Anda di halaman 1dari 73

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih
dan rahmat-Nya penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Mahasiswa
Berprestasi Universitas Negeri Jakarta 2024 oleh Forum Mahasiswa
Berprestasi Universitas Negeri Jakarta 2023 dapat diselesaikan. Pemilihan
Mahasiswa Berprestasi merupakan agenda yang diselenggarakan oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi dan sebagai bentuk
pengabdian kepada masyarakat berupa gagasan kreatif dari mahasiswa.
Adapun buku petunjuk pelaksanaan ini dibuat dengan maksud
memberikan arahan serta pedoman pelaksanaan dalam seleksi mahasiswa
berprestasi di tingkat Program Studi, Fakultas, maupun Universitas.

Semoga dengan adanya buku petunjuk pelaksanaan ini, mempermudah


seluruh kalangan civitas akademika Universitas Negeri Jakarta dalam
melaksanakan rangkaian seleksi mahasiswa berprestasi. Forum Mahasiswa
Berprestasi UNJ 2023 mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang terlibat dalam proses penyusunan petunjuk pelaksanaan ini hingga
selesai. Petunjuk pelaksanaan ini tentunya masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan guna
menyempurnakan petunjuk pelaksanaan ini.

Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni

Prof. Dr. Sarkadi, M.Si

2
TIM PENYUSUN

Penanggungjawab
Prof. Dr. Sarkadi, M.Si

Penyusun
Taryudi, S.T., M.T., Ph.D.
Nur Fajriah, S.Pd
Soraya Nuron Jamil
Fathimah Azzahrah
Muhammad Sadam Rizkylillah
Tia Wahyuningsih
Annisa Widya Shafira
Nabila Ayu Putri
Muhammad Fadillah
Naila Fathiyya Salsabila
Vidi Lestari
Salsabil Rizkina Putri
Putri Novia Rahmadani
Moch. Ismail Gading Pambudi
Fahsya Aliefta Azzahra S.
Putri Suwandari
Hifzhan Zhafran Zalmi
Siska Amelia Putri

Editor
Sri Purborini
Bouroq Aji Samudra

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... 2


TIM PENYUSUN .............................................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 4
A. PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 5
1. Landasan Filosofis .............................................................................................................. 5
2. Landasan Hukum ............................................................................................................... 5
3. Nilai Kerja .............................................................................................................................. 6
B. TUJUAN DAN SASARAN ..................................................................................................... 6
1. Tujuan..................................................................................................................................... 6
2. Sasaran ................................................................................................................................... 6
C. PERSYARATAN PESERTA............................................................................................... 7
1. Persyaratan Umum ........................................................................................................... 7
2. Persyaratan Khusus ........................................................................................................... 7
D. PENYELENGGARAAN ........................................................................................................... 9
E. SISTEM PENILAIAN ............................................................................................................. 14
F. PENUTUP ................................................................................................................................ 16
Lampiran 1. Petunjuk Pengisian dan Penilaian Portofolio Capaian Unggulan17
Lampiran 2. Rubrik Penilaian Portofolio CU melalui Wawancara ........................ 23
Lampiran 3. Pedoman Penulisan Gagasan Kreatif/Produk Inovatif .................... 24
Lampiran 4. Rubrik Penilaian Naskah GK/PI .................................................................. 30
Lampiran 5. Rubrik Penilaian Penyajian GK/PI dengan Media Poster ................ 43
Lampiran 6. Format Video Presentasi dalam Bahasa Inggris dan Penilaiannya
..................................................................................................................................................... 63
Lampiran 7. Rubrik Penilaian Komunikasi Bahasa Inggris ...................................... 65
Lampiran 8. Poster Deskripsi Diri (DD) dan Poster Gagasan Kreatif
(GK)/Produk Inovatif (PI).................................................................................................. 66
Lampiran 9. Form Pendaftaran Peserta Pilmapres ..................................................... 69
Lampiran 10. Lembar Pengesahan GK/PI ......................................................................... 70
Lampiran 11. Surat Pernyataan GK/PI................................................................................. 71
Lampiran 12. Form Penilaian Capaian Unggulan .......................................................... 72

4
A. PENDAHULUAN
1. Landasan Filosofis
a. Kemajuan sebuah negara banyak dipengaruhi oleh kualitas
sumber daya manusianya.
b. Sumber daya manusia yang ideal seharusnya memiliki
keunggulan yang seimbang antara kecerdasan intelektual,
emosional, kinestetis, dan spiritual.
c. Universitas Negeri Jakarta perlu memfasilitasi usaha-usaha
mendorong munculnya mahasiswa unggul yang memiliki
keseimbangan dalam keempat kecerdasan tersebut.
d. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah penyelenggaraan
kegiatan kompetisi untuk memberi penghargaan pada
mahasiswa berprestasi.

2. Landasan Hukum
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi.
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2019
tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan
Tinggi.
f. Peraturan Menteri Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 3 Tahun
2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

5
3. Nilai Kerja
Nilai kerja yang diusung dalam program Pemilihan Mahasiswa
Berprestasi (Pilmapres) adalah sebagai berikut.
a. Kejujuran, transparansi, dan keterbukaan.
b. Kepatutan, yang meliputi integritas, stabilitas emosi, dan bebas
paham radikal.
c. Semangat bersaing secara sehat, dan bekerja sama.
d. Kesetaraan (nondiskriminatif)

B. TUJUAN DAN SASARAN


1. Tujuan
a. Menguatnya kesadaran pengelola kampus untuk memfasilitasi
kreativitas mahasiswa melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler,
dan ekstrakurikuler;
b. Memotivasi mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler sebagai sarana
untuk menyeimbangkan hard skills dan soft skills mahasiswa;
c. Meningkatnya kesadaran kampus dalam memberikan
penghargaan kepada mahasiswa berprestasi;
d. Meningkatnya jumlah gagasan kreatif mahasiswa untuk
pembangunan yang berasal dari kampus;
e. Mengirimkan dua perwakilan terpilih Universitas Negeri Jakarta
(satu perwakilan untuk jenjang Sarjana dan satu perwakilan untuk
jenjang Diploma) dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi
Nasional.

2. Sasaran
a. Terselenggaranya kegiatan untuk mengakses dan menetapkan
peraih gelar mahasiswa berprestasi.
b. Meningkatnya jumlah peserta Pilmapres yang memenuhi
kompetensi minimum peserta Pilmapres UNJ.

6
C. PERSYARATAN PESERTA
1. Persyaratan Umum
Persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh peserta seleksi
pilmapres Universitas Negeri Jakarta melalui kelengkapan dokumen
yang membuktikan bahwa peserta pilmapres tersebut merupakan
perwakilan resmi dari fakultas, antara lain:
a. Terdaftar pada PD-Dikti dan aktif sebagai mahasiswa Program
Sarjana atau Diploma maksimal semester VI;
b. Berusia tidak lebih dari 22 tahun pada tanggal 1 Januari 2024 yang
dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Izin
Tinggal Terbatas (KITAS);
c. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif minimal 3,00 yang dibuktikan
dengan melampirkan DHS atau Pra Transkrip yang telah
ditandatangani oleh Pimpinan Fakultas dan Koordinator Program
Studi;
d. Merupakan wakil resmi dari Fakultas masing-masing yang
dibuktikan dengan surat pengantar dari Pimpinan Fakultas yaitu
Dekan dan/atau Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
serta belum pernah menjadi 3 besar di Pilmapres Universitas
Negeri Jakarta. Apabila pemenang pertama di tingkat Fakultas
berhalangan sebagai representatif, pemenang berikutnya dapat
diajukan sebagai pengganti dengan memperhatikan
terpenuhinya syarat nilai minimum pada berbagai indikator
penilaian oleh masing-masing representatif.

2. Persyaratan Khusus
Persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai
persyaratan kelengkapan berkas untuk dinilai oleh tim juri, yaitu
a. Rekapitulasi indeks prestasi per semester dibuktikan dengan
daftar hasil studi yang telah ditandatangani oleh pimpinan Prodi
b. Gagasan Kreatif (Sarjana) atau Produk Inovatif (Diploma) yang
ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan PUEBI,

7
Gagasan Kreatif minimal 10 halaman dan maksimal 20 halaman,
Produk Inovatif minimal 10 halaman dan maksimal 15 halaman.
c. Maksimal mengajukan maksimal 10 Capaian Unggulan. Untuk tiap
bidang, peserta hanya boleh mengajukan maksimal 4 Capaian
Unggulan yang dapat berkombinasi untuk menghasilkan skor
setinggi mungkin dan terkonfirmasi kebenarannya pada Sistem
Informasi Prestasi Mahasiswa (SIMPRESMAWA) Universitas Negeri
Jakarta.
d. Video Profil diri yang berisi kegiatan yang dilakukan selama
berkuliah dan prestasi yang diunggulkan berdurasi 1 – 2 menit.
e. Video Sustainable Development Goals (SDGs) dengan poin yang
berbeda dengan GK/PI menggunakan Bahasa inggris, berdurasi 5
menit, Tanpa proses editing (onetake)
f. Wajib terdaftar sebagai anggota Inkubator Mawapres UNJ 2023
yang dibuktikan dengan surat keterangan atau sertifikat
keikutsertaan sebagai peserta.
g. Mengikuti minimal 2 (dua) agenda kegiatan yang diadakan oleh
Forum Mahasiswa Berprestasi Universitas Negeri Jakarta 2023
yang dibuktikan dengan sertifikat atau presensi kegiatan.
h. Mengikuti seluruh rangkaian seleksi mahasiswa berprestasi yang
diselenggarakan dari tingkat program studi yang dibuktikan
dengan rekapitulasi penilaian terperinci dari berbagai indikator
seleksi;
i. Mengikuti simulasi tes TOEFL, Kepribadian, dan psikotes
matematika Mawapres serta memenuhi batas nilai minimum
yang ditetapkan.
j. Diperbolehkan melampirkan sertifikat resmi bahasa Inggris
(TOEFL, IELTS, TOEC, dsb) terbaru yang dikeluarkan oleh lembaga
resmi dan masih keterangan skor belum masuk ke dalam masa
kadaluwarsa.

8
D. PENYELENGGARAAN
Pilmapres UNJ diselenggarakan oleh Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan dan Alumi, Tahap-tahap seleksi meliputi (1) Seleksi
Universitas Awal, (2) Seleksi Grand Final Fakultas di Lingkungan UNJ, (3)
Seleksi Grand Final Universitas Negeri Jakarta. Secara singkat alur proses
seleksi Pilmapres Universitas Negeri Jakarta dapat dilihat pada Gambar
1 berikut, yang diikuti oleh uraian tentang tahap-tahap Pilmapres.

Bagan Alur Seleksi Pilmapres

1. Pendaftaran Peserta
Mekanisme pendaftaran Pilmapres didahului dengan calon peserta
mendaftar ke dalam program Inkubator Mahasiswa Berprestasi binaan
Forum Mahasiswa Berprestasi sebelum mengikuti rangkaian seleksi
Mahasiswa Berprestasi di UNJ. Inkubator Mawapres merupakan sebuah
program di bawah naungan Forum Mahasiswa Berprestasi dan Wakil
Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, di mana para anggota akan
dilatih dan diberikan informasi terkait mekanisme seleksi untuk siap
mengikuti seleksi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Universitas Negeri
Jakarta. Keanggotaan Inkubator Mawapres UNJ bersifat WAJIB sebagai

9
persyaratan khusus untuk mengikuti Pemilihan Mahasiswa Berprestasi
di tingkat Universitas. Hal ini bertujuan agar calon Mahasiswa
Berprestasi memiliki bekal dan informasi yang tepat terkait persiapan
Pilmapres dengan upaya pengembangan bakat dan potensi diri melalui
pelatihan, simulasi, dan diskusi rutin agar siap menghadapi seleksi
Pilmapres. Adapun mekanisme seleksi di berbagai tahapan yaitu:
1. Tahap 1 : Universitas Awal
Peserta seleksi merupakan delegasi resmi dari program studi
masing-masing. Adapun hal yang perlu dipenuhi yaitu :
● Melampirkan surat keterangan resmi delegasi yang disahkan oleh
Pimpinan Program studi dan Pimpinan Fakultas. Setiap program
studi WAJIB mengirimkan delegasi minimal 2 (dua) peserta.
● Melampirkan bukti telah terdaftarnya prestasi yang diunggulkan
di SIPRESMAWA PR3 UNJ.
● Maksimal Prestasi yang diunggulkan 10. Detail Pengisian
Portofolio Capaian Unggulan dapat dilihat pada lampiran 1.
● Video SDGS dalam bahasa Inggris. Ketentuan video dapat dilihat
dalam Lampiran 6.
Selanjutnya, panitia seleksi Mahasiswa Berprestasi akan melakukan
validasi data yang telah dilampirkan oleh calon mahasiswa
berprestasi perwakilan program studi tersebut. Akan dipilih 10-15
orang perwakilan sarjana dan 5-7 orang perwakilan diploma dari
masing-masing Fakultas yang akan mengikuti Grand Final di tingkat
Fakultas.
2. Tahap 2 Grand Final Fakultas di Lingkungan UNJ
Peserta yang terpilih selanjutnya akan menyerahkan berkas yang
diperlukan pada pendaftaran seleksi Pilmapres di tingkat Fakultas
sebagaimana telah diatur oleh panitia Pilmapres Fakultas untuk
mengikuti seleksi Karya Tulis Ilmiah, Kemampuan Bahasa Inggris dan
Capaian Unggulan. Pendaftar WAJIB mengikuti seluruh ketentuan
dan rangkaian yang ditetapkan oleh panitia Pilmapres di tingkat

