Anda di halaman 1dari 29

SKRIPSI

PENGARUH PEMBELAJARAN PROJECT-BASED


LEARNING BERBASIS LABORATORIUM DAN PRAKTEK
VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK
DI SMK NEGERI 2 DEPOK

Disusun oleh
PUTRI MAHARANI PRICILIA
1501620063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 5
1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 5
1.2. Identifikasi Masalah .................................................................................... 8
1.3. Batasan Penelitian ....................................................................................... 8
1.4. Rumusan Masalah ....................................................................................... 9
1.5. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
1.6. Manfaat Penelitian....................................................................................... 9
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................................... 11
2.1. Landasan Teori .......................................................................................... 11
2.1.1. Hasil Belajar .......................................................................................11
2.1.1.1. Belajar ....................................................................................... 11
2.1.1.2. Hasil Belajar .............................................................................. 11
2.1.1.3. Instalasi Penerangan Listrik ...................................................... 12
2.1.2. Project Based Learning Berbasis Laboratorium ............................... 13
2.1.2.1. Project Based Learning ............................................................. 13
2.1.2.3. Project Based Learning Berbasis Laboratorium ....................... 14
2.1.3. Project Based Learning Berbasis Software ....................................... 15
2.1.3.1. Software .................................................................................... 15
2.1.3.2. Fluidsim..................................................................................... 15
2.3.1.3. Fluidsim Sebagai Media Pembelajaran ..................................... 16
2.2. Penelitian Yang Relevan ............................................................................ 17
2.3. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 18
2.4. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 20
3.1. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian ....................................................... 20
3.1.1. Tempat Penelitian .............................................................................. 20
3.1.2. Waktu Penelitian ............................................................................... 20
3.1.3. Subjek Penelitian ............................................................................... 20
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 20
3.3. Definisi Operasional .................................................................................. 20
3.4. Metode, Rancangan dan Prosedur Penelitian ............................................ 21
3.5. Instrumen Penelitian .................................................................................. 23
3.6. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 24
3.7. Teknik Analisis Data ................................................................................. 24
3.7.1. Analisis Butir Soal .............. Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
3.7.1.1. Validitas Soal ............ Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
3.8. Hipotesis Statistik ...................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 28
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Indonesia adalah negara berpendidikan, dengan pendidikan diatur oleh
Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan didefinisikan sebagai wadah untuk mengembangkan potensi
manusia. SMKN 2 Depok adalah SMK yang menyiapkan siswa untuk dunia
kerja dengan berkolaborasi bersama industri. Mereka fokus pada pengalaman
praktis, meningkatkan kompetensi, dan mengajarkan etika kerja. Mata
pelajaran utama adalah Instalasi Penerangan Listrik, yang mengajarkan dasar
pengetahuan dan keterampilan praktis di industri listrik, termasuk merancang,
menginstal, dan merawat peralatan listrik.
Masing-masing program keahlian memiliki fasilitas untuk menunjang
aktivitas pembelajaran, salah satunya adalah adanya laboratorium. Menurut
Kadarohman (2007:2) dalam konteks pendidikan di sekolah laboratorium
mempunyai fungsi sebagai tempat proses pembelajaran dengan metode
praktikum yang dapat memberikan pengalaman belajar pada peserta didik
untuk berinteraksi dengan alat dan bahan serta mengobservasi berbagai gejala
secara langsung. Laboratorium memberikan pengalaman langsung kepada
siswa dalam berinteraksi dengan alat dan bahan, serta mengamati gejala.
Keberadaan laboratorium mendukung tiga ranah tujuan pendidikan, yaitu
afektif, kognitif, dan psikomotorik, dengan fokus pada hasil belajar.
Praktikum laboratorium membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam
proses belajar, pemecahan masalah, serta minat dan sikap terhadap pelajaran.
Laboratorium memberikan pengalaman nyata kepada siswa dan mendorong
mereka untuk membangun pengetahuan melalui eksperimen. Keterlibatan
aktif siswa dalam praktikum berkontribusi pada pemahaman dan
keterampilan mereka.
Tabel 1.1
Nilai Rata-Rata UTS Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Kelas Xi
Ketenagalistrikan Tahun Ajaran 2023/2024

