PROPOSAL PENELITIAN
l l
l
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti
Seminar Proposal Penelitian
l
Oleh
RINA RAHMAWATI
NPM: 202153008
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini, penulis
panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan hidayah, rahmat serta
karunia-Nya. Sampai akhir zaman, semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, para keluarga, para sahabat, para tabi'in tabi'at, dan
umatnya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak serta anugerah yang diberikan oleh
Allah swt, penulis diberi kemudahan dalam menyelesaikan proposal penelitian
yang judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kumon Berbantuan Prezi Viewer
terhadap Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Peserta Didik pada
Materi Teori Kinetik Gas.”
Syarat untuk mengikuti Seminar Proposal Penelitian ini adalah dengan
penyusunan proposal penelitian ini. Dalam proposal penelitian ini memuat bagian
pendahuluan, tinjauan teoritis, hipotesis penelitan dan prosedur penelitian. Dalam
penyusunan proposal penelitian ini penulis menemukan beberapa kendala, namun
akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan baik berkat
dukungan moril dan materil yang diberikan dari berbagai pihak.
Penulis sadar bahwa dalam proses penyusunan proposal penelitian ini jauh
dari kata sempurna. Penulis juga berharap nantinya proposal penelitian ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Maka dari itu, penulis
mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari semua pihak untuk
menyempurnakan proposal ini.
Rina Rahmawati
NPM. 202153008
i
DAFTAR ISI
l l
ii
8.8 Langkah-langkah Penelitian ....................................................................31
8.9 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................32
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................34
L
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Sintaks Model Pemebelajaran Kumon dan Keterkaitannya dengan
Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar ..............................................................8
Tabel 2 Desain Penelitian ......................................................................................23
Tabel 3 Populasi Penelitian ....................................................................................24
Tabel 4 Instrumen Tes Pemahaman Konsep .........................................................25
Tabel 5 Instrumen Angket Motivasi Belajar ..........................................................26
Tabel 6 Interpretasi Uji Reliabilitas .......................................................................28
Tabel 7 Kriteria N-Gain .........................................................................................31
Tabel 8 Matriks Kegiatan Penelitian ......................................................................32
iv
DAFTAR GAMBAR
l
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Wawancara Guru Fisika .......................................................37
Lampiran 2. Lembar Wawancara Peserta Didik ....................................................38
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen .........39
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ...............46
Lampiran 5. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas Eksperimen ..................52
Lampiran 6. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas Kontrol ........................62
Lampiran 7. Instrumen Soal Tes Hasil Belajar ......................................................71
Lampiran 8. Instrumen Motivasi Belajar ...............................................................72
vi
JUDUL
1. Latar Belakang
1
menganggap fisika itu sulit bahkan kurang di minati oleh peserta didik. Oleh sebab
itu, diperlukan motivasi belajar yang tinggi serta suasana menyenangkan dalam
kelas ketika sedang berlangsung pembelajaran supaya peserta didik dapat lebih
memahami serta tidak menganggap bahwa fisika itu sulit untuk dipelajari. Model
pembelajaran juga menjadi komponen penting dalam pelaksanaan pembelajaran
fisika di sekolah.
Pada guru fisika serta peserta didik kelas XI MIPA telah dilakukan
wawancara sebagai studi pendahuluan penelitian ini. Berdasarkan hasil wawancara
secara langsung diperoleh informasi bahwa pembelajaran fisika masih sering kali
menggunakan metode ceramah serta lebih sering dilaksanakan di kelas karena
terbatasnya alat praktikum di sekolah, dengan menggunakan metode seperti itu
peserta didik cenderung kurang memahami pembelajaran dalam fisika pada bagian
konsep, sehingga peserta didik lebih sering merasa jenuh saat belajar fisika. Selain
itu dilakukan wawancara kepada sebagian peserta didik dapat diperoleh informasi
bahwa fisika itu sulit dan tidak menyenangkan. Dari hasil observasi juga materi
yang sulit dipahami salah satunya materi teori kinetik gas.
Berdasarkan observasi di lapangan, salah satu model pembelajaran yang
masih dianggap sulit adalah model Kumon yang terkait permasalahan belajar fisika.
Model ini merupakan yang melibatkan konsep, keterampilan seseorang serta
membuat suasana senang dan nyaman serta belajar dengan kemampuan sendiri.
Model pembelajaran Kumon memadukan antara konsep dengan keterampilan
secara individual dalam proses pembelajaran dengan suasana belajar yang aman,
nyaman juga menyenangkan (Sihombing et al., 2021). Model pembelajaran Kumon
termasuk model perseorangan, maksudnya setiap peserta didik memiliki level awal
dalam pembelajaran. Peserta didik belajar dengan level yang mudah sampai dengan
level peserta didik tidak bisa mengerjakannya secara individu. Kelebihan dari
penerapan model Kumon adalah saat peserta didik melalukan proses pembelajaran
dilakukan secara mandiri, disiplin dalam mengerjakan tugas sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. Model pembelajaran Kumon tidak hanya ditentukan
oleh individu untuk mencapai keberhasilan belajarnya, akan lebih baik sampai pada
tahap membimbing untuk peserta didik yang merasa kesulitan. Teori kinetik gas
ialah materi digunakan dalam penelitian ini, karena dari hasil observasi materi, teori
2
kinetik molekular menjadi materi yang kurang dipahami dalam pembelajaran. Oleh
karena itu, siswa membutuhkan kegiatan belajar yang mendorongnya memahami
konsep sendiri dengan menggunakan model pembelajaran kumon serta dapat
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan supaya peserta didik mempunyai
motivasi belajar yang besar.
Agar peneliti ini terarah, maka diharuskan adanya penyekatan masalah
dalam melakukan penelitian. Sehingga penyekatan masalah sebagai berikut:
a. Peserta didik kelas XI MIPA menjadi subjek utama pada penelitian di SMA
Negeri 1 Cimaragas.
b. Model Kumon diterapkan berdasarkan tahapannya, yaitu sajian konsep,
latihan dan bimbingan oleh guru.
c. Pemahaman konsep yang diteliti meliputi indikator menurut (Lesmana,
2022) yakni, menyatakan kembali sebuah konsep, mengkategorikan objek
menurut karakteristik tertentu (sesuai dengan konsepnya), memberikan
contoh dan noncontoh dari konsep, memberikan konsep dalam bentuk
diagram matematis, menjelaskan persyaratan yang diperlukan untuk suatu
konsep, memilih, menggunakan dan menerapkan prosedur dan konsep
tertentu untuk memecahkan masalah.
d. Menurut (Nasrah, 2020), motivasi belajar mempunyai indikator sebagai
berikut: mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh, menghadapi
kesulitan dengan sigap, menghadapi masalah dengan sikap dewasa, bekerja
mandiri lebih senang, merasa bosan dengan tugas yang sering,
mempertahankan pendapat yang logis, melepaskan hal diyakininya tidak
mudah, menyukai dalam hal memecahkan masalah pada soal.
e. Materi Teori Kinetik Gas mencakup karakteristik gas ideal, persamaan
umum gas ideal, dan hukum-hukum gas ideal.
Pada latar belakang sebelumnya, peneliti akan melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kumon berbantuan Prezi Viewer Terhadap
Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Peserta didik pada Materi Teori Kinetik
Gas.”.
3
2. Rumusan Masalah
4
3.3 Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep ialah sebuah penguasaan konsep. Siswa bukan hanya
mengetahui ataupun mengenal tetapi mampu menguasai dan mengemukakan
kembali konsep yang telah dipelajari dengan lebih singkat dan mudah dipahami
dalam mengaplikasikannya. Pemahaman konsep meliputi indikator yaitu,
mengulang sebuah konsep, mengkategorikan objek menurut karakteristiknya
(sesuai dengan konsep), memberikan contoh dan noncontoh dari konsep,
memberikan gambaran matematis dari konsep, menjelaskan persyaratan konsep,
memilih, memakai, dan memanfaatkan prosedur tertentu, dan menggunakan
konsep untuk pemecahan masalah. Dalam riset ini, peneliti menentukan instrumen
untuk mengumpulkan data yaitu berupa soal tes pamahaman konsep. Untuk satu
indikator diwakili oleh satu soal tes.
3.4 Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah suatu keinginan belajar dengan rasa penasaran yang
tinggi dan melakukan hal yang baru dalam melakukan pembelajaran. Faktor-faktor
berikut menentukan motivasi yakni, menyelesaikan tugas dengan sungguh,
melewati kesulitan dengan ulet, menghadapi masalah dengan sikap dewasa, bekerja
mandiri lebih senang, merasa bosan dengan tugas yang sering, mempertahankan
pendapat yang logis, melepaskan hal diyakininya tidak mudah, menyukai dalam hal
memecahkan masalah pada soal.
3.5 Materi Teori Kinetik Gas (KI berapa KD berapa)
Teori kinetik gas termasuk materi kelas XI semester genap yang terdapat
pada kurikulum 2013. Materi teori kinetik gas terdapat pada Kompetensi Dasar
(KD) pengetahuan 3.6 yaitu dimaksudkan untuk memberikan penjelasan tentang
teori kinetik molekular dan sifat-sifat gas pada ruang tertutup. Pada Kompetensi
Dasar (KD) keterampilan 4.6 yaitu mempersembahkan karya yang memiliki
keterkaitan dengan materi.
4. Tujuan Penelitian
l
5
5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan didapatkan dari riset ini mampu berguna untuk
pembelajaran fisika baik dengan konseptual maupun praktikal.
