Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Profil Pelajar Pancasila merupakan gambaran karakter dan kompetensi


pelajar Indonesia. Ada enam karakter yang diharapkan dimiliki oleh pelajar
Indonesia, yaitu beriman, bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, berkebinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong,
dan kreatif. Sebagai ikhtiar mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, Direktorat
SMA menyelenggarakan Program Pertukaran Pelajar bagi peserta didik
SMA. Ada beberapa program pertukaran pelajar SMA yang dapat diikuti, di
antaranya Tokyo Metropolitan Board of Education (TMBoE), Sakura Science
High School Program (SSHP), dan Asia Youth Leader (AYL).
Tujuan program ini adalah untuk mempererat persahabatan di antara kedua
negara melalui pendidikan, memperkuat karakter peserta didik, dan
memberikan pengalaman yang dapat digunakan untuk memasuki
persaingan global. Melalui program ini, peserta didik dapat mengasah
kemampuan akademik, kemampuan menyelesaikan permasalahan,
kemampuan analisis, serta keterampilan non-akademik seperti etika,
komunikasi, dan kerja sama. Harapannya dengan mengikuti program
pertukaran pelajar SMA, peserta didik dapat lebih menghargai perbedaan
budaya, menambah wawasan, dan beradaptasi dengan ekosistem
pendidikan yang ada di negara lain.
Panduan ini menjelaskan prosedur, mekanisme penyelenggaraan, dan
proses pemilihan sebagai pedoman bagi peserta Program Pertukaran Pelajar
SMA tahun 2024. Semoga panduan ini dapat membantu pelaksanaan
kegiatan dengan baik dan terarah.
Jakarta, Maret 2024
Direktur SMA,

Winner Jihad Akbar, S.Si, M.Ak


NIP. 198202212005011002
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4

A. LATAR BELAKANG................................................................................... 4
B. DASAR HUKUM ........................................................................................ 5
C. TUJUAN ..................................................................................................... 6
D. HASIL YANG DIHARAPKAN .................................................................... 6

BAB II DEFINISI, PERSYARATAN, DAN MEKANISME


PELAKSANAAN ....................................................................................... 7

A. DEFINISI ................................................................................................... 7
A. TOKYO METROPOLITAN BOARD OF EDUCATION (TMBOE) ................. 7
B. THE SAKURA SCIENCE HIGH SCHOOL PROGRAM (SSHP).................... 7
C. ASIA YOUTH LEADER (AYL) ................................................................. 8
B. PESERTA .................................................................................................... 8
C. PERSYARATAN PESERTA.......................................................................... 8
1. TOKYO METROPOLITAN BOARD OF EDUCATION (TMBOE) .................... 8
2. THE SAKURA SCIENCE HIGH SCHOOL PROGRAM (SSHP) ....................... 9
3. ASIA YOUTH LEADER (AYL) .................................................................. 11
D. MEKANISME PELAKSANAAN ................................................................ 12
1. TOKYO METROPOLITAN BOARD OF EDUCATION (TMBOE) .................. 12
2. THE SAKURA SCIENCE HIGH SCHOOL PROGRAM (SSHP) .................... 15
3. ASIA YOUTH LEADER ............................................................................. 17

BAB III PENUTUP.................................................................................. 19


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa depan Indonesia berada di tangan generasi muda terdidik yang
mencintai bangsanya. Di tangan merekalah nasib bangsa ini ditentukan.
Untuk mempersiapkan mereka, diperlukan berbagai ikhtiar untuk
membekali mereka dengan keterampilan abad ke-21, yaitu character
(karakter), citizenship (kewarganegaraan), critical thinking (berpikir kritis),
creativity (kreatif), collaboration (kolaborasi), dan communication
(komunikasi).
Sebagai bagian dari ikhtiar tersebut, Direktorat Sekolah Menengah Atas,
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek telah menetapkan Profil Pelajar
Pancasila sebagai potret karakter dan kompetensi pelajar Indonesia yang
memiliki karakter beriman, bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong
royong, dan kreatif.

