Anda di halaman 1dari 159

HALAMAN JUDUL

HUBUNGAN PRESTASI MATA PELAJARAN PRAKARYA


DAN KEWIRAUSAHAAN, DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA
INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA
KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN
RINGAN DI SMK N 1 TRUCUK KLATEN

SKRIPSI

Muhamad Yasin Asyodiq

2014006031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2018

i
ii
HALAMAN PENGAJUAN
SKRIPSI

HUBUNGAN PRESTASI MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN


KEWIRAUSAHAAN DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI PROGRAM
KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK N 1 TRUCUK
KLATEN

Diajuakan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta untuk
Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin

MUHAMAD YASIN ASYODIQ


2014006031

JURUSAN/PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2018

iii
iv
v
MOTTO

“Tut Wuri Handayani” (Ki Hadjar Dewantara)

“Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan
baginya jalan ke surga”( HR. Muslim )

“Jika sesuatau atau seseorang itu membuat kamu menjadi lebih baik maka itu
pantas untuk diperjuangkan”
(Penulis)

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karya ini saya

persembahkan kepada:

1. Ibu dan Bapak tercinta, Ibu Asnah dan Bapak Supadi yang selalu

memberikan dukungan bagi pendidikanku, melimpahkan kasih sayang,

mendoakan dan mendampingiku serta menjagaku tidak kenal lelah.

2. Kakakku Muhamad Abdul Rohman, terima kasih atas doa, dukungan,

semangat, dan nasihatnya.

3. Keluarga besarku, terima kasih atas dukungan moral maupun material yang

telah diberikan kepadaku.

vii
ABSTRAK

Muhamad Yasin Asyodiq. 2018.Hubungan Prestasi Mata Pelajaran


Prakarya dan Kewirausahaan dan Prestasi Praktik Kerja Industri Dengan
Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan di SMK N 1 Trucuk Klaten. Skripsi Jurusan/Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara
prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dan prestasi praktik
kerja industri dengan minat berwirausaha siswa kelas XI program keahlian
teknik kendaraan ringan di SMK 1 Trucuk Klaten.
Penelitian dilaksanakan di SMK N 1 Trucuk Klaten dengan
populasi siswa kelas XI program keahlian teknik kendaraan ringan yang
terdiri dari 3 kelas dengan jumlah 97 siswa. Sampel diambil dengan
menggunkan pendekatan cluster random sampling sejumlah 65 siswa.
Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi untuk mengukur
prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dan prestasi praktik
kerja industri, menggunakan teknik angket untuk mengukur minat
berwirausaha siswa. Pengujian hipotesis dengan analisis korelasi pearson
dan analisis regresi ganda yang sebelumnya dilakukan uji persyaratan
analisis meliputi uji normalitas, linearitas dan multikolinearitas.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) prestasi belajar mata
prakarya dan kewirausahaan dan prestasi praktik kerja industri secara
bersama sama memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap minat
berwirausaha siswa, hal ini dibuktikan oleh sumbangan efektif sebesar
44,50%; 2) prestasi belajar mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan
memiliki hubungan positif dan tidak signifikan dengan minat
berwirausaha siswa, hal ini dibuktikan oleh sumbangan efektif sebesar
4,84%; dan 3) prestasi praktik kerja industri memiliki hubungan positif
yang signifikan terhadap minat berwirausaha siswa, hal ini dibuktikan oleh
sumbangan efektif sebesar 44,48%.

Kata kunci : Prestasi, Praktik Industri, Minat Berwirausaha

viii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya kepada penulis untuk

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Prestasi Mata

Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dan Prestasi Praktik Kerja Industri

Dengan Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik

Kendaraan Ringan di SMK N 1 Trucuk Klaten”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu

syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bidang studi

Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

Banyak pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis

dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Drs. H. Pardimin, M.Pd. Ph.D., Rektor Universitas

Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta yang telah memberikan

izin penelitian ini.

2. Nanang Bagus Subekti, S.Pd. M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan izin sehingga

penelitian ini dapat terlaksana.

3. Drs. Suparmin, M. T. Ketua Program Studi Pendidikan Teknik

Mesin yang telah memberikan izin sehingga penelitian ini

dapat terlaksana.

ix
x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

SURAT PERNYATAAN ..................................... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PENGAJUAN .................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v

MOTTO ................................................................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB 1 ..................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 8

C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 8

D. Rumusan Masalah...................................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 10

G. KETERBATASAN PENELITIAN ..................................................... 11

BAB II .................................................................................................................. 12

xi
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 12

A. Deskripsi Teori ......................................................................................... 12

1. Minat Berwirausaha............................................................................. 12

2. Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan .................. 18

3. Prestasi Praktek Kerja Industri .......................................................... 23

B. Hubungan antar Variabel Bebas dan Variabel Terikat ....................... 31

1. Hubungan Antara Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan


Kewirausahaan dan Prestasi Praktek Kerja Industri dengan Minat
Berwirausaha ........................................................................................... 31

2. Hubungan Antara Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan


Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha ...................................... 32

3. Hubungan Antara Prestasi Praktek Kerja Industri dengan Minat


Berwirausaha ........................................................................................... 32

C. Kajian Penelitian Yang Relevan ............................................................. 33

D. Kerangka Pikir ......................................................................................... 36

E. Pengajuan Hipotesis ................................................................................. 38

BAB III ................................................................................................................. 40

METODE PENELITIAN ................................................................................... 40

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 40

B. Jenis Penelitian ......................................................................................... 40

C. Variabel Penelitian ................................................................................... 40

D. Paradigma Penelitian ............................................................................... 42

E. Populasi dan Sampel ................................................................................ 43

F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 45

G. Instrumen Penelitian ............................................................................ 46

H. Uji Coba Instrumen.............................................................................. 48

xii
I. Teknik Analisis Data ................................................................................ 54

BAB IV ................................................................................................................. 65

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 65

A. Deskripsi Data .......................................................................................... 65

B. Uji Prasyarat Analisis .............................................................................. 74

1. Uji Normalitas ....................................................................................... 74

2. Uji Linieritas ......................................................................................... 75

3. Uji Multikolinearitas ............................................................................ 76

C. Pengujian Hipotesis .................................................................................. 77

D. HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN ................................................ 82

BAB V................................................................................................................... 88

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ........................................................ 88

A. SIMPULAN .............................................................................................. 88

B. IMPLIKASI .............................................................................................. 89

C. SARAN ...................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 91

LAMPIRAN ......................................................................................................... 94

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Populasi XI TKR SMK N 1 Trucuk .................................................... 44

Tabel 3. 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................................. 47

Tabel 3. 3. Katagori Koefisien Pearson Correlation ............................................. 51

Tabel 3. 4. Hasil Uji Validitas Skor Angket Minat Berwirausaha ....................... 52

Tabel 3. 5. Tingkatan reliabel ............................................................................... 53

Tabel 3. 6. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 54

Tabel.4. 1. Deskripsi data variabel X1....................................................................65

Tabel.4. 2. Kategori nilai variabel X1 .................................................................. 67

Tabel.4. 3. Deskripsi data variabel X2................................................................... 68

Tabel.4. 4. Kategori nilai variabel X2 ................................................................... 70

Tabel.4. 5. Deskripsi data variabel Y .................................................................... 72

Tabel.4. 6. Kategori nilai variabel Y ..................................................................... 73

Tabel.4. 7 Rangkuman Hasil Uji Normalitas ........................................................ 74

Tabel.4. 8 Hasil Uji Linieritas ............................................................................... 75

Tabel.4. 9. Uji Multikolinearitas ........................................................................... 76

Tabel.4. 10. Koefisien Regresi .............................................................................. 77

Tabel.4. 11. Hasil Uji ANOVA ............................................................................. 78

Tabel.4. 12. Nilai Koefisien Determinan .............................................................. 79

Tabel.4. 13. Hasil Output SPSS Korelasi Pearson X1 dengan Y .......................... 80

Tabel.4. 14.. Hasil Output SPSS Korelasi Pearson X2 dengan Y ......................... 81

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Skema Kerangka Pikir ..................................................................... 36

Gambar 3. 1. Paradigma Penelitian ....................................................................... 43

Gambar. 4. 1 Histogram kategori nilai variabel X1 ............................................... 68

Gambar. 4. 2. Hisrogram kategori nilai variabel X2 ............................................. 71

Gambar. 4. 3. Histogram kategori nilai variabel Y ............................................... 74

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skor Angket Minat Berwirausaha (Untuk Validitas) ............... 95

Lampiran 2. Output SPSS Uji Validitas ............ Error! Bookmark not defined.

Lampiran 3.Output SPSS Uji Reliabilitas ......... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 4. Angket Penelitian ........................... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 5. Hasil Angket Minat Berwirausaha (untuk Penelitian) ....... Error!

Bookmark not defined.

Lampiran 6. Daftar Nilai Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan ..................................................... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 7. Daftar Nilai Prestasi Praktik Kerja Industri ... Error! Bookmark

not defined.

Lampiran 8. Output SPSS Uji Normalitas ........ Error! Bookmark not defined.

Lampiran 9. Output SPSS Uji Linieritas ........... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 10. Output SPSS Uji Multikolinieritas ........... Error! Bookmark not

defined.

Lampiran 11. Output SPSS Analisis Regresi Ganda Uji Hipotesis 1 ...... Error!

Bookmark not defined.

Lampiran 12. Output SPSS Analisis Korelasi Pearson Uji Hipotesis 2 .. Error!

Bookmark not defined.

Lampiran 13. Output SPSS Analisis Korelasi Pearson Uji Hipotesis 3 .. Error!

Bookmark not defined.

Lampiran 14. Surat Ijin Penelitian..................... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 15. Surat Keterangan Penelitian ...... Error! Bookmark not defined.

xvi
xvii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia

dalam era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak

permasalahan, salah satunya menyempitnya lapangan pekerjaan. Kesempatan

kerja dengan orang yang mencari kerja lebih banyak orang yang ingin bekerja.

Akibatnya jumlah pengangguran semakin besar yang berdampak pada kondisi

perekonomian Indonesia. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun

2017 (Agustus) jumlah pengangguran terbuka di provinsi Jawa Tengah

sebesar 4,57 % yaitu sebanyak 0,82 juta dari jumlah total penduduk sebesar

18,01 juta.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017 (Agustus) menyebutkan

bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi di provinsi Jawa

Tengah adalah untuk masyarakat lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

sebesar 11,08 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Sekolah

Menengah Atas (SMA) sebesar 7,10 persen. sementara TPT lulusan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) jumlahnya sebesar 4,79 persen dan untuk TPT

lulusan SD sebesar 2,35 persen. Apabila orang tersebut mempunyai minat

untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri (berwirausaha) yaitu bekerja

sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, maka tidak perlu

1
mengandalkan untuk mendapatkan pekerjaan dari orang lain dan bekerja pada

instansi pemerintah.

Persaingan yang akan terus meningkat merupakan tantangan yang

harus dihadapi oleh seorang wirausaha, tentunya dengan berbagai sarana dan

pelayanan yang baik dengan tujuan agar dapat mengembangkan keberhasilan

usahanya. Kekuatan untuk mencapai kemajuan adalah kemauan yang keras

dan tidak mudah menyerah pada keadaan apapun resikonya.

Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang

pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa

untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan menengah kejuruan

mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta

mengembangkan sikap profesional. Sesuai dengan bentuknya, sekolah

menengah kejuruan menyelenggarakan program-program pendidikan yang

disesuaikan dengan jenis-jenis lapangan kerja (Peraturan Pemerintah Nomor

29 Tahun 1990). Bagi anak lulusan SMK program otomotif di sekolah telah

dibekali pengetahuan dan keterampilan dibidang otomotif, hendaknya berani

untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri misalnya dengan membuka

bengkel motor atau mobil.

Menurut Yusof dkkdi dalam Z. Heflin Frinces (2010: 35-36) bahwa

ada empat alasan mengapa para wirausaha (entrepreneurs) penting di dalam

masyarakat, yaitu: (1) Untuk mendayagunakan faktor-faktor memproduksi

seperti tanah, modal, teknologi, informasi dan berbagai sumber daya manusia

(SDM) di dalam memproduksi tugas-tugas yang efektif (producing effective

2
tasks). (2)Mengidentifikasi berbagai peluang di dalam lingkungan dengan

meningkatkan n aktivitas yang akan memberikan manfaat kepada setiap orang

(beneficial to everyone).(3) Untuk memilih pendekatan yang terbaik dalam

mendayagunakan semua faktor produksi agar supaya meminimalkan

pemborosan di dalam berbagai kegiatan kewirausahaan (minimize wastage in

entrepreneurial activities). (4) Untuk kemanfaatan generasi mendatang

(benefit of the future generation).

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dirasa perlu untuk meningkatkan

minat berwirausaha pada siswa dengan memberikan pengetahuan tentang

kewirausahaan pada siswa.

Mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan merupakan salah satu ciri

muatan yang dibelajarkan pada kurikulum 2013. Dengan diajarkannya mata

pelajaran kewirausahaan maka akan semakin menambah pengetahuan siswa

SMK tentang kewirausahaan. Hal ini diharapkan akan semakin menumbuhkan

minat siswa untuk berwirausaha.

Mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan di SMK memberikan

pengetahuan terhadap siswa bagaimana menjalankan atau mendirikan usaha

mandiri yang baik. Mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan difokuskan

pada perilaku wirausaha sebagai fenomena empiris yang terjadi di lingkungan

siswa. Berkaitan dengan hal tersebut, siswa dituntut lebih aktif untuk

mempelajari peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi di lingkungannya. Mata

pelajaran prakarya dan kewirausahaan dapat menghasilkan perilaku wirausaha

dan jiwa kepemimpinan, yang sangat terkait dengan cara mengelola usaha

3
untuk membekali siswa agar dapat berusaha secara mandiri. Dengan adanya

materi kewirausahaan diajarkan siswa akan mempunyai pengetahuan dan

teknik dasar untuk berwirausaha sehingga akan menjadi bekal untuk

menghadapi tantangan kerja setelah lulus dari jenjang SMK nantinya.

Menurut Zimmererdi dalam Meri Rahmania (2011: 78)faktor

pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu faktor ekternal yang

mempengaruhi munculnya minat berwirausaha.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 9 April

2018 prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan siswa kelas XI

masih kurang memuaskan, hal ini dapat dibuktikan pada nilai rata-rata siswa

kelas XI semester gasal yaitu sebesar 77,5 dimana nilai KKM sebesar 75.

Selain itu nilai ketuntasan siswa yaitu sebesar 62%. Salah satu yang menjadi

kendala minimnya prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan adalah

kurangnya jam pembelajaran, yaitu hanya disediakan 2 jam pelajaran dalam

saru minggu. Sementara guru harus membagi waktu dimana ada pembelajaran

teori dan juga praktek, sehingga guru mengalami kesulitan dalam kegiatan

pembelajaran.

Siswa diajarkan kewirausahaan diharapkan setelah lulus sekolah

mampu mengembangkannya pada dunia usaha dengan menciptakan lapangan

pekerjaan sendiri sesuai dengan keterampilannya masing-masing. Dengan

keterampilan dibidang otomotif ini siswa dapat melakukan atau menciptakan

usaha sendiri dan bisa menjadi seorang entrepreneur. Dengan demikian maka

minat berwirausaha siswa SMK harus ditumbuh kembangkan sejak dini.

4
Selain mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan, siswa SMK juga

didekatkan dengan dunia kerja atau dunia usaha melalui Praktik Kerja

Industri (Prakerin) yang dimaksudkan agar siswa mendapatkan pengalaman

kerja yang sesuai dengan kompetensi dibidangnya. Jadi siswa akan lebih siap

jika setelah lulus jenjang SMK dapat langsung terjun sebagai tenaga kerja

yang professional atau membuka usaha mandiri sesuai dengan bidang yang

dikuasainya. Prestasi dan pengalaman kerja yang didapat dan dipahami

dengan baik diharapkan akan memungkinkan timbulnya minat serta keinginan

untuk berwirausaha.

Menurut Undang-Undang Prakerin Dikmendikti nomor 20 tahun 2003,

diungkapkan bahwa Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah program wajib

yang harus diselenggarakan oleh sekolah khususnya sekolah menengah

kejuruan dan pendidikan luar sekolah serta wajib diikuti oleh siswa/warga

belajar. Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri akan membantu peserta didik

untuk memantapkan hasil belajar yang diperoleh di sekolah serta membekali

siswa dengan pengalaman nyata sesuai dengan program studi yang dipilihnya.

Menurut Iskandar dalam Wayan Edi Gunawan dkk (2014: 3)

mengemukakan bahwa “minat berwirausaha yaitu kesediaan untuk bekerja

keras dan tekun untuk mencapai tujuan usahanya, kesediaan untuk

menanggung macam-macam resiko berkaitan dengan tindakan berusaha yang

dilakukannya, bersedia menempuh jalur dan cara baru, kesediaan untuk hidup

hemat, kesediaan belajar dari kegagalan yang dialami”.Siswa memiliki minat

berwirausaha apabila hasil belajar yang diperolehnya memberikan pengalaman

5
yang berarti untuk berwirausaha. Pengalaman praktik kerja industri mendasari

minat berwirausaha pada peserta didik dan sebaliknya minat berwirausaha

dapat mempengaruhi pelaksanaan praktik kerja industri yang

ditempuhnya.Dengan demikian terjadi hubungan antara pengalaman praktik

kerja industri dengan minat berwirausaha.

Pelaksanaan praktik kerja industri secara tidak langsung akan

memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam bekerja. Pengalaman yang

diperoleh pada saat melaksanakan praktik kerja industri secara tidak langsung

dapat mempercepat transisi siswa dari sekolah ke dunia industri, selain

mempelajari cara mendapatkan pekerjaan juga belajar bagaimana memiliki

pekerjaan yang relevan dengan bakat dan minatnya.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 9 April

2018 rata-rata prestasi praktik kerja industri siswa kelas XI sebesar 82,88.

Nilai rata-rata praktik kerja industri siswa sudah dapat dikatakan baik. Akan

tetapi yang sering terjadi pada saat pelaksanaan Praktik Kerja Industri adalah

perusahaan-perusahaan sebagai tempat siswa melaksanakan Praktik Kerja

Industri seringkali tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Para siswa

yang sedang melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri ini hanya dianggap

sebagai siswa yang belum memiliki kompetensi yang cukup, sehingga dalam

pelaksanaanya siswa yang melaksanakan Praktik Kerja Industri hanya diberi

tugas yang ringan saja. Misal untuk siswa jurusan otomotif, mereka hanya

disuruh mengganti oli kendaraan dan pekerjaan-pekerjaan ringan lainnya

6
karena dianggap belum cukup mampu untuk melaksanakan pekerjaan-

pekerjaan yang lain seperti pekerjaan yang dilakukan oleh mekanik.

Oleh karena itulah, maka pelaksaanaan Praktik Kerja Industri harus

benar-benar membutuhkan perhatian dan kesadaran dari semua pihak yang

terkait agar pelaksanaan Praktik Kerja Industri dapat dilaksanakan dengan

sebaik-baiknya dan dapat menciptakan sebuah kerjasama yang saling

menguntungkan antara pihak-pihak yang terkait di dalamnya.

SMK Negeri 1 Trucuk merupakan tempat membina siswa atau

siswanya untuk membekali dirinya baik ilmu atau pengetahuan teknik sebaik

mungkin. SMK Negeri 1 Trucuk menyiapkan siswa agar mampu bersaing

dalam dunia usaha sesuai dengan kompetensi dibidangnya. Siswa SMK

Negeri 1 Trucuk mempunyai potensi lingkungan yang baik untuk

mengembangkan wirausaha karena memiliki lokasi yang strategis. Adanya

mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dan Praktik Kerja Industri

diharapkan siswa mampu menguasai ruang lingkup dunia usaha setelah

menempuh pendidikan di SMK selama 3 tahun. Dengan menguasai ruang

lingkup dunia usaha, mereka akan lebih siap terjun untuk mendirikan usaha

mandiri yang kreatif, inovatif, dan kompetitif.

Berdasarkan penjabaran di atas, maka penulis ingin melihat dan

mengetahui serta membuktikan apakah ada hubungan antara prestasi mata

pelajaran Kewirausahaan dan prestasi praktik kerja industri dengan minat

berwirausaha. Maka penulis menuangkan dalam karangan ilmiah dengan judul

:“Hubungan Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dan

7
Prestasi Praktik Kerja Industri Dengan Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI

Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Di SMK Negeri 1 Trucuk

Klaten”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah, yaitu:

1. Presentase TPT provinsi Jawa Tengah sebesar 4,57 % dengan sebaran 0,82

juta dari 18,01 juta penduduk.

2. Pengangguran di provinsi jawa tengah didominasi oleh lulusan SMK, yaitu

sebesar 11,08 %.

3. Prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan sedang, dimana rata-

rata nilai mata pelajaran kewirausahaan sebesar 77,5 sementara nilai KKM

sebesar 74. Dan masih terdapat 38 % siswa yang tidak mencapai nilai

ketuntasan mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.

4. Jumlah jam pelajaran mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan kurang,

dimana hanya dua jam pelajaran per minggu.

5. Terdapat perusahaan-perusahaan sebagai tempat siswa melaksanakan

Praktik Kerja Industri seringkali tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan

baik, diamana siswa tidak dibimbing dengan baik.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya permasalahan yang terdapat pada identifikasi

masalah diatas, dan karena keterbatasan waktu, tenaga dan dana, maka penulis

membatasi permasalahan yang akan diteliti hanya berkenaan prestasi mata

8
pelajaran prakarya dan kewirausahaan, prestasi praktik kerja industri dan

minat berwirausaha siswa kelas XI program keahlian TKR di SMK Negeri 1

Trucuk Klaten.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah, maka rumusan

masalah yang dapat dijabarkan adalah :

1. Adakah hubungan yang positif secara simultan antara prestasi mata

pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dan prestasi Praktik Kerja Industri

dengan minat berwirusaha siswa SMK N 1 Trucuk Klaten kelas XI?

2. Adakah hubungan yang positif antara prestasi belajar mata pelajaran

Prakarya dan Kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa SMK N 1

Trucuk Klaten kelas XI?

3. Adakah hubungan yang positif antara prestasi praktik kerja industri

dengan minat berwirausaha siswa di SMK N 1 Trucuk Klaten kelas XI?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menghitung besarnya hubungan antara prestasi mata pelajaran

Prakaya dan Kewirausahaan dan prestasi Praktik Kerja Industri dengan

minat berwirusaha siswa SMK N 1 Trucuk Klaten kelas XI.

2. Untuk menghitung besarnya hubungan antara prestasi belajar mata

pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa

SMK N 1 Trucuk Klaten kelas XI.

9
3. Untuk menghitung besarnya hubungan antara prestasi praktik kerja

industri dengan minat berwirausaha siswa di SMK N 1 Trucuk Klaten

kelas XI.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis:

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam

rangka mendukung teori yang berkaitan dengan hubungan prestasi

mata pelajaran kewirausahaan dan prestasi praktek kerja industri

dengan minat berwirausaha.

b. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam memperluas

pengetahuan di bidang pendidikan yang terkait dengan hubungan

prestasi mata pelajaran kewirausahaan dan prestasi praktek kerja

industri dengan minat berwirausaha. Wawasan pengetahuan ini juga

dapat menjadi wacana pengetahuan bagi mahasiswa di lingkungan

pendidikan, khususnya di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

2. Secara praktis:

a. Bagi sekolah

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan

informasi tentang hubungan prestasi mata pelajaran kewirausahaan dan

prestasi praktek kerja industri dengan minat berwirausaha sehingga

dapat membantu pihak sekolah untuk memantau dan memperhatikan

10
peserta didik dalam hal minat untuk belajar lebih tinggi dan dapat

mengupayakan untuk mendukung hal tersebut.

b. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan untuk lebih memotivasi siswa SMK N

1 Trucuk dalam belajar dan sebagai bahan referensi untuk

meningkatkan minat berwirausaha siswa.

c. Bagi guru

Dengan penelitian ini guru dapat menambah dan meningkatkan

wawasan, pengetahuan yang berkaitan dengan hubungan prestasi mata

pelajaran kewirausahaan dan prestasi praktek kerja industri dengan

minat berwirausaha siswa.

G. KETERBATASAN PENELITIAN

Meskipun penelitian ini telah diusahakan sebaik-baiknya, namun tidak

lepas dari keterbatasan dan kelemahan yang ada, diantaranya adalah:

1. Karena keterbatasan waktu sampel penelitian yang digunakan adalah

kelas XI.

2. Kejujuran siswa dalam menjawab setiap pernyataan yang diberikan dalam

angket penelitian.

3. Tidak menutup kemungkinan para siswa kurang sungguh-sungguh dalam

pengisian angket.

4. Penelitian ini terbatas dengan waktu yang relatif singkat dan tidak
berkesinambungan, sehingga data yang dihasilkan dapat berubah

sewaktu-waktu.

11
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Minat Berwirausaha

a. Pengertian Minat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia minat adalah

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan.

Minat adalah suatu keadaan atau kondisi pribadi seseorang yang

mendorong untuk melakukan kegiatan tertentu dengan tujuan untuk

mencapai apa yang menjadi tujuan yang bersangkutan. Dengan

demikian minat pada dasarnya merupakan motor penggerak dan

pemeri arah serta tujuan yang hendak dicapai (Muhamad Irham, 2014 :

56-57).

Adapun menurut Lester D. Crow dan Alice Crow (1984 : 351-

352) minat adalah suatu yang mendorong kita untuk memperhatikan

seseorang, suatu barang/kegiatan atau suatu yang dapat memberikan

pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu

sendiri, dengan kata lain minat dapat menjadi sebab suatu kegiatan dan

hasil dari turut sertanya dalam kegiatan itu.

Adapun menurut Menurut Hurlock (1995 : 147) minat terbagi

menjadi 3 aspek, yaitu:

1) Aspek Kognitif

12
Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah

dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan

berbagai jenis media massa.

2) Aspek Afektif

Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam

sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari

pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua,

guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan

minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam

berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

3) Aspek Psikomotor

Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat.

Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan

keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa minat

adalah kecenderungan hati yang timbul dari dalam diri seseorangyang

mendorong untuk memperhatikan seseorang, suatu barang/kegiatan

atau suatu yang dapat memberikan pengaruh terhadap pengalaman

yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri, dengan demikian minat

pada dasarnya merupakan motor penggerak dan pemeri arah serta

tujuan yang hendak dicapai.

13
b. Pengertian Wirausaha

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian wirausaha

sama dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat

mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun

operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur

mengatur permodalan operasinya.

Selanjutnya Daryanto (2012 : 6) menyatakan bahwa wirausaha

adalah seorang yang menjalankan kewirausahaan, atau seseorang yang

memulai dan atau mengoperasikan bisnis (seorang pribadi yang

mandiri dalam mengejar prestasi, berani mengambil resiko untuk mulai

mengelola bisnis demi mendapatkan laba).

Adapun menurut Dearlina Sinaga (2016 : 2) kewirausahaan

adalah kemampuan kreatif dan inovatif, yang dijadikan sebagai dasar,

kiat dan sumber daya, untuk mencari peluang menuju sukses. Lebih

lanjut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer di dalam Dearlina

Sinaga (2016: 3) mengemukakan delapan karakteristik kewirausahaan,

yaitu sebagai berikut:

1) Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab

atas usaha-usaha yang dilakukannya dan memiliki sikap mawas

diri.

2) Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko yang

moderat, artinya selalu menghindari resiko, baik yang terlalu

rendah maupun yang paling tinggi.

14
3) Confidence in their ability to succes, yaitu memiliki

kepercayaan untuk memperoleh kesuksesan.

4) Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki

umpan balik dengan segera.

5) High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras,

untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih

baik.

6) Future orientation, yaitu berorientasi, serta memiliki perspektif

wawasan jauh ke depan.

7) Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam

mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai

tambah.

8) Value of achievement over money, lebih menghargai prestasi

dari uang.

Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat untuk

wirausaha menurut Djaali dalam Dwi Ristiani (2017: 40-41), yakni:

1) Kemauan. Kemauan adalah suatu kegiatan yang menyebabkan

seseorang mampu untuk melakukan tindakan dalam mencapai

tujuan tertentu. Dengan adanya kemauan seseorang untuk

mencoba berwirausaha merupakan suatu hal yang baik.

2) Ketertarikan. Ketertarikan adalah perasaan senang, terpikat,

menaruh minat kepada sesuatu. Saat ada ketertarikan dari diri

seseorang maka ada daya juang untuk meraih yang ingin

15
dicapai. Dalam hal ini adalah ketertarikan untuk mau

berwirausaha, maka siswa tersebut mempunyai minat untuk

berwirausaha.

3) Lingkungan Keluarga. Berkaitan dengan lingkungan keluarga,

maka peran keluarga sangat penting dalam menumbuhkan

minat anak. Orang tua merupakan pendidik pertama dan

sebagai tumpuan dalam bimbingan kasih sayang yang utama.

Maka orang tualah yang banyak memberikan pengaruh dan

warna kepribadian terhadap seorang anak. Dengan demikian

mengingat pentingnya pendidikan di lingkungan keluarga,

maka pengaruh di lingkungan keluarga terhadap anak dapat

mempengaruhi apa yang diminati oleh anak.

4) Lingkungan Sekolah. Pendidikan di sekolah menjadi tanggung

jawab guru. Jadi pada dasarnya yang berpengaruh terhadap

perkembangan mahasiswa yaitu proses pendidikan di sekolah

sebagai bekal untuk diterapkan dalam kehidupan di lingkungan

masyarakat. Seorang guru dalam proses pendidikan juga dapat

memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa dalam

menumbuhkan minatnya.

5) Lingkungan masyarakat merupakan yang turut mempengaruhi

perkembangan minat. Misalnya lingkungan yang mayoritas

berwirausaha maka kemungkinan besar individu yang ada di

lingkungan tersebut juga akan berminat terhadap wirausaha.

16
Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis dapat

menyimpulkan wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan

kreatif dan inovatif yang dijadikan sebagai dasar, kiat dan sumber daya

untuk memulai dan atau mengoperasikan bisnis dengan menentukan

cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

memasarkannya, serta mengatur mengatur permodalan operasinya.

c. Pengertian Minat Berwirausaha

Berdasarkan definisi dan pengertian tentang minat dan

wirausahayang telah dipaparkan di atas, maka penulis dapat

menyimpulkan minat berwirausaha adalah kecenderungan hati yang

timbul dari dalam diri seseorangyang mendorong untuk mempunyai

keinginan atau ketertarikan menciptakan suatu usaha melalui ide-ide

yang kreatif dan inovatif untuk memulai dan atau mengoperasikan

bisnis dengan menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk

pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur mengatur

permodalan operasinya.

d. Pengukuran Minat Berwirausaha

Pengukuran minat berwirausaha dilakukan dengan

menggunakan angket (kuesioner), Suharsimi Arikunto dalam Agus

Wibowo (2011: 51):

“Minat berwirausaha disini dapat diukur menggunakan metode

kuesioner atau angket dengan pertanyaan tertulis untuk memperoleh

informasi dari responden atau obyek yang diukur. Penilaian minat

17
berwirausaha diperoleh dari jumlah skor jawaban masing-masing

pertanyaan dalam kuesioner atau angket”.

2. Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

a. Pengertian Prestasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah

penguasaan keterampilan yang dikembangkan oleh mata diklat,

lazimnya ditunjukan pada nilai tes atau angka yang diberikan oleh

guru.

Menurut Sardiman A.M (2009: 46) “Prestasi adalah

kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai

faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu

dalam belajar”.

Selanjutnya Muhhibbin (2006: 97) mengatakan bahwa “prestasi

adalah tingkat keberhasilan mencapai tujuan yang telah ditetapkan

dalam sebuah program”. Dari pengertian prestasi diatas dapat

disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil pencapaian seseorang yang

pada umumnya ditujukan dalam angka sebagai indikator tertentu,

setelah menyelesaikan sebuah program baik akademik ataupun umum.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis dapat

menyimpulkan prestasi adalah tingkat keberhasilan atau hasil

pencapaian seseorang yang ditunjukandalam angka sebagai indikator

tertentu, setelah menempuh suatu mata diklat atau program.

18
b. Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan merupakan salah

satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Menengah Kejuruan.

Mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan di SMK N 1 Trucuk

menggunakan kurikulum 2013. Secara umum, tujuan diajarkannya

mata pelajaran kewirausahaan adalah untuk membekali siswa dengan

kompetensi kewirausahaan dengan harapan agar setelah siswa

menyelesaikan studinya, siswa tersebut mampu untuk berwirausaha.

Dalam Suryana (2013:6) menjelaskan bahwa ilmu

kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang

nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi

tantangan hidup untuk mencari peluang dengan berbagai resiko yang

mungkin dihadapinya.

Berdasarka silabus mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan

sendiri terdapat beberapakompetensi dasar, diantaranya adalah:

1) Memahami perencanaan usaha kerajinan dari bahan limbah

berbentuk bangun datar.

2) Menyusun perencanaan usaha kerajinan dari bahan limbah dalam

bentuk bangun datar.

3) Memahami dan menghitung titik impas (Break Even Point) usaha

kerajina dari bahan limbah berbeentuk bangun datar.

19
4) Memahami cara menentukan strategi promosi dan melakukan

promosi produk usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk

bangun datar.

5) Menganalisis dan membuat laporan kegiatan usaha kerajinan dari

bahan limbah berbentuk bangun datar.

6) Menganalisis sistem produksi kerajinan dari bahan limbah

berbentuk bangun ruang berdasarkan daya dukung yang dimiliki

oleh daerah setempat.

7) Memproduksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang

berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.

Dalam beberapa kompetensi tersebut, terdapat beberapa

indikator yang harus dicapai diantaranya:

a) Menjelaskan ide, analisis usaha dan peluang usaha.

b) Menjelaskan pengertian administrasi usaha dan pemasaran.

c) Membuat perencanaan usaha kerajian berbentuk bangu datar

dari bahan limbah berbentuk bangun datar.

d) Menyajikan hasil pembuatan perencanaan usaha kerajinan dari

bahan limbah berbentuk bangu datar.

e) Menjelaskan definisi titik impas (Break Even Point).

f) Mengkatagorikan definisi titik impas (Break Even Point).

g) Membuat perhitungan (Break Even Point)

h) Menyajikan hasil perhitungan titik impas (Break Even Point).

20
i) Menjelaskan macam-macam konsumen, pesaing dan media

promosi produk usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk

bangun datar.

j) Menjelaskan cara-cara menentukan strategi promosi produk

usaha kerajina dari bahan limbah berbentuk bangun datar.

k) Membuat promosi produk usaha kerajinan dari bahan limbah

berbentuk bangun datar.

l) Menyajikan promosi produk usaha kerajinan dari bahan limbah

berbentuk bangun datar.

m) Menganalisis komponen-komponen laporan kegiatan usaha.

n) Menganalisis teknik pembuatan laporan kegiatan usaha.

o) Membuat laporan kegiatan usaha kerajinan limbah berbentuk

bangun datar.

p) Menyajikan hasil pembuatan laporan kegiatan usaha kerajinan

limbah berbentuk bangun datar.

q) Membuat produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk

bangun ruang berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh

daerah setempat.

r) Menyajikan hasil pembuatan produk kerajinan dari bahan

limbah berbentuk bangun ruang berdasarkan daya dukung yang

dimiliki oleh daerah setempat.

Berdasarkan data yang telah disampaikan diatas, dapat

diketahui bahwa di dalam mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan,

21
berisi dengan teori-teori dan juga praktik yang dapat mengarahkan

siswa untuk memahami arti, peranan, serta fungsi kewirausahaan.

dalam mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dipelajari

bagaimana sikap dan prilaku seorang wirausaha, bagaimana caranya

memiliki jiwa wirausaha, serta bagaimana cara mengelola dan

memanajemen sebuah usaha. Hal-hal itulah yang dipelajari dalam mata

pelajaran prakarya dan kewirausahaan.

c. Pengertian Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Berdasarkanpenjabaran diatas, maka penulis dapat

menyimpulkan prestasi mata pelajan prakarya dan kewirausahaan

adalah hasil pencapaian siswa yang diperlihatkan dalam angka sebagai

indikator hasil dari serangkaian proses pembelajaran mata pelajaran

prakarya dan kewirausahaan, yang secara maksud dan tujuan adalah

untuk memberikan bekal kemampuan dan pengetahuan dasar pada

siswa tentang kompetensi kewirausahaan.Prestasi dari mata pelajaran

Prakarya dan Kewirausahaan di wujudkan dalam bentuk nilai (angka

atau huruf).

d. Pengukuran Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan

Pengukuran prestasi mata pelajaran prakarya dan

kewirausahaan adalah dengan melihat data atau dokumentasi, yang

berwujud ilmu pengetahuan, sikap keterampilan dan nilai-nilai yang

dicapai peserta didik sebagai hasil dari proses belajar pada mata

22
pelajaran prakarya dan kewirausahaan, dimana hasil niali dapat dilihat

dalam buku rapot.

3. Prestasi Praktek Kerja Industri

a. Praktek Kerja Industri

Praktik Kerja Industripada kurikulum 2013 merupakan

program pembelajaran yang dilaksanakan secara khusus dengan

mengambil alokasi waktu tertentu dan melibatkan pihak lain diluar

sistem sekolah. Tempat pelaksanaan prakerin bisa jadi Dunia Industri

atau Dunia Usaha dalam bentuk Perusahaan Swasta atau Instansi

Pemerintah.

Lebih lanjut dalam Undang-Undang Prakerin Dikmendikti

nomor 20 tahun 2003, diungkapkan bahwa Praktik Kerja Industri

(Prakerin) adalah program wajib yang harus diselenggarakan oleh

sekolah khususnya sekolah menengah kejuruan dan pendidikan luar

sekolah serta wajib diikuti oleh siswa/warga belajar. Penyelenggaraan

Praktik Kerja Industri akan membantu peserta didik untuk

memantapkan hasil belajar yang diperoleh di sekolah serta membekali

siswa dengan pengalaman nyata sesuai dengan program studi yang

dipilihnya.

Program Praktik Kerja Industri disusun bersama antara sekolah

dan masyarakat (Institusi Pasangan/Industri) dalam rangka memenuhi

kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana bagi dunia kerja

23
(DU/DI) untuk berkontribusi dalam upaya pengembangan sumber daya

manusia melalui pendidikan di SMK.

Konsep di atas berdasarkan landasan hukum Permendikbud No

60 tahun 2014 lampiran 1 a. III. B (point i sampai dengan l).

1) Praktik Kerja Lapangan dapat dilaksanakan menggunakan sistem

blok selama setengah semester (sekitar 3 bulan), dapat pula dengan

cara masuk 3 hari dalam seminggu, setiap hari 8 jam selama 1

semester.

2) Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B dapat

dilakukan di satuan pendidikan dan/atau industri (terintegrasi

dengan Praktik Kerja Industri) dengan Portofolio sebagai

instrumen utama penilaian.

3) SMK/MAK menyelenggarakan program Praktik Kerja Industri

bersama dengan institusi pasangan, yang memadukan secara

sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah dengan

program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja

langsung di institusi pasangan, terarah untuk mencapai suatu

tingkat keahlian profesional tertentu.

4) Khusus untuk Madrasah Aliyah Kejuruan struktur kurikulum dapat

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh

Kementerian Agama.

Adapun tujuan diadakannya Praktik Kerja Industri, yaitu:

24
1) Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Praktik Kerja Industri

antara SMK dan Institusi Pasangan Dunia Usaha atau Dunia

Industri(DU/DI) yang memadukan secara sistematis dan sistemik

program pendidikan di sekolah (SMK) dan program latihan

penguasaan keahlian di dunia kerja (DU/DI).

2) Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang

dapat dilaksanakan di sekolah (SMK) dan yang dapat dilaksanakan

di Institusi Pasangan (DU/DI) sesuai dengan sumberdaya yang

tersedia di masing-masing pihak.

3) Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta

didik dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif

yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.

4) Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk

memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja

global.

Sedangkan manfaat dari adanya kegiatan praktek kerja industri

diantaranya adalah:

1) Bagi peserta didik

a) Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh

di sekolah.

b) Menambah wawasan dunia kerja, iklim kerja positif yang

berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.

25
c) Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat

menamkan etos kerja yang tinggi.

d) Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi

keahlian yang dipelajari ditempat Praktik Kerja Industri.

e) Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/

arahan pembimbing industri.

2) Bagi sekolah

a) Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan

antara sekolah dengan duni kerja (perusahaan).

b) Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja

selama Praktik Kerja Industri.

c) Mengembangkan program sekolah melalui

sinkronisasi kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory,

dan pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan

hasil pengamatan di tempat Praktik Kerja Industri.

d) Meningkatkan kualitas lulusan.

3) Bagi DU/DI

a) Dunia Kerja (DUDI) lebih dikenal oleh masyarakat sekolah

sehingga dapat membantu promosi produk.

b) Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk

perkembangan DUDI.

c) Dunia kerja/DUDI dapat mengembangkan proses dan atau

produk melalui optimalisasi peserta Praktik Kerja Industri.

26
d) Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai

dengan kebutuhannya.

e) Meningkatkan citra positif DUDI sebagai bentuk implementasi

dari Inpres No 9 tahun 2016.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri selain

bertujuan agar terjalin kerjasama antara dunia industri dengan pihak

penyelenggara pendidikan, juga bertujuan agar siswa mendapatkan

pengalaman kerja yang nyata di dunia Industri yang sesungguhnya

yang akanmeningkatkan percaya diri, kompetensi dan profesionalisme

siswa.

Adapun berdasarkan Permendikbud Nomo 60 Tahun 2014

menyatakan bahwa Praktik Kerja Industri dapat dilaksanakan dengan

cara:

1) Praktik Kerja Industri menggunakan sistem blok, selama setengah

semester (sekitar 3 bulan).

2) Praktik Kerja Industri menggunakan sistem semi blok dengan cara

masuk 3 hari dalam seminggu, setiap hari 8 jam selama 1

semester.

Praktik Kerja Industri dengan sistem semi blok, peserta didik

melaksanakan Praktik Kerja Industri selama 3 hari perminggu di

Institusi Pasangan/Industri dan melaksanakan pembelajaran di sekolah

selama 3 hari. Untuk memenuhi pemerataan jumlah jam di Institusi

27
Pasangan/Industri yang memiliki jam kerja kurang dari 6 hari per

minggu maka sekolah perlu mengatur sirkulasi/perputaran kelompok

peserta Praktik Kerja Industri. Jika pembelajaran mata pelajaran

kelompok A dan B tidak terintegrasi dalam kegiatan Praktik Kerja

Industri maka pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B tersebut

dilakukan di satuan pendidikan (setelah peserta didik kembali dari

kegiatan Praktik Kerja Industri di Institusi pasangan/industri) dengan

jumlah jam setara dengan jumlah jam satu semester.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014, waktu

pelaksanaan pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri dapat

dilakukan pada kelas XI atau kelas XII. Untuk menjamin

keterlaksanaan program Praktik Kerja Industri maka dapat dilakukan

alternatif pengaturan sebagai berikut:

1) Jika program Praktek Kerja Industri akan dilaksanakan pada

semester 4 kelas XI, sekolah harus menata ulang topik-topik

pembelajaran pada semester 4 dan semester 5, agar pelaksanaan

Praktik Kerja Industri tidak mengurangi waktu untuk pembelajaran

materi pada semester 4 sehingga sebagian materi pada semester 4

tersebut dapat ditarik ke semester 5.

2) Demikian juga sebagaimana pada butir 1) di atas, jika program

Praktik Kerja Industri akan dilaksanakan pada semester 5 kelas

XII, sekolah harus melakukan pengaturan yang sama untuk materi

pembelajaran pada kedua semester tersebut.

28
3) Mengingat kebijakan UN yang tidak lagi menjadi salah satu faktor

penentu kelulusan, maka program Praktik Kerja Industri dapat

dilaksanakan sebelum UN pada semester 6 secara blok penuh

selama 3 bulan (12 minggu).

Adapun pelaksanaan Praktik Kerja Industri di SMK N 1 Trucuk

adalah pada kelas XI semester gasal menuju semester genap, dan

dilaksanakan selama 3 bulan dengan menggunakan sistem blok (3

bulan). Dan selama pelaksanaan Praktik Kerja Industri siswa tidak

dilepas begitu saja di perusahaan, akan tetapi akan ada kontroling dari

guru pembimbing. Dan di setisp bulannya guru pembimbing akan

melakukan kontroling.

Adapun penilaian peserta didik di SMK didasarkan pada

Permendikbud Nomor 53 tahun 2015, dan khususnya untuk penilaian

Praktik Kerja Industri peserta didik SMK dilengkapi dengan Panduan

Penilaian pada Sekolah Menengah Kejuruan yang dikeluarkan oleh

Dirjen Pendidikan Menengah Kejuruan penilaian Praktik Kerja

Industri meliputi penilaian hasil belajar peserta didik selama mengikuti

program Praktek Kerja Industri dan penilaian terhadap hasil

pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Industri.

Menurut Panduan Penilaian pada Sekolah Menengah Kejuruan

(2015 : 64) yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Menengah

Kejuruan penilaian Praktik Kerja Industri merupakan kewajiban mitra

dunia usaha dan industri. Hasil penilaian Praktik Kerja Industri yang

29
disampaikan dalam rapor berbentuk deskripsi dengan mencantumkan

keterangan industri tentang kinerja siswa secara keseluruhan yang

disampaikan melalui jurnal Praktik Kerja Industri maupun sertifikat

atau surat keterangan Prektik Kerja Industri dari industri. Aspek-aspek

yang dinilai oleh dunia industri dalam pelaksanaan Praktik Kerja

Industri meliputi beberapa aspek dan diwujudkan dengan bentuk huruf

atau angka. dalam kaitannya dengan penelitian ini, yang dimaksud

dengan prestasi Praktik Kerja Industri adalah bukti usaha yang telah

dicapai siswa yang diperoleh dari kegiatan tertentu yang dalam hal ini,

kegiatan tersebut adalah kegiatan Praktik Kerja Industri. Hasil ini

diwujudkan dalam bentuk nilai atau angka yang diberikan oleh industri

yang bersangkutan. Hasil praktik siswa yang berupa nilai dapat

dijadikan indikator yang dapat digunakan untuk melihat tingkat

kemampuan dan ketrampilan siswa.

Adapun pengambilan nilai praktik kerja indutri pada SMK N 1

Trucuk menggunakan lembar penilaian. Dan lembar penilaian tersebut

diisi oleh perusahaan tempat dimana siswa melakukan praktek kerja

industri. Dan nantinya lembar penilaian tersebut dikumpulkan ke

sekolahan.

b. Pengertian Prestasi Praktek Kerja Industri

Berdasarkan penjabaran diatas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa prestasi Praktek Kerja Industri adalah hasil yang di capai siswa

dari sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah dimana siswa

30
harus belajar di dunia industri atau dunia usaha agar siswa dapat

mempraktekan segala ilmu (khususnya bidang kejuruan) yang telah di

dapatnya di sekolah, pada dunia usaha yang sesungguhnya yang

diharapkan dapat menambah pengalaman belajar siswa, meningkatkan

kompetensi siswa dan diharapkan nantinya akan memiliki hubungan

yang positif dengan tumbuhnya minat berwirausaha dalam diri siswa.

Prestasi atau hasil dari pelaksanaan praktek kerja industri di wujudkan

dalam bentuk nilai (angka atau huruf).

c. Pengukuran Prestasi Praktek Kerja Industri

Pengukuran prestasi praktek kerja industri adalah dengan

melihat data atau dokumentasi, yang berwujud ilmu pengetahuan,

sikap keterampilan dan nilai-nilai yang dicapai peserta didik sebagai

hasil dari proses belajar pada program praktek kerja industri, dimana

hasil niali dapat dilihat dalam buku rapot.

B. Hubungan antar Variabel Bebas dan Variabel Terikat

1. Hubungan Antara Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan dan Prestasi Praktek Kerja Industri dengan Minat

Berwirausaha

Menutur Slameto (2010: 54) faktor intinsik adalah (faktor yang

ada dalam diri individu) yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani

siswa, sedangkan eksternal adalah (faktor yang ada diluar individu) yakni

kondisi lingkungan sekitar siswa. Prestasi mata pelajaran kewirausahaan

dan minat berwirausaha dapat dikaitkan dalam faktor intrinsik, sedangkan

31
faktor ekstrinsik dapat dikaitkan dengan prestasi prektik kerja industri.

Prestasi belajar merupakan merupakan hasil dari usaha yang telah

dilakukan oleh siswa. Sitiap siswa tentu ingin berprestasi dalam belajar

khususnya dalam berwirausaha dimana yang nantinya akan berhubungan

dengan minat berwirausaha kelak. Prestasi belajar ini dimiliki dari dalam

diri siswa tersebut.

Selain prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan, faktor

lain yang diduga memiliki hubungan dengan minat berwirausaha adalah

prestasi praktik kerja industri ini nantinya dapat mendukung ketercapaian

dalam berwirausaha. Dengan prestasi praktik kerja industri yang tinggi

akan mempengaruhi minat berwirausaha yang tinggi pula dan begitu

sebaliknya.

2. Hubungan Antara Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha

Menurut Zimmererdi dalam Meri Rahmania (2011: 78)faktor

pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu faktor ekternal yang

mempengaruhi munculnya minat berwirausaha.

3. Hubungan Antara Prestasi Praktek Kerja Industri dengan Minat

Berwirausaha

Menurut Iskandardalam Wayan Edi Gunawan dkk (2014: 3)

mengemukakan bahwa “minat berwirausaha yaitu kesediaan untuk

bekerja keras dan tekun untuk mencapai tujuan usahanya, kesediaan untuk

menanggung macam-macam resiko berkaitan dengan tindakan berusaha

32
yang dilakukannya, bersedia menempuh jalur dan cara baru, kesediaan

untuk hidup hemat, kesediaan belajar dari kegagalan yang dialami”.Siswa

memiliki minat berwirausaha apabila hasil belajar yang diperolehnya

memberikan pengalaman yang berarti untuk berwirausaha.Pengalaman

praktik kerja industri mendasari minat berwirausaha pada peserta didik

dan sebaliknya minat berwirausaha dapat mempengaruhi pelaksanaan

praktik kerja industri yang ditempuhnya.Dengan demikian terjadi

hubungan antara pengalaman praktik kerja industri dengan minat

berwirausaha.

C. Kajian Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh El Nursara yang

berjudul “Korelasi Prestasi Mata Keahlian Produktif, Mata Pelajaran

Kewirausahaan dan Tempat Praktek Kerja Industri Terhadap Minat

Berwirausaha Siswa di SMK N 2 Depok Yogyakarta” hasil pengujian

hipotesis menunjukan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

prestasi mata pelajaran kewirausahaan dan tempat praktik kerja industri

dengan minat wirausaha siswa SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta, dengan

nilai Rx1x2y sebesar 0,390 dengan nilai signifikansi 0,001 ( p<0,05).Terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi belajar mata pelajaran

kewirausahaan siswa dengan minat berwirausaha siswa SMK Negeri 2 Depok

Yogyakarta, dengan nilai rx2y sebesar 0,234 dengan nilai signifikansi sebesar

0,026 (p<0,05). Besarnya pengaruh prestasi belajar mata

33
pelajarankewirausahaan dan praktik kerja lapangan secara bersama-sama

terhadap minat berwi- rausaha siswa adalah 15,2%.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Badariah Hj Dina, Abdul

Rahim Anuarb dan Mariana Usman yang berjudul “The Effectiveness of the

Entrepreneurship Education Program in Upgrading Entrepreneurial Skills

among Public University Students”, data diperoleh dengan angket dan

dianalisis dengan persamaan regresi.Hasil penelitian menunjukan bahwa

rencana bisnis mempengaruhi tingkat efektivitas program kewirausahaan di

manastandar co-efisien adalah 0,272, p <0,05. Dengan demikian, Hipotesis 1

diterima. Hasilnya menunjukkan semakin baik bisnisnya rencana yang

dikembangkan siswa, semakin tinggi tingkat efektifitas program

kewirausahaan di PTuniversitas. Koefisien regresi untuk berpikir risiko secara

statistik signifikan pada 0,183 (p <0,05). Demikian,Hipotesis 2 diterima.

Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan dalam pemikiran risiko akan

menghasilkan peningkatanefektivitas program kewirausahaan. Adapun

variabel self-efficacy, hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan antara self-

efficacy danefektivitas program kewirausahaan di mana B = 0,427, p <0,05.

Dengan demikian, Hipotesis 3 diterima. Hasilmenunjukkan bahwa

peningkatan self-efficacy akan mempengaruhi efektivitas program

kewirausahaan di Universitas.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Nurbaya dan

Moerdiyanto yang berjudul “Faktor-Faktor Yang MempengaruhiKesiapan

Berwirausaha Siswa Kelas XII SMKN Barabai Kabupaten Hulu Sungai

34
Tengah Kalimantan Selatan” diketemukan hasil analisis deskriptif bahwa

57,7% siswa kelas XII SMKN Barabai mempunyai kesiapan berwirausaha

tinggi. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara pengetahuan kewirausahaan, pengalaman praktik

industri dan motivasi berprestasi terhadap kesiapan berwirausaha siswa kelas

XII SMKN Barabai (F= 95,418, p= 0,000). Nilai koefisien determinasi R2=

0,599 mengindikasikan bahwa pengetahuan kewirausahaan, pengalaman

praktik industri dan motivasi berprestasi mampu menjelaskan varians kesiapan

berwirausaha siswa kelas XII SMKN Barabai sebesar 59,9%. Masing-masing

variabel independen memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

variabel dependen yaitu pengetahuan kewirausahaan (t = 5,095, p = 0,000),

pengalaman praktik industri (t = 6,123, p = 0,000), dan motivasi berprestasi

(5,738 = p = 0,000).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aditya Indra Putra,

Sunyoto dan Rahmat Doni Widodo yang berjudul “Pengaruh Pengalaman

Praktik Kerja Industri Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas Xii

Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Smk Texmaco Pemalang”, data

diperoleh dengan angket dan dianalisis dengan persamaan regresi. Hasil

penelitian untuk variabel pengalaman Prakerin pada siswa kelas XII Program

Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Texmaco Pemalang tahun ajaran

2009/2010 termasuk dalam kategori baik, yaitu dengan rata-rata persentase

sebesar 78,74%. Adapun minat berwirausaha juga temasuk dalam kategori

baik, dengan rata-rata persentase sebesar 77,27%. Hasil analisis regresi

35
diperoleh besarnya koefisien korelasi 0,658 dan koefisien determinasi (r2)

sebesar 0,4332. Besarnya koefisien determinasi tersebut menunjukan bahwa

perubahan tingkat pengalaman Prakerinberpengaruh terhadap minat

berwirausaha sebesar 43,32%.

D. Kerangka Pikir

Berdasarkan deskriptif teori tersebut maka dapat dibuat skema

kerangka pikir sebagai berikut:

TPT provinsi Jawa Tengah sebanyak 4,57 %


yaitu sebanyak 0,82 juta dari jumlah total Karena sudah banyaknya
penduduk sebesar 18,01 juta. Dan pengangguran, maka perlu
prngangguran didominasi oleh lulusan SMK menambah lapangan kerja
dengan besaran 11,08%. dengan cara berwirausaha.
Terdapat 38 % siswa yang tidak mencapai
nilai ketuntasan pada mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan.
Siswa kurang terkontrol , seperti sering
membolos dan malas pada pelaksanaan
Praktek Kerja Industri.

Prestasi Mata Meningkatkan minat


Prestasi
Pelajaran berwirausaha siswa
Praktek Kerja
Prakarya dan SMK, agar tercipta
Industri
Kewirausahaan lapangan kerja yang
baru.

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung


hubungan antara prestasi mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan dan prestasi
Praktek Kerja Industri dengan minat
berwirausaha.

Tercipta lapangan
pekerjaan baru
dengan munculnya
wirausahawan baru.

Gambar 2. 1. Skema Kerangka Pikir

36
Berikut adalah penjabaran dari skema kerangka pikir tersebut:

Pada kerangka pikir, maksud yang melatarbelakangi penelitian ini jika

dilihat secara makro adalah banyaknya TPT provinsi Jawa Tengah sebesar

4,57 % yaitu sebanyak 0,82 juta dari jumlah total penduduk sebesar 18,01 juta.

Salah satu cara untuk mengurangi jumlah pengangguran adalah dengan

cara menambah lapangan pekerjaaan baru, yaitu dengan cara berwirausaha.

Pendidikan menengah kejuruan merupakan salah satu pionir untuk

membuat lapangan kerja dengan berwirausah. Maka dari itu siswa SMK harus

ditanamkan minat berwirausaha sejak dini.

Apabila orang tersebut mempunyai minat untuk menciptakan lapangan

pekerjaan sendiri (berwirausaha) yaitu bekerja sesuai dengan kemampuan dan

pengetahuan yang dimiliki, maka tidak perlu mengandalkan untuk

mendapatkan pekerjaan dari orang lain dan bekerja pada instansi pemerintah.

Disekolahan siswa diajarkan kewirausahaan melalui mata pelajaran

prakarya dan kewirausahaan. Siswa diajarkan kewirausahaan diharapkan

setelah lulus sekolah mampu mengembangkannya pada dunia usaha dengan

menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan keterampilannya

masing-masing.

Selain mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan, siswa SMK juga

didekatkan dengan dunia kerja atau dunia usaha melalui Praktik Kerja

Industri (Prakerin) yang dimaksudkan agar siswa mendapatkan pengalaman

kerja yang sesuai dengan kompetensi dibidangnya. Jadi siswa akan lebih siap

jika setelah lulus jenjang SMK dapat langsung terjun sebagai tenaga kerja

37
yang professional atau membuka usaha mandiri sesuai dengan bidang yang

dikuasainya. Prestasi dan pengalaman kerja yang didapat dan dipahami

dengan baik diharapkan akan memungkinkan timbulnya minat serta keinginan

untuk berwirausaha.

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung hubungan antara prestasi

mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dan prestasi Praktek Kerja

Industri dengan minat berwirausaha.Jika hasil penelitian ini terdapat hubungan

antara prestasi mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dan prestasi

Praktek Kerja Industri dengan minat berwirausaha, dengan demikian jika

meningkatkan prestasi mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dan

prestasi Praktek Kerja Industri, maka minat berwirausaha siswa juga akan

meningkat, sehingga nantinya akan tercipta lapangan pekerjaan baru dengan

munculnya wirausahawan baru.

E. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir yang telah dikemukakan diatas, maka

dapat dituliskan pengajuan hipotesis sebagai berikut :

a. Ada hubungan yang positif secara simultan antara Prestasi Mata

Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dan Prestasi Praktek Kerja

Industri secara bersama-sama berkorelasi dengan minat berwirausaha

siswa kelas XII TKR SMK N 1 Trucuk.

b. Ada hubungan yang postif antara Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII TKR

SMK N 1 Trucuk.

38
c. Ada hubungan yang positif antara Prestasi Praktek Kerja Industri

terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII TKR SMK N 1 Trucuk.

39
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SMK N1 TRUCUK KLATEN yang

terletak di Jl. Mlese-Cawas, Sabrang Lor, Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa

Tengah 57467, Indonesia. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII

jurusan Teknik Otomotif Tahun ajaran 2017/2018. Waktu penelitian

dilaksanakan pada bulan Juni 2018.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong penelitian korelasional dengan pendekatan

kuantitatif. Penelitian korelasional karena penelitian ini akan mencari

seberapa besar tingkat hubungan antara satu variabel dengan variabel yang

lain yaitu variabel prestasi belajar mata pelajaran pemeliharaan sistem chasis

dan pemindah tenaga, prestasi praktek kerja lapangan terhadap minat

berwirausaha siswa kelas XII jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK N 1

Trucuk Klaten. Menggunakan pendekatan kuantitatif karena variabel bebas

dan variabel terikatnya diukur dalam bentuk angka-angka, dan kemudian

dianalisis ada tidaknya hubungan antara kedua variabel tersebut dan

dikemukan seberapa besar hubungannya.

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu :

40
1. Veriabel terikat (dependent variable). Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel terikat adalah minat berwirausaha siswa kelas XII

Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK N 1 Trucuk Klaten.

2. Variabel bebas (independent variable). Variabel bebas dalam

penelitian ini meliputi Prestasi Mata Pelajaran Kewirausahaan dan

Prestasi Praktek Kerja Industri.

Berikut definisi operasional dari masing-masing variabel:

1. Variabel Terikat (Y)

Minat berwirausaha adalah kecenderungan hati yang timbul

dari dalam diri seseorangyang mendorong untuk mempunyai

keinginan atau ketertarikan menciptakan suatu usaha melalui ide-ide

yang kreatif dan inovatif untuk memulai dan atau mengoperasikan

bisnis dengan menentukan cara produksi baru, menyusun operasi

untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur

mengatur permodalan operasinya.

2. Variabel Bebas (X)

a) Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan

merupakan hasil pencapaian siswa yang diperlihatkan dalam angka

sebagai indikator hasil dari serangkaian proses pembelajaran mata

pelajaran prakarya dan kewirausahaan, yang secara maksud dan

tujuan adalah untuk memberikan bekal kemampuan dan

pengetahuan dasar pada siswa tentang kompetensi kewirausahaan


.Prestasi dari mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di

wujudkan dalam bentuk nilai (angka atau huruf).

b) Prestasi Praktek Kerja Industri

Prestasi Praktek Kerja Industri adalah hasil yang dicapai

siswa dari sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah

dimana siswa harus belajar di dunia industri atau dunia usaha agar

siswa dapat mempraktekan segala ilmu (khususnya bidang

kejuruan) yang telah di dapatnya di sekolah, pada dunia usaha yang

sesungguhnya yang diharapkan dapat menambah pengalaman

belajar siswa, meningkatkan kompetensi siswa dan diharapkan

nantinya akan memiliki hubungan yang positif dengan tumbuhnya

minat berwirausaha dalam diri siswa. Prestasi atau hasil dari

pelaksanaan praktek kerja industri diwujudkan dalam bentuk nilai

(angka atau huruf).

D. Paradigma Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah

dikemukakan pada bab II, keterkaitan antara variabel bebas dengan veriabel

terikat dapat digambarkan pada sebuah paradigma hubungan antar variabel.

Menurut Sugiyono (1994:86) paradigma penelitian adalah sebagai pandangan

atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel yang akan diteliti

sehingga akan mudah dirumuskan permasalahan penelitian, pemilihan teori

yang relevan, rumusan hipotesis yang diajukan, metode atau strategi


penelitian, instrumen penelitian, teknis analisis yang akan digunakan serta

kesimpulan penelitian.

𝑟𝑥1𝑦
X1

𝑅𝑥1𝑥2𝑦
Y

X2
𝑟𝑥2𝑦

Gambar 3. 1. Paradigma Penelitian


Keterangan :

X1 = Prestasi Belajar Mata Pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan

X2 = Prestasi Praktek Kerja Industri

Y = Minat Berwirausaha

rx1y = Hubungan antara X1 dengan Y

rx2y = Hubungan antara X2 dengan Y

Rx1x2y = Hubungan secara simultan antara X1 dan X2 dengan Y

E. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah seluruh penduduk yang ingi disedlidiki atau

diteliti, populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang

paling sedikit memiliki satu sifat yang sama (Sutrisno Hadi, 2015: 190).
Berdasarkan dari pengertian tentang populasi di atas, bahwa populasi

adalah obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu, yang berada pada suatu wilayah tertentu yang berkaitan dengan

masalah yang akan diteliti, maka dalam penelitian ini populasi yang

diambil adalah siswa kelas XI SMK N 1 Trucuk Klaten Jurusan Teknik

Kendaraan Ringan Tahun ajaran 2017/2018. Kelas XI TKR SMK N 1

Trucuk Klaten terdapat 3 kelas, yaitu TKR XI 1, TKR XI 2 dan TKR XI 3.

Maka peneliti mengambil kelas XI 2 sebagai sampel kelas.

Berdasarkan data yang didapat dari pihak SMK N 1 Trucuk Klaten

jumlah populasi kelas XI program keahlian TKR adalah 95 siswa.

Tabel 3. 1 Populasi XI TKR SMK N 1 Trucuk

No Kelas Jumlah siswa


1. XI TKR 1 30
2. XI TRK 2 33
3. XI TKR 3 32
Total 95
2. Sampel

a. Sampel Penelitian

Untuk pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan pendekatan cluster random sampling, yaitu kumpulan

dari unit-unit pengamatan, yang biasanya terjadi secara alamiah

(natural), atau dibuat secara khusus, yang dapat digunakan sebagai

unit sampling. Kelas XI TKR SMK N 1 Trucuk Klaten terdapat 3

kelas, yaitu TKR XI 1, TKR XI 2 dan TKR XI 3. Maka peneliti


mengambil kelas XI TKR 2 dan XI TKR 3 sebagai sampel kelas

dengan jumlah 65 siswa.

b. Sampel Uji Coba Instrumen

Sampel untuk uji coba instrumen didapat dari kelas TKR XI 1

dengan jumlah 30 siswa, hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi

Arikunto (2003: 253) yang menyatakan bahwa “instrumen sebelum

digunakan sebagai pengumpul data penelitian, terlebih dahulu di uji

cobakan kepada sejumlah subyek yang mempunyai karakteristik yang

sama dengan responden penelitian”.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

Dengan menggunakan metode angket (Kuesioner) dan metode dokumentasi.

Metode kuesioner adalah suatu cara untuk mengumpulkan data primer

dengan menggunakan seperangkat daftar pertanyaan mengenai variabel yang

diukur melalui perencanaan yang matang, disusun dan dikemas sedemikian

rupa, sehingga jawaban dari semua petanyaan benar-benar dapat

menggambarkan keadaan variabel yang sebenarnya.

Jenis kuesioner yang digunakan untuk mengukur minat berwirausaha

dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner dengan pertanyaan tertutup, yaitu

suatu pertanyaan yang telah disediakan beberapa pilihan jawaban yang dapat

dipilih oleh responden (Zainal Mustafa, 2009: 103).

Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang


tersimpan, baik itu berupa catatan transkip, buku, surat kabar dan lain

sebagainya (Zainal Mustafa, 2009: 114-115). Metode ini digunakan untuk

mengetahui prestasi dari mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dan

prestasi Praktik Kerja Industri.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat bantu peneliti dalam kegiatan pengukuran objek

atau variabel, dengan kata lain instrumen adalah alat pengukur variabel

(Zainal Mustafa, 2009: 160). Dalam penelitian ini digunakan satu instrumen

penelitian yaitu angket/kuesioner yang berisi daftar pertanyaan atau

pernyataan yang harus dijawab oleh responden dengan beberapa alternatif

jawaban yang didasarkan pada skala Likert. Metode skala likert merupakan

suatu skala yang memungkinkan peneliti untuk mengungkapkan tingkat

intensitas sikap/perilaku atau perasaan responden (Zainal Mustafa, 2009: 76).

Untuk mendapatkan skala seperti yang dimaksudkan linkert, instrumen harus

didesain sedemikian rupa, umumnya menggunakan pertanyaan tertutup

dengan lima (4) alternatif jawaban secara bejenjang. Jenjang tersebut adalah:

“sangat tidak setuju”, “tidak setuju”, “setuju”, “sangat setuju”.

Skala likert digunakan dalam penelitian ini karena angket ini untuk

mengukur apa yang senyatanya ada tanpa membuat manipulasi terhadap

variabel yang akan diteliti. Titik tolak dari instrumen penelitian adalah

variabel yang ada dalam penelitian ini. Variabelnya adalah minat

berwirausaha. Dari variabel tersebut kemudian ditentukan indikator –


indikator yang akan diukur, selanjutnya dijabarkan menjadi butir – butir

pertanyaan atau pernyataan.

Berikut ini adalah kisi-kisi dan istreumen yang digunakan sebagai

dasar pembuatan instrumen dalam penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

NO Variabel Indikator Sub Indikator No Jumlah


Butir
1. Minat Karakteristik Rasa tanggung 1,2,3 3
berwirausaha Wirausahawan jawab
Pekerja keras 4,5,6, 4
7
Kreatif 8,9,10 4
,11
Jiwa pemimpin 12,13, 5
14,15,
16
Jujur 17,18, 3
19
Sikap Mawas diri 20,21, 3
Wirausahawan 22
Pemberani 23,24, 3
25
Disiplin 26,27, 3
28
Percaya diri 29,30, 4
31,32
Ketertarikan 33,34, 5
35,36,
37
Faktor Minat Pengalaman 38,39, 3
Berwirausaha 40
Jumlah 40
H. Uji Coba Instrumen

Baik buruknya instrumen akan mempengaruhi baik buruknya data

yang dihasilkan yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil penelitian. Oleh

karena itu, sebelum instrumen digunakan untuk mengumpulkan data, perlu

dilakukan pengujian terlebih dahulu agar instrumen tersebut dapat

dipertanggungjawabkan atau dapat dipercaya sebagai alat pengambil data.

Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesahihan dan

keandalan instrumen tersebut dalam mengambil data yang dibutuhkan.

Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam

penelitian, maka diharapkan akan didapatkan hasil penelitian dengan data

yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Ada dua hal pokok dalam pengujian instrument penelitian, yaitu uji

Validitas dan uji Reliabilitas.

1) Validitas

Validitas atau kesahihan suatu instrumen adalah ukuran seberapa

tepat instrumen itu mampu menghasilkan data sesuai dengan ukuran yang

sesungguhnya yang ingin diukur (Zainal Mustafa, 2009: 164).

Dalam pengujian validitas Instrumen, ada dua macam pengujian

yaitu validitas isi dan validitas konstruk.

a) Validitas isi

Validitas isi berkaitan dengan pertanyaan mengenai seberapa

lengkap butir-butir yang digunakan telah memadai atau dapat

mengungkap sebuah konsep. Menguji validitas isi tidak mudah, karena


tidak ada standar yang dapat digunakan untuk menilai, oleh karena itu

pengujian validitas isi dapat menggunakan 2 pendekatan, yaitu panel

juri dan validitas muka (Zainal Mustafa, 2009: 165-166).

