Anda di halaman 1dari 40

PENERAPAN SIKAP DAN PERILAKU BERETIKA MELALUI

BUKU SAKU DAN BANNER PADA MAHASISWA FAKULTAS


SENI DAN DESAIN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK


di Fakultas Seni dan Desain
Universitas Negeri Makassar

Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil GOLONGAN III

Disusun oleh:
Nama : Dwi Wahyuni Hamka, M.Sn.
NIP : 199004122022032011
Jabatan : Asisten Ahli - Dosen
Satuan Kerja : Universitas Negeri Makassar
Angkatan : 54
Nomor Presensi : 11
Mentor : Dr. A. Padalia, M.Pd.
Coach : Dr. Marjuki, M.Pd.

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PEGAWAI KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI

Judul : Penerapan Sikap dan Perilaku Beretika Melalui Buku


Saku dan Banner Pada Mahasiswa Fakultas Seni Dan
Desain Universitas Negeri Makassar
Nama : Dwi Wahyuni Hamka, M.Sn.
NIP : 199004122022032011
Angkatan : 54
Nomor Presesnsi : 11
Jabatan : Asisten Ahli - Dosen
Unit Kerja : Universitas Negeri Makassar

Depok, 2022

Coach, Mentor,

Dr. Marjuki, M.Pd. Dr. A. Padalia, M.Pd.


NIP. 196403081988031005 NIP. 19591008 198702 2 001

Penguji,

Drs. Supono, MM.


NIP 195811171981031001

i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan rancangan aktualisasi ini dalam bentuk yang
sangat sederhana. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat dijalankan
dengan baik dan lancar selama proses habituasi di lingkungan kerja sehinga
memberikan manfaat yang baik bagi Fakultas Seni dan Desain Universitas
Negeri Makassar.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun isi materi,
mengingat kemampuan terbatas yang dimiliki penulis. Untuk itu, penulis
memohon maaf jika terjadi kesalahan yang menyinggung pihak manapun.
Selain itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan di kegiatan aktualisasi nanti.
Dalam penulisan rancangan aktualisasi ini penulis menyampaikan
ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada Coach, Mentor, Penguji, dan
rekan-rekan peserta LATSAR CPNS 2022 angkatan 54 serta pihak-pihak lain
yang membantu kelancaran penulisan rancangan aktualisasi ini. Penulis
berharap semoga Allah SWT akan memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan dan menjadikan bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Wassalam,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Gambaran Umum Unit Kerja, Visi, Misi, Tujuan, Nilai-nilai ................. 5
1. Gambaran Umum Unit Kerja .......................................................... 5
2. Visi Organisasi ............................................................................... 6
3. Misi Organisasi ............................................................................... 7
4. Tujuan Organisasi .......................................................................... 7
5. Nilai-Nilai Organisasi ...................................................................... 8
6. Struktur Organisasi ....................................................................... 10
7. Tugas dan Fungsi Unit Kerja ........................................................ 12
8. Jabatan dan Uraian Tugas Peserta .............................................. 12
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI .......................................................... 14
A. Identifikasi Isu dan Kegiatan ............................................................. 14
1. Sebagian besar Mahasiswa Prodi Seni Drama Tari Musik belum
mampu menerapkan sikap dan perilaku sebagai warga kampus...14

2. Belum optimalnya layanan informasi akademik kepada mahasiswa


Prodi Seni Drama Tari Musik ........................................................ 15
3. Belum optimalnya layanan informasi penggunaan sarana dan
prasarana untuk mendukung pembelajaran bagi mahasiswa Prodi
Seni Drama Tari Musik ................................................................. 16
B. Rancangan Aktualisasi ..................................................................... 24
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 33

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Analisis berdasarkan Kriteria APKL …..……………………..19

Tabel 2.2 Hasil Analisis berdasarkan Tingkat USG …..………………………22

Tabel 2.3 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ………………………24

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Universitas Negeri Makassar ……………..10
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Fakultas Seni dan Desain UNM ……...…..11
Gambar 2.1 Diagram Fishbone analisis isu ….……………………………….22

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adanya revolusi industri saat ini serta besarnya tantangan global
menuntut Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai aktor strategis dalam
penyelenggaraan pemerintah untuk mampu bersikap profesional dan
kompeten dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta mampu
menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sesuai yang tercantum dalam UU
No. 5 tahun 2014, ASN memiliki tiga fungsi pokok yaitu : (1) pelaksana
kebijakan publik, (2) pelayan publik, dan (3) perekat dan pemersatu bangsa.
Aparatur Sipil Negara dituntut untuk menjadi pribadi yang profesional,
yaitu cakap menyelenggarakan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat
dan sanggup berperan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa,
sekaligus ASN berperan penting dalam pengembangan dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan pemerintah yang baik.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
secara signifikan telah mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan
profesinya sebagai ASN dengan berlandaskan pada: a) nilai dasar; b) kode
etik dan kode perilaku; c) komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab
pada pelayanan publik; d) kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
tugas; dan e) profesionalitas jabatan.”
Untuk mewujudkan good governance dan sistem pemerintahan
berkelas dunia, diperlukan penguatan karakter ASN melalui penguatan nilai-
nilai dasar bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai sumber daya manusia
dan aset pemerintah dalam pelayanan publik profesional. Pemerintah melalui
UU nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara bertekad untuk
mengelola Aparatur Sipil Negara menjadi semakin profesional.
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi
transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World

1
Class Government) serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 tentang
nilai dasar dan Pasal 5 tentang kode etik dan kode perilaku Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tetang Aaratur Sipil Negara diperlukan keseragaman
nilai-nilai dasar ASN. Sehingga pada tanggal 27 Juli 2021 Presiden Republik
Indonesia telah meluncurkan core values (nilai-nilai dasar) ASN BerAKHLAK
dan employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”. Ada tujuh
komponen yang tercakup dalam akronim BerAKHLAK, yakni: Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Nilai-nilai dasar tersebut bertujuan untuk menyeragamkan nilai- nilai dasar
ASN yang masih bervariasi di setiap instansi pemerintah, baik pusat maupun
daerah. Selain itu, instansi pemerintah diharapkan dapat melakukan
internalisasi secara parallel agar meningkatkan kesadaran terkait core values
BerAKHLAK (Surat Edaran Menpan RB Nomor 20 tahun 2021 tentang
Implementasi Core Values ASN BerAKHLAK dan Employer Branding ASN).
Upaya perwujudan ASN yang profesional secara berkesinambungan
akan menciptakan birokrasi yang profesional dalam menghadapi tantangan-
tantangan yang semakin besar baik secara nasional maupun internasional.
Pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 mengatur pengelolaan pegawai
negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
Untuk mewujudkan ASN yang memiliki kompetensi dan core values
BerAKHLAK dibutuhkan penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (Latsar CPNS) yang mampu membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan serta
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab. Penyelenggaraan
pelatihan yang inovatif dan terintegrasi yang memadukan pembelajaran
klasikal dan nonklasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja
memungkinkan peserta latsar dapat menginternalisasi, menerapkan dan
mengaktualisasikan karakter pegawai negeri sipil (PNS) yang professional
sesuai bidang tugasnya. Kompetensi yang dikembangkan dalam pelatihan