Ikhtiar tersebut salah satunya diwujudkan melalui Program Pertukaran


Pelajar SMA. Program Pertukaran Pelajar SMA merupakan program
strategis Kemendikbudristek yang melibatkan siswa SMA dalam konteks
pengiriman (inbound) maupun penerimaan siswa dari luar (outbound).
Program ini merupakan kerja sama antara Kemendikbudristek dengan
Kementerian Pendidikan di negara tujuan/asal yang telah bekerja sama.
Proses koordinasi dengan host negara tujuan/asal dilaksanakan oleh Biro
Komunikasi Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek.
Direktorat SMA berperan sebagai pelaksana program menyusun Panduan
Program Pertukaran Pelajar. Panduan ini menjadi acuan bagi penyelenggara
dalam melaksanakan Program Pertukaran Pelajar yang diselenggarakan
oleh Direktorat SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan PAUD, Dikdas, dan
Dikmen, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun
2024.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2018 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun
2020-2024; 4) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2021 tentang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi; 5) Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Undang undang Keterbukaan Informasi
Publik;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun
2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 87 tahun
2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun
2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Renstra Kemendikbud) Tahun 2020-2024;
8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
RI Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 41 Tahun
2020 tentang Layanan Informasi Publik di Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
10. Permendikbudristek No 30 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan
Penanganan Kekerasan pada Satuan Pendidikan.

C. Tujuan
Tujuan dari Program Pertukaran Pelajar SMA adalah sebagai berikut.
1. Mengasah kemampuan akademik dan non-akademik peserta didik
2. Memberikan pengalaman yang dapat digunakan peserta didik untuk
memasuki persaingan global
3. Mempererat persahabatan di antara kedua negara melalui
pendidikan
4. vMenjaring perwakilan peserta didik SMA yang dapat
mempromosikan semangat kebersamaan, inklusifitas, dan menjadi
model peranan (role model) sebaya bidang pendidikan.
5. Memperkuat kompetensi dan karakter untuk mewujudkan SDM
unggul Indonesia.
D. Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari Program Pertukaran Pelajar SMA adalah
sebagai berikut.
1. Peserta didik dapat memperoleh kompetensi tambahan.
2. Peserta didik dapat menambah pengalaman dan wawasan belajar
di luar negeri.
3. Peserta didik dapat menghargai keanekaragaman budaya,
pandangan, agama, kepercayaan, dan proses pembelajaran.
4. Peserta didik mendapatkan kesempatan belajar bekerjasama
dengan peserta didik di luar negeri.
BAB II

DEFINISI, PERSYARATAN, DAN MEKANISME


PELAKSANAAN

A. Definisi
Program Pertukaran Pelajar SMA merupakan program strategis
Kemendikbudristek yang melibatkan siswa SMA dalam konteks pengiriman
maupun penerimaan siswa dari luar. Program ini merupakan kerja sama
antara Kemendikbudristek dengan Kementerian Pendidikan di negara
tujuan/asal yang telah bekerja sama. Proses koordinasi dengan host negara
tujuan/asal dilaksanakan oleh Biro Komunikasi Hubungan Masyarakat
(BKHM) Kemendikbudristek. Direktorat SMA berperan sebagai host
program. Program pertukaran pelajar yang sudah berjalan adalah:

A. Tokyo Metropolitan Board of Education (TMBoE)


Program ini merupakan program kerja sama antara Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
dengan Tokyo Metropolitan Board of Education (TMBoE). Program yang
ditawarkan oleh TMBoE terdiri atas dua skema, yaitu:
a. Outbound (siswa Tokyo, Jepang ke Indonesia)
b. Inbound (siswa Indonesia ke Tokyo, Jepang)