5.1 Manfaat Teoritis
Pada pembelajaran fisika diharapkan dapat memajukan belajar siswa dalam
menjelaskan tahapan model pembelajaran kumon. Hasil penelitian ini dapat
diperlukan untuk memajukan pengetahuan peserta didik tentang konsep serta
motivasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran Kumon.
5.2 Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah, sebagai sumber acuan untuk memilih kebijakan dalam
memilij model pembelajaran yang efektif digunakan sehingga dapat
menambahkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik.
b. Bagi guru, dimaksudkan agar instruktur dapat menggunakan ini sebagai
panduan ketika memeriksa bagaimana meningkatkan pemahaman
konseptual dan motivasi belajar siswa di kelas fisika.
c. Bagi peserta didik, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep
dan dapat termotivasi dalam belajar setelah mengikuti pembelajaran
yang dipadukan dengan model pembelajaran Kumon.
d. Bagi peneliti, diharapkan dapat berfungsi sebagai referensi untuk
meneliti dan menyusun teknik pembelajaran yang lebih efektif sesuai
dengan informasi yang akan diberikan, serta dididik dan dipersiapkan
untuk bekerja sebagai instruktur profesional di masa depan.
e.
6. Tinjauan Teoretis
6
dengan konseptual, individual, keahlian dan menciptakan kenyamanan
serta menyenangkan di kelas, supaya timbul rasa self-confidence pada
siswa serta mempunyai kapabilitas dasar yang kuat untuk
mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan secara individual.
Peserta didik belajar dengan tingkatan yang dapat dikerjakan secara
mandiri dengan mudah.
Berdasarkan tahapannya model pembelajaran kumon dibagi
menjadi delapan tahap, yaitu pertama penyajian konsep, kedua peserta
didik mengambil lembar kerja, ketiga peserta didik memberikan lembar
kerja yang sudah dikerjakan, keempat guru menilai, kelima guru
merekap nilai, keenam jika masih ada yang salah dikembalikan ke
peserta didik, ketujuh jika peserta didik masih mengerjakan terdapat
kesalahan guru membimbing dan kedelapan guru melakukan evaluasi.
Model pembelajaran kumon dapat diaplikasikan menggunakan
lembar kerja yang simpel memuat langkah-langkah yang pendek.
Karena siswa akan mengikuti tes di awal pelajaran untuk mengukur
tingkat pemahaman mereka dan menentukan seberapa baik mereka
memahami materi tanpa bantuan guru, menggunakan lembar kerja siswa
dapat menafaatkan untuk belajar mandiri. Pembelajaran dimulai dengan
mengerjakan yang paling muda, kemudian dilanjutkan dengan tingkat
yang lebih tinggi. Sehingga nantinya peserta didik akan mempunyai
kemampuan yang berbeda dengan teman sekelasnya. Jika sudah
mencapai target yang telah ditentukan peserta didik dapat melanjutkan
pada tingkat lebih tinggi dari sebelumnya, namun jika peserta didik ada
yang belum berhasil, tetap pada level itu sampai dengan berhasil dengan
maksimal lima kali percobaan, namun setelah lima kali percobaan
belum berhasil guru akan membimbing dan mengarahkan kepada setiap
peserta didik. Pembelajaran pada kumon akan membantu peserta didik
memahami teori secara sedikit demi sedikit dan meningkatkan tempo
waktu mereka dalam mengerjakan lembar kerjanya. Sehingga peserta
didik akan merasa senang ketika mereka berhasil serta merasa puas
dengan kemampuan yang dimilikinya (Apriana, 2014).
7
Tabel 1 Sintaks Model Pemebelajaran Kumon dan
Keterkaitannya dengan Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar
Indikator Indikator
Sintaks Kegiatan
Pemahaman Motivasi
Model Kumon Pembelajaran
Konsep Belajar
Penyajian Konsep Guru Menyatakan ulang Menghadapi
menyampaikan sebuah konsep, kesulitan dengan
tujuan siswa ditugaskan ulet, peserta
pembelajaran untuk didik dapat
dan memperhatikan menyimak apa
membangun materi yang akan yang sedang guru
lingkungan diberikan oleh sampaikan
yang ramah di guru
kelas
Guru memulai
pembelajaran
dengan
menyajikan
konsep
menggunakan
Prezi Viewer,
peserta didik
memperhatikan
8
pada dapat Siswa saat ini
pertemuan menganalisis dapat
sebelumya lembar kerja dan menyelesaikan
(jika ada). menyelesaikan soal secara
latihan dengan mandiri di
menggunakan rumah, seperti
rumus yang telah bagaimana
diberikan mereka
sebelumnya mengerjakan soal
dalam ujian.
Mengerjakan Peserta didik Dari konsep Menghadapi
latihan dan dinilai mengerjakan memberikan masalah dengan
oleh guru lembar kerja contoh dan sikap dewasa,
yang telah noncontoh, lsiswa peserta didik
diberikan dituntut untuk memiliki
sampai selesai menyelesaikan kemampuan
kemudian tugas yang untuk
memberikan diberikan oleh melaksanakan
langsung guru.l latihan yang telah
kepada guru dibagikan oleh
untuk di guru.
periksa dan
dinilai. Menyediakan
Bekerja mandiri
konsep dalam
lebih senang,
bentuk gambaran
peserta didik
matematis, Ide
l mampu
yang disampaikan
mngerjakn
oleh guru
latihan secara
dipahami oleh
mendiri.
siswa.
9
Mempertahankan
pendapat yang
Menjelaskan
logis, peserta
syarat perlu pada
didik percaya diri
suatu konsep,
akan hasil yang
memilih,
dikerjakannya
menggunakan dan
memanfaatkan
prosedur tertentu,
peserta didik
mampu memilih
rumus untuk
menyelesaikan
latihan soal
10
peserta didik pemecahan
dilanjutkan masalah, peserta
mengerjakan didik dapat
latihan mengerti apa yang
berikutnya, imformasikan
namun jika oleh guru.
masih salah
sampai lima
kali, peserta
didik akan
mendapatkan
bimbingan dari
guru.
11
2) Model pembelajaran ini hanya berfokus pada pengetahuan
kognitif saja.
b. Pemahaman konsep
Proses kognitif dalam pemahaman terdapat beberapa proses
diantaranya merumuskan serta menyelesaikan masalah,
mempresentasikan, mengklasifikasikan, menyimpulkan,
mengumpamakan sesuatu dan menjelaskan. Kemampuan kognitif yang
memiliki tingkat lebih tinggi dari pengetahuan disebut dengan
pemahaman. Pemahaman yang dimaksud peserta didik mempunyai
kemampuan. Peserta didik paham apa yang diajarkan serta mengetahui
apa yang sedang dipaparkan oleh seorang guru dapat memanfaatkan
dalam kegiatan sehari-hari. Seperti peserta didik dapat
mempresentasikan kembali dengan menggunakan bahasa sendiri
sampai dengan memberi contoh lain dari apa yang sudah dijelaskan oleh
guru. Pemahaman dapat dipahami sebagai proses potensial pada
seseorangan dengan mengkolaborasikan suatu informasi yang baru
didapat dengan informasi yang lama sesuai dengan fakta, sedangkan
konsep merupakan suatu dasar dari pemahaman melalui proses
pengetahuan dalam mengumpulkan suatu informasi (Radiusman, 2020).
Memahami konsep dalam suatu pembelajaran khususnya dalam
pembelajaran fisika yang menjadi salah satu kerumitan yang dijumpai
oleh peserta didik, mahasiswa dan bahkan seorang pengajar.
Pemahaman konsep merupakan pemahaman yang sesuai dengan fakta
ilmiahnya (Sujarwanto, 2019). Menurut (Lesmana, 2022) indikator
tingkat pemahaman konsep meliputi, megulang sebuah konsep,
menggolongkan objek berdasarkan karakteristiknya (sesuai dengan
konsep), membagikan contoh dan noncontoh dari konsep, menyediakan
gambaran matematis sebagai konsep dalam bentuk, menjelaskan syarat
perlu pada suatu konsep, memilih, memakai dan memanfaatkan
prosedur tertentu serta menggunakan konsep pemecahan masalah.
12
Pemahaman konsep dapat membantu peserta didik dalam
menyimpulkan informasi. Untuk menguasai fisika, sangat penting untuk
memiliki pengetahuan konseptual yang kuat tentang subjek tersebut.
bagi peserta didik mempunyai pengalaman yang permanen dalam
menghubungkan ide-ide dengan satu sama lain sesuai dengan faktanya,
pemahaman konsep dapat disajikan dengan pembelajaran yang menarik.
Saat mengeksplorasi pengetahuan dengan tujuan untuk memahami
sebuah konsep maka diperlukan suasana kelas yang sesuai dan
menyenangkan (Prof. Dr. Bansu I. Ansari, 2016).
c. Motivasi belajar
“Motif” merupakan asal kata dari motivasi yang artinya seorang
individu mempunyai kekuatan dalam dirinya sendiri, kekuatan tersebut
akan menyebabkan seseorang melakukan tindakan dan berbuat sesuatu.
Motivasi merupakan suatu rangsangan yang timbul dari suatu dorongan
sehingga seorang individu mempunyai keinginan untuk melakukan
perubahan aktivitas ataupun tingkah laku yang lebih baik daripada
sebelumnya (Anugrahwati et al., 2020). Motivasi dianggap sebagai
suatu dorongan yang mengarahkan serta merubah perilaku belajar
manusia. Adanya suatu motivasi bisa dilihat dari adanya suatu keinginan
untuk merubah, menggerakan sikap dalam perilaku belajar. Terdapat
tiga unsur penting dalam motivasi belajar yaitu: pertama, motivasi
terhadap perubahan energi pada seseorang, maksudnya seseorang
tersebut berubah menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya. Kedua,
tandanya mempunyai motivasi adalah mempunyai rasa empati,
maksudnya seseorang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap
sesuatu. Ketiga, motivasi timbul karena adanya tujuan yang dicapai.
