Oleh :
AGUS ISDIYANTO, S.Pd
NIM : -
PENDAHULUAN
Bola voli merupakan salah satu materi PJOK yang dipelajari pada kelas X
semester ganjil di SMKN 2 SItubondo. Materi ini sangat berkaitan dengan materi-
materi sebelumnya, yaitu sepak bola. Pada materi ini siswa dituntut untuk
bola voli siswa akan lebih cepat mengerti dan menguasai keterampilan geraknya.
berikut: (1) Siswa yang masih belum menguasai materi sepak bola 22 dari 31
siswa (70,9%). Berdasarkan catatan harian peneliti, terdapat data sebagai berikut:
(1) Tercatat 24 dari 31 siswa (77,4 %) siswa yang masih tidak menguasai
keterampilan gerak, mereka hanya sekedar menendang seperti apa yang sudah
gerak, 8 dari 31 ( 25,8%) siswa yang mau melakukannya, siswa cenderung pasif,
tingkat partisipasi siswa di dalam proses belajar. Hasil tes kognitif sebelum
penelitian ini masih rendah, yaitu rata-rata 51,6% (lebih kecil dari KKM, yaitu
metode. Mulai dari metode ceramah, tanya jawab, diskusi, sampai pada
Namun hasilnya masih kurang memuaskan. Perolehan hasil belajar yang demikian,
peneliti berasumsi bahwa: (1) belajar siswa kurang bermakna, (2) bahasa guru
masih sulit dimengerti siswa, (3) siswa masih belum banyak mengerti esensi dari
materi pelajaran, dan (4) partisipasi siswa dalam pembelajaran masih kurang.
Peneliti berasumsi hal ini karena metode pembelajaran yang peneliti lakukan
mengarah kepada teacher oriented, artinya pembelajaran berpusat pada guru dan
dan pengawasan guru agar pembelajaran yang mereka dapatkan terbukti benar.
Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: Upaya
sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
a. Mendeskripsikan model pembelajaran ” Discovery Learning” dalam
1. Bagi siswa
pengundian.
2. Bagi Peneliti
3. Bagi sekolah
a. Hasil PTK ini dapat digunakan sebagai salah satu contoh model
kemampuan yang dimilikinya namun tidak tanpa bimbingan dan pengawasan guru
mengorganisasi sendiri”.
cara belajar memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk
adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau
menemukan, dimana seorang siswa dihadapkan dengan suatu masalah atau situasi
(Markaban, 2006:9).
membimbing siswa dimana ia diperlukan. Dalam model ini, siswa didorong untuk
berdasarkan bahan atau data yang telah disediakan guru (PPPG, 2004:4)
ditemukan perbedaan dengan model pembelajaran lainnya, berikut tiga ciri utama
Learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan
generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru
buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan
masalah.
agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya
dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis,
dalam membangun siswa agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu masalah.
benar tidaknya hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk
mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, uji coba sendiri dan
sebagainya.
Konsekuensi dari tahap ini adalah siswa belajar secara aktif untuk
mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui
diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta
5) Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan
dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian
kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian
2004:244).
makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman
pengalaman itu.
karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
akan memiliki kekurangan pula dalam aspek yang lain, berikut kekurangan model
menimbulkan frustasi.
