Anda di halaman 1dari 41

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR ASN

JUDUL:

PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 PERENCANAAN


WILAYAH DAN KOTA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO

Oleh:
Nama Peserta : Fitriah Fajar Maghfirah, S.T., M.P.W.K
Nomor Peserta : 12
Unit Kerja : Universitas Tadulako

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN ANGKATAN 122


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
KERJA SAMA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 122


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kerja sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH

TAHUN 2022

Oleh
NAMA : FITRIAH FAJAR MAGHFIRAH, S.T., M.P.W.K
NIP : 19950307 202203 2 006
INSTANSI : KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI – UNIVERSITAS TADULAKO
JABATAN : ASISTEN AHLI – DOSEN
NDH : 12

JUDUL

“PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 PERENCANAAN


WILAYAH DAN KOTA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO”

Disetujui untuk diseminarkan


Pada Tanggal: ........................

Coach Mentor

Tt Tt

Dr. Ir. Akhmat Yamin, M.A. Dr. Ir. Fuad Zubaidi, S.T., M.Sc
NIP 19651004 200003 1 007 NIP 19751225 200501 1 001
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 122
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kerja sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH

TAHUN 2022

Oleh
NAMA : FITRIAH FAJAR MAGHFIRAH, S.T., M.P.W.K.
NIP : 19950307 202203 2 006
INSTANSI : KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI – UNIVERSITAS TADULAKO
JABATAN : ASISTEN AHLI – DOSEN
NDH : 17

JUDUL

“PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 PERENCANAAN


WILAYAH DAN KOTA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO”

Telah diseminarkan dan diperbaiki


Pada Tanggal: ........................

Coach Mentor

Dr. Ir. Akhmat Yamin, M.A. Dr. Ir. Fuad Zubaidi, S.T., M.Sc
NIP 19651004 200003 1 007 NIP 19751225 200501 1 001

PENGUJI

Nama
NIP
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan rancangan aktualisasi ini.
Rancangan aktualisasi mengenai Panduan Penulisan Skripsi Pada Prodi S-1 Perencanaan
Wilayah dan Kota ini penulis susun untuk menunjang implementasi aktualisasi di Program
Studi S-1 Perencanaan Wilayah dan Kota Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik.
Rancangan aktualisasi ini dapat penulis selesaikan berkat dukungan, bimbingan, serta
motivasi oleh berbagai pihak kepada penulis. Oleh karena itu penulis menyampaian rasa
terimakasih kepada berbagai pihak, diantaranya:
1) Bapak. Dr. Ir. Fuad Zubaidi, S.T.,M.Sc., Ph.D selaku mentor yang memberikan
bimbingan, bantuan, saran, masukan, dan motivasi mengenai rancangan aktualisasi
yang akan penulis laksanakan di instansi nanti.
2) Bapak Dr. Ir. Akhmat Yamin, M.A selaku coach yang telah membimbing dalam
mengerjakan laporan rancangan kegiatan aktualisasi dan memberikan masukan,
bimbingan, kritik, dan sarannya.
3) Papa dan Mama yang selalu mendoakan, memberikan motivasi, segala bentuk
dukungan, semangat yang tidak pernah henti serta kasih sayang dan kepercayaan yang
besar kepada penulis.
4) Teman-teman angkatan 122 LATSAR CPNS 2022 yang selalu memotivasi penulis
sehingga dapat bersama-sama menyelesaikan rancangan aktulisasi ini.

Palu, 27 Oktober 2022


Penulis

Fitriah Fajar Maghfirah., S.T., M.P.W.K


NIP. 19950307 202203 2 006
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peran dan kedudukan Apatarur Sipil Negara (ASN) ditengah masyarakat telah
ditegaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN). Tiga fungsi utama ASN sebagaimana tertuang dalam UU ASN
tersebut adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, sebagai pelayan publik, serta sebagai
perekat dan pemersatu bangsa. Namun disayangkan, martabat ASN di tengah masyarakat saat
ini cenderung masih belum baik. Berdasarkan persepsi negatif masyarakat, ASN dikenal
sebagai pegawai yang indisipliner, kurang produktif, banyak terjerat tindak pidana korupsi,
pelayanan publik yang kurang optimal dan tidak inovatif. Sebagai upaya mencegah persepsi
negatif masyarakat tersebut dan untuk mewujudkan cita-cita bangsa serta tujuan negara
sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, diperlukan
ASN yang memiliki integritas tinggi, profesional dan berkarakter. Salah satu upaya
pemerintah dalam membentuk ASN yang prima dan untuk mengembalikan martabat baik
ASN di hadapan masyarakat adalah dengan mewajibkan pelaksanaan pelatihan dasar bagi
CPNS sebagai calon penyelenggara pemerintahan.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayan publik di bidang pendidikan, tenaga
pengajar turut berperan dalam mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi atas masalah
yang dihadapi. Tenaga pengajar sebagai bagian dari ASN, harus berpegang teguh kepada
nilai-nilai dasar profesi, yaitu Berakhlak (Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam menyelesaikan masalah. Hal ini dapat
diwujudkan salah satunya melalui kontribusi ASN (dosen) dalam menjalankan tri dharma
perguruan tinggi. Dosen menjalankan perannya dalam hal pendidikan dan pengajaran,
penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Tri dharma perguruan tinggi merupakan tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang
dosen. Tri dharma perguruan tinggi meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat. Tri dharma harus dilakukan secara sinergis sehingga dosen dapat
memberikan pelayanan publik baik kepada mahasiswa maupun masyarakat. Salah satu
bentuk pelayanan dosen yaitu melakukan pembimbingan tugas akhir seperti skripsi.
Dalam Keputusan Rektor Universitas Tadulako No. 2253/UN28/KM/2016 Tentang
Pedoman Akademik Universitas Tadulako Tahun 2016/2017, disebutkan pada Bagian VI
Kurikulum pasal 11 ayat 2 bahwa Lulusan Program Sarjana wajib Menyusun deskripsi
saintifik hasil kajian dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya
dalam laman perguruan tinggi. Skripsi merupakan karya ilmiah hasil penelitian yang wajib
dilakukan oleh mahasiswa S-1 yang akan menyelesaikan studinya. Namun dalam penyusunan
skripsi masih banyak ditemukan penulisan yang kurang sistematis. Kurang sistematisnya
seperti apa ? mohon ditambahkan penjelasan permasalahannya Sehingga dianggap perlu
adanya peningkatan efektifitas proses penyusunan tugas akhir melalui panduan penulisan
skripsi.

1.2 Visi, Misi, Gambaran Organisasi Institusi


1.2.1 Visi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
"Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendukung Visi dan
Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri,
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong,
dan berkebinekaan global"

1.2.2 Misi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


1. Mewujudkan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan berkelanjutan,
didukung oleh infrastruktur dan teknologi.
2. Mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta pengembangan bahasa dan
sastra.
3. Mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung
transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan dan kebudayaan.

