Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN OBSERVASI

PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI


IMPLEMENTASI PKL DI SMK N 27 JAKARTA

Oleh :
AYUDYAH KHUSUMA WARDANI 1517822007

EVA DWI LESTARI 1517822004

SRI MULYANI SIHOMBING 1517822001

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2023
i PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL
IDENTITAS TEMPAT

Nama Sekolah : SMK Negeri 27 Jakarta


NPSN : 20100163
Alamat : Jl. Dr. Sutomo No.1, Ps. Baru, Kota Jakarta Pusat
Kelurahan/Desa : Pasar Baru
Kecamatan/Kota : Kecamatan Sawah Besar
Kab/Kota : Jakarta Pusat
Status Sekolah : Negeri
Bentuk Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Akreditas :A
Luas Tanah : 15.060 m2
Akses Internet : Telkom Astinet
Sumber Listrik : PLN
Daya Listrik : 190.000 Watt
Telpon : (021)3845739
Fax : (021)3524973
Email : smkn27jkt@gmail.com / info@smkn27jkt.sch.id
Website : http://www.smkn27jkt.sch.id

i PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


DAFTAR ISI

HALAMAN IDENTITAS............................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii

RINGKASAN EKSEKUTIF....................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Analisis Situasi................................................................................... 1
B. Identifikasi Relevansi Masalah.......................................................... 3
C. Tujuan dan Sasaran............................................................................ 4

BAB II KEGIATAN ORIENTASI........................................................... 6


A. Kerangka Kerja Orientasi/Observasi.................................................. 6
B. Output Orientasi................................................................................. 7

BAB III HASIL DAN RELEVANSI TOPIK TESIS................................ 8


A. Hasil-hasil Observasi.......................................................................... 8
B. Tindak Lanjut..................................................................................... 13

BAB IV KESIMPULAN DAN RENCANA AKSI PERSIAPAN TESIS.


A. Kesimpulan Observasi........................................................................ 18
B. Kesimpulan Relevansi dengan Topik Tesis....................................... 18

ii PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


RINGKASAN EKSEKUTIF

Observasi ialah salah satu cara untuk mengumpulkan data yang akan dianalisis dan
diolah. Proses analisis tersebut akan menghasilkan suatu kesimpulan dan memberikan
implikasi bagi penelitian. Observasi dilaksanakan di SMK Negeri 27 Jakarta, yang
mana sekolah ini merupakan salah satu sekolah bidang yang fokus ke pariwisata,
yang terdiri dari kepariwisataan, tata boga, tata busana, dan tata kecantikan. SMK
Negeri 27 Jakarta ialah sekolah yang saya pilih untuk penelitian, karena sekolah ini
ialah salah satu sekolah negeri yang memiliki kejuruan tata rias. Rencana topik tesis
yang akan dibuat adalah dengan melihat peningkatan mutu lulusan melalui
implementasi PKL yang nantinya membantu untuk melihat evaluasi hasil pkl di
jurusan tata kecantikan. Berdasarkan data awal tersebut, penulis berharap dengan
dibuatnya evaluasi pkl akan membantu pembelajaran supaya lebih mudah baik bagi
perkembangan guru dan peserta didik.

iii PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional


pasal 3 mengemukakan bahwasanya fungsi pendidikan nasional adalah
meningkatkan kemampuan akademik dan non akademik serta demi masa depan
bangsa yang untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, dengan tujuan
menunjukkan bahwa peserta didik agar menjadi tingkat keilmuan agama yang
tinggi, dalam keadaan sehat, memiliki ilmu yang cukup, selalu membicarakan hal
yang memiliki ilmu yang tinggi, dan menjadi manusia yang betoleransi tinggi. Di
dalam undang-undang yang telah dipaparkan bahwa menjelaskan tentang Sekolah
Menengah Kejuruan harus mempersiapkan tenaga kerja yang produktif dan
berkompeten di di dunia usaha atau dunia industri.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu


komponen untuk mencapai tujuan pembangunan dan menekan angka
pengangguran yang masih tinggi, Pengangguran kaum muda merupakan
penyebab keprihatinan di banyak negara (Berge, 2018). Terutama di indonesia
menurut (Badan Pusat Statistik Indonesia, 2019) bahwa Tingkat Pengangguran
Terbuka per Agustus 2019 untuk Sekolah Menengah Kejuruan masih tertinggi
diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 10,42 persen atau ± 600 ribu orang
maka dari itu perlu adanya berbagai lini perbaikan Sumber Daya Manusia
Indonesia yang dapat menekan ataupun menurunkan tingkat pengangguran.
Menurut (Saroni, 2017) lapangan kerja di negara ini sangat banyak hanya saja
keterbatasan keahlian SDM yang selama ini menjadi kendalanya, keahlian SDM
masih rendah sehingga pos-pos penting dalam pekerjaan selalu dipercayakan
kepada orang lain terutama warga negara asing yang dibawa langsung oleh
perusahaan. Hal ini menimbulkan ketidaktertarikan industri untuk merekrut
sumber daya manusia dari Indonesia khususnya lulusan SMK.

1 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


Satu hal yang dibutuhkan industri adalah sumber daya manusia yang
berpendidikan, andal, mampu memenuhi tantangan (Yoto & Widiyanti, 2017).
Maka dari itu perlu adanya pembelajaran yang dapat meningkatkat perkembangan
intelektual, sosial, akademik, dan karir. Salah satu pembelajaran yang dapat
meningkatkan mutu lulusan adalah Praktik kerja lapangan, praktik kerja lapangan
merupakan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang secara sistematis dan
sinkron antara pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu
tingkat profesional tertentu (Anwar, 2006).

Dalam peraturan pemerintah Nomor 19 tahun (2005: Pasal 26 ayat 3)


bahwaa standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikann kejuruan (SMK)
bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut sesuai dengan kejuruannya.

Dalam peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2007,


tentang standart kompetensi lulusan satuan pendidikan SMK antara lain bahwa
menguasai kompetensi program keahlian. Pelaksanaan kegiatan prakerin (praktek
kerja lapangan) PKL diperlukan suatu jalinan kerjasama yang sangat erat antara
sekolah dengan DUDI. Untuk menciptakan jalinan kerjasama antara SMK dengan
DUDI tidak dapat lepas dari peran Humas. Humas memiliki peranan yang penting
dalam upaya menarik DUDI agar dapat secara sukarela bekerjasama dengan pihak
sekolah. Dalam menjalankan upaya ini humas sekolah memegang peranan
penting untuk turut mendukung terwujudnya suatu hubungan kerjasama yaitu
membina komunikasi yang baik serta membina hubungan harmonis kepada publik
baik internal maupun eksternal. Semua kegiatan dan program yang dijalankan
humas dengan bekerja sama dengan DUDI juga tidak terlepas dari keikutsertaan
kepala sekolah sebagai pemangku tanggung jawab terbesar dan utama dalam
meningkatkan manajemen serta mutu sekolahnya.

2 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


Menurut (Rogers et al., 2019) magang menyediakan peningkatan
persiapan karir siswa dan juga meningkatkan kepuasan kerja dalam penempatan
pasca kelulusan awal sekolah, mengembangkan komunikasi dan keterampilan
terkait pekerjaan lainnya, peluang jaringan yang lebih besar; dan mendapatkan
pengalaman kerja yang relevan. (Lensing et al., 2018) Saat ini pelatihan dan
pembelajaran di industry menawarkan kesempatan untuk mengurangi
kompleksitas dan dapat mengaplikasikan secara nyata apa saja yang telah
dipelajari oleh siswa. Dengan adanya praktik kerja lapangan siswa dapat
mengembangkan potensi kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Selain
itu, siswa juga dapat memperoleh pengalaman tentang lingkungan di dunia
industri yang nantinya dijadikan sebagai bekal ketika siswa tersebut lulus dan
akan bekerja.

