(M B - K M)
Diterbitkan Oleh
UNIVERSITAS KLABAT
September 2022
Tim Penyusun
Pengarah:
Denny Rantung, PhD (Rektor)
Ronny Walean, PhD (Wakil Rektor I bidang Akademis)
Benny Lule, PhD (Wakil Rektor II bagian Keuangan)
Edgar Tauran, DMis (Wakil Rektor III bagian Kemahasiswaan)
Penyusun:
Ir. Edson Yahuda Putra, M.Kom. (Ketua)
Ika Prayanthi, S.E., M.M. (Sekretaris)
Edwin Melky Lumingkewas, M.Min, D.Min
Ernest Matindas, S.E., M.B.A
Ferdy Lainsamputty, M.S., Ns.
Alfrits Roul Sinadia, S.Pd, M.Pd
Reagen Jimmy Mandias, S.Kep, M.M., M.S.N
Semmy Wellem Taju, S.Kom, M.S., PhD
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
sehingga buku panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) boleh
diselesaikan. Penyusunan buku ini mengacu kepada Panduan
Penyelenggaraan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. Buku ini
diharapkan akan menjadi acuan setiap fakultas di Universitas Klabat untuk
dapat mengembangkan program secara optimal, efektif, efisien, dan
bermutu sesuai Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Buku panduan ini
diharapkan akan bermanfaat bagi dekan, kepala program studi, dosen,
mahasiswa, mitra Universitas Klabat, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Harapannya buku ini dapat digunakan untuk setiap tahapan implementasi
program MBKM dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, penilaian
dan evaluasi.
Penyusunan buku panduan ini melibatkan tim dosen yang berasal dari
berbagai fakultas yang berbeda dan bekerjasama dengan bagian lembaga
penjaminan mutu Universitas Klabat. Input dan saran dari berbagai pihak
internal di Universitas Klabat yang berkaitan dengan program ini juga
dilakukan pada tahapan proses evaluasi bersama antara tim penyusun dan
komite akademik Universitas Klabat yang terdiri dari para dekan dan kepala
program studi setiap fakultas di bawah koordinasi Wakil Rektor Bidang
Akademis.
Tim Penyusun
Daftar Isi
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Landasan Hukum
1
10) Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 18 Tahun 2019, tentang Pedoman Umum
Pendampingan Masyarakat Desa.
11) Keputusan Rektor <...........................>.
12) Hasil komite akademis <...........................>.
B. Latar Belakang
2
mengajar di satuan pendidikan, mengikuti pertukaran mahasiswa,
melakukan penelitian, melakukan kegiatan kewirausahaan, membuat
studi/proyek independen, dan mengikuti program kemanusisaan. Semua
kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan bimbingan dari dosen.
Kampus merdeka diharapkan dapat memberikan pengalaman kontekstual
lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap
kerja, atau menciptakan lapangan kerja baru.
3
C. Tujuan
Tujuan dari buku Panduan Penyelenggaraan Merdeka Belajar-
Kampus Merdeka: Memfasilitasi Hak Belajar di Luar Program Studi ini
adalah untuk memberikan panduan teknis penyelenggaraan bentuk
kegiatan pembelajaran MBKM kepada fakultas/sekolah, Program Studi,
dosen, tendik, mahasiswa, mitra perguruan tinggi, dan mitra strategis di
luar perguruan tinggi yang menjadi kolaborator dalam implementasi
MBKM di Universitas Klabat.
Pendamping /
: Pembimbing dari mitra
Supervisor
4
BAB II
PENYELENGGARAAN MB-KM
5
Gambar 1 menunjukan contoh bentuk kegiatan pembelajaran yang
dapat dilakukan oleh mahasiswa. Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) di
luar perguruan tinggi dapat berupa kegiatan:
a. Pertukaran Mahasiswa
b. Magang/Praktek Kerja
c. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan
d. Penelitian/Riset
e. Proyek Kemanusiaan
f. Kegiatan Wirausaha
g. Studi/Proyek Independen
h. Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik
6
A. Persyaratan Umum
Dalam pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka,
program “hak belajar tiga semester di luar program studi”, terdapat
beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh mahasiswa maupun
perguruan tinggi diantaranya, sebagai berikut:
1. Mahasiswa berasal dari Program Studi yang terakreditasi.
2. Mahasiswa Aktif yang terdaftar pada PDDikti.
B. Pihak Terkait
1. Perguruan Tinggi
a. Perguruan Tinggi wajib memfasilitasi hak bagi mahasiswa (dapat
diambil atau tidak).
b. Menyusun kebijakan/pedoman akademik untuk memfasilitasi
kegiatan pembelajaran di luar prodi.
c. Membuat dokumen kerja sama (MoU/PKS) dengan mitra.
d. Mengintegrasikan ke dalam SIU.