2) Model ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak,
berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-
Dorongan itu bisa berasal dari dalam diri individu ataupun berasal dari
rangsangan di luar diri individu. Dengan demikian, motivasi di dalam kelas
berasal dari dalam diri ataupun dari rangsangan luar diri siswa dalam rangka
bahwa :
suatu proses sadar yang terjadi melalui banyak cara baik secara disengaja maupun
perubahan pada diri pembelajar. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan pada
siswa yaitu:
“Motivasi Belajar adalah energi yang berasal dari dalam diri seseorang untuk
lingkungan guna mencapai tujuan yaitu hasil belajar yang baik. Motivasi belajar
akan menumbuhkan rasa senang, semangat dan antusias dalam mengikuti suatu
pelajaran. Oleh karena itu motivasi belajar sangat penting pada suatu mata
Kesimpulan dari Motivasi Belajar PJOK dalam penelitian ini adalah daya
dalam meteri bola voli dan keterampilan melakukan keterampilan gerak dasar bola
adalah:
1) Bagi siswa
berkesinambungan
2) Bagi guru
ragam
kegiatan belajar mengajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan
mengikuti pembelajaran dengan rasa senang, semangat dan antusias. Siswa akan
waktu yang sama, belum tentu semua siswa sudah termotivasi untuk belajar.
Menurut Sardiman A.M (2012: 83) indikator motivasi belajar antara lain:
memahami apa yang dipelajarinya, mengasah rasa ingin tahunya, dan melihat
kebermaknaan belajar.
Hasil belajar pada dasarnya adalah untuk mengetahui hasil belajar yang
dicapai siswa dalam materi pelajaran tertentu. Pengukuran hasil belajar siswa
macam yaitu:
3) Tes sumatif yang dapat digunakan dalam ulangan umum yang biasa
dilaksanakan pada akhir semester. Dari tes inilah prestasi belajar siswa
selama proses belajarnya. Keberhasilan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
saling berkaitan. Menurut Muhibbin Syah (2012: 144) hasil belajar siswa
1) Faktor internal (dari dalam diri individu), yakni meliputi faktor jasmaniah
2) Faktor eksternal (dari luar diri individu), yakni meliputi faktor keluarga,
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan
daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan
akan mempengaruhi :
Permainan bola voli merupakan permainan beregu yang terdiri dari dua
kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok terdiri dari 6
orang yang menempati lapangan petak masing-masing yang dibatasi oleh net, tiap
kelompok harus berusaha memukul bola sampai melewati net dan akan mendapat
poin 1 jika bola berhasil jatuh ke petak lawan (rally point), permainan selesai
apabila salah satu tim mencapai angka 25. Dalam kedudukan 24-24, permainan
yaitu menurut Machfud Irsyada (2000: 13), Permainan bola voli adalah olahraga
beregu. Setiap regu berada pada petak lapangan permainan masing-masing dengan
dibatasi oleh net. Bola dimainkan dengan satu atau kedua tangan hilir mudik atau
bolak-balik melalui atas net secara teratur sampai bola menyentuh lantai (mati) di
petak lawan dan mempertahankan agar bola tidak mati di petak permainan sendiri.
olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam setiap lapangan dengan dipisahkan
oleh sebuah net. Terdapat versi yang berbeda untuk digunakan pada keadaan
kepada setiap orang. Tujuan dari permainan bola voli adalah melewatkan bola di
atas net agar dapat jatuh menyentuh lantai lapangan lawan untuk mencegah usaha
yang sama dari lawan. Setiap tim dapat memainkan tiga pantulan untuk
mengembalikan bola (di luar perkenaan blok). Bola dinyatakan dalam permainan
setelah bola dipukul oleh pelaku servis melewati atas net ke daerah lawan.
Permainan dilanjutkan hingga bola menyentuh lantai, bola “keluar” atau satu
tim gagal mengembalikan bola secara sempurna. Dalam permainan bola voli, tim
yang memenangkan sebuah reli memperoleh satu angka (Rally Point System).
memperoleh satu angka dan berhak untuk melakukan servis berikutnya, serta
lengan bawah merupakan teknik dasar bola voli yang harus dipelajari lebih
pertama yang digunakan tim bila tidak memegang servis. Operan ini
1) Persiapan
f. Sikut terkunci.
h. Pinggang lurus.