1.2.3 Gambaran Umum Universitas Tadulako


Universitas Tadulako (UNTAD) adalah perguruan tinggi negeri pertama di Sulawesi
Tengah. UNTAD berdiri sejak 14 Agustus 1981 melalui Kepres No. 36Tahun 1981. UNTAD
mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, hingga saat ini UNTAD mengelola 11
Fakultas dan 1 Program Pasca Sarjana yang terdiri dari 26 Jurusan dan 73 Program Studi
dengan jenjang pendidikan doctoral 4 program studi, tingkat magister 14 program studi, 46
Program Studi tingkat strata satu, 1 Program studi profesi, dan 7 program studi tingkat
diploma. Berikut Visi, dan Misi Universitas Tadulako untuk periode tahun 2020-2045.
Visi : “Universitas Tadulako menjadi Perguruan Tinggi berstandar Internasional dalam
Pengembangan Ipteks berwawasan Lingkungan Hidup”
Misi :
a. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, modern, dan relevan menuju pencapaian
standar Internasional dalam pengembangan IPTEKS berwawasan lingkungan hidup
b. Menyelenggarakan penelitian yang bermutu untuk pengembangan IPTEKS berwawasan
lingkungan hidup
c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sebagai pemanfaatan hasil
pendidikan dan hasil penelitian yang dibutuhkan dalam pembangunan masyarakat
d. Menyelenggarakan reformasi birokrasi dan kerjasama regional, nasional dan
Internasional
Dalam melaksanakan pengembangan Universitas Tadulako yang sesuai visi dan misi
yang ditetapkan, perlu dilandasi tata nilai yang merupakan dasar sekaligus pemberi arah bagi
sikap dan perilaku pimpinan, sivitas akademika dan staf dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Nilai-nilai yang dibutuhkan dalam rangka mencapai keunggulan tersebut, meliputi:
a. Amanah dan beradab, memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban
kepercayaan.
b. Profesional, memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai serta memahami
bagaimana mengimplementasikannya.
c. Bertanggung Jawab, memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya.
d. Disiplin, taat kepada tata tertib dan aturan yang ada serta mampu mengajak orang lain
untuk bersikap yang sama.
e. Peduli, menyadari dan mau memahami serta memperhatikan kebutuhan dan kepentingan
pihak lain.
f. Visioner dan Berwawasan, bekerja berlandaskan pengetahuan dan informasi yang luas
serta wawasan yang jauh ke depan.
g. Menjadi Teladan, berinisiatif untuk memulai dari diri sendiri untuk melakukan hal-hal
baik sehingga menjadi contoh bagi pihak lain.
h. Akuntabel, bekerja secara terukur dengan prinsip yang standar serta memberikan hasil
kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
i. Produktif (Efektif dan Efisien), memberikan hasil kerja yang baik dalam jumlah yang
optimal melalui pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien, suka mutu tinggi.
j. Transformatif, memiliki sensitifitas terhadap pengembangan dan revitalisasi organisasi
k. Sikap dan perilaku pimpinan yang SMART meliputi:
1) Strengthen of Unit Service, memperkuat seluruh unit layanan;
2) Manpower Development, mengembangkan sumber daya manusia dalam rangka
meningkatkan layanan;
3) Adaptability of Policies, menyelaraskan kebijakan UNTAD dengan kebijakan
kementerian Ristekdikti dengan tetap memperhatikan aspirasi sivitas akademika;
4) Reorienting of Vision¸ reorientasi visi terhadap perkembangan zaman;
5) Total Achievement, mengotimalkan sumber daya yang dimiliki melalui pelaksanaan
kerja yang disiplin, efektif, efisien dan berorientasi pada daya saing tinggi
Saat ini tatakelola dan manajemen organisasi Universitas Tadulako didasarkan pada
Permenristekdikti Nomor 44 tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas
Tadulako tertanggal 20 Juni 2017. Universitas Tadulako mengemban tugas
menyelenggarakan pendidikan untuk berbagai disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
(IPTEKS). Universitas Tadulako menjalankan fungsi-fungsi pelaksanaan dan pengembangan
meliputi pendidikan tinggi, penelitian untuk pengembangan IPTEKS, pengabdian kepada
masyarakat, kegiatan pelayanan, serta pembinaan sivitas akademika dan lingkungannya.
Untuk menjalankan manajemen tatakelola tersebut, Universitas Tadulako didukung
oleh organ yang terdiri atas: (1) Rektor, (2) Dewan Pengawas, (3) Senat, (4) Dewan
Penyantun, dan (5) Dewan Pertimbangan. Rektor sebagai organ pengelola terdiri atas: (1)
Rektor dan Wakil Rektor; (2) Biro; Fakultas/Pascasarjana; (3) Lembaga; (4) Satuan
Pengawas Internal, (5) Unit Pelaksana Teknis; (6) Pusat Layanan Internasional dan Pusat
Pengembangan Usaha, serta (7) Pascasarjana. Tata pamong Universitas Tadulako tersebut
dibangun dan dijalankan dengan lima pilar, yaitu tata pamong yang kredibel, transparan,
akuntabel, bertanggung jawab, dan adil, dalam upaya berhasilnya strategi yang digunakan
untuk mencapai tujuan dan melaksanakan misi dalam rangka untuk mewujudkan visi.
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Universitas Tadulako
Tujuan Strategis UNTAD tahun 2020-2024 dirumuskan sebagai berikut:
1. Meningkatkan relevansi, kuantitas, dan kualitas pendidikan tinggi
2. Meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui
peningkatan mutu penelitian, publikasi dan inovasi.
3. Terwujudnya tata kelola Universitas Tadulako yang efektif, efisien, berintegritas dalam
rangka reformasi birokrasi.
Sasaran strategis UNTAD tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya relevansi, kuantitas, dan kualitas pendidikan tinggi;
2. Meningkatnya kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui
peningkatan mutu penelitian, publikasi dan inovasi; dan
3. Terlaksananya reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan tata Kelola Universitas
Tadulako yang efektif, efisien dan berintegritas.
Sasaran program UNTAD tahun 2020-2024 adalah:
1. Meningkatnya kualitas pembelajaran dan mahasiswa Universitas Tadulako
2. Meningkatnya kualitas kelembagaan Universitas Tadulako
3. Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya di Universitas Tadulako
4. Meningkatnya kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui
peningkatan mutu penelitian, dan publikasi
5. Menguatnya kapasitas inovasi
6. Terwujudnya tata kelola yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.
1.2.4 Gambaran Umum Fakultas Teknik
Fakultas Teknik secara resmi berdiri melalui surat keputusan Kemendikbud RI
Nomor:0378/0/93, tertanggal 21 Oktober 1993. Fakultas Teknik saat ini telah memliki 5
Jurusan dan 13 Program Studi Reguler serta 1 Program Studi Profesi Insinyur yang baru
disetujui pendiriannya oleh kemendikbud pada tahun 2020 (Gambar 1.2.). Berikut Visi, Misi,
dan Tujuan dari Fakultas Teknik.
Visi : “Fakultas Teknik berstandar internasional dalam pengembangan rekayasa
teknologi dan seni yang berwawasan lingkungan”
Misi :
a. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berbasis teknologi dan seni yang
berstandar internasional
b. Menyelenggarakan penelitian berkualitas dan inovatif berbasis pembangunan
berkelanjutan dan mitigasi bencana untuk mendukung pembangunan lokal, nasional dan
internasional
c. Melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan dan pengembangan
teknologi yang berlandaskan budaya dan kearifan local
d. Melakukan kerjasama pendidikan dan penelitian dalam pengembangan dan penerapan
teknologi dan seni secara lokal, nasional dan internasional

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Unversitas Tadulako


Tujuan :
a. Menghasilkan lulusan teknik yang profesional, berintegritas, dan berkomitmen terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat serta mampu bersaing secara global
b. Menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas dan inovatif berbasis pembangunan
berkelanjutan dan mitigasi bencana
c. Menghasilkan publikasi ilmiah yang bertaraf internasional
d. Menerapkan teknologi tepat guna sesuai kebutuhan masyarakat yang berlandaskan
budaya dan kearifan local
e. Mewujudkan organisasi yang efektif, efisien, akuntabel (accountable), dan transparan
f. Mewujudkan kerjasama dengan berbagai pihak seperti perguruan tinggi dalam dan luar
negeri, pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha dan industri yang mendukung visi, misi
dan tujuan Fakultas Teknik

