PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
NURRAHMAT RUSMANA
Nim. E1R117022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha kuasa yang telah memberikan
Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMPN 4 DOMPU”. Shalawat dan
salam senantiasa tercurah kepada junjungan alam nabi besar Muhammad SAW
yang telah membawa manusia dari masa jahilliah menuju masa yang berperadaban
mulia.
Pendidikan. Peneliti sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
proposal skripsi ini tidak serta merta hadir tanpa bantuan dan dukungan dari semua
Peneliti memahami sepenuhnya bahwa proposal skripsi ini tidak luput dari
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun, sangat diharapkan
demi perbaikan di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat memberikan inspirasi
bagi para pembaca untuk melakukan hal yang lebih baik proposal skripsi ini tidak
mungkin terwujud tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, dengan segenap kerendahan hati terucap terima kasih dan rasa hormat kepada:
3
UCAPAN TERIMAKASIH
1. Prof. Dr. H. A. Wahab Jufri, M.Sc., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Mataram.
2. Dr. Laila Hayati, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram.
3. Drs. H. Baidowi M.Si., dosen pembimbing akademik Yang Telah
memberikan masukan arahan, serta waktunya dalam penerimaan judul
skripsi ini.
4. Drs. H. Baidowi M.Si., dosen pembimbing 1 yang telah memberikan
bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Junaidi, S. Pd., M. Pd., dosen pembimbing 2 yang telah memberikan
bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Dosen pendidikan Matematika yang telah mengajar dan membimbing
selama proses perkuliahan.
7. Kedua orang tuaku tercinta Bpk. Agus Mulyana dan Ibu Rusmiati (Alm)
Yang selalu mendo’akan dan membimbing serta membiayai kuliah dan
selalu memberikan dukungan terbaik untuk meraih cita-cita.
8. Teman-teman serta sahabat seperjuangan Math 2017 kalian terbaik.
Nurrahmat Rusmana
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
v
BAB I PENDAHULUAN
.....................................................................................................................................
1
1.5 ManfaatPenelitian
.............................................................................................................
8
5
2.7 Hipotesis……………………..
34
35
36
6
...................................................................................................................
36
...................................................................................................................
36
...................................................................................................................
37
3.6 Validitas
...................................................................................................................
39
3.7 Reliabilitas
...................................................................................................................
40
...................................................................................................................
41
...................................................................................................................
42
...................................................................................................................
7
43
3.11 Uji-T
...................................................................................................................
44
...................................................................................................................
46
...................................................................................................................
47
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Hasil Ujian Akhir Semester (UAS) Genap Siswa Kelas VII
Di SMP 4 Negeri Dompu Tahun Pelajaran 2020/2021
Tabel 1.2 Kriteria Keberhasilan Proses Belajar Siswa Dan Guru
8
BAB I
PENDAHULUAN
secara aktif. Disini ditekankan bahwa pembelajaran berpusat pada siswa dan
guru hanya sebagai fasilitator dan moderator yang akan membimbing siswa
terjadinya proses belajar pada diri siswa dengan mengoptimalkan pertumbuhan dan
suatu yang digunakan untuk menilai hasil pelajaran yang telah diberikan
kepada siswa dalam waktu tertentu. Tambah kata pengantar Hasil belajar
adalah hasil dimana guru melihat bentuk akhir dari pengalaman interaktif
adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh peserta didik berkat adanya usaha yang
Berikut nilai ulangan akhir semester (UAS) mata pelajaran matematika pada
kelas VII semester genap tahun pelajaran 2020/2021 dapat dilihat pada tabel 1.1
berikut ini.
Tabel 1.1 Data Hasil Ujian Akhir Semester (UAS) Genap Siswa Kelas VII di SMP 4
Negeri Dompu Tahun Pelajaran 2020/2021.
(Sumber: Daftar Nilai Guru Matematika Kelas VII SMP Negeri 4 Dompu Tahun Pelajaran
2020/2021).