2) Pelaksanaan
3) Gerak Lanjutan
kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai
langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan.”Passing bawah
umumnya dilakukan untuk menerima servis, atau smash atau bola-bola setinggi
menjadi teknik pertama yang digunakan tim anda tidak memegang servis.
passing atas dapat dilakukan dengan berbagai variasi yaitu antara lain: a)
passing atas ke arah belakang lewat atas kepala, b) passing atas ke arah samping
Barbara L Viera (2004: 51) mengatakan passing atas bisa digunakan untuk
menerima bola yang lebih tinggi dari bahu dan datang dengan essdikit kekuatan
ke arah seorang pemain. Passing atas dapat pula dilakuakn untuk memberikan
atas Nuril Ahmadi (2007: 25) adalah “Jari tangan terbuka lebar dan kedua tangan
o
dan badan ± 45 . Bola disentuh dengan cara meluruskan kaki dan tangan.”
kepala, jari-jari tangan dibuka. Bola didorong ka arah depan atas dengan arah bola
berasal dari arah atas. Cara melakukan passing atas adalah dengan berdiri
tegak, kaki dibukaselebar bahu, kedua lutut sedikit ditekuk dan badan seimbang.
dibuka, pandangan mata pada bola yang datang sehingga perkenaan bola tepat
dan mampu mentransfer ilmu yang dimilikinya kepada pihak lain. Dengan
demikian maka belajar tidak hanya untuk meningkatkan nilai saja, namun lebih
yaitu:
1. Rosinar Siregar Julia Carissa yang berjudul ”Meningkatkan
Konsep Siswa”
Learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan
5) Verification (Pembuktian)
METODE PENELITIAN
pada materi Bola Voli untuk meningkatkan motivasi belajar sisiwa adalah siswa
Materi pembelajaran dalam PTK ini adalah bola voli yang dipelajari pada
kelas X semester ganjil. Berdasarkan silabus PJOK SMK Negeri 2 Situbondo, bola
3.1 Menganalisis keterampilan gerak salah satu permainan bola besar/bola kecil
adalah model Kemmis dan McTaggart (1998). Penelitian akan dilaksanakan dalam
2020. Pada siklus ini siswa dibagi dalam kelompok-kelompok dan yang menjadi
tutor adalah perwakilan kelompok yang diacak urutan kelompok dan urutan materi
2020. Pada siklus ini siswa tidak dibagi dalam kelompok, namun tetap secara
klasikal dan yang menjadi tutor adalah individu siswa yang diacak dan materi yang
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa hasil refleksi kegiatan pra
siklus berupa refleksi awal dijadikan sebagai acuan untuk pelaksanaan siklus I.
tindakan pada siklus II. Sedangkan hasil refleksi siklus II nantinya digunakan
a. Siklus I
1) Perencanaan
Pada siklus ini didahului tahap Rencana tindakan I dibuat oleh peneliti
Rancangan pembelajaran yang dibuat adalah materi lompat jauh dengan kegiatan
(Menarik Kesimpulan/Generalisasi)
2) Pelaksanaan
3) Observasi
observasi. Observasi ini digunakan untuk merekam segala aktivitas siswa dan
berikutnya.
4) Refleksi
Tahap ini merupakan tahap mengamati secara rinci segala hal yang terjadi
di kelas baik berupa aktivitas siswa maupun kinerja guru.Hasil refleksi selama
siklus I tersebut, peneliti gunakan sebagai dasar rencana perbaikan tindakan pada
b. Siklus II
1) Perencanaan
Pada siklus ini seperti pada siklus I, didahului tahap perencanaan tindakan
penilaian keterampilan lompat jauh, (3) membuat nomer undian untuk urutan
2) Pelaksanaan
3) Observasi
tindakan. Observasi ini digunakan untuk merekam segala aktivitas siswa dan
berikutnya.