2. Fakultas
a. Menyiapkan fasilitasi daftar mata kuliah tingkat fakultas yang bisa
diambil mahasiswa lintas prodi.
b. Menyiapkan dokumen kerja sama (MoU/PKS) dengan mitra yang
relevan.
3. Program Studi
a. Menyusun atau menyesuaikan kurikulum dengan model
implementasi kampus merdeka.
b. Memfasilitasi mahasiswa yang akan mengambil pembelajaran lintas
prodi dalam Perguruan Tinggi.
7
c. Menawarkan mata kuliah yang bisa diambil oleh mahasiswa di luar
prodi dan luar Perguruan Tinggi beserta persyaratannya.
d. Menyusun persyaratan bagi mahasiswa yang akan mengambil
program MBKM.
e. Melakukan ekuivalensi mata kuliah dengan kegiatan pembelajaran
luar prodi dan luar Perguruan Tinggi.
f. Jika ada mata kuliah/SKS yang belum terpenuhi dari kegiatan
pembelajaran luar prodi dan luar Perguruan Tinggi, disiapkan
alternatif mata kuliah daring.
g. Kepala program studi bertugas memfasilitasi program MBKM.
4. Mahasiswa
a. Merencanakan bersama Dosen Pembimbing Akademik mengenai
program mata kuliah/program yang akan diambil di luar prodi.
5. Mitra
a. Membuat dokumen kerja sama (MoU/PKS) bersama perguruan
tinggi/fakultas.
b. Melaksanakan program kegiatan luar prodi sesuai dengan ketentuan
yang ada dalam dokumen kerja sama (MoU/PKS).
8
C. Pelaksanaan MB-KM
1. Pertukaran Pelajar
Saat ini pertukaran mahasiswa dengan full credit transfer sudah banyak
dilakukan dengan mitra Perguruan Tinggi di luar negeri, tetapi sistem
transfer kredit yang dilakukan antar perguruan tinggi di dalam negeri
sendiri masih sangat sedikit jumlahnya. Pertukaran pelajar
diselenggarakan untuk membentuk beberapa sikap mahasiswa yang
termaktub di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 3 Tahun 2020, yaitu menghargai keanekaragaman
budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan
orisinal orang lain; serta bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
9
Mekanisme pertukaran pelajar antar program studi di dalam campus:
(ii) Mahasiswa
Berikut ini adalah mekanisme pertukaran pelajar dalam program studi yang
sama pada perguruan tinggi yang berbeda (Universitas Klabat dengan
perguruan tinggi lain)
10
2) Membuat kesepakatan dengan perguruan tinggi mitra antara lain
proses pembelajaran, pengakuan kredit semester dan penilaian,
serta skema pembiayaan.
3) Kerja sama dapat dilakukan dalam bentuk bilateral, konsorsium
(asosiasi prodi), klaster (berdasarkan akreditasi), atau zonasi
(berdasar wilayah).
4) Mengatur kuota peserta yang mengambil mata kuliah yang
ditawarkan dalam bentuk pembelajaran dalam program studi yang
sama pada perguruan tinggi lain.
5) Mengatur jumlah mata kuliah yang dapat diambil dari program studi
yang sama pada perguruan tinggi lain.
6) Menginput nilai ke Sistem Informasi di perguruan tinggi masing-
masing.
7) Melaporkan kegiatan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
(ii) Mahasiswa
1) Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA).
2) Mengikuti program kegiatan di program studi yang sama pada
perguruan tinggi lain sesuai dengan ketentuan pedoman akademik
yang dimiliki perguruan tinggi.
3) Terdaftar sebagai peserta mata kuliah di program studi yang sama
pada perguruan tinggi lain.
11
(i) Program Studi
1) Menyusun kurikulum yang memfasilitasi mahasiswa untuk
mengambil mata kuliah di program studi lain pada perguruan
tinggi yang berbeda.
