JUDUL:
Oleh:
Nama Peserta : Fitriah Fajar Maghfirah, S.T., M.P.W.K
Nomor Peserta : 12
Unit Kerja : Universitas Tadulako
TAHUN 2022
Oleh
NAMA : FITRIAH FAJAR MAGHFIRAH, S.T., M.P.W.K
NIP : 19950307 202203 2 006
INSTANSI : KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI – UNIVERSITAS TADULAKO
JABATAN : ASISTEN AHLI – DOSEN
NDH : 12
JUDUL
Coach Mentor
Tt Tt
Dr. Ir. Akhmat Yamin, M.A. Dr. Ir. Fuad Zubaidi, S.T., M.Sc
NIP 19651004 200003 1 007 NIP 19751225 200501 1 001
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 122
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kerja sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2022
Oleh
NAMA : FITRIAH FAJAR MAGHFIRAH, S.T., M.P.W.K.
NIP : 19950307 202203 2 006
INSTANSI : KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI – UNIVERSITAS TADULAKO
JABATAN : ASISTEN AHLI – DOSEN
NDH : 17
JUDUL
Coach Mentor
Dr. Ir. Akhmat Yamin, M.A. Dr. Ir. Fuad Zubaidi, S.T., M.Sc
NIP 19651004 200003 1 007 NIP 19751225 200501 1 001
PENGUJI
Nama
NIP
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan rancangan aktualisasi ini.
Rancangan aktualisasi mengenai Panduan Penulisan Skripsi Pada Prodi S-1 Perencanaan
Wilayah dan Kota ini penulis susun untuk menunjang implementasi aktualisasi di Program
Studi S-1 Perencanaan Wilayah dan Kota Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik.
Rancangan aktualisasi ini dapat penulis selesaikan berkat dukungan, bimbingan, serta
motivasi oleh berbagai pihak kepada penulis. Oleh karena itu penulis menyampaian rasa
terimakasih kepada berbagai pihak, diantaranya:
1) Bapak. Dr. Ir. Fuad Zubaidi, S.T.,M.Sc., Ph.D selaku mentor yang memberikan
bimbingan, bantuan, saran, masukan, dan motivasi mengenai rancangan aktualisasi
yang akan penulis laksanakan di instansi nanti.
2) Bapak Dr. Ir. Akhmat Yamin, M.A selaku coach yang telah membimbing dalam
mengerjakan laporan rancangan kegiatan aktualisasi dan memberikan masukan,
bimbingan, kritik, dan sarannya.
3) Papa dan Mama yang selalu mendoakan, memberikan motivasi, segala bentuk
dukungan, semangat yang tidak pernah henti serta kasih sayang dan kepercayaan yang
besar kepada penulis.
4) Teman-teman angkatan 122 LATSAR CPNS 2022 yang selalu memotivasi penulis
sehingga dapat bersama-sama menyelesaikan rancangan aktulisasi ini.
2.2 Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
2.2.1 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil negara yang unggul dan selaras dengan perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya,
pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK).
Kedudukan ASN sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan
oleh atasan langsung instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka ASN
berfungsi, bertugas dan berperan untuk:
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
tersebut.
2. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administrative yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan public
dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN
senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah.
ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN dan mengutamakan kepentingan
Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN berkewajiban bekerja sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya. Hak ASN dan PPPK yang diatur di Undang-Undang nomor 5
tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut.
1. PNS
a. Gaji, tunjangan dan fasilitas
b. Cuti
c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
d. Perlindungan
e. Pengembangan kompetensi
2. PPPK
a. Gaji, tunjangan dan fasilitas
b. Cuti
c. Perlindungan
d. Pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, pemerintah juga wajib memberikan
perlindungan berupa:
1. Jaminan kesehatan
2. Jaminan kecelakaan kerja
3. Jaminan kematian
4. Bantuan hukum
Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan
kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan. Pegawai ASN berdasarkan
Undang-Undang nomor 05 Tahun 2014 tentang ASN wajib:
1. Setia dan taat kepada pancasila, dan UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan pemerintah yang sah
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumusan pejabat pemerintah yang berwewenang
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan penuh
tanggung jawab
6. Menunjukan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di luar maupun di dalam kedinasan
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan perundang-undang
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku yang bertujuan
untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku ASN diatur
dalam undang-undang dan menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi
pemerintah. Panduan perilaku (kode etik) dari masing-masing nilai dasar adalah sebagai
berikut:
Berorientasi pelayanan
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
Akuntabel
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien;
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Kompeten
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka menolong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Loyal
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, instansi, dan Negara;
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adaptif
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
Kolaboratif
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan Bersama.