1.2.5 Gambaran Umum Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota


Program Studi S-1 Perencanaan Wilayah dan Kota secara resmi berdiri melalui surat
keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor:0324/E.E.2/DT/2014, tertanggal 08
April 2014. Program Syudi S-1 Perencanaan Wilayah dan Kota mulai penyelenggeraan bulan
juli 2014, dengan nomor SK izin operasional 63/KPT/I/2015 dan tanggal SK izin operasional
18 September 2015.
Visi pembelajaran Program Studi S1 PWK disusun berdasarkan visi Universitas
Tadulako dan visi Fakultas dan Teknik, yang berorientasi memberikan kemanfaatan yang
besar bagi institusi, masyarakat dan bangsa Indonesia khususnya manfaat terhadap penyiapan
dan pengembangan sumberdaya bangsa dan peningkatan nation competitiveness. Berikut
adalah tabel persandingan visi pembelajaran Program Studi S1 PWK dengan visi Universitas
Tadulako dan visi Fakultas Teknik.
Tabel 1.1 Visi Universitas Tadulako, Visi Fakultas Teknik, dan Visi Pembelajaran
Prodi S1 PWK
Visi Pembelajaran
Visi Fakultas Teknik
Visi Universitas Tadulako Program Studi PWK
2020-2045
2020-2045
Universitas Tadulako Prodi PWK Unggul Secara
menjadi Perguruan Tinggi Fakultas Teknik berstandar Regional Guna Mendukung
berstandar Internasional internasional dalam Internasionalisasi Untad
dalam Pengembangan pengembangan rekayasa dalam pengembangan ilmu
Ipteks berwawasan teknologi dan seni yang dan teknologi perencanaan
Lingkungan Hidup Tahun berwawasan lingkungan wilayah dan kota yang
2020-2045 berwawasan lingkungan

1.2.6 Misi Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota


Misi pembelajaran disusun berdasarkan visi pembelajaran Program Studi S1 PWK.
Misi pembelajaran Prodi S1 PWK Universitas Tadulako dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah
ini.
Tabel 1.2. Misi Pembelajaran Prodi S1 PWK
N
MISI
O
Menyelenggarakan dan mengembangkan sistem pembelajaran ilmu perencanaan
1
wilayah dan kota melalui pengembangan teknologi yang adaptif;
Menyelenggarakan kerjasama riset di bidang ilmu perencanaan wilayah dan kota
berbasis pembangunan berkelanjutan dan mitigasi bencana untuk mendukung
2
pembangunan berkarakteristik lokal yang berkontribusi terhadap pembangunan
nasional dan internasional
Melaksanakan peran ilmu perencanaan wilayah dan kota dalam bidang pengabdian
3 masyarakat melalui penerapan dan pengembangan teknologi yang berlandaskan
wawasan lingkungan dan kearifan lokal
Menyelenggarakan kerjasama pendidikan dan penelitian bidang ilmu perencanaan
4 wilayah dan kota melalui peran aktif dalam kegiatan ilmiah dan kerjasama di tingkat
regional guna mendukung internasionalisasi Untad
1.3 Tugas dan Fungsi Jabatan Peserta
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009, dosen adalah pendidik
profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Secara rinci, tugas dosen adalah sebagai berikut:
1. Mentransformasikan, mengembangkan serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan serta
teknologi dan juga seni melalui pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada
masyarakat.
2. Melaksanakan pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
3. Merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran serta menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran.
4. Meningkatkan serta mengembangkan kualifikasi sebuah akademik dan diikuti dengan
kompetensi yang berkelanjutan. Terutama dengan mengikutsertakan perkembangan
teknologi masa kini.
5. Selain mengajar, dosen juga bertugas untuk membuat bahan ajar serta modul untuk
mahasiswa.
6. Dosen juga wajib menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan hukum, serta kode
etik dan nilai-nilai agama serta etika
Jabatan fungsional seorang dosen sendiri dibagi menjadi beberapa tahap, antara lain:
1. Asisten ahli
Asisten ahli merupakan tahapan terendah dari seorang dosen. Bisa dibilang bahwa
jabatan ini merupakan jabatan paling muda di bawah perguruan tinggi. Biasanya, asisten
ahli mendapatkan angka kredit kumulatif 150.
2. Lektor
Sedangkan lektor merupakan salah satu jabatan dosen di atas asisten ahli di sebuah
perguruan tinggi. Lektor sendiri harus mendapatkan angka kredit kumulatif mulai dari
200 hingga 300.
3. Lektor kepala
Lektor kepala merupakan jabatan yang lebih tinggi dibanding dengan jabatan lektor.
Jabatan ini biasanya mendapatkan angka kredit mulai dari 400, 550, hingga 700.
4. Guru besar
Sedangkan jabatan yang paling tinggi adalah seorang guru besar. Pada tahapan ini,
seorang dosen harus memenuhi angka kreditnya mulai dari 850 hingga 1050.

1.4 Tujuan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi ini digunakan sebagai evaluasi penerapan nilai-nilai dasar
Berakhlak serta Peran dan Kedudukan peserta Pelatihan Dasar CPNS di unit kerja penulis.
Secara khusus aktualisasi ini bertujuan untuk menyediakan panduan untuk menyusun
tugas akhir di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tadulako.

1.5 Manfaat Aktualisasi


1.5.1 Manfaat Untuk Penulis
Aktualisasi ini bermanfaat bagi penulis karena akan mempertajam nilai-nilai Berakhlak
dalam diri pribadi sebagai ASN yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Penerapan aktualisasi ini dapat menjadi
pengalaman belajar untuk mengemban tanggung jawab penuhnya sebagai abdi negara pada
khususnya dan pelayan masyarakat pada umumnya.

1.5.2 Manfaat Untuk Organisasi


Pembuatan panduan penulisan skripsi bermaanfaat bagi Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Kota, yaitu sebagai salah satu landasan kerja pencapaian visi dan misi Program
Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, serta memberikan keseragaman penulisan skripsi di
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Tadulako.
1.5.3 Manfaat Untuk Mahasiswa
Penerapan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja maka masyarakat mendapatkan
pelayanan yang prima dari calon ASN yang berperan memberikan pelayan publik yang
professional dan berkualitas. Penerapan ini dapat dilihat dari cara ASN memperlakukan
masyarakat secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)


Ada 7 (tujuh) nilai-nilai dasar profesi ASN yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas
jabatan secara profesional sebagai pelayan masyarakat meliputi: 1) Beraktualisasi Pelayanan;
2) Akuntabel; 3) Kompeten; 4) Harmonis; 5) Kolaboratif; 6) Adaptif dan 7) Loyal atau dapat
disingkat sebagai BerAKHLAK. Penjelasan dari ketujuh nilai tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut:
N Nilai Dasar Kata Kunci Panduan Perilaku Afirmasi
o
1 Berorientasi Pelayanan  Responsivitas 1. Memahami dan Kami berkomitmen
 Kualitas memenuhi kebutuhan memberikan pelayanan
 Kepuasan masyarakat prima demi kepuasan
2. Ramah, cekatan, masyarakat
solutif, dan dapat
diandalkan
3. Melakukan perbaikan
tiada henti
2 Akuntabel  Integritas 4. melaksanakan tugas Kami bertanggung jawab
 Konsisten dengan jujur, atas kepercayaan yang
 Dapat dipercaya bertanggung jawab, diberikan
 transparan cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
5. menggunakan
kekayaan dan barang
milik negara secara
bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
6. tidak
menyalahgunakan
kewenangan jabatan
3 Kompeten  Kinerja terbaik 7. Meningkatkan Kami terus belajar dan
 Sukses kompetensi diri mengembangkan
 Keberhasilan untuk menjawab kapabilitas
 Learning agility tantangan yang selalu
 Ahli dibidangnya berubah
8. Membantu orang lain
belajar
9. Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
4 Harmonis  Peduli 10. Menghargai setiap Kami saling peduli dan
 Perbedaan orang apapun latar menghargai perbedaan
 Selaras belakangnya
11. Suka menolong
orang lain
12. Membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
5 Loyal  Komitmen 13. Memegang teguh Kami berdedikasi dan
 Dedikasi ideologi Pancasila, mengutamakan
 Kontribusi UUD 1945, setia kepentingan Bangsa dan
 Nasionalisme pada NKRI serta Negara
 Pengabdian pemerintahan yang
sah
14. Menjaga nama baik
sesame ASN,
pimpinan, instansi,
dan Negara
15. Menjaga rahasia
jabatan dan negara
6 Adaptif  Inovasi 16. Cepat menyesuaikan Kami terus berinovasi
 Antusias terhadap diri menghadapi dan antusias dalam
perubahan perubahan menggerakkan ataupun
 Proaktif 17. Terus berinovasi dan menghadapi perubahan
mengembangkan
kreativitas
18. Bertindak proaktif
7 Kolaboratif  Kesediaan 19. Memberi kesempatan Kami membangun
bekerja sama kepada berbagai Kerjasama yang sinergis
 Sinergi untuk pihak untuk
hasil yang lebih berkontribusi
baik 20. Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah
21. Menggerakkan
pemanfaatan
berbagai sumberdaya
untuk tujuan bersama