Menurut (Nasrah, 2020), indikator motivasi belajar meliputi:
menyelesaikan tugas dengan rajin, menguasai kesulitan dengan
sungguh-sungguh, menghadapi masalah dengan sikap dewasa, bekerja
mandiri lebih senang, merasa bosan dengan tugas yang sering,
mempertahankan pendapat yang logis, melepaskan hal diyakininya
tidak mudah, menyukai dalam hal memecahkan masalah pada soal.
13
Menjelaskan motivasi dapat diumpamakan sebagai suatu usaha untuk
melakukan tindakan terhadap seseorang. Motivasi dapa dikelompokan
menjadi dua, yaitu: pertama motivasi intrinsik, motivasi ini timbul
dengan sendiri terhadap pribadi seseorang, seperti mempunyai cita-cita
yang tinggi, mempunya minat dan aspek yang lain yang sudah ada pada
seseorang. Ditinjau dari segi pembelajaran, motivasi intrinsik
mempunyai tujuan yang ingin dicapai saat pembelajaran. Motivasi
intrinsik terjadi karena adanya dorongan dalam diri seseorang ketika
sedang belajar. Output dari adanya motivasi intrinsik ini seseorang akan
menjadi terdidik dalam hal tertentu. Kedua, motivasi ekstrinsi, motivasi
ini timbul dari luar kepribadian seseorang, artinya ada faktor lain yang
berpengaruh untuk terjadinya motivasi intrinsik, misalnya kondisi
dalam lingkungan sekolah, seperti tertarik pada hadiah yang ditawarkan
oleh guru, dan merasa takut karena adanya hukuman. Adanya motivasi
ekstrinsik menjadi penting dalam pembelajaran, karena keadaan peserta
didik di dalam kelas cukup dinamis dalam setiap harinya sehingga
adanya motivasi ekstrinsik ini akan mempengaruhi keadaan tersebut.
d. Materi teori kinetik gas
1) Karakkteristik gas ideal
Dapat dikatakan gas ideal dengan memenuhi kakateristik
sebagai berikut (Indarti, 2016):
a) Partikel-partikel gas bersifat stabil dan sama dengan partikel
yang lain;
b) Partikel bergerak dengan arah secara acak (sembarang);
c) Pendistribusian partikel gas terdistribusi secara merata di
dalam wadah;
d) Tumbukan yang terjadi pada partikel gas bersifat lenting
sempurna;
e) Jarak antarpartikel gas sangat besar jika dipadankan dengan
ukuran partikel gas; dan
f) Hukum Newton berlaku mengenai gerak.
2) Hukum dan persamaan gas ideal
14
a) Hukum-hukum gas ideal
Pada gas ideal berlaku hukum sebagai berikut:
a. Hukum Boyle
Pada hukum boyle tekanan gas berkaitan dengan
seberapa sering partikel gas menabrak dinding
wadahnya. Apabila volume wadah diperkecil maka
partikel gas akan sering menumpuk sehingga tekanannya
akan semakin besar, begitupun sebaliknya.
Jika gas tersebut ditekan dalam wadah tetapi dengan
suhu tetap maka tekanan gas akan bertamabah semakin
besar. Maksudnya gas yang sedang memuai pada suhu
tetap (konstan) volumenya akan bertambah namun
tekanannya akan berkurang. Robet Boyle (1627-1691)
seorang ahli fisika dari Inggris menyimpulkan mengenai
pengamatannya yang disebut dengan hukum boyle,
berbunyi “Volume gas akan berbanding terbalik dengan
tekanan yang diterima dengan suhu konstan. Secara
sistematis dapat dinyatakan (Indarti, 2016):
𝟏
𝑷∞ 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑷𝑽 = 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏
𝒗
𝑷𝟏 𝑽𝟏 = 𝑷𝟐 𝑽𝟐 … … … … … … … … … … … …. (1)
l
Keterangan:
𝑷𝟏 = tekanan gas pada keadaan 1 (𝑵 ∕ 𝒎𝟐 )
𝑷𝟐 = tekanan gas pada keadaan 2 (𝑵 ∕ 𝒎𝟐 )
𝑽𝟏 = volume gas pada keadaan 1( 𝒎𝟑 )
𝑽𝟐 = volume gas pada keadaan 2( 𝒎𝟑 )l
(Indarti, 2016)
b. Hukum Charles
Jacques Cahrles (1746-1823) mengemukakan bahwa
bila tekanan gas konstan dalam tempat tertutup maka
volumenya akan berbanding lurus dengan suhunya
15
(proses isobarik) (Indarti, 2016). Berikut persamaannya
:
𝑽𝟏 𝑽𝟐
= … … … … … … … … … … . . (𝟐)
𝑻𝟏 𝑻 𝟐
(Indarti, 2016)
Keterangan:
l
𝑻𝟏 = Suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
𝑻𝟐 = Suhu mutlak gas pada tekanan 2 (K)l
c. Hukum Gay Lussac
Joseph Louis Gay Lussac (1778-1850) merupakan
seorang pencetus hukum gay lussac yang berasal dari
Prancis. Beliau mengungkapkan jika volume gas berada
di tempat tertutup dalam keadaan konstan, maka tekanan
gas akan berbanding lurus dengan suhunya. Proses ini
disebut dengan isokhorik. Berikut persamaanya:
𝑷𝟏 𝑷 𝟐
= … … … … … … … … … . . (𝟑)
𝑻𝟏 𝑻 𝟐
(Indarti, 2016)
Keterangan :
l
𝑷𝟏 = tekanan gas pada keadaan 1 (𝑵 ∕ 𝒎𝟐 )
𝑷𝟐 = tekanan gas pada keadaan 2 (𝑵 ∕ 𝒎𝟐 )
𝑻𝟏 = Suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
𝑻𝟐 = Suhu mutlak gas pada tekanan 2 (K)l
d. Hukum Boyle-Gay Lussac
Gabungan antara hukum-hukum diatas, yaitu antara
pressure, volume dan temperature pada suatu gas. Maka
dapat dituliskan rumus:
𝑷𝑽
= 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏 … … … … … … … . . (𝟒)
𝑻
(Indarti, 2016)
𝑷 = tekanan gas (𝑵 ∕ 𝒎𝟐 )
V = volume gas ( 𝒎𝟑 )
T = suhun( 𝑲)
16
3) Persamaan Umum Gas Ideal
Dengan menahan satu atau lebih variabel konstan, hukum gas Boyle,
Charles, Gay Lussac, dan Boyle-Gay Lussac dapat diturunkan.
Berdasarkan hukum Boyle Gay-Lussac diperoleh persamaan :
𝑷𝑽
= 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏 … … … … … … … … . . (𝟓)
𝑻
(Indarti, 2016)
Jika jumlah partikel gas berubah maka volume gas akan berubah.
Hal ini berarti nilai PVT akan tetap, dan bergantung pada banyaknya
N yang terdapat didalam gas.
Persamaan umum gas ideal sercara matematis dapat diperoleh
sebagai berikut:
𝑷𝑽 = 𝒏𝑹𝑻 … … … … … … … … … . (𝟔)
(Indarti, 2016)
Dalam besaran massa dinyatakan sebagai berikut:
𝑷𝑽 = 𝒏𝑹𝑻 … … … … … … … … … … (𝟕)
(Indarti, 2016)
𝒎
𝑽= 𝑹𝑻 … … … … … … … … … … . (𝟖)
𝑴
(Indarti, 2016)
Dalam besaran massa jenis dinyatakan sebagai berikut:
𝒎 𝑷𝑴
𝝆= = … … … … … … … … … … . (𝟗)
𝒗 𝑹𝑻
(Indarti, 2016)
Jumlah partikel gas N dapat digunakan untuk mewakili pernyataan
gas ideal. Jumlah mol gas dan bilangan Avogadro menghasilkan
jumlah partikel N.
𝑷𝑽 = 𝒏𝑹𝑻 … … … … … … … … . (𝟏𝟎)
𝒏
𝑷𝑽 = 𝑹𝑻 … … … … … … … . (𝟏𝟏)
𝑵𝑨
𝑹
𝑷𝑽 = 𝒏 ( ) 𝑻 … … … … … … … . (𝟏𝟐)
𝑵𝑨
(Indarti, 2016)
17
𝑹
Dengan nilai = k maka persamaan umum gas ideal dapat
𝑵𝑨
18
pemahaman konsep fisika. Berdasarkan pengamatan, peserta didik banyak
yang tidak menyukai pelajaran fisika karena tidak mudah untuk memahami
materi yang berkaitan dengan berhitung, memakai rumus, serta konsep yang
kompleks juga dikarenakan pada saat pembelajaran hanya difokuskan pada
penyampaian materi pembelajaran di kelas saja.
Dari permasalahan yang diperoleh pada studi pendahuluan, oleh
karena itu, proses pembelajaran fisika harus segera diperbaiki. Model
pembelajaran Kumon adalah salah satu model yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pemahaman siswa tentang pemahaman konsep.
