Anda di halaman 1dari 16

POLA ADAPTASI SISWA TERHADAP PRILAKU KEAGAMAAN DI

MTS NEGERI 2 PONTIANAK

DESAIN PENELITIAN

Oleh :

Nugie Firnandi (232010069)


Rina Yulianda (232010086)
Ela sari (232010098)

Program Studi : Pendidikan Teknologi Informasi

FAKULTAS PENDIDIKAN MIPA DAN TEKNOLOGI


INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
KOTA PONTIANAK
2023

i
POLA ADAPTASI SISWA TERHADAP PRILAKU KEAGAMAAN DI
MTS NEGERI 2 PONTIANAK

DESAIN PENELITIAN

Oleh

Nugie Firnandi (232010069)


Rina Yulianda (232010086)
Ela sari (232010098)

Desain penelitian ini diajukan sebagai syarat untuk menempuh Tugas Seminar
Desain penelitian Pendidikan pada program studi Pendidikan Teknologi
Informasi. Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP PGRI) Pontianak.

Disetujui Oleh

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Vindo Feladi, S.T, M.Pd Isnania Lestari, S.T., M.Pd


NPP. NPP.

Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi

Ryan Permana, S.T., M.Pd


NPP. 202 2012 231
KATA PENGANTAR

ii
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan desain penelitian yang
berjudul “POLA ADAPTASI SISWA TERHADAP PRILAKU KEAGAMAAN
Di MTs Negeri 2 Pontianak”.
Desain ini dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan seminar dan sebagai
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknologi
Informasi di IKIP PGRI Pontianak. Selain itu, desain penelitian ini juga dibuat
sebagai salah satu wujud implementasi dari ilmu yang didapatkan selama masa
perkuliahan di Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi.
Penulis menyadari bahwa desain penelitian ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis berharap dapat belajar lebih banyak lagi dalam
mengimplementasikan ilmu yang didapatkan. Desain penelitian ini tentunya tidak
lepas dari bimbingan, masukan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Vindo Feladi, S.T, M.Pd Selaku Dosen Pengampuh Mata Kuliah
Seminar.
Penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa mengaruniakan rahmat dan
hidayah-Nya kepada mereka semua. Semoga desain penelitian ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.

Pontianak, Oktober 2023


Penulis,

Tim Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................
PENGESAHAN......................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Fokus dan Sub Fokus Penelitian....................................................................
C. Rumusan Masalah .......................................................................................
D. Tujuan Penelitian ........................................................................................
E. Manfaat Penelitian ......................................................................................
F. Ruang lingkup Penelitian ............................................................................
G. Metodologi Penelitian....................................................................................
H. Jadwal Rencana Penelitian.............................................................................
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................
A.
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
LAMPIRAN..............................................................................................................

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan primer atau


mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali
mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang dengan cita-cita
untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep pandangan hidupnya.
Menurut Prof. Drijarkara pendidikan ialah pemanusiaan manusia muda atau
pengangkatan manusia muda ke taraf insani. Pendidikan bertujuan tidak
sekedar proses alih budaya atau alih ilmu pengetahuan (transfer of
knowledge), tetapi juga sekaligus sebagai proses alih nilai (transfer of value).
Artinya bahwa pendidikan, di samping proses pertalian dan transmisi
pengetahuan, juga berkenaan dengan proses perkembangan dan pembentukan
kepribadian atau karakter masyarakat.

Paulo Freire memandang pendidikan sebagai sebuah lembaga dalam


masyarakat yang difungsikan untuk melakukan perubahan-perubahan sosial,
pusat modernisasi dan pusat seleksi ke arah perubahan struktur sosial suatu
masyarakat. Dalam rangka internalisasi nilai-nilai budi pekerti kepada siswa,
maka perlu adanya optimalisasi pendidikan. Perlu kita sadari bahwa fungsi
pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlakul karimah, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pelaksanaan pendidikan agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Negeri


mempunyai kedudukan dan peran penting dalam meningkatkan kemampuan
keagamaan siswa. Kemampuan keagamaan yang telah dicapai oleh siswa-siswi
diharapkan mampu menjadi landasan atau pedoman untuk bertindak atau
melakukan suatu perbuatan yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan
ajaran agamanya. Sehubungan dengan uraian tersebut peneliti tertarik untuk
mengkaji lebih jauh tentang pendidikan agama Islam dan penyimpangan
perilaku siswa di MTs Negeri 2 Pontianak. memiliki nilai kegamaan yang
kuat. Dengan itu, diharapkan siswa-siswi yang bersekolah di sekolah Islam
memiliki sikap dan perilaku yang jauh lebih baik daripada siswa di sekolah
umum.

