Anda di halaman 1dari 43

PROPOSAL PROYEK

[PENGADAAN SISTEM ABSENSI OTOMATIS DI KELAS BAGI


MAHASISWA UNIVERSITAS TADULAKO]

DOSEN PENGAMPU : SURYADI HADI, SE., M.M.

PENGUSUL : MOH. MA’RUF MY TUNGGENG


NIM : C20121058

22 SEPTEMBER 2023

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

1.3 Lokasi Proyek ................................................................................................ 2

1.4 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4

2.1 Nama Proyek ................................................................................................. 4

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Proyek ............................................................... 4

2.2.1 Kelebihan ................................................................................................ 4

2.2.2 Kekurangan............................................................................................. 5

2.3 Gambar Kerja ................................................................................................ 5

BAB III PEMAHAMAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) .................... 6

3.1 Pemahaman Terhadap Latar Belakang Proyek .............................................. 6

3.2 Tujuan Proyek ............................................................................................... 9

3.3 Indikator Keberhasilan .................................................................................. 9

BAB IV TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)13

4.1 Tanggapan Terhadap Latar Belakang Pekerjaan ......................................... 13

4.2 Tangggapan Terhadap Output Kegiatan ...................................................... 18

BAB V APRESIASI INOVASI........................................................................... 21

5.1 Apresiasi Proyek .......................................................................................... 21

5.2 Apresiasi Sumber Daya Manusia ................................................................ 22

i
BAB VI PENDEKATAN DAN METEDOLOGI .............................................. 23

6.1 Pendekatan Teknis ....................................................................................... 23

6.2 Metodologi .................................................................................................. 24

6.3 Hasil ............................................................................................................. 25

6.4 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan..................................................................... 26

BAB VII RENCANA KERJA ............................................................................ 30

7.1 Pola Kerja .................................................................................................... 30

7.2 Sistematika Pengumpulan Data ................................................................... 31

7.3 Analisis Permasalahan ................................................................................. 32

7.4 Pemecahan Masalah .................................................................................... 33

7.5 Tenaga Ahli ................................................................................................. 34

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) ....................................... 37

BAB IX PENUTUP.............................................................................................. 38

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Survei Kuesioner ........................................................................................... 18


Tabel 4. 2 Data Informan................................................................................................ 19
Tabel 6. 1 Work Schedule .............................................................................................. 29
Tabel 8. 1 Rencana Anggaran Biaya .............................................................................. 37

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Absensi Otomatis ................................................................................ 5


Gambar 2. 2 Absensi Otomatis ................................................................................ 5

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah aspek penting dalam pengembangan individu dan masyarakat.


Kualitas pendidikan sangat bergantung pada banyak faktor, salah satunya adalah
kehadiran mahasiswa dalam proses pembelajaran. Kehadiran yang konsisten dan tepat
waktu di kelas sangat penting untuk memastikan bahwa mahasiswa dapat memahami
materi, berpartisipasi dalam diskusi, dan mengambil manfaat maksimal dari pengalaman
akademik mereka.

Sistem absensi di lingkungan pendidikan adalah bagian penting dalam mengelola


dan memantau kehadiran siswa ataupun mahasiswa dalam kelas. Selama bertahun-tahun,
sistem absensi manual telah menjadi metode umum yang digunakan oleh lembaga
pendidikan untuk melacak kehadiran mahasiswa. Namun, sistem ini memiliki sejumlah
kendala yang dapat memengaruhi akurasi dan efisiensi pelaporan kehadiran.
Tradisionalnya, absensi diambil dengan cara manual, yaitu dosen mencatat kehadiran
setiap mahasiswa pada lembar absensi. Proses manual ini, meskipun cukup umum, dapat
menjadi tugas yang memakan waktu dan membosankan. Selain itu, ada potensi kesalahan
manusia yang dapat terjadi saat mencatat kehadiran secara manual.

Dalam era digital yang semakin maju, penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) telah menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan manajemen
kehadiran di lingkungan pendidikan. Seperti contohnya dengan perkembangan Sistem
Informasi Akademik yang memungkinkan dosen mengabsen mahasiswanya lewat
website tersebut. Akan tetapi beberapa hal yang menjadi kendala dalam hal ini adalah
sistem tersebut terlihat memakan waktu dan kurang efisien karena dosen-dosen harus
mengakses terlebih dahulu website tersebut dan jika jaringan tidak bagus juga akan
menambah waktu lagi dalam pengabsenan mahasiswa. Alhasil proses pengabsenan
tersebut menghabiskan waktu yang lama dan tidak efisien sehingga perlunya sistem yang
lebih efisien dalam hal absensi kehadiran mahasiswa. Dalam hal ini diperlukan sistem
absensi otomatis bagi mahasiswa.

1
Sistem absensi otomatis menggunakan teknologi seperti pengenalan wajah, sidik
jari, atau kartu pintar untuk mencatat kehadiran mahasiswa dengan cepat dan akurat.
Sistem ini telah memungkinkan pengajaran yang lebih efisien dan memudahkan
pengelolaan kehadiran di berbagai lembaga pendidikan, termasuk di perguruan tinggi dan
universitas. Namun, di banyak kampus, implementasi Sistem Absensi Otomatis masih
terbatas atau bahkan belum ada. Dalam konteks ini, proposal proyek ini bertujuan untuk
mengusulkan pengadaan dan penerapan Sistem Absensi Otomatis di kelas bagi
mahasiswa di lingkungan kampus. Proposal ini akan mengeksplorasi alasan mengapa
penggunaan sistem ini diperlukan, manfaatnya, serta langkah-langkah yang diperlukan
untuk mewujudkannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dari proposal
proyek ini adalah :

1) Bagaimana cara meningkatkan efisiensi pengelolaan kehadiran mahasiswa di


lingkungan kampus agar lebih akurat, cepat, dan efisien melalui pengadaan dan
penerapan Sistem Absensi Otomatis di kelas?

1.3 Lokasi Proyek

Lokasi proyek pengadaan system absensi otomatis ini yaitu berada di Universitas
Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah.

1.4 Maksud dan Tujuan

Dalam upaya mengatasi masalah di atas, proyek "Pengadaan Sistem Absensi


Otomatis di Kelas Bagi Mahasiswa Universitas Tadulako" bertujuan untuk mencapai
tujuan-tujuan berikut:

1) Mengimplementasikan Sistem Absensi Otomatis yang efisien dan akurat di semua


kelas kampus untuk mahasiswa.
2) Meningkatkan efisiensi pengelolaan kehadiran mahasiswa oleh dosen dan staf
administrasi kampus.

2
3) Memberikan manfaat bagi mahasiswa dengan mempermudah proses pengelolaan
absensi, sehingga mereka dapat lebih fokus pada proses pembelajaran.
4) Meningkatkan kualitas pengajaran dengan meminimalkan waktu yang terbuang
dalam pengambilan absensi manual.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Nama Proyek

Nama dari proyek ini adalah "Pengadaan Sistem Absensi Otomatis Di Kelas Bagi
Mahasiswa Universitas Tadulako".

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Proyek

2.2.1 Kelebihan
1) Efisiensi yang Tinggi, Sistem ini akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
mengambil absensi, yang pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi dalam
proses pengajaran. Dosen tidak perlu lagi mencatat kehadiran secara manual,
sehingga lebih banyak waktu yang dapat digunakan untuk mengajar.
2) Akurasi yang Meningkat, Penggunaan teknologi dalam pencatatan absensi akan
mengurangi risiko kesalahan manusia. Hal ini akan memastikan bahwa catatan
kehadiran mahasiswa menjadi lebih akurat dan dapat dipercaya.
3) Pengelolaan Data yang Lebih Baik, Data kehadiran mahasiswa akan tersedia
dalam bentuk digital yang mudah diakses. Dosen dan staf administrasi dapat
dengan cepat melihat data kehadiran, memonitor tren, dan melakukan analisis
yang diperlukan.
4) Pemantauan Kehadiran yang Lebih Efektif, Dosen dapat lebih efektif memantau
kehadiran mahasiswa secara real-time. Jika ada mahasiswa yang sering tidak
hadir, tindakan dapat diambil lebih cepat untuk membantu mereka.
5) Kenyamanan bagi Mahasiswa, Mahasiswa akan mendapatkan manfaat dari proses
absensi yang lebih cepat dan mudah. Mereka tidak perlu lagi menunggu lama saat
dosen mencatat kehadiran, sehingga dapat lebih fokus pada pengajaran.
6) Peningkatan Kualitas Pengajaran, Dosen dapat lebih fokus pada pengajaran dan
interaksi dengan mahasiswa, karena tugas administratif mencatat absensi menjadi
lebih otomatis. Ini dapat meningkatkan kualitas pengajaran secara keseluruhan.

4
2.2.2 Kekurangan
1) Biaya yang Besar, Pengadaan dan implementasi sistem ini memerlukan investasi
awal yang cukup besar, termasuk biaya perangkat keras, perangkat lunak,
pelatihan, dan infrastruktur.
2) Ketergantungan pada Teknologi, Sistem ini sangat bergantung pada teknologi,
dan jika ada masalah teknis atau gangguan, bisa memengaruhi proses pengajaran.
Oleh karena itu, perlu memiliki rencana cadangan.
3) Kesalahan Identifikasi, Meskipun teknologi canggih, sistem absensi otomatis juga
bisa mengalami kesalahan dalam mengidentifikasi individu atau error. Ini dapat
menyebabkan catatan absensi yang tidak akurat.