Panel juri digunakan untuk menguji apakah butir-butir yang

digunakan untuk mengukur sebuah konsep tertentu telah memadai atau

mampu menggambarkan. Maka butir-butir tersebut dimintakan

evaluasinya kepada sekelompok juri atau penilai yang memang

profesional dibidang itu. Sedangkan validitas muka adalah pengujian

yang hanya dilakukan dengan membaca atau memeriksa penampilan

dan bahasa yang digunakan dalam kuesioner.

Yang menjadi validator dalam penelitian ini adalah guru mata

pelajaran prakarya dan kewirausahaan program studi TKR dan dosen

Kewirausahaan di Pendidikan Teknik Mesin UST.

b) Validitas Kriteria

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tinggi

tingkat persamaan persepsi seseorang dengan kriteria tertentu,

sehingga akan memudahkan peneliti untuk membedakan pendapat

antar individu.

Pengujian validitas kriteria dilakukan dengan cara

membandingkan atau mengkorelasikan antara nilai (skor) hasil ukuran

instrumen dengan kriteria atau standar tertentu yang dipercaya dapat

digunakan untuk menilai (mengukur) suatu variabel. Pengujian

validitas kriteria dari suatu instrumen dilakukan dengan cara


menghitung harga koefisien korelasi sederhana (Pearson Correlation)

antara skor masing-masing butir dengan skor total dari butir-butir

tersebut sebagai kriterianya. Pengujian validitas pada penelitian ini

menggunakan bantuan program SPSS, yaitu dengan prosedur sebagai

berikut :

(1) Aktifkan SPSS hingga muncul tampilan menu : Untitled – SPSS

Data Editor.

(2) Klik File pada tool bar, lalu pilih New dan Data.

(3) Masukan data yang sudah di dapat.

(4) Klik Analyze pada menu bagian atas, lalu pilih Correlate,

Bivariate.

(5) Pindahkan atau masukkan semua butir yang akan diuji ke kotak

variabel.

(6) Berikan centang pada Pearson, Two-tailed, dan Flag significant

cerrelation.

(7) Klik Options, lalu pilih Exludecases pairwise pada label Missing

values. Lalu klik Continue.

(8) Setelah kembali ke menu Bivariate correlations, kemudian klik

OK. Kemudian akan muncul hasil perhitungan (Zainal Mustafa,

2009: 176-192).

Adapun kriteria pengujian adalah dengan memperhatikan nilai

nilai taraf signifikansi (ρ) 5% atau 0,05. Artinya, jika taraf signifikansi
(ρ) yang dihasilkan oleh koefisien korelasi ≤ 0,05 maka disimpulkan

bahwa butir yang bersangkutan dinyatakan valid. Dan juga sebaliknya.

Adapun jika dilihat dari koefisien pearsoncorrelation terdapat

beberapa katagori hingga dapat dikatakan valid, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3. Katagori Koefisien Pearson Correlation

No Hasil Tingkat validitas


1. 0,00 – 0,20 Sangat rendah
2. 0,21 – 0,40 Rendah
3. 0,41 – 0,60 Sedang
4. 0,61 – 0,80 Tinggi
5. 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
Sumber : Zainal Mustafa, 2009: 194.

Setelah dilakukan uji validitas butir soal pada instrumen

(angket) minat berwirausaha , diperoleh bahwa dari 40 soal yang di

ujikan, terdapat 35 butir pertanyaan yang dinyatakan valid karena

masing-masing butir pertanyaan memiliki taraf signifikansi ρ< 0,05

dan 5 butir pertanyaan dinyatakan tidak valid atau gugur karena

masing-masing butir pertanyaan memiliki taraf signifikansi (ρ) > 0,05.


Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Skor Angket Minat Berwirausaha

No Butir
No Variabel Indikator
Valid Gugur
1. Minat Karakteristik 1,2,3,4,6,7,8 5
Berwirausaha wirausahawan ,9,10,11,
12,13,14,15,
16,17,18, 19
Sikap 20,22,25,27, 21,23,24,2
wirausahawan 28,29,30, 6
31,32,33,
34,35,36,37
Faktor dan 38,39,40 _
minat wirausaha
Berdasarkan tabel 3.4 butir soal nomor 5 gugur dapat dibuang

karena indikator karakteristik wirausahawan sudah diwakilii oleh

nomor 1,2,3,4,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18, dan 19. Butir soal

21,23,24, dan 26 gugur dapat dibuang karena indikator sikap

wirausahawan sudah diwakili oleh nomor 20,22,25,27,28,29,30,

31,32,33, 34,35,36, dan 37. Dan untuk indikator faktor dan minat

wirausaha di wakili oleh 38,39, dan 40. Jadi setiap butir yang gugur

dibuang karena sudah diwakili oleh setiap bitir indikator.

2) Reliabilitas

Menurut Zainal Mustafa (2009: 224) reliabilitas adalah ukuran

yang menunjukan seberapa tinggi suatu instrumen dapat dipercaya atau

dapat diandalkan, artinya reabilitas menyangkut ketepatan (dalam

pengertian konsisten) alat ukur.


Adapun untuk pengujian relabilitas, peneliti menggunakan bantuan

SPSS, yaitu dengan prosedur sebagai berikut:

(1) Aktifkan SPSS hingga muncul tampilan menu : Untitled – SPSS Data

Editor.

(2) Klik File pada tool bar, lalu pilih New dan Data.

(3) Masukan data yang sudah di dapat.

(4) Pilih Analyze pada menu bagian atas monitor, lalu pilih Scale

kemudian pilih Reliability Analysis.

(5) Pindahkan atau masukkan semua butir yang akan diuji ke kotak Item.

(6) Pilih Statistics, lalu beri centang pada Item dan Means lalu klik

Continue.

(7) Setelah kembali ke menu Data editor, lalu klik OK. Kemudian akan

muncul hasil perhitungan.

Jika koefisien reliabilitas hasil perhitungan menunjukan angka ≥

0,6 pada taraf 5% maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang

bersangkutan dinyatakan reliabel (Zainal Mustafa, 2009: 228-232).

Berikut katagori instrumen dikatakan reliabel:

Tabel 3.5. Tingkatan reliabel

No Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat reliabel


1. 0,00 – 0,20 Sangat rendah
2. 0,21 – 0,40 Rendah
3. 0,41 – 0,60 Sedang
4. 0,61 – 0,80 Tinggi
5. 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
Sumber : Zainal Mustafa, 2009: 232.
Setelah dilakukan uji reliabilitas instrumen pada angket minat

berwirausaha, diketahui bahwa angket tersebut reliabel pada taraf 5%

karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,947 ≥ 0,60, maka dengan

demikian instrumen tersebut dapat dipercaya atau diandalkan untuk

digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.6. Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Nilai Reliabilitas Keterangan Reliabel


1. Minat berwirausaha 0,947 Sangat tinggi

I. Teknik Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat. Oleh karena itu, ada beberapa tahap analisis data

dalam penelitian ini yaitu:

1) Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik

masing-masing variabel serta dapat melakukan representasi obyektif

masalah penelitian. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif meliputi;

harga rerata (mean), median (nilai tengah), simpangan baku (standar

deviasi), dan madus (Sugiyono, 2015 :208). Kemudian untuk menguji

analisis deskriptif menggunakan program SPSS dengan prosedur sebagai

berikut :

a) Aktifkan SPSS hingga muncul tampilan menu : Untitled-SPSS data

editor.
b) Pilih Analyze > Descriptif statictic > Frecuencies > pilih variabel yang

akan dianalisis kemudian masukan ke kotak variabel dan janganlupa

centang Display frequency table.

c) Klik Statistic kemudian beri centang pada Quartiles, Mean, Median,

Mode, Sum, Std Deviation, Minimum, Maximum, Range, Skewness,

dan Kurtois > lalu klik continue.

d) Klik Charts > pilih Histogram > kemudian pilih Continue lalu klik

OK, maka akan muncul hasil uji analisis deskriptifnya.

2) Pengujian prasyarat analisis

Sebelum menguji hipotesis suatu data penelitian, terlebih dahulu

harus melakukan uji persyaratan analisis. Hal ini dimaksudkan untuk

mengetahui apakah data yang dikumpulkan memenuhi syarat untuk untuk

dianalisis dengan statistik yang dipilih.

Uji persyaratan analisis data dalam penelitian ini yaitu:

a) Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dari

masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian

normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS yaitu

dengan prosedur sebagai berikut:

(1) Aktifkan SPSS hingga muncul tampilan menu : Untitled – SPSS

Data Editor.

(2) Pilih Analyze> Descriptive Statisttics> Descriptives.

(3) Pilih variabel yang dianalisis dan masukkan ke kotak variabel.


(4) Klik options, lalu pilih Mean, Std. Deviation, Minimum, Maximum,

Kurtosis, dan Skewness, lalu pilih Continue.

(5) Klik OK, lalu akan muncul hasil perhitungan.

(6) Lalu dilanjutkan dengan klik Analyze>Descriptive

Statistics>Explore.

(7) Masukkan variabel yang dianalisis ke kotak Dependent.

(8) Klik Plots, lalu pilih Factor level together, Stem-and-leaf,

Normality plots with tests, lalu klik Continue. Maka akan muncul

hasil uji normalitas.

Berdasarkan hasil uji normalitas, jika ditemukan ρ> 0,05, maka

data berdistribusi normal, sedangkan jika ditemukan ρ< 0,05, maka

data tidak berdistribusi normal(Agustinus Bandur, 2013: 195-196).

b) Uji linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas

dengan variabel terikat mempunyai hubungan yang berbentuk linier

atau tidak. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji lineritas

dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS.

(1) Aktifkan SPSS hingga muncul tampilan menu : Untitled – SPSS

Data Editor.

(2) Pilih Analyze>Compare Means>Means.

(3) Pilih variabel minat berwirausaha ke kotak Dependentdan variabel

prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan pada kotak

Independent.
(4) Klik Options, lalu beri centang pada Test for linieritylalu klik

Continue. Lalu akan muncul hasil analisis.

Syarat signifikan adalah jika nilai signifikansi (ρ) > 0,05 maka

berarti hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel

terikat adalah linier(Agustinus Bandur, 2013: 197-198).

c) Uji Mulkolinearitas

Hasan (2010:292), menjelaskan bahwa multikolenearitas berarti

antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas lainnya dalam

regresi saling berhubungan linier. Uji Multikolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya hubungan antar

variabel dependen. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji

mutikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan metode Tolerance

dan VIF (Vartance Inflation Factor) bantuan SPSS.

(1) Aktifkan SPSS hingga muncul tampilan menu : Untitled – SPSS

Data Editor.

(2) Masukan data ke program SPSS.

(3) Pilih Analyze>Regression>Linier.

(4) Masukan variabel minat berwirausaha ke kotak Dependent dan

variabel prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dan

variabel prestasi Praktik Kerja Industri pada kotak Independent.

(5) Pilih Statistic lalu beri tanda centang pada Colinierity diagnostic

lalu klik Continue lalu OK.


Dasar pengambilan keputusan dengan melihat nilai VIF: jika

nilai VIF lebih kecil dari <10,00 maka artinya tisak terjadi

multikolinearitas.

3) Pengujian Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini dikakukan dengan

bantuan SPSS. Analisis yang digunakan untuk menyelesaikan pengujian

hipotesis satu dan hipotesis dua pada penelitian ini adalah analisis Korelasi

Pearson. Sedangkan untuk menguji hipotesis ketiga diuji dengan teknik

analisis Regresi Ganda. adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

a) Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis pertama merupakan hipotesis yang menunjukan

hubungan ganda, sehingga untuk menguji hipotesis 1 digunakan

analisis Regresi Ganda, yaitu untuk mengetahui hubungan antara

kedua variabel bebas (X2 dan X2) secara simultan terhadap variabel

terikat (Y). Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Ho : “Tidak terdapat hubungan positif secara simultan antara

prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dan

prestasi praktek kerja industri dengan minat berwirausaha

siswa XI program studi teknik kendaraan ringan di SMK N 1

Trucuk”.

Ha : “Terdapat hubungan positif secara simultan antara prestasi

mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dan prestasi

praktek kerja industri dengan minat berwirausaha siswa XI


program studi teknik kendaraan ringan di SMK N 1 Trucuk”.

Adapun prosedur yang dilakukan dalam menggunakan Regresi

Ganda adalah sebagai berikut:

(1) Buka aplikasi SPSS, lalu klik Type in data dan selanjutnya klik

OK yang terletak dibagian bawah kotak dialog.

(2) Untuk memasukkan data klik Data View yang terletak pada sisi

kiri bawah. Lalu masukkan data yang sudah didapat. Lalu simpan

data tersebut dengan nama sesuai dengan variabel.

(3) Klik Analyzepada menu yang terletak pada bagian atas monitor,

lalu pilih Regression dan Linear.

(4) Tentukan variabel Dependent dan Independent dengan

memindahkan variabel yang sudah disimpan tadi ke kotak setiap

variabel Dependent dan Independent.

(5) Klik tombol Statistics, lalu beri centang pada Estimated,

Confidence intervals dengan level 95%, Model fit, Descriptives,

Part and partial correlations, Collinearity diagnostics, dan

Casewise diasnogtics, lalu klik Continue.

(6) Kemudian klik Options, lalu pilih Exlude cases pairwise pada

bagian Missing Values.

(7) Kemudian klik Plots, lalu masukkan variabel Dependent

(ZRESID) ke Y dan variabel Predictor (ZPRED) ke X. Lalu pilih

Normal probability plotdan klik Continue.


(8) Kemudian klik pada Save, lalu pilih Mahalanobis dan Cook’s

pada label Distances. Lalu klik Continue kemudian akan muncul

hasil perhitungan (Agustinus Bandur, 2013: 255-260).

Adapun dasar pengambilan keputusan dalam analisis Regresi

Ganda adalah dengan memperhatikan nilai signifikansi. Jika nilai

signifikansi lebih dari (>0,05) maka tidak terdapat hubungan yang

signifikan.

Dengan demikian maka:

(1) Ha diterima jika nilai signifikansi (ρ) < 0,05.

(2) Ho diterima jika nilai signifikansi (ρ) >0,05.

(Agustinus Bandur, 2013: 259-260).

b) Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis 2 merupahan hipotesis yang menunjukan hubungan

antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat, sehingga untuk

menghitung hipotesis 2 digunakan teknik analisis Korelasi Pearson.

Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Ho : “Tidak terdapat hubungan positif antara prestasi mata

pelajaran prakarya dan kewirausahaan dengan minat

berwirausaha siswa XI program studi teknik kendaraan ringan

di SMK N 1 Trucuk”.

Ha : “Terdapat hubungan positif antara prestasi mata pelajaran

prakarya dan kewirausahaan dengan minat berwirausaha

siswa XI program studi teknik kendaraan ringan di SMK N 1


Trucuk”.

Adapun prosedur yang dilakukan dalam menggunakan Korelasi

Pearson adalah sebagai berikut:

(1) Buka aplikasi SPSS, lalu klik Type in data dan selanjutnya klik

OK yang terletak dibagian bawah kotak dialog.

(2) Untuk memasukkan data klik Data View yang terletak pada sisi

kiri bawah. Lalu masukkan data yang sudah didapat. Lalu simpan

data tersebut dengan nama sesuai dengan variabel.

(3) Klik Analyze pada menu yang terletak di bagian atas monitor, lalu

klik Correlation dan Bivariate.

(4) Pindahkan variabel yang hendak diolah dari kotak ID ke dalam

kotak Variables. Pastikan bahwa Pearson, Two-tailed, dan

Flagsignificant correlations sudah di cek.

(5) Klik Options dan klik Excludecase pairwise pada kotak Missing

Values, lalu klik Continue.

(6) Klik OK, lalu akan muncul hasil perhitungan (Agustinus Bandur,

2013: 237-240).

Adapun dasar pengambilan keputusan dalam analisis Korelasi

Pearson adalah dengan memperhatikan nilai signifikansi. Jika nilai

signifikansi (ρ) lebih dari (>0,05) maka tidak terdapat hubungan yang

signifikan.

Dengan demikian maka:

(1) Ha diterima jika nilai signifikansi (ρ) < 0,05.


(2) Ho diterima jika nilai signifikansi (ρ) >0,05.

(Agustinus Bandur, 2013: 259-260).

c) Pengujian Hipotesis 3

Hipotesis 3 merupahan hipotesis yang menunjukan hubungan

antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat, sehingga untuk

menghitung hipotesis 3 digunakan teknik analisis korelasi Korelasi

Pearson. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Ho : “Tidak terdapat hubungan positif antara prestasi praktik kerja

industri dengan minat berwirausaha siswa XI program studi

teknik kendaraan ringan di SMK N 1 Trucuk”.

Ha : “Terdapat hubungan positif antara prestasi praktik kerja

industri dengan minat berwirausaha siswa XI program studi

teknik kendaraan ringan di SMK N 1 Trucuk”.

Adapun prosedur yang dilakukan dalam menggunakan Korelasi

Pearson adalah sebagai berikut:

(1) Buka aplikasi SPSS, lalu klik Type in data dan selanjutnya klik

OK yang terletak dibagian bawah kotak dialog.

(2) Untuk memasukkan data klik Data View yang terletak pada sisi

kiri bawah. Lalu masukkan data yang sudah didapat. Lalu simpan

data tersebut dengan nama sesuai dengan variabel.

(3) Klik Analyze pada menu yang terletak di bagian atas monitor, lalu

klik Correlation dan Bivariate.


(4) Pindahkan variabel yang hendak diolah dari kotak ID ke dalam

kotakVariables. Pastikan bahwa Pearson, Two-tailed, dan Flag

significant correlations sudah di cek.

(5) Klik Options dan klik Exclude case pairwise pada kotak Missing

Values, lalu klik Continue.

(6) Klik OK, lalu akan muncul hasil perhitungan (Agustinus Bandur,

2013: 237-240).

Adapun dasar pengambilan keputusan dalam analisis Korelasi

Pearson adalah dengan memperhatikan nilai signifikansi. Jika nilai

signifikansi (ρ) lebih dari (>0,05) maka tidak terdapat hubungan yang

signifikan.

Dengan demikian maka:

(1) Ha diterima jika nilai signifikansi (ρ) < 0,05.

(2) Ho diterima jika nilai signifikansi (ρ) > 0,05.

(Agustinus Bandur, 2013: 259-260).

4) Sumbangan Efektif (SE) dan Sumbangan Relatif (SR)

(a) Sumbangan Efektif (SE)

Sumbangan Efektif (SE) adalah ukuran sumbangan suatu

variabel prediktor atau variabel independent terhadap variabel

dependent dalam analisis regresi. Penjumlahan dari sumbangan efektif

untuk semua variabel independent adalah sama dengan jumlah nilai

yang ada pada koefisien determinasi atau R square (R2) (Suharsimi

Arikunto, 2006: 195).


Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung sumbangan

efektif (SE) adalah sebagai berikut:

𝑆𝐸(𝑋)% = 𝐵𝑒𝑡𝑎𝑥 . 𝑟𝑥 . 100%

Keterangan :

SE(X) = Sumbangan Efektif

Betax = Koefisien regresi

rx = Koefisien korelasi (Suharsimi

Arikunto, 2006: 197).

(b) Sumbangan Relatif (SR)

Sumbangan Relatif (SR) merupakan suatu ukuran yang

menunjukan besarnya sumbangan suatu variabel prediktor atau

variabel independent terhadap jumlah kuadrat regresi. Jumlah

sumbangan relatif dari semua variabel independent adalah 100% atau

sama dengan 1 (Suharsimi Arikunto, 2006: 198).

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung sumbangan

relatif (SR) adalah sebagai berikut:

𝑆𝐸(𝑋)%
𝑆𝑅(𝑋)% =
𝑅2

Keterangan :

SR(X) = Sumbangan Relatif

SE(X) = Sumbangan Efektif

R2 = Koefisien determinasi atau R

square (Suharsimi Arikunto,

2006: 197).
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data dari hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu Prestasi

Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (X1), dan Prestasi Praktik Kerja

Industri (X2) serta variabel terikat yaitu Minat Berwirausaha (Y). Pada bagian

ini dideskripsikan data masing-masing variabel yang telah diolah dilihat dari

rata-rata mean, median, modus, dan standar deviasi. Disajikan pula tabel

distribusi frekuensi dan histogram dari masing-masing variabel.

1. Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Data prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan berasal

dari nilai rapor siswa kelas XI Program Studi TKR SMK N 1 Trucuk yang

berjumlah 65 siswa. Berdasarkan uraian data nilai prestasi mata pelajaran

prakarya dan kewirausahaan yang telah dilakukan perhitungan

menggunakan program SPSS, maka didapatkan hasil pada tabel berikut:

Tabel.4. 1. Deskripsi data variabel X1


Statistics
Prestasi_mata_pelajaran_prakarya_dan_kewirausahaan
N 65
Median 77.0000
Mean 76.24
Mode 77.00
Std. Deviation 1.44175
Range 7.00
Minimum 73.00
Maximum 80.00
Sum 4956.00
Sehingga hasil dari prestasi mata pelajaran prakarya dan

kewirausahaandapat dikategorikan menjadi 5 kriteria yaitu sangat tinggi,

tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah dengan perhitungan sebagai

berikut :

Skor tertinggi+Skorterendah 80+73 153


MI = = = =76,5
2 2 2

Skor tertinggi−Skorterendah 80−73 7


SDI = = = 6 = 1,16
6 6

1. Sangat tinggi = X ≥ MI + 1,5 SDI

= X ≥ 78,24

2. Tinggi = MI + 0,5 SDI ≤ X < MI + 1,5 SDI

= 77,08 ≤ X < 78,24

3. Sedang = MI – 0,5 SD ≤ X < MI + 0,5 SD

= 75,92 ≤ X < 77,08

4. Rendah = MI - 1,5 SDI ≤ X < MI – 0,5 SDI

= 74,76 ≤ X < 75,92

5. Sangat rendah = X < MI – 1,5 SDI

= ≤ X 74,76

Hasil kategori data prestasi mata pelajaran prakarya dan

kewirausahaansiswa kelas XI Program Studi TKR SMK N 1 Trucuk

dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel.4. 2. Kategori nilai variabel X1

No. Kategori Interval Skor Frekuensi Relatif (%)

1. Sangat tinggi X ≥ 78,24 18 27,6%

2. Tinggi 77,08 ≤ X < 10 15,4%


78,24
3. Sedang 75,92 ≤ X < 21 32,3%
77,08
3. Rendah 74,76 ≤ X < 13 20%
75,92
4. Sangat rendah ≤ X 74,76 3 4,7%

Total 65 100 %
Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel di atas tentang kategori mata pelajaran

prakarya dan kewirausahaan di atas, 18 siswa termasuk kategori sangat

tinggi dengan frekuensi 27,6%, 10 siswa termasuk kategori tinggi

dengan frekuensi 15,4%, 21 siswa termasuk dalam kategori sedang

dengan frekuensi 32,3%, 13 siswa termasuk dalam kategori rendah

dengan frekuensi 20%, dan 3 siswa yang termasuk dalam kategori

sangat rendah dengan frekuensi 4,7%. Berdasarkan data tersebut dapat

diketahui bahwa prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan

pada kategori sedang, karena rerata nilai kelas berada pada kategori

sedang (75,92 ≤ X < 77,08). Berdasarkan tabel kategori data

variabel prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan diatas

dapat digambarkan histogram sebagai berikut:


Gambar. 4. 1 Histogram kategori nilai variabel X1

2. Prestasi Praktik Kerja Industri

Data prestasi praktik kerja industri berasal dari nilai akhir praktek

kerja industri siswa kelas XI Program Studi TKR SMK N 1 Trucuk yang

berjumlah 65 siswa. Berdasarkan uraian data nilai prestasi praktik kerja

industri yang telah dilakukan perhitungan menggunakan program SPSS,

maka didapatkan hasil pada tabel berikut:

Tabel.4. 3. Deskripsi data variabel X2


Statistics
Prestasi_praktik_kerja_industri
N 65

Mean 83.8877
Median 84.0000
Mode 84.00
Std. Deviation 3.20456
Range 14.00
Minimum 77.00
Maximum 91.00
Sehingga hasil dari prestasi prestasi praktik kerja industridapat

dikategorikan menjadi 5 kriteria yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang,

rendah, dan sangat rendah dengan perhitungan sebagai berikut :

Skor tertinggi+Skorterendah 91+77


MI = = = 84
2 2

Skor tertinggi−Skorterendah 91−77


SDI = = = 2,3
6 6

1. Sangat tinggi = X ≥ MI + 1,5 SDI

= X ≥ 87,45

2. Tinggi = MI + 0,5 SDI ≤ X < MI + 1,5 SDI

= 85,15 ≤ X < 87,45

3. Sedang = MI – 0,5 SD ≤ X < MI + 0,5 SD

= 82,84 ≤ X < 85,15

4. Rendah = MI - 1,5 SDI ≤ X < MI – 0,5 SDI

= 80,55 ≤ X < 82,84

5. Sangat rendah = X < MI – 1,5 SDI

= ≤ X 80,55

Hasil kategori data prestasi praktik kerja industrisiswa kelas XI

Program Studi TKR SMK N 1 Trucuk dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel.4. 4. Kategori nilai variabel X2

No. Kategori Interval Skor Frekuensi Relatif (%)

1. Sangat tinggi X ≥ 87,45 8 12,4%

2. Tinggi 85,15 ≤ X < 15 23%


87,45
3. Sedang 82,84 ≤ X < 17 26,2%
85,15
3. Rendah 80,55 ≤ X < 14 21,5%
82,84
4. Sangat rendah ≤ X 80,55 11 16,9%

Total 65 100 %
Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel di atas tentang kategori prestasi praktik kerja

industri di atas, 8 siswa termasuk kategori sangat tinggi dengan frekuensi

12,4%, 15 siswa termasuk kategori tinggi dengan frekuensi 23%, 17 siswa

termasuk dalam kategori sedang dengan frekuensi 26,2%, 14 siswa

termasuk dalam kategori rendah dengan frekuensi 21,5%, dan 11 siswa

yang termasuk dalam kategori sangat rendah dengan frekuensi 16,9%.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa prestasi praktik kerja

industri pada kategori sedang, karena rerata nilai kelas berada pada

kategori sedang (82,84 ≤ X < 85,15). Berdasarkan tabel kategori data

variabel prestasi kerja industri diatas dapat digambarkan histogram

sebagai berikut:
Gambar. 4. 2. Hisrogram kategori nilai variabel X2
3. Minat Berwirausaha

Data variabel minat berwirausaha diperoleh dari kuesioner yang

diberikan pada 65 siswa kelas XI Program Studi TKR SMK N 1 Trucuk.