Pembelajaran berbasis agama tersebut tidak semua dapat diserap oleh


2

setiap siswa di MTs Negeri 2 Pontianak. Banyak siswa berperilaku yang tidak
sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh guru di sekolah. Bahkan sebagian
dari mereka menunjukkan perilaku yang melanggar dari aturan-aturan
keislaman yang ada. Kasus pelanggaran di kalangan siswa sudah tidak asing
lagi didengar seperti terlambat datang ke sekolah, tidak mengikuti tadarus Al-
Qur’an di pagi hari, dan bahkan berpacaran di sekolah. Salah satunya MTs
Negeri 2 Pontianak yang merupakan lembaga pendidikan berbasis keagamaan
bisa saja ditemui beberapa siswa yang melakukan pelanggaran.

Pelanggaran yang dimaksud adalah pelanggaran terhadap aturan-aturan


yang berlaku di sekolah. Pelanggaran yang terjadi juga pelanggaran yang
berkaitan dengan aturan-aturan keislaman padahal MTs Negeri 2 Pontianak
merupakan sekolah yang berbasis agama. Aturan-aturan keagamaan yang
dibuat sebagai bentuk alat pengendalian sosial siswa dalam membatasi
perilakunya merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya
pelanggaran pada siswa. Misalnya, melanggar aturan wajib shalat berjamaah di
sekolah, membaca Al-Quran setiap hari, mengikuti kegiatan keagamaan di
sekolah dan lain sebagainya yang berkaitan dengan keagamaan.

Fokus penelitian peneliti adalah perilaku siswa di MTs Negeri 2


Pontianak terhadap aturan keislaman yang ada di sekolah. Untuk siswa-siswa
yang memiliki paham agama yang kuat tentu akan mudah menyerap dan
beradaptasi terhadap aturan yang ada. Aturan keagamaan yang ada di sekolah
dijadikan suatu tanggung jawab yang harus dimiliki manusia sebagai seorang
yang beragama. Akan tetapi, hal tersebut tidak dapat diserap oleh seluruh
siswa. Ada juga siswa yang masih kurang bisa menyerap aturan-aturan di
sekolah. Mereka belum memiliki tanggung jawab yang kuat kepada
sekolahnya dan dirinya sebagai seorang yang beragama. Mereka beranggapan
bahwa mereka tidak harus mengikuti semua aturan yang dibuat oleh sekolah.
Peneliti tertarik meneliti kasus tersebut di MTs Negeri 2 Pontianak yang
terletak di Jl. Prof. M. Yamin, Sui Bangkong, Kalimantan Barat. Sekolah MTs
Negeri 2 Pontianak dikenal sebagai sekolah dengan konsentrasi keislaman
yang cukup ketat. Sehingga peneliti tertarik menelusuri bagaimana POLA
ADAPTASI SISWA TERHADAP PRILAKU KEAGAMAAN di MTs Negeri
2 Pontianak terhadap aturan-aturan keislaman.

Salah satu lembaga pendidikan yang menggunakan kurikulum merdeka


berbasis Islam adalah MTs Negeri 2 Pontianak. MTs Negeri 2 Pontianak
banyak menggunakan nilai-nilai Islam dalam setiap kegiatannya baik berupa
pembelajaran seperti pendidikan Agama Islam, Bahasa Arab, dan pendidikan
Al-Qur’an maupun kegiatan-kegiatan diluar pembelajaran seperti pembacaan
ikrar, shalat berjamaah, dan kultum. Hal ini bertujuan untuk membina siswa
3

yang tidak hanyak cerdas secara intelektual.

