalam mengerjakan
tugas

4 Mengerjakan pekerjaan
rumah (Pr) melalui
internet akan 32 21 7 0 0 265 300 88
memperoleh materi
lebih banyak

Jumlah 129 84 24 3 0 1.059 1.200 88,25

Persentase (%) 53,7 35 10 1,3 0

Sumber: Hasil Olah Data Kuesioner

Adapun kesimpulan tanggapan responden tentang penggunaan teknologi

informasi internet dapat dilihat pada tabel 21.

Tabel 21 Rekapitulasi Presentase Variabel Teknologi Informasi Internet


Skor
Skor Skor
No Keterangan Aktual Keterangan
Aktual Ideal
(%)

1. Intensitas penggunaan internet 1.045 1.200 87,08 Sangat Baik

2. Kemanfaatan 1.074 1.200 89,50 Sangat Baik

3. Efektivtas 1.059 1.200 88,25 Sangat Baik

Jumlah 3.178 3.600 88,00 Sangat Baik

Sumber: Hasil Olah Data Kuesioner


73

Berdasarkan tabel 21 menunjukkan bahwa hasil persentase skor aktual

penggunaan media internet diperoleh persentase skor aktual rata-rata sebesar 88%

yang tergolong sangat baik. Meskipun terdapat satu indikator dibawah rata-rata

persentase yaitu indikator intensitas penggunaan internet dengan skor aktual

87.08% karena masih ada siswa yang jarang menggunakan internet untuk

kebutuhan pembelajarannya. Namun demikin skor tersebut sudah tergolong dalam

kategori sangat baik.

c) Deskripsi Variabel Prestasi Belajar

Data yang diajukan dalam variabel prestasi belajar adalah data yang

diperoleh dari nilai rapor semester ganjil pada enam mata pelajaran yang terdapat

pada paket keahlian akuntansi siswa kelas X1 program keahlian akuntansi SMK

Negeri 1 Makassar tahun ajaran 2022/2023 yang berjumlah 60 siswa sebagai

sampel dalam penelitian ini. Untuk memudahkan pengklasifikasian prestasi

belajar paket keahlian siswa SMK Negeri 1 Makassar digunakan interval predikat

yang dapat dilihat pada tabel 22 dibawah ini.

Tabel 22 Interval Predikat berdasarkan KKM


KKM Interval Nilai Predikat
90<A<100 A Sangat Baik
75 80<B<90 B Baik
75<C<80 C Cukup
<75 D Kurang

Sumber: Ketua Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Makassar

Berdasarkan data prestasi belajar pada 60 siswa yang diperoleh dari ketua

jurusan akuntansi dengan tiga indikator yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik
74

terlampir pada lampiran 8. Maka dapat dilihat interval predikat setiap indikator

yaitu sebagai berikut:

1) Kognitif

Indikator kognitif terkait prestasi belajar intelektual mencakup enam aspek

yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Adapun nilai ranah kognitif siswa ditunjukkan pada tabel 23 berikut.

Tabel 23 Nilai Ranah Kognitif Siswa


Interval Nilai Predikat Frekuensi Presentase (%)
90<A<100 Sangat Baik 9 15
80<B<90 Baik 41 68,3
75<C<80 Cukup Baik 10 16,7
<75 Kurang 0 0
Jumlah 60 100

Sumber: Ketua Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Makassar

Berdasarkan Tabel 23 diperoleh presentase tertinggi berada pada interval

nilai 80<B<90 yaitu sebesar 68,3% yang tergolong baik sedangkan untuk

presentase terendah berada pada interval nilai 90<A<100 sebesar 15% yang

tergolong sangat baik dan untuk interval nilai <75 sama dengan 0 yang artinya

tidak ada siswa yang memperoleh nilai dengan predikat kurang. Hal ini

menunjukkan bahwa, dalam ranah kognitif para siswa sangat memperhatikan

nilai-nilai yang diperolehnya sehingga sebgian besar siswa memperoleh nilai

kognitif yang tergolong baik.


75

2) Afektif

Indikator afektif terkait dengan sikap siswa yang terdiri dari aspek

penerimaan, reaksi dan penilaian. Adapun nilai ranah afektif siswa ditunjukkan

pada tabel 24 berikut.

Tabel 24 Nilai Ranah Afektif Siswa


Interval Nilai Predikat Frekuensi Presentase (%)
90<A<100 Sangat Baik 2 3,3
80<B<90 Baik 45 75
75<C<80 Cukup Baik 13 21,7
<75 Kurang 0 0
Jumlah 60 100

Sumber: Ketua Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Makassar

Berdasarkan Tabel 24 diperoleh presentase tertinggi berada pada interval

nilai 80<B<90 yaitu sebesar 75% yang tergolong baik sedangkan presentase

terendah berada pada interval 90<A<100 sebesar 3,3% yang tergolong sangat baik

dan untuk interval <75 sama dengan 0 yang artinya tidak ada siswa yang

memperoleh nilai dengan predikat kurang. Hal ini menunjukkan bahwa dalam

ranah afektif seluruh siswa memilki sikap yang baik pada saat proses belajar

mengajar berlangsung.

3) Psikomotorik

Indikator psikomotorik berkaitan dengan keterampilan siswa dan

kemampuan bertindak individu. Adapun nilai ranah psikomotorik siswa

ditunjukkan pada tabel 25 berikut.


76

Tabel 25 Nilai Ranah Psikomotorik Siswa


Interval Nilai Predikat Frekuensi Presentase (%)
90<A<100 Sangat Baik 4 6,7
80<B<90 Baik 45 75
75<C<80 Cukup Baik 11 18,3
<75 Kurang 0 0
Jumlah 60 100

Sumber: Ketua Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Makassar

Berdasarkan Tabel 25 diperoleh presentase tertinggi berada pada interval

nilai 80<B<90 yaitu sebesar 75% yang tergolong baik sedangkan presentase

terendah berada pada interval nilai 90<A<100 sebesar 6,7% yang tergolong sangat

baik dan untuk interval <75 sama dengan 0 yang artinya tidak ada siswa yang

memperoleh nilai dengan predikat kurang. Hal ini menunjukkan bahwa dalam

ranah psikomotorik sebagian besar bahkan hampir seluruh siswa telah mengasah

keterampilan yang dimilikinya sehingga siswa memiliki keteampilan yang baik.

Berikut pengklasifikasian nilai rapor semester ganjil siswa SMK Negeri 1

Makassar tahun ajaran 2022/2023 dapat dilihat pada tabel 26 berikut:

Tabel 26 Pengklasifikasian Nilai Raport Semester Ganjil Siswa Kelas XI Program


Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Makassar Tahun Ajaran 2022/2023
Interval Nilai Predikat Frekuensi Presentase(%)
90<A<100 Sangat Baik 4 6,6
80<B<90 Baik 46 76,7
75<C<80 Cukup 10 16,7
<75 Kurang 0 0
Jumlah 60 100

Sumber: Ketua Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Makassar (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 26 frekuensi terbanyak berada pada interval nilai

80<B<90 yaitu sebesar 76,7% atau 46 siswa yang tergolong kedalam kategori
77

baik. Pada interval nilai 75<C<80 dengan presentase 16,7% atau siswa 10 orang

dengan kategori cukup, interval nilai 90<A<100 dengan presentase 6,6% atau

siswa 4 orang dengan kategori sangat baik dan untuk interval nilai <75 tidak

memiliki presentase karena tidak ada siswa yang memperoleh nilai dengan

predikat kurang.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

siswa akuntansi kelas XI SMK Negeri 1 Makassar tahun ajaran 2022/2023 rata-

rata baik dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan

Minimal yang telah ditentukan.

C. Analisis Data

1. Uji Instrumen

Untuk memperoleh gambaran besarnya pengaruh kompetensi guru dan

penggunaan teknologi informasi terhadap prestasi belajar siswa program keahlian

akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar digunakan isntrumen angket berupa daftar

pernyataan dan nilai raport sebagai teknik pengumpulan data. Hasil yang

diperoleh dari penyebaran angket pada 60 responden kemudian instrumen dalam

penelitian ini diuji menggunakan SPSS v.25 for windows.

a) Uji Validitas

Suatu instrumen dinyatakan valid apabila koefisien r tabel pada taraf

signifikan 1% atau 5%. Untuk mengetahui validitas pernyataan dilakukan dengan

membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = N-2. N =

60 responden, jadi df adalah 60 – 2 = 58, dengan taraf signifikansi 5% sehingga


78

diperoleh rtabel = 0,254. Jika rhitung > nilai rtabel maka indikator variabel dinyatakan

valid.