No Kelas KKM Nilai Rata-Rata Keterangan

1 XI TL 1 74 67,27 Belum Tuntas

2 XI TL 2 74 62,46 Belum Tuntas

Pada tabel di atas adalah data dari nilai rata-rata UTS kelas XI
Ketenagalistrikan SMK Negeri 2 Depok semester ganjil tahun 2023/2024.
Dalam tabel tersebut, data nilai yang diambil adalah dari mata pelajaran
instalasi penerangan listrik menggunakan Project-Based Learning
menggunakan Laboratorium yang masing-masing kelas masih memperoleh
nilai di bawah standar nilai kkm yaitu 74. Jadi nilai rata-rata UTS kedua kelas
XI Ketenagalistrikan masih belum mencapai standar nilai yang seharusnya.
Karena mata pelajaran instalasi penerangan listrik termasuk ke dalam Mata
pelajaran C3 yang terdiri dari Instalasi Penerangan Listrik, Instalasi Motor
Listrik, dan Instalasi Tenaga Listrik. Mata pelajaran Instalasi Penerangan
Listrik adalah salah satu mata pelajaran yang menggunakan laboratorium
sebagai sarana pembelajarannya pada kelas XI ketenagalistrikan. Hal tersebut
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pipit Meillani dan
Murwatiningsih (2016) berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Laboratorium
Terhadap Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Administrasi Perkantoran Di
SMK“ yang menyatakan bahwa semakin tinggi keterlibatan siswa dalam
kegiatan praktikum, semakin tinggi pencapaian, pemahaman, dan
ketrampilan proses siswa. Keterlibatan siswa tidak hanya sekedar
melaksanakan praktik pada saat KBM melainkan juga di luar KBM, sehingga
siswa lebih sering menggunakan fasilitas laboratorium untuk berlatih.
Project-Based Learning memiliki potensi besar dalam meningkatkan
hasil belajar siswa SMK yang mengambil mata pelajaran Instalasi
Penerangan Listrik. Mulyasa (2014: 145) mengatakan Project-Based
Learning adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk memfokuskan
pserta didik pada permasalahan kompleks yang diperlukan dalam melakukan
investigasi dan memahami pelajaran melalui investigasi. Model ini juga
bertujuan untuk membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif
yang mengintegrasikan serbagai subyek (materi) kurikulum, memberikan
kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan
menggunakan berbagai cara bermakna bagi dirinya, dan melakukan
eksperimen secara kolaboratif. Namun, dengan kemajuan teknologi, model
pembelajaran virtual juga menjadi alternatif yang menarik.
Teknologi digital, khususnya Festo FluidSIM, berperan kunci dalam
meningkatkan hasil belajar siswa dalam instalasi penerangan listrik.
FluidSIM, yang awalnya dirancang untuk pneumatika dan hidraulika, dapat
disesuaikan untuk pembelajaran instalasi penerangan listrik. Ini
memungkinkan siswa merancang, memodifikasi, dan menguji sirkuit listrik
virtual. Pemanfaatan teknologi ini meningkatkan keterlibatan siswa dan hasil
belajar mereka, memperbaiki pemahaman tentang instalasi penerangan
listrik, dan meningkatkan kualitas hasil belajar dalam bidang ini. Karena pada
pembelajaran sebelumnya belum digunakan software FluidSIM sebagai
sarana pembelajaran, maka penulis belum mengetahui bagaimana pengaruh
penggunaan software FluidSIM sebagai sarana pembelajaran pada mata
pelajaran Instalasi Penerangan Listrik.
Hasil penelitian terdahulu dalam penelitian Irvan, dkk (2018) yang
berjudul “Pengaruh Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Melalui Minat
Belajar Pada Mata Pelajaran Kelompok C3 Program Keahlian Pemasaran
Kelas XI Smk Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2017/2018” menyebutkan
bahwa Semakin sering siswa memanfaatkan atau menggunakan laboratorium
sebagai sumber belajar akan meningkatkan minat belajar siswa yang rendah
menjadi tinggi, maka hasil belajar yang dicapai siswa akan meningkat.
Sedangkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wibawati (2011)
dalam judul “Pembelajaran Berbasis Komputer dan Bahasa Inggris dalam
Pembelajaran Fisika untuk Menuntaskan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 3
Madiun” menyimpulkan bahwa penerapan media pembelajaran berbasis
komputer dan bahasa inggris dapat menuntaskan hasil belajar siswa. Selain
ketiga penelitain di atas, penelitian oleh Suhandi (2008), Saehana (2009),
Aravind (2010) dan Samsuri (2010) yang menerapkan simulasi komputer,
menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan simulasi
komputer dapat menurunkan miskonsepsi. Penurunan miskonsepsi dapat
meningkatkan pemahaman siswa sehingga hasil belajar siswa juga
meningkat.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang
berharga bagi guru, siswa, serta pihak-pihak terkait di SMK Negeri 2 Depok
dan lembaga pendidikan serupa. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi
kontribusi terhadap pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif
di masa depan, yang pada akhirnya akan membantu meningkatkan mutu
pendidikan di SMK serta persiapan siswa untuk dunia kerja.

1.2. Identifikasi Masalah


Dari judul penelitian "Pengaruh Pembelajaran Project-Based Learning Dan
Praktek Virtual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Instalasi
Penerangan Listrik di SMK Negeri 2 Depok” ditemukan beberapa masalah
yang dapat diidentifikasi yaitu sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik
terbilang rendah, karena belum mencapai KKM.
2. Belum diketahui pengaruh penggunaan software FluidSIM karena belum
pernah dilakukan pembelajaran melakukan pembelajaran berbasis
teknologi.