B. Fokus Penelitian dan Sub- Fokus Penelitian


Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah bagaimana “POLA
ADAPTASI SISWA TERHADAP PRILAKU KEAGAMAAN di MTs
Negeri 2 Pontianak.”
Adapun sub fokus penelitian yaitu Adaptasi dan Pembentukan Diri di Sekolah
MTs Negeri 2 Pontianak.

C. Rumusan Masalah
1. Apakah bentuk-bentuk pelanggaran siswa yang berhubungan dengan
keislaman di MTs Negeri 2 Pontianak?
2. Bagaimana pola adaptasi siswa terhadap prilaku keagamaan siswa - siswi
di MTs Negeri 2 Pontianak?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran
aturan- aturan keislaman di MTs Negeri 2 Pontianak dan bentuk-bentuk
pelanggaran yang terjadi di sekolah berkaitan dengan aturan-aturan keislaman.
Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui POLA ADAPTASI SISWA
TERHADAP PRILAKU KEAGAMAAN di MTs Negeri 2 Pontianak.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan
informasi serta wacana alternatif untuk dapat diteliti lebih lanjut.

1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu sumbangan pemikiran kepada
para akademisi Pendidikan Sosiologi khususnya. Selain itu, menambah
khasanah keilmuan dalam memperkaya keilmuan.

2. Secara Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran
dan manfaat bagi :

a. Program Studi Pendidikan Sosiologi


Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi program studi
pendidikan sosiologi sebagai salah satu sumbangan pemikiran bagi para
akademisi untuk mencetak calon – calon guru yang professional.

b. Pendidik
4

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan bagi para


pendidik dalam memahami pentingnya mengembangkan pemahaman
nilai- nilai agama kepada siswa. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan
sebagai bahan evaluasi dan koreksi atas pembelajaran dan pengembangan
nilai-nilai agama yang telah dilaksanakan di sekolah agar dapat melakukan
pengembangan lebih lanjut.

c. Orang tua dan Masyarakat


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kepada
orang tua dan masyarakat bahwa penanaman nilai – nilai agama penting
dilakukan sejak dini dan dimulai sebagai pembiasaan sikap di rumah.

d. Peneliti selanjutnya
Peneliti berharap penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti-peneliti
yang lain dalam rangka menggali berbagai kemungkinan pengembangan
nilai- nilai sebagai dasar untuk kecerdasan spiritual melalui berbagai
metode yang ada dalam Pendidikan Sosiologi.

F. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian


Dari latar belakang dan rumusan masalah tersebut, penelitian ini
dibatasi pada kajian pola belajar siswa dalam hal in merujuk pada
konsep teori pola belajar siswa MTs 2 Pontianak. Sedangkan, dalam
penelitian ini peneliti mengacu pada teorinya Alan Pritchardyang
menyatakan bahwa belajar adalah merupakan proses bagi seseorang
mengubah perilaku karena adanya pengalaman. Dengan demikian
peneliti mempertegas bahwa dalam penelitian in memfokuskan pada
pola-pola individu dalam proses belajar, dengan batasan penelitian
pada pola belajar siswa yaitu pola belajar audio, visual, dan kinestik
dan pola belajar mandiri dan atas bimbingan pengasuh terhadap
belajar siswa serta bagaimana capaian hasil belajar siswa yang
tertuang dalam rapor.

2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 2 Pontianak yang
berada di Jl. Prof. M. Yamin, Sui Bangkong, kota Pontianak,
Kalimantan Barat.
5

G. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Pendekanan Penelitian


Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti tidak
memberikan perlakuan terhadap subjek penelitian, akan tetapi proses
penelitian dilakukan untuk mengungkapkan fakta-fakta sesuai dengan
gejala atau ciri dari responden muncul. Jadi, penelitian ini digunakan
untuk mendeskripsikan fenomena dilapangan dengan tidak melakukan
intervensi di lapangan.
Dalam pelaksanaannya, penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif karena data dan informasi yang dikumpulkan oleh penulis berupa
keterangan- keterangan, keadaan obyek, dan tanda-tanda yang dapat
ditafsirkan. Metode penelitian kualitatif berpijak pada filsafat posotovisme
(pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman dan ilmu pasti),
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif, kualitatif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Penelitian deskriptif berusaha untuk memaparkan atas keadaan suatu
obyek yang ada saat itu. Sehingga penelitian ini berkenaan dengan kondisi
atau berhubungan yang ada, praktik-praktik yang sedang berlaku,
keyakinan, sudut pandang, atau sikap yang memiliki, proses-proses yang
sedang berlangsung, pengaruh-pengaruh yang sedang dirasakan, atau
kecenderungan-kecenderungan yang sedang berkembang.
Dengan demikian, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif karena peneliti memaparkan apa yang terjadi dilapangan dengan
tidak melakukan intervensi maupun manipulasi.

2. Subjek Penelitian
Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang. Subjek penelitian ini
adalah individu yang dijadikan sasaran di dalam sebuah penelitian. Subjek
6

penelitian dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Agama, Guru
BK dan 5 orang siswa.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakkan metode
observasi, wawancara mendalam kepada para informan dan arsip sekolah.
Teknik observasi ini dilakukan untuk melihat gejala-gejala yang terjadi
dalam keseharian di MTs Negeri 2 Pontianak, seperti pola perilaku siswa
dan guru disekolah. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui pola adaptasi
siswa yang terjadi di sekolah. Observasi adalah bagian dalam
pengumpulan data. Observasi berarti mengumpulkan data langsung dari
lapangan. Data yang diobservasi dapat berupa gambaran tentang sikap,
kelakuan, perilaku, tindakan, keseluruhan interaksi antar manusia. Peneliti
melakukan observasi atau pengamatan di MTs Negeri 2 Pontianak guna
mendapatkan data yang akurat. Pengamatan dilakukan dalam kurun waktu
1 bulan dan dilakukan di area sekolah. Wawancara digunakan untuk
mengumpulkan informasi dari para informan, yaitu kepala sekolah, guru
agama, ketua tanse (ketahanan sekolah), guru BK, dan siswa-siswi di
sekolah. Dokumen digunakan untuk menampilkan data maupun foto yang
didapatkan langsung ketika sedang melakukan wawancara maupun
observasi. Dokumen dapat berupa data profil sekolah maupun foto-foto
yang terkait dengan penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya peneliti melakukan
analisis data dengan prosedur dan teknis pengolahan berikut. Tahap
pertama
pengolahan data dimulai dari penelitian pendahuluan hingga tersusunnya
usulan penelitian. Tahap kedua, pengolahan data yang lebih mendalam
dilakukan dengan cara mengolah hasil kegiatan wawancara dan
pengumpulan berbagai informasi lapangan di sekolah. Tahap ketiga,
setelah itu dilakukan pemeriksaan keabsahan data hasil wawancara dengan
sejumlah narasumber yang dijadikan informan penelitian serta
7

membandingkan data tersebut dengan berbagai informasi yang terkait.


Pada
tahap ini, pengolahan data dianggap optimal apabila data yang diperoleh
sudah layak dianggap lengkap dan dapat merepresentasikan masalah yang
dijadikan objek penelitian. Tahap akhir adalah analisis data dalam rangka
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang dilakukan dengan
pendekatan analisis triangulasi
5. Teknik Triangulangsi Data
Triangulasi adalah melihat sesuatu realitas dari berbagai sudut pandang
atau
perspektif, dari berbagai segi sehingga lebih kredibel dan akurat. Misalnya
dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui seberapa jauh siswa
menginternalisasi aturan-aturan keislaman yang telah diajarkan di sekolah.
Untuk membuat triangulasi,perlu mengumpulkan data yang berbeda,
menggunakkan sumber data yang berbeda.Triangulasi menjadi sangat
penting dalam penelitian kualitatif, meskipun akan menambah banyak
waktu dan tenaga. Namun, harus diakui bahwa triangulasi dapat
meningkatkan kedalaman pemahaman peneliti baik mengenai fenomena
yang diteliti maupun konteks di mana fenomena itu muncul.
Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda
yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan
untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data.
Menurut Nasution,selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk
menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi
bersifat reflektif. Dengan demikian, data yang satu dengan data yang lain
bisa saling melengkapi dan saling menguji sehingga diperoleh data yang
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Pontianak. Pemilihan lokasi
dilakukan dengan memperhitungkan bahwa MTs Negeri 2 Pontianak
merupakan sekolah yang berbasis keagamaan, sehingga sesuai dengan
fokus penelitian. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2023.
8