Hasil uji validitas terhadap variabel kompetensi guru (X 1) sebanyak 17

pernyataan disajikan dalam tabel 27 berikut:

Tabel 27 Hasil Uji Validitas Instrumen Kompetensi Guru


Validitas
Item pernyataan Kesimpulan
rhitung rtabel
1 0,390 0,254 Valid
2 0,366 0,254 Valid
3 0,283 0,254 Valid
4 0,510 0,254 Valid
5 0,406 0,254 Valid
6 0,431 0,254 Valid
7 0,485 0,254 Valid
8 0,441 0,254 Valid
9 0,394 0,254 Valid
10 0,592 0,254 Valid
11 0,459 0,254 Valid
12 0,394 0,254 Valid
13 0,300 0,254 Valid
14 0,294 0,254 Valid
15 0,637 0,254 Valid
16 0,611 0,254 Valid
17 0,496 0,254 Valid

Sumber: Hasil Olah Data dari SPSS Versi 25.00 for windows

Berdasarkan Tabel 27 menunjukkan bahwa semua pernyataan yang

diajukan untuk variabel kompetensi guru (X1) memenuhi standar validasi untuk

penelitian yaitu rhitung > rtabel yang mana dalam penelitian ini nilai r hitung yaitu sebesar

0,283 sampai dengan 0,637. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai r hitung > rtabel yaitu
79

sebesar 0,254. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh item

pernyataan dinyatakan valid.

Hasil uji validitas terhadap variabel teknologi informasi internet (X 2)

sebanyak 12 pernyataan disajikan dalam tabel 28 berikut:

Tabel 28 Hasil Uji Validitas Instrumen Teknologi Informasi


Validitas
Item pernyataan Kesimpulan
rhitung rtabel
1 0,506 0,254 Valid
2 0,562 0,254 Valid
3 0,341 0,254 Valid
4 0,393 0,254 Valid
5 0,389 0,254 Valid
6 0,556 0,254 Valid
7 0,329 0,254 Valid
8 0,644 0,254 Valid
9 0,479 0,254 Valid
10 0,478 0,254 Valid
11 0,659 0,254 Valid
12 0,588 0,254 Valid

Sumber: Hasil Olah Data dari SPPS Versi 25.00 for windows

Berdasarkan Tabel 28 menunjukkan bahwa semua pernyataan yang

diajukan untuk variabel teknologi informasi (X2) memenuhi standar validasi

untuk penelitian dengan nilai rhitung sebesar 0,329 sampai dengan 0,659. Hasil ini

menunjukkan bahwa nilai rhitung > rtabel yaitu sebesar 0,254. Dengan demikian maka

dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan dinyatakan valid.


80

b) Uji Realibilitas

Suatu instrumen penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai Cronbanch’s

Alpha > 0,60. Pengujian realibilitas dalam penelitian dilakukan dengan teknik

Cronbanch’s Alpha, dengan jumlah sampel variabel X1, X2 dan Y yaitu 60

responden. Perhitungan nilai koefisien realibilitas untuk instrumen penelitian yang

menggunakan SPSS v.25.00 for windows diperoleh hasil uji instrumen dalam tabel

29 sebagai berikut.

Tabel 29 Hasil Uji Realibilitas Instrumen


Variabel Croanbach’s Alpha Keterangan
Kompetensi Guru 0,741 Reliabel
Teknologi Informasi 0,725 Reliabel

Sumber: Hasil Olah Data dari SPSS Versi 25.00 for windows

Berdasarkan tabel 29, hasil uji realibilitas instrumen penelitian,

menunjukkan kedua variabel yaitu kompetensi guru dan teknologi informasi siswa

menghasilkan Croanbach’s Alpha masing-masing 0,741 dan 0,725 yang artinya

kedua variabel tersebut Croanbach’s Alpha > 0,60. Maka dapat disimpulkan

instrumen tersebut dinyatakan reliabel.

Tabel 30 Hasil Uji Instrumen


Validitas Realibilitas
Variabel Croanbach’s
Rhitung Rtabel Ket Standar Ket
Alpha
Kompetensi 0,283 – 0,254 Valid 0,741 0,60 Reliabel
Guru 0,637
Teknologi 0,329 – 0,254 Valid 0,725 0,60 Reliabel
Informasi 0,659

Sumber: Hasil Olah Data dari SPSS Versi 25.00 for windows

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 30 kesimpulan uji validitas

dan realibilitas variabel menunjukan bahwa untuk instrumen kompetensi guru


81

mempunyai nilai rhitung 0,283 sampai dengan 0,637 lebih besar dari r tabel sehingga

dinyatakan valid, untuk uji reliabel nilai croanbach’s alpha sebesar 0,741 lebih

besar dari 0,60, sehingga dinyatakan reliabel dan untuk instrumen teknologi

informasi mempunyai nilai rhitung 0,329 sampai dengan 0,659 lebih besar dari r tabel

sehingga dinyatakan valid, untuk uji reliabel nilai croanbach’s alpha sebesar

0,725 lebih besar dari 0,60, sehingga dinyatakan reliabel. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa instrumen kedua variabel dalam penelitian ini layak

digunakan.

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian regresi linear berganda terhadap hipotesis

penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian asumsi klasik atau

persyaratan statistik atas data yang harus dipenuhi analisis regresi linear berganda.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan uji grafik P-Plot dengan melihat sebaran data

(titk) pada sumbu diagonalnya, yakni data dikatakan berdistribusi normal apabila

titik-titik mendekati atau rapat pada garis diagonalnya. Sebaliknya, data dikatakan

tidak berdistribusi normal apabila titik-titik menyebar jauh pada garis

diagonalnya. Hasil uji normalitas dengan uji grafik P-Plots tersaji dalam gambar 3

berikut.
82

Gambar 3 Uji Normalitas dengan menggunakan Scatter Plot

Berdasarkan gambar 3 diatas, hasil uji normalitas dengan menggunakan uji grafik

P-Plots menunjukkan bahwa titik-titik ada yang mendekati bahkan rapat namun ada juga

yang agak jauh namun tidak terlalu jauh sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang

dianalisis terdistribusi secara normal.

b) Uji Heteroskedastisitas

Salah satu cara mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas itu dengan melihat

grafik plot, adapun untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dengan cara melihat

grafik, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola yang teratur

(bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka telah terjadi gelombang

heteroskedastisitas dan jika ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji

heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4 berikut.


83

Gambar 4 Uji Heteroskedastisitas dengan Menggunakan Scatterplot

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari gambar 4, menunjukkan bahwa

tidak terdapat pola tertentu serta titik menyebar diatas dan dibawah angka nol dan

sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala

heteroskedastisitas pada penelitian ini.

c) Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent.

Untuk mendeteksi adanya multikolonieritas adalah dengan menggunakan nilai

Variance Inflation Factor (VIF). Jika Variance Inflation Factor lebih kecil dari

10, maka dalam model tidak terdapat multikolonieritas. Hasil uji multikolonieritas

dapat dilihat pada tabel 31 berikut.


84

Tabel 31 Hasil Uji Multikolonieritas


Coefficientsa
Collinearity Statistic
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Kompetensi Guru ,462 2,164
Teknologi Informasi ,462 2,164

a. Dependen Variabel : Prestasi Belajar


Sumber : Hasil Olah Data dari SPSS Versi 25.00 for windows

Berdasarkan Tabel 31, menunjukkan bahwa nilai Variance Inflation

Factor (VIF) untuk variabel kompetensi guru dan teknologi informasi sebesar

2,164. Kedua variabel ini lebih kecil dari 10, yang berati tidak terjadi

multikolonieritas terhadap data yang diuji.

d) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

ada problem autokorelasi. Dalam penelitian ini, untuk menguji ada tidaknya gejala

autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson test. Hasil uji autokorelasi pada

penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 32 berikut.

Tabel 32 Hasil Uji Autokorelasi


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
a
1 ,832 ,693 ,682 1,997 2,107
a. Predictors: (Constant), Teknologi Informasi, Kompetensi Guru
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Sumber : Hasil Olah Data dari SPSS Versi 25.00 for windows
85

Berdasarkan tabel 32, menunjukkan nilai statistic Durbin-Watsons (d)

sebesar 2,107. Nilai batas bawah (dl) dan nilai batas atas (du) dengan α = 5% pada

n = 60 dan k = 3 yaitu dl sebesar 1,479 dan du sebesar 1,688. Nilai Durbin-

Watson hitung ini terletak di daerah antara nilai du < d < 4 – du atau 1,688 <

2,107 < 4 – 1,688 yang artinya tidak terdapat autokorelasi positif. Dengan

demikian, dalam model regresi ini tidak terjadi autokorelasi.