2.2 Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
2.2.1 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil negara yang unggul dan selaras dengan perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya,
pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK).
Kedudukan ASN sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan
oleh atasan langsung instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka ASN
berfungsi, bertugas dan berperan untuk:
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
tersebut.
2. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administrative yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan public
dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN
senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah.
ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN dan mengutamakan kepentingan
Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN berkewajiban bekerja sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya. Hak ASN dan PPPK yang diatur di Undang-Undang nomor 5
tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut.

1. PNS
a. Gaji, tunjangan dan fasilitas
b. Cuti
c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
d. Perlindungan
e. Pengembangan kompetensi
2. PPPK
a. Gaji, tunjangan dan fasilitas
b. Cuti
c. Perlindungan
d. Pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, pemerintah juga wajib memberikan
perlindungan berupa:
1. Jaminan kesehatan
2. Jaminan kecelakaan kerja
3. Jaminan kematian
4. Bantuan hukum
Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan
kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan. Pegawai ASN berdasarkan
Undang-Undang nomor 05 Tahun 2014 tentang ASN wajib:
1. Setia dan taat kepada pancasila, dan UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan pemerintah yang sah
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumusan pejabat pemerintah yang berwewenang
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan penuh
tanggung jawab
6. Menunjukan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di luar maupun di dalam kedinasan
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan perundang-undang
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku yang bertujuan
untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku ASN diatur
dalam undang-undang dan menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi
pemerintah. Panduan perilaku (kode etik) dari masing-masing nilai dasar adalah sebagai
berikut:
 Berorientasi pelayanan
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
 Akuntabel
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien;
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
 Kompeten
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
 Harmonis
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka menolong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
 Loyal
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, instansi, dan Negara;
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
 Adaptif
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
 Kolaboratif
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan Bersama.

2.2.2 Smart ASN


Kompetensi literasi digital diperlukan agar seluruh masyarakat digital dapat
menggunakan media digital secara bertanggung jawab. Hal ini termasuk dalam visi misi
Presiden Jokowi untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Penilaiannya dapat
ditinjau dari etis dalam mengakses media digital (digital ethics), budaya menggunakan digital
(digital culture), menggunakan media digital dengan aman (digital safety), dan kecakapan
menggunakan media digital (digital skills).

2.2.2.1 Percepatan Transformasi Digital


Menurut Vial (2019), transformasi digital memberikan lebih banyak informasi,
komputasi, komunikasi, dan konektivitas yang memungkinkan berbagai bentuk kolaborasi
baru di dalam jaringan dengan aktor yang terdiversifikasi. Realitas baru ini menawarkan
potensi luar biasa untuk inovasi dan kinerja dalam organisasi.
Di Indonesia, percepatan transformasi digital didukung sepenuhnya oleh pemerintah.
Dalam visi misi Presiden Jokowi tahun 2019-2024, disebutkan bahwa masa pemerintahan
yang kedua berfokus pada pembangunan SDM sebagai salah satu visi utama. 5 visi Presiden
untuk Indonesia:
1. Pembangunan infrastruktur
2. Pembangunan SDM
3. Keterbukaan Investasi
4. Reformasi Birokrasi
5. Penggunaan APBN fokus & tepas sasaran
Berdasarkan petunjuk khusus dari Presiden pada Rapat Terbatas Perencanaan
Transformasi Digital, bahwa transformasi digital di masa pandemic maupun pandemi yang
akan datang akan mengubah secara struktural cara kerja, beraktivitas, berkonsumsi, belajar,
bertransaksi yang sebelumnya luring dengan kontak fisik menjadi lebih banyak ke daring.
Presiden Jokowi juga telah menekankan 5 hal yang perlu menjadi perhatian dalam menangani
transformasi digital pada masa pandemi COVID-19 5 arahan presiden untuk percepatan
transformasi digital:
1. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
2. Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-sektor strategis, baik di
pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan,
perdagangan, sector industri, sektor penyiaran.
3. Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
4. Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital
5. Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan transformasi
digital dilakukan secepat-cepatnya (Oktari, 2020).

2.2.2.2 Pengertian Literasi Digital


Konsep Literasi Digital
Konsep literasi digital telah lama berkembang seiring dengan perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK). Menurut Gilster (1997) literasi digital mengacu kepada
kemampuan untuk memahami, mengevaluasi dan mengintegrasi ke dalam berbagai format
(multiple formats) dalam bentuk digital. Titik berat dari literasi digital adalah untuk
mengevaluasi dan menginterpretasi informasi yang ada. Sementara itu, Lankshear dan
Knobel (dalam Bawden, 2008) mendefinisikan literasi digital sebagai analisis praktik sosial
yang mengidentifikasi poin-poin penting untuk pembelajaran yang efektif.
Aktivitas literasi digital ini terjadi dalam sistem pembelajaran sosio- teknis yang efisien
serta prinsip-prinsip pembelajaran dasar yang dapat disesuaikan dan dimanfaatkan untuk
pembelajaran pendidikan yang adil. Buckingham (2010) menambahkan bahwa literasi digital
lebih dari sekadar masalah fungsional belajar bagaimana menggunakan komputer dan
keyboard, atau cara melakukan pencarian secara daring. Literasi digital juga mengacu pada
mengajukan pertanyaan tentang sumber informasI, kepentingan produsennya, dan cara-cara
di mana ia merepresentasikan realita di dunia; dan memahami bagaimana perkembangan
teknologi ini terkait dengan kekuatan sosial, politik dan ekonomi yang lebih luas.
Konsep literasi digital pun semakin berkembang seiring zaman. Menurut definisi
UNESCO dalam modul UNESCO Digital Literacy Framework (Law, dkk., 2018) literasi
digital adalah... “...kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami, mengintegrasikan,
mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman dan tepat
melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan. Ini
mencakup kompetensi yang secara beragam disebut sebagai literasi komputer, literasi TIK,
literasi informasi dan literasi media.”