Berdasarkan tahapan dan keterkaitan model pembelajaran kumon
dengan pemahaman konsep, dibagi menjadi lima tahapan yaitu pada tahap
pertama, penyajian konsep keterkaitannya dengan motivasi belajar peserta
didik mempersiapkan diri untuk memperhatikan guru dalam menyampaikan
konsep pembelajaran, peserta didik difokuskan untuk mendengarkan apa
saja yang akan diberikan oleh guru dengan keadaan nyaman. Pada tahap
kedua, latihan keterkaitannya dengan motivasi belajar peserta didik telah
menyelesaikan tugas yang diberikan pada pertemuan kemarin dan
mengambil kembali lembar kerja yang sudah disediakan kemudian
dikerjakan secara mandiri. Pada tahap ketiga, mengerjakan latihan dan
dinilai oleh guru, pada tahap ini ada keterkaitannya dengan pemahaman
konsep, peserta didik difokuskan untuk menyelesaikan lembar kerja yang
telah diberikan dengan bertahap mulai dari melihat ulang konsepan yang
telah diberikan dari materi yang disampaikan, kemudian
mengklasifikasikan setiap konsepan materinya, mengerjakan soal yang
diberikan sampai dengan selesai kemudian segera jika sudah selesai segera
serahkan kepada guru dan guru segera menilai. Pada tahap keempat, Jika
masih keliru dikembalikan lagi dan diperiksa lagi keterkaitannya dengan
pemahaman konsep dan motivasi belajar peserta didik yaitu, peserta didik
difokuskan untuk memperlihatkan kembali materi yang ditugaskan dan
mengerjakan kembali sesuai prosedur yang diberikan, pada tahap motivasi
belajar lpeserta didik akan cepat merasa bosan apabila terus di ulang
kembali dan peserta didik akan terus berusaha untuk segera menyelesaikan
19
agar tidak tertinggal level oleh peserta didik yang lain. Pada tahap kelima
yaitu lima kali salah guru membimbing, pada tahap ini keterkaitan dengan
pemahaman konsep yaitu guru difokuskan menjelaskan materi dengan
menggunakan media yang mudah dipahami secara perlahan agar peserta
didik tidak merasa kebingungan saat memahami apa yang sedang dijelaskan
oleh guru, adapun keterkaitan dengan motivasi belajar, peserta didik
difokuskan untuk menghadapi kesulitan dalam memahami dengan ulet dan
bersikap dewasa. Berdasarkan referensi yang relevan, model pembelajaran
kumon dapat dipergunakan sebagai bentuk upaya pengingkatan pemahaman
konsep dan motivasi belajar.
20
Kondisi awal:
Rendahnya motivasi belajar pada teori kinetik gas dan kurangnya
pemahaman konsep peserta didik pada pembelajaran
Posttest
Analisis data
Kondisi Akhir:
Peningkatan pemahaman konsep dan motivasi belajar setelah diberi
perlakukan model pembelajaran kumon pada peserta didik
21
7. Hipotesis Penelitian Dan/Pertanyaan Penelitian
22
8. Prosedur Penelitian
Keterangan :
R : Random
X : Diberi perlakuan model pembelajaran kumon
O : Posttest untuk kedua kelas
8.4 Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas XI MIPA di
SMA Negeri 1 Cimaragas sebanyak 2 kelas dengan total 54 peserta
didik.
23
Tabel 3 Populasi Penelitian
No. Kelas Jumlah peserta didik
1 XI MIPA 1 25
2 XI MIPA 2 29
Total 70
b. Sampel
Sampel diambil menggunaakn metode purposive sampling. Metode
ini didasarkan pada apa yang menjadi pertimbangan peneliti dalam
pengambilannya (Sugiyono, 2017). Pengambilan sampel yang
dibutuhkan hanya yang dianggap ahli oleh peneliti. Peneliti
mengumpulkan data dari data sebelumnya, yang didasarkan dengan
pertimbangan dari segi manfaat dari data sebelumnya.
b. Survei
Survei dilakukan melalui penyebaran angket motivasi belajar
berskala likert sejumlah 10 pernyataan yang memuat delapan indikator
sebagai bentuk tolak ukur motivasi belajar peserta didik setelah
mengikuti pembelajaran.
24
a. Tes Pemahaman Konsep
Tes berupa soal dalam bentuk uraian yang ditujukan untuk
mengambil data berupa pemahaman konsep dan mengetahui
ketercapaian indikator-indikator pemahaman konsep peserta didik.
Setelah diberi perlakuan (posttest), tes pemahaman konsep peserta
didik diberlakukan sebanyak satu kali.
Tabel 4 Instrumen Tes Pemahaman Konsep
Materi Indikator Indikator Soal Jumlah
Variabel Terikat Soal
Karakteristik Menyatakan ulang Menyebutkan 1
gas ideal sebuah konsep karakteristik gas
ideal
Menyebutkan 1
definisi gas ideal
Hukum- Mengkategorikan Mengetahui 1
hukum gas objek berdasarkan bunyi hukum-
ideal sifat tertentu hukum gas ideal
berikut dengan
grafiknya
Menerangkan Menjelaskan 1
syarat perlu pada hubungan antara
sebuah konsep variabel pada
hukum gas ideal
Membandingkan 1
Mempersiapkan proses gas ideal
konsep dalam pada setiap
wujud gambaran hukum-hukum
matematis gas ideal
Menganalisis 2
suatu penerapan
dari hukum gas
ideal
Persamaan Memberikan Menentukan 1
umum gas contoh dan non tekanan gas
ideal contoh dari sebuah berdasarkan
konsep persamaan
umum gas ideal
Mengaplikasikan Membuktikan 1
gagasan persamaan
pemecahan umum gas ideal
masalah Menganalisis 1
masalah
penerapan materi
teori kinetik gas
pada balon udara
25
dengan
menggunakan
persamaan gas
ideal
26
Merasa bosan Saya selalu 6 1
dengan tugas meras bosan saat
yang sering, diberikan tugas
Mempertahankan Saya selalu 7 1
pendapat yang menghargai
logis, pendapat orang
lain
Melepaskan hal Saya selalu 8 1
diyakininya tidak mempertahankan
mudah, apa yang
menurut diri
sendiri benar
Menyukai dalam Saya suka 9 1
hal memecahkan membereskan
masalah pada soal latihan yang
soal dibagikan oleh
guru
Bekerja mandiri Saya suka belajar 10 1
lebih senang, sendiri
8.7 Teknik Analisis Data
a. Uji Coba Instrumen
a) Uji Validitas
Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini dalamtes
kemampuan pemahaman konsep dan angket motivasi belajar yang akan
diuji validitas. Adapun jenis uji validitas yaitu untuk mengukur validitas
alat yang akan digunakan dalam penelitian ini dimana meliputi uji
validitas isi, konstruk, dan bahasa. Untuk menguji kevalidan soal tes
kemampuan pemecahan masalah diterapkan rumus korelasi product
moment angka kasar sebagai berikut
𝑵𝜮𝑿𝒀 − (𝜮𝑿)(𝜮𝒀)
𝒓𝒙𝒚 =
√{𝑵𝜮𝑿𝟐 − (𝜮𝑿)𝟐 {𝑵𝜮𝒀𝟐 − (𝜮𝒀)𝟐 }
(Sugiyono, 2017)
Keterangan:
𝒓𝒙𝒚 = koefisien korelasi antara X dan Y
𝑿 = skor tiap soal
𝒀 = skor total
𝑵 = jumlah peserta didik
a) Uji Reliabilitas
27
Konsistensi instrumen dapat diketahui dengan uji
reliabilitas. Rumusnya menggunakan Alpha Cranbach.
𝒌 𝜮𝝈𝟐𝟏
𝒓𝟏𝟏 = (𝟏 − 𝟐 )
𝒌−𝟏 𝝈𝟏
(Arikunto, 2012)
Keterangan:
𝒓𝟏𝟏 = koefisien reliabilitas
𝜮𝝈𝟐𝟏 = jumlah varians skor tiap item
𝝈𝟐𝟏 = varians skor total
𝒌 = banyaknya butir soal
𝑵 = jumlah responden
Interpretasi uji reliabilitas menurut Guilford adalah sebagai berikut:
Tabel 6 Interpretasi Uji Reliabilitas
Range Interpretation
0,00< 𝒓𝟏𝟏 ≤ 𝟎, 𝟐𝟎 Sangat rendah
0,20< 𝒓𝟏𝟏 ≤ 𝟎, 𝟒𝟎 Rendah
0,40< 𝒓𝟏𝟏 ≤ 𝟎, 𝟔𝟎 Sedang
0,60< 𝒓𝟏𝟏 ≤ 𝟎, 𝟖𝟎 Tinggi
0,80< 𝒓𝟏𝟏 ≤ 𝟏, 𝟎𝟎 Sangat tinggi
a. Uji Prasyarat
a) Uji Normalitas
Jenis statistik ini yang akan digunakan dalam analisis lebih
lanjut, dengan melakukan uji normalitas yang menggunakan uji
Chi kuadrat harus dilakukan pada distribusi data. dengan rumus
berikut:
𝒌
(𝒇𝟎 − 𝒇𝒉 )𝟐
𝒙𝟐 = ∑
𝒇𝒉
𝒊=𝟏
(Sugiyono, 2017)
Keterangan:
𝒙𝟐 = koefisien Chi-Kuadrat
𝒇𝟎 = frekuensi observasi
𝒇𝑬 = frekuensi ekspektasi
28
Jika 𝒙𝟐𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 < 𝒙𝟐𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 maka data terdistribusi normal
b. Uji Hipotesis
Adapun uji hipotesis untuk riset ini yaitu:
𝑯𝟎 = tidak terdapat pengaruh pada model pembelajaran kumon
dengan berbantuan prezi viewer terhadap kemampuan
pemahaman konsep dan motivasi belajar pada materi teori
kinetik gas di kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Cimaragas tahun
ajaran 2023/2024.