1.3. Batasan Penelitian


Agar penelitian ini lebih terarah, maka ruang lingkup masalah penelitian ini
dibatasi pada pengkajian masalah pengaruh antara model pembelajaran
Project-Based Learning, Media Software FluidSIM, dan Hasil Belajar Siswa
yang dilaksanakan di SMKN 2 Depok pada siswa kelas XI Ketenagalistrikan
pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, ada beberapa rumusan masalah yang akan
dibahas pada laporan skripsi ini:
1. Apakah terdapat pengaruh Project-Based Learning terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik di SMK
Negeri 2 Depok?
2. Apakah terdapat pengaruh Praktikum Virtual terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik di SMK Negeri
2 Depok?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang menggunakan Project-
Based Learning dan Praktikum Virtual pada mata pelajaran Instalasi
Penerangan Listrik di SMK Negeri 2 Depok?

1.5. Tujuan Penelitian


Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh Project-Based Learning terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik di SMK
Negeri 2 Depok.
2. Untuk mengetahui pengaruh Praktikum Virtual terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik di SMK Negeri
2 Depok
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan
Project-Based Learning dan Praktikum Virtual pada mata pelajaran
Instalasi Penerangan Listrik.

1.6. Manfaat Penelitian


Adapun Manfaat Penelitian ini sebagai berikut:
1. Peserta didik dapat kreatif dalam pembelajaran Project-Based Learning
untuk meningkatkan hasil belajar
2. Peserta didik dapat melaksanakan praktek dimana saja jika
melaksanakan praktek virtual.
3. Guru dapat mengetahui perbandingan Project-Based Learning dan
Praktek Virtual, guru juga dapat memberikan wawasan mengenai
tingkat keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Hasil Belajar
2.1.1.1. Belajar
Menurut Slameto (2003) Belajar pada hakikatnya adalah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
Witherington dalam Ngalim Purwanto (1990: 84), belajar
adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri
sebagai pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap
kebiasaan atau suatu pengertian. Jadi belajar adalah sebagai suatu
perubahan pada diri individu yang disebabkan oleh pengalaman,
perubahan yang terjadi pada diri seseorang banyak sekali, baik sifat
maupun jenisnya. Karena itu sudah tentu setiap perubahan dalam diri
seseorang merupakan perubahan hasil belajar. Dari pengertian
tersebut terdapat tiga unsur dalam belajar, yaitu: Proses, Perubahan
Perilaku dan Pengalaman.
2.1.1.2. Hasil Belajar
Secara umum Abdurrahman menjelaskan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar. Menurutnya juga anak-anak yang berhasil dalam belajar
ialah berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan
instruksional.
Adapun yang dimaksud dengan belajar Menurut Usman
adalah “Perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi antara satu individu dengan individu lainnya dan antara
individu dengan lingkungan”.
Keberhasilan siswa merupakan hasil usaha yang dilakukan
dengan sungguh-sungguh. Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Syah (2006:132-139) menyebutkan faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu: 1) faktor internal yang terdiri dari aspek pisiologis dan
psikologis. Aspek psikologis terbagi menjadi 5 yaitu: a. Intelegensi
siswa, b. Sikap siswa, c. Bakat siswa, d. Minat siswa, dan e. Motivasi
siswa. 2) faktor eksternal yang terdiri dari lingkungan sosial dan
lingkungan non sosial. 3) faktor pendekatan belajar.
2.1.1.3. Instalasi Penerangan Listrik
Instalasi Penerangan Listrik (IPL) adalah salah satu mata
pelajaran wajib yang mempunyai peranan penting pada bidang
keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di Sekolah Menengah
Kejuruan. Instalasi Penerangan Listrik menjadi dasar
pengembangan ilmu yang berhubungan dengan instalasi penerangan
sehari-hari. Namun pada realitanya, beberapa peserta didik
mendapatkan hasil ujian tengah semester Instalasi Penerangan
Listrik dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Peserta didik
mengalami kendala dalam memahami mata pelajaran Instalasi
Penerangan Listrik khususnya pada materi instalasi penerangan
rumah tinggal.
Berdasarkan hasil observasi melalui survei lapangan yang
dilakukan peneliti pada saat PKM (Praktik Keterampilan Mengajar)
pada jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN 2 Depok
didapatkan informasi bahwa peralatan praktikum instalasi
penerangan rumah tinggal yang dimiliki oleh sekolah sudah cukup
lengkap dan memadai. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan peneliti dengan guru pengampu mata pelajaran
Instalasi Penerangan Listrik didapatkan informasi bahwa
penyampaian materi pembelajaran menggunakan model
pembelajaran langsung dengan metode Project-Based Learning.
Media pembelajaran yang digunakan pada penyampaian materi
pembelajaran adalah laboratorium atau bengkel sebagai sarana untuk
melaksanakan praktikum.
2.1.2. Project Based Learning Berbasis Laboratorium
2.1.2.1. Project Based Learning
Pembelajaran Project-Based Learning (PjBL) dianggap
sebagai pendekatan mengajar yang efektif di mana siswa
menanggapi pertanyaan di dunia nyata dan tantangan melalui proses
penyelidikan. Strategi belajar ini memberi kesempatan kepada setiap
siswa yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam
pembelajaran aktif (Supari, 2013).
Model Project Based Learning memiliki langkah-langkah
yang saling berkaitan dalam pelaksanaanya. Fathurrohman (2015:
123-125) menjelaskan langkah-langkah Project Based Learning
sebagai berikut:
a. Penentuan proyek
b. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek.
c. Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek.
d. Penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru.
e. Penyusunan laporan dan presentasi/publik hasil proyek.
f. Evaluasi proses dan hasil proyek.
2.1.2.2. Laboratorium
Laboratorium merupakan salah satu sarana prasarana yang
dapat digunakan siswa sebagai fasilitas belajar dan memiliki peranan
penting dalam menunjang pembelajaran. Siswa akan mendapatkan
pengalaman belajar secara nyata ketika belajar di laboratorium.
“Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan kegiatan