Kompetensi Literasi Digital


Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan
SDM talenta digital, literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif
sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan
gawai. Secara umum, literasi digital memang sering dianggap sebagai kecakapan
menggunakan internet dan media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa
kecakapan penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal, literasi
digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada
kecakapan untuk menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga banyak
menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi media
digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017).
Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu
mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Literasi digital juga merupakan kemampuan untuk secara kreatif terlibat dalam praktik
sosial tertentu, untuk mengasumsikan identitas sosial yang tepat, dan untuk membentuk atau
mempertahankan berbagai hubungan sosial di ruang digital. Literasi digital juga mencakup
kemampuan untuk menyesuaikan aspek keterjangkauan dan kendala yang muncul dalam
bermedia digital dengan berbagai dengan keadaan tertentu.
Seiring tumbuhnya inovasi TIK di Indonesia, literasi digital pun menjadi bagian
penting dalam kurikulum, sehingga menjadi penting untuk diketahui konsep literasi digital
dengan kompetensinya. Kompetensi adalah keterampilan yang dapat dipahami sebagai
disposisi yang memungkinkan seseorang untuk mengatasi tuntutan situasional tertentu
(Klieme dan Leutner, 2006). Dan secara umum, perkembangan konsep literasi digital berikut
kompetensinya telah diadaptasi dari dan ke dalam program-program berikut:
Kominfo sendiri menjabarkan literasi digital ke dalam 4 kompetensi yaitu kecakapan
menggunakan media digital (digital skills), budaya menggunakan digital (digital culture), etis
menggunakan media digital (digital ethics), dan aman menggunakan media digital (digital
safety). Perumusan kerangka kerja literasi digital digunakan sebagai basis dalam merancang
program dan kurikulum literasi digital Indonesia pada tahun 2020-2024. Kerangka kurikulum
literasi digital ini juga digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif
dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital. Digital skill merupakan
kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan
piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Digital safety
merupakan kemampuan user dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari. Digital culture merupakan kemampuan individu dalam
membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan,
nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan seharihari dan digitalisasi
kebudayaan melalui pemanfaatan TIK. Sementara itu, digital ethics merupakan kemampuan
individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam
kehidupan sehari-hari.

2.2.2.3 Peta Jalan Literasi Digital


Terdapat tiga pilar utama dalam Indonesia Digital Nation, yaitu masyarakat digital yang
dibarengi pula dengan pemerintah digital dan ekonomi digital. Masyarakat digital meliputi
aktivitas, penggunaan aplikasi, dan penggunaan infrastruktur digital. Pemerintah digital
meliputi regulasi, kebijakan, dan pengendalian sistem digital. Sementara itu, ekonomi digital
meliputi aspek SDM digital, teknologi penunjang, dan riset inovasi digital.
Indikator yang dipakai dalam menentukan keberhasilan terwujudnya Indonesia Digital
Nation melalui peta jalan literasi digital diantaranya yaitu dari ITU, IMD, dan Katadata.
1. International Telecommunication Union (ITU) → ICT Development Index
ICT Development Index (IDI) menggunakan pendekatan 3 kategori (ICT Access, ICT
Skills, ICT Use) dan 11 kriteria indikator. Pada tahun 2017, peringkat IDI Indonesia
masih cukup rendah dibandingkan dengan negara tetangga lain, yaitu berada di posisi 7
dari 11 negara di Asia Tenggara. Meskipun demikian, Indonesia mencatat kenaikan skor
yang cukup tinggi (+0,47) dalam waktu 1 tahun. Laporan ini belum diperbarui di tahun
2018-2019 karena data yang kurang memadai.
2. Institute of International Management Development (IMD) → IMD Digital
Competitiveness Ranking
IMD Digital Competitiveness menggunakan 3 kategori (Technology, Knowledge, Future
Readiness) dengan 9 sub-faktor dan 52 kriteria indikator. Peringkat Indonesia
menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya, namun masih lebih rendah
dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand,
dan Malaysia. Pada tahun 2020, peringkat Indonesia ada di peringkat 56 dari 63 negara.
3. Katadata Insight Center → Status Literasi Digital Indonesia Survei di 34 Provinsi
Survei ini dilakukan untuk mengukur tingkat literasi digital dengan menggunakan
kerangka “A Global Framework of Reference on Digital Literacy Skills” (UNESCO,
2018). Melalui survei ini, responden diminta untuk mengisi 28 pertanyaan yang disusun
menjadi 7 pilar, 4 sub-indeks menjadi sebuah Indeks Literasi Digital.
Tambahkan 8 point smart asn
2.3 Analisis Isu
2.3.1 Identifikasi Isu
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi yang
berkewajiban untuk ikut andil dalam mencerdaskan dan pembentukan karakter bangsa.
Tenaga pendidik perguruan tinggi adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama mentransformasikan, mengembangkan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
(Tridarma Perguruan Tinggi). Dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, tenaga
pendidik (dosen) memiliki beberapa kewajiban sebagaimana yang tercantum dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen, diantaranya:
a. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
b. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran;
c. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
d. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama,
suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta didik dalam
pembelajaran;
e. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta nilai-
nilai agama dan etika; dan
f. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Core Issue didapatkan dari analisis kualitas masing-masing isu. Proses analisis isu
tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas issue. Kriteria pertama
adalah APKL dan kriteria kedua adalah USG. APKL merupakan singkatan dari Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang
hangat dibicarakan dalam masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi
masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu yang
menyangkut hajat hidup orang banyak. Sedangkan Kelayakan artinya isu yang masuk akal
dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Rentang
penilaian yangdigunakan pada matriks APKL adalah 1-5. Analisis isu dengan kriteria APKL
tersaji pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Analisis Isu dengan Kriteria APKL


Kriteria APKL Total
No Isu Peringkat
A P K L Skor
1 Tidak adanya panduan yang baku sehingga 5 5 5 4 19 2
tiap dosen memiliki output yang berbeda-
beda terhadap sistem perkuliahan
2 Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam 5 5 5 5 20 1
penulisan Tugas Akhir
3 Sumberdaya Manusia yang tidak merata / 4 5 2 4 15 4
kurang di Prodi Perencanaan Wilayah dan
Kota
4 Kurangnya fasilitas penunjang pendidikan 4 4 2 4 14 5
dan pengajaran
5 Rendahnya jumlah penelitian dan 5 5 4 4 18 3
publikasi di Prodi Perencanaan Wilayah
dan Kota

