PROPOSAL PENELITIAN
oleh
Suci Hadi Rahmawati
NIM: 06101181621011
Program Studi Pendidikan Kimia
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
2 TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 5
i
Universitas Sriwijaya
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
I PENDAHULUAN
1
Universitas Sriwijaya
oleh peserta didik. Sehingga dari hal ini, buku yang dianggap sebagai LKS
tersebut tidak memenuhi pernyataan Depdiknas (2008).
Dalam wawancaranya, beliau menambahkan bahwa pada materi hukum-
hukum dasar kimia dan stoikiometri yang pada dasarnya merupakan materi yang
banyak melakukan perhitungan, beliau mengatakan bahwa metode yang
digunakan selama proses belajar mengajar ialah metode ceramah, diskusi dan
tanya jawab. Sehingga beliau berharap agar peneliti membuat bahan ajar berupa
LKPD dengan kegiatan didalamnya mengunakan metode demonstrasi, sehingga
peserta didik tidak hanya dapat melakukan perhitungan tetapi juga dapat
memperoleh pengetahuan melalui proses mendengar dan mengamati. Menurut
Sanjaya (2010), metode demontrasi adalah metode penyajian pembelajaran
dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,
situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Dari hal ini
maka siswa dapat melihat, mendengar dan mengamati proses, situasi atau benda
tertentu. Sehingga dengan cara mengamati secara langsung siswa memiliki
kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Demontrasi dapat
digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan
inkuiri (Suyanti 2010). Oleh karena itu peneliti menggunkan metode demonstrasi
untuk mendukung strategi pembelajaran inkuiri.
Menurut Sanjaya (2010), strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Belajar lebih dari sekedar proses menghapal dan menemukan ilmu
pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk
siswa melalui keterampilan berpikir. Strategi yang dapat digunakan dalam
pembelajaran kimia salah satunya adalah strategi pembelajaran inkuiri terbimbing.
Model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah salah satu model pembelajaran
yang disarankan dalam kurikulum 2013 dimana dapat membuat siswa aktif dalam
proses pembelajaran. Menurut Nurdyansyah & Fahyuni (2016) inkuiri terbimbing
menekankan siswa secara aktif dalam proses mentalnya melalui kegiatan
pengamatan, pengukuran dan pengumpulan data untuk menarik suatu kesimpulan.
2
Universitas Sriwijaya
3
Universitas Sriwijaya
4
2 TINJAUAN PUSTAKA
5
Universitas Sriwijaya
6
Universitas Sriwijaya
Merumsukan
Masalah
Menarik
Merumuskan
Kesimpulan
Hipotesis
Sementara
Siswa
Menguji Mengumpulkan
Hipotesis Bukti
7
Universitas Sriwijaya
8
Universitas Sriwijaya
4. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan
untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam model pembelajaran inkuiri,
mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam
pengembangan intelektual.
5. Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
6. Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
9
Universitas Sriwijaya
10
Universitas Sriwijaya
11
Universitas Sriwijaya
12
Universitas Sriwijaya
13
Universitas Sriwijaya
14
Universitas Sriwijaya
1. Tahap Preliminary
Tahap ini adalah tahap menentukan subjek dan tempat penelitian, dengan
cara meminta izin kepada pihak sekolah dan menghubungi kepala sekolah dan
guru sekolah yang untuk melaksanakan penelitian
2. Tahap Formative Evaluation
1) Self Evaluation
Ada proses dalam self evaluation, yakni analisis dan desain.
a. Analisis
Pada tahap ini dilakukan analisis pendahuluan terhadap bahan yang akan
dikembangkan.
b. Desain
Pada tahap ini dilakukan mendesain bahan yang akan dikembangkan,
meliputi mendesain kisi - kisi, tujuan, serta metode yang akan dikembangkan.
Kemudian hasil desain akan divalidasi oleh pakar (expert) dan teman sejawat.
Hasil pendesainan disebut sebagai prototipe pertama.
2) Expert review
Pada tahap expert review, dilakukan pengecekan terhadap produk yang
telah didesain untuk dilakukan uji validitas oleh pakar (expert). Validasi produk
prototipe kedua ini dilakukan oleh para ahli materi, ahli pedagogik, dan ahli
desain.
3) One to one evaluation
Pada tahap ini, produk yang telah divalidasi diujicobakan kepada 3 orang
siswa yang bukan sampel (target) penelitian. selanjutnya, peneliti dapat merevisi
produknya setelah diujicobakan. Populasi target (siswa) yang dipilih untuk
menggunakan produk hendaknya memiliki tingkat kemampuan yang berbeda
(Tessmer 1998:72-77). Hasil dari pelaksanaan ini digunakan untuk merevisi
desain prototipe yang telah dibuat berdasarkan saran dan komentar siswa terhadap
produk yang diujicobakan.
15
Universitas Sriwijaya
16
Universitas Sriwijaya
Pada hukum gay-lussac dan hipotesis avogadro, telah disebutkan bahwa volume
gas tidak dilihat dari jenis gas, melainkan keadaan ruang gas.
17
Universitas Sriwijaya
STP (keadaan standar) memiliki keadaan dengan suhu 0°C, tekanan 1 atm.
Vm = 22,4 L/mol
2) RTP (Room Temperature & Pressure)
RTP (keadaan kamar) memiliki keadaan ruang dengan suhu 25° C, tekanan 1
atm. Vm = 24 L/mol
Volume nyata gas dalam dua keadaan tersebut dapat dirumuskan:
V = n.Vm
V = volume nyata gas
n = jumlah mol
Vm = volume molar
Kemolaran larutan adalah angka yang menunjukkan banyaknya mol dalam
1 liter larutan.
Contoh:
Suatu larutan HCl kemolarannya 1,0 M, berarti terdapat 1 mol HCl dalam 1
liternya.
Jumlah mol dalam larutan dapat dihitung dengan:
n = V.M
n = jumlah mol (mol)
V = volume (L)
M = kemolaran (M)
18
Universitas Sriwijaya
19
Universitas Sriwijaya
20
3 METODE PENELITIAN
21
Universitas Sriwijaya
Expert Review & One-to-One, Small Group dan Field Test yang terdapat
pada evaluasi formatif tessmer.
22
Universitas Sriwijaya
b. Design (Desain)
Pada tahap desain, peneliti memilih materi ajar dan menetapkan masalah-
masalah yang akan disusun dalam bahan ajar berbentuk LKPD berbasis inkuiri
terbimbing. Selain itu peneliti juga membuat soal evaluasi dengan menyusun soal
evaluasi akhir berupa 10 soal pilihan ganda. Selanjutnya dilakukan pemilihan
format, dalam pengembangan LKPD ini mengikuti langkah-langkah model Inkuiri
terbimbing. Kerangka LKPD berbasis inkuiri terbimbing terdiri dari : (1)
Identitas berisi judul dengan karakteristik spesifik, ringkas, jelas dan menarik dan
nama kelompok (2) Kata Pengantar (3) Daftar isi (4) Kompetensi Dasar,
indikator, tujuan pembelajaran (5) Langkah-langkah kegiatan inkuiri terbimbing
(6) Petunjuk Belajar (7) orientasi yang berisi topik, tujuan, penjelasan pentingnya
topik dalam kehidupan sehari-hari (8) Merumuskan masalah (9) Merumuskan
Hipotesis (10 ) Mengumpulkan data (11) Menguji Hipotesis (12) Merumuskan
Kesimpulan (13) Soal Evaluasi (14) Daftar Pustaka.
c. Development (Pengembangan)
Pengembangan produk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dari desain
rancangan sehingga menghasilkan prototype produk pegembangan. Pada tahap
ini LKPD berbasis inkuiri terbimbing materi hukum-hukum dasar kimia dan
stoikiometri diujicobakan dengan evaluasi formatif Tessmer yaitu self evaluation,
expert review, one to one, small group dan field test. Adapun uraian dari tahap-
tahap tersebut adalah sebagai berikut:
1. Self Evaluation
Produk awal yang dihasilkan dari pengembangan disebut prototype.
Prototype tersebut akan dievaluasi sendiri dan diperbaiki atas saran dan komentar
yang telah diberikan oleh dosen pembimbing dan teman sejawat, sehingga
dihasilkan prototype1.
23
Universitas Sriwijaya
2. Expert Review
Diawali dengan expert review, prototype1 yang telah di evaluasi sendiri ini
divalidasi ahli atau pakar yaitu ahli materi, ahli desain dan ahli pedagogik.
2. One-to-One Evaluation
Kemudian bersamaan dengan expert review, Prototype 1 diujicobakan
secara perseorangan (One-to-One). Pada tahap ini, Lembar Peserta Didik (LKPD)
dengan pendekatan Inkuiri terbimbing yang merupakan Prototype I diujikan pada
tiga orang peserta didik dengan karakteristik (kemampuan) yang berbeda beda
yaitu satu orang peserta didik yang mempunyai tingkat kemampuan tinggi, satu
orang peserta didik dengan tingkat kemampuan sedang, dan satu orang peserta
didik dengan tingkat kemampuan rendah. Peserta didik diminta untuk menilai
LKPD yang sudah dirancang dan memberikan komentar serta saran dalam
pengembangan LKPD ini melalui lembar angket penilaian untuk menilai
keterbacaan awal dan kepraktisan Prototype I. Hasil revisi dari expert review dan
one-to-one, semua saran dan masukan serta hasil pekerjaan peserta didik dijadikan
bahan untuk merevisi atau memperbaiki LKPD yang kemudian dijadikan sebagai
prototype II.
24
Universitas Sriwijaya
25
Universitas Sriwijaya
Model
ADDIE 1. Menyiapkan bahan rancangan produk
Design
2. Membuat desain rancangan produk
Prototype III
26
Universitas Sriwijaya
Angket Kepraktisan
Angket atau kuisioner yang diberikan bertujuan untuk mengetahui tingkat
kepraktisan suatu bahan ajar yang dikembangkan. Dapat pula dikatakan sebagai
cara atau desain penelitian untuk mengevaluasi suatu prototype dan memalui
pihak ketiga atau perantara untuk memenuhi sasarannya baik satu orang atau
beberapa perwakilan dari kelompok. Pada tahap pengembangan produk, angket
diberikan kepada pakar pada tahap expert review. Dan angket kepraktisan
diberikan kepada responden pada tahap One to One dan Small Group untuk
memandu perbaikan prototype melalui saran dan komentar yang diberikan
responden.
27
Universitas Sriwijaya
Skor Katagori
0,68 ≤ x ≤ 1 Tinggi
0,34 ≤ x ≤0,67 Sedang
28
Universitas Sriwijaya
O1 X O2
(Sugiyono, 2017)
Keterangan :
O1 = nilai pretest sebelum diberikan perlakuan.
O2 = nilai posttest sesudah diberikan perlakuan.
X = Perlakuan dengan menerapkan proses pembelajaran menggunakan LKPD.
𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠−𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
n-g = 100−𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Keterangan:
n-g = Gain
pre = rata-rata tes awal
post = rata-rata tes akhir
Hasil dari rerata yang didapat setelah dicari dengan rumus gain kemudian
diinterpretasikan ke dalam tabel kriteria n-gain seperti pada tabel 3.3 berikut :
29
Universitas Sriwijaya
n-g Keterangan
n-gain> 0,7 Tinggi
0,3≤ n-gain ≤ 0,7 Sedang
0 < n-gain< 0,3 Rendah
(Hake, 2001)
30
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Hake, R. (2001, January 19). Lessons From the Physic- Education Reform Effort.
Conservation Ecology, p. 7.
Neka, I. K., Marhaeni, A., & Suastra, I. W. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Berbasis Lingkungan Terhadap Keterampilan Berpikir
Kreatif dan Penugasan Konsep Ipa Kelas V SD Gugus VII Kecamatan
Abang. Jurnal Pendidkan Dasar Indonesia, (5).
31
Universitas Sriwijaya
Tim Alfa Cendikia. (2015). Saat-Saat Jelang Ujian Nasional Kimia Untuk
SMA/MA 2015/2016. Bandung: Sewu.
32