praktikum, penelitian, pelayanan masyarakat, dan menunjang
kegiatan belajar mengajar” (Anti Damayanti & Isma Kurniatanty,
2008: p.1). Penggunaan laboratorium oleh siswa untuk belajar dapat
meningkatkan keterampilan, kemampuan menyelesaikan masalah
dan meningkatkan minat belajar siswa terhadap pembelajaran.
2.1.2.3. Project Based Learning Berbasis Laboratorium
Project-Based Learning (PBL) yang menggunakan
laboratorium atau bengkel sebagai basisnya melibatkan siswa dalam
proyek-proyek praktis yang memerlukan eksplorasi langsung,
pemecahan masalah, dan penerapan pengetahuan dalam situasi
nyata.
Project-Based Learning (PBL) yang melibatkan laboratorium
atau bengkel merupakan pendekatan pembelajaran yang
menempatkan siswa di pusat kegiatan praktis untuk mendalami dan
menerapkan konsep-konsep teoritis dalam suatu konteks yang nyata.
PBL membawa siswa melewati serangkaian tugas atau proyek yang
dirancang untuk merangsang pemikiran kritis, kolaborasi, dan
pemecahan masalah. Laboratorium atau bengkel digunakan sebagai
lingkungan fisik di mana siswa dapat mengalami pembelajaran
langsung dan eksperimen, menciptakan pengalaman belajar yang
mendalam.
Proyek yang didasarkan pada laboratorium atau bengkel
biasanya melibatkan penyelidikan, pengukuran, atau eksperimen
praktis yang memungkinkan siswa menerapkan teori-teori yang
telah dipelajari dalam kajian mereka. Ini memberikan dimensi
praktis pada pembelajaran, memungkinkan siswa untuk mengaitkan
teori dengan aplikasi dunia nyata. Selama proyek, siswa tidak hanya
mengembangkan pemahaman konsep, tetapi juga keterampilan
praktis seperti pemecahan masalah, komunikasi, dan kolaborasi tim.
Dengan berfokus pada laboratorium atau bengkel, siswa dapat
merasakan relevansi dan dampak nyata dari pembelajaran mereka.
Mereka belajar dengan melakukan, mengamati, dan mengeksplorasi
konsep-konsep secara langsung. Proses ini tidak hanya
meningkatkan retensi informasi, tetapi juga membantu siswa
mengembangkan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan di
dunia nyata. Sebagai hasilnya, PBL menggunakan laboratorium atau
bengkel menciptakan pengalaman belajar holistik yang
menggabungkan teori dan praktik untuk mempersiapkan siswa
menjadi pemikir kritis dan inovatif.
2.1.3. Project Based Learning Berbasis Software
2.1.3.1. Software
Software menurut Roger S. Pressman (2002), Pressman
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan perangkat lunak atau
software adalah sebuah perintah program dalam sebuah komputer,
yang apabila dieksekusi oleh usernya akan memberikan fungsi dan
unjuk kerja seperti yang diharapkan oleh usernya. Pernyataan ini
menggambarkan bahwa software atau perangkat lunak ini berfungsi
untuk memberi perintah komputer, agar komputer dapat berfungsi
secara optimal, sesuai dengan kemauan user yang memberikan
perintah.
2.1.3.2. Fluidsim
Festo Fluidsim adalah perangkat lunak yang komprehensif
untuk penciptaan simulasi dan sirkuit digital. Festo Fluidsim dapat
mensimulasikan rangkaian pneumatik murni dan elektropneumatik
sehingga dapat memudahkan penggunanya membuat rangkaian.
Festo Fluidsim termasuk ke dalam media visual, yaitu media yang
menampilkan kecerdasan visual-spasial yang dipahami dengan
kepekaan terhadap garis-garis, warna, bentuk, ruang, keseimbangan,
dan hubungan antara unsur-unsur tersebut. Dengan begitu dapat
membantu siswa untuk mengenal simbol-simbol sebelum
melanjutkan praktikum.
Festo Fluidsim ini mempunyai fasilitas yang dapat digunakan untuk:
1. Mengenalkan simbol-simbol komponen dasar eletronika,
pneumatik dan elektropneumatik.
2. Melihat foto bentuk komponen sesuai dengan simbolnya.
3. Menggambar rangkaian dasar elektronika, pneumatik, dan
elektropneumatik
4. Menguji rangkaian dasar elektronika, pneumatik dan
elektropneumatik yang dibuat
5. Melihat bagaimana proses kerjarangkaian dasar elektronika,
pneumatik dan elektro-pneumatik.
Dari beberapa keunggulan dan kemudahan yang dimiliki Festo
Fluidsim menunjukkan bahwa Festo Fluidsim cocok digunakan
sebagai media pembelajaran untuk membantu meningkatkan hasil
belajar para siswa jurusan teknik instalasi tenaga listrik yang sedang
mempelajari mata pelajaran instalasi penerangan listrik di SMKN 2
Depok.
2.3.1.3. Fluidsim Sebagai Media Pembelajaran
Penggunaan software Festo Fluidsim sebagai media
pembelajaran didasarkan pada konsep teori pembelajaran aktif,
berbasis simulasi, dan keterkaitan dengan industri. Festo Fluidsim
memberikan pengalaman simulasi yang realistis terkait dengan
sistem pneumatika dan hidraulika, menciptakan lingkungan virtual
di mana mahasiswa dapat menjelajahi konsep-konsep kompleks
dengan aman dan efektif. Dengan model simulasi yang akurat,
mahasiswa dapat mengobservasi dan memahami perilaku sistem
tanpa risiko yang terkait dengan penggunaan sistem fisik.
Pentingnya interaktivitas dan keterlibatan siswa juga menjadi
landasan teoritis yang mendukung penggunaan Festo Fluidsim.
Antarmuka grafis yang ramah pengguna memungkinkan mahasiswa
untuk merancang, mensimulasikan, dan menganalisis sistem
pneumatika dan hidraulika secara mandiri. Hal ini memotivasi
keterlibatan aktif, meningkatkan pemahaman konsep, dan
memberikan pengalaman praktis dalam lingkungan yang terkendali.
Penggunaan Festo Fluidsim sebagai media pembelajaran dapat
diberdayakan oleh konsep pembelajaran berbasis proyek, yang
memberikan dasar teoritis yang kokoh untuk meningkatkan
pemahaman dan keterampilan siswa dalam pneumatika dan
hidraulika. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya diberikan
pengetahuan teoritis, tetapi juga terlibat secara aktif dalam proyek
yang mensimulasikan situasi dunia nyata. Dengan merancang,
mensimulasikan, dan menganalisis sistem pneumatika atau
hidraulika melalui Festo Fluidsim, siswa dapat mengasah
keterampilan praktis mereka sambil menyelesaikan tugas-tugas
proyek yang berorientasi pada pemecahan masalah. Kolaborasi
dalam kelompok, pemecahan masalah aktif, dan pengambilan
keputusan berbasis proyek membantu siswa mengembangkan
keterampilan berpikir kritis dan kreativitas. Konsep pembelajaran
berbasis proyek dengan Festo Fluidsim menciptakan pengalaman
pembelajaran yang kontekstual, relevan, dan merangsang pemikiran
siswa untuk mempersiapkan mereka secara optimal dalam
menghadapi tantangan dunia industri.