10
Fakultas dengan mengacu pada Pedoman Pemilihan Mahasiswa
Berprestasi UNJ tahun 2024.
3. Tahap 3 : Grand Final Universitas Negeri Jakarta
Peserta yang telah lolos penyeleksian pada tingkat Fakultas dan
bersedia memenuhi persyaratan umum dan khusus dari Universitas,
selanjutnya mengikuti rangkaian Pilmapres di tingkat Universitas
Negeri Jakarta. Pendaftar mengisi formulir pendaftaran dan
menyerahkan berkas yang harus dipenuhi sebagai calon
representatif dari setiap Fakultas pada pendaftaran sebagaimana
yang telah diatur dalam panduan Pilmapres ini. Pendaftar yang telah
mendaftar dalam seleksi bersedia menyetujui dan mengikuti seluruh
rangkaian ketentuan dan rangkaian yang ditetapkan oleh panitia
Pilmapres di tingkat Universitas. Final Pilmapres Universitas
merupakan tahap akhir seleksi Pilmapres UNJ untuk menentukan
para pemenang. Finalis akan diundang untuk mengikuti serangkaian
proses pembekalan dan asesmen tatap muka dengan juri Pilmapres
Tingkat Universitas.
Berikut adalah rangkaian kegiatan dalam Final Pilmapres Universitas.
a. Finalis Pilmapres UNJ mengunggah Poster Deskripsi Diri, dan
Poster Gagasan Kreatif/Produk Inovatif dapat dilihat pada
lampiran 8.
b. Finalis Pilmapres UNJ mengikuti program pembekalan untuk
mengemban peran sebagai Mahasiswa Berprestasi Universitas
Negeri Jakarta. Kisi-kisi program pembekalan finalis dalam Final
Pilmapres UNJ adalah sebagai berikut :
i. Selama kegiatan, peserta harus menyelesaikan sejumlah
tugas, setelah sebelumnya mendapatkan informasi melalui
paparan singkat dan diskusi.
ii. Tugas dapat berupa
● Tugas Mandiri, yaitu tugas yang dikerjakan tanpa
keterlibatan pihak lain dan dikerjakan dalam waktu luang
di sela-sela kegiatan (saat tidak ada kegiatan terstruktur);

11
● Tugas Kelompok, yaitu tugas yang diselesaikan melalui
kerja sama kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
c. Finalis dibekali pengembangan soft skills melalui berbagai
kegiatan partisipatif.
d. Juri mengamati dan menilai hal-hal berikut.
i. Sikap dan perilaku finalis;
ii. Portofolio CU melalui presentasi dengan sarana bantu
poster Deskripsi Diri untuk menggali informasi keunggulan
finalis pada bidang tertentu pada grand final mawapres
Universitas Negeri Jakarta dengan rubrik penilaian
portofolio CU melalui wawancara dapat dilihat pada
Lampiran 2;
iii. GK/PI yang dipaparkan secara lisan dalam bahasa Indonesia
dengan alat bantu poster GK/PI rubrik penilaian GK/PI dapat
dilihat pada Lampiran 5;
iv. Kemampuan berpikir kritis, kerjasama, kreativitas, inisiatif,
kepercayaan diri, kepemimpinan, kepedulian kepada
peserta lain, dan komunikasi, termasuk komunikasi dalam
bahasa Inggris rubrik penilaian komunikasi dalam bahasa
Inggris dapat dilihat pada Lampiran 7.
e. Juri merekomendasikan para pemenang untuk ditetapkan oleh
Universitas Negeri Jakarta. Dan juara 1 jenjang sarjana maupun
diploma akan menjadi representatif Universitas Negeri Jakarta
dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional.
f. Panitia mengumumkan dan memberikan penghargaan kepada
para pemenang

2. Jadwal Pelaksanaan Pilmapres


Jadwal pelaksanaan kegiatan Pilmapres Tahun 2024 ditampilkan
dalam tabel berikut.

12
● Jadwal Sosialisasi dan Training of Trainer
No AGENDA Agustus November November
4 2 3 4 5 1 2 3
1. Sosialisasi Mawapres UNJ

2. Grand Launching Mawapres

3. Training of Trainer dosen dan


panitia

● Jadwal Grand Launching, Seleksi Prodi sampai Fakultas


No AGENDA November Desember Januari Februari Maret
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1
1. Grand
Launching
2. Seleksi Prodi

3. Open
Registrasi
PILMAPRES
(seleksi awal)
4. Seleksi
Kemampuan
Bahasa
Inggris (Video
SDG)
5. Pengumuman
Finalis
Fakultas
6. Grand Final
Fakultas
7. Sekolah
Mawapres
8. Pemberkasan
Seleksi Akhir
Finalis
Mawapres
UNJ

13
9. Grand Final
Universitas

● Jadwal Sekolah Mawapres dan Grand Final Universitas


No AGENDA Februari Maret
2 3 4 1 2 3
1. Photoshoot

2. Kelas “Bagaimana Menjadi Mahasiswa


Berprestasi Nasional” dan tes psikotes
3. Kelas KTI (GK/PI) + Pengumuman Kelompok
LGD
4. Focus Group Discussion

5. Kelas Public Speaking and Leaderless Group


Discussion
6. Kelas Presentasi KTI (GK/PI)

7. Grand Final

E. SISTEM PENILAIAN
Sistem penilaian Pilmapres dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari
Seleksi Universitas Awal, Seleksi Fakultas, hingga Final Pilmapres
Universitas.
1. Seleksi Universitas Awal
Aspek penilaian pada Seleksi Universitas Awal meliputi nilai CU, nilai
Kemampuan Bahasa Inggris Berdasarkan Video SDGS. Dengan
komposisi masing-masing adalah sebagai berikut.
Nilai CU : 60%
Nilai BI : 40%
2. Seleksi Fakultas
Aspek penilaian pada seleksi Fakultas meliputi Nilai CU, nilai GK/PI,
dan nilai Kemampuan Bahasa Inggris Berdasarkan Video SDGS.
Dengan komposisi masing-masing adalah sebagai berikut.
Jenjang Sarjana
Nilai CU : 50%
Nilai GK : 30%

14
Nilai BI : 20%
Jenjang Diploma
Nilai CU : 40%
Nilai PI : 40%
Nilai BI : 20%

3. Seleksi Universitas
Aspek penilaian pada Final Pilmapres Universitas meliputi nilai
presentasi GK/PI melalui media poster, nilai wawancara CU melalui
media poster Deskripsi Diri, nilai kemampuan komunikasi dalam
bahasa Inggris, dan nilai kepatutan yang meliputi integritas, stabilitas
emosi, dan bebas paham radikal. Nilai bahasa Inggris dan nilai
kepatutan diberikan dalam 4 tingkat kategori:
A: Diunggulkan
B: Disarankan Tanpa Syarat
C: Disarankan Dengan Syarat
D: Tidak Disarankan
Jika terdapat finalis dengan jumlah nilai GK/PI dan CU yang sama,
peserta dengan tingkat kategori yang lebih tinggi akan
diprioritaskan. Finalis yang tergolong dalam kategori D tidak dapat
menjadi pemenang 1, 2, dan 3 pada Pilmapres Tingkat Universitas.
Komposisi nilai pada Final Pilmapres Universitas adalah sebagai
berikut.
Jenjang Sarjana :
Nilai CU : 50%
Nilai GK : 30%
Nilai BI : 20%
Jenjang Diploma :
Nilai CU : 40%
Nilai PI : 40%
Nilai BI : 20%

15
F. PENUTUP
Pelaksanaan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) merupakan
salah satu upaya untuk mendorong tumbuh-kembang budaya
akademik yang baik di lingkungan Perguruan Tinggi, khususnya
perkembangan budaya berprestasi, jujur, dan pantang menyerah.
Pedoman ini dibuat sebagai acuan pelaksanaan pilmapres di tingkat
program studi hingga tingkat Universitas dengan tetap memperhatikan
situasi dan kondisi masing masing penyelenggara. Kriteria, proses,
maupun rangkaian acara dalam pedoman ini akan terus diperbaiki
dengan mengikuti perkembangan pedoman di tingkat Nasional guna
meningkatkan kualitas serta kesesuaian kriteria yang diharapkan. Oleh
karena itu, kritik maupun saran yang membangun sangatlah diperlukan.
Semoga kegiatan Pilmapres UNJ mampu menghasilkan dan
meningkatkan budaya jujur dan pantang menyerah dalam berprestasi
di lingkungan Universitas Negeri Jakarta. Semoga Pedoman
Pelaksanaan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Universitas Negeri
Jakarta Tahun 2024 ini dapat digunakan sebaik-baiknya dengan
harapan perguruan tinggi memperoleh gambaran dan dapat
melaksanakan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi di tingkat perguruan
tinggi. Pedoman pelaksanaan ini akan ditinjau ulang setiap tahun dalam
rangka perbaikan kualitas program yang berkelanjutan.

16
Lampiran 1. Petunjuk Pengisian dan Penilaian Portofolio Capaian
Unggulan
A. Penjelasan Umum
1. Capaian Unggulan (CU) adalah hasil istimewa yang mendapat
pengakuan dan diperoleh selama menjadi mahasiswa baik dari
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
Kegiatan yang menghasilkan capaian unggulan dikelompokkan ke
dalam tujuh bidang utama sebagai berikut.
a. Kompetisi, merupakan wujud capaian meraih gelar kejuaraan
(dapat berupa lomba bidang penalaran, olahraga, kesenian,
keagamaan, atau sejenisnya).
b. Pengakuan, merupakan wujud capaian dalam suatu event
tertentu, misalnya menjadi narasumber atau pembicara, pelatih,
juri, wasit, moderator, atau sejenisnya.
c. Penghargaan, merupakan wujud capaian atas dedikasi atau
keberhasilan berinovasi yang memberikan dampak positif bagi
lingkungan serta diberikan oleh lembaga resmi (misalnya
penghargaan berupa HaKI) atau masyarakat.
d. Karier Organisasi, merupakan wujud capaian karier di bidang
organisasi kemahasiswaan atau organisasi kemasyarakatan
berupa Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, atau satu
tingkat di bawah pengurus harian.
e. Hasil Karya, merupakan wujud capaian prestasi berupa buku ber-
ISBN (buku referensi, buku ajar, novel, kumpulan puisi atau buku
karya sastra, kumpulan lukisan, dan sejenisnya), artikel ilmiah yang
sudah diterbitkan, karya seni, karya desain, temuan model, aplikasi
komputer, produk inovatif, karya film, atau sejenisnya. Hasil karya
yang dimaksud bukan karya yang dikompetisikan.
f. Pemberdayaan atau Aksi Kemanusiaan merupakan wujud
capaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
memberikan dampak positif bagi masyarakat/lingkungan, baik
berupa pemrakarsa, koordinator, atau peserta.

