Disusun oleh
PUTRI MAHARANI PRICILIA
1501620063
Pada tabel di atas adalah data dari nilai rata-rata UTS kelas XI
Ketenagalistrikan SMK Negeri 2 Depok semester ganjil tahun 2023/2024.
Dalam tabel tersebut, data nilai yang diambil adalah dari mata pelajaran
instalasi penerangan listrik menggunakan Project-Based Learning
menggunakan Laboratorium yang masing-masing kelas masih memperoleh
nilai di bawah standar nilai kkm yaitu 74. Jadi nilai rata-rata UTS kedua kelas
XI Ketenagalistrikan masih belum mencapai standar nilai yang seharusnya.
Karena mata pelajaran instalasi penerangan listrik termasuk ke dalam Mata
pelajaran C3 yang terdiri dari Instalasi Penerangan Listrik, Instalasi Motor
Listrik, dan Instalasi Tenaga Listrik. Mata pelajaran Instalasi Penerangan
Listrik adalah salah satu mata pelajaran yang menggunakan laboratorium
sebagai sarana pembelajarannya pada kelas XI ketenagalistrikan. Hal tersebut
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pipit Meillani dan
Murwatiningsih (2016) berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Laboratorium
Terhadap Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di
SMK“ yang menyatakan bahwa semakin tinggi keterlibatan siswa dalam
kegiatan praktikum, semakin tinggi pencapaian, pemahaman, dan
ketrampilan proses siswa. Keterlibatan siswa tidak hanya sekedar
melaksanakan praktik pada saat KBM melainkan juga di luar KBM, sehingga
siswa lebih sering menggunakan fasilitas laboratorium untuk berlatih.
Project-Based Learning memiliki potensi besar dalam meningkatkan
hasil belajar siswa SMK yang mengambil mata pelajaran Instalasi
Penerangan Listrik. Mulyasa (2014: 145) mengatakan Project-Based
Learning adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk memfokuskan
pserta didik pada permasalahan kompleks yang diperlukan dalam melakukan
investigasi dan memahami pelajaran melalui investigasi. Model ini juga
bertujuan untuk membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif
yang mengintegrasikan serbagai subyek (materi) kurikulum, memberikan
kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan
menggunakan berbagai cara bermakna bagi dirinya, dan melakukan
eksperimen secara kolaboratif. Namun, dengan kemajuan teknologi, model
pembelajaran virtual juga menjadi alternatif yang menarik.
Teknologi digital, khususnya Festo FluidSIM, berperan kunci dalam
meningkatkan hasil belajar siswa dalam instalasi penerangan listrik.
FluidSIM, yang awalnya dirancang untuk pneumatika dan hidraulika, dapat
disesuaikan untuk pembelajaran instalasi penerangan listrik. Ini
memungkinkan siswa merancang, memodifikasi, dan menguji sirkuit listrik
virtual. Pemanfaatan teknologi ini meningkatkan keterlibatan siswa dan hasil
belajar mereka, memperbaiki pemahaman tentang instalasi penerangan
listrik, dan meningkatkan kualitas hasil belajar dalam bidang ini. Karena pada
pembelajaran sebelumnya belum digunakan software FluidSIM sebagai
sarana pembelajaran, maka penulis belum mengetahui bagaimana pengaruh
penggunaan software FluidSIM sebagai sarana pembelajaran pada mata
pelajaran Instalasi Penerangan Listrik.
Hasil penelitian terdahulu dalam penelitian Irvan, dkk (2018) yang
berjudul “Pengaruh Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Melalui Minat
Belajar Pada Mata Pelajaran Kelompok C3 Program Keahlian Pemasaran
Kelas XI Smk Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2017/2018” menyebutkan
bahwa Semakin sering siswa memanfaatkan atau menggunakan laboratorium
sebagai sumber belajar akan meningkatkan minat belajar siswa yang rendah
menjadi tinggi, maka hasil belajar yang dicapai siswa akan meningkat.
Sedangkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wibawati (2011)
dalam judul “Pembelajaran Berbasis Komputer dan Bahasa Inggris dalam
Pembelajaran Fisika untuk Menuntaskan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 3
Madiun” menyimpulkan bahwa penerapan media pembelajaran berbasis
komputer dan bahasa inggris dapat menuntaskan hasil belajar siswa. Selain
ketiga penelitain di atas, penelitian oleh Suhandi (2008), Saehana (2009),
Aravind (2010) dan Samsuri (2010) yang menerapkan simulasi komputer,
menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan simulasi
komputer dapat menurunkan miskonsepsi. Penurunan miskonsepsi dapat
meningkatkan pemahaman siswa sehingga hasil belajar siswa juga
meningkat.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang
berharga bagi guru, siswa, serta pihak-pihak terkait di SMK Negeri 2 Depok
dan lembaga pendidikan serupa. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi
kontribusi terhadap pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif
di masa depan, yang pada akhirnya akan membantu meningkatkan mutu
pendidikan di SMK serta persiapan siswa untuk dunia kerja.
Keterangan:
T1 : Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
T2 : Hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
X1 : Pembelajaran project-based learning menggunakan laboratorium
X2 : Pembelajaran project-based learning menggunakan Fluidsim
3.4.3. Prosedur Penelitian
a. Studi Literatur
Studi literatur digunakan untuk mengetahui keadaan yang terjadi di
lapangan untuk kebutuhan penelitian.
b. Analisis Kebutuhan
Menentukan tempat dan jadwal penelitian, menentukan populasi dan
sampel penelitian.
c. Perancangan Metode Pembelajaran
Perancangan metode pembelajaran meliputi pembuatan modul ajar
sesuai dengan materi yang akan diajarkan/diujikan dalam eksperimen
d. Pembuatan Metode Pembelajaran
Pembuatan metode pembelajaran menggunakan laboratorium dan
virtual untuk mata pelajaran instalasi penerangan listrik
e. Pelaksanaan Eksperimen
Melaksanakan pembelajaran di kelas eksperimen I (XI TL 1) dan kelas
eksperimen II (XI TL 2) sesuai dengan metode pembelajaran masing-
masing
f. Pembuatan Kisi-Kisi Instrumen Soal
Pembuatan kisi-kisi soal yang dibuat berdasarkan indikator-indikator
dari materi pelajaran.
g. Uji Validitas dan Reliabilitas Soal
Melaksanakan uji coba soal tes akhir yang telah disiapkan sebelumnya
yaitu pada masing-masing indikator.
h. Pelaksanaan Ujian Akhir/Tes Akhir
Melaksanakan tes akhir pada kedua sampel kelas. Tes ini dilakukan
untuk mendapatkan nilai hasil belajar pengetahuan dan hasil belajar
sikap peserta didik
i. Perhitungan Hasil Ujian Akhir/Tes Akhir
c. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang
digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji yang
digunakan adalah uji chi kuadrat. Rumus yang digunakan yaitu:
)
'
(𝐹( − 𝐹! )'
𝑋 =A
𝐹!
*+,
Keterangan:
𝑥 ' = chi kuadrat
𝐹( = frekuensi yang diobservasi
𝐹! = frekuensi yang diharapkan
Jika nilai 𝑥 ' ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang diperoleh dibandingkan dengan nilai 𝑥 ' 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
berdasarkan signifikansi α = 0,05 dengan dk = k–3 yang mengacu pada
tabel Chi Kuadrat, maka kriteria pengujiannya yaitu terima H0 jika
𝑥 ' ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑥 ' 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan dk = (k−3) artinya, dua data tersebut
terdistribusi normal. Jika harga selain itu, atau𝑥 ' ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑥 ' 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka
kedua data tidak berdistribusi normal (Sugiyono, 2014:109).
d. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini dilakukan untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa
yang telah diajarkan menggunakan laboratorium dan virtual
menggunakan FluidSim. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus uji-
t.
Jumlah sample antara dua kelas penelitian berbeda (𝑛, ≠ 𝑛' )dan varians
, ,
homogen E𝑆 ' = 𝑆 'F.Oleh karena itu, pengujian hipotesis menggunakan
Keterangan:
t = harga t observasi atau hitung
𝑥
HHH, = rata-rata nilai kelas eksperimen I
𝑥
HHH' = rata-rata nilai kelas eksperimen II
𝑆,' = varians kelas eksperimen I
𝑆'' = varians kelas eksperimen II
𝑛, = banyaknya data pada kelas eksperimen I
𝑛' = banyaknya data pada kelas eksperimen II
Uji yang dilakukan adalah uji satu pihak (uji pihak kanan) kriteria
pengujian yang berlaku ialah: “Terima H0 jika thitung > ttabel pada taraf
signifikansi α = 0,05 dan dk = (𝑛1 + 𝑛2 − 2) artinya hasil belajar siswa
yang diajarkan menggunakan media video lebih baik dibandingkan
dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan media PowerPoint.