2
dasar CPNS merupakan Kompetensi pembentukan karakter PNS yang
profesional sesuai bidang tugas. (Perlan Nomor 10 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Perlan nomor 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar CPNS).
Selain itu,pelatihan ini juga diharapkan dapat menghasilkan PNS profesional
yang berkarakter berlandaskan pada nilai-nilai dasar (core values) ASN
dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. (Kep. Kepala LAN
No. 13/K.1/PDP.07/2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS).
Pelatihan dasar CPNS juga membekali peserta dalam mengatasi
tantangan dan masalah keragaman sosial-kultural dengan penggunaan
perspektif whole of government dalam mendukung pelaksanaan tugas
jabatannya. Oleh karena itu, dosen CPNS sebagai salah satu elemen dalam
perguruan tinggi negeri harus mengikuti pelatihan dasar CPNS ini dengan
sebaik-baiknya. Selain itu, dosen sebagai sivitas akademika mengemban
tugas sangat penting dalam mencapai salah satu cita-cita bangsa Indonesia
yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan UU RI No. 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen dan UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
tinggi menjelaskan bahwa dosen sebagai pendidik professional dan ilmuwan
dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan
dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Dosen yang
bertugas pada institusi pemerintahan memiliki tugas untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (core values ASN).
Tantangan revolusi industri global merupakan tantangan berat yang
sangat berdampak signifikan terhadap pembentukan karakter masyarakat
khususnya pada karakter generasi muda sebagai penerus bangsa. Revolusi
industri yang saat ini berkembang sangat pesat memiliki dampat negative
maupun dampak positif secara berkesinambungan bagi tatanan kehidupan
masyarakat secara nasional. Pemerintahan secara sigap dan adaptif turut
memperbaharui pengelolaan sistem pemerintah guna memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat di tengah tantangan global yang

3
semakin rumit. Revolusi industri muncul sebagai inovasi terbaru untuk
menjawab tantangan global dalam menghadapi kondisi dunia yang
dihadapkan dengan kemunculan virus covid-19, juga turut mempengaruhi
perubahan perilaku dan sikap masyarakat dalam merespon lingkungan
sekitarnya, seperti maraknya perilaku negatif dalam bermedia sosial yang
menjadi tontonan generasi muda disamping minimnya keteladanan yang
positif. Salah satu digitalisasi kebijakan pemerintah adalah penerapan
pembelajaran secara blended learning, yaitu metode pembelajaran yang
dilakukan dengan cara menggabungkan dan mengombinasikan sistem
pembelajaran konvensional dan pembelajaran berbasis digital. Adanya
pembelajaran berbasis digital yang menuntut pada terbatasnya interaksi
langsung dengan mahasiswa, yang berefek pada minimnya keteladanan
yang diperoleh dari seorang pengajar/dosen, merupakan tantangan sendiri
bagi seorang dosen
Adanya revolusi indusrti merupakan tantangan baru bagi Aparatur Sipil
Negara (ASN) khususnya bagi dosen sebagai pendidik dalam melaksanakan
Tridharma perguruan tinggi, yaitu salah satunya adalah pengajaran kepada
mahasiswa sebagai peserta didik. Untuk menciptakan pengajaran secara
optimal perlu menciptakan lingkungan sosial kampus yang kondusif, salah
satunya yaitu membangun hubungan yang nyaman dan profesional antara
mahasiswa dan dosen. Berdasarkan hasil analisa awal terhadap perilaku
peserta didik (mahasiswa), penulis (dosen) dalam upaya membangun
komunikasi dan lingkungan yang kondusif mengalami kesulitan dikarenakan
minimnya etika dan perilaku sopan dalam bersikap terhadap dosen maupun
orang yang lebih tua. Pernyataan ini ditunjukkan langsung oleh sikap
mahasiswa terhadap penulis saat berpapasan dalam lingkungan kampus.
Beberapa mahasiswa menunjukkan respon acuh bahkan apatis dengan
membuang wajah saat dosen bersikap ramah (senyum dan sapa),
mahasiswa apatis/acuh dengan semena-mena berkendara dalam area
terlarang berkendara, selain itu mahasiswa menunjukkan sikap tidak sopan
saat berada dalam ruangan pimpinan dengan bericara keras dengan
mahasiswa lain dengan mengacuhkan dosen dan pimpinan yang berada di

4
tempat, serta mahasiswa mengangkat kaki ke atas kursi saat dosen berada
di tempat.
Solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan di atas
terdapat pada kegiatan latsar yaitu habituasi yang termasuk didalamnya
adalah aktualisasi. Habituasi yaitu proses adaptasi pada sesuatu yang tidak
biasa menjadi terbiasa yang bersifat intrinsic pada lingkungan kerja.
Korelasinya dengan aktualisasi yaitu tuntutan pembelajaran yang telah
dipelajari dapat diaplikasikan secara nyata untuk menjawab isu atau
permasalahan yang telah dijelaskan di atas yang solusinya berorientasi pada
nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK) yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Tercapainya dengan
maksimal nilai-nilai dasar ASN atau core values ASN dapat diwujudkan
dengan integrasinya dengan smart ASN dan manajemen dosen sebagai
ASN.
Langkah yang diambil oleh penulis dalam memaksimalkan penanaman
nilai etika pada mahasiswa disamping keteladan yang ditunjukkan oleh
dosen yaitu dengan melakukan adaptasi terhadap nilai BerAKHLAK dan
manajemen ASN serta smart ASN yang diwujudkan dengan pembuatan buku
saku dan banner pedoman etika berperilaku mahasiswa untuk menanamkan
sikap beretika serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan
harmonis. Untuk itu langkah yang diambil oleh penulis dalam
mengoptimalkan penanaman etika berperilaku dalam lingkungan kampus,
yaitu merancang penerapan aktualisasi berjudul “Penerapan Sikap dan
Perilaku Beretika Melalui Buku Saku dan Banner Pada Mahasiswa
Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar”.

