diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mengikuti Seminar Proposal Skripsi pada
Departemen Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh:
Ardi Wiranata
1606245
Ardi Wiranata
NIM. 1606245
DAFTAR ISI............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah................................................................4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian.......................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................6
BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................7
2.1 Konsep Prestasi Belajar..................................................................................7
2.1.1 Pengertian Prestasi...................................................................................7
2.1.2 Pengertian Belajar....................................................................................7
2.1.3 Pengertian Prestasi Belajar......................................................................9
2.1.4 Teori-Teori Belajar................................................................................10
2.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar........................................11
2.1.6 Indikator Prestasi Belajar.......................................................................13
2.2 Konsep Disiplin Belajar...............................................................................15
2.2.1 Pengertian Disiplin Belajar....................................................................15
2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Belajar.......................................16
2.2.3 Indikator Disiplin Belajar......................................................................18
2.2.4 Aspek-Aspek Disiplin Belajar...............................................................19
2.2.5 Fungsi Disiplin Belajar..........................................................................19
2.3 Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa........................21
2.4 Penelitian Terdahulu.....................................................................................21
2.5 Kerangka Pemikiran.....................................................................................27
2.6 Hipotesis Penelitian......................................................................................30
BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN...........................................32
3.1 Objek Penelitian...........................................................................................32
3.2 Metode Penelitian.........................................................................................32
3.3 Desain Penelitian..........................................................................................33
3.3.1 Operasional Variabel Penelitian............................................................33
3.3.2 Populasi Penelitian.................................................................................36
3.3.3 Sumber Data..........................................................................................37
3.3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data......................................................38
3.3.5 Pengujian Instrumen Penelitian.............................................................39
3.3.6 Pengujian Persyaratan Analisis Data.....................................................42
3.3.7 Teknik Analisis Data.............................................................................47
3.3.8 Pengujian Hipotesis...............................................................................49
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................54
LAMPIRAN..........................................................................................................57
DAFTAR GAMBAR
Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Pemeliharaan
Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI TKRO SMKN 1 Losarang-Indramayu
Tahun Ajaran 2018/2019 – 2020/2021....................................................................2
Tabel 2.1 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Belajar...........................................13
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu..............................................................................22
Tabel 3.1 Operasional Variabel Disiplin Belajar...................................................34
Tabel 3.2 Operasional Variabel Prestasi Belajar...................................................35
Tabel 3.3 Populasi Siswa Kelas XI Mata Pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan
Kendaraan Ringan SMKN 1 Losarang Indramayu................................................37
Tabel 3.4 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas.......................43
Tabel 3.5 Model Tabel Uji Barlett.........................................................................45
Tabel 3.6 Tabel Pembantu Regresi Sederhana.......................................................51
DAFTAR LAMPIRAN
1
KKM nilai UAS pada mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan kendaraan
ringan adalah 76. Apabila siswa telah mencapai nilai lebih dari sama dengan 76,
maka siswa tersebut dapat dinyatakan lulus KKM. Sebaliknya jika nilai siswa
kurang dari 76, maka siswa tersebut dinyatakan belum lulus KKM.
Berdasarkan kajian empirik yang penulis lakukan di SMKN 1 Losarang
Indramayu melalui data-data yang didapatkan, terdapat temuan yang didapati
yaitu prestasi belajar setiap tahunnya belum maksimal serta masih terdapat siswa
yang belum memenuhi kriteria kelulusan minimum. Berikut merupakan
rekapitulasi nilai ujian akhir semester pada mata pelajaran Pemeliharaan
Kelistrikan Kendaraan Kelas XI TKRO di SMKN 1 Losarang Indramayu:
Tabel 1.1
Rekapitulasi Nilai Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Pemeliharaan
Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI TKRO SMKN 1 Losarang-
Indramayu Tahun Ajaran 2018/2019 – 2020/2021
Pengetahuan (KI-3)
Tahun Jumlah
Kelas KKM Persentase
Ajaran Siswa < KKM
(%)
XI TKRO 1 32 8 25
2018-2019
XI TKRO 2 30 9 30
XI TKRO 1 35 15 42,8
2019-2020 76
XI TKRO 2 35 14 40
XI TKRO 1 33 11 33,3
2020-2021
XI TKRO 2 35 14 40
Sumber: Guru Mata Pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
SMKN 1 Losarang Indramayu (data telah diolah)
Berdasarkan Tabel 1.1 diatas, maka digambarkan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan terdapat sejumlah
siswa yang belum mampu mencapai KKM, pada tahun ajaran 2018-2019 siswa
yang belum mencapai KKM untuk kelas XI TKRO 1 yaitu sebanyak 8 siswa dari
total 32 siswa dengan presentase sebesar 25%, sedangkan untuk kelas XI TKRO 2
siswa yang belum mencapai KKM yaitu sebanyak 9 siswa dari total 30 siswa
dengan presentase sebesar 30%. Selanjutnya pada tahun ajaran 2019-2020 terjadi
peningkatan siswa yang belum mencapai KKM untuk kelas XI TKRO 1 yaitu
sebanyak 15 siswa dari total 35 siswa dengan presentase sebesar 42,8%,
sedangkan untuk kelas XI TKRO 2 siswa yang belum mencapai KKM yaitu
sebanyak 14 siswa dari total 35 siswa dengan presentase sebesar 40%. Kemudian
2
pada tahun ajaran 2020-2021 siswa yang belum mencapai KKM untuk kelas XI
TKRO 1 yaitu sebanyak11 siswa dari total 33 siswa dengan presentase sebesar
33,3%, sedangkan untuk kelas XI TKRO 2 siswa yang belum mencapai KKM
yaitu sebanyak 14 siswa dari total 35 siswa dengan presentase sebesar 40%.
Artinya dengan masih terdapatnya sejumlah siswa yang belum mampu mencapai
KKM merupakan adanya indikasi prestasi belajar siswa masih rendah.
Salah satu faktor rendahnya prestasi belajar siswa yaitu disiplin belajar.
Apabila dilihat dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa,
penulis menduga pada fenomena di SMKN 1 Losarang Indramayu pada mata
pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan faktor yang
mempengaruhi rendahnya prestasi belajar siswa yaitu disiplin belajar. Hal ini
sebagaimana diungkapkan oleh Nana Sudjana dalam Desy Sulistyaningsih (2018,
hlm. 33) salah satu faktor yang memengaruhi prestasi belajar adalah sikap dan
kebiasaan belajar. Sikap dan kebiasaan belajar termasuk dalam kedisiplinan
belajar. Disiplin belajar siswa antara lain adalah selalu mengikuti pelajaran,
memperhatikan penjelasan guru, segera menyelesaikan tugas yang diberikan
kepadanya, tidak meninggalkan kelas sebelum waktunya. Dengan demikian
dsiplin belajar menjadi hal yang sangat penting dalam pencapaian prestasi belajar
siswa, disamping faktor lainnya.
Sejalan dengan pendapat di atas, melalui hasil observasi awal yang penulis
lakukan berdasarkan penjelasan dari Bapak Suwatno selaku Ketua Program Studi
TKRO dan Bapak Agustinus selaku guru mata pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan
Kendaraan Ringan, prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ini masih cenderung
rendah karena masih banyaknya siswa yang belum mampu mencapai Kriteria
Kelulusan Minimum(KKM) disetiap tahunnya, dari pengamatan dikelas selama
proses belajar mengajar besar kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor internal siswa salah satunya disiplin belajar. Karena kurangnya disiplin
belajar, masih banyak siswa yang enggan mengerjakan tugas serta pekerjaan
rumah yang telah ditugaskan oleh guru.
Fenomena demikian dapat diartikan bahwa disiplin belajar siswa selama di
kelas masih rendah sehingga berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa.
3
Hasil Jurnal Penelitian Ativa Sakhra Fitri dkk. (2018) menyatakan bahwa
variabel disiplin belajar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi
belajar siswa. Selanjutnya hasil jurnal penelitian Vicky Zulfikar Wahab dkk.
(2021) Menyatakan bahwa secara parsial variabel kedisiplinan belajar
berpengaruh signifikan terhadap variabel prestasi belajar, penelitian ini
menggunakan metode Ex-Post Facto. Berbeda dengan penelitian diatas, penelitian
yang akan penulis lakukan berfokus pada disiplin belajar dan pengaruhnya
terhadap prestasi belajar siswa dengan menggunakan survey explanatory method,
dan merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif verifikatif. Selain itu
melakukan penelitian disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa di masa
pandemic sangat berbeda dibandingkan melakukan penelitian di masa normal, Hal
tersebut menunjukan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan (research gap),
sehingga peneliti dapat melihat celah yang akan menjadi kebaruan (novelty) dari
penelitian yang akan dilakukan. Menurut (Munawar Noor, 2021, hlm. 15) sebuah
penelitian yang melibatkan variabel yang sama dapat menghasilkan kebaruan
(novelty) jika dilakukan pada lokasi dan waktu yang berbeda.
