PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
OLEH
ILHAM
A1G118036
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Sekolah Dasar (SD) merupakan pendidikan dasar yang
memegang peran penting sebagai pembentuk pola pikir anak dan kepribadian
anak. Pendidikan sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, yaitu
untuk tercapainya pribadi-pribadi yang berkembang secara optimal sesuai dengan
potensinya masing-masing. Oleh karena itu, pendidikan harus dikemas lebih
inovatif dan kreatif agar mampu membelajarkan siswa secara maksimal.
Pendidikan memegang peran kunci dalam proses peningkatan kualitas sumber
daya manusia (SDM). Pembentukan SDM berkualitas di sekolah dilakukan
melalui pembelajaran yang efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang
diharapkan. Keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh guru,
metode pembelajaran yang digunakan, serta peserta didik sebagai sasaran
pendidikan (Ismatunsarrah dkk., 2020: 70–71).
Perkembangan dalam bidang pendidikan memegang peranan penting dalam
menghadapi tuntutan perubahan kehidupan manusia baik secara lokal, nasional
dan global untuk itu kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas
sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas
pendidikannya sehingga untuk membentuk sumber daya manusia yang memiliki
daya saing dan mampu bertahan di masa mendatang perlu adanya peningkatan
kualitas pendidikan yang menyeluruh. Pada jenjang pendidikan SD anak diajarkan
berbagai ilmu sebagai pondasi anak untuk menjalani pendidikan dijenjang
selanjutnya.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang
dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang
terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui
serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian
gagasan-gagasan hakikat pembelajaran IPA. Ilmu Pengetahuan Alam dibangun
atas dasar proses dan sikap ilmiah dalam memperoleh pengetahuan. Sesuai
hakikat tersebut, belajar IPA bukanlah sekedar mengumpulkan dan menghafal
1
2
B. Batasan Masalah
Berdasarkan beberapa masalah yang telah teridentifikasi, maka peneliti
membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengukur aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar
siswa
2. Penelitian ini dilakukan pada tema 5 ekosistem subtema 1 dan 2 pembelajaran
1 dan 2 pada materi pengolongan hewan berdasarkan jenis makanannya dan
rantai makanan
3. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Lawa pada tahun
ajaran 2021/2022
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA pada materi
komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar dengan
penerapan model pembelajaran Contekstual Teaching and Learning (CTL) di
kelas V SD Negeri 1 Lawa?
2. Bagaimana aktivitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran IPA pada
materi komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar
6
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat
dilihat dari:
a. Bagi Guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi, gambaran,
menambah wawasan dan pengalaman dalam melaksanakan berbagai
model-model pembelajaran yang lebih efektif dalam pembelajaran.
Sehingga dengan model yang diterapkan tersebut siswa dapat
menggunakan keaktifannya dalam proses pembelajaran.
b. Bagi Siswa
Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang bermakna dan
meningkatkan hasil belajar siswa. Menciptakan suasana belajar yang lebih
menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran Contekstual
Teaching and Learning (CTL).
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah
untuk meningkatkan dan melaksanakan model-model pembelajaran yang
lebih kreatif dan inovatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui
model Contekstual Teaching and Learning (CTL) di SD Negeri 1 Lawa.
d. Bagi Peneliti
Sebagai panduan dan bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian
tindakan kelas sehingga memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan
sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar strata 1 (S1) pada Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Halu Oleo.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Model Pembelajaran Contekstual Teaching and Learning (CTL)
a. Pengertian Model Pembelajaran Contekstual Teaching and Learning
(CTL)
Model pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis yang
digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
didalamnya terdapat teknik strategi, metode, media, bahan, dan alat evaluasi
atau penilaian pembelajaran (Afandi dkk., 2013: 16). Menurut Hamruni
(Yanti, 2020: 8) model pembelajaran adalah suatu pola perencanaan yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran tutorial dan bertujuan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk di dalamnya kurikulum, film, komputer, buku-buku
dan lain-lain. Model pembelajaran didefinisikan sebagai kerangka konseptual
yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pelajar dalam
merencanakan aktifitas belajar mengajar.
Berdasarakan pengertian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau gambaran proses
pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran yang telah direncanakan
guru yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran contekstual teaching and learning (CTL)
merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa
untuk memahami makna materi ajar dan mengaitkannya dengan konteks
kehidupan mereka sehari-hari agar membuat siswa aktif dalam memompa
kemampuan yang dimilikinya (Nurdyansyah & Fahyuni, 2016: 35). Senada
dengan itu, Hasibun (Wulandari, 2020: 230) juga mengatakan bahwa model
pembelajaran contekstusl teaching and learning (CTL) adalah merupakan
proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk
8
9
4) Memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat maju terus sesuai dengan
potensi yang dimilikinya sehingga siswa terlibat aktif dalam proses belajar
mengajar.
5) Pengetahuan tetang materi pembelajaran tertanam berdasarkan skema yang
dimiliki siswa sehingga pembelajaran CTL akan lebih bermakna.
6) Siswa menjadi mandiri.
7) Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok.
8) Pencapaian ketuntasan belajar siswa dapat diharapkan (Budiyanto, 2016:
101–102).
Kelemahan dari model pembelajaran contextual teaching and learning :
1) Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan model
pembelajaran ini akan terus tertinggal dan sulit untuk mengejar
ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran ini kesuksesan siswa
tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri. Jadi, siswa yang dengan baik
mengikuti setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu
teman yang tertinggal dan mengalami kesulitan.
2) Tidak semua siswa dengan mudah menyesuaikan diri dan
mengembangkan kemampuan yang dimiliki dengan pengunaan model
pembelajaran ini.
3) Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak
merata.
4) Dalam pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada kebutuhan
siswa padahal dalam kelas itu tingkat kemampuan siswanya berbeda-beda
sehingga guru akan kesulitan dalam menentukan materi pelajaran karena
tingka pencapaiannya siswa tadi tidak sama.
5) Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran contextual
teaching and learning akan tampak jelas antara siswa yang memiliki
kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan rendah, yang
kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang
kemampuannya.
16
6) Peran gutu tidak tampak terlalu penting lagi karena dalam model
pembelajaran ini peran guru hanya sebagai pengarah dan pembimbing,
karena lebih menuntut siswa untuk aktif dan berusaha sendiri mencari
infirmasi, mengamati fakta dan menemukan pengetahuan-pengetahuan
baru di lapagan (Sumantri, 2015: 106–107).
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar suatu kata yang sudah cukup akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata “belajar“ merupakan kata-kata
yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal.
Kegiatan belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan.
Belajar pada hakekatnya adalah suatu proses interaksi terhadap semua
situasi yang ada di sekitar siswa. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang
diarahkan kepada pencapaian tujuan dan proses berbuat melalui berbagai
pengalaman yang diciptakan guru. Belajar merupakan proses mengamati, melihat,
dan memahami sesuatu. Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan
pembelajaran, terdapat beberapa komponen yang harus dikembangkan guru, yaitu
tujuan, materi, strategi, dan evaluasi pembelajaran. masing-masing komponen
tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Belajar pada dasarnya
merupakan peristiwa yang bersifat individual yakni peristiwa terjadinya
perubahan tingkah laku sebagai dampak dari pengalaman individu. Sementara itu,
pembelajaran adalah penyediaan kondisi yang mengakibatkan terjadinya proses
belajar pada diri peserta didik (Nurdyansyah & Fahyuni, 2016: 2).
Pengertian belajar menurut Winkel (Afandi dkk., 2013: 2) adalah suatu
aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan-perubahan itu dapat berupa
suatu hasil yang baru atau penyempurnaan terhadap hasil yang telah diperoleh dan
terjadi selama jangka waktu tertentu. Jadi belajar merupakan proses perubahan
17
Interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang dilakukan secara sadar,
terencana baik didalam maupun di luar ruangan untuk meningkat kan kemampuan
peserta didik ditentukan oleh hasil belajar. Sebagaimana dikemukakan Oleh
Hamalik (Afandi, 2013: 3) bahwa perubahan tingkah laku pada orang dari tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan dari belum mampu
kearah sudah mampu. Hasil belajar akan tampak pada beberapa aspek antara lain:
pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan
sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan sikap. Seseorang yang telah melakukan
perbuatan belajar maka akan terlihat terjadinya perubahan dalam salah satu atau
bebarapa aspek tingkah laku sebagai akibat dari hasil belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya atau sebuah umpan balik setelah
seseorang melakukan proses belajar. Oleh sebab itu dengan belajar sungguh-
sungguh maka akan memperoleh hasil belajar yang optimal (Watini, 2019: 84).
Menurut Widoyoko (Yanti, 2020: 20) hasil belajar siswa merupakan tugas pokok
seorang guru sebagai konsekuensi logis kegiatan pembelajaran yamg telah
dilaksanakan. Seorang guru untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai
telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi atau
penilaian. Penilaian hasil belajar dimaksudkan untuk mengetahui dan mengambil
keputusan tentang keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan.
Hasil belajar memiliki peran penting dalam proses belajar mengajar.
Penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi sampai sejauh mana
keberhasilan seorang siswa dalam belajar.Berdasarkan informasi tersebut guru
dapat memperbaiki dan menyusun kembali kegiatan belajar pembelajaran lebih
lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Sudjana (Sudirman &
Maru, 2016: 9) mengklasifikasikan kemampuan belajar menjadi tiga kategori,
yaitu:
1) Ranah kognitif, adalah kemampuan intelektual meliputi: pengetahuan/ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
19
c. Tujuan Belajar
Tujuan dari interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang dilakukan
secara sadar, terencana baik didalam maupun di luar ruangan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik baik perubahan kemampuan intelektual (kognitif),
kemampuan minat atau emosi (afektif) dan kemampuan motorik halus dan kasar
(psikomotor) pada peserta didik sebagaimana yang dikemukakan oleh Usman
(Afandi, 2013: 5) bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat
kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru
sebelumnya. Piaget dalam Isjoni (Afandi dkk., 2013: 9) mengemukakan bahwa
perkembangan kognisi dapat dibagi menjadi beberapa stadium. Hal ini berarti
fungsi kognitif pada umur yang berbeda akan jelas dibedakan satu sama lain.
Stadium atau tahap perkembangan kognitif tersebut adalah : a. Tahap sensoni
motor (0-2 tahun) tindakan tergantung melalui pengalaman indrawi, b. Pra
operasional (2-7 tahun) individu tidak ditentukan oleh pengamatan indrawi saja
tetapi juga oleh intuisi, belum menangkap yang abstrak, c. Operasional kongkret
(7-11 tahun) awal kegiatan rasional, melihat sesuatu berdasarkan persepsinya,
dimulai sistem nyata dari obyek serta hubungannya, d. Operasional formal (11
tahun ke atas) individu mengembangkan pikiran formalnya. Teori belajar kognitif
lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal
pikiran manusia. Secara garis besar Taksonomi Bloom dalam Yulaelawati
(Afandi, 2013: 6) tujuan hasil belajar dikelompokkan ke dalam tiga kategori,
yakni :
siswa yang mencakup aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor pada
mata pelajaran di sekolah Dasar setelah melalui proses belajar menggunakan
metode pembelajaran. Aspek kognitif yang ditinjukkan dengan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan ujian tertulis yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
dengan menerapkan pengetahuan yang dimiliki siswa. aspek afektif dan
psikomotor yang ditinjau dari sikap siswa pada saat proses pembelajaran.
b. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah perjalanan memakan dan dimakan dengan urutan
tertentu antarmakhluk hidup. Perhatikan gambar berikut :
C. Kerangka Pikir
Kerangka berpikir yang melandasi penelitian ini adalah adanya
permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran IPA yaitu rendahnya hasil ulangan
semester siswa, hal ini disebabkan karena dalam aktivitas pembelajaran guru
masih menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru seperti model
pembelajaran ceramah dan tanya jawab sehingga guru sebagai satu-satunya
sumber informasi pembelajaran. Model pembelajaran yang bersifat konvensional
dan tidak inovatif tersebut membuat kurangnya partisipasi siswa dalam
pembelajaran sehingga siswa tidak paham mengenai materi, kurang tertarik dan
mudah bosan yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Pencapaian
hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh peranan guru dan siswa itu sendiri.
Selain itu faktor eksternal dan internal dalam proses pembelajaran sangat
menentukan keberhasilan belajar siswa. Salah satu faktor external yang bisa kita
lihat adalah kurangnya pengetahuan guru dalam meransang potensi yang dimiliki
siswa.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah-masalah ini peneliti ingin
melakukan perubahan proses belajar mengajar untuk berhasilnya tujuan
pembelajaran dan meningkatnya hasil belajar siswa dengan menggunakan suatu
sistem pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar
dan bisa menerapkannya dalam kehidupan nyata siswa, yaitu dengan
26
Aspek Siswa
Aspek Guru
Siswa aktif selama proses
Penggunaan metode
pembelajaran
pembelajaran yang tepat
Siswa termotivasi dalam
Guru melibatkan siswa secara
menerima pelajaran
aktif
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan masalah yang diajukan maka hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jika guru menerapkan model pembelajaran contekstual teaching and learning
(CTL), maka aktivitas mengajar guru kelas V SDN 1 Lawa dapat meningkat.
2. Jika guru menerapkan model pembelajaran contekstual teaching and learning
(CTL), maka aktivitas belajar siswa kelas V SDN 1 Lawa dapat meningkat.
3. Jika guru menerapkan model pembelajaran contekstual teaching and learning
(CTL), maka hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 1 Lawa dapat meningkat.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto (Rahman & Putri, 2020: 27) penelitian
tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan
memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Penelitian tindakan
kelas merupakan sebuah penelitian tindakan dalam bentuk inkuiri reflektif yang
dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu termasuk dalam dunia
pendidikan untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a) kegiatan praktek
social atau pendidikan, b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan
praktek pendidikan dan c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan
praktek. Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan dalam rangka untuk
meningkatkan profesioalitas guru dalam meningkatkan hasil belajar atau prestasi
peserta didik dengan melalui kegiatan refleksi diri dari masing-masing guru atau
pendidik yang bersangkutan. Melalui refleksi diri ini diharapkan guru atau
pendidik mampu merenungkan serta merencanakan berbagai tindakan-tindakan
lanjutan guna meningkatkan dan memperoleh hasil belajar atau prestasi anak agar
lebih maksimal (Watini, 2019: 87).
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 1 Lawa
Kabupaten Muna Barat Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan jumlah siswa 20
orang, terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan.
C. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas V SD Negeri 1 Lawa pada
semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022. Hasil belajar siswa pada materi
komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan masih kurang sehingga perlu
penggunaan model pembelajaran contekstual teaching and learning (CTL) yang
dapat meningkatkan keaktifan dalam belajar. Penelitian ini akan dilaksanakan
secara bersiklus.
28
29
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan empat rangkaian kegiatan yang
dilakukan dalam dua siklus yang berulang. Jika pada siklus pertama telah
diketahui letak keberhasilan dan kekurangan dari tindakan yang dilakukan, maka
peneliti akan melanjutkan pada siklus kedua dengan rangkaian yang sama dengan
siklus pertama. Berikut ini adalah desain rencana tindakan yang akan dilakukan
dalam penelitian tindakan kelas di SDN 1 Lawa kelas V :
1. Pra siklus
Pada Pra Siklus, peneliti mengidentifikasi masalah dengan melakukan
beberapa kegiatan. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui keadaan awal
kelas yang akan diteliti. Beberapa kegiatan berikut ini:
a. Meminta izin penelitian kepada kepala sekolah.
b. Bertemu dan meminta izin kepada guru kelas untuk melakukan penelitian.
c. Melaksanakan penelitian (observasi atau pengamatan)
d. Melakukan wawancara dengan guru pengajar tematik dan siswa kelas V
2. Kegiatan Siklus I, yaitu :
Rincian pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Merencanakan pembelajaran dengan membuat RPP.
2) Menyiapkan buku teks, buku bacaan tentang Penggolongan Hewan
Berdasarkan Jenis Makanannya, gambar-gambar hewan dari media cetak,
serta lingkungan sekitar
3) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
4) Menyiapkan lembar kerja siswa.
5) Menyiapkan peralatan dokumentasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Memastikan siswa siap mengikuti pembelajaran.
2) Menyampaikan materi sesuai RPP sesuai model pembelajaran contekstual
teaching and learning (CTL)
3) Memberikan lembar kerja kepada siswa untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi yang sudah disampaikan.
30
4) Memberikan penilaian.
c. Pengamatan
1) Mengamati apa yang terjadi selama proses pembelajaran siklus I
berlangsung.
2) Pengamatan dilakukan peneliti dibantu oleh observer (guru kelas V SDN
1 Lawa )
3) Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktivitas belajar dengan
menggunakan model CTL.
d. Refleksi
1) Peneliti dan observer mendiskusikan hasil pengamatan yang telah
dilakukan.
2) Menentukan keberhasilan dan kekurangan pada siklus I.
3) Melakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan kekurangan pada siklus I jika
perlu adanya perbaikan dari hasil yang kurang
4) Merencanakan tindakan siklus II berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I
jika perlu diadakannya pengulangan.
c. Observasi
1) Mengamati perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran pada siklus II
dengan menggunakan model contekstual teaching and learning (CTL).
2) Memantau siswa selama diskusi berlangsung.
3) Mengamati pemahaman setiap siswa dalam memahami materi Komponen
Ekosistem dan Jaring-jaring makanan tema 5 subtema 2 pembelajaran 1 dan 2
yang telah dirancang sesuai dengan tujuan PTK pada siklus II.
d. Refleksi
Melakukan refleksi tehadap pelaksanaan siklus I dan siklus II serta
berdiskusi dengan guru kolabolator guna mengevaluasi dan membuat kesimpulan
dari pelaksanaan pembelajaran tema 5 subtema 1 dan 2 pembelajaran 1 dan 2
dengan menggunakan model pembelajaran contekstual teaching and learning
(CTL) dalam meningkatkan pemahaman siswa setelah melaksanakan rangkaian
kegiatan mulai dari siklus I sampai siklus II.
Untuk lebih jelasnya, rangkaian setiap kegiatan dari setiap siklus dapat
digambarkan melalui desain atau model penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai
Perencanaan
berikut (Daryanto, 2018: 234): Tindakan-1
3.2 Mengetahui
tanda tempo dan Pelaksanaan
Permasalahan tinggi rendah nada Tindakan-1
4.2 Menyanyikan
lagu dengan
SIKLUS I memerhatikan
tempo dan tinggi
Refleksi 1
rendah nada
Pengamatan/peng
umpulan data 1
Perencanaan Pelaksanaan
PermasalahanBaru Tindakan-II
Hasil Refleksi Tindakan-II
Pengamatan/pen
SIKLUS II gumpulan data
Refleksi II
II
Bila permasalahan
Dilanjutkan ke siklus
belum berikutnya
terselesaikan
Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
33
kualitatif melalui hasil observasi yang dilakukan. Sedangkan data kuantitatif akan
dianalisis secara kuantitatif berdasarkan hasil tes belajar pada tiap akhir siklus
tindakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
1. Data Nilai Rata-Rata Belajar Siswa
Untuk menentukan nilai rata-rata peneliti menggunakan rumus
(Daryanto, 2018: 195) :
∑x
X=
∑n
Dengan :
X = Nilai Rata-Rata
∑x = Jumlah Semua Nilai Siswa
∑n = Jumlah Siswa
2. Data Ketuntasan Belajar Siswa
a. Ketuntasan Indvidu
Untuk menemukan nilai hasil belajar siswa dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut (Daryanto, 2018: 195):
R
S= x 100
N
Keterangan:
S = Nilai
R = Jumlah skor dari soal yang akan dijawab benar
N = Skor Maksimal
b. Ketuntasan Aktivitas Belajar siswa
Data aktivitas belajar siswa selanjutnya akan dihitung dalam bentuk
persentase. Untuk menghitung persentase ketuntasan aktivitas belajar
digunakan rumus sebagai berikut (Asrori & Rusman, 2020: 90) :
F
P= x 100 %
N
Keterangan:
P = Persentase tingkat aktifitas belajar siswa
F = Jumlah nilai tingkat aktivitas belajar siswa
N = Jumlah nilai tingkat aktivitas belajar siswa ideal
36
d. Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan klasikal ditentukan berdasarkan persentase ketuntasan
individu siswa pada setiap siklus pembelajaran dengan rumus sebagai
berikut (Daryanto, 2018: 195):
P=∑ ∋ ¿ x 100 % ¿
N
Keterangan:
P = Ketuntasan
∑Ni = Jumlah siswa yang tuntas
N = Jumlah seluruh siswa
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja keberhasilan penelitian ini adalah:
1. Indikator Proses
a. Aktivitas mengajar guru di katakan berhasil jika 80% langkah langkah
pembelajaran telah dilaksanakan secara optimal, dimana terlaksananya
pembelajaran pada kompetensi dasar.
b. Aktivitas siswa dikatakan berhasil jika 80% siswa terlibat dengan baik
dalam proses pembelajaran, banyaknya siswa yang memperoleh kategori
keaktifan belajar siswa adalah 80% .
2. Indikator Hasil
Hasil belajar siswa pada materi komponen ekosistem dan jaring-jairng
makanan dengan pengunaan model pembelajaran contekstual teaching and
learning (CTL) mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70 dengan
ketuntasan klasikal ≥ 80 %.
37
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, M. (2013). Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar. Unissula Press.
Semarang: Unissula Press.
Afandi, M., Chamalah, E., & Wardani, O. P. (2013). Model dan metode
pembelajaran. Semarang: Unissula Press.
Azila, S. N., Muharrami, L. K., Hadi, W. P., & Munawaroh, F. (2019). Penerapan
Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) Berbantuan
Wayang dalam Pembelajaran IPA terhadap Hasil Belajar Siswa. Journal of
Natural Science Education Research, 1(2), 156–162.
Megawati, & Oktavia, S. (2020). Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui
Model Pembelajaran CTL Siswa Kelas III Sekolah Dasar. Jurnal Muara
Pendidikan, 5(1), 593–601. https://doi.org/10.52060/mp.v5i1.264
Oktaviana, D., & Prihatin, I. (2018). Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Perbandingan Berdasarkan Ranah Kognitif Revisi Taksonomi Bloom. Jurnal
Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika, 8(2), 81–88.
Yusuf, Y. (2020). Buku Ajar Desain Pembelajaran IPA SD. Jakarta: EduCenter
Indonesia.
40
LAMPIRAN
41
Lampiran 1
SILABUS TEMATIK KELAS V
Tema 5 : Ekosistem
Subtema 1 : Komponen Ekosistem
Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Mata
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar
Pelajaran
IPA 3.5 Menganalisis 3.5.1 Melengkapi Jenis makanan Membuat bagan Buku Guru
hubungan antar bagan dengan hewan penggolongan hewan Buku Siswa
komponen klasifikasi Klasifikasi hewan- berdasarkan jenis Internet
ekosistem dan hewan hewan yang makanannya Lingkungan
jaring-jaring berdasarkan termasuk dalam Membuat teks non fiksi
42
Mata
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar
Pelajaran
IPA 3.5 Menganalisis 3.5.1 Menjelaskan Jenis makanan • Menjelaskan rantai Buku Guru
hubungan antar pengertian hewan makanan yang ada pada Buku Siswa
komponen simbiosis. Klasifikasi hewan- suatu ekosistem Internet
43
ekosistem dan 3.5.2 Menyebutkan hewan yang • Menyatakan letak suatu Lingkungan
jaring-jaring jenis-jenis termasuk dalam benda terhadap benda lain
makanan di simbiosis. kornivora, herbivora berdasarkan arah mata
lingkungan 4.5.1 Membuat dan omnivore angin
sekitar pamflet entang
4.5.Membuat karya hubungan
tentang konsep simbiosis yang
jaring-jaring terjadi pada
makanan lebah dan
dalam suatu bunga
ekosistem
Latugho, 2021
44
Observer Peneliti
Wali Kelas V
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 1 Lawa
Lampiran 2
PERTEMUAN 1 SIKLUS I
No Kompetensi Indikator
C. Tujuan
46
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pembukaan Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan 10
memotivasi siswa menit
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 1 Lawa
Lampiran 3
Tema 5 : Ekosistem
Sub tema 1 : Komponen-komponen Ekosistem
Materi Pokok : Pengolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
Nama Kelompok :
Nama :
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Langkah-langkah Kegiatan :
Golongan Makanan
Nama Hewan Nama atau Jenis Makanan
(Hewan/Tumbuhan)
50
Lampiran 4
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PERTEMUAN 1 SIKLUS I
Golongan Makanan
Nama Hewan Nama atau Jenis Makanan
(Hewan/Tumbuhan)
Kucing Tikus, daging, tulang, ikan Hewan
Ayam Beras, jagung, ikan kecil Tumbuhan dan Hewan
Bebek Ikan kecil, beras, jagung Tumbuhan dan Hewan
Kambing Rerumputan, dedaunan Tumbuhan
Sapi Rerumputan, dedaunan Tumbuhan
Cicak Serangga Hewan
51
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI UNTUK MENGAMATI AKTIVITAS GURU
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEKSTUAL
TEACHING AND LEARNING (CTL) PERTEMUAN 1 SIKLUS I
Aspek Yang Terlaksana
Ya Tidak
No Diamati Pada Aktifitas Guru Skor
CTL
Fase 1 Guru memotivasi siswa untuk
1
Menyampaikan belajar
Tujuan dan Guru menyampaikan tujuan
2 memotivasi pembelajaran yang akan di
siswa capai
Guru menjelaskan peristiwa
dalam kehidupan sehari-hari
3 yang berkaitan dengan
pengolongan hewan
berdasarkan jenis makanannya
Fase 2
Guru menanyakan hal yang
Menyajikan berkaitan dengan konsep
4
pengolongan hewan
Informasi
berdasarkan jenis makanannya
Guru mengarahkan jawaban
siswa pada konsep pengolongan
5
hewan berdasarkan jenis
makanannya
Fase 3
Mengorganisasi Guru membagi siswa dalam
6
beberapa kelompok kecil
kan siswa
kepada
kelompok- Guru mengarahkan peserta
7 didik agar duduk
kelompok
dikelompoknya masing-masing
belajar
Fase 4 Guru membagikan LKPD dan
8 menjelaskan cara mengerjakan
Membimbing
LKPD tersebut
kelompok Guru meminta siswa mencari
informasi yang berkaitan
bekerja dan
9 dengan konsep pengolongan
belajar hewan berdasarkan jenis
makanannya
10 Guru meminta siswa
mengerjakan LKPD yang sudah
52
disiapkan
Guru memeriksa kegiatan dan
11
membantu siswa
Guru meminta perwakilan
kelompok maju didepan kelas
12 untuk mempersentasekan hasil
kerjanya dan siswa lain
menanggapi
Siswa dan guru berdiskusi
13 tentang pengolongan hewan
Fase 5 berdasarkan jenis makanannya
Evaluasi Guru memberikan kesempatan
14
bertanya kepada siswa
Guru menjelaskan kembali
15 materi-materi yang belum di
mengerti siswa
Guru Membimbing siswa
16 minyimpulkan materi pelajaran
yang telah diajarkan
Guru memberikan pujian atau
Fase 6 penghargaan kepada siswa atau
17
kelompok yang kinerjanya
Memberikan
bagus
penghargaan Memotivasi siswa agar rajin
18
belajar
Skor Perolehan
Skor Maksimum
Persentase (%)
Latugho,……………….2021
Observer
Safarudin, S.Pd
NIP. 198204212008011006
53
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI UNTUK MENGAMATI AKTIVITAS SISWA
DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL
CONTEKSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PERTEMUAN 1
SIKLUS I
Latugho,……………….2021
Observer
Safarudin, S.Pd
NIP. 198204212008011006
Lampiran 7
PERTEMUAN 2 SIKLUS I
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
No Kompetensi Indikator
C. Tujuan
1. Dengan berdiskusi dan mencari informasi dalam kelompok, siswa mampu
melengkapi bagan dengan klasifikasi hewan berdasarkan jenis
makanannya secara benar.
56
D. Materi
1. Teks bacaan nonfiksi tentang jenis-jenis hewan.
2. hewan-hewan herbivor, karnivor, dan omnivor.
3. hewan berdasarkan jenis makanannya.
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran 10
Pembukaan siswa menit
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa.
3. Guru memberikan motivasi kepada siswa
4. Guru menyampaikan topik dan tujuan
pembelajaran
Inti Fase 2 : Menyajikan informasi 50 menit
Memberikan informasi tentang Klasifikasi
hewan berdasarkan makanannya melalui
penjelasan dan tanya jawab
Menjelaskan tentang Klasifikasi hewan
berdasarkan makanannya
57
Fase 5 Evaluasi
Meminta siswa melaporkan hasil diskusi
kelompoknya secara bergiliran
Memberikan kesempatan kepada siswa tentang
hal-hal yang belum dimengerti
Guru menjelaskan kembali materi-materi yang
belum dimengerti siswa
Membimbing siswa menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah diajarkan
Fase 6 Memberikan Penghargaan
Penutup 1. Guru memberikan pujian atau 10
menit
penghargaan kepada siswa atau kelompok yang
58
kinerjanya bagus
2. Guru menginformasikan pelajaran yang
akan datang
3. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam
Latugho, 2021
Observer Peneliti
Wali Kelas V
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 1 Lawa
Lampiran 8
Tema 5 : Ekosistem
59
Tujuan Pembelajaran
Lampiran 9
Lampiran 10
menanggapi
Siswa dan guru berdiskusi
13 tentang klasifikasi hewan
berdasarkan makanannya
Guru memberikan kesempatan
14
bertanya kepada siswa
Guru menjelaskan kembali
15 materi-materi yang belum di
mengerti siswa
Guru Membimbing siswa
16 minyimpulkan materi pelajaran
yang telah diajarkan
Guru memberikan pujian atau
Fase 6 penghargaan kepada siswa atau
17
kelompok yang kinerjanya
Memberikan
bagus
penghargaan Memotivasi siswa agar rajin
18
belajar
Skor Perolehan
Skor Maksimum
Persentase (%)
Latugho,……………….2021
Observer
Safarudin, S.Pd
NIP. 198204212008011006
Lampiran 11
Latugho,……………….2021
Observer
Safarudin, S.Pd
NIP. 198204212008011006
Lampiran 12
di berikan
Lampiran 13
Evaluasi Siklus I
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang benar dibawah ini !
1. Hewan yang memakan hewan lain untuk makanannya termasuk golongan ....
A. herbivora
B. omnivora
67
C. karnivora
D. semua benar
2. Burung yang termasuk pemangsa daging adalah ....
A. kaka tua
B. nuri
C. pelatuk
D. elang
3. Berdasarkan jenis makanannya manusia termasuk ke dalam kelompok ....
A. herbivora
B. karnivora
C. omnivora
D. penggurai
4. Kelompok hewan pemakan rumput, yaitu ....
A. elang, kuda, dan ular
B. harimau, ayam , dan macan
C. kucing, kerbau, dan kambing
D. kambing, kuda, dan sapi
5. Makanan seekor harimau adalah ....
A. ikan
B. semangka
C. kelapa
D. rusa
6. Hewan pemakan tumbuhan disebut ....
A. herbivora
B. karnivora
C. omnivora
D. penggurai
7. Zidan memelihara seekor kucing, makanan yang sesuai untuk hewan tersebut
adalah ...
A. Buah
B. Jagung
68
C. Daun bayam
D. Ikan
8. Pasangan yang benar antara hewan pemangsa dengan makanannya adalah…..
A. Kerbau dan bebek
B. Serangga dan kupu-kupu
C. Kambing dan sapi
D. Tikus dan kucing
9. Dibawah ini kelompok hewan yang termasuk karnivora adalah…
A. Kerbau, bebek
B. Kera, ayam
C. Anjing, bebek
D. Elang, kucing
10. Ayam dan musang termasuk dalam golongan hewan…
A. Insektivora
B. Karnivora
C. Omnivora
D. Herbivora
11. Hewan yang termasuk herbivora adalah…
A. Belalang dan kutu loncat
B. Sapi dan kambing
C. Kutu dan kecoa
D. Laba-laba dan kecoa
12. Jenis burung yang termasuk jenis karnivora adalah…
A. Nuri
B. Unta
C. Elang
D. Kutilang
13. Omnivora termasuk hewan pemakan….
A. Daging
B. Bangkai
69
C. karnivora
D. semua benar
20. Walaupun bertubuh kecil, laba-laba merupakan ... karena memangsa hewan
kecil lain yang terjebak di sarangnya.
A. karnivora
B. omnivora
C. herbivora
D. ortovora
Lampiran 14
Pedoman Penskoran Soal Evaluasi Siklus 1
No. Butir Soal Jawaban Skor
1. Hewan yang memakan hewan lain untuk
makanannya termasuk golongan ....
A. herbivora C 1
B. omnivora
C. karnivora
71
D. semua benar
karnivora adalah…
A. Kerbau, bebek
B. Kera, ayam
C. Anjing, bebek
D. Elang, kucing
A. karnivor
B. herbivor
C. insektivor
D. omnivore
PERTEMUAN 1 SIKLUS II
No Kompetensi Indikator
C. Tujuan
1. Dengan mencermati teks nonfiksi yang disajikan, siswa mampu
menemukan pokok pikiran dalam bacaan dengan tepat.
2. Dengan menyimak keterangan tentang rantai makanan, siswa mampu
membuat gambar rantai makanan pada ekosistem lengkap dengan
keterangannya dengan cermat.
D. Materi
1. Bacaan tentang rantai makanan.
2. Ekosistem.
Fase 5 Evaluasi
Meminta siswa melaporkan hasil diskusi
kelompoknya secara bergiliran
Memberikan kesempatan kepada siswa tentang
hal-hal yang belum dimengerti
Guru menjelaskan kembali materi-materi yang
belum dimengerti siswa
Membimbing siswa menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah diajarkan
Fase 6 Memberikan Penghargaan
1. Guru memberikan pujian atau penghargaan
kepada siswa atau kelompok yang kinerjanya
Penutup bagus 10
2. Guru menginformasikan pelajaran yang akan menit
datang
3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam
77
Latugho, 2021
Observer Peneliti
Wali Kelas V
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 1 Lawa
Lampiran 16
5.
Tujuan Pembelajaran
Dengan menyimak keterangan tentang rantai makanan, peserta didik mampu
membuat gambar rantai makanan pada ekosistem lengkap dengan
keterangannya dengan cermat
Tentukan sebuah rantai makanan yang ada di sebuah ekosistem di bawah ini.
Kemudian buatlah kesimpulan dari rantai makanan tersebut !
79
Lampiran 17
Konsumen I
Rusa
Produsen Konsumen II
Rumput Harimau
Pengurai
Jamur
80
Kesimpulan
Lampiran 18
siswa capai
Guru menjelaskan peristiwa
dalam kehidupan sehari-hari
3 yang berkaitan dengan
pengertian dan contoh rantai
Fase 2 makanan
Guru menanyakan hal yang
Menyajikan
berkaitan dengan konsep
4
Informasi pengertian dan contoh rantai
makanan
Guru mengarahkan jawaban
5 siswa pada konsep pengertian
dan contoh rantai makanan
Fase 3
Mengorganisasi Guru membagi siswa dalam
6
beberapa kelompok kecil
kan siswa
kepada
kelompok- Guru mengarahkan peserta
7 didik agar duduk
kelompok
dikelompoknya masing-masing
belajar
Guru membagikan LKPD dan
8 menjelaskan cara mengerjakan
LKPD tersebut
Fase 4
Guru meminta siswa mencari
Membimbing informasi yang berkaitan
9
dengan konsep pengertian dan
kelompok
contoh rantai makanan
bekerja dan Guru meminta siswa
10 mengerjakan LKPD yang sudah
belajar
disiapkan
Guru memeriksa kegiatan dan
11
membantu siswa
Guru meminta perwakilan
kelompok maju didepan kelas
12 untuk mempersentasekan hasil
kerjanya dan siswa lain
menanggapi
Fase 5 Siswa dan guru berdiskusi
13 tentang pengertian dan contoh
Evaluasi rantai makanan
Guru memberikan kesempatan
14
bertanya kepada siswa
Guru menjelaskan kembali
15 materi-materi yang belum di
mengerti siswa
82
Latugho,……………….2021
Observer
Safarudin, S.Pd
NIP. 198204212008011006
Lampiran 19
Latugho,……………….2021
Observer
Safarudin, S.Pd
NIP. 198204212008011006
Lampiran 20
PERTEMUAN 2 SIKLUS II
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjekaskan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan pecaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
85
No Kompetensi Indikator
C. Tujuan
1. Dengan mendiskusikan asal energi pada makhluk hidup, siswa mampu
menjelaskan rantai makanan yang terdapat dalam suatu ekosistem secara
baik dan benar.
2. Dengan menggunakan hasil diskusi, pengetahuan dan gambar tentang
rantai makanan, siswa mampu membuat teks nonfiksi tentang salah satu
ekosistem secara baik dan benar.
D. Materi
1. Rantai makanan pada sebuah ekosistem
2. Sumber energi pada makhluk hidup.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran 10
Pembukaan siswa menit
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa.
3. Guru memberikan motivasi kepada siswa
4. Guru menyampaikan topik dan tujuan
pembelajara
Inti Fase 2 : Menyajikan informasi 50 menit
Memberikan informasi tentang tingkatan pada
rantai makanan melalui penjelasan dan tanya
jawab
Menjelaskan tentang tingkatan pada rantai
makanan
Fese 3 : Mengorganisasikan siswa kepada
kelompok-kelompok belajar
Guru membagi peserta didik kedalam beberapa
kelompok kecil
Guru meminta peserta didik duduk
dikelompoknya masing-masing
Fase 4 : Membimbing kelompok bekerja dan
belajar
87
Fase 5 Evaluasi
Meminta siswa melaporkan hasil diskusi
kelompoknya secara bergiliran
Memberikan kesempatan kepada siswa tentang
hal-hal yang belum dimengerti
Guru menjelaskan kembali materi-materi yang
belum dimengerti siswa
Membimbing siswa menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah diajarkan
Fase 6 Memberikan Penghargaan
1. Guru memberikan pujian atau
penghargaan kepada siswa atau kelompok yang
Penutup kinerjanya bagus 10
2. Guru menginformasikan pelajaran yang menit
akan datang
3. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 1 Lawa
Lampiran 21
Tujuan Pembelajaran
Dengan mendiskusikan asal energi pada makhluk hidup, siswa mampu
menjelaskan rantai makanan yang terdapat dalam suatu ekosistem secara
baik dan benar.
89
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………..
Lampiran 22
Lampiran 23
belajar
Skor Perolehan
Skor Maksimum
Persentase (%)
Latugho,……………….2021
Observer
Safarudin, S.Pd
NIP. 198204212008011006
Lampiran 24
Latugho,……………….2021
Observer
Safarudin, S.Pd
NIP. 198204212008011006
Lampiran 25
Siswa dapat
menuliskan
perubahan
Pilihan
4 yang terjadi Ganda
C5 6, 10
jika produsen
dan konsumen
mulai punah
Siswa dapat
menentukan
organisme
Pilihan
5 yang dapat Ganda
C1 8, 12,
menduduki
bagian pada
rantai makanan
Siswa dapat
menyebutkan
contoh
organisme
6 Pilihan 5, 18,
yang berperan Ganda
C1
16
sebagai
produsen,
konsumen, dan
pengurai
97
Lampiran 26
Evaluasi Siklus II
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang benar dibawah ini !
6. Komponen rantai makanan kebun terdiri dari belalang, burung, rumput, dan
ular. Perubahan yang terjadi jika burung punah adalah ….
A. rumput dan belalang berkembang pesat
B. rumput berkurang dan ular punah
C. belalang dan ular punah
D. belalang dan ular berkembang pesat
(1) Ayam, (2) Ulat, (3) Tanaman tomat, (4) Musang, (5) Ular
Urutan rantai makanan yang terjadi di ekosistem kebun tersebut adalah....
A. (1) -->(3) --> (2) -->(5) --> (4)
B. (2) --> (4)--> (3) --> (5) --> (1)
C. (3) --> (2) -->(1) -->(4) --> (5)
D. (3) --> (4) -->(1) --> (2) -->(5)
16. Padi dan rumput adalah contoh ...
A. Produsen
B. Konsumen
C. Pengurai
D. Produksi
17. Dalam suatu komunitas hutan terdapat makhluk hidup sebagai berikut.
(1) Bakteri, (2) Rumput, (3) Singa, (4) Harimau, (5) Rusa, (6) Ayam
Urutan rantai makanan dari komunitas di atas yang benar adalah...
A. (1) --> (5) --> (6) --> (3)
B. (1) --> (6) --> (3) --> (4)
C. (2) --> (5) --> (3) --> (4)
D. (2) --> (5) --> (4) --> (1)
Lampiran 27
pengurai
D. ganggang -> ikan gabus -> elang -> ular ->
pengurai