Kuesioner tersebut terdiri dari 35 butir pernyataan yang diukur

menggunakan skala likert dengan empat alternatif jawaban. Skor yang

diberikan dari angka maksimal yaitu 4,3,2, dan minimal 1. Berdasarkan

uraian data nilai minat berwirausahayang telah dilakukan perhitungan

menggunakan program SPSS, maka didapatkan hasil pada tabel berikut:


Tabel.4. 5. Deskripsi data variabel Y
Statistics

Minat_berwirausaha
N Valid 65

Mean 103,52
Median 104
Mode 107.00
Std. Deviation 7.10217
Range 38.00
Minimum 79.00
Maximum 117.00
Sum 6729.00

Sehingga hasil dari prestasi mata pelajaran prakarya dan

kewirausahaandapat dikategorikan menjadi 5 kriteria yaitu sangat tinggi,

tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah dengan perhitungan sebagai

berikut :

Skor tertinggi+Skorterendah 117+79


MI = = = 98
2 2

Skor tertinggi−Skorterendah 117−79


SDI = = = 6,3
6 6

1. Sangat tinggi = X ≥ MI + 1,5 SDI

= X ≥ 107,45

2. Tinggi = MI + 0,5 SDI ≤ X < MI + 1,5 SDI

= 101,15 ≤ X < 107,45

3. Sedang = MI – 0,5 SD ≤ X < MI + 0,5 SD

= 94,85 ≤ X < 101,15

4. Rendah = MI - 1,5 SDI ≤ X < MI – 0,5 SDI

= 88,55 ≤ X < 94,85


5. Sangat rendah = X < MI – 1,5 SDI

= ≤ X 88,55

Hasil kategori data minat berwirausahasiswa kelas XI Program

Studi TKR SMK N 1 Trucuk dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel.4. 6. Kategori nilai variabel Y

No. Kategori Interval Skor Frekuensi Relatif (%)

1. Sangat tinggi X ≥ 107,45 19 29,3%

2. Tinggi 101,15 ≤ X < 23 35,4%


107,45
3. Sedang 94,85 ≤ X < 19 29,3%
101,15
3. Rendah 88,55 ≤ X < 2 3%
94,85
4. Sangat rendah ≤ X 88,55 2 3%

Total 65 100 %
Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel di atas tentang kategori mata pelajaran

prakarya dan kewirausahaan di atas, 19 siswa termasuk kategori sangat

tinggi dengan frekuensi 29,3%, 23 siswa termasuk kategori tinggi

dengan frekuensi 35,4%, 19 siswa termasuk dalam kategori sedang

dengan frekuensi 29,3%, 2 siswa termasuk dalam kategori rendah

dengan frekuensi 3%, dan 2 siswa yang termasuk dalam kategori

sangat rendah dengan frekuensi 3%. Berdasarkan data tersebut dapat

diketahui bahwa prestasi praktik kerja industri pada kategori tinggi,

karena rerata nilai kelas berada pada kategori tinggi (101,15 ≤ X <

107,45).Berdasarkan tabel kategori data variabel minat

berwirausaha diatas dapat digambarkan histogram sebagai berikut:


Gambar. 4. 3. Histogram kategori nilai variabel Y

B. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dari masing-

masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam

penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov Smirnov bantuan SPSS.

Tabel.4. 7Rangkuman Hasil Uji Normalitas


Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.
Prestasi_mata_pelajaran_pr
.125 65 .079
akarya_dan_kewirausahaan
Prestasi_praktik_kerja_indus
.068 65 .200*
tri

Minat_berwirausaha .088 65 .200*


(Olah data dapat di lihat di Lampiran 8)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi( ρ )

variabel prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan adalah 0,79>

0,05, nilai signifikansi ( ρ ) variabel prestasi praktik kerja industri adalah

0,200> 0,05, dan nilai signifikansi ( ρ ) minat berwirausaha adalah 0,200 >

0,05. Berdasarkan data tersebut dapat diinterpresentasikan bahwa ketiga data

tersebut dapat dinyatakan normal karena nilai probabilitasnya diatas 5%.

2. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas

dengan variabel terikat mempunyai hubungan yang berbentuk linier atau tidak.

Teknik analisis yang digunakan untuk menguji lineritas dalam penelitian ini

menggunakan uji F dengan bantuan SPSS.

Tabel.4. 8Hasil Uji Linieritas


ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Minat_berwirausaha *
Prestasi_mata_pelajaran_prakarya_dan_kewir
677.907 6 112.985 1.690 .103
ausahaan

Minat_berwirausaha *
Prestasi_praktik_kerja_industri 828.240 25 33.130 1.305 .225

(Olah data dapat di lihat di Lampiran 9)

Syarat data dapat dikatakan linier adalah jika nilai signifikansi (ρ) >

0,05. Hasil untuk data prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan

(X1) dengan minat berwirausaha (Y) diperoleh nilai signifikansi ( ρ ) sebesar

0,103> 0,05 dan data prestasi praktik kerja industri (X2) dengan minat

berwirausaha (Y) diperoleh nilai signifikansi ( ρ ) sebesar 0,225> 0,05.


Berdasarkan data tersebut dapat diinterpresentasikan bahwa kedua data

tersebut dapat dinyatakan linier.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antara

variabel bebas. Uji multikolinearitas dilakukan terhadap prediktor penelitian,

yaitu prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan (X1) dan prestasi

praktik kerja industri (X2). Metode yang digunakan untuk menguji

mutikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan metode VIF (Variance

Inflation Factor) bantuan SPSS.

Tabel.4. 9. Uji Multikolinearitas


Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant)
-26.795 36.133 -.742 .461
Prestasi_mata
_pelajaran_pra
karya_dan_ke .098 .487 .020 .201 .841 .908 1.101
wirausahaan
Prestasi_prakti
k_kerja_indust 1.465 .220 .661 6.657 .000 .908 1.101
ri
(Olah data dapat di lihat di Lampiran 10)

Dasar pengambilan keputusan dengan melihat nilai VIF, jika nilai VIF

lebih kecil dari <10,00 maka artinya tisak terjadi multikolinearitas.

Berdasarkan tabel diatas, diketahui nilai nilai VIF sebesar 1,101< 10,00.

Berdasarkan data tersebut dapat diinterpresentasikan bahwa data tersebut tidak

terjadi multikolinearitas.
C. Pengujian Hipotesis

Pada penelitian ini, uji hipotesis digunakan untuk mengetahui

hubungan prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dan prestasi

praktik kerja industri dengan minat berwirausaha. Uji hipotesis dilakukan

memalui beberapa tahap sebagai berikut:

1. Uji hipotesis pertama

Hubungan Antara Variabel Bebas Secara Simultan dengan Variabel

Terikat.

Terdapat hubungan positif dan signifikan secara simultan antara

prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dan prestasi praktek

kerja industri dengan minat berwirausaha siswa XI program studi teknik

kendaraan ringan di SMK N 1 Trucuk.

Dari hasil olah data secara komputerisasi (Pogram SPSS) dengan

menggunakan metode Analisis Regresi Ganda, diperoleh data olahan

seperti yang terlihat ringkasan hasil analisis sebagai berikut.

a. Persamaan regresi

Persamaan regresi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel.4. 10. Koefisien Regresi


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -26.795 36.133 -.742 .461
Prestasi_mata_pelajaran_praka
rya_dan_kewirausahaan .098 .487 .020 .201 .841

Prestasi_praktik_kerja_industri
1.465 .220 .661 6.657 .000
Berdasarkan tabel maka persamaan garis regresi dapat

dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut, Y = -26,795 + 0,098X1+

1,465X2. Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut jika

Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (X1) meningkat

satu satuan, nilai Prestasi Praktek Kerja Industriadalah konstan, maka

nilai Minat Berwirausaha (Y) akan meningkat sebesar 0,098 satuan,

jika Prestasi Praktek Kerja Industri (X2) meningkat sebesar satu satuan

dan nilai Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan adalah

konstan, maka nilai Y juga akan meningkat sebesar 1,465 satuan.

b. Pengujian signifikansi dengan uji F

Uji signifikansi dengan uji F digunakan untuk mengetahui

hubungan prediktor prestasi mata pelajaran prakarya dan

kewirausahaan (X1) dan prestasi praktek kerja industri (X2) terhadap

minat berwirausaha (Y). Hasil uji F adalah sebagai berikut:

Tabel.4. 11. Hasil Uji ANOVA

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1436.675 2 718.338 24.860 .000a

Residual 1791.540 62 28.896

Total 3228.215 64
Berdasarkan tabel diatas, diketahui nilai Fhitung = 24,860 dengan

nilai signifikansi ( ρ ) sebesar 0,000. Dengan demikian maka nilai

signifikansi Fhitung lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Dari pengujian

tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan

signifikan secara simultan antara prestasi mata pelajaran prakarya dan


kewirausahaan (X1) dan prestasi praktek kerja industri (X2) terhadap

minat berwirausaha (Y). Maka dengan demikian Ha diterima dan Ho

ditolak.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinan dapat dilihat pada Tabel.

Tabel.4. 12. Nilai Koefisien Determinan


Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .667a .445 .427 5.37548

Berdasarkan tabel diatas, koefisien determinan (Rx1x2y)2 antara X1,

X2 dan Y sebesar 0,445, artinya besarnya hubungan antara prestasi mata

pelajaran prakarya dan kewirausahaan (X1) dan prestasi praktek kerja

industri (X2) dengan minat berwirausaha (Y) adalah 44,5%. Berdasarkan

koefisien determinan, prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan

(X1) dan prestasi praktek kerja industri (X2) memberikan kontribusi positif

terhadap minat berwirausaha sebesar 44,5%, sedangkan 55,5%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

2. Uji hipotesis kedua

Dari hasil olah data secara komputerisasi (Program SPSS) dengan

menggunkananalisis korelasi pearson, diperoleh data olahan seperti yang

terlihat pada tabel. Analisis korelasi partial pada masing-masing variabel

X1 dengan Y.
Tabel.4. 13. Hasil Output SPSS Korelasi Pearson X1 dengan Y
Correlations
Prestasi_mata_pelaja
ran_prakarya_dan_ke Minat_berwira
wirausahaan usaha
Prestasi_mata_pelajaran_pr Pearson Correlation 1 .220
akarya_dan_kewirausahaan
Sig. (2-tailed) .078

N 65 65
Minat_berwirausaha Pearson Correlation .220 1
Sig. (2-tailed) .078
N 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan data hasil olahan diatas dapat diketahui bahwa:

a. Hubungan antara X1 dan Y memiliki koefisien korelasi bernilai positif

yaitu rx1y= 0,220 dengan nilai signifikansi ( ρ ) = 0,078 > 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa prestasi mata pelajaran prakarya dan

kewirausahaan (X1) terbukti memiliki hubungan yang tidak signifikan

dengan minat berwirausaha (Y) pada taraf 5% (tingkat kepercayaan

95%). Dari pengujian tersebut, dapat disimpulkan terdapat bahwa

hubungan positif dan tidak signifikan antara prestasi mata pelajaran

prakarya dan kewirausahaan (X1) terhadap minat berwirausaha (Y).

Maka dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima.

b. Nilai koefisien korelasi (r2) antara X1 terhadap Y adalah 0,2202 x 100%

= 4,84%, artinya variasi atau perubahan pada minat berwirausaha

dipengaruhi oleh prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan

sebesar 4,84%. Sedangkan sisanya 95,16% dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.


3. Uji hipotesis ketiga

Dari hasil olah data secara komputerisasi (Program SPSS) dengan

menggunkan analisis korelasi pearson, diperoleh data olahan seperti yang

terlihat pada tabel. Analisis korelasi partial pada masing-masing variabel

X2 dengan Y.

Tabel.4. 14.. Hasil Output SPSS Korelasi Pearson X2 dengan Y


Correlations
Minat_berwiraus Prestasi_praktik
aha _kerja_industri
Minat_berwirausaha Pearson Correlation 1 .667**
Sig. (2-tailed) .000

N 65 65
Prestasi_praktik_kerja_indus Pearson Correlation .667** 1
tri Sig. (2-tailed) .000
N 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan data hasil olahan diatas dapat diketahui bahwa:

a. Hubungan antara X2 dan Y memiliki koefisien korelasi bernilai positif

yaitu rx2y= 0,667 (lihat pada tabel) nilai signifikansi ( ρ ) = 0,000 <

0,05. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi mata pelajaran prakarya dan

kewirausahaan (X1) terbukti memiliki hubungan yang signifikan

dengan minat berwirausaha (Y) pada taraf 5% (tingkat kepercayaan

95%). Dari pengujian tersebut, dapat disimpulkan terdapat bahwa

hubungan positif dan signifikan antara prestasi mata pelajaran prakarya

dan kewirausahaan (X1) terhadap minat berwirausaha (Y). Maka

dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak.


b. Nilai koefisien korelasi (r2) antara X1 terhadap Y adalah 0,6672 x 100%

= 44,48%, artinya variasi atau perubahan pada minat berwirausaha

dipengaruhi oleh prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan

sebesar 44,48%. Sedangkan sisanya 55,52% dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

D. HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

Pembahasan Hasil Penelitian dijelaskan berdasarkan hipotesisi

penelitian dengan menggunakan beberapa tahapan, yaitu uji hipotesis dengan

menggunakan regresi ganda dan korelasi pearson.

1. Hubungan Antara Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan, dan Prestasi Praktik Kerja Industri dengan Minat

Berwirausaha Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan

Ringan SMK N 1 Trucuk Klaten.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

positif dan signifikan secara simultan antara Prestasi Mata Pelajaran

Prakaraya dan Kewirausahaan, dan Prestasi Praktik Kerja Industri dengan

Minat Berwirausaha . Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi ganda

diperoleh koefisien determinan (Rx1x2y) sebesar 0,667 dan nilai signifikansi

(ρ) = 0,000 < 0,05. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

variabel Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, dan

Prestasi Praktik Kerja Industri dengan Minat Berwurausaha mempunyai

hubungan positif dan signifikan secara simultan. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa jika semakin tinggi Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan, dan Prestasi Praktik Kerja Industri maka Minat

Berwirausaha akan semakin tinggi pula. Hal ini sesuai dengan kerangka

berpikir pada penelitian ini di mana Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan, dan Prestasi Praktik Kerja Industri yang tinggi akan

menimbulkan minat yang tinggi pula untuk berwirausaha.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Slameto (2010: 54) faktor

intinsik adalah (faktor yang ada dalam diri individu) yakni keadaan atau

kondisi jasmani dan rohani siswa, sedangkan eksternal adalah (faktor

yang ada diluar individu) yakni kondisi lingkungan sekitar siswa. Prestasi

mata pelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha dapat dikaitkan

dalam faktor intrinsik, sedangkan faktor ekstrinsik dapat dikaitkan dengan

prestasi prektik kerja industri. Prestasi belajar merupakan merupakan hasil

dari usaha yang telah dilakukan oleh siswa. Sitiap siswa tentu ingin

berprestasi dalam belajar khususnya dalam berwirausaha dimana yang

nantinya akan berhubungan dengan minat berwirausaha kelak. Prestasi

belajar ini dimiliki dari dalam diri siswa tersebut.Selain prestasi mata

pelajaran prakarya dan kewirausahaan, faktor lain yang diduga memiliki

hubungan dengan minat berwirausaha adalah prestasi praktik kerja

industri ini nantinya dapat mendukung ketercapaian dalam berwirausaha.

Dengan prestasi praktik kerja industri yang tinggi akan mempengaruhi

minat berwirausaha yang tinggi pula dan begitu sebaliknya.

Hasil tersebut didukung oleh penelitian El Nursara (2013) yang

mendapat kesimpulan bahwa menunjukan terdapat hubungan yang positif


dan signifikan antara prestasi mata pelajaran kewirausahaan dan tempat

praktik kerja industri dengan minat wirausaha siswa SMK Negeri 2

Depok Yogyakarta.

Kemudian penelitian lainnya dengan hasil senada yaitu penelitian

yang di lakukan oleh Siti Nurbaya dan Moerdiyanto (2013)

menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

pengetahuan kewirausahaan, pengalaman praktik industri dan motivasi

berprestasi terhadap kesiapan berwirausaha siswa kelas XII SMKN

Barabai.

Selanjutnya hasil penelitian ini menunjukan bahwa Prestasi Mata

Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, dan Prestasi Praktik Kerja

Industri memberikan sumbangan efektif sebesar 44,5% terhadap minat

berwirausaha siswa pada taraf 5% dan memililki koefisien korelasi

(rx1x2y) sebesar 0,667. Dengan kata lain, variasi atau perubahan pada

minat berwirausaha siswa dipengaruhi oleh prestasi mata pelajaran

prakarya dan kewirausahaan sebesar 44,5% dan sisanya 55,5%

dipengaruhi oleh variabel lain.

2. Hubungan Antara Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI Program

Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK N 1 Trucuk Klaten.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

positif dan tidak signifikan antara Prestasi Mata Pelajaran Prakaraya dan

Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha . Hal ini dibuktikan dari hasil


analisis korelasi pearsondiperoleh koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,220

dannilai signifikansi ( ρ ) = 0,078 > 0,05. Dari penjelasan di atas dapat

disimpulkan bahwa variabel Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan dengan Minat Berwurausaha mempunyai hubungan positif

dan tidak signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jika

semakin tinggi Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan maka

ada kecenderungan Minat Berwirausaha akan semakin tinggi pula.

Selanjutnya hasil penelitian ini menunjukan bahwa Prestasi Mata

Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan memberikan sumbangan efektif

sebesar 4,84% terhadap minat berwirausaha siswa pada taraf 5% dan

memililki koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,220. Dengan kata lain, variasi

atau perubahan pada minat berwirausaha siswa dipengaruhi oleh prestasi

mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan sebesar 4,84% dan sisanya

95,16% dipengaruhi oleh variabel lain.

3. Hubungan Antara Prestasi Praktik Kerja Industri dengan Minat

Berwirausaha Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan

Ringan SMK N 1 Trucuk Klaten.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

positif dan signifikan antara Prestasi Praktik Kerja Industri dengan Minat

Berwirausaha. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis korelasi pearson

diperolehkoefisien korelasi (rx2y) sebesar 0,667 dannilai signifikansi ( ρ ) =

0,000 < 0,05. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel

Prestasi Praktik Kerja Industri dengan Minat Berwurausaha mempunyai


hubungan positif dan signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

jika semakin tinggi Prestasi Praktik Kerja Industri maka Minat

Berwirausaha akan semakin tinggi pula. Hal ini sesuai dengan kerangka

berpikir pada penelitian ini di mana Prestasi Praktik Kerja Industri yang

tinggi akan menimbulkan minat yang tinggi pula untuk berwirausaha.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Iskandardalam Wayan Edi

Gunawan dkk (2014: 3) mengemukakan bahwa “minat berwirausaha yaitu

kesediaan untuk bekerja keras dan tekun untuk mencapai tujuan usahanya,

kesediaan untuk menanggung macam-macam resiko berkaitan dengan

tindakan berusaha yang dilakukannya, bersedia menempuh jalur dan cara

baru, kesediaan untuk hidup hemat, kesediaan belajar dari kegagalan yang

dialami”.Siswa memiliki minat berwirausaha apabila hasil belajar yang

diperolehnya memberikan pengalaman yang berarti untuk

berwirausaha.Pengalaman praktik kerja industri mendasari minat

berwirausaha pada peserta didik dan sebaliknya minat berwirausaha dapat

mempengaruhi pelaksanaan praktik kerja industri yang

ditempuhnya.Dengan demikian terjadi hubungan antara pengalaman

praktik kerja industri dengan minat berwirausaha.

Hasil tersebut didukung oleh penelitian Aditya Indra Putra,

Sunyoto dan Rahmat Doni Widodo (2010) yang mendapat kesimpulan

bahwa terdapat hubungan positif Prestasi praktik kerja industri dengan

Minat Berwirausaha. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa makin


tinggi Prestasi Praktik Kerja Industri maka semakin tinggi pula Minat

Berwirausaha.

Kemudian penelitian lainnya dengan hasil senada yaitu penelitian

yang di lakukan oleh Wawan Adi Gunawan dkk (2013) menyimpulkan

bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara pengalaman

prakteik kerja industri dengan minat berwirausaha siswa kelas XI jurusan

pemasaran SMK N 1 Klungkung tahun pelajaran 2012/2013.