2) Menentukan mata kuliah yang dapat diambil mahasiswa dari luar
prodi.
3) Mengatur kuota peserta yang mengambil mata kuliah yang
ditawarkan dalam bentuk pembelajaran dalam Program Studi lain
pada Perguruan Tinggi yang berbeda.
4) Mengatur jumlah SKS dan jumlah mata kuliah yang dapat diambil
dari prodi lain pada perguruan tinggi yang berbeda.
5) Membuat kesepakatan dengan perguruan tinggi mitra antara lain
proses pembelajaran, pengakuan kredit semester dan penilaian,
serta skema pembiayaan.
6) Kerja sama dapat dilakukan dalam bentuk bilateral, konsorsium
(asosiasi prodi), klaster (berdasarkan akreditasi), atau zonasi
(berdasar wilayah).
7) Melaporkan kegiatan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
(ii) Mahasiswa
1) Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA).
2) Mengikuti program kegiatan pembelajaran dalam program studi
lain pada perguruan tinggi yang berbeda sesuai dengan ketentuan
pedoman akademik yang dimiliki perguruan tinggi.
3) Terdaftar sebagai peserta mata kuliah di program studi yang
dituju pada perguruan tinggi lain.
12
3) Bila diperlukan, menyelenggarakan seleksi pertukaran pelajar yang
memenuhi asas keadilan bagi mahasiswa.
4) Melakukan pemantauan penyelenggaraan pertukaran mahasiswa.
5) Menilai dan mengevaluasi hasil pertukaran mahasiswa untuk
kemudian dilakukan rekognisi terhadap SKS mahasiswa.
6) Melaporkan hasil kegiatan belajar ke Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
13
Gambar 2. Mekanisme Pertukaran Pelajar
14
2. Magang/Praktik Kerja
15
(ii) Mitra Magang
Mitra magang berperan di antaranya sebagai berikut:
(iii) Mahasiswa
Mahasiswa perlu melakukan langkah-langkah di bawah ini:
16
dan evaluasi, konversi nilai, dan pelaporan PDDikti diilustrasikan pada
Gambar 3.
17
3. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan
(i) Fakultas
Fakultas melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menjalin kerjasama dalam bentuk MoU dan PKS dengan mitra
satuan pendidikan (sekolah) atas izin dari Dinas Pendidikan
setempat atau Dinas yang setara yang menaungi satuan pendidikan
mitra. Kesepakatan ini dapat mencakup proses pembelajaran,
pengakuan kredit semester, dan penilaian bagi mahasiswa.
Dokumen kerjasama ini dapat ditandatangani oleh Wakil Rektor
Bidang Akademik atau Dekan sesuai dengan banyaknya unit yang
terlibat.
2) Mendesain silabus dan menentukan beban SKS kegiatan asistensi
mengajar bersama mitra satuan pendidikan.
3) Menunjuk dan menugaskan dosen pembimbing dari fakultas yang
akan membimbing mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan asistensi
mengajar di sekolah.
18
4) Untuk memonitor dan melakukan evaluasi kinerja mahasiswa di
lapangan, dosen pembimbing dapat melakukan kunjungan ke
sekolah tempat mahasiswa melakukan kegiatan asistensi mengajar.
5) Dosen pembimbing bersama guru yang ditunjuk oleh kepala
sekolah/Dinas Pendidikan setempat menyusun buku harian
asistensi mengajar dan format penilaian mahasiswa.
6) Kinerja mahasiswa yang melakukan kegiatan asistensi mengajar
dinilai oleh guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah/Dinas
Pendidikan setempat. Setelah itu, verifikasi dan penilaian akhir akan
dilakukan oleh dosen pembimbing.
(iii) Mahasiswa
Mahasiswa yang melakukan asistensi mengajar melakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
19
5) Menyusun laporan kegiatan asistensi mengajar dalam bentuk
tertulis dan selanjutnya dipresentasikan kepada fakultas masing-
masing.
20
4. Proyek Kemanusiaan
21
4) Melakukan evaluasi akhir dan penyetaraan kegiatan proyek
kemanusiaan mahasiswa menjadi mata kuliah yang relevan (SKS),
serta program berkesinambungan.
5) Menyusun pedoman teknis kegiatan pembelajaran melalui proyek
kemanusiaan.