B. Identifikasi Relefansi Masalah/Kesenjangan Yang Terjadi di Institusi


Masalah yang diidentifikasi melalui penjabaran metode swot sebagai berikut :
1. Strenght
1) Lokasi untuk pelaksanaan PKL diperoleh berdasarkan MOU yang
baik dari pihak sekolah
2) Tempat pelaksanaan PKL ialah tempat yang telah terstandart khusus
untuk tingkatan sekolah kejuruan
3) Guru membekali pelatihan hard skill yang baik ke siswa
4) Sekolah memfasilitasi kegiatan praktek sebelum siswa siap terjun ke
lapangan untuk PKL
5) Guru menginformasikan surat izin PKL siswa kepada setiap orang tua
2. Weakness
1) Fokus pelaksaan kegiatan PKL lebih kepada TKR
2) Sekolah belum dapat menembus MOU untuk bidang Skincare
3. Opportunity
1) Siswa mampu melatih inti kejuruan dan keterampilan bidang TKR

3 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


2) Siswa maupun guru dapat mengupgrade ilmu baru
3) Siswa yang berkompeten tidak menutup kemungkinan di
recomendasikan untuk bekerja setelah lulus
4) Hubungan yang baik dengan DUDIKA memungkinkan untuk selalu
welcome pada penerimaan siswa PKL selanjutnya
5) Kepercayaan orang tua terhadap sekolah cukup baik
4. Treat
1) Pihak DUDIKA menuntut tinggi kompetensi pada peserta didik
2) Pihak DUDIKA memberikan pelaksanaan PKL yang tidak dibutuhkan

C. Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan
Terdapat beberapa tujuan yang akan diproleh dari diberlakukan nya
observasi ini di antaranya yaitu :
1) Untuk mengetahui implementasi pelaksanaan PKL
2) Untuk mengetahui bagaimana hubungan MOU sekolah dengan
DUDIKA
3) Untuk mengetahui output dari kejuruan setelah diberlakukan nya PKL

Tujuan PKL dalam Permendikbud 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja


Lapangan bagi Peserta Didik, adalah :
1. Menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional
pada Peserta Didik;
2. Meningkatkan kompetensi Peserta Didik sesuai kurikulum dan
kebutuhan dunia kerja; dan
3. Menyiapkan kemandirian Peserta Didik untuk bekerja dan/atau
berwirausaha.

4 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


2. Sasaran
Sasaran dalam pelaksanaan observasi ini ialah :
1) Humas Sekolah. Peran penting pembentuk kerjasama yang baik
dengan industry.
2) DUDIKA. Tempat yang disesuaikan bagi kompetensi siswa dalam
melaksanakan kegiatan PKL.
3) Guru. Bagian pemenuhan kebutuhan hardskill siswa, menyaring dan
juga mengarahkan progres ilmu untuk siswa baik dari dalam sekolah
maupun dunia insdustri.
4) Peserta didik. Pelakon untuk keberhasilan pelaksanaan kegiatan PKL.

5 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


BAB II
KEGIATAN ORIENTASI

A. Kerangka Kerja Orientasi/Observasi


Proses dalam melakukan observasi, diperlukan beberapa proses diantaranya :
1. Observasi awal
Tahapan ini dilakukan dengan observasi awal langsung ke sekolah,
dengan membawa surat izin dari kampus. Bagian tata usaha adalah staff
sekolah yang pertama kali ditemui, kemudian izin ke wakil kepala bagian
kurikulum.
2. Menyiapkan instrument wawancara
Setelah izin diberikan, kemudian menyiapkan pedoman observasi yang
dibutuhkan, seperti teks wawancara dengan guru dan beberapa mahasiswa
magang.
3. Observasi lanjutan
Pada kesempatan selanjutnya dilakukan observasi langsung kepada guru
pamong yang mengampuh mata pelajaran PKL, dengan mengajukan
beberapa pertanyaan serta pemenuhan kebutuhan data.
4. Pengumpulan data
Setelah proses wawancara diproleh sumber data langsung, kemudian
didapati juga data sekunder dari bagian staf tata usaha sekolah maupun
yang diberikan oleh guru.
5. Analisis data
Setelah itu dilakukan analisis data berdasarkan temuan fakta di lapangan
dengan kebutuhan yang diinginkan untuk keberlanjutan tesis.
6. Olah data laporan
Hasil dari data yang telah di proleh kemudian diramu menjadi satu laporan
yang utuh dan konkrit, agar hasil observasi dapat dipertanggung jawabkan
dengan sebenarnya.
7. Presentasi hasil

6 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


B. Output Orientasi
Hasil atau output yang menjadi rujukan dalam menyelesaikan permasalahan
pada laporan hasil observasi ini berdasar dari model yang ditinjau dari setiap
langkah atau fase kegiatan, diantara nya :

Observasi Analisis Rujukan Tesis

Hasil Penyusunan Hasil laporan


Wawancara data laporan Relevansi
Perolehan Bukti laporan
data sekunder lampiran dengan
kebutuhan

7 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


BAB III
HASIL DAN RELEVANSI TOPIK TESIS

A. Hasil-hasil Observasi
1. Sejarah Sekolah
Pada tahun 1942, nama awal SMK Negeri 27 Jakarta adalah “Logere
Mizver Seid School” dan kemudian mengalami perkembangan dalam
beberapa tahun. Pada tahun 1942, gedung sekolah ini ditata kembali dengan
gaya arsitektur Eropa yang digunakan untuk sekolah khusus untuk puteri
setingkat SLTP atau SKKP yang mana disebut Midelbare Huishould School
(MHS) dan untuk sekolah guru khusus untuk puteri setingkat SLTA atau
SGKP yang mana disebut Opleiding Svhoolvoor Vak Onderwijzeressen
(OSVO).

Tahun 1945, menjadi Sekolah Kepandaian Puteri (SKP) dan kemudian


menjadi Sekolah Guru Kepandaian Puteri (SGKP). Tahun 1950, digedung ini
terdapat tiga sekolah SKP dan FKIP UI Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga
yang menepati lokasi bagian Barat dan SGKP menepati lokasi bagian Timur.

Tahun 1963, terdapat perubahan nama dari Sekolah Guru Kepandaian


Puteri (SGKP) menjadi Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas (SKKA). Tahun
1975, perubahan nama kembali dari SKKA menjadi Sekolah Menengah
Teknologi Kejuruan (SMTK) dengan program 4 tahun dan pada tahun 1984
bangunan sekolah SMTK diperbaharui dan diresmikan oleh Prof. Dr.
Nugroho Noto Susanto selaku Menteri P & K.

Pada tahun ini juga menggunakan kurikulum tahun 1994 dengan program
3 tahun yang sama dengan SMKK lainnya. Gedung sekolah ini berada di
daerah yang ditetapkan sebagai bangunan benda “Cagar Budaya” mengacu
surat keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 Tahun 1993, seperti gedung
Fatahillah. Tahun 1994 sesuai dengan kurikulum yang digunakan yaitu

8 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


kurikulum SMK 1994 menjadi sekolah Menengah Kejuruan Kelompok
Pariwisata dan tetap menggunakan nama SMTK yang membuka enam
program studi. Pada tahun 1997, terdapat perubahan nama kembali menjadi
SMK N 27 (Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 27) yang terdapat tujuh
kompetensi keahlian dan pada tahun 2008 SMK Negeri 27 sudah bersertifikat
ISO dengan No. 16 100 0814 dengan luas tanah 15.060 m2 .

2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah


1) Visi
” Menjadikan SMK Negeri 27 Jakarta sebagai SMK Pusat Keunggulan
yang mewujudkan insan yang kompeten, berkarakter, berbasis
kewirausahaan, berbudaya lingkungan dan memperkuat Profil Pelajar
Pancasila”.
2) Misi
Misi SMK Negeri 27 Jakarta adalah sebagai  berikut :
1. Membentuk tamatan yang berakhlak mulia dan sesuai dengan
bidang keahliannya.
2. Menyediakan layanan pendidikan yang unggul berbasis
kewirausahaan dan teknologi informasi.
3. Menjalin kerjasama dengan industri, baik dalam maupun luar
negeri.
4. Mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan
berkarakter.
5. Menciptakan budaya lingkungan yang bersih, sehat, asri dan
lestari.
6. Memperkuat pendidikan karakter Profil Pelajar Pancasila.
3) Tujuan
Tujuan  SMK Negeri 27 Jakarta adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas kepemimpinan sekolah yang professional

9 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


2. Meningkatkan pengelolaan sekolah dengan menerapkan sistem
manajemen mutu berbasis IT.
3. Meningkatkan kualitas pembelajaran baik di sekolah maupun di
industri yang berbasis kompetensi, TIK dan lingkungan.
4. Memperkuat kemitraan antara orang tua, siswa, sekolah, dan
institusi pasangan atau stake holder lainnya.
5. Meningkatkan peran sekolah sebagai bisnis center dan  pusat
pelatihan bagi guru dan siswa.
6. Mengembangkan kultur sekolah dan lingkungan belajar melalui
pemberian materi pembelajaran yang kaya makna.
7. Penguatan/pengayaan/pemantapan positif pada sikap dan karakter
terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

3. Kompetensi Keahlian/Kejuruan
1) Kepariwisataan
2) Tata Boga
3) Tata Busana
4) Tata Kecantikan
Kompetensi keahlian Tata Kecantikan sendiri bertujuan menjadi
program berstandar nasional dan internasional yang mampu
menyiapkan tenaga kerja kompeten dengan membekali peserta
didiknya pengetahuan, sikap dan keterampilan dibidang perawatan dan
penataan rambut serta perawatan kulit dan rias wajah. Untuk
mendalami industri kecantikan kulit dan rambut dan industri kreatif
bidang kecantikan seperti Influencer, Beauty Blogger, dan Make-up
Freelancer, dengan memiliki Profile Entrepreneur, sehingga dapat
menciptakan peluang usaha dan pekerjaan/profesi pelayanan jasa
kecantikan kulit dan rambut, memiliki kemampuan tahapan
operasional perawatan kecantikan kulit dan rambut dengan
menerapkan prosedur operasional standar (POS) industri kecantikan

10 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


secara menyeluruh dengan pelayanan prima, kemampuan komunikasi
secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung melalui
teknologi komunikasi (telepon, email, dan situs jejaring sosial),
memiliki sikap kerja dan berkemampuan dalam pemasaran dan
konsultasi digital.

4. Data Peserta Didik dan Guru


1) Data Peserta Didik
Tabel 3.1 Rekapitulasi Siswa Tata Kecantikan Tahun Pelajaran 2022/2023
Kompetensi Keahlian Keadaan Siswa
No Kelas
Tata Kecantikan L P JML
1 X Kecantikan & SPA 1 0 35 35
2 X Kecantikan & SPA 2 0 36 36
3 X Kecantikan & SPA 3 0 33 33
Jumlah Kelas X 0 104 104
4 XI Kecantikan & SPA 1 0 35 35
5 XI Kecantikan & SPA 2 0 35 35
Jumlah Kelas XI 0 70 70
6 XII TKKR 1 0 28 28
7 XII TKKR 2 0 33 33
Jumlah Kelas XII 0 61 61
Jumlah Seluruh Siswa Tata Kecantikan 0 235 235
(Sumber : Data Sekolah Oktober 2022)

2) Data Guru
Tabel 3.2 Daftar Nama Guru Tata Kecantikan
No NAMA
1 Jasnah, S.Pd
2 Euis Suprihartini, S.Pd
3 Dra. Eko Helly Revoaningsih

11 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


4 Ratnawati, S.Pd
5 Nurhayati, S.Pd
6 Dra. Lies Saodah
7 Eni Sulistijowati, S.Pd

5. Penerapan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum pembelajaran di SMK N 27 Jakarta pada Tahun
Pelajaran 2022/2023, untuk kelas X menggunakan Kurikulum Merdeka,
kelas XI dan XII menggunakan Kurikulum 2013 REV. Usaha Perjalanan
Wisata berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah
nomor : 07/D.D5/KK/2018.

6. Kerjasama dengan DUDIKA


Berikut ini beberapa daftar Dudika yang telah bekerjasama dengan SMK
N 27 Jakarta pada jurusan Tata Kecantikan, ialah :
Tabel 3.3 Daftar Mirta DUDIKA Jurusan Tata Kecantikan
No. Mitra DUDIKA Siswa
1. Mawar Bride Salon 2
2. Justin Salon 2
3. Calarance Salon 2
4. Griya Cantik Dyla 2
5. Hair Color & Make up Studio 2
6. Salon Larizze Matrix 2
7. Alfin Salon 3
8. Aulia Salon 3
9. Andykart makeup 1
10. Sarah Salon 3
11. Dina Salon 3
(Dina Academy)

12 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


12. Jeniffer Salon 2
13. Barja Salon 3
14. Spark Glam 1
15. Anna Wijaya Salon 2

B. Tindak Lanjut
1. Perencanaan PKL
Langkah awal yang dilakukan yaitu dengan : (1) adanya persiapan sekolah
dalam menjalin kerja sama dengan industri, (2) kriteria industri sebagai lokasi
praktik kerja lapangan, (3) persiapan guru pembimbing, (4) persiapan
instruktur, (5) persiapan siswa, dan (6) persiapan sarana dan prasarana yang
menunjang praktik kerja lapangan.

Pertama dilakukan dengan adanya persiapan sekolah dalam menjalin kerja


sama dengan industri melalui pemilihan tempat industri bagi siswa PKL yang
harus linear dengan program keahlian siswa. Pihak SMK memilih beberapa
industri yang sesuai dengan kompetensi keahlian di SMK untuk dijadikan
institusi pasangan dalam kerjasama PKL, selanjutnya melakukan MoU dalam
hal ini SMKN 27 Jakarta mengajukan permohonan pada industri mitra yang
relevan dengan SMK. (Sukardi & Hargiyarto, 2007) menyatakan bahwa
beberapa kriteria dunia usaha atau dunia industri (DU/DI) yang akan dijadikan
mitra kerjasama antara lain: perusahaan yang mempunyai badan hukum yang
jelas (perusahaan yang legal), memiliki serta menerapkan peraturan yang
melindungi tenaga kerja, menerapkan kontrak kerja yang jelas, dan menjamin
keselamatan kerja para tenaga kerjanya.

Dalam mempersiapkan guru pembimbing PKL dilakukan dengan adanya


pembekalan terlebih dahulu. Hal tersebut bertujuan agar guru pembimbing
mengetahui apa yang harus dipersiapkan mulai dari administrasi, waktu
kunjungan bagi guru, dan monitoring yang sudah tertata. Guru pembimbing

13 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


juga mendapatkan training pada industri mitra atau balai pelatihan. SMK
Negeri 27 Jakarta dalam persiapan guru pembimbing dilakukan melalui
pengumpulan guru-guru pembimbing pada rapat intern terlebih dahulu.
Kemudian diadakan pembekalan secara umum dan secara khusus. Proses
pembelajaran akan terjadi jika didukung oleh guru yang profesional, mampu
menguasai dan menerapkan keterampilan yang diajarkan dalam proses
pembelajaran (Bakar, 2018).

Kerja instruktur di lapangan diserahkan kepada pihak DU/DI masing-


masing. Persiapan siswa dimulai dari sosialisasi terlebih dulu tentang program
PKL, persiapan siswa dilakukan dengan adanya bimbingan secara umum
Pemberian Sertifikat Laporan Kegiatan PKL Aspek-aspek Penilaian Penilaian
PKL Pihak Sekolah juga membuat catatan kegiatan PKL Kegiatan Dirangkum
dalam Jurnal Pradana, Yoto, Nyoto, Meningkatkan Mutu Lulusan… 224 dan
khusus untuk meningkatkan kompetensi siswa. Menurut (Polat et al., 2010)
untuk berhasil dalam profesi, seseorang harus memiliki pengetahuan teoretis
dan praktis. (Sampurno & Siswanto, 2015) mengemukakan bahwa program
praktik kerja lapangan dapat berjalan jika sarana dan prasarana yang dimiliki
sekolah memenuhi standar untuk melakukan kegiatan produksi baik berupa
barang dan jasa sesuai program keahlian yang dimiliki. Beberapa sarana
prasarana ada yang berasal dari pihak sekolah, namun ada juga yang dibantu
dan disediakan oleh industri, tetapi terlebih dahulu disiapkan oleh sekretariat
dibawah naungan kelompok kerja PK, seperti katelpak, buku jurnal, surat
pengantar untuk industri dan kendaraan untuk mengantarkan siswa ke tempat
PKL ini khusus untuk anak PKL di luar kota. Setelah itu fasilitas akan
didistribusikan kepada siswa pada saat proses pembimbingan menjelang
keberangkatan.