B. Gambaran Umum Unit Kerja, Visi, Misi, Tujuan, Nilai-Nilai


1. Gambaran Umum Unit Kerja
Pada tahun 1999 terjadi konversi IKIP Ujung Pandang menjadi
Universitas Negeri Makassar berdasarkan Keputusan Presiden Nomor
93/1999. Jurusan-jurusan yang ada dalam lingkup IKIP Ujung Pandang
setelah menjadi Universitas Negeri Makassar menyesuaikan namanya,
termasuk Jurusan Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan setelah Prodi

5
Kerajinan yang sebelumnya ditutup pula, maka nama jurusan menjadi
Jurusan Seni Rupa yang di dalamnya membina Prodi Pendidikan Seni
Rupa dan Prodi Pendidikan Sendratasik.
Awal dari kemajuan yang dicapai ketika usulan pembentukan
Fakultas Seni dan Desain disetujui oleh Depertemen Pendidikan
Nasional melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Nomor 2874/D/T/2007 tanggal 27 September 2007. Saat ini Fakultas
Seni dan Desain (FSD) merupakan lembaga pendidikan tinggi di
Universitas Negeri Makassar (UNM), yang merupakan satu-satunya
Fakultas Seni dan Desain pertama di Indonesia timur yang
menyelenggarakan pendidikan bidang seni dan desain.
Kemudian Universitas Negeri Makassar mengadakan
penyesuaian dan tindak lanjut dari Organisasi dan Tata Kerja (OTK)
UNM yang baru sesuai peraturan pemerintah dengan melantik 104
pejabat di lingkup UNM pada 21 Mei 2019 lalu. Termasuk Pejabat baru
yang dilantik dilingkup Fakultas Seni dan Desain yang mengalami
perubahan dengan pengembangan dua jurusan, yakni:

1. Jurusan Seni Rupa dan Desain, dengan dua progam studi;


• Program Studi Pendidikan Seni Rupa,
• Program Studi Desain Komunikasi Visual
2. Jurusan Seni Pertunjukan, dengan dua progam studi;
• Program Studi Pendidikan Sendratasik
• Program Studi Seni Tari

2. Visi Organisasi
Fakultas Seni dan Desain sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat yang unggul dalam bidang seni-
budaya dan desain

6
3. Misi Organisasi
Sebagai Institusi Pendidikan Tinggi yang menyelenggarakan
Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian, maka misi Fakultas Seni dan
Desain dijabarkan sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang bermutu dalam
rangka menyiapkan SDM profesional dalam bidang pendidikan seni
dan bidang seni & desain yang berwawasan kewirausahaan.
b. Melaksanakan penelitian dan pengembangan berbagai aspek seni
dan desain.
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang
mengimplementasikan hasil pengkajian, penelitian, dan
pengembangan berbagai aspek seni dan desain.
d. Menjalin dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak
secara melembaga.
e. Berperan aktif di dalam pengembangan potensi budaya daerah yang
berhubungan dengan kependidikan seni serta seni dan desain

4. Tujuan Organisasi
a. Mutu lulusan meningkat, rata-rata masa studi makasiswa
berkurang, dan kompetensi lulusan semakin sesuai dengan
kebutuhan stakeholders.
b. Dosen dan pegawai memiliki kompetensi yang lebih mumpuni
dalam bidang tugasnya sesuai perkembangan serta menjalankan
tugas secara profesional.
c. Kuantitas dan kualitas penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa meningkat.
d. Kuantitas dan kualitas kerjasama dengan berbagai pihak terkait
meningkat.
e. Rasa aman dan nyaman civitas akademika, terutama dalamlingkup
Fakultas Seni dan Desain lebih terjamin

7
5. Nilai Dasar
Fakultas Seni dan Desain menyadari bahwa visi dan misi yang
dicanangkan dapat terwujud apabila didukung dan ditopang oleh
penerapan tata nilai yang ideal. Tata nilai merupakan landasan,
pijakan, dan arah bagi sikap dan perilaku seluruh sivitas akademika
dalam menjalan tugas pokok dan fungsinya. Tata nilai diharapkan
akan menjadi pemersatu seluruh sivitas akademika dalam
mewujudkan layanan optimal di bidang pendidikan. Rumusan nilai
sebagai berikut:
a. Integritas
Memiliki makna bahwa dalam rangka melaksanakan tugas dan
tanggung jawab sebagai penyelenggara pendidikan tinggi, FSD harus
berpegang teguh pada komitmen dan karakter yang kuat untuk
kercapaian visi, misi, dan L E D - Prodi Pendidikan Sendratasik (S1) 8
tujuan fakultas maupun program studi, dengan mengutamakan mutu
lulusan. dengan mengedepankan nilai kebenaran, keadilan dan
kejujuran.
b. Profesional
Dalam mengelola manajemen fakultas, pimpinan fakultas dan seluruh
jajaran bekerja secara profesional dengan mengedepankan memberi
pelayanan yang optimal kepada mahasiswa, baik dalam layanan
akademik maupun administratif, sehingga akan menunjang
tercapainya visi, misi, dan tujuan fakultas maupun program studi.
Dalam hal ini, penyelenggaraan fakultas menganut prinsip-prinsip:
efisien dan efektif, transparansi, responsif, akomodatif, dan akuntabel.
c. Inovasi
FSD harus dapat menyelenggaran pendidikan yang mampu
melahirkan individu-individu yang memiliki jiwa inovatif dan kreatif,
dalam arti mampu mendayagunakan pikiran dan sumber yang ada
untuk mengembangkan dan menghasilkan karya atau produk yang
memiliki nilai yang lebih berarti dan bermanfaat bagi masyarakat.

8
d. Tanggung Jawab
Bahwa seluruh sivitas akademika FSD dalam melaksanakan tugasnya
harus mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku, serta
sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
f. Keteladanan
Bahwa segala tindakan dan prilaku sivitas akademika harus menjadi
contoh yang baik bagi orang lain, terutama bagi mahasiswa, seperti
cinta damai, tanggung-jawab, prilaku religius, jujur, disiplin, toleran,
kerja keras, dan sebagainya.

9
6. Struktur Organisasi
a. Struktur Organisasi Universitas Negeri Makassar

10
b. Struktur Organisasi Fakultas Seni dan Desain

11
7. Tugas dan Fungsi Unit Kerja Program Studi Pendidikan Seni Drama,
Tari dan Musik
Tugas dan fungsi Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan
Musik Fakultas Seni dan Desain UNM berdasarkan visi misi, tujuan dan
strategi yang dijabarkan sebagai berikut:
1) Menghasilkan sarjana strata satu (S1) kependidikan yang berkualitas,
profesional, menguasai Ipteks, memiliki kompetensi dalam bidang
pendidikan seni rupa untuk melakukan adaptasi berbagai perubahan,
memiliki jiwa entrepreneur, serta mampu berkomunikasi dengan baik
2) Menghasilkan sarjana strata satu (S1) kependidikan yang memiliki
jiwa entrepreneur dan berkarakter sehingga mampu bersaing di
tingkat nasional dan di tingkat internasional.
3) Menghasilkan sumber daya manusia yang beriman dan bertakwa
serta memegang teguh norma agama dan berjiwa pancasila
4) Terciptanya jalinan kerjasama yang baik (network) dengan instansi
pemerintah, swasta dan lembaga lain yang terkait guna meningkatkan
mutu lulusan.