17
g. Kewirausahaan, merupakan wujud capaian di bidang wirausaha
yang memberikan dampak kesejahteraan kepada komunitasnya.
2. Kegiatan yang dilakukan event organizer dan dapat diikuti oleh siapa
saja asal membayar sejumlah biaya tidak dianggap sebagai capaian
unggulan.
3. Publikasi karya di dunia maya tidak langsung berarti diterima atau
dimanfaatkan oleh masyarakat internasional.
4. Melalui Borang Portofolio, peserta mengajukan maksimal 10 CU.
Untuk tiap bidang, peserta hanya boleh mengajukan maksimal 4 CU
yang dapat berkombinasi untuk menghasilkan skor setinggi
mungkin.
5. Setiap CU hanya boleh digunakan untuk 1 bidang.
6. CU yang mendapat skor hanyalah CU yang dilengkapi Pengesahan
Capaian Unggulan (PCU).
a. PCU adalah fotokopi SK/Piagam/Sertifikat atau alat bukti lainnya
yang dibubuhi stempel Fakultas dan tanda tangan pejabat yang
berwenang (untuk menerangkan bahwa fotokopi itu dibuat sesuai
dengan aslinya)
b. Tiap PCU harus dialih wujudkan menjadi dokumen digital dalam
format JPG dan diberi nama PCU-XXX-YY-ZZ, dengan ketentuan
berikut.
i. XXX adalah nama kandidat mapres yang diterima dari
Fakultas.
ii. YY adalah Fakultas dari mahasiswa.
iii. ZZ adalah nomor urut PCU dari mahasiswa dengan nama
yang sama.
c. Sesuai dengan ketentuan penamaan di atas, maka
i. PCU-Andre Ferdiawan-FT-04 adalah PCU dari Fakultas
Teknik ke 4 dari kandidat dengan nama “Andre Ferdiawan”.
ii. PCU-Dimas Cahya Ramadhan-FE-10 adalah PCU dari
Fakultas Ekonomi ke 10 dari kandidat dengan nama “Dimas
Cahya Ramadhan”

18
7. Dalam Simpresmawa UNJ ada beberapa pertanyaan yang harus
dijawab dengan menuliskan URL /alamat-website tertentu. Peserta
disarankan mempersiapkan terlebih dahulu daftar URL yang
dibutuhkan. Daftar alamat URL yang diperlukan dapat dipelajari
melalui petunjuk pengisian dan cara menjawab tiap pertanyaan
Simpresmawa UNJ. Bukti terdaftarnya prestasi calon mahasiswa
berprestasi pada SIMPRESMAWA dilampirkan sebagai berikut:
1) Mengakses http://wr3.unj.ac.id/prestasi/ dan memasukkan
Username dan Password yang secara default adalah NIM Anda.

2) Mengisi data prestasi Anda melalui pilihan-pilihan prestasi yang


tertera pada jendela kiri laman SIMPRESMAWA UNJ dan
menunggu hingga prestasi Anda telah divalidasi oleh sistem.

3) Melampirkan hasil cetakan data prestasi Anda yang bisa


didapatkan melalui pilihan “Print Prestasi” yang tertera pada
jendela kiri laman SIMPRESMAWA UNJ dalam bentuk dokumen
adalah portable document format (.PDF).

19
8. Sebagai kelengkapan pendaftaran, peserta juga perlu mengunggah
PCU softcopy dan membawa Hardcopy.

B. Kategori Kodifikasi, dan Skor Capaian Unggulan


Di tiap bidang kegiatan ada beberapa kategori. Kriteria untuk
menetapkan kategori bidang capaian unggulan dimuat dalam tabel di
bawah ini.

20
Tabel Kategorisasi Capaian Unggulan

21
Tabel Kodifikasi (Coding) dan Skor Capaian Unggulan

22
Lampiran 2. Rubrik Penilaian Portofolio CU melalui Wawancara
No Komponen Penilaian Bobot Skor Skor
6,0-10 Terbobot
1. Verifikasi :
Keaslian Data Prestasi
25
Kelayakan dan Kepatutan
Kejujuran
2. Wawasan :
Penjiwaan dan
30
Penguasaan Materi
(Kompetisi dan Rekognisi)
3. Sikap dan Perilaku :
Ekspresi, Etika, 10
Kepercayaan Diri
4. Cara Menjawab :
Berpikir Kritis, Kreatif,
20
Inisiatif, Kemampuan
Komunikasi, Argumentasi
5. Kepemimpinan :
Kemampuan Koordinasi 15
dan Pemberdayaan

23
Lampiran 3. Pedoman Penulisan Gagasan Kreatif/Produk Inovatif
1. Batasan
Yang dimaksud sebagai Gagasan Kreatif (GK) dan Produk Inovatif (PI)
adalah karya ilmiah hasil tulisan mandiri dan asli (bukan karya jiplakan)
yang belum pernah diikutsertakan dalam lomba pada tingkat mana pun
kecuali dalam rangkaian Pilmapres tahun ini dan belum pernah
dipublikasikan (10 s.d. 20 halaman bagi jenjang sarjana) dan (10 s.d. 15
halaman bagi jenjang diploma) berisi uraian konsep atau strategi yang
dilandasi penalaran logis dan data akurat untuk hal-hal berikut.
a. Mengidentifikasi permasalahan yang membutuhkan solusi
i. Identifikasi permasalahan harus dilakukan melalui analisis potensi
dan kebutuhan lingkungan yang menjadi peneriman utama
manfaat pemecahan masalah. Dalam hal ini, yang dimaksud
dengan lingkungan penerima manfaat dapat berupa
● daerah berdasarkan lokasi geografis, misalnya kabupaten, provinsi,
wilayah Indonesia Timur atau bahkan Negara Indonesia;
● komunitas dengan identitas sosial tertentu, misalnya kelompok
wanita, kelompok pencinta wayang, kelompok pengusaha muda,
kelompok nelayan dan lain sebagainya;
● gabungan kedua kondisi di atas, misalnya nelayan Kepulauan
Seribu, mahasiswa kurang mampu dari perguruan tinggi di
provinsi NTB, dsb.
ii. Identifikasi permasalahan harus didukung dengan data yang
akurat dan dengan menyebutkan sumber data.
b. Mengidentifikasi berbagai kemungkinan solusi terhadap masalah
yang diajukan.
c. Memilih kemungkinan solusi terbaik.
d. Merumuskan sasaran yang berciri SMART (Specific, Measurable,
Acceptable, Realistic, dan Timebound) sebagai salah satu langkah
awal pemecahan masalah.

24
e. Menjabarkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan kemungkinan solusi yang dianggap sebagai
opsi terbaik.
f. Menjabarkan informasi tambahan yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan implementasi; yang antara lain dapat meliputi
i. struktur organisasi pelaksana gagasan;
ii. jumlah, sumber dan cara mengumpulkan dana yang dibutuhkan
mitra penting (stakeholder) program pembangunan yang
bersangkutan.
Sebagai karya ilmiah, GK/PI harus ditulis dengan mematuhi kaidah
penulisan karya ilmiah.
2. Alur Penulisan
Naskah inti (di luar sampul, lembar pengesahan, daftar isi, dan daftar
pustaka) harus disajikan mengikuti sistematika berikut.
1. Lingkup pembahasan
a. Penegasan lingkungan penerima manfaat serta alasan untuk
memilih lingkungan yang bersangkutan.
b. Pernyataan mengenai teori utama (kalau ada) yang digunakan
sebagai dasar kerangka analisis.
2. Identifikasi Potensi dan Kebutuhan lingkungan
a. Uraikan potensi (yang dapat dikembangkan) dari lingkungan
terpilih (ajukanlah data /fakta pendukung). Misalnya sebagai
berikut.
i. Di daerah ini terdapat banyak objek yang dapat menarik
wisatawan, seperti candi, benteng peninggalan zaman
Belanda, dan makam para pahlawan. Saat ini objek-objek
tersebut masih sulit dikunjungi karena minimnya infrastruktur
penunjang pariwisata seperti jalanan ataupun rumah
penginapan.
ii. Daerah ini memiliki hasil bumi yang melimpah, namun belum
dikelola dengan baik.

25
b. Ajukanlah data/fakta yang menunjukkan perlunya kegiatan
tertentu untuk mengatasi “situasi tidak ideal” yang dialami warga
lingkungan pilihan Saudara. Misalnya sebagai berikut.
i. Tingkat buta huruf di daerah ini mencapai 60% sehingga
dibutuhkan usaha terorganisasi untuk mengatasi kondisi ini.
ii. Para mahasiswa kurang mampu di provinsi ini dapat terbantu
jika ada pihak yang bersedia membangun rumah tinggal yang
biaya sewanya tidak berbentuk uang tunai, melainkan
kesediaan penghuni untuk melakukan aktivitas sosial.
3. Rumusan Target Pembangunan
a. Target Pembangunan adalah hasil yang ingin dicapai sehubungan
dengan potensi dan kebutuhan lingkungan.
b. Target pembangunan dapat sekadar
memanfaatkan/mengoptimalkan potensi (jika lingkungan tidak
memiliki kebutuhan khusus).
c. Target pembangunan juga dapat memenuhi kebutuhan
lingkungan.
d. Rumusan Target Pembangunan harus berciri SMART.
● Specific (gagasan spesifik);
● Measurable (dapat diukur secara objektif);
● Acceptable (disepakati dan dapat diterima sebagai sesuatu
yang tidak bertentangan dengan hukum, norma, dan moral);
● Realistic (mungkin untuk dicapai);
● Time-bound (punya tenggat waktu dan kapan akan dicapai).
4. Analisis untuk memilih cara pencapaian target
a. Sebuah target mungkin saja dicapai melalui berbagai cara.
b. Untuk menemukan cara yang sebaiknya dipilih, perlu lebih dahulu
memikirkan berbagai kemungkinan cara.
c. Tiap alternatif cara harus dipertimbangkan untung-ruginya
berdasarkan sejumlah kriteria, misalnya tingkat kesulitan,
besarnya biaya, lamanya waktu yang dibutuhkan, dan sebagainya.
5. Penjabaran Rencana Kerja

26
a. Uraikan tahap tahap utama usaha pencapaian target.
b. Rinci tiap langkah utama ke dalam langkah kerja.
c. Sertakan perkiraan waktu/jadwal kerja.
6. Penjabaran Informasi Tambahan Uraikan tambahan informasi yang
relevan dengan pelaksanaan rencana kerja, misalnya
a. struktur organisasi pelaksana gagasan;
b. jumlah, sumber, dan cara mengumpulkan dana yang dibutuhkan;
c. mitra penting/pemangku kepentingan (stake holders) program
pembangunan yang bersangkutan.
7. Visualisasi Gagasan
Gagasan juga digambarkan dengan sebuah bagan (Bagan Visualisasi
GK/PI) dengan tujuan pembaca lebih memahami isi dari gagasan
kreatif dengan konsep yang dikenal dengan SaHaBaT (Sasaran,
Hambatan, Bantuan, Tindakan).
8. Lampiran
Ajukan lampiran-lampiran yang dianggap perlu.

27
Contoh Bagan Visualisasi GK/PI

28
9. Kriteria Naskah GK

10. Kriteria Naskah PI

29
Lampiran 4. Rubrik Penilaian Naskah GK/PI
RUBRIK PENILAIAN NASKAH GAGASAN KREATIF PROGRAM SARJANA

Rentang Skor 5 ≤ Skor < 6 (Sangat Kurang)

6 ≤ Skor < 7 (Kurang)


7 ≤ Skor < 8 (Cukup)

8 ≤ Skor < 9 (Baik)

9 ≤ Skor ≤ 10 (Sangat Baik)

No. Kriteria Penilaian Bobot Rentang Rubrik


Skor
1. Penyajian Gagasan Kreatif 10

Gagasan secara umum ditulis dengan


menggunakan bahasa Indonesia yang
9 ≤ Skor ≤ 10
memenuhi kaidah kebahasaan pada
semua aspek kebahasaan, yaitu kesatuan
ide dalam paragraf, kalimat, pilihan kata,
dan ejaan.
Gagasan secara umum ditulis dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang
8 ≤ Skor < 9
memenuhi kaidah kebahasaan, namun
ditemukan kelemahan yang ditemukan

Penggunaan bahasa Indonesia yang pada pemakaian ejaan dan pilihan kata.
1.1 baik dan benar 5 Gagasan secara umum ditulis dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang
7 ≤ Skor < 8
memenuhi kaidah kebahasaan, namun
ditemukan kelemahan pada aspek kalimat
sehingga logika bahasa dalam kalimat
terlanggar.
Gagasan secara umum ditulis dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang
tidak memenuhi kaidah kebahasaan,
6 ≤ Skor < 7
namun ditemukan kelemahan pada aspek
kepaduan ide dalam paragraf dan kalimat
sehingga logika bahasa dalam kalimat dan
kesatuan gagasan dalam paragraf
terlanggar.
Sebagian besar gagasan dituangkan dalam

5 ≤ Skor < 6 paragraf yang tidak padu, kalimat yang tidak


bergagasan lengkap dan jelas, serta pilihan
kata dan ejaan yang tidak tepat.
Sumber-sumber yang dikutip merupakan
sumber yang otoritatif, relevan dengan
9 ≤ Skor ≤ 10
gagasan kreatif, dan tercantum lengkap
dalam Daftar Pustaka sesuai dengan

30
selingkung yang digunakan oleh peserta.

