22 SEPTEMBER 2023
2.2.2 Kekurangan............................................................................................. 5
i
BAB VI PENDEKATAN DAN METEDOLOGI .............................................. 23
BAB IX PENUTUP.............................................................................................. 38
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era digital yang semakin maju, penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) telah menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan manajemen
kehadiran di lingkungan pendidikan. Seperti contohnya dengan perkembangan Sistem
Informasi Akademik yang memungkinkan dosen mengabsen mahasiswanya lewat
website tersebut. Akan tetapi beberapa hal yang menjadi kendala dalam hal ini adalah
sistem tersebut terlihat memakan waktu dan kurang efisien karena dosen-dosen harus
mengakses terlebih dahulu website tersebut dan jika jaringan tidak bagus juga akan
menambah waktu lagi dalam pengabsenan mahasiswa. Alhasil proses pengabsenan
tersebut menghabiskan waktu yang lama dan tidak efisien sehingga perlunya sistem yang
lebih efisien dalam hal absensi kehadiran mahasiswa. Dalam hal ini diperlukan sistem
absensi otomatis bagi mahasiswa.
1
Sistem absensi otomatis menggunakan teknologi seperti pengenalan wajah, sidik
jari, atau kartu pintar untuk mencatat kehadiran mahasiswa dengan cepat dan akurat.
Sistem ini telah memungkinkan pengajaran yang lebih efisien dan memudahkan
pengelolaan kehadiran di berbagai lembaga pendidikan, termasuk di perguruan tinggi dan
universitas. Namun, di banyak kampus, implementasi Sistem Absensi Otomatis masih
terbatas atau bahkan belum ada. Dalam konteks ini, proposal proyek ini bertujuan untuk
mengusulkan pengadaan dan penerapan Sistem Absensi Otomatis di kelas bagi
mahasiswa di lingkungan kampus. Proposal ini akan mengeksplorasi alasan mengapa
penggunaan sistem ini diperlukan, manfaatnya, serta langkah-langkah yang diperlukan
untuk mewujudkannya.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dari proposal
proyek ini adalah :
Lokasi proyek pengadaan system absensi otomatis ini yaitu berada di Universitas
Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah.
2
3) Memberikan manfaat bagi mahasiswa dengan mempermudah proses pengelolaan
absensi, sehingga mereka dapat lebih fokus pada proses pembelajaran.
4) Meningkatkan kualitas pengajaran dengan meminimalkan waktu yang terbuang
dalam pengambilan absensi manual.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Nama dari proyek ini adalah "Pengadaan Sistem Absensi Otomatis Di Kelas Bagi
Mahasiswa Universitas Tadulako".
2.2.1 Kelebihan
1) Efisiensi yang Tinggi, Sistem ini akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
mengambil absensi, yang pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi dalam
proses pengajaran. Dosen tidak perlu lagi mencatat kehadiran secara manual,
sehingga lebih banyak waktu yang dapat digunakan untuk mengajar.
2) Akurasi yang Meningkat, Penggunaan teknologi dalam pencatatan absensi akan
mengurangi risiko kesalahan manusia. Hal ini akan memastikan bahwa catatan
kehadiran mahasiswa menjadi lebih akurat dan dapat dipercaya.
3) Pengelolaan Data yang Lebih Baik, Data kehadiran mahasiswa akan tersedia
dalam bentuk digital yang mudah diakses. Dosen dan staf administrasi dapat
dengan cepat melihat data kehadiran, memonitor tren, dan melakukan analisis
yang diperlukan.
4) Pemantauan Kehadiran yang Lebih Efektif, Dosen dapat lebih efektif memantau
kehadiran mahasiswa secara real-time. Jika ada mahasiswa yang sering tidak
hadir, tindakan dapat diambil lebih cepat untuk membantu mereka.
5) Kenyamanan bagi Mahasiswa, Mahasiswa akan mendapatkan manfaat dari proses
absensi yang lebih cepat dan mudah. Mereka tidak perlu lagi menunggu lama saat
dosen mencatat kehadiran, sehingga dapat lebih fokus pada pengajaran.
6) Peningkatan Kualitas Pengajaran, Dosen dapat lebih fokus pada pengajaran dan
interaksi dengan mahasiswa, karena tugas administratif mencatat absensi menjadi
lebih otomatis. Ini dapat meningkatkan kualitas pengajaran secara keseluruhan.
4
2.2.2 Kekurangan
1) Biaya yang Besar, Pengadaan dan implementasi sistem ini memerlukan investasi
awal yang cukup besar, termasuk biaya perangkat keras, perangkat lunak,
pelatihan, dan infrastruktur.
2) Ketergantungan pada Teknologi, Sistem ini sangat bergantung pada teknologi,
dan jika ada masalah teknis atau gangguan, bisa memengaruhi proses pengajaran.
Oleh karena itu, perlu memiliki rencana cadangan.
3) Kesalahan Identifikasi, Meskipun teknologi canggih, sistem absensi otomatis juga
bisa mengalami kesalahan dalam mengidentifikasi individu atau error. Ini dapat
menyebabkan catatan absensi yang tidak akurat.