Untuk pemahaman lebih lanjut, berikut dijabarkan definisi dari isu-isu permasalahan
yang sudah berhasil diidentifikasi di Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako. Definisi konsep isu-isu
dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini:
1. Tidak adanya panduan yang baku/SOP
Dalam sistem pembelajaran yang ada di Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan
Kota, kurangnya panduan yang baku atau SOP sehingga membuat tiap dosen di beberapa
mata kuliah cenderung memiliki output yang berbeda-beda. Banyak faktor yang menjadi
kendala dalam hal ini seperti masih kurangnya komunikasi antar tim dosen di tiap kelas,
tidak adanya RPS yang mendukung di beberapa mata kuliah, lingkungan dan faktor
pemahaman serta wawasan dosen masih rendah terhadap beberapa mata kuliah.
2. Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam penulisan Tugas Akhir
Dalam menyusun karya tulis baik berupa tugas dan skripsi, mahasiwa belum sepenuhnya
menulis secara ilmiah dan belum optimal memanfaatkan teknologi untuk menyusun
daftar kepustakaan. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan menggunakan software
aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat rujukan secara otomatis seperti Mendeley,
Zotero dan lainnya menjadi kendala, sehingga sering ditemukan plagiasi dalam karya
tulis mahasiswa Prodi S-1 perencanaan Wilayah dan Kota. Masih kurangnya pelatihan
dan panduan sehingga mahasiswa belum memahami teknik dalam penulisan karya tulis.
3. Sumberdaya Manusia yang tidak merata / kurang di Prodi Perencanaan Wilayah
dan Kota
Melihat dengan kebutuhan saat ini, jika disandingkan dengan jumlah mahasiswa Prodi
S1, belum adanya sinkronisasi/seimbang antara jumlah mahasiswa dan dosen serta
operator/administrasi sehingga sering ditemukan beberapa dosen harus mengajar di
beberapa mata kuliah yang bukan di bidangnya. Bahkan seringkali dosen mengampu
beban mata kuliah melebihi kapasitas minimal SKS yang harus di ampuh.
4. Kurangnya fasilitas penunjang pendidikan dan pengajaran
Dalam belajar mengajar tentunya dibutuhkan fasilitas yang mendukung pembelajaran,
akan tetapi akibat kurangnya fasilitas penunjang, sehingga menghambat proses
pembelajaran yang ada.
5. Rendahnya jumlah penelitian dan publikasi di Prodi Perencanaan Wilayah dan
Kota
Berdasarkan dari hasil akreditasi Prodi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, bahwa masih
kurangnya jumlah publikasi dan penelitian yang dilakukan dosen dalam tingkat
homebase PWK. Banyak faktor yang menjadi kendala dalam publikasi seperti masih
kurangnya pelatihan penulisan publikasi, belum adanya keterlibatan mahasiswa dalam
penelitian, lingkungan dan faktor pemahaman dan wawasan dosen masih rendah
terhadap publikasi. Selain ini belum adanya jurnal dan web Prodi yang sebagai media
publikasi hasil karya tulis dosen. Faktor lainnya karena belum adanya roadmap terkait
dengan penelitian dosen yang berada di homebase PWK.
Panduan penulisan tugas akhir/skripsi pada Program Studi Perencanaan Wilayah dan
Kota merupakan panduan yang dibuat pada waktu disusunnya kurikulum tahun 2021 oleh
Ketua Program Studi pada dan beberapa Dosen yang ikut menyusun kurikulum. Panduan
tersebut ternyata menggabungkan beberapa standar penulisan akademik internasional dari
beberapa institusi. Panduan awal penyusunan ini lebih banyak mengatur teknik penulisan dan
sistematika penulisan. Panduan penulisan ini merupakan isu yang berkaitan dengan
pelayanan publik pada tahap ketiga dalam Diklat Latsar. Panduan ini menimbulkan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Beberapa dosen mendapati belum terpenuhinya penerapan standar penelitian yang
semestinya menjadi syarat utama dalam proses penelitian mahasiswa dalam penyusunan
tugas akhir. Sehingga jika belum ada kesepakatan akan membuat standar penilaian dosen
terhadap keilmiahan karya tugas akhir mahasiswa menimbulkan standar penilaian yang
berbeda.
2. Perpaduan teknik penulisan dan standar penulisan dari berbagai institusi menimbulkan
perdebatan pada kalangan dosen dan mahasiswa. Perbedaan ini akan menyebabkan
perbedaan susunan, teknik sitasi serta konten penulisan pada karya tugas akhir
mahasiswa dalam proses pembimbingan oleh dosen.
3. Perdebatan pada kalangan dosen mempengaruhi standar penilaian terhadap karya tugas
akhir/ skripsi mahasiswa yang berbeda antara satu dosen dan dosen lainnya. Perbedaan
standar yang dibiarkan berlarut akan menimbulkan ketidak adilan bagi mahasiswa dalam
penilaian tugas akhirnya.
4. Preferensi masing-masing dosen mempengaruhi arahan dan proses pembimbingan yang
diberikan oleh dosen terhadap mahasiswa. Preferensi dosen pembimbing yang berbeda
akan mengekang kebebasan ilmu pengetahuan yang semestinya dapat dikembangkan
oleh mahasiswa sesuai dengan minat dan ketertarikannya dengan isu tertentu.
5. Timbul kebingungan pada kalangan mahasiswa terkait perbedaan arahan dan bimbingan
antara dosen. Kebingungan antara dosen ini akan membuat mahasiswa memilih dosen
tertentu dan hanya mau berkonsultasi dengan dosen tertentu sehingga ini bisa menjadi
potensi konflik antar dosen.
2.3.2 Identifikasi Penyebab Masalah
Untuk menemukan akar permasalahan dari isu “Prodi Perencanaan Wilayah dan
Kota belum memiliki buku panduan penulisan Tugas Akhir” digunakan metode fishbone.

Surroundings( System
Lingkungan) (Sistem)

Beberapa dosen mendapati belum Perpaduan teknik


terpenuhinya penerapan standar penulisan dan standar
penelitian yang semestinya menjadi penulisan menimbulkan
syarat utama dalam proses perdebatan pada
penelitian mahasiswa dalam kalangan dosen dan
penyusunan tugas akhir. mahasiswa.

Perdebatan pada kalangan dosen Prodi Perencanaan


mempengaruhi standar penilaian Wilayah dan Kota
terhadap karya tugas akhir belum memiliki
buku panduan
Preferensi masing-masing Timbul kebingungan penulisan Tugas
pada kalangan Akhir
dosen mempengaruhi arahan
dan proses pembimbingan yang mahasiswa terkait
perbedaan arahan dan
diberikan oleh dosen terhadap
bimbingan antara
mahasiswa.
dosen.

Skill Suppliers
(Keterampilan) (Pemasok)

Gambar 2.1. Diagram Fishbone

Diagram fishbone terdiri dari kepala ikan yang berisikan masalah utama dan tulang-
tulang ikan berisikan akar-akar permasalahannya. Pada diagram fishbone diatas, kepala ikan
berisikan masalah mengenai Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota belum memiliki buku
panduan penulisan Tugas Akhir. Sedangkan tulang-tulang ikan berisikan akar-akar
permasalahan yang mencakup dalam 4S yaitu:
1. Surroundings (Lingkungan)
 Beberapa dosen mendapati belum terpenuhinya penerapan standar penelitian yang
semestinya menjadi syarat utama dalam proses penelitian mahasiswa dalam
penyusunan tugas akhir. Sehingga jika belum ada kesepakatan akan membuat standar
penilaian dosen terhadap keilmiahan karya tugas akhir mahasiswa menimbulkan
standar penilaian yang berbeda.
 Perpaduan teknik penulisan dan standar penulisan dari berbagai institusi menimbulkan
perdebatan pada kalangan dosen dan mahasiswa. Perbedaan ini akan menyebabkan
perbedaan susunan, teknik sitasi serta konten penulisan pada karya tugas akhir
mahasiswa dalam proses pembimbingan oleh dosen.
2. System (Sistem)
Perdebatan pada kalangan dosen mempengaruhi standar penilaian terhadap karya tugas
akhir/ skripsi mahasiswa yang berbeda antara satu dosen dan dosen lainnya. Perbedaan
standar yang dibiarkan berlarut akan menimbulkan ketidakadilan bagi mahasiswa dalam
penilaian tugas akhirnya.
3. Skill (Keterampilan)
Preferensi masing-masing dosen mempengaruhi arahan dan proses pembimbingan yang
diberikan oleh dosen terhadap mahasiswa. Preferensi dosen pembimbing yang berbeda
akan mengekang kebebasan ilmu pengetahuan yang semestinya dapat dikembangkan oleh
mahasiswa sesuai dengan minat dan ketertarikannya dengan isu tertentu.
4. Suppliers (Pemasok)
Timbul kebingungan pada kalangan mahasiswa terkait perbedaan arahan dan bimbingan
antara dosen. Kebingungan antara dosen ini akan membuat mahasiswa memilih dosen
tertentu dan hanya mau berkonsultasi dengan dosen tertentu sehingga ini bisa menjadi
potensi konflik antar dosen.

