Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN

“PENGUKURAN TOPOGRAFI METODE POLYGON


TERTUTUP AREA SMKN 3 MANDAU”

Disusun Oleh:
MUHAMAD NANANG
NISN 0053809538

BIDANG KEAHLIAN ENERGI DAN PERTAMBANGAN


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GEOSPASIAL
KONSENTRASI KEAHLIAN TEKNIK GEOMATIKA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 MANDAU
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI RIAU
TA. 2023/2024

i
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Uji Kompetensi Keahlian dangan judul
“Pengukuran Topografi Metode Polygon Tertutup Area Smkn 3 Mandau”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Uji Kompetensi
Keahlian ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini saya menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Agus Subagiyo, S.T.,M.Si., selaku Kepala SMKN 3 Mandau.
2. Ibu Devi Putri Agustina, S.T., selaku Kepala Konsentrasi Keahlian Teknik
Geomatika sekaligus Guru penguji internal.
3. Bapak Tata Bahtera Negara, S.T., M.Eng., selaku penguji pertama eksternal.
4. Bapak M. Ilham Malik, S.T., selaku penguji kedua eksternal.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran untuk membangun para pembaca.
Harapan dari saya, semoga Laporan ini memuat pengalaman dan pengetahuan
yang didapatkan selama melaksanakan Uji Kompetensi Keahlian.

Bathin Solapan, 22 Februari 2024


Penulis

Muhamad Nanang
NISN.0053809538

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1...... Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2...... Tujuan............................................................................................................... 3
BAB II DASAR TEORI..............................................................................................4
2.1 Pengertian Pengertian Pengukuran Topografi.................................................. 4
2.2 Metode Pengukuran.......................................................................................... 4
2.3 Pengertian Kontur............................................................................................. 6
2.4 Pengertian AutoCAD......................................................................................... 6
2.5 Materi K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)...................................................... 7
2.5.1 Perlengkapan K3 (Safety).........................................................................9
2.4 Perlengkapan Alat Pengukuran....................................................................... 10
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................... 12
3.1 Waktu dan Tempat.......................................................................................... 12
3.2 Alat dan Bahan................................................................................................12
3.3 Langkah-Langkah Pengukuran....................................................................... 13
3.4 Sketsa Lapangan.............................................................................................18
3.5 Data Lapangan................................................................................................ 19
BAB IV PENUTUP................................................................................................... 35
4.1...... Kesimpulan..................................................................................................... 35
4.2...... Saran................................................................................................................35

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Polygon Tertutup.............................................................................. 5


Gambar 2.2 Polar..................................................................................................5
Gambar 2.3 Kontur...............................................................................................6
Gambar 2.4 Autocad.............................................................................................6
Gambar3.1 Lokasi Pengerjaan.............................................................................12
Gambar 3.2 Persiapan alat dan peminjaman alat.................................................13
Gambar3.3 Observasi lapangan...........................................................................14
Gambar 3.4 Pendirian statif.................................................................................14
Gambar 3.5 Penyentringan Alat.......................................................................... 15
Gambar3.6 Mengarahkan Alat ke utara...............................................................15
Gambar3.7 Mendirikan Rambu Ukur..................................................................16
Gambar 3.8 Mencari Sudut Azimut.....................................................................16
Gambar 3.9 Pengolahan Data.............................................................................. 17

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perlegkapan K3 .................................................................................. 9


Tabel 2.2 Perlengkapan Alat Pengukuran......................................................... 10
Tabel 3.1 Persiapan Personil............................................................................. 13