Berdasarkan tabel 33, terlihat bahwa untuk uji normalitas menunjukkan

titik-titik mendekati atau rapat pada garis diagonalnya, sehingga dapat

disimpulkan bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. Untuk uji

heteroskedastisitas menunjukkan bahwa tidak terdapat pola tertentu serta titik-titik

menyebar di atas dan dibawah angka nol dan sumbu Y, sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada penelitian ini.

Uji multikolonieritas menunjukkan nilai Variance Inflation Factor (VIF) untuk

variabel kompetensi guru dan teknologi informasi dengan nilai masing-masing

sebesar 2,164. Hasil kedua variabel lebih kecil dari 10, maka artinya tidak terjadi

multikolonieritas terhadap data yang diuji. Dan untuk uji autokorelasi

menunjukkan nilai statistika Durbin-Watson (d) sebesar 2,107. Nilai batas bawah

(dl) dan nilai batas atas (du) dengan α – 5% pada n = 60 dan k = 3 yaitu dl sebesar

1,479 dan du sebesar 1,688. Nilai Durbin-Watson hitung ini terletak di daerah

antara nilai du < d < 4 – du atau 1,688 < 2,107 < 4 – 1,688 yang artinya tidak

terdapat autokorelasi positif. Dengan demikian, dalam model regresi ini tidak

terjadi autokorelasi.
86

Kesimpulan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji

heteroskedastisitas, uji multikolonieritas, dan uji autokorelasi disajikan dalam

tabel 33 berikut.

Tabel 33 Hasil Uji Asumsi Klasik


Hasil Uji
Uji Asumsi Klasik Kriteria Pengujian Kesimpulan
Instrumen
Uji Normalitas Titik-titik Titik-titik Data Terdistribusi
mendekati garis mendekati garis Normal
atau rapat pada atau rapat pada
garis diagonalnya garis diagonalya
Uji Jika ada pola Tidak terdapat Tidak terjadi
Heteroskedastisitas tertentu maka telah pola tertentu heteroskedastisitas
terjadi
heteroskedastisitas
Uji Nilai Variance X1 = 2,164 < 10 Seluruh Variabel
Multikolonieritas Inflation Factor Tidak Terjadi
(VIF) <10 X2 = 2,164 < 10 Multikolonieritas
Uji Autokorelasi Nilai du < d < 4-du 1,688 < 2,107 < 4 Tidak Terjadi
- 1,688 Autokorelasi

Sumber : Hasil Olah Data dari SPSS Versi 25.00 for windows

3. Uji Hipotesis

a) Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependen) baik secara bersama-

sama (simultan) maupun secara parsial. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh antara kompetensi guru (X1) dan penggunaan teknologi

informasi (X2) terhadap prestasi belajar (Y). Ringkasan hasil analisis regresi linier

berganda dapat dilihat pada tabel 34 berikut.


87

Tabel 34 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda


Coefficienta

Unstandardized Standardized Collinearity


T Sig
Coefficient Coefficient Statistic
Model B Std. Beta Tolerance VIF
Error

1 (Constant) 41,380 3,867 10,700 ,000


Kompetensi Guru ,196 ,080 ,265 2,453 ,017 ,462 2,164
Teknologi ,521 ,091 ,618 5,728 ,000 ,462 2,164
Informasi

a. Dependent Variabel : Prestasi Belajar


Sumber : Hasil Olah Data dari SPSS Versi 25.00 for windows

Berdasarkan tabel 34, menunjukkan bahwa model persamaan regresi

linear berganda yaitu:

Y = a + b1X1 + b2X2

Y = 41,380 + 0,196 X1 + 0,521 X2

Penjelasan persamaan regresi tersebut sebagai berikut:

1. Konstanta = 41,380 ini menunjukkan bahwa jika variabel kompetensi guru

dan teknologi informasi dianggap sama dengan nol, maka variabel prestasi

belajar sebesar 41,380

2. Koefisien Kompetensi Guru (b1X1) = 0,196 pada penelitian ini dapat diartikan

bahwa variabel kompetensi guru (X 1) berpengaruh positif terhadap prestasi

belajar (Y). Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel kompetensi guru

mengalami kenaikan satu satuan, sementara variabel teknologi informasi

dianggap tetap maka akan menyebabkan kenaikan kompetensi guru sebesar

0,196.
88

3. Koefisien Teknologi Informasi (b2X2) = 0,521 pada penelitian ini dapat

diartikan bahwa variabel teknologi informasi (X 2) berpengaruh positif

terhadap prestasi belajar (Y). Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel

teknologi informasi mengalami kenaikan satu satuan, sementara variabel

kompetensi guru dianggap tetap maka akan menyebabkan kenaikan teknologi

informasi sebesar 0,392.

b) Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru dan

teknologi informasi terhadap prestasi belajar secara bersama-sama atau simultan.

Pengolahan data dilakukan menggunakan alat bantu SPSS v.25.00 windows dapat

dilihat pada tabel 35 berikut.

Tabel 35 Hasil Uji Simultan (Uji F)


ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 512,700 2 256,350 64,304 ,000b
Residual 227,233 57 3,987
Total 739,933 59
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
b. Predictors: (Constant), Teknologi Informasi, Kompetensi Guru
Sumber : Hasil Olah Data dari SPSS Versi 25.00 for windows

Berdasarkan tabel 35, diketahui bahwa taraf signifikansi pengujian

hipotesis yaitu, nilai taraf signifikansi 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan

bahwa hipotesis diterima atau dengan kata lain kompetensi guru dan teknologi

informasi secara simultan berpengaruh signifikansi terhadap prestasi belajar siswa

program keahlian akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar.

c) Koefisien Determinasi Ganda (R2)


89

Koefisien determinasi ganda ini digunakan untuk mengetahui besarnya

pengaruh lain kompetensi guru dan teknologi informasi terhadap prestasi belajar.

Berikut analisis koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 36 berikut:

Berdasarkan tabel 36, dari hasil analisis data diolah dengan menggunakan

SPSS v.25.00 for windows menunjukkan bahwa koefisien korelasi (R) sebesar

0,832. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru dan teknologi informasi

berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa program keahlian akuntansi di

SMK Negeri 1 Makassar. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,682. Untuk jumlah

variabel independent lebih dari 2, lebih baik menggunakan adjusted R Square,

sedangkan jumlah variabel bebas penelitian ini ada dua. Hal ini menunjukkan

bahwa kompetensi guru dan teknologi informasi berpengaruh sebesar 68,2%

terhadap prestasi belajar siswa program keahlian akuntansi di SMK Negeri 1

Makassar dan 31,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Tabel 36 Hasil Uji Analisis Koefisien Determinasi Ganda (R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 ,832a ,693 ,682 1,997 2,107
a. Predictors: (Constant), Teknologi Informasi, Kompetensi Guru
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Sumber : Hasil Olah Data dari SPSS Versi 25.00 for windows

Berdasarkan tabel 36, dari hasil analisis data diolah dengan menggunakan

SPSS v.25.00 for windows menunjukkan bahwa koefisien korelasi (R) sebesar

0,832. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru dan teknologi informasi

berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa program keahlian akuntansi di

SMK Negeri 1 Makassar. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,682. Untuk jumlah
90

variabel independent lebih dari 2, lebih baik menggunakan adjusted R Square,

sedangkan jumlah variabel bebas penelitian ini ada dua. Hal ini menunjukkan

bahwa kompetensi guru dan teknologi informasi berpengaruh sebesar 68,2%

terhadap prestasi belajar siswa program keahlian akuntansi di SMK Negeri 1

Makassar dan 31,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

d) Uji Parsial (Uji-t)

Untuk menguji dan mengetahui seberapa besar signifikan kompetensi guru

dan teknologi informasi terhadap prestasi belajar, maka dilakukan uji-t yang

diolah dengan menggunakan SPSS v.25.00 for windows. Adapun taraf signifikansi

pengujian hipotesis yaitu jika nilai signifikan < 0,05, maka terdapat pengaruh

yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan jika nilai taraf >

0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan

variabel terikat, berikut dapat dilihat hasil uji-t pada tabel 37 berikut.