Berdasarkan fenomena di atas maka perlu diteliti penyebab dari rendahnya
prestasi belajar siswa, serta faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa. Apabila permasalahan tersebut tidak segera dicari solusinya maka
dampaknya dapat mengganggu tujuan SMK untuk menciptakan lulusan yang
berkualitas dan mampu bekerja dengan baik. Maka penelitian ini bermaksud untuk
mengungkap “Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas XI Pada Mata Pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kompetensi Keahlian TKRO Di SMKN 1 Losarang Indramayu”.
4
keluarga, sekolah, guru dan masyarakat. Faktor-faktor tersebut yang
mempengaruhi prestasi belajar peserta didik pada kelas XI TKRO di SMKN 1
Losarang Indramayu, dalam kajian ini faktor yang dianggap berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa berasal dari faktor intern peserta didik yaitu disiplin belajar
siswa.
Berdasarkan hal tersebut, pokok masalah yang akan dipecahkan dalam
penelitian ini dirumuskan dalam pernyataan masalah (problem statement) sebagai
berikut: “Siswa XI TKRO di SMKN 1 Losarang Indramayu belum memiliki
disiplin belajar yang tinggi, hal ini menyebabkan prestasi belajar siswa masih
belum maksimal dan akan mengakibatkan dampak buruk bagi kualitas lulusan
sekolah”.
Berdasarkan permasalahan di atas, masalah dalam penelitian ini secara
spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran tingkat disiplin belajar siswa pada mata pelajaran
pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan kompetensi keahlian TKRO di
SMKN 1 Losarang Indramayu?
2. Bagaimana gambaran tingkat prestasi belajar siswa kelas XI pada mata
pelajaran pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan kompetensi keahlian
TKRO di SMKN 1 Losarang Indramayu?
3. Adakah pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa
kelas XI pada mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan
kompetensi keahlian TKRO di SMKN 1 Losarang Indramayu?
5
1. Mengetahui tingkat disiplin belajar siswa pada mata pelajaran
pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan kompetensi keahlian TKRO di
SMKN 1 Losarang Indramayu.
2. Mengetahui tingkat prestasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran
pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan kompetensi keahlian TKRO di
SMKN 1 Losarang Indramayu.
3. Mengetahui pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar
siswa kelas XI pada mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan kendaraan
ringan kompetensi keahlian TKRO di SMKN 1 Losarang Indramayu.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
7
seutuhnya yang menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik.”
Berbeda dengan Ibrahim dalam Maulinar (2015, hlm. 144) yang
menyatakan bahwa:
8
sadar untuk memperoleh perubahan dalam segi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan kearah positif yang merupakan hasil pengalamannya maupun
interaksi dengan lingkungannya.
2.1.3 Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Abin Syamsudin (2005, hlm. 7) menyatakan bahwa:
Zuhaira Laily Kusuma dan Subkhan (2015, hlm. 165) menyatakan bahwa
prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka yang diberikan oleh guru. Nilai atau angka yang diberikan guru tersebut
dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah yang dapat diwujudkan
dalam nilai rapor.
Pendapat lain datang dari Izuddin Syarif (2012, hlm. 4) bahwa yang
dimaksud dengan prestasi belajar adalah suatu usaha atau kegiatan anak untuk
menguasai bahan-bahan pelajaran yang diberikan guru di sekolah.
9
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan atas prestasi belajar
adalah merupakan kemampuan/kecakapan yang dimiliki siswa serta hasil
belajar yang diperoleh oleh siswa selama mengukuti proses pembelajaran yang
diikutinya dalam pengalaman belajar yang ditunjukan dengan angka atau huruf
atas hasil nilai tes baik berupa tes lisan ataupun tulisan yang diberikan oleh
guru.
2.1.4 Teori-Teori Belajar
Perkembangan psikologi dalam pendidikan menyebabkan munculnya
teori-teori belajar, seperti yang dinyatakan oleh Baharuddin dan Esa (2007,
hlm. 115) diantaranya sebagai berikut:
1. Konsep Belajar Konstruktivisme
Secara filosofis, belajar menurut teori konstruktivisme adalah membangun
pengetahuan sedikit demi sedikit, yang kemudian hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah
seperangkat fakta-fakta, konsep-konsep atau kaidah yang siap untuk diambil
atau diingat. Manusia haruslah mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi
makna melalui pengalaman nyata.
2. Konsep Belajar Humanisme
Aliran Humanisme yang diwakili oleh Carl R. Rogers kurang menaruh
perhatian kepada mekanisme proses belajar. Belajar dipandang sebagai fungsi
keseluruhan pribadi. Mereka berpendapat bahwa belajar yang sesungguhnya
tidak dapat berlangsung apabila tidak ada keterlibatan intelektual maupun
emosional peserta didik yang harus bersumber pada diri peserta didik.
3. Konsep Belajar Behaviorisme
Menurut teori Behaviorisme bahwa belajar terjadi apabila perubahan
dalam tingkah laku dapat diamati, bila kebiasaan berperilaku terbentuk karena
pengaruh sesuatu atau pengaruh peristiwa-peristiwa yang terjadii di
lingkungan sekitar. Teori behaviorisme berpandangan bahwa belajar terjadi
melalui operant conditioning. Didalam teori behaviorisme bahwa tingkah laku
manusia itu dikendalikan oleh ganjaran atau penghargaan (reward) dan
penguatan (reinforcement) dari lingkungan.
4. Konsep Belajar Kognitivisme
10
Menurut aliran ini kegiatan belajar bukanlah sekedar stimulus atau respons
yang bersifat mekanistik, kegiatan belajar juga melibatkan kegiatan mental
yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar.
Teori belajar psikologi kognitif memfokuskan perhatiannya kepada
bagaimana dapat mengembangkan fungsi kognitif individu agar mereka dapat
belajar dengan maksimal. Faktor kognitif bagi teori kognitif merupakan faktor
pertama dan utama yang perlu dikembangkan oleh para guru dalam
pembelajaran bersama peserta didik, karena kemampuan belajar peserta didik
dapat berkembang secara maksimal dan optimal melalui sentuhan proses
pendidikan.
2.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan yang menimbulkan perubahan tingkah laku
yang menetap. Perubahan itu merupakan hasil yang telah dicapai dari proses
belajar peserta didik.
Menurut Slameto (2010, hlm. 54) faktor yang mempengaruhi belajar dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Faktor Intern
Faktor intern ini dibagi menjadi tiga faktor, yaitu:
a. Faktor jasmaniah seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh.
Faktor kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan dan
beserta bagian-bagiannya/bebas dari penyakit. Proses belajar seseorang
akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan
cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya
lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-ganggung fungsi alat indranya
serta tubuhnya. Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang
baik/kurang sempurna mengenai tubuh/badan.
b. Faktor Psikologis
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor
psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan dan
disiplin.
c. Faktor Kelelahan
11
Kelelahan pada seseoarang walaupun susuh dipisahkan tetapi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani (bersifat psikis). Kelelahan secara jasmani maupun rohani dapat
dihilangkan dengan cara-cara sebagai berikut:
1) Tidur.
2) Istirahat.
3) Mengusahakan variasi dalam belajar dan bekerja.
4) Menggunakan obat-obatan yang dapat memperlancar peredaran darah.
5) Rekreasi dan ibadah yang teratur.
6) Olahraga secara teratur.
7) Mengimbangi makan dengan makanan yang memenuhi syarat-syarat
kesehatan.
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapat digolongkan
menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor
masyarakat.
1) Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara
orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.
2) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa seperti metode
mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah,
alat pelajaran, waktu sekolah, standar penilaian di atas ukuran, keadaan
gedung, dan tugas rumah.
3) Faktor Masyarakat
Faktor masyarakat, seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, media
masa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
12
1. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang di sebut sebagai
faktor individual meliputi: kematangan/pertumbuhan, kecerdasan,
motivasi, dan faktor pribadi.
2. Faktor yang ada diluar individu yang disebut sebagai faktor sosial,
meliputi: faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara
mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar,
lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa terdiri dari dua unsur, yakni
faktor-faktor yang berasal dari diri individu siswa yang bersangkutan yang bisa
disebut faktor internal, dan faktor-faktor yang berasal dari luar individu siswa
yang bersangkutan atau bisa disebut faktor eksternal.
