Anda di halaman 1dari 21

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL TIKTOK DALAM MENINGKATKAN

LITERASI DIGITAL PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA


DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti Mimbar Kelayak Kualitas Anggota
Unit Kegiatan Penalaran dan Keilmuan

Oleh:
Siti Karimah
NPM : 122050027

UNIT KEGIATAN MAHASISWA PENALARAN DAN KEILMUAN


UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL TIKTOK DALAM MENINGKATKAN LITERASI
DIGITAL PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan mengikuti
Mimbar Kelayakan Kualitas Anggota
Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Keilmuan

Oleh
SITI KARIMAH
122050027
Dosen Pembimbing Kepala
Departemen Pendidikan

Hesti Muliawati, S.S.,M.Pd. Lulu Ardinai Zain


NPM : 120050017
NIDN. 0413028602

Mengetahui,

Pembina Teknis Ketua Umum


UKM P&K UGJ UKM P&K UGJ

Ismail Saleh, S.P., M.Si. Eva Ropiah


NIDN. 0430058801 NPM : 12009137
ABSTRAK

Penggunaan aplikasi tiktok oleh para remaja telah mendorong pengembangan literasi digital.
Hal ini ditunjukkan dengan para remaja yang aktif membuat maupun menyebarkan suatu
informasi dan produk dalam bentuk konten video pendek di akun aplikasi tiktok. Selain itu
para mahasiswa lebih mudah dan cepat mendapatkan informasi yang di cari serta sumber
belajar dari aplikasi tiktok. Meskipun, dalam penggunaan aplikasi tiktok setiap individu
memiliki motivasi yang berbeda namun secara mutlak penguasaan literasi terkait aplikasi
tiktok tentu saja diperlukan.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang
bertujuan untuk mengetahui Pemanfaatan Media Sosial Tiktok dalam Meningkatkan Literasi
Digital pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Swadaya Gunung Jati.
Jenis penelitian ini merupakan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian. Dimana data yang dianalisa sesuai
dengan kenyataan yang ada kemudian dihubungkkan dengan berbagai teori-teori untuk
mendukung pembahasan sehingga dapat tergambar secara utuh dan dapat dipahami dengan
jelas kesimpulan akhirnya.Dari hasil angket diatas dapat kita simpulkan bahwa mahasiswa
belum spenuhnya memanfaatkan media sosial Tiktok karena dalam pengertian literasi digital,
kita tidak hanya menikmati tontonan konten tiktok saja namun juga harus bisa membuat
sebuat konten yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, sedangkan dilihat dari
hasil yang ada hanya dua dari tigabelas mahasiswa yang membuat konten tiktok, serta masih
kurangnya bimbingan para dosen agar media sosial dapt digunakan secara optimal.literasi
digital dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan seseorang untuk
memahami, menggunakan, dan mengakses informasi dari berbagai sumber digital dengan
baik dan benar. Literasi digital mencakup keterampilan membaca, menulis,
memuat/mengakses/menggunakan teknologi, dan memahami informasi dari berbagai sumber
digital. Literasi digital memiliki skala yang lebih luas dan biasanya membahas isu penting.
Pendidikan literasi digital dapat dimulai dari mengasah keterampilan dalam. Literasi digital
juga dapat membantu meningkatkan kualitas layanan publik pemerintah dan memiliki
prospek dan implikasi dalam pembelajaran. Di era digital saat ini banyak bermunculan media
sosial salah satunya media soasil titok. Dari hasil penelitian diatas media sosial tiktok telah
dimanfaatkan sebagai sumber informasi dan belajar para mahasiswa namun penggunaanya
belum digunakan secara maksimalm para mahasiswa kebanyakan hanya menggunakan untuk
mencari informasi, belajar, dan hiburan , namun sedikit mahasiswa yang menggunakan
sebagai media untuk mengshare apa yang telah mereka peroleh , serta kurangnya peran
pendidik untuk mengarahkan para mahasiswa untuk lebih aktif serta dapat menggunakan
media sosial secara optimal.
Kata Kunci : Literasi Digital, Pemanfaatan, Media Sosial
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya sehingga Karya
Tulis Ilmiah dengan Judul “PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL TIKTOK DALAM
MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI”
sebagai persyaratan mengikuti MKKA (Mimbar Kelayakan Kualitas Anggota) Unit Kegiatan
Mahasiswa Penalaran dan Keilmuan.
Pada Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan bimbingan dan motivasi dari berbagai
pihak. Sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat.
1. Bapak Ismail Saleh, S.P, M.Si. dan Ibu Setya Wahyu A, SP., M.Si. selaku Pembina
Teknis Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Keilmuan.
2. Ibu Hesti Muliawati, S.S.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing
3. Eva Ropiah dan Rahman Dermawan selaku Ketua dan Wakil Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa
Penalaran dan Keilmuan
4. Nisa Syifaun Najah dan Dina Oktaviani selaku kakak pendamping pembuatan Karya Tulis
Ilmiah ini.
5. Yeni Septiani selaku alumni yang telah berbagi ilmu mengenai penulisan Karya Tulis Ilmiah
6. Lulu Ardiani Zain selaku kaka pengurus yang membantu saya
7. Kepada Tuan Pemilik NIM 122050004 yang telah membersamai penulis pada hari-
hari yang tidak mudah selama pengerjaan tugas Karya Tulis Ilmiah . Terimakasih
sudah membantu baik motivasi dan semangat untuk penulisan KTI ini hingga selesai.
8. Keluarga yang senantiasa memberikan dukungan kepada saya
9. Seluruh pengurus dan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Keilmuan
yang telah membantu penulis dalam membuat Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat menambah pengetahuan dan Pengalaman Khususnya
bagi penulis dan para pembaca. Dikarenakan keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena
Itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Cirebon, 31 Juli 2023