29
𝑯𝐚 = ada pengaruh model pembelajaran kumon dengan berbantuan
prezi viewer terhadap kemampuan pemahaman konsep dan
motivasi belajar pada materi teori kinetik gas di kelas XI MIPA
SMA Negeri 1 Cimaragas tahun ajaran 2023/2024.
Keterangan:
̅̅
𝑿̅̅𝟏 = rata-rata kelompok eksperimen
̅̅
𝑿̅̅𝟐 = rata-rata kelompok kontrol
𝒏𝟏 = jumlah rata-rata kelompok eksperimen
𝒏𝟐 = jumlah rata-rata kelompok kontrol
𝑽𝟏 = varians kelompok eksperimen
𝑽𝟐 = varians kelompok kontrol
Untuk uji t berlaku kriteria pengujian 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 > 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 atau
𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 < −𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 maka 𝑯𝟎 ditolak dan 𝑯𝐚 diterima artinya ada
pengaruh. Jika sebaliknya 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 < 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 < 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 maka
𝑯𝟎 diterima dan 𝑯𝐚 ditolak artinya tidak ada pengaruh.
30
c. Uji N-Gain
Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah siswa
kelompok experiment dan control memiliki pengetahuan topik yang
lebih besar dan keinginan belajar yang lebih besar. Penelitian ini
nantinya akan dikaji agar dapat dibandingkan perbedaan antara kelas
experiment dan kelas control ditinjau dari pertumbuhan pemahaman
konsep dan motivasi belajar. Adapun persamaannya sebagai berikut:
(𝑺𝒇 ) − (𝑺𝒊 )
𝒈=
𝟏𝟎𝟎% − (𝑺𝒊 )
Data yang sudah dianalisis akan diinterpretasikan berdasarkan
kriteria nilai gain adalah:
Tabel 7 Kriteria N-Gain
Indeks Gain Interpretasi
𝒈 > 𝟎, 𝟕𝟎 Tinggi
𝟎, 𝟕𝟎 ≥ 𝒈 ≥ 𝟎, 𝟑𝟎 Sedang
𝒈 < 𝟎, 𝟑𝟎 Rendah
31
b. Mengolah data dengan menggunakan uji statistik dan
membandingkan hasil data yang diperoleh sebelum dan sesudah
peserta didik diberikan perlakuan.
c. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran kumon yang telah
dilakukan.
8.9 Waktu dan Tempat Penelitian
a. Waktu Penelitian
Renacana penelitian selama delapan bulan yaitu dimulai dari bulan
September 2023 hingga bulan April 2024. Adapun rincian matriks
kegiatan penelitian tercantum dibawah ini.
Bulan Kegiatan
Jadwal
September Oktober November Desember
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengambilan
SK Skripsi
Observasi
Masalah
Pengajuan
Judul
Penyusunan
Proposal dan
Instrumen
Revisi
Proposal
Penelitian
Seminar
Proposal
Validasi
Instrumen
Bulan Kegiatan
Jadwal
September Oktober November Desember
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Uji Coba
Instrumen
Pelaksanaan
Penelitian
Pengelolaan
Skripsi dan
Revisi
32
Seminar
Hasil
Revisi
Seminar
Hasil
Sidang
Skripsi
b. Tempat Penelitian
SMA Negeri 1 Cimaragas merupakan tempat penelitian yang
berlokasi Jalan Raya Banjar-Cimaragas, Kecamatan Cimaragas,
Kabupaten Ciamis, Jawa Barat 46381. Berikut merupakan foto
lokasi yang digunakan penelitian:
33
DAFTAR PUSTAKA
Ainni, N., Khayroiyah, S., Muslim, U., Al, N., Penulis, K., & Concept, S. M.
(2023). Pengaruh Model Pembelajaran Kumon Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis Siswa. 6(1), 43–49.
Andrian, Y., & Rusman, R. (2019). Implementasi pembelajaran abad 21 dalam
kurikulum 2013. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 12(1), 14–23.
https://doi.org/10.21831/jpipfip.v12i1.20116
Anugrahwati, R., Silitonga, J., Keperawatan, A., & Manggala, H. (2020).
Kemampuan Belajar Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa di Akademi
Keperawatan Hermina Manggala Husada Jakarta. 1–7.
Apriana, D. (2014). Implementasi Metode Kumon Dalam Pelajaran Matematika
Pada Kelas Rendah Di Sdn 2 Sukamulia. Jurnal EducatiO, 9(1), 71–98.
https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/edc/article/view/17/14
Arikunto. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.
Halimah. (2018). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kumon Terhadap
Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA MAN Sidrap.
Indarti. (2016). Buku Siswa Fisika Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam.
Mediatama.
Irda Warida Lubis. (2016). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kumon
Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Materi Pembangunan Ekonomi Siswa Di
Kelas X Sma Negeri 1 Barumun Selatan. 1(3), 1–23.
Khazlaini Luthfi. (2020). Analisis Model Pembelajaran Kumon Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa
SMP. 2020.
Lesmana, N. W. (2022). Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP
Pada Materi Himpunan. Didactical Mathematics, 4(1), 119–126.
https://doi.org/10.31949/dm.v4i1.2040
Nasrah, A. M. (2020). Analisis Motivasi Belajaar dan Hasil Belajar Daring
Mahasiswa Pada Masa Pandemik Covid-19. Riset Pendidikan Dasar, 3(2),
207–213.
Prof. Dr. Bansu I. Ansari, M. P. (2016). Komunikasi matematik, strategi berpikir
dan manajemen belajar : konsep dan aplikasi (PeNA).
34
Radiusman, R. (2020). Studi Literasi: Pemahaman Konsep Anak Pada
Pembelajaran Matematika. FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika Dan
Matematika, 6(1), 1. https://doi.org/10.24853/fbc.6.1.1-8
SIHOMBING, L. N., SIJABAT, O. P., & ... (2021). Pengaruh Model Pembelajaran
Kumon Terhadap Hasil Belajar Ips Kelas Iv Sd Negeri 030290 Punguan Nauli
Kabupaten Dairi. Jurnal Penelitian Dan …, 1, 9–13.
https://jurnal.uhnp.ac.id/jp2nsuhnp/article/view/81%0Ahttps://jurnal.uhnp.ac.
id/jp2ns-uhnp/article/download/81/82
Sugiyono. (2007). Dokupdf_com_ebook_statistik_untuk_peneli. In Statika Untuk
Penelitian (Vol. 12, pp. 1–415).
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Sujarwanto, E. (2019). Pemahaman Konsep dan Kemampuan Penyelesaian
Masalah dalam Pembelajaran Fisika. Diffraction, 1(1), 22–33.
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/Diffraction/article/view/806
Wardhany, R. P. K. (2014). Media Video Kejadian Fisika Dalam Pembelajaran
Fisika Di SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika, 2301–9794, 1–8.
35
LAMPIRAN
36
Lampiran 1. Lembar Wawancara Guru Fisika
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apakah terdapat masalah dalam Ya, masih ada
pembelajaran fisika? permasalahan dalam
pembelajaran khususnya
dalam memahami konsep
2 Bagaimana kemampuan belajar peserta Peserta didik kurang
didik? memiliki motivasi dalam
pebalajar
3 Media apa yang sering digunakan dalam Media yang digunakan
fisika? hanya LKPD dan buku
paket saja, belum pernah
menggunakan PPT.
4 Apakah ada keluhan peserta didik? Ya, seringkali merasa
sulit saat belajar fisika
5 Model dan metode pembelajaran apa yang Model discovery
digunakan? learning dengan metode
ceramah
6 Apakah pelajaran berpusat pada guru atau Masih berpusat pada
siswa? guru
7 Berapa jam pelajaran dalam setiap 1 jam pembelajaran
pembelajaran fisika memuat 45 menit
8 Materi apa yang cukup sulit dipahami oleh Teori kinetik gas,
peserta didik? gelombang dan dinamika
rotasi
9 Apakah peserta didik berpartisipasi dalma Hanya sebagian
pembelajran?
10 Apakah banyak peserta didik yang interaktif Hanya sebagian
di kelas?
37
Lampiran 2. Lembar Wawancara Peserta Didik
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apakah terdapat masalah pada pembelajaran Ya, fisika itu sulit dan
fisika? banyak rumus
2 Pembelajaran seperti apa yang sering Menerima materi, latihan
digunakan di kelas? soal dan mengerjakan
tugas
3 Apakah selalu termotivasi untuk belajar saat Kurang termotivasi
pembelajaran fisika?
4 Bagian mana pembelajaran fisika itu sulit Saat pemahaman konsep
dipahami?
5 Media apa yang sering digunakan oleh guru? Buku paket dan LKDP
6 Apakah penjelasan materi suka memakai Jarang menggunakan
PPT? PPT.
7 Materi apa yang sulit dipahami? Teori kinetik gas dan
termodinamika
8 Mengapa materi itu dianggap sulit? Konsepnya sulit di
pahami apalagi mengenai
karakteristik gas ideal.
9 Metode yang sering digunakan oleh guru Metode ceramah
metode apa?
10 Apakah guru sering memberikan tugas? Kadang-kadang
38
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Cimaragas
Kelas/Semester : XI/Genap
Mata Pelajaran : Fisika
Materi : Teori Kinetik Gas
Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4 x 45 Menit)
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menunjukkan oerilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengatahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
39
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menjelaskan teori kinetik 3.6.1 Mengetahui karakteristik gas ideal
gas dan karakteristik gas 3.6.2 Mengetahui persamaan umum gas
pada ruang tertutup ideal
3.6.3 Memahami hukum-hukum gas
ideal
4.6 Menyajikan karya yang 4.6.1 Melakukan percobaan yang
berkaitan dengan teori berkaitan dengan teori kinetik gas
kinetik gas dan makna 4.6.2 Membuat laporan hasil percobaan
fisisnya
C. Tujuan Pembelajaran
• Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
1. Peserta didik mampu mengetahui definisi dan karakteristik gas
ideal
2. Peserta didik mampu mengetahui persamaan umum gas ideal
• Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
1. Peserta didik mampu memahami hukum-hukum gas ideal
berikut persamaannya.