4) Refleksi
Tahap ini merupakan tahap mengamati secara rinci segala hal yang terjadi
di kelas baik berupa aktivitas siswa maupun kinerja guru. Hasil refleksi selama
siklus II tersebut, peneliti gunakan sebagai dasar rencana perbaikan tindakan pada
Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka
1. Angket
Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah jenis angket tertutup
dengan bentuk rating scale, yaitu sebuah pernyataan yang diikuti oleh
2. Observasi
peneliti yang memiliki latar belakang sama dengan peneliti dan guru.
Untuk menyamakan persepsi antara peneliti dan para observer, sebelum
lembar observasi.
3. Dokumentasi
4. Catatan Lapangan
1. Lembar Angket
paling efektif untuk memperoleh data atau informasi dari responden. Angket
alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Pada penyusunan angket
pernyataan dalam angket dengan skala selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang
(KD), dan tidak pernah (TP). Berikut skor alternatif motivasi belajar siswa:
Tabel 1. Skor Alternatif Jawaban
Jumlah 19
2. Pedoman Observasi
kelas. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan secara
dilaksanakan:
Persiapan pelaksanaan
1. model discovery Menginformasikan tujuan
learning pembelajaran,motivasi.
Menghadapkan peserta didik pada
Stimulation (Pemberian permasalahan yang
2. rangsangan) menimbulkan rasa ingin tahu
Langkah- Skor
langkah
No. discovery Aspek kegiatan siswa 1 2 3 4
learning
Persiapan
pelaksanaan Mendengarkan informasi tujuan
1. model pembelajaran, motivasi
discover
y
Peserta didik merasa dihadapkan pada suatu
permasalahan
2. yang menimbulkan rasa ingin tahu
Stimulation
(Pemberian
2. Peserta didik merasa dihadapkan pada suatu
rangsangan)
permasalahan dan
timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri
Hal-hal yang dicatat dalam catatan lapangan adalah hal-hal yang tidak
terdapat dalam lembar observasi antara lain suasana kelas, pengelolaan kelas,
interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa, dan segala sesuatu
digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari lembar observasi dan
angket.
Dalam PTK, sesuai dengan ciri dan karakteristik serta bentuk hipotesis
PTK, analisis data diarahkan untuk mencari dan menemukan upaya yang
dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Dengan demikian, analisis data dalam PTK bisa dilakukan dengan analisis
belajar khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru. Analisis data bisa
a. Reduksi Data
masalah. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data angket
yaitu untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa, dan tes hasil
b. Mendeskripsikan Data
c. Penarikan Kesimpulan
Learning.
peningkatan hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang
dilakukan oleh guru. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
F
P= × 100 %
N
P = Angka persentase
F = Skor yang diperoleh
N = Skor maksimal
(Nana Sudjana, 2011: 109)
Model Discovery Learning, terjadi peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran PJOK siswa kelas X AKPR SMK Negeri 2 Situbondo
Kelas untuk X TAV, 1 kelas untuk X AKPR, 1 Kelas untuk X ATPH, 2 Kelas
untuk XI AKL, 1 Kelas untuk XI TB, 2 Kelas untuk XI TAV, 1 kelas untuk XI
AKPR, 1 Kelas untuk XI ATPH, 2 Kelas untuk XII AKL, 1 Kelas untuk XII TB,
1 Kelas untuk XII TAV, 1 kelas untuk XII AKPR, 1 Kelas untuk XII ATPH.
dan Teknik Audio video), ruang perpustakaan, kantin sekolah, masjid, lapangan
PJOK di sekolah tersebut diampu oleh dua guru. untuk kelas X memperoleh
hari Kamis, 15 Oktober 2020 pada jam ke 5 & 6 (1 jp=45 menit) yaitu pukul
10.00-11.10 dengan materi b o l a v o l i p a s s i n g b a w a h . Adapun tahap
a. Tahap perencanaan
motivasi.
b. Pelaksanaan tindakan
Pertemuan I
Kegiatan Pendahuluan
pembelajaran
memulai pembelajaran
dipelajari
6. Guru memperlihatkan teks / gambar berisi indicator pembelajaran
pembelajaran
Kegiatan Inti
video
buku pembelajaran
kelompoknya
Kegiatan Penutup
c Tahap pengamatan
dilaksanakan.