2.1.6 Indikator Prestasi Belajar
Menurut Muhibbin Syah (2004, hlm. 150) “pengungkapan hasil belajar
ideal meliputi segala ranah psikologi yang berubah sebagai akibat pengalaman
dan proses belajar siswa. Pada tabel ini diungkapkan jenis, indikator dan cara
evaluasi prestasi belajar menurut Muhibbin Syah (2004, hlm. 151-152):
Tabel 2.2
Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Belajar
Ranah/Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi
A. Ranah (Cipta) Kognitif
1. Pengamatan 1. Dapat menunjukan 1. Tes lisan
2. Dapat menghubungkan 2. Tes tertulis
3. Dapat membandingkan 3. Observasi
2. Ingatan 1. Dapat menyebutkan 1. Tes lisan
2. Dapat menyebutkan kembali 2. Tes tertulis
3. Observasi
3. Pemahaman 1. Dapat menjelaskan 1. Tes lisan
2. Dapat diidentifikasikan 2. Tes tertulis
dengan lisan sendiri
4. Aplikasi/penerapan 1. Dapat memberikan contoh 1. Tes lisan
2. Dapat menggunakan secara 2. Pemberian
tepat Tugas
3. Observasi
5. Analisis 1. Dapat menguraikan 1. Tes lisan
(Pemeriksaan dan 2. Dapat 2. Pemberian
Pemilihan secara mengklasifikasikan/memilah- Tugas
teliti) milah
6. Sintesis (Membuat 1. Dapat menghubungkan 1. Tes lisan
13
Paduan Baru dan materi sehingga menjadi satu 2. Pemberian
Utuh kesatuan yang baru Tugas
2. Dapat menyimpulkan
3. Dapat mengeneralisasikan
(membuat prinsip umum)
B. Ranah Afektif
1. Penerimaan 1. Menunjukan sikap menerima 1. Tes tertulis
2. Menunjukan sikap menolak 2. Tes skala
sikap
3. Observasi
2. Sambutan 1. Kesediaan 1. Tes skala
berpartisipasi/melihat sikap
2. Kesediaan memanfaatkan 2. Pemberian
tugas
3. Observasi
3. Apresiasi (Sikap 1. Menganggap penting dan 1. Tes skala
Menghargai bermanfaat sikap
2. Menganggap indah dan 2. Pemberian
harmonis tugas
3. Mengagumi 3. Observasi
4. Internalisasi (Sikap 1. Mengakui dan meyakini 1. Tes skala
Pendalaman) 2. Mengingkari sikap
2. Pemberian
tugas
ekspresif
(yang
menyatakan
sikap) dan
tugas
proyektif
(yang
menyatakan
perkiraan
atau
ramalan)
14
2. Kecakapan ekspresi 1. Kefasihan melafalkan atau 1. Tes lisan
verbal dan non verbal mengucapkan 2. Observasi
2. Kecakapan membuat mimik
dan gerakan jasmani
Sumber: Muhibbin Syah (2004, hlm. 151-152)
Berdasarkan penjelasan prestasi belajar di atas, dapat diambil
kesimpulan hasil belajar siswa dapat diukur melalui evaluasi pembelajaran
dengan menggunakan tugas/tes/observasi. Pada penelitian ini cara pengukuran
evaluasi yang digunakan melalui tes seperti ulangan yang dilaksanakan siswa.
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah ranah kognitif khususnya
pada hasil ujian akhir semester genap siswa yang diukur dari aspek
pengamatan, ingatan, pemahaman, penerapan, analisis dan sintesis.
15
Sedangkan menurut Unaradjan (2003, hlm. 62) mengatakan bahwa
“disiplin belajar adalah suatu upaya sadar dan tanggung jawab dari seseorang
peserta didik yang mengatur, mengendalikan, dan mengontrol tingkah laku
dan sikap hidupnya agar menumbuhkan hal-hal positif baik bagi diri sendiri
maupun orang lain”.
Dari pendapat diatas diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar
adalah suatu proses usaha mengendalikan diri dan sikap yang dilakukan siswa
dengan menerima aturan-aturan, petunjuk bertingkah laku, larangan atau
batasan yang harus dipatuhi dan keseimbangan antara kebutuhan serta tuntutan,
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang positif dalam belajar
yang didasari oleh kehendak dirinya atau dengan dorongan dari orang lain.
2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Belajar
Disiplin belajar siswa tidaklah muncul dengan sendirinya, melainkan
dengan dipengarurhi oleh faktor-faktor. Menurut Suryabrata (2011, hlm. 249)
mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar adalah
sebagai berikut:
1. Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik terdiri dari dua yakni faktor non-soial dan faktor sosial.
Faktor non-sosial seperti keadaan udara, suhu udara, waktu, tempat dan
alat-alat yang dipakai untuk belajar. Sedangkan faktor sosial terdiri atas
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan
lingkungan kelompok.
2. Faktor Intrinsik
Faktor instrinsik terdiri dari dua yakni faktor psikologi dan faktor
fisiologis. Faktor psikologi seperti minat, bakat, motivasi, konsentrasi dan
kemampuan kognitif. Sedangkan faktor fisiologis seperti pendengaran,
kesegaran jasmani, keletihan, kekurangan gizi, kurang tidur dan sakit yang
diderita.
Tu'u (2004, hlm. 48) mengungkapkan bahwa ada empat faktor dominan
yang mempengaruhi dan membentuk disiplin, yaitu:
1. Kesadaran diri
16
Pemahaman diri bahwa disiplin penting bagi kebaikan dan keberhasilan
dirinya, selain itu kesadaran diri menjadi motif yang sangat kuat bagi
terwujudnya disiplin. Disiplin yang terbentuk atas kesadaran diri akan kuat
pengaruhnya dan akan lebih tahan lama dibandingkan dengan disiplin
yang terbentuk karena unsur paksaan atau hukuman.
2. Pengikutan dan ketaatan
Pengikutan dan ketaatan merupakan langkah penerapan dan praktik atas
peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individualnya. Hal ini sebagai
kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuand
an kemauan diri yang kuat.
3. Alat Pendidikan
Alat pendidikan mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan.
4. Hukuman
Seseorang yang taat pada aturan cenderung disebabkan karena dua hal,
yang pertama karena adanya kesadaran diri, kemudian yang kedua adanya
hukuman. Hukuman akan menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan yang
salah, sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan.
Lebih lanjut Tu'u (2004, hlm. 48) menambahkan bahwa masih ada faktor-
faktor lain yang berpengaruh dalam pembentukan disiplin, yaitu:
1. Teladan
Teladan adalah contoh yang baik yang seharusnya ditiru oleh orang lain,
dalam hal ini siswa lebih mudah meniru apa yang mereka lihat sebagai
teladan dari pada dengan apa yang mereka dengar, karena itu contoh dan
teladan disiplin dati atasan, kepala sekolah dan guru-guru serta penata
usaha sangat berpengaruh terhadap disiplin para siswa.
2. Lingkungan Berdisiplin
Lingkungan disiplin kuat pengaruhnya dalam pembentukan disiplin
dibandingkan dengan lingkungan yang belum menerapkan disiplin. Bila
berada di lingkungan yang berdisiplin, seseorang akan terbawa oleh
lingkungan tersebut.
3. Latihan berdisiplin
17
Disiplin dapat tercapai dan dibentuk melalui latihan dan kebiasaan, artinya
melakukan disiplin secara berulang-ulang dan membiasakannya dalam
praktik-praktik disiplin sehari-hari.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplinnya siswa dalam kegiatan belajar berasal dari dalam diri
siswanya sendiri dan dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa terbagi
menjadi faktor fisiologis dan faktor psikologis, sedangkan faktor dari luar
terbagi menjadi faktor sosial dan faktor non sosial.
2.2.3 Indikator Disiplin Belajar
Menurut Tu'u (2004, hlm. 91) mengemukakan kedisiplinan sebagai
kontribusi mengikuti dan mentaati peraturan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Ketaatan terhadap tata tertib di sekolah.
2. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah.
3. Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran.
4. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah.
Sedangkan menurut Moenir (2010, hlm. 96) mengemukakan bahwa ada
indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat disiplin
belajar siswa berdasar ketentuan disiplin waktu dan disiplin perbuatan, yaitu:
1. Disiplin waktu, yang meliputi:
a. tepat waktu dalam belajar, mencakup datang dan pulang sekolah tepat
waktu, mulai dan selesai belajar di sekolah tepat waktu, dan mulai
serta selesai belajar dirumah.
b. Tidak keluar/membolos saat pelajaran
c. Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan
2. Disiplin perbuatan, yang meliputi:
a. Patuh dan tidak menentang aturan
b. Tidak malas belajar
c. Tidak menyuruh orang lain bekerja demi dirinya
d. Tidak suka berbohong
e. Tingkah laku yang menyenangkan, mencakup tidak mencontek, tidak
berbuat keributan dan sebagainya.
