Anda di halaman 1dari 95

LAPORAN HASIL PTK

(PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI


BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI PENGGUNAAN ALAT
PERAGA PADA SISWA KELAS IX-5 SMP NEGERI 3 SUNGGAL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022"

Di susun oleh :

SRI HASTUTI, S.Pd

NIP. 19781215 200801 2 017

PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG

SMP NEGERI 3 SUNGGAL

2019
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan : Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun


Ruang Sisi Lengkung Melalui Penggunaan Alat Peraga
Pada Siswa Kelas IX-2 SMP Negeri 3 Sunggal Tahun
Pelajaran 2018/2019

Identitas Peneliti
Nama : Sri Hastuti,S.Pd
NIP : 19781215 200801 2 017
Pangkat/Gol : Penata Tk. I/III-d
Unit Kerja : UPT SPF SMP Negeri 3 Sunggal
Alamat Rumah : Dusun VII Jl. Setia I No. 47 Desa Mulio Rejo Kec.
Sunggal
Lama Penelitian : 1 Bulan dari tanggal 14 sampai 26 Maret 2019
Sumber Dana : Pribadi

Sunggal, Februari 2022


Mengetahui Peneliti,
Kepala UPT SPFSMP Negeri 3 Sunggal

Badrun, S.Pd, MM Sri Hastuti, S.Pd


NIP. 19680614 200701 1045 NIP. 19641201 198703 2 014

i
DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. i

DAFTAR ISI....................................................................................... ii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... v

DAFTAR TABEL ………………………………………………….. vi

DAFTAR GRAFIK............................................................................. vii

KATA PENGANTAR........................................................................ viii

PERSEMBAHAN............................................................................... ix

ABSTRAK…………………………………………………………... x

BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah........................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian...................................................................... 4

1.4 Pembatasan Penelitian ............................................................ 5

1.5 Kegunaan Hasil Penelitian........................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................ 6

2.1 PRESTASI BELAJAR........................................................... 6

2.1.1 Pengertian Prestasi Belajar............................................... 6

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar....... 8

2.2 BANGUN RUANG SISI LENGKUNG .............................. 8

2.2.1. Pengertian Bangun Ruang Sisi Lengkung........................ 8

2.3. PENGGUNAAN ALAT PERAGA....................................... 12

2.3.1. Pengertian Alat Peraga..................................................... 12

ii
2.3.2 Syarat-Syarat Alat Peraga................................................. 15

2.3.3. Fungsi Alat Peraga........................................................... 18

2.3.4. Peranan Alat Peraga untuk Pendidikan............................ 21

BAB III METODE PENELITIAN ................................................... 23

3.1 Setting Penelitian...................................................................... 23

3.2 Prosedur Penelitian………………………………………….. 25

3.3 Cara Pengumpulan Data.......................................................... 28

3.4 Indikator Kinerja...................................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................. 30

4.1 Hasil Penelitian......................................................................... 30

4.2 Pembahasan............................................................................... 46

BAB V PENUTUP............................................................................. 47

5.1 KESIMPULAN ............................................................................ 47

5.2 SARAN........................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 49

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus ............... 51

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajran Pertemuan 1 dan 2 54

Siklus I ............................................................................

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 3 dan 4 59

Siklus II ...........................................................................

Lampiran 4 Lembar Observasi............................................................. 63

Lampiran 5 Instrumen Penilaian Hasil Belajar Tes Tertulis................ 65

Lampiran 6 Lembar kerja Siswa ......................................................... 66

Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian ................................................... 74

DAFTAR TABEL

iv
hal

Tabel 3.1 Data Subjek Penelitian………………………..................... 23

Tabel 3.2 Waktu Dan Kegiatan Penelitian……………....................... 25

Tabel 4.1 Data Nilai Siswa Pada Pelajaran Bangun Ruang Sisi Lengkung 40
Pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 .......................................
Tabel 4.2 Hasil Observasi Siklus 1 ...................................................... 42

Tabel 4.3 Hasil Observasi Siklus 2........................................................ 44

v
DAFTAR GRAFIK

hal

Grafik 4.1 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Pra Siklus , Siklus 1 dan 41

Siklus 2........................................................................

vi
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang saya

lakukan di UPT SPF SMP Negeri 3 Sunggal  dalam upaya pengembangan

metode pengajaran  pada proses pembelajaran  yang diselenggarakan di UPT SPF

SMP Negeri 3 Sunggal   telah selesai dikerjakan dengan harapan agar proses

pembelajaran yang dilaksanakan semakin berkualitas yang pada akhirnya dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang telah dilaksanakan tersebut

dengan judul "Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sisi

Lengkung Melalui Penggunaan Alat Peraga Pada Siswa Kelas IX-5 UPT SPF

SMP Negeri 3 Sunggal Tahun Pelajaran 2021/2022”

Penelitian tindakan ini menguji dan meneliti apakah penggunaan

Penggunaan Alat Peraga dalam menjelaskan materi pembelajaran  dapat

meningkatkan hasil belajar dan aktifitas siswa. Dari hasil penelitian yang

diungkapkan ternyata Penggunaan Alat Peraga dalam pembelajaran telah

meningkatkan  prestasi belajar  siswa dan lebih dari itu telah memberikan aktifitas

dan nuansa kelas lebih baik daripada metode yang selama ini digunakan dalam

pembelajaran.

Mudah-mudahan hasil penelitian tindakan ini dapat bermanfaat bagi guru,

sekolah dan dunia pendidikan  sebagai alternatif metode dalam pelaksanaan

pembelajaran demi terwujudnya tujuan pendidikan.  

Sunggal, April 2019


Peneliti,

Sri Hastuti, S.Pd


NIP. 19781215 200801 2 017

vii
PERSEMBAHAN

Rasa syukur yang dalam atas selesainya PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

yang berjudul "Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sisi

Lengkung Melalui Penggunaan Alat Peraga Pada Siswa Kelas IX-5 UPT SPF

SMP Negeri 3 Sunggal Tahun Pelajaran 2021/2022”

oleh karenanya selesainya penyusunan PTK ini penulis persembahkan untuk :

1. Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang yang telah

menyetujui dan mengesahkan PTK ini.

2. Bapak Badrun, S.Pd, MM selaku Kepala UPT SPF SMP Negeri 3

Sunggal

3. Dewan guru beserta stafnya yang telah membantu dalam proses

peenyelesaian PTK ini.

4. Siswa Kelas IX-5 UPT SPF SMP Negeri 3 Sunggal yang menjadi subjek

penelitian saya.

5. Seluruh Keluarga dan teman-teman yan telah banyak memberi semangat

dan dukungan dalam proses penyelesaian PTK ini.

viii
ABSTRAK

Sunggal, Februari 2022 “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun


Ruang Sisi Lengkung Melalui Penggunaan Alat Peraga
Pada Siswa Kelas IX-5 SMP Negeri 3 Sunggal Tahun
Pelajaran 2021/2022”

Kata Kunci : Hasil Belajar Matematika , Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung
.Penggunaan Alat Peraga

Mengingat kesulitan yang dialami siswa dalam memahami materi Matematika


maka dipandang perlu untuk melakukan perhatian yang lebih baik lagi dari
berbagai pihak untuk meningkatkan mutu hasil belajar Matematika. Utamanya
dari kalangan pendidik dalam hal ini seorang guru, karena gurulah yang banyak
atau yang paling dekat dengan siswa. Usaha-usaha yang dilakukan kearah
peningkatan hasil belajar diharapkan akan selalu ditingkatkan. Jangkauannya
diperluas dan mencakup sasaran yang lebih mendasar, perbaikan cara belajar
Matematika, banyak guru mulai menggunakan beberapa pendekatan dalam
pemecahan soal Matematika agar siswa merasa senang dan mampu menyelesaikan
soal yang diberikan dan lain-lain. Salah satu langkah yang dapat di ambil untuk
perbaikan pembelajaran adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran yang
tepat dan menarik. Dalam materi Bangun Ruang Sisi Lengkung, strategi
pembelajaran yang di rasa tepat dan menarik untuk di gunakan adalah Penggunaan
alat peraga . Penelitian ini mengambil judul "Peningkatan Prestasi Belajar
Matematika Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Melalui Penggunaan Alat
Peraga Pada Siswa Kelas IX-5 UPT SPF SMP Negeri 3 Sunggal Tahun
Pelajaran 2021/2022”. Hasil akhir dari penelitian ini adalah dengan penggunaan
alat peraga yang telah dilaksanakan maka terdapat peningkatan prestasi belajar
Matematika, terbukti dari data hasil belajar pada siklus 1 ketuntasan klasikal
siswa mencapai 55% Dan hasil ketuntasan klasikal siswa yang pada siklus 2
mencapai 88%. Dapat di simpulkan bahwa penggunaan Penggunaan Alat Peraga
dalam meningkatkan prestasi belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sisi
Lengkung pada siswa Kelas IX-5 UPT SPF SMP Negeri 3 Sunggal Tahun
Pelajaran 2021/2022 tepat sasaran.

ix
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Orang yang berprestasi adalah orang yang mendapatkan keberhasilan

atas usahanya. Prestasi bukanlah sesuatu yang datang tanpa usaha keras. Jika

kita menyimak kisah-kisah perjalanan hidup orang-orang yang berprestasi,

kita akan mendapati bahwa mereka bekerja keras untuk mencapai prestasi

tersebut. Prestasi seorang siswa diwujudkan dalam perolehan nilai hasil

belajar yang baik atau kelulusan dengan nilai yang baik. Para atlet dunia telah

mulai mengenal olah ragadan berlatih sejak usia belasan atau bahkan sejak

masuk sekolah dasar. Demikian juga ilmuwan-ilmuwan besar merupakan

orang-orang yang tekun belajar dan bereksperimen. Diantara ribuan kali

eksperimen mungkin ada berkali-kali kegagalan yang tidak membuat mereka

putus asa. Kerja keras dan jiwa besar semacam itulah yang akhirnya berbuah

prestasi di masa datang.

Orang yang berprestasi meyakini bahwa hasil yang diperoleh sesuai

harapan dan keinginannya. Orang yang mendapatkan hasil sesuai harapan

berarti memperoleh keberhasilan atau kesuksesan. Semua orang pasti

menginginkan harapan, cita-cita dan keinginannya tercapai. Sehingga

memperoleh prestasi sesungguhnya merupakan dambaan setiap siswa.

Berprestasi tidak hanya akan mengharumkan nama kita tapi juga nama

keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu prestasi

mempunyai arti yang sangat penting, antara lain :

1
1. Prestasi dapat menjadi indikator (penanda) kuantitas dan kualitas yang

dicapai dari suatu kegiatan.

2. Prestasi dapat menjadi pengalaman berharga dan bahan informasi

untuk masa depan,

3. Prestasi dapat menjadi kebanggaan bagi diri sendiri, keluarga dan

masyarakat.

4. Prestasi dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kepandaian dan

kemampuan seseorang atau sebuah kelompok.