B. Sakura Science High School Program (SSHP)


Sakura Science High School Program (SSHP) adalah program undangan
jangka pendek yang diluncurkan pada tahun 2014 oleh JST (Japan Science
and Technology Agency). SSHP memiliki dua program besar, pertama
adalah Open Application Program (panggilan untuk program jenis
proposal), yang kedua JST Direct Invitation Program termasuk Sakura
Science High School Program (SSHP) yang khusus menyasar peserta didik
jenjang menengah yang unggul.
C. Asia Youth Leader (AYL)
Asian Youth Leader (AYL) merupakan program pertukaran pelajar yang
bertujuan memberikan kesempatan kepada pelajar Indonesia untuk
mempelajari hal baik dan keberagaman dari negara ASEAN lainnya.
Program ini awalnya dimulai pada tahun 2010. Indonesia baru mengikuti
program ini sejak tahun 2012 untuk jenjang mahasiswa dan mulai 2017
hanya untuk jenjang SMA. AYL Tahun 2024, fokus AYL adalah pembahasan
isu-isu sosial dan solusi yang bisa dilakukan, serta menyediakan platform
bagi siswa sekolah menengah di delapan negara berbeda untuk
memperdalam pemahaman tentang pemikiran, pendapat, memperluas
wawasan, sekaligus menumbuhkan jiwa kepemimpinan peserta.

B. Peserta
Peserta Program Tokyo Metropolitan Board of Education (TMBoE), The
Sakura Science High School Program (SSHP), dan Asia Youth Leader (AYL)
adalah:
1. Peserta Didik SMA Tahun 2024
2. Duta SMA Tahun 2023

C. Persyaratan Peserta
1. Tokyo Metropolitan Board of Education (TMBoE)
Peserta Program Tokyo Metropolitan Board of Education (TMBoE) harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Persyaratan Umum
1) Warga negara Indonesia;
2) Siswa SMA kelas 10 & 11 Tahun 2024 dari seluruh Indonesia;
3) Berusia 15 tahun atau lebih pada tanggal pelaksanaan;
4) Lolos seleksi peserta:
a. Tahap 1 : Administrasi
b. Tahap 2 : Essay dengan tema Youth Leadership in The Digital
Age: Navigation, Challenging, and Opportunities (350 – 500
kata) dan Video dengan konten profile diri, sekolah, motivasi
ikut kegiatan, dan pemahaman tentang budaya Indonesia
dengan 90 – 120 detik.
c. Tahap 3 : Wawancara
5) Sehat jasmani dan rohani ditunjukkan dengan keterangan sehat dari
dokter atau rumah sakit;
6) Berperilaku baik yang ditunjukkan dengan surat keterangan dari
sekolah.

b. Persyaratan Khusus
1) Memiliki prestasi akademik dan nonakademik.
2) Mampu berkomunikasi aktif dalam Bahasa Inggris (independent level)
yang ditunjukkan dengan surat keterangan dari sekolah.
3) Memiliki kemampuan Bahasa Jepang lebih disukai.
4) Memiliki pemahaman tentang budaya dan mampu
mempresentasikan dengan baik.
5) Memiliki laptop/tablet/smartphone yang dapat digunakan selama
program berlangsung (dapat didukung menggunakan perangkat
sekolah)
6) Belum pernah berkunjung ke luar negeri

2. Sakura Science High School Program (SSHP)


Peserta Sakura Science High School Program (SSHP) tahun 2024 harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Persyaratan Umum
1) Warga negara Indonesia;
2) Siswa SMA kelas 10 & 11 Tahun 2024 dari seluruh Indonesia.
3) Berusia 15 tahun atau lebih pada tanggal pelaksanaan;
4) Lolos seleksi peserta :
d. Tahap 1 : Administrasi
e. Tahap 2 : Essay dengan tema Youth Leadership in The Digital
Age: Navigation, Challenging, and Opportunities (350 – 500
kata) dan Video dengan konten profile diri, sekolah, motivasi
ikut kegiatan, dan pemahaman tentang budaya Indonesia
dengan 90 – 120 detik.
f. Tahap 3 : Wawancara
5) Sehat jasmani dan rohani ditunjukkan dengan keterangan sehat dari
dokter atau rumah sakit;
6) Berperilaku baik yang ditunjukkan dengan surat keterangan dari
sekolah;
7) Mendapat surat rekomendasi dari sekolah dan Dinas Pendidikan
Provinsi.