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP) yang telah dirubah sebelumnya dari peraturan
pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang system
pendidikan diseluruh wilayah hokum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Uji Kompetensi Keahlian (UKK) merupakan bagian dari ujian Nasional yang
wajib dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bertujuan
untuk mengukur/menilai pencapaian peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) yang telah menyelesaikan proses kegiatan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi keahlian yang ditempuh. Memberikan fasilitas kepada para peserta
didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang akan menyelesaikan pendidikan
serta memberikan fasilitas kerjasama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan
dunia usaha/dunia industry (DU/DI) dalam rangka memenuhi kebutuhan yang
diharapkan oleh dunia usaha/dunia industry (DU/DI) dan mengoptimalkan
sertifikasi kompetensi yang orientasinya pada capaian kompetensi lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) yang sesuai dengan kerangka kualifikasi Nasional
Indonesia.
UJI Kompetensi Keahlian (UKK) bukan sekadar evaluasi akhir semester,
namun ini menjadi kunci kelulusan siswa dari SMK. Sebab, hasil UJI Kompetensi
Keahlian (UKK) menjadi indikator utama pencapaian standar kompetensi yang
diakui secara nasional. Maka kelulusan dari program keahlian tertentu akan
bergantung pada keberhasilan siswa dalam melewati ujian ini. Oleh karena itu,
siswa diarahkan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Ini bertujuan agar
siswa mampu meraih prestasi terbaiknya sehingga terciptanya kualitas pendidikan
yang baik.

1
Keunikan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) terletak pada kemampuannya
untuk menyesuaikan dengan berbagai bidang kejuruan. Mulai dari teknologi
informasi hingga jasa konstruksi, jadi setiap program keahlian memiliki ujian
yang dirancang khusus untuk mencerminkan tuntutan industri yang bersangkutan.
Hal ini memastikan bahwa setiap siswa dapat menghadapi tantangan ujian yang
relevan dengan profesi yang akan dijalani.
Uji Kompetensi Keahlian (UKK) merupakan inovasi sistem evaluasi
pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dirancang dengan tujuan
khusus. Yakni, memajukan kualitas pendidikan kejuruan di Indonesia. Uji
Kompetensi Keahlian (UKK) menciptakan standar kompetensi nasional yang
konsisten dan diakui secara luas. Dengan demikian, setiap lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) yang sukses dalam Uji Kompetensi Keahlian (UKK)
memiliki jaminan bahwa mereka telah mencapai tingkat kompetensi yang diakui
oleh pemerintah dan industri. Oleh sebab itu, membantu menciptakan basis yang
solid untuk sistem pendidikan kejuruan dan memberikan landasan yang seragam
bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Berdasarkan tujuan tersebut maka pihak pemerintah berharap lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) tidak sekedar lulus dan memperoleh ijazah, namun
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berharap supaya
instansi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga dapat bekerjasama dengan
dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Uji Kompetensi Keahlian (UKK) memiliki dampak yang signifikan pada
dunia industri. Hal ini dikarenakan dapat membentuk jembatan yang kuat antara
pendidikan kejuruan dan kebutuhan riil pasar kerja. Industri membutuhkan tenaga
kerja berkualitas yang mampu beradaptasi dengan cepat dan efektif di lingkungan
kerja. Maka adanya Uji Kompetensi Keahlian (UKK) berperan sebagai jaminan
bahwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah mencapai standar
kompetensi tertentu yang diakui oleh industri. Dengan demikian, industri dapat
mengandalkan kualitas tenaga kerja yang dihasilkan oleh Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)sebagai investasi jangka panjang dalam produktivitas dan inovasi.
1.2 Tujuan

2
Adapun beberapa tujuan dilaksanakannya Uji Kompetensi Keahlian (UKK)
yaitu:
1. Mengukur pencapaian kompetensi siswa SMK yang akan menyelesaikan
pendidikannya.
2. Memfasilitasi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang akan
menyelesaikan pendidikannya untuk mendapatkan sertifikat kompetensi.
3. Mengoptimalkan pelaksanaan sertifikasi kompetensi yang berorientasi pada
permintaan industri terhadap tenaga kerja kompeten yang memiliki sertifikat
kompetensi.
4. Memfasilitasi kerja sama dengan dunia usaha/industri dalam rangka
memenuhi kebutuhan tenaga kerja kompeten bersertifikat kompetensi.
5. Tujuan melakukan pengukuran Topografi Metode Polygon Tertutup yaitu
agar mengetahui luas suatu area atau wilayah.