(Sumber: kriteria keberhasilan proses belajar siswa oleh guru matematika kelas VII SMP 4
Dompu).
senin tanggal 30 Agustus 2021 pukul 10.00 WITA dengan siswa dan guru
kelas VII SMP Negeri 4 Dompu, diperoleh bahwa ada beberapa hal yang diduga
memicu dan menjadi penyebab rendahnya hasil belajar matematika pada siswa
di Kelas VII SMP Negeri 4 Dompu yang meliputi faktor internal dan eksternal
matematika hal ini diketahui dari absensi BK dan absensi kelas yang memiliki
kehadiran yang berbeda hal ini menunjukan bahawa minat belajar siswa ,
kurangnya disiplin siswa dalam mengikuti pembelajaran dalam kelas, guru masih
terlihat lebih dominan dibandingkan dengan siswa sehingga membuat siswa cepat
merasa bosan serta siswa menjadi pasif dalam mengikuti proses belajar dan
pembelajaran, dikarenakan arus informasi hanya berjalan satu arah yaitu dari guru
kepada siswa tanpa adanya respon balik siswa terhadap guru.. Banyak siswa takut
untuk bertanya jika masih ada yang kurang dimengerti dalam memahami materi
menguasai materi pelajaran yang diajarkan, terdapat beberapa dari siswa yang
kemauan peserta didik untuk mengulang kembali pelajaran yang telah mereka
pelajari saat berada dirumah, sehingga membuat daya ingat mereka akan materi
12
yang telah dipelajari menjadi lemah. Namun, disisi lain saat pembelajaran
berlangsung siswa terlihat lebih cenderung berbicara dan mengamati objek lain
ketimbang mendengarkan serta melihat lembar kerja siswa pada saat proses belajar
lebih meningkatkan interaksi siswa yang awalnya hanya dengan teman sebangku
saja akan berkembang menjadi interaksi dengan kelompok. Hal ini secara tidak
dalam proses belajar dan pembelajaran dalam bentuk kelompok yaitu model
materi yang telah dipelajari. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terdiri
diberikan kepada siswa dalam bentuk teks, setiap anggota bertangung jawab
untuk mempelajari bagian tertentu bahan yang diberikan itu, dan mampu
mengajarkan bagian tersebut kepada anggota tim lain. Guru menyajikan materi,
kelompok, guru memberikan Lembar kerja siswa (LKS) kepada setiap kelompok
yang terdiri dari 4 hingga 5 orang. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama-sama
dengan anggota kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak
mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain
suatu masalah, berpikir kritis terkait materi yang telah diajarkan sehingga dapat
meningkatkan motivasi maupun hasil belajarnya. Untuk itu salah satu model
masalah tersebut dan cocok untuk digunakan pada pembelajaran Matematika yaitu
dapat digunakan dalam beberapa hal untuk mencapai berbagai tujuan tetapi
terutama digunakan untuk persentasi dan mendapatkan materi baru, struktur ini
suatu metode pembelajaran yang didasarkan pada bentuk struktur multi fungsi
kelompok belajar yang dapat digunakan pada semua pokok bahasan dan semua
Menurut (Isjoni, 2009) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi. yang maksimal. (Lie 2004)
14
terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak
hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap
lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus
bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Para
anggota dari tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim
ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan
kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim/kelompok asal untuk
menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka
dan kelompok ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang
keluarga yang beragam. Kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari
anggota kelompok asal yang berbeda ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami
merupakan gabungan dari beberapa ahli yang berasal dari kelompok asal. Kunci
kepada anggota timnya untuk dapat memberikan informasi yang diperlukan supaya
menarik dan cocok untuk di terapkan dalam proses belajar mengajar jika digunakan
kooperatif tipe Jigsaw menekankan pada diskusi kelompok dengan jumlah anggota
relatif kecil dan bersifat heterogen. Hal utama yang membedakan Jigsaw dengan
diskusi kelompok biasa adalah bahwa dalam model Jigsaw masing- masing
dengan temannya. Model pembelajaran ini siswa akan memiliki persepsi yang
materi yang diberikan, saling membagi tugas dan tanggung jawab yang sama
ini masih jarang digunakan oleh guru. Hal ini disebabkan pengetahuan dan
kurang, Jigsaw kurang efektif digunakan bila waktu yang tersedia relatif singkat
sedangkan materi pelajaran sangat luas, selain itu suasana kelas terkesan ribut dan
kurang tertib. Akan tetapi teknik yang terdapat di dalamnya juga mendorong
siswa.
terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII SMPN 4 DOMPU
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII SMPN 4 DOMPU
Agar penelitian ini lebih terarah maka pada peneliti memberikan batasan
1. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian adalah nilai pada ranah
2. Materi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sistim persamaan linier
dua variabel, dengan kompotensi dasar yang ingin dicapai adalah (KD) 3.5
variabel.
3. Subjek penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas
Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini diantaranya:
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk bisa diterapkan dalam
pendidikan di sekolah.