5
BAB III
PEMAHAMAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Mahasiswa adalah salah satu pihak yang sangat dipengaruhi oleh efisiensi
kehadiran di kelas. Kehadiran yang konsisten dan tepat waktu sangat penting dalam
menunjang proses pembelajaran yang optimal. Mereka dapat memahami materi dengan
lebih baik, berpartisipasi aktif dalam diskusi, dan mengambil manfaat maksimal dari
pengalaman akademik mereka. Namun, selama bertahun-tahun, proses pengabsenan
mahasiswa di banyak kampus masih mengandalkan metode manual yang memakan waktu
dan berisiko kesalahan manusia. Sistem absensi manual mengharuskan dosen untuk
mencatat kehadiran setiap mahasiswa pada lembar absensi, sebuah tugas yang memakan
waktu dan terkadang membosankan. Selain itu, kesalahan manusia dapat terjadi saat
mencatat kehadiran secara manual, yang bisa memengaruhi akurasi pelaporan kehadiran
mahasiswa. Proses manual ini juga memerlukan penyiapan lembar absensi dan pencatatan
yang rapi, yang terkadang dapat memakan waktu berharga yang seharusnya digunakan
untuk kegiatan pembelajaran.
6
Sistem Absensi Otomatis adalah solusi yang menggunakan teknologi seperti
pengenalan wajah, sidik jari, atau kartu pintar untuk mencatat kehadiran mahasiswa
dengan cepat dan akurat. Keberadaan teknologi ini telah membawa perubahan besar
dalam manajemen kehadiran di berbagai lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi
dan universitas. Keuntungan utama dari Sistem Absensi Otomatis adalah penghematan
waktu dan akurasi pencatatan kehadiran. Dosen tidak perlu lagi mencatat kehadiran
secara manual, yang menghemat waktu yang sebelumnya digunakan untuk proses ini dan
memungkinkan dosen untuk lebih fokus pada proses pembelajaran. Sistem ini juga
meminimalkan risiko kesalahan manusia dalam pencatatan kehadiran, yang dapat
memengaruhi akurasi laporan kehadiran mahasiswa. Di banyak lembaga pendidikan,
penggunaan teknologi ini telah menjadi standar, meningkatkan manajemen kehadiran
secara signifikan. Namun, sayangnya, di banyak kampus, implementasi Sistem Absensi
Otomatis masih terbatas atau bahkan belum ada sama sekali. Ini berarti ada potensi besar
untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan kehadiran mahasiswa di
Universitas Tadulako dan kampus-kampus lainnya. Oleh karena itu, proposal proyek ini
muncul sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak untuk mengadopsi dan
menerapkan Sistem Absensi Otomatis di kelas mahasiswa. Proyek ini bertujuan untuk
menjawab tantangan-tantangan yang muncul dalam mengadopsi teknologi ini, dan
memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana Sistem Absensi Otomatis
dapat menjadi sebuah solusi efisien, efektif, dan akurat untuk masalah kehadiran di
kampus.
Salah satu permasalahan krusial dalam proses belajar dan mengajar di kelas adalah
keterlambatan dalam proses pengabsenan manual yang menghambat proses pembelajaran
di kelas-kelas mahasiswa. Dosen harus menghabiskan waktu yang berharga untuk
mencatat kehadiran, yang seharusnya bisa digunakan untuk memberikan materi,
berdiskusi dengan mahasiswa, atau memberikan bimbingan pribadi. Selain itu, proses
manual ini juga membuka peluang bagi kesalahan manusia yang dapat memengaruhi
akurasi pelaporan kehadiran. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah kesalahan
dalam mencoret nama mahasiswa yang sebenarnya hadir, atau sebaliknya, mengabaikan
mahasiswa yang seharusnya tidak hadir. Permasalahan lain yang ingin diselesaikan
adalah kurangnya efisiensi dalam penggunaan Sistem Informasi Akademik yang sudah
ada. Saat ini, dosen harus mengakses sistem tersebut secara terpisah, mencari kelas
7
mereka, dan kemudian mencatat kehadiran. Ini juga memakan waktu yang seharusnya
digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Selain itu, jika jaringan internet tidak stabil atau
lambat, proses ini menjadi lebih lambat dan menyebabkan frustrasi. Selain itu, proyek ini
juga ingin mengatasi kurangnya integrasi Sistem Absensi Otomatis yang efisien dan
akurat di kampus, yang merupakan salah satu permasalahan krusial. Saat ini, banyak
kampus masih belum memiliki sistem absensi otomatis yang terintegrasi sepenuhnya.
Beberapa mungkin sudah mengadopsi teknologi menggunakan kartu elektronik,
pengenalan wajah atau sidik jari, tetapi masih belum terintegrasi dengan Sistem Informasi
Akademik secara efisien. Hal ini berarti dosen harus mengakses dua sistem yang berbeda
dan melakukan pekerjaan ganda dalam mencatat kehadiran. Kekurangan ini tidak hanya
menghambat efisiensi, tetapi juga dapat menyebabkan potensi konflik data dan
kebingungan dalam manajemen kehadiran mahasiswa. Selanjutnya, permasalahan yang
ingin dipecahkan adalah terkait dengan pengalaman mahasiswa. Proses pengabsenan
yang panjang dan cenderung tidak efisien dapat mengganggu fokus mahasiswa dalam
proses pembelajaran. Mahasiswa mungkin harus menunggu proses pengabsenan selesai
sebelum pembelajaran dimulai, yang bisa menjadi pengalaman yang tidak
menyenangkan. Jika proses pengabsenan memakan waktu lama, hal ini juga dapat
mengurangi jumlah waktu yang tersedia untuk diskusi dan interaksi dalam kelas. Dengan
adopsi Sistem Absensi Otomatis yang efisien, proses ini dapat menjadi lebih mulus dan
memberikan manfaat bagi mahasiswa.
8
memastikan bahwa dosen dan staf administrasi dapat menggunakan sistem ini dengan
benar dan efisien. Sistem Absensi Otomatis juga memerlukan dukungan teknis yang
terus-menerus untuk memastikan operasionalnya yang lancar. Dukungan ini termasuk
pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak, serta penanganan masalah teknis
yang mungkin muncul selama penggunaan sistem.
Indikator penilaian kesuksesan proyek adalah elemen kunci yang akan digunakan
untuk mengukur pencapaian tujuan proyek "Pengadaan Sistem Absensi Otomatis Di
Kelas Bagi Mahasiswa Universitas Tadulako". Dalam hal ini, indikator penilaian akan
membantu kita untuk mengukur sejauh mana proyek ini berhasil dalam memenuhi
tujuannya. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan
9
kehadiran mahasiswa melalui adopsi Sistem Absensi Otomatis. Indikator keberhasilan
dari proyek ini mencakup berbagai hal sebagai berikut :
Salah satu indikator utama kesuksesan proyek ini adalah akurasi pencatatan
kehadiran mahasiswa. Sistem Absensi Otomatis diharapkan mampu mencatat kehadiran
dengan akurat, mengurangi risiko kesalahan manusia yang dapat memengaruhi akurasi
pelaporan kehadiran. Untuk mengukur akurasi, perbandingan antara data kehadiran yang
dicatat oleh Sistem Absensi Otomatis dengan data kehadiran manual sebelumnya dapat
digunakan. Proyek dianggap berhasil jika terdapat peningkatan yang signifikan dalam
akurasi pencatatan kehadiran.
Sebuah indikator penting kesuksesan proyek adalah sejauh mana Sistem Absensi
Otomatis terintegrasi dengan Sistem Informasi Akademik yang sudah ada. Pengadaan
Sistem Absensi Otomatis dianggap berhasil jika sistem tersebut dapat terhubung dengan
sistem akademik yang ada, sehingga data kehadiran mahasiswa dapat diperbarui secara
otomatis dan akurat. Kesuksesan ini dapat diukur dengan sejauh mana sistem absensi
otomatis terhubung dan terintegrasi dengan Sistem Informasi Akademik yang sudah ada.
Proyek ini bertujuan untuk mengurangi beban administratif dosen dalam pencatatan
kehadiran mahasiswa, sehingga mereka dapat lebih fokus pada proses pengajaran.
Kesuksesan proyek akan diukur berdasarkan peningkatan kualitas pengajaran yang
10
dihasilkan dari pembebasan waktu yang diberikan kepada dosen. Evaluasi akan
mencakup faktor-faktor seperti partisipasi mahasiswa, efektivitas penyampaian materi,
dan tingkat keterlibatan dosen dalam proses pembelajaran.
Indikator lain dari kesuksesan proyek adalah pengalaman mahasiswa yang lebih
baik. Proyek dianggap berhasil jika mahasiswa melaporkan pengalaman pembelajaran
yang lebih baik, termasuk pengurangan waktu menunggu proses pengabsenan,
peningkatan interaksi dalam kelas, dan perasaan umum yang lebih positif terhadap proses
pembelajaran.
Kesuksesan proyek akan diukur berdasarkan sejauh mana dosen dan staf
administrasi kampus telah dilatih dan memahami penggunaan sistem absensi otomatis.
Evaluasi akan mencakup tingkat kesiapan dan pemahaman dosen dan staf administrasi
dalam menggunakan sistem baru.
Indikator penting lainnya adalah sejauh mana ada dukungan teknis yang memadai
untuk sistem absensi otomatis. Kesuksesan proyek akan diukur berdasarkan ketersediaan
dukungan teknis yang dapat menjaga operasional sistem yang lancar dan menangani
masalah teknis yang mungkin muncul selama penggunaan sistem.
11
memenuhi kebutuhan dan persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesuksesan
proyek ini akan diukur dengan memantau pencapaian setiap indikator di atas dan
mengidentifikasi perbaikan yang signifikan dalam aspek-aspek tersebut setelah
implementasi Sistem Absensi Otomatis.
12
BAB IV
TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
1) Latar Belakang :
Latar belakang proyek dengan jelas menyoroti pentingnya efisiensi dan akurasi
dalam pengelolaan kehadiran mahasiswa di kampus. Efisiensi dalam pengabsenan akan
membantu dosen dan staf administrasi untuk lebih fokus pada tugas-tugas pengajaran dan
manajemen kampus lainnya. Akurasi pencatatan kehadiran adalah faktor kunci dalam
menjaga integritas data kehadiran mahasiswa. Dengan era digital yang semakin maju,
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah membawa perubahan
besar dalam manajemen kehadiran di berbagai lembaga pendidikan. Sistem Absensi
Otomatis yang menggunakan teknologi terbaru seperti pengenalan wajah, sidik jari, atau
kartu pintar memungkinkan efisiensi, akurasi, dan kecepatan yang lebih baik dalam
pencatatan kehadiran.Proyek ini juga mencatat tantangan yang dihadapi dalam proses
pengabsenan manual. Proses manual memakan waktu, memengaruhi kualitas
pembelajaran, dan berisiko kesalahan manusia. Proses ini juga tidak selalu efisien. Oleh
karena itu, adopsi Sistem Absensi Otomatis merupakan solusi yang relevan dan efektif
untuk mengatasi tantangan ini.