Learning. Berikut ini adalah data angket motivasi belajar untuk kelas
X AKPR.
Skor Skor
Indikator Ket Butir
Butir Indikator
Tekun Menghadapi Tugas A 1 78
2 67
3 85 75,25 %
4 71
Ulet menghadapi kesulitan B 5 73 73%
Menunjukan minat terhadap C 6 74 75,50%
7 77
bermacam-macam
Lebih masalah
senang bekerja mandiri D 8 74 75,50%
78,77%
9 80
10 81
Cepat bosan pada tugas-tugas E 11 67 76,33%
12 82
yang rutin 13 80
Dapat mempertahankan F 14 69 69%
tiga indikator lain belum mencapai nilai minimal yaitu, yaitu ulet
d. Tahap Refleksi
karena masih ada siswa yang bekerja secara individu. Untuk itu
secara berkelompok
dengan kelompoknya
adalah:
yang paham
a. Tahap Perencanaan
media pembelajaran
Pertemuan II
Kegiatan Pendahuluan
pembelajaran
memulai pembelajaran
memulai pembelajaran
akan dipelajari
6. Guru memperlihatkan teks / gambar berisi indicator
pembelajaran pembelajaran
Kegiatan Inti
video
buku pembelajaran
kelompoknya
Kegiatan Penutup
melalui aplikasi google meet. Disini berlangsung sesi tanya jawab. Siswa
terlibat aktif dalam sesi ini, namun masih terlihat beberapa siswa yang
c. Tahap Pengamatan
Skor Skor
Indikator Ket Buti
Butir Indikato
r
Tekun Menghadapi Tugas A 1 82 79,25%
2 78
3 86
4 71
Ulet menghadapi kesulitan B 5 83 83%
Menunjukan minat terhadap C 6 82 82%
bermacam-macam masalah 7 82
Lebih senang bekerja mandiri D 8 80 82,67
9 83 %
10 85
Cepat bosan pada tugas-tugas E 11 75 80,33%
yang rutin 12 84
13 82
Dapat mempertahankan F 14 78 78%
pendapatnya
bahwa semua indikator telah mencapai skor 75% sesuai dengan kriteria
pada siklus II sebesar 81%. Dengan hasil ini, maka dapat disimpulkan
d. Tahap refleksi
siklus II dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari data
kepada siswa untuk bertanya, memberi evek positif pada siswa untuk
apabila hasil yang diinginkan belum tercapai maka siklus akan dilanjutkan
hingga mencapai hasil yang diinginkan. Jika hasil yang diinginkan tidak
motivasi belajar PJOK siswa. Hasil motivasi siswa diukur dengan skor
skor tindakan pada siklus I dan siklus II. Berikut ini adalah hasil
Siklus II
Skor (%)
Ket Indikator Peningkatan
Siklus I Siklus II
A Tekun menghadapi
75,25% 79,25% 4,00%
tugas
B Ulet menghadapi
kesulitan 73,00% 83,00% 10,00%
C Menunjukan minat
terhadap bermacam-
macam masalah 75,50% 82,00% 6,50%
D Lebih senang bekerja
mandiri 78,77% 82,67% 3,90%
E Cepat bosan pada
tugas-tugas 76,33% 80,33% 4,00%
F yang
Dapatrutin
mempertahankan
pendapatnya 69,00% 78,00% 9,00%
G Tidak mudah
melepaskan hal-hal
yang diyakini 76,67% 81,33% 4,66%
H Senang mencari dan
memecahkan masalah
soal-soal 68,50% 78, 0% 9,50%
Skor Rata-Rata 74% 81% 7%
Sumber : Data Primer yang diolah
tugas tepat waktu. Guru tidak lagi harus banyak memberikan teguran
disajikan kepada siswa tidak luas hanya difokuskan pada konsep yang
2. Penelitian ini hanya dibatasi pada materi passing bawah dan passing
atas, masih banyak materi lain dalam pelajaran PJOK yang dapat
diisi oleh siswa yang diberikan pada akhir siklus I dan II, sehingga
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa
kelompok
II sebesar 7%.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Aqib, Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK.