Tabel 37 Hasil Uji Parsial (Uji-t)


Coefficienta

Unstandardized Standardized Collinearity


T Sig
Coefficient Coefficient Statistic
Model B Std. Beta Tolerance VIF
Error

1 (Constant) 41,380 3,867 10,700 ,000


Kompetensi ,196 ,080 ,265 2,453 ,017 ,462 2,164
Guru
Teknologi ,521 ,091 ,618 5,728 ,000 ,462 2,164
Informasi

b. Dependent Variabel : Prestasi Belajar


Sumber : Hasil Olah Data dari SPSS Versi 25.00 for windows

Berdasarkan tabel 37, dapat dilihat bahwa pada variabel kompetensi guru

diperoleh t sebesar 2,453 dengan nilai signifikan 0,017. Sedangkan pada variabel
91

teknologi informasi diperoleh t sebesar 5,728 dengan nilai signifikan 0,000.

Karena kedua variabel memiliki nilai signifikan yang lebih kecil dari alpha yaitu

0,05 maka hipotesis yang menyatakan kompetensi guru dan teknologi informasi

secara parsial signifikan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa program

keahlian akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar, diterima.

e) Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui:

1) Besarnya pengaruh kompetensi guru (X1) terhadap prestasi belajar (Y)

2) Besarnya pengaruh teknologi informasi (X2) terhadap prestasi belajar (Y)

Hasil analisis koefisien determinasi parsial yang diolah dengan

menggunakan SPSS v.25.00 for windows dapat dilihat pada tabel 38 dan 39

berikut.

Tabel 38 Nilai Koefisien Determinasi Pengaruh Kompetensi Guru (X 1) terhadap Prestasi


Belajar (Y)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 ,722a ,521 ,513 2,471 2,112
a. Predictors: (Constant), Kompetensi Guru
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Sumber : Hasil Olah Data dari SPSS Versi 25.00 for windows

Tabel 39 Nilai Koefisien Determinasi Pengaruh Teknologi Informasi (X 2) terhadap


Prestasi Belajar (Y)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 ,813a ,660 ,655 2,081 1,921
a. Predictors: (Constant), Teknologi Informasi
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Sumber : Hasil Olah Data dari SPSS Versi 25.00 for windows
92

Berdasarkan tabel 38, terlihat bahwa koefisien kompetensi guru (r2) =

0,521 atau 52,1%, hal ini berarti bahwa pengaruh kompetensi guru terhadap

prestasi belajar siswa adalah sebesar 52,1%, sedangkan 47,9% dipengaruhi oleh

faktor lain. Sedangkan pada tabel 39, terlihat bahwa koefisien teknologi informasi

(r2) = 0,660 atau 66%, hal ini berarti bahwa pengaruh teknologi informasi

terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 66% sedangkan 34% dipengaruhi

oleh faktor lain yang tidak diteliti.

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Pengaruh Kompetensi Guru (X1) dan Teknologi Informasi (X2)


terhadap Prestasi Belajar (Y)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil

kompetensi guru dan teknologi informasi secara simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap prestasi belajar siswa program keahlian akuntansi di SMK

Negeri 1 Makassar dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil pengujian regresi

ganda menunjukkan bahwa koefisien determinasi (R 2) sebesar 0,682 atau 68,2%.

Nilai koefisien determinasi tersebut menunjukkan besarnya sumbangan dari kedua

variabel bebas terhadap variabel terikat. Sumbangan tersebut berarti kompetensi

guru dan teknologi informasi mempengaruhi 68,2% prestasi belajar sedangkan

sisanya sebesar 31,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

Artinya, kompetensi guru dan teknologi informasi berpengaruh penting

terhadap prestasi belajar siswa program keahlian akuntansi di SMK Negeri 1

Makassar. Kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam

menggunakan keterampilan, daya, dan pengetahuannya yang diwujudkan dalam


93

tindakan yang rasional untuk mencapai target sebagai pendidik dan mewujudkan

kinerjanya secara tepat dan efektif yang mencakup kompetensi pedagogik yang

berkaitan dengan kemampuan mengelola pembelajaran, kompetensi kepribadian

yang berkaitan dengan sikap dan kepribadian, kompetensi sosial yang berkaitan

dengan kemampuan penguasaan materi dan kompetensi profesional yang

berkaitan dengan kemampuan bergaul dan berkomunikasi yang diperoleh melalui

pendidikan profesi, oleh karena itu kompetensi guru berperan penting dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa. Teknologi informasi yang semakin

berkembang pesat terutama internet merupakan media pembelajaran yang dapat

digunakan sebagai akases media belajar yang paling efektif dan efisien jika

digunakan dengan baik dan benar, penggunaan media internet dalam

pembelajaran mencakup Intensitas penggunaan internet, kemanfaatan, dan

efektivitas penggunaan media internet yang dapat menunjuang proses

pembelajaran dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Pengaruh Kompetensi Guru (X1) secara parsial terhadap Prestasi

Belajar(Y)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil

signifikansi 0,017 < 0,05 maka berarti hipotesis diterima. Berarti kompetensi guru

secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa

program keahlian akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Kholid Umar (2019) yang menyimpulkan bahwa

terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi guru terhadap

prestasi belajar siswa di SMP Negeri 4 Padangsidimpuan yang ditunjukkan


94

dengan nilai thitung sebesar 6,057 lebih besar dari rtabel sebesar 2,00247 (6,057 >

2,00247) dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Dari hasil diatas, diketahui bahwa

kompetensi guru siswa kelas XI program keahlian akuntansi di SMK Negeri 1

Makassar termasuk dalam kategori baik.

Guru memiliki peran penting untuk mengubah perilaku dan pemikiran

peserta didik ke arah pencapaian tujuan pendidikan. Menurut Inayah, Martono dan

Sawiji (2013) guru harus ditinjau kesiapan penyelenggaraan pembelajaran dan

kompetensi dalam menyelenggarakan pembelajaran. Sebab kompetensi yang

dimiliki oleh seorang guru menjadi faktor penting dalam pencapaian prestasi

belajar siswa (Utomo, Suwachid, & Suharno :2012). Dengan kata lain prestasi

belajar siswa adalah cerminan keberhasilan seorang guru dalam mengajar dan

mendidik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ria Puspita

Andrianto (2018) hasil penelitian teresebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan signifikan antara kompetensi guru dan prestasi belajar siswa kelas XI

IPS di SMA kristen petra 3 Surabaya yang dibuktikan dengan nilai t hitung sebesar

6,166 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 pada taraf signifikansi 5%.

3. Pengaruh Teknologi Informasi (X2) secara parsial terhadap Prestasi

Belajar (Y)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil

signifikansi 0,000 < 0,05 maka hipotesis diterima. Berarti teknologi informasi

secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa

program keahlian akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Wilmayanti (2021) hasil penelitian tersebut


95

menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara teknologi informasi

internet dan prestasi belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 6 Palopo yang

dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 1,445 lebih besar dari ttabel yaitu 0,2441

(1,445 >0,2441) dengan taraf signifikansi sebesar 5% . Dari hasil tersebut

dikatehui bahwa penggunaan teknologi informasi internet pada siswa kelas XI

program keahlian akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar masuk dalam kategori

baik.

Internet memiliki dampak positif maupun negative terhadap prestasi

belajar peserta didik. Dengan adanya internet, siswa akan lebih mudah dalam

memahami pelajaran karena disamping adanya arahan dari guru, siswa juga dapat

belajar melalui internet. Pemanfaatan teknologi informasi internet melalui

smartphone bagi siswa merupakan hal penting sebagai penunjang pembalajara.

Hal itu dikarenakan dengan Smartphone memungkinkan para siswa untuk

mengakses dimana/kapan saja untuk bahan belajarnya, serta guru dan siswa dapat

berkomunikasi dan berinteraksi melalui media internet. Sehingga dengan

penggunaan teknologi informasi internet dapat menciptakan lingkungan belajar

yang lebih aktif dan berrkelanjutan memfasilitasi pembangunan komunitas belajar

dan meningkatkan motivasi serta prestasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Arief Mari Aditia,dkk (2017) hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara penggunaan

internet sebagai media belajar dengan prestasi belajar mahasiswa jurusan

administrasi niaga politeknik negeri jakarta yang dibuktikan dengan nilai t hitung
96

sebesar 5,788 > 1,666 dengan signifikansi 0,001 < 0,05 pada taraf signifikansi

5%.