13
3) Target/Sasaran :
Sistem Absensi Otomatis ini akan digunakan oleh seluruh mahasiswa dan dosen
dalam proses pengabsenan dan juga digunakan oleh pihak - pihak dalam integrasinya
dengan sistem informasi akademik.
Proyek pengadaan Sistem Absensi Otomatis ini memerlukan beberapa pihak yang
bertanggung jawab dalam membangun system ini yaitu diantara, pihak Universitas
Tadulako sebagai organisasi yang memimpin proyek ini. Mereka bertanggung jawab atas
perencanaan, pengadaan, dan implementasi Sistem Absensi Otomatis di seluruh kampus
mereka. Lalu juga ada pihak Pemasok Perangkat Absensi Otomatis, yaitu organisasi atau
perusahaan yang menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem absensi
otomatis. Mereka akan bekerja sama dengan universitas untuk memastikan perangkat
yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi proyek. Kemudian ada Tim pengembang
perangkat lunak yang akan merancang dan mengembangkan perangkat lunak Sistem
Absensi Otomatis. Mereka akan bekerja sama dengan universitas untuk mengintegrasikan
sistem dengan Sistem Informasi Akademik yang sudah ada serta Organisasi atau ahli
keamanan data yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa data mahasiswa yang
dicatat dalam sistem absensi otomatis terlindungi dengan baik dan sesuai dengan
kebijakan privasi.
Sumber dana untuk proyek ini akan berasal dari berbagai sumber, termasuk
anggaran Universitas Tadulako, dana sponsor, dana penelitian, atau sumber dana lainnya
yang tersedia. Perkiraan biaya proyek akan mencakup :
a) Biaya Akuisisi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Sistem Absensi Otomatis :
Rp 900.000.000
14
Pembelian perangkat keras seperti kamera pengenalan wajah atau sidik jari, kartu
pintar, dan perangkat teknologi terkait. Pengadaan perangkat lunak sistem absensi
otomatis termasuk lisensi dan pengembangan perangkat lunak khusus jika diperlukan.
Biaya pelatihan untuk dosen dan staf administrasi dalam penggunaan sistem baru.
Biaya penyediaan materi pelatihan, fasilitator, dan penyelenggaraan pelatihan.
Biaya untuk menyediakan dukungan teknis yang memadai untuk perangkat keras
dan perangkat lunak. Biaya pemeliharaan rutin perangkat keras dan perangkat lunak.
Biaya perbaikan sistem jika diperlukan selama periode pelaksanaan proyek.
15
Biaya untuk promosi dan sosialisasi proyek kepada seluruh pihak terkait, termasuk
mahasiswa, dosen, dan staf administrasi. Biaya penyediaan materi promosi dan
penyelenggaraan acara sosialisasi.
Jangka waktu pelaksanaan proyek ini akan disesuaikan dengan kompleksitas dan
skala implementasi Sistem Absensi Otomatis di seluruh kampus Universitas Tadulako.
Jangka waktu ini akan mencakup fase perencanaan, pengadaan perangkat keras dan
perangkat lunak, integrasi dengan Sistem Informasi Akademik, uji coba, pelatihan, dan
tahap implementasi. Rencananya, proyek ini dapat memiliki jangka waktu sekitar 12
hingga 24 bulan tergantung pada kemajuan dan kesulitan yang mungkin muncul selama
pelaksanaa
8) Spesifikasi Teknis :
Spesifikasi teknis untuk Sistem Absensi Otomatis akan mencakup berbagai aspek,
termasuk :
16
c) Integrasi dengan Sistem Informasi Akademik: Sistem harus dapat terintegrasi
dengan sistem akademik yang sudah ada, sehingga data kehadiran dapat
diperbarui secara otomatis dalam sistem akademik.
d) Dukungan Teknis: Diperlukan dukungan teknis yang memadai, termasuk
pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak, serta penanganan masalah
teknis yang mungkin muncul.
e) Keamanan Data: Keamanan data kehadiran mahasiswa harus menjadi prioritas,
dengan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi data.
f) Kemudahan Penggunaan: Sistem harus mudah digunakan oleh dosen dan staf
administrasi, serta memiliki antarmuka yang intuitif.
g) Dokumentasi dan Pelatihan: Diperlukan dokumentasi yang komprehensif dan
pelatihan untuk dosen dan staf administrasi dalam penggunaan sistem.
9) Pelatihan :
Pelatihan akan diberikan kepada dosen dan staf administrasi tentang cara
menggunakan Sistem Absensi Otomatis dengan baik. Pelatihan akan mencakup
pengenalan sistem, tata cara penggunaan, penanganan masalah umum, dan praktik terbaik
dalam penggunaan sistem. Pelatihan ini akan membantu mereka memahami dan
menguasai sistem dengan baik, sehingga dapat mengintegrasikan Sistem Absensi
Otomatis ke dalam rutinitas mereka dengan lancar dan efisien. Pelatihan juga akan
mencakup aspek keamanan data dan kebijakan privasi yang harus diikuti selama
penggunaan sistem. Hal ini penting untuk memastikan bahwa data mahasiswa tetap aman
dan terlindungi selama proses pengabsenan otomatis.
17
4.2 Tangggapan Terhadap Output Kegiatan
18
Tabel 4. 2 Data Informan
Nama Jabatan
Suryadi Hadi, SE., M.M. Dosen FEB
Dr.Sulaeman Miru, S.E., M.Si Dosen FEB
Dr. Yobert Kornelius, S.E., M.S Dosen FEB
Suryadi Samudra, S.E., M.M Dosen FEB
Prof. Dr. Muhammad Yunus Kasim,
Dosen FEB
S.E., M.Si
Prof. Dr. Muslimin, S.E., M.M. Dosen FEB
Dr. Ramli Hatma, S.E., M.M Dosen FEB
Dr. Ira Nuriya Santi, S.E., M.M Dosen FEB
Moh. Rifaldi Mahasiswa
A. Amalia Almaidah Mahasiswa
Amanda Puspa Cendana Mahasiswa
Anang Rizky Nugraha Mahasiswa
Graciella Jevandra Palit Mahasiswa
Sofiah Dwi Aulia Mahasiswa
Jihan Eka Putri Mahasiswa
Muh Dani Faidil Mahasiswa
Olfa Ningsi Paundanan Mahasiswa
Gunawan Mahasiswa
Surya Christian Mahasiswa
Moh. Aldiansyah Mahasiswa
19
Sebanyak 94% percaya bahwa sistem absensi otomatis telah memungkinkan
kefokusan pada proses belajar mengajar di kelas dan interaksi antara mahasiswa dan
dosen. Kemudian, sebanyak 95% dari responden tidak mengalami kesulitan dalam
mengakses sistem absensi otomatis ini dan puas dengan perubahan sistem absensi
menjadi otomatis seperti ini serta sebanyak 98% merasa lebih nyaman dengan proses
pengabsenan yang lebih cepat.
20
BAB V
APRESIASI INOVASI
Selain itu, kita tidak boleh melupakan peran anggota tim proyek dan kerjasama
yang kuat dengan pihak berwenang kampus. Setiap anggota tim, dengan berbagai
keahlian dan bakat yang mereka bawa, telah berperan penting dalam kesuksesan proyek
ini. Kerjasama yang efisien dalam berbagi visi, mengatasi tantangan, dan mencapai tujuan
bersama adalah salah satu aset berharga dari proyek ini.
21
5.2 Apresiasi Sumber Daya Manusia
Pengguna akhir, seperti mahasiswa, dosen, dan staf, juga perlu mendapatkan
pengakuan atas kontribusi mereka. Umpan balik dan partisipasi mereka dalam pengujian
dan evaluasi papan informasi digital telah menjadi kontribusi penting dalam memastikan
keberhasilan proyek ini. Untuk masa depan, kami akan terus mengapresiasi inovasi dan
berusaha untuk mengembangkan solusi yang lebih baik. Ini akan mencakup pelatihan
untuk semua pemangku kepentingan terkait, pemeliharaan berkelanjutan papan informasi
digital, dan mekanisme evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.
22
BAB VI
PENDEKATAN DAN METEDOLOGI
Pendekatan teknis yang akan diterapkan dalam proyek "Pengadaan Sistem Absensi
Otomatis Di Kelas Bagi Mahasiswa Universitas Tadulako" mencakup beberapa langkah
strategis untuk memastikan keberhasilan implementasi. Berikut adalah poin-poin kunci
dari pendekatan teknis ini :
1) Analisis Kebutuhan
2) Desain Sistem
Menyeleksi perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan
proyek. Memilih teknologi pengenalan wajah, sidik jari, atau kartu pintar yang handal
dan akurat.
23
Melakukan uji coba sistem secara menyeluruh untuk memastikan fungsionalitas
dan keakuratan. Memvalidasi hasil uji coba dengan melibatkan pengguna akhir untuk
mendapatkan umpan balik lebih lanjut.
6.2 Metodologi
Fase pertama dari metodologi ini adalah fase persiapan. Pada tahap ini, akan
ditugaskan tim proyek yang terdiri dari ahli teknis, pengembang perangkat lunak, dan
manajer proyek. Setiap anggota tim akan menerima pelatihan khusus untuk memastikan
pemahaman yang mendalam terkait tujuan proyek dan tuntutan teknis yang terlibat.
Selain itu, akan dilakukan identifikasi dan analisis kebutuhan pengguna. Tim akan
bekerja sama dengan dosen, mahasiswa, dan staf administrasi untuk memahami
persyaratan sistem, fitur yang diinginkan, dan kendala yang perlu diatasi.
Setelah fase persiapan, proyek akan masuk ke fase pengadaan perangkat dan
perangkat lunak. Pada tahap ini, tim akan mengidentifikasi teknologi terkini yang sesuai
dengan kebutuhan proyek. Proses lelang akan dilakukan untuk memastikan pemilihan
perangkat keras dan perangkat lunak yang optimal dari berbagai vendor. Selain itu, akan
dilakukan pembelian perangkat keras dan perangkat lunak sesuai dengan keputusan yang
diambil. Proses ini memerlukan koordinasi yang baik antara tim proyek dan pihak vendor
untuk memastikan pengiriman perangkat sesuai jadwal.
24
Setelah fase integrasi selesai, proyek akan memasuki tahap uji coba. Uji coba akan
dilakukan secara bertahap, dimulai dari uji coba internal di antara tim proyek dan
berlanjut dengan uji coba eksternal yang melibatkan pengguna akhir, yaitu dosen,
mahasiswa, dan staf administrasi. Fokus utama uji coba adalah memastikan fungsionalitas
yang optimal, keamanan data, dan antarmuka pengguna yang intuitif. Feedback dari
pengguna selama fase ini akan menjadi dasar untuk perbaikan dan penyesuaian.
Fase terakhir adalah implementasi sistem secara penuh. Hal ini melibatkan
peluncuran resmi Sistem Absensi Otomatis di seluruh kampus. Tim proyek akan
memberikan pelatihan tambahan kepada pengguna akhir untuk memastikan penggunaan
sistem dengan efektif. Selama periode implementasi, tim proyek akan tetap aktif untuk
memantau kinerja sistem, menangani masalah operasional yang mungkin muncul, dan
memberikan dukungan teknis yang diperlukan. Setelah implementasi, proyek tidak
berakhir. Akan ada fase penyesuaian dan pemeliharaan lanjutan untuk memastikan bahwa
sistem tetap berjalan dengan baik. Tim proyek akan terus memantau kinerja, menerima
umpan balik dari pengguna, dan merespons perubahan kebutuhan. Perbaikan dan
pembaruan berkala akan diimplementasikan untuk menjaga kualitas dan relevansi sistem
seiring waktu.
6.3 Hasil
Hasil yang diharapkan dari proyek "Pengadaan Sistem Absensi Otomatis Di Kelas
Bagi Mahasiswa Universitas Tadulako" menandai pencapaian-pencapaian kunci yang
akan diukur dan dievaluasi untuk menilai keberhasilan keseluruhan proyek. Dengan
memperhatikan tujuan-tujuan proyek, hasil yang diharapkan mencakup implementasi
Sistem Absensi Otomatis yang berfungsi dengan tingkat akurasi tinggi. Sistem ini
diharapkan mampu secara efisien mencatat dan menyimpan data kehadiran mahasiswa
dengan tingkat kesalahan minimal. Fungsi ini melibatkan teknologi identifikasi yang
handal, seperti pengenalan wajah atau sidik jari, serta integrasi dengan infrastruktur IT
yang sudah ada di kampus. Integrasi yang baik dengan Sistem Informasi Akademik yang
sudah ada di kampus menjadi aspek kritis lainnya. Sistem Absensi Otomatis harus dapat
menyinkronkan data kehadiran dengan data akademik mahasiswa, memastikan
konsistensi dan akurasi informasi. Hasil yang diinginkan adalah sistem yang terhubung
25
secara langsung dengan data perwalian, jadwal perkuliahan, dan rekam jejak akademik
mahasiswa.
Penerimaan positif dari pengguna, yang melibatkan mahasiswa, dosen, dan staf
administrasi, menjadi indikator penting keberhasilan proyek. Melalui umpan balik yang
positif, terutama terkait dengan kemudahan penggunaan dan manfaat sistem, dapat diukur
sejauh mana Sistem Absensi Otomatis memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna akhir.
Peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam manajemen kehadiran mahasiswa menjadi
hasil yang diharapkan. Dengan adopsi Sistem Absensi Otomatis, diharapkan bahwa
proses manajemen kehadiran menjadi lebih cepat, lebih akurat, dan lebih mudah dilacak.
Dosen diharapkan dapat fokus pada pengajaran, sementara staf administrasi dapat
mengelola data kehadiran dengan lebih efisien.
Keamanan data adalah aspek krusial dari hasil proyek ini. Sistem harus memastikan
bahwa data kehadiran mahasiswa aman dari ancaman keamanan siber. Perlindungan data
sensitif, seperti informasi biometrik mahasiswa, harus menjadi prioritas, dengan
implementasi lapisan keamanan yang canggih untuk mencegah akses yang tidak sah dan
manipulasi data. Sistem ini diharapkan memberikan dukungan yang baik terhadap proses
evaluasi akademik dan manajemen kelas. Laporan kehadiran yang mudah diakses dan
dapat disesuaikan harus menjadi bagian dari hasil proyek, membantu dosen dan pihak
administrasi dalam mengevaluasi tingkat partisipasi mahasiswa dan kinerja kelas secara
menyeluruh. Hasil yang diinginkan mencakup desain sistem yang fleksibel untuk
pengembangan masa depan. Seiring perubahan kebutuhan dan kemajuan teknologi,
sistem harus dapat diperbarui dan ditingkatkan dengan mudah. Ini melibatkan penerapan
arsitektur yang modular dan pemilihan teknologi yang bersifat skaler.
26
Fase persiapan merupakan langkah awal yang krusial dalam proyek ini. Pada
periode ini, tim proyek akan ditunjuk dan dilibatkan dalam pelatihan yang melibatkan
pemahaman mendalam tentang tujuan proyek, kebutuhan pengguna, dan spesifikasi
teknis. Dalam hal ini, pembentukan tim proyek dan pelatihan dimulai dari 1 Januari 2024
sampai 29 Februari 2024. Selain itu, akan dilakukan evaluasi risiko yang mungkin muncul
selama pelaksanaan proyek dimulai dari 1 Februari 2024 sampai 29 Februari 2024.
Dengan mengambil waktu selama 2 bulan untuk fase ini, diharapkan tim dapat memahami
tugas mereka secara menyeluruh sebelum memasuki tahap berikutnya.
2) Fase Pengadaan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak (1 Maret 2024 - 30 Juni
2024)
Fase ini melibatkan proses lelang, pembelian, dan pengembangan perangkat keras
serta perangkat lunak yang diperlukan. Tim akan menentukan spesifikasi teknis yang
dibutuhkan dimulai dari tanggal 1 Maret 2024 sampai 15 Maret 2024, dan proses lelang
akan dilakukan untuk memilih penyedia perangkat dan perangkat lunak yang paling
sesuai pada tanggal 16 Maret 2024 sampai 30 April 2024. Proses pembelian dan
pengiriman akan memakan waktu yaitu 1 Mei 2024 sampai 30 Juni 2024, dan
pengembangan perangkat lunak khususnya akan menjadi titik focus yaitu dari 1 April
2024 sampai 30 Juni 2024. Dengan mengalokasikan waktu 4 bulan untuk fase ini,
diharapkan semua komponen sistem dapat dipersiapkan dengan baik sebelum masuk ke
tahap integrasi.
Fase integrasi merupakan titik temu utama antara perangkat keras, perangkat lunak,
dan sistem yang sudah ada di Universitas Tadulako. Proses ini melibatkan penyatuan
Sistem Absensi Otomatis dengan Sistem Informasi Akademik yang sudah ada, dengan
fokus pada kesesuaian antarmuka dan keamanan data dari dari 1 Juli 2024 sampai 30
September 2024. Selama periode 3 bulan, tim akan bekerja secara hati-hati untuk
meminimalkan potensi masalah integrasi dan memastikan bahwa sistem dapat beroperasi
secara harmonis.
27
Fase uji coba adalah tahapan kritis dalam memastikan keberhasilan sistem. Selama
2 bulan, uji coba internal dari 1 Oktober 2024 sampai 31 Oktober 2024 dan eksternal
akan dilakukan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki bug, memastikan keakuratan
sistem, dan mengukur kinerja sistem secara keseluruhan mulai dari 1 November 2024
sampai 30 November 2024. Umpan balik dari pengguna akhir akan sangat dihargai dalam
membimbing perbaikan dan penyempurnaan yang mungkin diperlukan sebelum tahap
implementasi.
28
Tabel 6. 1 Work Schedule
WAKTU PELAKSANAAN PROYEK
TAHAPAN/PROSES PROYEK Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV
PERSIAPAN
Pembentukan Tim Proyek & Pelatihan
Evaluasi Risiko Yang Muncul
PENGADAAN PERANGKAT
Proses Pembelian Perangkat
Pengiriman Perangkat
INTEGRASI
Penyatuan Sistem Absensi Otomatis
& Sistem Akademik
UJI COBA
Uji Coba Internal
Uji Coba Eksternal
Pelatihan
IMPLEMENTASI
Peluncuran Perangkat
Pemeliharaan
Keterangan :
Hijau : Pelaksanaan
Kuning : Persiapan
Merah : Terlaksana
Abu-abu : Kondisional
29
BAB VII
RENCANA KERJA
Evaluasi opsi teknologi, seperti pemindaian sidik jari atau pengenalan wajah.
Pemilihan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan infrastruktur yang ada.
3) Infrastruktur Jaringan
Konfigurasi awal sistem di ruang kelas yang telah dipilih. Pengujian awal untuk
memastikan keandalan dan keakuratan sistem.
Uji coba menyeluruh terhadap fungsi sistem di berbagai kondisi. Pengujian deteksi
kehadiran dan respons sistem terhadap variasi kondisi.
30
Sesi pelatihan untuk dosen dan staf administrasi yang akan menggunakan sistem.
Demonstrasi penggunaan sistem dan pemahaman tindakan respons.
8) Dokumentasi
Sistematika pengumpulan data dalam proyek ini memainkan peran krusial dalam
memastikan akuisisi informasi yang komprehensif dan relevan sepanjang setiap tahap
pelaksanaan. Langkah pertama dalam proses ini adalah identifikasi kebutuhan melalui
konsultasi aktif dengan dosen, mahasiswa, dan staf administrasi Universitas Tadulako.
Melalui serangkaian sesi wawancara dan survei, tim proyek menggali kebutuhan unik
yang mungkin ada di setiap kelas dan memahami harapan pengguna terhadap sistem
absensi otomatis.
31
terhubung dengan infrastruktur jaringan yang telah dibangun. Data ini menjadi dasar
untuk memastikan keandalan dan keberhasilan sistem.
Selain itu, permasalahan terkait ketersediaan sumber daya juga dapat menjadi
tantangan. Kekurangan tenaga kerja atau sumber daya lainnya yang diperlukan untuk
instalasi fisik, konfigurasi sistem, atau pelatihan pengguna dapat mempengaruhi progres
32
dan jadwal pelaksanaan proyek. Oleh karena itu, perencanaan yang cermat dan alokasi
sumber daya yang efisien menjadi bagian penting dalam strategi penyelesaian masalah.
Selain itu, aspek keamanan data dan privasi juga menjadi perhatian utama. Potensi
kekhawatiran etika dan legalitas terkait dengan pengumpulan data absensi mahasiswa
perlu diatasi dengan hati-hati. Hal ini mencakup perlindungan data pribadi mahasiswa
dan memastikan bahwa penggunaan sistem absensi otomatis tetap sesuai dengan norma
etika dan regulasi yang berlaku.
Selain itu, alokasi sumber daya menjadi kunci dalam mengatasi potensi
permasalahan terkait ketersediaan tenaga kerja dan aspek logistik lainnya. Perencanaan
yang matang untuk alokasi tenaga kerja dan pengelolaan risiko yang efektif dapat
33
mencegah penundaan yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan proyek. Pertemuan rutin
dan evaluasi kemajuan proyek menjadi wadah penting untuk mengidentifikasi dan
mengatasi permasalahan sejak dini, menjaga agar tim proyek selalu siap beradaptasi
dengan perubahan situasi.
Aspek hukum, etika, dan kepatuhan regulasi juga diperhatikan dalam pemecahan
masalah. Keterlibatan ahli hukum dan etika membantu merancang sistem dengan
mempertimbangkan aspek privasi dan keamanan data. Pemastian kepatuhan terhadap
regulasi yang berlaku membantu mencegah potensi konflik dan masalah hukum di
kemudian hari.