Untuk pemahaman lebih lanjut, berikut dijabarkan definisi dari isu-isu permasalahan
yang sudah berhasil diidentifikasi di Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako. Definisi konsep isu-isu
dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini:
1. Tidak adanya panduan yang baku/SOP
Dalam sistem pembelajaran yang ada di Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan
Kota, kurangnya panduan yang baku atau SOP sehingga membuat tiap dosen di beberapa
mata kuliah cenderung memiliki output yang berbeda-beda. Banyak faktor yang menjadi
kendala dalam hal ini seperti masih kurangnya komunikasi antar tim dosen di tiap kelas,
tidak adanya RPS yang mendukung di beberapa mata kuliah, lingkungan dan faktor
pemahaman serta wawasan dosen masih rendah terhadap beberapa mata kuliah.
2. Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam penulisan Tugas Akhir
Dalam menyusun karya tulis baik berupa tugas dan skripsi, mahasiwa belum sepenuhnya
menulis secara ilmiah dan belum optimal memanfaatkan teknologi untuk menyusun
daftar kepustakaan. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan menggunakan software
aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat rujukan secara otomatis seperti Mendeley,
Zotero dan lainnya menjadi kendala, sehingga sering ditemukan plagiasi dalam karya
tulis mahasiswa Prodi S-1 perencanaan Wilayah dan Kota. Masih kurangnya pelatihan
dan panduan sehingga mahasiswa belum memahami teknik dalam penulisan karya tulis.
3. Sumberdaya Manusia yang tidak merata / kurang di Prodi Perencanaan Wilayah
dan Kota
Melihat dengan kebutuhan saat ini, jika disandingkan dengan jumlah mahasiswa Prodi
S1, belum adanya sinkronisasi/seimbang antara jumlah mahasiswa dan dosen serta
operator/administrasi sehingga sering ditemukan beberapa dosen harus mengajar di
beberapa mata kuliah yang bukan di bidangnya. Bahkan seringkali dosen mengampu
beban mata kuliah melebihi kapasitas minimal SKS yang harus di ampuh.
4. Kurangnya fasilitas penunjang pendidikan dan pengajaran
Dalam belajar mengajar tentunya dibutuhkan fasilitas yang mendukung pembelajaran,
akan tetapi akibat kurangnya fasilitas penunjang, sehingga menghambat proses
pembelajaran yang ada.
5. Rendahnya jumlah penelitian dan publikasi di Prodi Perencanaan Wilayah dan
Kota
Berdasarkan dari hasil akreditasi Prodi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, bahwa masih
kurangnya jumlah publikasi dan penelitian yang dilakukan dosen dalam tingkat
homebase PWK. Banyak faktor yang menjadi kendala dalam publikasi seperti masih
kurangnya pelatihan penulisan publikasi, belum adanya keterlibatan mahasiswa dalam
penelitian, lingkungan dan faktor pemahaman dan wawasan dosen masih rendah
terhadap publikasi. Selain ini belum adanya jurnal dan web Prodi yang sebagai media
publikasi hasil karya tulis dosen. Faktor lainnya karena belum adanya roadmap terkait
dengan penelitian dosen yang berada di homebase PWK.
Panduan penulisan tugas akhir/skripsi pada Program Studi Perencanaan Wilayah dan
Kota merupakan panduan yang dibuat pada waktu disusunnya kurikulum tahun 2021 oleh
Ketua Program Studi pada dan beberapa Dosen yang ikut menyusun kurikulum. Panduan
tersebut ternyata menggabungkan beberapa standar penulisan akademik internasional dari
beberapa institusi. Panduan awal penyusunan ini lebih banyak mengatur teknik penulisan dan
sistematika penulisan. Panduan penulisan ini merupakan isu yang berkaitan dengan
pelayanan publik pada tahap ketiga dalam Diklat Latsar. Panduan ini menimbulkan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Beberapa dosen mendapati belum terpenuhinya penerapan standar penelitian yang
semestinya menjadi syarat utama dalam proses penelitian mahasiswa dalam penyusunan
tugas akhir. Sehingga jika belum ada kesepakatan akan membuat standar penilaian dosen
terhadap keilmiahan karya tugas akhir mahasiswa menimbulkan standar penilaian yang
berbeda.
2. Perpaduan teknik penulisan dan standar penulisan dari berbagai institusi menimbulkan
perdebatan pada kalangan dosen dan mahasiswa. Perbedaan ini akan menyebabkan
perbedaan susunan, teknik sitasi serta konten penulisan pada karya tugas akhir
mahasiswa dalam proses pembimbingan oleh dosen.
3. Perdebatan pada kalangan dosen mempengaruhi standar penilaian terhadap karya tugas
akhir/ skripsi mahasiswa yang berbeda antara satu dosen dan dosen lainnya. Perbedaan
standar yang dibiarkan berlarut akan menimbulkan ketidak adilan bagi mahasiswa dalam
penilaian tugas akhirnya.
4. Preferensi masing-masing dosen mempengaruhi arahan dan proses pembimbingan yang
diberikan oleh dosen terhadap mahasiswa. Preferensi dosen pembimbing yang berbeda
akan mengekang kebebasan ilmu pengetahuan yang semestinya dapat dikembangkan
oleh mahasiswa sesuai dengan minat dan ketertarikannya dengan isu tertentu.
5. Timbul kebingungan pada kalangan mahasiswa terkait perbedaan arahan dan bimbingan
antara dosen. Kebingungan antara dosen ini akan membuat mahasiswa memilih dosen
tertentu dan hanya mau berkonsultasi dengan dosen tertentu sehingga ini bisa menjadi
potensi konflik antar dosen.
2.3.2 Identifikasi Penyebab Masalah
Untuk menemukan akar permasalahan dari isu “Prodi Perencanaan Wilayah dan
Kota belum memiliki buku panduan penulisan Tugas Akhir” digunakan metode fishbone.
Surroundings( System
Lingkungan) (Sistem)
Skill Suppliers
(Keterampilan) (Pemasok)
Diagram fishbone terdiri dari kepala ikan yang berisikan masalah utama dan tulang-
tulang ikan berisikan akar-akar permasalahannya. Pada diagram fishbone diatas, kepala ikan
berisikan masalah mengenai Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota belum memiliki buku
panduan penulisan Tugas Akhir. Sedangkan tulang-tulang ikan berisikan akar-akar
permasalahan yang mencakup dalam 4S yaitu:
1. Surroundings (Lingkungan)
Beberapa dosen mendapati belum terpenuhinya penerapan standar penelitian yang
semestinya menjadi syarat utama dalam proses penelitian mahasiswa dalam
penyusunan tugas akhir. Sehingga jika belum ada kesepakatan akan membuat standar
penilaian dosen terhadap keilmiahan karya tugas akhir mahasiswa menimbulkan
standar penilaian yang berbeda.
Perpaduan teknik penulisan dan standar penulisan dari berbagai institusi menimbulkan
perdebatan pada kalangan dosen dan mahasiswa. Perbedaan ini akan menyebabkan
perbedaan susunan, teknik sitasi serta konten penulisan pada karya tugas akhir
mahasiswa dalam proses pembimbingan oleh dosen.
2. System (Sistem)
Perdebatan pada kalangan dosen mempengaruhi standar penilaian terhadap karya tugas
akhir/ skripsi mahasiswa yang berbeda antara satu dosen dan dosen lainnya. Perbedaan
standar yang dibiarkan berlarut akan menimbulkan ketidakadilan bagi mahasiswa dalam
penilaian tugas akhirnya.
3. Skill (Keterampilan)
Preferensi masing-masing dosen mempengaruhi arahan dan proses pembimbingan yang
diberikan oleh dosen terhadap mahasiswa. Preferensi dosen pembimbing yang berbeda
akan mengekang kebebasan ilmu pengetahuan yang semestinya dapat dikembangkan oleh
mahasiswa sesuai dengan minat dan ketertarikannya dengan isu tertentu.
4. Suppliers (Pemasok)
Timbul kebingungan pada kalangan mahasiswa terkait perbedaan arahan dan bimbingan
antara dosen. Kebingungan antara dosen ini akan membuat mahasiswa memilih dosen
tertentu dan hanya mau berkonsultasi dengan dosen tertentu sehingga ini bisa menjadi
potensi konflik antar dosen.
2. Harmonis
Nilai peduli dan saling
menghargai jika ada perbedaan
3. Kolaboratif
Nilai kesediaan dalam bekerja
sama dan bersinergi untuk hasil
yang lebih baik
- Revisi draft Tersedianya 1. Berorientasi Pelayanan
panduan hasil Saya merevisi draft panduan
revisi penulisan TA dengan
menerapkan nilai responsivitas
dan kualitas.
2. Akuntabilitas
Saya akan merevisi draf
panduan penulisan skripsi sesua
dengan saran dari mentor dan
ketua program studi dengan
menerapkan nilai transparan
4. Tambahkan satu nilai