4. Variabel yang Dominan Mempengaruhi Prestasi Belajar (Y)

Hasil analisis data dengan menggunakan bantuan program aplikasi SPSS

v.25.00 for windows yang diperoleh hasil koefisien kompetensi guru (r2) = 0,521

atau 52,1% dan hasil koefisien teknologi informasi (r 2) = 0,660 atau 66%.

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui teknologi informasi memberikan

pengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,660 atau 66%.

Dengan demikian teknologi informasi lebih dominan mempengaruhi prestasi

belajar.
97
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diuraikan pada bab

sebelumnya mengenai pengaruh kompetensi guru dan penggunan teknologi

informasi terhadap prestasi belajar siswa kelas XI program keahlian akuntansi di

SMK Negeri 1 Makassar, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa:

a. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, variabel kompetensi guru siswa kelas XI

program keahlian akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar memperoleh

persentase rata-rata sebesar 81,82% yang tergolong baik. Meskipun demikian

masih terdapat indikator yang berada dibawah rata-rata persentase skor aktual

yaitu indikator kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Namun

kedua indikator tersebut masih tergolong dalam kategori baik.

b. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, variabel teknologi informasi siswa kelas

XI program keahlian akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar memperoleh

persentase rata-rata sebesar 88,00% yang tergolong kategori sangat baik.

Meskipun demikian masih terdapat satu indikator yang berada dibawah rata-

rata persentase skor aktual yaitu indikator intensitas penggunaan internet.

Namun indikator tersebut masih tergolong dalam kategori sangat baik.

c. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, prestasi belajar siswa kelas XI program

keahlian akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar terbanyak berada dalam

kategori baik, meskipun demikian terdapat beberapa siswa yang tergolong

98
99

dalam kategori sangat baik dan cukup dan tidak ada siswa yang tergolong

dalam kategori kurang.

d. Kompetensi guru dan teknologi informasi secara simultan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas X1 program keahlian

akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar.

e. Kompetensi guru dan teknologi informasi secara parsial berpengaruh positif

dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas XI program keahlian

akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar.

f. Teknologi informasi memberi pengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar

siswa kelas XI program keahlian akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka

dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

a. Bagi institusi atau guru

Memberikan perhatian terhadap guru agar lebih meningkatkan kompetensinya

dan lebih memperhatikan siswa dalam penggunaan media internet sehingga

manfaat yang diperoleh siswa sangat baik, baik untuk kegiatan maupun

prestasi belajarnya.

b. Bagi para siswa hendaknya lebih membiasakan diri untuk berfikir kritis saat

proses pembelajaran berlangsung, jangan terlalu sering mengandalkan media

internet.
DAFTAR PUSTAKA

Adimihardja. (2016). Metode Penelitian Sosial. Bogor: Rosda.

Anugrah, A. N. (2021). Pengaruh Penggunaan Media Internet terhadap Motivasi


Belajar Siswa Program Keahlian Akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar.
Skripsi Program Sarjana. Makassar: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Makassar. (tidak diterbitkan).

Anwar, M. (2018). Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Prenada Media Grup.

Arif, M. A. (2017). Pengaruh Penggunaan Internet Sebagai Media Belajar


Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Jakarta. Jurnal: Politeknik Negeri Jakarata.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

__________ (2018). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta. 2018.

Asmani, J. M. (2010). Tips Menjadi Guru Inspiratif dan Inovatif. Yogyakarta:


Diva Press.

Baedowi, A. (2015). Manajemen Sekolah Efektif. Jakarta: PT Pustaka Alvabet.

Buchari, A. (2008). Guru Profesional Menguasai Motode dan Terampil


Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ghozali, I. (2011). “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Indarti, Prayitno, W., & Tarmoko, A, H. (2015). Modul Guru Pembelajaran


Pemanfaatan Internet Untuk Pembelajaran (Dasar). Yogyakarta:
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Kholid, U. (2019). Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Siswa


terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Padangsidimpuan. Jurnal
PeTeKa, 2(2), 72-76.
http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/ptk/article/download/1254/766

100
101

Kunandar. (2007). Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

Marwansyah. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Mudlofir, Ali. (2014). Pendidik Profesional. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Muhibbin, S. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

__________ (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya Offset

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.


Bandung: Alfabet.

Narimawati. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, teori dan


aplikasi. Bandung: Agung Media.

Oemar, H. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Oetomo, B. S. D. (2002). e-Education. Konsep, Teknologi dan Aplikasi Internet


Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

___________________________ (2002). Perancangan dan Pengembangan


Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Ramadaniyati. (2018). Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi terhadap


Prestasi Belajar Siswa di SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin. Skripsi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Antasari
Banjarmasin. Banjarmasin: http://idr.uin-antasari.ac.id/id/eprint/10148

Rusman, D. K & Riyana. (2015). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan


Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Rosyid M. Z., Mustajab, & Abdullah A. R. (2019). Prestasi Belajar. Malang:


Literasi Nusantara.

Sagala, S. (2010). Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung:


Alfabeta.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
102

Sarimaya, F. (2009). Sertifikasi Guru: Apa dan Bagaimana?. Bandung: CV.


Yrama Widya.

Sia, T. (2001). Hubungan Antara IQ, EQ dan QA dengan Prestasi Studi Siswa
SMU. Jurnal Anima Vol.17 No.1.

Siregar, S. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka


Cipta.

_______ (2015). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Cetakan


Keenam. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta, CV.

________ (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.


Bandung:Alfabeta.

Suprihatiningrum, J. (2013). Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Suryadi, A. (2020). Teknologi dan Media Pembelajaran. Sukabumi: CV Jejak.

Sutikno, M. S. (2009). Belajar dan Pembelajaran “Upaya kreatif dalam


Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil”. (Cetakan Kelima). Bandung:
Prospect.

Undang-undang Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Akademik


dan Kompetensi Guru

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wahab, R. (2015). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Wahyudi. (2017). Statistika Ekonomi. Malang: UB Press.

Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya. Jakarta:


Rineka.

Williams, B. K., & Sawyer, S. C. (2007). Using Information Technology: A


Practical Introduction to Computers & Communications (7th ed.). New
York: McGraw-Hill.
103

Zahroh, A. (2015). Membangun Kualitas Pembelajaran melalui Dimensi


Profesionalisme Guru. Bandung: Yrama Widya.
LAMPIRAN

L
A
M
P
I
R
A
N

104
105

Lampiran 1 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Penelitian


1. Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Variabel Kompetensi Guru
Variabel Indikator No. Item Jumlah
Kompetensi Guru 5. Kompetensi Pedagogik 1,2,3,4,5 5
(X1) 6. Kompetensi Kepribadian 6,7,8,9 4
7. Kompetensi Sosial 10,11,12 3
8. Kompetensi Profesional 13,14,15,16, 5
17
Sumber: Kunandar (2007:75)
2. Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Variabel Teknologi Informasi
Variabel Indikator No. Item Jumlah
Teknologi Informasi d. Intensitas Penggunaan 1,2,3,4 2
Internet
(X2) e. Kemanfaatan 5,6,7,8, 4
f. Efektivitas 9,10,11,12 2
Sumber: Arif (2017:11)
106

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI


INFORMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 MAKASSAR

Identitas Responden:
Nama :
Jenis Kelamin :
No. Absen :
Kelas :
Petunjuk pengisian.
1. Isilah nama, jenis kelamin dan nomor absen pada tempat yang telah
disediakan.
2. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dibawah ini.
3. Berilah tanda (√) pada kolom yang menurut anda sesuai dengan yang
dialami.
4. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 5 (lima) kemungkinan dengan
skala:
a. SS = Sangat Setuju Poin 5
b. S = Setuju Poin 4
c. RR = Ragu-Ragu Poin 3
d. TS = Tidak Setuju Poin 2
e. STS= Sangat Tidak Setuju Poin 1
I. Kompetensi Guru (X1)
Alternatif
No Pernyataan T
SS S RR STS
S
Kompetensi Pedagogik
Guru saya memberikan solusi ketika siswa
1. mengalami kesulitan terhadap materi
pembelajaran
Proses pembelajaran berjalan menyenangkan
2. karena guru menggunakan metode pengajaran
yang bervariasi
Guru mengarahkan siswa untuk berfikir kritis
3.
dalam menanggapi pembelajaran
107

Guru mengadakan pre-test sebelum kegiatan


pembelajaran dan selalu memberikan evaluasi
4.
berupa test atau penugasan terhadap siswa pada
setiap akhir pembelajaran
Guru memberikan motivasi kepada siswa agar
5. mengembangkan potensinya baik akademik
maupun non akademik
Kompetensi Kepribadian
Guru menyampaikan materi dengan tegas dan
6.
semangat saat proses pembelajaran
Guru selalu memberikan kesempatan kepada
7. siswanya untuk bertanya tentang apa yang tidak
dipahami siswanya
Guru ketika menegur siswanya menggunakan
8.
bahasa yang baik dan lembut
Guru mengucapkan salam ketika masuk dan
9.
keluar dari ruangan kelas
Kompetensi Profesional
Selain menjelaskan materi secara teoritis, guru
10. selalu memberikan contoh-contoh nyata yang
berkaitan dengan materi akuntansi
Guru selalu menyampaikan standar kompetensi
11. serta indikator dari setiap kompetensi dasar dari
materi yang akan diajarkan
Guru memanfaatkan media internet atau
12. laboratorium sebagai sarana penunjang
pembelajaran akuntansi
Sebelum menutup pembelajaran, guru selalu
meninjau kembali materi dan memberikan
13.
kesimpulan sehingga siswa dapat memahami
materi yang telah disampaikan
Dalam proses pembelajaran guru selalu
memberikan studi kasus kepada siswa untuk
14.
berlatih memecahkan masalah terkait dengan
akuntansi
Kompetensi Sosial Guru
Guru saya selalu menjalin komunikasi yang baik
15. dengan siswa saat proses pembelajaran
berlangsung
Guru saya selalu menggunakan bahasa yang baik
16. dan ramah ketika berbicara dengan sesama
tenaga pendidik
Guru saya selalu melibatkan peran serta orang
17.
tua dalam mengatasi permasalahan yang
108

menyangkut siswa

II. Teknologi Informasi (Internet)


Alternatif
N
Pernyataan S R T
o S STS
S R S
Intensitas Penggunaan Internet
Saya memanfaatkan internet sebagai sumber
1
referensi untuk semua mata pelajaran
Saya tidak pernah bosan menggunakan jaringan
2
internet untuk keperluan belajar
Saya tergolong siswa yang rajin mengakses
3
internet untuk kebutuhan belajar
Setiap hari saya selalu mengakses internet baik
4 disekolah maupun diluar sekolah untuk mencari
materi pelajaran
Kemanfaatan
Internet merupakan salah satu sarana penunjang
5 agar saya mendapatkan pengetahuan yang lebih
banyak
Internet memberikan saya kemudahan, terutama
6 kemudahan dalam mencari materi-materi
pelajaran
Saya menggunakan internet untuk sharing
7
dengan teman tentang materi pelajaran
Internet memberikan akses yang memudahkan
8 saya dalam belajar, karena internet dapat diakses
kapan saja dan dimana saja
Efektivitas
Saya menggunakan internet untuk meningkatkan
9 wawasan dan pengetahuan dalam mendukung
kegiatan belajar disekolah
Dengan adanya media internet saya tidak pernah
10
malas-malasan mengerjakan tugas dari guru

Dengan adanya media internet saya sudah tidak


11
pernah kesulitan dalam mengerjakan tugas
Mengerjakan pekerjaan rumah (PR) melalui
12
internet akan memperoleh materi lebih banyak
109

Lampiran 3 Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Makassar

STRUKTUR ORGANISASI SMK NEGERI 1 MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2022/2023
KETUA KEPSEK DUNIA USAHA
KOMITE Drs. Kasrun Kasiran, M.Pd DUNIA INDUSTRI

KASUBAG TU
Basir, S. Sos, M.Adm.

WAKASEK SDM WAKASEK


WAKASEK KURIKULUM WAKASEK HI WAKASEK SAPRA
Drs. Taufiqurrahman KESISWAAN
Hj. Eni Hartati, S.Pd.,M.Pd Dra. Jumiati Drs. Nurstan
Saparuddi, S.Ag., M.Pd

KAJUR AP KAJUR AK KAJUR UPW KAJUR PM KOOR. BK


Dra. Rahmatia Emi Wulandari, S.Pd.,MM A.S. Najemia, S.Pd.,MM Indrawati, S.Pd.,M.Pd Dra. Hj. Hasnah T

KETUA LAB AP KETUA LAB PM KETUA LAB UPW KETUA LAB AK


Dra. Hj Samida Hj. Harningsih, S.Pd Masyita Madjid, S.Pd Nur Rahmah, S.Pd

WALI KELAS
110

GURU

SISWA
111

Lampiran 4 Daftar Nama Guru Tetap SMK Negeri 1 Makassar


Mata Pelajaran
NO NAMA JABATAN
yang Diajarkan
1 Dra. Hj. Fatmawati Guru Tetap PKn
2 Drs. Masding Saing Guru Tetap PKn
3 Drs. Safaruddin, M.Pd. Guru Tetap Sejarah Indonesia
4 Drs. Mustafa Guru Tetap Pend. Agama Islam
5 Drs. H. Salahuddin B. Guru Tetap Pend. Agama Islam
BK
6 Dra. Elis Yuniarti Guru Tetap Agama Kristen
7 Drs. Muh. Natsir, M.Pd. Guru Tetap Bahasa Indonesia
8 H. Nurdin M, S.Pd. Guru Tetap Bahasa Indonesia
9 Syamsuddin B. S.Pd., M.Pd. Guru Tetap Bahasa Indonesia
10 Sunarti, S.Pd. Guru Tetap Pend. Olahraga
11 Safiuddin, S.Pd., M.Pd. Guru Tetap Pend. Olahraga
12 Drs. Nurstan Guru Tetap Matematika
13 Uniyati Katili, S.Pd. Guru Tetap Matematika
14 Dra. Hj. P. Johartini, M.Pd. Guru Tetap Matematika
Bhs. Inggris
15 A.S. Najemiah, S.Pd., M.M Guru Tetap Komunikasi Industri
Pariwisata
16 Sri Hastutik, S.Pd., MM Guru Tetap Bhs. Inggris
17 Drs. Syahrir Badulu TESOL Guru Tetap Bhs. Inggris
18 Dra. Ludya A.M. Guru Tetap Bhs. Inggris
Kepariwisataan
19 Nurgaibi Amoharu, S.Pd.,M.Pd. Guru Tetap Bhs. Inggris
Bhs. Asing
Bhs. Inggris
20 Masyita Madjid, S.Pd. Guru Tetap Sanitasi. Hygiene &
Keselamatan Kerja
21 Nurul Hikmah, S.Pd. Guru Tetap Seni Budaya
22 Drs. Taufiqurrahman Guru Tetap Simulasi Digital
23 Dra. Hj. Arma A. Baco Guru Tetap Administrasi
Simulasi Digital
112

Akuntansi Perusahaan
Manufaktur
Akuntansi Perusahaan
Dagang
24 Hj. Eni Hartati, S.Pd., M.M Guru Tetap
Praktikum Ak
Perusahaan Jasa, dagang
& manufaktur
25 H. Herman Hasim, S.Pd., M.M Guru Tetap Akuntansi Keuangan
26 Nur Rahmah, S,Pd Guru Tetap Komputer Akuntansi
Akuntansi Dasar
27 Emi Wulandari, S.Pd., MM. Guru Tetap Administrasi Pajak
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Perusahaan
Manufaktur
Praktikum Ak.
Pemerintahan
28 Sri Sulastri Tjaronge, S.Pd.,M.Pd. Guru Tetap
Aplikasi Pengolah
Angka/Spreadsheet
Etika Profesi
Produk Kreatif dan
Kewirausahaan
Teknologi Perkantoran
29 Dra. Rakhmatiah Guru Tetap Otomatisasi dan Tata
Kelola Kepegawaian
Kearsipan
Otomatisasi dan Tata
Kelola Kepegawaian
30 Dra. Hj. Samidah Guru Tetap
Produk Kreatif dan
Kewirausahaan
Administrasi Sarana dan
Prasarana
31 Dra. Sumiati Guru Tetap
Otomatisasi Tata Kelola
Sarana Prasarana
Produk Kreatif dan
Kewirausahaan
32 Rabasiah, S.Pd Guru Tetap
Administrasi Humas
dan Keprotokolan
33 St. Hajerah, S.Pd Guru Tetap Administrasi Keuangan
113

Otomatisasi Tata Kelola


Keuangan
Administrasi Umum
34 Dra. Hj. Farida Mustafa Guru Tetap Otomatisasi Tata Kelola
Humas dan
Keprotokolan
Administrasi
Kepegawaian
35 Dwi Puji Lestari, S.Pd Guru Tetap
Otomatisasi dan Tata
Kelola Keuangan
Otomatisasi dan Tata
Kelola Kepegawaian
36 Dra. Hj. Rosmidar Guru Tetap
Korespondensi
Prinsip-prinsip Bisnis
37 Drs. Ikraman Ahmad Guru Tetap Pelayanan Penjualan
Produk Kreatif dan
Kewirausahaan
38 Dra. Jumiati Guru Tetap Administrasi Transaksi
Penataan Barang
Dagangan
39 Hj. Harningsih, S.Pd Guru Tetap
Pengetahuan Produk
Penataan Produk
40 Indrawati, S.Pd., M.Pd. Guru Tetap Komunikasi Bisnis
Bisnis Online
41 Rommy Elly Kasim, SE., M.M Guru Tetap Ekonomi Bisnis
Marketing
Mulok: Bahasa dan
Sastra Daerah
42 Dra. Hj. Hasnah T. Guru Tetap
BP/BK
43 Christina Eni Yunus, SE Guru Tetap Etika Profesi
114

Lampiran 5 Daftar Nama Guru Honorer SMK Negeri 1 Makassar


Mata Pelajaran
NO NAMA JABATA yang Diajarkan
N
1 Fadliawati, S.Pd. Guru Honor Sejarah Indonesia
2 Muh. Fauzan, S.Pd.I. Guru Honor Pend. Agama Islam
3 Nurhikmah, S.Pd. Guru Honor Bahasa Indonesia
4 Meisin, S.Pd Guru Honor Bahasa Indonesia
5 Khaerunnisa M, S.Pd Guru Honor Bahasa Indonesia
6 Nurdin, S.Pd Guru Honor Pend. Olahraga
7 Drs. Nurstan Guru Honor Matematika
8 Hasmira, S.Pd Guru Honor Matematika
9 Gita Maya Gatri, S.Pd Guru Honor Matematika
10 Andi Hayati ST. Guru Honor IPA
11 Hurhayati, S.Pd Guru Honor IPA
12 Rustam Setiawan, S.Pd Guru Honor Seni Budaya
13 Syamsumar B, S.ST., M.Pd Guru Honor Simulasi Digital
Praktikum Ak.
Pemerintahan
Akuntansi Dasar
14 Kurniawaty Dusung, S.Pd Guru Honor
Praktikum Ak.
Perusahaan Jasa,
Dagang & Manufaktur
15 St. Juhaeriah, S.Pd Guru Honor Akuntansi Dasar
Etika Profesi
Perbankan Dasar
16 Jumriani, S.Pd Guru Honor Produk Kreatif dan
Kewirausahaan
17 Sophan Suandhi, S.Pd Guru Honor Perencanaan Bisnis
Pengelolaan Bisnis Ritel
18 Irfan, S.Pd Guru Honor Kewirausahaan
Komunikasi Bisnis
19 Amriani, S.Pd Guru Honor Komunikasi Bisnia
20 Rina Rosalina, S.Pd Guru Honor Administrasi Umum
21 Ulya Nasharah, S.Pd Guru Honor Administrasi Barang
115

Produk Kreatif
Kewirausahaan
22 Agustinar, S.Pd Guru Honor Mulok: Bahasa dan
Sastra Daerah
BP/BK
23 Hadiandry Nur Ikram, S.Pd Guru Honor BP/BK
24 Ardiansyah, S.Pd Guru Honor BP/BK
25 Ulmi Azary Ramdani, S.Pd Guru Honor BP/BK
116

Lampiran 6 Data Rekapitulasi Penelitian Kompetensi Guru


Kompetensi Guru (X1)
Responde 1 2 3 4 Total
n 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7
1 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 3 5 4 4 4 3 71
2 3 4 4 4 3 5 4 4 3 3 4 4 5 3 3 5 4 65
3 3 5 3 4 5 4 3 3 3 3 4 5 3 3 4 5 3 63
4 5 4 4 5 5 3 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 5 74
5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 71
6 5 4 5 3 5 3 3 3 4 4 3 5 4 5 2 3 3 64
7 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 70
8 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 64
9 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 79
10 5 3 3 4 4 5 5 3 4 4 4 5 3 4 3 4 5 68
11 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 3 4 5 5 4 5 3 71
12 5 3 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 74
13 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 77
14 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 75
15 3 4 5 3 4 3 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 72
16 4 4 3 4 5 3 3 5 3 3 5 3 4 4 4 3 4 64
17 5 5 4 4 5 4 5 3 3 5 4 5 5 3 5 5 5 75
18 5 4 5 3 2 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 3 4 73
19 4 4 3 4 5 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 65
20 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 69
21 5 5 5 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 4 74
22 4 3 4 5 4 5 5 5 3 5 4 4 5 4 5 4 4 73
23 5 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5 5 77
24 5 4 3 4 5 4 5 4 5 3 5 3 5 4 4 3 3 69
25 4 3 4 3 4 5 4 5 2 4 5 5 3 5 5 5 5 71
26 5 3 4 3 3 5 3 3 4 4 4 3 4 5 5 4 3 65
27 3 5 3 5 4 3 5 5 4 2 5 5 5 4 5 3 4 70
28 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 5 3 5 4 5 4 73
29 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 76
30 4 5 2 4 5 4 4 5 3 4 5 4 5 4 5 4 5 72
31 4 5 3 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 3 68
32 3 4 5 3 4 5 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 74
33 5 3 3 4 5 2 4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 3 68
34 5 3 2 4 2 5 3 3 5 5 3 3 4 3 4 3 1 58
35 3 5 4 3 4 3 4 5 3 4 3 4 4 3 4 4 3 63
36 4 4 4 4 5 3 5 4 5 5 3 5 3 5 4 4 3 70
37 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 3 4 5 65
117

38 4 3 3 4 5 3 5 3 5 5 4 5 4 5 3 5 4 70
39 5 3 5 4 2 4 4 2 5 4 5 3 5 4 2 2 3 62
40 4 5 4 2 5 4 5 4 2 3 4 5 3 5 4 3 3 65
41 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 5 5 4 3 3 5 4 74
42 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 4 5 3 4 5 5 5 74
43 5 5 3 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 77
44 5 4 4 5 4 5 5 4 5 3 4 5 3 3 5 5 4 73
45 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 5 4 5 5 2 4 3 70
46 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 3 5 4 3 5 4 5 71
47 3 5 2 4 4 2 2 5 4 2 4 4 5 5 4 3 4 62
48 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 3 5 4 5 3 4 5 70
49 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4 74
50 4 5 3 3 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 72
51 4 3 4 3 4 3 5 3 5 3 4 5 3 4 4 3 4 64
52 3 5 4 4 3 5 3 5 4 4 3 3 5 5 3 3 4 66
53 5 3 5 3 5 4 5 3 5 3 4 5 3 4 5 4 3 69
54 4 3 4 2 5 4 4 2 5 4 3 4 3 4 4 4 4 63
55 4 3 3 2 4 3 4 3 4 5 4 4 3 5 4 4 5 64
56 5 4 4 5 4 5 4 3 5 4 3 5 5 3 5 5 3 72
57 4 3 4 5 3 4 2 3 3 5 4 3 4 5 3 3 4 62
58 5 5 2 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 2 73
59 4 4 3 5 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 68
60 5 5 4 5 3 5 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 5 68

Lampiran 7 Data Rekapitulasi Penelitian Teknologi Informasi


Responden Teknologi Informasi (X2) Total
118

1 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 5 5 4 5 5 3 5 5 5 3 5 5 55
2 4 3 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 49
3 5 3 4 5 5 4 5 4 5 5 4 3 52
4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 4 5 5 53
5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 54
6 4 3 4 4 5 4 5 4 3 5 3 4 48
7 5 4 5 5 4 5 4 5 3 4 5 4 53
8 4 5 3 4 5 4 5 3 4 5 4 4 50
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
10 4 4 3 5 5 4 5 5 4 5 4 5 53
11 5 5 5 4 5 5 3 5 5 4 5 5 56
12 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 55
13 3 4 5 3 5 5 4 5 4 5 5 5 53
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
15 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 54
16 3 5 4 5 3 3 5 4 4 3 5 4 48
17 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 58
18 4 5 5 4 5 5 4 3 5 4 4 3 51
19 5 3 5 5 4 4 3 3 5 3 3 4 47
20 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 50
21 4 5 5 5 3 5 5 5 3 5 4 3 52
22 5 3 4 5 5 4 5 5 5 3 5 4 53
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
24 3 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 53
25 4 5 5 5 3 5 3 5 5 5 4 5 54
26 5 3 3 4 5 4 3 5 5 4 3 5 49
27 4 4 5 3 5 4 4 5 5 5 4 4 52
28 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 55
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
30 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 56
31 4 4 3 3 5 5 5 5 4 4 5 4 51
32 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 59
33 4 3 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 52
34 3 4 5 3 3 2 5 3 4 2 4 3 41
35 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 44
36 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 56
37 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 5 4 51
38 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 51
39 5 5 3 4 5 3 5 4 5 5 4 5 53
40 5 3 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 49
41 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 57
119

42 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 3 54
43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
44 4 4 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 55
45 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 51
46 3 5 4 4 4 5 4 5 2 5 4 3 48
47 4 3 4 3 5 4 5 3 5 4 2 5 47
48 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 3 5 55
49 3 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 55
50 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 56
51 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 45
52 4 5 4 4 5 2 5 5 5 4 4 4 51
53 5 5 4 3 5 5 5 5 3 4 5 5 54
54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
55 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 53
56 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 57
57 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 46
58 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 56
59 4 5 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 53
60 5 5 4 5 5 3 4 5 5 4 5 5 55

Lampiran 8 Data Rekapitulasi Penelitian Prestasi Belajar

Prestasi Belajar Total


Responden
Kognitif Afektif Psikomotorik
120

1 83 87 90 87
2 82 75 80 79
3 80 80 82 81
4 85 85 73 81
5 90 80 82 84
6 79 80 75 78
7 83 81 85 83
8 85 77 85 82
9 95 85 90 90
10 82 80 77 80
11 87 83 85 85
12 80 88 83 84
13 93 85 80 86
14 95 87 88 90
15 85 85 85 85
16 79 79 79 79
17 89 89 89 89
18 84 84 84 84
19 75 75 75 75
20 81 76 80 79
21 87 82 80 83
22 89 85 82 85
23 90 90 90 90
24 84 84 84 84
25 85 88 80 84
26 78 77 85 80
27 83 80 83 82
28 82 82 79 81
29 92 91 90 91
30 80 83 80 81
31 75 85 80 80
32 86 85 87 86
33 86 86 80 84
34 75 78 75 76
35 80 75 75 77
36 87 89 85 87
37 81 81 81 81
38 79 81 81 80
39 82 82 82 82
40 81 80 83 81
41 84 82 85 84
42 82 82 82 82
121

43 90 84 85 86
44 90 82 85 86
45 83 85 75 81
46 80 80 80 80
47 79 79 79 79
48 80 75 85 80
49 86 86 86 86
50 85 85 85 85
51 90 70 80 80
52 79 79 79 79
53 80 80 80 80
54 86 83 86 85
55 80 85 83 83
56 80 80 80 80
57 79 75 80 78
58 85 85 83 84
59 83 83 84 83
60 81 80 82 81
55

Lampiran 9 Uji Validitas Instrumen Kompetensi Guru

Correlations
Total
X1.1 Pearson Correlation ,390**
Sig. (2-tailed) ,002
N 60
X1.2 Pearson Correlation ,366**
Sig. (2-tailed) ,004
N 60
X1.3 Pearson Correlation ,283*
Sig. (2-tailed) ,029
N 60
X1.4 Pearson Correlation ,510**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
X1.5 Pearson Correlation ,406**
Sig. (2-tailed) ,001
N 60
X1.6 Pearson Correlation ,431**
Sig. (2-tailed) ,001
N 60
X1.7 Pearson Correlation ,485**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
X1.8 Pearson Correlation ,441**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
X1.9 Pearson Correlation ,394**
Sig. (2-tailed) ,002
N 60
X1.10 Pearson Correlation ,592**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
X1.11 Pearson Correlation ,459**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
X1.12 Pearson Correlation ,394**
Sig. (2-tailed) ,002
55

N 60
Pearson Correlation ,300*
Sig. (2-tailed) ,020
N 60
X1.14 Pearson Correlation ,294*
Sig. (2-tailed) ,023
N 60
X1.15 Pearson Correlation ,637**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
X1.16 Pearson Correlation ,611**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
X1.17 Pearson Correlation ,496**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 60
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 10 Uji Validitas Instrumen Teknologi Informasi

Correlations
Total
X2.1 Pearson Correlation ,506**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
X2.2 Pearson Correlation ,562**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
X2.3 Pearson Correlation ,341**
Sig. (2-tailed) ,008
N 60
X2.4 Pearson Correlation ,393**
Sig. (2-tailed) ,002
55

N 60
X2.5 Pearson Correlation ,389**
Sig. (2-tailed) ,002
N 60
X2.6 Pearson Correlation ,556**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
X2.7 Pearson Correlation ,329*
Sig. (2-tailed) ,010
N 60
X2.8 Pearson Correlation ,644**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
X2.9 Pearson Correlation ,479**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
X2.10 Pearson Correlation ,478**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
X2.11 Pearson Correlation ,659**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
X2.12 Pearson Correlation ,588**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 60
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


55

Lampiran 11 Uji Reliabilitas Instrumen


a. Kompetensi Guru

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


,741 17

b. Teknologi Informasi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


,725 12
55

Lampiran 12 Hasil Analisis Program SPSS Versi 25.00


1. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas

b) Uji Heteroskedastisitas

c) Uji Multikolonieritas

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Kompetensi Guru ,462 2,164
Teknologi Informasi ,462 2,164
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
55

d) Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 ,832a ,693 ,682 1,997 2,107
2. a. Predictors: (Constant), Teknologi Informasi, Kompetensi Guru

Uji b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Hipotesis
a) Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficienta
Unstandardized Standardized Collinearity
t Sig
Coefficient Coefficient Statistic
Model B Std. Beta Tolerance VIF
Error

1 (Constant) 41,380 3,867 10,700 ,000

Kompetensi ,196 ,080 ,265 2,453 ,017 ,462 2,164


Guru

Teknologi ,521 ,091 ,618 5,728 ,000 ,462 2,164


Informasi

c. Dependent Variabel : Prestasi Belajar

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 512,700 2 256,350 64,304 ,000b
Residual 227,233 57 3,987
Total 739,933 59
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
b. Predictors: (Constant), Teknologi Informasi, Kompetensi Guru
55

b) Uji Simultan (Uji F)


Coefficienta
Unstandardized Standardized Collinearity
t Sig
Coefficient Coefficient Statistic
Model B Std. Beta Tolerance VIF
Error

1 (Constant) 41,380 3,867 10,700 ,000

Kompetensi ,196 ,080 ,265 2,453 ,017 ,462 2,164


Guru

Teknologi ,521 ,091 ,618 5,728 ,000 ,462 2,164


Informasi

d. Dependent Variabel : Prestasi Belajar

c) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
a
1 ,832 ,693 ,682 1,997 2,107
a. Predictors: (Constant), Teknologi Informasi, Kompetensi Guru
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

d) Uji Parsial (Uji-t)


Coefficienta
Unstandardized Standardized Collinearity
t Sig
Coefficient Coefficient Statistic
Model B Std. Beta Tolerance VIF
Error

1 (Constant) 41,380 3,867 10,700 ,000

Kompetensi ,196 ,080 ,265 2,453 ,017 ,462 2,164


Guru

Teknologi ,521 ,091 ,618 5,728 ,000 ,462 2,164


Informasi

e. Dependent Variabel : Prestasi Belajar


55

e) Koefisien Determinasi Parsial

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 ,832a ,693 ,682 1,997 2,107
a. Predictors: (Constant), Teknologi Informasi, Kompetensi Guru
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

- Nilai Koefisien Determinasi X1 terhadap Y

Model Summaryb
Mode Adjusted R Std. Error of Durbin-
l R R Square Square the Estimate Watson
1 ,722a ,521 ,513 2,471 2,112
a. Predictors: (Constant), Kompetensi Guru
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

- Nilai Koefisien Determinasi X2 terhadap Y

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 ,813a ,660 ,655 2,081 1,921
a. Predictors: (Constant), Teknologi Informasi
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Lampiran 13 Dokumentasi
55
55
55

Lampiran 14 Administrasi Penelitian


1. Pengesahan Judul Skripsi dan Pembimbing
2. Surat Keputusan dan Penugasan Dosen Pembimbing
3. Izin/Rekomendasi Pra Penelitian dari Jurusan
4. Undangan Seminar Proposal
5. Izin/Rekomendasi Penelitian dari Fakultas
6. Izin/Rekomendasi Penelitian dari DPM-PTSP
7. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di SMK Negeri 1 Makassar
55
55
55
55
55
55
55

Anda mungkin juga menyukai