Sumber-sumber yang dikutip merupakan


sumber yang otoritatif, relevan dengan
gagasan kreatif, namun ditemukan
ketidakkonsistenan dalam penulisan tanda
8 ≤ Skor < 9
baca pada penulisan sumber acuan pada
kutipan dan/atau Daftar Pustaka atau adanya
acuan pada Daftar Pustaka yang ditulis tidak
konsisten dengan gaya selingkung penulisan
Kesesuaian pengutipan dan Daftar Pustaka yang digunakan.
1.2 5
pengacuan dengan Sumber-sumber yang dikutip merupakan
kaidah/standar yang berlaku sumber yang otoritatif, relevan dengan
gagasan kreatif, namun ditemukan cara
mengutip yang meragukan apakah itu
7 ≤ Skor < 8
kutipan langsung atau tak langsung dan
penulisan Daftar Pustaka yang tidak
bersandar pada gaya selingkung (tidak
alfabetis, tidak lengkap, atau memuat
sumber-sumber acuan yang tidak dikutip).
Sumber-sumber yang dikutip merupakan
sumber yang otoritatif, tercantum lengkap
6 ≤ Skor < 7
dalam Daftar Pustaka sesuai dengan
selingkung yang digunakan, namun
kurang relevan dengan gagasan kreatif.

Sumber-sumber yang dikutip diragukan


merupakan sumber yang otoritatif dan
5 ≤ Skor < 6 relevan dengan Daftar Pustaka, meskipun
tercantum lengkap dalam Daftar Pustaka
sesuai dengan selingkung yang digunakan.

2 Substansi Gagasan Kreatif 70

Fakta atau gejala yang terdapat dalam lingkungan

9 ≤ Skor ≤ 10 yang dikaji dideskripsikan secara detail dan relevan


satu dengan yang lain sehingga mengarah pada
pentingnya pencarian solusi.

Fakta atau gejala yang terdapat dalam lingkungan

8 ≤ Skor < 9 yang dikaji dideskripsikan secara detail, namun ada


satu atau sedikit hal yang kurang relevan atau
signifikan.

Fakta atau gejala yang terdapat dalam lingkungan


yang dikaji lengkap dipaparkan namun disajikan
Fakta atau gejala dalam lingkungan 7 ≤ Skor < 8 secara tidak detail ATAU ada hal yang kurang relevan
2.1 yang menarik untuk dikaji 8
diikutsertakan dalam fakta atau gejala yang

31
dipaparkan.

Fakta atau gejala yang terdapat dalam lingkungan


yang dikaji dipaparkan namun disajikan secara tidak
6 ≤ Skor < 7 detail dan ada hal yang tidak relevan diikutsertakan
dalam fakta atau gejala yang dipaparkan.
Fakta atau gejala yang terdapat dalam lingkungan
yang dikaji dipaparkan serba sedikit dan tidak
5 ≤ Skor < 6
signifikan sebagai isu yang patut dikaji di samping
antarhal menunjukkan ketidakrelevanan.

Identifikasi permasalahan yang ditemukan pada


fakta atau gejala dalam lingkungan dilakukan
9 ≤ Skor ≤ 10
secara sistematis dan sepenuhnya relevan dengan
fakta atau gejala.
Identifikasi permasalahan yang ditemukan pada
fakta atau gejala dalam lingkungan dilakukan secara
8 ≤ Skor < 9
sistematis namun ada sedikit masalah
kekurangrelevanan dengan fakta atau gejala.

Identifikasi permasalahan yang ditemukan pada


fakta atau gejala dalam lingkungan dilakukan secara
7 ≤ Skor < 8 kurang sistematis ATAU ditemukan beberapa hal
yang menjadi masalah yang tidak relevan dengan
Identifikasi masalah yang fakta atau gejala.
2.2 8
terdapat dalam fakta/gejala
Identifikasi permasalahan yang ditemukan pada
dalam lingkungan
fakta atau gejala dalam lingkungan dilakukan secara

6 ≤ Skor < 7 kurang sistematis dan ditemukan beberapa hal yang


menjadi masalah yang tidak relevan dengan fakta
atau gejala sepenuhnya relevan dengan fakta atau
gejala.

Identifikasi permasalahan tidak dilakukan ATAU


dilakukan namun sangat sedikit yang dipaparkan

5 ≤ Skor < 6 karena dari paparan fakta atau gejala di lingkungan


langsung dirumuskan masalah tanpa adanya upaya
mengidentifikasi masalah-masalah yang spesifik
dalam data atau gejala.

Rumusan masalah dipaparkan secara lengkap dan


relevan dengan masalah-masalah yang teridentifikasi.
Pertanyaan- pertanyaan yang menjabarkan rumusan
9 ≤ Skor ≤ 10
masalah relevan satu dengan yang lain yang
menunjukkan sistematika tahap-tahap pemecahan
masalah.
Rumusan masalah dipaparkan secara lengkap dan
relevan dengan masalah-masalah yang teridentifikasi,

8 ≤ Skor < 9 namun ditemukan sedikit hal dalam pertanyaan-


pertanyaan yang menjabarkan masalah yang kurang
relevan atau meragukan untuk dicarikan solusinya.

32
Rumusan masalah dipaparkan secara lengkap,
namun ditemukan beberapa hal dalam pertanyaan-
Rumusan masalah sebagai hasil
7 ≤ Skor < 8 pertanyaan yang menjabarkan masalah yang kurang
2.3 identifikasi masalah 10
relevan atau meragukan sebagai bagian dari
pertanyaan yang signifikan untuk dicarikan solusinya.
Rumusan masalah langsung dipaparkan dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan yang beberapa di
6 ≤ Skor < 7
antaranya tidak menunjukkan keterkaitan atau
tidak signifikan untuk dicarikan solusinya.

Rumusan masalah langsung dipaparkan dalam


bentuk pertanyaan-pertanyaan yang menjabarkan
5 ≤ Skor < 6 masalah yang tidak menunjukkan keterkaitan satu
dengan yang lain dan/atau tidak signifikan untuk
dicarikan solusinya.

Terdapat uraian detail dan logis tentang akibat pembiaran


9 ≤ Skor ≤ 10
yang merugikan lingkungan.

Uraian tentang akibat pembiaran yang merugikan lingkungan


8 ≤ Skor < 9
cukup logis meskipun tidak detail.

Sebagian uraian tentang akibat pembiaran yang merugikan


7 ≤ Skor < 8
lingkungan kurang logis meskipun detail.
Uraian mengenai akibat
2.4 8
pembiaran yang merugikan Sebagian uraian tentang akibat pembiaran yang merugikan
6 ≤ Skor < 7
lingkungan lingkungan kurang logis dan kurang detail.

Tidak ada uraian mengenai akibat pembiaran yang merugikan


5 ≤ Skor < 6
lingkungan.

Kelima unsur SMART ditampilkan secara lengkap dengan


9 ≤ Skor ≤ 10
penjelasan yang detail dan komprehensif.

Kelima unsur SMART ditampilkan secara lengkap dengan


8 ≤ Skor < 9
penjelasan yang cukup detail dan cukup komprehensif.
Kelima unsur SMART ditampilkan cukup lengkap disertai

7 ≤ Skor < 8 dengan penjelasan yang cukup detail dan cukup


komprehensif.
2.5 Uraian mengenai solusi yang berciri 15 Kelima unsur SMART ditampilkan cukup lengkap disertai
SMART
6 ≤ Skor < 7 dengan penjelasan yang kurang detail dan kurang
komprehensif.

Kelima unsur SMART ditampilkan tidak lengkap disertai dengan


5 ≤ Skor < 6 penjelasan yang tidak detail dan tidak komprehensif.

Tercapainya sasaran program dapat berlanjut dengan


munculnya peluang manfaat/keuntungan bagi pihak-pihak lain

9 ≤ Skor ≤ 10 yang relevan dan/atau penyelenggaraan program


pengembangan di masa depan dengan inovasi atau modifikasi
untuk memperbesar manfaat/keuntungan dari solusi.

Tercapainya sasaran program dapat terus berlanjut bagi


lingkungan penerima manfaat/keuntungan dengan

8 ≤ Skor < 9 kemungkinan penyelenggaraan program pengembangan di


masa mendatang yang tanpa inovasi atau tanpa modifikasi
untuk memperbesar manfaat/keuntungan dari solusi.

33
Tercapainya sasaran program dapat terus berlanjut bagi
lingkungan penerima manfaat/keuntungan dengan
kemungkinan penyelenggaraan program pengembangan atau
Uraian mengenai dampak lanjutan
7 ≤ Skor < 8 modifikasi untuk memperbesar manfaat/keuntungan dari solusi
2.6 (efek bola salju) dari pencapaian 8
yang bergantung pada kinerja atau ketersediaan sumber
solusi
daya.
Tercapainya sasaran program dapat terus berlanjut bagi
lingkungan penerima manfaat/keuntungan tanpa

6 ≤ Skor < 7 kemungkinan penyelenggaraan program pengembangan atau


modifikasi untuk memperbesar manfaat/keuntungan dari
solusi.
Tidak ada uraian tentang dampak lanjutan dari pencapaian
5 ≤ Skor < 6
sasaran.

Uraian langkah-langkah pencapaian solusi memperlihatkan


9 ≤ Skor ≤ 10 hubungan yang jelas antarlangkah dan detail.

Uraian langkah-langkah pencapaian solusi memperlihatkan


8 ≤ Skor < 9
hubungan yang jelas antarlangkah meskipun tidak detail.
Uraian langkah-langkah pencapaian solusi memperlihatkan

7 ≤ Skor < 8 kedetailan, namun ada hubungan yang kurang jelas


antarlangkah
Rincian uraian mengenai
2.7 8 Uraian langkah-langkah pencapaian solusi tidak detail dan
langkah-langkah tindakan untuk
mencapai solusi 6 ≤ Skor < 7 sebagian memperlihatkan hubungan yang kurang jelas
antarlangkah.

Uraian langkah-langkah pencapaian solusi hanya berupa


5 ≤ Skor < 6
rangkuman tanpa detail dan penahapan yang jelas.

Kendala implementasi gagasan dijelaskan beserta detail


9 ≤ Skor ≤ 10 antisipasinya yang relevan dan dapat diimplementasikan.

Kendala implementasi ditemukan secara detail namun tidak


8 ≤ Skor < 9
disertai paparan detail mengenai antisipasinya.

Kendala implementasi dipaparkan kurang detail dan disertai


7 ≤ Skor < 8
paparan antisipasinya yang juga kurang detail.

Uraian mengenai Kendala implementasi dipaparkan, namun tidak dipaparkan


2.8 5 6 ≤ Skor < 7
kendala/hambatan antisipasinya.
pelaksanaan gagasan dan
Kendala implementasi hanya berupa rangkuman yang kurang
antisipasinya
5 ≤ Skor < 6 menunjukkan relevansi dengan tindakan dan tanpa disertai
antisipasi penanganannya.

3 Kualitas Gagasan Kreatif 20

Gagasan inovatif dan merupakan terobosan


9 ≤ Skor ≤ 10 mutakhir yang belum ditemukan dalam situasi

atau lingkungan serupa.


Gagasan merupakan improvisasi, terinspirasi oleh

8 ≤ Skor < 9 gagasan lain, tetapi disesuaikan dengan kondisi


lingkungan penerima manfaat.

Gagasan menerapkan gagasan serupa terdahulu

7 ≤ Skor < 8 (adaptasi) yang belum banyak dikerjakan pihak lain


dan sesuai dengan lingkungan penerima manfaat.

34
3.1 Keunikan dan Orisinalitas Gagasan 10
Gagasan menerapkan gagasan serupa terdahulu

6 ≤ Skor < 7 (adaptasi) yang telah banyak dikerjakan pihak lain


dan sesuai dengan lingkungan penerima manfaat.

Gagasan sekadar mencontoh gagasan lain (imitasi)


5 ≤ Skor < 6 tanpa adaptasi dan improvisasi.

Gagasan mencerminkan kesesuaian dengan

9 ≤ Skor ≤ 10 cara/alam berpikir mahasiswa sehingga mampu


direalisasikan segera karena memiliki urgensi yang
tinggi.

Gagasan mencerminkan kesesuaian dengan


cara/alam berpikir mahasiswa sehingga mampu
8 ≤ Skor < 9 direalisasikan segera karena memiliki urgensi yang
tinggi sepanjang sumber daya
tersedia.

Gagasan mencerminkan kesesuaian dengan


cara/alam berpikir mahasiswa namun diperlukan
7 ≤ Skor < 8 waktu yang panjang untuk merealisasikan gagasan
3.2 Keterlaksanaan Gagasan 10 karena kondisi tertentu, seperti memerlukan tahap
yang sangat panjang.

Gagasan tidak mencerminkan kesesuaian dengan


cara/alam berpikir mahasiswa karena ada hal-hal
6 ≤ Skor < 7 yang meragukan dalam argumentasi dalam
gagasan meskipun gagasan dapat direalisasikan
segera karena memiliki urgensi yang tinggi.

Gagasan tidak mencerminkan kesesuaian dengan


cara/alam berpikir mahasiswa karena ada hal-hal

5 ≤ Skor < 6 yang meragukan dalam argumentasi dalam


gagasan dan gagasan tidak dapat direalisasikan
segera karena kondisi tertentu, seperti memerlukan
tahap yang sangat panjang.