Penting juga untuk mengevaluasi kinerja sistem secara berkala dan melibatkan
semua pihak terkait dalam perbaikan kontinu. Evaluasi ini melibatkan pemantauan
keberhasilan sistem dalam mendeteksi dan merespons situasi tertentu. Dengan demikian,
pemecahan masalah tidak hanya bersifat reaktif terhadap permasalahan yang muncul,
tetapi juga proaktif dalam mencegah terjadinya masalah baru.
34
Selanjutnya, Teknisi Instalasi perangkat keras absensi dan Ahli Jaringan memiliki
peran kunci dalam pemasangan fisik pengkat keras absensi dan konfigurasi infrastruktur
jaringan. Dengan pengetahuan teknis yang mendalam, mereka memastikan bahwa setiap
alat terpasang dengan benar dan terkoneksi secara efisien dengan infrastruktur jaringan
yang telah disiapkan. Keberhasilan proyek ini tergantung pada keterampilan dan
pengalaman teknis dari tenaga ahli ini untuk menciptakan sistem yang dapat diandalkan
dan stabil.
Selanjutnya, melibatkan Ahli Hukum dan Etika sangat penting untuk menangani
aspek privasi, keamanan data, dan pertimbangan etika sepanjang proyek. Mereka
membantu memastikan kepatuhan proyek terhadap regulasi yang berlaku, seperti undang-
undang privasi data, dan memastikan bahwa implementasi sistem absensi tidak
melanggar norma etika terkait penggunaan teknologi pengawasan. Keterlibatan ahli
hukum dan etika membantu menjaga keberlanjutan proyek secara hukum dan etis.
Selain itu, Instruktur Pelatihan memiliki peran vital dalam menyusun dan
menyelenggarakan sesi pelatihan untuk pengguna akhir, termasuk dosen dan staf
administrasi. Mereka memastikan bahwa pengguna akhir memahami dengan baik cara
menggunakan sistem absensi otomatis, serta memiliki pemahaman yang mendalam
tentang tindakan respons yang perlu diambil dalam berbagai skenario. Keterampilan
komunikasi dan keahlian dalam menyampaikan materi dengan jelas menjadi kunci
keberhasilan instruktur pelatihan ini.
Tidak kalah penting, peran Manajer Proyek sangat esensial untuk mengelola tim,
merencanakan setiap tahap proyek, dan mengkoordinasikan seluruh aspeknya. Dengan
pengalaman dalam manajemen proyek, mereka memastikan bahwa setiap langkah proyek
berjalan sesuai jadwal, memenuhi target, dan mengatasi hambatan yang mungkin muncul.
Manajer proyek juga bertanggung jawab untuk memastikan komunikasi yang efektif di
antara semua pihak terlibat dalam proyek.
Terakhir, melibatkan Ahli Teknologi dari Vendor menjadi faktor pendukung yang
krusial. Mereka tidak hanya membantu dalam pengembangan prototipe dan integrasi
sistem, tetapi juga memberikan dukungan teknis yang dibutuhkan setelah implementasi.
Keterampilan mereka dalam menangani perangkat keras dan perangkat lunak tertentu,
35
bersama dengan pengalaman mereka dalam proyek sejenis, membantu memastikan
bahwa solusi yang diimplementasikan sesuai dengan standar tertinggi. Melibatkan
berbagai tenaga ahli ini membentuk fondasi kuat untuk keberhasilan proyek, memastikan
bahwa setiap aspek teknis, keamanan, dan etika dikelola dengan baik dan sesuai dengan
tujuan proyek pengadaan.
36
BAB VIII
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek Pengadaan Sistem Absensi Otomatis Di Kelas Bagi
Mahasiswa Universitas Tadulako
HARGA TOTAL
NO. NAMA BARANG SATUAN JUMLAH
SATUAN HARGA
1 Sensor Scanner Kartu Unit 50 Rp2.000.000 Rp100.000.000
2 Mesin Absensi Unit 30 Rp5.000.000 Rp150.000.000
3 Server Absensi Unit 1 Rp15.000.000 Rp15.000.000
4 Kabel UTP Cat 6 Roll 10 Rp500.000 Rp5.000.000
5 Patch Panel Unit 3 Rp2.000.000 Rp6.000.000
6 Switch Unit 2 Rp4.000.000 Rp8.000.000
7 Router Unit 1 Rp6.000.000 Rp6.000.000
8 UPS Unit 2 Rp3.000.000 Rp6.000.000
9 Instalasi dan Konfigurasi Set 1 Rp20.000.000 Rp20.000.000
10 Pelatihan Pengguna Orang 5 Rp2.000.000 Rp10.000.000
11 Dokumentasi Proses Set 1 Rp5.000.000 Rp5.000.000
TOTAL Rp331.000.000
37
BAB IX
PENUTUP
Penutup proposal ini diakhiri dengan ekspresi terima kasih atas kesempatan yang
diberikan kepada saya. Saya optimis bahwa implementasi sistem absensi otomatis ini
akan membawa manfaat positif bagi mahasiswa dan pihak administrasi di Universitas
Tadulako. Saya menantikan kesempatan untuk berkontribusi pada pengembangan sistem
pengelolaan kehadiran yang lebih canggih dan efisien di lingkungan kampus ini. Terima
kasih atas perhatian dan kerjasama yang baik.
38