6) Melaporkan hasil kegiatan belajar ke Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
(iii) Mahasiswa
1) Dengan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA),
mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti program
kemanusiaan.
2) Melaksanakan kegiatan proyek (relawan) kemanusiaan di bawah
bimbingan dosen pembimbing dan supervisor/mentor lapangan.
3) Mengisi logbook sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
4) Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan laporan dalam
bentuk publikasi atau presentasi.
22
Gambar 5. Mekanisme Proyek Kemanusiaan yang dilakukan oleh
Mahasiswa
23
5. Penelitian/Riset
24
1) Fakultas terkait harus bersama-sama dengan LPPM Unklab untuk
membuat dokumen kesepakatan yang akan digunakan untuk
perjanjian pelaksanaan penandatanganan MoU (memorandum of
understanding) atau PKS (perjanjian kerja sama) dengan mitra dari
lembaga riset/laboratorium riset. (Hal penting dalam MoU tentang
waktu, prasarana dan Intellectual Property (IP)).
2) Fakultas terkait dapat menyusun pedoman teknis kegiatan
pembelajaran melalui penelitian/riset.
3) Fakultas memberikan kesempatan yang sama kepada mahasiswa
untuk dapat mengikuti seleksi.
4) Fakultas menunjuk dosen pendamping untuk melakukan
pendampingan, pengawasan dan penilaian akhir.
5) Dosen pendamping yang sudah ditunjuk dapat bersama-sama
dengan peneliti mitra menyusun panduan pelaksanaan kegiatan
(form logbook) berupa perencanaan secara sistematis dan logis demi
terciptanya pedoman kelangsungan penelitian yang terarah.
6) Dosen pendamping dapat bersama-sama dengan fakultas terkait
untuk melakukan evaluasi akhir dan penyetaraan kegiatan riset di
lembaga/laboratorium menjadi mata kuliah yang relevan (sks) serta
program berkesinambungan.
25
(iii) Mahasiswa
Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh mahasiswa di
lembaga mitra penelitian agar dapat semaksimal mungkin melakukan
kegiatan riset, antra lain:
1) Mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan pembelajaran
penelitian/riset sudah membuat perencanaan yang matang (satu
semester sebelum) dengan fakultas terkait untuk menentukan/apply
target lembaga mitra penelitian.
2) Mahasiswa Universitas Klabat dapat membuat permohonan dengan
menunjukan bukti LoA (Letter of Acceptance) dan mendapatkan
persetujuan dari fakultas dan Dosen Pembimbing Akademik (DPA).
3) Mahasiswa harus mendaftar kegiatan pembelajaran penelitian/riset
di Sistem Informasi Unklab (SIU) sebagai langkah awal dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran mahasiswa melalui kegiatan
penelitian.
4) Mahasiswa melaksanakan kegiatan riset sesuai dengan pedoman
panduan pelaksanaan kegiatan (form logbook) yang sudah disusun
oleh dosen pendamping dan lembaga mitra penelitian.
5) Mahasiswa harus secara rutin mengisi form logbook dan juga secara
terbuka menyampaikan/mendiskusikan progress kepada dosen
pendamping sesuai dengan aktivitas yang dilakukan di lembaga
mitra penelitian.
6) Mahasiswa yang melakukan kegiatan pembelajaran melalui
penelitian wajib menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan
laporan dalam bentuk document dan presentasi.
26
penelitian dan mahasiswa diselenggarakan secara online/daring, maka
harus mendapat persetujuan dari Wakil Rektor bidang Pendidikan,
Pengajaran dan Kemahasiswaan (WR3 UNKLAB) untuk dapat
menganalisis, mengamati dan mempertimbangkan dampak positif
penelitian dari perencanaan kegiatan pembelajaran penelitian mahasiswa.
(3) Jika mahasiswa tidak dapat menyelesaikan project penelitian dalam
durasi waktu tertentu yang sudah disetujui oleh fakultas dan lembaga mitra
penelitian, maka dosen pendamping beserta advisor mitra peneliti dapat
memberi penilaian berdasarkan performa mahasiswa selama meneliti.
27
Gambar 6. Mekanisme Kegiatan Pembelajaran Penelitian/Riset
Mahasiswa
28
6. Kegiatan Wirausaha (Startup)
29
5) Mitra dapat menyiapkan Pendamping/Supervisor untuk kegiatan
Wirausaha.
6) Memfasilitasi informasi pusat inkubasi (IBT-UNIQ) bisnis bagi
mahasiswa.
7) Dosen Pembimbing Akademik (DPA) melakukan pendampingan
penyusunan rencana program dan aktivitas yang akan dijalankan oleh
mahasiswa.
8) Program Studi bersama Tim Kurikulum melakukan penghitungan
bobot SKS yang dapat diekuivalenkan pada Kegiatan Wirausaha.
9) Bagian kemahasiswaan Universitas Klabat (UBEC-IBT UNIQ)
/Fakultas/Departemen bersama Prodi menugaskan dosen
pembimbing yang akan membimbing mahasiswa selama pelaksanaan
Kegiatan Wirausaha.
10) Bagian kemahasiswaan Universitas Klabat (UBEC-IBT UNIQ)
/Fakultas/Departemen bersama Prodi atau bersama Mitra
menyelenggarakan tahapan persiapan (antara lain pendaftaran
mahasiswa dan pembekalan), monitoring pelaksanaan, hingga
pelaporan dan penilaian.
11) Bagian kemahasiswaan Universitas Klabat (UBEC-IBT UNIQ)
/Fakultas/ Departemen bersama Prodi atau bersama mitra menyusun
logbook form.
30
5) Dosen pembimbing memberikan nilai akhir pelaksanaan Wirausaha
untuk setiap mahasiswa melalui Sistem Informasi UNKLAB (SIU).
(iii) Mahasiswa
1) Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA).
2) Mendaftarkan kegiatan pembelajaran di SIU.
3) Melaksanakan kegiatan Wirausaha.
4) Mengisi logbook sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
5) Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan laporan dalam
bentuk presentasi.
6) Mahasiswa mengikuti Kegiatan Wirausaha (Bentuk Bebas): proses
Kegiatan Wirausaha mahasiswa yang belum disediakan dalam
struktur kurikulum Program Studi. Kompetensi yang didapatkan
mahasiswa tersebut merupakan kompetensi tambahan yang sudah
ditetapkan dalam kurikulum Program Studi.
7) Mahasiswa mengikuti Kegiatan Wirausaha (terstruktur): proses
Kegiatan Wirausaha mahasiswa yang sudah disediakan dalam
struktur kurikulum Program Studi. Pelaksanaan Kegiatan Wirausaha
tersebut mengacu pada CPL yang sudah ditetapkan dalam kurikulum
Program Studi.
8) Mahasiswa mengikuti Kegiatan Wirausaha (Gabungan bentuk Bebas
dan Terstruktur/Hybrid Form): proses Kegiatan Wirausaha
mahasiswa yang merupakan gabungan (sudah disediakan dalam
struktur kurikulum Program Studi maupun yang belum tersedia).
Pelaksanaan Kegiatan Wirausaha tersebut mengacu pada CPL yang
sudah ditetapkan dalam kurikulum Program Studi dan identifikasi
kompetensi tambahan yang akan diperoleh mahasiswa.
31
proses pembelajaran, penilaian dan evaluasi, konversi nilai, dan pelaporan
PDDikti.
32
7. Studi/Proyek Independen
33
mahasiswa lintas disiplin, menentukan jenis kegiatan dan target yang
dapat dilaksanakan selama kegiatan dan ditawarkan kepada
mahasiswa.
2) Mahasiswa di Universitas Klabat dapat mengusulkan rencana
kegiatan Studi/Proyek Independen yang relevan dalam bentuk
proposal kemudian dilakukan penilaian kelayakan oleh
Fakultas/Departemen/Prodi.
3) Fakultas/Departemen/Prodi dapat memutuskan target kompetensi
dan keterampilan dasar yang perlu diperoleh mahasiswa melalui
pembelajaran dari luar Prodi atau luar Universitas secara online
maupun offline untuk mendukung kegiatan Studi/Proyek Independen
yang dapat disetarakan dalam SKS.
4) Fakultas/Departemen/Prodi dapat bekerja sama dengan Institusi
Mitra dalam menyelenggarakan pembelajaran Studi/Proyek
Independen.
5) Fakultas/Departemen/Prodi bersama dengan Institusi Mitra dapat
melakukan penyusunan silabus Kegiatan Studi/Proyek Independen
agar dapat memenuhi target capaian pembelajaran.
6) Institusi Mitra dapat menyiapkan Pendamping/Supervisor untuk
Kegiatan Studi/Proyek Independen.
7) Fakultas/Departemen/Prodi dapat membentuk tim dosen
pendamping untuk Studi/Proyek Independen yang diajukan oleh tim
mahasiswa sesuai dengan bidang keahlian dari topik proyek
independen yang diajukan.
8) Fakultas/Departemen/Prodi bersama dengan Institusi Mitra
menyelenggarakan tahapan persiapan (antara lain pendaftaran
mahasiswa, dan pembekalan), monitoring pelaksanaan, hingga
pelaporan dan penilaian.
9) Fakultas/Departemen/Prodi bersama dengan Institusi Mitra
menyusun panduan pelaksanaan kegiatan (form logbook) berupa
perencanaan secara sistematis dan logis demi terciptanya pedoman
kelangsungan kegiatan studi/proyek independen yang terarah.
10) Dosen Pembimbing Akademik (DPA) di Universitas Klabat yang
dalam hal ini adalah dosen yang mempunyai kemampuan sebagai
34
penasehat akademik terhadap mahasiswa dalam program studi serta
mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan pendampingan
penyusunan rencana program dan aktivitas yang akan dijalankan oleh
mahasiswa.
11) Program Studi bersama Tim Kurikulum melakukan penghitungan
bobot SKS yang dapat disetarakan pada kegiatan Studi/Proyek
Independen.
12) Fakultas/Departemen/Prodi bersama Institusi Mitra
menyelenggarakan bimbingan, pendampingan, serta pelatihan dalam
proses kegiatan Studi/Proyek Independen yang dijalankan oleh tim
mahasiswa.
13) Program Studi menugaskan dosen pembimbing yang akan
mengemban tugas dan kewajiban sebagai penasehat dan membimbing
mahasiswa selama pelaksanaan Studi/Proyek Independen.
35
5) Dosen pembimbing dari Universitas Klabat memberikan nilai akhir
pelaksanaan Studi/Proyek Independen untuk setiap mahasiswa
melalui Sistem Informasi UNKLAB (SIU).
(iii) Mahasiswa
Dalam pelaksanaan kegiatan studi/proyek independen ini, mahasiswa perlu
melakukan sejumlah persiapan agar proses pembelajaran ini dapat berjalan
dengan lancar, berikut adalah beberapa persiapan yang dimaksudkan yaitu
sebagai berikut:
36
Gambar 8. Mekanisme Kegiatan Pembelajaran Studi/Proyek Independen
Mahasiswa
37
8. Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik
38
Tujuan program KKNT Universitas Klabat antara lain:
a) Kehadiran mahasiswa selama 6–12 bulan dapat memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang dimiliki untuk
bekerjasama dengan banyak pemangku kepentingan di lapangan.
b) Membantu percepatan pembangunan di wilayah pedesaan bersama
dengan Kementerian Desa PDTT.
39
2) Menjadi sarana bagi perguruan tinggi dalam membentuk jejaring
atau mitra strategis dalam membantu pembangunan desa.
3) Menjadi sarana pengembangan tri dharma perguruan tinggi.
4) Menjadi sarana aktualisasi dosen dalam pengembangan ilmu
pengetahuan.
40
(i) Perguruan Tinggi
1) Menjalin kerja sama dengan pihak Kementerian Desa PDTT, serta
Kemdikbud dalam penyelenggaraan program proyek di desa atau
menjalin kerja sama langsung dengan pemerintah daerah untuk
penyelenggaraan program proyek di desa.
2) Mengelola pendaftaran dan penempatan mahasiswa ke desa tujuan.
3) Menugaskan dosen pembimbing yang akan membimbing mahasiswa
selama KKNT.
4) Dosen Pembimbing melakukan kunjungan atau tinggal di lokasi
KKNT untuk monitoring dan evaluasi.
5) Memberangkatkan dan memulangkan mahasiswa dari kampus ke
lokasi penempatan program.
6) Memberikan pembekalan, pemeriksaan kesehatan, dan
menyediakan jaminan kesehatan dan keselamatan (bekerjasama
dengan pihak keamanan terkait) kepada mahasiswa calon peserta
KKNT.
7) Perguruan tinggi menyusun SOP pelaksanaan KKNT dengan
mempertimbangkan jaminan Keamanan dan Keselamatan
Mahasiswa selama di lapangan.