8. Jabatan dan Uraian Tugas Peserta


Berdasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi Nomor 5867/B/01/2022, jabatan penulis adalah
Asisten Ahli – Dosen. Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 37
tahun 2009 tentang Dosen, penulis memiliki peran sebagai pendidik
profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Kewajiban penulis sebagai dosen diatur dalam UU Nomor
14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Pada undang-undang
tersebut, tugas dosen antara lain:
a. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat,
b. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai
dan mengevaluasi hasil pembelajaran,

12
c. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
d. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan
jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar
belakang sosioekonomi peserta didik dalam pembelajaran,
e. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode
etik, serta nilai-nilai agama dan etika,
f. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

13
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu dan Kegiatan


Proses identifikasi isu disusun berdasarkan masalah-masalah yang
hadir pada unit kerja di Fakultas Seni dan Desain. Terdapat beberapa isu
yang dihadapi dalam menjalankan tugas baik pada bidang pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PPM). Berdasarkan hasil
pemantauan telah teridentifikasi beberapa hal mendasar yang
mempengaruhi kinerja unit Fakultas Seni dan Desain diantaranya:

1. Isu ke 1: Sebagian besar Mahasiswa Prodi Seni Drama Tari Musik


belum mampu menerapkan sikap dan perilaku sebagai warga
kampus

a. Kondisi “Masalah = Isu” saat ini (disertai data dan fakta pendukung).
Mahasiswa dalam lingkungan kampus pada era milenial cenderung
apatis, dalam artian mahasiswa dalam bersosialisasi cenderung cuek
dan masa bodoh. Minimnya kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan
sekitar kampus ikut mengikis nilai etika mahasiswa. Mahasiswa sibuk
dengan dirinya sendiri, beberapa mahasiswa acuh dengan dosennya
ketika berpapasan, mahasiswa membuang wajah saat dosen memberi
senyum pada mahasiswa, mahasiswa berperilaku tidak sopan di ruangan
pimpinan prodi, seperti berbicara dan berinteraksi sesama mahasiswa
dengan nada keras, bermain gadget dan menaikkan kaki ke kursi.
Kondisi sosial yang kurang kondusif dan kurang harmonis menjadi
keresahan tersendiri bagi pimpinan dan para civitas akademika.
Pimpinan serta civitas akademika sementara berbenah dan mencari
solusi bagaimana membangun komunikasi dengan mahasiswa demi
mewujudkan lingkungan kampus yang harmonis.
b. Dampak dan para pihak yang terkena dampak jika ISU tidak diselesaikan
Akan terbentuk karakter yang buruk peserta didik karena pembiasaan
perilaku yang tidak beretika sehingga terinteranlisasi menjadi kepribadian

14
yang buruk. Selain itu, pembiaran perilaku tidak beretika akan
menciptakan lingkungan kampus yang tidak harmonis dan tidak kondusif
yang berdampak pada adanya jarak antara mahasiswa dan dosen.
Mahasiswa juga akan dengan mudah terpengaruh oleh isu-isu negatif
yang berakibat pada aksi anarkis dan berakhir dengan aksi tawuran
antar mahasiswa. Hal ini mampu mencoreng citra buruk kampus dan
universitas.
c. Keterkaitan ISU dengan substansi Mata Pelatihan Pada Agenda III
(Manajemen ASN dan/atau Smart ASN) yang relevan
Smart ASN: hospitality, dosen yang merupakan pelayan publik harus
menjadi panutan dalam bersikap dan bertutur kata kepada peserta didik
sehingga muncul pembiasaan baik pada dosen dan peserta didik yang
berdampak pada pembentukan karakter yang positif.
Manajemen ASN: dosen sebagai pelayan publik harus melaksanakan
tugas dengan menerapkan sikap menghormati dan sopan sebagai
pribadi yang akan menjadi panutan dan contoh bagi peserta didik demi
membangun karakter penerus bangsa yang beretika tinggi.

2. Isu ke 2: Belum optimalnya layanan informasi akademik kepada


mahasiswa Prodi Seni Drama Tari Musik

a. Kondisi “Masalah = Isu” saat ini (disertai data dan fakta pendukung).
Sistem informasi dari bagian kepegawaian yang tidak jarang berubah-
ubah secara tiba-tiba mengakibatkan mahasiswa sulit mendapatkan
informasi ter up date. Selain dikarenakan penyampaian informasi yang
berubah-ubah, kondisi program studi Pendidikan Seni, Drama, Tari dan
Musik juga dikarenakan belum adanya fasilitas papan informasi yang
tersedia di ruang kantor Kepala Prodi. Meskipun informasi penjadwalan
kegiatan akademik mahasiswa telah di unggah di platform informasi
digital, mahasiswa cenderung malas dan belum terbiasa dengan sistem
digitalisasi yang sudah diterapkan oleh kampus. Mahasiswa
mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung ke Kepala Prodi
ataupun Jurusan sehingga menciptakan suasana kantor prodi yang tidak
kondusif karena kerumunan mahasiswa yang bergantian keluar masuk

15
ruangan kantor Kepala Prodi Pendidikan Seni, Drama, Tari dan Musik.
Selain itu, banyaknya mahasiswa yang mencari informasi akademik
dengan bertanya melalui via chat aplikasi whatsApp pribadi sangat
mengganggu kinerja Kepala Prodi Pendidikan Seni, Drama, Tari dan
Musik karena pesan chat dari mahasiswa yang menumpuk. Kepala Prodi
harus melayani pesan chat mahasiswa satu persatu sehingga
mengganggu dan menambah beban kerja Kepala Prodi.
b. Dampak dan para pihak yang terkena dampak jika ISU tidak diselesaikan
Belum optimalnya layanan informasi akademik kepada mahasiswa tentu
akan menghambat penyelesaian studi mahasiswa. Selain itu, mahasiswa
lambat mendapatkan informasi yang ter update dari kampus. Hal ini juga
merupakan salah faktor yang akan menimbulkan rasa malas pada
mahasiswa dan menunda-nunda segala keperluan akademis dalam
tahap penyelesaian studinya.
c. Keterkaitan ISU dengan substansi Mata Pelatihan Pada Agenda III
(Manajemen ASN dan/atau Smart ASN) yang relevan
Smart ASN: Integritas, dengan peran dan fungsi yang melekat pada
dirinya sebagai pelayan publik, seorang dosen harus mampu
membangun kerja sama dengan aktif melakukan koordinasi dengan
pimpinan dalam pengadaan papan informasi program studi untuk
memaksimalkan akses informasi bagi mahasiswa, menciptakan
pelayanan yang maksimal kepada mahasiswa.
Manajemen ASN: Seorang dosen terkait fungsi ASN, harus memberikan
informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada mahasiswa
terkait kepentingan studinya untuk memaksimalkan pelayanan di dalam
lingkup kampus.

3. Belum optimalnya layanan informasi penggunaan sarana dan


prasarana untuk mendukung pembelajaran bagi mahasiswa Prodi
Seni Drama Tari, dan Musik

a. Kondisi “Masalah = Isu” saat ini (disertai data dan fakta pendukung).
Permasalahan bentroknya jam mata kuliah yang berakibat bentroknya
penggunaan ruangan kelas masih terjadi di lingkungan kampus prodi

16
Sendratasik. Bentroknya penggunaan ruangan terjadi karena beberapa
faktor, salah satunya yaitu jumlah ruangan kelas yang masih sedikit
dibandingkan dengan jumlah mahasiswa saat ini. Selain itu, bentroknya
penggunaa kelas juga dikarenakan beberapa dosen mengubah jadwal
mata kuliah yang sudah ditetapkan.
b. Dampak dan para pihak yang terkena dampak jika ISU tidak diselesaikan
Bentroknya penggunaan fasilitas penggunaan ruang kelas akan
berdampak pada terhambatnya proses belajar mengajar. Mahasiswa dan
dosen tentu membutuhkan fasilitas ruangan untuk proses pembelajaran
demi menciptakan suasana yang kondusif selama proses pembelajaran
secara luring. Dalam Lembar Kinerja Pogram Studi (LKPS) Prodi
Sendratasik, dalam empat tahun terakhir, bisa dilihat:
• 2021: daya tampung mahasiswa sebesar 118, dengan jumlah
mahasiswa aktif 521
• 2020: daya tampung mahasiswa sebesar 106, dengan jumlah
mahasiswa aktif 432
• 2019: daya tampung mahasiswa sebesar 158, dengan jumlah
mahasiswa aktif 368
• 2018: daya tampung mahasiswa sebesar 119, dengan jumlah
mahasiswa aktif 218
Rasio antara jumlah mahasiswa aktif dan daya tampung program studi,
baik dalam jumlah fasilitas yang terbatas maupun jumlah tanaga dosen,
mengakibatkan sulitnya menghindari bentrokan kelas saat proses
pembelajaran luring.
c. Keterkaitan ISU dengan substansi Mata Pelatihan Pada Agenda III
(Manajemen ASN dan/atau Smart ASN) yang relevan
Smart ASN: Penguasaan teknologi informasi (IT), Teknologi informasi
yang kian hari kian berkembang harus dapat dirangkul dan dimanfaatkan
oleh ASN dalam pelaksanaan tugasnya. Untuk mengatasi permasalahan
dalam pengelolaan data ASN harus adaptif terhadap perkembangan
teknologi dalam pengelolaan data dalam jumlah besar sebagai salah

17
satu solusi yang dapat d ambil demi meningkatkan kualitas pelayanan
kepada mahasiswa.
Manajemen ASN: Integritas, seorang dosen sebagai ASN harus
melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan memiliki
integritas tinggi demi mendapatkan pelayanan prima kedapa mahasiswa,
salah satunya yaitu memberikan pelayanan fasilitas belajar yang nyaman
dan kondusif.

4. Penetapan Core Isu


a. Teknik APKL
Tidak semua isu adalah isu aktual yang perlu mendapatkan
perhatian dan penanganan yang sifatnya segera. Melihat
ketersedian ruang dan waktu yang terbatas, maka isu harus
dianalisis untuk mendapatkan gagasan solutif sebuah tindakan
penanganan, serta perhatian khusus agar persoalan tersebut
tidak berlarut dan menjadi penghambat dalam memenuhi
tercapainya visi misi organisasi. Teknik analisis isu
menggunakan pendekatan Aktual (A), Problematik (P),
Kekhalayakan (K), dan Kelayakan (L) (APKL). Adapun
penjelasan kriteria tersebut adalah sebagai berikut.
1) Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang
hangat dibicarakan dalam masyarakat.
2) Problematik artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah
yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya
secara komperehensif
3) Kekhalayakan artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup
orang banyak dan
4) Kelayakan artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan,
dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Melalui pendekatan tersebut diharapkan mampu memetakan


beberapa isu yang muncul sehingga dapat diperoleh hasil isu
yang mengerucut untuk kemudian dimunculkan sebuah alternatif

18
solusi sehingga akan mencapai pada kualitas pelayanan publik
yang prima. Adapun penjelasan analisis isu tersebut dengan
pendekatan Aktual (A), Problematik (P), Kekhalayakan (K), dan
Kelayakan (L) dapat diamati pada tabel berikut.
Tabel 2.1. Hasil Analisis Isu Berdasarkan Kriteria PKL
Kriteria
No Isu Keterangan
A P K L

1 Sebagian besar
Mahasiswa Prodi Seni
Drama Tari Musik
Memenuhi
belum mampu √ √ √ √
Syarat
menerapkan sikap dan
perilaku sebagai warga
kampus.

2 Belum optimalnya
layanan informasi
Memenuhi
akademik kepada √ √ √ √
Syarat
mahasiswa Prodi Seni
Drama Tari Musik

3 Belum optimalnya
layanan informasi
penggunaan sarana
Tidak
dan prasarana untuk
√ √ √ x memenuhi
mendukung
Syarat
pembelajaran bagi
mahasiswa Prodi Seni
Drama Tari Musik.

Berdasarkan analisis melalui pendekatan Aktual (A),


Problematik (P), Kekhalayakan (K), dan Kelayakan (L) dapat
disimpulkan bahwa ke ketiga isu memenuhi syarat. Dengan
demikian perlu dilakukan analisis lanjutan untuk menentukan
salah satu dari ketiga isu yang akan diangkat pada rancangan
aktualisasi ini.

19
b. Penentuan Core Isu
Pemilihan isu strategis tidak serta merta dilakukan dengan
menunjuk salah satu isu yang paling dikehendaki, tetapi harus
dilakukan dengan menggunakan tools analisis yang biasa dikenal
dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, dan
Growth). Deskprisi ketiga kriteria dalam analisis USG yaitu :
1) Urgency: Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas
dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras
tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi.
2) Seriousness: Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan
pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah
penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam
keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan
masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan
suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
3) Growth: Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut
menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan

Analisis isu menggunakan pendekatan USG merupakan


langkah lanjutan untuk menentukan isu prioritas dengan sistem
penilaian skoring. Dalam proses skoring sangat perlu
memperhatikan aspek obyektivitas, sehingga hasil yang diperoleh
benar-benar sebagaimana yang terjadi di lapangan. Skoring
menggunakan skala penilaian Skala Likert :
1 = Sangat tidak mendesak
2 = Kurang mendesak
3 = Cukup mendesak
4 = Mendesak
5 = Sangat Mendesak

20
Tabel 2.2. Hasil Analisis Isu Berdasarkan Tingkat USG
No Isu Skor Jumlah Peringkat
Skor
U S G

1 Sebagian besar 4 5 5 14 I
Mahasiswa Prodi Seni
Drama Tari Musik belum
mampu menerapkan
sikap dan perilaku
sebagai warga kampus

2 Belum optimalnya 4 4 4 12 II
layanan informasi
akademik kepada
mahasiswa Prodi Seni
Drama Tari Musik

Berdasarkan Analisis Core Isu menggunakan Teknik USG, diketahui


bahwa isu yang menjadi peringkat pertama adalah Sebagian besar
Mahasiswa Prodi Seni Drama Tari Musik belum mampu menerapkan
sikap dan perilaku sebagai warga kampus.

a. Analisis Core Isu


Berdasarkan hasil analisis USG maka didapatkan isu “Sebagian
besar Mahasiswa Prodi Seni Drama Tari Musik belum mampu
menerapkan sikap dan perilaku sebagai warga kampus”. Untuk
mengetahui penyebab-penyebab isu dapat dilihat berdasarkan analisis
masalah menggunakan teknik analisis diagram fishbone. Analisis
Fishbone (atau Ishikawa) adalah suatu pendekatan terstruktur yang
memungkinkan dilakukan suatu analisis lebih terperinci dalam
menemukan penyebab-penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian, dan
kesenjangan yang ada dengan menggunakan kategori manusia, metode,
sarana, material sebagaimana pada diagram berikut ini:

21
Fasilitas SDM
Sebagian
besar
Mahasiswa
Minimnya ketersediaan ruangan Mahasiswa cenderung Prodi Seni
khusus dosen Pembimbing apatis Drama Tari
Akademik Musik belum
mampu
Minimnya konten menerapkan
Belum terciptanya iklim sikap dan
implementasi beretika
komunikasi yang harmonis di kampus perilaku
sebagai warga
kampus.
Lingkungan Material

Sumber: https://absbandung.sch.id/artikel/analisis-sampah-plastik-kemasan-dengan-fishbone-diagram/

Berdasarkan analisis menggunakan teknik fishbone di atas, maka


diperoleh akar penyebab dari isu” Sebagian besar Mahasiswa Prodi Seni
Drama Tari Musik belum mampu menerapkan sikap dan perilaku sebagai
warga kampus” tersebut sebagai berikut:
1. Minimnya ketersediaan ruangan khusus dosen Pembimbing
Akademik
2. Mahasiswa cenderung apatis;
3. Belum terciptanya iklim komunikasi yang harmonis;
4. Minimnya konten implementasi beretika di kampus;
5. Minimnya tulisan slogan beretika yang ditempel di area kampus.
d. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Merujuk pada akar penyebab masalah, maka gagasan kreatif
penyelesaian isu yang akan dilakukan adalah “membuat bahan
informasi atau konten terkait implementasi beretika di kampus
dalam bentuk buku saku dan banner etika berperilaku di kampus.”.
Gagasan tersebut terkait dengan mata pelajaran Manajemen ASN yaitu
ASN bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas kepada masyarakat dengan melakukan
tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan juga

22
memegang teguh nilai dasar ASN serta selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN. Selain itu juga Gagasan tersebut terkait dengan mata
pelajaran SMART ASN karena tuntutan kapasitas tugas dan tanggung
jawab ASN sebagai panutan berperilaku serta memiliki integritas dalam
merespon perubahan lingkungan sosial masyarakat saat ini. Oleh karena
itu, untuk mewujudkan gagasan kreatif tersebut, maka kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan selama masa habituasi adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Konsultasi dengan Mentor
2. Mengumpulkan Referensi terkait Etika Berperilaku di Kampus
3. Membuat Draf Buku Saku Etika Berperilaku di Kampus
4. Membuat Desain Banner Ilustrasi Etika Berperilaku di Kampus
5. Melakukan Finalisasi Buku Saku dan Banner Etika Berperilaku di
Kampus
6. Melakukan Sosialisasi Buku Saku dan Banner Etika Berperilaku di
Kampus

23
B. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Program Studi Seni Drama, Tari dan Musik, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Negeri Makassar
Jabatan Peserta : Asisten Ahli – Dosen
Isu yang Diangkat : Sebagian besar Mahasiswa Prodi Seni Drama Tari Musik belum mampu menerapkan sikap dan perilaku
sebagai warga kampus
Gagasan Pemecahan Isu : Membuat bahan informasi atau konten terkait implementasi beretika di kampus dalam bentuk buku saku,
dan banner etika berperilaku di kampus

Tabel 3. Rancangan Aktualisasi


No Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Kegiatan Keterkaitan Kegiatan Keterkaitan Rencana
Tanggal Rencana dengan Agenda 3 Tahapan Output dan
Pelaksanaan Kegiatan Bukti Fisik
dengan
Panduan
Perilaku
Agenda 2
1 2 3 4 5 6
1. Melakukan 1.1. Menyiapkan konsep rancangan buku Manajemen ASN: Berorientasi Output:
konsultasi dengan saku dan banner etika berperilaku di Menyampaikan ide konsep pelayanan: Konsep
mentor kampus rancangan buku saku dan Ramah rancangan
(22 sampai 27 leaflet dengan jelas dan buku saku dan
Agustus 2022) Proses Kegiatan: tidak terarah agar mentor Akuntabel: banner
Menyiapkan konsep rancangan buku saku memahami dengan baik Disiplin
dan banner dengan detail dan jelas sebagai Bukti Fisik:
bentuk bekerja dengan kualitas terbaik Kompeten: • Print out
(kompeten) Bekerja bahan
dengan konsultasi
kualitas terbaik konsep

24
1.2. Melakukan janji bertemu Mentor Smart ASN: rancangan
Proses Kegiatan: Menggunakan teknologi Harmonis: • Tangkapan
• Membuat janji dengan mentor melalui aplikasi pesan WA dalam Menghargai layar
pesan WA secara proaktif (Adaptif) berkomunikasi sebagai komunikasi
• Menggunakan Bahasa indonesia secara bentuk penerapan literasi Loyal: melalui
baik dan benar dalam pesan WA sebagai digital Memegang pesan WA
bentuk memegang teguh UUD 45 teguh UUD 45 • Lembar
(Loyal) catatan
Adaptif: saran dan
1.3. Melakukan pertemuan dengan Mentor Proaktif masukan dari
Proses Kegiatan: mentor
• Menemui mentor tepat waktu sesuai janji Kolaboratif: • Foto
yang disepakati sebagai bentuk sikap Memberi bersama
disiplin (Akuntabel) kesempatan mentor
• Memberi salam dan sapa kepada mentor
dengan ramah (Berorientasi Pelayanan)
• Menyampaikan gagasan konsep
rancangan kepada mentor dengan
menggunakan Bahasa Indonesia dengan
baik dan benar sebagi bentuk memegang
teguh UUD 45 (Loyal)
• Memberi kesempatan (Kolaboratif)
kepada mentor untuk memberikan saran
dalam penyusunan konsep
• Menghargai (Harmonis) masukan yang
diberikan oleh mentor

25
1.4. Mencatat saran dan masuka dari Mentor
Proses Kegiatan:
Mencatat saran dari mentor dengan detail
dan jelas sebagai bentuk bekerja dengan
maksimal (Kompeten)

2. Mengumpulkan 2.1. Mencari informasi terkait Implementasi Manajemen ASN: Berorientasi Output:
Referensi terkait Etika dari Internet Mengumpulkan dan pelayanan: Tersedianya
Etika Berperilaku di Proses Kegiatan: mencatat sumber referensi Ramah referensi terkait
Kampus • Mencari informasi menggunakan teknologi bacaan/informasi terkait etika
(29 sampai 31 pencarian google sebagai bentuk etika sebagai bentuk Akuntabel:
Agustus 2022) menyesuaikan diri dengan teknologi penyajian informasi Jujur dan Bukti Fisik:
informasi (Adaptif) dengan benar adanya dan dapat • Tangkapan
• Mencatat informasi secara detail dan jelas jujur dipercaya layar
sebagai bentuk bekerja dengan kualitas (screenshoot)
terbaik (Kompeten) Smart ASN: Kompeten: daftar
Menggunakan teknologi Bekerja referensi
2.2. Membaca buku-buku tentang etika informasi berbasis digital dengan • Foto saat
Proses Kegiatan: dalam mencari informasi maksimal pencarian
• Mencari literasi di perpustakaan sebagai terkait etika berperilaku di informasi
bentuk pemanfaatan sumber daya kampus Harmonis: terkait etika di
lembaga perpustakaan untuk tujuan Menghargai internet
bersama meningkatkan minat baca • Lembar
(Kolaboratif) Loyal: catatan
• Memberi salam sapa pada karyawan Memegang referensi
perpustakaan dengan ramah Teguh UUD 45 terkait etika
(Berorientasi Pelayanan) berperilaku
• Menghargai (Harmonis) SOP berperilaku
di dalam perpustakaan
• Membaca buku terkait etika dengan detail

26
sebagai bentuk bekerja dengan kualitas Adaptif:
terbaik (Kompeten) menyesuaikan
• Mencatat sumber literasi sebagai bentuk diri dengan
jujur dan dapat dipercaya (Akuntabel) teknologi
informasi
2.3. Membuat rumusan kata-kata dan narasi
Etika Berperilaku di Kampus Kolaboratif:
Proses Kegiatan: Pemanfaatan
Menyusun kalimat narasi etika menggunakan sumber daya
bahasa Indonesia yang baik dan benar lembaga
sebagai bentuk memegang teguh UUD 45 perpustakaan
(Loyal) untuk tujuan
bersama
meningkatkan
minat baca
3. Membuat draf 3.1. Membuat outline buku saku Manajemen ASN: Berorientasi Output:
buku saku etika Proses Kegiatan: Datang tepat waktu sesuai pelayanan: Draf buku saku
berperilaku di Menyusun kalimat outline dengan jadwal yang disepakati Ramah etika
kampus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik serta menyiapkan buku berperilaku di
( 1 sampai 10 dan benar sebagai bentuk memegang saku dengan cermat Akuntabel: kampus
September 2022) teguh UUD 45 (Loyal) sebagai bentuk penerapan Jujur dan
kode etik melaksanakan dapat Bukti Fisik:
3.2. Menulis buku saku tugasnya dengan cermat dipercaya • Tangkapan
Proses Kegiatan: dan disiplin layar
• Menyusun kalimat dan paragraf Kompeten: komunikasi
menggunakan Bahasa Indonesia yang Smart ASN: Bekerja melalui
baik dan benar sebagai bentuk Mencantumkan sumber dengan pesan WA
memegang teguh UUD 45 (Loyal) referensi bacaan dalam kualitas terbaik • Contoh draf
• Menyusun kata dan kalimat dengan detail menyusun buku saku buku saku
dan jelas dalam penulisan buku sebagai dengan menerapkan kode Harmonis: • Lembar
bentuk bekerja dengan kualitas terbaik etik penulisan sebagai Menghargai catatan
wujud sikap integritas ASN

27
(Kompeten) Loyal: saran dan
• Mencantumkan sumber referensi tulisan Memegang masukan dari
sebagai bentuk jujur dan dapat Teguh UUD 45 mentor
dipercaya (Akuntabel) • Foto
Adaptif: bersama
3.3 Meminta saran dari mentor terkait isi buku Inisiatif sendiri mentor
saku
Proses Kegiatan: Kolaboratif:
• Membuat janji bertemu dengan mentor Memberi
melalui pesan WA atas inisiatif sendiri kesempatan
(Adaptif)
• Datang tepat waktu sesuai jadwal yang
sudah disepakati sebagai bentuk sikap
disiplin (Akuntabel)
• Memberi salam sapa saat bertemu
mentor sebagai bentuk ramah
(Berorientasi Pelayanan)
• Memberi kesempatan (Kolaboratif)
pada mentor menyampaikan kritik , saran
dan masukan setelah membaca isi buku
saku
• Menghargai (Harmonis) masukan yang
diberikan oleh mentor
• Mencatat saran dan masukan dari
mentor dengan detail dan jelas sebagai
bentuk bekerja dengan kualitas
terbaik (Kompeten)

28
4. Membuat desain 4.1 Membuat Desain banner Ilustrasi Etika Manajemen ASN: Berorientasi Output:
banner Ilustrasi Berperilaku Melakukan pengecekan pelayanan: Desain banner
Etika Berperilaku di Proses Kegiatan: ulang desain banner Ramah implementasi
Kampus • Membuat sketsa ilustrasi dengan teliti konten etika sebagai beretika
( 12 sampai 19 dan jelas sebagai bentuk bekerja bentuk penerapan etika Akuntabel:
September 2022) dengan kualitas terbaik (kompeten) dan melakukan tugas Disiplin Bukti Fisik:
• Memindahkan sketsa ilustrasi final ke dengan cermat dan teliti • Tangkapan
dalam aplikasi desain dengan cermat Kompeten: layar
dan teliti sebagai bentuk bekerja Smart ASN: Bekerja komunikasi
dengan kualitas terbaik (Kompeten) Profesional dalam dengan melalui
membuat konten etika kualitas terbaik pesan WA
4.2.Mencetak desain banner Ilustrasi Etika berperilaku sesuai dengan • Soft file
Proses Kegiatan: kebutuhan peserta didik Harmonis: desain
• Mencetak di percetakan sebagai bentuk sebagai bentuk integritas Menghargai banner
pemanfaatan sumber daya UMKM demi mendorong • Hasil cetakan
bidang percetakan untuk tujuan terciptanya budaya etika Loyal: dalam bentuk
bersama (Kolaboratif) tinggi Memegang banner
• Mempersilahkan pelanggan yang lebih Teguh UUD 45 • Lembar
dulu tiba sebagai bentuk sikap catatan
menghargai (Harmonis) Adaptif: saran dan
Inisiatif sendiri masukan dari
4.3.Meminta saran dan masukan dari mentor mentor
terkait desain banner Kolaboratif: • Foto
Proses Kegiatan: pemanfaatan bersama
• Membuat janji bertemu dengan mentor sumber daya mentor
melalui pesan WA atas inisiatif sendiri UMKM bidang
(Adaptif) percetakan
• Menggunakan kalimat yang baik dan benar untuk tujuan
sesuai EYD saat mengirim pesan WA ke bersama
mentor sebagai bentuk memegang teguh (Kolaboratif)

29
UUD 45 (Loyal)
• Datang tepat waktu sesuai jadwal yang
sudah disepakati sebagai bentuk sikap
disiplin (Akuntabel)
• Memberi salam sapa saat bertemu mentor
sebagai bentuk ramah (Berorientasi
Pelayanan)
• Memberi kesempatan (Kolaboratif) pada
mentor menyampaikan kritik , saran dan
masukan setelah membaca isi buku saku
• Mencatat saran dan masukan dari mentor
dengan detail dan jelas sebagai bentuk
bekerja dengan kualitas terbaik
(Kompeten)

5. Melakukan 5.1.Memperbaiki tulisan/ejaan Manajemen ASN: Berorientasi Output:


Finalisasi Buku Proses Kegiatan: Melakukan perbaikan pelayanan: Finalisasi buku
Saku dan Banner • Melakukan perbaikan pada tulisan sesuai buku saku dan banner Cekatan saku dan
Etika Berperilaku di PUEBI (Loyal) dengan cermat (Akuntabel) tepat waktu sebagai banner etika
Kampus dan cekatan (Berorientasi Pelayanan) bentuk penerapan kode Akuntabel: berperilaku di
( 20 sampai 22 etik ASN melaksanakan Cermat kampus
September 2022) 5.2.Memperbaiki layout/tata letak tabel dan tugas dengan cermat dan
gambar disiplin Kompeten: Bukti Fisik:
Proses Kegiatan: Bekerja • Soft file pdf
• Memperbaiki layout/tata letak teks dan Smart ASN: dengan buku saku
gambar dengan detail sebagai bentuk Jujur dan bertanggung kualitas terbaik dan soft file
bekerja dengan kualitas terbaik jawab atas perbaikan jpg desain
(kompeten) yang di sarankan Harmonis:
banner
• Memperbaiki layout/tata letak teks dan sebagai bentuk kode Menghargai
final
gambar sesuai masukan mentor sebagai etik ASN yang memiliki
bentuk kerja sama (Kolaboratif) dan sikap integritas tinggi

30
menghargai (Harmonis) masukannya Loyal:
• Terus melakukan perbaikan secara Memegang
proaktif (Adaptif) Teguh UUD 45

5.3.Mengubah file Doc Buku Saku menjadi Adaptif:


file Pdf Proaktif
Proses Kegiatan:
Menyimpan file buku saku dalam bentuk pdf Kolaboratif:
untuk menjaga kualitas buku tetap aman Kerja Sama
sebagai bentuk bekerja dengan kualitas
terbaik (Kompeten)

5.4.Menyimpan file Desain Banner dalam


bentuk file JPG
Proses Kegiatan:
Menyimpan desain banner dalam bentuk file
JPG untuk menjaga kualitas desain tetap
aman sebagai bentuk bekerja dengan
kualitas terbaik (kompeten)

6. Melakukan 6.1.Mencetak banner Manajemen ASN: Berorientasi Output:


Sosialisasi Buku Proses Kegiatan: Memberikan penjelasan pelayanan: Buku saku dan
Saku dan Banner • Mempersilahkan pelanggan yang lebih dengan sopan dan ramah Ramah, sopan banner
Etika Berperilaku di dulu tiba sebagai bentuk sikap sebagai bentuk penerapan
Kampus menghargai (Harmonis) kode etik melayani dengan Akuntabel: Bukti Fisik:
( 23 sampai 30 • Bekerja sama (Kolaboratif) dengan sikap hormat, sopan, dan Cermat
• Tangkapan
September 2022) percetakan untuk mencetak desain tanpa tekanan
layar bukti
banner
undangan
melalui pesan
group WA

31
6.2.Membuat instrumen survei pendapat Smart ASN: Kompeten: • Buku saku
tentang Isi Buku Saku dan Banner
Melakukan komunikasi
Bekerja • Produk
Proses Kegiatan: dengan banner
dengan memanfaatkan
• Menyusun instrument survey dengan kualitas terbaik • Foto kegiatan
teknologi komunikasi (WA)
cermat (Akuntabel) dan detail sebagai sosialisasi
sebagai bentuk penerapan
bentuk bekerja dengan kualitas terbaik
literasi digital
Harmonis: • Foto bersama
(Kompeten) Menghargai peserta
sosialisasi
6.3.Mengundang peserta sosialisasi Loyal: memegang
Proses Kegiatan: Memegang buku saku
Mengundang mahasiswa melalui group Teguh UUD 45
pesan WA secara proaktif (Adaptif)
Adaptif:
6.4.Memaparkan konten dalam buku saku proaktif
etika berperilaku
Proses Kegiatan: Kolaboratif:
• Bekerja sama (kolaboratif) dengan Bekerja sama
kampus melakukan sosialisasi buku saku dengan
• Menyapa mahasiswa dengan senyum kampus dan
dan ramah (Berorientasi Pelayanan) percetakan
• Memaparkan isi buku saku menggunakan
Bahasa yang baik dan benar sebagai
bentuk memegang teguh UUD 45
(Loyal)

6.5.Menunjukkan banner etika berperilaku


Proses Kegiatan:
Menunjukkan banner etika berperilaku secara
proaktif (Adaptif)

32
6.6.Membagikan instrumen survei
Proses Kegiatan:
Membagikan instrumen survei secara
proaktif (Adaptif)

6.7.Meminta peserta sosialisasi mengisi


instrument survei
Proses Kegiatan:
• Meminta dengan sopan (Berorientasi
Pelayanan) mahasiswa untuk mengisi
instrumen survei
• Menghargai (Harmonis) pendapat
mahasiswa dalam hasil survei

33
BAB III
PENUTUP

Dalam rancangan aktualisasi ini, penulis melakukan analisis atas


isu-isu yang hadir di lingkungan kerja. Dari hasil analisis yang telah
dilakukan, penulis menemukan isu yang berkaitan dengan minimnya
etika mahasiswa dalam berperilaku di dalam kampus. Berdasarkan hasil
analisis sebab-akibat yang telah dilakukan, salah satu sebab timbulnya
isu adalah minimnya tulisan, slogan maupun konten implementasi
beretika bagi mahasiswa. Oleh sebab itu, gagasan pemecahan isu yang
dapat dilakukan adalah dengan membuat buku saku dan banner etika
berperilaku di lingkungan kampus. Harapan dari ini adalah adanya
internalisasi secara bertahap dan berkesinambungan terhadap etika
berperilaku mahasiswa baik di dalam maupun di luar kampus.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guna menjawab isu sebagai wujud
implementasi nilai-nilai dasar ASN Berakhlak, yaitu 1) melakukan
konsultasi dengan mentor; 2) mengumpulkan referensi terkait etika
berperilaku di kampus; 3) membuat draf buku saku etika berperilaku di
kampus; 4) membuat desain banner ilustrasi etika berperilaku di kampus;
5) melakukan finalisasi baku saku dan banner etika berperilaku di
kampus; 6) dan melakukan sosialisasi buku saku dan banner etika
berperilaku di kampus.
Rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu tahap dalam
pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil sebagai upaya penguatan
karakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN (core Values)
Berakhlak, serta perilaku Smart ASN melalui penanaman kode etik dan
perilaku seorang ASN. Harapan penulis, smoga rancangan aktualisasi
yang telah disusun ini dapat membantu menyelesaikan isu di lingkungan
kerja dan berharap agar rancangan aktualisasi ini dapat dijalankan
dengan baik dan lancar di lingkungan kerja selama proses habituasi.

34

Anda mungkin juga menyukai