2.2. Penelitian Yang Relevan


Adapun penelitian yang peniliti anggap relevan terhadap penelitian ini
adalah:
1. Menurut Putri, A. I., & Wrahatnolo, T. (2019). Dalam judulnya yaitu
Pengaruh Model Pembelajaran Project-Based Learning (Pjbl) Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Di
SMKN 3 Jombang disebutkan bahwa Dari hasil perhitungan data rata-
rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen XI TITL 3 sebesar
85,64 dan nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas kontrol XI
TITL 1 sebesar 76,62. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih
tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kelas
eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Project-Based
Learning (PjBL) dan kelas kontrol yang menggunakan model
pembelajaran konvensional.
2. Menurut Putri, T. D. Z., & Hamid, A. (2016). Dalam judulnya yaitu
Pengaruh penggunaan laboratorium virtual dalam melakukan praktikum
fisika terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA negeri 1 Banda Aceh
disebutkan bahwa dapat disimpulkan bahwa 1) Terdapat perbedaan
antara hasil belajar siswa yang menggunakan laboratorium virtual
dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran
konvensional. 2) Hasil belajar siswa yang menggunakan laboratorium
virtual lebih tinggi di bandingkan dengan hasil belajar siswa yang
menggunakan pembelajaran konvensional. 3) Hasil belajar siswa pada
materi teori kinetik gas dapat ditingkatkan melalui penggunaan
laboratorium virtual.
3. Menurut Nugroho, J. W., Rusimamto, P. W., & Wrahatnolo, T. dalam
judulnya yaitu Penggunaan Festo Fluidsim Sebagai Media Pembelajaran
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Xi Mata Pelajaran
Instalasi Motor Listrik Di Smk Negeri 1 Cerme disebutkan bahwa
penggunaan media pembelajaran Festo Fluidsim terdapat pengaruh yang
signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dengan setelah
menggunakan media pembelajaran Festo Fluidsim. Hasil penelitian ini
digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru agar dapat
membenahi diri sehubungan dengan pengajaran yang telah dilakukan
guna meningkatkan hasil belajar siswa

2.3. Kerangka Berpikir


Pembelajaran Project-Based Learning (PjBL) berbasis laboratorium
dan Praktek Virtual memiliki potensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik di SMK Negeri 2 Depok.
PjBL memberikan pengalaman belajar berbasis proyek yang dapat
meningkatkan keterampilan praktis siswa dan keterlibatan mereka dalam
pembelajaran. Sementara itu, Praktek Virtual memungkinkan siswa untuk
melakukan simulasi dan praktik secara virtual, memberikan pengalaman
belajar yang lebih interaktif dan mendalam.
Penggabungan metode pembelajaran PjBL dan Praktek Virtual
diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang memadukan
teori dan praktik, sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep serta
keterampilan praktis siswa dalam menghadapi tantangan instalasi penerangan
listrik di dunia industri.