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pola Adaptasi
Adaptasi merujuk pada proses penyesuaian diri individu terhadap
lingkungan atau situasi tertentu. Pola adaptasi mencakup serangkaian
perilaku, strategi, dan respons yang digunakan oleh individu untuk
berinteraksi dengan lingkungan mereka. Berikut adalah beberapa pola
adaptasi yang umum diamati dalam konteks psikologi dan perilaku
manusia.
1. Adaptasi Lingkungan
Adaptasi lingkungan merujuk pada proses penyesuaian diri
individu atau kelompok terhadap kondisi dan tuntutan lingkungan di
sekitarnya. Ini mencakup perubahan perilaku, struktur fisik, atau strategi
lainnya yang digunakan untuk menghadapi atau memanfaatkan lingkungan
yang berubah.
Penting untuk memahami bahwa lingkungan bisa mencakup
berbagai aspek, seperti lingkungan fisik, sosial, budaya, dan ekonomi.
Oleh karena itu, adaptasi lingkungan dapat terjadi dalam berbagai konteks,
seperti alam, rumah, tempat kerja, atau masyarakat.
a. Definisi
Adaptasi lingkungan melibatkan penyesuaian individu terhadap
kondisi dan tuntutan lingkungan fisik, sosial, atau budaya di sekitarnya.
Contoh: Seseorang dapat melakukan adaptasi lingkungan dengan
mengubah perilaku atau struktur fisik untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan lingkungan. Misalnya, menyesuaikan jadwal tidur dengan
perbedaan zona waktu saat bepergian atau membuat perubahan pada
rumah untuk membuatnya lebih ramah lingkungan.

Adaptasi Keagamaan:
Adaptasi keagamaan merujuk pada proses penyesuaian diri individu atau
kelompok terhadap nilai-nilai, norma-norma, dan praktik keagamaan di
dalam suatu komunitas keagamaan. Proses ini melibatkan internalisasi dan
penerapan ajaran-ajaran keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
9

Definisi: Adaptasi keagamaan mencakup penyesuaian individu terhadap


nilai-nilai, norma-norma, dan praktik keagamaan dalam suatu komunitas
keagamaan.
Contoh: Seseorang dapat melakukan adaptasi keagamaan dengan
mengikuti ritus keagamaan, mematuhi norma-norma moral, atau
berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan yang ditentukan oleh ajaran
agama tertentu. Misalnya, berdoa, mengikuti ibadah, atau terlibat dalam
kegiatan sosial yang diarahkan oleh nilai-nilai keagamaan.
B. Adaptasi Siswa di Sekolah MTS 2 Negeri Pontianak

1. Pengenalan Lingkungan Sekolah


Pengenalan lingkungan sekolah adalah proses atau kegiatan yang
bertujuan untuk memperkenalkan siswa kepada berbagai aspek dan
elemen yang ada di lingkungan sekolah. Tujuan utama dari pengenalan
lingkungan sekolah adalah membantu siswa merasa nyaman,
terhubung, dan siap beradaptasi dengan kehidupan di sekolah baru
2. Interaksi dengan Teman Sebaya
Interaksi dengan teman sebaya merujuk pada hubungan sosial dan
pertukaran aktivitas antara individu sebaya atau seumuran. Ini
mencakup berbagai bentuk interaksi, termasuk percakapan, bermain,
bekerja sama dalam kelompok, dan membangun hubungan
interpersonal dengan individu seumuran.
3. Hubungan dengan Guru
Hubungan dengan guru merujuk pada interaksi dan hubungan
antara siswa dan guru di lingkungan pembelajaran. Hubungan ini
melibatkan komunikasi, interaksi interpersonal, dan dinamika yang
terjadi antara siswa dan guru dalam konteks proses pendidikan.
4. Pemahaman Budaya Sekolah
Pemahaman budaya sekolah merujuk pada pemahaman individu
atau kelompok terhadap norma, nilai-nilai, kebijakan, dan tradisi yang
ada di lingkungan sekolah. Ini mencakup identifikasi dan penghargaan
terhadap karakteristik khas yang membentuk budaya unik di setiap
sekolah.

C. Perilaku Keagamaan Siswa


Perilaku Keagamaan Siswa merujuk pada serangkaian tindakan
atau praktek yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari siswa, yang
didasarkan pada keyakinan dan nilai-nilai keagamaan yang mereka anut.
Perilaku keagamaan siswa mencakup berbagai aspek, termasuk partisipasi
dalam kegiatan keagamaan, perilaku moral, dan interaksi sosial yang
dipengaruhi oleh keyakinan keagamaan mereka.
1
0

1. Partisipasi dalam Ibadah dan Ritual Keagamaan


Partisipasi dalam ibadah dan ritual keagamaan merujuk
pada keterlibatan aktif seseorang dalam praktik-praktik keagamaan
tertentu yang dijalankan oleh suatu komunitas keagamaan. Ini
mencakup kehadiran dan keterlibatan dalam berbagai bentuk
ibadah, ritual, doa, dan aktivitas keagamaan lainnya yang diadakan
sebagai bagian dari praktik keagamaan.
2. Sikap dan Perilaku Keseharian yang Mencerminkan
Keyakinan Keagamaan.
Sikap dan perilaku keseharian yang mencerminkan
keyakinan keagamaan mengacu pada cara individu menjalani
kehidupan sehari-hari mereka dengan merujuk pada prinsip-prinsip
dan nilai-nilai keagamaan yang mereka anut. Ini mencakup
tindakan sehari-hari, etika, moralitas, dan interaksi sosial yang
tercermin dari keyakinan keagamaan yang dipraktikkan dalam
berbagai aspek kehidupan.
3. Keterlibatan dalam Kegiatan Keagamaan di Sekolah
Keterlibatan dalam kegiatan keagamaan di sekolah merujuk
pada partisipasi aktif siswa dalam berbagai kegiatan keagamaan
yang diadakan atau didukung oleh institusi pendidikan mereka. Ini
mencakup berbagai aktivitas yang diselenggarakan di lingkungan
sekolah untuk mendukung dan memfasilitasi aspek-aspek
keagamaan siswa. Kegiatan ini dapat melibatkan ibadah, perayaan
keagamaan, kelas agama, kelompok doa, dan berbagai kegiatan
lain yang berfokus pada dimensi keagamaan.
1
1

DAFTAR PUSTAKA

Berger, Peter L. dan Thomas Luckman. 1991. Tafsir


Sosial atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi
Pengetahuan. Jakarta: LP3ES

Dariyo, Agoes. 2003. Psikologi Perkembangan: Dewasa


dan Muda. Jakarta: Grasindo

Freire, Paulo dan Y.B Mangunwijaya. 2004. Pendidikan


Berbasis Realita Sosial.

Yogyakarta: Logung Pustaka

Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta:

Raja Grafindo Persada


Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif
untuk Ilmu-Ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika

Hurlock, Elizabeth B. 2003. Psikologi

Perkembangan. Jakarta:

Raco, J.R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif


Karakteristik dan Keunggulannya. Jakarta:
Grasindo

Sunarto dan Agung Hartono. 2008. Perkembangan


Siswa. Jakarta: Rineka Cipta

Anindani, Dwinda Gusty. 2015. Hubungan Konformitas


Peer Group dengan Perilaku Berpacaran pada
Remaja. Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan
Pendidikan. Universitas Negeri Jakarta
1
2

Erianjoni. 2015. Pelabelan Orang Minangkabau pada


Pelaku Penyimpangan Sosial: Studi Kasus pada
Dua Nagari di Sumatera Barat. Jurnal
Pendidikan Sosiologi Antropologi. Universitas
Negeri Padang

Setiawan, Yogi. 2015. Pola Adaptasi Sosial Budaya


Kehidupan Santri Pondok Pesantren. Jurnal
Sosietas. Universitas Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai