PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelayanan kesehatan, konsep mutu telah sejak lama dimulai yaitu
sejak abad ke-19. Pada awalnya konsep mutu dimulai dengan cara-cara yang
sederhana, kemudian seiring berjalanny waktu, konsep mutu terus berkembang.
Kini konsep mutu telah mencapai tahap penerapan prinsip manajemen
ilmiah ke dalam organisasi pelayanan kesehatan, yaitu sebagai “Total Quality
management (TQM)”. Secara garis besar, bab ini menjelaskan tentang tahapan
perkembangan konsep mutu dalam pelayanan kesehatan.
Rumah sakit sebagai salah satu unit tempat pelayanan kesehatan,
bertanggung jawabdalam memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan
standar untuk memenuhikebutuhan dan tuntutan masyarakat. Demikian juga
dengan upaya pemberian pelayanankeperawatan dirumah sakit yang merupakan
bagian integral dari upaya pelayanan kesehatan,dan secara langsung akan
memberi konstribusi dalam peningkatan kualitas hospital care.
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, banyak syarat yang
harus dipenuhi,syarat yang dimaksud mencakup delapan hal pokok yakni:
tersedia (available), wajar (appropriate), berkesinambungan (continue), dapat
diterima (acceptable), dapat dicapai(accesible), dapat dijangkau (afordable),
efsien (efficient ) serta bermutu(quality ).
Jaminan mutu (QA) adalah suatu proses yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu untuk : menetapkan masalah
dan penyebabnya berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan upaya
penyelesaianmasalah dan melaksanakan sesuai kemampuan menilai pencapaian
hasil denganmenggunakan indikator yang ditetapkan, menetapkan dan
menyusun tindak lanjut untuk meningkatkan mutu pelayanan. mutu pelayanan
kesehatan ini sangat berperan pentingdalam pelayanan keperawatan, karena
keberhasilan dan tidaknya perawat tersebut dilihatdari bagaimana perawat
1
mampu memenuhi dan melebihi kebutuhan serta harapan pelangganmelalui
peningkatan yang berkelanjutan atas seluruh proses asuhan keperawatan yang
telahdiberikan pada kliennya.
Jaminan mutu dalam keperawatan merupakan salah satu pendekatan atau
upaya yang sangat penting serta mendasar dalam memberikan layanan
keperawatan kepada klien.$eorang perawat yang profesional harus senatiasa
berupaya memberikan pelayanankeperawatan dengan mutu yang terbaik kepada
semua klien tanpa terkecuali. pendekatan jaminan mutu layanan keperawatan
merupakan salah satu perangkat yang sangat berguna bagi mereka yang
mengelolah atau merencanakan layanan keperawatan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Mutu
B. Dimensi Mutu
2. Realibility ( Keandalan )
Keandalan mencakup kinerja ( performance ), kemampuan untuk
diandalkan ( dependability), serta dapat memenuhi janji yang
ditawarkan dalam memberikan pelayanan.
3
3. Responsiveness ( Tanggap )
Sigap dalam merespon dan memberikan pelayanan keperawtan
yang dibutuhkan pelanggan ( pasien, keluarga pasien dan
masyarakat.)
4. Competence ( kompetensi )
Mencakup kemampuan kognitif ( pengetahuan ) dan keterampilan (
skill ) yang baik tentang produk jasa yang ditawarkan – yakni
pelayanan keperawatan, kepada pelanggan.
5. Access ( kemudahan )
Kemudahan dalam menjangkau layanan, yakni mudah dihubungi
dan mudah ditemui. Dimensi ini dipengaruhi oleh ketersediaan
fasilitas, jarak lokasi, dan sistem informasi yang mudah diakses
pelanggan.
6. Courtesy ( keramahan )
Seorang perawat harus memperhatikan hal – hal seperti sopan
santun, ramah, respek, perhatian, menghargai dan lain lain, yang
dimulai sejak pasien pertama kali masuk sampai keluar dari rumah
sakit.
7. Communication ( komunikasi )
Organisasi keperawatan harus dapat menyediakan media
komunikasi yang mempermudah hubungan perawat – pasien,
dengan pesan dan informasi yang mudah dipahami. Seorang
perawat juga harus mampu memberikan perhatian, mendengarkan
keluhan pasien, serta mempertahankan kontak mata.
8. Credibility ( kepercayaan )
4
Perawat sebagai customer service harus jujur dalam setiap
tindakan, terpercaya, dan mampu memberikan pelayana terbaik.
Kredibilitas seorang perawat juga dapat dilihat dari prestasi dan
reputasinya.
9. Security ( keamanan )
Perawat harus mampu memberikan rasa aman bagi pasien dari
berbagai kemungkinan risiko. Rasa aman dapat diberikan saat
perawat berperan sebagai advocad.
2. Responsiveness ( responsif )
Responsif sama artinya dengan ketanggapan. Secara sederhana,
responsif dapat didefinisikan sebagai kecepatan dan ketanggapan.
5
4. Emphaty ( empati)
Empati dapat menjembatani pembicaraan menuju ke arah solusi.
Melalui empati pula, pembri pelayanan akan merasakan hal yang
sama seperti pelanggan, sehingga lebih memahami kebutuhan
pelanggan.
5. Competence ( kompetensi )
Kompetensi lebih difokuskan pada staf yang berhubungan
langsung dengan pelanggan. Pelanggan cenderung tidak mau
berhubungan dengan manajer. Mereka lebih menginginkan orang
pertama yang mereka temui sebagai pemecah masalah mereka.
6
konsumen, produsen, dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh
kepuasan dan percaya dengan kualitas yang ditawarkan.
Patel (2010) menyatakan pelaksanaan QA di sebuah rumah sakit
dilakukan untuk membantu mengurangi hari rawat pasien di rumah sakit
sehingga akan meningkatkan pasien (Bed Occupation Rate/BOR) dan
peningkatan kelancaran dalam pembayaran. Dampak QA tidak hanya dapat
dinikmati oleh rumah sakit saja, akan tetapi akan berdampak pada pemberian
perawatan yang maksimal yang akan meningkatkan kepuasan klien terhadap
perawatan rumah sakit. Hal ini didukung oleh pendapat Coddington dan Sands
(2008), bahwa perawat berperan dalam menganalisa biaya dan potensi
penghematan biaya perawatan kesehatan yang dikelola.
7
3. QA menggunakan data untuk analisis proses pelaksanaan pelayanan
kesehatan. Suatu pendekatan konsultatif yang sederhana untuk analisis
masalah dna monitoring adalah aspek yang penting dalam peningkatan
mutu seperti analisis sebab akibat berdasarkan data dan fakta.
4. QA mendorong suatu pendekatan tim dalam pemecahan masalah dan
peningkatan mutu. Pendekatan partisipasi menawarkan dua keuntungan.
Pertama, hasil produk teknik kemungkinan bermutu lebih tinggi karena
masing-masing anggota tim membawakan prospeknya yang unik-unik
dan wawasan kepada upaya peningkatan mutu. Kerjasama memberikan
kemudahan fasilitas dalam analisisi mas alah dan solusinya. Kedua,
anggota staff kemungkinan lebih menerima dan mendukung perubahan di
mana mereka dapat membantu pengembangannya. Dengan demikian,
partisipasi dalam peningkatan mutu membangun konsensus dan
mengurangi perlawanan dalam perubahan.
8
dan mereka sekaligus merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam
suatu organisasi.
1. Terpadu (total), berarti mutu menjadi bagian integral dari setiap fase
atau proses dalam organisasi, dengan tumbuhnya saling keterkaitan
dan ketergantungan satu sama lain.
2. Mutu (quality), yaitu inti dari TQM. Apabila kita mengadopsi TQM,
maka mutu didasarkan kepada kebutuhan pelanggan, bukan atas dasar
ukuran atau parameter dari suatu produk. Mutu dirancang kedalam
produk dari proses, mutu mengalir dari proses, dan membuya dalam
organisasi. Mutu bukan hasil dari pengawasan atau memperbaiki
keselahan.
3. Manajemen, adalah bagian yang penting sekali dari konsep TQM,
oleh karena itu dorongan untuk TQM harus dating dari unsur pimpinan
puncak.
9
2. Melakukan perbaikan secara berkelanjutan dalam jangka panjang
dan dalam seluruh proses dan output organisasi.
3. Mengambil langkah-langkah untuk melibatkan seluruh karyawan
dalam upaya memperbaiki mutu.
10
1. Perencanan Mutu (quality planning)
Merupakan kegiatan pengembangan produk dan proses yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kegiatan ini
merupakan suatu rangkaian langkah universal yang terdiri atas:
Mengidentifikasi pelanggan.
Menentukan keutuhan pelanggan
Mengembangkan ciri atau karakeristik produk atau jasa yang
memenuhi harapan pelanggan.
Menetapkan tujuan mutu.
Mengembangkan proses untuk mencapai tujuan.
Meningkatkan kapabilitas proses.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Ariana, Yusi. 2017. Konsep Teoritis Penjamin Mutu dan Praktek Keperawatan
Berbasis Bukti (EVIDENCE BASED PRACTICE).
https://yurishina.blogspot.com/2017/03/konsep-teoritis-
penjaminan-mutu-dan.html. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2019
Jam 17.30 WIB
13