Selanjutnya hasil penelitian ini menunjukan bahwa Prestasi Praktik

Kerja Industri memberikan sumbangan efektif sebesar 44,48% terhadap

minat berwirausaha siswa pada taraf 5% dan memililki koefisien korelasi

(rx2y) sebesar 0,667. Dengan kata lain, variasi atau perubahan pada minat

berwirausaha siswa dipengaruhi oleh Prestasi Praktik Kerja Industri

sebesar 44,48% dan sisanya 55,52% dipengaruhi oleh variabel lain.


BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

Beberapa simpulan yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan, prestasi praktik kerja

industri memiliki hubungan positif dan signifikan secara simultan terhadap

minat berwirausaha siswa kelas XI TKR SMK N 1 Trucuk Klaten. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa jika semakin tinggi Prestasi Mata

Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, dan Prestasi Praktik Kerja Industri

maka Minat Berwirausaha XI TKR SMK N 1 Trucuk Klaten akan semakin

tinggi pula.

2. Prestasi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan memiliki hubungan

positif dan tidak signifikan terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI

TKR SMK N 1 Trucuk Klaten. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

jika semakin tinggi Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan,

maka ada kecenderungan Minat Berwirausaha XI TKR SMK N 1 Trucuk

Klaten akan semakin tinggi pula.

3. Prestasi praktik kerja industri memiliki hubungan positif terhadap minat

berwirausaha siswa kelas XI TKR SMK N 1 Trucuk Klaten. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa jika semakin tinggi Prestasi Praktik Kerja

Industri maka Minat Berwirausaha XI TKR SMK N 1 Trucuk Klaten akan

semakin tinggi pula.

88
B. IMPLIKASI

1. Minat berwirausaha tidak semata-mata dipengaruhi faktor prestasi mata

pelajaran prakarya dan kewirausahaan, dan prestasi praktik kerja industri,

tetapi masih banyak faktor lain yang menentukannya. Sehubungan dengan

hal ini perlu diteliti lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang diduga

mempengaruhi terhadap minat berwirausaha.

2. Aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif,

maka akan lebih mendalam faktor-faktor apa saja yang turut berhubungan

dengan minat berwirausaha siswa tersebut. Perlu kiranya dilakukan

penelitian lebih lanjut dengan penelitian kuantitatif.

3. Hasil penelitian menunjukan bahwa prestasi mata pelajaran prakarya dan

kewirausahaan, dan prestasi praktik kerja industri secara simultan

memiliki hubungan positif yang signifikan dengan minat berwirausaha

siswa. Hal ini mengandung implikasi agar kedepannya prestasi mata

pelajaran prakarya dan kewirausahaan, prestasi praktik kerja industri dapat

ditingkatkan, sehingga nantinya dapat meningkatkan minat berwirausaha

siswa, dengan demikian siswa dapat membuka lapangan kerja dan

nantinya dapat mengurangi tingkat pengangguran.

C. SARAN

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Saran bagi guru


Guru diharapkan untuk lebih memperhatikan prestasi belajar siswa

dengan mengoptimalkan fasilitas-fasilitas yang tersedia agar siswanya

dapat meningkatkan prestasi belajar khususnya mata pelajaran prakarya

dan kewirausahaan, memantau dan mengarahkan siswa untuk tekun

belajar khususnya di lingkungan sekolah agar dapat meningkatkan prestasi

belajar. Dan juga selalu memberikan arahan atau sosialisasi yang memadai

dan lengkap mengenai berwirausaha sehingga akan menumbuhkan minat

siswa untuk berwirausaha.

2. Saran bagi siswa

Siswa disarankan untuk dapat meningkatkan prestasi belajar

sehingga dapat lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan siap bersaing

menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia kerja

atau bahkan dengan mendirikan usaha sendiri (berwirausaha).

3. Saran bagi sekolah

Sekolah diharapkan meningkatkan kualitan dan kompetensinya

untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas profesional untuk mengisi

tuntutan pembangunan atau dunia kerja.


DAFTAR PUSTAKA

Abuzar Asra dan Achmad Prasetyo. 2015. Pengambilan Sampel dalam


Penelitian Survei. Jakarta: Rajawali Pers.

Agus Wibowo. 2011. Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: Pustaka


Belajar.

Agustinus Bandur, . 2013. Penelitian Kuantitatif Desain dan Analisis Data


dengan SPSS. Yogyakarta: Deepublish.

Cici Afriani. 2012. Hubungan Prestasi Praktik Kerja Industri Dengan Minat
Berwirausaha Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik
Otomotifdi Sekolan Menengah Kejuruan Masmur Pekanbaru.
Diunggah pada http://repository.uin-suska.ac.id/ (Diakses pada 7
Mei 2018).

D Crow, Lester dan Alice Crow. 1984 .Psikologi Pendidikan (Terjemahan


Z. Kasijan). Surabaya : PT Bima Ilmu.

Daryano. 2012.Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: Gava Media.

Dearlina Sinaga. 2016. Kewirausahaan Pedoman untuk Kalangan


Praktisi danMahasiswa. Yogyakarta : Ekuilibria.

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. 2015.Panduan Penilaian


pada Sekolah Menengah Kejuruan. Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.

Dwi Ristiani,. 2017. Faktor-faktor yang Mempengarui Minat Berwirausaha


Dalam Perspektif Ekonomi Islam.
http://repository.radenintan.ac.id/ Diunduh pada 09 Mei 2018.

Heflin Frinces, Z. 2010. Pentingnya Profesi Wirausaha di Indonesia.


Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Vol. 7 Nomor 1. Halaman 35-36.
Di unggah di https://media.neliti.com/ (diakses 07 Mei 2018).

Hj Dina, Badariah dkk. 2015. The Effectiveness of the Entrepreneurship


Education Program in Upgrading Entrepreneurial Skills among
Public University Students. Diunggah pada https://ac.els-cdn.com/
(Diakses pada 07 Mei 2018).

Hurlock, B Elizabeth. 1995. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Kasmir. 2009.Kewiarausahaan.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

91
Meri Rahmania. 2011. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Praktik
Kerja Industri Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Minat
Berwirausaha Siswa Kelas Xii Kompetensi KeahlianPemasaran
Smk Negeri Bisnis Dan Manajemen Kota Padang. Journal of
Economic and Economic Education Vol.4 No.1 (75-86). Halaman
78. Diunggah pada https://media.neliti.com (diakses pada 07 Mei
2018).

Muhamad Irham Novan Ardi Wiyani. 2014. Psikologi Pendidikan Teori


dan Aplikasi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Muhhibbin Syah. 2006. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.


Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Siti Nurbaya dan Moerdiyanto (2012).Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Kesiapan Berwirausaha Siswa Kelas XII SMKN Barabai
Kabupaten HuluSungai Tengah Kalimantan Selatan. Journal of
Economic and Economic Education Vol.4 No.1 (55-58). Halaman .
Diunggah pada https://media.neliti.com (diakses pada 09 April
2018).

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja


Grafindo Persada.

Sugiyono (1994). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfa Beta.

Suharsimi Arikunto. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu: Pendekatan Praktik


Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sunyoto Putra, A. I dan Widodo, R. D. (2010). Pengaruh Pengalaman


Praktik Kerja Industri Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa
Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK
Texmaco Pemalang. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php
/JPTM/article/viewFile/209/218. Diunduh pada 09 April 2018.

Suryana. 2013. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses Edisi Empat.
Jakarta: Salemba Empat.

Sutrisno Hadi. 2015.Statistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia


Edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.

Wayan Edi Gunawan dkk. 2014. PENGARUH PENGALAMAN PRAKERIN


TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI
JURUSAN PEMASARAN SMKN 1 KLUNGKUNG 2012/2013.
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol. 4 Nomor 1. Halaman 3.
Diunggah pada file:///C:/Users/ADMIN/Downloads/24-2071-1-
SM.pdf (Diakses pada 07 Mei 2018).

Zainal Mustafa. 2009. Mengurai Variabel hingga Instrumentasi.


Yogyakarta: Graha Ilmu.
LAMPIRAN

94
Lampiran 1. Skor Angket Minat Berwirausaha (Untuk Validitas)

Skor
NIS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Total

9650 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 137

9651 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 131

9652 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 131

9653 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 134

9654 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 117

9655 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 128

9656 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 121

9658 3 4 3 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 133

9659 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 2 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 139

9660 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 2 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 111

9661 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 120

9662 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 135

9664 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 120

9665 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 110

9666 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 102

9667 3 3 4 2 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 120

9668 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 107

9669 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 2 3 3 3 126

9670 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 134

9671 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 2 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 112

9672 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 86

95
9673 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 138

9674 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 144

9676 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 2 4 3 4 3 2 2 2 114

9677 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 114

9678 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 144

9679 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 2 2 141
98

Lampiran 2. Output SPSS Uji Validitas


Correlations

butir_1 butir_2 butir_3 butir_4 butir_5 butir_6 butir_7


** * **
butir_1 Pearson Correlation 1 .108 .573 .397 -.188 .493 .327
Sig. (2-tailed) .591 .002 .040 .348 .009 .096
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000

butir_2 Pearson Correlation .108 1 .094 .401* -.014 .203 .413*


Sig. (2-tailed) .591 .639 .038 .946 .309 .032
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
** **
butir_3 Pearson Correlation .573 .094 1 .184 -.097 .561 .518**
Sig. (2-tailed) .002 .639 .358 .629 .002 .006
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
* *
butir_4 Pearson Correlation .397 .401 .184 1 .100 .103 .477*
Sig. (2-tailed) .040 .038 .358 .621 .610 .012
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_5 Pearson Correlation -.188 -.014 -.097 .100 1 -.071 -.097
Sig. (2-tailed) .348 .946 .629 .621 .726 .629
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
** **
butir_6 Pearson Correlation .493 .203 .561 .103 -.071 1 .561**
Sig. (2-tailed) .009 .309 .002 .610 .726 .002
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000

butir_7 Pearson Correlation .327 .413* .518** .477* -.097 .561** 1


Sig. (2-tailed) .096 .032 .006 .012 .629 .002
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
** * * **
butir_8 Pearson Correlation .594 .332 .454 .482 .019 .537 .235
Sig. (2-tailed) .001 .090 .017 .011 .927 .004 .238
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000

butir_9 Pearson Correlation .696** .201 .759** .184 -.236 .665** .518**
Sig. (2-tailed) .000 .315 .000 .358 .237 .000 .006
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
** * * *
butir_10 Pearson Correlation .510 .442 .267 .487 -.153 .403 .568**
Sig. (2-tailed) .007 .021 .178 .010 .445 .037 .002
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000

butir_11 Pearson Correlation .447* .194 .622** .178 -.168 .819** .732**
Sig. (2-tailed) .019 .333 .001 .375 .402 .000 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
** *
butir_12 Pearson Correlation .306 .530 .134 .406 -.192 .115 .334
Sig. (2-tailed) .120 .004 .506 .036 .338 .568 .089
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
** ** *
butir_13 Pearson Correlation .544 .225 .619 .206 -.078 .413 .390*
Sig. (2-tailed) .003 .260 .001 .303 .699 .032 .044
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
** ** *
butir_14 Pearson Correlation .544 .022 .619 .206 .054 .413 .276
Sig. (2-tailed) .003 .911 .001 .303 .791 .032 .164
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
*
butir_15 Pearson Correlation .371 .043 .454 .305 .144 .349 .126
Sig. (2-tailed) .057 .832 .017 .122 .473 .074 .533
99

Correlations

butir_8 butir_9 butir_10 butir_11 butir_12 butir_13 butir_14


** ** ** * **
butir_1 Pearson Correlation .594 .696 .510 .447 .306 .544 .544**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .007 .019 .120 .003 .003
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
* **
butir_2 Pearson Correlation .332 .201 .442 .194 .530 .225 .022
Sig. (2-tailed) .090 .315 .021 .333 .004 .260 .911
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
* ** ** **
butir_3 Pearson Correlation .454 .759 .267 .622 .134 .619 .619**
Sig. (2-tailed) .017 .000 .178 .001 .506 .001 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000

butir_4 Pearson Correlation .482* .184 .487* .178 .406* .206 .206
Sig. (2-tailed) .011 .358 .010 .375 .036 .303 .303
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_5 Pearson Correlation .019 -.236 -.153 -.168 -.192 -.078 .054
Sig. (2-tailed) .927 .237 .445 .402 .338 .699 .791
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000

butir_6 Pearson Correlation .537** .665** .403* .819** .115 .413* .413*
Sig. (2-tailed) .004 .000 .037 .000 .568 .032 .032
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
** ** ** *
butir_7 Pearson Correlation .235 .518 .568 .732 .334 .390 .276
Sig. (2-tailed) .238 .006 .002 .000 .089 .044 .164
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000

butir_8 Pearson Correlation 1 .454* .303 .332 .152 .281 .281


Sig. (2-tailed) .017 .124 .091 .450 .156 .156
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
* ** ** **
butir_9 Pearson Correlation .454 1 .568 .622 .234 .734 .505**
Sig. (2-tailed) .017 .002 .001 .240 .000 .007
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
** * **
butir_10 Pearson Correlation .303 .568 1 .365 .417 .635 .445*
Sig. (2-tailed) .124 .002 .061 .031 .000 .020
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
** *
butir_11 Pearson Correlation .332 .622 .365 1 .183 .487 .278
Sig. (2-tailed) .091 .001 .061 .362 .010 .160
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
*
butir_12 Pearson Correlation .152 .234 .417 .183 1 .222 .127
Sig. (2-tailed) .450 .240 .031 .362 .265 .528
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000

butir_13 Pearson Correlation .281 .734** .635** .487* .222 1 .347


Sig. (2-tailed) .156 .000 .000 .010 .265 .076
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
** *
butir_14 Pearson Correlation .281 .505 .445 .278 .127 .347 1
Sig. (2-tailed) .156 .007 .020 .160 .528 .076
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000

butir_15 Pearson Correlation .404* .454* .303 .232 .243 .489** .385*
Sig. (2-tailed) .036 .017 .124 .243 .223 .010 .047
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


100

Correlations

butir_15 butir_16 butir_17 butir_18 butir_19 butir_20 butir_21


butir_1 Pearson Correlation .371 .494** .600** .447* .360 .380 .170
Sig. (2-tailed) .057 .009 .001 .019 .065 .051 .398
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_2 Pearson Correlation .043 .110 .139 .194 .347 .208 .313
Sig. (2-tailed) .832 .586 .490 .333 .076 .297 .112
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_3 Pearson Correlation .454* .787** .681** .622** .563** .452* .185
Sig. (2-tailed) .017 .000 .000 .001 .002 .018 .356
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_4 Pearson Correlation .305 .101 .318 .178 .318 .463* .368
Sig. (2-tailed) .122 .618 .106 .375 .106 .015 .059
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_5 Pearson Correlation .144 .005 .105 -.168 .241 .133 .442*
Sig. (2-tailed) .473 .981 .601 .402 .227 .508 .021
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_6 Pearson Correlation .349 .571** .553** .819** .553** .282 -.061
Sig. (2-tailed) .074 .002 .003 .000 .003 .154 .764
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_7 Pearson Correlation .126 .564** .328 .732** .563** .564** .085
Sig. (2-tailed) .533 .002 .095 .000 .002 .002 .673
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_8 Pearson Correlation .404* .154 .630** .332 .416* .357 .447*
Sig. (2-tailed) .036 .443 .000 .091 .031 .067 .020
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_9 Pearson Correlation .454* .675** .563** .622** .446* .452* -.015
Sig. (2-tailed) .017 .000 .002 .001 .020 .018 .942
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_10 Pearson Correlation .303 .310 .196 .365 .294 .496** -.028
Sig. (2-tailed) .124 .115 .327 .061 .136 .008 .891
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_11 Pearson Correlation .232 .747** .537** 1.000** .430* .238 -.030
Sig. (2-tailed) .243 .000 .004 .000 .025 .232 .881
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_12 Pearson Correlation .243 .248 .294 .183 .000 .062 .028
Sig. (2-tailed) .223 .212 .136 .362 1.000 .759 .891
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_13 Pearson Correlation .489** .736** .498** .487* .274 .524** .028
Sig. (2-tailed) .010 .000 .008 .010 .167 .005 .889
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_14 Pearson Correlation .385* .417* .386* .278 .610** .311 .028
Sig. (2-tailed) .047 .030 .047 .160 .001 .114 .889
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_15 Pearson Correlation 1 .357 .523** .232 .202 .256 .175
Sig. (2-tailed) .067 .005 .243 .312 .198 .384
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


101

Correlations

butir_22 butir_23 butir_24 butir_25 butir_26 butir_27 butir_28


butir_1 Pearson Correlation .375 .298 .170 .369 .185 .335 .173
Sig. (2-tailed) .054 .131 .398 .058 .357 .087 .389
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_2 Pearson Correlation .325 .401* .313 .267 .426* .194 .259
Sig. (2-tailed) .098 .038 .112 .179 .027 .333 .191
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_3 Pearson Correlation .286 .314 .185 .282 .191 .256 .098
Sig. (2-tailed) .148 .110 .356 .154 .339 .197 .627
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_4 Pearson Correlation .497** .605** .368 .575** .465* .444* .568**
Sig. (2-tailed) .008 .001 .059 .002 .015 .020 .002
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_5 Pearson Correlation -.094 .249 .442* .012 .324 .042 .229
Sig. (2-tailed) .641 .211 .021 .954 .099 .835 .250
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_6 Pearson Correlation .352 -.037 -.061 .334 -.095 .221 .094
Sig. (2-tailed) .071 .853 .764 .089 .636 .269 .640
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_7 Pearson Correlation .286 .217 .085 .418* .191 .366 .302
Sig. (2-tailed) .148 .277 .673 .030 .339 .060 .126
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_8 Pearson Correlation .408* .541** .447* .375 .457* .166 .229
Sig. (2-tailed) .034 .004 .020 .054 .017 .408 .250
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_9 Pearson Correlation .286 .119 -.015 .282 .010 .256 .098
Sig. (2-tailed) .148 .554 .942 .154 .960 .197 .627
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_10 Pearson Correlation .408* .081 -.028 .415* .075 .274 .310
Sig. (2-tailed) .035 .688 .891 .032 .709 .167 .115
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_11 Pearson Correlation .335 .000 -.030 .330 .000 .400* .062
Sig. (2-tailed) .087 1.000 .881 .092 1.000 .039 .759
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_12 Pearson Correlation .612** .162 .028 .377 .075 .456* .367
Sig. (2-tailed) .001 .419 .891 .053 .709 .017 .060
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_13 Pearson Correlation .272 .052 .028 .239 -.019 .348 .201
Sig. (2-tailed) .170 .799 .889 .229 .924 .075 .316
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_14 Pearson Correlation .389* .144 .028 .369 .067 .243 .297
Sig. (2-tailed) .045 .473 .889 .059 .740 .221 .132
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_15 Pearson Correlation .520** .187 .175 .498** .128 .365 .414*
Sig. (2-tailed) .005 .351 .384 .008 .525 .061 .032
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


102

Correlations

butir_29 butir_30 butir_31 butir_32 butir_33 butir_34 butir_35


butir_1 Pearson Correlation .266 .606** .311 .240 .360 .327 .392*
Sig. (2-tailed) .180 .001 .114 .228 .065 .096 .043
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_2 Pearson Correlation .208 -.163 .123 .173 .173 .094 .360
Sig. (2-tailed) .297 .418 .539 .387 .387 .639 .065
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_3 Pearson Correlation .340 .576** .505** .419* .262 .518** .171
Sig. (2-tailed) .083 .002 .007 .029 .187 .006 .394
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_4 Pearson Correlation .372 .264 .206 .350 .636** .282 .500**
Sig. (2-tailed) .056 .184 .303 .074 .000 .154 .008
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_5 Pearson Correlation .133 .222 .054 .211 .165 .318 -.045
Sig. (2-tailed) .508 .265 .791 .292 .410 .106 .825
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_6 Pearson Correlation .475* .435* .709** .395* .260 .354 .518**
Sig. (2-tailed) .012 .023 .000 .041 .191 .070 .006
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_7 Pearson Correlation .675** .321 .505** .419* .616** .277 .590**
Sig. (2-tailed) .000 .102 .007 .029 .001 .162 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_8 Pearson Correlation .256 .262 .385* .404* .119 .454* .458*
Sig. (2-tailed) .198 .188 .047 .036 .555 .017 .016
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_9 Pearson Correlation .452* .449* .505** .419* .380 .397* .381
Sig. (2-tailed) .018 .019 .007 .029 .051 .040 .050
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_10 Pearson Correlation .496** .283 .349 .294 .490** .167 .581**
Sig. (2-tailed) .008 .153 .074 .136 .009 .405 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_11 Pearson Correlation .442* .426* .591** .322 .322 .183 .350
Sig. (2-tailed) .021 .027 .001 .101 .101 .361 .073
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_12 Pearson Correlation .062 .035 -.064 .294 .392* .234 .291
Sig. (2-tailed) .759 .861 .753 .136 .043 .240 .141
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_13 Pearson Correlation .524** .359 .238 .212 .399* .276 .173
Sig. (2-tailed) .005 .066 .232 .289 .040 .164 .387
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_14 Pearson Correlation .205 .723** .565** .324 .286 .390* .373
Sig. (2-tailed) .306 .000 .002 .099 .147 .044 .055
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_15 Pearson Correlation .256 .262 .281 .618** .333 .673** .173
Sig. (2-tailed) .198 .188 .156 .001 .090 .000 .389
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


103

Correlations

butir_36 butir_37 butir_38 butir_39 butir_40 skor_total


butir_1 Pearson Correlation .318 .162 .351 .276 .173 .639**
Sig. (2-tailed) .106 .419 .073 .163 .389 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_2 Pearson Correlation .170 .440* .405* .259 .439* .469*
Sig. (2-tailed) .396 .022 .036 .191 .022 .013
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_3 Pearson Correlation .376 .230 .185 .200 .098 .661**
Sig. (2-tailed) .053 .248 .357 .318 .627 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_4 Pearson Correlation .265 .404* .296 .403* .568** .660**
Sig. (2-tailed) .182 .037 .134 .037 .002 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_5 Pearson Correlation .125 .264 -.112 .113 -.004 .147
Sig. (2-tailed) .534 .183 .578 .576 .983 .465
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_6 Pearson Correlation .273 .427* .249 .357 .094 .623**
Sig. (2-tailed) .168 .026 .210 .067 .640 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_7 Pearson Correlation .510** .708** .091 .098 .302 .699**
Sig. (2-tailed) .007 .000 .653 .627 .126 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_8 Pearson Correlation .171 .148 .382* .414* .229 .635**
Sig. (2-tailed) .394 .462 .049 .032 .250 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_9 Pearson Correlation .510** .326 .279 .200 .098 .661**
Sig. (2-tailed) .007 .097 .159 .318 .627 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_10 Pearson Correlation .259 .450* .287 .310 .480* .617**
Sig. (2-tailed) .191 .018 .147 .115 .011 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_11 Pearson Correlation .406* .406* .143 .247 .062 .606**
Sig. (2-tailed) .036 .035 .477 .214 .759 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_12 Pearson Correlation .408* .106 .730** .451* .705** .476*
Sig. (2-tailed) .035 .599 .000 .018 .000 .012
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_13 Pearson Correlation .301 .199 .185 .297 .201 .578**
Sig. (2-tailed) .127 .321 .355 .132 .316 .002
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_14 Pearson Correlation .174 .380 .364 .394* .297 .578**
Sig. (2-tailed) .385 .050 .062 .042 .132 .002
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_15 Pearson Correlation .292 .061 .468* .599** .414* .592**
Sig. (2-tailed) .139 .762 .014 .001 .032 .001
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


104

Correlations

butir_1 butir_2 butir_3 butir_4 butir_5 butir_6 butir_7


butir_15 N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

butir_8 butir_9 butir_10 butir_11 butir_12 butir_13 butir_14


butir_15 N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

butir_15 butir_16 butir_17 butir_18 butir_19 butir_20 butir_21


butir_15 N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

butir_22 butir_23 butir_24 butir_25 butir_26 butir_27 butir_28


butir_15 N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

butir_29 butir_30 butir_31 butir_32 butir_33 butir_34 butir_35


butir_15 N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

butir_36 butir_37 butir_38 butir_39 butir_40 skor_total

butir_15 N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


105

Correlations

butir_1 butir_2 butir_3 butir_4 butir_5 butir_6 butir_7


butir_16 Pearson Correlation .494** .110 .787** .101 .005 .571** .564**
Sig. (2-tailed) .009 .586 .000 .618 .981 .002 .002
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_17 Pearson Correlation .600** .139 .681** .318 .105 .553** .328
Sig. (2-tailed) .001 .490 .000 .106 .601 .003 .095
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_18 Pearson Correlation .447* .194 .622** .178 -.168 .819** .732**
Sig. (2-tailed) .019 .333 .001 .375 .402 .000 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_19 Pearson Correlation .360 .347 .563** .318 .241 .553** .563**
Sig. (2-tailed) .065 .076 .002 .106 .227 .003 .002
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_20 Pearson Correlation .380 .208 .452* .463* .133 .282 .564**
Sig. (2-tailed) .051 .297 .018 .015 .508 .154 .002
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_21 Pearson Correlation .170 .313 .185 .368 .442* -.061 .085
Sig. (2-tailed) .398 .112 .356 .059 .021 .764 .673
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_22 Pearson Correlation .375 .325 .286 .497** -.094 .352 .286
Sig. (2-tailed) .054 .098 .148 .008 .641 .071 .148
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_23 Pearson Correlation .298 .401* .314 .605** .249 -.037 .217
Sig. (2-tailed) .131 .038 .110 .001 .211 .853 .277
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_24 Pearson Correlation .170 .313 .185 .368 .442* -.061 .085
Sig. (2-tailed) .398 .112 .356 .059 .021 .764 .673
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_25 Pearson Correlation .369 .267 .282 .575** .012 .334 .418*
Sig. (2-tailed) .058 .179 .154 .002 .954 .089 .030
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_26 Pearson Correlation .185 .426* .191 .465* .324 -.095 .191
Sig. (2-tailed) .357 .027 .339 .015 .099 .636 .339
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_27 Pearson Correlation .335 .194 .256 .444* .042 .221 .366
Sig. (2-tailed) .087 .333 .197 .020 .835 .269 .060
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_28 Pearson Correlation .173 .259 .098 .568** .229 .094 .302
Sig. (2-tailed) .389 .191 .627 .002 .250 .640 .126
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_29 Pearson Correlation .266 .208 .340 .372 .133 .475* .675**
Sig. (2-tailed) .180 .297 .083 .056 .508 .012 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_30 Pearson Correlation .606** -.163 .576** .264 .222 .435* .321
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


106

Correlations

butir_8 butir_9 butir_10 butir_11 butir_12 butir_13 butir_14


butir_16 Pearson Correlation .154 .675** .310 .747** .248 .736** .417*
Sig. (2-tailed) .443 .000 .115 .000 .212 .000 .030
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_17 Pearson Correlation .630** .563** .196 .537** .294 .498** .386*
Sig. (2-tailed) .000 .002 .327 .004 .136 .008 .047
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_18 Pearson Correlation .332 .622** .365 1.000** .183 .487* .278
Sig. (2-tailed) .091 .001 .061 .000 .362 .010 .160
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_19 Pearson Correlation .416* .446* .294 .430* .000 .274 .610**
Sig. (2-tailed) .031 .020 .136 .025 1.000 .167 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_20 Pearson Correlation .357 .452* .496** .238 .062 .524** .311
Sig. (2-tailed) .067 .018 .008 .232 .759 .005 .114
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_21 Pearson Correlation .447* -.015 -.028 -.030 .028 .028 .028
Sig. (2-tailed) .020 .942 .891 .881 .891 .889 .889
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_22 Pearson Correlation .408* .286 .408* .335 .612** .272 .389*
Sig. (2-tailed) .034 .148 .035 .087 .001 .170 .045
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_23 Pearson Correlation .541** .119 .081 .000 .162 .052 .144
Sig. (2-tailed) .004 .554 .688 1.000 .419 .799 .473
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_24 Pearson Correlation .447* -.015 -.028 -.030 .028 .028 .028
Sig. (2-tailed) .020 .942 .891 .881 .891 .889 .889
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_25 Pearson Correlation .375 .282 .415* .330 .377 .239 .369
Sig. (2-tailed) .054 .154 .032 .092 .053 .229 .059
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_26 Pearson Correlation .457* .010 .075 .000 .075 -.019 .067
Sig. (2-tailed) .017 .960 .709 1.000 .709 .924 .740
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_27 Pearson Correlation .166 .256 .274 .400* .456* .348 .243
Sig. (2-tailed) .408 .197 .167 .039 .017 .075 .221
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_28 Pearson Correlation .229 .098 .310 .062 .367 .201 .297
Sig. (2-tailed) .250 .627 .115 .759 .060 .316 .132
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_29 Pearson Correlation .256 .452* .496** .442* .062 .524** .205
Sig. (2-tailed) .198 .018 .008 .021 .759 .005 .306
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_30 Pearson Correlation .262 .449* .283 .426* .035 .359 .723**
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


107

Correlations

butir_15 butir_16 butir_17 butir_18 butir_19 butir_20 butir_21


butir_16 Pearson Correlation .357 1 .681** .747** .353 .377 -.048
Sig. (2-tailed) .067 .000 .000 .071 .053 .812
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_17 Pearson Correlation .523** .681** 1 .537** .308 .243 .206
Sig. (2-tailed) .005 .000 .004 .118 .221 .302
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_18 Pearson Correlation .232 .747** .537** 1 .430* .238 -.030
Sig. (2-tailed) .243 .000 .004 .025 .232 .881
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_19 Pearson Correlation .202 .353 .308 .430* 1 .462* .304
Sig. (2-tailed) .312 .071 .118 .025 .015 .123
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_20 Pearson Correlation .256 .377 .243 .238 .462* 1 .230
Sig. (2-tailed) .198 .053 .221 .232 .015 .248
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_21 Pearson Correlation .175 -.048 .206 -.030 .304 .230 1
Sig. (2-tailed) .384 .812 .302 .881 .123 .248
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_22 Pearson Correlation .520** .304 .480* .335 .120 .076 -.068
Sig. (2-tailed) .005 .123 .011 .087 .551 .707 .737
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_23 Pearson Correlation .187 -.020 .223 .000 .414* .342 .800**
Sig. (2-tailed) .351 .921 .264 1.000 .032 .081 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_24 Pearson Correlation .175 -.048 .206 -.030 .304 .230 1.000**
Sig. (2-tailed) .384 .812 .302 .881 .123 .248 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_25 Pearson Correlation .498** .285 .458* .330 .192 .285 -.004
Sig. (2-tailed) .008 .149 .016 .092 .337 .149 .984
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_26 Pearson Correlation .128 -.093 .148 .000 .325 .243 .935**
Sig. (2-tailed) .525 .643 .462 1.000 .098 .222 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_27 Pearson Correlation .365 .476* .430* .400* .107 .272 -.152
Sig. (2-tailed) .061 .012 .025 .039 .594 .170 .450
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_28 Pearson Correlation .414* .129 .277 .062 .277 .507** .044
Sig. (2-tailed) .032 .520 .162 .759 .162 .007 .828
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_29 Pearson Correlation .256 .377 .243 .442* .572** .792** .137
Sig. (2-tailed) .198 .053 .221 .021 .002 .000 .494
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_30 Pearson Correlation .262 .570** .638** .426* .513** .333 .078
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


108

Correlations

butir_22 butir_23 butir_24 butir_25 butir_26 butir_27 butir_28


butir_16 Pearson Correlation .304 -.020 -.048 .285 -.093 .476* .129
Sig. (2-tailed) .123 .921 .812 .149 .643 .012 .520
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_17 Pearson Correlation .480* .223 .206 .458* .148 .430* .277
Sig. (2-tailed) .011 .264 .302 .016 .462 .025 .162
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_18 Pearson Correlation .335 .000 -.030 .330 .000 .400* .062
Sig. (2-tailed) .087 1.000 .881 .092 1.000 .039 .759
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_19 Pearson Correlation .120 .414* .304 .192 .325 .107 .277
Sig. (2-tailed) .551 .032 .123 .337 .098 .594 .162
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_20 Pearson Correlation .076 .342 .230 .285 .243 .272 .507**
Sig. (2-tailed) .707 .081 .248 .149 .222 .170 .007
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_21 Pearson Correlation -.068 .800** 1.000** -.004 .935** -.152 .044
Sig. (2-tailed) .737 .000 .000 .984 .000 .450 .828
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_22 Pearson Correlation 1 .099 -.068 .877** .000 .783** .657**
Sig. (2-tailed) .622 .737 .000 1.000 .000 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_23 Pearson Correlation .099 1 .800** .171 .831** .000 .183
Sig. (2-tailed) .622 .000 .393 .000 1.000 .361
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_24 Pearson Correlation -.068 .800** 1 -.004 .935** -.152 .044
Sig. (2-tailed) .737 .000 .984 .000 .450 .828
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_25 Pearson Correlation .877** .171 -.004 1 .080 .784** .774**
Sig. (2-tailed) .000 .393 .984 .693 .000 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_26 Pearson Correlation .000 .831** .935** .080 1 -.083 .085
Sig. (2-tailed) 1.000 .000 .000 .693 .682 .673
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_27 Pearson Correlation .783** .000 -.152 .784** -.083 1 .773**
Sig. (2-tailed) .000 1.000 .450 .000 .682 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_28 Pearson Correlation .657** .183 .044 .774** .085 .773** 1
Sig. (2-tailed) .000 .361 .828 .000 .673 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_29 Pearson Correlation .076 .161 .137 .285 .075 .272 .507**
Sig. (2-tailed) .707 .423 .494 .149 .711 .170 .007
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_30 Pearson Correlation .173 .092 .078 .235 .043 .271 .235
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


109

Correlations

butir_29 butir_30 butir_31 butir_32 butir_33 butir_34 butir_35


butir_16 Pearson Correlation .377 .570** .311 .268 .414* .340 .068
Sig. (2-tailed) .053 .002 .114 .177 .032 .083 .734
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_17 Pearson Correlation .243 .638** .386* .500** .269 .563** .182
Sig. (2-tailed) .221 .000 .047 .008 .174 .002 .363
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_18 Pearson Correlation .442* .426* .591** .322 .322 .183 .350
Sig. (2-tailed) .021 .027 .001 .101 .101 .361 .073
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_19 Pearson Correlation .572** .513** .722** .385* .385* .446* .593**
Sig. (2-tailed) .002 .006 .000 .048 .048 .020 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_20 Pearson Correlation .792** .333 .311 .377 .632** .452* .360
Sig. (2-tailed) .000 .089 .114 .053 .000 .018 .065
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_21 Pearson Correlation .137 .078 .123 .119 -.011 .185 -.071
Sig. (2-tailed) .494 .698 .541 .553 .957 .356 .726
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_22 Pearson Correlation .076 .173 .156 .360 .480* .286 .463*
Sig. (2-tailed) .707 .388 .439 .065 .011 .148 .015
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_23 Pearson Correlation .161 .092 .144 .255 .159 .314 .189
Sig. (2-tailed) .423 .649 .473 .200 .428 .110 .346
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_24 Pearson Correlation .137 .078 .123 .119 -.011 .185 -.071
Sig. (2-tailed) .494 .698 .541 .553 .957 .356 .726
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_25 Pearson Correlation .285 .235 .239 .384* .606** .282 .521**
Sig. (2-tailed) .149 .239 .229 .048 .001 .154 .005
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_26 Pearson Correlation .075 .043 .153 .207 .030 .191 .009
Sig. (2-tailed) .711 .833 .446 .300 .884 .339 .965
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_27 Pearson Correlation .272 .271 .035 .322 .645** .256 .318
Sig. (2-tailed) .170 .171 .863 .101 .000 .197 .106
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_28 Pearson Correlation .507** .235 .201 .454* .719** .403* .469*
Sig. (2-tailed) .007 .237 .316 .017 .000 .037 .014
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_29 Pearson Correlation 1 .333 .524** .377 .632** .340 .555**
Sig. (2-tailed) .089 .005 .053 .000 .083 .003
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_30 Pearson Correlation .333 1 .602** .402* .361 .449* .205
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


110

Correlations

butir_36 butir_37 butir_38 butir_39 butir_40 skor_total


butir_16 Pearson Correlation .478* .260 .120 .224 .129 .587**
Sig. (2-tailed) .012 .191 .552 .261 .520 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_17 Pearson Correlation .509** .135 .348 .476* .277 .685**
Sig. (2-tailed) .007 .502 .076 .012 .162 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_18 Pearson Correlation .406* .406* .143 .247 .062 .606**
Sig. (2-tailed) .036 .035 .477 .214 .759 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_19 Pearson Correlation .247 .790** .164 .177 .077 .661**
Sig. (2-tailed) .214 .000 .415 .377 .701 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_20 Pearson Correlation .354 .526** .120 .129 .129 .614**
Sig. (2-tailed) .070 .005 .552 .520 .520 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_21 Pearson Correlation -.045 .103 .040 .044 .044 .327
Sig. (2-tailed) .823 .610 .841 .828 .828 .096
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_22 Pearson Correlation .227 .130 .702** .864** .864** .637**
Sig. (2-tailed) .255 .519 .000 .000 .000 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_23 Pearson Correlation .120 .198 .169 .101 .183 .463*
Sig. (2-tailed) .550 .323 .399 .617 .361 .015
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_24 Pearson Correlation -.045 .103 .040 .044 .044 .327
Sig. (2-tailed) .823 .610 .841 .828 .828 .096
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_25 Pearson Correlation .257 .308 .503** .774** .774** .674**
Sig. (2-tailed) .196 .119 .007 .000 .000 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_26 Pearson Correlation .056 .200 .079 .009 .085 .369
Sig. (2-tailed) .782 .318 .697 .966 .673 .058
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_27 Pearson Correlation .447* .290 .542** .680** .587** .587**
Sig. (2-tailed) .020 .142 .003 .000 .001 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_28 Pearson Correlation .356 .491** .606** .742** .656** .626**
Sig. (2-tailed) .069 .009 .001 .000 .000 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_29 Pearson Correlation .354 .703** .120 .224 .129 .627**
Sig. (2-tailed) .070 .000 .552 .261 .520 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_30 Pearson Correlation .414* .401* .118 .235 .020 .558**
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


111

Correlations

butir_1 butir_2 butir_3 butir_4 butir_5 butir_6 butir_7


butir_30 Sig. (2-tailed) .001 .418 .002 .184 .265 .023 .102
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_31 Pearson Correlation .311 .123 .505** .206 .054 .709** .505**
Sig. (2-tailed) .114 .539 .007 .303 .791 .000 .007
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_32 Pearson Correlation .240 .173 .419* .350 .211 .395* .419*
Sig. (2-tailed) .228 .387 .029 .074 .292 .041 .029
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_33 Pearson Correlation .360 .173 .262 .636** .165 .260 .616**
Sig. (2-tailed) .065 .387 .187 .000 .410 .191 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_34 Pearson Correlation .327 .094 .518** .282 .318 .354 .277
Sig. (2-tailed) .096 .639 .006 .154 .106 .070 .162
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_35 Pearson Correlation .392* .360 .171 .500** -.045 .518** .590**
Sig. (2-tailed) .043 .065 .394 .008 .825 .006 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_36 Pearson Correlation .318 .170 .376 .265 .125 .273 .510**
Sig. (2-tailed) .106 .396 .053 .182 .534 .168 .007
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_37 Pearson Correlation .162 .440* .230 .404* .264 .427* .708**
Sig. (2-tailed) .419 .022 .248 .037 .183 .026 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_38 Pearson Correlation .351 .405* .185 .296 -.112 .249 .091
Sig. (2-tailed) .073 .036 .357 .134 .578 .210 .653
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_39 Pearson Correlation .276 .259 .200 .403* .113 .357 .098
Sig. (2-tailed) .163 .191 .318 .037 .576 .067 .627
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_40 Pearson Correlation .173 .439* .098 .568** -.004 .094 .302
Sig. (2-tailed) .389 .022 .627 .002 .983 .640 .126
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
skor_total Pearson Correlation .639** .469* .661** .660** .147 .623** .699**
Sig. (2-tailed) .000 .013 .000 .000 .465 .001 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


112

Correlations

butir_8 butir_9 butir_10 butir_11 butir_12 butir_13 butir_14


butir_30 Sig. (2-tailed) .188 .019 .153 .027 .861 .066 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_31 Pearson Correlation .385* .505** .349 .591** -.064 .238 .565**
Sig. (2-tailed) .047 .007 .074 .001 .753 .232 .002
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_32 Pearson Correlation .404* .419* .294 .322 .294 .212 .324
Sig. (2-tailed) .036 .029 .136 .101 .136 .289 .099
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_33 Pearson Correlation .119 .380 .490** .322 .392* .399* .286
Sig. (2-tailed) .555 .051 .009 .101 .043 .040 .147
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_34 Pearson Correlation .454* .397* .167 .183 .234 .276 .390*
Sig. (2-tailed) .017 .040 .405 .361 .240 .164 .044
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_35 Pearson Correlation .458* .381 .581** .350 .291 .173 .373
Sig. (2-tailed) .016 .050 .001 .073 .141 .387 .055
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_36 Pearson Correlation .171 .510** .259 .406* .408* .301 .174
Sig. (2-tailed) .394 .007 .191 .036 .035 .127 .385
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_37 Pearson Correlation .148 .326 .450* .406* .106 .199 .380
Sig. (2-tailed) .462 .097 .018 .035 .599 .321 .050
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_38 Pearson Correlation .382* .279 .287 .143 .730** .185 .364
Sig. (2-tailed) .049 .159 .147 .477 .000 .355 .062
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_39 Pearson Correlation .414* .200 .310 .247 .451* .297 .394*
Sig. (2-tailed) .032 .318 .115 .214 .018 .132 .042
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_40 Pearson Correlation .229 .098 .480* .062 .705** .201 .297
Sig. (2-tailed) .250 .627 .011 .759 .000 .316 .132
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
skor_total Pearson Correlation .635** .661** .617** .606** .476* .578** .578**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .001 .012 .002 .002
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


113

Correlations

butir_15 butir_16 butir_17 butir_18 butir_19 butir_20 butir_21


butir_30 Sig. (2-tailed) .188 .002 .000 .027 .006 .089 .698
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_31 Pearson Correlation .281 .311 .386* .591** .722** .311 .123
Sig. (2-tailed) .156 .114 .047 .001 .000 .114 .541
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_32 Pearson Correlation .618** .268 .500** .322 .385* .377 .119
Sig. (2-tailed) .001 .177 .008 .101 .048 .053 .553
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_33 Pearson Correlation .333 .414* .269 .322 .385* .632** -.011
Sig. (2-tailed) .090 .032 .174 .101 .048 .000 .957
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_34 Pearson Correlation .673** .340 .563** .183 .446* .452* .185
Sig. (2-tailed) .000 .083 .002 .361 .020 .018 .356
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_35 Pearson Correlation .173 .068 .182 .350 .593** .360 -.071
Sig. (2-tailed) .389 .734 .363 .073 .001 .065 .726
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_36 Pearson Correlation .292 .478* .509** .406* .247 .354 -.045
Sig. (2-tailed) .139 .012 .007 .036 .214 .070 .823
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_37 Pearson Correlation .061 .260 .135 .406* .790** .526** .103
Sig. (2-tailed) .762 .191 .502 .035 .000 .005 .610
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_38 Pearson Correlation .468* .120 .348 .143 .164 .120 .040
Sig. (2-tailed) .014 .552 .076 .477 .415 .552 .841
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_39 Pearson Correlation .599** .224 .476* .247 .177 .129 .044
Sig. (2-tailed) .001 .261 .012 .214 .377 .520 .828
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_40 Pearson Correlation .414* .129 .277 .062 .077 .129 .044
Sig. (2-tailed) .032 .520 .162 .759 .701 .520 .828
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
skor_total Pearson Correlation .592** .587** .685** .606** .661** .614** .327
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .001 .000 .001 .096
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


114

Correlations

butir_22 butir_23 butir_24 butir_25 butir_26 butir_27 butir_28


butir_30 Sig. (2-tailed) .388 .649 .698 .239 .833 .171 .237
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_31 Pearson Correlation .156 .144 .123 .239 .153 .035 .201
Sig. (2-tailed) .439 .473 .541 .229 .446 .863 .316
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_32 Pearson Correlation .360 .255 .119 .384* .207 .322 .454*
Sig. (2-tailed) .065 .200 .553 .048 .300 .101 .017
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_33 Pearson Correlation .480* .159 -.011 .606** .030 .645** .719**
Sig. (2-tailed) .011 .428 .957 .001 .884 .000 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_34 Pearson Correlation .286 .314 .185 .282 .191 .256 .403*
Sig. (2-tailed) .148 .110 .356 .154 .339 .197 .037
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_35 Pearson Correlation .463* .189 -.071 .521** .009 .318 .469*
Sig. (2-tailed) .015 .346 .726 .005 .965 .106 .014
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_36 Pearson Correlation .227 .120 -.045 .257 .056 .447* .356
Sig. (2-tailed) .255 .550 .823 .196 .782 .020 .069
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_37 Pearson Correlation .130 .198 .103 .308 .200 .290 .491**
Sig. (2-tailed) .519 .323 .610 .119 .318 .142 .009
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_38 Pearson Correlation .702** .169 .040 .503** .079 .542** .606**
Sig. (2-tailed) .000 .399 .841 .007 .697 .003 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_39 Pearson Correlation .864** .101 .044 .774** .009 .680** .742**
Sig. (2-tailed) .000 .617 .828 .000 .966 .000 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_40 Pearson Correlation .864** .183 .044 .774** .085 .587** .656**
Sig. (2-tailed) .000 .361 .828 .000 .673 .001 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
skor_total Pearson Correlation .637** .463* .327 .674** .369 .587** .626**
Sig. (2-tailed) .000 .015 .096 .000 .058 .001 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


115

Correlations

butir_29 butir_30 butir_31 butir_32 butir_33 butir_34 butir_35


butir_30 Sig. (2-tailed) .089 .001 .038 .065 .019 .304
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_31 Pearson Correlation .524** .602** 1 .548** .286 .390* .472*
Sig. (2-tailed) .005 .001 .003 .147 .044 .013
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_32 Pearson Correlation .377 .402* .548** 1 .423* .891** .365
Sig. (2-tailed) .053 .038 .003 .028 .000 .061
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_33 Pearson Correlation .632** .361 .286 .423* 1 .380 .536**
Sig. (2-tailed) .000 .065 .147 .028 .051 .004
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_34 Pearson Correlation .340 .449* .390* .891** .380 1 .276
Sig. (2-tailed) .083 .019 .044 .000 .051 .164
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_35 Pearson Correlation .555** .205 .472* .365 .536** .276 1
Sig. (2-tailed) .003 .304 .013 .061 .004 .164
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_36 Pearson Correlation .354 .414* .301 .756** .538** .644** .289
Sig. (2-tailed) .070 .032 .127 .000 .004 .000 .144
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_37 Pearson Correlation .703** .401* .653** .457* .613** .326 .644**
Sig. (2-tailed) .000 .038 .000 .016 .001 .097 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_38 Pearson Correlation .120 .118 .185 .419* .296 .373 .351
Sig. (2-tailed) .552 .558 .355 .030 .133 .056 .072
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_39 Pearson Correlation .224 .235 .297 .354 .421* .302 .380
Sig. (2-tailed) .261 .237 .132 .070 .029 .126 .050
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_40 Pearson Correlation .129 .020 .007 .255 .520** .200 .469*
Sig. (2-tailed) .520 .921 .972 .200 .005 .318 .014
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
skor_total Pearson Correlation .627** .558** .601** .660** .682** .622** .618**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .001 .000 .000 .001 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


116

Correlations

butir_36 butir_37 butir_38 butir_39 butir_40 skor_total


butir_30 Sig. (2-tailed) .032 .038 .558 .237 .921 .002
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_31 Pearson Correlation .301 .653** .185 .297 .007 .601**
Sig. (2-tailed) .127 .000 .355 .132 .972 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_32 Pearson Correlation .756** .457* .419* .354 .255 .660**
Sig. (2-tailed) .000 .016 .030 .070 .200 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_33 Pearson Correlation .538** .613** .296 .421* .520** .682**
Sig. (2-tailed) .004 .001 .133 .029 .005 .000
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_34 Pearson Correlation .644** .326 .373 .302 .200 .622**
Sig. (2-tailed) .000 .097 .056 .126 .318 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_35 Pearson Correlation .289 .644** .351 .380 .469* .618**
Sig. (2-tailed) .144 .000 .072 .050 .014 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_36 Pearson Correlation 1 .464* .328 .130 .130 .562**
Sig. (2-tailed) .015 .094 .519 .519 .002
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_37 Pearson Correlation .464* 1 .155 .167 .167 .623**
Sig. (2-tailed) .015 .441 .404 .404 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_38 Pearson Correlation .328 .155 1 .765** .606** .555**
Sig. (2-tailed) .094 .441 .000 .001 .003
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_39 Pearson Correlation .130 .167 .765** 1 .742** .617**
Sig. (2-tailed) .519 .404 .000 .000 .001
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
butir_40 Pearson Correlation .130 .167 .606** .742** 1 .544**
Sig. (2-tailed) .519 .404 .001 .000 .003
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
skor_total Pearson Correlation .562** .623** .555** .617** .544** 1
Sig. (2-tailed) .002 .001 .003 .001 .003
N 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000 27.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


117

Lampiran 2. Output SPSS Uji Reliabilitas

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary

N %

Cases Valid 27 100.0

Excludeda 0 .0

Total 27 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.947 40

Item-Total Statistics
Scale
Mean if Scale Corrected Cronbach's
Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
butir_1 120.70 191.447 .615 .945
butir_2 120.93 193.071 .433 .947
butir_3 120.67 190.923 .637 .945
butir_4 120.93 188.610 .631 .945
butir_5 120.67 199.385 .113 .948
butir_6 120.78 190.026 .594 .946
butir_7 120.67 190.308 .678 .945
butir_8 120.85 190.362 .608 .945
butir_9 120.67 190.923 .637 .945
butir_10 120.70 189.755 .586 .946
butir_11 120.70 190.909 .578 .946
butir_12 121.37 192.473 .438 .947
118

butir_13 120.78 191.795 .549 .946


butir_14 120.78 191.795 .549 .946
butir_15 120.85 191.131 .562 .946
butir_16 120.74 191.430 .558 .946
butir_17 120.81 190.311 .662 .945
butir_18 120.70 190.909 .578 .946
butir_19 120.81 190.695 .637 .945
butir_20 120.74 190.969 .586 .946
butir_21 121.22 195.333 .283 .948
butir_22 121.37 191.473 .613 .945
butir_23 121.26 192.507 .423 .947
butir_24 121.22 195.333 .283 .948
butir_25 121.44 191.872 .654 .945
butir_26 121.15 193.900 .322 .948
butir_27 121.37 191.242 .558 .946
butir_28 121.33 189.769 .596 .946
butir_29 120.74 190.738 .600 .946
butir_30 120.89 193.026 .531 .946
butir_31 120.78 191.410 .573 .946
butir_32 120.59 190.712 .636 .945
butir_33 121.26 190.353 .659 .945
butir_34 120.67 191.538 .597 .946
butir_35 121.00 190.231 .588 .946
butir_36 120.52 193.336 .536 .946
butir_37 120.78 189.103 .591 .946
butir_38 121.33 190.308 .519 .946
butir_39 121.33 189.923 .587 .946
butir_40 121.33 191.308 .510 .946
119

Lampiran 3. Angket Penelitian


KUESIONER IDENTIFIKASI MINAT BERWIRAUSAHA

IDENTITAS RESPONDEN
Nama : …………………………………………………..
NIS :……………………………..

PETUNJUK :
1. Nyatakan pendapat anda pada setiap pernyataan berikut dengan memberi tanda silang
(√) pada salah satu pilihan yang tersedia :
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Tidak Setuju (TS)
d. Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Apabila ada jawaban yang ingin diganti, maka cukup beri tanda (=) pada pilihan
jawaban sebelumnya, kemudian berilah tanda (√) pada pilihan jawaban sesuai pilihan
saudara anggap paling tepat.
3. Tidak ada jawaban yang benar atau salah terhadap pernyataan-pernyataan berikut.
Anda dapat setuju atau tidak setuju dengan tiap-tiap pernyataan yang diberikan.
PERTANYAAN :
Pernyataan SS S N TS STS

1. Saya tertarik bila ada yang membahas tentang


wirausaha
2. Bila di televisi sedang menyiarkan acara
tentang wirausaha, biasanya saya melihat dan
memperhatikan
3. Saya tertarik bila ada koran/majalah/buku yang
menceritakan tentang kisah sukses seorang
wirausaha
120

4. Meskipun kondisi ekonomi sedang sulit, saya


tetap ingin berwirausaha
5. Wirausaha adalah pekerjaan yang
membutuhkan keuletan dan kerja keras
6. Saya senang melihat bila di sekitar tempat
tinggal saya ada yang berwirausaha
7. Saya tidak suka bila ada yang meremehkan
profesi wirausaha walaupun itu usaha kecil
8. Dengan berwirausaha, saya memiliki
kesempatan untuk meningkatkan taraf
kehidupan saya
9. Menurut saya, kegagalan dalam berwirausaha
adalah hal yang biasa
10. Meskipun belum banyak mempunyai
pengalaman, saya tetap ingin berwirausaha
11. Saya ingin berwirausaha karena dapat
menciptakan lapangan kerja yang baru
12. Meskipun saya tidak mempunya modal dan
tempat, saya tetap ingin berwirausaha
13. Kurangnya pengetahuan tentang
kewirausahaan membuat saya tidak berminat
berwirausaha
14. Banyaknya resiko yang harus dihadapi oleh
seorang wirausaha membuat saya enggan
berwirausaha
15. Saya ingin berwirausaha sebab saya melihat
banyak orang yang sukses dengan
berwirausaha
16. Saya ingin berwirausaha karena di bidang ini
saya dapat mengembangkan kemampuan yang
saya miliki
17. Saya ingin berwirausaha karena saya akan
memiliki kebebasan penuh dalam menjalankan
usaha saya
18. Saya menyukai tantangan dan tidak takut
dengan kegagalan
121

19. Bagi saya, wirausaha adalah pekerjaan


yang melelahkan

20. Walaupun harus menderita terlebih dahulu,


saya tetap ingin berwirausaha karena saya tahu
segala sesuatu harus dimulai dari bawah

21. Bagi saya, modal bukanlah hal yang utama


dalam berwirausaha. yang terpenting adalah
kemauan
22. Walaupun sudah banyak wirausaha yang gagal,
saya tetap ingin berwirausaha

23. Saya mempunyai banyak teman dan koneksi


yang bisa dijadikan target pemasaran dari
usaha saya
24. Menurut saya, lingkungan ikut menentukan
berhasil atau tidaknya sebuah usaha

25. Kurangnya ketrampilan yang saya miliki


membuat saya enggan berwirausaha

26. Saya ingin berwirausaha karena saya dapat


mewujudkan ide/gagasan saya

27. Meskipun hasilnya tak menentu, saya tetap


ingin berwirausaha

28. Biarpun kondisi ekonomi sedang lesu dan


pemasaran sulit, minat saya untuk
berwirausaha tetap ada
29. Seorang wirausaha harus mampu melihat
setiap
kesempatan usaha yang ada di sekitarnya
30. Saya ingin berwirausaha karena mencari
pekerjaan saat ini adalah hal yang sulit
122

31. Saya akan mencari informasi tentang usaha


yang sedang saya jalankan agar usaha tersebut
dapat berkembang
32. Saya akan bekerjasama dengan orang lain agar
usaha saya cepat berkembang

33. Jenis usaha baru harus tampil beda dari usaha-


usaha yang telah ada

34. Bagi saya, lebih baik jadi PNS daripada


berwirausaha

35. Wirausaha adalah keberanian yang dimiliki


oleh seseorang untuk melihat dan menilai
kesempatan bisnis

Tanda Tangan,

(.......................)
123

Lampiran 4. Hasil Angket Minat Berwirausaha (untuk Penelitian)


Skor
NIS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Total

9680 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 111

9681 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 2 2 4 3 3 4 4 3 3 3 109

9682 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 100

9683 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 2 3 3 2 3 1 2 4 4 2 4 4 3 4 3 117

9684 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 110

9685 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 99

9686 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 98

9687 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 102

9688 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 109

9689 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 104

9690 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 103

9691 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 100

9692 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 104

9693 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 111

9694 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 99

9695 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 95

9696 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 107

9697 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 100

9698 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 105

9699 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 107

9700 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 105

9701 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 107
124

9702 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 101

9703 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 99

9704 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 98

9705 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 110

9706 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 107

9707 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 105

9708 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 107

9709 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 111

9710 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 100

9711 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 102

9712 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 106
9713 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 3 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 114
9714 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 96
9715 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 109
9716 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 102
9717 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 95
9718 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 82
9719 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 104
9720 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 107
9721 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 99
9722 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 107
9723 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 100
9724 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 97
9725 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 104
9726 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 92
9727 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 98
125

9728 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 96
9729 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 103
9730 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 103
9731 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 101
9732 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 105
9733 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 99
9734 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 115
9735 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 93
9736 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 79
9737 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 103
9738 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 2 3 3 2 3 1 2 4 4 2 4 4 3 4 3 117

9739 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 103

9740 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 108

9741 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 112

9742 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 100

9743 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 104

9744 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 108
126

Lampiran 5. Daftar Nilai Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan


Daftar ilai Presasi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI TKR 2

No NIS Nama Nilai


1. 9680 Dwi Wahyu Putra 78
2. 9681 Dwiky Handono 77
3. 9682 Edi Sulistyo 79
4. 9683 Erdo Hendrawan Wijiyanto 80
5. 9684 Fajar Adi Sasena 78
6. 9685 Fajar Hariyadi 77
7. 9686 Fajar Rochman 75
8. 9687 Fendy Septayana 76
9. 9688 Ferdy Jatmiko Aji 79
10 9689 Feri Nygroho 76
11. 9690 Fiki Sulistyono 76
12. 9691 Fitri Qoriyah Hidayanti 78
13. 9692 Galang Wahyu Utomo 76
14. 9693 Galih Aji Lukito 79
15. 9694 Guntur Adi Saputro 74
16. 9695 Iin Damayanti 74
17. 9696 Ikhsan Wanda Maulana 77
18. 9697 Indra Prasetyo 77
19. 9698 Janu Nurcahyo 76
20. 9699 Jonet Yoga Pratama 77
21. 9700 Jordan Deva Anugrah 77
22. 9701 Kholis Afriyanto 76
23. 9702 M. Aziz Ferdiyansyah 79
24. 9703 Maulana Ihsan Nurrudin 77
25. 9704 Muh Hanif Abdulloh 75
26. 9705 Muhamad Nur Khoiri 78
27. 9706 Muhammad Akbar 74
28. 9707 Muhammad Bagus Hidayatulloh 75
29 9708 Muhammad Keliq Indrayanto 77
30. 9709 Muhammad Khoirul Fajri 78
31. 9710 Muhammad Taufik Amriyanto 73
32. 9711 Muhammad Ilham Azhari 76
33. 9712 Naufal Raihan Mahmuddin 77
127

Daftar Nilai Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI TKR 3

No NIS Nama Nilai


1. 9713 Nauval Maulana 78
2. 9714 Nur Setiawan 75
3. 9715 Nurhariyanto Jayadi 77
4. 9716 Nuriyawanto 76
5. 9717 Okky Vondra Wardana 76
6. 9718 Olga Dimas Samboga 74
7. 9719 Perri Setiawan 76
8. 9720 Pulung Agus Wicaksono 77
9. 9721 Pulung Joko Hudiyono 75
10 9722 Rahmat Arrifai 77
11. 9723 Rendy Fernanda 78
12. 9724 Resa Ariyanto 75
13. 9725 Rico One Pradanang 76
14. 9726 Riyan Hermawan 74
15. 9727 Rizal Anshori Nugraha 77
16. 9728 Rizki Nuryantoro 75
17. 9729 Rizsang Ivnu Fahroni 76
18. 9730 Rohmad Isnadi 76
19. 9731 Said Durrul Husaien 75
20. 9732 Satria Aziiz Maulana 77
21. 9733 Toni Puryanto 78
22. 9734 Verry Ardhiansyah 79
23. 9735 Victor Andrew Murtopo 74
24. 9736 Wafiq Ali Sya’bani 74
25. 9737 Wahyu Sri Purnomo 76
26. 9738 Wandy Putra Arya Wibawa 80
27. 9739 Yogi Tri Wibiwo 76
28. 9740 Yudha Nanda Brilian 78
29 9741 Yudha Sadewa 78
30. 9742 Yulianto Yoga Pratama 78
31. 9743 Zainuri Cahya Adi Saputra 76
32. 9744 Zulfan Zulfihansyah Zain 77
128

Lampiran 6. Daftar Nilai Prestasi Praktik Kerja Industri


Daftar Nilai Prestasi Praktik Kerja Industri Kelas XI TKR 2
No NIS Nama Nilai
1. 9680 Dwi Wahyu Putra 85
2. 9681 Dwiky Handono 85
3. 9682 Edi Sulistyo 84
4. 9683 Erdo Hendrawan Wijiyanto 91
5. 9684 Fajar Adi Sasena 87
6. 9685 Fajar Hariyadi 81
7. 9686 Fajar Rochman 82
8. 9687 Fendy Septayana 86
9. 9688 Ferdy Jatmiko Aji 89
10 9689 Feri Nygroho 86
11. 9690 Fiki Sulistyono 84
12. 9691 Fitri Qoriyah Hidayanti 83
13. 9692 Galang Wahyu Utomo 87
14. 9693 Galih Aji Lukito 89
15. 9694 Guntur Adi Saputro 82
16. 9695 Iin Damayanti 79
17. 9696 Ikhsan Wanda Maulana 85
18. 9697 Indra Prasetyo 78
19. 9698 Janu Nurcahyo 83
20. 9699 Jonet Yoga Pratama 87
21. 9700 Jordan Deva Anugrah 89
22. 9701 Kholis Afriyanto 84
23. 9702 M. Aziz Ferdiyansyah 84
24. 9703 Maulana Ihsan Nurrudin 87
25. 9704 Muh Hanif Abdulloh 84
26. 9705 Muhamad Nur Khoiri 86
27. 9706 Muhammad Akbar 77
28. 9707 Muhammad Bagus Hidayatulloh 84
29 9708 Muhammad Keliq Indrayanto 86
30. 9709 Muhammad Khoirul Fajri 89
31. 9710 Muhammad Taufik Amriyanto 81
32. 9711 Muhammad Ilham Azhari 86
33. 9712 Naufal Raihan Mahmuddin 86
129

Daftar Nilai Prestasi Praktik Kerja Industri Kelas XI TKR 3


No NIS Nama Nilai
1. 9713 Nauval Maulana 84
2. 9714 Nur Setiawan 80
3. 9715 Nurhariyanto Jayadi 85
4. 9716 Nuriyawanto 86
5. 9717 Okky Vondra Wardana 83
6. 9718 Olga Dimas Samboga 78
7. 9719 Perri Setiawan 82
8. 9720 Pulung Agus Wicaksono 87
9. 9721 Pulung Joko Hudiyono 80
10 9722 Rahmat Arrifai 84
11. 9723 Rendy Fernanda 82
12. 9724 Resa Ariyanto 82
13. 9725 Rico One Pradanang 82
14. 9726 Riyan Hermawan 79
15. 9727 Rizal Anshori Nugraha 80
16. 9728 Rizki Nuryantoro 86
17. 9729 Rizsang Ivnu Fahroni 82
18. 9730 Rohmad Isnadi 82
19. 9731 Said Durrul Husaien 82
20. 9732 Satria Aziiz Maulana 84
21. 9733 Toni Puryanto 82
22. 9734 Verry Ardhiansyah 87
23. 9735 Victor Andrew Murtopo 80
24. 9736 Wafiq Ali Sya’bani 78
25. 9737 Wahyu Sri Purnomo 82
26. 9738 Wandy Putra Arya Wibawa 90
27. 9739 Yogi Tri Wibiwo 82
28. 9740 Yudha Nanda Brilian 85
29 9741 Yudha Sadewa 83
30. 9742 Yulianto Yoga Pratama 80
31. 9743 Zainuri Cahya Adi Saputra 87
32. 9744 Zulfan Zulfihansyah Zain 85
130

Lampiran 7. Output SPSS Uji Normalitas


Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.
Prestasi_mata_pelajaran_pr
.125 65 .057
akarya_dan_kewirausahaan
a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.
Prestasi_praktik_kerja_ind
.068 65 .200*
ustri

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

Minat_berwirausaha .088 65 .200*

Prestasi_mata_pelajaran_prakarya_dan_kewirausahaan
131

Prestasi_Praktik_Kerja_Industri
132
133

Minat_Berwirausaha
134

Lampiran 8. Output SPSS Uji Linieritas

Output SPSS Uji Linieritas Prestasi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan
Minat Berwirausaha

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent


Minat_berwirausaha *
Prestasi_mata_pelajaran_pr 65 100.0% 0 .0% 65 100.0%
akarya_dan_kewirausahaan

Report

Minat_berwirausaha
Prestasi_mata_pelajaran_prakarya_dan_ke Std.
wirausahaan Mean N Deviation
73 1.0000E2 1 .
74 92.0000 7 9.62635
75 99.0000 8 3.11677
76 1.0419E2 16 2.90330
77 1.0520E2 15 4.45934
78 1.0718E2 11 5.65364
79 1.0700E2 5 6.20484
80 1.1700E2 2 .00000
Total 1.0352E2 65 7.10217

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Minat_berwirau Between (Combined) 1725.742 7 246.535 9.353 .000
saha * Groups
Linearity 1383.775 1 1383.775 52.497 .000
Prestasi_mata_
pelajaran_praka Deviation from
341.967 6 56.994 2.162 .060
rya_dan_kewira Linearity
usahaan Within Groups 1502.474 57 26.359
135

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Minat_berwirau Between (Combined) 1725.742 7 246.535 9.353 .000
saha * Groups
Linearity 1383.775 1 1383.775 52.497 .000
Prestasi_mata_
pelajaran_praka Deviation from
341.967 6 56.994 2.162 .060
rya_dan_kewira Linearity
usahaan Within Groups 1502.474 57 26.359

Total 3228.215 64

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Minat_berwirausaha *
Prestasi_mata_pelajaran_pr .655 .429 .731 .535
akarya_dan_kewirausahaan

Output SPSS Uji Linieritas Prestasi Praktik Kerja Industri dengan Minat Berwirausaha

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent


Minat_berwirausaha *
Prestasi_praktik_kerja_ind 65 100.0% 0 .0% 65 100.0%
ustri

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Minat_berwir Between (Combined) 2263.749 26 87.067 3.430 .000


ausaha * Groups
Linearity 1435.509 1 1435.509 56.559 .000
136

Prestasi_pra Deviation from


828.240 25 33.130 1.305 .225
ktik_kerja_in Linearity
dustri
Within Groups 964.467 38 25.381

Total 3228.215 64

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Minat_berwirausaha *
Prestasi_praktik_kerja_indus .667 .445 .837 .701
tri
137

Lampiran 9. Output SPSS Uji Multikolinieritas

Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Prestasi_praktik_kerja_industri,
Prestasi_mata_pelajaran_prakarya_da . Enter
n_kewirausahaana

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .733a .538 .523 4.90522

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 1736.421 2 868.210 36.083 .000a
Residual 1491.795 62 24.061

Total 3228.215 64

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -108.557 29.642 -3.662 .001

Prestasi_mata
_pelajaran_pra
1.743 .493 .391 3.536 .001 .611 1.638
karya_dan_ke
wirausahaan
Prestasi_prakti
k_kerja_indust .937 .245 .423 3.828 .000 .611 1.638
ri

Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Prestasi_mata_pelaj
Dimensio Eigenval Condition aran_prakarya_dan Prestasi_praktik
Model n ue Index (Constant) _kewirausahaan _kerja_industri
138

1 1 2.999 1.000 .00 .00 .00


2 .001 63.255 .20 .01 .72
3 .000 134.463 .80 .99 .28
a. Dependent Variable: Minat_berwirausaha
139

Lampiran 10. Output SPSS Analisis Regresi Ganda Uji Hipotesis 1

Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Prestasi_praktik_kerja_industri,
Prestasi_mata_pelajaran_prakarya_dan_ . Enter
kewirausahaana
a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Minat_berwirausaha

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .733a .538 .523 4.90522
a. Predictors: (Constant), Prestasi_praktik_kerja_industri,
Prestasi_mata_pelajaran_prakarya_dan_kewirausahaan

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1736.421 2 868.210 36.083 .000a
Residual 1491.795 62 24.061

Total 3228.215 64
a. Predictors: (Constant), Prestasi_praktik_kerja_industri,
Prestasi_mata_pelajaran_prakarya_dan_kewirausahaan
b. Dependent Variable: Minat_berwirausaha

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -108.557 29.642 -3.662 .001

Prestasi_mata_pelajaran_pr
1.743 .493 .391 3.536 .001
akarya_dan_kewirausahaan
Prestasi_praktik_kerja_indus
.937 .245 .423 3.828 .000
tri
a. Dependent Variable: Minat_berwirausaha
140

Lampiran 11. Output SPSS Analisis Korelasi Pearson Uji Hipotesis 2

Correlations
Prestasi_mata_p
elajaran_prakary
a_dan_kewiraus Minat_berwiraus
ahaan aha
Prestasi_mata_pelajaran_pr Pearson Correlation 1 .655**
akarya_dan_kewirausahaan
Sig. (2-tailed) .000

N 65 65
Minat_berwirausaha Pearson Correlation .655** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
141

Lampiran 12. Output SPSS Analisis Korelasi Pearson Uji Hipotesis 3

Correlations
Minat_berwiraus Prestasi_praktik
aha _kerja_industri
Minat_berwirausaha Pearson Correlation 1 .667**
Sig. (2-tailed) .000

N 65 65
Prestasi_praktik_kerja_indus Pearson Correlation .667** 1
tri Sig. (2-tailed) .000
N 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
142
143

Anda mungkin juga menyukai