4. Bagi Peneliti
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Belajar
dicapai oleh siswa selama belajar di sekolah aspek kognitif, psikomotorik dari
19
afektif. Kognitif dalam arti penguasaan materi pelajaran yang telah diberikan guru
di kelas, yang diukur dengan mengunakan alat test. Aspek psikomotor memiliki arti
Belajar juga merupakan sesuatu yang dilakukan untuk menguasai hal tertentu.
Menurut (Winaputra, dkk. (2007) Belajar adalah perubahan perilaku pada individu
sebagai buah dari pengalaman interkasi fisik yang mana akan mengahsilkan
suatu usaha, suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri individu
merupakan usaha, proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada individu sebagai
hasil pengalaman atau hasil interaksinya dengan lingkungannya. Hasil belajar pada
adanta proses penyimpanan informasi di dalam otak, dan bila belajar tersebut ulangi
berkali-kali maka informasi tersebut akan semakin kuat dan tidak mudah untuk
terlupakan perubahan dalam proses belajar yang dilakukan oleh seseorang tentunya
harapannya bisa memberikan perubahan yang lebih baik bagi orang yang belajar..
objek penelitian bagi banyak ahli psikologi dan pendidkan, sehingga lahirlah
20
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam
merupakan usaha sadar dan disengaja untuk mengubah tingkah laku sebagai
2) Menurut (Suyuno dan Hariyanto 2014) belajar merujuk kepada suatu proses
apabila seseorang belajar maka akan terjadi perubahan mental pada diri
seseorang.
yang bersifat internal dan relative mantap dalam tingkah laku melalui Latihan
21
atau pengalaman yang menyangkut aspek kepribadian, baik fisik maupun non
fisik.
bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan dengan sadar atau disengaja
maupun nilai sikap dan di dapatkannya kecakapan baru. Dengan kata lain
belajar adalah suatu kesadaran individu untuk mengetahui hal-hal yang ada
baru untuk melakukan perubahan tingkah laku yang bermanfaat bagi diri
c) Perubahan itu terjadi karena siswa aktif melakukan kegiatan atau aktivitas
2.1.2 Pembelajaran
dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan
pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam
22
lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Pembelajaran
dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi dan metakognisi yang
Altivitas belajar secara metodologis cenderung lebih dominan pada peserta didik,
pembelajaran adalah aktivitas belajar dan megajar yang dilakukan oleh peserta
dasarnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu dengan bantuan guru
dari siswa, guru dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material
meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide dan film audio dan
video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio
pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dan pendidik, dimana
23
peserta didik sebagai sumber kegiatan dan guru sebagai fasilitator pembelajaran
dari sejumlah mata pelajaran dengan dibuktikan melalui hasil tes yang berbentuk
nilai hasil belajar. Penyelesaian belajar ini bisa berbentuk hasil dalam satu sub
pokok bahasan, maupun dalam beberapa pokok bahasan yang dilakukan dalam
satu test, yang merupakan hasil dari usaha sungguh-sungguh untuk mencapai
perubahan prestasi belajar siswa yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab
dapat belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga siswa dapat meraih hasil
belajar dan prestasi belajar yang optimal. Tujuan jangka panjang kegiatan
dapat belajar lebih mudah dan efektif di masa yang akan datang. Untuk mencapai
intruksional, dan memandu proses pengajaran di ruang kelas atau setting yang
berbeda.
dengan gaya belajar peserta didik (learning style) dan gaya mengajar guru
and Teaching).
pembelajaran.
konsep yang membentuk suatu pola. Pola tersebut digunakan pengajar sebagai
25
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat di gunakan untuk
yang lain.
sejumlah mata pelajaran dengan dibuktikan melalui hasil tes yang berbentuk
26
nilai hasil belajar, realisasi atau pemekaran dari kecakapan potensial atau
kapasitas yang dimiliki seseorang dan suatu proses dari seseorang yang berusaha
socius” yang menekankan bahwa manusia adalah mahluk sosial (Lie, 2008).
pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku Bersama dalam bekerja atau
membantu di antara sesame dalam struktur kerja sama yang teratur dalam
kelompok yang terdiri antara dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja
sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.