18
Menurut Arikunto (2013, hlm. 137) membgai tiga macam indikator dalam
penelitiannya tentang kedisiplin, yaitu: kedisiplinan di dalam kelas,
kedisiplinan di luar kelas di lingkungan sekolah, dan perilaku kedisiplinan di
rumah.
Dari pemaparan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
kedisiplinan siswa ada beberapa indikator yang terdiri dari ketaatan siswa
dalam segala hal baik dalam waktu dan perbuatan.
2.2.4 Aspek-Aspek Disiplin Belajar
Menurut Prijodarminto (2004, hlm. 31) mengatakan bahwa disiplin
mempunyai tiga aspek, yaitu:
1. Sikap mental yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil atau
pengembangan dari latihan, pengendalian pikiran dan pengendalian
watak.
2. Pemahaman yang baik mengenai sistem aturan perilaku, norma, kriteria,
dan standar yang sedemikian rupa, sehingga pemahaman tersebut
menumbuhkan pengertian yang mendalam atau kesadaran bahwa ketaatan
akan aturan, norma, kriteriam dan standar merupakan syarat mutlak untuk
mencapai keberhasilan (sukses)
3. Sikap kelakuan secara wajar menunjukkan kesungguhan hati untuk
mentaati segala hal secara cermat dan tertib.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek
disiplin sangatlah penting ditanamkan dalam diri siswa karena apabila
mempunyai sikap disiplin yang baik maka siswa tersebut akan mudah meraih
kesuksesan.
2.2.5 Fungsi Disiplin Belajar
Tu'u (2004) mengungkapkan bahwa ada beberapa fungsi dari kedisiplinan,
yaitu:
1. Menata kehidupan bersama
Sikap disiplin masing-masing anggota masyarakat akan membuat
hubungan yang baik antara anggota masyarakat satu dengan anggota
masyarakat yang lain. Hal ini disebabkan karena masing-masing anggota
19
masyarakat bertindak dengan penuh rasa tanggung jawab, sehingga setiap
anggota dapat menata kehidupan bermasyarakat dengan baik.
2. Membangun kepribadian.
Lingkungan yang memiliki sikap disiplin yang baik sangat berpengaruh
terhadap kepribadian seseorang. Terutama bagi siswa yang sedang
membentuk kepribadiannya, maka dari itu kondisi lingkungan sekolah
dan lingkungan keluarga memiliki pengaruh yang kuat terhadap
pembentukan kepribadian siswa.
3. Melatih kepribadian
Pada lingkungan sekolah siswa biasanya meniru sikap dari guru yang
siswa segani. Siswa yang sudah terbiasa menaati peraturan yang ada
dilingkungannya, maka siswa tersebut telah melatih kepribadiannya
untuk menjadi siswa yang disiplin dan bertanggung jawab atas tugas-
tugas yang diberikan.
4. Pemaksaan
Disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk
mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu.
Pemaksaan ini berdampak positif, karena dengan dipaksanya seseorang
untuk berperilaku disiplin akan membuat orang tersebut terlatih
mengikuti aturan-aturan yang ada di lingkungannya. Bentuk pemaksaan
yang ada di sekolah yaitu siswa yang tidak mengikuti aturan yang ada di
sekolah dan bersikap tidak disiplin akan diberikan hukuman atau sanksi
sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
5. Hukuman
Hukuman ialah sanksi yang diberikan kepada siswa saat melanggar atau
tidak menaati aturan-aturan yang ada di lingkungannya. Dengan adanya
sanksi tersebut siswa akan merasa takut untuk melanggar aturan yang
ada. Hukuman yang diberikan kepada siswa yang tidak disiplin bertujuan
untuk memberikan dorongan kepada siswa agar menaati aturan-aturan
yang ada.
6. Menciptakan lingkungan kondusif
20
Lingkungan pendidikan yang kondusif adalah lingkungan yang nyaman,
tenang, dan tidak ada gangguan dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Peraturan sekolah yang diimplementasikan dengan baik
dapat memberi pengaruh bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan
pendidikan yang kondusif bagi kegiatan pembelajaran.
Penulis dapat menarik kesimpulan dari pemaparan diatas bahwa
kedisiplinan siswa memiliki banyak fungsi bagi kegiatan pembelajaran.
Apabila kedisiplinan siswa sudah mampu di implementasikan dengan secara
baik, maka kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan kondusif.
21
Dalam hal disiplin belajar siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor baik
dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Apapun faktor dan penyebab
kedisiplinan belajar pada diri siswa, tentu hal tersebut sangat berperan penting
dalam prestasi belajar siswa.
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung dan bahan masukan
untuk melakukan penelitian, suatu penelitian memelukan perbandingan dan
rujukan penelitian sebelumnya agar menghasilkan penelitian yang terarah dan
reliabel sehingga mengahasilkan penelitian yang bermakna. Adapun hasil
penelitian-penelitian sebelumnya antara lain:
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
Judul & Temuan
No Nama Persamaan Perbedaan
Metodologi Penelitian
1 Try Pengaruh Meneliti Teknik Hasil penelitian
Moehammad Disiplin variabel analisis data menunjukkan
Rizky Belajar Dan disiplin menggunakan bahwa ada
Konsep Diri
belajar dan regresi ganda pengaruh disiplin
Fakultas Terhadap
Pendidikan Prestasi prestasi belajar secara
Ekonomi dan Belajar belajar signifikan
Bisnis Kognitif Siswa terhadap prestasi
Jurusan belajar kognitif
Universitas Administrasi siswa jurusan
Pendidikan Perkantoran Administrasi
Indonesia Kelas XI di
Perkantoran di
SMK
2016 Sangkuriang 1 SMK
Kota Cimahi Sangkuriang 1
Cimahi
Metode
Kuantitatif
2 Merlii Setia Pengaruh Meneliti Analisis data Hasil penelitian
Ningsih Disiplin variabel yang menunjukkan
Belajar Dan disiplin digunakan bahwa terdapat
Fakultas Kebiasaan
belajar dan adalah analisis pengaruh positif
Pendidikan Belajar
Ekonomi dan Terhadap prestasi regresi linier disiplin belajar
Bisnis Prestasi belajar siswa multipel, uji F, terhadap prestasi
22
Belajar dan uji t belajar
Universitas Mahasiswa
Pendidikan Pada Program
Indonesia Studi
Pendidikan
2017 Akuntansi
Universitas
Pendidikan
Indonesia
Metode
kualitatif yang
bersifat
deskriptif
3 Elis Pengaruh Meneliti Teknik Hasil pengujian
Suwaningsih Disiplin variabel analisis data hipotesis variabel
Belajar, disiplin menggunakan disiplin belajar
Fakultas Motivasi
belajar dan regresi linier menunjukkan
Pendidikan Belajar dan
Ekonomi dan Lingkungan prestasi multipel bahwa terdapat
Bisnis Belajar belajar siswa pengaruh positif
Terhadap disiplin belajar
Universitas Prestasi terhadap prestasi
Pendidikan Belajar Siswa belajar akuntansi
Indonesia Pada Mata siswa
Pelajaran
2014 Akuntansi
Kelas XI SMK
Pasundan 1
Banjaran
Metode
kuantitatif
yang bersifat
deskriptif
4 Desy Pengaruh Meneliti Teknik Hasil penelitian
Sulistyanings Kedisiplinan variabel analisis data menunjukkan
ih Belajar disiplin menggunakan bahwa ada
Terhadap belajar dan regresi ganda pengaruh yang
2018
Prestasi prestasi positif antara
Belajar belajar siswa kedisiplinan
Kognitif belajar terhadap
Pendidikan prestasi belajar
Agama Islam pendidikan agama
Pada Aspek islam siswa SMP
Aqidah Dan Negeri 32
23
Fiqih Siswa Semarang
SMP Negeri
32 Semarang
Metode
Kuantitatif
5 Vicky Pengaruh Meneliti Analisis data Hasil penelitian
Zulfikar Kedisiplinan variabel penelitian ini menunjukkan
Wahab dkk. Belajar dan disiplin mengunakan bahwa
Motivasi belajar dan analisis regresi kedisiplinan
ECODUCAT Belajar prestasi linear belajar tidak
ION terhadap belajar siswa berganda berpengaruh
Economics & Prestasi signifikan
Education Belajar Siswa terhadap prestasi
Journal di SMA belajar siswa di
Muhammadiya SMA
2021 h Maumere Muhammadiyah
Maumere.