2. Peserta didik mampu melakukan percobaan terkait teori kinetik
gas berikut persentasi hasil percobaanya.
D. Materi Pembelajaran
1. Karakteristik gas ideal
2. Persamaan umum gas ideal
3. Hukum-hukum gas ideal
E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Eksperimen, Diskusi dan tanya jawab
3. Model : Kumon
F. Media Pembelajaran
1. Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Model Kumon
40
2. Prezi Viewer
3. Papan tulis
4. Spidol
5. Laptop/Handphone/Komputer
6. Proyektor
G. Sumber Belajar
1. Indarti. (2016). Buku Siswa Fisika Peminatan Matematika dan Ilmu-
Ilmu Alam. Mediatama
2. Internet
3. Sumber lain yang relevan
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memulai pembelajaran dengan 10 Menit
mengucapkan salam pembuka.
2. Guru membuka kesempatan kepada peserta
diidk untuk berdoa sesuai dengan
keyakinannya.
3. Guru memastikan kesiapan fisik dan psikis
peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran.
4. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
dan memberikan motivasi belajar.
5. Guru menyampaikan kompetensi dasar,
tujuan dan materi pembelajaran
Inti Sajian Konsep ((Mengamati dan 70 Menit
mengumpulkan informasi)
1. Guru memberikan motivasi belajar dengan
mengapresiasi kehadiran.
41
2. Guru menjelaskan materi karakteristik has
ideal dan permasaan umum gas ideal yang
disajikan dalam prezi viewer.
3. Peserta didik memperhatikan materi yang
dipelajari.
4. Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran.
Latihan (Menalar)
1. Guru memberikan lembar kerja kepada
peserta didik.
2. Peserta didik mengumpulkan tugas yang
diberikan oleh guru.
3. Guru meminta peserta didik untuk
mengumpulkan lembar kerja persertiap
level untuk di nilai.
4. Peserta didik menyerahkan ke depan
setelah mengerjakan latihan yang
diberikan.
42
Lima kali salah guru membetikan
bimbingan (Mengomunikasikan)
1. Guru memberikan arahan kepada peserta
didik bagi yang belum menyelesaikan
latihannya.
2. Peserta didik mendengarka arahan dari
guru.
3. Guru meminta peserta didik untuk
mengerjakan kembali latihannya sambil di
bimbing
4. Peserta didik menyerahkan kembali untuk
dinilai.
Penutup 1. Guru menyampaikan materi yang akan 10 Menit
dipelajari dipertemuan selanjutnya.
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
Alokasi
Kegiatan Deksripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memulai pembelajaran dengan 10 Menit
mengucapkan salam pembuka.
2. Guru membuka kesempatan kepada peserta
diidk untuk berdoa sesuai dengan
keyakinannya.
3. Guru memastikan kesiapan fisik dan psikis
peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran.
4. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
dan memberikan motivasi belajar.
5. Guru menyampaikan kompetensi dasar,
tujuan dan materi pembelajaran
Inti Sajian Konsep ((Mengamati dan 70 Menit
mengumpulkan informasi)
43
1. Guru memberikan motivasi belajar dengan
mengapresiasi kehadiran.
2. Guru menjelaskan sekilas mengenai
hukum-hukum gas ideal yang disajikan
dalam prezi viewer.
3. Peserta didik memperhatikan materi yang
dipelajari.
4. Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran.
Latihan (Menalar)
1. Guru memberikan lembar kerja kepada
peserta didik.
2. Peserta didik mengumpulkan tugas yang
diberikan oleh guru.
3. Guru membagi kelompok untuk peserta
didik.
4. Peserta didik melakukan praktikum
menggunakan Phet Simulation mengenai
hukum-hukum gas ideal bersama setiap
kelompoknya.
5. Peserta didik melakukan percobaan hukum-
hukum gas ideal menggunakan Phet
Simulation dan mengisi LKPD.
6. Guru memberikan waktu untuk peserta
didik mengerjakan.
7. Peserta didik mengumpulkan LKPD.
44
6. Peserta didik menunggu sambil memahami
materi berikutnya.
7. Guru mengembalikan latihan peserta didik
jika masih salah diperbaiki lagi dan
dikembalikan sampai lima kali berulang.
8. Peserta didik mendengarkan instruksi guru
I. Penilaian
Aspek Penilaian Teknik Penilaian Instrumen Penilaian
Pengetahuan Tes Tertulis (Posttest) Soal Uraian
Sikap Observasi Sikap Lembar Observasi
Sikap
Keterampilan Observasi Keterampilam Lembar Observasi
Keterampilan
45
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Cimaragas
Kelas/Semester : XI/Genap
Mata Pelajaran : Fisika
Materi : Teori Kinetik Gas
Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4 x 45 Menit)
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menunjukkan oerilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengatahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
46
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menjelaskan teori kinetik 3.6.1 Mengetahui karakteristik gas ideal
gas dan karakteristik gas 3.6.2 Mengetahui persamaan umum gas
pada ruang tertutup ideal
3.6.3 Memahami hukum-hukum gas
ideal
4.6 Menyajikan karya yang 4.6.1 Melakukan percobaan yang
berkaitan dengan teori berkaitan dengan teori kinetik gas
kinetik gas dan makna 4.6.2 Membuat laporan hasil percobaan
fisisnya
C. Tujuan Pembelajaran
• Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
1. Peserta didik mampu mengetahui definisi dan karakteristik gas ideal
2. Peserta didik mampu mengetahui persamaan umum gas ideal
• Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
1. Peserta didik mampu memahami hukum-hukum gas ideal berikut
persamaannya.
2. Peserta didik mampu melakukan percobaan terkait teori kinetik gas
berikut persentasi hasil percobaanya.
D. Materi Pembelajaran
1. Karakteristik gas ideal
2. Persamaan umum gas ideal
3. Hukum-hukum gas ideal
E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Ekspositori
2. Metode : Eksperimen, Diskusi dan tanya jawab
3. Model : Direct Instruction
F. Media Pembelajaran
1. Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Model Kumon
2. Prezi Viewer
47
3. Papan tulis
4. Spidol
5. Laptop/Handphone/Komputer
6. Proyektor
G. Sumber Belajar
1. Indarti. (2016). Buku Siswa Fisika Peminatan Matematika dan Ilmu-
Ilmu Alam. Mediatama
2. Internet
3. Sumber lain yang relevan
H. Kegiata Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Menyampaikan Tujuan dan 10 Menit
Mempersiapkan Siswa
1. Guru memulai pembelajaraan dengan
mengucapkan salam pembuka.
2. Guru memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk berdoa sesuai dengan
keyakinannya.
3. Guru memastikan kesiapan fisik dan psikis
peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran.
4. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
5. Guru menyampaikan kompetensi dasar,
tujuan dan materi pembelajaran.
Inti Mendemonstrasikan Pengetahuan dan 70 Menit
Keterampilan
1. Guru menyampaikan materi pembelajaran
yaitu karakteristik gas ideal dan persamaan
umum gas ideal.
48
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan
yang disampaikan.
Membimbing Pelatihan
1. Guru membimbing peserta didik untuk
mengerjakan latihan soal terkait materi
karakteristik gas ideal dan persamaan
umum gas ideal.
2. Peserta didik mengerjakan latihan soal
yang diberikan.
Mengecek Pemahaman dan Memberi
Umpan Balik
1. Guru memberikan umpan balik berupa
validasi dari latihan soal yang dikerjakan
serta memastikan peserta didik memahami
materi yang dipelajari dengan menanyakan
bagian yang kurang dipahami.
2. Peserta didik bertanya kepada guru terkait
bagian materi yang kurang dipahami.
Latihan Lanjutan
1. Guru meminta peserta didik mengerjakan
soal karakteristik gas ideal dan persamaan
umum gas ideal di rumah.
2. Peserta didik menanggapi apa yang
disampaikan
Penutup 1. Guru menyampaikan materi yang akan 10 Menit
dipelajarivdipertemuan selanjutnya.
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
Alokasi
Kegiatan Deksripsi
Waktu
Pendahuluan Menyampaikan Tujuan dan 10 Menit
Mempersiapkan Siswa
49
1. Guru memulai pembelajaraan dengan
mengucapkan salam pembuka.
2. Guru memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk berdoa sesuai dengan
keyakinannya.
3. Guru memastikan kesiapan fisik dan psikis
peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran.
4. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
5. Guru menyampaikan kompetensi dasar,
tujuan dan materi pembelajaran
Inti Mendemonstrasikan Pengetahuan dan 70 Menit
Keterampilan
1. Guru menyampaikan materi pembelajaran
yaitu hukum-hukum gas ideal dan meninjau
materi sebelumnya.
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan
yang disampaikan.
Membimbing Pelatihan
1. Guru membagi kelompok kemudian
membagikan LKPD untuk melakukan
percobaan terkait hukumhukum gas ideal.
2. Guru membimbing kelompok untuk
melakukan percobaan pada Phet Simulasi.
3. Peserta didik melakukan percobaan
bersama kelompok masing-masing.
Mengecek Pemahaman dan Memberi
Umpan Balik
1. Guru memastikan peserta didik memahami
materi yang dipelajari dengan menanyakan
bagian yang kurang dipahami pada saat
percobaan maupun mengisi LKPD.
50
2. Peserta didik bertanya kepada guru terkait
bagian yang kurang dipahami pada saat
percobaan maupun mengisi LKPD.
Latihan Lanjutan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencoba
melakukan percobaan ulang dirumah dan
mengerjakan latihan soal hukum-hukum
gas ideal.
2. Peserta didik menanggapi apa yang
disampaikan.
Penutup 1. Guru menyampaikan materi yang akan 10 Menit
dipelajari dipertemuan selanjutnya.
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran
I. Penilaian
Aspek Penilaian Teknik Penilaian Instrumen Penilaian
Pengetahuan Tes Tertulis (Posttest) Soal Uraian
Sikap Observasi Sikap Lembar Observasi
Sikap
Keterampilan Observasi Keterampilam Lembar Observasi
Keterampilan
51
Lampiran 5. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas Eksperimen
52
IDENTITAS MATA PELAJARAN
Nama :.....................................
Kelas :.....................................
No. Absen :.....................................
Kelompok :.....................................
.....................................
.....................................
.....................................
PETUNJUK BELAJAR
53
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menunjukkan oerilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengatahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.6 : Menjelaskan teori kinetik gas dan karakteristik gas pada ruang
tertutup.
4.6 : Menyajikan karya yang berkaitan dengan teori kinetik gas dan makna
fisisnya
C. Indikator Pembelajaran
1. Mengetahui karakteristik gas ideal.
2. Mengetahui persamaan umum gas ideal.
3. Memahami hukum-hukum gas ideal berikut persamaannya.
4. Melakukan percobaan yang berkaitan dengan teori kinetik gas.
5. Membuat laporan hasil percobaan berikut presentasinya.
54
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengetahui definisi dan karakteristik gas ideal.
2. Peserta didik mampu mengetahui persamaan umum gas ideal.
3. Peserta didik mampu memahami hukum-hukum gas ideal.
4. Peserta didik mampu melakukan percobaan yang berkaitan dengan teori
kinetik gas berikut presentasi hasil percobaannya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Sajian Konsep
55
partikel gas akan sering menumpuk sehingga tekanannya
akan semakin besar, begitupun sebaliknya.
Jika gas tersebut ditekan dalam wadah tetapi dengan
suhu tetap maka tekanan gas akan bertamabah semakin
besar. Maksudnya gas yang sedang memuai pada suhu
tetap (konstan) volumenya akan bertambah namun
tekanannya akan berkurang. Robet Boyle (1627-1691)
seorang ahli fisika dari Inggris menyimpulkan mengenai
pengamatannya yang disebut dengan hukum boyle,
berbunyi “Volume gas akan berbanding terbalik dengan
tekanan yang diterima dengan suhu konstan. Secara
sistematis dapat dinyatakan (Indarti, 2016):
𝟏
𝑷∞ 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑷𝑽 = 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏
𝒗
𝑷𝟏 𝑽𝟏 = 𝑷𝟐 𝑽𝟐 … … … … … … … … … … … …. (1)
l
Keterangan:
𝑷𝟏 = tekanan gas pada keadaan 1 (𝑵 ∕ 𝒎𝟐 )
𝑷𝟐 = tekanan gas pada keadaan 2 (𝑵 ∕ 𝒎𝟐 )
𝑽𝟏 = volume gas pada keadaan 1( 𝒎𝟑 )
𝑽𝟐 = volume gas pada keadaan 2( 𝒎𝟑 )l
(Indarti, 2016)
b. Hukum Charles
Jacques Cahrles (1746-1823) mengemukakan bahwa
bila tekanan gas konstan dalam tempat tertutup maka
volumenya akan berbanding lurus dengan suhunya
(proses isobarik) (Indarti, 2016). Berikut persamaannya
:
𝑽𝟏 𝑽𝟐
= … … … … … … … … … … . . (𝟐)
𝑻𝟏 𝑻 𝟐
(Indarti, 2016)
Keterangan:
l
𝑻𝟏 = Suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
𝑻𝟐 = Suhu mutlak gas pada tekanan 2 (K)l
56
c. Hukum Gay Lussac
Joseph Louis Gay Lussac (1778-1850) merupakan
seorang pencetus hukum gay lussac yang berasal dari
Prancis. Beliau mengungkapkan jika volume gas berada
di tempat tertutup dalam keadaan konstan, maka tekanan
gas akan berbanding lurus dengan suhunya. Proses ini
disebut dengan isokhorik. Berikut persamaanya:
𝑷𝟏 𝑷 𝟐
= … … … … … … … … … . . (𝟑)
𝑻𝟏 𝑻 𝟐
(Indarti, 2016)
Keterangan :
l
𝑷𝟏 = tekanan gas pada keadaan 1 (𝑵 ∕ 𝒎𝟐 )
𝑷𝟐 = tekanan gas pada keadaan 2 (𝑵 ∕ 𝒎𝟐 )
𝑻𝟏 = Suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
𝑻𝟐 = Suhu mutlak gas pada tekanan 2 (K)l
d. Hukum Boyle-Gay Lussac
Gabungan antara hukum-hukum diatas, yaitu antara
pressure, volume dan temperature pada suatu gas. Maka
dapat dituliskan rumus:
𝑷𝑽
= 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏 … … … … … … … . . (𝟒)
𝑻
(Indarti, 2016)
𝑷 = tekanan gas (𝑵 ∕ 𝒎𝟐 )
V = volume gas ( 𝒎𝟑 )
T = suhun( 𝑲)
3) Persamaan Umum Gas Ideal
Dengan menahan satu atau lebih variabel konstan, hukum gas Boyle,
Charles, Gay Lussac, dan Boyle-Gay Lussac dapat diturunkan.
Berdasarkan hukum Boyle Gay-Lussac diperoleh persamaan :
𝑷𝑽
= 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏 … … … … … … … … . . (𝟓)
𝑻
(Indarti, 2016)
57
Jika jumlah partikel gas berubah maka volume gas akan berubah.
Hal ini berarti nilai PVT akan tetap, dan bergantung pada banyaknya
N yang terdapat didalam gas.
Persamaan umum gas ideal sercara matematis dapat diperoleh
sebagai berikut:
𝑷𝑽 = 𝒏𝑹𝑻 … … … … … … … … … . (𝟔)
(Indarti, 2016)
Dalam besaran massa dinyatakan sebagai berikut:
𝑷𝑽 = 𝒏𝑹𝑻 … … … … … … … … … … (𝟕)
(Indarti, 2016)
𝒎
𝑽= 𝑹𝑻 … … … … … … … … … … . (𝟖)
𝑴
(Indarti, 2016)
Dalam besaran massa jenis dinyatakan sebagai berikut:
𝒎 𝑷𝑴
𝝆= = … … … … … … … … … … . (𝟗)
𝒗 𝑹𝑻
(Indarti, 2016)
Jumlah partikel gas N dapat digunakan untuk mewakili pernyataan
gas ideal. Jumlah mol gas dan bilangan Avogadro menghasilkan
jumlah partikel N.
𝑷𝑽 = 𝒏𝑹𝑻 … … … … … … … … . (𝟏𝟎)
𝒏
𝑷𝑽 = 𝑹𝑻 … … … … … … … . (𝟏𝟏)
𝑵𝑨
𝑹
𝑷𝑽 = 𝒏 ( ) 𝑻 … … … … … … … . (𝟏𝟐)
𝑵𝑨
(Indarti, 2016)
𝑹
Dengan nilai 𝑵𝑨
= k maka persamaan umum gas ideal dapat
58
T = suhun( 𝑲)
n = jumlah mol
k = konstanta Boltzman (1,38 x 𝟏𝟎−𝟐𝟑 J/mol.K)
R = kerapatan gas umum (8,314 J/mol.K)
Latihan
1
1. Bagaimana sifat partikel gas?
Jawab: .................................
2. Bagaimana arah gerak partikel gas?
Jawab: .................................
3. Bagaimana tumbukan yang terjadi pada partikel gas?
Jawab:..................................
2
1. Bagaimana bunyi hukum boyle, hukum charles, hukum gay
lussac?
2. Bagaimana perbedaan dari hukum boyle, hukum charles,
dan hukum gay lussac pada setiap proses gas yang
dipertahankan konstan?
59
3
Jawab soal tersebut menggunakan kertas putih bergaris!
1. Pada botol tertutup mengandung gas dengan volume 200
ml. Jika tekanan botol tersebut 1 atm (105 Pa), maka
hitunglah tekanan gas pada botol yang bervolume 250 ml!
2. Jika suatu zat dalam balon karet memiliki volume awal 2,3
m3 dan suhu 27 K kemudian dinaikkan suhunya menjadi
54 K. Maka hitunglah volume ke 2 dari zat dalam balon
karet tersebut!
3. Sejumlah gas ideal pada mulanya mempunyai volume
sebesar V dan suhu sebesar T. Apabila gas mengalami
proses isobarik sehingga suhunya bertambah menjadi 2
kali suhu semua maka volume gas berubah menjadi?
4. Suatu mol gas menempati ruang 1 liter pada tekanan 2 atm,
jika tetapan gas R = 0,0821 L.atm/mol.K, hitunglah suhu
gas tersebut!
5. Buktikan bahwa persamaan umum gas ideal memuat
hubungan antara tekanan (P), volume (V), jumlah mol gas
(n), konstanta umum gas (R), dan suhu (T). Secara
matematis: 𝑷𝑽 = 𝒏𝑹𝑻
60
4
Mari Berpraktikum!
Tujuan : Membuktikan persamaan umum gas ideal
Alat dan Bahan : 1 buah piring, 1 buah gelas kaca, 1 buah lilin
1 buah korek api, 1 buah pewarna
Langkah-langkah Praktikum :
1. Langkah pertama yaitu tuangkan air yang diberi pewarna
kedalam piring bersih,
2. lalu letakan lilin ditengah-tengah piring yang telah diberi air
pewarna,
3. setelah itu nyalakan lilin dengan menggunakan korek api,
kemudian tutup lilin dengan menggunakan gelas kaca dan
tunggu hingga beberapa detik.
Tugas : Apakah yang akan terjadi?
Jika sudah selesai mengerjakan soal setiap levelnya silahkan langsung serahkan
kepada guru untuk persetiap levelnya!
SELAMAT MENGERJAKAN
61
Lampiran 6. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas Kontrol
62
IDENTITAS MATA PELAJARAN
Nama :.....................................
Kelas :.....................................
No. Absen :.....................................
Kelompok :.....................................
.....................................
.....................................
.....................................
PETUNJUK BELAJAR
63
E. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menunjukkan oerilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengatahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
F. Kompetensi Dasar
3.6 : Menjelaskan teori kinetik gas dan karakteristik gas pada ruang
tertutup.
4.6 : Menyajikan karya yang berkaitan dengan teori kinetik gas dan makna
fisisnya
G. Indikator Pembelajaran
1. Mengetahui karakteristik gas ideal.
2. Mengetahui persamaan umum gas ideal.
3. Memahami hukum-hukum gas ideal berikut persamaannya.
4. Melakukan percobaan yang berkaitan dengan teori kinetik gas.
5. Membuat laporan hasil percobaan berikut presentasinya.
64
H. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengetahui definisi dan karakteristik gas ideal.
2. Peserta didik mampu mengetahui persamaan umum gas ideal.
3. Peserta didik mampu memahami hukum-hukum gas ideal.
4. Peserta didik mampu melakukan percobaan yang berkaitan dengan teori
kinetik gas berikut presentasi hasil percobaannya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
65
volumenya akan bertambah namun tekanannya akan berkurang.
Robet Boyle (1627-1691) seorang ahli fisika dari Inggris
menyimpulkan mengenai pengamatannya yang disebut dengan
hukum boyle, berbunyi “Volume gas akan berbanding terbalik
dengan tekanan yang diterima dengan suhu konstan. Secara
sistematis dapat dinyatakan (Indarti, 2016):
𝟏
𝑷∞ 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑷𝑽 = 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏
𝒗
𝑷𝟏 𝑽𝟏 = 𝑷𝟐 𝑽𝟐 … … … … … … … … … … … …. (1)
l
Keterangan:
𝑷𝟏 = tekanan gas pada keadaan 1 (𝑵 ∕ 𝒎𝟐 )
𝑷𝟐 = tekanan gas pada keadaan 2 (𝑵 ∕ 𝒎𝟐 )
𝑽𝟏 = volume gas pada keadaan 1( 𝒎𝟑 )
𝑽𝟐 = volume gas pada keadaan 2( 𝒎𝟑 )l
(Indarti, 2016)
b. Hukum Charles
Jacques Cahrles (1746-1823) mengemukakan bahwa bila
tekanan gas konstan dalam tempat tertutup maka volumenya
akan berbanding lurus dengan suhunya (proses isobarik)
(Indarti, 2016). Berikut persamaannya :
𝑽𝟏 𝑽𝟐
= … … … … … … … … … … . . (𝟐)
𝑻𝟏 𝑻𝟐
(Indarti, 2016)
Keterangan:
l
𝑻𝟏 = Suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
𝑻𝟐 = Suhu mutlak gas pada tekanan 2 (K)l
c. Hukum Gay Lussac
Joseph Louis Gay Lussac (1778-1850) merupakan seorang
pencetus hukum gay lussac yang berasal dari Prancis. Beliau
mengungkapkan jika volume gas berada di tempat tertutup
dalam keadaan konstan, maka tekanan gas akan berbanding
lurus dengan suhunya. Proses ini disebut dengan isokhorik.
Berikut persamaanya:
66
𝑷𝟏 𝑷𝟐
= … … … … … … … … … . . (𝟑)
𝑻𝟏 𝑻𝟐
(Indarti, 2016)
Keterangan :
l
𝑷𝟏 = tekanan gas pada keadaan 1 (𝑵 ∕ 𝒎𝟐 )
𝑷𝟐 = tekanan gas pada keadaan 2 (𝑵 ∕ 𝒎𝟐 )
𝑻𝟏 = Suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
𝑻𝟐 = Suhu mutlak gas pada tekanan 2 (K)l
d. Hukum Boyle-Gay Lussac
Gabungan antara hukum-hukum diatas, yaitu antara pressure,
volume dan temperature pada suatu gas. Maka dapat dituliskan
rumus:
𝑷𝑽
= 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏 … … … … … … … . . (𝟒)
𝑻
(Indarti, 2016)
𝑷 = tekanan gas (𝑵 ∕ 𝒎𝟐 )
V = volume gas ( 𝒎𝟑 )
T = suhun( 𝑲)
3) Persamaan Umum Gas Ideal
Dengan menahan satu atau lebih variabel konstan, hukum gas Boyle,
Charles, Gay Lussac, dan Boyle-Gay Lussac dapat diturunkan. Berdasarkan
hukum Boyle Gay-Lussac diperoleh persamaan :
𝑷𝑽
= 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏 … … … … … … … … . . (𝟓)
𝑻
(Indarti, 2016)
Jika jumlah partikel gas berubah maka volume gas akan berubah. Hal ini
berarti nilai PVT akan tetap, dan bergantung pada banyaknya N yang
terdapat didalam gas.
Persamaan umum gas ideal sercara matematis dapat diperoleh sebagai
berikut:
𝑷𝑽 = 𝒏𝑹𝑻 … … … … … … … … … . (𝟔)
(Indarti, 2016)
Dalam besaran massa dinyatakan sebagai berikut:
67
𝑷𝑽 = 𝒏𝑹𝑻 … … … … … … … … … … (𝟕)
(Indarti, 2016)
𝒎
𝑽= 𝑹𝑻 … … … … … … … … … … . (𝟖)
𝑴
(Indarti, 2016)
Dalam besaran massa jenis dinyatakan sebagai berikut:
𝒎 𝑷𝑴
𝝆= = … … … … … … … … … … . (𝟗)
𝒗 𝑹𝑻
(Indarti, 2016)
Jumlah partikel gas N dapat digunakan untuk mewakili pernyataan gas ideal.
Jumlah mol gas dan bilangan Avogadro menghasilkan jumlah partikel N.
𝑷𝑽 = 𝒏𝑹𝑻 … … … … … … … … . (𝟏𝟎)
𝒏
𝑷𝑽 = 𝑹𝑻 … … … … … … … . (𝟏𝟏)
𝑵𝑨
𝑹
𝑷𝑽 = 𝒏 ( ) 𝑻 … … … … … … … . (𝟏𝟐)
𝑵𝑨
(Indarti, 2016)
𝑹
Dengan nilai = k maka persamaan umum gas ideal dapat dinyatakan
𝑵𝑨
sebagai berikut:
𝑷𝑽 = 𝑵𝒌𝑻 … … … … … … … … … . (𝟏𝟑)
(Indarti, 2016)
l
Keterangan:
𝑷 = tekanan gas (𝑵 ∕ 𝒎𝟐 )
V = volume gasl ( 𝒎𝟑 )
T = suhun( 𝑲)
n = jumlah mol
k = konstanta Boltzman (1,38 x 𝟏𝟎−𝟐𝟑 J/mol.K)
R = kerapatan gas umum (8,314 J/mol.K)
68
LATIHAN SOAL
69
3. setelah itu nyalakan lilin dengan menggunakan korek api,
kemudian tutup lilin dengan menggunakan gelas kaca dan
tunggu hingga beberapa detik.
Tugas : Apakah yang akan terjadi?
SELAMAT MENGERJAKAN
70
Lampiran 7. Instrumen Soal Tes Hasil Belajar
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : XI MIPA
71
Lampiran 8. Instrumen Motivasi Belajar
Keterangan:
• Pernyataan Positif
SS : Sangat Setuju (4)
S : Setuju (3)
TS : Tidak Setuju (2)
STS : Sangat Tidak Setuju (1)
• Pernyataan Negatif
SS : Sangat Setuju (1)
S : Setuju (2)
TS : Tidak Setuju (3)
STS : Sangat Tidak Setuju (4)
Respon
Indikator Pertanyaan
SS S TS STS
Mengerjakan Saya selalu
tugas dengan menyelesaikan
tekun tugas dengan
tekun
Saya selalu
kesulitan saat
mengerjakan
Menghadapi tugas
kesulitan dengan Saya selalu ulet
ulet dalam
mengerjakan
tugas saat meras
kesulitan
Menghadapi Saya selalu
masalah dengan mengerjakan
sikap dewasa soal dengan
bersikap dewasa
Bekerja mandiri Saya selalu
lebih senang, merasa senang
saat
mengerjakan
tugas secara
mandiri
Merasa bosan Saya selalu
dengan tugas meras bosan saat
yang sering, diberikan tugas
Mempertahankan Saya selalu
pendapat yang menghargai
logis, pendapat orang
lain
72
Melepaskan hal Saya selalu
diyakininya tidak mempertahankan
mudah, apa yang
menurut diri
sendiri benar
Menyukai dalam Saya suka
hal memecahkan membereskan
masalah pada soal latihan yang
soal dibagikan oleh
guru
Bekerja mandiri Saya suka belajar
lebih senang, sendiri
73