8) Perguruan tinggi memberikan pembekalan tentang kearifan lokal
masyarakat dan perilaku etika selama melaksanakan kegiatan
KKNT.
9) Melaporkan hasil kegiatan KKNT ke Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.
(ii) Mahasiswa
1) Mahasiswa wajib tinggal (live in) pada lokasi yang telah ditentukan.
2) Mahasiswa wajib membuat laporan kegiatan kepada fakultas.
41
3) Dosen pembimbing bersama pendamping di desa melakukan
pembimbingan dan penilaian terhadap program yang dilakukan
mahasiswa.
(v) Mitra
1) Pemerintah (Kemendes, Desa binaan PT, Kemkes, PUPR, Kementan,
Kemensos, Kemdagri, Kemlu, TNI, Polri, dan lembaga lainnya).
2) Pemerintah Daerah.
3) BUMN dan Industri.
4) Puskesmas
5) Social Investment.
6) Kelompok Masyarakat (perantau dan diaspora).
Pendanaan
a) Sumber Pendanaan
i. Perguruan Tinggi.
ii. Mitra.
42
iii. Sumber lain yang tidak mengikat.
iv. Mahasiswa.
b) Komponen Penggunaan Dana
i. Transportasi.
ii. Biaya Hidup (akomodasi dan konsumsi).
iii. Asuransi Kecelakaan dan Kesehatan.
iv. Biaya Program.
v. Pembiayaan lain “insidentil” yang timbul berkaitan dengan
pelaksanaan program di lapangan.
43
memanfaatkan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa
(PHP2D) dengan mengikuti prosedur dari Direktorat Belmawa.
44
Gambar 9. Mekanisme Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik
45
BAB III
PENJAMINAN MUTU
46
dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tata kelola yang telah
ditetapkan.
3. Dalam menyusun Manual Mutu dan SOP Program Merdeka Belajar-
Kampus Merdeka wajib bersinergi dengan Manual Mutu dan Prosedur
Mutu pada Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang telah
berlaku di UNKLAB.
4. Pelaksanaan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka wajib
mengacu pada Standar Mutu UNKLAB yang terkait dengan Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka.
5. Kebijakan dan Manual Mutu Program Merdeka Belajar-Kampus
Merdeka yang telah ditetapkan wajib disosialisasikan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan khususnya kepada dosen pembimbing,
pembimbing industri (supervisor), dan mahasiswa.
47
Semua standar yang ditetapkan wajib diikuti dengan menggunakan
formulir yang diperlukan untuk merekam pelaksanaan standar akademik
UNKLAB yang terkait Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Evaluasi Diri
2 LPM 1x Per Tahun
Program Studi
48
mutu di level Fakultas/UPPS. Sedangkan pelaksanaan evaluasi diri
program studi dilakukan setiap akhir tahun akademik (sesuai siklus SPMI
yaitu setiap akhir semester genap) dan dilanjutkan dengan pelaksanaan
audit mutu internal yang dilakukan oleh auditor internal UNKLAB. Baik
evaluasi diri maupun audit mutu internal perlu dilakukan secara konsisten
dan tersistem.
49
asrama, dekan, dan rotating member dari dosen. Rapat Komite
Administratif yang merupakan rapat komite paling tinggi yang dipimpin
oleh Rektor dan beranggotakan semua kepala departemen, dekan, dan
beberapa rotating member dari dosen. Setiap Rapat Komite dilakukan
secara terstruktur dan memiliki jadwal yang rutin dilakukan setiap bulan,
dengan sekurang-kurangnya satu kali dalam dua minggu dengan agenda
untuk membahas setiap program yang ada, pengendalian terhadap temuan
dari hasil monitoring, evaluasi, dan audit mutu internal. Hasil rapat dalam
berbagai komite dapat digunakan untuk mengetahui standar mana yang
sudah tercapai, yang telah terlampaui, atau yang belum tercapai bahkan
yang menyimpang dari standar yang telah ditetapkan. Untuk standar yang
belum tercapai atau menyimpang, UNKLAB melakukan tindakan koreksi
agar dapat sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan, sedangkan untuk
standar yang sudah dicapai atau dilampaui akan disusun rumusan standar
baru yang lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan standar
sebelumnya.
50
BAB IV
PENUTUP
51