Metode
kuantitatif ex-
post facto
6 Ativa Pengaruh Meneliti Teknik Hasil penelitian
Sakhara Fitri Tingkat variabel analisis data menunjukkan
Intelegensi dan disiplin menggunakan bahwa variabel
Jurnal Online Pengaruh belajar dan regresi ganda disiplin belajar
Mahasiswa Disiplin prestasi (X) secara
FKIP Belajar belajar siswa simultan
Terhadap berpengaruh
2018 Prestasi signifikan
Belajar Siswa terhadap prestasi
Pada Mata belajar siswa (Y)
Pelajaran
Ekonomi SMA
Negeri 1 Teluk
Kuantan
Metode
Kuantitatif
yang bersifat
deskriptif
7 Zahrotu Pengaruh Meneliti Penelitian ini Penelitian ini
Chaerunisa Disiplin variabel menggunakan membuktikan
24
dan Jamil Belajar disiplin metode bahwa terdapat
Latief terhadap belajar dan penelitian pengaruh disiplin
Prestasi prestasi komperatif belajar terhadap
Jurnal Ilmu Belajar IPS di belajar prestasi belajar
Pendidikan Sekolah Dasar IPS di SDN
Cipinang Muara
2021 Metode 02 Pagi Jakarta.
Kuantitatif
yang bersifat
deskriptif
8 Riyadlotussh Pengaruh Meneliti Teknik Penelitian ini
olikhah Disiplin variabel analisis data menunjukkan
Belajar dan disiplin menggunakan bahwa
Jurnal Motivasi belajar dan regresi ganda kedisiplinan
Pendidikan Siswa prestasi belajar siswa
Islam Terhadap belajar tidak memiliki
Prestasi pengaruh dan
2021 Belajar pada signifikan
Mata Pelajaran terhadap prestasi
Pendidikan belajar
Agama Islam
di SMPN 3
Pekalongan
Metode
Kuantitatif
25
2. Penelitian yang dilakukan oleh Merlii Setia Ningsih pada tahun 2017
dengan judul Pengaruh Disiplin Belajar Dan Kebiasaan Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Pendidikan Indonesia, hasil temuan penelitian yang didapatkan
menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif disiplin belajar terhadap
prestasi belajar.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Elis Suwaningsih pada tahun 2014 dengan
judul Pengaruh Disiplin Belajar, Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI
SMK Pasundan 1 Banjaran, hasil temuan penelitian yang didapatkan
menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif disiplin belajar terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Desy Sulistyaningsih pada tahun 2018
dengan judul Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Kognitif Pendidikan Agama Islam Pada Aspek Aqidah Dan Fiqih Siswa
SMP Negeri 32 Semarang, hasil temuan penelitian yang didapatkan
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif antara kedisiplinan belajar
terhadap prestasi belajar pendidikan agama islam siswa SMP Negeri 32
Semarang.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Vicky Zulfikar Wahab dkk. Pada tahun
2021 dengan judul Pengaruh Kedisiplinan Belajar dan Motivasi Belajar
terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Muhammadiyah Maumere, hasil
temuan penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa kedisiplinan
belajar tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa di
SMA Muhammadiyah Maumere.
6. Penelitian yang dilakukan oleh Ativa Sakhara Fitri pada tahun 2018
dengan judul Pengaruh Tingkat Intelegensi dan Pengaruh Disiplin Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi SMA
Negeri 1 Teluk Kuantan, hasil temuan penelitian yang didapatkan
menunjukan bahwa variabel disiplin belajar (X) secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa (Y).
26
7. Penelitian yang dilakukan oleh Zahrotu Chaerunisa dan Jamil Latief pada
tahun 2021 dengan judul Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi
Belajar IPS di Sekolah Dasar, hasil temuan penelitian yang didapatkan
menunjukan bahwa terdapat pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi
belajar IPS di SDN Cipinang Muara 02 Pagi Jakarta.
8. Penelitian yang dilakukan oleh Riyadlotussholikhah pada tahun 2021
dengan judul Pengaruh Disiplin Belajar dan Motivasi Siswa Terhadap
Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 3
Pekalongan, hasil temuan penelitian yang didapatkan menunjukan bahwa
kedisiplinan belajar siswa tidak memiliki pengaruh dan signifikan terhadap
prestasi belajar.
27
berbeda-beda. Proses belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik itu
faktor internal (dalam diri) maupun eksternal (luar diri).
Salah satu yang mempengaruhi prestasi belajar dari segi internal adalah
disiplin belajar. Disiplin belajar disini adalah “kepatuhan sesorang dalam
mengikuti peraturan atau tata tertib dalam belajar yang didorong oleh adanya
kesadaran yang ada pada kata hatinya”. (Arikunto, 2001, hlm. 114)
Disiplin belajar merupakan suatu proses usaha mengendalikan diri dan sikap
yang dilakukan siswa dengan menerima aturan-aturan, petunjuk bertingkah laku,
larangan atau batasan yang harus dipatuhi dan keseimbangan antara kebutuhan
serta tuntutan, untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang positif
dalam belajar yang didasari oleh kehendak dirinya atau dengan dorongan dari
orang lain. Adapun indikator- indikator disiplin belajar menurut Tu'u (2004, hlm.
91) adalah sebagai berikut:
1. Ketaatan terhadap tata tertib di sekolah.
2. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah.
3. Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran.
4. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, untuk memecahkan
permasalahan tersebut maka penulis menggunakan Teori pendekatan belajar
Konstruktivisme untuk memecahkan masalah prestasi belajar siswa yang belum
optimal. Menurut Piaget dalam Suyono (2011, hlm. 107) menjelaskan bahwa teori
belajar kontruktivisme menekankan bahwa prestasi belajar sebagai tujuan dinilai
penting, tetapi proses yang melibatkan cara dan stategi dalam belajar juga dinilai
penting. Dalam proses belajar, hasil belajar, cara belajar dan strategi belajar akan
mempengaruhi perkembangan tata pikir dan skema berpikir seseorang dengan
bentukan (kontruksi) orang itu sendiri. Selain itu teori kontruktivisme ini lebih
memahami belajar sebagai kegiatan membangun atau menciptakan pengetahuan
dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai pengalamannya, karena
setiap siswa memiliki skema/pandangan tersendiri tentang apa yang diketahuinya
dari setiap kegiatan pembelajaran. Sehingga dalam teori kontruktivisme ini adalah
membangun pengetahuan sedikit demi sedikit, yang kemudian hasilnya diperluas
melalui konteks yang terbatas, karena pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-
28
fakta, konsep-konsep atau kaidah yang siap untuk diambil atau diingat, karena
manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberikan makna melalui
pengalaman nyata (Baharuddin & Esa, 2007, hlm. 115).
29
Teori Belajar Konstruktivisme Menurut Piaget
Prestasi belajar sebagai tujuan dinilai penting, tetapi proses yang melibatkan cara dan strategi dalam
belajar juga dinilai penting. Dalam proses belajar, prestasi belajar, cara dan strategi belajar akan
mempengaruhi perkembangan tata pikir dan skema berpikir seseorang dengan bentukan (kontruksi)
orang itu sendiri. (Sugiyono, 2011, hlm. 107)
Faktor Internal
a. Faktor Jasmaniah
b. Faktor Psikologis
1) Intelegensi
2) Perhatian
3) Minat
4) Bakat
5) Motif
6) Kematangan
7) Kesiapan
8) Disiplin
c. Faktor Kelelahan
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Pemikiran
30
Berdasarkan bagan kerangka pemikiran dapat dibuat model kausalitas antar
variabel penelitian sebagaimana di ilustrasikan pada gambar berikut:
X Y
Gambar 2.2 ε
Model Kausalitas Variabel Penelitian
Keterangan :
: Arah Pengaruh
Variabel (X) : Disiplin Belajar
Variabel (Y) : Prestasi Belajar Siswa
1. Prediksi hubungan timbal-balik antara satu atau lebih faktor dan masalah
yang diteliti, yang dapat diuji secara empiris.
2. Mengarahkan penelitian.
3. Menunjukkan variabel bebas dan variabel terikat.
4. Memberi petunjuk tipe data yang harus dikumpulkan dan tipe analisis
yang harus dilakukan untuk mengukur hubungan yang ada.
5. Mengidentifikasi adanya populasi dan sampel (inference base). Kalibrasi
instrumen. Untuk penerimaan dan penolakan hipotesis akan dibahas lebih
lanjut dalam bab analisis data dan statistika.