2.4. Hipotesis Penelitian


• Hipotesis Nol (H0):
Tidak ada pengaruh signifikan antara Pembelajaran Project-Based
Learning (PjBL) Berbasis Laboratorium dan Praktek Virtual terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik di
SMK Negeri 2 Depok.
• Hipotesis Alternatif (H1):
Terdapat pengaruh signifikan antara Pembelajaran Project-Based
Learning (PjBL) Berbasis Laboratorium dan Praktek Virtual terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik di
SMK Negeri 2 Depok.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian
3.1.1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 2 Depok. Tempat penelitian ini
dipilih karena merupakan tempat peneliti melaksanakan Praktik
Keterampilan Mengajar (PKM), yang memungkinkan pengumpulan data
dengan memperoleh wawasan langsung dari sumber yang relevan.
3.1.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam rentang waktu …. untuk
memahami secara menyeluruh mengenai Pengaruh Pembelajaran Project
Based Learning Menggunakan Laboratorium dan Laboratorium Virtual.
3.1.3. Subjek Penelitian
Adapun subjek dari penelitian ini terdiri dari siswa/I kelas XI jurusan
ketenagalistrikan di SMKN 2 Depok.

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMK Negeri 2
Depok dengan jumlah siswa 40 orang pada tahun ajaran 2023/2024.
Pemilihan sampel diambil secara purposive, yaitu peneliti secara sengaja
memilih sampel atau periode tertentu atas dasar pertimbangan ilmiah. Dalam
hal ini berdasarkan rekomendasi guru bidang studi Teknik Instalasi Tenaga
Listrik, dan sampel yang terpilih berjumlah 18 siswa.

3.3. Definisi Operasional


1. Hasil Belajar
Hasil belajar diukur melalui tes tertulis, proyek, atau evaluasi
kinerja siswa yang mencakup pemahaman konsep, aplikasi pengetahuan,
dan kemampuan analisis.
2. Project-Based Learning menggunakan laboratorium
Project-Based Learning menggunakan laboratorium diukur melalui
penilaian terhadap kualitas proyek, partisipasi aktif siswa, kemampuan
memecahkan masalah dalam konteks praktis, dan penggunaan alat atau
fasilitas laboratorium.
3. Project-Based Learning menggunakan Fluidsim
Project-Based Learning menggunakan Fluidsim diukur melalui
penilaian proyek yang mencakup kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan konsep instalasi penerangan listrik, interpretasi hasil
simulasi, serta kemampuan untuk merancang dan mengoptimalkan
sistem rangkaian instalasi listrik.

3.4. Metode, Rancangan dan Prosedur Penelitian


3.4.1. Metode Penelitian
Menurut Subagyo yang dikutip dalam Syamsul Bahry dan Fakhry
Zamzam (2015:3). Metode Penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk
mendapatkan kembali pemecahan terhadap segala permasalahan yang
diajukan. Sedangkan menurut Priyono (2016:1) Metode Penelitian adalah
cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama
untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan penelitian eksperimen, karena data Pengaruh Pembelajaran
Project-Based Learning menggunakan laboratorium (X1) dan
laboratorium virtual (X2) terhadap hasil belajar siswa (Y) yang diperoleh
merupakan penelitian kuantitatif.
Menurut V. Wiratna Sujarweni (2014:39) penelitian kuantitatif
adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang
dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur
statistik atau cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Sedangkan
pengertian Metode Penelitian Kuantitatif, menurut Sugiyono (2017:8)
adalah Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang ditetapkan.
3.4.2. Rancangan Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dikarenakan
data yang akan diolah merupakan data nilai rata-rata ujian dan yang
menjadi fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya
pengaruh antar variabel yang diteliti.
Adapun desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
Quasi experiment (kuasi eksperimen). Menurut Creswell (2015) kuasi
eksperimen adalah rancangan eksperimen yang dilakukan tanpa
pengacakan (random), tetapi melibatkan penempatan partisipan ke
kelompok.
Peneliti menempatkan subjek penelitian kedalam dua kelompok
yang dipilih secara ajak. Penelitian ini melibatkan dua kelas yang akan
dibandingkan yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen
diberi perlakuan berupa pembelajaran Project-Based Learning
menggunakan laboratorium sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan
berupa pembelajaran Project-Based Learning menggunakan Fluidsim.
Dengan desain penelitian diilustrasikan sebagai berikut:
Tabel 2. Rancangan Penelitian Pre-Test Dan Post-Test
Kelas Pre-Test Perlakuan Post-Test
Eksperimen (TL 1) T1 X1 T2
Kontrol (TL 2) T1 X2 T2