2.3.3 Alternatif Pemecahan Masalah/Gagasan Ide


Dalam pelaksanaan aktualisasi yang dilakukan terjadi beberapa masalah yang dihadapi
dalam beberapa kegiatan dan tahapannya. Upaya antisipasi masalah-masalah tersebut
dilakukan guna pelaksanaan dan hasil/output aktualisasi dapat berjalan secara optimal,
sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi dosen dalam proses pembelajaran (pembimbingan dan
pengujian skripsi mahasiswa) juga berjalan secara optimal. Secara ringkas masalah dan
alternatif solusi mengatasi masalah yang terjadi dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Alternatif Solusi dalam Menghadapi Masalah
No Kegiatan / Tahap Kegiatan Masalah Alternatif Solusi
1 Penyusunan pedoman Adanya keberagaman Melakukan rapat
penulisan skripsi pendapat terkait koordinasi antar dosen-
sistematika penulisan dosen dan Ketua Prodi
skripsi dari beberapa dosen Perencanaan Wilayah dan
di lingkup Program Studi Kota, untu menyatukan
Perencanaan Wilayah dan pendapat (musyawarah
Kota mufakat) dengan
berdasarkan kriteria
penulisan karya ilmiah
yang baik dan benar

2.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi


Penguatan Instrumen Penambahan Sumberdaya Manusia di Prodi PWK
Unit Kerja : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Identifikasi Isu : 1. Tidak adanya panduan yang baku sehingga tiap dosen memiliki
output yang berbeda-beda terhadap sistem perkuliahan
2. Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam penulisan Tugas Akhir
3. Sumberdaya Manusia yang tidak merata / kurang di Prodi
Perencanaan Wilayah dan Kota
4. Kurangnya fasilitas penunjang pendidikan dan pengajaran
5. Kurangnya pembinaan minat dan bakat mahasiswa di Prodi
Perencanaan Wilayah dan Kota
6. Rendahnya jumlah penelitian dan publikasi di Prodi Perencanaan
Wilayah dan Kota
Isu yang Diangkat : Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam penulisan Tugas Akhir
Gagasan :…
Tabel 2.3. Uraian Rancangan Aktualisasi
Keterkaitan Kegiatan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 Melakukan - Membuat Terlaksananya 1. Berorientasi pelayanan Koordinasi dengan Kegiatan koordinasi
koordinasi dengan rencana konsultasi dengan Saya akan cekatan saat pimpinan yang akan dengan pimpinan yang
Pimpinan koordinasi dan mentor terkait menyiapkan bahan untuk dilakukan mendukung akan dilakukan
penyiapan bahan agenda aktualisasi konsultasi. visi program studi yakni mendukung nilai
pertemuan dan jadwal 2. Akuntabilitas “Prodi PWK Unggul berorientasi pelayanan,
pelaksanaannya Menyiapkan bahan konsultasi Secara Regional Guna akuntabel, harmonis,
dengan penuh tanggung jawab Mendukung dan kolaboratif.
3. Adaptif Internasionalisasi Untad
Menyiapkan bahan konsultasi dalam pengembangan
yang mendukung inovasi ilmu dan teknologi
perngarsipan digital perencanaan wilayah
- Koordinasi Tersedianya hasil 1. Harmonis dan kota yang
dengan mentor koordinasi (terkait Saya menghargai arahan dan berwawasan
dan ketua isu yang diangkat masukan yang diberikan oleh lingkungan”.
program studi dan dukungan mentor
sebagai bentuk untuk pelaksanaan 2. Loyal
penguatan aktualisasi) Saya meminta arahan dan
koordinasi masukan mentor sebagai bentuk
- Koordinasi Tersedianya komitmen
dengan Wakil persetujuan Wakil 3. Kolaboratif
Dekan 1 untuk Dekan 1 Saya meminta arahan dan
membahas masukan mentor sebagai bentuk
agenda kerja sama
aktualisasi dan Tidak bias disatukan, harus
persetujuan masing2 tahapan kegiatan.
Walaupun nilai2 nya sama

Terkait dengan agenda 3 :


Manajemen dan smartASN
2 Membuat rencana - Perencanaan dan Terlaksananya 1. Berorientasi pelayanan Kegiatan membuat Kegiatan membuat
rancangan penentuan proses awal Saya cekatan dalam rencana panduan yang rencana panduan yang
Keterkaitan Kegiatan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
panduan gagasan / ide penyusunan menyiapkan gagasan dan ide akan dilakukan guna akan dilakukan guna
panduan untuk proses awal penyusunan mendukung visi mendukung nilai
2. Adaptif program studi yakni akuntabilitas,
3. Tambahkan satu nilai “Prodi PWK Unggul berorientasi pelayanan,
Menyiapkan bahan gagasan Secara Regional Guna dan kolaboratif.
Mendukung
Terkait dengan agenda 3 : Internasionalisasi Untad
Manajemen dan smartASN dalam pengembangan
- Konsultasi ke Terlaksananya 1. Akuntabilitas ilmu dan teknologi
program studi S- konsultasi (adanya Saya akan transparan dalam perencanaan wilayah
1 PWK dukungan dari membangun komunikasi dengan dan kota yang
ketua program ketua prodi S1 PWK berwawasan
studi/surat 2. Harmonis lingkungan” dan misi
dukungan) Saya akan peduli dan program studi yakni
menghargai ketua prodi dalam “Menyelenggarakan
membangun komunikasi kerjasama pendidikan
3. Berorientasi Pelayanan dan penelitian bidang
Saya dengan ramah membangun ilmu perencanaan
komunikasi dengan ketua Prodi wilayah dan kota
S1 PWK melalui peran aktif
- Studi Tersedianya 1. Akuntabel dalam kegiatan ilmiah
Kepustakaan sumber/literatur Saya dengan cermat mencari dan kerjasama di tingkat
referensi mengenai panduan regional guna
penyusunan TA mendukung
2. Kompeten internasionalisasi
Saya sukses mencari referensi Untad”
mengenai panduan penyusunan
TA
3. Kolaboratif
Saya memanfaatkan browser
google untuk mencari referensi
mengenai panduan penyusunan
TA
Keterkaitan Kegiatan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
- Membuat konsep Tersedianya 1. Berorientasi pelayanan
rancangan konsep rancangan Saya cekatan dalam
panduan panduan menyiapkan gagasan dan ide
untuk proses awal penyusunan
2. Adaptif
Menyiapkan bahan gagasan

Tambahkan satu nilai

Terkait dengan agenda 3 :


Manajemen dan smartASN
3 Membuat draft - Menyusun draft Tersedianya draft 1. Akuntabilitas Panduan yang disusun Nilai-nilai organisasi
penyusunan Tugas panduan panduan penulisan Nilai integritas (saya akan ini adalah alat yang yang memberikan
Akhir yang baru penulisan skripsi skripsi menyusun draf panduan digunakan untuk penguatan antara lain:
program studi S1 penulisan skripsi dengan meningkatkan mutu dan  Akuntabilitas
PWK menerapkan nilai integritas dan kualitas produk tulisan  Loyal
transparan). ilmiah. Selain itu juga  Harmonis
2. Loyal sebagai alat  Kolaboratif
Saya menyusun draft panduan mempermudah
penulisan skripsi dengan pelayanan publik
menerapkan nilai dedikasi dan terhadap mahasiswa
pengabdian
3. Adaptif
Saya menyusun draft panduan
penulisan skripsi dengan
menerapkan nilai inovasi dan
antusias terhadap perubahan
- Konsultasi draft Tersedianya hasil 1. Akuntabilitas
kepada mentor konsultasi (Form Nilai transparansi (saya akan
Saran) berkonsultasi secara transparan
kepada mentor).
2. Harmonis
Nilai peduli dan saling
Keterkaitan Kegiatan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
menghargai jika ada perbedaan
3. Kolaboratif
Nilai kesediaan dalam bekerja
sama dan bersinergi untuk hasil
yang lebih baik
- Konsultasi draft Tersedianya hasil 1. Akuntabilitas
kepada Ketua konsultasi (Form Akuntabilitas yaitu nilai
Prodi S1 PWK saran) transparansi (saya akan
berkonsultasi secara transparan
kepada kaprodi).