Dalam system belajar yang kooperatif, siswa belajar bekerja sama dengan anggota
lainnya. Dalam model ini siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka
belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesame anggota kelompok untuk
belajar. Siswa belajar Bersama dalam sebuah kelompok kecil dan mereka
merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam
empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen
(Sutiah, 2018)
merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu
membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu
ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang baik tidak
memotivasi siswa untuk belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi,
sering kali dengan bahan bacaan dari pada secara verbal. Selanjutnya, siswa
dikelompokkan dalam tim-tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada
saat siswa bekerja Bersama untuk menyelesaikan tugas bersama mereka. Fase
kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi
2012).
Tabel 2.1
Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif model jigsaw (arends, 2001)
Langkah-Langkah Penjelasan
29
dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa. Salah satu model pembelajaran
kooperatif yang cukup menarik dan sesuai untuk mata pelajaran matematika
30
belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa secara heterogen
menekankan pada diskusi kelompok dengan jumlah anggota relatif kecil dan
bersifat heterogen. Hal utama yang membedakan Jigsaw dengan diskusi kelompok
akan terjadi ketergantungan positif antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam menyelesaikan tugas.
Model pembelajaran ini siswa akan memiliki persepsi yang sama, mempunyai
diberikan saling membagi tugas dan tanggung jawab yang sama besarnya
kooperatif tipe Jigsaw kelas dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari
kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal adalah kelompok induk siswa
yang beranggotakan siswa dengan kemampuan dan asal yang berbeda, sedangkan
kelompok ahli adalah kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal
yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu
31
dipelajari. Model pmbelajran tipe jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang
membentuk beberapa anggota dalam satu kelompok siswa untuk bisa bertanggung
jawab atas materi yang diberikan, tipe pembelajaran jigsaw adalah pembelajaran
kelompok lainnya.
1. Membaca, para siswa menerima topik dari kelompok ahli dan membaca materi
yang sama bertemu dalam satu kelompok atau kita sebut dengan kelompok ahli
4. Kuis, para siswa mengerjakan kui-kuis individual yang mencakup semua topik.
besar
a) Keadaan kondisi kelas yang ramai, sehingga membuat siswa bingung, dan;
pandai
Dalam hal ini siswa diberi tanggung jawab untuk belajar sendiri dan membantu
sesame anggota kelompok, memahami isi dari bahan yang telah di berikan oleh
guru.
𝑝 + 2𝑞 = 14
4𝑥 − 𝑦 + 9 = 0
2𝑎 = 3𝑏 – 7
diagram cartesius akan berbentuk garis lurus. Selain itu, oleh karena
himpunan penyelesaian.
terdiri atas dua persamaan 𝑎1𝑥 + 𝑏1𝑦 = 𝑐1 dan 𝑎2𝑥 + 𝑏2𝑦 = 𝑐2 yang
memiliki penyelesaian yang sama, dimana 𝑎1, 𝑎2, 𝑏1, 𝑏2, 𝑐1 dan 𝑐2 adalah
satu atau kedua PLDV menjadi kalimat tidak benar disebut bukan
Perbedaan :
penyelesaiannya
PLDV yang saling terkait, dalam arti penyelesaian dari SPLDV harus
a. Metode Grafik
Metode grafik dilakukan dengan membuat grafikik dua buah persamaan linear
yang terdapat pada SPLDV dalam sebuah bidang koordinat cartesius untuk
membuat grafik, terlebih dahulu tentukan titik potong dengan sumbu-𝑥 dan
sumbu-𝑦. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini.
x … …
y … …
Koordinat titik potong kedua grafik tersebut, yaitu (x,y) merupakan penyelesaian
b. Metode Substitusi
c. Metode Eliminasi
maka salah satu variabel yang sejenis harus memiliki koefisien yang
Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Metro “oleh
Ummi Rosyidah tahun 2016. Pada penelitian ini adalah untuk mengetahui
menunjukan bahwa data yang dianalisis dengan menggunakan uji-t pada taraf
signifikan 5% yaitu hasil t hitung > t tabel yaitu 1,870 > 1,701.
37
belajar matematika siswa kelas VIII di SMP Negeri 6 Metro. Pada penelitian
jigsaw. hal ini dikarenakan pada penelitian ini tidak mencari pengarufh model
SMP” oleh Nasrudin dan Zainal Abidin tahun 2016. Pada penelitian ini, model
kompetensi dasar kubus dan balok siswa kelas VIII A SMP, hasil penelitian
dengan tes awal yakni 45,85 menjadi 65,75. Selanjutnya nilai rata-rata siswa
rata siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I yaitu 65,75 menjadi 80,60 dan
telah memenuhi indicator kinerja yang telah di tetapkan yaitu 85% siswa telah
belajar matematika hanya saja menurut peneliti, pada penelitian ini memiliki
jigsaw. hal ini dikarenakan menurut peneliti akan lebih luas lagi jika meneliti
menurut peneliti akan lebih luas lagi jika meneliti pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap motivasi belajar dan hasil belajar
kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 4
dilakukan oleh sejumlah siswa yang sudah di bagi ke dalam beberapa kelompok, di
atas penguasaan materi belajar yang ditugaskan kepadanya lalu mengajarj bagian
tipe jigsaw ini, dapat meningkatkan hasil belajar siswa, diantaranya minat,
motivasi, prestasi, serta sikap belajar. Karena siswa diberikan kesempatan untuk
berpikir kritis terhadap suatu pokok permasalahan yang dihadapinya dan mampu
2.6 Hipotesis
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar matematika pada siswa
BAB III
METODE PENELITIAN
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Metode penelitian
terhadap hasil belajar matematika kelas VIII SMP Negeri 04 Dompu Tahun Ajaran
2021/2022.
post-test only non-equivalent control group design, dimana pada desain ini sampel
Kelompok pertama diberikan perlakuan dan kelompok yang lain tidak. Kelompok
yang diberikan perkakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak
E X B
K - B
Keterangan:
E : Kelas Eksperimen
K : Kelas Kontrol
X : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw
B : Post Test
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau
obyek itu (Sugiyono, 2014) Populasi dalam penelitian ini adalah dua kelas VIII
semester ganjil SMP Tahun Ajaran 2021/2022. Yaitu kelas VIII A, dan VIII B.
3.4.1 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2019).
Teknik ini disebut juga cluster random sampling. Menurut (Margono, 2004) teknik
terdiri dari kelompok-kelompok individu atau Cluster. Sempel dalam penelitian ini
adalah kelas VIII-A dan VIII-B. Kelas VIII-A sebagai kelas eksperimen dan kelas
(Sugiyono, 2014). Data hasil belajar matematika siswa diperoleh dengan tes akhir
(post-test) yang dilakukan setelah kedua kelas sampel diberikan perlakuan. Post-
43
test yang diberikan baik kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol berupa soal
serangkaian tugas yang harus di kerjakan atau di jawab oleh peserta didik untuk
mengukur aspek prilaku peserta didik, (Zainal Arifin, 2012) Tes yang digunakan
berupa soal post-test untuk melihat hasil belajar matematika siswa setelah diberikan
diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui apakah ada
pengaruh dari perlakuan yang telah diberikan terhadap hasil belajar matematika
siswa. Sebelum soal post-tes tini diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas
pembimbing dan dosen penguji untuk mengetahui validitas dari soal-soal tersebut.
Instrumen tes yang digunakan adalah instrumen tes terhadap hasil belajar
mengacu pada kemampuan hasil belajar siswa. Adapun jumlah soal yang disusun
adalah sebanyak soal yang dibagi ke dalam dua perangkat soal. Pemberian skor
indikator soal dan indikator hasil belajar siswa yang dapat di lihat pada tabel
berikut :
penskoran. Jika siswa melakukan kesalahan, maka skor berkurang sesuai yang
tertera pada pedoman penskoran yang peneliti buat seperti pada tabel berikut:
3.5.2 Observasi
Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang
digambarkan akan terjadi (Kurniawan, dkk, 2021). Observasi yang dilakukan dalam
penelitian ini yaitu observasi aktivitas guru dan peserta didik untuk mengetahui
persyaratan yaitu instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting,
yatu valid dan reliable. Oleh karena itu, sebelum dilakukan pengumpulan data
terlebih dahulu dilaksanakan uji coba guna mengetahui validitas dan reliabilitas
soal-soal yang akan diujikan. Pengujian instrumen tes dilaksanakan di kelas VIII
SMPN 4 DOMPU. Karena kelas VIII SMPN 4 DOMPU adalah 1 sekolah dengan
tempat riset dan pernah belajar materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.
Tabel 3.3
Pedoman observasi pembelajaran dengan model kooperatif type jigsaw
Terlaksana
No Uraian Kegiatan
Ya Tidak
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memeriksa kehadiran siswa
b. Memberikan penjelasan singkat tentang pembelajaran dengan model kooperatif type jigsaw
c. Melakukan apersepsi kemampuan prasyarat
2. Kegiatan Inti
a. Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang heterogen
b. Memberikan stimulus berupa pemberian materi teorema phytagoras
3.6 Validitas
atau keabsihan sesuatu instrument, (Nursalam, 2003). Suatu instrument yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas
instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
Sebelum di berikan kepada siswa, soal tes terlebih dahulu divalidasi oleh
validator. Hal ini dilakukan untuk memberikan masukan dan saran bagi peneliti
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendapat ahli salah satu dosen
pendidikan matematika sebagai validator instrument post test, Dari hasil validasi
didapatkan beberapa saran oleh para validator terhadap instrument yang digunakan
dalam penelitian.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik
umum atau generalisasi (Sugiyono, 2014) Termasuk dalam statistik deskritif antara
lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, perhitungan
perhitungan presentase.
probalitas), adalah tehnik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel
parametris dan non-parametris tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan
utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi secara normal. Statistik
non-parametris tidak menuntut terpenuhi banyak asumsi, misalanya data yang akan
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi
yang berdistribusi normal. Data yang dimaksud adalah data hasil belajar
matematika siswa diperoleh dari hasil post-test yang telah diberikan kepada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menguji apakah data tersebut berdistribusi
normal digunakan rumus Liliefors. Uji liliefors dilakukan dengan mencari nilai
Lhitung , yakni nilai |F ( Zi )−S(Zi)| yang terbesar (Noor, 2017). Adapun perumusan
Ho : Data nilai post-test matematika pada materi sistem persamaan linier dua
H1 : Data dari nilai post-test matematika pada materi sistem persamaan linier
dua variabel kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal.
H0 : Data nilai post test matematika pada materi sistem persamaan linier dua
variabel kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varian yang homogen.
H1 : Data nilai post test matematika pada materi sistem persamaan linier dua
variabel kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varian yang tidak
homogen.
Pada penelitian ini uji homogenitas yang digunakan untuk menguji data memiliki
varians yang sama atau tidak adalah Uji Bartlet dengan rumus:
χ = ( ln .n ) {B−∑ dk × log si }
2 2
Dimana:
n : jumlah data
2
Si : varians data untuk setiap kelompok ke-i
dk : derajat kebebasan.
3.10 Uji-t
Uji-t dapat dilakukan jika data yang diuji berdistribsi normal dan memiliki
varians yang sama (homogen). Adapun uji-t yang digunakan dalam penelitian ini
x 1−x 2
t=
2 2
( n 1−1 ) s 1+( n2−1 ) s2 1 1
+
51
Keterangan:
t : nilai t hitung
x 1 : nilai rata-rata post test pada kelas eksperimen
x 2 : nilai rata-rata post test pada kelas kontrol
n1 : banyak siswa pada kelas eksperimen
n2 : banyak siswa pada kelas kontrol
2
s1 : varians post test pada kelas eksperimen
2
s2 : varians post test pada kelas control
a. Membuat H0 dan H1
Kriteria pengujian (jika t hitung ≥ t tabel maka H0 ditolak, dan jika t hitung < t tabel
maka H0 diterima.
Effect Size merupakan indikator yang mengukur besarnya efek dari suatu
suatu perlakuan yang menjadi salah satu kriteria acuan untuk menentukan apakah
model pembelajaran tutor sebaya dikatakan lebih efektif dari pada model
menjelaskan bahwa sebuah analisis efek size membandingkan rata-rata dari kelas
x t −x c
d=
s pooled
Keterangan:
s pooled =
√ ( n1−1 ) Sd12 + ( n 2−1 ) Sd 22
n1 +n2
Keterangan:
53
2
S1 =¿ variansi kelas eksperimen
2
S1 =¿ variansi kelas control
Tabel 3.5
Kriteria Interpretasi nilai Cohen’s
Cohen’s Standard
Effect Size
tahap-tahapan. Sehingga penelitian ini lebih terarah. Terdapat tiga tahap utama.
dalam penelitian ini, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.
Penyusunan Instrumen
Penelitian
Rekognisi Grup
Post-Test
Tahap
Evaluasi Analisis Data Hasil Post-Tets
Ainun, L., Harahap, S. (2016). Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Jurnal As-
Salam, 1(1). 96-102.
https://jurnal-assalam.org/index.php/JAS/article/view/48.
Harefa, D., Sarumaha, M., Fau, A, Dkk. (2021). Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep
Belajar Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 8 (1). 325-332. http://
dx.doi.org/10.37905/aksara.8.1.325-332.2022
Yusuf, M., Daris, L. (2018). Analisis Data Penelitian Teori & Aplikasi Dalam
Bidang Perikanan. Bogor: IPB Press.