35
RUBRIK PENILAIAN NASKAH PRODUK INOVATIF PROGRAM DIPLOMA
Range Skor : 5 ≤ Skor < 6 (Sangat Kurang)
6 ≤ Skor < 7 (Kurang)
7 ≤ Skor < 8 (Cukup)
8 ≤ Skor < 9 (Baik)
9 ≤ Skor ≤ 10 (Sangat Baik)

No Kriteria Penilaian Bobot Rentang Skor Rubrik


1. Penyajian 15
Naskah PI secara umum ditulis dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang memenuhi
9 ≤ Skor ≤ 10
kaidah kebahasaan pada semua aspek
kebahasaan, yaitu kesatuan ide dalam
paragraf, kalimat, pilihan kata, dan ejaan.
Naskah PI secara umum ditulis dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang
8 ≤ Skor < 9
memenuhi kaidah kebahasaan, namun
ditemukan kelemahan pada pemakaian ejaan
dan pilihan kata.
Penggunaan bahasa Indonesia yang Naskah PI secara umum ditulis dengan
1.1 baik dan benar 10
menggunakan bahasa Indonesia yang memenuhi
7 ≤ Skor < 8
kaidah kebahasaan, namun ditemukan
kelemahan pada aspek kalimat sehingga logika
bahasa dalam kalimat terlanggar.
Naskah PI secara umum ditulis dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang tidak
memenuhi kaidah kebahasaan, namun ditemukan
6 ≤ Skor < 7
kelemahan pada aspek kepaduan ide dalam
paragraf dan kalimat sehingga logika bahasa
dalam kalimat dan kesatuan gagasan dalam
paragraf terlanggar.
Sebagian besar naskah PI dituangkan dalam

5 ≤ Skor < 6 paragraf yang tidak padu, kalimat yang tidak


bergagasan lengkap dan jelas, serta pilihan kata
dan ejaan yang tidak tepat.
Sumber-sumber yang dikutip merupakan
sumber yang otoritatif, relevan dengan produk
9 ≤ Skor ≤ 10
inovatif, dan tercantum lengkap dalam Daftar
Pustaka sesuai dengan gaya selingkung yang
digunakan oleh peserta.
Sumber-sumber yang dikutip merupakan sumber
yang otoritatif, relevan dengan produk inovatif,
8 ≤ Skor < 9
namun ditemukan ketidakonsistenan dalam
penulisan tanda baca pada penulisan sumber
acuan yang dikutip dan/atau Daftar
Sumber-sumber yang dikutip merupakan sumber
yang otoritatif, relevan dengan produk inovatif,
Kesesuaian pengutipan dan namun ditemukan cara mengutip yang meragukan
1.2 5
pengacuan dengan kaidah/standar apakah itu kutipan langsung atau taklangsung dan
7 ≤ Skor < 8
yang berlaku penulisan Daftar Pustaka yang tidak bersandar

36
pada gaya selingkung (tidak alfabetis, tidak
lengkap, atau memuat sumber-sumber acuan yang
tidak dikutip).

Sumber-sumber yang dikutip merupakan sumber


yang otoritatif, tercantum lengkap dalam Daftar
6 ≤ Skor < 7
Pustaka sesuai dengan gaya selingkung yang
digunakan, namun kurang relevan dengan
produk inovatif.
Sumber-sumber yang dikutip diragukan
merupakan sumber yang otoritatif dan relevan
5 ≤ Skor < 6
dengan Daftar Pustaka, meskipun tercantum
lengkap dalam Daftar Pustaka sesuai dengan gaya
selingkung yang digunakan.

2 Substansi Produk Inovatif


2.1 Masalah 20
Fakta atau gejala yang terdapat dalam lingkungan
yang dikaji dideskripsikan secara detail dan relevan
9 ≤ Skor ≤ 10
satu dengan yang lain sehingga mengarah pada
pentingnya pencarian
solusi.
Fakta atau gejala yang terdapat dalam lingkungan

8 ≤ Skor < 9 yang dikaji dideskripsikan secara detail, namun ada


satu atau sedikit hal yang kurang relevan atau
signifikan.
Fakta atau gejala yang terdapat dalam
2.1.1 Fakta atau gejala dalam 7 lingkungan yang dikaji lengkap dipaparkan
lingkungan yang menarik untuk 7 ≤ Skor < 8
namun disajikan secara tidak detail ATAU ada hal
dikaji
yang kurang relevan diikutsertakan dalam fakta
atau gejala yang dipaparkan.
Fakta atau gejala yang terdapat dalam
lingkungan yang dikaji dipaparkan namun
6 ≤ Skor < 7
disajikan secara tidak detail dan ada hal yang
tidak relevan diikutsertakan dalam fakta atau
gejala yang dipaparkan.
Fakta atau gejala yang terdapat dalam lingkungan
yang dikaji dipaparkan serbasedikit dan tidak
5 ≤ Skor < 6
signifikan sebagai isu yang patut dikaji di samping
antarhal menunjukkan ketakrelevanan.
Identifikasi permasalahan yang ditemukan pada

9 ≤ Skor ≤ 10 fakta atau gejala dalam lingkungan dilakukan


secara sistematis dan sepenuhnya relevan dengan
fakta atau gejala.
Identifikasi permasalahan yang ditemukan pada
fakta atau gejala dalam lingkungan dilakukan
8 ≤ Skor < 9
secara sistematis namun ada sedikit masalah

37
kekurangrelevanan dengan fakta atau gejala.

Identifikasi permasalahan yang ditemukan pada


fakta atau gejala dalam lingkungan dilakukan
Identifikasi masalah yang 7 ≤ Skor < 8
2.1.2 8 secara kurang sistematis ATAU ditemukan
terdapat dalam fakta/gejala
beberapa hal yang menjadi masalah yang tidak
dalam lingkungan
relevan dengan fakta atau gejala.
Identifikasi permasalahan yang ditemukan pada
fakta atau gejala dalam lingkungan dilakukan
secara kurang sistematis dan ditemukan beberapa
6 ≤ Skor < 7
hal yang menjadi masalah yang tidak relevan
dengan fakta atau gejala sepenuhnya relevan
dengan fakta atau gejala.
Identifikasi permasalahan tidak dilakukan ATAU
dilakukan namun sangat sedikit yang dipaparkan
karena dari paparan fakta atau gejala di
5 ≤ Skor < 6
lingkungan langsung dirumuskan masalah tanpa
adanya upaya mengidentifikasi masalah-masalah
yang spesifik dalam data atau gejala.
Uraian yang sangat jelas dan lengkap tentang

9 ≤ Skor ≤ 10 karakteristik pihak terdampak dari masalah yang


ditemukan dan dilengkapi dengan penjelasan
dampaknya.
Uraian yang sangat jelas dan lengkap tentang

8 ≤ Skor < 9 karakteristik pihak terdampak dari masalah yang


ditemukan namun kurang dilengkapi dengan
penjelasan dampaknya
Uraian yang cukup jelas dan lengkap tentang
2.1.3 Adanya uraian pihak terdampak 5
7 ≤ Skor < 8 karakteristik pihak terdampak dari masalah yang
ditemukan namun kurang dilengkapi dengan
penjelasan dampaknya.
Uraian yang kurang jelas dan lengkap tentang

6 ≤ Skor < 7 karakteristik pihak terdampak dari masalah yang


ditemukan serta kurang dilengkapi dengan
penjelasan dampaknya
Uraian karakteristik pihak terdampak tidak jelas
dan lengkap tentang karakteristik pihak
5 ≤ Skor < 6
terdampak dari masalah yang ditemukan dan
tidak dilengkapi dengan penjelasan dampaknya.

38
2.2 Solusi 35
Uraian tujuan yang hendak dicapai dinyatakan
9 ≤ Skor ≤ 10
sangat jelas dan spesifik serta terukur
ketercapaiannya.
Uraian tujuan yang hendak dicapai dinyatakan jelas
8 ≤ Skor < 9
dan spesifik namun kurang terukur
Tujuan yang hendak dicapai dari
2.2.1 5 ketercapaiannya.
solusi yang dipilih
Uraian tujuan yang hendak dicapai dinyatakan
7 ≤ Skor < 8
cukup jelas dan spesifik serta terukur
ketercapaiannya.
Uraian tujuan yang hendak dicapai dinyatakan
6 ≤ Skor < 7
kurang jelas dan spesifik serta kurang terukur
ketercapaiannya.
Uraian tujuan yang hendak dicapai dinyatakan
5 ≤ Skor < 6
tidak secara jelas dan spesifik serta tidak terukur
ketercapaiannya.
Kelima unsur SMART ditampilkan secara lengkap
9 ≤ Skor ≤ 10
dengan penjelasan yang detail dan komprehensif.
Kelima unsur SMART ditampilkan secara lengkap
8 ≤ Skor < 9
dengan penjelasan yang cukup detail dan cukup
komprehensif.
Kelima unsur SMART ditampilkan cukup lengkap

7 ≤ Skor < 8 disertai dengan penjelasan yang cukup detail


2.2.2 Uraian mengenai solusi yang berciri 15
dan cukup komprehensif.
SMART
Kelima unsur SMART ditampilkan cukup lengkap

6 ≤ Skor < 7 disertai dengan penjelasan yang kurang detail dan


kurang komprehensif.

Kelima unsur SMART ditampilkan tidak lengkap


5 ≤ Skor < 6 disertai dengan penjelasan yang tidak detail dan
tidak komprehensif.
Uraian yang sangat jelas dan lengkap tentang

9 ≤ Skor ≤ 10 karakteristik pihak penerima manfaat dan


dilengkapi dengan penjelasan manfaatnya.
Uraian yang sangat jelas dan lengkap tentang

8 ≤ Skor < 9 karakteristik pihak penerima manfaat namun


kurang dilengkapi dengan penjelasan
manfaatnya.
Uraian yang cukup jelas dan lengkap tentang
2.2.3 Uraian mengenai pihak penerima 5
7 ≤ Skor < 8 karakteristik pihak penerima manfaat namun
manfaat
kurang dilengkapi dengan penjelasan
manfaatnya.
Uraian yang kurang jelas dan lengkap tentang

6 ≤ Skor < 7 karakteristik pihak penerima manfaat serta tidak


dilengkapi dengan penjelasan manfaatnya.
Uraian yang tidak jelas dan lengkap tentang

5 ≤ Skor < 6 karakteristik pihak penerima manfaat serta


tidak dilengkapi dengan penjelasan
manfaatnya.

39
Uraian langkah-langkah pencapaian solusi

9 ≤ Skor ≤ 10 memperlihatkan hubungan yang logis dan


sistematis serta kesesuaian antara rencana dan
realisasinya.
Uraian langkah-langkah pencapaian solusi
memperlihatkan hubungan yang logis dan
sistematis namun kurang sesuai antara rencana
8 ≤ Skor < 9
dan realisasinya ATAU Uraian langkah- langkah
pencapaian solusi memperlihatkan hubungan

Rincian uraian mengenai yang kurang logis dan sistematis meskipun sesuai
2.2.4 5 antara rencana dan realisasinya
langkah-langkah tindakan untuk
mencapai solusi Uraian langkah-langkah pencapaian solusi

7 ≤ Skor < 8 memperlihatkan hubungan yang cukup logis dan


sistematis namun kurang sesuai antara rencana
dan realisasinya.
Uraian langkah-langkah pencapaian solusi

6 ≤ Skor < 7 memperlihatkan hubungan yang kurang logis dan


sistematis serta kurang sesuai antara rencana dan
realisasinya.
Uraian langkah-langkah pencapaian solusi

5 ≤ Skor < 6 memperlihatkan hubungan yang tidak logis dan


sistematis serta tidak sesuai antara rencana dan
realisasinya.

Seluruh kebutuhan sumber daya yang meliputi


aspek manusia, keuangan, waktu dan peralatan
9 ≤ Skor ≤ 10
pendukung diuraikan secara rinci, rasional
dengan disertai data dukung yang lengkap
Seluruh kebutuhan sumber daya yang meliputi
aspek manusia, keuangan, waktu, dan peralatan
8 ≤ Skor < 9
pendukung diuraikan cukup rinci, rasional
dengan disertai data dukung yang cukup lengkap
Seluruh kebutuhan sumber daya yang meliputi
aspek manusia, keuangan, waktu, dan peralatan
7 ≤ Skor < 8
pendukung diuraikan cukup rinci, rasional namun
2.2.5 Uraian mengenai kebutuhan sumber 5 hanya sebagian yang dilengkapi data dukung
daya
Hanya sebagian kebutuhan sumber daya yang

6 ≤ Skor < 7 meliputi aspek manusia, keuangan, waktu, dan


peralatan pendukung diuraikan dengan rinci,
rasional dan dilengkapi data dukung
Hanya sebagian kebutuhan sumber daya yang
meliputi aspek manusia, keuangan, waktu, dan
5 ≤ Skor < 6
peralatan pendukung diuraikan kurang rinci,
rasional serta tidak dilengkapi data dukung
3 Kualitas Produk Inovatif 30
Gagasan inovatif dan merupakan terobosan
9 ≤ Skor ≤ 10
mutakhir yang belum ditemukan dalam situasi
atau lingkungan serupa.