Banyak orang yang menghubungkan prestasi dengan berbagai

penghargaan. Namun sesungguhnya penghargaan hanya merupakan simbol

pengakuan masyarakat terhadap suatu prestasi. Penghargaan semacam ini

bentuknya bermacam-macam, seperti piagam, piala, medali, uang dan lain-

lain. Yang paling bermakna bagi seseorang yang berprestasi sebenarnya

adalah pengakuan itu sendiri. Yaitu bahwa kerja keras yang dilakukannya

selama ini dan hasil yang telah dicapai melalui upaya tersebut ternyata

memperoleh pengakuan dari masyarakat.

Pentingnya prestasi juga menjadi perhatian khusus bagai kalangan guru

di sekolah. Di SMP Negeri 3 Sunggal, masih banyak siswa yang prestasinya

rendah khususnya dalam mata pelajaran Matematika. Salah satu materi dalam

pelajaran Matematika yang terkadang sulit di pahami oleh siswa adalah

Bangun Ruang Sisi Lengkung.

Mengingat kesulitan yang dialami siswa dalam memahami materi

Matematika maka dipandang perlu untuk melakukan perhatian yang lebih

baik lagi dari berbagai pihak untuk meningkatkan mutu hasil belajar

2
Matematika . Utamanya dari kalangan pendidik dalam hal ini seorang guru,

karena gurulah yang banyak atau yang paling dekat dengan siswa. Usaha-

usaha yang dilakukan kearah peningkatan hasil belajar diharapkan akan selalu

ditingkatkan. Jangkauannya diperluas dan mencakup sasaran yang lebih

mendasar, perbaikan cara belajar Matematika , banyak guru mulai

menggunakan beberapa pendekatan dalam pemecahan soal Matematika agar

siswa merasa senang dan mampu menyelesaikan soal yang diberikan dan

lain-lain.

Salah satu langkah yang dapat di ambil untuk perbaikan pembelajaran

adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dan menarik.

Dalam materi Bangun Ruang Sisi Lengkung , strategi pembelajaran yang di

rasa tepat dan menarik untuk di gunakan adalah Penggunaan alat peraga .

Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga

dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih

efektif dan efisien.

Oleh karena itu peneliti mengambil judul "Peningkatan Prestasi Belajar

Matematika Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Melalui Penggunaan Alat

Peraga Pada Siswa Kelas IX-2 SMP Negeri 3 Sunggal Tahun Pelajaran

2018/2019" dalam Penelitian Tindakan Kelas ini.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas Mata pelajaran

Matematika semester genap Tahun Pelajaran 2018/2019 ini adalah “

Bagaimana peningkatan prestasi belajar Matematika materi Bangun Ruang

3
Sisi Lengkung melalui Penggunaan alat peraga pada siswa kelas IX-2 SMP

Negeri 3 Sunggal.

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui peningkatan prestasi belajar Matematika materi Bangun Ruang

Sisi Lengkung melalui Penggunaan alat peraga pada siswa kelas IX-2 SMP

Negeri 3 Sunggal .

1.4 Pembatasan Penelitian

Penelitian ini di batasi pada permasalahan berikut ini:

1. Prestasi belajar siswa yang rendah pada materi menganggapi isi laporan

2. Penggunaan alat peraga sebagai penyelesaian masalah

1.5 Kegunaan Hasil Penelitian

1.5.1 Bagi Guru Matematika

Wacana dari hasil penelitian tindakan kelas ini di harapkan dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa di tingkat SMP khususnya pada

mata pelajaran Matematika .

1.5.2 Bagi siswa

Dengan Penggunaan alat peraga mudah-mudahan siswa mampu

meningkatkan prestasi belajar Matematika pada materi Bangun Ruang

Sisi Lengkung.

4
1.5.3 Bagi lembaga sekolah

Wacana dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan

dan refrensi untuk mengambil dan menggunakan metode pembelajaran

yang tepat sesuai dengan materi yang akan di ajarkan kepada peserta

didik di sekolah.

5
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. PRESTASI BELAJAR

2.1.1 Pengertian Prestasi Belajar

Setiap kegiatan yang dilakukan siswa akan menghasilkan suatu

perubahan dalam dirinya, yang meliputi ranah kognitif, afektif dan

psikomotor. Hasil belajar yang diperoleh siswa diukur berdasarkan

perbedaan tingkah laku sebelum dan sesudah belajar dilakukan. Salah

satu indikator terjadi perubahan dalam diri siswa sebagai hasil belajar di

sekolah dapat dilihat melalui nilai yang diperoleh siswa pada akhir

semester.

Pengertian yang lebih umum mengenai prestasi belajar ini

dikemukakan oleh Moh. Surya (2004:78), yaitu “prestasi belajar adalah

hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu

pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah melalui proses tertentu,

sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya”.

Pengertian prestasi belajar sebagaimana tercantum dalam Kamus

Besar Matematika (2001:895) “Prestasi balajar adalah penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata

pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai yang diberikan oleh

guru”.Menurut I.L Pasaribu dan B. Simanjuntak (1983:91) menyatakan

bahwa “prestasi belajar adalah isi dan kapasitas seseorang. Maksudnya

adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti pendidikan

6
ataupun pelatihan tertentu. Ini bisa ditentukan dengan memberikan tes

pada akhir pendidikan itu”.

Sedangkan Winkel (Sunarto, 2012) mengemukakan bahwa

prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh

seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang

dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

Arif Gunarso (Sunarto, 2012) mengemukakan bahwa prestasi

belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah

melaksanakan usaha-usaha belajar. Prestasi dapat diukur melalui tes

yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar. Dan lagi menurut

Bloom (Sunarto, 2012) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga

aspek yaitu Kognitif, Afektif dan Psikomotor.Sedangkan menurut

Muhibbin Syah (2008 : 141), “Prestasi belajar merupakan hasil dari

sebagian faktor yang mempengaruhi proses belajar secara keseluruhan.”

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah perubahan tingkah laku mencakup tiga aspek (kognitif,

afektif dan motorik) seperti penguasaan, penggunaan dan penilaian

berbagai pengetahuan dan ketrampilan sebagai akibat atau hasil dari

proses belajar dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang

tertuang dalam bentuk nilai yang di berikan oleh guru.

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi

antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dalam diri siswa

7
maupun luar diri siswa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar menurut Muhibbin Syah (2008:132), yaitu:

1)    Faktor internal (faktor dari dalam diri individu), meliputi keadaan

atau kondisi jasmani dan rohani siswa.

2)   Faktor eksternal (faktor dari luar diri individu), meliputi kondisi

lingkungan sekitar siswa.

3)    Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yaitu jenis upaya

belajar siswa (kebiasaan) yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi

pelajaran.

Faktor-faktor diatas saling berinterkasi secara langsung dalam

mempengaruhi prestasi belajar siswa, maka sangat diperlukan

lingkungan yang baik dan kesiapan dalam diri siswa yang meliputi

strategi, metode serta gaya belajar, agar dapat memberi pengaruh

terhadap prestasi belajar yang akan dihasilkan.

2.2. BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

2.2.1. Pengertian Bangun Ruang Sisi Lengkung

Bangun ruang sisi lengkung adalah kelompok bangun ruang yang

memiliki bagian-bagian yang berbentuk lengkungan. Biasanya bangun

ruang tersebut memiliki selimut ataupun permukaan bidang. Yang

termasuk ke dalam bangun ruang sisi lengkung adalah tabung, kerucut,

dan bola.

1. Tabung

8
Tabung merupakan sebuah bangun ruang yang dibatas oleh dua

bidang berbentuk lingkaran pada bagian atas dan bawahnya. Kedua

lingkaran tersebut memiliki ukuran yang sama besar serta kongruen.

Keduanya saling berhadapan sejajar dan dihubungkan oleh garis lurus.

unsur-unsur yang ada pada tabung diantaranya adalah:

t = tinggi tabung

r = jari-jari

Rumus-Rumus Yang Berlaku untuk Tabung:

Luas Alas = Luas Lingkaran = πr2

Luas Tutup = Luas Alas = πr2

Luas Selimut = Keliling Alas × Tinggi = 2πr × t = 2πrt

Luas Permukaan Tabung = Luas Alas + Luas Tutup + Luas

Selimut

Luas Permukaan Tabung = πr2 + πr2 + 2πrt

Luas Permukaan Tabung = 2πr2 + 2πrt

Luas Permukaan Tabung = 2πr(r + t )

Volume Tabung = Luas Alas × Tinggi

Volume Tabung = πr2 x t

Volume Tabung = πr2 t

2. Kerucut

kerucut merupakan sebuah bangun ruang yang alasnya berbentuk

lingkaran dan dibatasi oleh garis-garis pelukis yang mengelilinginya

membentuk sebuah titik puncak. unsur-unsur yang ada pada kerucut

adalah:

9
t = tingi kerucut

r = jari-jari alas kerucut

s = garis pelukis

Rumus-Rumus Yang Berlaku untuk Kerucut:

Luas alas = luas lingkaran = πr2

Luas selimut = Luas Juring

Luas selimut =     panjang busur    x luas lingkaran

                            keliling lingkaran

Luas Selimut = 2πr x πs2

                           2πs

Luas Selimut = πrs

Luas Permukaan Kerucut = Luas alas + Luas Selimut

Luas Permukaan Kerucut = πr2 + πrs

Luas Permukaan Kerucut = πr (r + s)

Volume Kerucut = 1/3 x volume tabung

Volume Kerucut = 1/3 x luas alas x tinggi

Volume Kerucut = 1/3 x πr2 x t

Volume Kerucut = 1/3πr2t

3. Bola

bola merupakan sebuah bangun ruang yang memiliki titik pusat

dan membentuk titik-titik dengan jari-jari yang sama yang saling

berbatasan. unsur-unsur yang ada pada bola adalah:

r = jari-jari bola

Rumus-Rumus Yang Berlaku untuk Bola:

10
Luas Permukaan Bola = 2/3 x Luas Permukaan Tabung

Luas Permukaan Bola = 2/3 x 2πr (r + t)

Luas Permukaan Bola = 2/3 x 2πr (r + 2r)

Luas Permukaan Bola = 2/3 x 2πr (3r)

Luas Permukaan Bola = 4πr2

Volume Bola = 4/3πr3

Luas Belahan Bola Padat = Luas 1/2 Bola + Luas Penampang

Luas Belahan Bola Padat = 1/2 x 4πr2 + πr2

Luas Belahan Bola Padat = 2πr2 + πr2

Luas Belahan Bola Padat = 3πr2

2.3. PENGGUNAAN ALAT PERAGA

2.3.1  Pengertian Alat Peraga

Alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran, oleh

karena itu istilah media perlu dipahami lebih dahulu sebelum dibahas

mengenai alat peraga lebih lanjut. Media pembelajaran diartikan

sebagai semua benda yang menjadi perantara terjadinya proses belajar,

dapat berwujud perangkat lunak atau software maupun perangkat keras.

Berdasarkan fungsinya media pembelajaran dapat berbentuk alat peraga

dan sarana pembelajaran.

Berikut ini adalah pengertian alat peraga pendidikan dari

beberapa ahli :

1. Sudjana, 2009, Pengertian Alat Peraga Pendidikan adalah suatu

alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan

11
membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif

dan efisien.

2. Faizal, 2010, mendefinisikan Alat Peraga Pendidikan sebagai

instrument audio maupun visual yang digunakan untuk membantu

proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan

minat siswa dalam mendalami suatu materi.

3. Wijaya dan Rusyan,  1994 yang dimaksud Alat Peraga

Pendidikan adalah media pendidikan berperan sebagai perangsang

belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa

tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar.

4. Nasution, 1985 alat peraga pendidikan adalah alat pembantu

dalam mengajar agar efektif”.

5. Suhardi, 1978  Pengertian alat peraga pendidikan atau Audio-

Visual Aids (AVA) adalah media yang pengajarannya

berhubungan dengan indera pendengaran.

6. Sumad, 1972,   mengemukakan bahwa alat peraga atau AVA

adalah alat untuk memberikan pelajaran atau yang dapat diamati

melalui panca indera. Alat peraga merupakan salah satu dari media

pendidikan adalah alat untuk membantu proses belajar mengajar

agar proses komunikasi dapat berhasil dengan baik dan efektif.

7. Amir Hamzah, 1981 bahwa Alat Peraga Pendidikan adalah

adalah alat-alat yang dapat dilihat dan didengar untuk membuat

cara berkomunikasi menjadi efektif”. Sedangkan yang dimaksud

12
dengan alat peraga menurut Nasution (1985: 95) adalah “alat

bantu dalam mengajar lebih efektif”.

Dari uraian-uraian di atas jelaslah bahwa pengertian alat peraga

pendidikan adalah merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya

proses belajar pada diri siswa.

Melalui penggunaan alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat

disajikan dalam bentuk konkrit yang dapat dilihat, dipegang, dicoba

sehimgga dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Fungsi utama alat

peraga itu sendiri adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep yang

diberikan oleh guru agar siswa mampu menangkap arti dari konsep

abstrak tersebut dengan mudah menggunakan alat peraga.

Dari segi pengadaannya, alat peraga dapat dikelompokkan

sebagai alat peraga sederhana dan alatperaga buatan pabrik. Pembuatan

alat peraga sederhana biasanya dimanfaatkan  dilingkungan sekitar dan

dapat dibuat sendiri. Sedangkan alat peraga buatan pabrik pada

umumnya berupa mainan educatif atau perangkat lunak yang

pembuatannya memiliki katelitian ukuran serta memerlukan biaya

tinggi untuk proses pembuatannya.

Terkadang suatu media dapat berfungsi ganda, pada saat tertentu

berfungsi sebagai alat peraga dan pada saat yang lain dapat berfungsi

sebagai sarana. Maka dari itu dalam penggunaannya alat peraga untuk

pembelajaran matematika harus disesuaikan dengan keadaan dan

13
diperlukan teknik yang tepat, yaitu dengan mempertimbangkan waktu

penggunaan dan tujuan yang akan dicapai.

Apabila ditinjau dari segi wujudnya, alat peraga matematika dapat

dikelompokkan ke dalam alat peraga benda asli dan benda tiruan.  Bila

bendanya yang asli digunakan sebagai alat peraga maka disebut alat

peraga benda asli, contohnya : balok atau kubus yang terbuat dari kayu,

segitiga yang terbuat dari kawat,dll. Sementara itu alat peraga yang

bukan dari benda asli atau alat peraga benda tiruan, contohnya : gambar

kubus, balok, segitiga, dan sebagainya.

2.3.2. Syarat-Syarat Alat Peraga

Menurut E.T Ruseffendi, beberapa persyaratan yang harus

dimiliki alat peraga diantara lain sebagai berikut ini :

 Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat ).

 Bentuk dan warnanya menarik.

 Sederhana dan mudah dikelola.

 Ukurannya sesuai (seimbang) dengan fisik anak.

 Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk real,

gambar, atau diagram.

 Sesuai dengan konsep matematika.

 Dapat memperjelaskan konsep matematika dan bukan sebaliknya.

 Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berfikir

abstrak bagi siswa.

 Menjadikan siswa belajar aktif dan mandiri dengan memanipulasi

alat peraga.

14
 Bila mungkin alat peraga tersebut bisa berfaedah lipat (banyak).

Kesepuluh persyaratan alat peraga diatas dapat kita pergunakan

sebagai poin-poin dalam kriteria untuk penilaian sesuatu alat peraga.

Menurut Ruseffendi menggunakan alat peraga tidak selamanya

membuahkan hasil belajar yang lebih meningkat, lebih menarik, dan

sebagainya. Adakalanya menyebabkan kegagalan perserta didik dalam

belajar. Kegagalan itu akan nampak bila :

 Generalisasi konsep abstrak dari representasi hal-hal yang konkret

tidak tercapai.

 Alat peraga yang digunakan hanya sekedar sajian yang tidak

memiliki nilai-nilai yang tidak menunjang konsep-konsep dalam

matematika.

 Tidak disajikan pada saat yang tepat.

 Memboroskan waktu.

 Diberikan pada anak yang sebenarnya tidak memerlukannya, dan

tidak menarik serta mempersulit konsep yang dipelajari.

Namun mengingat penggunaan alat peraga tidak selamanya

membuahkan hasil belajar yang baik seperti yang telah diuraikan diatas,

maka selain mempertimbangkan kriteria-kriteria tersebut, untuk

memilih alat peraga yang tepat harus pula mempertimbangkan 5 hal

sebagai berikut :

 Tujuan (obyektif)

Pemilihan kriteria alat peraga yang tepat dapat mempengaruhi

tujuan pembelajaran yang akan dicapai apakah alat peraga tersebut

15
mampu meningkatkan domain, kognitif, psikomotor yang

merupakan tujuan dari sebuah pembelajaran.

 Materi Pelajaran

Alat peraga biasanya dipakai untuk membantu siswa dalam

memahami sebuah konsep dasar dalam materi pembelajaran

matematika sehingga memudahkan siswa dalam pemahaman materi

dalam ruang lingkup dan kesukaran yang lebih tinggi. Peragaan

untuk konsep dasar digunakan untuk mempermudah konsep

selanjutnya.

 Strategi Belajar Mengajar

Dengan menggunakan alat peraga maka akan mempermudah

guru didalam menerapkan strategi didalam mengajar. Penggunaan

alat peraga merupakan strategi pengajaran dalam metode penemuan

ataupun permainan.

 Kondisi

Media alat peraga membantu guru pada kondisi-kondisi

tertentu misalnya saja pada kondisi kelas yang penuh dengan siswa

sehingga diperlukan pengeras suara untuk mempermudah guru agar

dapat didengar oleh siswanya saat menjelaskan materi.

 Siswa

Alat peraga dapat digunakan bila siswa memang benar-benar

memerlukannya untuk memahami suatu konsep, sedangkan apabila

siswa tersebut proses berfikirnya sudah tidak perlu dengan

16
pertolongan alat peraga maka akan percuma kita menggunakan alat

peraga tersebut.

Pemilihan alat peraga disesuaikan dengan apa yang disukai

oleh anak misalnya saja alat peraga yang berupa permainan namun

hal tersebut tentunya tidak lepas dari tujuan materi, dan strategi

pembelajaran yang cocok. Kelima macam kriteria pemilihan alat

peraga di atas bukanlah merupakan hal yang mutlak harus dipenuhi,

tetapi minimal kita harus berpedoman kepada hal-hal di atas apabila

akan menentukan alat peraga yang akan digunakan, sebab terpenuhi

kriteria pemilihan alat yang ideal mungkin bukanlah suatu yang

mudah untuk ditentukan, bahkan mungkin tidak akan pernah

tercapai.

2.3.3.Fungsi Alat Peraga

Pada dasarnya anak belajar melalui benda atau obyek konkret.

Untuk memahami konsep abstrak anak memerlukan benda-benda

konkret (riil) sebagai perantara atau visualisasinya. Konsep abstrak itu

dicapai melalui tingkat-tingkat belajar yang berbeda-beda. Bahkan,

orang dewasa pun yang pada umumnya sudah dapat memahami konsep

abstrak, pada keadaan tertentu, sering memerlukan visualisasi.

Belajar anak akan meningkat bila ada motivasi. Karena itu dalam

pengajaran diperlukan faktor-faktor yang dapat memotivasi anak

belajar, bahkan untuk pengajar. Misalnya pengajaran supaya menarik,

dapat menimbulkan minat, sikap guru dan penilaian baik, suasana

17
sekolah bagi guru menyenangkan, ada imbalan bagi guru yang baik,

dan lain-lain.

Selanjutnya konsep abstrak yang baru dipahami siswa itu akan

mengendap, melekat, dan tahan lama bila siswa belajar melalui

perbuatan dan dapat dimengerti siswa, bukan hanya melalui mengingat-

ingat fakta. Karena itulah, dalam pembelajaran matematika kita sering

menggunakan alat peraga. Dengan menggunakan alat peraga maka :

1. Proses belajar mengajar termotivasi. Baik siswa maupun guru, dan

terutama siswa, minatnya akan timbul.  Ia akan senang, terangsang,

tertarik, dan karena itu akan bersikap positif terhadap pengajaran

matematika.

2. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkret dan

karena itu lebih dapat dipahami dan dimengerti, dan dapat

ditanamkan pada tingkat-tingkat yang lebih rendah.

3. Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-benda

dialam sekitar akan dapat dipahami.

4. Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkret yaitu

dalam bentuk model matematika yang dapat dipakai sebagai obyek

penelitian  maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan

relasi baru menjadi bertambah banyak.

Selain dari fungsi atau faedah tersebut di atas, penggunaan alat

peraga itu dapat dikaitkan dan dihubungkan dengan salah satu atau

beberapa dari :

1. Pembentukan konsep.

18
2. Pemahaman konsep.

3. Latihan dan penguatan.

4. Pelayanan terhadap perbedaan individual; termasuk pelayanan

terhadap anak lemah dan anak berbakat.

5. Pengukuran : alat peraga juga dipakai sebagai alat ukur.

6. Pengamatan dan penemuan sendiri ide-ide dan relasi baru serta

penyimpulannya secara umum; alat peraga sebagai obyek

penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti.

7. Pemecahan masalah pada umumnya.

8. Ketertarikan siswa untuk berfikir.

9. Ketertarikan siswa untuk berdiskusi.

10. Ketertarikan siswa agar berpartisipasi aktif.

Alat peraga itu dapat berupa benda rill atau konkret, gambarannya

atau diagramnya. Keuntungan alat peraga benda riil adalah benda-benda

itu dapat dipindah-pindahkan (dimanipulasikan), sedangkan

kelemahannya tidak dapat disajikan dalam buku (tulisan). Oleh karena

itu bentuk tulisannya kita buat gambarannya atau gambarannya, tetapi

kelemahannya ialah tidak dapat dimanipulasikan.

Suatu hal yang perlu mendapat perhatian adalah teknik

penggunaan alat peraga dalam pembelajaran metematika secara tepat.

Untuk itu perlu dipertimbangkan kapan digunakan dan jenis alat peraga

mana yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Agar dapat

memilih dan menggunakan alat peraga yang sesuai dengan tujuan yang

19
akan dicapai dalam pembelajaran maka perlu diketahui fungsi alat

peraga.

Secara umum fungsi alat peraga diantaranya :

 Sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep matematika.

 Sebagai media dalam pemahaman konsep.

 Sebagai media untuk menunjukkan hubungan antara konsep

matematika dengan dunia di sekitar kita serta aplikasi konsep dalam

kehidupan sehari-hari.

2.3.4. Peranan Alat Peraga untuk Pendidikan

Menurut kurikulum (Anonim, 1991: 26), peranan alat peraga

matematika disebutkan sebagai berikut :

1. Alat peraga dapat membuat pendidikan lebih efektif dengan jalan

meningkatkan semangat belajar siswa.

2. Alat peraga memungkinkan lebih sesuai dengan perorangan,

dimana para siswa belajar dengan banyak kemungkinan sehingga

belajar berlangsung sangat menyenangkan bagi masing-masing

individu.

3. Alat peraga memungkinkan belajar lebih cepat segera bersesuaian

antara kelas dan diluar kelas.

4. Alat peraga memungkinkan mengajar lebih sistematis dan teratur.

Teori lain yang mengatakan bahwa alat peraga dalam pengajaran

dapat bermanfaat sebagai berikut : Meletakkan dasar-dasar yang kuat

untuk berfikir sehingga mengurangi verbalisme, dapat memperbesar

perhatian siswa, meletakkan dasar-dasar yang penting untuk

20
perkembangan belajar, sehingga belajar akan lebih mantap (Hamalik,

1997:40).

Setelah melihat peranan alat peraga dalam pengajaran maka

pelajaran matematika merupakan pelajaran yang paling membutuhkan

alat peraga, karena pada pelajaran ini siswa berangkat dari yang abstrak

yang akan diterjemahkan ke sesuatu yang konkret.

21
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Setting Penelitian

Pokok bahasan dalam Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini adalah

"Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sisi

Lengkung Melalui Penggunaan alat peraga Siswa Kelas IX-2 SMP Negeri 3

Sunggal Tahun Pelajaran 2018/2019". Jadi, Penelitian tindakan kelas (PTK)

ini dilaksanakan di kelas IX-2 SMP Negeri 3 Sunggal dengan jumlah

peserta didik 34 siswa. Berikut ini adalah nama nama siswa kelas IX-2 SMP

Negeri 3 Sunggal

Tabel 3.1

Data Subjek Penelitian

Jenis Kelamin
No Nama
L/P

1 Aditya Rizky L

2 Almahadi L

3 Ananta Wiguna Tarigan L

4 Andrian L

5 Aprilia Widia Sutantri P

6 Ari Setiawan L

7 Arief Rizky L

8 Ayu Winanda P

9 Azariana Br Pencawan P

10 Azariani Br Pencawan P

22
11 Daniel Nainggolan L

12 Dela Amelia Br Sembiring P

13 Faisal Adam Mikhael Marbun L

14 Gita Novita Br Sinulingga P

15 Ilham Pratama L

16 Ilham Saputra L

17 Jeny Cahyati P

18 Kayla Inanta Ramadani P

19 M. Ikhsan Utomo L

20 Michael Septianus Sembiring L

21 Muhammad Wahyu Pratama L

22 Naumi Afrina Br Siagian P

23 Nona Cinday Amalia P

24 Nurtartila P

25 Perisai Surbakti L

26 Pratiwi Nurjanah P

27 Rika Muliani P

28 Rindy Andini P

29 Saryanti Evi Cindi Sinulingga P

30 Serli Sahfitri P

31 Siti Sitorus P

32 Wahyu Abdul Aziz P L

33 Wira Pamoengkas L

34 Yama Ranita P

23
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 2 Maret 2019 sampai

dengan 29 Maret 2019 , dengan perincian kegiatan sebagai berikut :

Tabel 3.2

Waktu Dan Kegiatan Penelitian

WAKTU KEGIATAN

4 Maret 2019 Pelaksanaan pembelajaran Bangun Ruang Sisi

Lengkung metode konvensional

8 Maret 2019 Pelaksanaan siklus I pertemuan ke 1

11 Maret 2019 Pelaksanaan siklus I pertemuan ke 2

15 Maret 2019 Pelaksanaan siklus II pertemuan ke 3

18 Maret 2019 Pelaksanaan siklus II pertemuan ke 4

22 – 29 Maret 2019 Menyusun hasil penelitian

3.2 Prosedur Penelitian

Penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Mulyasa mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu

penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses

dan hasil belajar sekelompok peserta didik (2009 : 10). Sedangkan Mc. Niff

mengemukakan bahwa hakekat penelitian tindakan kelas adalah sebagai

bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya

dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar

(dalam Wijaya, 2009 : 8). Selanjutnya Wijaya mengemukakan bahwa

24
penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, merefleksikan

tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki

kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dalam

penelitian tindakan kelas ini, peneliti mengikuti desain model-model yang

dijelskan pada model-model PTK seperti, yaitu: Model Lewin yang

ditafsirkan oleh Kemmis Kemmis & Mc Taggart, Model Hopkins, dan Model

MC Kerinan. Langkah-langkah pelaksanaan PTK sesuai dengan model PTK

yang dipilih

Adapun langkah-langkah dari desain prosedur PTK di atas sebagai

berikut :

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini guru merencanakan hal-hal yang akan

diajarkan serta permasalahan yang ada, dan cara pemecahannya Adapun

hal-hal yang dilakukan dalam pada tahab perencanaan antara lain: (1) Guru

melakukan analisis standar isi untuk mengetahui standar kompetensi dan

kompetensi dasar (2) Penyusunan program pembelajaran sesuai dengan

Kompetensi Dasar (3) menentukan tempat atau lingkungan sebagai sumber

belajar, serta menentukan waktu yang dibutuhkan (4) membentuk

kelompok belajar (5) Peneliti menyusun skenario pembelajaran (6) Peneliti

mengundang nara sumber jika dibutuhkan (7) Peneliti membuat lembar

kerja siswa sesuai dengan Kompetensi Dasar (8) Menyiapkan alat penilain

untuk proses pembelajaran dan sejauh mana pemahaman siswa setelah

melakuakan pembelajaran di luar kelas terhadap objek langsung.

25
2.  Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh

guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan atau perubahan yang

diinginkan (Suyanto, 1997 : 16). Peran peneliti pada pelaksanakan

tindakan yaitu ikut terlibat dalam proses pembelajaran yang telah

direncanakan yaitu sesuai judul yang di angkat

3.  Observasi (Pengamatan)

Observasi sebagai alat pengumpulan data yang sistematis artinya

teknik observasi secara pencatatannya dilakukan untuk menafsirkan secara

ilmiah (Suharsimi Arikunto, 1998 : 132). Pada tahap observasi ini guru

merekam kegiatan siswa untuk mendapatkan data-data dari hasil

pembelajaran, agar peneliti atau guru mendapatkan hasil yang valid,

memilih teman sejawat atau guru lain sebagai observer terhadap tindakan

yang dilakukan peneliti sesuai dengan pedoman atau lembar observasi

yang telah disiapkan.

4.  Refleksi

Refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan

yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah berkumpul, kemudian

dilakukan evaluasi guna untuk menyempurnakan tindakan berikutnya.

Pada tahap refleksi ini guru dan observer berupa teman atau guru sejawat

mengadakan diskusi untuk menganalisis sekala sikap dari hasil pre test dan

post test yang dilakukan siswa, dari hasil pengamatan kinerja siswa dan

guru serta keaktifan siswa dalam pembelajaran.

26
Hasil dari refleksi ini oleh guru dijadikan acuan untuk mengadakan

perbaikan-perbaikan, dan selanjutnya direncanakan kembali pada

pelaksanaan siklus II. Apabila pada Siklus I prestasi belajar siswa belum

mencapai target, yang telah ditentukan, maka penelitian belum bisa

dikatakan berhasil, sehingga peneliti harus melanjutkan ke siklus II.,

apabila pada siklus II prestasi belajar siswa sudah mengalami peningkatan

dengan menggunakan langkah-langkah yang benar sesuai dengan target

yang telah direncanakan maka penelitian baru dikatakan berhasil.

3.3 Cara pengumpulan data

Tekhnik pengumpulan data dalam penelitan ini adalah mengikuti

pendapat dari Wolcot (1992) bahwa ada 3 (tiga) teknik pengumpulan data,

yaitu: (1) pengalaman, (2) pengungkapan, dan (3) pengujian. Berikut

penjelasan singkat tentang 3 teknik tersebut:

1. Pengalaman. Pengalaman adalah satu teknik dalam pengumpulan data,

dengan pengalaman seorang guru yang sekaligus bertindak sebagai peneliti

dapat dengan mudah melakukan pengumpulan data terkait dengan subjek

penelitiannya hal ini disebabkan pengetahuan situasi dan kondisi terhadap

kelas pembelajarannya. Pengalaman dapat dilakukan dengan cara

observasi, dalam pelaksanaannya observasi dapat dikategorikan

berdasarkan peran yang dilakukan. Misalnya observasi partisipatif  dengan

cara seorang peneliti melakukan pengamatan (observasi) sambil ikut serta

dalam kegiatan penelitian yang sedang berjalan. Observasi pasif, dimana

seorang peneliti hanya bertindak sebagai observer yang bertugas untuk

27
mencatat proses-proses yang sedang berjalan dengan menggunakan

instrumen yang disediakan. Observasi khusus, peneliti memiliki peran

tersendiri misalnya hanya memberikan bimbingan.

2. Pengungkapan. Pengungkapan yang dimaksud di sini adalah bagaimana

seorang peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara

terhadap subjek penelitian atau terhadap siapa saja agar supaya terkumpul

data yang diperlukan yang memang diperlukan. Beberapa instrumen dalam

penelitian yang dikategorikan wawancara (alat untu mengumpukan data)

diantaranya: wawancara informal, wawancara formal terstruktur atau

wawancara tidak terstruktur, angket, menggunakan skala model Likert atau

Thurtston, dengan tes standar (termasuk quiz belajar atau tes hasil belajar),

dan beberapa instrumen lainnya sesuai dengan data yang ingin

dikumpulkan.

3. Pembuktian. Jika proses pengungkapan selesai maka pada tahap

selanjutnya adalah melakukan pembuktian, pelaksanaan pembuktian dapat

dilakukan dengan teknik dokumentasi data-data yang terkait.

3.4 Indikator Kinerja

Tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit

sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindakan perbaikan melalui

penelitian tindakan kelas PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep

siswa misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan yang diduga sebagai

dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud. Dalam

penelitian ini yang menjadi indikator kinerja adalah jika siswa kelas IX-2

28
mencapai ketuntasan klasikal sebesar 85% dengan memperoleh nilai di atas

KKM yang telah di tentukan yaitu 78 untuk mata pelajaran Matematika .

29
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

4.1.1 Penelitian Pra Siklus

Peneliti mulai melaksanakan kegiatan penelitian yang pertama

pada tanggal 4 Maret 2019 yaitu mengadakan pelajaran Bangun Ruang

Sisi Lengkung dengan metode yang biasa di lakukan yaitu metode

konvensional (ceramah kemudian praktek). Kegiatan pra siklus ini

bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada materi Bangun

Ruang Sisi Lengkung di kelas IX-2 sebelum di terapkan Penggunaan

alat peraga.

1. Tahap Perencanaan Pra Siklus

1) Menyusun lembar observasi dan lembar kerja untuk siswa

2) Menyusun kegiatan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP

(terlampir)

2) Membuat RPP

2 .Pelaksanaan

Kegiatan pra siklus dilaksanakan pada tanggal 4 Maret 2019

dengan menggunakan metode yang biasa di lakukan yaitu metode

konvensional (ceramah kemudian praktek) dalam pelajaran Bangun

Ruang Sisi Lengkung. Kegiatan pra siklus ini dilaksanakan dengan

alokasi waktu 2 X 40 JP (Jam Pelajaran) atau satu kali pertemuan.

30
Adapun pelaksanaan dari kegiatan pra siklus dimulai dengan dengan

kegiatan awal, selanjutnya kegiatan inti dan terahir kegiatan penutup.

 Kegiatan Awal

 Pengucapan sapaan salam

 Doa bersama

 Absensi kehadiran siswa di dalam kelas

 Dan review sejauh mana pemahaman siswa dalam

pembelajaran Bangun Ruang Sisi Lengkung

 Kegiatan Inti

 Guru memberikan pembelajaran tentang :

 Bangun Ruang Sisi Lengkung

 Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan soal pada

buku paket matematika

 Kegiatan Penutup

 Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugasnya

 Guru menilai kemampuan siswa dalam mengerjakan

tugas

 Salam penutup

3. Pengamatan

Pada kegiatan observasi awal ini bertujuan untuk mengetahui

prestasi belajar siswa pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di

kelas IX-2 SMP Negeri 3 Sunggal . Kemudian dari hasil tindakan pra

31
siklus serta pengamatan langsung dalam kegiatan pembelajaran

menunjukkan bahwa siswa belum mampu mengerjakan tugas dengan

benar. Hal ini didukung dengan perolehan hasil belajar pada materi

Bangun Ruang Sisi Lengkung pada kegiatan pra siklus yang belum

mencapai standart KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu skor

78 untuk mata pelajaran Matematika.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil dari kegiatan pra siklus diatas diperoleh

kesimpulan bahwa pembelajaran yang bersifat konvensional dengan

menggunakan ceramah dan pemberian tugas kurang mampu

meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi Bangun Ruang Sisi

Lengkung pada siswa kelas IX-2 SMP Negeri 3 Sunggal.

4.1.2 Penelitian Siklus I

1. Perencanaan

Pada perencanaan tindakan pertama ini peneliti menerapkan

Penggunaan alat peraga dengan maksud membantu siswa yang

memiliki kemampuan secara heterogen dalam memahami pelajaran

Bangun Ruang Sisi Lengkung. Adapun perencanaan dalam siklus ini

sebagai berikut:

1. merumuskan sasaran proses belajar mengajar (PBM),  yang

berkaitan dengan strategi yang akan digunakan oleh pengajar

dalam menentukan pola ajar untuk mencapai sasaran PBM.

32
2. membuat langkah- langkah pelaksanaan mencapai sasaran yang

telah ditetapkan.

3. Menentukan dan menyiapkan media dan alat ajar yang akan

digunakan.

4. melaksanakan   proses  balajar  mengajar,  berhubungan  dengan

pendekatan sistem  pengajaran   yang  benar-benar   sesuai 

dengan  pokok bahasan materi ajar.

5. Melakukan evaluasi

2. Pelaksanan

Pelaksanaan siklus I memberikan pelajaran Bangun Ruang Sisi

Lengkung kepada siswa melalui Penggunaan alat peraga . Kegiatan

pembelajaran ini dilaksanakan pada 8 Maret 2019 dan 11 Maret 2019

dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan 2 x 40 menit yaitu 2

JP. Adapun perincian pelaksanakan tindakan ini sebagai berikut:

1) PERTEMUAN Ke 1 dan ke 2

Adapun rincian dari kegiatan awal dari pertemuan ke I dan

ke 2 adalah :

 Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam

 Guru mengecek kehadiran PR siswa

 Guru memotivasi siswa supaya aktif dalam

pembelajaran

 Guru menginformasikan tentang materi yang akan

dipelajari serta tujuan pembelajaran

33
 Kegiatan inti

 Guru terlebih dahulu menyampaikan materi

pembelajan mengenai Luas Tabung., Luas

selimut tabung dan luas sisi tabung.

 Untuk mempermudah menjelaskan cara

menghitung luas selimut tabung, penulis

menggunakan kaleng roti, kaleng minuman dan

kaleng susu, berikut cara kerjanya :.

 Kaleng roti dibungkus dengan kertas sesuai

ukurannya,

 kertas pembungkus dipotong sesuai ukuran

badan kaleng tersebut dan sebagian kertas di

tempelkan dengan perekat pada kaleng

tersebut,

 dari kerja tersebut peserta didik akan

mengetahui bahwa ternyata selimut tabung

tersebut bisa diwakili oleh kertas

pembungkus kaleng dengan keliling

lingkakaran mulut tabung menjadi ukuran

panjang pada kertas pembungkus dan tinggi

ukuran pada tabung akan menjadi ukuran

lebar pada kertas pembungkus.

 Kemudian dapat disimpulkan oleh peserta

didik bahwa luas selimut tabung adalah

34
panjang kali lebar pada kertas pembumgkus

dan dua kali pi kali jari-jari pada tabung.

 Selanjutnya guru menekankan saja.

Sedangkan luas sisi tabung adalah luas

selimut tabung di tambah dengan luas

lingkaran alas dan di tambah dengan luas

lingkaran tutup.  Selimut tabung Sisi tabung

 Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:

 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri

membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten

dan terprogram;

 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas

individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

belajar peserta didik.

3. Pengamatan

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti bertindak

sebagai observer yang bertugas mengamati kegiatan pembelajaran

35
dengan mengisi lembar observasi yang telah disusun sebelum

melaksanakan kegiatan penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

peningkatan prestasi belajar siswa pada materi Bangun Ruang Sisi

Lengkung .

Pada kegiatan belajar mengajar ini guru menggunakan

Penggunaan alat peraga untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung .

4. Refleksi

Hasil dari refleksi pada siklus ke I ini adalah meskipun masih

terdapat beberapa kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam

pembelajaran Bangun Ruang Sisi Lengkung, akan tetapi penerapan

Penggunaan alat peraga pada siklus I ini berjalan dengan cukup baik.

Hal ini terlihat pada data hasil belajar siswa mengikuti pada materi

Bangun Ruang Sisi Lengkung pada siklus 1 yang rata-rata siswa

sudah mencapai nilai KKM dan menunjukan adanya peningkatan nilai

hasil belajar dari pada pra siklus.

4.1.3 Penelitian Siklus II

1. Perencanaan

Perencanaan siklus II tetap memfokuskan pembahasan pada

materi yang sama dengan siklus 1. Adapun perencanaan dalam siklus II

ini adalah sama dengan siklus 1.

2. Pelaksanan

36
Pelaksanaan siklus II sama dengan pelaksanaan pada siklus I yaitu

memberikan pembelajaran Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan

materi yang sama dengan siklus 1 melalui Penggunaan alat peraga

yaitu sebagai berikut :

1. merumuskan sasaran proses belajar mengajar (PBM),  yang

berkaitan dengan strategi yang akan digunakan oleh pengajar

dalam menentukan pola ajar untuk mencapai sasaran PBM.

2. membuat langkah- langkah pelaksanaan mencapai sasaran yang

telah ditetapkan.

3. Menentukan dan menyiapkkan media dan alat ajar yang akan

digunakan.

4. melaksanakan   proses  balajar  mengajar,  berhubungan  dengan

pendekatan sistem  pengajaran   yang  benar-benar   sesuai 

dengan  pokok bahasan materi ajar.

5. Melakukan evaluasi

Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan pada 15 Maret

2019 dan 18 Maret 2019 dengan alokasi waktu masing-masing

pertemuan 2 x 40 menit yaitu 2 JP. Adapun perincian

pelaksanakan tindakan ini sebagai berikut:

PERTEMUAN Ke 3 dan ke 4

Adapun rincian dari kegiatan awal dari pertemuan ke 3 dan

ke 4 adalah :

 Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam

37
 Guru mengecek kehadiran PR siswa

 Guru memotivasi siswa supaya aktif dalam

pembelajaran

 Guru menginformasikan tentang materi yang akan

dipelajari serta tujuan pembelajaran

 Kegiatan inti

 Guru terlebih dahulu menyampaikan materi

pembelajaran mengenai luas permukaan kerucut

 Kemudian guru memulai pembelajaran

menggunakan alat peraga yaitu sebagai berikut :

 membuat dua bangun kerucut ditempel jadi

satu dengan dua alas kerucut,

 bagian sisi kerucut yang kedua di gunting

vertikal,

 alas kerucut bagian bawah dilepas.

 Dari sampel kerucut tadi akan kelihatan

kerucut utuh di bungkus kerucut yang ke

dua,tapi akan terlihat bungkus kerucut ke dua

mengelupas.

 Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:

 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri

membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

38
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten

dan terprogram;

 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas

individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

belajar peserta didik.

3. Pengamatan

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti bertindak

sebagai observer yang bertugas mengamati kegiatan pembelajaran

dengan mengisi lembar observasi yang telah disusun sebelum

melaksanakan kegiatan penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

peningkatan prestasi belajar siswa pada materi Bangun Ruang Sisi

Lengkung .

Pada kegiatan belajar mengajar ini guru menggunakan

Penggunaan alat peraga untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

4 . Refleksi

Penerapan Penggunaan alat peraga banyak menuntut peran aktif

siswa karena pendekatan ini adalah pendekatan pembelajaran yang

berorientasi pada siswa. Hal ini dibuktikan dengan perolehan hasil

belajar siswa yang mengalami peningkatan dimulai dari pelaksanaan

39
pra siklus sampai pada siklus II. Hasil perolehan nilai siswa

menunjukan adanya peningkatan nilai hasil belajar dari siklus-siklus

sebelumnya.

Dapat di simpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa

dari pra siklus hingga siklus II. Terbukti bahwa jumlah siswa yang

tuntas mengalami peningkatan, dan jumlah siswa yang belum tuntas

mengalami penurunan.

4.1.4. Data Hasil Penelitian

Tabel 4.1.

“Data Nilai Siswa Pada Pelajaran Bangun Ruang Sisi Lengkung Pra Siklus, Siklus 1

dan Siklus 2”

NO NAMA SISWA PRA SIKLUS SIKLUS

SIKLUS 1 2

1 Aditya Rizky 78 80 85

2 Almahadi 65 78 85

3 Ananta Wiguna Tarigan 78 78 85

4 Andrian 65 70 85

5 Aprilia Widia Sutantri 55 60 78

6 Ari Setiawan 66 66 78

7 Arief Rizky 79 85 85

8 Ayu Winanda 70 80 80

9 Azariana Br Pencawan 65 70 70

10 Azariani Br Pencawan 70 78 85

40
11 Daniel Nainggolan 60 70 78

12 Dela Amelia Br Sembiring 60 65 80

13 Faisal Adam Mikhael 55 65 70

Marbun

14 Gita Novita Br Sinulingga 66 78 85

15 Ilham Pratama 78 80 78

16 Ilham Saputra 55 59 60

17 Jeny Cahyati 65 76 88

18 Kayla Inanta Ramadani 76 80 83

19 M. Ikhsan Utomo 55 60 76

20 Michael Septianus 66 66 78

Sembiring

21 Muhammad Wahyu Pratama 79 85 85

22 Naumi Afrina Br Siagian 70 80 80

23 Nona Cinday Amalia 65 76 78

24 Nurtartila 70 80 80

25 Perisai Surbakti 65 77 80

26 Pratiwi Nurjanah 55 60 78

27 Rika Muliani 66 66 78

28 Rindy Andini 79 85 85

Saryanti Evi Cindi 78 80 80

29 Sinulingga

30 Serli Sahfitri 65 70 76

31 Siti Sitorus 78 78 85

41
32 Wahyu Abdul Aziz P 78 80 85

33 Wira Pamoengkas 60 70 78

34 Yama Ranita 60 70 70

Jumlah siswa tuntas belajar 10 siswa 19 siswa 30 siswa

Ketuntasan klasikal 29% 55% 88%

Grafik 4.1.

Perbandingan Ketuntasan Klasikal Pra Siklus , Siklus 1 dan Siklus 2

Tabel 4.2.

Hasil Observasi Siklus 1

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Sunggal

Kelas/Semester : IX-2 /Genap

Mata Pelajaran : Matematika

42
Materi Pokok : Bangun Ruang Sisi Lengkung

No. ASPEK YANG DI PILIHAN

OBSERVASI 1 2 3 4

1 Memperhatikan penjelasan V

guru terkait materi

pelajaran pada sesi awal

pembelajaran

2 Mengerjakan latihan soal V

yang diberikan oleh guru

pada sesi awal

pembelajaran

3 Bekerja dalam kelompok V

untuk membuat soal /

pengajuan masalah

4 Bekerja dalam kelompok V

untuk menyelesaikan soal

yang dibuat oleh

kelompoknya sendiri

5 Mengajukan soal / masalah V

kepada kelompok lain

6 Bekerja dalam kelompok V

untuk menyelesaikan

masalah atau soal yang

diajukan oleh kelompok

43
lain

7 Menyelesaikan soal-soal V

penguatan dari guru secara

individual

8  Terampil menyelesaikan V

soal-soal yang diberikan

9 Menunjukkan proses yang V

efisien dalam

menyelesaikan masalah

atau soal

10 Menunjukkan antusiasme / V

minat terhadap kegiatan

pembelajaran dengan

pengajuan masalah / soal

Keterangan:

1 : Tidak ada

2 : Jarang

3 : Cukup banyak

4 : Banyak

44
Tabel 4.3.

Hasil Observasi Siklus 2

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Sunggal

Kelas/Semester : IX-2 /Genap

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Bangun Ruang Sisi Lengkung

No. ASPEK YANG DI PILIHAN

OBSERVASI 1 2 3 4

1 Memperhatikan penjelasan V

guru terkait materi

pelajaran pada sesi awal

pembelajaran

2 Mengerjakan latihan soal V

yang diberikan oleh guru

pada sesi awal

pembelajaran

3 Bekerja dalam kelompok V

untuk membuat soal /

pengajuan masalah

4 Bekerja dalam kelompok V

untuk menyelesaikan soal

yang dibuat oleh

45
kelompoknya sendiri

5 Mengajukan soal / masalah V

kepada kelompok lain

6 Bekerja dalam kelompok V

untuk menyelesaikan

masalah atau soal yang

diajukan oleh kelompok

lain

7 Menyelesaikan soal-soal V

penguatan dari guru secara

individual

8  Terampil menyelesaikan V

soal-soal yang diberikan

9 Menunjukkan proses yang V

efisien dalam

menyelesaikan masalah

atau soal

10 Menunjukkan antusiasme / V

minat terhadap kegiatan

pembelajaran dengan

pengajuan masalah / soaL

Keterangan:

1 : Tidak ada

46
2 : Jarang

3 : Cukup banyak

4 : Banyak

Dari hasil observasi di atas menunjukkan adanya peningkatan

aktifitas siswa dalam pembelajaran. Hal tersebut di buktikan dengan

hasil observasi di atasa yaitu pada pra siklus ceklis rata rata berada pada

angka 2 dan 3 yang menunjukan bahwa perilaku pada lembar observasi

di atas cukup banyak. Kemudian pada siklus 2 ceklis banyak

menempati angka 4 yang berarti bahwa pembelajaran Matematika

dengan materi Bangun Ruang Sisi Lengkung berjalan sesuai dengan

harapan.

4.2 PEMBAHASAN

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang berjudul "Peningkatan

Prestasi Belajar Mapel Matematika Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung

Melalui Penggunaan Alat Peraga Siswa Kelas IX-2 SMP Negeri 3 Sunggal

Tahun Pelajaran 2018/2019” dilakukan pada bulan Maret 2019 pada

semester genap tahun pelajaran 2018/2019.

Data diperoleh dengan cara pemberian tes hasil belajar kepada siswa

pada setiap siklus tindakan dan kemudian dianalisis secara kualitatif untuk

mengetahui keberhasilan tindakan dengan kriteria ketuntasan kelas maupun

ketuntasan individu. Data observasi kegiatan guru dan siswa dalam proses

belajar mengajar pokok bahasan ini dianalisis pengaruhnya terhadap

penelitian guna menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh pada

siklus berikutnya. Tahap pelaksanaan tindakan pada tiap siklus terdiri dari

47
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi.

Berdasarkan hasil analisis pada siklus I ketuntasan belajar secara

klasikal sebesar 55 % dan siklus II ketuntasan belajar secara klasikal 88 %.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan penggunaan alat

peraga dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika Materi Bangun

Ruang Sisi Lengkung di kelas IX-2 SMP Negeri 3 Sunggal.

48
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah

1. Pada siklus 1 setelah menggunakan Penggunaan alat peraga dalam

pembelajaran maka terlihat adanya prestasi belajar Matematika pada

materi Bangun Ruang Sisi Lengkung

2. Pada siklus 1 setelah menggunakan Penggunaan alat peraga dalam

pembelajaran maka terlihat peningkatan hasil belajar siswa dengan

ketuntasan klasikal siswa pada siklus 1 adalah 55%. Lebih besar dari

pra siklus yang memperoleh ketuntasan klasikal hanya 29%.

3. Pada siklus 2 setelah menggunakan Penggunaan alat peraga dalam

pembelajaran maka terlihat adanya peningkatan prestasi belajar

Matematika materi Bangun Ruang Sisi Lengkung

4. Pada siklus 2 setelah menggunakan Penggunaan alat peraga dalam

pembelajaran maka terlihat peningkatan hasil belajar siswa dengan

rata rata nilai siswa pada siklus 2 adalah 88%. Lebih besar dari pra

siklus yang memperoleh rata rata hanya 29%, dan lebih besar dari

siklus 1 yang memperoleh rata rata 55%.

5. Dapat di simpulkan bahwa penggunaan Penggunaan alat peraga

dalam meningkatkan prestasi belajar Matematika materi Bangun

Ruang Sisi Lengkung pada siswa kelas IX-2 SMP Negeri 3 Sunggal

Tahun Pelajaran 2018/2019 tepat sasaran.

5.2 Saran

49
Peneliti membuat saran-saran berikut:

1. Untuk Siswa

Dengan mengikuti pelajaran Matematika materi Bangun Ruang

Sisi Lengkung melalui Penggunaan alat peraga maka akan

meningkatkan prestasi belajar siswa. Maka siswa harus menjalankan

pembelajaran dengan baik.

2. Untuk para guru Matematika

Bagi para guru Matematika teruslah mencari dan menerapkan

metode yang pas dan cocok pada setiap sub materi pelajaran. Hal ini

akan menunjang sekali pada tercapainya tujuan pembelajaran.

3. Bagi kalangan umum

Bagi kalangan umum bisa membaca dan menjadikan refrensi hasil

tulisan saya ini untuk memilih metode dalam meningkatkan hasil

belajar siswa

50
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta. 

Ahmad Rohani. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta

http://rujukanbukuku.blogspot.co.id/2016/03/psikologi-belajar-edisi-

revisi-abu.html

Arief S. Sadiman, dkk. (2006).  Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan,

dan Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom. Dikbud. dan PT. Raja

Grafindo Persada

Darmansyah. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. UNP

Depdiknas. 2004. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Cetakan Eisi ke

empat Malang Pers.

Ekonomi UI Ruseffendi. 1996. Pendidikan Matematka 3. Jakarta: Depdikbud. 

Goleman, Daniel, Emitional Intelligence Kecerdasan Emosional Mengapa EQ

Lebih Penting Daripada IQ, Jakata: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004.

Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Asara. 

Ivor. K.Davies. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta CV Rajawali

Nana Sujana. 1989. Teori-teori belajar Untuk pengajaran. Bandung

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2002

RosdaSardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:

Raja Grafindo Persada

51
Sugandi, Achmad. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang

Press. 

Suherman, Eman dan Winataputra. 2001. Strategi Belajar Mengajar Tematik .

Jakarta:Depdikbud.

Slameto. 1995. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:

Rineka Cipta.  Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar

Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2001.

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta. Kencana Wiradikromo

Sartono. 2003. Dimensi Tiga. Jakarta. Erlangga

Zainal Abidin. 2004. Evaluasi Pengajaran. Padang. UNP

Suprijono, A. 2009.  Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Online:

http://www.rumusmatematikadasar.com/2015/01/materi-bangun-ruang-sisi-

lengkung-smp-kelas-9.html

52
Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Pra Siklus

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Sunggal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IX-2 /Genap

Standar Kompetensi : 2. Memahami konsep bangun ruang dan

menentukan ukurannya

Kompetensi Dasar : 2.1  mengenali sifat- sifat bangun ruang

Alokasi Waktu : ( 2 x 40 menit )

1. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini siswa mampu mengetahui sifat-sifat

bangun ruang

II. Materi Pembelajaran

Bangun Ruang Sisi Lengkung

III. Metode Pembelajaran

• Metode Konvensional

IV. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

 Kegiatan Awal

 Pengucapan sapaan salam

 Doa bersama

 Absensi kehadiran siswa di dalam kelas

53
 Dan review sejauh mana pemahaman siswa dalam

pembelajaran Bangun Ruang Sisi Lengkung

 Kegiatan Inti

 Guru memberikan pembelajaran tentang :

 Bangun Ruang Sisi Lengkung

 Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan soal pada

buku paket matematika

 Kegiatan Penutup

 Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugasnya

 Guru menilai kemampuan siswa dalam mengerjakan

tugas

 Salam penutup

V. Sumber Belajar

 Buku Pegangan Siswa Matematika SMP Kelas IX .

VI. Alat/Media/ Pembelajaran

 Penggaris, spidol, papan tulis

 Lembar kerja Siswa

VII. Penilaian

 Tekhnik : tes tertulis

 intrumen : uraian

(Lembar Kerja/LK dan Instrumen Penilaian Terlampir)

Sunggal , Maret 2019

54
Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 3 Sunggal Guru Mapel

Samsuar Sinaga, S.Pd, M.Si Sri Hastuti, S.Pd


NIP. 19690807 199801 1 002 NIP. 19781215 200801 2 017

55
Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Pertemuan ke 1& 2 Siklus I

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Sunggal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IX-2 /Genap

Standar Kompetensi : 2. Memahami konsep bangun ruang dan menentukan

ukurannya

Kompetensi Dasar : 2.1  mengenali sifat- sifat bangun ruang

Alokasi Waktu : ( 2 x 40 menit )

1. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini siswa mampu mengetahui sifat-sifat

bangun ruang

II. Materi Pembelajaran

Bangun Ruang Sisi Lengkung

III. Metode Pembelajaran

Penggunaan alat peraga

IV. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

 Kegiatan Awal

56
 Guru mengucapkan salam

 Guru mengecek kehadiran PR siswa

 Guru memotivasi siswa supaya aktif dalam

pembelajaran

 Guru menginformasikan tentang materi yang akan

dipelajari serta tujuan pembelajaran

 Kegiatan inti

 Guru terlebih dahulu menyampaikan materi

pembelajan mengenai Luas Tabung., Luas

selimut tabung dan luas sisi tabung (pada pert. Ke

1) dan Volume tabung (pada pert. Ke 2)

 Untuk mempermudah menjelaskan cara

menghitung luas selimut tabung ,penulis

menggunakan kaleng roti ,kaleng minuman dan

kaleng susu,berikut cara kerjanya :.

 Kaleng roti dibungkus dengan kertas sesuai

ukurannya,

 kertas pembungkus dipotong sesuai ukuran

badan kaleng tersebut dan sebagian kertas di

tempelkan dengan perekat pada kaleng

tersebut,

 dari kerja tersebut peserta didik akan

mengetahui bahwa ternyata selimut tabung

tersebut bisa diwakili oleh kertas

57
pembungkus kaleng dengan keliling

lingkakaran mulut tabung menjadi ukuran

panjang pada kertas pembungkus dan tinggi

ukuran pada tabung akan menjadi ukuran

lebar pada kertas pembungkus.

 Kemudian dapat disimpulkan oleh peserta

didik bahwa luas selimut tabung adalah

panjang kali lebar pada kertas pembumgkus

dan dua kali pi kali jari-jari pada tabung.

 Selanjutnya guru menekankan saja.

Sedangkan luas sisi tabung adalah luas

selimut tabung di tambah dengan luas

lingkaran alas dan di tambah dengan luas

lingkaran tutup.  Selimut tabung Sisi tabung

 Untuk mempermudah menjelaskan cara

menghitung volume tabung pada pert. ke 2

berikut cara kerjanya :.

 Peserta didik menggunakan alat peraga

dari pert. ke 1 karena alat peraga pada

pert. ke 1 sudah di tentukan luas selimut

tabung dengan ukuran tabung berupa

tinggi dan alas yang sudah di ketahui oleh

siswa

58
 Kemudian peserta didik mulai

menerapkan rumus mencari volume

tabung menggunakan tabung tersebut

 Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:

 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri

membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten

dan terprogram;

 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas

individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

belajar peserta didik.

V. Sumber Belajar

 Buku Pegangan Siswa Matematika SMP Kelas IX .

VI. Alat/Media/ Pembelajaran

 Berbagai macam alat peraga

 Penggaris, spidol, papan tulis

 Lembar kerja Siswa

59
VII. Penilaian

 Tekhnik : tes tertulis

 Instrumen : uraian

(Lembar Kerja/LK dan Instrumen Penilaian Terlampir)

Sunggal , Maret 2019

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 3 Sunggal Guru Mapel

Samsuar Sinaga, S.Pd, M.Si Sri Hastuti, S.Pd


NIP. 19690807 199801 1 002 NIP. 19781215 200801 2 017

60
Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Pertemuan ke 3&4 Siklus II

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Sunggal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IX-2 /Genap

Standar Kompetensi : 2. Memahami konsep bangun ruang dan

menentukan ukurannya

Kompetensi Dasar : 2.1  mengenali sifat- sifat bangun ruang

Alokasi Waktu : ( 2 x 40 menit )

1. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini siswa mampu mengetahui sifat-sifat

bangun ruang

II. Materi Pembelajaran

Bangun Ruang Sisi Lengkung

III. Metode Pembelajaran

Penggunaan alat peraga

IV. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

 Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam

 Guru mengecek kehadiran PR siswa

61
 Guru memotivasi siswa supaya aktif dalam

pembelajaran

 Guru menginformasikan tentang materi yang akan

dipelajari serta tujuan pembelajaran

 Kegiatan inti

 Guru terlebih dahulu menyampaikan materi

pembelajaran mengenai luas permukaan kerucut

dan volum kerucut pada pert ke 3 dan

pembelajaran mengenai luas permukaan bola dan

volum bola pada pert. ke 4

 Kemudian untuk pembelajaran luas dan volume

kerucut guru memulai pembelajaran

menggunakan alat peraga yaitu sebagai berikut :

 membuat dua bangun kerucut ditempel jadi

satu dengan dua alas kerucut,

 bagian sisi kerucut yang kedua di gunting

vertikal,

 alas kerucut bagian bawah dilepas.

 Dari sampel kerucut tadi akan kelihatan

kerucut utuh di bungkus kerucut yang ke

dua,tapi akan terlihat bungkus kerucut ke dua

mengelupas.

62
 Kemudian untuk pembelajaran luas dan volume

bola guru memulai pembelajaran menggunakan

alat peraga yaitu sebagai berikut :

 menggunakan mainan yang berbentuk

bola.

 Bola ini dilubangi untuk memudahkan di

isi pasir.

 Kemudian guru memulai untuk

pembelajaran menghitung luas dan

volume bola sesuai dengan rumus yang

ada.

 Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:

 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri

membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten

dan terprogram;

 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas

63
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

belajar peserta didik.

V. Sumber Belajar

 Buku Pegangan Siswa Matematika SMP Kelas IX .

VI. Alat/Media/ Pembelajaran

 Berbagai macam alat peraga

 Penggaris, spidol, papan tulis

 Lembar kerja Siswa

VII. Penilaian

 Tekhnik : tes tertulis

 intrumen : uraian

(Lembar Kerja/LK dan Instrumen Penilaian Terlampir)

Sunggal , Maret 2019

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 3 Sunggal Guru Mapel

Samsuar Sinaga, S.Pd, M.Si Sri Hastuti, S.Pd

NIP. 19690807 199801 1 002 NIP. 19781215 200801 2 017

64
Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 3 SUNGGAL

Kelas/Semester : IX-2 /Genap

Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Materi Pokok : Bangun Ruang Sisi Lengkung

No. ASPEK YANG DI PILIHAN


OBSERVASI 1 2 3 4
1 Memperhatikan penjelasan

guru terkait materi

pelajaran pada sesi awal

pembelajaran

2 Mengerjakan latihan soal

yang diberikan oleh guru

pada sesi awal

pembelajaran

3 Bekerja dalam kelompok

untuk membuat soal /

pengajuan masalah

4 Bekerja dalam kelompok

untuk menyelesaikan soal

yang dibuat oleh

kelompoknya sendiri

5 Mengajukan soal / masalah

kepada kelompok lain

65
6 Bekerja dalam kelompok

untuk menyelesaikan

masalah atau soal yang

diajukan oleh kelompok

lain

7 Menyelesaikan soal-soal

penguatan dari guru secara

individual

8  Terampil menyelesaikan

soal-soal yang diberikan

9 Menunjukkan proses yang

efisien dalam

menyelesaikan masalah

atau soal

10 Menunjukkan antusiasme /

minat terhadap kegiatan

pembelajaran dengan

pengajuan masalah / soal

Keterangan:

1 : Tidak ada

2 : Jarang

3 : Cukup

4 : Banyak

66
Lampiran 5

INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR TES TERTULIS

PETUNJUK KERJA

kelompokkan benda-benda di sekitar kalian pada kolom dibawah ini dan sertai

alasannya!

             NAMA-NAMA BANGUN RUANG


NO ALASAN
Tabung Bola Kerucut

67
Lampiran 6

LEMBAR KERJA SISWA

SOAL DAN KUNCI JAWABAN

Soal No. 1

Diberikan sebuah tabung tertutup yang memiliki jari-jari sebesar 20 cm dan tinggi

40 cm seperti gambar berikut.

Tentukan:

a) volume tabung

b) luas alas tabung

c) luas tutup tabung

d) luas selimut tabung

e) luas permukaan tabung

f) luas permukaan tabung jika tutupnya dibuka

Pembahasan

a) volume tabung

V = π r2 t

V = 3,14 x 20 x 20 x 40 = 50 240 cm3

b) luas alas tabung

Alas tabung berbentuk lingkaran hingga alasnya

L = π r2

L = 3,14 x 20 x 20 = 1256 cm2

68
c) luas tutup tabung

Luas tutup tabung sama dengan luas alas tabungnya.

L = 1256 cm2

d) luas selimut tabung

L=2πrt

L = 2 x 3,14 x 20 x 40

L = 5 024 cm2

e) luas permukaan tabung

Luas permukaan tabung = luas selimut + luas alas + luas tutup

L = 5 024 + 1 256 + 1 256 = 7 536 cm2

atau dengan menggunakan rumus langsungnya

L = 2 π r (r + t)

L = 2 x 3,14 x 20 (20 + 40)

L = 12,56 x 60 = 7 536 cm2

f) luas permukaan tabung jika tutupnya dibuka

L = luas selimut + luas alas = 5 024 + 1 256 = 6280 cm2

atau dari luas permukaan dikurangi dengan luas tutup

L = 7 536 − 1 256 = 6 280 cm2

69
Soal No. 2

Diberikan sebuah kerucut yang memiliki jari-jari sebesar r = 30 cm dan garis

pelukis s = 50 cm seperti gambar berikut.

Tentukan:

a) tinggi kerucut

b) volume kerucut

c) luas selimut kerucut

d) luas permukaan kerucut

Pembahasan

a) tinggi kerucut

Tinggi kerucut dicari dengan dalil atau rumus phytagoras dimana

t 2 = s 2 − r2

t2 = 502 − 302

t2 = 1600

t = √1600 = 40 cm

b) volume kerucut

V = 1/3 π r2 t

V = 1/3 x 3,14 x × 30 x 30 x 40

70
V = 37 680 cm3

c) luas selimut kerucut

L=πrs

L = 3,14 x 30 x 50

L = 4 710 cm2

d) luas permukaan kerucut L = π r (s + r)

L = 3,14 x 30 (50 + 30)

L = 3,14 x 30 x 80 = 7 536 2

Soal No. 3

Diberikan sebuah bola yang memiliki jari-jari sebesar 30 cm seperti gambar

berikut.

Tentukan:

a) volume bola

b) luas permukaan bola

Pembahasan

a) volume bola

V = 4/3 π r3

71
V = 4/3 x 3,14 x 30 x 30 x 30

V = 113 040 cm3

b) luas permukaan bola

L = 4π r2

L = 4 x 3,14 x 30 x 30

L = 11 304 cm2

Soal No. 4

Sebuah bola besi berada didalam tabung plastik terbuka bagian atasnya seperti

terlihat pada gambar berikut.

Tabung kemudian diisi dengan air hingga penuh. Jika diameter dan tinggi tabung

sama dengan diameter bola yaitu 60 cm, tentukan volume air yang tertampung

oleh tabung!

Pembahasan

Volume air yang bisa ditampung tabung sama dengan volume tabung dikurangi

volume bola di dalamnya.

dengan rtabung = 30 cm, rbola = 30 cm dan ttabung = 60 cm

V tabung = πr2 t

V tabung = 3,14 x 30 x 30 x 60

72
V tabung = 169 560 cm3

V bola = 4/3 π r3

V bola = 4/3 x 3,14 x 30 x 30 x 30

V bola = 113 040 cm3

V air = V tabung − V bola

V air = 169 560 − 113 040 = 56 520 cm3

Soal No. 5

Diberikan dua buah bola dengan jari-jari masing-masing 10 cm dan 20 cm!

a) Tentukan perbandingan volume kedua bola

b) Tentukan perbandingan luias permukaan kedua bola

Pembahasan

a) Perbandingan volume dua buah bola akan sama dengan perbandingan pangkat

tiga dari jari-jari masing-masinbg bola,

V1 : V2 = r13 : r23

V1 : V2 = 10 x 10 x 10 : 20 x 20 x 20 = 1 : 8

b) Perbandingan luas permukaan dua buah bola akan sama dengan perbandingan

kuadrat jari-jari masing-masing bola,

L1 : L2 = r12 : r22

L1 : L2 = 10 x 10 : 20 x 20 = 1 : 4

73
Soal No. 6

Perhatikan gambar berikut!

Jari-jari dan tinggi tabung masing-masing 30 cm dan 60 cm, tinggi kerucut dan

garis pelukisnya masing-masing adalah 40 cm dan 50 cm. Tentukan luas

permukaan bangun di atas!

Pembahasan

Bangun di atas adalah gabungan tabung tanpa tutup dan kerucut tanpa alas atau

selimutnya saja. Cari luas masing-masing kemudian jumlahkan.

Luas tabung tanpa tutup = 2π r t + π r2 = (2 x 3,14 x 30 x 60) + (3,14 x 30 x 30) =

11 304 + 2826 = 14130 cm2

Luas selimut kerucut = π r s = 3,14 x 30 x 50 = 4 710 cm2

Luas bangun = 14130 + 4710 = 18840 cm2

Soal No. 7

Volume sebuah bola adalah 36π cm3. Tentukan luas permukaan bola tersebut!

Pembahasan

Cari dulu jari-jari bola dengan rumus volum, setelah didapat barulah mencari luas

permukaan bola.

74
Soal No. 8

Sebuah kerucut dengan tinggi 30 cm memiliki alas dengan keliling 88 cm.

Tentukan volume dari kerucut tersebut!

Pembahasan

Cari jari-jari alas kerucut dari hubungannya dengan keliling. Setelah itu baru

mencari volum kerucut seperti soal-soal sebelumnya.

Soal No. 9

Luas permukaan sebuah tabung adalah 2 992 cm2. Jika diameter alas tabung

adalah 28 cm, tentukan tinggi tabung tersebut!

Pembahasan

Jari-jari alas tabung adalah 14 cm, dari rumus luas permukaan dicari tinggi

75
tabung.

Soal No. 10

Diberikan bangun berupa setengah bola dengan jari-jari 60 cm seperti gambar

berikut.

Tentukan volumenya!

Pembahasan

Volume setengah bola, kalikan volume bola penuh dengan 1/2

Soal No. 11

Sebuah drum berbentuk tabung dengan diameter alas 10 cm dan tinggi 100 cm.

Bila 1/2 bagian dari drum berisi air, tentukan banyak air di dalam drum tersebut !

Pembahasan

Volume air sama dengan 1/2 dari volume tabung yang jari-jarinya r = 10 : 2 = 5

76
cm. Dengan demikian

1 liter = 1 dm3 = 1 000 cm3

Sehingga 3 925 cm3 = (3 925 : 1 000) dm3 = 3,925 dm3 = 3,925 liter.

Soal No. 12

Perhatikan gambar berikut!

Sebuah tempat air berbentuk setengah bola yang panjang jari-jarinya 10 cm penuh

berisi air. Seluruh air dalam bola dituang ke dalam wadah berbentuk tabung yang

panjang jari-jarinya sama dengan jari-jari bola. Tentukan tinggi air dalam wadah!

Pembahasan

Volume air dalam tabung = Volume 1/2 bola

Sehingga

Soal No. 13

Sebuah tangki berbentuk tabung tertutup memiliki jari-jari alas 14 cm dan tinggi

40 cm. (π = 22/7). Luas seluruh permukaan tangki adalah....

77
A. 2.376 cm2

B. 3.520 cm2

C. 4.136 cm2

D. 4.752 cm2

Pembahasan

Luas permukaan tangki sama dengan luas permukaan tabung.

Soal No. 14

Sebuah kerucut setinggi 30 cm memiliki alas dengan keliling 66 cm (π = 22/7).

Volum kerucut tersebut adalah....

A. 3.465 cm3

B. 6.930 cm3

C. 10.395 cm3

D. 16.860 cm3

Pembahasan

Alas kerucut berupa lingkaran. Jari-jari diambil dari kelilingnya:

78
Volume kerucut:

Soal No. 15

Luas permukaan bola yang berdiameter 21 cm dengan π = 22/7 adalah....

A. 264 cm2

B. 462 cm2

C. 1.386 cm2

D. 4.851 cm2

Pembahasan

Luas permukaan bola sama dengan empat kali luas lingkaran:

79
80
Lampiran 7

DOKUMENTASI PENELITIAN

81
PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG
DINAS PENDIDIKAN
UPT SATUAN PENDIDIKAN FORMAL
SMP NEGERI 3 SUNGGAL
e-mail : smpn3sunggal@gmail.com
Alamat : Jalan Pasar V Sei Mencirim Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang
Kode Pos 20352 Telp (061) 77204303

SURAT KETERANGAN
NOMOR: 421.3/ /SMPN.3/SGL/2019

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SMP Negeri 3 Sunggal Kecamatan
Sunggal Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara dengan ini
menerangkan bahwa :

N a m a : Sri Hastuti, S.Pd


NIP : 19781215 200801 2 017
Pangkat / Gol : Penata/ III-c
Bidang studi : Matematika

Telah melakukan Penelitihan Tindakan Kelas ( PTK ) di tanggal 2 sampai 29


Maret 2019 dengan judul "Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi
Bangun Ruang Sisi Lengkung Melalui Penggunaan Alat Peraga Pada Siswa
Kelas IX-2 SMP Negeri 3 Sunggal Tahun Pelajaran 2018/2019"

Sunggal, April 2019


Kepala SMP Negeri 3 Sunggal

SAMSUAR SINAGA, S.Pd, M.Si


NIP. 19690807 199801 1 002

82
PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG
DINAS PENDIDIKAN
UPT SATUAN PENDIDIKAN FORMAL
SMP NEGERI 3 SUNGGAL
e-mail : smpn3sunggal@gmail.com
Alamat : Jalan Pasar V Sei Mencirim Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang
Kode Pos 20352 Telp (061) 77204303

SURAT KETERANGAN
NOMOR:NOMOR: 421.3/ /SMPN.3/SGL/2019

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SMP Negeri 3 Sunggal Kecamatan
Sunggal Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara dengan ini
menerangkan bahwa :

N a m a : Sri Hastuti, S.Pd


NIP : 19781215 200801 2 017
Pangkat / Gol : Penata/ III-c
Bidang studi : Matematika
Dengan ini memberikan izin mengadakan Penelitihan Tindakan Kelas ( PTK ) di
SMP Negeri 3 Sunggal.
Dengan judul PTK : “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun
Ruang Sisi Lengkung Melalui Penggunaan Alat Peraga Pada Siswa Kelas IX-2
SMP Negeri 3 Sunggal Tahun Pelajaran 2018/2019”
Penelitihan ini harap dilaksanakan dengan benar penuh tanggung jawab
sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan
Demikianlah surat izin penelitihan ini dikeluarkan untuk dapat dipergunakan
sebagai mestinya.
Sunggal, 1 Maret 2019
Kepala SMP Negeri 3 Sunggal

SAMSUAR SINAGA, S.Pd, M.Si


NIP. 19690807 199801 1 002

83
PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG
DINAS PENDIDIKAN
UPT SATUAN PENDIDIKAN FORMAL
SMP NEGERI 3 SUNGGAL
e-mail : smpn3sunggal@gmail.com
Alamat : Jalan Pasar V Sei Mencirim Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang
Kode Pos 20352 Telp (061) 77204303

SURAT KETERANGAN
NOMOR: 421.3/ /SMPN.3/SGL/2019

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SMP Negeri 3 Sunggal Kecamatan Sunggal
Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara dengan ini menerangkan bahwa :
No Nama NIP Jabatan Keterangan
1. Muhadni Rismiati, 197302181997022002 Guru
2. S.Pd 196110231984032003 Guru
Yusra Hanum, S.Pd

Untuk dapat melaksanakan kegiatan sebagai guru pengamat 1 dan 2 pada


penelitihan tindakan kelas saudara Sri Hastuti,S.Pd dengan judul : “Peningkatan
Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Melalui
Penggunaan Alat Peraga Pada Siswa Kelas IX-2 SMP Negeri 3 Sunggal Tahun
Pelajaran 2018/2019”
Demikianlah surat penugasan ini diberikan agar dapat dilaksanakan dengan sebaik
– baiknya.

Sunggal, 1 Maret 2019


Kepala SMP Negeri 3 Sunggal

SAMSUAR SINAGA, S.Pd, M.Si


NIP. 19690807 199801 1 002

84
SURAT PERMOHONAN

Perihal : Izin Penelitihan / Pengambilan data


Kepada : Yth.Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Sunggal

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

N a m a : Sri Hastuti, S.Pd

NIP : 19781215 200801 2 017

Pangkat / Gol : Penata/ III-c

Bidang studi : Matematika

Dengan ini bermohon kepada Bapak untuk memberikan izin melakukan


pengambilan data penelitihan / meneliti kelas IX-2 sebagai tempat penelitihan
tindakan kelas ( PTK ) dengan judul : : “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika
Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Melalui Penggunaan Alat Peraga Pada
Siswa Kelas IX-2 SMP Negeri 3 Sunggal Tahun Pelajaran 2018/2019”.

Demikianlah disampaikan ,atas bantuan dan kerja samanya diucapkan terima


kasih.

Sunggal, Maret 2019

Pemohon,

Sri Hastuti, S.Pd


NIP. 19781215 200801 2 017

85

Anda mungkin juga menyukai