b. Persyaratan Khusus
1) Unggul dalam ilmu pengetahuan termasuk ilmu alam dan
humaniora serta ilmu-ilmu sosial;
2) Memiliki pengalaman mengikuti kompetisi sains internasional
seperti Olimpiade Sains Internasional atau pernah memenangkan
hadiah di kontes domestik di bidang sains lebih diutamakan;
3) Mampu berkomunikasi aktif dalam Bahasa Inggris (independent level)
yang ditunjukkan dengan surat keterangan dari sekolah.
4) Memiliki kemampuan Bahasa Jepang lebih disukai.
5) Memiliki pemahaman tentang budaya dan mampu
mempresentasikan dengan baik.
6) Memiliki laptop/tablet/smartphone yang akan digunakan selama
program berlangsung (dapat didukung menggunakan perangkat
sekolah)
7) Siap menjaga tata krama umum yang baik
8) Belum pernah berkunjung ke luar negeri
3. Asia Youth Leader (AYL)
Peserta Program Asia Youth Leader (AYL) harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. Persyaratan Umum
1) Warga negara Indonesia;
2) Siswa SMA kelas 10 & 11 Tahun 2024 dari seluruh Indonesia.
3) Berusia 15 tahun atau lebih pada tanggal pelaksanaan;
4) Lolos seleksi peserta:
a. Tahap 1 : Administrasi
b. Tahap 2 : Essay dengan tema Youth Leadership in The Digital
Age: Navigation, Challenging, and Opportunities (350 – 500
kata) dan Video dengan konten profile diri, sekolah, motivasi
ikut kegiatan, dan pemahaman tentang budaya Indonesia
dengan 90 – 120 detik.
c. Tahap 3 : Wawancara
5) Sehat jasmani dan rohani ditunjukkan dengan keterangan sehat dari
dokter atau rumah sakit;
6) Berperilaku baik yang ditunjukkan dengan surat keterangan dari
sekolah;
7) Mendapat surat rekomendasi dari sekolah dan Dinas Pendidikan
Provinsi
b. Persyaratan Khusus
1) Memiliki prestasi akademik dan nonakademik.
2) Mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris secara aktif dengan
kompetensi level bahasa Inggris atau setara dengan level berikut:

Kualifikasi Kriteria
IELTS Di atas 5.0
TOEIC Di atas 550
TOEFL Di atas 500 (PBT)
Di atas 170 (CBT)
Di atas 60 (IBT)
EIKEN Di atas EIKEN 2

3) Memiliki pemahaman tentang budaya dan mampu


mempresentasikan dengan baik.
4) Memiliki laptop/tablet/smartphone yang akan digunakan selama
program berlangsung (dapat didukung menggunakan perangkat
sekolah)
5) Belum pernah berkunjung ke luar negeri

D. Mekanisme Pelaksanaan
Mekanisme pelaksanaan Program Pertukaran Pelajar SMA Tahun 2024
adalah sebagai berikut:
1. Tokyo Metropolitan Board of Education (TMBoE)
a. Inbound
1) Persiapan
Tahap persiapan dilaksanakan oleh Direktorat SMA dan Dinas
Pendidikan Provinsi dengan tugas sebagai berikut:
a) Direktorat SMA
▪ Menyiapkan surat pemberitahuan terkait program TMBoE
(Inbound) 2024
▪ Melaksanakan sosialisasi Program TMBoE (Inbound) 2024
kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan sekolah
▪ Menyelenggarakan seleksi peserta Program TMBoE (Inbound)
2024
▪ Menyelenggarakan pembekalan (daring) dan pembinaan
kepada peserta Program TMBoE (Inbound) 2024

b) Dinas Pendidikan Provinsi


▪ Melaksanakan sosialisasi ke sekolah berdasarkan surat edaran
Direktorat SMA.
▪ Memberikan rekomendasi pada peserta yang dinyatakan lolos
tahap 1
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan Program Tokyo Metropolitan Board of Education
(TMBoE) terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu

a) Pre-Departure:
Sebelum pemberangkatan, peserta TMBoE harus mengikuti tahap
Pre-Departure, dalam tahap ini setiap peserta harus:

▪ Mengikuti pembekalan awal (daring)


▪ Peserta lolos seleksi wajib mengikuti pembinaan di
Jakarta.
▪ Peserta menandatangani formulir Komitmen
melaksanakan program sesuai tata tertib yang ditentukan.
b) Departure:

▪ Selama kegiatan di negara tujuan, peserta harus mengikuti


seluruh rangkaian kegiatan dan mematuhi tata tertib.

▪ Selama di negara tujuan, peserta wajib mengikuti arahan


dari pendamping Direktorat SMA dan BKHM.

▪ Pengambilan dokumentasi kegiatan (foto dan video)


dilakukan oleh pendamping.
c) Evaluasi

▪ Setelah mengikuti program, peserta wajib menyampaikan


laporan kegiatan selama di negara tujuan, maksimal dua
minggu setelah kepulangan.

▪ Laporan juga disampaikan oleh pendamping, dengan


waktu penyampaian maksimal dua minggu setelah
kepulangan ke Tanah Air.

▪ Laporan disusun dalam format naskah word minimal


empat halaman dilengkapi foto pendukung.
b. Outbound
1) Persiapan
Tahap persiapan dilaksanakan oleh Direktorat SMA, Dinas
Pendidikan Provinsi, dan sekolah yang menjadi tujuan kunjungan
peserta TMBoE, adapun pembagian tugas sebagai berikut:
a) Direktorat SMA
▪ Menyiapkan surat pemberitahuan Program TMBoE
(Outbound) tahun 2024
▪ Melakukan sosialisasi Program TMBoE (Outbound) 2024
kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan sekolah
▪ Melakukan verifikasi sekolah target kunjungan peserta
TMBoE Outbound (tim Direktorat SMA, BKHM, dan tim
advance TMBoE)
▪ Menyediakan formulir kesediaan dan kesiapan sekolah
target tujuan.
▪ Melaksanakan pembekalan kepada para siswa
pendamping dari sekolah tujuan.
b) Dinas Pendidikan Provinsi
▪ Merekomendasikan sekolah yang akan dikunjungi peserta
Outbound dengan kriteria:
▪ Memiliki prasarana memadai
▪ Memiliki program sekolah yang menonjolkan budaya lokal
baik dalam pembelajaran intrakurikuler ataupun
ekstrakurikuler.
▪ Kelayakan sekolah akan diverifikasi oleh Direktorat SMA
c) Sekolah Tujuan:
▪ Mengisi formulir kesiapan dalam keikutsertaan program
TMBoE 2024
▪ Menyiapkan teknis penerimaan dan penyambutan peserta
program TMBoE 2024 berkoordinasi dengan tim Direktorat
SMA
▪ Menyiapkan sarana prasarana pendukung.
▪ Menyiapkan siswa pendamping dengan kriteria:
- Memiliki wawasan luas
- Mampu berkomunikasi dengan baik
- Mahir dan aktif berkomunikasi dalam Bahasa Inggris
- Memiliki kemampuan Bahasa Jepang lebih disukai

2) Pelaksanaan di sekolah tujuan:


Kegiatan selama di sekolah: (Rundown disusun Direktorat SMA
bersama sekolah tujuan)

2. Sakura Science High School Program (SSHP)


a. Persiapan
Tahap persiapan dilaksanakan oleh Direktorat SMA, Dinas
Pendidikan Provinsi, adapun pembagian tugas sebagai berikut:
1) Direktorat SMA
▪ Menyiapkan surat pemberitahuan terkait Sakura Science
High School Program 2024
▪ Menyosialisasikan Sakura Science High School Program 2024
kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan sekolah
▪ Menyeleksi peserta Sakura Science High School Program
2024
▪ Melaksanakan pembekalan dan pembinaan kepada para
peserta Sakura Science High School Program 2024

2) Dinas Pendidikan Provinsi


▪ Menyosialisasikan Sakura Science High School Program 2024
ke sekolah
▪ Memberikan surat rekomendasi calon peserta Sakura Science
High School Program 2024
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan Sakura Science High School Program terbagi menjadi
tiga tahapan, yaitu

a) Pre-Departure:
Sebelum pemberangkatan, peserta Sakura Science High School
Program harus mengikuti tahap Pre-Departure, dalam tahap ini
setiap peserta harus:

▪ Mengikuti pembekalan awal (daring)


▪ Peserta lolos seleksi wajib mengikuti pembinaan di
Jakarta.
▪ Peserta menandatangani formulir Komitmen
melaksanakan program sesuai tata tertib yang ditentukan.
b) Departure:

▪ Selama kegiatan di negara tujuan, peserta harus mengikuti


seluruh rangkaian kegiatan dan mematuhi tata tertib.