Keterangan:
T1 : Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
T2 : Hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
X1 : Pembelajaran project-based learning menggunakan laboratorium
X2 : Pembelajaran project-based learning menggunakan Fluidsim
3.4.3. Prosedur Penelitian
a. Studi Literatur
Studi literatur digunakan untuk mengetahui keadaan yang terjadi di
lapangan untuk kebutuhan penelitian.
b. Analisis Kebutuhan
Menentukan tempat dan jadwal penelitian, menentukan populasi dan
sampel penelitian.
c. Perancangan Metode Pembelajaran
Perancangan metode pembelajaran meliputi pembuatan modul ajar
sesuai dengan materi yang akan diajarkan/diujikan dalam eksperimen
d. Pembuatan Metode Pembelajaran
Pembuatan metode pembelajaran menggunakan laboratorium dan
virtual untuk mata pelajaran instalasi penerangan listrik
e. Pelaksanaan Eksperimen
Melaksanakan pembelajaran di kelas eksperimen I (XI TL 1) dan kelas
eksperimen II (XI TL 2) sesuai dengan metode pembelajaran masing-
masing
f. Pembuatan Kisi-Kisi Instrumen Soal
Pembuatan kisi-kisi soal yang dibuat berdasarkan indikator-indikator
dari materi pelajaran.
g. Uji Validitas dan Reliabilitas Soal
Melaksanakan uji coba soal tes akhir yang telah disiapkan sebelumnya
yaitu pada masing-masing indikator.
h. Pelaksanaan Ujian Akhir/Tes Akhir
Melaksanakan tes akhir pada kedua sampel kelas. Tes ini dilakukan
untuk mendapatkan nilai hasil belajar pengetahuan dan hasil belajar
sikap peserta didik
i. Perhitungan Hasil Ujian Akhir/Tes Akhir

3.5. Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Soal Tes (Pre-Test)
2. Soal Tes (Post-Test)

3.6. Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Tes
Menurut Arikunto (2013), Tes merupakan alat atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana
dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes juga suatu alat
atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data
atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan
cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan satu kali tes yaitu Post-test yang dilakukan di akhir penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui dan mengukur hasil belajar siswa.

3.7. Teknik Analisis Data


Analisis data untuk menguji hipotesis perlu dilakukan dalam beberapa macam
bentuk uji, diantaranya sebagai berikut:
a. Uji Kemampuan Awal
Uji kemampuan awal dilakukan untuk melihat gambaran kemampuan
awal siswa dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelum diberikan perlakuan. Analisis ini dilakukan pada data pre-test.
Dengan rumus:
𝑀𝐾"#$
𝐹! = (𝑆𝑢𝑔𝑖𝑡𝑜𝑛𝑜, 2012: 171)
𝑀𝐾%"&
Keterangan
Fh = Fhitung
MKant = Rata-rata kuadrat antar kelompok
MKant = Rata-rata kuadrat dalam kelompok
Kriteria pengujiannya adalah terima H0 jika harga Fhitung ≤ Ftabel ,
berdasarkan taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk pembilang (m–1) dan
dk penyebut (N–1), artinya kemampuan awal siswa relatif sama atau
tidak terdapat perbedaan yang signifikan, sehingga penelitian dapat
dilanjutkan, jika mempunyaiharga selain itu maka terima Ha sehingga
perlu adanya pergantian sampel yang sesuai (Sugiyono, 2014:172).

b. Uji Homogenitas (Uji F)


Uji homogenitas merupakan sebuah uji yang harus dilakukan untuk
melihat kedua kelas yang diteliti homogen atau tidak. Pengujian
homogenitas data yang dilakukan peneliti adalah dari hasil posttest yang
diberikan pada kelas eksperimen dan kontrol.
Pengujian homogenitas pada penelitian ini dengan menggunakan uji F
dengan rumus:
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹=
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Kemudian hasilnya dibandingkan dengan F tabel. Apabila perhitungan
diperoleh Fh ≤ Ft maka sampel dikatakan mempunya varians yang sama
atau homogen. Sebaliknya jika Fhitung > Ftabel , berarti kedua data tidak
homogen. Selanjutnya menentukan Ftabel pada taraf signifikan α = 0,05
dengan dk1(𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔) = (𝑛1 −1) dan dk2(𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡) (𝑛2 − 1) (Sugiyono,
2014:141).

c. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang
digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji yang
digunakan adalah uji chi kuadrat. Rumus yang digunakan yaitu:
)
'
(𝐹( − 𝐹! )'
𝑋 =A
𝐹!
*+,

Keterangan:
𝑥 ' = chi kuadrat
𝐹( = frekuensi yang diobservasi
𝐹! = frekuensi yang diharapkan

Jika nilai 𝑥 ' ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang diperoleh dibandingkan dengan nilai 𝑥 ' 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
berdasarkan signifikansi α = 0,05 dengan dk = k–3 yang mengacu pada
tabel Chi Kuadrat, maka kriteria pengujiannya yaitu terima H0 jika
𝑥 ' ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑥 ' 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan dk = (k−3) artinya, dua data tersebut
terdistribusi normal. Jika harga selain itu, atau𝑥 ' ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑥 ' 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka
kedua data tidak berdistribusi normal (Sugiyono, 2014:109).

d. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini dilakukan untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa
yang telah diajarkan menggunakan laboratorium dan virtual
menggunakan FluidSim. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus uji-
t.
Jumlah sample antara dua kelas penelitian berbeda (𝑛, ≠ 𝑛' )dan varians
, ,
homogen E𝑆 ' = 𝑆 'F.Oleh karena itu, pengujian hipotesis menggunakan

rumus statistik parametris dengan pooled varian menurut Sugiyono


(2014:138):
𝑥
HHH, − 𝑥
HHH'
𝑡!*$-#. =
(𝑛 − 𝑛' )𝑆,' + (𝑛' − 1)𝑆'' 1 1
I , (𝑛 + 𝑛 )
𝑛, + 𝑛' − 2 , '

Keterangan:
t = harga t observasi atau hitung
𝑥
HHH, = rata-rata nilai kelas eksperimen I
𝑥
HHH' = rata-rata nilai kelas eksperimen II
𝑆,' = varians kelas eksperimen I
𝑆'' = varians kelas eksperimen II
𝑛, = banyaknya data pada kelas eksperimen I
𝑛' = banyaknya data pada kelas eksperimen II
Uji yang dilakukan adalah uji satu pihak (uji pihak kanan) kriteria
pengujian yang berlaku ialah: “Terima H0 jika thitung > ttabel pada taraf
signifikansi α = 0,05 dan dk = (𝑛1 + 𝑛2 − 2) artinya hasil belajar siswa
yang diajarkan menggunakan media video lebih baik dibandingkan
dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan media PowerPoint.

3.8. Hipotesis Statistik


• Hipotesis Nol (H0):
Tidak ada pengaruh signifikan antara Pembelajaran Project-Based
Learning (PjBL) Berbasis Laboratorium dan Praktek Virtual terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik di
SMK Negeri 2 Depok.
• Hipotesis Alternatif (H1):
Terdapat pengaruh signifikan antara Pembelajaran Project-Based
Learning (PjBL) Berbasis Laboratorium dan Praktek Virtual terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik di
SMK Negeri 2 Depok.
DAFTAR PUSTAKA
Anti Damayanti Hamdani dan Isma Kurniatanty. (2008). Buku Ajar Manajemen dan
Teknik Laboratorium. Yogyakarta: Program Studi Biologi Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga.
Diasti, K. (2021). Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap
Pemahaman Jiwa Agama Siswa. Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan, 2(1),
61-68.
education and behavioral sciences, edisi ke-2, cet. ke-2. San Diego: Edits
Publishers.
Estifani, B. A., Susanti, M. A., Sukma, A. A., & Damariswara, R. (2022). Analisis
Metode Pembelajaran di SD Negeri Sengkut, Berbek,
Nganjuk. Wahana, 74(1), 63-72.
Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-model Pembelajar an Inovatif. Ar-Ruzz
Hidayati, N., Rijanto, T., Widyartono, M., & Fransisca, Y. (2022). Pengembangan
media pembelajaran interaktif software articulate storyline untuk
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran instalasi penerangan listrik
SMKN 3 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 11(1), 128-135.
Isaac, Stephen dan William B. Michael. 1982. Handbook in research and
evaluation: for
Mardianto, Psikologi Pendidikan, (Medan: Perdana Publishing, 2012), h. 39-40.
MateriDosen. 2017. Pengertian Software Menurut Para Ahli.
https://www.materidosen.com/2017/03/9-pengertian-software-menurut-
para-ahli.html diakses pada tanggal 2 Desember 2023
Media. Yogyakarta.
Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2000), h. 5.
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta:
Rineka Cipta, 1999), h. 38.
Muslim, Supari. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone is
a Teacher Here Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi
Menafsirkan Gambar Teknik Listrik di SMKN 2 Surabaya. Jurnal
Pendidikan Teknik Elektro. 2 (02), 861-868.
Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Remaja Rosda Karya.
Purwasih, R. (2017). Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Negeri 1 Metro
Utara.
Sari, D. P., & Sutapa, P. (2020, August). Efektivitas pembelajaran jarak jauh dengan
daring selama pandemi covid-19 mata pelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan (PJOK). In Seminar Nasional Olahraga (Vol. 2, No.
1).
Siang, J. L. (2023). Efektifitas Metode Bercerita dalam Pembelajaran
PAK. MAGENANG: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 4(1), 30-36.
Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung:
Rosdakarya
Wahyuni, S., & Rahmah, U. (2019). Penggunaan Festo Fluidsim Sebagai Media
Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pelajaran
Dasar Listrik Dan Elektronika Di SMK Negeri 2 Banda Aceh. J. Ilm.
Pendidik. Tek. Elektro, 3(2), 123-130.

Anda mungkin juga menyukai