2.3 Gambar Kerja

Gambar 2. 1 Absensi Otomatis

Gambar 2. 2 Absensi Otomatis

5
BAB III
PEMAHAMAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

3.1 Pemahaman Terhadap Latar Belakang Proyek

Mahasiswa adalah salah satu pihak yang sangat dipengaruhi oleh efisiensi
kehadiran di kelas. Kehadiran yang konsisten dan tepat waktu sangat penting dalam
menunjang proses pembelajaran yang optimal. Mereka dapat memahami materi dengan
lebih baik, berpartisipasi aktif dalam diskusi, dan mengambil manfaat maksimal dari
pengalaman akademik mereka. Namun, selama bertahun-tahun, proses pengabsenan
mahasiswa di banyak kampus masih mengandalkan metode manual yang memakan waktu
dan berisiko kesalahan manusia. Sistem absensi manual mengharuskan dosen untuk
mencatat kehadiran setiap mahasiswa pada lembar absensi, sebuah tugas yang memakan
waktu dan terkadang membosankan. Selain itu, kesalahan manusia dapat terjadi saat
mencatat kehadiran secara manual, yang bisa memengaruhi akurasi pelaporan kehadiran
mahasiswa. Proses manual ini juga memerlukan penyiapan lembar absensi dan pencatatan
yang rapi, yang terkadang dapat memakan waktu berharga yang seharusnya digunakan
untuk kegiatan pembelajaran.

Pentingnya efisiensi pengelolaan kehadiran mahasiswa di lingkungan kampus tidak


bisa diabaikan. Dalam era digital yang semakin maju, solusi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) telah muncul sebagai alternatif yang efektif untuk mengatasi
permasalahan ini. Saat ini, banyak universitas telah beralih ke Sistem Informasi
Akademik yang memungkinkan dosen untuk mengabsen mahasiswa secara daring
melalui platform daring mereka. Namun, meskipun langkah ini diarahkan ke arah yang
benar, masih ada beberapa kendala yang perlu diatasi. Proses pengabsenan melalui
platform daring membutuhkan waktu ekstra karena dosen harus mengakses situs web atau
aplikasi terlebih dahulu, mencari kelas mereka, dan kemudian mencatat kehadiran satu
per satu. Jika jaringan internet tidak stabil atau lambat, masalah teknis ini dapat
memperlambat proses pengabsenan bahkan lebih. Akibatnya, proses ini masih memakan
waktu yang cukup signifikan dan tidak selalu efisien. Inilah mengapa kami memandang
perlunya pengadaan Sistem Absensi Otomatis yang benar-benar efisien dan terintegrasi
dalam konteks kelas-kelas mahasiswa.

6
Sistem Absensi Otomatis adalah solusi yang menggunakan teknologi seperti
pengenalan wajah, sidik jari, atau kartu pintar untuk mencatat kehadiran mahasiswa
dengan cepat dan akurat. Keberadaan teknologi ini telah membawa perubahan besar
dalam manajemen kehadiran di berbagai lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi
dan universitas. Keuntungan utama dari Sistem Absensi Otomatis adalah penghematan
waktu dan akurasi pencatatan kehadiran. Dosen tidak perlu lagi mencatat kehadiran
secara manual, yang menghemat waktu yang sebelumnya digunakan untuk proses ini dan
memungkinkan dosen untuk lebih fokus pada proses pembelajaran. Sistem ini juga
meminimalkan risiko kesalahan manusia dalam pencatatan kehadiran, yang dapat
memengaruhi akurasi laporan kehadiran mahasiswa. Di banyak lembaga pendidikan,
penggunaan teknologi ini telah menjadi standar, meningkatkan manajemen kehadiran
secara signifikan. Namun, sayangnya, di banyak kampus, implementasi Sistem Absensi
Otomatis masih terbatas atau bahkan belum ada sama sekali. Ini berarti ada potensi besar
untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan kehadiran mahasiswa di
Universitas Tadulako dan kampus-kampus lainnya. Oleh karena itu, proposal proyek ini
muncul sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak untuk mengadopsi dan
menerapkan Sistem Absensi Otomatis di kelas mahasiswa. Proyek ini bertujuan untuk
menjawab tantangan-tantangan yang muncul dalam mengadopsi teknologi ini, dan
memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana Sistem Absensi Otomatis
dapat menjadi sebuah solusi efisien, efektif, dan akurat untuk masalah kehadiran di
kampus.

Salah satu permasalahan krusial dalam proses belajar dan mengajar di kelas adalah
keterlambatan dalam proses pengabsenan manual yang menghambat proses pembelajaran
di kelas-kelas mahasiswa. Dosen harus menghabiskan waktu yang berharga untuk
mencatat kehadiran, yang seharusnya bisa digunakan untuk memberikan materi,
berdiskusi dengan mahasiswa, atau memberikan bimbingan pribadi. Selain itu, proses
manual ini juga membuka peluang bagi kesalahan manusia yang dapat memengaruhi
akurasi pelaporan kehadiran. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah kesalahan
dalam mencoret nama mahasiswa yang sebenarnya hadir, atau sebaliknya, mengabaikan
mahasiswa yang seharusnya tidak hadir. Permasalahan lain yang ingin diselesaikan
adalah kurangnya efisiensi dalam penggunaan Sistem Informasi Akademik yang sudah
ada. Saat ini, dosen harus mengakses sistem tersebut secara terpisah, mencari kelas

7
mereka, dan kemudian mencatat kehadiran. Ini juga memakan waktu yang seharusnya
digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Selain itu, jika jaringan internet tidak stabil atau
lambat, proses ini menjadi lebih lambat dan menyebabkan frustrasi. Selain itu, proyek ini
juga ingin mengatasi kurangnya integrasi Sistem Absensi Otomatis yang efisien dan
akurat di kampus, yang merupakan salah satu permasalahan krusial. Saat ini, banyak
kampus masih belum memiliki sistem absensi otomatis yang terintegrasi sepenuhnya.
Beberapa mungkin sudah mengadopsi teknologi menggunakan kartu elektronik,
pengenalan wajah atau sidik jari, tetapi masih belum terintegrasi dengan Sistem Informasi
Akademik secara efisien. Hal ini berarti dosen harus mengakses dua sistem yang berbeda
dan melakukan pekerjaan ganda dalam mencatat kehadiran. Kekurangan ini tidak hanya
menghambat efisiensi, tetapi juga dapat menyebabkan potensi konflik data dan
kebingungan dalam manajemen kehadiran mahasiswa. Selanjutnya, permasalahan yang
ingin dipecahkan adalah terkait dengan pengalaman mahasiswa. Proses pengabsenan
yang panjang dan cenderung tidak efisien dapat mengganggu fokus mahasiswa dalam
proses pembelajaran. Mahasiswa mungkin harus menunggu proses pengabsenan selesai
sebelum pembelajaran dimulai, yang bisa menjadi pengalaman yang tidak
menyenangkan. Jika proses pengabsenan memakan waktu lama, hal ini juga dapat
mengurangi jumlah waktu yang tersedia untuk diskusi dan interaksi dalam kelas. Dengan
adopsi Sistem Absensi Otomatis yang efisien, proses ini dapat menjadi lebih mulus dan
memberikan manfaat bagi mahasiswa.

Beberapa kebutuhan akan Sistem Absensi Otomatis yang dapat mencapai


keberhasilan proyek ini dalam mencatat kehadiran mahasiswa dengan cepat dan akurat
yaitu diantaranya, Sistem ini harus memiliki kemampuan untuk mengenali mahasiswa
secara individu, yang dapat dicapai melalui teknologi pengenalan wajah, sidik jari, atau
kartu pintar. Keakuratan pencatatan kehadiran adalah hal yang sangat penting dalam
menjaga integritas data kehadiran. Kemudian juga kebutuhan akan integrasi Sistem
Absensi Otomatis dengan Sistem Informasi Akademik yang sudah ada. Proses
pengabsenan otomatis harus terhubung dengan sistem akademik yang telah digunakan
oleh kampus. Hal ini akan memudahkan pemantauan kehadiran mahasiswa dan
memastikan bahwa data-data tersebut terintegrasi dengan baik dalam sistem akademik.
Kebutuhan akan pelatihan dosen dan staf administrasi kampus dalam penggunaan sistem
baru. Sistem baru akan memerlukan pemahaman dan pelatihan yang cukup untuk

8
memastikan bahwa dosen dan staf administrasi dapat menggunakan sistem ini dengan
benar dan efisien. Sistem Absensi Otomatis juga memerlukan dukungan teknis yang
terus-menerus untuk memastikan operasionalnya yang lancar. Dukungan ini termasuk
pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak, serta penanganan masalah teknis
yang mungkin muncul selama penggunaan sistem.