40
Gagasan merupakan improvisasi, terinspirasi oleh

8 ≤ Skor < 9 gagasan lain, tetapi disesuaikan dengan kondisi


lingkungan penerima manfaat.
Gagasan menerapkan gagasan serupa terdahulu

7 ≤ Skor < 8 (adaptasi) yang belum banyak dikerjakan pihak lain


3.1 Keunikan Produk 10
dan sesuai dengan lingkungan penerima manfaat.
Gagasan menerapkan gagasan serupa terdahulu

6 ≤ Skor < 7 (adaptasi) yang telah banyak dikerjakan pihak


lain dan sesuai dengan lingkungan penerima
manfaat.
Gagasan sekadar mencontoh gagasan lain (imitasi)
5 ≤ Skor < 6
tanpa adaptasi dan improvisasi.
Gagasan mencerminkan kesesuaian dengan cara/alam

9 ≤ Skor ≤ 10 berpikir mahasiswa sehingga mampu direalisasikan


segera karena memiliki urgensi yang tinggi.
Gagasan mencerminkan kesesuaian dengan cara/alam

8 ≤ Skor < 9 berpikir mahasiswa sehingga mampu direalisasikan


segera karena memiliki urgensi yang tinggi sepanjang
sumber daya tersedia.
Gagasan mencerminkan kesesuaian dengan
cara/alam berpikir mahasiswa namun diperlukan
7 ≤ Skor < 8
waktu yang panjang untuk merealisasikan gagasan
3.2 Orisinalitas Produk 10 karena kondisi tertentu, seperti memerlukan tahap
yang sangat panjang.
Gagasan tidak mencerminkan kesesuaian dengan
cara/alam berpikir mahasiswa karena ada hal-hal
6 ≤ Skor < 7
yang meragukan dalam argumentasi dalam
gagasan meskipun gagasan dapat direalisasikan
segera karena memiliki urgensi yang tinggi.
Gagasan tidak mencerminkan kesesuaian dengan
cara/alam berpikir mahasiswa karena ada hal-hal

5 ≤ Skor < 6 yang meragukan dalam argumentasi dalam gagasan


dan gagasan tidak dapat direalisasikan segera karena
kondisi tertentu, seperti memerlukan
tahap yang sangat panjang.

41
42
Lampiran 5. Rubrik Penilaian Penyajian GK/PI dengan Media Poster
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI GAGASAN KREATIF PROGRAM
SARJANA

Rentang skor

5 ≤ Skor < 6 (Sangat Kurang)

6 ≤ Skor < 7 (Kurang)

7 ≤ Skor < 8 (Cukup)

8 ≤ Skor < 9 (Baik)

9 ≤ Skor ≤ 10 (Sangat Baik)

Kriteria
No. Bobot Range Rubrik
Penilaian
Skor
1 PENYAJIAN 50
Informasi gagasan kreatif
tersaji pada poster secara
ringkas; lengkap memuat
bahasan-bahasan pokok
gagasan kreatif dan sumber-
sumber acuan yang disajikan;
1.1 Poster 15 9 ≤ Skor ≤10 dan menggunakan bahasa

yang sesuai dengan kaidah


bahasa ragam formal laras
ilmiah; keseimbangan warna
(kontras) dan ukuran pada
moda verbal (tipografi) dan
moda visual (gambar, tabel,
grafis) sesuai dan dengan
penempatan (tata letak)
moda verbal dan visual yang
tepat sehingga

43
keharmonisan moda verbal
dan visual itu menghasilkan
keterbacaan yang tinggi.

Informasi gagasan kreatif


tersaji pada poster secara
ringkas dan lengkap
memuat bahasan-bahasan
pokok gagasan kreatif dan
sumber-sumber acuan yang
8 ≤ Skor < 9
disajikan, namun ditemukan
sedikit komposisi yang
kurang pas antara moda
verbal (bahasa) dan moda
visual yang sedikit saja
mengurangi keharmonisan
komposisi verbal dan visual,
seperti pada warna atau
ukuran atau tata letak pada
moda verbal dan moda visual
meskipun tidak
mengganggu keterbacaan.
Informasi gagasan kreatif
tersaji cukup lengkap pada
poster, namun ditemukan
kekurangan pada
7 ≤ Skor < 8
penyebutan sumber- sumber

44
acuan dan masalah dalam
penyajian bahasa berupa
paragraf yang tidak padu
atau kalimat yang tidak
efektif, meskipun semua
informasi pokok disajikan
secara lengkap dan tidak
ditemukan
ketidakseimbangan antara
kontras warna, ukuran huruf
dan gambar, dan tata letak.

Informasi gagasan kreatif


tidak tersaji secara lengkap
dan proporsional, misalnya
tidak ditemukan aspek
lingkup penerima manfaat,
identifikasi
masalah/kebutuhan, SMART,
6 ≤ Skor < 7
ketidaklengkapan penulisan
sumber-sumber acuan,
ataupun kekurangan yang
lain yang merupakan
informasi pokok gagasan
kreatif ATAU ditemukan
masalah yang serius pada
aspek visual, misalnya
tipografi yang tidak tepat dan
komposisi moda verbal dan
visual (warna, ukuran

45
tipografi dan
gambar/tabel/grafis) yang
mengganggu keterbacaan.

Informasi gagasan kreatif


tidak tersaji secara lengkap
dan proporsional, misalnya
tidak ditemukan aspek
lingkup penerima manfaat,
identifikasi
5 ≤ Skor < 6 masalah/kebutuhan, SMART,
ketidaklengkapan dalam
penulisan sumber-sumber
acuan, atau kekurangan lain
yang merupakan informasi
pokok gagasan kreatif DAN
ditemukan masalah pada
aspek visual, misalnya
tipografi yang tidak tepat dan
komposisi moda verbal dan
visual (warna, ukuran
tipografi dan
gambar/tabel/grafis) yang
mengganggu keterbacaan.

46
1.2 Sistematika 15 9 ≤ Skor ≤ 10 Gagasan kreatif diuraikan
Penjelasan secara runtut dengan
mengikuti alur pada poster
dan dikembangkan secara
luwes dan menarik.

Gagasan kreatif diuraikan


secara runtut dengan
8 ≤ Skor < 9 mengikuti alur pada poster
dan dikembangkan secara
menarik, namun masih
ditemukan sedikit kekakuan,
seperti akibat keterpakuan
pada poster.
Gagasan kreatif diuraikan
secara runut dengan

7 ≤ Skor < 8 mengikuti alur pada poster,


namun ada bagian
pengembangan yang
disampaikan secara kurang
menarik ataupun kurang
proporsional (lebih panjang
daripada yang lain padahal
tidak lebih penting daripada
yang lain).
Gagasan kreatif diuraikan
secara runut dengan
mengikuti alur pada poster
6 ≤ Skor < 7
namun tidak dikembangkan

47
secara luwes dan menarik
akibat keterpakuan pada
poster atau kegugupan.

Gagasan kreatif tidak


5 ≤ Skor < 6 diuraikan secara runut
dan tidak dikembangkan
secara luwes dan menarik.

Gagasan kreatif dipaparkan


dengan menggunakan
bahasa Indonesia ragam lisan
yang formal dan benar
1.3 Cara 15 9 ≤ Skor ≤ 10
(sesuai dengan kaidah)
menjelaskan
secara lancar tanpa diselingi
bentuk tegun (apa
namanya, eeee, itu, anu),
secara lugas (tidak bertele-
tele), dan secara
bersemangat tanpa kesan
dibuat-buat.
Gagasan kreatif dipaparkan
dengan menggunakan
bahasa Indonesia ragam
lisan yang formal dan benar
(sesuai dengan kaidah)
8 ≤ Skor < 9
secara lancar tanpa diselingi
bentuk tegun (apa
namanya, eeeee, itu, anu),
secara lugas (tidak bertele-
tele), namun terlalu

48
bersemangat sehingga
terkesan dibuat-buat atau
justru, sebaliknya, kurang
bersemangat (tanpa
tekanan pada aspek-aspek
yang penting).
Gagasan kreatif dipaparkan
dengan menggunakan
bahasa Indonesia ragam lisan
yang formal dan benar
(sesuai dengan kaidah),
7 ≤ Skor < 8
meskipun sesekali terdengar
pemakaian kalimat atau
pilihan kata yang tidak tepat,
secara lancar dengan
kadang-kadang terdengar
bentuk tegun (apa namanya,
eeeee, itu, anu), meskipun
pemaparan disampaikan
secara bersemangat
sehingga terkesan tidak
dibuat-buat.
Gagasan kreatif dipaparkan
dengan menggunakan
bahasa Indonesia ragam lisan
yang formal, namun cukup
sering pula terdengar
6 ≤ Skor < 7
pemakaian kalimat atau
pilihan kata yang nonformal
ataupun tidak sesuai dengan
dan/atau pemakaian bentuk

49
tegun yang mengganggu,
meskipun pemaparan
disampaikan secara
bersemangat sehingga
terkesan tidak dibuat-buat.
Gagasan kreatif dipaparkan
dengan kecenderungan
menggunakan bahasa
Indonesia ragam lisan
5 ≤ Skor < 6
nonformal, dengan
pemakaian kalimat atau
pilihan kata yang tidak baku,
meskipun secara lancar
dengan sesekali atau tanpa
bentuk tegun, dan cara
pemaparan pun ganjil (terlalu
bersemangat atau kurang
bersemangat) .
Waktu presentasi digunakan
1.4 Ketepatan 5 9 ≤ Skor ≤ 10 secara efektif; semua gagasan
waktu disajikan secara lengkap dan
proporsional.

Waktu presentasi digunakan


secara efektif, namun ada
gagasan yang disajikan
secara tidak proporsional
8 ≤ Skor < 9
(melebihi paparan gagasan
lain yang lebih penting)
sehingga waktu untuk
penyampaian gagasan yang
lebih penting secara lebih

50
detail digunakan kurang
efektif meskipun tidak
mengganggu pemahaman.

Waktu presentasi tidak


digunakan secara efektif
pada beberapa gagasan
7 ≤ Skor < 8
yang penting sehingga
presentasi cepat selesai
sebelum waktunya atau ada
bagian yang tidak
terpresentasikan secara
memadai sehingga agak
mengganggu pemahaman.
Waktu presentasi tidak
digunakan secara efektif pada
gagasan-gagasan yang
penting sehingga isi
6 ≤ Skor < 7
presentasi tampak kurang
proporsional yang berakibat
pada presentasi menjadi
cepat terselesaikan sebelum
waktunya atau, sebaliknya,
presentasi tidak terselesaikan
yang mengganggu
pemahaman.
Waktu presentasi tidak
digunakan secara efektif
karena isi presentasi tidak
proporsional yang berakibat
5 ≤ Skor < 6
pada waktu presentasi

51
menjadi cepat terselesaikan
sebelum waktunya atau,
sebaliknya, presentasi tidak
terselesaikan (banyak
bagian yang belum
dipresentasikan) yang
sangat mengganggu
pemahaman.

TANYA-
2 50
JAWAB
Pertanyaan juri dan peserta
(jika ada) direspons dengan
jawaban yang tepat secara
2.1 Ketepat 30 9 ≤ Skor ≤ 10
cepat (tanpa terlihat
an
dipikirkan) dan secara pasti
jawaban
(tanpa keraguan); problem,
solusi, serta dampak-dampak
yang diperkirakan atas
pancingan pertanyaan juri
terjelaskan secara
memuaskan.
Pertanyaan juri dan peserta
(jika ada) direspons dengan
jawaban yang tepat,
namun satu—dua
pertanyaan tidak cepat
8 ≤ Skor < 9
dijawab (terlihat dipikirkan
terlebih dahulu) ATAU
tampak ada keraguan
dalam menjawab; problem,

52
solusi, serta dampak-
dampak yang diperkirakan
atas pancingan pertanyaan
juri terjelaskan meskipun
masih diperlukan
pemaparan yang lebih
detail pada sedikit aspek.