2. Pelaksanaan PKL
Kompetensi merupakan kemampuan untuk menguraikan hasil yang
diharapkan sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan profesi yang

14 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


terkait (Burke, 2005). Pada SMK N 27 Jakarta persiapannya diawali dengan
cara siswa harus mendaftar terlebih dahulu ke sekretariat Pokja. Selanjutnya
yaitu proses penyerahan siswa yang diantarkan oleh guru pembimbing, waktu
keberangkat siswa dilakukan begitu siswa naik kelas 11, PKL dilaksanakan
dengan sistem blok penyerahan yaitu semester ganjil dan semester genap,
setiap blok dilaksanakan selama enam bulan. Pengantaran siswa juga
tergantung jadwal kesepakatan dengan Du/Di. Setelah menyerahkan siswa ke
industri, guru akan melakukan proses pembimbingan siswa yang diawali
dengan bimbingan teknik di sekolah. Selanjutnnya adalah bimbingan di
perusahaan atau industri, siswa diwajibkan untuk mengikuti aturan-aturan
baik yang ada di perusahaan maupun yang diterapkan di sekolah. Proses
pengawasan (monitoring) siswa dilakukan dengan cara pembimbing langsung
ke tempat tujuan. Pihak sekolah sebulan sekali harus monitoring ke industri,
tetapi apabila komunikasi dapat sewaktu-waktu. Proses pelaksanaan yang
terakhir yaitu penjemputan siswa setelah melaksanakan praktik kerja lapangan
selesai siswa akan dijemput oleh guru pembimbing, namun sebelum
penjemputan siswa memiliki kewajiban untuk menyelesaikan laporan.
Menurut (Volodina et al., 2019) di perusahaan, peserta magang harus
memperoleh keterampilan praktis yang sesuai dalam lingkungan kerja yang
nyata. Hal ini juga diperjelas oleh (Pyrkin et al., 2019) bahwa ketika siswa
memulai suatu pembelajaran, ada kemungkinan mereka memiliki kekuatan
yang berbeda-beda. Maka dari itu pembimbingan dan monitoring harus
senantiasa dilakukan dan ditingkatkan agar ilmu yang diperoleh siswa dapat
digunakan setelah mereka lulus dari sekolah.

15 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


3. Evaluasi PKL

Gambar 1. Skema Urutan Evaluasi Pelaksanaan PKL

Terdapat beberapa metode yang dipergunakan dalam mengevaluasi


kegiatan (Sudiyanto, Sampurno, & Siswanto, 2017). Evaluasi praktik kerja
lapangan dilakukan dengan penilaian pelaksanaan, penilaian tersebut memiliki
dua versi yang terdiri dari penilaian industri yang dilakukan dengan cara
memberikan penilaian secara mandiri melalui sertifikat dan penilaian dari
pihak sekolah. Aspek yang dinilai yaitu aspek akademik dan non akademik
penilaian pelaksanaan PKL melalui buku jurnal yang telah diberikan kepada
masing-masing siswa. Penilaian di lapangan itu semuanya berasal dari
instruktur yang ada di industri. Kemudian buku jurnal diserahkan kepada
pembimbing sekolah. Dasar penilaian PKL (aspek-aspek penilaian) yaitu
disesuaikan dengan kompetensi program keahlian siswa, sebagai contoh yaitu
pada program keahlian TKR aspek-aspek penilaiannya mencakup engine,
kelistrikan, chasis dan lain sebagainya sehingga dalam penilaian harus
disesuaikan dengan sub-sub tersebut. Laporan kegiatan dikerjakan oleh siswa
secara berkala. pihak sekolah juga membuat laporan yang berupa catatan-
catatan penting untuk pelaksanaan PKL berikutnya. Laporan tersebut dibuat
oleh semua panitia sehingga nanti akan diketahui hasil evaluasi melalui rapat
yang diadakan secara berkala. Sebelum pemberian sertifikat PKL siswa harus
melalui syarat-syarat tertentu untuk mendapatkan sertifikat, yaitu siswa

16 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


diwajibkan melaksanakan kegiatan PKL sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan oleh sekolah dan menyelesaikannya secara baik serta kompetensi
selama siswa berada di industri juga harus maksimal.

4. Dampak Implementasi Praktik Kerja Lapangan Terhadap Mutu lulusan


SMK
Dampak terhadap implementasi praktik kerja lapangan pada SMK Negeri
27 Jakarta yaitu akan dapat dinilai berhasil untuk mendidik siswa dan nama
SMK juga akan lebih dikenal. Selanjutnya juga akan berdampak pada
perpanjangan MOU di tahun selanjutnya. Dampak terhadap implementasi
praktik kerja lapangan pada industri yaitu industri akan terbantu dengan
adanya siswa PKL. Dampak terhadap implementasi praktik kerja lapangan
pada guru SMK Negeri 27 Jakarta yaitu mendapatkan ilmu baru dan
pengalaman di lapangan sehingga dapat diimplementasikan pada
pembelajaran di sekolah. Dampak terhadap implementasi praktik kerja
lapangan pada siswa yaitu siswa tidak hanya belajar di sekolah, tetapi juga
mendapatkan ilmu di luar termasuk ada tambahan bagaimana cara siswa harus
berkomunikasi bersosialisasi dengan sekitar tidak hanya text book di sekolah
dan praktik di lab. Pengalaman kerja dan magang memberi siswa kendaraan
untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan lanjutan yang diperoleh
melalui pendidikan akademis mereka ke dalam lingkungan kerja (Madigan et
al., 2019). Menurut (Hou et al., 2020) siswa sekolah kejuruan mungkin
mengalami banyak perubahan psikologis selama magang mereka, seperti
kehilangan dan mendapatkan kembali rasa kontrol serta mengembangkan
makna hidup baru dan identitas diri. Selama siswa melakukan pembelajaran di
industri, menjadikan siswa sehari-harinya besinggungan langsung dengan
pekerjaan, hal tersebut yang diperlukan siswa untuk pengembangan
profesional di masa depan (Feijoo et al., 2019).

17 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


BAB IV
KESIMPULAN DAN RENCANA AKSI KESIAPAN TESIS

A. Kesimpulan Observasi
Kesimpulan yang di peroleh berdasarkan hasil dari observasi ialah :
1. Bahwa adanya dampak terhadap implementasi praktik kerja lapangan pada
siswa yaitu siswa tidak hanya belajar di sekolah, tetapi juga mendapatkan
ilmu di luar termasuk ada tambahan bagaimana cara siswa harus
berkomunikasi bersosialisasi dengan sekitar tidak hanya text book di
sekolah dan praktik di lab.
2. Dampak terhadap implementasi praktik kerja lapangan pada guru SMK
Negeri 27 Jakarta yaitu mendapatkan ilmu baru dan pengalaman di
lapangan sehingga dapat diimplementasikan pada pembelajaran di
sekolah.

B. Kesimpulan Relevansi dengan Topik Tesis


Melalui pelaksanaan observasi yang telah dilakukan, terdapat adanya
relevansi terkait tesis yang akan diajukan oleh observer untuk mengangkat
judul mengenai peningkatan mutu lulusan melalui implementasi pkl di SMK
Negeri 27 jakarta. Dimana diharapkan dapat mengevalusi proses pkl agar
dapat diperbaharui menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya, mengingat untuk
kesesuainya terhadap penerapan kurikulum merdeka yang terbaru.

18 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


DOKUMENTASI

19 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL


20 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL
21 PENINGKATAN MUTU LULUSAN MELALUI IMPLEMENTASI PKL

Anda mungkin juga menyukai