Menurut Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 21), hipotesis dibedakan menjadi
dua, yaitu:
31
Bertolak dari pendapat diatas, dan berdasarkan fokus masalah yang ditelti
maka penulis mengajukan hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh positif
antara disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran
Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan kompetensi keahlian TKRO di
SMKN 1 Losarang Indramayu.
32
BAB III
METODE DAN DESAIN PENELITIAN
33
Prestasi Belajar Siswa (Y) diambil dari nilai UAS siswa pada mata pelajaran
Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis melakukan pengamatan di lapangan
untuk mendapatkan data penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu
mengetahui Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMKN 1
Losarang Indramayu.
3.3 Desain Penelitian
3.3.1 Operasional Variabel Penelitian
Menurut Muhidin dkk. (2014, hlm. 37), operasional variabel adalah
kegiatan menjabarkan konsep variabel menjadi konsep yang lebih sederhana,
yaitu indikator. Operasional variabel menjadi rujukan dalam penyusunan
instrument penelitian, oleh karena itu operasional variabel harus disusun
dengan baik agar memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi.
Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang satu sama lain berhubungan.
Berkaitan dengan hal ini variabel-variabel tersebut juga dapat disebut sebagai
objek penelitian. Menurut Setyosari (2010, hlm. 126) mengatakan bahwa,
“variabel penelitian adalah hal-hal yang menjadi pusat kajian atau disebut juga
fokus penelitian”. Variabel penelitian terdiri dari dua jenis, yaitu variabel bebas
atau variabel penyebab (independent variable), dan variabel terikat atau
variabel tergantung (dependent variable). Menurut Tuckman dalam Setyosari
(2010, hlm. 128) menyatakan bahwa “Variabel bebas adalah variabel yang
menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara
fenomena yang diobservasi atau diamati. Sedangkan variabel terikat adalah
faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh
variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah
sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti itu.
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini meliputi dua variabel, yaitu
Disiplin Belajar sebagai variabel bebas pertama (Variabel X) dan Prestasi
Belajar Siswa sebagai variabel terikat (Variabel Y). Maka disajikan dua
operasional variabel sebagai berikut:
34
3.3.1.1 Operasional Variabel Disiplin Belajar
Menurut Maman Rachman dalam Tu'u (2004, hlm.31) disiplin belajar
adalah upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat
dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata
tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya.
Dimana menurut Tu'u (2004, hlm. 91) indikator dari disiplin belajar
antara lain yaitu: Ketaatan terhadap tata tertib sekolah, Ketaatan terhadap
kegiatan belajar disekolah, Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas
pelajaran, Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah.
Berikut adalah operasional variabel disiplin belajar siswa:
Tabel 3.4
Operasional Variabel Disiplin Belajar
Variabel
Indikator Ukuran Skala Item
Penelitian
Disiplin 1. Ketaatan a. Masuk sekolah tepat 1
Belajar terhadap tata waktu
(variabel X) tertib sekolah b. Mengikuti upacara 2
Interval
bendera
Adalah c. Berpakaian rapi 3
kepatuhan sesua tata tertib
sesorang 2. Ketaatan a. Tidak bolos saat Interval 4
dalam terhadap kegiatan
mengikuti kegiatan pembelajaran
peraturan atau belajar berlangsung
tata tertib disekolah b. Mengikuti kegiatan 5
dalam belajar belajar sampai
yang didorong selesai
oleh adanya c. Mengikuti prosedur 6
kesadaran pembelajaran
yang ada pada dengan baik
kata hatinya d. Membawa 7
(Arikunto, perlengkapan alat-
2001, hlm. alat belajar
114) e. Memperhatikan 8
penjelasan guru
dengan seksama
f. Tidak keluar saat 9
pembelajaran
berlangsung
g. Mencatat materi 10
35
h. Menanyakan materi
yang belum jelas 11
kepada guru
3. Ketaatan a. Mengerjakan tugas 12
dalam pelajaran dengan
mengerjakan baik
tugas-tugas b. Menyelesaikan 13
Interval
pelajaran tugas tepat waktu
c. Tidak mencontek 14
ketika mengerjakan
tugas
4. Ketaatan a. Mengerjakan PR 15
terhadap tepat waktu
kegiatan b. Dapat mengatur 16
belajar di waktu untuk belajar Interval
rumah c. Membaca kembali 17
catatan pelajaran
sepulang sekolah
36
oleh siswa kelas
Adalah tercermin dari
XI pada mata
kemampuan yang aspek:
pelajaran
dimiliki peserta 1. Pengamatan
pemeliharaan
didik setelah 2. Ingatan
kelistrikan
menerima 3. Pemahaman
kendaraan ringan
pengalaman 4. Penerapan
di SMKN 1
belajar. 5. Analisis
Losarang
(Syamsudin, 2005, 6. Sitesis
Indramayu
hlm. 7)
37
68 orang. Adapun rincian mengenai jumlah populasi tersebut yaitu sebagai
berikut:
Tabel 3.6
Populasi Siswa Kelas XI Mata Pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan
Kendaraan Ringan SMKN 1 Losarang Indramayu
KELAS JUMLAH SISWA
XI TKRO 1 33 orang
XI TKRO 2 35 orang
TOTAL 68 orang
38
dipublikasikan. Data ini dapat diperoleh melalui literatur, jurnal, dan
sumber-sumber lainnya yang dapat mendukung penelitian ini.
3.3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini, maka diperlukan teknik dan alat dalam
membantu mengumpulkan dan mengolah data. Seperti yang dikemukakan oleh
Noor (2011, hlm. 138) bahwa “teknik pengumpulan data merupakan cara
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah
penelitian. Sedangkan menurut Abdurahman, Muhidin, & Somantri (2011, hal.
38) bahwa “teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data”.
Dalam upaya pengumpulan data terdapat beberapa cara, menurut Noor
(2011, hlm. 138) umumnya cara mengumpulkan data dapat menggunakan
teknik: wawancara (interview), angket (questionnaire), pengamatan
(observation), studi dokumentasi dan Focus Group Discussion (FGD).
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam membahas
permasalahan untuk penelitian ini maka penulis menggunakan kuesioner
(angket). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2011, hlm. 142)
Pada penelitian ini penulis akan menggunakan bentuk kuisioner terstukur.
Abdurahman, Muhidin, & Somantri (2011, hlm. 45) mengemukakan bahwa
“Kuisioner terstruktur adalah kuisioner yang disusun dengan menyediakan
pilihan jawaban, sehingga responden hanya tinggal member tanda centang ()
pada jawaban yang dipilih”.
Skala yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini yaitu skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2018,
hlm. 93). Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat
berupa kata-kata (Sugiyono, 2018, hlm. 93)
39
3.3.5 Pengujian Instrumen Penelitian
Dalam pengumpulan data, maka dilakukan pengujian terhadap alat ukur
(instrumen) yang akan digunakan. Pengujian instrumen ini meliputi uji
validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dan uji reliabilitas ini diperlukan
sebagai upaya memaksimalkan kualitas alat ukur sehingga dengan
menggunakan instrumen yang valid dan reliabel diharapkan hasil dari
penelitian pun akan menjadi valid dan reliabel.
3.3.5.1 Uji Validitas Instrumen
Dalam suatu penelitian, untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen
maka dilakukan uji validitas. Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 25)
mengemukakan bahwa “suatu instrumen penelitian dikatakan valid jika
instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur.”
Maka uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang
dipakai benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
Adapun langkah kerja mengukur validitas instrumen penelitian menurut
Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 26) sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden
yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul, termasuk didalamnya memeriksa
kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan/pengolahan data
selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah
diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai koefisien korelasi Product Moment untuk setiap
bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.
7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2,
makan n merupakan jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas,
yaitu 90 orang sehingga diperoleh db = 90-2 = 89, dan α 5%..
40
8. Membuat kesimpulan, yaitu dengan cara membandingkan nilai r hitung dan
nilai rtabel, dengan kriteria sebagai berikut:
Jika rhitung ˃ rtabel , maka instrumen dinyatakan valid.
Jika rhitung ˂ rtabel , maka instrumen dinyatakan tidak valid.
Untuk menguji validitas tiap butir angket, maka skor-skor yang ada pada
butir yang dimaksud (X) dikorelaksikan dengan skor total (Y). Sedangkan
untuk mengetahui indeks korelasi alat pengumpul data maka menggunakan
formula tertentu, yaitu koefisien korelasi Product Moment yang dikemukakan
oleh Karl Pearson sebagai berikut:
n ∑ xy− ( ∑ x ) (∑ y )
r=
√[ n ∑ x 2−(∑ x 2 )][n ∑ Y 2−( ∑ y 2 )]
Keterangan:
Y : Skor total
41
Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (Muhidin, 2011, hlm.
31) sebagai berikut:
[ ][ ∑σ
]
2
k
r 11 = 1− 2 i
k−1 σt
(∑ X )
2
2
∑X − 2
N
σ =
N
Keterangan:
2
ót : varians total
∑X : jumlah skor
N : jumlah responden
42
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan
data selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah
diisi responden pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
7. Menghitung nilai koefisien alfa.
8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n–2.
9. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya:
a. Jika nilai r hitung > nilai r tabel , maka instrumen dinyatakan reliabel.
b. Jika nilai r hitung < nilai r tabel , maka instrumen dinyatakan tidak reliabel.
3.3.6 Pengujian Persyaratan Analisis Data
Dalam penganalisisan data, sebelum melakukan pengujian hipotesis maka
dilakukan uji persyaratan regresi diantaranya yaitu uji normalitas , homogenitas
dan linieritas.
3.3.6.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. Hal ini penting karena diketahui berkaitan dengan ketepatan
pemilihan uji statistika yang akan dipergunakan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji normalitas dengan
Liliefors Test. Kelebihan Liliefors Test adalah penggunaan/ perhitungan yang
sederhana, serta cukup kuat (power full) sekalipun dengan ukurann sampel
kecil (Muhidin, 2010, hlm. 93). Proses pengujian Liliefors Test dapat
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Susunlah data dari yang kecil ke yang besar. Setiap data ditulis sekali,
meskipun ada beberapa data.
2. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus
ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).
5. Hitunglah nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z.
43
6. Menghitung theoritical proportion.
7. Bandingkan empirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian
carilah selisih terbesar titik observasinya,
8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D ˃ D(n, α)
Dalam perhitungan uji Liliefors Test dapat menggunakan tabel distribusi
untuk membantu menguji normalitas dengan memasukan data pada kolom-
kolom yang tersedia sebagai berikut:
Tabel 3.7
Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas
X F fk Sn(X1) Z F0(X1) Sn(X1) – F0(X1) [Sn(X1-1) – F0(X1)]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Keterangan:
X 1−X́
Kolom 5 : nilai z, formula, Z=
S
Dimana : X =
∑ X1
n
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tanda
selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah F
hitung
44
0,886
Selanjutnya menghitung Ftabel pada a = 0,05 dengan cara
√n
Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria:
Dimana :
B = Nilai Barlett ¿ ¿
2
S gab = Varians gabungan ¿ S
2
=
∑ 2
db S i
gab
∑ db
Langkah- langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas
varians ini (Muhidin, 2010, hlm. 97) adalah:
45
Tabel 3.8
Model Tabel Uji Barlett
Sampel db=n-1 S12 Log S12 db.Log S12 db. S12
1
2
3
…
Σ
∑ dbS 2i
S2gab = Varians gabungan = S2gab = ∑ db
dimana:
46
3.3.6.3 Uji Linieritas
Uji persyaratan regresi yang terakhir adalah uji linieritas. Uji linieritas
dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terkait dengan variabel
bebas bersifat linier. Menurut Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 99), langkah-
langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi adalah:
1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y
2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:
Y 2
JKReg[a] = n
Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil
sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:
JKTC = JKRes –JKE
10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan
rumus:
47
JK TC
RJKTC = k 2
11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:
JK E
E = n−k
RJK
48
perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase. (Sugiyono,
2018, hlm.148)
Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan pada rumusan
masalah nomor satu dan dua yaitu mengenai gambaran tingkat disiplin belajar
dan prestasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran pemeliharaan
kelistrikan kendaraan ringan kompetensi keahlian TKRO di SMKN 1
Losarang Indramayu.
Adapun untuk ukuran pemusatan data yang peneliti gunakan dalam
penelitian ini adalah rata-rata. “Rata-rata (mean) hitung merupakan jumlah
dari seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya data. Rata-rata hanya dapat
dipergunakan bila skala pengukuran datanya minimal interval. Simbol rata-
rata adalah μ (baca myu) untuk populasi dan x (baca x - bar) untuk sampel”
(Abdurahman, Muhidin, & Somantri, 2011, hlm. 95).
Sebelum kita menentukan rata-rata, langkah pertama yang harus kita
terntukan adalah apakah data yang kita kumpulan itu sudah dikelompokkan
atau belum. Pentingnya data sudah dikelompokkan atau belum adalah untuk
menentukan rumus yang akan digunakan.
Rumus rata-rata untuk data kuantitiatif yang belum dikelompokkan atau
tanpa pengelompokan, dimanan datanya X1, X2, X3 … Xn dengan data n buah,
adalah:
i=n
x + x + x …+ x n ∑
x1
x= 1 2 3 = i=1
n n
Sementara rumus rata-rata untuk data kuantitatif yang sudah
dikelompokkan, dihitung dengan rumus:
x=
∑ f i xi
∑ fi
Dimana:
x 1 = Titik tengah masing-masing kelas
f 1 = Frekuensi masing-masing kelas
Untuk mempermudah dalam mendekripsikan variabel penelitian
digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh
49
dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama
sampai interval kelima digunakan rumus sebagai berikut:
Rentang = skor maksimal-skor minimal
Lebar interval = rentang/banyaknya interval
3.3.7.2 Teknik Analisis Data Inferensial
Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel yang hasilnya berlaku untuk populasi. (Sugiyono,
2018, hlm.148)
Teknik analisis data inferensial terdiri dari 4 langkah, pertama
merumuskan hipotesis statistik, menghitung regresi, koefisien korelasi dan
koefisien determinasi. Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang
digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang
digunakan untuk data nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan
analisis parametris karena menggunakan data interval. Ciri analisis data
interval adalah menggunakan rumus statistik tertentu (seperti uji t dan lain
sebagainya).
Analisis data ini digunakan untuk menjawab pertanyaan rumusan masalah
nomor 3. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap
prestasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan
kendaraan ringan kompetensi keahlian TKRO di SMKN 1 Losarang
Indramayu.
3.3.8 Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara yang masih harus
diuji kebenarannya. (Abdurahman, Muhidin, & Somantri, 2011, hlm. 149). Uji
hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang
cukup jelas antara variabel independen dan variabel dependen. Hasil dari
pengujian hipotesis ini akan memunculkan suatu keputusan menerima ataupun
menolak hipotesis.
Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan
statistik parametris antara lain dengan menggunakan t-test.
50
3.3.8.1 Uji t
Uji hipotesis secara parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh dari
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan uji t.
Berikut ini adalah langkah-langkah dengan menggunakan uji t:
1) Merumuskan hipotesis, Uji Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif
(Ha):
H0 : β1 = 0 : Tidak ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan
kendaraan ringan di SMKN 1 Losarang Indramayu.
H1 : β1 ≠ 0 : Ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan
kendaraan ringan di SMKN 1 Losarang Indramayu.
2) Menentukkan uji statistika yang sesuai, yaitu:
t=r
√ n−k −1
1−r 2
3) Menentukan taraf nyata, taraf nyata yang digunakan adalah α = 0,05 Nilai
Thitung dibandingkan Ttabel dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak, H1 diterima.
Jika Thitung < Ttabel, maka H0 diterima, H1 ditolak.
Terdapat langkah dalam pengujian hipotesis untuk penelitian populasi
menurut Abdurahman, Muhidin, & Somantri (2011, hlm. 175) yaitu sebagai
berikut.
1. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis
penelitian yang diajukan.
2. Menemukan taraf kebermaknaan atau nyata α (level of significance α ).
3. Menghitung nilai koefisien tertentu, sesuai dengan teknik analisis data
yang digunakan.
4. Tentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.
5. Perhatikan apakah nilai hitung koefisien jatuh di daerah penerimaan atau
daerah penolakan?
6. Berikan kesimpulan.
51
3.3.8.2 Analisis Regresi Sederhana
“Analisis regresi sederhana dipergunakan untuk menelaah hubungan
antara dua variabel” (Abdurahman,Muhidin, & Somantri, 2011, hlm. 214).
Analisis regresi sederhana ini untuk menelaah hubungan antara dua variabel
yaitu pengaruh disiplin belajar (X) terhadap prestasi belajar siswa (Y).
Menurut Abdurahman (2011, hlm. 214) model persamaan regresi sederhana
ini adalah:
⏞y =α +bx
Keterangan:
α=
∑ Y −b ∑ X =Y −b X
N
N . ( ∑ XY )−∑ X ∑ Y
b= 2
N . ∑ X −( ∑ X )
2
Keterangan:
X i = rata – rata skor Variabel X
Y i = rata – rata skor Variabel Y
Langkah – langkah yang bisa dilakukan yaitu sebagai berikut
(Abdurahman,Muhidin, & Somantri, 2011, hlm. 216-219):
1) Tempatkan skor hasil tabulasi dalam sebuah tabel pembantu, untuk
memudahkan proses perhitungan.
52
Tabel 3.9
Tabel Pembantu Regresi Sederhana
2 2
No. Resp. Xi Yi Xi Yi Xi.Yi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
2
3
Jumlah ∑ Xi ∑Yi ∑ X i2 ∑ Y i2 ∑ Xi. Y i
Rata - rata Xi Yi
Keterangan:
Kolom 1 : Diisi nomor, sesuai dengan banyaknya responden
Kolom 2 : Diisi skor Variabel X yang diperoleh masing – masing
responden.
Kolom 3 : Diisi skor Variabel Y yang diperoleh masing – masing
responden.
Kolom 4 : Diisi kuadrat skor Variabel X.
Kolom 5 : Diisi kuadrat skor Variabel Y.
Kolom 6 : Diisi hasil perkalian skor Variabel X dengan skor
Variabel Y.
2) Menghitung rata – rata skor Variabel X dan rata – rata skor Variabel Y.
X=
∑ Xi Y=
∑Yi
n n
4) Menghitung nilai b.
a=Y −b X
⏞y =α +bx
6) Membuat interpretasi.
53
3.3.8.3 Koefisioen Korelasi
Untuk mengetahui hubungan variabel X dan Y, dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus koefisien korelasi pearson product moment. Adapun
rumus koefisien korelasi adalah sebagai berikut.
n ∑ xy−( ∑ x )( ∑ y )
rxy=
√[ n ∑ x −(∑ x )][ n ∑ y −(∑ y )]
2 2 2
54
DAFTAR PUSTAKA
55
Neti Budiawati, L. (2010). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung:
Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi.
Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan. Jakarta:
Kencana.
Nur, B. &. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogjakarta: Ar-ruz Media.
Prijodarminto. (2004). Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Abadi.
Purwanto, N. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Roesminingsih, D. R. (2014). Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Motivasi
Kerja Guru Terhadap Prestasi Belajr Siswa dalam Ujian Nasional (UN) di
SMA NEGERI se Kota Mojokerto. Jurnal Inspirasi Manajemen
Pendidikan, Vol. 3 No. 3, 81-88.
Setyosari, P. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan pengembangan. Jakarta:
Kencana.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Pustaka Indonesia.
Somanti, A., & Muhidin, S. A. (2006). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian.
Bandung: Pustaka Setia.
Sudjana, N. (2014). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV.
Alfabeta.
Sulistiono, D. (2007). Pengaruh kegiatan belajar mengajar terhadap prestasi
belajar diklat motor bensin pada siswa kelas XI SMK negeri tulis
kabbupaten batang. Universitas Negeri Semarang: Skripsi.
Sumantri, B. (2010). Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas XI SMK PGRI 4 Ngawi Tahun Pelajaran 2009/2010. Media
Prestasi Vol. VI No. 3, 123.
Suryabrata. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rajawali Press.
Suyono, H. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syah, M. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Grafindo Persada.
56
Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Syamsudin, A. M. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Syarif, I. (2012). Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Motivasi dan
Prestasi Belajar Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 2,
4.
Thalib, E. N. (2013). Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan Kecerdasan
Emosional. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Vol. XIII No. 2, 4.
Tu'u. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi SIswa. Jakarta: Rineka
Cipta.
Unaradjan. (2003). Manajemen Disiplin. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Usman, M. U. (2011). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosada.
Vicky Zulfikar Wahab, N. H. (2021). Pengaruh Kedisiplinan Belajar dan Motivasi
Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Muhammadiyah
Maumere. ECODUCATION, Vol. 3, No. 1, 63-72.
Wasis. (2006). Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC.
Wina, S. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung: Prenada media Group.
57
LAMPIRAN
58
LAMPIRAN 1. KISI-KISI
INSTRUMEN PENELITIAN
59
PENGARUH DISIPIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN
KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN KOMPETENSI KEAHLIAN
TKRO DI SMKN 1 LOSARANG INDRAMAYU
Sumber No.
Variabel Indikator Pernyataan
Data Item
Disiplin 1. Ketaatan Responden 1. Ketaatan terhadap tata
Belajar terhadap tata siswa tertib di sekolah
(X) tertib di kelas XI a. Upaya untuk memasuki 1
sekolah. TKRO sekolah tepat waktu
2. Ketaatan SMKN 1 sesuai tata tertib
terhadap Losarang b. Ketaatan dalam 2
kegiatan Indramayu mengikuti upacara
belajar di bendera setiap hari senin
sekolah. c. Upaya untuk memakai 3
3. Ketaatan seragam dan atribut
dalam sekolah sesuai tata tertib
mengerjakan 2. Ketaatan terhadap kegiatan
tugas-tugas belajar di sekolah
pelajaran. a. Tidak pernah bolos pada
4. Ketaatan saat mata pelajaran 4
terhadap pemeliharaan kelistrikan
kegiatan kendaraan ringan
belajar di b. Mengikuti semua
rumah. kegiatan belajar mata 5
pelajaran pemeliharaan
kelistrikan kendaraan
ringan sampai selesai
c. Mengikuti semua
prosedur pembelajaran 6
mata pelajaran
pemeliharaan kelistrikan
kendaraan ringan baik
d. Membawa perlengkapan
alat-alat belajar (seperti 7
buku catatan, buku
paket/modul, alat tulis)
saat mata pelajaran
pemeliharaan kelistrikan
kendaraan ringan
e. Upaya untuk
memperhatikan 8
penjelasan guru dengan
seksama
f. Tidak keluar kelas pada
60
9
saat mata pelajaran
pemeliharaan kelistrikan
kendaraan ringan sedang
berlangsung
g. Mencatat materi ketika
10
guru sedang
menjelaskan
h. Upaya untuk
11
menanyakan materi
yang disampaikan ketika
saya tidak
memahaminya
3. Ketaatan dalam
mengerjakan tugas-tugas
pelajaran
a. Mengerjakan dengan 12
baik tugas mata
pelajaran pemeliharaan
kelistrikan kendaraan
ringan yang diberikan
oleh guru
b. Menyelesaikan tugas 13
tepat waktu sesuai
dengan waktu yang
ditentukan oleh guru
c. Tidak mencontek pada 14
saat mengerjakan tugas
yang diberikan oleh
guru
4. Ketaatan terhadap kegiatan
belajar di rumah
a. Ketepatan dalam 15
mengerjakan tugas PR
sesuai dengan waktu
yang ditentukan oleh
guru
b. Dapat mengatur waktu 16
belajar ketika sedang di
rumah
c. Sepulang sekolah, saya 17
membaca kembali
materi pemeliharaan
kelistrikan kendaraan
ringan yang telah
dipelajari di sekolah
61
LAMPIRAN 2. ANGKET
PENELITIAN
62
ANGKET PENELITIAN
Kepada Yth
Siswa/Siswi
Di Tempat
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan segala kerendahan hati, saya mohon adik-adik berkenan untuk mengisi tes
ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Adapun data ini saya perlukan untuk
menyelesaikan tugas skripsi.
Atas segala bantuan dan partisipasin adik-adik, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Hormat Saya
Ardi Wiranata
A. Identitas Responden
1. Nama Lengkap : ……………………………………………….
2. Kelas : ……………………………………………….
3. Jenis Kelamin : ……………………………………………….
4. Hari, tanggal : ……………………………………………….
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Kuesioner ini tediri dari pernyataan dengan 5 alternatif jawaban
2. Jawaban diisi dengan cara memberi tanda centang () pada kolom:
SangatSetuju (5)
Setuju (4)
Kurang Setuju (3)
Tidak Setuju (2)
Sangat Tidak Setuju (1)
3. Apabila adik-adik merasa jawaban yang telah dipilih kurang tepat, maka
dapat diperbaiki dengan memberi tanda sama dengan () pada jawaban
63
yang dirasa kurang tepat tersebut, kemudian berilah tanda () pada
jawaban yang tepat.
Contoh:
5 4 3 2 1
64
DISIPLIN BELAJAR (X)
65
Sanga 5 4 3 2 1 Sangat
Ketepatan dalam mengerjakan tugas PR sesuai
15 t Tidak
dengan waktu yang ditentukan oleh guru
Setuju Setuju
16 Sanga 5 4 3 2 1 Sangat
Dapat mengatur waktu belajar ketika sedang di
t Tidak
rumah
Setuju Setuju
17 Sanga 5 4 3 2 1 Sangat
Sepulang sekolah, saya membaca kembali
t Tidak
materi pemeliharaan kelistrikan kendaraan
Setuju Setuju
66