Bandung: Yrama Widya
Kemmis & Mc. Taggart. 2010. The Action Research Planner. Geelong:
Deaken Univercity Press.
Djamarah Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Dimyati & Mudjiono 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik .
Jakarta: Rineka Cipta
Barbara L Viera & Fergusen B.J (2004). Bola Voli Tingkat Pemula.
Jakarta: PT Raja Grafindo Utama Slameto.
Ahmad, Nuril. 2007. Panduaan Olahraga Bola Voli. Solo: Era Pustaka Utama
Religius, disiplin. Sportif, kerja sama, tanggung jawab dan percaya diri
C. TUJUAN
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
1. Sejarah perkembangan Bola voli dunia dan Indonesia.
2. Pertandingan bola voli baik langsung atau melalui media elektronik
Konsep
1. Gerak passing bawah
2. Gerak passing atas
Prinsip
1. Keterampilan teknik passing bawah dan passing atas
2. Bertanding bola voli dengan peraturan yang dimodifikasi
Prosedur :
1. Passing bawah : sikap kaki dan lengan, ayunan lengan dan perkenaan bola,
gerakan lanjutan
2. Passing atas : sikap kaki dan lengan, ayunan lengan dan perkenaan bola,
gerakan lanjutan
(menanya)
Fase 6 :
Generalization 17. Peserta didik menarik kesimpulan terhadap hasil
(menarik pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
kesimpulan) (mengkomunikasikan)
COMMUNIC 18. Peserta didik dengan bimbingan guru memberikan
ATION
saran perbaikan keterampilan kepada teman selama
(BERKOMUN
kegiatan pembelajaran.
IKASI)
G. PENILAIAN
Religius, disiplin. Sportif, kerja sama, tanggung jawab dan percaya diri
C. TUJUAN
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
3. Sejarah perkembangan Bola voli dunia dan Indonesia.
4. Pertandingan bola voli baik langsung atau melalui media elektronik
Konsep
3. Gerak passing bawah
4. Gerak passing atas
Prinsip
3. Keterampilan teknik passing bawah dan passing atas
4. Bertanding bola voli dengan peraturan yang dimodifikasi
Prosedur :
3. Passing bawah : sikap kaki dan lengan, ayunan lengan dan perkenaan bola,
gerakan lanjutan
4. Passing atas : sikap kaki dan lengan, ayunan lengan dan perkenaan bola,
gerakan lanjutan
Fase 6 :
Generalization 17. Peserta didik menarik kesimpulan terhadap hasil
(menarik pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
kesimpulan) (mengkomunikasikan)
COMMUNICATI 18. Peserta didik dengan bimbingan guru memberikan
ON saran perbaikan keterampilan kepada teman selama
(BERKOMUNIK kegiatan pembelajaran.
ASI)
PENUTUP Guru mengintruksikan untuk melakukan
(10 menit) Pendinginan .
Peserta didik dengan bimbingan guru
menyimpulkan materi pembelajaran
Untuk evaluasi pembelajaran hari ini silahkan
kerjakan soal evaluasi 8 yang ada pada link
https://sites.google.com/smkn2situbondo.sch.id/mat
eripjokkelasx/halaman-muka
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerja sama yang baik
Guru menyampaikan tugas membaca untuk
pertemuan berikutnya.
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
kata penutup dan salam.
G. PENILAIAN
Total
tiap
pernyat
82 78 86 71 83 82 82 80 83 85 75 84 82 78 75 88 81 76 80
aan
3,2 3,1 3,4 2,8 3,2 3,2 3,2 3,3 3,4 3,0 3,3 3,2 3,0 3,5 3,2 3,0
Rata- 3,32 3,12 3,20
8 2 4 4 8 8 0 2 0 0 6 8 0 2 4 4
Rata
3,17 3,32 3,28 3,31 3,21 3,12 3,25 3,12
83,0 78,0
79,25 82,00 82,67 80,33 81,33 78,00
% 0 0
0,81
Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Petunjuk Pengisian
1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sauidara/I untuk mengisi lembar observasi aktivitas
guru dalam kegiatan pembelajaran meliputi aspek yang disebutkan.
2. Mohon diberi tanda cek (v) pada skala penilaian yang sesuai dengan pengamatan.
Selang skala penilaian adalah 1 – 4. Semakin besar bilangan yang dirujuk, semakin
baik aktivitas yang dilakukan oleh guru
3. Pedoman penskoran sebagai berikut
Skor 4, jika indikator dilakukan guru dengan sangat baik
Skor 3, jika indikator dilakukan guru dengan baik
Skor 2, jika indikator dilakukan guru dengan sedang
Skor 1, jika indikator dilakukan guru dengan kurang baik
4. Berilah catatan tentang saran maupun kritik pada tempat yang telah tersedia
Catatan
Interval Kategori
15 ≤ skor<26 Kurang
16 ≤ skor < 37 Sedang
37 ≤ skor < 48 Baik
48 ≤ skor <60 Sangat Baik
Langkah- Skor
No. langkah Aspek kegiatan guru
discovery 1 2 3 4
learning
Persiapan pelaksanaan
1. model Menginformasikan tujuan
discovery pembelajaran,motivasi.
learning
Menghadapkan peserta didik pada
Stimulation permasalahan yang menimbulkan rasa
2. (Pemberian ingin tahu
rangsangan)
Menghadapkan peserta didik pada suatu
permasalahan agar timbul keinginan
untuk menyelidiki sendiri
Catatan
………………………………………………………………………………………
………………..
………………………………………………………………………………………
………………..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………..
Observer
(……………………………)
Lampiran 4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Petunjuk Pengisian
1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sauidara/I untuk mengisi lembar observasi aktivitas
siswa dalam kegiatan pembelajaran meliputi aspek yang disebutkan.
2. Mohon diberi tanda cek (v) pada skala penilaian yang sesuai dengan pengamatan.
Selang skala penilaian adalah 1 – 4. Semakin besar bilangan yang dirujuk, semakin
baik aktivitas yang dilakukan oleh siswa
3. Pedoman penskoran sebagai berikut
Skor 4, jika indikator dilakukan guru dengan sangat baik
Skor 3, jika indikator dilakukan guru dengan baik
Skor 2, jika indikator dilakukan guru dengan sedang
Skor 1, jika indikator dilakukan guru dengan kurang baik
4. Berilah catatan tentang saran maupun kritik pada tempat yang telah tersedia
Catatan
Interval Kategori
15 ≤ skor<26 Kurang
16 ≤ skor < 37 Sedang
37 ≤ skor < 48 Baik
48 ≤ skor <60 Sangat Baik
Langkah- Skor
No. langkah Aspek kegiatan siswa 1 2 3 4
discovery
learning
Persiapan
1. pelaksanaan Mendengarkan informasi tujuan
model pembelajaran, motivasi
discovery
learning
Peserta didik merasa dihadapkan pada
Stimulation suatu permasalahan yang
2. menimbulkan rasa ingin tahu
(Pemberian
rangsangan)
Peserta didik merasa dihadapkan pada
suatu permasalahan dan
timbul keinginan untuk menyelidiki
sendiri
Problem statemen Peserta didik mengidentifikasi
3. (pertanyaan/identi sebanyak mungkin masalah
fikasi masalah) yang relevan dengan bahan pelajaran
Peserta didik merumuskan hipotesis
dari pertanyaan/masalah
Peserta didik merancang kegiatan
penyelidikan atau merancang
Data collection rencana penyelesaian masalah
4.
(pengumpulan data)
Peserta didik mengumpulkan berbagai
informasi yang relevan dengan bahan
pelajaran
Peserta didik belajar secara aktif untuk
menemukan sesuatu
yang berhubungan dengan
permasalahan
Peserta yang dihadapi
didik menggunakan
kesempatan untuk mengolah,
Data processing mengklasifikasikan, bahkan bila
5.
(pengolahan Data) perlu menghitung dengan cara
tertentu serta ditafsir pada tingkat
kepercayaan tertentu.
Peserta didik mengolah data dan
informasi yang telah diperoleh
6. Verification Peserta didik membuktikan penemuan
(pembuktian) suatu konsep, teori, aturan atau
pemahaman melalui contoh-contoh
yang ia jumpai dalam kehidupannya
Peserta didik berdiskusi dan
membuktikan jawaban
permasalahan berdasarkan dari apa
yang telah dibacanya
Peserta didik meninjau ulang hasil
pengumpulan dan pengolahan data
dengan data atau teori pada buku
sumber atau literatur lain yang
berkaitan dengan materi
Catatan
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………............
...................................................................................................................................
Observer
(……………………………)
Lampiran 5 Lembar Angket Motivasi Belajar PJOK Siklus I
Identitas Responden
Nama :………………………………………….
No Abs : ................................................................
Kelas : .................................................................
Jawaban
No Pernyataan
SL SR KK TP
1 Setiap tugas PJOK yang diberikan oleh guru, saya
mengerjakannya dengan sungguh-sungguh
2 Saya menunda menyelesaikan tugas PJOK jika saya
mulai merasa
3 malasberusaha mengerjakan tugas PJOK tepat waktu
Saya
4 Saya senang mengerjakan soal-soal PJOK secara
terus menerus
5 dalam waktu lama
Saya berdiskusi dengan teman jika menemukan
kesulitan dalam
6 mengerjakan
Saya berharaptugas PJOK PJOK akan
jika pelajaran
kosong/tidak diisi guru
7 Sebelum pelajaran PJOK dimulai saya menyiapkan
buku-buku dan
8 perlengkapan
Belajar belajar
kelompok PJOK
adalah cara yang menyenangkan
untuk memecahkan
9 masalah/ soal-soal
Saya memilih PJOK jawaban teman untuk
mencontek
menyelesaikan tugas
PJOK dari guru
10 Saya mengerjakan setiap tugas PJOK yang diberikan
guru dengan
11 kemampuan
Saya merasa sendiri
jenuh jika guru memberikan tugas yang
sama setiap
12 latihan
Saya bersemangat saat pembelajaran dilaksanakan
dengan metode
13 yang
Saya bervariasi
tidak takut jika pendapat saya berbeda dengan
teman
14 Saya memilih membuktikan jawaban saya benar atau
salah, jika
15 jawaban
Saya saya berbeda dengan
memperjuangkan teman
argumen yang dianggap
16 benar
Saya yakin atas jawaban dari soal-soal PJOK yang
telah saya
17 Kerjakan
Saya akan menjadi bimbang jika ada pendapat lain
yang bertentangan
18 dengan
Saya pendapat
mencari saya yang lebih menantang (lebih
soal-soal
sulit) untuk
19 dikerjakan
Saya berlatih mengerjakan soal-soal sampai saya
bisa
Lampiran 6 Lembar Catatan Lapangan Siklus I
Catatan Lapngan
Petunjuk
Mohon diisi lembar catatan ini dengan hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas guru dan
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
Foto Dokumentasi
Foto Angket Motivasi Siklus I
Foto Angket Motivasi Siklus II