3
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Pengukuran Topografi


Survey Topografi adalah survey yang bertujuan untuk mencari informasi
permukaan tanah. Informasi tersebut dapat berupa tinggi rendah hingga keadaan
fisik dan posisi suatu benda, baik yang berupa alamiah maupun buatan manusia,
di permukaan lahan yang akan dipetakan.
Pemetaan Topografi memiliki banyak sekali manfaat, khususnya bagi
pembuatan bangunan, jalan, landasan dan sebagainya membutuhkan pengukuran
yang presisi. Perbedaan ketinggian tanah dalam selisih sentimeter memiliki
pengaruh besar dalam pembangunan. Tidak jarang kontraktor melakukan proses
pemetaan supaya pembangunan berjalan lancar. Proses ini tidak lepas dari
pemetaan area kontur akan diketahui secara pasti dan bisa diturunkan menjadi
informasi yang lainnya seperti volume yang dibutuhkan untuk meratakan lahan
dan sebagainya.

2.2 Metode Pengukuran


Pelaksaan pengukuran ini menggunakan Metode Polygon adalah metode untuk
menentukan posisi horizontal dari titik-titik di lapangan yang berupa segi banyak
dengan melakukan pengukuran sudut dan jarak. tujuannya adalah untuk
mendapatkan data-data lapangan berupa koordinat horizontal (x,y).
Poligon tertutup adalah kerangka dasar pengukuran yang membentuk poligon
segi banyak yang menutup. Yang dimaksud menutup adalah apabila mulai dari
titik 1 kemudian ke titik 2 dan seterusnya akan kembali ke titik 1 lagi. Sehingga
akan membentuk segi banyak. Fungsi dari kembali ke titik awal adalah digunakan
untuk mengkoreksi besaran sudut pada tiap segi banyak tersebut.

4
Gambar 2.1 Polygon Tertutup

Metode Polar Adalah metode yang sering digunakan untuk pengukuran bidang
tanah yang cukup luas dan tidak beraturan bentuknya. Metode ini digunakan
untuk mengambil detail ataupun situasi sekitar pengukuran misalnya, kolam,
pohon, bangunan dan lain-lain.

Gambar 2.2 Polar

5
2.3 Pengertian Kontur
Garis kontur merupakan garis yang menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian yang sama pada peta. Penghubungan titik-titik ini
selanjutnya menjadi garis yang saling melingkari satu sama lain, tidak pernah
putus dan tidak berpotongan.

Gambar 2.3 Kontur

2.4 Pengertian Autocad


AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2
dimensi dan 3 dimensi yang paling populer dan banyak digunakan di dunia.
Pelatihan AutoCAD 2D & 3D ini merupakan program desain berbasis teknik yang
dapat digunakan dalam perencanaan pembangunan gedung dan tata kota.

Gambar 2.4 Autocad

6
2.5 Materi K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, biasa disingkat K3, adalah suatu upaya guna
mengembangkan kerja sama, saling pengertian, dan partisipasi efektif dari
pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama di bidang kesehatan dan keselamatan
kerja dalam rangka melancarkan usaha produksi. Melalui pelaksanaan K3
lingkungan kerja ini diharapkan tercipta tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas
dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Jadi, pelaksanaan K3 lingkungan kerja
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi Kesehatan yang bertujuan agar
masyarakat pekerja memperoleh derajat Kesehatan setinggi-tingginya, baik
jasmani ,rohani maupun social, dengan usaha pencegahan dan pengobatan
terhadap penyakit atau gangguan Kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan
lingkungan kerja maupun penyakit umum. Berikut K3 dalam pengukuran sebagai
berikut:
1. Peralatan Utama Ukur Tanah (Theodolite, Waterpass, Electronic Total
Station dan Penerima GPS) selalu disimpan dan dibawa dalam wadahkotak
alat tertutup.
2. Selalu diperhatikan tata cara penggunaan sesuai prosedur penggunaan alat
yang bersangkutan.
3. Setiap kali alat dipindahkan dari satu titik pengukuran ke titik lain, peralatan
harusdimasukkan ke dalam wadahnya.
4. Alat khusus yang bergerak melalui udara tubuh seperti sungai, danau atau laut.
Alat harus tetap dalam wadahnya serta wadah tersebut dibungkus dengan
plastik yangkedap udara.
5. Dalam kondisi terik matahari, peralatan harus dilindungi dengan payung
kecualipada peralatan penerima GPS.
6. Saat turun hujan, peralatan segera dilindungi dan dimasukkan ke dalam
wadahnya.
7. Selama berada di lapangan, peralatan harus selalu dijaga dan dilindungi.