Pertanyaan juri dan peserta


(jika ada) direspons dengan
jawaban yang tepat (antara
pertanyaan dan jawaban ada
yang tidak berhubungan)
7 ≤ Skor < 8 meskipun jawaban

cenderung diberikan secara


tidak cepat dan beberapa
jawaban tidak pasti (tampak
ada keraguan dalam
menjawab); problem, solusi,
dan dampak-dampak yang
diperkirakan atas pancingan
pertanyaan juri tidak
terjelaskan secara lengkap
pada beberapa aspek.
Pertanyaan juri dan peserta
(jika ada) direspons dengan
jawaban yang kurang tepat
(antara pertanyaan dan
6 ≤ Skor < 7
jawaban ada yang tidak
berhubungan) meskipun

53
jawaban cenderung
diberikan secara cepat dan
pasti (tidak tampak keraguan
dalam menjawab), problem,
solusi, dan dampak-dampak
yang diperkirakan atas
pancingan pertanyaan juri
tidak memadai dijelaskan.
Pertanyaan juri dan peserta
(jika ada) cenderung
direspons dengan jawaban
yang kurang tepat (antara
pertanyaan dan jawaban
5 ≤ Skor < 6
tidak berhubungan) secara
tidak cepat (lama dipikirkan)
dan secara tidak pasti
(tampak ada keraguan);
problem, solusi, dan dampak-
dampak yang diperkirakan
atas pancingan pertanyaan
juri tidak dijelaskan secara
tepat dan memadai.
Pertanyaan juri dan peserta
(jika ada) direspons dengan
jawaban yang memadai,
tidak bertele-tele, sesuai
2.2 Cara menjawab 20 9 ≤ Skor ≤ 10
dalam hal kapan jawaban
perlu dijawab secara lugas
dan kapan jawaban perlu
dieksplorasi lebih dalam, dan
disampaikan secara lancar

54
dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang tepat
ketika merespons
pertanyaan, sanggahan, dan
masukan, serta ketika
menyampaikan persetujuan
serta ketidaksetujuan.

Pertanyaan juri dan peserta


(jika ada) direspons dengan
jawaban yang memadai,
tidak bertele-tele, sesuai
dalam hal kapan jawaban
perlu dijawab secara lugas
dan kapan jawaban perlu
dieksplorasi lebih dalam, dan
8 ≤ Skor < 9
disampaikan secara lancar
dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang tepat
ketika merespons
pertanyaan, sanggahan, da
masukan meskipun sesekali
terdengar kendala bahasa
dalam merespons
pertanyaan, sanggahan, dan
masukan, seperti
ketidaktepatan pemakaian
bahasa dalam merespons
ataupun sedikit kekakuan
dalam menjawab, atau ketika

55
menyampaikan persetujuan
atau ketidaksetujuan.

Pertanyaan juri dan peserta


(jika ada) kadang-kadang
direspons dengan jawaban
yang tidak memadai atau
7 ≤ Skor < 8
berlebihan/bertele tele
meskipun jawaban
disampaikan secara lancar
dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang tepat
ketika merespons
pertanyaan, sanggahan,
dan masukan, serta ketika
menyampaikan persetujuan
atau ketidaksetujuan.
Pertanyaan juri dan peserta
(jika ada) kadang-kadang
direspons dengan jawaban
yang tidak memadai atau
6 ≤ Skor < 7
berlebihan/bertele-tele dan
kadang-kadang jawaban
disampaikan dengan bahasa

56
Indonesia yang tidak tepat
dan secara tidak lancar ketika
merespons pertanyaan,
sanggahan, dan masukan,
serta ketika menyampaikan
persetujuan atau
ketidaksetujuan.
Pertanyaan juri dan peserta
(jika ada) cenderung
direspons dengan jawaban
5 ≤ Skor < 6
yang tidak memadai atau
berlebihan/bertele-tele dan
jawaban cenderung
disampaikan secara tidak
lancar dan dengan bahasa
Indonesia yang tidak tepat
pula ketika merespons
pertanyaan, sanggahan, dan
masukan, serta ketika
menyampaikan persetujuan
atau ketidaksetujuan.

57
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI PRODUK INOVATIF PROGRAM DIPLOMA

Range Skor : 5 ≤ Skor < 6 (Sangat Kurang)


6 ≤ Skor < 7 (Kurang)

7 ≤ Skor < 8 (Cukup)

8 ≤ Skor < 9 (Baik)


9 ≤ Skor ≤ 10 (Sangat Baik)

No Kriteria Penilaian Bobot Rentang Skor Rubrik

1 PENYAJIAN 50

Informasi Produk Inovatif tersaji pada poster secara ringkas;


lengkap memuat bahasan-bahasan pokok Produk Inovatif
dan sumber-sumber acuan yang disajikan; dan
menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
ragam formal laras ilmiah; keseimbangan warna (kontras)
1,1 Poster 15 9 ≤ Skor ≤ 10
dan ukuran pada moda verbal (tipografi) dan moda visual
(gambar, tabel, grafis) sesuai dan dengan penempatan (tata
letak) moda verbal dan visual yang tepat sehingga
keharmonisan moda verbal dan visual itu menghasilkan
keterbacaan yang tinggi.

Informasi Produk Inovatif tersaji pada poster secara ringkas


dan lengkap memuat bahasan-bahasan pokok Produk
Inovatif dan sumber- sumber acuan yang disajikan, namun
ditemukan sedikit komposisi yang kurang pas antara moda
8 ≤ Skor < 9
verbal (bahasa) dan moda visual yang sedikit saja
mengurangi keharmonisan komposisi verbal dan visual,
seperti pada warna atau ukuran atau tata letak pada moda
verbal dan moda visual meskipun tidak mengganggu
keterbacaan.

Informasi Produk Inovatif tersaji cukup lengkap pada


poster, namun ditemukan kekurangan pada penyebutan
sumber-sumber acuan dan masalah dalam penyajian
7 ≤ Skor < 8
bahasa berupa paragraf yang tidak padu atau kalimat
yang tidak efektif, meskipun semua informasi pokok
disajikan secara lengkap dan tidak ditemukan
ketidakseimbangan antara kontras warna, ukuran huruf
dan gambar, dan tata letak.

Informasi Produk Inovatif tidak tersaji secara lengkap dan


proporsional, misalnya tidak ditemukan aspek lingkup
penerima manfaat, identifikasi masalah/kebutuhan,
SMART, ketidaklengkapan penulisan sumber-sumber
acuan, ataupun kekurangan yang lain yang merupakan
6 ≤ Skor < 7
informasi pokok Produk Inovatif ATAU ditemukan masalah
yang serius pada aspek visual, misalnya tipografi yang tidak
tepat dan komposisi moda verbal dan visual (warna,
ukuran tipografi dan gambar/tabel/grafis) yang
mengganggu keterbacaan.

Informasi Produk Inovatif tidak tersaji secara lengkap dan


proporsional, misalnya tidak ditemukan aspek lingkup
penerima manfaat, identifikasi masalah/kebutuhan, SMART,
ketidaklengkapan dalam penulisan sumber-sumber acuan,
5 ≤ Skor < 6 atau kekurangan lain yang merupakan informasi pokok

58
Produk Inovatif DAN ditemukan masalah pada aspek visual,
misalnya tipografi yang tidak tepat dan komposisi moda
verbal dan visual (warna, ukuran tipografi dan
gambar/tabel/grafis) yang mengganggu keterbacaan.

Produk Inovatif diuraikan secara runtut dengan mengikuti


1,2 Sistematika Penjelasan 15 9 ≤ Skor ≤ 10
alur pada poster dan dikembangkan secara luwes dan
menarik.
Produk Inovatif diuraikan secara runtut dengan mengikuti

8 ≤ Skor < 9 alur pada poster dan dikembangkan secara menarik,


namun masih ditemukan sedikit kekakuan, seperti akibat
keterpakuan pada poster.
Produk Inovatif diuraikan secara runut dengan mengikuti
alur pada poster, namun ada bagian pengembangan yang
7 ≤ Skor < 8
disampaikan secara kurang menarik ataupun kurang
proporsional (lebih panjang daripada yang lain padahal
tidak lebih penting daripada yang lain)
Produk Inovatif diuraikan secara runut dengan mengikuti

6 ≤ Skor < 7 alur pada poster namun tidak dikembangkan secara luwes
dan menarik akibat keterpakuan pada poster atau
kegugupan.
Produk Inovatif tidak diuraikan secara runut dan tidak
5 ≤ Skor < 6
dikembangkan secara luwes dan menarik.
Produk Inovatif dipaparkan dengan menggunakan bahasa
Indonesia ragam lisan yang formal dan benar (sesuai

1,3 Cara Menjelaskan 15 9 ≤ Skor ≤ 10 dengan kaidah) secara lancar tanpa diselingi bentuk tegun
(apa namanya, eeee, itu, anu), secara lugas (tidak bertele-
tele), dan secara bersemangat tanpa kesan dibuat-buat.
Produk Inovatif dipaparkan dengan menggunakan bahasa
Indonesia ragam lisan yang formal dan benar (sesuai
dengan kaidah) secara lancar tanpa diselingi bentuk tegun
8 ≤ Skor < 9
(apa namanya, eeeee, itu, anu), secara lugas (tidak bertele-
tele), namun terlalu bersemangat sehingga terkesan
dibuat-buat atau justru, sebaliknya, kurang bersemangat
(tanpa tekanan pada aspek-aspek yang penting).
Produk Inovatif dipaparkan dengan menggunakan
bahasa Indonesia ragam lisan yang formal dan benar
(sesuai dengan kaidah), meskipun sesekali terdengar
7 ≤ Skor < 8
pemakaian kalimat atau pilihan kata yang tidak tepat,
secara lancar dengan kadang-kadang terdengar bentuk
tegun (apa namanya, eeeee, itu, anu), meskipun
pemaparan disampaikan secara bersemangat sehingga
terkesan tidak dibuat-buat.
Produk Inovatif dipaparkan dengan menggunakan
bahasa Indonesia ragam lisan yang formal, namun cukup
sering pula terdengar pemakaian kalimat atau pilihan
6 ≤ Skor < 7
kata yang nonformal ataupun tidak sesuai dengan

59
dan/atau pemakaian bentuk tegun yang mengganggu,
meskipun pemaparan disampaikan secara bersemangat
sehingga terkesan tidak dibuat-buat.

Produk Inovatif dipaparkan dengan kecenderungan


menggunakan bahasa Indonesia ragam lisan nonformal,

5 ≤ Skor < 6 dengan pemakaian kalimat atau pilihan kata yang tidak
baku, meskipun secara lancar dengan sesekali atau tanpa
bentuk tegun, dan cara pemaparan pun ganjil
(terlalu bersemangat atau kurang bersemangat) .
Waktu presentasi digunakan secara efektif; semua gagasan
1,4 Ketepatan waktu 5 9 ≤ Skor ≤ 10
disajikan secara lengkap dan proporsional.
Waktu presentasi digunakan secara efektif, namun ada
gagasan yang disajikan secara tidak proporsional (melebihi

8 ≤ Skor < 9 paparan gagasan lain yang lebih penting) sehingga waktu
untuk penyampaian gagasan yang lebih penting secara
lebih detail digunakan kurang efektif meskipun tidak
mengganggu pemahaman.
Waktu presentasi tidak digunakan secara efektif pada
beberapa gagasan yang penting sehingga presentasi
7 ≤ Skor < 8
cepat selesai sebelum waktunya atau ada bagian
yang tidak terpresentasikan secara memadai
sehingga agak mengganggu pemahaman.
Waktu presentasi tidak digunakan secara efektif pada
gagasan- gagasan yang penting sehingga isi presentasi

6 ≤ Skor < 7 tampak kurang proporsional yang berakibat pada


presentasi menjadi cepat terselesaikan sebelum waktunya
atau, sebaliknya, presentasi tidak terselesaikan yang
mengganggu pemahaman.
Waktu presentasi tidak digunakan secara efektif karena isi
presentasi tidak proporsional yang berakibat pada waktu

5 ≤ Skor < 6 presentasi menjadi cepat terselesaikan sebelum waktunya


atau, sebaliknya, presentasi tidak terselesaikan (banyak
bagian yang belum dipresentasikan) yang sangat
mengganggu pemahaman.

2 TANYA JAWAB 50

2.1. Ketepatan Jawaban 40

Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons dengan

2.1.1 Penguasaan Materi 20 9 ≤ Skor ≤ 10 jawaban yang tepat secara cepat (tanpa terlihat dipikirkan) dan
secara pasti (tanpa keraguan).

Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons dengan


jawaban yang tepat, namun satu--dua pertanyaan tidak cepat
8 ≤ Skor < 9
dijawab (terlihat dipikirkan terlebih dahulu) atau tampak ada
keraguan dalam menjawab.

Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons dengan


jawaban yang tepat (antara pertanyaan dan jawaban ada yang
tidak berhubungan) meskipun jawaban cenderung diberikan
7 ≤ Skor < 8
secara tidak cepat dan beberapa jawaban tidak pasti (tampak

60
ada keraguan dalam menjawab).

Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons dengan


jawaban yang kurang tepat (antara pertanyaan dan jawaban
6 ≤ Skor < 7
ada yang tidak berhubungan) meskipun jawaban cenderung
diberikan secara cepat dan pasti (tidak tampak keraguan dalam
menjawab).

Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) cenderung direspons


dengan jawaban yang kurang tepat (antara pertanyaan dan
5 ≤ Skor < 6
jawaban tidak berhubungan) secara tidak cepat (lama
dipikirkan) dan secara tidak pasti (tampak ada keraguan).

Spesifikasi Prototipe/Desain/Produk/Model dijelaskan dengan

9 ≤ Skor ≤ 10 sangat terstruktur dan jelas, disertai dengan unjuk kerja


Purwarupa/Desain/Produk/Model yang sangat baik.
2.1.2 Demo 20
Purwarupa/Desain/Produk/Model

Spesifikasi Purwarupa/Desain/Produk/Model dijelaskan


dengan sangat terstruktur, namun pada beberapa bagian
8 ≤ Skor < 9
penting kurang jelas, meskipun unjuk kerja
Purwarupa/Desain/Produk/Model yang sangat baik.

Spesifikasi Purwarupa/Desain/Produk/Modell dijelaskan

7 ≤ Skor < 8 dengan terstruktur, namun pada beberapa bagian penting


kurang jelas, dan unjuk kerja Purwarupa/Desain/Produk/Model
yang cukup baik.

Spesifikasi Purwarupa/Desain/Produk/Model dijelaskan

6 ≤ Skor < 7 dengan kurang terstruktur dan jelas, meskipun unjuk


kerja Purwarupa/Desain/Produk/Model cukup baik.
Spesifikasi Purwarupa/Desain/Produk/Model dijelaskan

5 ≤ Skor < 6 dengan kurang terstruktur dan jelas, dengan unjuk kerja
Purwarupa/Desain/Produk/Model masih kurang baik.

Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons dengan


jawaban yang memadai, tidak bertele-tele, sesuai dalam hal
kapan jawaban perlu dijawab secara lugas dan kapan jawaban
perlu dieksplorasi lebih dalam, dan disampaikan secara lancar
2,2 Cara menjawab 10 9 ≤ Skor ≤ 10
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang tepat ketika
merespons pertanyaan, sanggahan, dan masukan, serta ketika
menyampaikan persetujuan serta ketidaksetujuan.

Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons dengan


jawaban yang memadai, tidak bertele-tele, sesuai dalam hal
kapan jawaban perlu dijawab secara lugas dan kapan jawaban
perlu dieksplorasi lebih dalam, dan disampaikan secara lancar
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang tepat ketika
8 ≤ Skor < 9 merespons pertanyaan, sanggahan, dan masukan meskipun
sesekali terdengar kendala bahasa dalam merespons
pertanyaan, sanggahan, dan masukan, seperti ketidaktepatan
pemakaian bahasa dalam merespons ataupun sedikit
kekakuan dalam menjawab, atau ketika menyampaikan
persetujuan atau ketidaksetujuan.

Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) kadang-kadang direspons


dengan jawaban yang tidak memadai atau berlebihan/bertele-
tele meskipun jawaban disampaikan secara lancar dengan
7 ≤ Skor < 8
menggunakan bahasa Indonesia yang tepat ketika merespons

61
pertanyaan, sanggahan, dan masukan, serta ketika
menyampaikan persetujuan atau ketidasetujuan.

Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) kadang-kadang


direspons dengan jawaban yang tidak memadai atau
berlebihan/bertele-tele dan kadang-kadang jawaban
6 ≤ Skor < 7
disampaikan dengan bahasa Indonesia yang tidak tepat dan
secara tidak lancar ketika merespons pertanyaan, sanggahan,
dan masukan, serta ketika menyampaikan persetujuan atau
ketidasetujuan.

Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) cenderung direspons


dengan jawaban yang tidak memadai atau
berlebihan/bertele-tele dan jawaban cenderung disampaikan
5 ≤ Skor < 6
secara tidak lancar dan dengan bahasa Indonesia yang tidak
tepat pula ketika merespons pertanyaan, sanggahan, dan
masukan, serta ketika menyampaikan persetujuan atau
ketidasetujuan.

62
Lampiran 6. Format Video Presentasi dalam Bahasa Inggris dan
Penilaiannya
Setiap peserta Pilmapres diwajibkan untuk membuat 1 (satu) video
berdurasi 3-5 menit yang berisi presentasi peserta tentang salah satu isu
dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Development
Goals (SDGs). Namun, isu tersebut harus berbeda dari isu GK/PI yang sudah
ditulisnya. Hal ini untuk menunjukkan bahwa peserta memiliki
pemahaman terhadap isu-isu dari SDGs. Sebagai contoh: seorang peserta
memilih isu terkait Pendidikan Berkualitas untuk GK yang ditulisnya dan
memilih isu terkait Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan untuk Video
Presentasi dalam bahasa Inggrisnya.

Dalam penyampaiannya, peserta dapat memilih satu dari tiga jenis pidato
berikut.
● informative
● persuasive
● motivational

Peserta menyampaikan pidatonya dengan tampilan setengah badan


menghadap kamera statis. Rekaman dibuat tanpa melalui proses editing.
Selanjutnya, video tersebut diunggah di laman YouTube sesuai dengan
waktu yang ditentukan. Pastikan untuk memasukkan URL video dengan
benar (contoh link: https://www.youtube.com/watch?v=xxxxx) ke laman
yang akan ditentukan oleh Puspresnas.

Presentasi akan dinilai berdasarkan aspek content, accuracy, fluency,


pronunciation, dan overall performance.

63
64
Lampiran 7. Rubrik Penilaian Komunikasi Bahasa Inggris

65
Lampiran 8. Poster Deskripsi Diri (DD) dan Poster Gagasan Kreatif
(GK)/Produk Inovatif (PI)

Definisi Poster DD dan Poster GK/PI


Poster DD adalah sajian verbal-visual pada satu halaman tampilan
elektronik (e-poster) yang menyajikan informasi menarik tentang
gambaran diri secara utuh (Who I am/What I am—personal branding) dan
keunggulan (CU, prestasi selain CU yang diunggah di borang portofolio,
bakal, minat, karakter, dan kegiatan lain yang pernah diikuti) finalis
Pilmapres.

Poster GK/PI adalah sajian verbal-visual pada satu halaman tampilan


elektronik (e-poster) yang menyajikan informasi lengkap secara ringkas dan
sistematis tentang GK/PI yang diajukan oleh finalis Pilmapres.

Ketentuan Umum Poster DD dan Poster GK/PI


1. Poster berjumlah 1 (satu) halaman tampilan pada perangkat lunak
aplikasi komputer, yang diunggah dalam format Portable Document
Format (PDF) dan, jika dicetak, berukuran tinggi 80 cm dan lebar 60 cm.
2. Poster memuat logo perguruan tinggi asal finalis dan logo Kementerian
Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
3. Dalam hal aspek penyajian, perhatian diberikan pada isi, desain, dan
elemen pelengkap seperti tabel dan gambar. Isi poster singkat, padat,
dan terbaca dengan jelas ketika ditayangkan. Bahasa yang digunakan
adalah bahasa Indonesia baku, kecuali untuk peristilahan yang belum
ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Desain mengandung (a)
komposisi warna yang menarik, (b) elemen-elemen yang berukuran
proporsional, dan (c) pesan-pesan yang ditampilkan dalam komposisi
yang tepat (pesan yang penting ditampilkan dengan cara yang
menjadikannya sebagai pusat perhatian). Elemen pelengkap seperti
tabel dan gambar (foto, bagan, diagram, grafik, ilustrasi, dan lain lain)
relevan dengan isi poster, orisinalitas, bermakna, dan menarik.

66
4. Dalam hal tipografi, jarak antar baris diatur secara optimal (tidak terlalu
rapat atau terlalu renggang); variasi huruf kapital, huruf kecil, huruf tebal,
dan huruf miring sesuai dengan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia;
paragraf lurus atau paragraf lekuk diterapkan secara konsisten.
5. Dalam hal tata letak (layout), desain poster menerapkan prinsip
keseimbangan, seperti keseimbangan bentuk muatan, ukuran muatan,
dan warna.
6. Alur baca, yang mengarahkan mata pembaca pada urutan informasi
dalam poster, diatur dengan jelas dan konsisten sehingga pembaca
poster mudah mengikuti sistematika sajian.

Ketentuan Khusus Poster DD


1. Poster DD memuat nama finalis Pilmapres; nama Program Studi,
Fakultas, dan Perguruan Tinggi asal finalis Pilmapres; foto diri finalis;
alamat e-mail dan akun media sosial, seperti Facebook, Instagram,
Channel Youtube, Twitter, atau media sosial lainnya.
2. Poster DD merupakan sarana promosi diri finalis (personal branding)
yang seharusnya menarik (dan bukan memuat uraian seperti CV)
tentang identitas dan keunggulan finalis dari berbagai segi, seperti
bakat, minat, hobi, moto hidup, karakter, dan capaian yang tidak
terbatas pada CU, tetapi juga capaian lain yang paling mengesankan
bagi finalis.
3. Penilaian poster DD pada Babak Final secara inklusif masuk dalam
Rubrik Penilaian Portofolio CU.
4. Format judul file elektronik poster DD yang diunggah adalah
Nama_Fakultas_Poster DD.

Ketentuan Khusus Poster GK/PI


1. Poster GK/PI memuat nama finalis Pilmapres serta nama Program Studi,
Fakultas, dan Perguruan Tinggi.
2. Poster GK/PI memuat secara sistematis dan ringkas isi GK/PI, yang
dimulai dari abstrak pendek; latar belakang (potensi lingkungan dan

67
kekurangan lingkungan sehingga GK/PI menjadi urgensi); identifikasi
dan rumusan masalah; serta SaHaBaT, yang terdiri atas GK/PI yang
berlandaskan SMART, tujuan dan sasaran GK/PI (pemangku
kepentingan/stakeholders, tahap-tahap implementasi GK/PI, hambatan
dan antisipasinya (rencana tindak penanganan hambatan), luaran dan
dampak GK/PI, simpulan.
3. Format judul fail elektronik poster GK/PI yang diunggah adalah
Nama_Fakultas_Poster GK/PI.
4. Poster yang diunggah adalah poster yang digunakan saat penilaian
presentasi GK Final Pilmapres Universitas, dan oleh karenanya tidak
diperkenankan untuk mengganti saat presentasi.

68
Lampiran 9. Form Pendaftaran Peserta Pilmapres

FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA PILMAPRES


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PROGRAM
SARJANA/DIPLOMA*
TAHUN 2024

1 Nama
2 NIK/KITAS
3 Tempat, Tanggal Lahir
4 NIM
5 No HP (Akun Whatsapp Aktif)
6 Alamat E-mail
7 Program Pendidikan (Sarjana/Diploma)
8 Program Studi
9 Fakultas
10 Semester Ke
11 Raihan IPK saat ini

Jakarta, …………..2023
Mengetahui,
Wakil Dekan Calon Peserta
Bidang kemahasiswaan dan Alumni,

Nama Lengkap dan Gelar Nama Lengkap


NIP. NIM.
Mengetahui,
Dekan
Fakultas…….

Nama Lengkap dan Gelar


NIP.

69
Lampiran 10. Lembar Pengesahan GK/PI

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan :
2. Bidang Karya Tulis :
3. Nama Lengkap :
4. NIM :
5. Program Studi :
6. Fakultas :
7. Universitas :
8. Dosen Pembimbing :
9. NIDN :

Jakarta, …….. 2024

Dosen Pembimbing Mahasiswa

( ) (______________)
NIDN/NIP. NIM.

Wakil Rektor III/Wakil Dekan III


Bidang Kemahasiswaan dan Alumni

(__________________)

70
Lampiran 11. Surat Pernyataan GK/PI

SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Program Studi :
Fakultas :
Perguruan Tinggi :
Judul Karya Tulis :

Dengan ini menyatakan Bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya sampaikan pada kegiatan
Pilmapres ini adalah benar sendiri tanpa tindakan plagiarism dan belum pernah diikutsertakan
dalam lomba karya tulis
Apabila kemudian hari pernyataan saya tersebut tidak benar, saya bersedia menerima
sanksi dalam bentuk pembatalan predikat Mahasiswa Berprestasi.

Jakarta, ………. 2024

Dosen Pembimbing Mahasiswa

TTD Dengan Materai


10.000

(_______________) (______________)
NIDN/NIP. NIM.

71
Lampiran 12. Form Penilaian Capaian Unggulan

Formulir Penilaian Tahap Awal Prestasi/Kemampuan yang Diunggulkan Pilmapres


Tingkat …..

Nama Peserta :
No. Induk Mhs :
Fakultas :
Kegiatan/ Capaian Tahun Nama & Individu / Tingkat Jumlah Jumlah Nilai
Organisasi penghargaan perolehan Laman kelompok Peserta Penghargaan
/ Pengakuan Lembaga yang Diberikan
event oleh
Penyelenggara

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

72
73

Anda mungkin juga menyukai