3.2 Tujuan Proyek

Pengadaan Sistem Absensi Otomatis bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam


pengelolaan kehadiran mahasiswa. Sistem ini dapat mencatat kehadiran dengan cepat dan
akurat, mengurangi waktu yang terbuang, dan meminimalkan risiko kesalahan manusia
dalam pencatatan kehadiran. Ini akan memungkinkan dosen dan staf administrasi untuk
lebih fokus pada aktivitas pengajaran dan manajemen kampus yang lainnya. Proses
pengabsenan manual juga memerlukan upaya dan waktu yang signifikan dari dosen.
Dengan adopsi Sistem Absensi Otomatis, dosen tidak perlu lagi menghabiskan waktu
berharga untuk tugas administratif ini. Ini dapat membantu mereka fokus pada pengajaran
dan interaksi dengan mahasiswa, yang merupakan aspek penting dari pengalaman
akademik. Proses pengabsenan yang cepat dan efisien juga memberikan manfaat bagi
mahasiswa. Mereka tidak lagi harus menunggu proses pengabsenan selesai sebelum
pembelajaran dimulai. Ini dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan memberikan
pengalaman pembelajaran yang lebih baik bagi mahasiswa. Dengan mengadopsi Sistem
Absensi Otomatis, waktu yang sebelumnya terbuang dalam pengabsenan manual dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Dosen dapat lebih fokus pada
penyampaian materi, interaksi dengan mahasiswa, dan diskusi dalam kelas. Hal ini dapat
berkontribusi pada pengalaman akademik yang lebih bermutu bagi mahasiswa.

3.3 Indikator Keberhasilan

Indikator penilaian kesuksesan proyek adalah elemen kunci yang akan digunakan
untuk mengukur pencapaian tujuan proyek "Pengadaan Sistem Absensi Otomatis Di
Kelas Bagi Mahasiswa Universitas Tadulako". Dalam hal ini, indikator penilaian akan
membantu kita untuk mengukur sejauh mana proyek ini berhasil dalam memenuhi
tujuannya. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan

9
kehadiran mahasiswa melalui adopsi Sistem Absensi Otomatis. Indikator keberhasilan
dari proyek ini mencakup berbagai hal sebagai berikut :

1) Akurasi Pencatatan Kehadiran

Salah satu indikator utama kesuksesan proyek ini adalah akurasi pencatatan
kehadiran mahasiswa. Sistem Absensi Otomatis diharapkan mampu mencatat kehadiran
dengan akurat, mengurangi risiko kesalahan manusia yang dapat memengaruhi akurasi
pelaporan kehadiran. Untuk mengukur akurasi, perbandingan antara data kehadiran yang
dicatat oleh Sistem Absensi Otomatis dengan data kehadiran manual sebelumnya dapat
digunakan. Proyek dianggap berhasil jika terdapat peningkatan yang signifikan dalam
akurasi pencatatan kehadiran.

2) Efisiensi Proses Pengabsenan

Kesuksesan proyek juga akan diukur berdasarkan efisiensi proses pengabsenan.


Proses pengabsenan otomatis diharapkan dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk
mencatat kehadiran mahasiswa. Sebagai indikator, waktu yang dibutuhkan untuk
mengabsen seluruh kelas dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan dalam
pengabsenan manual sebelumnya akan digunakan. Kesuksesan proyek dapat dilihat dari
peningkatan signifikan dalam efisiensi proses pengabsenan.

3) Integrasi dengan Sistem Informasi Akademik

Sebuah indikator penting kesuksesan proyek adalah sejauh mana Sistem Absensi
Otomatis terintegrasi dengan Sistem Informasi Akademik yang sudah ada. Pengadaan
Sistem Absensi Otomatis dianggap berhasil jika sistem tersebut dapat terhubung dengan
sistem akademik yang ada, sehingga data kehadiran mahasiswa dapat diperbarui secara
otomatis dan akurat. Kesuksesan ini dapat diukur dengan sejauh mana sistem absensi
otomatis terhubung dan terintegrasi dengan Sistem Informasi Akademik yang sudah ada.

4) Peningkatan Fokus Dosen pada Pengajaran

Proyek ini bertujuan untuk mengurangi beban administratif dosen dalam pencatatan
kehadiran mahasiswa, sehingga mereka dapat lebih fokus pada proses pengajaran.
Kesuksesan proyek akan diukur berdasarkan peningkatan kualitas pengajaran yang

10
dihasilkan dari pembebasan waktu yang diberikan kepada dosen. Evaluasi akan
mencakup faktor-faktor seperti partisipasi mahasiswa, efektivitas penyampaian materi,
dan tingkat keterlibatan dosen dalam proses pembelajaran.

5) Pengalaman Mahasiswa yang Meningkat

Indikator lain dari kesuksesan proyek adalah pengalaman mahasiswa yang lebih
baik. Proyek dianggap berhasil jika mahasiswa melaporkan pengalaman pembelajaran
yang lebih baik, termasuk pengurangan waktu menunggu proses pengabsenan,
peningkatan interaksi dalam kelas, dan perasaan umum yang lebih positif terhadap proses
pembelajaran.

6) Pelatihan Dosen dan Staf Administrasi

Kesuksesan proyek akan diukur berdasarkan sejauh mana dosen dan staf
administrasi kampus telah dilatih dan memahami penggunaan sistem absensi otomatis.
Evaluasi akan mencakup tingkat kesiapan dan pemahaman dosen dan staf administrasi
dalam menggunakan sistem baru.

7) Dukungan Teknis yang Memadai

Indikator penting lainnya adalah sejauh mana ada dukungan teknis yang memadai
untuk sistem absensi otomatis. Kesuksesan proyek akan diukur berdasarkan ketersediaan
dukungan teknis yang dapat menjaga operasional sistem yang lancar dan menangani
masalah teknis yang mungkin muncul selama penggunaan sistem.

8) Peningkatan Kualitas Pengajaran

Terakhir, kesuksesan proyek juga akan diukur berdasarkan peningkatan kualitas


pengajaran yang dihasilkan dari pembebasan waktu yang diberikan kepada dosen.
Evaluasi akan mencakup peningkatan partisipasi mahasiswa, efektivitas penyampaian
materi, dan tingkat keterlibatan dosen dalam proses pembelajaran.

Secara keseluruhan, indikator penilaian kesuksesan proyek ini bertujuan untuk


mengukur dampak positif Sistem Absensi Otomatis pada efisiensi, akurasi, dan
pengalaman pembelajaran mahasiswa, serta untuk memastikan bahwa sistem tersebut

11
memenuhi kebutuhan dan persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesuksesan
proyek ini akan diukur dengan memantau pencapaian setiap indikator di atas dan
mengidentifikasi perbaikan yang signifikan dalam aspek-aspek tersebut setelah
implementasi Sistem Absensi Otomatis.

12
BAB IV
TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

4.1 Tanggapan Terhadap Latar Belakang Pekerjaan

1) Latar Belakang :

Latar belakang proyek dengan jelas menyoroti pentingnya efisiensi dan akurasi
dalam pengelolaan kehadiran mahasiswa di kampus. Efisiensi dalam pengabsenan akan
membantu dosen dan staf administrasi untuk lebih fokus pada tugas-tugas pengajaran dan
manajemen kampus lainnya. Akurasi pencatatan kehadiran adalah faktor kunci dalam
menjaga integritas data kehadiran mahasiswa. Dengan era digital yang semakin maju,
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah membawa perubahan
besar dalam manajemen kehadiran di berbagai lembaga pendidikan. Sistem Absensi
Otomatis yang menggunakan teknologi terbaru seperti pengenalan wajah, sidik jari, atau
kartu pintar memungkinkan efisiensi, akurasi, dan kecepatan yang lebih baik dalam
pencatatan kehadiran.Proyek ini juga mencatat tantangan yang dihadapi dalam proses
pengabsenan manual. Proses manual memakan waktu, memengaruhi kualitas
pembelajaran, dan berisiko kesalahan manusia. Proses ini juga tidak selalu efisien. Oleh
karena itu, adopsi Sistem Absensi Otomatis merupakan solusi yang relevan dan efektif
untuk mengatasi tantangan ini.

2) Maksud dan Tujuan :

Proyek "Pengadaan Sistem Absensi Otomatis di Kelas Bagi Mahasiswa Universitas


Tadulako" bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:

a) Mengimplementasikan Sistem Absensi Otomatis yang efisien dan akurat di semua


kelas kampus untuk mahasiswa.
b) Meningkatkan efisiensi pengelolaan kehadiran mahasiswa oleh dosen dan staf
administrasi kampus.
c) Memberikan manfaat bagi mahasiswa dengan mempermudah proses pengelolaan
absensi, sehingga mereka dapat lebih fokus pada proses pembelajaran.
d) Meningkatkan kualitas pengajaran dengan meminimalkan waktu yang terbuang
dalam pengambilan absensi manual.

13
3) Target/Sasaran :

Sistem Absensi Otomatis ini akan digunakan oleh seluruh mahasiswa dan dosen
dalam proses pengabsenan dan juga digunakan oleh pihak - pihak dalam integrasinya
dengan sistem informasi akademik.

4) Organisasi Pengadaan Barang :

Proyek pengadaan Sistem Absensi Otomatis ini memerlukan beberapa pihak yang
bertanggung jawab dalam membangun system ini yaitu diantara, pihak Universitas
Tadulako sebagai organisasi yang memimpin proyek ini. Mereka bertanggung jawab atas
perencanaan, pengadaan, dan implementasi Sistem Absensi Otomatis di seluruh kampus
mereka. Lalu juga ada pihak Pemasok Perangkat Absensi Otomatis, yaitu organisasi atau
perusahaan yang menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem absensi
otomatis. Mereka akan bekerja sama dengan universitas untuk memastikan perangkat
yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi proyek. Kemudian ada Tim pengembang
perangkat lunak yang akan merancang dan mengembangkan perangkat lunak Sistem
Absensi Otomatis. Mereka akan bekerja sama dengan universitas untuk mengintegrasikan
sistem dengan Sistem Informasi Akademik yang sudah ada serta Organisasi atau ahli
keamanan data yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa data mahasiswa yang
dicatat dalam sistem absensi otomatis terlindungi dengan baik dan sesuai dengan
kebijakan privasi.

5) Sumber Dana dan Perkiraan Biaya :

Sumber dana untuk proyek ini akan berasal dari berbagai sumber, termasuk
anggaran Universitas Tadulako, dana sponsor, dana penelitian, atau sumber dana lainnya
yang tersedia. Perkiraan biaya proyek akan mencakup :

a) Biaya Akuisisi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Sistem Absensi Otomatis :
Rp 900.000.000

14
Pembelian perangkat keras seperti kamera pengenalan wajah atau sidik jari, kartu
pintar, dan perangkat teknologi terkait. Pengadaan perangkat lunak sistem absensi
otomatis termasuk lisensi dan pengembangan perangkat lunak khusus jika diperlukan.

b) Biaya Pengembangan atau Integrasi Sistem dengan Sistem Informasi Akademik :


Rp 300.000.000

Biaya pengembangan perangkat lunak untuk mengintegrasikan sistem absensi


otomatis dengan sistem informasi akademik yang sudah ada. Biaya konsultasi dengan ahli
teknologi informasi untuk memastikan integrasi yang lancar.

c) Biaya Pelatihan Dosen dan Staf Administrasi : Rp 75.000.000

Biaya pelatihan untuk dosen dan staf administrasi dalam penggunaan sistem baru.
Biaya penyediaan materi pelatihan, fasilitator, dan penyelenggaraan pelatihan.

d) Biaya Dukungan Teknis, Pemeliharaan, dan Perbaikan Sistem : Rp 150.000.000

Biaya untuk menyediakan dukungan teknis yang memadai untuk perangkat keras
dan perangkat lunak. Biaya pemeliharaan rutin perangkat keras dan perangkat lunak.
Biaya perbaikan sistem jika diperlukan selama periode pelaksanaan proyek.

e) Biaya Pengadaan Infrastruktur Jaringan dan Perangkat Pendukung Lainnya : Rp


225.000.000

Biaya pengadaan atau peningkatan infrastruktur jaringan untuk mendukung operasi


sistem absensi otomatis. Biaya pengadaan perangkat pendukung seperti server, switch,
dan perangkat penyimpanan data.

f) Biaya Pengadaan Tenaga Ahli yang Terampil: Rp 150.000.000

Biaya pengadaan tenaga ahli dalam bidang teknologi informasi, pengembangan


perangkat lunak, dan sistem informasi. Biaya konsultasi dengan ahli untuk
pengembangan dan integrasi sistem.

g) Biaya Promosi dan Sosialisasi Proyek: Rp 50.000.000

15
Biaya untuk promosi dan sosialisasi proyek kepada seluruh pihak terkait, termasuk
mahasiswa, dosen, dan staf administrasi. Biaya penyediaan materi promosi dan
penyelenggaraan acara sosialisasi.

6) Jangka Waktu Pelaksanaan :

Jangka waktu pelaksanaan proyek ini akan disesuaikan dengan kompleksitas dan
skala implementasi Sistem Absensi Otomatis di seluruh kampus Universitas Tadulako.
Jangka waktu ini akan mencakup fase perencanaan, pengadaan perangkat keras dan
perangkat lunak, integrasi dengan Sistem Informasi Akademik, uji coba, pelatihan, dan
tahap implementasi. Rencananya, proyek ini dapat memiliki jangka waktu sekitar 12
hingga 24 bulan tergantung pada kemajuan dan kesulitan yang mungkin muncul selama
pelaksanaa

7) Tenaga Ahli Terampil :

Untuk menjalankan proyek ini, Universitas Tadulako akan mengandalkan tenaga


ahli terampil dalam bidang teknologi informasi, pengembangan perangkat lunak, dan
sistem informasi. Tenaga ahli ini akan bertanggung jawab atas pengembangan dan
integrasi Sistem Absensi Otomatis, serta dukungan teknis yang diperlukan. Mereka akan
memastikan bahwa sistem bekerja dengan baik dan memenuhi kebutuhan teknis yang
telah ditentukan.

8) Spesifikasi Teknis :

Spesifikasi teknis untuk Sistem Absensi Otomatis akan mencakup berbagai aspek,
termasuk :

a) Metode Identifikasi: Sistem harus memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi


mahasiswa secara individu, seperti pengenalan wajah, sidik jari, atau kartu pintar.
b) Keakuratan Pencatatan Kehadiran: Sistem harus memiliki tingkat akurasi yang
tinggi dalam mencatat kehadiran, dengan kemampuan untuk menghindari
kesalahan manusia.

16
c) Integrasi dengan Sistem Informasi Akademik: Sistem harus dapat terintegrasi
dengan sistem akademik yang sudah ada, sehingga data kehadiran dapat
diperbarui secara otomatis dalam sistem akademik.
d) Dukungan Teknis: Diperlukan dukungan teknis yang memadai, termasuk
pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak, serta penanganan masalah
teknis yang mungkin muncul.
e) Keamanan Data: Keamanan data kehadiran mahasiswa harus menjadi prioritas,
dengan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi data.
f) Kemudahan Penggunaan: Sistem harus mudah digunakan oleh dosen dan staf
administrasi, serta memiliki antarmuka yang intuitif.
g) Dokumentasi dan Pelatihan: Diperlukan dokumentasi yang komprehensif dan
pelatihan untuk dosen dan staf administrasi dalam penggunaan sistem.

9) Pelatihan :

Pelatihan akan diberikan kepada dosen dan staf administrasi tentang cara
menggunakan Sistem Absensi Otomatis dengan baik. Pelatihan akan mencakup
pengenalan sistem, tata cara penggunaan, penanganan masalah umum, dan praktik terbaik
dalam penggunaan sistem. Pelatihan ini akan membantu mereka memahami dan
menguasai sistem dengan baik, sehingga dapat mengintegrasikan Sistem Absensi
Otomatis ke dalam rutinitas mereka dengan lancar dan efisien. Pelatihan juga akan
mencakup aspek keamanan data dan kebijakan privasi yang harus diikuti selama
penggunaan sistem. Hal ini penting untuk memastikan bahwa data mahasiswa tetap aman
dan terlindungi selama proses pengabsenan otomatis.

17
4.2 Tangggapan Terhadap Output Kegiatan

Tabel 4. 1 Survei Kuesioner

No. Indikator Pertanyaan Ya Tidak Ket.


Apakah anda merasa sistem absensi
1. otomatis telah meningkatkan efisiensi
dalam proses pengabsenan di kelas?
Apakah anda percaya bahwa sistem
absensi otomatis telah meningkatkan
2.
akurasi pencatatan kehadiran
mahasiswa?
Apakah anda merasa bahwa sistem
absensi otomatis ini efektif dalam
3.
mengabsen kehadiran
mahasiswa?
Apakah sistem absensi otomatis telah
memungkinkan anda lebih fokus pada
4.
proses belajar di kelas dan interaksi
antara mahasiswa dan dosen?
Apakah anda merasa lebih nyaman
5. dengan proses pengabsenan yang lebih
cepat?
Apakah anda melihat perubahan positif
dalam kualitas pengajaran dan
6.
pembelajaran setelah mengadopsi sistem
absensi otomatis?
Apakah integrasi sistem absensi
otomatis dengan sistem informasi
7. akademik berjalan dengan baik dan
memudahkan pembaruan data kehadiran
mahasiswa?
Apakah sistem absensi otomatis ini
8.
mudah diakses oleh semua mahasiswa?
Apakah anda tidak mengalami kesulitan
9. dalam mengakses sistem absensi
otomatis ini?
Apakah anda puas dengan perubahan
10. sistem absensi menjadi otomatis seperti
ini?
Apakah integrasi sistem absensi
otomatis dengan sistem informasi
11. akademik berjalan dengan baik dan
memudahkan pembaruan data kehadiran
mahasiswa?

18
Tabel 4. 2 Data Informan

Nama Jabatan
Suryadi Hadi, SE., M.M. Dosen FEB
Dr.Sulaeman Miru, S.E., M.Si Dosen FEB
Dr. Yobert Kornelius, S.E., M.S Dosen FEB
Suryadi Samudra, S.E., M.M Dosen FEB
Prof. Dr. Muhammad Yunus Kasim,
Dosen FEB
S.E., M.Si
Prof. Dr. Muslimin, S.E., M.M. Dosen FEB
Dr. Ramli Hatma, S.E., M.M Dosen FEB
Dr. Ira Nuriya Santi, S.E., M.M Dosen FEB
Moh. Rifaldi Mahasiswa
A. Amalia Almaidah Mahasiswa
Amanda Puspa Cendana Mahasiswa
Anang Rizky Nugraha Mahasiswa
Graciella Jevandra Palit Mahasiswa
Sofiah Dwi Aulia Mahasiswa
Jihan Eka Putri Mahasiswa
Muh Dani Faidil Mahasiswa
Olfa Ningsi Paundanan Mahasiswa
Gunawan Mahasiswa
Surya Christian Mahasiswa
Moh. Aldiansyah Mahasiswa

Dari 20 responden, sebagian besar adalah mahasiswa kampus, dengan


perbandingan laki-laki dan perempuan yang seimbang. Mayoritas responden berusia
antara 19 hingga 20 tahun, dan sekitar 97% dari mereka mengunjungi area kampus setiap
hari dan mereka semua merupakan pengguna langsung dari sistem absensi otomatis di
kampus. Keseluruhan atau 100% dari responden merasa sistem absensi otomatis telah
meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses pengabsenan di kelas dan sekitar
90% percaya bahwa sistem absensi otomatis telah meningkatkan akurasi pencatatan
kehadiran mahasiswa.

19
Sebanyak 94% percaya bahwa sistem absensi otomatis telah memungkinkan
kefokusan pada proses belajar mengajar di kelas dan interaksi antara mahasiswa dan
dosen. Kemudian, sebanyak 95% dari responden tidak mengalami kesulitan dalam
mengakses sistem absensi otomatis ini dan puas dengan perubahan sistem absensi
menjadi otomatis seperti ini serta sebanyak 98% merasa lebih nyaman dengan proses
pengabsenan yang lebih cepat.

Dengan pemaparan hasil analisa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


pengambilan keputusan terkait dengan proyek pengadaan sistem absensi otomatis di
kampus dapat lebih tepat dan berorientasi pada kebutuhan pengguna dalam meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pengabsenan di kelas.

20
BAB V
APRESIASI INOVASI

5.1 Apresiasi Proyek

Dalam proyek "Pengadaan Sistem Absensi Otomatis Di Kelas Bagi Mahasiswa


Universitas Tadulako," terdapat berbagai inovasi yang patut diapresiasi karena
memberikan manfaat yang signifikan dalam pengelolaan kehadiran mahasiswa di
lingkungan kampus. Inovasi-inovasi ini menciptakan solusi yang efisien dan efektif,
meningkatkan pengalaman pengguna, dan mendukung keberhasilan proyek. Salah satu
inovasi kunci adalah penggunaan teknologi pengenalan wajah, sidik jari, atau kartu pintar
untuk mencatat kehadiran mahasiswa. Hal ini membantu meningkatkan akurasi
pencatatan kehadiran dan menghindari kesalahan manusia dalam proses pengabsenan.
Sistem ini memungkinkan pengguna, terutama mahasiswa, untuk berinteraksi dengan
cara yang lebih dinamis. Mereka dapat mencari informasi dengan mudah, memberikan
umpan balik, atau bahkan berpartisipasi dalam jajak pendapat langsung melalui sistem.
Ini menciptakan pengalaman yang lebih disesuaikan dan terlibat.

Penggunaan analitik pengguna untuk meningkatkan pengalaman adalah komponen


penting dalam memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem. Data ini
dapat digunakan untuk pengembangan dan perbaikan lebih lanjut. Fokus pada
peningkatan aksesibilitas adalah apresiasi lainnya. Sistem ini harus dapat diakses oleh
semua pengguna, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan aksesibilitas khusus.
Inovasi-inovasi ini bukan hanya menciptakan solusi yang lebih efisien, tetapi juga
meningkatkan pengalaman pengguna dan memastikan bahwa papan informasi digital
menjadi alat yang efektif dalam mendukung kebutuhan kampus.

Selain itu, kita tidak boleh melupakan peran anggota tim proyek dan kerjasama
yang kuat dengan pihak berwenang kampus. Setiap anggota tim, dengan berbagai
keahlian dan bakat yang mereka bawa, telah berperan penting dalam kesuksesan proyek
ini. Kerjasama yang efisien dalam berbagi visi, mengatasi tantangan, dan mencapai tujuan
bersama adalah salah satu aset berharga dari proyek ini.

21
5.2 Apresiasi Sumber Daya Manusia

Proyek "Pengadaan Sistem Absensi Otomatis Di Kelas Bagi Mahasiswa


Universitas Tadulako," tidak lepas dari peran yang sangat penting dari Sumber Daya
Manusia (SDM) atau setiap tim proyek dalam mencapai kesuksesan proyek tersebut. Oleh
karena itu, kami ingin memberikan penghargaan apresiasi setinggi-tingginya kepada tim
SDM yang telah berdedikasi dan berkontribusi dalam proyek ini. Proyek ini merupakan
upaya kolaboratif yang melibatkan berbagai departemen dan tim di Universitas Tadulako.
Kita tidak boleh melupakan peran anggota tim proyek dan kerjasama yang kuat dengan
pihak berwenang kampus. Setiap anggota tim, dengan berbagai keahlian dan bakat yang
mereka bawa, telah berperan penting dalam kesuksesan proyek ini. Kerjasama yang
efisien dalam berbagi visi, mengatasi tantangan, dan mencapai tujuan bersama adalah
salah satu aset berharga dari proyek ini.

Pengguna akhir, seperti mahasiswa, dosen, dan staf, juga perlu mendapatkan
pengakuan atas kontribusi mereka. Umpan balik dan partisipasi mereka dalam pengujian
dan evaluasi papan informasi digital telah menjadi kontribusi penting dalam memastikan
keberhasilan proyek ini. Untuk masa depan, kami akan terus mengapresiasi inovasi dan
berusaha untuk mengembangkan solusi yang lebih baik. Ini akan mencakup pelatihan
untuk semua pemangku kepentingan terkait, pemeliharaan berkelanjutan papan informasi
digital, dan mekanisme evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.

Pendekatan yang terus-menerus untuk inovasi dan peningkatan adalah kunci


keberhasilan jangka panjang proyek ini. Tujuan kami adalah menciptakan lingkungan
kampus yang terhubung, informatif, dan berkelanjutan dengan Sistem Absensi Otomatis
sebagai salah satu elemen inti dalam pencapaian tujuan ini.

22
BAB VI
PENDEKATAN DAN METEDOLOGI

6.1 Pendekatan Teknis

Pendekatan teknis yang akan diterapkan dalam proyek "Pengadaan Sistem Absensi
Otomatis Di Kelas Bagi Mahasiswa Universitas Tadulako" mencakup beberapa langkah
strategis untuk memastikan keberhasilan implementasi. Berikut adalah poin-poin kunci
dari pendekatan teknis ini :

1) Analisis Kebutuhan

Melakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan pengguna, baik dari segi


mahasiswa, dosen, maupun staf administrasi. Mengidentifikasi fitur-fitur krusial yang
diperlukan dalam Sistem Absensi Otomatis, termasuk metode identifikasi yang optimal.

2) Desain Sistem

Merancang arsitektur sistem secara terperinci, termasuk integrasi dengan Sistem


Informasi Akademik yang sudah ada. Memastikan keamanan data dengan menerapkan
langkah-langkah keamanan teknologi terbaru.

3) Pemilihan Perangkat dan Teknologi

Menyeleksi perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan
proyek. Memilih teknologi pengenalan wajah, sidik jari, atau kartu pintar yang handal
dan akurat.

4) Pengembangan Perangkat Lunak

Tim pengembang perangkat lunak akan merancang dan mengembangkan aplikasi


Sistem Absensi Otomatis. Menjamin keterhubungan sistem dengan perangkat keras dan
keberlanjutan integrasi dengan sistem yang sudah ada.

5) Uji Coba dan Validasi

23
Melakukan uji coba sistem secara menyeluruh untuk memastikan fungsionalitas
dan keakuratan. Memvalidasi hasil uji coba dengan melibatkan pengguna akhir untuk
mendapatkan umpan balik lebih lanjut.

6.2 Metodologi

Metodologi yang diusulkan untuk proyek "Pengadaan Sistem Absensi Otomatis Di


Kelas Bagi Mahasiswa Universitas Tadulako" dirancang dengan cermat untuk
memastikan keberhasilan implementasi sistem secara menyeluruh. Metodologi ini
bersifat bertahap, melibatkan beberapa fase yang akan dijalankan dengan urutan terinci
dan tanggung jawab yang jelas.

Fase pertama dari metodologi ini adalah fase persiapan. Pada tahap ini, akan
ditugaskan tim proyek yang terdiri dari ahli teknis, pengembang perangkat lunak, dan
manajer proyek. Setiap anggota tim akan menerima pelatihan khusus untuk memastikan
pemahaman yang mendalam terkait tujuan proyek dan tuntutan teknis yang terlibat.
Selain itu, akan dilakukan identifikasi dan analisis kebutuhan pengguna. Tim akan
bekerja sama dengan dosen, mahasiswa, dan staf administrasi untuk memahami
persyaratan sistem, fitur yang diinginkan, dan kendala yang perlu diatasi.

Setelah fase persiapan, proyek akan masuk ke fase pengadaan perangkat dan
perangkat lunak. Pada tahap ini, tim akan mengidentifikasi teknologi terkini yang sesuai
dengan kebutuhan proyek. Proses lelang akan dilakukan untuk memastikan pemilihan
perangkat keras dan perangkat lunak yang optimal dari berbagai vendor. Selain itu, akan
dilakukan pembelian perangkat keras dan perangkat lunak sesuai dengan keputusan yang
diambil. Proses ini memerlukan koordinasi yang baik antara tim proyek dan pihak vendor
untuk memastikan pengiriman perangkat sesuai jadwal.

Fase integrasi melibatkan pengembangan perangkat lunak yang terkoordinasi


dengan perangkat keras yang telah diakuisisi. Arsitektur sistem akan dirancang
sedemikian rupa untuk memastikan integrasi yang mulus antara Sistem Absensi Otomatis
dan Sistem Informasi Akademik yang sudah ada di universitas. Proses integrasi
mencakup pengaturan antarmuka pengguna, sinkronisasi basis data, dan uji coba awal
terhadap fungsionalitas dasar. Pada tahap ini, kerjasama yang erat antara pengembang
perangkat lunak dan tim teknis sangat penting.

24
Setelah fase integrasi selesai, proyek akan memasuki tahap uji coba. Uji coba akan
dilakukan secara bertahap, dimulai dari uji coba internal di antara tim proyek dan
berlanjut dengan uji coba eksternal yang melibatkan pengguna akhir, yaitu dosen,
mahasiswa, dan staf administrasi. Fokus utama uji coba adalah memastikan fungsionalitas
yang optimal, keamanan data, dan antarmuka pengguna yang intuitif. Feedback dari
pengguna selama fase ini akan menjadi dasar untuk perbaikan dan penyesuaian.

Fase terakhir adalah implementasi sistem secara penuh. Hal ini melibatkan
peluncuran resmi Sistem Absensi Otomatis di seluruh kampus. Tim proyek akan
memberikan pelatihan tambahan kepada pengguna akhir untuk memastikan penggunaan
sistem dengan efektif. Selama periode implementasi, tim proyek akan tetap aktif untuk
memantau kinerja sistem, menangani masalah operasional yang mungkin muncul, dan
memberikan dukungan teknis yang diperlukan. Setelah implementasi, proyek tidak
berakhir. Akan ada fase penyesuaian dan pemeliharaan lanjutan untuk memastikan bahwa
sistem tetap berjalan dengan baik. Tim proyek akan terus memantau kinerja, menerima
umpan balik dari pengguna, dan merespons perubahan kebutuhan. Perbaikan dan
pembaruan berkala akan diimplementasikan untuk menjaga kualitas dan relevansi sistem
seiring waktu.

6.3 Hasil

Hasil yang diharapkan dari proyek "Pengadaan Sistem Absensi Otomatis Di Kelas
Bagi Mahasiswa Universitas Tadulako" menandai pencapaian-pencapaian kunci yang
akan diukur dan dievaluasi untuk menilai keberhasilan keseluruhan proyek. Dengan
memperhatikan tujuan-tujuan proyek, hasil yang diharapkan mencakup implementasi
Sistem Absensi Otomatis yang berfungsi dengan tingkat akurasi tinggi. Sistem ini
diharapkan mampu secara efisien mencatat dan menyimpan data kehadiran mahasiswa
dengan tingkat kesalahan minimal. Fungsi ini melibatkan teknologi identifikasi yang
handal, seperti pengenalan wajah atau sidik jari, serta integrasi dengan infrastruktur IT
yang sudah ada di kampus. Integrasi yang baik dengan Sistem Informasi Akademik yang
sudah ada di kampus menjadi aspek kritis lainnya. Sistem Absensi Otomatis harus dapat
menyinkronkan data kehadiran dengan data akademik mahasiswa, memastikan
konsistensi dan akurasi informasi. Hasil yang diinginkan adalah sistem yang terhubung

25
secara langsung dengan data perwalian, jadwal perkuliahan, dan rekam jejak akademik
mahasiswa.

Penerimaan positif dari pengguna, yang melibatkan mahasiswa, dosen, dan staf
administrasi, menjadi indikator penting keberhasilan proyek. Melalui umpan balik yang
positif, terutama terkait dengan kemudahan penggunaan dan manfaat sistem, dapat diukur
sejauh mana Sistem Absensi Otomatis memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna akhir.
Peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam manajemen kehadiran mahasiswa menjadi
hasil yang diharapkan. Dengan adopsi Sistem Absensi Otomatis, diharapkan bahwa
proses manajemen kehadiran menjadi lebih cepat, lebih akurat, dan lebih mudah dilacak.
Dosen diharapkan dapat fokus pada pengajaran, sementara staf administrasi dapat
mengelola data kehadiran dengan lebih efisien.

Keamanan data adalah aspek krusial dari hasil proyek ini. Sistem harus memastikan
bahwa data kehadiran mahasiswa aman dari ancaman keamanan siber. Perlindungan data
sensitif, seperti informasi biometrik mahasiswa, harus menjadi prioritas, dengan
implementasi lapisan keamanan yang canggih untuk mencegah akses yang tidak sah dan
manipulasi data. Sistem ini diharapkan memberikan dukungan yang baik terhadap proses
evaluasi akademik dan manajemen kelas. Laporan kehadiran yang mudah diakses dan
dapat disesuaikan harus menjadi bagian dari hasil proyek, membantu dosen dan pihak
administrasi dalam mengevaluasi tingkat partisipasi mahasiswa dan kinerja kelas secara
menyeluruh. Hasil yang diinginkan mencakup desain sistem yang fleksibel untuk
pengembangan masa depan. Seiring perubahan kebutuhan dan kemajuan teknologi,
sistem harus dapat diperbarui dan ditingkatkan dengan mudah. Ini melibatkan penerapan
arsitektur yang modular dan pemilihan teknologi yang bersifat skaler.

Melalui pencapaian-pencapaian ini, diharapkan proyek ini dapat memberikan


dampak positif yang signifikan bagi lingkungan akademik di Universitas Tadulako,
memberikan solusi terbaik untuk manajemen kehadiran mahasiswa secara efisien, efektif,
dan berkelanjutan.

6.4 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

1) Fase Persiapan (1 Januari 2024 - 29 Februari 2024)

26
Fase persiapan merupakan langkah awal yang krusial dalam proyek ini. Pada
periode ini, tim proyek akan ditunjuk dan dilibatkan dalam pelatihan yang melibatkan
pemahaman mendalam tentang tujuan proyek, kebutuhan pengguna, dan spesifikasi
teknis. Dalam hal ini, pembentukan tim proyek dan pelatihan dimulai dari 1 Januari 2024
sampai 29 Februari 2024. Selain itu, akan dilakukan evaluasi risiko yang mungkin muncul
selama pelaksanaan proyek dimulai dari 1 Februari 2024 sampai 29 Februari 2024.
Dengan mengambil waktu selama 2 bulan untuk fase ini, diharapkan tim dapat memahami
tugas mereka secara menyeluruh sebelum memasuki tahap berikutnya.

2) Fase Pengadaan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak (1 Maret 2024 - 30 Juni
2024)

Fase ini melibatkan proses lelang, pembelian, dan pengembangan perangkat keras
serta perangkat lunak yang diperlukan. Tim akan menentukan spesifikasi teknis yang
dibutuhkan dimulai dari tanggal 1 Maret 2024 sampai 15 Maret 2024, dan proses lelang
akan dilakukan untuk memilih penyedia perangkat dan perangkat lunak yang paling
sesuai pada tanggal 16 Maret 2024 sampai 30 April 2024. Proses pembelian dan
pengiriman akan memakan waktu yaitu 1 Mei 2024 sampai 30 Juni 2024, dan
pengembangan perangkat lunak khususnya akan menjadi titik focus yaitu dari 1 April
2024 sampai 30 Juni 2024. Dengan mengalokasikan waktu 4 bulan untuk fase ini,
diharapkan semua komponen sistem dapat dipersiapkan dengan baik sebelum masuk ke
tahap integrasi.

3) Fase Integrasi (1 Juli 2024 - 30 September 2024)

Fase integrasi merupakan titik temu utama antara perangkat keras, perangkat lunak,
dan sistem yang sudah ada di Universitas Tadulako. Proses ini melibatkan penyatuan
Sistem Absensi Otomatis dengan Sistem Informasi Akademik yang sudah ada, dengan
fokus pada kesesuaian antarmuka dan keamanan data dari dari 1 Juli 2024 sampai 30
September 2024. Selama periode 3 bulan, tim akan bekerja secara hati-hati untuk
meminimalkan potensi masalah integrasi dan memastikan bahwa sistem dapat beroperasi
secara harmonis.

4) Fase Uji Coba (1 Oktober 2024 - 30 November 2024)

27
Fase uji coba adalah tahapan kritis dalam memastikan keberhasilan sistem. Selama
2 bulan, uji coba internal dari 1 Oktober 2024 sampai 31 Oktober 2024 dan eksternal
akan dilakukan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki bug, memastikan keakuratan
sistem, dan mengukur kinerja sistem secara keseluruhan mulai dari 1 November 2024
sampai 30 November 2024. Umpan balik dari pengguna akhir akan sangat dihargai dalam
membimbing perbaikan dan penyempurnaan yang mungkin diperlukan sebelum tahap
implementasi.

5) Fase Implementasi (1 Desember 2024)

Fase implementasi adalah puncak dari keseluruhan proyek. Selama periode 12


bulan ini, Sistem Absensi Otomatis akan diluncurkan secara resmi di seluruh kampus.
Pemantauan dan pemecahan masalah operasional akan menjadi fokus utama dalam
mendukung penggunaan sistem sehari-hari. Dalam periode ini, responsif terhadap
masukan pengguna dan kesiapan dalam menangani masalah yang muncul secara real-
time akan menjadi faktor penting untuk mencapai keberhasilan implementasi.

28
Tabel 6. 1 Work Schedule
WAKTU PELAKSANAAN PROYEK
TAHAPAN/PROSES PROYEK Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV
PERSIAPAN
Pembentukan Tim Proyek & Pelatihan
Evaluasi Risiko Yang Muncul
PENGADAAN PERANGKAT
Proses Pembelian Perangkat
Pengiriman Perangkat
INTEGRASI
Penyatuan Sistem Absensi Otomatis
& Sistem Akademik
UJI COBA
Uji Coba Internal
Uji Coba Eksternal
Pelatihan
IMPLEMENTASI
Peluncuran Perangkat
Pemeliharaan

Keterangan :
Hijau : Pelaksanaan
Kuning : Persiapan
Merah : Terlaksana
Abu-abu : Kondisional

29
BAB VII
RENCANA KERJA

7.1 Pola Kerja

Pola dalam implementasi sistem absensi otomatis di kelas mahasiswa Universitas


Tadulako melibatkan serangkaian langkah kunci untuk memastikan keberhasilan dan
efisiensi proyek.

1) Analisis Kebutuhan dan Identifikasi Lokasi

Survei lokasi untuk menentukan titik pemasangan yang optimal. Analisis


kebutuhan khusus, seperti jumlah mahasiswa dan karakteristik kelas.

2) Pemilihan Teknologi Absensi

Evaluasi opsi teknologi, seperti pemindaian sidik jari atau pengenalan wajah.
Pemilihan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan infrastruktur yang ada.

3) Infrastruktur Jaringan

Persiapan infrastruktur jaringan untuk mendukung sistem absensi otomatis.


Pemasangan perangkat keras dan perangkat lunak pendukung.

4) Pengaturan Awal dan Pengujian

Konfigurasi awal sistem di ruang kelas yang telah dipilih. Pengujian awal untuk
memastikan keandalan dan keakuratan sistem.

5) Pemasangan Fisik dan Integrasi

Pemasangan perangkat keras di lokasi yang telah ditentukan. Integrasi dengan


sistem manajemen akademis universitas.

6) Uji Coba Fungsi

Uji coba menyeluruh terhadap fungsi sistem di berbagai kondisi. Pengujian deteksi
kehadiran dan respons sistem terhadap variasi kondisi.

7) Pelatihan Pengguna Akhir

30
Sesi pelatihan untuk dosen dan staf administrasi yang akan menggunakan sistem.
Demonstrasi penggunaan sistem dan pemahaman tindakan respons.

8) Dokumentasi

Pembuatan dokumentasi lengkap tentang instalasi, konfigurasi, dan pemeliharaan


sistem. Dokumentasi termasuk petunjuk pengguna dan panduan pemecahan masalah.

9) Pelaksanaan Pemeliharaan Awal

Jadwal dan pelaksanaan pemeliharaan awal setelah implementasi. Memastikan


sistem beroperasi dengan optimal setelah instalasi.

10) Evaluasi dan Perbaikan Kontinu

Mekanisme evaluasi kinerja sistem secara berkala. Perbaikan kontinu berdasarkan


umpan balik pengguna dan perubahan kebutuhan.

7.2 Sistematika Pengumpulan Data

Sistematika pengumpulan data dalam proyek ini memainkan peran krusial dalam
memastikan akuisisi informasi yang komprehensif dan relevan sepanjang setiap tahap
pelaksanaan. Langkah pertama dalam proses ini adalah identifikasi kebutuhan melalui
konsultasi aktif dengan dosen, mahasiswa, dan staf administrasi Universitas Tadulako.
Melalui serangkaian sesi wawancara dan survei, tim proyek menggali kebutuhan unik
yang mungkin ada di setiap kelas dan memahami harapan pengguna terhadap sistem
absensi otomatis.

Selanjutnya, dalam tahap perencanaan, data dikumpulkan lebih lanjut untuk


menentukan jenis teknologi absensi yang paling sesuai dan infrastruktur jaringan yang
dibutuhkan. Evaluasi terhadap pemasok dan vendor melibatkan pengumpulan data terkait
pengalaman sebelumnya, kredibilitas, dan portofolio produk. Aspek ini mendukung
pengambilan keputusan yang informasional terkait pemilihan teknologi dan mitra
pemasok yang tepat.

Selama fase implementasi, data terkumpul secara berkelanjutan selama


pemasangan fisik kamera, konfigurasi perangkat lunak, dan pengujian sistem. Proses ini
mencakup verifikasi bahwa setiap kamera berfungsi sesuai dengan spesifikasi dan dapat

31
terhubung dengan infrastruktur jaringan yang telah dibangun. Data ini menjadi dasar
untuk memastikan keandalan dan keberhasilan sistem.

Pelatihan pengguna menjadi tahap berikutnya dalam sistematika ini. Data


dikumpulkan melalui sesi pelatihan untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman
pengguna akhir tentang pengoperasian sistem absensi otomatis. Feedback yang diperoleh
dari peserta pelatihan menjadi landasan untuk pembaruan dan perbaikan yang diperlukan
pada tahap berikutnya.

Terakhir, dalam tahap evaluasi dan pemeliharaan, data dikumpulkan mengenai


kinerja sistem secara keseluruhan. Evaluasi melibatkan pemantauan keberhasilan sistem
dalam mendeteksi dan merespons situasi tertentu. Data pemeliharaan juga terkumpul
untuk memastikan kelancaran operasional sistem dan mencegah potensi kerusakan atau
kegagalan.

Sistematika ini menciptakan pendekatan holistik untuk pengumpulan data,


memastikan bahwa informasi yang diperlukan diperoleh dari berbagai sumber dan
melibatkan pemangku kepentingan yang relevan. Pendekatan ini mendukung
pengambilan keputusan yang informasional dan berbasis data sepanjang seluruh siklus
proyek.

7.3 Analisis Permasalahan

Analisis permasalahan dalam proyek pengadaan sistem absensi otomatis di kelas


mahasiswa Universitas Tadulako menyoroti sejumlah potensi hambatan yang dapat
mempengaruhi kelancaran pelaksanaan. Salah satu permasalahan yang dapat muncul
adalah adanya kesenjangan antara harapan pengguna dan spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan. Dalam beberapa kasus, pengguna akhir, seperti dosen dan mahasiswa,
mungkin memiliki ekspektasi atau kebutuhan tambahan yang tidak sepenuhnya tercakup
dalam rencana proyek. Oleh karena itu, komunikasi aktif dengan pengguna sejak awal
proyek menjadi krusial untuk memahami dengan baik kebutuhan dan ekspektasi mereka.

Selain itu, permasalahan terkait ketersediaan sumber daya juga dapat menjadi
tantangan. Kekurangan tenaga kerja atau sumber daya lainnya yang diperlukan untuk
instalasi fisik, konfigurasi sistem, atau pelatihan pengguna dapat mempengaruhi progres

32
dan jadwal pelaksanaan proyek. Oleh karena itu, perencanaan yang cermat dan alokasi
sumber daya yang efisien menjadi bagian penting dalam strategi penyelesaian masalah.

Permasalahan teknis juga merupakan potensi tantangan dalam implementasi sistem


absensi otomatis. Selama fase uji coba sistem penuh, kemungkinan adanya masalah
seperti ketidakcocokan perangkat keras dan perangkat lunak, atau kendala dalam integrasi
dengan infrastruktur yang sudah ada, harus diantisipasi. Oleh karena itu, uji coba
menyeluruh menjadi langkah kritis untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah
potensial sebelum sistem diimplementasikan secara penuh.

Selain itu, aspek keamanan data dan privasi juga menjadi perhatian utama. Potensi
kekhawatiran etika dan legalitas terkait dengan pengumpulan data absensi mahasiswa
perlu diatasi dengan hati-hati. Hal ini mencakup perlindungan data pribadi mahasiswa
dan memastikan bahwa penggunaan sistem absensi otomatis tetap sesuai dengan norma
etika dan regulasi yang berlaku.

Dengan melakukan analisis permasalahan ini secara cermat, proyek dapat


mengidentifikasi potensi hambatan dan mengambil langkah-langkah preventif atau
penyelesaian masalah yang diperlukan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proyek
pengadaan ini.

7.4 Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah dalam proyek pengadaan sistem absensi otomatis di kelas


mahasiswa Universitas Tadulako merupakan suatu aspek kritis yang melibatkan
serangkaian strategi dan pendekatan proaktif. Salah satu pendekatan utama adalah
menjaga komunikasi terbuka dan aktif dengan semua pemangku kepentingan proyek.
Dengan melibatkan dosen, mahasiswa, dan staf administrasi sejak tahap awal proyek, tim
dapat mengidentifikasi dan mengatasi potensi kesenjangan antara ekspektasi pengguna
dan spesifikasi teknis. Komunikasi yang efektif juga membantu merespon perubahan
kebutuhan dengan cepat, mencegah terjadinya masalah eskalasi.

Selain itu, alokasi sumber daya menjadi kunci dalam mengatasi potensi
permasalahan terkait ketersediaan tenaga kerja dan aspek logistik lainnya. Perencanaan
yang matang untuk alokasi tenaga kerja dan pengelolaan risiko yang efektif dapat

33
mencegah penundaan yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan proyek. Pertemuan rutin
dan evaluasi kemajuan proyek menjadi wadah penting untuk mengidentifikasi dan
mengatasi permasalahan sejak dini, menjaga agar tim proyek selalu siap beradaptasi
dengan perubahan situasi.

Pemecahan masalah juga mencakup strategi pengujian yang menyeluruh sebelum


implementasi penuh sistem. Pengujian skenario insiden keamanan memberikan gambaran
yang jelas tentang respons sistem dalam situasi darurat. Dengan mengidentifikasi dan
memperbaiki masalah potensial sebelumnya, tim dapat memastikan keandalan dan
kinerja sistem saat diimplementasikan secara luas.

Aspek hukum, etika, dan kepatuhan regulasi juga diperhatikan dalam pemecahan
masalah. Keterlibatan ahli hukum dan etika membantu merancang sistem dengan
mempertimbangkan aspek privasi dan keamanan data. Pemastian kepatuhan terhadap
regulasi yang berlaku membantu mencegah potensi konflik dan masalah hukum di
kemudian hari.

Penting juga untuk mengevaluasi kinerja sistem secara berkala dan melibatkan
semua pihak terkait dalam perbaikan kontinu. Evaluasi ini melibatkan pemantauan
keberhasilan sistem dalam mendeteksi dan merespons situasi tertentu. Dengan demikian,
pemecahan masalah tidak hanya bersifat reaktif terhadap permasalahan yang muncul,
tetapi juga proaktif dalam mencegah terjadinya masalah baru.

7.5 Tenaga Ahli

Dalam proyek pengadaan sistem absensi otomatis di kelas mahasiswa Universitas


Tadulako, melibatkan tenaga ahli yang berpengalaman dan berkompeten sangat penting
untuk memastikan keberhasilan implementasi. Pertama, peran Ahli Keamanan Sistem
sangat krusial. Mereka bertanggung jawab untuk merancang strategi keamanan yang ketat
guna melindungi data absensi mahasiswa. Dengan pemahaman mendalam tentang potensi
risiko keamanan, ahli ini mengidentifikasi ancaman potensial dan mengembangkan
langkah-langkah mitigasi yang efektif. Keberhasilan proyek ini sangat tergantung pada
kemampuan ahli keamanan sistem dalam menciptakan lingkungan yang aman dan
terlindungi terhadap potensi risiko keamanan.

34
Selanjutnya, Teknisi Instalasi perangkat keras absensi dan Ahli Jaringan memiliki
peran kunci dalam pemasangan fisik pengkat keras absensi dan konfigurasi infrastruktur
jaringan. Dengan pengetahuan teknis yang mendalam, mereka memastikan bahwa setiap
alat terpasang dengan benar dan terkoneksi secara efisien dengan infrastruktur jaringan
yang telah disiapkan. Keberhasilan proyek ini tergantung pada keterampilan dan
pengalaman teknis dari tenaga ahli ini untuk menciptakan sistem yang dapat diandalkan
dan stabil.

Selanjutnya, melibatkan Ahli Hukum dan Etika sangat penting untuk menangani
aspek privasi, keamanan data, dan pertimbangan etika sepanjang proyek. Mereka
membantu memastikan kepatuhan proyek terhadap regulasi yang berlaku, seperti undang-
undang privasi data, dan memastikan bahwa implementasi sistem absensi tidak
melanggar norma etika terkait penggunaan teknologi pengawasan. Keterlibatan ahli
hukum dan etika membantu menjaga keberlanjutan proyek secara hukum dan etis.

Selain itu, Instruktur Pelatihan memiliki peran vital dalam menyusun dan
menyelenggarakan sesi pelatihan untuk pengguna akhir, termasuk dosen dan staf
administrasi. Mereka memastikan bahwa pengguna akhir memahami dengan baik cara
menggunakan sistem absensi otomatis, serta memiliki pemahaman yang mendalam
tentang tindakan respons yang perlu diambil dalam berbagai skenario. Keterampilan
komunikasi dan keahlian dalam menyampaikan materi dengan jelas menjadi kunci
keberhasilan instruktur pelatihan ini.

Tidak kalah penting, peran Manajer Proyek sangat esensial untuk mengelola tim,
merencanakan setiap tahap proyek, dan mengkoordinasikan seluruh aspeknya. Dengan
pengalaman dalam manajemen proyek, mereka memastikan bahwa setiap langkah proyek
berjalan sesuai jadwal, memenuhi target, dan mengatasi hambatan yang mungkin muncul.
Manajer proyek juga bertanggung jawab untuk memastikan komunikasi yang efektif di
antara semua pihak terlibat dalam proyek.

Terakhir, melibatkan Ahli Teknologi dari Vendor menjadi faktor pendukung yang
krusial. Mereka tidak hanya membantu dalam pengembangan prototipe dan integrasi
sistem, tetapi juga memberikan dukungan teknis yang dibutuhkan setelah implementasi.
Keterampilan mereka dalam menangani perangkat keras dan perangkat lunak tertentu,

35
bersama dengan pengalaman mereka dalam proyek sejenis, membantu memastikan
bahwa solusi yang diimplementasikan sesuai dengan standar tertinggi. Melibatkan
berbagai tenaga ahli ini membentuk fondasi kuat untuk keberhasilan proyek, memastikan
bahwa setiap aspek teknis, keamanan, dan etika dikelola dengan baik dan sesuai dengan
tujuan proyek pengadaan.

36
BAB VIII
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

Tabel 8. 1 Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek Pengadaan Sistem Absensi Otomatis Di Kelas Bagi
Mahasiswa Universitas Tadulako
HARGA TOTAL
NO. NAMA BARANG SATUAN JUMLAH
SATUAN HARGA
1 Sensor Scanner Kartu Unit 50 Rp2.000.000 Rp100.000.000
2 Mesin Absensi Unit 30 Rp5.000.000 Rp150.000.000
3 Server Absensi Unit 1 Rp15.000.000 Rp15.000.000
4 Kabel UTP Cat 6 Roll 10 Rp500.000 Rp5.000.000
5 Patch Panel Unit 3 Rp2.000.000 Rp6.000.000
6 Switch Unit 2 Rp4.000.000 Rp8.000.000
7 Router Unit 1 Rp6.000.000 Rp6.000.000
8 UPS Unit 2 Rp3.000.000 Rp6.000.000
9 Instalasi dan Konfigurasi Set 1 Rp20.000.000 Rp20.000.000
10 Pelatihan Pengguna Orang 5 Rp2.000.000 Rp10.000.000
11 Dokumentasi Proses Set 1 Rp5.000.000 Rp5.000.000
TOTAL Rp331.000.000

37
BAB IX
PENUTUP

Dalam menyimpulkan proposal pengadaan sistem absensi otomatis di kelas


mahasiswa Universitas Tadulako, saya ingin menegaskan dedikasi saya untuk
menyediakan solusi yang inovatif dan efektif dalam mendukung pengelolaan kehadiran
mahasiswa. Implementasi sistem ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar dalam
meningkatkan efisiensi administrasi, mengoptimalkan monitoring kehadiran, dan
memperkuat pengelolaan data absensi.

Saya mengakui pentingnya kehadiran mahasiswa sebagai unsur kritis dalam


pengelolaan akademis. Dengan sistem absensi otomatis, diharapkan dapat memberikan
kemudahan dalam pengelolaan, meningkatkan ketepatan data, dan meminimalkan potensi
kesalahan manusiawi. Seiring dengan itu, saya percaya bahwa proyek ini dapat
memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pengelolaan akademis di
lingkungan Universitas Tadulako.

Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Universitas Tadulako kepada


saya sebagai mitra dalam proyek ini. Dengan tim yang terampil dan dedikasi yang tinggi,
saya siap menjalankan setiap tahapan proyek dengan penuh tanggung jawab. Saya
berkomitmen untuk menjaga komunikasi yang efektif, beradaptasi dengan perubahan,
dan memastikan bahwa implementasi sistem ini berjalan sesuai rencana.

Penutup proposal ini diakhiri dengan ekspresi terima kasih atas kesempatan yang
diberikan kepada saya. Saya optimis bahwa implementasi sistem absensi otomatis ini
akan membawa manfaat positif bagi mahasiswa dan pihak administrasi di Universitas
Tadulako. Saya menantikan kesempatan untuk berkontribusi pada pengembangan sistem
pengelolaan kehadiran yang lebih canggih dan efisien di lingkungan kampus ini. Terima
kasih atas perhatian dan kerjasama yang baik.

38

Anda mungkin juga menyukai