7
8. Tidak diperbolehkan membawa Jalon dan rambu ukur dengandiseret
9. Meteran harus digulung kembali setiap tahapan pengukuran selesai.
10. Peralatan selalu digunakan dengan benar dan sesuai fungsinya.
11. Apabila peralatan kotor atau basah, segera dibersihkan agar terhindar dari
karatdan kerusakan lainnya.
Adapun pengertiannya dibagi menjadi 2 pengertian yaitu secara filosofis dan
secara keilmuan:
1. Secara Filosofis
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya, terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan
makmur.
2. Secara Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Berdasarkan Pengertian K3 di atas, kita dapat menarik kesimpulan mengenal
peran K3 lingkungan kerja. Peran K3 ini antara lain sebagai berikut :
1. Setiap Tenaga Kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi
serta produktivitas nasional.
2. Setiap orang yang berbeda di tempat kerja perlu terjamin keselamatannya.
3. Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan
efisien.
4. Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan penyakit
akibat hubungan kerja karena sebelumnya sudah ada tindakan antisipasi dari
perusahaan.

K3 ini dibuat tentu mempunyai tujuan dibuatnya K3, secara tersirat tertera dalam
undang – undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja tepatnya. Dalam
pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat
kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat

8
mengurangi dan/atau bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat
meningkatkan sistem dan produktivitas kerja.

2.3.1 Perlengkapan K3 (Safety)


Tabel 2.1 Perlengkapan K3

NO Jenis Peralatan Gambar Fungsi


1.

Digunakan untuk
Wearpack
melindungi tubuh.

2.

Sarung tangan Untuk melindungi tangan.

3.

Sepatu safety Untuk melindungi kaki.

4.

Helm safety Untuk melindungi kepala.

9
2.4 Perlengkapan Alat Pengukuran
Tabel 2.2 Perlengkapan Alat Pengukuran

NO Jenis Peralatan Gambar Fungsi

Dapat digunakan untuk


1. Theodolite mengukur jarak antara dua
titik di lokasi kerja.

Untuk
2. Statif mendirikan/menompang alat
Total Station.

3. Patok Sebagai titik kontrol utama


dalam pengukuran.

4. Payung Berfungsi untuk melindungi


alat dari hujan dan panas

Meteran Digunakan untuk megukur


5. tinggi alat dan stic pole.

10
Global
Positioning
System Garmin
6. Hand Hold Digunakan untuk mengambil
titik koordinat awal.

Menghitung data hasil


7. Kalkulator pengukuran.

Yalon Membantu menegakkan


8. payung.

11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Waktu dan Tempat


Lokasi penelitian yang saya lakukan ada di area SMKN 3 Mandau, pada
tanggal 12 Februari 2024 tepatnya dijalan Simpang Puncak km.18

Gambar 3.1 Lokasi Pengerjaan

3.2 Alat dan Bahan


Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) harus memperhatikan
persiapan alat dan bahan sebelum melakukan pengukuran. Adapun beberapa alat
yang diperlukan saat pengukuran yaitu:

1. Theodolite
2. Patok
3. Statif
4. Payung
5. Global Positioning System Garmin Hand Hold
6. Meteran
7. Kalkulator
8. Rambu Ukur

12
Persiapan bahan sebagai berikut:
1. Tabel formulir data
2. Peralatan tulis
3. Data board

3.2.1 Persiapan Personil

Tabel 3.1 Persiapan Personil

No Nama Penugasan
1. Muhammad Nanang Surveyor
2. Yuda Hartawan Asisten Surveyor
3. Alicia Safitri Saragih Sketsa Lapangan
4. Nurdini Notulen dan perhitungan
5. Sunday Oktaviana Helper

3.3 Langkah-Langkah Pengukuran


1. Persiapan alat dan bahan, lalu lakukan peminjaman alat.

Gambar3.2 Persiapan alat dan peminjaman alat

13
2. Lakukan pengamatan di area SMKN 3 MANDAU. Setelah itu pasang patok
di setiap titik yang sudah di tentukan.