▪ Selama di negara tujuan, peserta wajib mengikuti arahan


dari pendamping Direktorat SMA dan BKHM.

▪ Pengambilan dokumentasi kegiatan (foto dan video)


dilakukan oleh pendamping.
c) Evaluasi

▪ Setelah mengikuti program, peserta wajib menyampaikan


laporan kegiatan selama di negara tujuan, maksimal dua
minggu setelah kepulangan.

▪ Laporan juga disampaikan oleh pendamping, dengan


waktu penyampaian maksimal dua minggu setelah
kepulangan ke Tanah Air.

▪ Laporan disusun dalam format naskah word minimal


empat halaman dilengkapi foto pendukung.
3. Asia Youth Leader
a. Persiapan
Tahap persiapan dilaksanakan oleh Direktorat SMA, Dinas
Pendidikan Provinsi, adapun pembagian tugas sebagai berikut:

1) Direktorat SMA

▪ Menyiapkan surat pemberitahuan terkait program AYL 2024


▪ Menyosialisasikan Program AYL 2024 kepada Dinas
Pendidikan Provinsi dan sekolah.
▪ Menyeleksi peserta AYL 2024
▪ Melaksanakan pembekalan dan pembinaan kepada para
peserta AYL 2024
2) Dinas Pendidikan Provinsi

▪ Menyosialisasikan Program AYL 2024 ke sekolah


▪ Memberikan rekomendasi calon peserta AYL 2024

b. Pelaksanaan
1) Pre-Departure:

▪ Peserta yang lolos seleksi wajib mengikuti pembinaan di


Jakarta.
▪ Peserta memahami tata tertib selama mengikuti kegiatan di
negara tujuan.
▪ Peserta menandatangani formulir komitmen kesiapan
melaksanakan program sesuai tata tertib yang ditentukan.
2) Departure:

▪ Peserta selama kegiatan di negara tujuan, harus mematuhi dan


taat tata tertib.
▪ Selama di negara tujuan, peserta akan didampingi
pendamping dari Kemendikbudristek.
Agenda kegiatan AYL:

Hari/Tanggal Kegiatan
Senin, 19-8-2024 Pembekalan dan orientasi program di
lokasi kegiatan
Selasa, 20-8-2024 Lecture dan kunjungan lapangan ke
fasilitas terkait
Rabu, 21-8-2024 Lecture, kunjungan lapangan ke
fasilitas terkait, dan diskusi
Kamis, 22-8-2024 Diskusi tim
Jumat, 23-8-2024 Presentasi, seremoni penghargaan,
perpisahan
Sabtu, 24-8-2024 Peserta kembali ke negara masing-
masing.

▪ Pengambilan dokumentasi kegiatan (Foto dan Video)


dilakukan oleh pendamping.
▪ Saat berangkat menuju dan kembali dari Jepang, peserta
diwajibkan bepergian bersama rombongan. Keberangkatan
dan kepulangan individu tidak diperbolehkan.
3) Evaluasi

▪ Setelah mengikuti program, peserta wajib menyampaikan


laporan kegiatan selama di negara tujuan, maksimal dua
minggu setelah kepulangan ke Tanah Air.
▪ Laporan juga disampaikan oleh pendamping, dengan waktu
penyampaian maksimal dua minggu setelah kepulangan ke
Tanah Air.
▪ Laporan disusun dalam format naskah word minimal empat
halaman dilengkapi foto pendukung.
BAB III

PENUTUP

Keberhasilan penyelengaraan Program Pertukaran Pelajar SMA sangat


ditentukan oleh semua unsur yang terlibat dalam setiap proses pelaksanaan
program. Pedoman ini disusun untuk menjadi acuan panitia dan peserta
dalam menyelenggarakan dan mengikuti Program Pertukaran Pelajar SMA
yang diselenggarakan oleh Direktorat SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan
PAUD, Dikdas, Dikmen, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi pada tahun 2024. Dengan memahami pedoman ini, diharapkan
panitia pelaksana, peserta, dan semua pihak yang terkait dapat memahami
dan melaksanakan tugas sebaik-baiknya sehingga dapat menjamin mutu
pelaksanaan program dan mencapai hasil secara optimal dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai