Anda di halaman 1dari 13

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL


BELAJAR INSTALASI TENAGA LISTRIK PADA SISWA KELAS XI TPTL
DI SMK N 2 MEDAN

“CASE METHOD”

DOSEN PENGAMPU : 1. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd.


2. Mega Silfia Dewy, S.T., M.Pd. T

CASE METHOD
MK. STATISTIK
PRODI S1 PTE
FT

Skor Nilai :

Disusun oleh :

NAMA : SUHARDI
NIM : 5202131002
MATA KULIAH : STATISTIK AA

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut penulis ucapkan atas hikmat dan kemampuan serta
berkat yang melimpah yang di berikan Tuhan Yang Esa, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Case Method ini dengan baik. Selain itu rasa terima kasih juga penulis
sampaikan kepada bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea., M.Pd. dan Ibu Mega Silfia
Dewy., S.Pd. M.Pd. T pembimbing mata kuliah Statistik.

Selain itu juga penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
mengambil peran serta dalam penulisan Case Method dari awal hingga dapat
terselesaikan dengan baik sehingga Case Method dapat terselesaikan. Case Method
ini kami sampaikan kepada dosen mata kuliah Statistik sebagai salah satu tugas mata
kuliah tersebut.

Penulis sangat menyadari bahwa Case Method ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan dan masih sangat banyak kesalahan yang perlu diperbaiki. Penulis
sangat mengharapkan pengertian pembaca apabila terdapat banyak kekurangan
dalam penulisan Case Method ini. Penulis sadar bahwa masih perlu banyak belajar
untuk dapat menulis Case Method ini dengan lebih baik lagi. Dan sekira-kiranya
makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Medan, Oktober 2023

Suhardi

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
IDENTITAS PENELITIAN .................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
BAB II HIPOTESIS ................................................................................................................................ 3
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................................... 4
3.1 Variabel Penelitian ........................................................................................................................ 4
3.2 Populasi ......................................................................................................................................... 4
3.3 Sampel........................................................................................................................................... 4
3.4 Teknik Sumpling........................................................................................................................... 5
3.5 Definisi Operasional ..................................................................................................................... 5
LAMPIRAN ........................................................................................................................................... 6

iii
IDENTITAS PENELITIAN
PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL
BELAJAR INSTALASI TENAGA LISTRIK PADA SISWA KELAS XI TITPL DI
SMK N 2 MEDAN

SKRIPSI

OLEH :

OMSER TAMBA
NIM : 5122131008

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan pada hakikatnya adalah bertujuan untuk membentuk karakter. Orang-orang
terdidik adalah orang yang berkarakter yaitu orang yang bertindak mulia. Tindakan mulialah
yang akan membuat keadaan dan dunia selalu berputar ke arah positif. Oleh karena itu di dalam
semboyan pendidikan dikatakan bahwa: "Hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah
kehidupan". Inti kegiatan pendidikan adalah proses belajar dan pembelajaran. Belajar
berlangsung secara internal pada peserta didik melalui semua pengalaman dan dapat
berlangsung melalui pengalaman yang dirancang oleh guru.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun


2003 telah mengatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab"
(Pasal 3 UU RI No 20/2003).

Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah dengan
kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja, pendidikan kejuruan adalah bagian
dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu
kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya.
Mewujudkan tujuan SMK program keahlianTeknik pemanfaatan tenaga listrik maka SMK
Negeri 2 Medan memberikan mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik, syarat Instalasi Tenaga
Listrik dan sebagai modal dasar untuk pengetahuan pemanfaatan tenaga listrik.

Berdasarkan pengalaman peneliti observasi awal di SMK Negeri 2 Medan, Peneliti


mendapatkan masalah yaitu, belum adanya model yang dianggap tepat untuk digunakan yang
diberikan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa, dan metode yang digunakan guru
dalam pembelajaran selalu monoton. Alangkah baiknya jika guru menggunakan model yang
lain yang dianggap sesuai dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Prinsip-prinsip kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013, yakni:


(1) peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu, (2) peserta didik belajar dari berbagai sumber

1
belajar, (3) proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah, (4) pembelajaran berbasis
kompetensi, (5) pembelajaran terpadu, (6) pembelajaran yang menekankan pada jawaban
divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi, (7) pembelajaran berbasis keterampilan.

Sesuai dengan pendekatan saintifik yang dijelaskan diatas, ada banyak model pembelajaran
yang berhubungan dengan pendekatan saintifik yang dapat digunakan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa, diantaranya sebagai berikut: cooperatif learning, problem solving,
scramble, explicit instruction, demonstrsion, problem basedlearning, inkuiri, probing
prompting, generatif, jigsaw, dan banyak lagi model pembelajaran lain. Dari permasalahan
diatas, maka peneliti mencoba untuk menggunakan model pembelajaran yang berkaitan dengan
pendekatan sentifik, yaitu dengan melihat perbedaan antara hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran probing prompting dan problem based learning terhadap
hasil belajar siswa kelas XI program Teknik pemanfaatan tenaga listrik.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti banyak faktor yang berhubungan dengan
rendahnya hasil Instalasi Tenaga Listrik tersebut diantaranya bakat, minat, motivasi belajar dan
fasilitas pemanfaatan tenaga listrik. Hal yang menjadi permasalahan bagi siswa dalam
melaksanakan proses belajar adalah karena kurangnya semangat siswa dalam belajar dengan
model pembelajaran yang monoton terhadap bidang studi yang ditekuninya dan dapat berakibat
menurunnya prestasi belajar siswa. Melihat dari masalah di atas, peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul "Perbedaan Model Pembelajaran Probing Prompting
dengan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Instalasi Tenaga
Listrik Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK N 2
Medan".

2
BAB II
HIPOTESIS

2.1 Hipotesis Penelitian


H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas XI TIPTL Pada Instalasi Tenaga
Listrik yang menggunakan Model Pembelajaran Probing Promting Dengan yang menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning

Ha : Terdapat Perbedaan hasil belajar siswa kelas XI TIPTL pada Instalasi Tenaga Listrik
yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Probing Promting Dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, Dimana Probing promting lebih baik daripada
Problem Based Learning.

3
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian


Pada penelitian ini terdapat dua variable, yaitu variabel terikat (X) dan variabel bebas (Y).
Dimana Model Pembelajaran Probing Promting dan Problem Based Learning (X) dan Hasil
Belajar Pemasangan Sistim Pembumian (Y).

3.2 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto 2006: 131), populasi terdiri atas
sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian, yang dari padanya tergantung infomasi yang
ingin diketahui.

Objek penelitian yang dimaksud yaitu seluruh siswa kelas XI Teknik Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Medan tahun pembelajaran 2016/2017 sebanyak 4 kelas, yaitu
XI-TIPTL 1, XI-TIPTL 2, XI-TIPTL 3, XI-TIPTL 4 dengan jumlah siswa 150 siswa.

3.3 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Sesuai dengan pendapat
Arikunto (2006:136) yang menyatakan :

“Untuk sekedar ancer-ancer apabila subjeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar
atau lebih besar dari 100 orang dapat diambil antara 10% - 15% atau 25% - 30% atau lebih”

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XI-TIPTL 1 dan kelas XI-TIPTL
2 yang dipilih secara acak. Kelas XI-TIPTL 1 sebagai kelas eksperimen 1 dengan model
pembelajaran probing promting dengan jumlah 29 siswa, dan kelas XI-TIPTL 2 sebagai kelass
eksperimen 2 dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan jumlah 29 siswa.

4
3.4 Teknik Sumpling
Dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XI-TIPTL 1 dan kelas XI-TIPTL 2
yang dipilih secara acak.

3.5 Definisi Operasional


Untuk mengarahkan penelitian ini dan untuk menghindari ketidakjelasan, maka peneliti
mengambil definisi operasional sebagai berikut :

1. Hasil Belajar Pemasangan Sistim Pembumian

Hasil belajar kompetensi dasar pemasangan sistim pembumian merupakan gambaran dari
tingkat penguasaan pengetahuan siswa yang sesuai dengan tujuan yang harus dicapai dalam
suatu bahasan pokok. Hasil belajar ditunjukkan melalui nilai tes atau angka yang diperoleh
siswa. Dalam hal ini hasil belajar akan diukur adalah nilai kognitif pada kompetensi dasar
pemasangan sistim pembumian.

2. Model Pembelajaran Probing Promting

Pembelajaran probing promting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan


serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses
berfikir yang mengaitkan tiap siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang
sedang dipelajari.

3. Model Pembelajaran Tipe Problem Based Learning

Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan model dengan cara penyampaian
pembelajaran dari seorang guru kepada siswa di dalam kelas dengan cara mendorong siswa
untuk mengenal cara belajar dan bekerja sama dalam kelompok untuk mencari
penyelesaian masalaj-masalah di dunia nyata. Simulasi masalah digunakan untuk
mengaktifkan keingintahuan siswa sebelum siswa mempelajari suatu subyek. Model
Problem Based Learning menyiapkan siswa untuk berfikir secara kritis dan analitis serta
kemampuan untuk mendapatkan dan menggunakan secara tepat sumber-sumber
pembelajaran.

5
LAMPIRAN

6
7
8
9

Anda mungkin juga menyukai