Gambar3.3 Observasi lapangan

3. Dirikan statif di P1, setelah sudah berdiri sejajar letakkan Theodolite di


piringan statif.

Gambar3.4 Pendirian statif

14
4. Kemudian sentring Theodolite mulai dari lensa center point, gelembung nivo
kotak, dan nivo tabung hingga rata.

Gambar3.5 Penyentringan Alat

5. Setelah sudah sentring arahkan Theodolite ke Utara dengan menggunakan


kompas atau GPS (Global Positioning System).

Gambar3.6 Mengarahkan Alat ke utara

15
6. Dirikan rambu ukur di P2
Dirikan rambu ukur untuk pembacaan benang atas,tengah dan bawah.

Gambar3.7 Mendirikan Rambu Ukur

7. Kemudian putar Theodolite searah jarum jam dari Utara ke P2 untuk


mengambil sudut azimuth arahkan Theodolite ke paku patok untuk
mengambil sudut.

Gambar 3.8 Mencari Sudut Azimut

8. Setelah sudah tembak P2 dapat sudut azimuth kemudian tembak belakang ke


arahkan kembali ke P6 untuk Back Sight, baca bacaan benang (BA, BT, BB),
sudut vertikal.
9. Lalu arahkan lagi searah jarum jam dari patok P6 ke P2 untuk mendapatkan
sudut luar. Ambil sudut horizontal ke arah paku patok, lalu dirikan rambu

16
ukur di belakang patok dengan sejajar baca bacaan benang setelah sudah
selesai baca sudut vertikal.
10. Kemudian ambil polar pada setiap titik polygon agar mengetahui detail atau
situasi area pengukuran.
11. Setelah sudah selesai semua, pindah alat dan lakukan pengukuran sama
dengan sebelumnya sampai titik P6
12. Setelah semua data di dapatkan, kemudian lakukan pengolahan data dengan
Ms.Excel.

Gambar 3.9 Pengolahan Data

17
3.4 Sketsa Lapangan

18
3.5 Data Lapangan

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengukuran yang telah di laksanakan, dijelaskan bahwa dapat di
simpulkan:

1. Data yang diperoleh berjumlah 49 Sudut


2. Luas lahan 4539.357 M

3. Alat yang digunakan Theodolite Nikon 01


4. Menghasilkan Peta Kontur.

4.2 Saran

Pada pengukuran tersebut, diperlukan keseriusan dan kerjasama yang baik


dalam tim. Karena jika tidak ada keseriusan dan kerja sama yang baik terhadap
tim tersebut akan timbul konflik dan masalah-masalah lainnya. Adapun beberapa
saran saat melakukan pengukuran sebagai berikut:
1. Sebelum melakukan pengukuran, pastikan batrai terisi penuh, sehingga dapat
melakukan pengukuran seharian.
2. Gunakan perlengkapan keamanan saat melakukan pengukuran (safety survey)
agar tidak terjadi hal-hal yang di inginkan.
3. Saat dilapangan jangan lupa untuk membuat sketsa lokasi survey.

35
DAFTAR PUSTAKA

Prasidya, A. S. J, & Rizcanofana, R. 2019, Pemetaan Topografi Area SMKN 3


Mandau Jalan Puncak Km19 Plta Musi, Menggunakan Theodolite
Berbasis Reflektor. Seminar Nasional Geomatika, 3(0), 1019-1028.

Rassarandi, F. D. (2016). Pemetaan Situasi Dengan Metode Koordinat Kutub Di


Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Jurnal
Integrasi, 8(1), 50– 55

36
LAMPIRAN DATA HASIL PENGUKURAN

37

Anda mungkin juga menyukai