2. Harmonis
Nilai peduli dan saling
menghargai jika ada perbedaan
3. Kolaboratif
Nilai kesediaan dalam bekerja
sama dan bersinergi untuk hasil
yang lebih baik
- Revisi draft Tersedianya 1. Berorientasi Pelayanan
panduan hasil Saya merevisi draft panduan
revisi penulisan TA dengan
menerapkan nilai responsivitas
dan kualitas.
2. Akuntabilitas
Saya akan merevisi draf
panduan penulisan skripsi sesua
dengan saran dari mentor dan
ketua program studi dengan
menerapkan nilai transparan
4. Tambahkan satu nilai

Terkait dengan agenda 3 :


Manajemen dan smartASN
Keterkaitan Kegiatan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
4 Penetapan - Membuat Tersedianya hasil 1. Akuntabilitas
Panduan Penulisan rencana konsultasi Saya dalam membuat rencana
Skripsi koordinasi koordinasi finasisasi panduan
finalisasi skripsi menerapkan nilai
panduan integritas dan dapat dipercaya
penulisan skripsi 2. Kompeten
Saya dalam membuat rencana
koordinasi finasisasi panduan
skripsi menerapkan nilai
learning agility dan
mengembangkan kapabilitas
3. Adaptif
Saya dalam membuat rencana
koordinasi finasisasi panduan
skripsi menerapkan nilai inovasi
- Koordinasi Memperoleh 1. Berorientasi Pelayanan
finasisasi persetujuan mentor Saya dalam mengkoordinasikan
Panduan terhadap draf finalisasi panduan penulisan
Penulisan Skripsi pedoman (lembar skripsi menerapkan nilai
Prodi S1 PWK persetujuan) berkomitmen dalam
memberikan pelayanan prima
dan nilai kepuasan
2. Loyal
Saya dalam mengkoordinasikan
finalisasi panduan penulisan
skripsi menerapkan nilai
dedikasi, kontribusi dan
pengabdian
3. Kolaboratif
Saya dalam mengkoordinasikan
finalisasi panduan penulisan
skripsi menerapkan nilai sinergi
untuk hasil yang lebih baik
Keterkaitan Kegiatan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
- Koordinasi Terlaksananya 1. Berorientasi Pelayanan
finaslisasi finalisasi draf Saya dalam mengkoordinasikan
panduan panduan penulisan finalisasi panduan penulisan
penulisan skripsi skripsi programn skripsi menerapkan nilai
Prodi S1 PWK studi peternakan berkomitmen dalam
kepada Dekan memberikan pelayanan prima
Fakultas Teknik dan nilai kepuasan
Untad 2. Loyal
Saya dalam mengkoordinasikan
finalisasi panduan penulisan
skripsi menerapkan nilai
dedikasi, kontribusi dan
pengabdian
3. Kolaboratif
Saya dalam mengkoordinasikan
finalisasi panduan penulisan
skripsi menerapkan nilai sinergi
untuk hasil yang lebih baik
- Mencetak Terlaksananya 1. Berorientasi pelayanan
panduan pencetakan buku Saya dalam mencetak buku
penulisan skripsi panduan panduan menerapkan nilai
kualitas
2. Akuntabilitas
Saya dalam mencetak buku
panduan menerapkan nilai
integritas, konsisten, dan
transparan
Terkait dengan agenda 3 :
Manajemen dan smartASN
5 Sosialisasi - Menetapkan Tersedianya jadwal 1. Berorientasi pelayanan Panduan ini ditujukan Nilai-nilai organisasi
Panduan Penulisan jadwal dan tempat Saya dalam menetapkan jadwal untuk memenuhi kaidah yang memberikan
Skripsi Prodi S1 pelaksanaan pelaksanan pelaksanaan sosialisasi akademik serta penguatan antara lain:
PWK Untad sosialisasi sosialisasi menerapkan nilai responsivitas menigkatkan integritas
Keterkaitan Kegiatan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
(waktu dan dan kualitas dalam proses  Berorientasi
tempat) 2. Akuntabilitas penyusunan tugas akhir/ Pelayanan
Saya dalam menetapkan jadwal skripsi.  Akuntabilitas
pelaksanaan sosialisasi  Kompeten
menerapkan nilai integritas  Loyal
- Persiapan Tersedianya 1. Akuntabilitas  Kolaboratif
sosialisasi susunan acara Saya dalam melakukan
sosialisasi, persiapan sosialisasi
undangan dan menerapkan nilai integritas
sampel buku 2. Loyal
panduan yang telah Saya dalam melakukan
jadi persiapan sosialisasi
menerapkan nilai pengabdian
- Menyiapkan Tersedianya materi 1. Berorientasi pelayanan
materi sosialisasi sosialisasi buku Saya dalam menyiapkan materi
buku panduan pedoman sosialisasi menerapkan nilai
penulisan skripsi penyusunan skripsi kualitas dan kepuasan
2. Akuntabilitas
Saya dalam menyiapkan materi
sosialisasi menerapkan nilai
integritas dan kepercayaan
3. Adaptif
Saya dalam menyiapkan materi
sosialisasi menerapkan nilai
inovasi dan antusias terhadap
perubahan
- Pelaksanaan Terlaksananya 1. Akuntabilitas
sosialisasi sosialisasi (daftar Saya dalam pelaksanaan
hadir dan notulensi sosialisasi menerapkan nilai
sosialisasi) integritas, konsisten, dan
tranparan
2. Kompeten
Saya dalam pelaksanaan
Keterkaitan Kegiatan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
sosialisasi menerapkan nilai
keberhasilan, learning agility,
kapabilitas
3. Kolaboratif
Saya dalam pelaksanaan
sosialisasi menerapkan nilai
Kerjasama yang sinergi untuk
hasil yang lebih baik

Terkait dengan agenda 3 :


Manajemen dan smartASN
2.5 Jadwal Tentatif Aktualisasi
Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan jadwal kegiatan untuk mempermudah melakukan tahapan kegiatan aktualisasi untuk
mencapai target dengan baik. Jadwal tentatif aktualisasi ini dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2.4 Jadwal Tentatif Kegiatan Aktualisasi
Bulan November
N Tahapan
Kegiatan 1 1 1 1 2 2 2
o Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 13 14 16 17 19 20 22 23 25 26 28 29 30
0 2 5 8 1 4 7
1 Melakukan Membuat
koordinasi rencana
dengan koordinasi
Pimpinan dan
penyiapan
bahan
pertemuan
Koordinasi
dengan
mentor dan
ketua
program
studi
sebagai
bentuk
penguatan
koordinasi
Koordinasi
dengan
Wakil
Dekan 1
untuk
membahas
agenda
aktualisasi
dan
persetujuan
2 Membuat Perencanaan
rencana dan
rancangan penentuan
panduan gagasan /
ide
Konsultasi
ke program
studi S-1
PWK
Studi
Kepustakaan
Membuat
konsep
rancangan
panduan
3 Membuat Menyusun
draft draft
penyusunan panduan
Tugas penulisan
Akhir yang skripsi
baru program
studi S1
PWK
Konsultasi
draft kepada
mentor
Konsultasi
draft kepada
Ketua Prodi
S1 PWK
Revisi draft
4 Penetapan Membuat
Panduan rencana
Penulisan koordinasi
Skripsi finalisasi
panduan
penulisan
skripsi
Koordinasi
finasisasi
Panduan
Penulisan
Skripsi
Prodi S1
PWK
Koordinasi
finaslisasi
panduan
penulisan
skripsi Prodi
S1 PWK
kepada
Dekan
Fakultas
Teknik
Untad
Mencetak
panduan
penulisan
skripsi
5 Sosialisasi Menetapkan
Panduan jadwal
Penulisan pelaksanaan
Skripsi sosialisasi
Prodi S1 (waktu dan
PWK tempat)
Untad Persiapan
sosialisasi
Menyiapkan
materi
sosialisasi
buku
panduan
penulisan
skripsi
Pelaksanaan
sosialisasi

Anda mungkin juga menyukai