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................................2
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................4
DAFTAR ISI........................................................................................................................................5
BAB 1...................................................................................................................................................6
PENDAHULUAN................................................................................................................................6
1.1 Latar Belakang Penelitian...................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................................................8
1.5 Lokasi dan Waktu................................................................................................................8
BAB II..................................................................................................................................................9
KAJIAN PUSTAKA............................................................................................................................9
2.1 Kajian Teoritis......................................................................................................................9
1. Literasi Digital.....................................................................................................................9
2. Media Sosial Tiktok...........................................................................................................13
BAB III...............................................................................................................................................14
METODE PENELITIAN..................................................................................................................14
3.1 Jenis Penelitian...................................................................................................................14
3.2 Subjek dan Objek Penelitian............................................................................................14
3.3 Informan Penelitian...........................................................................................................14
3.4 Teknik Pengumpulan Data................................................................................................15
3.5 Teknik Analisis Data..........................................................................................................15
BAB IV...............................................................................................................................................17
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................................................................17
A. Pelaksanaan Penelitian..........................................................................................................17
B. Hasil Penelitian......................................................................................................................17
BAB V.................................................................................................................................................19
PENUTUP..........................................................................................................................................19
I. Kesimpulan............................................................................................................................19
II. Saran...................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................20
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Di era serba canggih seperti saat ini media sosial menjadi bagian integral dari
kehidupan sehari-hari masyarakat modern. Platfrom-platfrom seperti facebook,
twitter, Instagram, youtube dan tiktok telah mengubah cara kita berintraksi, berbagi
informasi, dan mengkonsumsi konten. Menurut riset katadata.co.id pada januari 2023
tiktok merupakan salah satu media sosial yang populer saat ini dan Indonesia sendiri
menempati peringkat kedua dengan jumlah pengguna tiktok terbanyak dunia yakni
mencapai 109,9 juta pengguna. Dalam konteks literasi digital, media sosial dapat
berperan sebagai sarana penting dalam membangun dan meningkatkan pemahaman
individu tentang teknologi komunikasi digital, dan informasi online. Literasi digital
merujuk pada keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman individu dalam
mengakses, mengevaluasi, menggunakan, dan berpartisipasi dalam lingkungan digital.
Gerakan literasi digital, saat ini tengah digiatkan oleh pemerintah Indonesia
guna terwujudnya literasi digital tersebut, kementrian komunikasi dan informasi
(kominfo) meluncurkan program literasi digital Nasional , program ini merupakan
hasil kerjasama antara Kominfo dengan Jaringan Pegiat Litersi Digital (Japelidi) dan
Siberkreasi Gerakan Nasional Litersi Digital. Peluncuran program literasi digital ini
bertujuan untuk mendorong dan membantu seluruh anak bangsa Indonesia semakin
bertalenta dalam menghadapi perubahan teknologi pada masa yang akan datang,
sehingga bisa semakin cakap dan tanggap menggunakan teknologi digital
Penggunaan aplikasi tiktok oleh para remaja telah mendorong pengembangan
literasi digital. Hal ini ditunjukkan dengan para remaja yang aktif membuat maupun
menyebarkan suatu informasi dan produk dalam bentuk konten video pendek di akun
aplikasi tiktok. Selain itu para mahasiswa lebih mudah dan cepat mendapatkan
informasi yang di cari serta sumber belajar dari aplikasi tiktok. Meskipun, dalam
penggunaan aplikasi tiktok setiap individu memiliki motivasi yang berbeda namun
secara mutlak penguasaan literasi terkait aplikasi tiktok tentu saja diperlukan.
Penggunaan aplikasi tiktok sendiri telah menjadi bagian rutinitas bagi para
remaja dan mahasiswa di lingkungan Universitas Swadaya Guning Jati Cirebon.
Aplikasi tiktok dapat digunakan sebagai media untuk berbagi segala aktivitas,
kreativitas, dan konten-konten video yang disukai. Bukan hanya sekedar konten
hiburan saja namun banyak sekali konten-konten yang memuat berbagai informasi
mengenai dunia perkulihan yang tentunya lebih terkini.
Perkembangan teknologi dan informasi telah membawa berbagai dampak
dalam kehidupan masyarakat. Terutama bagi generasi milenial yang lahir dan tumbuh
dalam perkembangan teknologi. Kemampuan membaca generasi internet. perlu
diarahkan pada pemahaman terkait informasi digital dan pemanfaatan berbagai
platform media digital (Ummah & kurniawan , 2020). Hal ini dikarenakan internet
juga memberikan dampak negative bagi yang tidak bijak dalam menggunakannya.
Seperti kecanduan (adiksi), pelanggaran privasi, penipuan, pornografi, penyebaran
informasi palsu atau hoax yang marak terjadi, dan berbagai kasus lainya.
Sejumlah penyalah gunaan media sosial terjadi dikarenakan rendahnya literasi
digital pada masyarakat . literasi digital diperlukan dalam penggunaan media sosial,
salah satunya TikTok yang mana jika tidak dilakukan akan menimbulkan dampak
negatif. Literasi digital juga sangat diperlukan di berbagai bidang dan sektor karena
keberadaannya yang mampu mengontrol masyarakat agar terhindar dari informasi
yang kurang akurat dan tindak kejahatan cybercrime (Astrid Kusuma Rahardaya,
2021). Kurnia dan Astuti (2017) menyatakan dalam hasil temuannya bahwa
kelompok remaja dan pelajar merupakan sasaran utama kegiatan literasi digital.
Kelompok ini dianggap paling rentan mendapatkan dampak negatif media digital.
Namun disisi lain, jika kelompok ini mendapatkan pendidikan yang tepat, maka dapat
berpotensi sebagai agen perubahan yang membantu mengatasi berbagai persoalan
masyarakat digital.

Terkait dengan ulasan diatas dapat dikatakan bahwa dengan munculnya


berbagai kecanggihan teknologi terutama pada media sosial tiktok , penting bagi para
penggunanya untuk meningkatkan literasi digital.tujuanya adalah agar mahasiswa
memiliki skill untuk berfikir kritis dalam menghadapi masalah, berkomunikasi dengan
orang lain, team work, budaya membaca, dan belajar menciptakan karya mereka
sendiri. Hal ini kemudian akan diterapkan pada kehidupan sehari-hari mereka, mulai
dari lingkungan Pendidikan sampai lingkungan masyarakat luas untuk membentuk
sumberdaya yang lebih baik dimasa mendatang

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena serta data yang didapatkan, adapun rumusan masalah


dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana mahasiswa memanfaatkan platform TikTok sebagai sumber informasi


dan pembelajaran digital?
2. Bagaimana perilaku penggunaan TikTok oleh mahasiswa dapat memengaruhi
kemampuan mereka dalam memahami, menganalisis, dan mengevaluasi
informasi yang ditemukan di platform tersebut?
3. Bagaimana peran lembaga pendidikan, dosen, atau pengajar dalam membimbing
mahasiswa untuk menggunakan TikTok secara efektif dalam konteks
pembelajaran dan literasi digital?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis memiliki tujuan penelitian


yang ingin dicapai yyakni sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Sejauh mana mahasiswa memanfaatkan platform TikTok
sebagai sumber informasi dan pembelajaran digital.
2. Untuk mengetahui perilaku penggunaan TikTok oleh mahasiswa dapat
memengaruhi kemampuan mereka dalam memahami, menganalisis, dan
mengevaluasi informasi yang ditemukan di platform tersebut.
3. Untuk mengetahui peran lembaga pendidikan, dosen, atau pengajar dalam
membimbing mahasiswa untuk menggunakan TikTok secara efektif dalam
konteks pembelajaran dan literasi digital.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan, baik secara teoritis maupun praktis, diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai pemanfaatan media sosial tiktok dalam meningkatkan literasi digital
mahasiswa khususnya pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Universitas Swadaya Gunung Jati, serta diharapkan juga sebagai sarana
pengembangan literasi digital yang secara teoritis sangat diperlukan bagi generasi
penerus agar dapat menghadapi tantangan yang ada dimasa mendatang terkait
teknologi yang tentunya akan terus berkembang pesat.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Kegiatan penelitian ini dijadikan sebagai pengalaman yang berharga dalam
upaya meningkatkan kemampuan penulis dalam membuat karya tulis ilmiah
dalam mengmbangkan ilmu dan diharapkan dapat menjadi sarana yang
bermanfaat.

b. Begi peneliti selanjutnya


Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian lanjutan dan
diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pemanfaatan
media sosial tiktok dalam meningkatkan literasi digital mahasiswa.

c. Bagi mahasiswa
Dengan adanya penelitian ini dapat mendorong minat mahasiswa dalam
belajar literasi digital dan lebih aktif terlibat dalam pembelajaran serta
melibatkan mahasiswa dalam menciptakan konten yang informatif dan
menarik, yang pada giliranya meningkatkan keterampilan komunikasi dan
kreativitas mereka

1.5 Lokasi dan Waktu


Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati,
sedangkan tempat penelitian dilakukan secara daring, di rumah penulis dan dirumah
masing-masing.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teoritis


1. Literasi Digital
A. Pengertian Literasi Digital
Menurut KBBI literasi digital diartikan sebagai kemampuan untuk mengerti
informasi tentang komputer. Pada zaman sekarang ini kita dituntut agar bisa
mengikuti perkembangan zaman yang serba cepat dan canggih ini tanpa
mengenal usia. Menurut Gilster (dalam Harjono, 2019:3), literasi digital
diartikan sebagai kemampuan untuk memahami serta menggunakan
informasi dengan berbagai format yang berasal dari sumber yang disajikan
melalui komputer. Definisi tersebut lalu melalui perluasan makna. Definisi
terbaru dikemukakakn oleh Hobbs (dalam Harjono, 2019:3), yang
menjelaskan bahwa literasi digital adalah pengetahuan, keterampilan, dan
kemapuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk mengembangkan sebuah
budaya yang didominasi oleh teknologi.

literasi digital merupakan perpaduan dari keterampilan teknologi informasi


dan komunikasi, berpikir kritis, keterampilan bekerja sama (kolaborasi),
dan kesadaran sosial. Dengan kata lain, literasi digital bertautan dengan
keterampilan-keterampilan fungsional yang bertautan dengan pengetahuan
dan penggunaan teknologi digital secara efektif, kemampuan menganalisis
dan mengevaluasi informasi digital, mengetahui bagaimana bertindak
secara aman dan tepat di ruang maya, serta memahami bagaimana, kapan,
mengapa, dan dengan atau kepada siapa teknologi itu digunakan
(harjono,2019:4)

Literasi digital dikenal sebagai konsep yang mencakup bidang dan


kompetensi yang terkait dengan media. Literasi digital merupakan sebuah
“akuisisi” kompetensi teknis untuk memakai teknologi informasi dan
komunikasi sehingga muncul keterampilan intelektual individu dalam
penggunaan teknologi sehari-hari. Istilah literasi digital ini selain mengacu
pada literasi media, namun juga pada literasi komputer, yang mana
merupakan keterampilan teknologi ditengah muncul dan tumbuhnya
“masyarakat pengetahuan” yang menjadi satu kesatuan serta saling terkait
untuk dapat sukses di era industri 4.0 atau era digital (Tejedor et al., 2020).

Berdasarkan kajian teoritis dari beberapa jurnal, literasi digital dapat


didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan seseorang untuk
memahami, menggunakan, dan mengakses informasi dari berbagai sumber
digital dengan baik dan benar. Literasi digital mencakup keterampilan
membaca, menulis, memuat/mengakses/menggunakan teknologi, dan
memahami informasi dari berbagai sumber digital. Literasi digital memiliki
skala yang lebih luas dan biasanya membahas isu penting. Pendidikan
literasi digital dapat dimulai dari mengasah keterampilan dalam. Literasi
digital juga dapat membantu meningkatkan kualitas layanan publik
pemerintah dan memiliki prospek dan implikasi dalam pembelajaran.

B. Manfaat Literasi Digital Bagi Mahasiswa


Pada dunia perkuliahan zaman sekarang, mau tidak mau harus diakui
bahwa literasi digital menjadi penyeimbaang kemajuan teknologi yang
sangat pesat ini. Karena mahir dalam akademik saja tidak cukup , maka dari
itu harus diimbangi dengaan literas digital yang sangat bermanfaat dalam
menghadapi tantangan zaman. Literasi digital juga menjadi penunjang bagi
mahasiswa dalam mencari referensi pembelajaran pada situs online. Literasi
digital juga membuat mahasiswa memiliki skill untuk berfikir kritis dalam
menghadapi masalah, berkomunikasi dengan orang lain, team work, budaya
membaca, dan belajar menciptakan karya mereka sendiri. Hal ini kemudian
akan diterapkan pada kehidupan sehari-hari mereka, mulai dari lingkungan
pendidikan sampai lingkungan masyarakat luas untuk membentuk sumber
daya yang lebih baik lai dimasa mendatang.

Literasi digital banyak memiliki manfaat apalagi untuk Mahasiswa, manfaat


itu antara lain :

 Menghemat waktu
Sebagai mahasiswa pasti akan banyak mendapatkan tugas dari
dosen, melalui ini para mahasiswa akan mencari informasi maupun
referensi yang dijadikan acuan bahan ajar mereka dalam memahami
dan menyelesaikan tugas mereka. Waktu mereka tidak terbuang sia-
sia karena menggunakan waktu tersebut untuk mencari informasi
yang dibutuhkan mereka dengan mudah. dengan adanya situs online
ini akan sangat mempersingkat waktu dari pada harus mendatangi
ke tempat layanannya.

 Menjadi lebih aman


Dengan adanya situs, website hingga aplikasi yang bisa kita
dapatkan melalui internet, seseorang dapat mengetahui informasi-
informasi yang dibutuhkan untuk mengantisipasi apabila akan
mengunjungi ataupun melewati daerah tersebut.

 Mengambil keputusan yang lebih baik


Literasi digital menjadikan seorang mahasiswa bisa membuat
keputusan yang lebih bijak karena bisa menggunakan internet untuk
membadingkan dan mempelajari informasi yang mereka pandang
bisa membantu menyelesaikan masalah mereka.

 Media hiburan Ketika jenuh


Mahasiswa sangat membutuhkan hiburan untuk melepas
penatmereka setelah melewati hari panjang untuk belajar, oleh
karena itu di internet banyak sekali konten yang menyajikan video
yang menghibur sehingga membantu mengurangi penat.

 Mempengaruhi Orang lain


Dengan adanya internet membuat mahasiswa bebas berekspresi
dalam bentuk tulisan, foto hingga video yang bisa disebarluaskan
dengan sangat mudah dan cepat. Dengan cara ini mahasiswa dapat
mengajak ataupun mempengaruhi orang lain agar mengikuti apa
yang mereka sajikan.

C. Elemen Penting Literasi Digital

Elemen penting literasi digital adalah menyangkut kemampuan apa saja


yang harus dikuasai dalam pemanfaatan tekonologi informasi dan
komunikasi. Menurut Steve Wheeler (dalam Liansari, 2018:247) dalam
tulisannya yang berjudul Digital Literacies For Engagement In Emerging
Online Cultures, mengidentifikasi ada sembilan elemen penting dalam
dunia litersi digital seperti social networking, transliteracy, maintaining
privacy, managing identity, creating content, organising and sharing
content, reusing/repurposing content, filtering and selecting content, serta
self broadcasting.

Social Networking menjadi bagian dalam Kehadiran situs jejaring sosial


adalah salah satu contoh yang ada dalam social networking atau kehidupan
sosial online. Kini tiap individu yang terlibat dalam kehidupan sosial online
akan selalu dihadapkan adanya layanan tersebut. Seseorang yang memiliki
smartphone dapat dipastikan memiliki banyak akun jejaring sosial misalnya
Facebook, Twitter, Linkedin, Path, Instagram, Pinterest, ataupun Google+.
Memanfaatkan layanan situs jejaring sosial perlu selektif dan kehati-hatian.
Pengetahuan pemetaan penggunaan situs jejaring sosial berdasarkan
fungsinya tentu akan lebih baik. Sebagai contoh mereka yang bergelut
dalam dunia akademik bisa memanfaatkan Linkedln yang bisa mendukung
hubungan antar peneliti di dunia. Keterampilan memanfaatkan fitur-fitur
yang ditawarkan setiap situs jejaring sosialpun berbeda. Untuk itu, perlu
mengetahui sekaligus menguasai fungsi-fungsi dasar dari setiap fitur yang
ada. Disisi lain etika pemanfaatan situs jejaring sosial juga tidak luput dari
perhatian. Literasi digital memberikan jalan bagaimana seharusnya
berjejaring sosial yang baik.

Transliteracy diartikan sebagai kemampuan memanfaatkan segala platform


yang berbeda khususnya untuk membuat konten, mengumpulkan,
membagikan hingga mengkomunikasikan melalui berbagai media sosial,
grup diskusi, smartphone dan berbagai layanan online yang tersedia.
Maintaining Privacy dalam literasi digital adalah tentang maintaining
privacy atau menjaga privasi dalam dunia online. Memahami dari segala
jenis cybercrime seperti pencurian online lewat kartu kredit (carding),
mengenal ciri-ciri situs palsu (phishing), penipuan via email dan lain
sebagainya. Menampilkan identitas online hanya seperlunya saja untuk
menghindari sesuatu hal yang tidak di inginkan.

Managing digital identity berkaitan dengan bagaimana cara menggunakan


identitas yang tepat diberbagai jaringan sosial dan platform lainya.

Creating content atau berkaitan dengan suatu ketrampilan tentang


bagaimana caranya membuat konten di berbagai aplikasi online dan
platform misalnya di PowToon, Prezi, blog, forum, dan wikis. Selain itu
mencakup kemampuan menggunakan berbagai platform e-learning.

Organization and sharing content adalah mengatur dan berbagi konten


informasi agar lebih mudah tersebarkan. Misalnya pada pemanfaatan situs
social bookmarking memudahkan penyebaran informasi yang bisa diakses
oleh banyak pengguna di internet. Mampu bagaimana membuat konten dari
berbagai jenis informasi yang tersedia hingga menghasilkan konten baru
dan dapat dipergunakan kembali untuk berbagai kebutuhan. Misalnya
seorang guru yang membuat konten tentang mata pelajaran tertentu dengan
lisensi creative common. Kemudian konten tersebut di unggah di website
Slideshare sehingga akan banyak yang mengunduhnya. Lalu konten
tersebut bisa digunakan oleh orang lain yang membutuhkan dengan
menambahkan informasi atau pengetahuan baru agar lebih lengkap sesuai
kebutuhannya.

Filtering and Selecting Content adalah kemampuan mencari, menyaring dan


memilih informasi dengan tepat sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan
misalnya lewat berbagai mesin pencari di internet.

Self Broadcastingbertujuan untuk membagikan ide-ide menarik atau


gagasan pribadi dan konten multimedia misalnya melalui blog, forum atau
wikis. Hal tersebut adalah bentuk partisipasi dalam masyarakat sosial
online.

Jika Steve Wheeler membagi sembilan elemen penting literasi digital, maka
menurut Beetham, Littlejohn dan McGill (2009) dikutip Sarah Davies
(2015), bahwa ada tujuh elemen penting terkait literasi digital yaitu
information literacy, digital scholarship, learning skills, ICT literacy, career
and identy management, communication and collaboration, media literacy.

Information literacy menyangkut kemampuan bagaimana menemukan,


menafsirkan, mengevaluasi, mengelola, hingga membagikan informasinya.
Digital scholarship mencakup partisipasi aktif dalam kegiatan akademik
misalnya pada praktek penelitian. Learning skills meliputi belajar secara
efektif semua teknologi yang memiliki fitur-fitur lengkap untuk kegaitan
proses belajar mengajar baik formal maupun informal. ICT literacy atau
disebut literasi teknologi informasi dan komunikasi yang fokus pada
bagaimana mengadopsi, menyesuaikan dan menggunakan perangkat digital
baik aplikasi dan layananya. Career and identy management tentang
bagaimana mengelola identitas online. Sedangkan untuk communication
and collaboration meliputi partisipasi aktif dalam jaringan digital untuk
pembelajaran dan penelitian. Media literacy atau literasi media mencakup
kemampuan kritis membaca dan kreatif komunikasi akademik dan
profesional dalam berbagai media.

2. Media Sosial Tiktok

Tiktok merupakan salah satu platform media sosial yang perkembangannya


paling cepat di dunia. Tiktok kini menjadi aplikasi media sosial yang terpopuler
sejak 2020. Tiktok merupakan aplikasi yang ditemukan oleh Zhang Yimin pada
September tahun 2016 lalu. Tiktok merupakan layanan yang dikembangkan oleh
perusahaan ByteDance Inc, milik Zhang Yimin.
Tiktok merupakan salah satu media sosial baru dimana setiap pengguna bisa
bisa membuat berbagai macam video dan berinteraksi secara langsung melalui
komentar maupun chat secara pribadi. Saat ini tiktok sedang menjadi media yang
popular disemua kalangan. Terbukti dengan rating yang dapat dilihat melalui
aplikasi playstore dengan bintang sebanyak 4.5M dan reviews sebanyak
12,453,445 pengguna dari seluruh dunia.
Di Indonesia, pengguna tiktok menempati peringkat kedua setelah youtube.
Tiktok memiliki peringkat yang jauh lebih tinggi diatas dibandingkan dengan
pengguna Instagram. Tiktok merupakan platform media sosial yang dapat membuat
atau bahkan membagikan video dengan menggunakan backsound music yang
popular dan dapat berisi video klip dan video-video lainya (Rahardaya&Irwansyah,
2021 : 316).
Di platfrom tiktok terdapat konten-konten yang dibuat oleh para creator
dengan tema yang bermacam-macam, seperti konten dance, masak, tutorial make-
up, informasi seputar perkuliahan, challage dan masih banyak lagi konten lainya.
Aplikasi ini diluncurkan oleh perusahaan asal Tiongkok, China, ByteDance
pertama kali meluncur aplikasi yang memiliki durasi pendek yang Bernama
Douyin. Hanya dalam waktu 1 tahun, Douyin memiliki 100 juta pengguna dan 1
miliyar tayangan video setiap hari. Popularitas Douyin yang tinggi membuatnya
melakukan perluasan ke luar China dengan nama Tik Tok. Menurut laporan dari
sensor tower, aplikasi ini di unduh 700 juta kali sepanjang tahun 2019. Hal ini
membuat tiktok dapat mengungguli Sebagian aplikasi yang berada dibawah
naungan facefook inc. (Kusuma, 2020 : 45)
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian
kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang
menggunakan situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar,
dibantu oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan data dan analisis data yang
relevan diperoleh dari situasi alamiah. (Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan
R&D, 2010, p. 222)

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
mengetahui Pemanfaatan Media Sosial Tiktok dalam Meningkatkan Literasi Digital
pada Program Ztudi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Swadaya Gunung Jati.
Jenis penelitian ini merupakan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian. Dimana data yang
dianalisa sesuai dengan kenyataan yang ada kemudian dihubungkkan dengan berbagai
teori-teori untuk mendukung pembahasan sehingga dapat tergambar secara utuh dan
dapat dipahami dengan jelas kesimpulan akhirnya.

Di dalam penelitian ini, survey dilaksanakan melalui kuisioner terhadap pemanfaatan


media sosial tiktok dalam meningkatkan literasi digital pada mahasiawa. Sampel
dalam penelitian ini melibatkan 20 mahasiswa prodi Pendidikan bahasa dan sastra
indonesia universitas swadaya gunung jati. Populasi dalam penelitian ini adalah hasil
pengisian kuisioner yang disebarkan melalui google formulir. Pengumpulan data
dilakukan dengan membagikan kuisioner melalui media google formulir kepada
responden. Dari hasil data tersebut, dilakukan analisis kepada setiap jawaban yang
merepresentasikan pemanfaatan media sosial tiktok dalam meningkatkan literasi
digital pada program studi Pendidikan bahasa dan sastra indonesia universitas
swadaya gunung jati.

3.2 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh mahasasiswa tahun 2022/2023 yang terdiri dari 2
kelas yang berjumlah 35 mahasiswa. Sedangkan objek penelitian ini adalah analisis
deskriptif tentang Pemanfaatan Media Sosial Tiktok dalam Meningkatkan Litersi
Digital Mahasiswa di Universitas Swadaya Gunung Jati
3.3 Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, karena penelitian kualitatif


berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya
tidak akan diberlakukakn ke populasi, tetapi ditransferkan ketempat lain pada situasi
yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel
dalam penelitian kulitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber atau
partisipan, informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci, informan utama
dan informan tambahan.
Informan kuci dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 2023/2022 Universita Swadaya Guning Jati yang
mana akan dipilih 1 dari masing-masing kelas, sehingga berjumlah 2 orang.
Kemudian yang akan menjadi informan utama adalah 1 Orang dosen dari prodi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalalah dengan
Teknik surveyyang dilaksanakan melalui kuisioner terhadap pemanfaatan media sosial
tiktok dalam meningkatkan literasi digital pada mahasiswa. Kuisioner adalah sebuah
Teknik menghimpun data dari sejumlah orang atau responden melalui seperangkat
pertanyaan untuk dijawab . dengan memberikan daftar pertanyaan tersebut jawaban-
jawaban yang diperoleh kemudian dikumpulkan sebagai data. kuisioner yang
disebarkan melalui google formulir. Pengumpulan data dilakukan dengan
membagikan kuisioner melalui media google formulir kepada responden. Dari hasil
data tersebut, dilakukan analisis kepada setiap jawaban yang merepresentasikan
pemanfaatan media sosial tiktok dalam meningkatkan literasi digital pada program
studi Pendidikan bahasa dan sastra indonesia universitas swadaya gunung jati.

3.5 Teknik Analisis Data

1. Reduksi Data
Data yang di peroleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu
dicatat secara teliti dan rinci.Untuk itu perlu segera analisis data melalui reduksi data.
Mereduksi data berartti merangkum, memilih hal-hal yang pokok.memfokuskan pada
hal-hal yang penting di cari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memepermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini,
dengan memberi kode pada aspek-aspek tertentu.
2. Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan selanjutnya. Yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan
teks yang bersifat naratif. Dengan penyajian data, maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
telah di fahami tersebut.

3. Penarikan Kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisi data kualitatif adalh penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan awal yang di kemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang di kemukan merupakan
kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif
mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi
mungkin juga tidak,karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan
masalah dalam penelitian kualitatif masih berdisat semetara dan akan berkembang
setelah penelitan berada di lapangan(Sugiono.2012: 247-249)

3.1
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan menguraikan serta menerangkan data dan hasil penelitian
tentang permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I. Hasil penelitian ini di peroleh dari
angket yang disebarkan melalui google from. Penelitian ini berfokus pada pemanfaatan media
sosial tiktok dalam meningkatkan literasi digital mahasiswa pada program studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitatif untuk
menganalisis pemanfaatan media sosial tiktok sebagai sarana untuk meningkatkan literasi
digital. Pendekatan ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman dan menggambarkan realitas
yang kompleks. Penelitian dengan pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan berdasarkan orang atau
prilaku yang diamati.

A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitia ini melibatkan 13 Mahasiswa prodi Pendidikan Bahasadan Sastra Indonesia.
Sesuai dengan tujuan penelitian semua informan menggunakan media sosial tiktok baik
sebagi sumber informasi maupun hiburan. Berikut penjelasan mengenai jalanya
penelitian yang peneliti lakukan. Angket kuisioner google from di bagikan pada 20 orang
responden. Namun hanya 13 mahasiswa yang mengisi kuisioner tersebut.
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengisian angket oleh 13 mahasiswa, maka penulis dapat
melakukan analisis dengan tema Pemanfaatan Media Sosial Tiktok dalam Meningkat
Literasi Digital Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Swadaya Gunung Jati. Yang meliputi:

a) Pemanfaatan Platform TikTok Sebagai Sumber Informasi dan


Pembelajaran Digital
Media sosial saat ini menjadi aplikasi yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia, dari hasil angket yang telah diperoleh rata-rata mahasiswa mengakses
aplikasi tikto 1 hingga 5 jam perhari bahkan lebih diwaktu senggang mereka,
alasan mereka lebih memilih aplikasi tiktok sebagai media informasi dan
pembelajaran hal ini dikarenakan konten yang ada di tiktok lebih terkini , banyak
sumber informasi dan pembelajaran yang dikemas semenarik mungkin dan
mudah dipahami sehingga tidak membosankan, video yang durasi yang tidak
terlalu Panjang lebih mengefektifkan Ketika mencari informasi dan juga sumber
belajar, konten yang biasa dilihat biasanya mengenai konten yang membahas
tugas kulih, penyusunan artikel ilmiah, rekomendasi buku untuk belajar, konten
motivasi, podcast danberbagai tips seputar Pendidikan. Informasi yang beredar
dengan cepat dan bebeas tentunya sebagai maha siswa harus bisa memfilter apa
saja konten yang akurat serta tidak mengandung informasi yang palsu hasil dari
angket yang ada, mahasiswa biasanya memilih konten kreator yang terpercaya,
dari segi penyampaian, melihat komentar bahkan mencari Kembali berita maupun
informasi yang diperoleh ke sumber yang lebih terpercaya. Dari 13 responden
hanya 2 yang menggunakan serta aktif dalam pembuatan konten di Tiktok
selebihnya mereka hanya menggunakan sebagai media informasi dan
pembelajaran.

b) Pengaruh yang diperoleh Oleh Mahasiswa dalam Menggunakan Media


Sosial Tiktok
Dalam memanfaatkan media sosial tentunya banyak sekali yang dapat kita
peroleh selain mendapatkan dampak positif namun tidak dipungkiri juga ada
beberapa dampak negative apabila kita tidak dapat menyaring informasi yang
diperoleh. Dari hasil angket penggunaan tiktok sangat mempengaruhi mahasiswa
dalam menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan informasi yang mudah diteria
serta menyenangkan namun ada beberapa dampak negative seperti lupa waktu,
kecanduan dan mudah beredarnya informasi-informasi yang tidak jelas.

c) Keterlibatan Dosen dalam membimbing mahasiswa dalam menggunakan


tiktok secara efektif
Dari hasil angket para mahasiswa memaparkan bahwa dalam lingkungan kuliah
tidak ada dosen yang membimbing maupun mengarahkan penggunaan tiktok
secara efektif.

Dari hasil angket diatas dapat kita simpulkan bahwa mahasiswa belum spenuhnya
memanfaatkan media sosial Tiktok karena dalam pengertian literasi digital, kita
tidak hanya menikmati tontonan konten tiktok saja namun juga harus bisa
membuat sebuat konten yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain,
sedangkan dilihat dari hasil yang ada hanya dua dari tigabelas mahasiswa yang
membuat konten tiktok, serta masih kurangnya bimbingan para dosen agar media
sosial dapt digunakan secara optimal.
BAB V

PENUTUP
I. Kesimpulan

literasi digital dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan


seseorang untuk memahami, menggunakan, dan mengakses informasi dari berbagai
sumber digital dengan baik dan benar. Literasi digital mencakup keterampilan
membaca, menulis, memuat/mengakses/menggunakan teknologi, dan memahami
informasi dari berbagai sumber digital. Literasi digital memiliki skala yang lebih luas
dan biasanya membahas isu penting. Pendidikan literasi digital dapat dimulai dari
mengasah keterampilan dalam. Literasi digital juga dapat membantu meningkatkan
kualitas layanan publik pemerintah dan memiliki prospek dan implikasi dalam
pembelajaran. Di era digital saat ini banyak bermunculan media sosial salah satunya
media soasil titok. Dari hasil penelitian diatas media sosial tiktok telah dimanfaatkan
sebagai sumber informasi dan belajar para mahasiswa namun penggunaanya belum
digunakan secara maksimalm para mahasiswa kebanyakan hanya menggunakan untuk
mencari informasi, belajar, dan hiburan , namun sedikit mahasiswa yang
menggunakan sebagai media untuk mengshare apa yang telah mereka peroleh , serta
kurangnya peran pendidik untuk mengarahkan para mahasiswa untuk lebih aktif serta
dapat menggunakan media sosial secara optimal.

II. Saran
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan Adapun beberapa saran yang dapat
disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Perlunya Bimbingan dari pendidik agar penggunaan media sosial Tiktok
dapat digunakan secara optimal
2. Perlunya pengamatan lebih lanjut mengenai penelitian ini,
DAFTAR PUSTAKA

Astrid Kusuma Rahardaya, I. (2021). Studi Literatur Penggunaan Media Sosial Tiktok Sebagai Sarana
Literasi Digital Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis.

Anggeraini, Y. et al. (2019) “Literasi digital: Dampak dan tantangan dalam pembelajaran
bahasa,” Seminar Nasional Pascasarjana UNNES, hal. 386–389. Tersedia pada:
https://proceeding.unnes.ac.id/index.php /snpasca/article/download/313/342/.

Annur, C. M. (2021) Ada 91 Juta Pengguna Instagram di Indonesia, Mayoritas Usia


Berapa?, Databooks.

Harjono, H. S. (2019) “Literasi Digital: Prospek dan Implikasinya dalam Pembelajaran


Bahasa,” Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 8(1), hal. 1–7. doi:
10.22437/pena.v8i1.6706.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Tejedor, S., Cervi, L., Pérez-Escoda, A., &Jumbo, F. T. (2020). Digital literacy and higher
education during COVID- 19 lockdown: Spain, Italy, and Ecuador. Publications, 8(4), 1–
17. https://doi.org/10.3390/publications8 040048
Ummah, A. H., & kurniawan , a. (2020). Literasi Digital dan Peran Strategis Net Generation dalam
Membangun Konten Positif di Media Sosial. jurnal pengabdian, 170-181.

Anda mungkin juga menyukai