Anda di halaman 1dari 104

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DIRUMAH DAN MOTIVASI

BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PEKERJAAN DASAR


OTOMOTIF KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 2 SLEMAN
TAHUN AJARAN 2020-2021

SKRIPSI

IMAM DERMAWAN
2016006065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2021

i
HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DIRUMAH DAN MOTIVASI
BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PEKERJAAN DASAR
OTOMOTIF KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 2 SLEMAN
TAHUN AJARAN 2020-2021

SKRIPSI

IMAM DERMAWAN
2016006065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2021

ii
iii
HALAMAN PENGAJUAN
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DIRUMAH DAN MOTIVASI
BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PEKERJAAN DASAR
OTOMOTIF KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 2 SLEMAN

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin

IMAM DERMAWAN
2016006065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2021

iv
v
HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DIRUMAH DAN MOTIVASI
BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PEKERJAAN DASAR
OTOMOTIF KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 2 SLEMAN

IMAM DERMAWAN
2016006065

Telah Dipertahankan di Depan Tim Penguji dan Diterima


untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan
Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin

Hari : Jumat
Tanggal : 11 Juni 2021
Susunan Tim Penguji
Ketua : Dr. Subagyo, S.T.,M.Pd ........................

Sekretaris : Sigit Purnomo, M.Pd ........................

Penguji I : Dr. Samidjo, M.Sc ........................

Penguji II : Dr. Arif Bintoro Johan, M.Pd ................ ........

Mengesahkan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Dekan,

Nanang Bagus Subekti, S.Pd., M.Pd.


NIDN. 0508067702
vi
MOTTO
Orang yang berilmu dinaikkan derajatnya oleh Allah beberapa derajat
(QS. Al Mujadalah 58:11)

Semua tempat adalah sekolah, semua orang adalah guru


(Ki. Hajar Dewantara)

“Hidup adalah petualangan yang berani atau tidak ada sama sekali.”
Helen Keller

vii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur


kepadanya, Skripsi ini saya
persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua saya
2. Keluarga tersayang yang
senantiasa mendorong dan
mendukung dengan doa yang
membangkitkan semangat dan
motivasiku dalam penulisan ini.
3. Almamterku
4. Teman-teman seperjuangan,

viii
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan positif antara


fasilitas belajar dengan prestasi belajar Pekerjaan Dasar Otomotif siswa TKR di
SMK Muhamadiyah 2 Sleman. (2) Terdapat hubungan positif antara fasilitas belajar
dirumah dan motivasi belajar dengan prestasi belajar Pekerjaan Dasar Otomotif siswa
TKR di SMK Muhamadiyah 2 Sleman.
Jenis Penelitian ini adalah ex-post facto. Metode penelitian yang digunakan
adalah korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X TKR SMK
Muhammadiyah 2 Sleman sebanyak 63 siswa. Teknik pemilihan sampel
menggunakan proportional random sampling dengan jumlah 25 siswa. Pengumpulan
data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
analisis parsial dan analisis ganda..
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Ada hubungan yang positif dan
signifikan antara fasilitas belajar di rumah dan prestasi belajar pekerjaan dasar teknik
otomotif teknik dengan R Square sebesar 0,801. (2) Ada hubungan yang positif dan
signifikan antara fasilitas belajar di rumah dan motivasi belajar (variabel intervening)
dengan prestasi belajar pekerjaan dasar teknik otomotif siswa SMK Muhammadiyah
2 Sleman, yang ditunjukkan dengan nilai koefisien hubungan tidak langsung melalui
motivasi t hitung 9,400 > t tabel 1,9999045 dengan taraf kesalahan 5 %.

Kata Kunci: Fasilitas Belajar di Rumah, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar.

ix
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dirumah Dan Motivasi
Belajar Dengan Prestasi Belajar Pekerjaan Dasar Otomotif Kelas X SMK
Muhammadiyah 2 Sleman”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bidang studi
Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.
Banyak pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Prof. Drs. H. Pardimin, M.Pd., Ph.D., Rektor Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa Yogyakarta yang telah memberikan izin.
2. Nanang Bagus Subekti, S.Pd., M.Ed., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan yang telah memberikan izin sehingga Mangang Industri dapat
terlaksana.
3. Ir. Drs. Suparmin, M.T., Ketua Progam Studi Pendidikan Teknik Mesin yang
telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dengan sabar kepada penulis
dalam penulisan skripsi ini.
4. Dr. Samidjo, M.Sc., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,
arahan, dan motivasi dengan sabar kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
5. Dr. Arif Bintoro Johan., M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan motivasi dengan sabar kepada penulis dalam penulisan
skripsi ini.

x
6. Broto Purwanto, S. Pd., M.S.I., Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Sleman
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini di
sekolah tersebut
7. Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan do’a, semangat dan kasih
sayang yang tak terhingga demi tercapainya tujuan dan cita-cita.
8. Kakak-kakakku yang selalu memberi motivasi dan bantuan.
9. Keluarga besarku yang telah memberikan semangat, dukungan, do’a, dan
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu demi satu, yang dengan caranya
masing-masing telah berkontribusi dalam penelitian hingga penyusunan skripsi
ini.
Dalam penulisan skripsi ini penulis berusaha semaksimal mungkin agar skripsi ini
dapat selesai dengan baik, tetapi sebagai manusia penulis menadari bahwa skripsi
penelitian in masih jauh dari kaa sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang
membangun penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Yogyakarta, 7 Februari 2021

Penulis

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i


HUALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................... Error!
Bookmark not defined.
HALAMAN PENGAJUAN ................................................................................ iv
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... Error!
Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. vi
MOTTO ............................................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 6
C. Batasan Masalah......................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 10
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 10
B. Penelitian Yang Relevan ............................................................................ 27
C. Kerangka Berfikir....................................................................................... 30
D. Hipotesis Penelitian.................................................................................... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 33
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 33
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 34
D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 35
E. Definisi Operasional................................................................................... 35
F. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 37
G. Instrumen Penelitian .................................................................................. 37
H. Uji Coba Instrumen. ................................................................................... 40
I. Teknik Analisis Data. ................................................................................. 47
J. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 53
xii
A. Penyajian data penelitian............................................................................ 53
B. Uji persyaratan ........................................................................................... 55
C. Analisis Hasil Penelitian ............................................................................ 59
D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 64
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 68
A. Simpulan .................................................................................................... 68
B. Implikasi ..................................................................................................... 69
C. Saran ........................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72
LAMPIRAN ......................................................................................................... 76

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1. Waktu Penelitian ................................................................................. 33


Tabel 3. 2 Jumlah Populasi ................................................................................... 34
Tabel 3. 3. Kisi-kisi Fasilitas Belajar Di Rumah belajar ...................................... 38
Tabel 3. 4. Kisi-kisi motivasi belajar .................................................................... 39
Tabel 3. 5. Hasil validitas instrumen angket fasilitas belajar ................................ 43
Tabel 3. 6. Pedoman Intrepretasi........................................................................... 46
Tabel 3. 7. Reliabilitas Data .................................................................................. 47
Tabel 4. 1. Deskripsi Statistik Fasilitas Belajar .................................................... 53
Tabel 4. 2. Deskripsi Statistik Motivasi Belajar ................................................... 54
Tabel 4. 3. Deskripsi Statistik Prestasi Belajar ..................................................... 55
Tabel 4. 4. Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................. 56
Tabel 4. 5 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 57
Tabel 4. 6. Hasil Uji Linieritas .............................................................................. 58
Tabel 4. 7. Hasil Uji Hipotesis 1 ........................................................................... 60
Tabel 4. 8 Hasil Uji Hipotesis 2 ............................................................................ 61
Tabel 4. 9. Hasil Uji Hipotesis 3 ........................................................................... 62

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Fasilitas Belajar di Rumah .............................................................. 77


Lampiran 2. Angket Motivasi Belajar siswa di Rumah ................................................... 80
Lampiran 3. Data Motivasi Belajar .................................................................................. 83
Lampiran 4. Data Fasilitas Belajar................................................................................... 85
Lampiran 5. Data Prestasi Belajar.................................................................................... 87
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian Sekolah....................................................................... 88
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian dari Kampus ............................................................... 89

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mutu pendidikan yang baik antara lain dapat dilihat dari proses belajar

mengajar yang terjadi serta hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Tujuan

pendidikan dikatakan tercapai apabila hasil belajar siswa mengalami

perkembangan dan peningkatan. Tujuan pendidikan yang dimaksud adalah tujuan

pendidikan kejuruan sebagaimana dijelaskan oleh Purnomo (2018:122)

bahwasannya tujuan pendidikan kejuruan tidak hanya mencakup apa dan

bagaimana dunia kerja, akan tetapi juga membantu setiap individu mengatasi

kekurangan dalam berbagai situasi sosial dari pengalaman pendidikan sebelumnya.

Dengan demikian, pendidikan mempunyai peran yang sangat penting untuk

mempersiapkan generasi muda yang memiliki pengetahuan, kecerdasan emosional

yang tinggi dan menguasai keterampilan yang mantap dalam menghadapi era

globalisasi. Pendidikan bukan mutlak tanggung jawab sekolah tetapi pendidikan

merupakan tanggung jawab pemerintah, keluarga, dan masyarakat. Dari ketiga

lingkungan ini yang paling pertama dikenal anak adalah pendidikan yang

berlangsung dalam lingkungan keluarga yang diberikan oleh orang tuanya. Dalam

memberikan pendidikan anak, orang tua mempunyai keterbatasan, ada hal-hal

tertentu yang tidak dapat dilakukannya, maka orang tua meminta bantuan kepada

sekolah untuk mendidiknya.


1
Pada umumnya kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan secara formal

yaitu di sekolah. Adapun kegiatan di sekolah anak-anak dapat belajar dengan

teratur sehingga diharapkan anak dapat mencapai cita-cita yang diinginkan.

Namun bukan berarti kebutuhan pendidikan terlepas begitu saja. Karena ada hal-

hal lain di mana orang tua turut menentukan keberhasilan pendidikan anaknya

terutama dalam pemenuhan kebutuhan. Anak sangat memerlukan fasilitas yang

dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Karena untuk memperoleh hasil yang

maksimal bagi siswa banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah

penyediaan fasilitas belajar di rumah oleh orang tua. Orang tua harus mampu

menyediakan fasilitas belajar dengan lengkap. Namun kenyataannya banyak orang

tua yang belum mampu menyediakan fasilitas belajar dengan lengkap. Selain

ketersediaan fasilitas belajar yang lengkap, diharapkan siswa dapat memanfaatkan

fasilitas dengan baik sehingga akan menghasilkan hasil belajar yang baik.

Namun, kenyataannya masih ada siswa yang belum bisa memanfaatkan fasilitas

belajarnya dengan baik.

Fasilitas belajar di rumah berperan dalam mempermudah dan

memperlancar kegiatan belajar siswa. Macam-macam fasilitas belajar seperti

tempat belajar, peralatan tulis, media belajar, dan fasilitas lainnya. Fasilitas belajar

di rumah mempermudah siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang timbul

sewaktu mempelajari dan memahami pelajaran atau tugas yang diberikan oleh

guru. Misalnya seorang siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

2
Sedangkan siswa tersebut kurang atau tidak memiliki fasilitas belajar di rumah

yang menunjang untuk mengerjakan tugas tersebut yang kemungkinan dapat

menghambat terselesainya tugas. Dengan kurang lengkapnya fasilitas belajar di

rumah menyebabkan anak-anak malas belajar sehingga dapat mempengaruhi

motivasi belajar anak dan juga prestasi belajar anak. Pada dasarnya fasilitas belajar

merupakan salah satuu dari banyak faktor yang memengaruhi kualitas belajar

siswa. Menurut Johan (2015:2) Akses terhadap pendidikan, kesehatan, pekerjaan,

gizi, dan fasilitas publik lainnya akan menentukan kualitas manusia dan tenaga

kerja Indonesia, dalam hal ini pendidikan merupakan salah satu faktor yang

memengaruhinya sehingga perlu adanya perhatian khusus terhadap pendidikan

untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Kualitas belajar siswa akan terbentuk

atau terpicu karena adanya motivasi pada diri siswa, sehingga akan

membangkitkan semangat untuk siswa dapat belajar.

Motivasi belajar siswa dapat menjadi faktor yang sangat penting untuk

keberlangsungan siswa dalam belajar. Hal itu dijelaskan oleh Sardiman (2009:75)

mengungkapkan motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari

kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Begitu pentingnya motivasi belajar

yang harus ada pada diri seorang anak, karena dengan tertanamnya motivasi

belajar anak maka akan lebih baik dan mudah untuk mencapai perkembangannya

3
baik itu dari sisi kognitif, afektif maupun psikomotoriknya. Motivasi merupakan

juga salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam perkembangan anak. Supaya

dapat menummbuhkan motivasi belajar yang baik pun perlu adanya tindakan

sehingga dapat memengaruhi siswa. Dengan dilakaukannya kegiatan-kegiatan

yang dapat menumbuhkan motivasi belajar maka akan lebih mudah dan lebih

cepat siswa dalam mengembangkan dirinya. Dalam hal ini motivasi berperan

sebagai pondasi awal untuk anak dapat mengembangkan dirinya kedepan

khususnya dalam ranah pendidikan.

Kemudian apabila kita mengamati situasi pendidikan saat ini secara umum

dimasyarakat, masih banyak kekurangan mengenai hasil pendidikan. Hal tersebut

dapat dilihat pada kehidupan di masyarakat karena tidak semua lulusan SMK

dapat tertampung pada dunia kerja, maka SMK berupaya membekali peserta

didiknya melalui proses belajar mengajar di kelas, praktek kerja industri ataupun

pendidikan kecakapan hidup dengan harapan bahwa setelah lulus mampu

mengaplikasikan disiplin ilmu dan kompetensinya di dunia kerja sehingga dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Dalam hal ini prestasi belajar mata

pelajaran pekerjaan dasar otomotif memegang peranan penting dalam memberikan

bekal keterampilan yang baik. Dari prestasi belajar tersebut dapat diketahui

perkembangan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Prestasi

belajar siswa merupakan salah satu indikator atau tolak ukur sehingga akan lebih

mudah memantau dan mengevaluasi hasil belajar yang telah dilalui. Selain

4
daripada itu, prestasi belajar siswa juga dianggap sebagai suatu pencapaian yang

diperolah siswa dalam belajar sehingga orang tua akan lebih mengetahuinya.

SMK Muhammadiyah 2 Sleman merupakan salah satu Sekolah Menengah

Kejuruan yang memberikan materi atau mata pelajaran pekerjaan dasar

otomotif dengan kurikulum yang mutakhir, dapat mengembangkan kemampuan

yang bertujuan untuk mempersiapkan kemampuan dan pengembangan sikap

profesional siswa dalam menghadapi lapangan usaha. Yang mana di SMK

Muhammadiyah 2 Sleman diantaranya memiliki program keahlian Teknik

Kendaraan Ringan yang juga mendapatkan pelajaran pekerjaan dasar otomotif.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terhadap guru mata pelajaran

pekerjaan dasar otomotif SMK Muhammadiyah 2 Sleman ini menunjukkan bahwa

nilai rata-rata ujian akhir semester mata pelajaran pekerjaan dasar otomotif belum

mencapai hasil yang maksimal. Dari 63 siswa kelas XI, masih ada beberapa siswa

belum tuntas. Standart Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang ditetapkan di

SMK Muhammadiyah 2 sleman untuk mata pelajaran pekerjaan dasar otomotif

yaitu 75. Sesuai dengan pernyataan diatas yang membahas akan kurangnya

fasilitas belajar dirumah dan motivasi belajar siswa, yang menyebabkan prestasi

belajar mata pelajaran pekerjaan dasar otomotif yang diperoleh siswa masih

banyak yang belum tuntas, maka dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian.

Dengan demikian apakah dengan ditingkatkannya fasilitas belajar dirumah

5
dan motivasi belajar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X TKR SMK

Muhammadiyah 2 Sleman. Berdasarkan hal di atas penulis tertarik melakukan

penelitian tentang “Hubungan Antara Fasilitas Belajar dirumah dan Motivasi

Belajar Dengan Prestasi Belajar Pekerjaan Dasar Otomotif Siswa Kelas X SMK

Muhammadiyah 2 Sleman.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi permasalahan yang

ada, yaitu:

1. Masing-masing siswa memiliki latar belakang ekonomi dan penghasilan

keluarga atau orang tua yang berbeda sehingga ketersediaan fasilitas belajar di

rumah juga berbeda-beda antar siswa. Siswa yang lebih lengkap fasilitas belajar

di rumah tentu akan lebih termotivasi dalam belajar. Adanya fasilitas belajar

memang sangat membantu dalam peningkatan hasil belajar siswa, namun tidak

secara otomatis meningkatkan mutu pendidikan dalam hal ini hasil belajar

siswa di sekolah, fasilitas belajar juga harus di manfaatkan semaksimal

mungkin agar tujuan pendidikan dapat diraih.

2. Rendahnya tingkat kehadiran siswa saat pelajaran PDO, saat guru menjelaskan

materi pelajaran, siswa mengobrol dengan teman, akibatnya kelas menjadi ribut

dan penjelasan guru kurang diperhatikan dan materi pelajaran kurang dipahami

6
, saat sesi tanya jawab siswa kurang antusias, hal ini sebagai indikasi kurangnya

motivasi belajar siswa sehingga ada masalah.

3. Masih ada nilai siswa yang belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal) mata pelajaran PDO. Penyebab nilai siswa di bawah KKM

kemungkinan dapat disebabkan karena adanya faktor internal (dari dalam diri

siswa) dan faktor eksternal (faktor dari luar).

4. Kurang maksimal dalam penggunaan training object saat praktikum PDO.

Hal ini karena terkendala jumlah training object yang terbatas sehingga saat

praktek siswa harus antri atau bergantian dengan teman.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka

dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah agar pengkajian masalah

dalam penelitian ini dapat lebih terfokus dan terarah. Masalah tentang prestasi

belajar PDO yang menjadi fokus dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa dan

fasilitas belajar di rumah yang dimiliki siswa. Penelitian dibatasi untuk meneliti

hubungan antara fasilitas belajar di rumah dan motivasi belajar dalam

pembelajaran dengan prestasi belajar PDO kelas X TKR di SMK Muhamadiyah 2

Sleman.

7
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dijelaskan

pada bahasan sebelumnya, perumusan masalahnya yaitu:

1. Apakah ada hubungan antara fasilitas belajar dirumah dengan prestasi belajar

siswa TKR SMK Muhamadiyah 2 Sleman?

2. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dirumah dengan prestasi belajar

siswa TKR SMK Muhamadiyah 2 Sleman?

3. Apakah ada hubungan antara fasilitas belajar dirumah dan motivasi belajar

dengan prestasi belajar Pekerjaan Dasar Otomotif siswa TKR di SMK

Muhamadiyah 2 Sleman?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk:

1. Untuk mengetahui hubungan antara fasilitas belajar di rumah dengan prestasi

belajar siswa TKR SMK Muhamadiyah 2 Sleman.

2. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar

Pekerjaan Dasar Otomotif siswa TKR di SMK Muhamadiyah 2 Sleman.

3. Untuk mengetahui hubungan antara fasilitas belajar dirumah dan motivasi

belajar dengan prestasi belajar Pekerjaan Dasar Otomotif siswa TKR di SMK

Muhamadiyah 2 Sleman.

8
F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu:

4. Manfaat atau Kegunaan Teoritis

a. Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan hubungan bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada

khususnya, maupun bagi masyarakat luas pada umumnya mengenai Fasilitas

belajar dirumah dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Pekerjaan

Dasar Otomotif siswa kelas X Jurusan Teknik Kendaran Ringan SMK

Muhamadiyah 2 Sleman.

b. Menambah dan memperluas cakrawala pengetahuan khususnya mengenal

Fasilitas belajar dirumah dan motivasi belajar siswa.

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk penelitian

berikutnya yang sejenis.

5. Manfaat atau Kegunaan Praktis

d. Menyebarluaskan informasi mengenai arti penting Fasilitas belajar dirumah

dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar Pekerjaan Dasar

Otomotif siswa kelas X Jurusan Teknik Kendaran Ringan SMK

Muhamadiyah 2 Sleman.

e. Sebagai pendidik maka pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan

penelitian dapat ditranformasikan kepada peserta didik pada khususnya

maupun masyarakat pada umumnya.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Dasar Teori

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

(Slameto, 2003: 2). Abdul (2014:15) mengatakan bahwa belajar adalah suatu

proses perubahan didalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap,

kebiasaan, dan kepandaian. Menurut Heri (2014:1) belajar merupakan proses

yang sadar atau tidak harus dijalani semua manusia untuk mencapai berbagai

macam kompetensi, pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan

Sutopo (2008: 288) mengemukakan bahwa belajar diartikan sebagai suatu

usaha yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang ditandai timbulnya

kecakapan baru.

Selanjutnya menurut Slameto (2003:2) menerangkan bahwasannya

belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Sementara itu Suryabrata (2002:232) menyebutkan belajar adalah usaha

10
secara sengaja yang membawa perubahan tertentu sehingga akan didapatkan

kecakapan baru. Lebih lanjut, Menurut Lestiawan & Johan (2018 : 102)

menerangkan bahwasannya hasil belajar yaitu hasil pencapaian oleh individu

maupun kelompok yang diperoleh dari kemampuan berpikir, bertindak

setelah melalui proses belajar yang meliputi aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik untuk menunjang kecakapan hidup serta hasil belajar itu tidak

menghilang begitu saja, kecuali bila terjadi proses belajar yang baru atau

terjadi kerusakan/kelainan dalam otak yang mengganggu fungsi ingatan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu perubahan tingkah laku pada siswa, dengan serangkaian

kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan

lain sebagainya. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu

pengetahuan atau aspek kognitif, tetapi juga berkaitan dengan aspek afektif

dan psikomotor.

b. Fasilitas Belajar Siswa Di Rumah

1) Pengertian Fasilitas Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, fasilitas adalah segala

hal yang dapat memudahkan perkara (kelancaran tugas dan sebagainya)

atau kemudahan. (Kamus Besar Indonesia, 2001: 314). Menurut

Slameto (2013: 67), “Fasilitas belajar adalah alat pelajaran yang dipakai

oleh guru pada waktu mengajar dan yang dipakai siswa dalam menerima

11
bahan pelajaran yang diajarkan”. Menurut Sopiatin (2010: 73) “Fasilitas

belajar adalah merupakan sarana dan prasarana yang harus tersedia

untuk melancarkan kegiatan pendidikan di sekolah. Sarana adalah

semua perangkat peralatan, bahan, dan perabotan yang secara langsung

digunakan untuk proses pendidikan di sekolah, meliputi gedung, ruang

belajar/kelas, media belajar, meja dan kursi”, “Fasilitas belajar adalah

semua yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik bergerak

maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan dapat berjalan

lancar, teratur, effektif, dan efisien”. Fasilitas belajar sangat diperlukan

dalam proses belajar mengajar baik fasilitas belajar belajar di sekolah

dan di rumah. Setiap komponen fasilitas belajar mempunyai fungsi

tersendiri. Sebagai mana menurut Samidjo (2019:41) bahwasannya

dalam setiap aktivitas sekolah sebaiknya selalu ada field test (catatan

tertulis) sehingga ada memori yang bisa digunakan untuk melihat

kembali terhadap pekerjaan yang sudah dilakukan. Dengan demikian

akan lebih mempermudah dalam mengevaluasi pembelajaran.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat diambil sebuah

kesimpulan bahwa fasilitas belajar adalah segala sesuatu baik berupa

benda bergerak atau tidak bergerak serta uang (pembiayaan) yang dapat

mempermudah, memperlancar, mengefektifkan serta mengefisienkan

penyelenggaraan kegiatan belajar guna mencapai tujuan belajar.

12
Fasilitas belajar digunakan guru dan juga oleh siswa dalam proses

pembelajaran. Dengan adanya fasilitas belajar maka proses belajar dan

pembelajaran akan lebih lancar dan prestasi belajar lebih baik lagi.

Selain daripada itu, fasilitas belajar di rumah sangat membantu siswa

untuk mengerjakan tugas yang diberikan di sekolah yang harus

dikerjakan di rumah, serta mencari informasi terkait dengan materi

pelajaran. Dengan adanya fasilitas belajar di rumah yang memadai

diharapkan hasil siswa akan meningkat, sebab fasilitas yang memadai

akan menumbuhkan semangat belajar siswa di rumah dan membuat

proses belajar menjadi lebih menyenangkan. Hal itu dipertegas oleh

Subagyo (2020:110) bahwasannya Keluarga merupakan guru pertama

dalam pribadi anak, dengan keluarga pribadi anak sedikit banyak akan

terbentuk akibat lingkungan kesehariannya. Maka dari itu kegiatan

belajar di rumah haruslah selalu diperhatikan oleh orang tua lebih

utamanya.

2) Fungsi Fasilitas Belajar

Fasilitas belajar di rumah merupakan salah satu faktor yang

menunjang keberlangsungan belajar siswa di rumah. Adapun fungsi

fasilitas belajar adalah untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan

program pusat sumber belajar agar semua kegiatan tersebut dapat

berjalan dan efisien. Adanya fasilitas yang baik, sumber-sumber belanja

13
seolah- olah memiliki kekuatan. Semua peralatan dapat berdaya guna

dan siswa semakin rajin serta akan tekun belajar dengan fasilitas yang

ada.

Fungsi atau manfaat fasilitas menurut Popi Sopiatin (2010: 78) yaitu:

a) Fasilitas belajar (media pembelajaran) yang ada akan menjadikan

pengajaran atau belajar lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

b) Materi pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa.

c) Fasilitas belajar (media pembelajaran) memungkinkan

dilaksanakannya metode belajar mengajar yang lebih bervariasi.

d) Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar (belajar akan

lebih fokus kepada siswa).

Menurut Arsyad (2006: 25-26), pemanfaatan sarana belajar

memberikan beberapa manfaat, yaitu:

a) Pemanfaatan sarana belajar dapat memperjelas pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan

prestasi belajar.

b) Meningkatkan dan menggairahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung

antara siswa dan lingkungannya dan memungkinkan siswa untuk

belajar sendiri sesuai dengan kemampuan minat.

14
c) Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang

peristiwa- peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan

terjadi interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan

lingkungannya.

Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan tentang fungsi fasilitas

belajar adalah sebagai berikut :

a) Menjadikan pengajaran atau belajar lebih menarik perhatian siswa

sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar dan proses belajar

menjadi lebih lancar.

b) Meningkatkan gairah saat belajar sehingga mata pelajaran lebih

cepat dan mudah dipahami oleh siswa tersebut.

c) Proses belajar menjadi fokus dan lebih bervariasi atau tidak

monoton, serta memungkinkan terjadi interaksi langsung dengan

guru, masyarakat dan lingkungannya sehingga siswa tidak bosan

dan belajar menjadi lebih menyenangkan bagi siswa tersebut.

1) Indikator Fasilitas Belajar

Menurut Slameto (2013 :63) indikator fasilitas belajar antara lain :

a) Ruang atau tempat belajar

Sebuah syarat untuk dapat belajar dengan sebaik-baiknya ialah

tersedia tempat belajar yang khusus. Setiap pelajar hendaknya

mengusahakan agar dapat menggunakan tempat belajar yang

15
khusus. Tempat belajar di rumah yang nyaman yaitu cukup luas

untuk aktifitas belajar, warna tembok yang menarik, dilengkapi

ventilasi udara dan dilengkapi dengan penerangan yang cukup.

b) Perabot belajar

Benda benda seperti perlengkapan belajar adalah benda-

benda yang membantu tercapainya suatu proses belajar, yaitu: meja

belajar khusus, kursi belajar khusus, lampu belajar, rak buku,

almari/ rak buku dan rak sepatu.

c) Alat bantu belajar

Alat dan benda sebagai perlengkapan bantu belajar adalah

alat tulis yang lengkap, jangka, busur derajat, dan alat hitung

kalkulator dan laptop atau komputer. Semakin lengkap alat-alat

tentunya semakin dapat belajar dengan baik dan belajar tidak dapat

dilakukan tanpa adanya alat- alat belajar secukupnya.

d) Sumber belajar

Sebagai sumber belajar bagi siswa yaitu buku pelajaran, akses

internet, radio, majalah atau koran, dan televisi. Internet dapat

diakses dengan handphone, laptop atau komputer. yang terkoneksi

internet

16
c. Motivasi Belajar

1) Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan

keefektifan dalam proses pembelajaran. Siswa akan belajar dengan baik

apabila memliki faktor pendorong yaitu motivasi belajar. Siswa akan

belajar dengan penuh semangat dan bersungguh- sungguh jika memiliki

motivasi belajar yang tinggi. Sebagaimana dijelaskan oleh Sardiman

(2010:75) bahwasannya motivasi belajar adalah faktor psikis non-

intelektual. Perananya yang sangat khas adalah dalam hal penumbuhan

gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Kemudian dijelaskan

pula oleh Uno (2011:23), bahwa motivasi belajar adalah dorongan

internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk

mengadakan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau

unsur yang mendukung . salah satu hal mendukung dalam proses belajar

siswa adalah guru. Menurut Mahanani, C., Susanto, M., & Purnomo, S.

(2020) dengan mempunyai dukungan motivasi yang kuat dan baik dari

dalam diri maupun orang lain, maka guru yang mengajar mempunyai

kinerja yang tinggi pula dalam proses belajar.

Lebih lanjut Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: 149)

mengemukakan bahwa motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu:

17
a) Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap

diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Siswa

termotivasi untuk belajar semata-mata untuk menguasai nilai-nilai

yang terkandung dalam bahan pelajaran, bukan karena keinginan lain

seperti ingin mendapat pujian, nilai yang tinggi, atau hadiah dan

sebagainya.

b) Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi

karena adanya perangsang dari luar. Dalam hal ini siswa belajar

karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang

dipelajarinya seperti untuk mencapai angka tinggi, diploma, gelar,

kehormatan, dan sebagainya. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar

siswa mau belajar

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diambil kesimpulan

bahwa motivasi motivasi belajar adalah daya penggerak yang berasal dari

dalam dan luar diri siswa dalam bentuk yang bercirikan pada perilaku

siswa yang berbentuk hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan,

adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam

belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga

memungkinkan siswa untuk belajar dengan baik.

18
2) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Eveline Siregar (2014:53-55) ada enam unsur yang

mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran:

a) Cita-cita dan aspirasi siswa

Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu yang sangat lama bahkan

sepanjang hayat. Cita-cita siswa untuk “menjadi seseorang” akan

memperkuat semangat akan mengarahkan perilaku belajar. Cita-cita

dan aspirasi siswa akan memperkuat semangat dan mengarahkan

perilaku belajar. Cita-cita dan aspirasi siswa akan memperkuat

motivasi belajar intrinsik maupun ekstinsik. Sebab tercapainya suatu

cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.

b) Kemampuan Siswa

Keinginan seorang siswa dalam mencapai tujuannya perlu

disertai dengan kemampuan untuk mencapainya. Kemampuan ini

meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa.

Misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya piket dan fantasi.

Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk melaksanakan

tujuannya. melakukan pendekatan pada siswa tersebut berdasarkan

perkembangan psikologis dari siswa tersebut dan lain-lain.

c) Faktor Sarana belajar

Faktor ini berkaitan dengan media dan sumber belajar yang

19
digunakan oleh guru dalam mengajar.

d) Faktor lingkungan belajar

Faktor ini berhubungan dengan lingkungan fisik dan

lingkungan psikologi. Lingkungan fisik misalnya desain tempat

duduk siswa yang mudah untuk dipindah-pindahkan akan

memudahkan siswa untuk membentuk kelompok diskusi. kemudian

faktor lingkungan psikologi, misalnya suasana belajar yang tercipta

dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap keaktifan belajar

siswa. Suasana yang terlalu tegang membuat siswa cenderung pasif

dalam proses belajar.

3) Fungsi motivasi

Motivasi mendasari perilaku individu ada suatu perilaku yang

motivasinya tinggi dan ada suatu perilaku motivasi rendah. Hasil tersebut

dapat dilihat bahwa motivasi memiliki fungsi mendorong dan

mempengaruhi perilaku individu. Menurut Ngalim Purwanto (2010: (70)

fungsi motivasi adalah :

a) Motivasi itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak,

b) Motivasi itu menentukan arah perbuatan, yakni kearah tercapainya

suatu tujuan atau cita-cita .

c) Motivasi itu menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan

perbuatan-perbuatan yang mana yang harus dilakukan, yang serasi,

20
guna mencapai tujuan itu dengan mengesampingkan perbuatan yang

tidak bermanfaat bagi tujuan itu.

Menurut Sukmadinata (2003 : 62) motivasi memiliki dua fungsi,

yaitu pertama mengarahkan (directional function) dan kedua

mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan (activating and energizing

function). Menurut Oemar hamalik (2002: 175) motivasi mendorong

timbulnya tingkah laku, mempengaruhi serta mengubah tingkah laku,

jadi fungsi motivasi adalah:

a) Mendorong timbulnya suatu perbuatan.

b) Sebagai pengarah perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

c) Sebagai penggerak besar kecilnya motivasi akan menentukan

cepat lambatnya pekerjaan.

Beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi

mempunyai fungsi yang sangat penting dalam suatu kegiatan. Motivasi

juga dipengaruhi oleh tujuan, makin tinggi dan berarti suatu tujuan, maka

makin besar motivasinya untuk dengan sungguh-sungguh terarah dan

penuh semangat melaksanakan kegiatan sehingga kemungkinan

mencapai tujuan semakin besar. Semakin tinggi motivasi maka semakin

besar juga usaha utntuk mencapai tujuan belajarnya.

21
4) Indikator Motivasi Belajar

Menurut Uno (2008), indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

a) Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil

Hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar dan dalam

kehidupan sehari-hari pada umumnya disebut motif berprestasi, yaitu

motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan

atau motif untuk memperolah kesempurnaan. Motif semacam ini

merupakan unsur kepribadian dan perilaku manusia, sesuatu yang

berasal dari dalam diri manusia yang bersangkutan. Siswa yang

mempunyai hasrat ingin berhasil akan mengerjakan tugas dari guru

dengan sungguh-sungguh, menyelesaikan tugas tepat waktu,

langsung mengerjakan tugas dari guru, bertanya saat ada kesulitan,

dan meyediakan waktu khusus mengerjakan PR dirumah.

b) Adanya Dorongan dan Kebutuhan Dalam Belajar

Adanya dorongan tersebut timbul dari dalam diri siswa itu

sendiri. Siswa akan menjadi rajin belajar saat mendapat nilai jelek

atau tidak sesuai harapannya, tidak cepat puas walau nilai sudah baik,

selalu berusaha mengerjakan soal sulit samapai menemukan

jawabannya, membaca ulang pelajaran di sekolah agar lebih paham,

dan mempersiapkan pelajaran esok hari misal dengan membaca

22
materi terlebih dahulu.

c) Adanya Harapan dan Cita-cita Masa Depan

Harapan didasari pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi

oleh perasaan mereka tantang gambaran hasil tindakan mereka. Yaitu

siswa berusaha memecahkan suatu masalah, tertantang pada soal sulit

yang diberikan oleh guru, merasa senang ada tugas dari guru,

mengerjakan tugas dengan baik agar hasilnya baik, mengerjakan soal

latian secara mandiri.

d) Senang pada kegiatan yang menarik.

Baik simulasi maupun permainan merupakan salah satu proses

yang sangat menarik bagi siswa. Suasana yang menarik menyebabkan

proses belajar menjadi bermakna. Sesuatu yang bermakna akan selalu

diingat, dipahami, dan dihargai. Siswa yang termotivasi akan senang

mengikuti pelajaran di kelas, senang dan berfikir positif bahwa tugas

dari guru bermanfaat untuk siswa. Siswa senang terlibat aktif di kelas

baik saat pelajaran atau diskusi dalam kelompok. Mengemukakan dan

mempertahankan pendapat yang siswa miliki serta menanggapi

pendapat teman diskusinya.

e)Tekad yang kuat dalam diri siswa untuk berhasil

Siswa akan giat dalam belajar, baik di rumah atau pun di

sekolah. Berusaha meraih prestasi belajar sebaik mungkin. Bersaing

23
meraih prestasi dengan teman- temannya, berangkat sekolah lebih pagi

agar tidak telat, berusaha memahami materi dari guru, merangkum

materi pelajaran secara mandiri.

f) Adanya Lingkungan Belajar yang Kondusif

Pada umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam

tindakan individu setelah dibentuk oleh lingkungan. Oleh karena itu

motif individu untuk melakukan sesuatu misalnya untuk belajar

dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki, atau diubah melalui

belajar dan latihan, dengan perkataan lain melalui pengaruh

lingkungan Lingkungan belajar yang kondusif salah satu factor

pendorong belajar anak didik. Yaitu mendengarkan penjelasan guru di

kelas, bertanya kepada guru jika ada materi yang belum paham, aktif

menjawab pertanyaan yang diajukan guru, siswa senang belajar

kelompok dengan teman, dan aktif saat diskusi dalam belajar

kelompok tersebut.

d. Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa sangatlah erat kaitannya dengan hasil belajar

siswa, karena untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa dapat dilihat

dari keberhasilan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar

adalah sumber informasi yang digunakan untuk mengungkap kemampuan

maksimal suatu subjek, yakni kemampuan siswa dalam menguasai bahan-

24
bahan atau materi pelajaran yang diajarkan. Menurut Suryabrata (1986:318)

hasil belajar diperoleh dengan cara melakukan ujian terhadap siswa, dengan

hasil ujian tersebut maka guru dapat menentukan/menilai sejauh mana

kemajuan yang telah dicapai oleh anak didik, hasil ujian tersebut nantinya

dijadikan dasar untuk menentukan siswa ke dalam kategori tertentu.

Menurut Sudjana (1989:22) hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan

yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar, baik aspek

kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut Sukmadinata (2004:102)

prestasi belajar adalah realisasi atau pemakaran dari kecakapan- kecakapan

potensial yang dimiliki oleh seseorang. Dari beberapa pendapat di atas dapat

diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah tingkat kecakapan dan

penguasaan suatu materi yang dicapai oleh siswa sebagai hasil dari proses

belajar baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.

1) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi

Prestasi yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi

antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dalam diri siswa

maupun luar diri siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi dan

berhubungan dengan prestasi belajar siswa . Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar menurut Muhibbin Syah (2008:132),

yaitu:

a) Faktor internal (faktor dari dalam diri individu), meliputi keadaan

25
atau kondisi jasmani dan rohani siswa.

b) Faktor eksternal (faktor dari luar diri individu), meliputi kondisi

lingkungan sekitar siswa.

c) Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yaitu jenis upaya

belajar siswa (kebiasaan) yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi

pelajaran.

Menurut Sukmandinata (2007: 162-163) Faktor- faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar yaitu :

a) Faktor-faktor dalam individu

b) Banyak faktor yang ada dalam individu atau si pelajar yang

mempengaruhi usaha dan keberhasilan belajarnya. Faktor- faktor

tersebut menyangkut aspek jasmanih maupun rohaniah dari

individu. Aspek jasmaniah mencakup kondisi dan kesehatan

jasmani dari individu. Aspek psikis atau rohaniah menyangkut

kondisi kesehatan psikis, kemampun-kemampun intelektual, sosial,

psikomotorik serta kondisi afektif dan konatif dari individu.

c) Faktor-faktor Lingkungan

Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor di

luar diri siswa, baik faktor fisik maupun sosial- psikologi yang

berada di lingkungan keluarga dan masyarakat.

26
Faktor-faktor di atas saling berinterkasi secara langsung dalam

mempengaruhi prestasi belajar siswa, maka sangat diperlukan

lingkungan yang baik dan kesiapan dalam diri siswa yang meliputi

strategi, metode serta gaya belajar, agar dapat memberi pengaruh

terhadap prestasi belajar yang akan dihasilkan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat digolongkan

menjadi dua yaitu faktor internal ini berkaitan dengan segala yang

berhubungan dengan diri siswa itu sendiri berupa motivasi, minat,

bakat, kepandaian, kesehatan, sikap, perasaan, dan faktor pribadi

lainnya dan faktor eksternal ini berhubungan dengan pengaruh yang

datang dari luar diri individu. Faktor ini dapat berupa sarana dan

prasarana, lingkungan, masyarakat, guru, metode pembelajaran,

kondisi sosial, ekonomi dan lain sebagainya.

B. Penelitian Yang Relevan

Berikut ini merupakan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian

ini, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan Feri Anton (2013) dengan judul “Hubungan Antara

Motivasi belajar dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Sistem Rem

Siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK N 2 Sijunjung” . dari hasil

penelitian dapat diperoleh t hitung > t tabel (1,187>0,374) untuk X1 dan

27
(0,418 > 0,374) untuk X2. Dilihat pada taraf signifikan 0,05. Akibatnya Ho

ditolak. Ha diterima. Akibatnya terdapat pengaruh yang signifikan antara

motivasi belajar dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa sistem

rem kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Sijunjung

semester genap tahun pelajaran 2013/2014.

2. Penelitian yang dilakukan Ryan Anggoro (2014) dengan judul “Hubungan

Fasilitas Belajar dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan

Siswa Kelas XI SMK YPP Purworejo”. Berdasarkan analisis deskriptif

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa berada pada kategori cukup 50,60%,

minat belajar berada pada kategori cukup sebesar 43,39% dan fasilitas belajar

berada pada kategori cukup sebesar 50,60%. Berdasarkan analisis kuantitatif

menunjukkan bahwa variabel fasilitas belajar dengan pencapaian hasil belajar

memberi hubungan yang positif dan signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan

koefisien korelasi (r) sebesar 0,240 setelah di uji dengan uji t diketahui

thitung = 2.209 dengan sig = < 0,05 Hubungan fasilitas belajar terhadap hasil

belajar sebesar r2 = 0,057 atau 5,70%. Variabel minat belajar terhadap hasil

belajar memberi hubungan yang positif dan signifikan. Hal ini ditunjukkan

koefisien korelasi (r) sebesar 0,221 setelah di uji dengan uji t diketahui

thitung sebesar t = 1,856 dengan sig <0,05 hubungan minat belajar terhadap

hasil belajar sebesar 0,048 = 4,80%. Dan hasil belajar memberi hubungan

yang positif dan signifikan terhadap Hubungan Fasilitas Belajar dan Minat

28
Belajar SMK YPP Purworejo. Hasil perhitungan analisis regresi ganda

diperoleh koefisien berganda (R) sebesar 0,247 (Fhitung sebesar 2,601

dengan sig < 0,05) dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,061 maka

sumbangan efektif yang diberikan oleh Fasilitas Belajar dan Minat Belajar

secara bersama- sama hal ini berarti 6,10% hal ini berarti 93,90% dipengaruhi

faktor lain yang tidak diteliti.

3. Penelitian yang dilakukan Amaludin, La Ode. (2012) dengan judul

“Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI

IPS SMA Negeri 5 Kendari”. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat

hubungan yang positif dan sangat signifikan antara fasilitas belajar dengan

motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kendari. Hal ini dapat

dilihat dari koefisien korelasi (r) yang diperoleh sebesar 0,611, sedangkan

nilai koefisien determinasinya (r2) adalah sebesar 0,3721%. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa 37,2% motivasi belajar ditentukan oleh fasilitas belajar,

dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

4. Penelitian yang dilakukan Shahrul Yusliyantoro dan Samidjo (2015) yang

berjudul “Hubungan Praktek Prestasi Belajar Kejuruan dan Prestasi belajar

Pelajaran Kewirausahaan dengan Miat Berwirausaha Siswa Kelas XII

Program Studi Teknik Kedaraan Ringan SMK Kristen 1 Klaten”

menghasilkan penelitian sebagai berikut: (1) Ada hubungan positif dan

signifikan antara mata pelajaran dan prestasi praktek kerja industri secara

29
bersama-sama terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas XII Program

Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Kristen 1 Klaten dengan nilai

signifikasi (p = 0,000 < 0,005) atau p kurang dari 5%. (2) Ada hubungan

positif dan signifikan mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha pada siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan

Ringan SMK Kristen 1 Klaten dengan nilai signifikasi 0,017 < 0,005 atau p

kurang dari 5%. (3) Ada hubungan positif dan signifikan prestasi praktek

kerja industri terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas XII Program

Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Kristen 1 Klaten dengan nilai

signifikasi 0,000 < 0,05 atau p kurang dari 5%. Prestasi mata pelajaran

kewirausahaan menyumbang efektif sebesar 26,3% terhadap minat

berwirausaha dan prestasi praktek kerja industri memberikan sumbangan

sebesar 15% terhadap minat berwirausaha. Maka jumlah total sumbangan

sebesar 41,3%. Prestasi mata pelajaran kewirausahaan menyumbang sebesar

63,7% terhadap minat berwirausaha dan prestasi praktek kerja industri

memberikan sumbangan sebesar 36,3% terhadap minat berwirausaha.

C. Kerangka Berfikir

Kelengkapan fasilitas belajar di rumah dan motivasi belajar terhadap

prestasi belajar merupakan tiga hal yang saling berhubungan. Fasilitas belajar

adalah segala macam benda yang memudahkan dan mendukung proses atau

kegiatan belajar mengajar yang diciptakan dengan sengaja untuk meningkatkan

30
prestasi belajar siswa. Siswa yang lebih termotivasi dengan pelajaran cenderung

akan meningkatkan belajarnya. Kemudian saat siswa tersebut semakin ingin

belajar dan didukung dengan fasilitas di rumah yang lengkap. Akan tetapi bila

motivasi siswa tidak didukung adanya fasilitas belajar di rumah yang lengkap ,

maka proses belajar di rumah tidak maksimal.

Hubungan fasilitas belajar di rumah dengan prestasi belajar dan hubungan

motivasi siswa dengan prestasi belajar tentu dapat diketahui bahwa dua variabel

tersebut yaitu fasilitas belajar di rumah dan motivasi belajar dimungkinkan

mempunyai hubungan dengan prestasi belajar siswa. Semakin tinggi atau

rendahnya fasilitas belajar di rumah dan motivasi siswa maka prestasi yang

dicapai siswa juga dapat berubah. Akan tetapi hal tersebut belum dapat diukur.

Oleh karena itu, harus diketahui seberapa besar tingkat hubungan antara variabel-

variabel tersebut.

D. Hipotesis Penelitian

Terdapat hubungan positif antara fasilitas belajar dirumah dengan prestasi

belajar siswa TKR SMK Muhamadiyah 2 Sleman.

1. Terdapat hubungan positif antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar

Pekerjaan Dasar Otomotif siswa TKR di SMK Muhamadiyah 2 Sleman

2. Terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dirumah dengan prestasi

belajar siswa TKR SMK Muhamadiyah 2 Sleman?

31
3. Terdapat hubungan positif antara fasilitas belajar dirumah dan motivasi

belajar dengan prestasi belajar Pekerjaan Dasar Otomotif siswa TKR di

SMK Muhamadiyah 2 Sleman.

32
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sebuah penelitian akan berhasil dengan baik jika dilakukan dengan

menggunakan metode yang tepat. Penggunaan metode yang benar diharapkan

oleh peneliti memperoleh hasil yang objektif. Sesuai dengan permasalahan yang

diangkat dan tujuan penelitian maka penelitian ini termasuk eks post facto, yaitu

“suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan

kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor- faktor yang dapat

menyebabkan timbulnya kejadian tersebut” (Sugiyono,2012: 7). Jenis penelitian

ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 15) “data kuantitatif

adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (skoring)”.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMK Muhammadiyah 2 Sleman, sedangkan

waktu penelitian dilakukan selama bulan Oktober sampai Desember Tahun 2020.

Tabel 3. 1. Waktu Penelitian


Tahun 2020 2021
NO
Bulan 10 11 12 1 2
1 Observasi di Sekolah
2 Penyusunan Proposal
3 Pengambilan data
4 Olah data
5 Penyusunan laporan

33
C. Populasi dan Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 173), populasi adalah “keseluruhan

subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2012: 81), populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas X TKR SMK Muhammadiyah 2 Sleman. Adapun jumlah tiap kelas

dapat dilihat dari tabel

Tabel 3. 2 Jumlah Populasi


Kelas Jumlah Siswa
TKR A 31
TKR B 32

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 174) sampel adalah “sebagian atau

wakil populasi yang diteliti”, sedangkan menurut Sugiyono (2012: 81) sampel

adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.

Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan tabel yang dikembangkan oleh

Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5%.. Teknik sampel yang digunakan

adalah simple random sampling. Menurut Sugiyono (2012: 82) simple random

sampling adalah “pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”. Jadi semua subjek

diberi hak yang sama kepada tiap subjek untuk mendapatkan kesempatan dipilih

menjadi sampel.
34
D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati.

Variabel-variabel yang ingin digunakan perlu ditetapkan, diidentifikasikan, dan

diklasifikasikan. Jumlah variabel yang digunakan bergantung pada luas serta

sempitnya penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, ada beberapa

variabel yang digunakan sehingga dapat dianalisis dan ditarik sebuah kesimpulan

yaitu:

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Merupakan variabel yang mempengaruhi, yang menjadi sebab perubahan

atau timbulnya variabel terikat. Pada penelitian ini yang menjadi variabel

bebas adalah Fasilitas Belajar Di Rumah (X1) dan motivasi belajar siswa

(X2).

2. Variabel terikat (Dependent Variable)

Merupakan variabel yang dipengaruhi, yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah Prestasi belajar

(Y).

E. Definisi Operasional

1. Fasilitas belajar di rumah

Fasilitas belajar adalah presepsi siswa terhadap kegiatan belajar yang

berhubungan terhadap prestasi belajar siswa, dikarenakan keberadaan serta

kondisi dari fasilitas belajar dapat mempengaruhi kelancaran serta

35
keberlangsungan proses belajar. Fasilitas belajar dalam dunia pendidikan

berarti sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan

terselenggaranya dalam proses belajar mengajar. Indikator fasilitas belajar

yang akan diteliti yaitu ruang atau tempat belajar, alat bantu belajar, alat tulis

dan buku-buku.

2. Motivasi belajar

Motivasi belajar adalah dorongan atau kekuatan dalam diri seseorang

individu baik disadari ataupun tidak disadari untuk melakukan kegiatan belajar

untuk mencapai tujuan tertentu yang dikehendaki dengan segala daya upaya

dan kekuatan yang dimilikinya. Motivasi belajar diukur melalui pengisisan

angket mengenai motivasi belajar dengan indikator cita-cita dan aspirasi,

kemampuan, kondisi siswa, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam

belajar, upaya guru dalam membelajarkan siswa.

3. Prestasi belajar

Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai

tujuan belajar setelah melakukan kegiatan belajar PDO dalam periode tertentu

yang dinyatakan dalam angka atau huruf serta dapat mencerminkan hasil yang

sudah dicapai. Nilai yang dapat digunakan sebagai indikator dari prestasi

belajar siswa salah satunya adalah nilai ujian atau nilai rapor. Rapor adalah

sebagai perumusan akhir yang menggambarkan kemampuan siswa atau

36
prestasi belajar siswa selama satu semester. Nilai yang digunakan dalam

penelitian ini adalah nilai rapor siswa kelas X TKR.

F. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti

untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner (angket)

dan dokumentasi.

1. Angket (Kuesioner)

Metode angket digunakan untuk mengambil data variabel fasilitas belajar

di rumah dan motivasi belajar.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan suatu cara pengambilan data untuk

mengungkapkan data prestasi belajar PDO yaitu data hasil UAS.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu dalam penelitian

menggunakan suatu metode pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini berupa kuesioner dan dokumentasi. Dalam penelitian ini terdapat

empat instrumen yang digunakan untuk memperoleh data tentang Fasilitas belajar

di rumah (X1), Motivasi belajar (X2) dan prestasi belajar siswa (Y). Berikut ini

kisi-kisi berdasarkan indikator tiap variabel.

37
1. Instrumen Fasilitas Belajar Di Rumah

Adapun kisi-kisi fasilitas belajar di rumah dapat dilihat pada tabel.

Tabel 3. 3. Kisi-kisi Fasilitas Belajar Di Rumah belajar


Sub Jumlah
Variabel Indikator Butir
Indikator
Ruang atau tempat belajar 1. Ruang belajar
di rumah khusus di rumah
2. Ukuran ruang belajar
3. Warna cat ruang
belajar 5
4. Ventilasi udara
5. Penerangan ruang
belajar
1. Kursi dan meja
Fasilitas belajar khusus
Belajar di 2. Lampu belajar
Rumah Perabot belajar di rumah 3. Kondisi kursi dan 5
meja belajar
4. Rak buku
5. Rak sepatu
1. Alat tulis
2. Jangka
Alat bantu belajar 3. Busur derajat 5
4. Alat hitung
kalkulator
5. Laptop
1. Buku pelajaran
2. Fasilitas internet di
Sumber Belajar rumah 5
3. Majalah
4. Radio
5. Televisi

38
2. Instrumen Motivasi Belajar

Adapun kisi-kisi instrumen motivasi belajar dapat dilihat pada tabel

Tabel 3. 4. Kisi-kisi motivasi belajar


Jumlah
Variabel Indikator Sub Indikator
Butir
1. Mengerjakan tugas dengan
sungguh-sungguh
2. Menyelesaikan tugas tepat
Adanya hasrat dan
keinginan berhasil 3. Antusias pada tugas dari guru
4. Bertanya saat ada kesulitan
5. Mengerjakan PR di rumah
1. Rajin belajar saat nilai tidak
Adanya dorongan sesuai harapan
dan kebutuhan dalam 2. Terus belajar walau nilai
belajar sudah baik 5
Motivasi
3. Berusaha mengerjakan soal
Belajar
yang
sulit
4. Membaca ulang pelajaran di
rumah
5. Mempersiapkan untuk
pelajaran
esok hari
Adanya harapan dan 1. Berusaha memecahkan suatu
cita- cita masa depan masalah
2. Tertantang pada soal yang
sulit
5
3. Senang mendapat tugas dari
4. Berusaha untuk hasil tugas
yang baik / sempurna
5. Mengerjakan latihan soal
1. Senang mengikuti pelajaran di
Senang pada kegiatan kelas
menarik 2. Berfikir positif pada tugas dari
guru
3. Menanggapi pendapat teman
saat diskusi 5
39
4. Mempertahankan pendapat
saat
diskusi
5. Mengungkapkan pendapat di
depan kelas
Tekad yang kuat 1. Berusaha meraih prestasi
dalam diri siswa sebaik
untuk berhasil mungkin
2. Bersaing dengan teman dalam 5
prestasi
3. Berangkat sekolah lebih pagi
4. Berusaha memahami materi

3. Prestasi Belajar

Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam penelitian ini peneliti

meminta data nilai ujian akhir semester siswa kelas X TKR kepada guru

pengampu mata pelajaran PDO. Karena penelitian ini adalah penelitian ex-

post facto, maka nilai yang digunakan adalah ujian akhir semester siswa.

Nilai ujian akhir semester ini yang akan digunakan sebagai data prestasi

belajar pada mata pelajaran PDO.

H. Uji Coba Instrumen.

Uji coba intrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik uji coba

terpakai. Uji coba terpakai yaitu ketika data hasil uji coba digunakan dapat untuk

menguji hipotesis penelitian. Data yang diambil dari butir-butir yang valid.

Kegiatan yang termasuk dalam uji coba instrumen adalah pengujian validitas

40
instrumen (meliputi : validitas isi dan validitas konstruk) dan pengujian

reliabilitas.

1. Pengujian Validitas Instrumen.

Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012: 173). Oleh sebab itu,

pengujian instrumen diperlukan untuk mengetahui valid atau tidaknya

instrumen tersebut sehingga data yang didapat dengan instrumen tersebut juga

valid. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini meliputi validitas isi

(content validity) dan validitas konstruk (construct validity).

a) Validitas Isi (Content validity).

Untuk menguji validitas isi, dapat digunakan pendapat dari ahli (expert

judgment). Setelah instrumen dibuat berdasarkan indikator yang telah

ditetapkan, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli (Sugiyono,

2016:177). Instrumen penelitian yang berupa kuisioner/angket akan

dilakukan validasi oleh Dosen terkait. Kemudian setelah selesai konsultasi

dengan ahli dilanjutkan dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut di

uji coba kepada responden setelah itu data yang didapat ditabulasi untuk

menguji validitas konstruk (construct validity).

b) Validitas Konstruk (Construct Validity).

Setelah dilakukan validitas isi maka untuk mendapatkan data secara teliti

dan benar digunakan teknik Korelasi Product Moment dari Karl Pearson

41
(Arikunto, 2013:213). Uji validitas tes pada instrumen ini dilakukan

dengan menggunakan bantuan software Spss versi 20.0 yaitu:

1) Buka aplikasi SPSS 20.0

2) Masukan data yang akan dianalisis

3) Kemudian pilih analyze

4) Setelah itu klik correlate kemudian pilih Bivariate

5) Pada menu Bivariate Correlations pindahkan data ke ruas kanan

kemudian pilih pearson, Two Tailed dan ceklis flag significant

correlations

6) Selanjutnya pilih menu option kemudian ceklis means and standard

deviations pilih Exclude cases listwist pada bagian missing values

7) Setelah itu implementasikan hasil perhitungan spss

8) Untuk validitas bisa menggunakan bagian corrected item-total

correlation atau mengkorelasikan skor item dengan skor total yang

kemudian dibandingkan dengan R tabel

Jika dituliskan dengan rumus maka :

𝑁𝑁.∑ 𝑋𝑋𝑋𝑋− (∑𝑋𝑋).(∑𝑌𝑌)


𝑟𝑟𝑥𝑥𝑥𝑥 = Arikunto (2009:72) dalam Syakuro
�(𝑁𝑁.∑ 𝑋𝑋 2 −(∑𝑋𝑋)2 {𝑁𝑁.∑𝑌𝑌 2 −(∑𝑌𝑌)2 )

(2016: 39)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi

X = skor butir yang dicari validitasnya


42
Y = skor total yang diperoleh individu

N = jumlah peserta tes

Pada penelitian ini, uji validasi dengan teknik korelasi product

moment dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 21. Uji korelasi

dilakukan dengan membandingkan rhitung dengan rtabel untuk mengetahui butir

angket yang valid atau tidak valid dengan jumlah subyek 62 pada taraf

signifikansi 5%, dengan kriteria apabila rhitung lebih besar dari rtabel maka butir

pertanyaan tersebut valid dan apabila rhitung lebih kecil dari rtabel maka butir

pertanyaan tersebut tidak valid.

Tabel 3. 5. Hasil validitas instrumen angket fasilitas belajar


Soal r hitung r tabel Keterangan
Butir 1 0,751801 0,396 Valid
Butir 2 0,602897 0,396 Valid
Butir 3 0,521237 0,396 Valid
Butir 4 0,773627 0,396 Valid
Butir 5 0,602755 0,396 Valid
Butir 6 0,449001 0,396 Valid
Butir 7 0,466387 0,396 Valid
Butir 8 0,528874 0,396 Valid
Butir 9 0,594599 0,396 Valid
Butir 10 0,448149 0,396 Valid
Butir 11 0,43353 0,396 Valid
Butir 12 0,490492 0,396 Valid
Butir 13 0,559177 0,396 Valid
Butir 14 0,452276 0,396 Valid
Butir 15 0,458291 0,396 Valid
Butir 16 0,396931 0,396 Valid
Butir 17 0,407581 0,396 Valid
Butir 18 0,07588 0,396 Tidak Valid

43
Butir 19 0,047176 0,396 Tidak Valid
Butir 20 0,49475 0,396 Valid
Butir 21 0,459118 0,396 Valid
Butir 22 0,740858 0,396 Valid
Butir 23 0,602897 0,396 Valid
Butir 24 0,521237 0,396 Valid

Butir-butir yang gugur telah dihilangkan dan butir yang valid masih

cukup mewakili indikator yang ingin diungkapkan sehingga instrument masih

layak digunakan

2. Pengujian Reliabilitas Instrumen.

Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama

(Sugiyono, 2012: 348). Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji kestabilan

dan konsistensi instrument saat digunakan kapan saja dan dimana saja

terhadap responden penelitian sehingga menghasilkan data yang sama atau

hampir sama dengan sebelumnya. Pengujian reabilitas ini dapat dilakukan

dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Berikut rumus untuk

menghitung reliabilitas intrument (Arikunto, 2010:239).

Reliabilitas suatu instrumen diperlukan untuk mengetahui apakah

instrumen ini memiliki taraf kepercayaan tinggi atau rendah karena biasanya

suatu alat test yang valid juga akan reliabel. Pengujian reliabilitas pada

instrumen ini menggunakan menggunakan bantuan software SPSS 20:

a. Buka aplikasi SPSS 20.0


44
b. Masukan data yang akan dianalisis

c. Kemudian pilih analyze

d. Setelah itu klik correlate kemudian pilih Bivariate

e. Pada menu Bivariate Correlations pindahkan data ke ruas kanan

kemudian pilih pearson, Two Tailed dan ceklis flag significant

correlations

f. Selanjutnya pilih menu option kemudian ceklis means and standard

deviations pilih Exclude cases listwist pada bagian missing values

g. Setelah itu implementasikan hasil perhitungan spss

h. Untuk reiabilitas bisa menggunakan bagian Cronbach’s Alpha

Jika dituliskan dengan rumusmaka :

𝑁𝑁.∑ 𝑋𝑋𝑋𝑋− (∑𝑋𝑋).(∑𝑌𝑌)


𝑟𝑟𝑥𝑥𝑥𝑥 = …(Arikunto, 2009:72) dalam Syakuro
�(𝑁𝑁.∑ 𝑋𝑋 2 −(∑𝑋𝑋)2 {𝑁𝑁.∑𝑌𝑌 2 −(∑𝑌𝑌)2 )

(2016: 39

Keterangan:

Rxy = koefisien korelasi

X = skor butir yang dicari validitasnya

Y = skor total yang diperoleh individu

N = jumlah peserta tes

Kemudian dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown:

2rb
ri = 1+rb ……….(Sugiyono, 2019:220)

45
Keterangan:

Ri = Reliabilitas internal seluruh instrumen

Rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua (rxy).

Selanjutnya dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi (r 11)

menurut Arikunto (2009: 86) dalam Syakuro (2016: 41) adalah sebagai

berikut,

0,80 < r 11 < 1,00 sangat tinggi (sangat baik)

0,60 < r 11 < 0,80 tinggi (baik)

0,40 < r 11 < 0,60 cukup (cukup)

0,20 < r 11 < 0,40 rendah (kurang)

0,00 < r 11 < 0,20 sangat rendah

Pada penelitian ini untuk menginterpretasikan hasil uji

instrumen menggunakan pedoman dari Sugiyono (2012: 257), sebagai berikut

Tabel 3. 6. Pedoman Intrepretasi.


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat kuat
Uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach pada penelitian ini

menggunakan bantuan SPSS 21. Menurut Sugiyono (2016:257) Pengambilan

keputusan berdasarkan nilai alpha yang melebihi 0,6 maka pernyataan variabel

tersebut dinyatakan reliabel sedangkan jika dibawah 0,6 pernyataan tersebut tidak

reliabel. Hasil uji reliabilitas ini menggunakan bantuan program komputer IBM SPSS
46
Statistics 21. Berikut ini merupakan ringkasan hasil uji reliabilitas instrument

penelitian:

Tabel 3. 7. Reliabilitas Data


Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,879 22

Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen menggunakan SPSS di atas

dengan hasil 0,879 maka dapat ditarik kesimpulan bahwasannya instrumen

tersebut reliabel, karena sesuai dengan pedman pegambilan keputusan yaitu

>0,60. Kemudian diinrepretasikan juga bahwasannya data tersebut untuk

variabel motivasi belajar dalam kategori sangat kuat dengan kata lain dapat

disimpulkan bahwa instrumen untuk untuk penelitian ini reliabel.

I. Teknik Analisis Data.

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.

Adapun statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik

inferensial.

1. Statistik Deskritif.

Statisik deskriptif adalah statistik yang digunakkan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarakan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2016:207-208). Statistik

47
deskriptif yang dilakukan adalah perhitungan Mean, Median, Modus, Standar

Deviasi, Varian, Rentang, Nilai Terendah, Nilai Tertinggi dengan bantuan

SPSS 21. Serta penyajian data dalam bentuk tabel frekuensi dan presentase,

dan diagram batang berdasarkan data dengan nilai yang sangat rendah,

rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi dari masing- masing variabel.

2. Uji Prasyarat Analisis.

Sebelum melakukan pengujian hipotesis menggunakan statistik

parametris, perlu dilakukan pengujian prasyarat analisis yaitu uji normalitas

data untuk mengetahui data yang didapat berdistribusi normal atau tidak,

karena syarat menggunakan statistik parametris untuk menguji hipotesis

adalah data harus berdistribusi normal (Sugiyono, 2016:241). Sedangkan

untuk analisis regresi perlu dilakukan uji linieritas untuk mengetahui apakah

hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat bersifat linier atau tidak

(Siregar, 2013:178) dan uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah ada

masalah multikolinieritas atau tidak antar variabel bebas (Priyatno, 2012:36-

37).

a. Uji Normalitas Data.

Sebelum melakukan uji hipotesis terhadap data penelitian, terlebih dahulu

perlu dilakukan uji normalitas data. Uji ini dimaksudkan untuk

mengetahui apakah data yang didapat memenuhi syarat untuk dianalisis

dengan statistik parametris. Uji normalitas dalam penelitian ini

48
menggunakan bantuan metode Kolmogorov-Smirnov dengan

penyempurnaan Liliiefors pada software SPSS 21, dengan ketentuan jika

signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal pada taraf kesalahan

5% dan sebaliknya, jika data signifikansi < 0,05, maka data tidak

berdistribusi normal (Priyatno, 2012:36-37).

b. Uji Linieritas.

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel bebas

(X) mempunyai hubungan linear atau tidak dengan variabel terikat (Y).

Pengambilan keputusan untuk uji linearitas ini dengan cara melihat nilai

signifikansi deviation from linearity pada tabel Anova dari output yang

dihasilkan dengan bantuan program SPSS. Kriteria pengujian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah jika harga Fhitung < Ftabel pada

taraf signifikansi 5% maka hubungan variabel bebas (X) dengan variabel

terikat (Y) dinyatakan hubungan linear.

c. Uji Multikolinieritas.

Uji Multikolonieritas digunakan untuk mengetahui apakah antar variabel

bebas terjadi masalah multikolinieritas atau tidak. Pada analisis regresi

seharusnya tidak terjadi masalah multikolinieritas. Adapun utnuk

mengetahui masalah multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan

bantuan software SPSS 21 dengan ketentuan, jika nilai VIF < 10 maka

49
tidak terjadi masalah multikolinieritas dan jika nilai VIF > 10 maka terjadi

masalah multikolinieritas (Hair dalam Priyatno, 2012:93).

J. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis 1.

Pengujian hipotesis 1 dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Parsial

menggunakan bantuan software SPSS 21.

a. Uji Korelasi Parsial.

Uji Korelasi Parsial dilakukan untuk mengetahui fasilitas belajar

dirumah (X1) dengan prestasi belajar (Y) berhubungan positif dan

signifikan atau tidak, jika motivasi belajar (X2) dikontrol. Adapun

ketentuannya sebagai berikut (Priyatno, 2012 : 71):

1) Jika nilai signifikansi < 0,05 (taraf kesalahan 5%) maka hipotesis 1

diterima.

2) Jika nilai signifikansi > 0,05 (taraf kesalahan 5%) maka hipotesis 1

ditolak.

b. Koefisien Determinasi.

Koefisien determinasi merupakan nilai kuadrat dari nilai korelasi (r)

antara variabel Fasilitas belajar dirumah(X1) dengan Prestasi

belajar(Y). Koefisien determinasi (r2) digunakan untuk mengetahui

seberapa besar hubungan positif yang diberikan Fasilitas belajar

dirumah(X1) terhadap Prestasi belajar(Y), (Sugiyono, 2012:275)

50
2. Pengajuan Hipotesis 2.

Pengujian hipotesis 2 dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Parsial

menggunakan bantuan software SPSS 21.

a. Uji Korelasi Parsial.

Uji Korelasi Parsial dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar(X2)

terhadap Prestasi belajar(Y) berhubungan positif dan signifikan atau

tidak, jika Fasilitas belajar dirumah(X1) dikontrol. Adapun ketentuannya

sebagai berikut (Priyatno, 2012 : 71).

1) Jika nilai signifikansi < 0,05 (taraf kesalahan 5%) maka hipotesis 2

diterima.

2) Jika nilai signifikansi > 0,05 (taraf kesalahan 5%) maka hipotesis 2

ditolak.

b. Koefisien Determinasi.

Koefisien determinasi merupakan nilai kuadrat dari nilai korelasi (r)

antara variabel motivasi belajari (X2) terhadap Prestasi belajar(Y).

Koefisien determinasi (r2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar

hubungan positif yang diberikan motivasi belajar (X2) terhadap Prestasi

belajar(Y), (Sugiyono, 2012:275).

3. Pengujian Hipotesis 3.

Pengujian hipotesis 3 dilakukan menggunakan rumus Korelasi Ganda dan uji

F dengan menggunakan bantuan software SPSS 21.

51
a. Mencari Persamaan Regresi.

Persamaan regresi pada analisis regresi ganda digunakan untuk

mengetahui atau meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya)

variabel terikat (kriterium), bila dua variabel bebas (prediktor)

dimanipulasi. Adapun persamaan regresi untuk dua prediktor sebagai

berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2 (Sugiyono, 2012:275).

Keterangan :

Y = Variabel terikat yang diprediksi. a = Konstanta

b1 = arah koefisien regresi berdasarkan X1.

b2 = arah koefisien regresi berdasarkan X2.

X1 = Variabel bebas X1 yang mempunyai nilai tertentu.

X2 = Variabel bebas X2 yang mempunyai nilai tertentu.

b. Koefisien Determinasi.

Koefisien determinasi merupakan nilai kuadrat dan nilai korelasi

ganda (R) antara variabel Fasilitas belajar dirumah(X1) dan Motivasi

belajar(X2) secara bersama-sama dengan Prestasi belajar(Y). Koefisien

Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar

hubungan yang diberikan Fasilitas belajar dirumahdan Motivasi

belajarterhadap Prestasi belajar(Y), (Sugiyono, 2012:275).

52
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini terdiri satu variabel bebas yaitu fasilitas belajar di rumah, satu

variabel terikat yaitu prestasi belajar , serta satu variabel intervening yaitu motivasi

belajar. Semua variabel akan dibahas secara menyeluruh seperti yang dikemukakan

dalam hipotesis.

A. Penyajian data penelitian

Berikut ini merupakan sajian data variabel penelitian yaitu fasilitas belajar di

rumah, motivasi belajar dan prestasi belajar yang diambil saat penelitian.

1. Fasilitas belajar di rumah

Tabel 4. 1. Deskripsi Statistik Fasilitas Belajar


Statistics
FASILITAS_BELAJAR

Valid 25
N
Missing 0
Mean 66,8800
Median 66,0000
Mode 72,00
Std. Deviation 13,66358
Variance 186,693
Range 56,00
Minimum 39,00
Maximum 95,00

Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat dideskripsikan bahwasannya

data fasilitas belajar yang diperoleh yaitu sebagai berikut: rata-rata sebesar

53
66,88, median sebesar 66,0000, mode sebesar 72,00 dan memiliki standar

deviasi 13,66358. Untuk nilai maksimum yaitu 95,00 dan nilai minimumnya

yaitu 39,00.

2. Motivasi Belajar

Tabel 4. 2. Deskripsi Statistik Motivasi Belajar

Statistics
MOTIVASI_BELAJAR
Valid 25
N
Missing 0
Mean 65,0400
Median 65,0000
Mode 58,00a
Std. Deviation 12,63091
Variance 159,540
Range 46,00
Minimum 39,00
Maximum 85,00

a. Multiple modes exist. The


smallest value is shown

Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat dideskripsikan bahwasannya

data fasilitas belajar yang diperoleh yaitu sebagai berikut: rata-rata sebesar

65,0400, median sebesar 65,0000, mode sebesar 58,00a dan memiliki standar

deviasi 12,63091. Untuk nilai maksimum yaitu 85,00 dan nilai minimumnya

yaitu 39,00.

54
3. Prestasi Belajar

Tabel 4. 3. Deskripsi Statistik Prestasi Belajar


Statistics
PRESTASI_BELAJAR

Valid 25
N
Missing 0
Mean 72,0800
Median 70,0000
Mode 70,00
Std. Deviation 8,31124
Variance 69,077
Range 30,00
Minimum 60,00
Maximum 90,00

Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat dideskripsikan bahwasannya

data fasilitas belajar yang diperoleh yaitu sebagai berikut: rata-rata sebesar

72,0800, median sebesar 72,0800, mode sebesar 70,00 dan memiliki standar

deviasi 8,31124. Untuk nilai maksimum yaitu 90,00 dan nilai minimumnya

yaitu 60,00.

B. Uji persyaratan

Pada teknik analisa regresi berganda maka digunakan uji asumsi klasik untuk

memastikan bahwa pada model regresi tidak terjadi berbagai penyimpangan baik

multikolineritas, uji normalitas dan uji lineritas.

55
1. Uji Multikolineritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar

variabel bebasnya. Ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya

Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor (VIF), yaitu jika Tolerance

Value ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10. Hasil uji multikolinieritas

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 4. Hasil Uji Multikolinieritas


Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 37,791 5,353 7,060 ,000

1 FASILITAS_BELAJAR ,548 ,058 ,900 9,400 ,000 ,985 1,015

MOTIVASI_BELAJAR -,036 ,063 -,054 -,569 ,575 ,985 1,015

a. Dependent Variable: PRESTASI_BELAJAR

Berdasarkan tabel tersebut di atas, menunjukkan semua variabel bebas

mempunyai nilai Tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF VIF ≤ 10 yaitu 0,985 dan

1,015. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas

dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.

2. Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data yang

kita lakukan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas digunakan dengan

teknik analisis Liliefors atau Kolmogorov-Smirnov pada SPSS, pada taraf

56
signifikan 𝑎𝑎=0,05 dengan ketentuan sebagai berikut: Signifikasi > 0,05, maka

data berdistribusi normal, sedangkan Signifikasi < 0,05, maka data tidak

berdistribusi secara normal. Secara rinci hasil uji normalitas data dapat dilihat

seperti pada tabel berikut di bawah ini:

Tabel 4. 5 Hasil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 25
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3,70489777
Absolute ,160
Most Extreme Differences Positive ,103
Negative -,160
Kolmogorov-Smirnov Z ,802
Asymp. Sig. (2-tailed) ,541

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel hasil dari program SPSS di atas untuk menentukan

normalitas data akivitas siswa, maka dapat ditarik kesimpulan bahwasannya

dari hasil analisis data dihasilkan nilai signifikansi sebesar 0,541 pada tabel

Asymp. Sig. (2-tailed) kemudian jika dikonsultasikan maka 0,541>0,05.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwasannya data berdistribusi normal.

3. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah variabel bebas dengan

variabel terikat memiliki hubungan linier atau tidak. Uji linieritas hubungan
57
dapat diketahui dengan menggunakan uji F. Pada SPSS versi 20 untuk

menguji linieritas menggunakan deviation from linierity dari uji F linier.

Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat linier apabila nilai

deviation from linierity lebih besar dari 0,05. Hasil dari uji linieritas dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 6. Hasil Uji Linieritas


ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

(Combined) 1465,673 18 81,426 2,542 ,126

41,32
Between Groups Linearity 1323,560 1 1323,560 ,001
PRESTASI_BELAJAR * 5

FASILITAS_BELAJAR Deviation from Linearity 142,114 17 8,360 ,261 ,987

Within Groups 192,167 6 32,028

Total 1657,840 24

Berdasarkan tabel pengujian linieritas data fasilitas belajar di atas,

nilai deviation from linierity variabel hubungan fasilitas belajar di rumah

dengan prestasi belajar sebesar 0,987 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa hubungan variabel independen (fasilitas belajar) dan

variabel dependen (prestasi belajar) linier.

58
ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

(Combined) 1430,007 18 79,445 2,092 ,184

Linearity 5,186 1 5,186 ,137 ,724


Between Groups
PRESTASI_BELAJAR * Deviation from
1424,820 17 83,813 2,207 ,167
MOTIVASI_BELAJAR Linearity

Within Groups 227,833 6 37,972

Total 1657,840 24

Berdasarkan tabel pengujian linieritas data motivasi belajar di atas,

nilai deviation from linierity variabel hubungan fasilitas belajar di rumah

dengan prestasi belajar sebesar 0,167 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa hubungan variabel independen (motivasi belajar) dan

variabel dependen (prestasi belajar) linier.

C. Analisis Hasil Penelitian

Dari hasil uji persyaratan yang dilakukan, maka data fasilitas belajar, motivasi

belajar dan prestasi belajar dikatakan normal dan dapat dilaksanakan penelitian

dengan teknik analisis parametrik.

1. Uji Hipotesis 1

H0: Tidak terdapat hubungan positif antara fasilitas belajar dengan prestasi

belajar Pekerjaan Dasar Otomotif siswa TKR di SMK Muhamadiyah 2

Sleman.

59
Ha: Terdapat hubungan positif antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar

Pekerjaan Dasar Otomotif siswa TKR di SMK Muhamadiyah 2 Sleman

Untuk menguji hipotesis satu digunakan analisi korelasi parsial yang

berfungsi untuk memprediksi ada atau tidaknya hubungan kausal variabel

dan variabel dependen. Berdasarkan dari hasil analisis dengan menggunakan

progam SPSS maka diperoleh hasil perhitungan antara fasilitas belajar di

rumah terhadap prestasi belajar sebagai berikut :

Tabel 4. 7. Hasil Uji Hipotesis 1

Correlations

FASILITAS_BE PRESTASI_BE
LAJAR LAJAR

Pearson Correlation 1 ,894**

FASILITAS_BELAJAR Sig. (2-tailed) ,000

N 25 25
Pearson Correlation ,894** 1

PRESTASI_BELAJAR Sig. (2-tailed) ,000

N 25 25

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan data yang diperoleh, yaitu nilai signifikansi sebesar 0,00

lebih kecil dari 0,05 berarti terdapat hubungan signifikan antara variabel

independen (fasilitas belajar) terhadap variabel dependen (prestasi belajar)

secara individual.

2. Uji Hipotesis 2

60
H0 : Tidak terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dirumah dan

motivasi belajar dengan prestasi belajar Pekerjaan Dasar Otomotif siswa

TKR di SMK Muhamadiyah 2 Sleman.

Ha : Tidak terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dirumah dan

motivasi belajar dengan prestasi belajar Pekerjaan Dasar Otomotif siswa

TKR di SMK Muhamadiyah 2 Sleman.

Untuk menguji hipotesis satu digunakan analisis korelasi parsial yang

berfungsi untuk memprediksi ada atau tidaknya hubungan kausal variabel

dan variabel dependen. Berdasarkan dari hasil analisis dengan menggunakan

progam SPSS maka diperoleh hasil perhitungan antara fasilitas belajar di

rumah terhadap prestasi belajar sebagai berikut :

Tabel 4. 8 Hasil Uji Hipotesis 2

Correlations

MOTIVASI_BEL PRESTASI_BE
AJAR LAJAR

Pearson Correlation 1 ,056

MOTIVASI_BELAJAR Sig. (2-tailed) ,000

N 25 25
Pearson Correlation ,056 1

PRESTASI_BELAJAR Sig. (2-tailed) ,791

N 25 25

Berdasarkan data yang diperoleh, yaitu nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih

besar dari 0,05 berarti tidak terdapat hubungan signifikan antara variabel

61
independen (motivasi belajar) terhadap variabel dependen (prestasi belajar)

secara individual. B.

3. Uji Hipotesis 3

Untuk menguji adanya variabel residual ini maka digunakan analisis

korelasi ganda yang berfungsi membuktikan motivasi belajar mampu menjadi

variabel yang memediasi antara fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi

belajar. Kemudian dilakukan perhitungan hubungan langsung dan tidak

langsung antara fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi belajar.

Kemudian, untuk mengetahui tingkat signifikan apabila hubungan tidak

langsung fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi belajar melalui motivasi

belajar lebih besar dibanding hubungan secara langsung, maka motivasi

belajar bisa menjadi variabel yang memediasi antara prestasi belajar di rumah

terhadap prestasi belajar. Hasil yang diperoleh dari analisis regresi fasilitas

belajar di rumah dengan motivasi belajar dapat dilihat tabel sebagai berikut :

Tabel 4. 9. Hasil Uji Hipotesis 3

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 ,895a ,801 ,783 3,86964

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI_BELAJAR,


FASILITAS_BELAJAR

62
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 37,791 5,353 7,060 ,000

1 FASILITAS_BELAJAR ,548 ,058 ,900 9,400 ,000

MOTIVASI_BELAJAR -,036 ,063 -,054 -,569 ,575

a. Dependent Variable: PRESTASI_BELAJAR

Berdasarkan pada output regresi model I pada bagian tabel coefficient

dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari kedua variabel yaitu 0,000 lebih

kecil dari 0,05. Maka diperoleh bahwa regresi model I, yakni variabel XI

yaitu fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar atau

variabel Y. Besarnya nilai R2 atau R square yang terdapat pada tabel model

summary adalah sebesar 0,801, hal ini menunjukan bahwa kontribusi atau

sumbangan pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar adalah sebesar

80,1% sementara sisanya 19,9% merupakan kontribusi dari variabel lain yang

tidak dimasukan dalam penelitian. Sementara itu untuk e1 dapat dicari

dengan rumus e1 = �(1 − 0,801 = 0,199.

e1 = 0,202
0,900
Fasilitas Belajar

Prestasi Belajar
Motivasi Belajar
0,054

63
Berdasarkan analisis pengaruh X terhadap Y: dari analisis di atas diperoleh

nilai signifikansi X sebesar 0,000 < 0,05..

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian mengenai hubungan antara fasilitas belajar di rumah dan motivasi

belajar terhadap prestasi belajar pekerjaan dasar teknik otomotif siswa SMK

Muhamadiyah 2 Sleman dapat dibuat pembahasan sebagai berikut :

1. Hubungan fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi belajar

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui

hubungan fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi belajar PDTO siswa

SMK Muhamadiyah 2 Sleman. Hasil penelitian menunjukkan adanya

hubungan positif fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi belajar PDTO

siswa SMK Muhamadiyah 2 Sleman. Melalui analisis korelasi parsial

diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05 berarti terdapat

hubungan signifikan antara variabel independen (fasilitas belajar) terhadap

variabel dependen (prestasi belajar) secara individual.

Dalam penelitian ini, item tertinggi mengenai variabel fasilitas belajar

di rumah yaitu item nomer 20 yaitu terkait ketersediaan televisi di rumah

untuk mendapatkan berbagai informasi. Dengan demikian banyak siswa yang

memiliki televisi di rumah sebagai sumber mendapatkan informasi yang

mendukung proses belajar. Dengan lebih lengkapnya perabot belajar maka

proses belajr di rumah juga akan menjadi lebih lancar. Hal ini senada dengan
64
teori yang dikemukakan pada Bab II yang menyatakan bahwa dengan adanya

fasilitas belajar maka proses belajar dan pembelajaran maka akan lebih lancar

dan prestasi belajar menjadi lebih baik. Fasilitas belajar di rumah semakin

dilengkapi maka prestasi belajar juga akan semakin baik. Sedangkan untuk

indikator sumber belajar, siswa ada yang tidak memiliki buku pelajaran,

fasilitas internet, langganan majalah teknologi, radio dan televisi. Indikator-

indikator tersebut yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa tersebut.

Dengan dilengkapi sumber belajar yaitu buku pelajaran, fasilitas internet,

langganan majalah teknologi, radio dan televisi maka prestasi siswa juga akan

meningkat.

2. Hubungan motivasi belajar di rumah terhadap prestasi belajar

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

motivasi belajar di rumah terhadap prestasi belajar PDTO siswa SMK

Muhamadiyah 2 Sleman. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan

positif abtara notivasi belajar di rumah terhadap prestasi belajar PDTO siswa

SMK Muhamadiyah 2 Sleman. Melalui analisis korelasi parsial diperoleh nilai

signifikansi motivasi belajar sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05 berarti terdapat

hubungan signifikan antara variabel independen (fasilitas belajar) terhadap

variabel dependen (prestasi belajar) secara individual.

3. Hubungan fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi belajar melalui

motivasi belajar sebagai variabel intervening.

65
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui

hubungan fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi belajar melalui motivasi

belajar sebagai variabel intervening. Hasil penelitian menunjukkan adanya

hubungan positif fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi belajar melalui

motivasi belajar sebagai variabel intervening. Melalui uji analisis korelasi

ganda besarnya pengaruh langsung yaitu sebesar 0,801. Hal tersebut berarti

pada penelitian yang dilakukan memiliki hubungan langsung yang kuat. Hal

ini berarti variabel mediasi yaitu kepuasan kerja dikatakan sebagai variabel

mediasi sebagaian (partial mediation). Koefisien hubungan tidak langsung

melalui motivasi menunujukkan t hitung 9,400 lebih besar dari t tabel

signifikasi 5% yaitu 1,999045. Berdasarkan data tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa hubungan mediasi adalah positif melalui motivasi belajar

sebagai variabel intervening.

Fasilitas belajar di rumah merupakan sesuatu yang dapat menimbulkan

motivasi bagi siswa. Dengan fasilitas belajar di rumah yang lebih lengkap dan

memadai maka siswa akan lebih termotivasi dalam belajar. Fasilitas belajar di

rumah yang lengkap akan memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih

giat belajar sehingga prestasi belajar siswa tersebt menjadi lebih baik atau

meningkat. Fasilitas belajar di rumah akan berhubungan dengan prestasi

belajar siswa ketika fasilitas belajar tersebut kurang atau tidak lengkap.

Prestasi belajar akan maksimal dan terus meningkat apabila siswa lebih

66
termotivasi dengan tersedianya fasilitas belajar di rumah yang lengkap. Maka

dari itu prestasi belajar akan meningkat atau menurun sesuai dengan

kertersediaan fasilitas belajar dirumah. Semakin tinggi fasilitas belajar yang

dimiliki siswa maka motivasi belajar juga akan semakin meningkat dan

selanjutnya prestasi belajar juga semakin tinggi atau baik.

67
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diuraikan pada Bab IV,

maka pada Bab V ini dikemukakan beberapa kesimpulan dari penelitian berjudul

“Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dirumah Dan Motivasi Belajar Dengan

Prestasi Belajar Pekerjaan Dasar Otomotif Kelas X SMK Muhammadiyah 2

Sleman”, sebagai berikut:

1. Fasilitas belajar di rumah berhubungan positif terhadap prestasi belajar

Pekerjaan Dasar Otomotif Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Sleman”. Dengan

demikian banyak siswa yang memiliki perabot belajar di rumah yang meliputi

meja, kursi belajar, rak buku, rak sepatu, serta ruang belajar yang nyaman.

Dengan lebih lengkapnya perabot belajar maka proses belajr di rumah juga

akan menjadi lebih lancar.

2. Fasilitas belajar di rumah berhubungan positif terhadap prestasi belajar

Pekerjaan Dasar Otomotif Kelas X SMK Muhammadiyah 2 Sleman”.

3. Fasilitas belajar di rumah berhubungan positif melalui motivasi belajar

terhadap prestasi belajar Pekerjaan Dasar Otomotif Kelas X SMK

Muhammadiyah 2 Sleman”.

68
B. Implikasi

Sebagai suatu penelitian maka kesimpulan yang ditarik tentu mempunyai

implikasi dalam bidang pendidikan dan juga penelitian-penelitian selanjutnya.

Sehubungan dengan hal tersebut maka implikasinya adalah :

1. Penelitian ini menemukan hubungan yang positif dan signikan antar fasilitas

belajar di rumah dengan prestasi belajar, maka hal ini menunjukkan bahwa

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan

mengupayakan peningkatan tersedianya fasilitas belajar di rumah. Oleh

karena itu, siswa perlu memiliki fasilitas belajar di rumah untuk mendukung

proses belajar di rumah. Semakin lengkap fasilitas belajar di rumah maka

proses belajar siswa di rumah juga akan semakin baik prestasi belajar siswa.

Sebaliknya apabila siswa memiliki fasilitas yang kurang mendukung maka

akan mempersulit siswa itu sendiri dalam proses pembelajaran dan

menghambat siswa untuk mencapai prestasi belajar yang baik.

2. Penelitian ini menemukan hubungan fasilitas belajar di rumah dan motivasi

belajar terhadap prestasi belajar. Motivasi belajar dalam penelitian ini sebagai

variabel intervening (mediasi). Hal ini dikarenakan motivasi belajar bisa

ditimbulkan dengan adanya fasilitas belajr di rumah yang lengkap. Fasilitas

belajar di rumah memberikan kemudahan siswa dalam kegiatan belajar.

Dengan tersedianya fasilitas belajar di rumah maka motivasi belajar siswa

69
juga akan meningkat sehingga siswa menjadi rajin dan giat belajar,

selanjutnya prestasi belajar siswa juga akan meningkat.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah peneliti kemukakan

maka peneliti memberikan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi

guru di SMK Muhammadiyah 2 Sleman. Adapun saran-saran yang dapat peneliti

sampaikan sebagai berikut:

1. Saran untuk guru

d. Guru hendaknya selalu memiliki strategi dalam pembelajaran yang

mampu membuat siswa belajar dengan senang dan antusias.

Penggunaan strategi belajar yang monoton membuat siswa kurang

antusias dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penggunaan strategi

yang beragam dapat membangkitkan motivasi dan mengurangi

kejenuhan dalam belajar.

e. Guru merupakan pengganti orang tua siswa ketika berada di sekolah

maka diharapkan guru juga merasa bahwa siswa merupakan

tanggungjawabnya. Ketika siswa mengalami suatu kesulitan maka

guru akan berusaha untuk membantu siswa keluar dari kesulitan yang

di hadapinya terutama dalam masalah pembelajaran.

70
2. Saran untuk orang tua

Diharapkan orangtua mengupayakan fasiltas belajar di rumah yang

lengkap kepada anak, orangtua harus memperhatikan ruangan belajar,

maupun sarana belajar lainnya sehingga anak tidak kesulitan untuk proses

belajar. Orangtua sebaiknya juga panda-pandai memberikan motivasi

kepada anak supaya motivasi dan semangat anak untuk belajar tinggi guna

meningkatkan prestasi belajar anak.

71
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2001. Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Azwar, Syaifudin. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azhar Arsyad. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Djamrah,

Arsyad, Sitanala. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Bandung: Penerbit IPB (IPB

Press)

Bahri Syaiful. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Siregar, Eveline & Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran.Bogor: Galia

Indonesia.

Hamzah B.Uno 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arif Bintoro Johan,. 2015. Peran Pendidikan Kejuruan dalam Menghadapi

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Jurnal Akademik Universitas

Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta

Lestiawan, F. & Johan, A. B. 2018. “Penerapan Metode Pembelajaran Exampel

Nonexampel Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Dan Hasil Belajar Dasar-

72
Dasar Permesinan”. Jurnal Taman vokasi. (vol.6 nomor 1). Hlm. 98-106.

Mahanani, C., Susanto, M., & Purnomo, S. (2020). Relasi motivasi kerja terhadap

kinerja pengelolaan laboratorium di sekolah menengah kejuruan. Jurnal Taman

Vokasi, 8(1), 33-45.

Majid, A. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset.

Muhibin Syah. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Nana Syaodih Sukmadinata. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Ngalim Purwanto. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Offset.

Oemar Hamalik. 2010. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru

Algesindo Offset.

Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta :

Andi Offset.

Purnomo Sigit, Moch. Bruri Triyono,. 2018. Efektifitas Technopreneurship Dengan

Model Pembelajaran Cooperative Learning By Technopreneur For Smk Untuk

Siswa Di SMK. Jurnal Taman Vokasi Volume 6, Nomor 1, Juni 2018 (Hal. 120-
73
130)

Rahyubi, H. 2014. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.

Bandung: Nusa Media

Subagyo, Samidjo. 2019. Manajemen Kepala Sekolah Dalam Menjalankan

Kurikulum Di Smk Tkm Tamansiswa Purworejo. Jurnal Dinamika Vokasional

Teknik Mesin ISSN 2548-7590 (media online). Volume 4 Nomor 1 April 2019

Hal 39-44

Subagyo, Ardi Widyatmoko, Suparmin. 2020. Membangun masyarakat tertib damai

melalui penyelenggaraan pendidikan vokasional yang berwawasan ke-Bhineka-

an. Jurnal Taman Vokasi, 8 (2), 2020, 107-115

Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Perkasa

Rajawali.

A.M Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajawali

Pers.

Salma, D. & Siregar, E. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sardiman. AM. 1990. Interaksi dan Motivasi Eelajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja

74
Grafindo Persada

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Sopiatin, Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Sudjana, N. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian KuantitatifS, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono, 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Suryabrata. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Suryabrata, S. 1986. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Uno, H. B. 2011. Teori Motivasi Dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

75
LAMPIRAN

76
Lampiran 1. Angket Fasilitas Belajar di Rumah
ANGKET FASILITAS BELAJAR DI RUMAH

Nama : …………………………….
Kelas : ………………………….....
No Absen : …………………………....

Petunjuk Pengisian Angket


1. Isilah identitas anda di tempat yang telah disediakan!
2. Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah dan tidak akan mempengaruhi nilai-
nilai di sekolah. Oleh karena itu tidak perlu ragu dan takut dalam mengisi angket
ini. Jawablah sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai pendapat anda
maupun apa yang anda alami!
3. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat!
4. Pilihlah jawaban (Ya/Tidak) dengan cara memberi tanda cek (X) pada kolom
yang telah disediakan!
5. Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberi tanda cek (√) pada kolom yang
telah disediakan!

Keterangan Pilihan Jawaban


a. Selalu (Sl) 4
b. Sering (Sr) 3
c. Kadang-kadang (Kk) 2
d. Tidak pernah (Tp) 1
Indikator Pernyataan Jawaban
Apakah anda mempunyai tempat belajar dirumah? Ya Tidak
Sl Sr Kk Tp
Ruang 1 Saya belajar di ruang belajar sendiri.
atau Saya belajar di ruang belajar yang di cat dengan
tempat 2
warna yang menarik.
belajar di Saya belajar di ruangan yang memiliki ventilasi
rumah 3
udara.
4 Saya belajar di ruang belajar yang luas.
5 Saya belajar di ruang belajar yang nyaman.

Perabot Apakah amda memiliki perabot untuk belajar di rumah? Ya Tidak

77
Indikator Pernyataan Jawaban
belajar di Sl Sr Kk Tp
rumah Saya menggunakan kursi belajar khusus untuk
6
belajar.
Saya menggunakan meja belajar khusus untuk
7
belajar.
8 Saya belajar menggunakan lampu belajar khusus.
Saya menggunakan kursi dan meja belajar yang
9
layak.
Saya belajar menggunakan buku-buku yang ada di
10
rak buku dalam ruang belajar.
11 Saya meletakan buku-buku pelajaran di rak buku.
12 Kondisi rak buku saya layak digunakan.

Apakah anda memiliki alat bantu untuk belajar? Ya Tidak


Sl Sr Kk Tp
13 Saya menggunakan alat tulis lengkap untuk belajar.
Alat bantu 14 Saya menggunakan jangka untuk belajar.
belajar 15 Saya menggunakan busur derajat untuk belajar.
16 Saya menggunakan kalkulator untuk belajar.
17 Saya menggunakan laptop untuk belajar
18 Saya menggunakan hp untuk belajar.

Apakah anda menggunakan sumber belajar untuk belajar


Ya Tidak
di rumah?
Sl Sr Kk Tp
Saya menggunakan buku mata pelajar PDO sebagai
19
sumber belajar di rumah.
Saya menggunakan internet sebagai sumber belajar di
Sumber 20
rumah.
belajar
Saya menggunakan majalah sebagai sumber belajar
21
di rumah.
Saya menggunakan radio sebagai sumber belajar di
22
rumah.
Saya menggunakan televisi sebagai sumber belajar di
23
rumah.
78
Indikator Pernyataan Jawaban

Saya menggunakan koran sebagai sumber belajar di


24
rumah.
25 Saya belajar di lingkungan sekitar rumah

79
Lampiran 2. Angket Motivasi Belajar siswa di Rumah
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA DI RUMAH

Nama : …………………………….
Kelas : ………………………….....
No Absen : …………………………....

Petunjuk Pengisian Angket


6. Isilah identitas anda di tempat yang telah disediakan!
7. Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah dan tidak akan mempengaruhi nilai-
nilai di sekolah. Oleh karena itu tidak perlu ragu dan takut dalam mengisi angket
ini. Jawablah sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai pendapat anda
maupun apa yang anda alami!
8. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat!
9. Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberi tanda cek (√) pada kolom yang
telah disediakan!

Keterangan Pilihan Jawaban


a. Selalu (Sl) 4
b. Sering (Sr) 3
c. Kadang-kadang (Kk) 2
d. Tidak pernah (Tp) 1

Indikator Pertanyaan Jawaban

Sl Sr Kk Tp

Apakah anda mengerjakan tugas dengan


1
sungguh-sungguh?
Adanya
hasrat dan
2 Apakah anda menyelesaikan tugas tepat waktu?
keinginan
berhasil
3 Apakah anda selalu mengerjakan tugas dari guru?

4 Apakah anda suka bertanya saat ada kesulitan?

80
Indikator Pertanyaan Jawaban

5 Apakah anda selalu mengerjakan PR di rumah?

Apakah anda rajin belajar saat nilai tidak


6
sesuai harapan?
Apakah anda terus belajar walaupun nilai sudah
Adanya 7
baik?
dorongan
dan Apakah anda selalu berusaha mengerjakan soal yang
8
kebutuhan sulit?
dalam
Apakah anda membaca ulang pelajaran di
belajar 9
rumah?
Apakah anda belajar untuk mempersiapkan pelajaran
10
esok hari?
Apakah anda berusaha untuk memecahkan suatu
11
masalah?

12 Apakah anda tertantang pada soal yang sulit?


Adanya
harapan
dan cita- 13 Apakah anda senang mendapat tugas dari guru?
cita masa
depan Apakah anda berusaha untuk mendapatkan hasil tugas
14
yang baik / sempurna?

15 Apakah anda suka mengerjakan latihan soal?

Apakah anda senang mengikuti pelajaran di


16
kelas?
Senang Apakah anda berfikir positif pada tugas dari
17
pada guru?
kegiatan Apakah anda menanggapi pendapat teman
me na rik 18
saat diskusi?

19 Apakah anda mempertahankan pendapat saatdiskusi?

81
Indikator Pertanyaan Jawaban

apakah anda berani mengungkapkan pendapat di


20
depan kelas?
Apakah anda berusaha meraih prestasi sebaik
Tekad 21
mungkin?
yang kuat
dalam diri Apakah anda suka bersaing dengan teman dalam
22
siswa prestasi?
untuk
berhasil 23 Apakah anda berangkat sekolah lebih pagi?

82
Lampiran 3. Data Motivasi Belajar

Nama : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Total
Achmad Noor Syahid 4 2 4 4 4 2 2 1 2 4 4 4 4 2 2 4 1 1 4 2 4 2 2 4 69
Ahmad Zaky 2 2 4 2 2 3 3 2 4 2 2 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 4 61
Alvian Juliansah 3 2 4 4 4 1 2 1 4 4 4 3 4 2 2 3 3 4 2 4 3 3 2 4 72
Andi Setiyawan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 1 4 2 4 2 4 4 4 83
Aqil Surya Attaya 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 3 0 2 1 1 2 1 3 2 4 1 2 1 2 39
Bambang Sugiyanto 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2 2 4 4 2 2 1 2 3 2 1 4 2 3 3 58
Bayu Dwi Saputra 2 1 4 2 4 1 1 1 4 2 2 4 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 1 4 57
Bima Slamet Aditya 4 1 2 3 4 3 2 4 4 3 2 4 4 1 2 2 4 4 3 2 4 4 1 2 69
Dio Tri Nur Cahyo 2 2 1 1 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 4 2 1 1 2 2 1 43
Dwi Prasetyo 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 4 2 3 4 2 3 3 4 4 4 82
Errangga Aldi Perdana 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 1 1 4 4 2 4 4 4 4 4 84
Fathurrohman 2 1 4 4 3 2 1 1 1 4 1 2 4 3 2 3 1 4 4 2 2 2 1 4
Muttaqin 58
Firman Adi Wibowo 2 3 4 2 3 2 2 2 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 2 3 4 2 3 4 72
Habib Burochman 4 2 4 4 4 4 1 2 4 2 2 1 3 3 4 2 2 2 2 2 1 4 2 4 65
Habib Usman Musayid 4 2 2 4 4 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 80
Ibnu Ardiansyah 2 1 3 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 2 1 3 70
Ilham Saputra 2 4 4 3 4 4 4 3 3 2 1 4 3 2 2 1 2 3 2 2 4 2 4 4 69
Ilham Wisnu Apriliano 2 1 4 1 3 1 1 2 3 2 3 4 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 4 55
Rahmat Nur Sigit 2 1 3 2 2 2 1 1 1 3 2 4 4 4 1 2 2 4 4 3 4 2 1 3 58
Riyan Febrianto 3 4 4 2 2 1 3 1 2 4 2 2 4 1 2 3 3 3 4 2 2 3 4 4 65
Ryan Aldi Pratama 2 1 1 2 2 2 4 2 2 1 1 3 2 2 2 2 4 3 2 1 3 2 1 1 48
Syaiful Akbar Dzikri 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 85
Taufik Ilham Budi 4 1 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 3 3 2 2 3 4 2 4 2 4 1 4
Hartoyo 74
Wisnu Khoiriyan 2 1 4 2 4 4 2 4 3 1 1 3 2 2 2 1 1 4 2 1 3 2 1 4 56
Yoggi Ramasta 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 4 4 2 1 3 1 2 4 3 4 2 2 2 2 54
Lampiran 4. Data Fasilitas Belajar

Nama : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total
Achmad Noor Syahid 2 1 4 4 1 2 2 1 2 4 4 4 4 2 2 2 1 1 4 2 4 1 1 1 4 60
Ahmad Zaky 2 1 4 2 2 3 3 1 4 2 2 4 3 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 3 59
Alvian Juliansah 3 1 4 4 4 1 2 1 4 4 4 3 4 2 2 3 1 4 2 4 2 1 2 2 4 68
Andi Setiyawan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 1 4 2 4 1 2 3 2 4 81
Aqil Surya Attaya 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 3 0 2 1 1 2 1 3 2 4 1 1 2 1 1 39
Bambang Sugiyanto 2 3 3 3 2 2 1 1 3 2 2 4 4 2 2 1 2 3 2 2 4 4 4 2 2 62
Bayu Dwi Saputra 2 2 4 2 3 1 1 1 4 2 2 4 2 3 3 1 4 4 2 2 4 2 2 3 3 63
Bima Slamet Aditya 4 1 2 3 4 3 2 4 4 3 2 4 4 1 2 1 4 4 3 2 4 4 4 1 2 72
Dio Tri Nur Cahyo 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95
Dwi Prasetyo 2 2 1 1 3 3 3 4 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 44
Errangga Aldi Perdana 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 2 1 1 3 4 2 3 3 3 2 2 1 72
Fathurrohman Muttaqin 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 1 4 4 1 1 1 4 4 2 1 4 2 4 1 1 72
Firman Adi Wibowo 2 1 4 4 3 2 2 1 1 4 1 2 4 3 2 4 4 4 4 1 2 3 4 3 2 67
Habib Burochman 2 3 4 2 3 2 2 2 4 2 2 4 3 3 4 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 75
Habib Usman Musayid 4 2 4 4 4 4 1 2 4 2 2 1 3 3 4 4 2 2 2 2 1 1 3 3 4 68
Ibnu Ardiansyah 4 2 2 4 4 1 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 88
Ilham Saputra 2 1 3 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 83
Ilham Wisnu Apriliano 2 4 4 3 4 4 4 3 3 2 1 4 3 2 2 1 1 3 2 1 2 4 3 2 2 66
Rahmat Nur Sigit 2 1 4 1 3 1 2 2 3 2 3 4 3 2 2 2 4 2 2 3 4 2 3 2 2 61
Riyan Febrianto 2 1 3 2 2 1 2 1 1 4 2 4 4 4 1 2 4 4 4 2 2 4 4 4 1 65
Ryan Aldi Pratama 3 4 4 2 1 1 3 1 2 4 2 2 4 1 2 1 3 3 4 2 2 4 4 1 2 62
Syaiful Akbar Dzikri 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 4 1 2 1 3 2 2 2 2 49
Taufik Ilham Budi 4 4 4 4 4 2 3 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4
88
Hartoyo
Wisnu Khoiriyan 4 1 4 4 3 4 2 4 3 2 1 4 3 1 2 2 3 4 2 1 4 1 3 1 2 65
Yoggi Ramasta 2 1 2 2 2 4 2 4 3 2 1 3 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 48
Lampiran 5. Data Prestasi Belajar
Achmad Noor Syahid 67
Ahmad Zaky 68
Alvian Juliansah 73
Andi Setiyawan 85
Aqil Surya Attaya 60
Bambang Sugiyanto 70
Bayu Dwi Saputra 71
Bima Slamet Aditya 75
Dio Tri Nur Cahyo 90
Dwi Prasetyo 60
Errangga Aldi Perdana 73
Fathurrohman Muttaqin 73
Firman Adi Wibowo 73
Habib Burochman 79
Habib Usman Musayid 70
Ibnu Ardiansyah 70
Ilham Saputra 85
Ilham Wisnu Apriliano 75
Rahmat Nur Sigit 66
Riyan Febrianto 70
Ryan Aldi Pratama 67
Syaiful Akbar Dzikri 60
Taufik Ilham Budi Hartoyo 89
Wisnu Khoiriyan 70
Yoggi Ramasta 63
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian Sekolah
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian dari Kampus

Anda mungkin juga menyukai